bab 3 analisis strategi sistem informasi dan …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2008-1-00234-mnsi-bab...

97
BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI PERUSAHAAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum perusahaan menjelaskan mengenai semua informasi yang berkaitan dengan perusahaan yang di teliti secara umum. Seperti latar belakang perusahaan, bisnis apa yang dijalankan perusahaan, produk apa yang ditawarkan kepada konsumen, dimana lokasi perusahaan (kantor pusat dan kantor-kantor cabangnya). 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Asuransi Jasa Indonesia berdiri pada 2 Juni 1973 sebagai hasil penggabungan antara PT.Asuransi Bendasraya dengan PT.Umum Internasional Underwriters. PT.Asuransi Jasa Indonesia adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha asuransi kerugian umum. Serta tampil sebagai maskapai asuransi kerugian umum terbesar nasional. PT. Asuransi Jasa Indonesia biasa disebut dengan Jasindo. Asuransi Jasindo memiliki jaringan pelayanan yang terdiri dari 74 kantor cabang yang berlokasi diseluruh Indonesia dan satu kantor cabang diluar negeri. Produk-produk yang dikembangkan Jasindo saat ini adalah terdiri dari dua kategori, yaitu: jenis produk korporasi dan jenis produk unggulan ritel. Produk korporasi disini digunakan untuk menghadapi resiko-resiko yang muncul dalam berbagai bentuk dari kegiatan pembangunan yang ada di Indonesia, seperti

Upload: vuquynh

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

BAB 3

ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PERUSAHAAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

Gambaran umum perusahaan menjelaskan mengenai semua informasi

yang berkaitan dengan perusahaan yang di teliti secara umum. Seperti latar

belakang perusahaan, bisnis apa yang dijalankan perusahaan, produk apa yang

ditawarkan kepada konsumen, dimana lokasi perusahaan (kantor pusat dan

kantor-kantor cabangnya).

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Asuransi Jasa Indonesia berdiri pada 2 Juni 1973 sebagai hasil

penggabungan antara PT.Asuransi Bendasraya dengan PT.Umum Internasional

Underwriters. PT.Asuransi Jasa Indonesia adalah satu-satunya Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha asuransi kerugian umum.

Serta tampil sebagai maskapai asuransi kerugian umum terbesar nasional.

PT. Asuransi Jasa Indonesia biasa disebut dengan Jasindo. Asuransi Jasindo

memiliki jaringan pelayanan yang terdiri dari 74 kantor cabang yang berlokasi

diseluruh Indonesia dan satu kantor cabang diluar negeri.

Produk-produk yang dikembangkan Jasindo saat ini adalah terdiri dari

dua kategori, yaitu: jenis produk korporasi dan jenis produk unggulan ritel.

Produk korporasi disini digunakan untuk menghadapi resiko-resiko yang muncul

dalam berbagai bentuk dari kegiatan pembangunan yang ada di Indonesia, seperti

Page 2: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

49

kerusakan alat-alat, terganggunya transportasi, rusaknya hasil proyek

pembangunan, dan lain-lain. Jenis produk korporasi yang ditawarkan Jasindo

adalah jasa perlindungan seperti: Asuransi Kebakaran, Asuransi Gangguan

Usaha Akibat Kebakaran, Asuransi Kendaraan Bermotor, Asuransi Kecelakaan

Diri, Asuransi Marine Cargo, Asuransi Rangka Kapal, Asuransi Pesawat

Terbang, Asuransi Konstruksi, Asuransi Alat - Alat Berat, Asuransi Pemasangan

Mesin, Asuransi Peralatan Elektronik, Asuransi Gangguan Usaha Akibat

Kerusakan Mesin, Asuransi Pembusukan Stock, Asuransi Uang Dalam

Pengangkutan, Asuransi Uang Dalam Lemari Besi, Asuransi Uang Di Ruang

Kasir, Asuransi Mesin, Asuransi Kebongkaran, Asuransi Pesawat/Antena

Televisi, Asuransi Tanggung Gugat, Asuransi Jaminan Kejujuran, Asuransi Atas

Barang Milik Pribadi, Boiler Pressure Insure, Freight Forwarder's Liability

Insurance, Asuransi Wisatawan, Asuransi Kaca, Asuransi Golf, Asuransi

Deposan, Asuransi Mubaligh, Asuransi Keluarga, dan Asuransi Haji. Sedangkan

untuk adanya Produk Unggulan Ritel, Jasindo ingin juga memberikan pelayanan

jasa terhadap objek asuransi perseorangan bagi masyarakat umum, selain untuk

objek asuransi yang kompleks dan berskala besar. Jenis produk yang dimaksud

diposisikan Jasindo sebagai produk-produk unggulan, diantaranya adalah:

Asuransi JASINDO OTO, Asuransi JASINDO GRAHA, Asuransi KELUARGA,

Asuransi KARISMA, Asuransi LINTASAN, Asuransi AVIATION, Asuransi

PELANGI, Asuransi ANAK SEKOLAH, Asuransi TAKAFUL, Inbound Travel

Insurance, Asuransi Haji & Umroh.

Page 3: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

50

3.1.2 Lokasi Perusahaan

Jasindo berkantor pusat di:

Jl.Let.Jend. MT Haryono Kav.61 Jakarta 12041.

Phone : (021) 7987908, Facs: (021) 7995364

URL : www.jasindo.co.id

Dan memiliki kantor cabang (dimana proses bisnis Asuransi Pelangi

kebanyakan dilakukan) di:

Gd.Samudra Indonesia Lt.II

Jl.Let Jend.S.Parman Kav.35 Jakarta 11480

Phone : (021) 5307570/1/2

3.1.3 Produk Perusahaan

Asuransi pelangi sendiri adalah produk unggulan ritel Jasindo dibawah

pengawasan Direktur Operasi ritel. Asuransi pelangi adalah asuransi

penerbangan dan pelayaran yang memberikan proteksi dalam penerbangan dan

pelayaran konsumen:

Dimulai sejak penumpang berada diruang tunggu pemberangkatan

Selama penerbangan/pelayaran

Berakhir diruang bandara/pelabuhan tujuan

Jasindo pelangi memberikan jaminan atas risiko yang timbul akibat

kecelakaan seperti kematian, cacat tetap sebagian atau seluruh tubuh serta biaya

perawatan/pengobatan yang konsumen perlukan sesuai dengan ketentuan

jaminan.

Page 4: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

51

Tabel 3.1 Harga Pertanggungan Asuransi Pelangi JasindoJaminan Harga pertanggungan Premi

Meninggal Dunia Cacat Tetap (Max) Biaya Perawatan

(Max)Kel.I 100.000.000 100.000.000 2.500.000 10.000Kel.II 25.000.000 25.000.000 625.000 2.500Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000Kel.V 250.000.000 250.000.000 6.250.000 25.000

Produk Asuransi Pelangi diterbitkan dalam polis induk yaitu Polis Induk

Asuransi Kecelakaan Diri Risiko Penerbangan No.100.255.000.86.003,

berdasarkan Akte Depot untuk Akte No.3 Notaris Muhammah Ali tanggal 1

April 1986, pengertian polis induk adalah 1 (satu) polis penutupan untuk kondisi

se-Indonesia. Sedangkan untuk operasi penjualannya dilakukan oleh kantor

cabang dalam bentuk derivasi dari polis induk berupa Kupon Asuransi Pelangi.

Penjualan dilakukan dalam bandara pada lokasi yang ditentukan dan sesuai

dengan ijin otoritas bandara setempat. Penjualan dapat pula dilakukan pada

tempat-tempat lainnya yang dianggap memiliki potensi penjualan kupon pelangi.

Penempatan counter penjualan di bandara-bandara yang secara langsung petugas

counter menawarkan kepada calon penumpang pesawat.

Penjualan kupon Asuransi Pelangi dapat dilakukan secara langsung

kepada biro travel, agen penjualan tiket penerbangan, asosiasi penyelenggaraan

haji, dst, dimana penjualan melalui cara ini dapat dilakukan melalui pendekatan-

pendekatan yang bersifat personal antara petugas penjualan dikantor cabang,

agen/kopkar.Badan Usaha lainnya dengan pemilik/pengurus/petugas penjualan di

biro travel, agen penjualan tiket penerbangan, asosiasi penyelenggaraan haji, dst.

Page 5: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

52

Penjualan melalui cara ini harus berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dari

kedua belah pihak.

Transaksi (pengisian kupon) diproses dengan menggunakan dua

alternatif:

Jika memungkinkan, menggunakan sistem yang telah terkomputerisasi

Jika belum, masih menggunakan proses secara manual.

Semua kolom informasi pada kupon harus diisi secara lengkap dan jelas dan

dibagikan dengan rincian:

Kupon Asli diberikan kepada penumpang

Kupon Duplikat I, untuk laporan

Kupon Duplikat II, untuk file produksi

Kupon Duplikat III, untuk dikirim kealamat tertanggung

3.2 Komponen Perencanaan Strategi Informasi Perusahaan

Visi dan misi PT.Jasindo adalah seperti dibawah ini:

3.2.1 Visi

Menjadi perusahaan asuransi yang tangguh dalam persaingan global dan

menjadi market leader dipasar domestik.

3.2.2 Misi

Menyelenggarakan usaha asuransi kerugian dengan reputasi internasional

melalui peningkatan pangsa pasar, pelayanan prima dan tetap menjaga tingkat

mampu labaan serta memenuhi harapan stakeholder.

Page 6: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

53

3.2.3 Tujuan (Goal)

Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah

dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya

dibidang penyelenggaraan usaha asuransi kerugian dan sejenisnya sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan menerapkan prinsip-prinsip

kewajaran sebagai perseroan terbatas.

3.2.4 Strategi

Strategi pokok pemasaran bisnis ritel (karena Asuransi Pelangi adalah produk

dari Bisnis Ritel Jasindo) meliputi:

Memperluas jalur distribusi yang meliputi pembukaan kantor-kantor

penjualan baru, merekrut secara selektif agen-agen baru, mengikat kerjasama

penutupan asuransi dengan sebanyak mungkin bank, broker asuransi,

perusahaan asuransi lain sebagai mitra usaha, perusahaan-perusahaan

pembiayaan seperti leasing dsb.

Meningkatkan kualitas pelayanan secara komprehensif, mulai dari ketepatan

proses akseptasi, kemudahan pembayaran premi sampai pada kecepatan

penyelesaian klaim sehingga keluhan kekurang puasan nasabah dapat sejauh

mungkin diminimalisir.

Melakukan riset dan development dalam rangka memodifikasi produk-produk

ritel agar seoptimal mungkin memenuhi tuntutan kebutuhan nasabah (pasar).

Melakukan promosi secara intensif serta membangun brand awareness atas

produk ritel unggulan Jasindo.

