bab 3 intr

14
9 BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA 3.1 DEFINISI Varicella (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya terjadi pada ana k-an ak dan merupakan aki bat dari inf eks i pri mer Vi rus Va ricella Zooster . Varicella  pada anak, mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan dengan adanya bercak gatal disertai dengan papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya, krusta, walaupun banyak juga lesi kult yang tidak berkembang sampai vesikel (traus et al , !""#). $ambar %.& . Varicella-Zooster Virus ('') (armet, !""*) +ikatakan varicella post partum jika ibu menunjukksn gejala varicella pada !- hari setelah kelahiran bayi, dimana bayi yang lahir dengan ibu seronegatif '' akan beresiko  Disseminated V ar icella jika mereka terinfeksi (nders et al ). 3.2 EPIDEMIOLOGI ebe lum penge nal an vaksi n pada tahun &*, varicella merup akan penya kit infek si  paling sering pada anak-anak di /A. 0ebanyakan anak terinfeksi pada umur &* tahun, den gan  persentasi dibawah *1 pada orang dewasa. pidemik varicella terjadi pada musim dingin dan musim semi, tercatat lebih dari 2 juta kasus, &&.""" rawat inap, dan &"" kematian tiap tahunnya. Varicella merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan kematian tinggi pada  balita, dewasa, dan dengan orang imun yang terkompromi. ada rumah tangga, persentasi  penularan dari virus ini berkisar 3*1-#31 (4ampengan, !""*) 5anusia merupakan host alami yang diketahui untuk '', dimana dikaitkan dengan dua  bentuk primer sebagai Va ricella (chickenpox)  dan bentuk sekunder sebagai herpes 6oster. '' merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari oral udara atau sekresi

Upload: yulia-manawean

Post on 08-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kulit

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 1/14

9

BAB 3

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 DEFINISI

Varicella  (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya terjadi pada

anak-anak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus Varicella Zooster . Varicella  pada

anak, mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan

dengan adanya bercak gatal disertai dengan papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya, krusta,

walaupun banyak juga lesi kult yang tidak berkembang sampai vesikel (traus et al , !""#).

$ambar %.& . Varicella-Zooster Virus ('') (armet, !""*)

+ikatakan varicella post partum jika ibu menunjukksn gejala varicella pada !- hari

setelah kelahiran bayi, dimana bayi yang lahir dengan ibu seronegatif '' akan beresiko

 Disseminated Varicella jika mereka terinfeksi (nders et al ).

3.2 EPIDEMIOLOGI

ebelum pengenalan vaksin pada tahun &*, varicella  merupakan penyakit infeksi

 paling sering pada anak-anak di /A. 0ebanyakan anak terinfeksi pada umur &* tahun, dengan

 persentasi dibawah *1 pada orang dewasa. pidemik varicella terjadi pada musim dingin dan

musim semi, tercatat lebih dari 2 juta kasus, &&.""" rawat inap, dan &"" kematian tiap tahunnya.

Varicella merupakan penyakit serius dengan persentasi komplikasi dan kematian tinggi pada

 balita, dewasa, dan dengan orang imun yang terkompromi. ada rumah tangga, persentasi penularan dari virus ini berkisar 3*1-#31 (4ampengan, !""*)

5anusia merupakan host alami yang diketahui untuk '', dimana dikaitkan dengan dua

 bentuk primer sebagai Varicella (chickenpox) dan bentuk sekunder sebagai herpes 6oster. ''

merupakan infeksi yang sangat menular dan menyebar biasanya dari oral udara atau sekresi

Page 2: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 2/14

10

respirasi atau terkadang melalui transfer langsung dari lesi kulit melalui transmisi fetomaternal.

erangan sekunder meningkat pada kontak rumah yang rentan melebihi #*1 (5ehta, !"").

ada iklim temperatur, angka infeksi enunjukkan variasi musiman yang ditandai, dengan

epidemis pada musim dingin akhir dan awal musim semi. ebaliknya, tidak ada variasi musiman

yang terlihat pada iklim tropis. Alasan untuk perbedaan penandaan ini tidaklah jelas, meskipun

telah didukung dengan pemanasan, dan kurangnya peningkatan paparan pada virus dalam bulan

musim hangat dapat menyebabkan beberapa perbedaan. +i india, disamping dekat dengan

 perbataan, angka rendah yang tidak terduga melalui transmisi antar rumah telah

didokumentasikan sebesar #"1. +i ingapura, varicella timbul dalam dua epidemis besar yang

terpisah selama !% tahun (4ampengan, !""*)

