3. metodologi penelitian 3.1 gambaran umum uniqlo

15
19 Universitas Kristen Petra 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo 3.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan UNIQLO adalah perusahaan pakaian jadi, yang awalnya didirikan di Yamaguchi, Jepang pada tahun 1949 sebagai produsen tekstil. Sekarang ini adalah merek global dengan lebih dari 1000 toko di seluruh dunia. Mendefinisi ulang pakaian, dengan fokus pada kualitas dan tekstil yang telah tak tergoyahkan sejak asal perusahaan pada tahun 1949. 3.1.2 Logo Perusahaan Gambar 3.1 Logo perusahaan Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Uniqlo 3.1.3 Misi Misi Uniqlo “Unlocking The Power of Clothing” 3.1.4 Skala Usaha, Perkembangan Usaha, dan Strategi Secara Umum a. Skala Usaha Uniqlo termasuk toko baju yang sangat diminati di Indonesia. Uniqlo merupakan merk internasional, selain di Indonesia Uniqlo memiliki beberapa store di negara lain yaitu di Singapore, Australia, dan Jepang dan Kanada.

Upload: others

Post on 23-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

19 Universitas Kristen Petra

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Uniqlo

3.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan

UNIQLO adalah perusahaan pakaian jadi, yang awalnya didirikan di

Yamaguchi, Jepang pada tahun 1949 sebagai produsen tekstil. Sekarang ini adalah

merek global dengan lebih dari 1000 toko di seluruh dunia. Mendefinisi ulang

pakaian, dengan fokus pada kualitas dan tekstil yang telah tak tergoyahkan sejak

asal perusahaan pada tahun 1949.

3.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo perusahaan

Sumber: en.wikipedia.org/wiki/Uniqlo

3.1.3 Misi

Misi Uniqlo “Unlocking The Power of Clothing”

3.1.4 Skala Usaha, Perkembangan Usaha, dan Strategi Secara Umum

a. Skala Usaha Uniqlo termasuk toko baju yang sangat diminati di

Indonesia. Uniqlo merupakan merk internasional, selain di Indonesia

Uniqlo memiliki beberapa store di negara lain yaitu di Singapore,

Australia, dan Jepang dan Kanada.

Page 2: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

20 Universitas Kristen Petra

b. UNIQLO terus membuka toko berskala besar di beberapa kota dan

lokasi penting di dunia, sebagai bagian dari upaya untuk memperkuat

statusnya sebagai sebuah brand global. Saat ini UNIQLO memiliki

lebih dari 1.800 toko di 18 pasar dunia : Jepang, Australia, Belgia,

Kanada, China, Perancis, Jerman, HongKong, Indonesia, Malaysia,

Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Inggris

dan Amerika Serikat. (Uniqlo, 2017)

c. Strategi cecara umum dalam menghadapi persaingan fashion di

Indonesia, Uniqlo memberikan pilihan fashion mengusung konsep

kasual dan unik, berbeda dengan toko-toko fashion lainnya, Uniqlo

tidak menetapkan satu macam tren pada produknya. Uniqlo

menekankan bahwa konsumen juga bisa ikut memilih tren-tren yang

ada sesuai dengan keinginan masing-masing. Dimulai dari Airism

untuk baju yang sejuk, heattech untuk menghangatkan tubuh, UT yang

merupakan baju dengan gambar-gambar animasi. Uniqlo sangat sering

melakukan kerjasama dengan desainer maupun merk-merk selain

fashion untuk membuat produk Uniqlo. Strategi pada Uniqlo juga

dilakukan dengan seringnya Uniqlo melakukan flash sale dan juga

limited offer. Uniqlo sering memberikan limited offer berupa potongan

harga. Berbeda dengan sale, limited offer disini terjadi selama beberapa

hari saja dan setelah itu harga akan kembali normal.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk memperlihatkan adanya hubungan

antara consumer traits dan situational factors terhadap impulse buying adalah

penelitian kausal. Penelitian kausal sendiri memiliki arti sebagai penelitian yang

bertujuan untuk mendapat bukti tentang hubungan sebab – akibat untuk

menentukan apakah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya (Wahdi, 2011)

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini. Data kuantitatif memberikan informasi tentang masalah yang dihadapi lebih

akurat karena banyaknya jumlah data, sehingga mewakili keadaan faktual.