Page 7: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

54

3.2.5 Kebijakan

Kebijakan umum pemasaran produk ritel mencakup perumusan dua

langkah penting bidang pemasaran yaitu penetapan strategi pemasaran (seperti

yang telah disebutkan dalam point 3.2.4 diatas) dan program kerja pemasaran

sebagai langkah implementasinya, seperti meliputi:

Pengembangan kualitas produk unggulan melalui riset dan pengembangan

(research and development)

Promosi intensif produk ritel unggulan

Melaksanakan program promosi dalam rangka membangun brand awareness

produk ritel perusahaan, baik secara above line (media cetak dan elektronik)

maupun below the line (kontak langsung dengan calon konsumen misal road

show, dll)

Meningkatkan kualitas pelayanan

Penyempurnaan prosedur penyelesaian klaim produk-produk ritel

Mempercepat pelayanan dan penyelesaian klaim

Pendelegasian penyelesaian klaim untuk mendukung percepatan

pelayanan dan penyelesaian klaim

Memperluas jalur distribusi

Memperluas serta mensosialisasikan PKS baik dengan bank BUMN

maupun bank-bank swasta dan juga perusahaan-perusahaan pembiayaan

(leasing)

Pembentukan marketing executive perbankan

Page 8: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

55

Rekrutmen agen berkualitas, program pembinaan yang lebih efektif

serta pemberian penghargaan kepada agen berprestasi

Penajaman fungsi supervisi serta peningkatan pelayanan administratif

dan operasional kantor-kantor cabang dibawah supervisi direktorat ritel.

3.3 Analisis Strategi

Analisis strategi melibatkan faktor-faktor yang harus dipahami, yaitu:

Lingkungan

Nilai dan tujuan

Sumber daya

3.3.1 Analisis Lingkungan Perusahaan

Pada analisis ini, organisasi mengidentifikasikan ancaman, peluang, dan

berbagai faktor yang mungkin membantu dalam mencapai sasaran, dan juga yang

berkemungkinan menghambat dalam pencapaian sasaran tersebut. Jenis analisis

yang akan dilakukan diantaranya adalah berikut ini.

3.3.1.1 Analisis Model Kompetitif Lima Kekuatan Porter

Kekuatan tawar-menawar pembeli

Perusahaan pesaing mungkin saja menawarkan garansi/jangka waktu yang

lebih lama dalam jasanya atau jasa khusus lainnya untuk mendapatkan

kesetiaan pelanggan ketika kekuatan tawar-menawar konsumen cukup besar.

Untuk mengantisipasi hal ini Jasindo hanya mencoba memaksimalkan

penjualan terhadap konsumen dengan kemampuan menjual yang dimiliki

tenaga penjual di bandara dan memberikan harga premi yang kompetitif.

Karena sebenarnya Jasindo kurang memiliki konsep pemasaran di bidang

Page 9: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

56

promosi yang baik. Akan tetapi ini memacu Jasindo untuk lebih

meningkatkan promosi dan membuat konsep pemasaran yang lebih baik lagi.

Peran TI sangat penting dalam aktivitas promosi, seperti dengan menjaga

hubungan baik antara perusahaan dengan konsumen (nasabah). Misal dengan

memberikan informasi terbaru yang berkaitan dengan produk Asuransi

Pelangi kepada konsumen melalui email atau jadwal penerbangan ke kota

tertentu yang biasa didatangi oleh nasabah. Maka dari itu, database

pelanggan sangat penting untuk menjaga hubungan baik tersebut.

Ancaman dari pesaing sejenis.

Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika

mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi yang

dijalankan perusahaan pesaing. Sampai saat ini kualitas jasa yang diberikan

Jasindo masih diakui. Ini ditandai dengan Jasindo (tahun 2007) yang berada

di posisi ketiga teratas, berdasarkan Indonesian Service Satisfaction Index

2007. (www.mediakonsumen.com, 3/3/2008). Pesaing sejenis Jasindo adalah

PT.Asuransi Bumi Asih Jaya. Karena perusahaan ini termasuk pendatang

baru, teknik penjualan yang mereka lakukan mirip dengan yang Jasindo

selama ini lakukan. Walaupun demikian, premi yang ditawarkan lebih

variatif, dari segi harga maupun waktu berlaku premi, yaitu dengan harga

Rp10.000, dan masa berlaku 3 hari, memiliki harga penanggungan sebesar

Rp50.000.000,- (Sriwijaya Post, 1/9/2007). Oleh karena itu strategi Jasindo

adalah dengan memperbaharui teknik penjualan (meningkatkan selling skill

para tenaga penjual), dan meningkatkan kecepatan penanganan transaksi

pada counter, yaitu dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi.

Page 10: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

57

Peran TI disini dengan mendukung pengumpulan data yang berkaitan dengan

analisis pasar dan juga pesaing, sehingga dapat membantu membentuk

strategi bersaing.

Kekuatan tawar-menawar pemasok.

PT. Jasindo telah memiliki pemasok tetap untuk semua produknya, yang

berkenaan dengan pencetakan, baik untuk produk korporasi maupun ritel.

Pemasoknya yaitu PT. Sapta Wigatha, yang berlokasi di Jl.Pariaman No.3

Jakarta 12970, yang mencetak kupon-kupon/premi yang digunakan Jasindo

sebagai bentuk derivasi dari polis induk yang akan diberikan kepada

konsumen yang mendaftarkan dirinya diasuransi tersebut sebagai bukti untuk

penanganan klaim nantinya. Agar distribusi kupon tidak terlambat/terhambat

diperlukan komunikasi yang lancar diantara Jasindo dengan perusahaan

pemasok tersebut. Begitu juga dengan pemasok sumber daya manusia untuk

Asuransi Pelangi. Jasindo outsource SDM untuk dibandara dari Koperasi

Pegawai PT Angkasa Pura II “Satya Ardhia” (KSA). Oleh karena itu

dibutuhkan peran TI dalam memperlancar komunikasi tersebut misal dengan

extranet yang menghubungkan antara Jasindo dengan para pemasok tersebut.

Pemasok perangkat TI adalah PT. Asando Karya dimana perusahaan ini

adalah merupakan anak perusahaan dari PT. Jasindo sendiri.

Ancaman produk pengganti.

Ancaman produk pengganti untuk Asuransi Pelangi adalah tabungan rencana

dari bank. Masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak percaya dengan

asuransi atau merasa dengan tabungan rencana mereka lebih diuntungkan.

Oleh karena itu mereka kebanyakan memilih menyisihkan uangnya untuk

Page 11: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

58

hal-hal tak terduga dengan menabung secara berkala di bank, yang biasanya

dinamakan Tabungan Rencana dari Bank. Tabungan rencana merupakan

tabungan yang diperuntukkan bagi seseorang guna memenuhi keperluan yang

akan datang dengan jumlah setoran tetap setiap bulannya, dan tabungan

tersebut hanya bisa diambil pada waktu yang sesuai dengan perjanjian. (

www.radarlampung.co.id, 20/07/2007). Karena memang masih belum

banyak masyarakat yang mengenali produk Asuransi penerbangan sukarela

semacam Asuransi Pelangi (www.bumnonline.com, 2/3/2008), maka

biasanya masyarakat menggunakan produk pengganti tersebut. Peran IT

disini adalah memasarkan dan memperkenalkan produk Asuransi Pelangi

kemasyarakat luas dengan memanfaatkan fasilitas teknologi yang ada. Misal

melalui website atau SMS.

Ancaman Pendatang Baru.

Pendatang baru adalah perusahaan yang baru berdiri dan bergerak di bidang

usaha yang sama ataupun perusahaan yang sudah lama berdiri yang ingin

memperluas usahanya ke bidang yang sama. Ketika perusahaan baru dapat

dengan mudah masuk kedalam industri tertentu, intensitas persaingan

antarperusahaan meningkat. Yang menjadi ancaman pendatang baru Asuransi

Pelangi PT. Jasindo adalah PT.Bumi Asih Jaya yang juga telah mendirikan

counter di lounge bandara Soekarno-Hatta tepat berseberangan dengan

counter milik PT.Jasindo, sehingga potensi teralihnya target pasar ke produk

pesaing menjadi lebih besar. Strategi yang diterapkan oleh Jasindo untuk

menghadapi datangnya pendatang baru ini adalah dengan memberikan

training kembali kepada tenaga penjual berupa selling skill dan beauty class.

Page 12: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

59

Training untuk selling skill diberikan agar kemampuan menjual tenaga

penjual menjadi lebih terasah dan dapat mengetahui cara-cara baru dalam

menyampaikan keuntungan-keuntungan dari produk yang dijual sehingga

dapat lebih meyakinkan konsumen. Sedangkan beauty class diberikan agar

tenaga penjual itu sendiri dapat menarik perhatian konsumen yang berada

disekitar counter sehingga lebih mudah untuk mendekati dan melakukan

penjualan kepada calon-calon konsumen yang ada. Ancaman dari pendatang

baru ini juga mendorong TI untuk lebih memaksimalkan sistem yang

terkomputerisasi yang telah ada, dan meningkatkan lagi performa sistem

tersebut sehingga dapat memiliki keunggulan kompetitif dibanding

pendatang baru.

Page 13: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

60

Pendatang baru-PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jayayang baru-baru ini memiliki counter

Asuransi di lounge bandara.dengan adanya pendatang baru ini,

mendorong Jasindo untuk lebihmemaksimalkan pemasaran dan

meningkatkan kinerja SPG. peran ITdisini adalah dengan mempermudahpemasaran melalui web/internet danmemudahkan pendaftaran Asuransi

secara online.

Pemasok- PT.Sapta Wigatha. Dimana

perusahaan tersebut memberikansupply untuk kupon-kupon/brosur

yang berkaitan dengan produkJasindo.

- PT. KSA. koperasi pegawaiyang menyediakan SDM penjual

untuk dicounter Bandaraperan IT disini adalah

memperlancar komunikasi denganpemasok, bisa melalui extranet.-PT. Asando Karya. Pemasok

Peralatan komputer yangmerupakan anak perusahaan PT.

Jasindo.

Pembeli

- Masyarakat berbagaikalangan yang inginmelakukan perjalanan

dengan pesawat terbang

Pesaing industri

Perusahaan pesaing adalahperusahaan yang bergerak dibidangyang sama dan tingkatannya diatas

atau sama dengan perusahaan.selama 7 tahun Asuransi Pelangi

telah menjadi pemain tunggal dalambisnis asuransi penerbangan

sukarela ini. akan tetapi beberapatahun belakangan, PT Bumi Asih

Jaya muncul di industri yang sama,dan telah menjadi pesaing utamaAsuransi Pelangi. Peran IT disini

dibutuhkan untuk berinovasi dalammenawarkan barang dagangan dan

menarik pelanggan agarmengetahui keunggulan yangdimiliki produk Jasindo lalu

menggunakannya.

Produk pengganti

-Tabungan Rencana Bank. Masihbanyak terdapat masyarakat yang

tidak percaya pada asuransi,sehingga untuk memberikan

proteksi atas dirinya sendiri merekamenyiapkan tabungan rencana yang

diberikan oleh bank.