5eskipun infeksi primer jarang dan asimptomatik, studi serologis mendukung bahwa

sering terjadi reinfeksi pada subklinis. 7arang sekali pasien dengan imunokompeten dapat

mengalami episode kedua dari varicella. Varicella lebih sering timbul pada usia sebelum sekolah

dan anak usia sekolah kurang dari usia &" tahun dengan insidensi tertinggi pada kelompok usia

%-3 tahun. +isamping prevalensi Varicella  pada anak-anak, beberapa dapat mengenai orang

dewasa tanpa adanya paparan sebelumnya 8 sebuah studi rekrut militer di United States pada era

 prevaksin menunjukkan bahwa #1 tentara yang direkrut adalah seronegatif, dengan peningkatn

angka seronegative pada non kulit putih. +an lebih tinggi angka seronegative pada tentara yang

asalnya di luar United States (9rieden and enney, !""%).

Varicella  terdapat di seluruh dunia, sebelum diperkenalkan vaksinasi di ropa dan

Amerika /tara tahun &* tercatat Varicella terjadi pada " 1 anak sebelum usia &" tahun dan

kurang dari * 1 pada usia lebih dari &* tahun. +i Amerika erikat sejak tahun &## sampai

dengan &* terdapat sekirat &&.""" kasus Varicella  dan &"" diantaranya meninggal setiap

tahunnya. uncak kejadian Varicella pada awal musim dingin dan musim semi. 9aktor resiko

terbesar sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit bahkan meninggal yaitu pada infant  dan juga dewasa disamping terkait status imunologis seseorang. :erhitung lebih dari

" 1 dari populasi antenatal telah mendapat serotipe ;g$ sehingga hampir selalu mendapat

kekebalan terhadap suatu infeksi. 0arena tingginya tingkat imunitas dan jarang terjadi kontak 

dengan penderita Varicella selama kehamilan, maka jarang terjadi infeksi primer pada ibu hamil

dan terhitung !-% dari &""" kehamilan dengan komplikasi akibat infeksi ''. +i 0anada dari

Page 3: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 3/14

11

 jumlah kehamilan %*".""" setiap tahun terdapat "" < &"*" kehamilan dengan Varicella

(9rieden and enney, !""%). +an kematian bayi tercatat %"1 tanpa pengobatan, dari ibu yang

terinfeksi varicella post partum (5ayers).

3.3 ETIOLOGI

Varicella  disebabkan oleh Varicella Zooster Virus  ('') yang termasuk kelompok 

=erpes 'irus dengan diameter kira-kira &*" < !"" nm. ;nti virus disebut capsid yang berbentuk 

icosahedral , terdiri dari protein dan +>A yang mempunyai rantai ganda yaitu rantai pendek ()

dan rantai panjang (?) dan merupakan suatu garis dengan berat molekul &"" juta dan disusun

dari &3! capsomer. ?apisan ini bersifat infeksius (7amet et al , !""3)

Varicella Zooster Virus dapat menyebabkan varicella dan herpes 6oster. 0ontak pertama

dengan virus ini akan menyebabkan varicella, oleh karena itu varicella dikatakan infeksi akut

 primer, sedangkan bila penderita varicella sembuh atau dalam bentuk laten dan kemudian terjadi

serangan kembali maka yang akan muncul adalah =erpes oster (traus et al , !""#)

3.4 PATOGENESIS

Varicella Zooster Virus  sebagian besar didapat dari inhalasi droplet pernafasan pada

orang yang terinfeksi dan bisa juga melalui kontak langsung dengan cairan vesikel walaupun

kemungkinan penularan melalui cara ini sangat rendah. etelah virus masuk melalui mukosa

traktus respiratorius bagian atas ataupun melalui mukosa konjungtiva, virus ini berpoliferasi