Pengumpulan data lebih terstruktur sehingga analisis data dapat menggunakan

Page 3: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

21 Universitas Kristen Petra

metode statistik. Hasil analisis dapat direkomendasikan sebagai keputusan akhir

(Parasuraman, 1991; Wahdi, 2011). Metode yang digunakan pada penelitian kali

ini adalah metode survei kuesioner terstruktur terbuka. Kuesioner terstruktur

terbuka berarti semua pertanyaan yang diajukan kepada semua responden memiliki

susunan kata-kata dan urutan yang sama dan identik sehingga responden menjawab

kuisioner yang identik juga. (Churchill, 2005).

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah elemen-elemen yang mempunyai karakteristik serupa,

mencakup semesta untuk kepentingan riset pemasaran (Churchill, 2005;

Parasuraman, 1991). Populasi adalah wilayah general yang terdiri dari obyek atau

subyek yang memiliki kualitas dan karakter tertentu. Peneliti akan mempelajari dan

menarik kesimpulan dari populasi yang telah diterapkan. Populasi dari penelitian

ini adalah pembeli produk-produk fashion Uniqlo didalam kota Surabaya.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan unsur-unsur dari populasi yang digunakan oleh peneliti

untuk melakukan kajian pemasaran (Wahdi, 2011). Sampel yang digunakan dalam

sebuah penelitian diharapkan memberikan hasil yang mampu menggambarkan

keadaan populasi yang diteliti. Hal itu menyebabkan adanya syarat-syarat yang

wajiib dimiliki oleh sampel yaitu dapat mewakili ciri-ciri dan karakter populasi

dengan bias yang sekecil-kecilnya.

3.3.2.1 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian kali ini adalah

non probability sampling, yaitu kondisi dimana tidak semua populasi memiliki

peluang yang sama besar untuk menjadi responden, sampel yang diambil dipilih

melalui pertimbangan peneliti (Churchill, 2005; Wahdi, 2011). Non probability

sampling yang digunakan pada penelitian kali ini bersifat purposive sampling yang

berarti peneliti menilai dan memilih anggota populasi. Sampel yang dipilih

Page 4: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

22 Universitas Kristen Petra

merupakan orang yang melakukan pembelian pada produk Uniqlo selama 6 bulan

terakhir (November 2018 – April 2019).

3.3.2.2 Penentuan Ukuran Sampel

Ukuran sampel harus ditentukan sehingga sampel dapat mewakili dan

menggambarkan kondisi populasi dengan tepat. Populasi yang tidak terhingga pun

juga menjadi alasan bahwa diperlukan ukuran sampel yang tepat. Jumlah minimum

sampel dapat dirumuskan dengan proporsi Cochran, yaitu:

n= Z2 x p(1-p)

e2

n= 1,962 x 0,5(0,5)

0,12

n= 3,8416 x 0,25

0,01

n= 0,9604

0,01

n= 96.04

n 100

Dimana:

n: jumlah sampel

z = konstanta

p: proporsi (karena tak terhingga proporsi dianggap) 50%

e: batas toleransi kesalahan (error tolerance) diambil 10%

3.4 Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang diperoleh terdapat dua kategori, yaitu data primer dan data

sekunder.

Page 5: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

23 Universitas Kristen Petra

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara khusus untuk tujuan

penelitian yang sedang dilakukan (Churchill, 2005). Data primer pada penelitian ini

adalah data yang langsung diperoleh dari jawaban-jawaban yang ada di kuisioner

yang disebarkan bagi pembeli produk Uniqlo di Surabaya.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk tujuan selain

menyelesaikan masalah yang dihadapi (Churchill, 2005; Wahdi, 2011). Data

sekunder pada penelitian ini diambil dari literature, studi pustaka, dan media online

yang dapat ditemukan didalam perpustakaan ataupun website sebagai informasi

yang dapat mendukung penelitian ini. Data sekunder pada penelitian ini dipakai

sebagai dasar untuk menyusun dan mengembangkan dasar pemikiran atas hipotesis

yang ada pada rumusan masalah penelitian ini.

3.5 Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah metode yang digunakan untuk

mengumpulkan sumber data. Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan

data yaitu studi kepustakaan dan studi lapangan.

