bab 3 metode penelitian - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-2-00385-mn bab...
TRANSCRIPT
37
Bab 3
Metode Penelitian
3.1 Desain Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka penulis menggunakan dua jenis
penelitian, yaitu:
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkannya dengan variabel yang lain.
2. Penelitian Asosiatif
Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau
lebih variable yang akan diteliti.
Berdasarkan dua jenis penelitian tersebut di atas, maka pengumpulan data dilakukan
melalui pengumpulan data di lapangan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey, yaitu penelitian yang dilakukan pada suatu populasi dengan menganalisis data yang
diperoleh dari suatu populasi dan penelitian terhadap perilaku dari populasi tersebut dan
descriptive survey, yaitu penelitian terhadap perilaku. Tipe investigasi menggunakan tipe
korelasi (ada atau tidaknya hubungan) dan kausalitas (adanya hubungan sebab akibat).
Adapun time horizon yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Crosssectional,
di mana informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu. Dalam hal ini, suatu hal tertentu
bukan berarti satu hari atau satu saat saja, melainkan dapat dilakukan dalam beberapa hari,
bahkan beberapa minggu oleh karena situasi.
38
Dalam tabel dibawah ini ditunjukkan desain penelitian yang akan digunakan ole
penulis dalam penelitian ini :
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan
penelitian
Desain Penelitian
NO. Jenis Metode
Penelitian
Metode
Penelitian
Unit Analisis Time
Horizon
T1 Asosiatif Survey Individu –
pelanggan
Cross-
sectional
T2 Asosiatif Survey Individu -
pelanggan
Cross-
sectional
T3 Asiosiatif Survey Individu -
pelanggan
Cross-
sectional
T4 Asosiatif Survey Individu -
pelanggan
Cross-
sectional
T5 Asosiatif Survey Individu -
pelanggan
Cross-
sectional
Keterangan:
T1 = Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen pada PT.
Opsi Optimal
T2 = Untuk mengetahui pengaruh kualitas porduk terhadap loyalitas konsumen
pada PT. Opsi Optimal
39
T3 = Untuk mengetahui pengaruh keputusan pembelian tehadap loyalitas konsumen
pada PT. Opsi Optimal
T4 = Untuk mengetahui pengaruh antara harga dan kualitas produk secara partial
atau sendiri-sendiri terhadap keputusan pembelian
T5 = Untuk mengetahui harga dan kualitas produk secara simultan terhadap
loyalitas konsumen melalui keputusan pembelian.
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
3.2.1 Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan :
1. Skala Nominal
Dimana skala pengukuran ini digunakan untuk mengklafikasikan obyek, individual
atau kelompok. Sebagai contoh adalah mengklafikasikan jenis kelamin, agama,
pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas, digunakan
angka-angka sebagai simbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal
maka statistic non-parametrik digunakan untuk menganalisis datanya. Hasil analisis
dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh, mengklafikasi variable
jenis kelamin menjadi sebagai berikut : laki-laki kita beri symbol angka 1 dan wanita
angka 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika dengan angka-angka tersebut
karena angka-angka tersebut hanya menunjukan keberadaan atau ketiadaan
karakteristik tertentu.
2. Skala Ordinal
Dimana skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relative
karakteristik berbeda yang dimilki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat
40
pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana
peringkat relative tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki
karakteristik yang labih atau kurang, tetapi bukan berapa banyak kekurangan atau
kelebihannya. Sebagai contoh: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan
sangat setuju dapat diberi simbol angka 1,2,3,4 dan 5. Angka - angka ini
menunjukan simbol peringkat, tidak mengekpresikan jumlah.
3. Skala Interval
Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal
dan skala ordinal dengan ditambah kerakteristik lain, yaitu berupa adanya
interval tetap. Skala pengukuran interval merupakan bentuk angka – angka yang
dapat digunakan dapalm operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau
dikalikan.