(multiplikasi awal) pada nodus limfa regional yang berlangsung !-2 hari yang diikuti dengan

 penyebaran melalui pembuluh darah dan cairan limfe (viremia primer) pada hari ke 2-3 setelah

infeksi. 9ase ini membawa virus menuju ke sistem retikuloendotelial (4) dan mengalami

multiplikasi sekunder yang lebih masif terutama di hati dan limpa. ada saat multiplikasi

sekunder inilah sebenarnya sistem imun non-spesifik bekerja, namun jika sistem imun tidak bisa

mengimbangi kecepatan multiplikasi maka terjadi viremia sekunder. ada viremia sekunder mulai muncul gejala prodromal berupa demam, malaise, nyeri kepala dan diikuti dengan invasi

ke endotel dan epidermis. 9ase viremia sekunder ini yang mungkin memegang peranan penting

 pada Varicella dengan pregnancy yaitu virus dapat mencapai uterus melalui transplasenta. 9ase

 penularan yaitu ! hari sebelum muncul rash sampai semua vesikel menjadi krusta yang kira kira

* hari sejak erupsi kulit pertama muncul. +i epidermis virus ini menginfeksi lapisan malphigi

Page 4: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 4/14

12

dan menimbulkan akantolisis  (hilangnya jembatan sel biasanya pada stratum spinosum) diikuti

oleh edema baik edema interseluler ( spongiosis) dan edema intraseluler sehingga menghasilkan

vesikel. ;g5, ;g$ dan ;gA dapat diteksi pada !-* hari setelah awitan dan mencapai puncak pada

minggu ke &&@&!. ;g5 dan ;gA menurun dan menghilang dalam satu tahun, sedangkan ;g$

menurun perlahan lahan dan menetap seumur hidup. rang yang terdeteksi serum antibodi tidak 

selalu sakit jika terpapar virus ini dan virus ini dapat berjalan retrogad dari epedermis menuju ke

serabut saraf sensori lokal dan dapat laten di ganglion radiks dorsal yang dapat reaktivasi jika

sistem imun tubuh menurun (traus et al , !""#).

$ambar %.!. $ambar sebelah kiri menggambarkan

 proses penempelan '' ke dalam sel inang. a.''

 berikatan dengan permukaan sel inang (heparan sulfat 

 proteoglikan) melalui glikoprotein yang ada pada

selubung virus b. 9usion dengan man 3 reseptor c.

'irus melebur dan mengirimkan nekleokapsid dan

termentumnya kedalam sel inang d. +>A virus

menginvasi +>A sel inang dengan mengeluarkan en6ime

 D! polimerase  dan timidine kinase untuk mendukung

replikasi virus (7ames et al , !""3).

:erdapat jurnal yang menyebutkan bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa akan terjadi

reinfeksi Varicella, hal ini telah di perkirakan sekitar 2,*1 - &%1 kasus. 4einfeksi ini terjadi

 pada pasien yang onset pertama pada usia muda (biasanya B &! bulan), infeksi awal ringan, dan

 paparan kedua dari kerabat dengan yang tinggal serumah dengan pasien. =ipotesis lain

menyebutkan bahwa kegagalan sistem imun untuk melakukan suatu imun memori juga

memegang peranan penting dalam reinfeksi Varicella tersebut (traus et al , !""#).

Infeksi Varicella paa Ke!a"i#an $Ma%e&na#'

Page 5: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 5/14

13

  4ata-rata angka kematian berhubungan dengan Varicella  meningkat seiring dengan

 bertambahnya umur. ;ni terbukti bahwa kematian pada dewasa &* kali lebih besar dibandingkan

 pada anak anak. erdasarkan "enters for Disease "ontrol and preventionter  dapat peningkatan

kasus fatal dari !, per &"".""" orang kelompok usia &*-& tahun menjadi !*,! per &""."""

orang kelompok usia %"-% tahun. Angka kematian pada pasien dewasa lebih tinggi pada

kelompok wanita hamil dibandingkan dengan yang tidak hamil, dan biasanya kematian

disebabkan oleh respiratory disease. erdasarkan estimasi ini bahwa * 1-&" 1 wanita hamil

dengan Varicella  cenderung menyebabkan pneumonitis. 9aktor resiko yang mendukung

terjadinya pneumonitis pada kehamilan dengan Varicella  adalah merokok dan terdapat D &""

lesi. 0omplikasi pneumonitis dapat terjadi pada hari ke 2 atau lebih. ada studi penelitian

 prospektif terdapat &! dari !& wanita hamil yang sudah mendapatkan terapi acyclovir 

membutuhkan intubasi dan ventilasi mekanik pada trimester ! atau %. 0ematian tertinggi pada

wanita hamil dengan onset infeksi pada trimester % dan tidak ada subjek penelitian yang

meninggal dengan onset Varicella pada trimester ! (armet, !""*).