3.5.1 Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang dilakukan

peneliti untuk mendapat informasi. Penulis mendapatkan informasi dari textbook,

jurnal, artikel dan kutipan dari berbagai macam sumber informasi yang sesuai

dengan penelitian dan dicatat untuk kepentingan penelitian (Wahdi, 2011). Studi

kepustakaan menjadi penghubung dari berbagai teori yang sudah ada dengan

kondisi faktual yang ada di lapangan.

3.5.2 Studi Lapangan

Studi lapangan adalah metode yang digunakan peneliti dalam

mengumpulkan data obyek penelitian secara langsung di lapangan. Pengumpulan

Page 6: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

24 Universitas Kristen Petra

data dilakukan dengan menyebar kuisioner kepada pembeli produk Uniqlo di

Surabaya. Kuisioner adalah sebuah teknik pengumpulan data melalui formulir yang

terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur dan diajukan secara tertulis

kepada pelanggan toko untuk mendapat informasi berupa jawaban dan tanggapan

yang standarnya telah ditentukan sesuai keperluan peneliti (Churchill, 2005).

3.5.3 Kuisioner Riset

Kerangka kuisioner pada penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu

profil responden untuk melihat karakter responden dan bagian pertanyaan tentang

variabel-variabel untuk melihat pendapat konsumen tentang varianel-variabel

didalam penelitian ini. Skala yang digunakan pada pilihan jawaban di penelitian ini

menggunakan skala likert. Skala likert adalah metode dimana responden

mengindentifikasikan tingkat kesetujuan atau ketidaksetujuan dari masing-masing

pertanyaan atau pernyataan. Pertanyaan yang diberikan pada responden memiliki

lima skala dimulai dari “Sangat tidak setuju” sampai “sangat setuju” (Churchill,

2005).

3.5.4 Skala Pengukuran

1. Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1

2. Tidak Setuju (TS) = skor 2

3. Netral (N) = skor 3

4. Setuju (S) = skor 4

5. Sangat Setuju (SS) = skor 5

3.6 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang akan digunakan terdiri dari 3 variabel:

1. Variabel Independen

Variabel Independen atau variabel explanatory atau predictor, yaitu

variabel yang diduga mempengaruhi atau yang menjadi sebab atau timbulnya

variabel dependen (Parasuraman, 1991) Variabel Independen dalam penelitian

ini yaitu:

Page 7: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

25 Universitas Kristen Petra

A. Consumer Traits (X1)

Consumer traits merupakan sifat personal dan tujuan pribadi dari seseorang

yang dapat menjadi alasan dari keputusan-keputusan yang diambil oleh seseorang:

a. Impulse buying tendency

Impulse buying tendency merupakan kecenderungan seseorang untuk

membeli sebuah barang secara tidak terencana.

X1.1 Saya adalah orang yang mengambil keputusan pembelian secara

cepat.

X1.2 Saya adalah orang yang sering mengambil keputusan tanpa

memikirkan resiko yang ada.

X1.3 Saya orang yang mudah tergoda dengan produk yang saya lihat.

X1.4 Membeli produk (apapun) secara spontan adalah kegiatan yang

menyenangkan.

b. Shopping enjoyment tendency

Shopping Enjoyment Tendency adalah Kecenderungan seseorang untuk

merasa senang karena kegiatan berbelanja.

X1.5 Belanja adalah kegiatan yang membangkitkan semangat saya.

X1.6 Belanja merupakan kegiatan yang dapat mengurangi stress.

X1.7 Belanja merupakan cara saya memperlakukan diri secara spesial.

c. Materialism

Materialisme adalah perspektif yang mengutamakan kepemilikan dan

akuisisi produk sebagai pusat/tujuan kehidupan mereka.

X1.8 Memiliki produk yang saya inginkan meningkatkan rasa percaya

diri saya.

X1.9 Memiliki barang yang saya inginkan membuat saya lebih menikmati

hidup.

Page 8: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

26 Universitas Kristen Petra

B. Situational Factors.

Situational factors merujuk pada semua faktor spesifik dari ruang, waktu

dan kondisi yang tidak berhubungan dengan sifat atau kepribadian seseorang.

a. Person’s situation

Situational factors merupakan ketersediaan dari waktu dan uang yang

dimiliki oleh pengunjung atau calon konsumen.

X2.1 Saya seringkali membawa uang lebih saat ingin berbelanja di

Uniqlo.

