bab 3 bismiillah

3
29 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep Variabel yang di Variabel yang tidak di Luka Insisi Hecting Proses Penyembuhan Luka FASE INFLAMASI Respon Lokal Eritema Panas Edema Nyeri Fungsio Laesa FASE PROLIFERASI FASE MATURASI FASE REMOELLIN! Faktor "erancu #$ Faktor sistemik Usia Nutrisi Insu%iens &asku'ar Obat( obatan )$ Faktor 'oka' Su"'ai *arah In%eksi Nekrosis A*anya ben*a asing "a*a 'uka Pera+atan 'uka Ekstrak kuncu" bunga cengkeh Eugeno' F'a,onoi* Antiin%'amasi Antise"tik Antimikroba

Upload: farida-agustiningrum

Post on 06-Oct-2015

235 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

essay

TRANSCRIPT

31

BAB 3KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Mekanisme Kuncup Bunga Cengkeh dalam Menurunkan Skor Eritema

Tikus putih dengan luka insisi yang di jahit akan melalui masa penyembuhan luka yaitu fase inflamasi, proliferasi, dan maturasi. Untuk penyembuhan luka efektif diperlukan perawatan luka yang dapat memperpendek fase inflamasi sehingga fase berikutnya segera tercapai. Perawatan luka diharapkan mampu menghambat transformasi fosfolipid menjadi asam arakidonat. Asam arakidonat merupakan substrat terbentuknya berbagai mediator inflamasi dan melalui enzim siklooksigenase (COX) dan lipoksigenasi (LOX) asam arakidonat diubah menjadi leukotrin, prostaglandin, prostasiklin, dan tromboksan. Mediator tersebut menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah dan menyebabkan eritema serta hipertermi, permabilitas vaskular meningkat dan menyebabkan edema, serta akan mengiritasi ujung-ujung saraf sehingga timbul nyeri lokal. Selanjutnya akan terjadi lokalisasi toksin dan mikroba patogen dan proses fagositosis mikroba patogen, toksin, dan jaringan yang rusak sehingga jaringan menjadi steril dan siap memasuki fase proliferasi apabila kondisi pertahanan tubuh dan luka dalam batas yang dapat di tangani secara fisiologis. Namun jika gagal akan terjadi inflamasi kronik dan infeksi yang meluas.

Ekstrak kuncup bunga cengkeh mengandung berbagai macam senyawa fenolik yaitu flavonoid, minyak atsiri dan kandungan eugenol. Flavonoid, minyak atsiri, dan eugenol memiliki beberapa efek yaitu sebagai antiinflamasi, antimikroba, dan antioksidan. Pada studi pendahuluan yang dilakukan tentang aktivitas antiinflamasi eugenol dan flavonoid kuncup bunga cengkeh pada tikus putih yang mengalami perlakuan luka insisi yang dijahit terbukti mampu mengurangi jumlah skor eritema dengan dosis perlakuan 30% dan 50%. Pemberian ekstrak kuncup bunga cengkeh diharapkan dapat menurunkan skor eritema pada tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar dengan luka insisi yang dijahit yaitu dengan cara menghambat aktivitas enzim siklooksigenase (COX) dan lipoksigenase (LOX) asam arakidonat.

3.2 Hipotesis

Perawatan luka insisi menggunakan ekstrak kuncup bunga cengkeh (Syzygium Aromaticum) mampu menurunkan skor eritema dan ada perbedaan signifikan dibandingkan dengan pemberian povidone iodine. Faktor perancu

Proses Penyembuhan Luka

Eugenol

Flavonoid

Antiinflamasi

Antiseptik

Antimikroba

Faktor sistemik

Usia

Nutrisi

Insufiens

Vaskular

Obat-obatan

Faktor lokal

Suplai darah

Infeksi

Nekrosis

Adanya benda asing pada luka

FASE INFLAMASI

FASE PROLIFERASI

FASE MATURASI

FASE REMODELLING

Fungsio Laesa

Nyeri

Edema

Panas

Eritema

Respon Lokal

Hecting

Luka Insisi

Perawatan luka

Ekstrak kuncup bunga cengkeh

Variabel yang di teliti

Variabel yang tidak di teliti