4. Skala Ratio
Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteritik yang dimiliki oleh skala
nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai nilai 0 (nol)
empiris absolute. Nilai absolute nol tersebut terjadi saat ketidakhadirannya suatu
karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk
perbandingan atara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya.
41
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran Skala
Kualitas Produk Daya Tahan Usia pemakaian
produk bebas dari
kerusakan
Interval Ordinal
Keandalan Kinerja produk
jaminan kemudahan
pemakaian
Ketepatan Kualitas kesesuaian
konsistensi kinerja
Harga Kuantitas Elastisitas harga Interval Ordinal
Segmen Pasar Jaminan kualitas
kesesuaian harga
Keputusan
pembelian
Pengenalan
Masalah
Sadar akan adanya
masalah
Interval Ordinal
Mencari Informasi Pencarian informasi
Mengevaluasi
Menentukan
Altenatif
Pengevaluasian
konsumen terhadap
atribut dari produk
yang akan dibeli
Menentukan Dan Menentukan pilihan
42
Memutuskan Untuk
Membeli
dari alternatif yang
telah dilakukan
Penggunaan Pasca
Pembelian
Harapan puas
Loyalitas
Konsumen
Pembelian Ulang
Frekuensi
Rekomendasi
Pelanggan
melakukan
pembelian produk
atau jasa sebanyak
dua kali atau lebih
Merekomendasikan
kualitas barang atau
jasa kepada orang
lain
Ordinal
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
3.3.1 Jenis Data Penelitian
Jenis data yang dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah Data
Kuantitatif. Arti dari data yaitu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Dengan demikian, data
dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan / personal. Data kualitatif adalah data
yang tidak berbentuk angka. Data kualitatif diperoleh dari hasil pengumpulan data dan
informasi dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data, seperti pengamatan,
43
wawancara, menggambarkan, diskusi kelompok terfokus dan lain-lain. Semua data dan
informasi yang diperoleh kemudian dianalisis, sifatnya hanya menggolongkan saja.
3.3.2 Sumber Data Penelitian
Sumber data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data Primer diperoleh dari sumber pertama baik dari individu maupun
perorangan seperti wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh
peneliti. Yang ruang lingkupnya sebagian besar adalah pengusaha/ wirausaha, karyawan/
pegawai (manajer). Sedangkan untuk data Sekunder, diperoleh dari penelitian atau bahan
yang bersfat teoritis yang relevan dengan penelitian melalui buku-buku , majalah, internet,
dan media yang lainnya.
Table 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Tujuan Data Jenis Sumber
T1 Harga Kualitatif Primer Dari Pelanggan Opsi
T2 Kualitas Produk Kualitatif Primer Dari Pelanggan Opsi
T3 Keputusan
Pembelian
Kualitatif Primer Dari Pelanggan Opsi
T4 Loyalitas Konsumen Kualitatif Primer Dari Pelanggan Opsi
• Data Kualitatif
Data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan, membandingkan, dan menganalisis
data-data berupa tabel-tabel dan grafik secara deskriptif. Misalnya mengenai profil
44
responden yang dianalisis yaitu dengan cara mentabulasikan data yang diperoleh
terhadap profil responden dilakukan perhitungan presentase.
• Data Kuantitatif
Merupakan metode analisis data yang dilakukan dengan cara mengklasifikasikan,
membandingkan, dan menghitung angka-angka dengan rumus-rumus yang relevan.
Data kuantitatif digunakan untuk melakukan uji validitas dan realibilitas, uji asumsi
klasik, uji F, uji t, dan uji regresi berganda serta koefisien determinasi.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah :
• Studi Lapangan (Field Research)
Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan secara langsung terhadap obyek
penelitian guna mendapatkan data yang diperlukan. Studi lapangan yang dipakai
oleh peneliti adalah:
Wawancara
Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab
secara langsung kepada direktur PT. Opsi Optimal, untuk memperoleh data
yang lebih jelas, akurat dan up to date berkaitan dengan penelitian ini. Sifat
wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur dimana
peneliti hanya menggunakan pedoman berupa garis-garis besar pertanyaan
yang akan ditanyakan.