Infeksi Varicella paa Ke!a"i#an $Fe%a#'

  Varicella bermanifestasi pada fetus baik sebagai "ongenital Varicella Syndrom (em#riopati)

atau juga sebagai eonatal Varicella (bukan kongenital tetapi Varicella menginfeksi pada &" hari

masa kehidupan bayi). ejak dilaporkan kasus pertama kali pada tahun &2, terdapat

"ongenital Varicella Syndrom  sebanyak 2& per tahun di amerika serikat, 2 kasus pertahun di

canada, dan kasus per tahun di 7erman. Varicella  pada awal kehamilan (",21 sebelum &%

minggu dan ! 1 pada minggu ke &%-!" umur kehamilan) dapat mengakibatkan malformation

atau deformasi melalui infeksi transplasenta dengan manifestasi berupa korioretinitis, atrofi

korteks serebral, hidronefrosis, dan defek@cacat pada tulang serta kulit dengan pengurangan

tungkai secara parsial. tudi kohort lain yang dilakukan di 0anada, resiko terjadinya malformasi

kongenital pada ",2 1 trimester pertama, !1 trimester ! dan "1 pada trimester % berdasar onset

infeksi Varicella. ebelumnya terdapat penelitian yang dilakukan :an dan 0oren menyatakan

 bahwa terdapat kasus fetal Varicella  sindrom terjadi pada onset kehamilan !& minggu-!#

minggu. Akan tetapi, sebagian besar studi kohort tidak ada bukti yang menyatakan resiko

terjadinya embriopati pada onset lebih dari !" minggu usia kehamilan. ;nfeksi dengan onset *

Page 6: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 6/14

14

hari sebelum melahirkan dapat menjadi resiko terjadinya neonatal Varicella  karena ;g$ ibu

 belum cukup adekuat untuk memasuki plasenta (armet, !""*).

Infeksi Varicella paa T&i"es%e& Pe&%a"a an Ke(a

  ada trimester pertama dan kedua merupakan perhatian khusus karena pada waktu ini dapat

terjadi embriopati. atofisiologi congenital Varicella syndrome @ congenital Varicella-$ooster 

sindrom @ fetal herpes-6oster masih sebatas hipotesis tetapi lebih disetujui bahwa itu merupakan

reinfeksi dari herpes 6oster karena di asumsikan bahwa imunitas pada fetus belum matur saat

usia kehamilan di trimester satu dan kedua. =al ini diperkuat dengan bukti bahwa lesi kulit

mengikuti dermatom seperti pada herpes 6oster, kurang berkembangnya muskuloskeletal sistem

secara segmental dan somatik atau sistem saraf otonom (armet, !""*).

:abel %.&. 5anifestasi 0linik "ongenital Varicella Syndrome

ila ibu hamil terinfeksi varisela * hari sebelum partus atau ! hari setelah partus, berarti

 bayi tersebut terinfeksi saat viremia kedua dari ibu, bayi terinfeksi transplasental, tetapi tidak 

memperoleh kekebalan dari ibu karena belum cukupnya waktu ibu untuk memproduksi antibody.

ada keadaan ini, bayi yang dilahirkan akan mengalami varisela berat dan menyebar 

Page 7: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 7/14

15

( Disseminated Varicella). ila tidak diobati dengan adekuat, angka kematian sebesar %"1.

enyebab kematian utama akibat pneumonia berat dan hepatitis fulminant (;sselbacher et al ).

3.) GEJALA KLINIS

5anifestasi 0linik Varicella  (cacar air) terbagi menjadi ! stadium yaitu stadium

 prodormal dan stadium erupsi.