- PT Bumi Asih Jaya

Gambar 3.1 Model 5 Kekuatan Porter PT. Jasindo

3.3.1.2 Analisis SWOT

Pada analisis ini, akan dilakukan analisa terhadap dua lingkungan. Yaitu

lingkungan internal dan eksternal, dimana lingkungan internal itu terdiri dari

Page 14: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

61

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan saat ini. Sedangkan

lingkungan eksternal adalah peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan saat

ini. Data yang diperlukan untuk mendukung analisis ini diperoleh dengan cara

wawancara dengan bawahan langsung Kepala Divisi dan staff khusus Asuransi

Pelangi.

Analisa Lingkungan Internal

Untuk menganalisa lingkungan internal, perlu dianalisa faktor-faktor

internal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan bagi perusahaan saat ini.

Berikut ini adalah faktor-faktor internal perusahaan yang telah dipertimbangkan.

Tabel 3.2 Tabel Kekuatan Asuransi Pelangi JasindoStrength (Kekuatan)

S1 Secara bisnis penghasilannya menguntungkan Jasindo (premi yang

terjual lebih banyak dari klaim yang diterima)

S2 Penjualan premi terus meningkat

S3 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo

S4 Biaya pemasaran yang disediakan perusahaan lebih banyak dibanding

untuk produk ritel lainnya

S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

Tabel 3.3 Tabel Kelemahan Asuransi Pelangi Jasindoweaknesses (Kelemahan)

W1 Logistik sering mengalami keterlambatan karena prosedur permintaan

persediaan yang cukup rumit (harus melalui kantor pusat)

W2 Promosi kurang terencana dengan baik

W3 SDM kurang terlatih

W4 Counter penjualan yang menggunakan PC masih terbatas

W5 Jaringan komunikasi antara bandara-kantor pusat-kantor cabang masih

manual

Page 15: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

62

Keterangan:

S1: Secara bisnis penghasilannya menguntungkan Jasindo (premi yang terjual

lebih banyak dari klaim yang diterima).

Dengan jumlah penumpang pesawat di Indonesia meningkat, maka potensi

penjualan Asuransi Pelangi pun ikut meningkat. Ditahun 2007 (sampai

dengan bulan Juli), diperkirakan dari jumlah penumpang pesawat Bandara

Soekarno-Hatta sebanyak 11.742.815 orang, premi yang terjual adalah

sebanyak 284.734 lembar. (sumber: PT Angkasa Pura II dan Divisi Non

KBM Jasindo). Jumlah ini terbilang cukup baik dibandingkan dengan

pesaing, PT. Bumi Asih Jaya yang berdasarkan peringkat Rating Perusahaan

Asuransi 2007 yang diterbitkan oleh Majalah Investor

(www.wikipedia.com), bahkan premi bruto ditahun 2007 tidak masuk

peringkat 88 besar. (Jasindo berada diperingkat ke-14).

S2 : Penjualan premi terus meningkat. Dengan peningkatan jumlah penumpang

pesawat, maka premi yang terjual pun ikut meningkat. Asuransi Pelangi

memiliki potensi jumlah kupon yang terjual di tahun 2008 di Bandara

Soekarno-Hatta sebanyak 6.849.976 lembar, yang sebelumnya hanya

284.734 lembar. (sumber: data penjualan asuransi pelangi dari divisi non

KBM Jasindo).

S3 : Merupakan produk unggulan ritel Jasindo.

Produk unggulan disini artinya Jasindo sendiri merasa penghasilannya dari

produk tersebut sudah baik, dan prospek kedepannya juga cerah dilihat dari

kondisi eksternal yang ada.

Page 16: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

63

S4 : Biaya pemasaran yang disediakan perusahaan lebih banyak dibanding untuk

produk ritel lainnya.

Jasindo termasuk perusahaan yang tidak banyak mengeluarkan biaya untuk

pemasaran. Akan tetapi untuk produk Asuransi Pelangi ini Jasindo

memutuskan untuk memberikan biaya pemasaran yang lebih dikarenakan

prospek yang cerah untuk bisnis ini.

S5 : Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi. SDM yang bersemangat

kerja tinggi disini artinya adalah kebanyakan SDM selalu bisa memberikan

ide-ide inovatif untuk kemajuan perusahaan itu sendiri, dan selalu ingin

mengembangkan keahlian yang dimiliki dengan mengikuti training yang

diberikan oleh perusahaan.

W1 : Logistik sering mengalami keterlambatan karena prosedur permintaan

persediaan yang cukup rumit (harus melalui kantor pusat).

Karena proses permintaan stok yang terlalu panjang dan tidak adanya

perencanaan persediaan, maka tidak jarang terjadi counter penjualan

kehabisan buku kupon (premi) sehingga proses penjualan menjadi terhenti.

W2 : Promosi kurang terencana dengan baik.

Dengan biaya pemasaran yang telah disediakan, tidak ada pengaturan atau

perencanaan pemasaran yang ingin dilakukan. Jadi proses pemasaran tidak

berjalan dengan baik.

W3 : SDM kurang terlatih.

SDM penjual yang ada saat ini belum sesuai kualifikasi yang diinginkan

Jasindo. kebanyakan hanya lulusan SMA yang tidak terbiasa menggunakan

Page 17: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

64

komputer, atau wanita paruh baya yang juga tidak memiliki banyak

pengalaman.

W4 : Counter penjualan yang menggunakan PC masih terbatas.

Diantara 4 gate di Bandara Soekarno-Hatta yang terdapat counter penjualan

Asuransi Pelangi, hanya gate untuk penerbangan internasional yang

memiliki PC untuk mencatat data pembelian secara komputerisasi.

W5 :Jaringan komunikasi antara bandara-kantor pusat-kantor cabang masih

manual.

Sehingga tidak efisien karena banyak menghabiskan waktu (untuk

pengiriman data/laporan saja), menghabiskan biaya (untuk transportasi), dan

tentunya tenaga.

Sedangkan untuk lingkungan eksternal, dibawah ini adalah tabel faktor

peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

Tabel 3.4 Tabel PeluangAsuransi Pelangi Jasindo

Opportunity (Peluang)

O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo

O2 Hampir tidak ada pesaing sejenis

O3 Target pasar luas

O4 Kecelakaan pesawat yang terjadi belakangan ini di Indonesia (antara

tahun 2002-2007, telah terjadi 9 kecelakaan pesawat, berdasarkan data

Departemen Perhubungan) membuat masyarakat gamang menggunakan

transportasi udara sehingga memunculkan kebutuhan asuransi

05 Dukungan dari PT.Angkasa Pura untuk kemudahan Jasindo akses ke

Bandara (dibanding pesaing yang ingin akses ke Bandara juga)

Page 18: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

65

Tabel 3.5 Tabel Ancaman Asuransi Pelangi JasindoThreat (Ancaman)

T1 Mulai muncul pesaing baru

T2 Pengetahuan terhadap adanya asuransi sukarela masih minim dimasyarakat

T3 Adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

T4 Adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

T5 Masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif tentang asuransi

penerbangan sebagai tambahan asuransi yang bersifat sukarela

Keterangan:

O1: Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo. Berdasarkan Indonesian

Service Satisfaction Index 2007, yang penilaiannya didasarkan atas dua

dimensi yaitu Perceived Service Quality dan Perceived Service Value,

Jasindo berada diperingkat ketiga. (www.mediakonsumen.com, 3/3/2008)

O2: Hampir tidak ada pesaing sejenis. Pesaing yang ada saat ini hanya PT. Bumi

Asih Jaya, yang memiliki counter di bandara tepat berseberangan dengan

counter Asuransi Pelangi.

O3: Target pasar luas. Target pasar Asuransi Pelangi adalah semua masyarakat di

Indonesia yang mengunakan layanan transportasi udara.

O4: Kecelakaan pesawat yang terjadi belakangan ini di Indonesia (antara tahun

2002-2007, telah terjadi 9 kecelakaan pesawat, berdasarkan data

Departemen Perhubungan) membuat masyarakat gamang menggunakan

transportasi udara sehingga memunculkan kebutuhan asuransi.

O5: Dukungan dari PT.Angkasa Pura untuk kemudahan Jasindo akses ke

Bandara (dibanding pesaing yang ingin akses ke Bandara juga). Ini

dikarenakan PT. Angkasa Pura dan Jasindo merupakan BUMN, sehingga

Page 19: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

66

lebih mudah menjalin kerjasama diantara keduanya dibanding dengan

pesaing (PT. Bumi Asih Jaya) yang bukan BUMN.

T1: Mulai muncul pesaing baru. Setelah lebih dari tujuh tahun menjadi pemain

tunggal dalam bisnis ini, muncul satu pesaing, yaitu PT. Bumi Asih Jaya

yang pada awal kemunculannya sempat membuat Jasindo resah dan

berusaha untuk meningkatkan layanannya agar tidak kehilangan konsumen.

T2: Pengetahuan terhadap adanya asuransi sukarela masih minim dimasyarakat. (

www.bumn-online.com, 3/3/2008)

T3: Adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan. Penjualan

yang dilakukan hanya boleh dari counter, tidak boleh sampai mengganggu

penumpang pesawat yang sedang melewati area tersebut.

T4: Adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela.

Karena masih ada pro dan kontra akan bisnis ini, potensi adanya perubahan

peraturan mengenai asuransi penerbangan sukarela semakin meningkat.

T5: Masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif tentang asuransi

penerbangan sebagai tambahan asuransi yang bersifat sukarela. (

www.detik.com, 3/3/2008)

Hasil Kuisioner Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

Setelah melakukan analisa terhadap faktor internal dan eksternal,

maka berikutnya dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner

pembobotan faktor internal dan eksternal untuk menentukan bobot terhadap hasil

yang telah dilakukan sebelumnya. Bobot tersebut akan digunakan untuk

Page 20: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

67

mengatur relatif kemungkinan dengan metode perbandingan berpasangan

(pairwise comparison).