Kuesioner
Merupakan instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dengan
cara menyusun format pertanyaan – pertanyaan yang telah diatur
45
sedemikian rupa untuk menganalisis kontribusi periklanan dan loyalitas
konsumen. Penelitian ini menggunakan angket yang nantinya ditujukan
kepada para konsumen yang telah menggunakan produk yang dijual oleh
Opsi Optimal dan yang akan menggunakan produk ini. Pemberian kuesioner
dilakukan di tempat perbelajaan, perusahaan-perusahaan, toko ritel,
pertamina, dan lainnya yang menggunakan security system.
• Studi Kepustakaan
Melakukan penelitian dari buku-buku literatur resmi yang ada, sebagai bahan acuan
dan pertimbangan dalam menjalankan penelitian ini. Oleh karena itu maka
dilakukanlah penelitian kepustakaan bukan hanya di Universitas tempat peneltian
berlangsung tapi juga di kepusatakaan perusahaan tersebut dan berbagai tempat
belajar. Penelusuran adapun juga dilakukan di website-website di internet yang
informasinya selalu up to date dan berkaitan dengan topik yang dibahas. Dan juga
dilakuakan melalui literatur-literatur konseptual, literatur bisnis, serta statistik-
statistik yang tersedia.
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam mengidentifikasi sampel diperlukan teknik pengambilan sampel, teknik
pengambilan sampel yang diterapkan dalam penelitian ini adalah simple random sampling.
Menurut Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007,p41), simple random sampling ialah
cara pengambilan sampel dengan menggunakan acak tanpa memeperhatikan strata
(tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi
dianggap sejeni (homogeny). Adapun pertimbangan dalam pengambilan sampel adalah:
46
1. Sudah menjadi nasabah minimal selama 1 tahun
2. Usia nasabah lebih atau sama dengan 20 tahun
Secara umum, besarnya konsumen dari suatu produk jarang diketahui dengan pasti.
Disamping itu produk dengan asosiasi dan persepsi / tanggpan yang kuat umumnya memiliki
populasi konsumen yang besar. Oleh karenanya, maka dalam penelitian ini digunakan
sampel. Sampel adalah suatu segmen dari populasi yang dipelih dalam riset pemasaran
untuk mewakili popualsi secara keseluruhan. Sampel adalah sebagian dari observasi yang
dipilih dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat
mewakili popualasinya.
Populasi berarti keseluruhan unit/ individu dalam runga lingkup dan waktu yang ingin
diteliti. Opsi Optimal ingin mengetahui pengaruh harga dan kualitas produk terhadap
keputusan pembelian dan dampaknya terhadap loyalitas konsumen. Studi kasus pada para
konsumen Opsi Optimal. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode
pengambilan probability sampling dengan menggunakan teknik sampling untuk memberikan
peluang sample yang sama pada setiap anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa
memperhatikan strata dalam anggota populasi tersebut (sample homogen). Sedangkan
kumpulan data didapat merupakan hasil dari pembagian kuesioner pada Konsumen Opsi
Optimal dan hasil dari studi kepustakaan. Untuk mengetahui ukuran sampel yang akan
digunakan maka dapat menggunakan rumus yang terdapat dalam Ariestonandri (2006, p95-
96), yaitu:
N ≥ p.q . Zα 2 e
47
Keterangan :
N = Jumlah Sampel
e = Error Sampling (estimasi yang dapat diterima)
p = perkiraan proporsi populasi
q = ( 1-p)
Zα = interval kepercayaan diterapkan
Jika tidak diketahui nilai proporsi atau perbandingan dari populasi tak berhingga, maka
digunakan pendekatan nilai p – q = 0,5
Pada penilitian ini interval kepercayaan yang digunakan adalah 35% atau α = 0,05 sehingga
Zα = 1,96 dan estimasi yang dapat diterima adalah 10%. Maka ukuran sampelnya adalah
N ≥ 0,5 . o,5. 1,96 2
0,10
N ≥ 96,04 = 97 sampel
Maka dapat disimpulkan yang diambil minimal 97 orang dan dalam penelitian ini sampel yang
akan diambil sebanyak 100 orang.