X2.2 Saya seringkali tidak memiliki batasan waktu saat sedang berbelanja

di Uniqlo.

b. Store environment

Store environment merupakan faktor-faktor lingkungan toko seperti

pencahayaan, aroma dan kebersihan.

X2.3 Gerai Uniqlo bersih.

X2.4 Aroma di gerai Uniqlo enak.

X2.5 Gerai Uniqlo memiliki desain interior yang menarik.

c. Motivational activities by retailers

Motivational Activities by Retailers adalah usaha yang spesifik, didesain

untuk memiliki pengaruh langsung terhadap penjualan.

X2.6 Promosi harga pada produk Uniqlo menarik.

X2.7 Produk Uniqlo memberi keuntungan tambahan dari promotional

offer. (contoh: kupon belanja)

X2.8 Salespeople Uniqlo ramah.

d. Product attributes

Product attributes mencakup harga produk, fitur produk dan kualitas

produk itu sendiri, adalah hal yang dapat digunakan oleh toko retail saat

menawarkan produk terhadap konsumen.

Page 9: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

27 Universitas Kristen Petra

X2.9 Saya selalu membandingkan harga dengan kualitas produk Uniqlo

sebelum membeli.

X2.10 Harga produk Uniqlo relatif murah.

C. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel endogen adalah variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel independen atau

variabel eksogen (Sugiyono, 2009). Variabel dependen dalam penelitian

ini yaitu:

a. Impulse Buying (Y1)

Impulse buying dapat didefinisikan sebagai stimuli pembelian yang tidak

direncanakan dan pembelian langsung (saat itu juga) yang dibuat oleh

retailer melalui aktivitas marketing sensorik, seperti display produk,

desain toko, pricing strategy, promotion strategy, packaging dan aktivitas

penjualan pada semua kategori produk (Beatty & Ferrell, 1998; Rook,

1987).

Y1.1 Saya sering membeli produk Uniqlo secara spontan.

Y1.2 Saya tidak memikirkan alternatif lain saat membeli produk Uniqlo.

Page 10: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

28 Universitas Kristen Petra

Tabel 3.1 Kuisioner

Variabel Indikator 1

STS

2

TS

3

N

4

S

5

SS

Consumer

Traits

(X1.1) Saya adalah orang yang

mengambil keputusan

pembelian secara cepat dan.

(X1.2) Saya adalah orang yang

sering mengambil keputusan

tanpa memikirkan resiko yang

ada.

(X1.3) Saya orang yang mudah

tergoda dengan produk yang

saya lihat.

(X1.4) Membeli produk

(apapun) secara spontan adalah

kegiatan yang menyenangkan.

(X1.5) Belanja adalah kegiatan

yang membangkitkan semangat

saya.

(X1.6) Belanja merupakan

kegiatan yang dapat

mengurangi stress.

(X1.7) Belanja merupakan cara

saya memperlakukan diri secara

spesial.

(X1.8) Memiliki produk yang

saya inginkan meningkatkan

rasa percaya diri saya.

(X1.9) Memiliki barang yang

saya inginkan membuat saya

lebih menikmati hidup.

Page 11: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

29 Universitas Kristen Petra

Situational

Factors

(X2.1) Saya seringkali

membawa uang lebih saat ingin

berbelanja di Uniqlo.

(X2.2) Saya seringkali tidak

memiliki batasan waktu saat

sedang berbelanja di Uniqlo.

(X2.3) Gerai Uniqlo bersih.

(X2.4) Aroma di gerai Uniqlo

enak.

(X2.5) Gerai Uniqlo memiliki

desain interior yang menarik.

(X2.6) Promosi harga pada

produk Uniqlo menarik.

(X2.7) Produk Uniqlo memberi

keuntungan tambahan dari

promotional offer. (contoh:

kupon belanja)

(X2.8) Salespeople Uniqlo

ramah.

(X2.9) Harga dengan kualitas

produk Uniqlo sebanding.

(X2.10) Harga produk Uniqlo

relatif murah.

Impulse

Buying

(Y1.1) Saya sering membeli

produk Uniqlo secara spontan.

(Y1.2) Saya tidak memikirkan

alternatif lain saat membeli

produk Uniqlo.

Page 12: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

30 Universitas Kristen Petra

3.7 Teknik Analisa Data

Analisis didasarkan pada data yang diperoleh dari instrumen penelitian yaitu

dari hasil kuesioner yang disebarkan, kemudian diolah dengan metode statistik.