Tabel 3.6 Tabel Pembobotan Faktor Internal

no PILIHANDominan

a/b? Bobot

1 S1Secara bisnis penghasilannya menguntungkanJasindo (premi yang terjual lebih banyak dari)klaim yang diterima A 1

S2 Penjualan premi terus meningkat beberapawaktu belakangan ini

2 S1Secara bisnis penghasilannya menguntungkanJasindo (premi yang terjual lebih banyak dari A 2klaim yang diterima)

S3 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo

3 S1Secara bisnis penghasilannya menguntungkanJasindo (premi yang terjual lebih banyak dariklaim yang diterima) A 2

S4 Biaya pemasaran yang disediakan Jasindolebih banyak dibanding produk ritel lainnya

4 S1Secara bisnis penghasilannya menguntungkanJasindo (premi yang terjual lebih banyak dari) A 3klaim yang diterima

S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

5 S1Secara bisnis penghasilannya menguntungkanJasindo (premi yang terjual lebih banyak dari)klaim yang diterima A 2

W1 Logistik sering terlambat karena prosedur permintaan persediaan yang agak rumit(harus melalui kantor pusat)

6 S1Secara bisnis penghasilannya menguntungkanJasindo (premi yang terjual lebih banyak dari) A 2klaim yang diterima

W2 Promosi kurang terencana dengan baik

7 S1Secara bisnis penghasilannya menguntungkanJasindo (premi yang terjual lebih banyak dari) A 3klaim yang diterima

W3 SDM kurang terlatih

Page 21: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

68

8 S1Secara bisnis penghasilannya menguntungkanJasindo (premi yang terjual lebih banyak dari)klaim yang diterima A 3

W4Counter penjualan yang masih menggunakanPC masih terbatas

9 S1Secara bisnis penghasilannya menguntungkanJasindo (premi yang terjual lebih banyak dari)klaim yang diterima A 2

W5Jaringan komunikasi antar counter di Bandaradengan kantor pusat dan cabang masih Manual

10 S2 Penjualan premi terus meningkat beberapawaktu belakangan ini A 2

S3 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo11 S2 Penjualan premi terus meningkat beberapa

waktu belakangan ini A 2S4 Biaya pemasaran yang disediakan Jasindo

lebih banyak dibanding produk ritel lainnya12 S2 Penjualan premi terus meningkat beberapa

waktu belakangan ini A 2S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

13 S2 Penjualan premi terus meningkat beberapawaktu belakangan ini

W1 Logistik sering terlambat karena prosedur B 1permintaan persediaan yang agak rumit(harus melalui kantor pusat)

14 S2 Penjualan premi terus meningkat beberapawaktu belakangan ini A 1

W2 Promosi kurang terencana dengan baik15 S2 Penjualan premi terus meningkat beberapa

waktu belakangan ini A 2W3 SDM kurang terlatih

16 S2 Penjualan premi terus meningkat beberapawaktu belakangan ini A 2

W4Counter penjualan yang masih menggunakanPC masih terbatas

17 S2 Penjualan premi terus meningkat beberapawaktu belakangan ini

W5Jaringan komunikasi antar counter di Bandara A 2dengan kantor pusat dan cabang masih Manual

18 S3 Merupakan produk unggulan ritel JasindoS4 Biaya pemasaran yang disediakan Jasindo A 3

lebih banyak dibanding produk ritel lainnya

Page 22: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

69

19 S3 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo A 3S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

20 S3 Merupakan produk unggulan ritel JasindoW1 Logistik sering terlambat karena prosedur B 1

permintaan persediaan yang agak rumit(harus melalui kantor pusat)

21 S3 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo B 1W2 Promosi kurang terencana dengan baik

22 S3 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo A 1W3 SDM kurang terlatih

23 S3 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo

W4Counter penjualan yang masih menggunakan A 2PC masih terbatas

24 S3 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo

W5Jaringan komunikasi antar counter di Bandaradengan kantor pusat dan cabang masih A 1Manual

25 S4 Biaya pemasaran yang disediakan Jasindo B 2lebih banyak dibanding produk ritel lainnya

S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi26 S4 Biaya pemasaran yang disediakan Jasindo

lebih banyak dibanding produk ritel lainnyaW1 Logistik suka terlambat karena prosedur B 2

permintaan persediaan yang agak rumit(harus melalui kantor pusat)

27 S4 Biaya pemasaran yang disediakan Jasindolebih banyak dibanding produk ritel lainnya B 2

W2 Promosi kurang terencana dengan baik28 S4 Biaya pemasaran yang disediakan Jasindo

lebih banyak dibanding produk ritel lainnya B 1W3 SDM kurang terlatih

29 S4 Biaya pemasaran yang disediakan Jasindolebih banyak dibanding produk ritel lainnya A 1

W4Counter penjualan yang masih menggunakanPC masih terbatas

30 S4 Biaya pemasaran yang disediakan Jasindolebih banyak dibanding produk ritel lainnya

W5Jaringan komunikasi antar counter di Bandara A 1dengan kantor pusat dan cabang masih Manual

31 W1 Logistik sering terlambat karena prosedur A 3permintaan persediaan yang agak rumit(harus melalui kantor pusat)

S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

32 W2Konsep pemasaran kurang baik dan terencana A 2

S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

Page 23: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

70

33 W3 SDM kurang terlatih A 1S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

34 W4Counter penjualan yang masih menggunakan A 1PC masih terbatas

S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

35 W5Jaringan komunikasi antar counter di Bandara A 1dengan kantor pusat dan cabang masih Manual

S5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi36 W1 Logistik suka terlambat karena prosedur A 2

permintaan persediaan yang agak rumit(harus melalui kantor pusat)

W2 Promosi kurang terencana dengan baik37 W1 Logistik sering terlambat karena prosedur A 2

permintaan persediaan yang agak rumit(harus melalui kantor pusat)

W3 SDM kurang terlatih38 W1 Logistik sering terlambat karena prosedur A 2

permintaan persediaan yang agak rumit(harus melalui kantor pusat)

W4Counter penjualan yang masih menggunakanPC masih terbatas

39 W1 Logistik sering terlambat karena prosedur A 3permintaan persediaan yang agak rumit(harus melalui kantor pusat)

W5Jaringan komunikasi antar counter di Bandaradengan kantor pusat dan cabang masih manual

40 W2 Promosi kurang terencana dengan baik B 1W3 SDM kurang terlatih

41 W2 Promosi kurang terencana dengan baik A 2

W4Counter penjualan yang masih menggunakanPC masih terbatas

42 W2 Promosi kurang terencana dengan baik B 1

W5Jaringan komunikasi antar counter di Bandaradengan kantor pusat dan cabang masih Manual

43 W3 SDM kurang terlatih A 1

W4Counter penjualan yang masih menggunakanPC masih terbatas

44 W3 SDM kurang terlatih A 1

W5Jaringan komunikasi antar counter di Bandaradengan kantor pusat dan cabang masih Manual

Page 24: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

71

45 W4Counter penjualan yang masih menggunakan B 1PC masih terbatas

W5Jaringan komunikasi antar counter di Bandaradengan kantor pusat dan cabang masih Manual

Page 25: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

72

Tabel 3.7 Tabel Pembobotan Faktor Eksternal

no PILIHAN dominan bobot a/b ?

1 O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo A 1

O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela)

2 O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo A 1 O3 target pasar yang luas

3 O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo A 1 O4 banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia

4 O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo A 2

O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi Jasindo ke Bandara

5 O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) A 2

O3 target pasar yang luas

6 O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) A 2

O4 banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia

7 O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) A 2

O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi Jasindo ke Bandara

8 O3 target pasar yang luas B 2 O4 banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia

9 O3 target pasar yang luas B 3

O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi Jasindo ke Bandara

10 O4 banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia A 1

O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi Jasindo ke Bandara

11 T1 mulai muncul pesaing baru A 2

T2pengetahuan masyarakat yang masih minim terhadap asuransi penerbangan sukarela

12 T1 mulai muncul pesaing baru A 1

T3adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

13 T1 mulai muncul pesaing baru A 1

T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

14 T1 mulai muncul pesaing baru A 2

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

Page 26: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

73

15 T2pengetahuan masyarakat yang masih minim terhadap asuransi penerbangan sukarela B 3

T3 adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

16 T2pengetahuan masyarakat yang masih minim terhadap asuransi penerbangan sukarela B 1

T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

17 T2pengetahuan masyarakat yang masih minim terhadap asuransi penerbangan sukarela A 1

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

18 T3 adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan A 3

T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

19 T3 adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan A 2

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

20 T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela A 2

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

21 O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo B 2 T1 mulai muncul pesaing baru

22 O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo A 1

T2pengetahuan masyarakat yang masih minim terhadap asuransi penerbangan sukarela

23 O1 masyarakat sudah mengenal nama Jasindo B 2 T3 adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

24 O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo B 1

T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

25 O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo A 1

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

26 O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) B 1

T1 mulai muncul pesaing baru

27 O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) A 2

T2pengetahuan masyarakat yang masih minim terhadap asuransi penerbangan sukarela

28 O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) B 1

T3 adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

29 O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) B 1

T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

Page 27: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

74

30 O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) B 1

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

31 O3 target pasar yang luas B 1 T1 mulai muncul pesaing baru

32 O3 target pasar yang luas A 1

T2pengetahuan masyarakat yang masih minim terhadap asuransi penerbangan sukarela

33 O3 target pasar yang luas B 1 T3 adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

34 O3 target pasar yang luas B 1

T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

35 O3 target pasar yang luas A 1

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

36 O4 banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia B 2 T1 mulai muncul pesaing baru

37 O4 banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia A 1

T2pengetahuan masyarakat yang masih minim terhadap asuransi penerbangan sukarela

38 O4 banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia) B 2 T3 adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

39 O4 banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia B 1

T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

40 O4 banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia B 1

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

41 O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi Jasindo ke Bandara B 1

T1 mulai muncul pesaing baru

42 O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi Jasindo ke Bandara A 2

T2pengetahuan masyarakat yang masih minim terhadap asuransi penerbangan sukarela

43 O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi Jasindo ke Bandara B 1

T3 adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

44 O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi Jasindo ke Bandara A 1

T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

45 O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi Jasindo ke Bandara A 1

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

Page 28: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

75

Hasil Kuisioner Penilaian Skor Faktor Internal dan Eksternal

Tahapan berikutnya adalah melakukan pengolahan terhadap hasil

kuisioner penilaian skor. Hasil dari penilaian ini dapat dilihat pada tabel 3.8

dan 3.9 dibawah ini.

Tabel 3.8 Hasil Kuisioner Penilaian Skor Faktor Internalno Faktor internal Perusahaan Bobot

1 Secara bisnis penghasilannya menguntungkan Jasindo (premi yang

terjual lebih banyak dari klaim yang diterima)4

2 Penjualan premi terus meningkat 4

3 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo 4

4 Biaya pemasaran yang disediakan perusahaan lebih banyak

dibanding untuk produk ritel lainnya3

5 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi 3

6Logistik sering mengalami keterlambatan karena prosedur

permintaan persediaan yang cukup rumit (harus melalui kantor

pusat)

1

7 Promosi yang kurang terencana dengan baik 1

8 SDM kurang terlatih 2

9 Counter penjualan yang menggunakan PC masih terbatas 2

10 Jaringan komunikasi antara bandara-kantor pusat-kantor cabang

masih manual 2

Tabel 3.9 Hasil Kuisioner Penilaian Skor Faktor Eksternal no Faktor Eksternal Perusahaan Bobot

1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo 3

2 Hampir tidak ada pesaing sejenis 3

3 Target pasar luas 3

4 kecelakaan pesawat yang terjadi belakangan ini di Indonesia 3

Page 29: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

76

(antara tahun 2002-2007, telah terjadi 9 kecelakaan pesawat,

berdasarkan data Departemen Perhubungan), membuat masyarakat

gamang menggunakan transportasi udara sehingga memunculkan

kebutuhan asuransi

5Dukungan dari PT. Angkasa Pura untuk kemudahan akses bagi

Jasindo ke Bandara (dibanding pesaing yang ingin akses ke

bandara juga)

3

6 Mulai muncul pesaing baru 3

7 Pengetahuan terhadap adanya asuransi sukarela masih minim di

masyarakat2

8 Adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan 2

9 Adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan

sukarela2

10 Masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif tentang

asuransi penerbangan yang bersifat sukarela2

Setelah langkah pengumpulan data dilakukan, selanjutnya adalah

memasukkan data ini untuk diolah kedalam tabel penentuan bobot dengan

perbandingan berpasangan untuk faktor internal (tabel 3.10) dan eksternal

(tabel 3.11)

Selanjutnya, hasil dari tabel penentuan bobot akan dinormalisasi

untuk memperoleh bobot akhir yang akan digunakan pada matriks IFE (tabel

3.12) dan matriks EFE (tabel 3.13).