3.6 Metode Analisis
3.6.1 Uji Validitas
Dalam penelitian ini penulis menggunakan Uji Validitas untuk mengukur sejauh mana
suatu alat ukur cocok mengukur apa yang ingin diukur. Jika hasilnya valid berarti instrumen
yang diuji dapat digunkan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Riduwan (2004
48
:109-110) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
keandalan atau keahlian suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memilki validitas
rendah., untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara
bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara menkorelasikan setiap butir
alat ukur dengan skor yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas
alat ukur digunakn rumus Pearson Product Moment adalah :
r hitung = n (Σ Χi Yi) – ( Σ Xi ) . ( ΣYi )
√ { n. ΣXi2 – (Σ Xi ) 2 } . { n. Σ Yi2 – (Σ Yi ) 2}
Dimana :
r hitung = koefisien korelasi
Σ Xi = jumlah skor item
Σ Yi = jumlah skor total (seluruh item)
n = jumlah responden
Dalam pengambilan keputusan:
• Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid.
• Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut
tidak valid.
• Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak
valid.
Selanjutnya dihitung dengan Uji – t dengan rumus :
t hitung = r √ n - 2
49
√1 – r2
Dimana :
t = nilai t hitung
r = koefisien korelasi hasil r hitung
n = jumlah responden
Distribusi (Tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2)
Kaidah keputusan : jika t hitung > t tabel berarti valid sebaliknya
t hitung < t tabel berarti tidak valid
3.6.2 Uji Realibilitas
Penulis juga menggunakan Uji Reabilitas untuk mengetahui tingkat kepercayaan
hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang
mampu memberikan hasil ukur terpercaya (reliabel). Reabilitas merupakan salah satu ciri
atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Kadang-kadang reabilitas disebut juga
sebagai keterpercayaan, keterandalan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya. Namun ide
pokok dalam konsep reabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya,
artinya sejauh mana skor hasil pengukuran terbebas dari kekeliruan pengukuran /
mearument error (http//www.olahdata.com/analisisvaliditasdan reabilitas).
Pengujian tingkat reabilitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan program SPSS 16.0. Tingkat reabilitas diuji dengan uji reability statistics dan
melihat pada nilai Cronbach’s Alpha, jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,05 maka dinyatakan
reliabel.
50
3.6.3 Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi
normal atau dengan kata lain sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Menurut
Sunyoto (2007, p104-105), uji normalitas akan menguji data variabel bebas (x) dan data
variabel terikat (y) pada persamaan regresi yang dihasilkan berdistribusi normal atau
berdistribusi tidak normal . suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis (titik-titik)
data riil mengikuti garis diagonal.
Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan alat tes Kolmogorov-Smirnov yang
terdapat pada SPSS 16.0 dengan tingkat signifikan sebesar 0,05%. Dasar pengambilan
keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut:
• Jika nilai sig > 0.05 atau nilai Sig. maka data berdistribusi normal
• Jika nilai sig < 0.05 atau nilai Sig. maka data tidak berdistribusi normal
3.6.4 Analisis Deskriptif
Analisis ini dilakukan oleh penulis berupa kuesioner yang telah disebarkan dan
dijawab oleh responden, melalui perhitungan nilai rata-rata (mean) dari setiap jawaban dari
pernyataan-pernyataan yang ada pada kuesioner.
3.6.5 Analisis Kolerasi dan Regresi
Untuk jenis penelitian asosiatif, metode analisis yang digunakan adalah analisis
korelasi, regresi sederhana, dan regresi berganda.