&. tadium rodormal

tadium ini dimulai setelah masa inkubasi yang berlangsung #-&2 hari bahkan bisa lebih

lama pada pasien yang sudah mendapatkan imunisasi pasif dengan  Zooster %mune &lo#ulin

(;$) dan Zooster %mune 'lasma  (;). asien akan merasa demam yang tidak terlalu tinggi

(sub-febris) selama &-% hari, mengigil, nyeri kepala ringan, anoreksia, dan malaise. tadium ini jarang terjadi pada anak anak tetapi lebih nyata pada pasien dewasa. tadium ini berlangsung &-%

hari sampai muncul erupsi kulit (Eolf et al , !"&%).

!. tadium erupsi

ada stadium ini ditandai dengan munculnya ruam kulit mulai dari eritema sampai

vesikel-pustul yang akan cepat berubah menjadi krusta. ?esi pada varicella khas ditandai seperti

F de drops on rose petalsG dimulai dari sentral tubuh dan menyebar secara sentrifugal ke daerah

seperti wajah, leher, kulit kepala dan secara cepat akan terdapat badan dan ekstremitas. 4uam

akan tampak lebih jelas pada bagian badan yang tertutup, dan jarang pada telapak tangan ataupun

telapak kaki. :otal lesi yang ditemukan bervariasi mulai jumlah sedikit sampai *"-*"" buah.

5akula eritema kemudian akan cepat berubah menjadi papula, vesikel, pustula, dan krusta.

rupsi ini sering disertai rasa gatal. erubahan erupsi kulit berlangsung sangat cepat sekitar 

dalam #-&! jam, sehingga Varicella secara khas dalam perjalanan penyakitnya didapatkan bentuk 

 papula, vesikel, dan krusta dalam waktu yang bersamaan, ini disebut  polimorf . 'esikel akan

 berada pada lapisan sel dibawah kulit dan membentuk atap pada stratum korneum dan lusidum,

sedangkan dasarnya adalah lapisan yang lebih dalam. $ambaran vesikel khas, bulat, berdinding

tipis, tidak um#ilicated , menonjol dari permukaan kulit, dasar eritematous, terlihat seperti tetesan

air mata@embun tear drops*.  Cairan yang terdapat di dalam vesikel bermula cairan jernih,

kemudian dapat berubah menjadi vesikel besar dengan cairan keruh yang diakibatkan oleh

Page 8: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 8/14

16

serbukan sel radang polimorfonuklear sehingga menjadi pustula. etelah itu terjadi absorpsi@

 penyerapan dari cairan oleh sistem limfatik dan lesi mulai mengering dimulai dari bagian tengah

sehingga memunculkan bentuk delle dan akhirnya terbentuk krusta. 0rusta tersebut akan terlepas

dalam &-% minggu tergantung pada dalamnya kelainan kulit. ekas lesi tersebut akan membentuk 

suatu cekungan dangkal berwarna merah muda, dapat terasa nyeri, kemudian berangsur-angsur 

hilang. ?esi-lesi pada membran mukosa (hidung, faring, laring, trakea, saluran cerna, saluran

kemih, vagina dan konjungtiva) tidak langsung membentuk krusta, vesikel-vesikel akan pecah

dan membentuk luka yang terbuka, kemudian sembuh dengan cepat. 0arena lesi kulit terbatas

terjadi pada jaringan epidermis dan tidak menembus membran basalis, maka penyembuhan kira-

kira -&" hari terjadi tanpa meninggalkan jaringan parut, walaupun lesi hyper-hipopigmentasi

mungkin menetap sampai beberapa bulan. enyulit berupa infeksi sekunder dapat terjadi ditandai

dengan demam yang berlanjut dengan suhu badan yang tinggi (%-2" oC) mungkin akan terbentuk 

 jaringan parut (Eolf et al , !"&%).

$ambar %.%. floresensi 'aricella (Eolf et al , !"&%)

5anifestasi klinik tersebut diatas juga sama halnya pada varcella pada kehamilan,

termasuk varicella post partum (nders et al ).

3.* DIAGNOSIS

+iagnosis klinik Varicella pada anak-anak, saat ini variola ( smallpox) telah dieradikasi,

 biasanya tidaklah sulit. 4uam mempunyai karakteristik dan jarangkali dibutuhkan untuk 

dibedakan dari eksantem enteroviral, infeksi S. aureus, rekasi obat, dermatitis kontak dan

Page 9: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 9/14

17

 penyebaran infeksi ='-&. +iagnosis dengan kultur dari cairan vesikel kurang sensitif untuk 

=' atau C5' dan dapat membutuhkan waktu hari (5ehta, !"")