Page 30: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

77

Tabel 3.10 Penentuan Bobot dengan Pairwise Comparison Faktor Internal

S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5 TOTAL

S1secara bisnis penghasilannya menguntungkan Jasindo (premi yang terjual > klaim yang diterima) 1.00 1.00 2.00 2.00 3.00 2.00 2.00 3.00 3.00 2.00 23.00

S2penjualan premi terus meningkat beberapa waktu belakangan ini 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 18.00

S3 merupakan produk unggulan ritel Jasindo 0.50 0.50 1.00 3.00 3.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 14.00

S4biaya pemasaran yang disediakan perusahaan lebih banyak dibanding produk lain diJasindo 0.50 0.50 0.33 1.00 0.50 0.50 0.50 1.00 1.00 1.00 6.83

S5 memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi 0.33 0.50 0.33 2.00 1.00 0.33 0.50 1.00 1.00 1.00 7.99

W1logistik sering mengalami terlambat karena prosedur permintaan persediaan yang agak rumit 0.50 1.00 1.00 2.00 3.00 1.00 2.00 2.00 2.00 3.00 17.50

W2 promosi yang kurang terencana dengan baik 0.50 1.00 1.00 2.00 2.00 0.50 1.00 1.00 2.00 1.00 12.00

W3 SDM kurang terlatih 0.33 0.50 1.00 1.00 1.00 0.50 1.00 1.00 1.00 1.00 8.33

W4 counter penjualan yang menggunakan PC masih terbatas 0.33 0.50 0.50 1.00 1.00 0.50 0.50 1.00 1.00 1.00 7.33

W5jaringan komunikasi antar counter dibandara dengan kantor cabang masih manual 0.50 0.50 1.00 1.00 1.00 0.33 1.00 1.00 1.00 1.00 8.33

TOTAL 5.49 7.00 10.16 17.00 17.50 7.66 10.50 14.00 16.00 14.00 123.31

Page 31: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

78

Tabel 3.11 Penentuan Bobot dengan Pairwise Comparison Faktor Eksternal

O1 O2 O3 O4 O5 T1 T2 T3 T4 T5 TOTAL

O1 Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo 1.00 1.00 1.00 1.00 2.00 0.50 1.00 0.50 1.00 1.00 10.00

O2hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) 1.00 1.00 2.00 2.00 2.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 14.00

O3 target pasar yang luas 1.00 0.50 1.00 0.50 0.33 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 8.33

O4kecelakaan pesawat di Indonesia belakangan ini, sehingga menimbulkan kebutuhan asuransi 1.00 0.50 2.00 1.00 1.00 0.50 1.00 0.50 1.00 1.00 9.50

O5dukungan PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses ke Bandara bagi Jasindo 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 1.00 12.00

T1 mulai muncul pesaing baru 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 2.00 14.00

T2pengetahuan terhadap asuransi penerbangan sukarela masih minim di masyarakat 1.00 0.50 1.00 1.00 0.50 0.50 1.00 0.33 1.00 1.00 7.83

T3adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 1.00 3.00 1.00 3.00 2.00 17.00

T4adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.33 1.00 2.00 10.33

T5masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 8.50

TOTAL 11.50 8.00 14.00 12.50 10.83 8.00 15.00 7.16 11.50 13.00 111.49

Page 32: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

79

Tabel 3.12 Tabel Normalisasi Bobot Faktor Internal

S1 S2 S3 S4 S5 W1 W2 W3 W4 W5 TOTAL BOBOT

S1

penghasilannya menguntungkan Jasindo (premi yang terjual > klaim yang diterima) 0.18 0.14 0.20 0.12 0.17 0.26 0.20 0.21 0.19 0.14 1.80 0.18

S2penjualan premi terus meningkat beberapa waktu belakangan ini 0.18 0.14 0.20 0.12 0.11 0.13 0.10 0.14 0.13 0.14 1.39 0.14

S3merupakan produk unggulan ritel Jasindo 0.18 0.07 0.10 0.18 0.17 0.13 0.10 0.07 0.13 0.07 1.20 0.12

S4

biaya pemasaran yang disediakan perusahaan lebih banyak dibanding produk lain 0.09 0.07 0.03 0.06 0.03 0.07 0.05 0.07 0.06 0.07 0.60 0.06

S5memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi 0.06 0.07 0.03 0.12 0.06 0.04 0.05 0.07 0.06 0.07 0.63 0.06

W1

logistik sering terlambat karena prosedur permintaan persediaan yang agak rumit 0.09 0.14 0.10 0.12 0.17 0.13 0.20 0.14 0.13 0.21 1.43 0.14

W2promosi kurang terencana dengan baik 0.09 0.14 0.10 0.02 0.11 0.07 0.10 0.07 0.13 0.07 1.00 0.10

W3 SDM kurang terlatih 0.06 0.07 0.10 0.06 0.06 0.07 0.10 0.07 0.06 0.07 0.72 0.07

W4counter penjualan yang menggunakan PC masih terbatas 0.06 0.07 0.05 0.06 0.06 0.07 0.05 0.07 0.06 0.07 0.62 0.06

W5

jaringan komunikasi antar counter dibandara dengan kantor cabang masih manual 0.09 0.07 0.10 0.06 0.06 0.04 0.10 0.07 0.06 0.07 0.72 0.07

Total Bobot 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 10.00 1.00

Page 33: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

80

Tabel 3.13 Tabel Normalisasi Bobot Faktor Eksternal

O1 O2 O3 O4 O5 T1 T2 T3 T4 T5 TOTAL BOBOT

O1Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo 0.09 0.13 0.07 0.08 0.18 0.06 0.07 0.07 0.09 0.08 0.91 0.09

O2

hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) 0.09 0.13 0.14 0.16 0.18 0.13 0.13 0.14 0.09 0.08 1.27 0.13

O3 target pasar yang luas 0.09 0.06 0.07 0.04 0.03 0.13 0.07 0.14 0.09 0.08 0.80 0.08

O4banyak terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia 0.09 0.06 0.14 0.08 0.09 0.06 0.07 0.07 0.09 0.08 0.83 0.08

O5

dukungan dari PT.Angkasa Pura untuk kemudahan akses ke Bandara Bagi Jasindo 0.04 0.06 0.21 0.08 0.09 0.13 0.13 0.14 0.09 0.08 1.05 0.11

T1 mulai muncul pesaing baru 0.17 0.13 0.07 0.16 0.09 0.13 0.13 0.14 0.09 0.15 1.26 0.13

T2

pengetahuan terhadap adanya asuransi penerbangan sukarela masih minim di masyarakat 0.09 0.06 0.07 0.08 0.05 0.06 0.07 0.05 0.09 0.08 0.69 0.07

T3

adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan 0.17 0.13 0.07 0.16 0.09 0.13 0.20 0.14 0.26 0.15 1.50 0.15

T4

adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela 0.09 0.13 0.07 0.08 0.09 0.13 0.07 0.05 0.09 0.15 0.95 0.10

T5

masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela 0.09 0.13 0.07 0.08 0.09 0.06 0.07 0.07 0.04 0.08 0.78 0.08

Total Bobot 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 10.00 1.00

Page 34: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

81

Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)

Berikut ini, dijabarkan matriks IFE yang dalam penyusunannya menggunakan data–data hasil analisis lingkup internal.

Tabel 3.14 Matriks IFE

Strengths bobot peringkat bobot * peringkatSecara bisnis penghasilannya menguntungkan Jasindo (premi yang terjual > klaim yang diterima) 0.18 4 0.72 Penjualan premi terus meningkat beberapa waktu belakangan ini 0.14 4 0.56 Merupakan produk unggulan ritel Jasindo 0.12 4 0.48 Biaya pemasaran yang disediakan perusahaan lebih banyak dibanding produk lain diJasindo 0.06 3 0.18 Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi 0.06 3 0.18 total strengths 2.12

Weaknesses bobot peringkat bobot * peringkatLogistik sering mengalami terlambat karena prosedur permintaan persediaan yang agak rumit 0.14 1 0.14 Konsep pemasaran kurang terencana dengan baik 0.10 1 0.10SDM kurang terlatih 0.07 2 0.14 Counter penjualan yang menggunakan PC masih terbatas 0.06 2 0.12 Jaringan komunikasi antar counter dibandara dengan kantor cabang masih manual 0.07 2 0.14 total weaknesses 0.64total IFE 2.75

Page 35: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

82

Matriks EFE (External Factor Evaluation)

Berikut ini, dijabarkan matriks EFE yang dalam penyusunannya menggunakan data–data hasil analisis lingkup eksternal.

Tabel 3.15 Matriks EFE

Opportunities bobot peringkat bobot*peringkat

Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo 0.09 3 0.27 Hampir tidak ada pesaing sejenis (sesama asuransi penerbangan sukarela) 0.13 3 0.39

Target pasar yang luas 0.08 3 0.24 Kecelakaan pesawat di Indonesia yang terjadi belakangan ini sehingga menimbulkan kebutuhan 0.08 3 0.24 Dukungan dari PT.Angkasa Pura yang mendukung akses ke Bandara bagi Jasindo 0.11 3 0.33 total opportunities 1.47

Threats bobot peringkat bobot*peringkat

Mulai muncul pesaing baru 0.13 3 0.39 Pengetahuan tentang asuransi sukarela masih minim di masyarakat 0.07 2 0.14 Adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan 0.15 2 0.30 Adanya perubahan peraturan mengenai asuransi sukarela 0.09 2 0.18 Masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela 0.08 2 0.16 total threats 1.17 total EFE 2.64

Page 36: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

83

Nilai total yang didapatkan dari tabel – tabel diatas yaitu: 2,75 (IFE) dan 2,64

(EFE). Nilai total IFE sebesar 2,75 menggambarkan bahwa Jasindo memiliki

posisi internal yang kuat. Dan total nilai EFE sebesar 2,64 mengindikasikan

bahwa Jasindo telah merespon dengan cukup baik terhadap peluang dan

ancaman yang ada di industrinya (diatas rata-rata). Berdasarkan nilai total,

baik IFE maupun EFE, yang berada diatas rata-rata, dapat ditarik kesimpulan

bahwa arahan strategi yang tepat adalah strategi yang terdapat dalam kuadran

SO (Strength-Opportunity). Dan di bawah ini adalah gambar Matriks SWOT

PT. Jasindo yang digunakan untuk menghasilkan alternatif strategi yang

layak.