3.7.1 Uji Validitas

Pada dasarnya kata valid merupakan sinonim dari kata bagus. Validity

diartikan sebagai “to measure what should be measured”. Jika ingin mengukur

impulse buying maka validitas yang dimaksudkan adalah apakah alat yang

digunakan dapat mengukur impulse buying. Bila sesuai, instrument tersebut dapat

dikatakan sebagai instrumen yang valid (Ferdinand, 2006).

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan ataupun

pernyataan yang tidak sesuai dan tidak relevan sehingga perlu untuk diganti atau

dihilangkan (Saidani & Arifin, 2012). Uji validitas seringkali digunakan untuk

mengukur ketepatan sebuah item dalam kuisioner, apakah item tersebut sudah

sesuai dan relevan untuk mengukur hal yang benar-benar ingin diukur. Korelasi

bivariate pearson atau product moment dapat digunakan untuk mengetahui uji

validitas. Jika r hitung > r tabel, maka insstrumen atau item pertanyaan

berhubungan signifikan terhadap skor total (valid). Sebaliknya, jika r hitung < r

tabel, maka instrument atau item pernyataan tidak berhubungan signifikan terhadap

skor total (tidak valid).

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji realibilitas digunakan untuk menetapkan bisa atau tidaknya instrument

(dalam penelitian ini berarti kuisioner) dilakukan lebih dari sekali terhadap

responden yang sama. Uji reliabilitas untuk alternative jawaban lebih dari dua

menggunakan uji Cronbach’s alpha, nilainya akan dibandingkan dengan nilai

koefision reliabilitas minimal yang dapat diterima. Reliabilitas yang kurang baik

bernilai 0.6, sedangkan yang dapat diterima bernilai 0.7, dan yang dinyatakan baik

adalah yang bernilai 0.8. Instrumen penelitian reliabel yang dinyatakan reliabel

adalah yang memiliki cronbach’s alpha bernilai > 0.6. Sebaliknya, instrumen

penelitian dinyatakan tidak reliabel ketika nilai cronbach’s alpha < 0.6.

Page 13: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

31 Universitas Kristen Petra

3.7.3 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan data dengan metode

deskripsi yang menggambarkan karakter atau ciri-ciri rospenden dan jawaban-

jawaban responden. Statistik Deskriptif bertujuan agar hasil kuisioner dapat

digunakan sebagai kesimpulan dari penelitian ini (Sugiyono, 2011). Penelitian

kali ini menggunakan teknik analisa mean atau rata-rata. Mean merupakan teknik

penjelasan kelompok yang diambil dari nilai rata-rata kelompok tersebut. Mean

dihitung dengan mengakumulasikan semua nilai dari data pengamatan kemudian

dibagi dengan total jumlah data yang ada. Hasil mean akan daoat menyimpulkan

golongan dari nilai data tersebut berdasarkan range yang sudah dibuat oleh

peneliti. Data interval dalam penelitian ini dibagi menjadi 7 tingkat. Pembagian

kategori didasarkan dengan range 0.57 pada setiap kategorinya.

Tabel 3.2 Kategori interval

3.7.4 Teknik SEM atau Structural Equation Modeling

Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan pendekatan Partial Least

Square (PLS). PLS adalah model persamaan Structural Equation Modeling (SEM)

yang berbasis komponen atau varian. PLS adalah pendekatan alternatif yang

bergeser dari pendekatan SEM berbasis kovarian menjadi SEM berbasis varian

(Ghozali, 2006). SEM berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas atau teori

sedangkan PLS lebih bersifat prediktif. PLS tidak didasarkan pada banyak asumsi,

sehingga dapat dikatakan bahwa PLS merupakan metode yang kuat (Ghozali,

2006). PLS juga bisa dipakai untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar

Range Kategori

1 – 1.57 Sangat buruk sekali

1.58 – 2.14 Sangat buruk

2.15 – 2.71 Buruk

2.72 – 3.28 Cukup Baik

3.29 – 3.85 Baik

3.86 – 4.42 Sangat Baik

4.43 – 5 Sangat Baik Sekali

Page 14: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

32 Universitas Kristen Petra

variabel laten. PLS dapat menganalisa konstruk yang dibuat dengan indikator

yang reflektif dan formatif secara sekaligus. Tujuan PLS adalah membantu

peneliti dalam tujuan prediksi (Ghozali, 2006). Model formal dari PLS dalam

mendefinisikan variabel laten adlah linear agregat dari indikator-indikatornya.