5etode ini telah diganti dengan metode  shellvial sensitive  dan ebih cepat, dimana

hasilnya diberikan dalam waktu &-% hari. +eteksi yang lebih cepat, sensitif, dan spedifik dapat

membentuk sistem dasar kultur dimasa depan sebagaimana pewarnaan C4 multiple menjadi

lebih sering untuk digunakan. 5engambil dasar vesikel mungkin dapat menunjukkan sel raksasa

multinukleasi, dimana tidak dapat jelas dibedakan dari ='. agaimanapun,

immunofluorescence pada kultur atau mengambil dengan menggunakan antibodi spesifik dapat

membedakan antara ='-&, ='-!, dan ''. +eteksi serologis ;g5 dan tingginya titer atau

empatkali peningkatan ;g$ anti '' antibodi dapat berguna dalam beberapa kasus (5ehta,

!"").

+eteksi dari ;g5 dapat menunjukkan infeksi primer (chicken pox), dimana baik tinggi

titernya atau empat kali peningkatan ig$ mengindikasikan rekurensi. agaimanapun,

 peningkatan ;g5 juga dapat terlihat pada rekurensi. +iagnosis klinis herpes 6oster virus pada

orang dewasa juga biasanya tidak sulit dalam memberikan karakteristik pola dermatom (traus

et al , !""#)

;nfeksi Varicella  secara rutin ditegakkan dengan gambaran klinis dan atau perubahan

serologi. 5enurut  !lkalay et al   untuk menegakkan "ongenital Varicella Syndrom  dengan

 beberapa kriteria dibawah ini 8

H :erbukti ibu mengalami gambaran Varicella secara umum pada waktu hamil.

H :erdapat lesi kongenital dengan distribusi dermatomal dan atau cacat neurologis, cacat

mata, hipoplasia pada tungkai.

H ukti infeksi Varicella intra uterin meliputi (deteksi +>A virus pada bayi, adanya ;$5

spesifik, dan terdapat ;g$ yang menetap lebih dari bulan serta penampilan lesi 6oster pada

masa infant) (9rieden and enney, !""%).

+iagnosis prenatal dapat di tegakkan dengan pemeriksaan /$ dengan ditemukan

deformitas ekstermitas, mikrosepali, hidramnion, hidrosepalus dan kalsifikasi jaringan lunak,

serta ;/$4. =al yang paling penting adalah untuk pemeriksaan /$ paling efektif dilakukan

Page 10: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 10/14

18

yaitu pada * minggu setelah muncul ruam pertama pada ibu karena untuk kurang dari 2 minggu

terbukti tidak efektif dan sering gagal mendeteksi (9rieden and enney, !""%).

3.+ DIAGNOSIS BANDING

 Differential diagnostic  dari infeksi varicella sendiri termasuk infeksi yang dapat

menimbulkan vesicular exanthema, seperti infeksi herpes secara umum, hand-foot-mouth

infection  dan exanthema enteroviral   lainnya. +ahulu, variola dan vaccinia merupakan

differential diagnostic yang penting namun infeksi ini sudah sangat jarang ditemukan. =erpes

simpleks dapat dibedakan dari pengelompokan vesikelnya, lokasi, dan tes  immunoflorescence

atau kultur, jika perlu. :es +$anck  dapat membantu membedakan varicella  dengan enteroviral

 penyebab eIanthem lainnya dengan memperlihatkan multinucleated giant cell   pada infeksi

=erpes 6oster (traus et al , !""#).

Pe"e&iksaan La,-&a%-&i("

  ada pemeriksaan darah tidak memberikan gambaran yang spesifik.

  /ntuk pemeriksaan varicella bahan diambil dari dasar vesikel dengan cara kerokan

dicat dengan $iemsa dan =ematoksilin osin, maka akan terlihat sel-sel raksasa ( giant 

cell ) yang mempunyai inti banyak dan epitel sel berisi  !cidophilic %nclusion ,odies atau

dapat juga dilakukan pengecatan dengan pewarnaan imunofluoresen, sehingga terlihat

antigen virus intrasel.