51
1. Analisis Korelasi
Sebelum dilakukan pengujian regresi, dilakukan uji korelasi terlebih dahulu untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel dependen
dengan variabel-variabel independen. Teknik analisis korelasi Pearson Product
Moment termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dan
ratio dengan persyaratan tertentu (Kuncoro dan riduwan2007, pp61-62).
• Rumus Korelasi Sederhana
Di mana:
rxy = koefisien korelasi
X = skor item X
Y = skor item Y
n = banyaknya sampel dalam penelitian
• Rumus Korelasi Ganda
Korelasi Pearson Product Momen dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak
lebih dari harga (-1≤r≤+1). Apabila r=-1 artinya korelasi negative sempurna, r=0
artinya tidak ada korelasi, dan r=1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti
harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r sebagai berikut:
52
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
2. Analisis Regresi
Regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang
paling mungkin terjadi di mansa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu
dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi
dalam penelitian salah satunya untuk meramalkan (memprediksikan) variabel terikat
(Y) apabila variabel bebas (X) diketahui (Kuncoro dan Riduwan2007,pp83-84).
Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada:
• Data yang dianalisis jenis data interval dan rasio
• Data yang dipilih secara acak
• Data yang dihubungkan berdistribusi normal
• Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek
yang sama
Untuk T-1 dan T-2, digunakan analisis regresi sederhana yaitu:
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,8-1 Sangat kuat
0,6-0,799 Kuat
0,4-0,599 Cukup kuat
0,2-0,399 Rendah
0,0-0,199 Sangat rendah
53
• Persamaan Regresi Sederhana
Y = a + bX
Keterangan:
Y = variabel tidak bebas (dependent variable)
X = variabel bebas (independent variable)
a = nilai konstanta
• b = koefisien regresi
• Untuk mencari koefisien a
di mana,
dan
Sedangkan untuk T-3 menggunakan analisis regresi berganda, yaitu:
• Persamaan regresi berganda
• Untuk mencari nilai b0, b1, b2
•
54
3.6.7 Analisis Jalur (Path Analysis)
3.6.7.1 Definisi dan Pengertian
Path analysis adalah generalisasi atau perluasan model regresi, digunakan untuk
menguji kecocokan matriks korelasi terhadap dua atau lebih model kausal variabel-variabel
bebas mempengaruhi variabel tergantung, baik secara langsung atau tidak langsung.
Sedangkan regresi berganda digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik-
turunnya) variable dependen (kriterium), bila dua atau lebih variable independen sebagai
faktor predictor dimanipulasi (dinaik-turunkan nilainya). Oleh karena itu, penulis mamilih
Path Analysis untuk menguji penelitian ini.
Model path tersebut biasanya dilukiskan dalam bentuk circle-and-arrow dimana
panah tunggal mengindikasikan sebab-akibat. Regresi dilakukan pada setiap variabel dalam
model sebagai akibat dari model yang mengindikasikan penyebab. Nilai regresi yang diduga
dibandingkan dengan matriks korelasi untuk setiap variabel, dan statistik goodness-of-fit
dihitung.
Model yang paling cocok dipilih sebagai model yang terbaik dalam perkembangan
teori. Path model adalah diagram yang menghubungkan variabel independen, intermediary,
dan dependent. Sebuah diagram jalur, tanda panah berujung ganda ( ) menujukkan
hubungan korelasional dan tanda panah satu arah ( ) menunjukkan kausal atau pengaruh
langsung dari variabel eksogen (X) terhadap variable endogen (Y).
Menurut Kuncoro dan Riduwan (2007:7), secara sistematik path analysis mengikuti
pola struktural , sehingga langkah awal untuk mengerjakan atau penerapan model path
analysis yaitu dengan merumuskan persamaan struktural dan diagram jalur yang
berdasarkan kajian teori tertentu yang telah diuraika diats. Merutu solimun (2005:56)
55
”informasi diberikan apabila tujuan penelitian ingin mendapatkan model untuk kepentingan
prediksi, maka yang tepat digunakan adalah model struktural.