Weight estimate untuk menciptakan komponen skor variabel laten dapat diambil

berdasarkan bagaimana inner model (model struktural yang menghubungkan

variabel-variabel laten) dan outer model (model pengukuran hubungan antara

indikator dengan konstruknya) dispesifikasikan. Hal ini dapat menghasilkan

residual variance dari variabel dependen. Estimasi parameter yang didapat dengan

PLS dikategorikan menjadi tiga. Kategori yang pertama merupakan weight

estimate yang digunakan untuk membuat skor variabel laten. Kategori kedua

digunakan untuk mencerminkan estimasi jalur (path estimate) yang

menghubungkan variabel laten dan variabel laten lainnya dan juga indikatornya.

Kategori ketiga berkaitan dengan means dan lokasi parameter (nilai konstanta

regresi) dan digunakan untuk variabel laten dan indikator. PLS menggunakan

proses iterasi tiga tahap dan pada setiap tahapnya, iterasi menghasilkan estimasi.

Proses iterasi ini dilakukan agar PLS dapat memperoleh ketiga estimasi diatas.

Menghasilkan weight estimate pada tahap pertama, dilanjutkan dengan

menghasilkan estimasi untuk inner dan outer model pada tahap kedua, dan

estimasi means dan lokasi pada tahap ketiga (Ghozali, 2006).

3.7.5 Model Struktural atau inner model

Model struktural merupakan model yang menunjukkan hubungan antar

variabel laten yang didasari oleh teori subtantif. Model Struktural dievaluasi

menggunakan R-square untuk konstruk dependen, Q-square predictive relevance

untuk model struktural, T test dan juga signifikansi dari koefisien parameter jalur

struktural.

Melihat R-square untuk setiap variabel laten dependen (laten endogen).

Interpretasi R-square sama dengan interpretasi regresi. Perubahan pada nilai R-

square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen

(eksogen) terhadap variabel laten dependen (endogen). Perubahan nilai R-square

Page 15: 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Uniqlo

33 Universitas Kristen Petra

juga dapat digunakan untuk melihat adanya pengaruh subtantif atau tidak. Model

PLS melihat nilai R-square dengan melihat Q-square prediktif relevansi untuk

model konstruktif. Jika R² bernilai 0.25-0.50, dapat dikatakan lemah, jika bernilai

0.50-0.75 dikatakan sedang, jika bernilai > 0.75 dapat dikatakan substansial.

Q-square predictive relevance mengukur seberapa bagus nilai observasi

yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi dari parameternya. Jika Q-square

>0, dapat dikatakan model memiliki predictive relevance, jika Q-square bernilai

≤0, dapat dikatakan model model kurang memiliki predictive relevance.

Rumus Q-square:

Q2 = 1 – ( 1 – R1²)( 1 – R2²) hingga ( 1 - Rp²)

R1², R2², hingga Rp² merupakan R-square variabel endogen pada model

persamaan. Besaran Q² memiliki nilai dengan rentang 0 < Q² < 1, dimana model

akan dinilai semakin baik jika nilai Q² semakin mendekati angka 1 (satu).

Stabilitas dari estimasi ini dapat diperoleh melalui evaluasi menggunakan T-test

(Abdillah & Hartono, 2015).

3.7.6 T-test

Pengujian t-test berfungsi untuk memperoleh nilai t-statistik yang

diperlukan jika peneliti ingin melakukan uji hipotesis. T-test digunakan agar

peneliti dapat menilai signifikansi pengaruh dari sebuah variabel. T-test dapat

diperoleh dmelalui metode bootstrapping.

Metode bootstrapping adalah proses pengujian re-sampling yang dilakukan

sistem komputer untuk mengukur akurasi pada sample estimate. Bootstrapping

digunakan untuk mengukur tingkat akurasi sample. Jika nilai bootstrap >1.96

maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut berpengaruh signifikan, namun jika

nilai bootstrap <1.96, dapat dikatakan bahwa variabel tersebut tidak berpengaruh

signifikan (Abdillah & Hartono, 2015).