STRENGTH (S)

1) Secara bisnis penghasilannya menguntungkan Jasindo

2) Penjualan premi terus meningkat

3) Merupakan produk unggulan ritel Jasindo

4) Biaya pemasaran yang disediakan perusahaan lebih banyak dibanding untuk produk ritel lainnya

5) Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

WEAKNESSES (W)

1) Logistik sering mengalamiketerlambatankarena prosedur permintaan persediaan yang cukup rumit (harus melalui kantor pusat)

2) promosi kurang terencana dengan baik

3) SDM kurang terlatih

4) Counter penjualan yang menggunakan PC masih terbatas

5) Jaringan komunikasi antara bandara-kantor cabang-kantor pusat masih manual

Page 37: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

84

OPPORTUNITIES (O)

1) Persepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo

2) Hampir tidak ada pesaing sejenis

3) Target pasar luas4) Banyak terjadi

kecelakaan pesawat di Indonesia belakangan ini (antara tahun 2002-2007, telah terjadi 9 kecelakaan pesawat, berdasarkan data Departemen Perhubungan)sehingga menimbulkan kebutuhan asuransi

5) Dukungan dari PT. Angkasa Pura untuk kemudahan Jasindo akses ke Bandara

STRATEGI SO

Menyusun konsep pemasaran bagian promosi yang lebih bagus dan terencana (misal dengan memasang iklan billboarddisekitar jalan menuju bandara) (S3,S4,03,05)

Meningkatkan perkenalan akan asuransi penerbangan sukarela ke masyarakat luas yang masih awam (misal dengan mengadakan seminar pengenalan/ pameran, atau dengan informasi yang disebar dimedia) (S4,01,02,03,04)

Memberikan layanan pemesanan premi secara online untuk memudahkan konsumen (S4,01,O2,03)

STRATEGI WO

Memberikan pelatihan pada SDM penjual (W3,01)

Memasang iklan dimedia cetak dan media dilingkungan bandara (W2,01,03,04)

Investasi lebih banyak untuk TI dan menggunakannya untuk mempermudah dan mempercepat proses bisnis (W4,W5,01,03)

Melakukan integrasi kebelakang agar lebih mudah mengontrol stok (W1,03)

THREATS (T)

1) Mulai muncul pesaing baru

2) Pengetahuan terhadap adanya asuransi sukarela masih minim di masyarakat

3) Adanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

4) Adanya perubahan peraturan

STRATEGI ST

Membangun imej sebagai perusahaan asuransi yang kompeten di bidangnya, khususnya asuransi penerbangan, karena ini merupakan produk unggulan ritel dari Jasindo, satu-satunya BUMN yang bergerak dibidang asuransi kerugian umum dan telah diakui keberhasilannya. (S3,T4)

STRATEGI WT

Melakukan negosiasi dengan PT. Angkasapura untuk bantu memudahkan alur komunikasi dan mempercepat alur data dari counter kekantor pusat

Menerapkan sistem online antara kantor cabang dengan kantor pusat (T1,T3,W5)

Page 38: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

85

terhadap asuransi penerbangan sukarela

5) Masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif mengenai asuransi sukarela

Memberikan inovasi terbaru dengan kemudahan pemesanan premi secara online (T1,W2)

Memilih SDM (khususnyapenjual) yang berpenampilan menarik dan sesuai dengan imej perusahaan (T1,W3)

Memberitakan mengenai laporan pendapatan dan prosedur transaksi bisnis dengan klien (misal diwebsite) agar tidak terjadi kesalahpahaman akan bisnis asuransi sukarela ini dan menghilangkan opini negatif yang ada. (T5,W2)

Gambar 3.2 Matriks SWOT

3.3.2 Analisis Nilai dan Tujuan

Analisis nilai dan tujuan terdiri dari analisis strategi dan budaya, dan

analisis strategi dan sasaran. Strategi yang dirumuskan harus disesuaikan

dengan budaya perusahaan sehingga strategi tersebut dapat

diimplementasikan keperusahaan agar sasaran perusahaan dapat tercapai.

3.3.2.1 Analisis strategi dan budaya

PT. Jasindo memiliki budaya perusahaan yaitu pelayanan profesional

yang senantiasa dijiwai dengan karakter Cepat, Akurat, Ramah, dan Efisien

(CARE).

C: kecepatan pelayanan yang akan memberikan kepastian dan ketenangan

kepada tertanggung

Page 39: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

86

A: kecermatan dalam menjamin kepuasan tertanggung dalam memperoleh

kepastian berasuransi

R: keramahan dalam memberikan pelayanan, kenyamanan, dan keakraban

dalam kemitraan

E: efisiensi akan menjamin nilai produk yang ditawarkan serta layanan yang

akan diberikan setara dengan kualitas yang diharapkan.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap objek penelitian, dapat

disimpulkan bahwa budaya yang disebutkan diatas sudah cukup diterapkan

dengan baik oleh perusahaan.

3.3.2.2 Analisis strategi dan sasaran

Berdasarkan analisa SWOT dan SPACE yang telah dilakukan,

diperoleh sasaran dari Asuransi Pelangi PT. Jasindo yaitu:

Memasarkan dan memperkenalkan produk ke masyarakat luas khususnya

target pasar yang masih belum mengenali produk ini dan apa keuntungan

yang dapat diperoleh

Memberikan layanan dan kualitas produk yang sesuai dengan harapan

konsumen

Mencapai target penjualan yang telah ditentukan

Menjadikan Asuransi Pelangi sebagai kebutuhan utama masyarakat dalam

melakukan perjalanan melalui udara dan laut.

3.3.3 Analisis Sumber Daya

Analisis ini bertujuan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan

perusahaan dalam menangani sumber daya yang dimiliki.

Page 40: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

87

3.3.3.1 Analisis Value Network

Hasil analisis value network Asuransi Pelangi PT. Jasindo adalah:

Primary activities:

Network promotion and contract management.

Memperkenalkan Asuransi Pelangi kepada masyarakat yang

kebanyakan masih asing dengan adanya asuransi penerbangan

sukarela dengan menyebarkan flyer/brosur sehingga produk dikenal

masyarakat, menjalin kerjasama dengan pihak bandara yaitu PT.

Angkasapura sehingga mendapat kemudahan akses untuk penjualan di

Bandara, mempunyai kupon sebagai bukti terikatnya perjanjian polis

antara Jasindo dengan konsumen dalam jangka waktu berlaku untuk

satu kali penerbangan sampai konsumen sampai keruang tunggu

bandara tujuan agar dapat dengan mudah mengakses data konsumen

apabila ada pengajuan klaim.

Service provisioning.

Memberitahukan ahli waris konsumen secepatnya setelah mengetahui

bahwa sang ahli waris mendapatkan santunan sehingga memudahkan

proses pengajuan klaim ahli waris dari konsumen, memberikan acara

penyerahan santunan yang layak kepada para ahli waris dengan saksi-

saksi dari pihak yang terkait sehingga dapat mempublikasikan

mengenai jaminan yang diberikan asuransi secara sungguh-sungguh.

Infrastructure operation.

Memiliki counter di lounge bandara yang disesuaikan dengan imej

perusahaan dan warna sekitar bandara untuk memudahkan melakukan

penawaran polis, mempermudah dalam pengisian polis dengan

Page 41: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

88

menggunakan komputer dan sistem pengisian yang mudah

diaplikasikan.

Sedangkan support activities:

Infrastructure:

Dapat melakukan pengisian premi dengan efisien melalui sistem yang

terkomputerisasi dibeberapa counter, memiliki tempat pelayanan nasabah

dibandara yang bersih, rapi, dan merepresentasikan imej Jasindo, bisa

melakukan pencetakan premi yang diketik dengan komputer sehingga

proses pembelian dapat dilakukan secara cepat.

Human resource management:

Menjadwal kegiatan pelatihan sehingga keahlian SDM terus terasah dan

sesuai dengan imej perusahaan.

Tecnology development:

Network infrastructure development: memiliki desain counter

penjualan yang lebih menarik.

Services development: konsumen lebih mudah membeli premi

dengan memesan lewat telepon ke kantor-kantor cabang Asuransi

terdekat dengan memberikan nama lengkap, alamat, no telepon/HP

ahli waris.

Procurement:

memilih dan mengkordinir partner bisnis sehingga memiliki kerjasama

yang baik dan menguntungkan (reasuradur yang memiliki nama baik,

agen travel, percetakan).

Page 42: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

89

INFRASTRUCTURE: pengisian premi lebih efisien, memiliki tempat pelayanan nasabah yangbersih, rapi, dan sesuai dengan imej Jasindo, bisa mencetak premi dengan cepat

HUMAN RESOURCE MANAGEMENT: mengontrol kinerja SDM untuk penggajian dan tunjangan,jadwal kegiatan yang lebih teratur

TECHNOLOGY DEVELOPMENT:-- NETWORK INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT: counter yang menarik perhatian

pengunjung bandara--SERVICE DEVELOPMENT: kemudahan konsumen melakukan pembelian

PROCUREMENT: memiliki kerjasama dengan partner bisnis yang memiliki reputasi baik dansaling menguntungkan

NETWOK PROMOTION AND CONTRACTMANAGEMENT:memperkenalkan produkkepada masyarakat yangkebanyakan masih asingdengan adanya asuransipenerbangan sukareladengan menyebarkanflyer/brosur, memiliki akseskerjasama dengan pihakbandara yaitu PT. Angkasapura,mempunyai kupon sebagaibukti terikatnya perjanjian polis ,antara perusahaan dengankonsumen dengan jangka waktusatu kali penerbangansampai konsumen tibadiruang tunggu bandara tujuan.

NETWORK PROMOTION ANDCONTRACT MANAGEMENT:produk lebih dikenalmasyarakat,mendapat kemudahanakses ke Bandara,kemudahan dalammengakses datakonsumen denganduplikat kupon/databasekonsumen.

SERVICE PROVISIONING:mempermudah danmempercepat ahliwaris dalam mengajukanklaim,mempublikasikanpemberian santunanagar dapat memberikanimej baik perusahaan

INFRASTRUCTUREOPERATION:memiliki counter di loungebandara yang menarikperhatian pengunjung,konsumen dilayani dengancepat

Gambar 3.3 Value Network Asuransi Pelangi PT. Jasindo

3.4 Analisis GAP

Analisis Gap dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kinerja

tenaga penjual selama ini (karena baik/buruknya kinerja tenaga penjual

sangat mempengaruhi tingkat penjualan yang didapat), apakah lingkungan

pekerjaan disekitar mereka cukup memotivasi agar lebih giat, dan seberapa

perlu mereka diberikan fasilitas sistem informasi untuk menyempurnakan

pekerjaan mereka dalam memberikan layanan terbaik bagi konsumen.