Model ini mirip dengan path analysis, yang membedakan adalah data baku
(standardize), sedangkan di dalam model struktural menggunakan data mentah (raw data).
Dengan demikian hasil analisis model struktural kurang tepat jika disajikan dalam bentuk
diagram path dan lebih cocok disajikan dalam sistem persamaan. Dalam penelitian ini akan
digunakan model dua persamaan jalur dengan persamaan :
Strukturalnya :
Y = ρYX1X1 + ρYX2X2 + ρYε1
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Harga Produk
X2 = Kualitas Produk
ε1 = Error
3.6.7.2 Manfaat Path Analysis
Menurut Riduwan dan Kuncoro (2007,p2) manfaat model Path Analysis adalah
sebagai berikut :
• Penjelasan terhadap fenomena yang delajari atau permasalahan yang diteliti.
• Prediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X) dan
prediksi dengan Path Analysis ini bersifat kualitatif.
56
• Faktor determinan yaitu penentu variabel bebas (X) mana yang berpengaruh
dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk
menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y).
• Pengujian model, menggunakan theory trimming, baik untuk uji reliabilitas
konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
3.6.7.3 Langah – langkah Menguji Path Analysis
Langkah-langkah menguji Path Analysis sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural.
Struktur: Y = ρyx1 X1 + ρyx2 X2 + ρyε1
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi.
a) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan
rumuskan persamaan stukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.
Hipotesis: naik turunnya variabel endongen dipengaruhi secara
signifikan oleh variabel eksogen
b) Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.
Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.
Persamaan regresi berganda: Y= a + b1X1 + b2X2 + ε1
3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)
Uji secara keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:
57
Ha : ρYX1 = ρYX2 = ……. = ρYXk ≠ 0
Ho : ρYX1 = ρYX2 = ……. = ρYXk = 0
a) Kaidah pengujian signifikan secara manual: Menggunakan Tabel F
Keterangan: n = jumlah sampel
K = jumlah variabel eksogen
R2yxk = R square
Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan
Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan.
Dengan taraf signifikan (ơ) = 0,05
Cari nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:
Ftabel = F{(1- ơ) (dk=k), (dk=n-k-1)} atau F{(1- ơ) (v1=k) (v2=n-k-1)}
Cara mencari F tabel: nilai (dk=k) atau v1 disebut nilai pembilang dan nilai
(dk=n-k-1) atau v2 disebut penyebut.
b) Kaidah pengujian signifikan: program SPSS
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil dari nilai probabilitas Sig atau
[0,05 < Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan
58
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan
4. Menghitung koefisien jalur secara individu
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik
berikut:
Ha : ρYX1 > 0
Ho : ρYX1 = 0
Secara individual uji statistic yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan
rumus:
Statistik se ρX1 diperoleh dari hasil komputasi pasa SPSS untuk analisis regresi
setelah data ordinal ditransformasi ke internal.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikan analisis jalur bandingkan antara nilai
probabilitas 0,05 dengan probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan
sebagai berikut:
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil dari nilai probabilitas Sig atau
[0,05 < Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan
59
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan
5. Meringkas dan menyimpulkan
3.6.8 Kelemahan Teknik Analisis Data
Model yang mengakomodasi hubungan langsung dan tidak langsung di atas adalah
model jalur (path model) dan analisisnya disebut analisis jalur (path analysis). Seperti halnya
dalam model regresi model jalur ini juga mengsetimasi besaran pengaruh dari peubah terikat
serta memberikan arah dan signifikansi dari pengaruh tersebut. Kelemahan model jalur
(biasa) adalah bahwa semua peubah yang akan dianalisis hubungannya diasumsikan bisa
langsung diukur atau dapat wakilkan oleh satu pubah yang bisa diukur. Dalam kenyataannya
banyak peubah dalam variabel yang tidak dapat diukur secara langsung atau hanya diwakili
oleh satu peubah yang bisa diukur secara langsung.