  $ambar %.2. +$ank smear (Eolf  et al !"&%)

  ;solasi virus dapat dilakukan dengan menggunakan fibroblast pada embrio manusia.

ahan diambil dari kerokan dasar vesikel, kadang-kadang ada darah.

Page 11: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 11/14

19

  Antibodi terhadap varicella dapat dideteksi dengan pemeriksaan "omplemen ixation

+est euraili$ation +est , 9A5A, ;A=A, dan ?;A (Eolf et al , !"&%)

3. PENGOBATAN

5eskipun vidarabine dan interferon-J telah digunakan pada terapi infeksi '' yang

 berat, acyclovir tetaplah merupakan obat pilihan. Acyclovir lebih efektif pada infeksi '' yang

 berat jika diberikan secara intravena dalam !2 jam setelah timbul ruam. :erapi acyclovir oral dari

anak sehat dengan chickenpox sebaiknya dipertimbangkan , terutama pada remaja dan kontak 

dengan orang rumah secara sekunder, meskipun keuntunggannya tetap ada. +ikarenakan strain

resisten acyclovir pada pasiein dengan A;+,  foscaranet  harus dipertimbangkan untuk infeksi

 berat dalam keadaan ini (traus et al , !""#)

Acyclovir adalah sintesis nucleoside  yang merupakan analog dari guanin, ketika

terfosfolariasi oleh en6im yang di bentuk oleh sel terinfeksi akan menghambat  D! polimerase

virus dan menghentikan multiplikasi virus herpes. 0etika diberikan dalam !2 jam setelah muncul

ruam telah terbukti efektif dalam menurunkan angka morbiditas dan mortalitas Varicella. ada

kasus yang gawat seperti Varicella pnemonia pada kehamilan trimester ke ! jarang menggunakan

acyclovir oral karena bioavaliditas nya rendah, maka dari itu sering digunakan acyclovir 

intravena. +osis acyclovir ;' adalah &"-&*mg@kg atau *""mg@m! ;' setiap # jam selama *-

&" hari pada 'aricella pnemonia dan harus segera di mulai pada !2 < ! jam setelah muncul rash

(armet, !""*)

edangkan dosis acyclovir peroral yang dianjurkan adalah *I#""mg sehari dan biasanya

diberikan selama hari., sedangkan valacyclovir cukup %I&"""mg sehari karena konsentrasi

dalam plasma tinggi. 7ika lesi baru masih tetap timbul obat tersebut masih dapat diteruskan dan

dihentikan sesudah ! hari sejak lesi baru tidak timbul lagi. Acyclovir tergolong aman dan tidak 

menimbulkan malformasi janin. 'alaciklovir terbukti lebih mudah diserap jika dibandingkan

dengan acyclovir tetapi data mengenai keamanan terhadap janin dan bayi masih terbatas

(=andoko, !""#)

engobatan untuk kasus varicella post partun tidak berbeda dengan dengan varicella pada

saat kehamilan yaitu dengan pemberian acyclovir (nders el al ).

Page 12: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 12/14

20

engobatan bersifat simtomatis dengan antipiretik dan analgesic. /ntuk menghilangkan

rasa gatal dapat diberikan sedtiva. ?okal diberikan bedak yang ditambah dengan 6at anti gatal

(metol, kamfora) untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal.

7ika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik berupa salap dan oral (=andoko, !""#).

/ntuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan aspirin. 0arena

aspirin dapat memberikan efek samping yang buruk pada anak-anak bat anti-virus boleh

diberikan kepada anak yang berusia lebih dari ! tahun. Acyclovir biasanya diberikan kepada

remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Acyclovir bisa mengurangi beratnya

 penyakit jika diberikan dalam wakatu !2 jam setelah munculnya ruam yang pertama (5ehta,

!"")

3./ KOMPLIKASI

Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada varicella adalah8

  Varicella pnemonia adalah komplikasi tersering pada ibu hamil yang terinfeksi Varicella pada

trimester ke %

  ;nfeksi yang timbul pada trimester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan

kongenital, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat

menyebabkan Varicella kongenital pada neonatus.

  eradangan jantung

  eradangan sendi

  eradangan hati

  ;nfeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)

  nsefalitis (infeksi otak) (7ames et al , !""3).