Page 43: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

90

Berdasarkan hasil kuisioner yang disebarkan kebeberapa responden, yaitu

karyawan jasa lini depan, maka dapat disimpulkan analisis dari Gap ke-3,

yaitu gap kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa

(delivery gaps), adalah sebagai berikut.

Tingkat Kepentingan

Ket: (SP = sangat penting = 5, P = penting = 4, RR = ragu-ragu = 3, KP =

kurang penting = 2, TP = tidak penting = 1)

Tabel 3.16 Tingkat Kepentingan Analisis GapVariabel Kualitas Jasa SP P RR KP TP Nilai Indeks

Kinerja*A. Kesesuaian antara karyawan

dengan pekerjaan1. Saya merasa nyaman dengan

pekerjaan saya karena saya mampu melakukan tugas dengan baik

6 3 8.4

2. Perusahaan saya mempekerjakan orang-orang yang qualified untuk melaksanakan pekerjaannya

6 3 8.4

3. Saya memahami jasa yang ditawarkan perusahaan ke konsumen

3 6 7.8

B. Kesesuaian antara teknologi dengan pekerjaan

1. Perusahaan saya memberikan fasilitas (peralatan) yang saya butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan saya dengan baik

5 4 8.2

2. Fasilitas yang diberikan perusahaan berpengaruh besar pada kinerja saya

4 4 1 7.8

3. Peralatan/fasilitas yang ada sering mengalami kerusakan

1 6 2 7

4. Kinerja saya sangat didukung oleh adanya peralatan yang berkondisi baik

7 2 4.2

C. Persepsi terhadap kendali1. Saya memiliki kebebasan dalam

pekerjaan saya untuk benar-benar memuaskan kebutuhan para pelanggan saya

5 4 8.2

2. Saya merasa tetap bisa mengendalikan pekerjaan saya

4 5 8

Page 44: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

91

walaupun ada terlalu banyak tuntutan dari konsumen pada waktu bersamaan

D. Sistem pengendalian penyelia1. Penilaian penyelia saya atas

kinerja pekerjaan saya mencakup seberapa baik saya berinteraksi dengan konsumen

6 3 8

2. Dalam perusahaan kami para karyawan yang mampu melayani pelanggan dengan baik akan dihargai lebih besar daripada karyawan lainnya

5 4 8.2

E. Konflik peran1. Perusahaan terlalu menekankan

pentingnya menjual kepada para konsumen, sehingga sulit melayani pelanggan dengan baik

1 8 7.4

2. Apa yang diinginkan para pelanggan untuk saya kerjakan dan apa yang diinginkan pihak manajemen untuk saya kerjakan biasanya sama

9 7.2

F. Kemampuan dalam berperan1. Saya diberikan pelatihan yang

cukup oleh perusahaan berkenaan dengan cara berinteraksi secara efektif dengan konsumen

8 1 8.8

2. Saya diberikan pelatihan yang cukup oleh perusahaan berkenaan dengan cara menggunakan fasilitas sistem informasi untuk keefektifan melayani konsumen

7 2 8.6

Nilai Rata-Rata 7.13*Nilai Indeks Kinerja = misal untuk pertanyaan pertama =

(6 x 5) + (3 x 4) / 5 = 8.4

Page 45: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

92

Tingkat Performance

Ket: (SS = sangat setuju = 5, S = setuju = 4, C = cukup = 3, TS = tidak setuju

= 2, STS = sangat tidak setuju = 1)

Tabel 3.17 Tingkat Performance Analisis GapVariabel Kualitas Jasa SS S C TS STS Nilai Indeks

Kinerja*A. Kesesuaian antara karyawan

dengan pekerjaan1. Saya merasa nyaman dengan

pekerjaan saya karena saya mampu melakukan tugas dengan baik

3 5 1 7.6

2. Perusahaan saya mempekerjakan orang-orang yang qualified untuk melaksanakan pekerjaannya

1 6 2 3

3. Saya memahami jasa yang ditawarkan perusahaan ke konsumen

6 2 1 8.2

B. Kesesuaian antara teknologi dengan pekerjaan

1. Perusahaan saya memberikan fasilitas (peralatan) yang saya butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan saya dengan baik

1 4 1 3 4.8

2. Fasilitas yang diberikan perusahaan berpengaruh besar pada kinerja saya

3 6 7

3. Peralatan/fasilitas yang ada sering mengalami kerusakan

4 3 2 7.6

4. Kinerja saya sangat didukung oleh adanya peralatan yang berkondisi baik

6 1 1 7.4

C. Persepsi terhadap kendali1. Saya memiliki kebebasan dalam

pekerjaan saya untuk benar-benar memuaskan kebutuhan para pelanggan saya

3 3 3 7.2

2. Saya merasa tetap bisa mengendalikan pekerjaan saya walaupun ada terlalu banyak tuntutan dari konsumen pada waktu bersamaan

3 5.4

D. Sistem pengendalian penyelia1. Penilaian penyelia saya atas

kinerja pekerjaan saya mencakup seberapa baik saya berinteraksi dengan konsumen

3 4 2 7.4

Page 46: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

93

2. Dalam perusahaan kami para karyawan yang mampu melayani pelanggan dengan baik akan dihargai lebih besar daripada karyawan lainnya

1 2 4 2 5.8

E. Konflik peran1. Perusahaan terlalu menekankan

pentingnya menjual kepada para konsumen, sehingga sulit melayani pelanggan dengan baik

3 1 5 6.8

2. Apa yang diinginkan para pelanggan untuk saya kerjakan dan apa yang diinginkan pihak manajemen untuk saya kerjakan biasanya sama

3 4 2 5.6

F. Kemampuan dalam berperan1. Saya diberikan pelatihan yang

cukup oleh perusahaan berkenaan dengan cara berinteraksi secara efektif dengan konsumen

4 4 1 7.4

2. Saya diberikan pelatihan yang cukup oleh perusahaan berkenaan dengan cara menggunakan fasilitas sistem informasi untuk keefektifan melayani konsumen

4 3 2 5.8

Nilai Rata-Rata 6.47

Tabel Gap

Tabel 3.18 Tabel Analisis GapVariabel Kepentingan Performance Gap

Saya merasa nyaman dengan pekerjaan saya karena saya mampu melakukan tugas dengan baik

8.4 7.6 0.8

Perusahaan saya mempekerjakan orang-orang yang qualified untuk melaksanakan pekerjaannya

8.4 3 5.4

Saya memahami jasa yang ditawarkan perusahaan ke konsumen

7.8 8.2 -0.4

Perusahaan saya memberikan fasilitas (peralatan hardware, software) yang saya butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan

8.2 4.8 3.4

Page 47: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

94

saya dengan baikFasilitas yang diberikan perusahaan berpengaruh besar pada kinerja saya

7.8 7 0.8

Peralatan/fasilitas yang ada sering mengalami kerusakan

7 7.6 0.6

Kinerja saya sangat didukung oleh adanya peralatan yang berkondisi baik

4.2 7.4 -3.2

Saya memiliki kebebasan dalam pekerjaan saya untuk benar-benar memuaskan kebutuhan para pelanggan saya

8.2 7.2 1

Saya merasa tetap bisa mengendalikan pekerjaan saya walaupun ada terlalu banyak tuntutan dari konsumen pada waktu bersamaan

8 5.4 2.6

Penilaian penyelia saya atas kinerja pekerjaan saya mencakup seberapa baik saya berinteraksi dengan konsumen

8 7.4 0.6

Dalam perusahaan kami para karyawan yang mampu melayani pelanggan dengan baik akan dihargai lebih besar daripada karyawan lainnya

8.2 5.8 2.4

Perusahaan terlalu menekankan pentingnya menjual kepada para konsumen, sehingga sulit melayani pelanggan dengan baik

7.4 6.8 0.6

Apa yang diinginkan para pelanggan untuk saya kerjakan dan apa yang diinginkan pihak manajemen untuk sayakerjakan biasanya sama

7.2 5.6 1.6

Saya diberikan pelatihan yang cukup oleh perusahaan berkenaan dengan cara berinteraksi secara efektif dengan konsumen

8.8 7.4 1.4

Saya diberikan pelatihan 8.6 5.8 2.8

Page 48: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

95

yang cukup oleh perusahaan berkenaan dengan cara menggunakan fasilitas sistem informasi untuk keefektifan melayani konsumenRata-rata 7.75 6.47

1

2

3

4

6

7

10

9

8

5

2 31 4 5 6 7 8 9 10

12

IMPORTANCE

PERFORMANCE

3

45

6

7

8910

11

1213

1415

I II

III IV

7.75

6.47

Gambar 3.4 Diagram Importance and Performance Matrix

Variabel-variabel yang terdapat pada kuadran 1, adalah termasuk

faktor-faktor yang dianggap penting oleh karyawan akan tetapi pada

kenyataannya kinerja akan faktor-faktor ini belum sesuai dengan yang

diharapkan. Faktor-faktor tersebut adalah :

Page 49: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

96

SDM yang qualified (perusahaan sebaiknya menyaring kembali SDM yang

memiliki keahlian sesuai dengan bidang pekerjaannya, termasuk keahlian

dalam menggunakan sistem informasi)

Fasilitas (software dan hardware) yang dibutuhkan yang lebih uptodate

(yang sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini dan dirasa dapat

memberikan manfaat untuk waktu kedepannya) agar kinerja dapat lebih

maksimal

SDM dapat mengendalikan pekerjaan walaupun ada banyak tuntutan dari

konsumen diwaktu yang bersamaan (sampai saat ini kebanyakan SDM

kurang bisa mengendalikan pekerjaan apabila konsumen yang ada pada

saat itu terlalu banyak)

SDM yang mampu melayani pelanggan akan dihargai lebih besar (SDM

merasa lebih termotivasi dengan adanya imbalan atas hasil kerjanya)

Diberinya pelatihan yang cukup berkenaan dengan sistem informasi yang

digunakan untuk keefektifan melayani konsumen (agar bisa mengikuti

perkembangan teknologi yang ada dan dapat memanfaatkan teknologi

tersebut sehingga menghasilkan suatu nilai tambah dimata konsumen

dibanding pesaingnya)

Variabel-variabel ini harus ditingkatkan lagi dengan cara melakukan

perbaikan terus-menerus sampai kinerja yang ada saat ini bisa sesuai dengan

harapan.