3.7 Rancangan Uji Hipotesis
3.7.1 Pengertian Hipotesis
Menurut Kuncoro (2003, p47) Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang
perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Penguji
mengguanakan hipotesis untuk mengetahui bagaimana hubungan antara veriabel yang yang
satu dengan variable yang lainnya.
60
3.7.2 Perumusan Hipotesis
Menurut Kuncoro (2003, p50) sebagaimana diketahui, hipotesis yang baik adalah
hipotesis yang dinyatakan dengan jelas dan ringkas, menyatakan hubungan antara dua
variabel dan menjelaskan variabel tersebut dalam terminologi operasional yang diukur.
3.7.3 Uji Hipotesis
Menurut Kuncoro (2003, pp50-51) uji hipotesis merupakan bagian yang sangat
penting di dalam penelitian. Bagian ini menentukan apakah penelitian yang dilakukan cukup
ilmiah atau tidak. Untuk melakukan uji hipotesis peneliti harus menentukan sampel,
mengukur instrumen, desain dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian
data yang diperlukan. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisa melalui prosedur analisis
yang benar, sehingga peneliti dapat melihat validitas dari hipotesis.
Analisa dari data yang dikumpulkan tidak menghasilkan hipotesis terbukti dan tidak
terbukti, melainkan mendukung atau tidak mendukung hipotesis. Dalam praktek dikenal dua
macam cara pengujian hipotesis : cara langsung dan cara hipotesis nol. Pengujian secara
langsung dilakukan dengan mencari bukti yang memunginkan untuk menolak atau menerima
hipotesis. Dengan cara ini berarti hipotesis digunakan untuk memprediksi suatu hubungan.
Hipotesis nol, di lain pihak tidak memprediksi suatu hubungan.
• Hipotesis 1
H0 : Tidak ada pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen
H1 : Ada pengaruh harga terhadap loyalitas konsumen
• Hipotesis 2
H0 : Tidak ada pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen
61
H1 : Ada pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas konsumen
• Hipotesis 3
H0 : Tidak ada pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen
H1 : Ada pengaruh keputusan pembelian terhadap loyalitas konsumen
• Hipotesis 4
H0 : Tidak ada pengaruh harga dan kualitas produk secara partial atau sendiri-
sendiri terhadap keputusan pembelian
H1 : ada pengaruh harga dan kualitas produk secara partial atau sendiri-sendiri
terhadap keputusan pembelian
• Hipotesis 5
H0 : Tidak ada pengaruh harga dan kualitas produk secara simultan terhadap
loyalitas konsumen melalui keputusan pembelian
H1 : Ada pengaruh harga dan kualitas produk secara simultan terhadap loyalitas
konsumen melaui keputusan pembelian
Untuk mengetahui signifikasi regresi bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai
probabilitas Sig sebagai berikut :
o Jika nilai sig > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
o Jika nilai sig < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
62
3.8 Uji Tanggapan
Dibawah ini dapat kita lihat rekapitulasi mengenai pendapat para responden yang
telah dinyatakan melalui pengisian kuesioner. Pendapat para responden dirata-ratakan yang
kemudian dibuat menjadi rekapitulasi pendapat para responden secara keseluruhan.
Sedangkan rumus yang digunakan adalah:
• Panjang kelas Interval = rentang kelas interval : banyak kelas interval
• Rantang kelas Interval = nilai tertinggi – nilai terendah
Maka panjang kelas interval
= ( 5-1 ) : 5 = 0,8
Interval dalam kriteria penilaian adalah:
1,00 – 1,79 = sangat tidak setuju
1,80 – 2,59 = tidak setuju
2,60 – 3,39 = agak setuju
3,40 – 4,19 = setuju
4,20 – 5,00 = sangat setuju