Ada risiko penyebaran varicella neonatal jika infeksi maternal terjadi hari sebelum

atau dalam waktu ! hari setelah melahirkan . ;ni adalah karena pengembangan dan transfer 

antibodi pelindung akan tidak memiliki waktu untuk terjadi dan sistem kekebalan tubuh bayi

adalah relatif belum matang . 0ematian hingga %" 1 tanpa pengobatan ( 5eyers) . ayi yang

Page 13: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 13/14

21

lahir dari ibu seronegatif '' juga beresiko Disseminated Varicella jika mereka menjadi terkena

ke virus dalam hari pertama kehidupan ( nders et al )

3.10 POGNOSIS

  Angka kematian pada anak normal di Amerika *,2 < ,* dari &".""" kasus varicella.

  Angka kematian hingga %"1 pada ibu dengan varicella post partum jika tanpa pengobatan

yang adekuat (nders et al )

  ada neonatus dan anak yang menderita leukimia, immunodefisiensi, sering menimbulkan

komplikasi dan angka kematian yang meningkat.

  +engan perawatan teliti dan memperhatikan higiene akan memberikan prognosis yang baik 

dan jaringan parut yang timbul akan menjadi sedikit.

  Angka kematian pada penderita yang mendapatkan pengobatan immunosupresif tanpa

mendapatkan vaksinasi dan pengobatan antivirus antar < !1 dan sebagian besar penyebab

kematian adalah akibat komplikasi pneumonitis dan ensefalitis (armet, !""*)

3.11 PENEGAAN

/ntuk mencegah varicella  diberikan suatu vaksin. 0epada orang yang belum pernah

mendapatkan vaksinasi varicella dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya

 penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin 6oster atau

immunoglobulin varicella  -$ooster . 'aksin Varicella  biasanya diberikan kepada anak yang

 berusia &!-&# bulan (9rieden and enney, !""%)

'aksin Varicella yang telah dilisensikan di Amerika erikat pada bulan maret tahun &*

terbukti efektif menurunkan kejadian Varicella selama kehamilan. tudi di 7epang membuktikan

 bahwa 1 antibodi Varicella positif pada anak usia -&" tahun setelah mendapat vaksinasi.

Eanita yang menghendaki vaksinasi dianjurkan untuk menghindari kehamilan selama satu bulan

karena vaksin ini berupa vaksin hidup. Eanita yang mendapatkan vaksinasi saat menyusui tetap

dapat melanjutkan menyusui karena tidak ada bukti +>A virus yang mencapai air susu

(4ampengan, !""*).

Page 14: BAB 3 intr

7/17/2019 BAB 3 intr

http://slidepdf.com/reader/full/bab-3-intr 14/14

22

H';$ wanita hamil dengan riwayat paparan yang signfikan (dalam & rumah,  face to face

setidaknya dalam % menit, berada dalam satu ruangan sekitar & jam, atau berbagi ruangan rumah

sakit dengan penderita Varicella). +i anjurkan sebelum diberikan ';$ di lakukan test serologi

terlebih dahulu. ';$ diberikan secara intramuskular sebelum 3 jam setelah kontak dengan

'aricella karena di pertahankan sebelum melewati fase viremia kedua dan belum mencapai

uterus. 4ata rata setelah % minggu ';$ perlu perulangan untuk menstabilkan imunoglobulin.

/ntuk kasus neonatus dengan riwayat ibu positif varicella atau pada kasus varicella post 

 partum  (* hari sebelum melahirkan sampai !- hari setelah melahirkan)  perlu diberikan

 profilaksis dengan varicella-$oster immune glo#ulin (';$) (;sselbacher et al ). +osis yang di

anjurkan adalah &!** ;/@ &" kg atau ".* ml@kg ;5 (".* ml@kg ;') dengan maksimal dosis 3!*

;/. +osis yang sering dipakai ';$ "-&" kgK&!* ;/, &"-!" kgK!*" ;/, !"-%" kgK%* ;/, %"-2"

kgK*"" ;/, D 2" k*K3!* ;/. eningkatan dosis pada neonatus tidak mencegah infeksi tetapi

dapat meringankan penyakit. ';$ akan memperpanjang masa inkubasi sampai !# hari.

enemuan terbaru menyebutkan pemberian ';$ melalui ;' lebih efektif dan memberikan

 perlindungan lebih cepat jika dibandingkan melalui ;5 (9rieden and enney, !""%).