Yang berada di kuadran II, adalah faktor-faktor yang dianggap

penting oleh SDM dan kinerja saat ini pun sudah sesuai dengan yang

diharapkan. Variabel tersebut adalah:

Page 50: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

97

SDM merasa nyaman dengan pekerjaan karena SDM dapat melakukan

pekerjaan dengan baik (SDM sudah merasa nyaman dengan lingkungan

kerja dan budaya yang ada saat ini)

SDM memahami jasa yang ditawarkan ke konsumen (SDM sangat paham

mengenai apa yang harus mereka jual ke konsumen)

Fasilitas yang diberikan perusahaan berpengaruh besar pada kinerja SDM

(adanya fasilitas yang sekarang membuat SDM bekerja lebih baik

dibanding pada waktu tidak adanya fasilitas. Dan fasilitas sekarang sangat

membantu SDM agar bekerja lebih cepat)

SDM memiliki kebebasan untuk benar-benar memuaskan kebutuhan

(sehingga SDM merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya)

Penilaian penyelia mencakup seberapa baik SDM berinteraksi dengan

konsumen (sehingga SDM merasa termotivasi untuk bekerja lebih giat

dalam melayani konsumen, karena mengharapkan diberi penilaian yang

baik oleh penyelia)

Diberinya pelatihan yang cukup berkenaan dengan cara berinteraksi secara

efektif dengan konsumen

Variabel diatas harus dipertahankan, karena variabel inilah yang unggul dan

sudah memberi nilai lebih dimata SDM.

Kuadran III berisi faktor-faktor yang dianggap kurang penting dan

kinerja yang diberikan pun tidak terlalu istimewa. Variabel tersebut adalah:

Keinginan konsumen dan manajemen akan pekerjaan SDM biasanya sama.

Variabel ini sebaiknya dipertahankan saja.

Kuadran IV berisi faktor-faktor yang dianggap kurang penting dan

kinerjanya dirasa sudah berlebih. Variabel tersebut adalah:

Page 51: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

98

Peralatan jarang rusak dan berkondisi baik, sehingga mendukung kinerja

SDM

Penekanan perusahaaan akan pentingnya menjual sehingga sulit melayani

pelanggan dengan baik.

Meskipun variabel tersebut dianggap kurang penting sehingga dirasa sudah

berlebih namun faktor penekanan perusahaan pada penjualan (selling) yang

berpengaruh pada pelayanan akan lebih baik bila diarahkan pada marketing

sehingga mengurangi hambatan dalam pelayanan.

Hasil analisis diatas bisa dijadikan dasar bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan tentang tindakan apa yang harus dilakukan untuk

memperbaiki kinerja perusahaan demi meningkatkan kualitas jasa yang

diberikan.

3.5 Tahapan Perumusan Strategi

Selain tahap input (SWOT dan Model Kompetitif 5 Kekuatan Porter),

terdapat tahap lain agar dapat merumuskan suatu strategi, yaitu:

Tahap pencocokan (menggunakan matriks SPACE)

Tahap keputusan (menggunakan matriks QSPM)

3.5.1 Analisis Strategic Position and Action Evaluation (SPACE)

Analisis SPACE dapat ditemukan dengan cara mengidentifikasi

faktor-faktor eksternal dan internal, seperti kekuatan keuangan (Financial

Strength-FS), keunggulan kompetitif (Competitive Advantage-CA), kekuatan

industri (industrial Strength-IS), stabilitas lingkungan (Environmental

Stability-ES). Dibawah ini adalah hasil analisis yang didapat dari wawancara

dan analisa dengan Account Officer Asuransi Pelangi.

Page 52: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

99

Tabel 3.19 Tabel Matriks SPACEKekuatan keuangan peringkat

1) Jumlah produksi terus meningkat beberapa waktu belakangan

ini.

Produksi Juni 2007: Rp 4.069.964.000

Produksi Juli 2007: Rp 6.180.429.000

Produksi Agustus 2007: Rp 8.237.749.000

5

2) Persen rasio pembeli Pelangi terhadap penumpang ditahun

2007 untuk wilayah Padang (diantara semua Bandara

diwilayah Barat) memiliki nilai paling tinggi, yaitu sebesar

8.36%

4

Total FS 9

Kekuatan industri peringkat

1) Belum adanya peraturan baru dari pemerintah yang

membatasi prosedur penjualan asuransi Pelangi

3

2) Potensi produksi tahun 2008 mendatang lebih besar (potensi

jumlah kupon yang terjual sampai dengan Juli 2008 terhitung

besar diukur dari prediksi peningkatan jumlah penumpang

keberangkatan yaitu menjadi sebesar 18.929.842 untuk

wilayah Barat Indonesia, yang sebelumnya 17.318.074)

4

Total IS 7

Keunggulan Kompetitif peringkat

1) Menjadi pemain tunggal dalam industri asuransi penerbangan

sukarela selama 7 tahun

-1

2) Target pasar yang luas (masyarakat yang menggunakan

perjalanan udara)

-2

Total CA -3

Stabilitas Lingkungan peringkat

1) Dunia internasional sedang menganggap bahwa kualitas

pesawat Indonesia meragukan (sumber: cyberMQ.com)

-3

2) Pesaing utama, Asuransi Bumi Asih Jaya memberikan harga

pertanggungan yang lebih kecil tetapi dengan jangka waktu

berlaku premi lebih lama

-2

Page 53: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

100

Total ES -5

Kesimpulan:

Rata-rata FS = 9 / 2 = 4.5 Rata-rata IS = 7 / 2 = 3.5

Rata-rata CA = -3 / 2 = -1.5 Rata-rata ES = -5 / 2 = -2.5

Koordinat vektor arah:sumbu x = -1.5 + (+3.5) = 2

Sumbu y = -2.5 + (+4.5) = 2

FS

ES

IS

2

2 (+2,+2)

CA

Gambar 3.5 Matriks SPACE PT. Jasindo

Hasil dari matriks SPACE diatas adalah posisi perusahaan berada

pada kuadran agresif, dimana strategi yang layak digunakan diantaranya

adalah intensif, diversifikasi, dan integrasi. Akan tetapi tidak semua harus

digunakan, tergantung kondisi spesifik yang dihadapi perusahaan. Dan

strategi yang sebaiknya dijalankan oleh Jasindo adalah strategi intensif, yaitu

penetrasi pasar: meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini dipasar

melalui usaha pemasaran yang lebih besar. Misal dengan memasang iklan di

billboard bandara, meningkatkan perkenalan akan asuransi penerbangan

sukarela ke masyarakat awam, atau meningkatkan penjualan melalui layanan

online atau promosi lewat internet dan media cetak.

Page 54: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

101

3.5.2 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)

Matriks QSPM adalah analisis perumusan strategi. Dibawah ini

adalah matriks QSPM Asuransi Pelangi Jasindo, yang akan menghasilkan

pilihan strategi yang paling layak untuk diimplementasikan.

Tabel 3.20 Tabel Matriks QSPM

Alternatif StrategiMemasang billboard di

bandara

Meningkatkan perkenalan

akan asuransi penerbangan

sukarela melalui seminar

pengenalan

Memberikan layanan

pemesanan online

(e-commerce)

Faktor Kunci Bobot AS TAS AS TAS AS TASKekuatanSecara bisnis penghasilannya menguntungkan Jasindo (premi yang terjual lebih banyak dari klaim yang diterima)

0.18 1 0.18 2 0.36 3 0.54

Penjualan premi terus meningkat beberapa waktu belakangan ini

0.14 2 0.28 1 0.14 3 0.42

Merupakan produk unggulan ritel Jasindo

0.12 3 0.36 4 0.48 2 0.24

Biaya pemasaran yang disediakan perusahaan lebih banyak dibanding untuk produk ritel lainnya

0.06 4 0.24 1 0.06 3 0.18

Memiliki SDM yang bersemangat kerja tinggi

0.06 - - - - - -

Kelemahan

Logistik sering mengalami keterlambatan karena prosedur permintaan persediaan yang cukup rumit (harus melalui

0.14 1 0.14 2 0.28 4 0.56

Page 55: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

102

kantor pusat)Konsep pemasaran (promosi) kurang terencana dengan baik

0.09 4 0.36 3 0.27 2 0.18

SDM kurang terlatih 0.07 1 0.07 2 0.14 3 0.21

Counter penjualan yang menggunakan PC masih terbatas

0.06 1 0.06 2 0.12 3 0.18

Jaringan komunikasi

antara bandara-kantor

pusat-kantor cabang

masih manual

0.07 1 0.07 2 0.14 3 0.21

PeluangPersepsi masyarakat sudah mengenal nama Jasindo

0.09 2 0.18 4 0.36 3 0.27

Hampir tidak ada pesaing sejenis

0.13 3 0.39 4 0.52 2 0.26

Target pasar luas 0.08 4 0.32 2 0.16 3 0.24

Kecelakaan pesawat yang terjadi belakangan ini di Indoenesia (antara tahun 2002-2007, telah terjadi 9 kecelakaan pesawat, berdasarkan data Departemen Perhubungan) membuat masyarakat gamang menggunakan transportasi udara sehingga memunculkan kebutuhan asuransi

0.08 3 0.24 4 0.32 1 0.08

Dukungan dari PT.Angkasa Pura untuk kemudahan Jasindo akses ke Bandara (dibanding pesaing yang ingin akses ke Bandara juga)

0.11 3 0.33 2 0.22 1 0.11

Ancaman

Mulai muncul pesaing baru

0.13 4 0.52 2 0.26 3 0.39

Pengetahuan terhadap adanya asuransi sukarela masih minim

0.07 3 0.21 4 0.28 2 0.42

Page 56: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

103

dimasyarakatAdanya prosedur dari bandara yang membatasi lokasi penjualan

0.15 2 0.30 1 0.15 4 0.60

Adanya perubahan peraturan terhadap asuransi penerbangan sukarela

0.09 - - - - - -

Masih adanya beberapa pihak yang memiliki opini negatif tentang asuransi ini

0.08 3 0.24 4 0.32 1 0.08

Total Nilai Daya Tarik (TAS)

4.49 4.58 5.17

Kesimpulan dari matriks QSPM ini adalah strategi yang memiliki

nilai TAS lebih besar adalah strategi yang lebih layak untuk

diimplementasikan. Dan diantara dua alternatif yang dianalisa, strategi

dengan memberikan layanan pemesanan secara online memiliki nilai TAS

yang lebih besar. Oleh karena itu, strategi yang lebih layak untuk

diimplementasikan adalah strategi tersebut, yaitu memberikan layanan

pemesanan secara online. Dengan memberikan layanan pemesanan online

berarti sistem dan teknologi informasi PT. Jasindo juga harus memenuhi

kualifikasi dari kebutuhan untuk layanan ini agar strategi dapat dijalankan

dengan sempurna dan dapat mencapai hasil yang diinginkan. Strategi ini

mencerminkan adanya dukungan sistem dan teknologi informasi dalam

melakukan peningkatan kinerja bisnis perusahaan untuk mencapai sasaran

strategi tersebut.

3.6 Analisis Sistem Informasi

Analisis sistem informasi yang akan digunakan adalah analisis

Critical Success Factor.

Page 57: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

104

3.6.1 Analisis Critical Success Factor (CSF )

Berdasarkan analisa hasil wawancara dengan account officer Asuransi

Pelangi, telah didapat Critical Success Factor Asuransi Pelangi PT. Jasindo

yang meliputi:

Memaksimalkan semua sumber daya yang ada diperusahaan, baik dari

sumber daya manusia maupun teknologinya agar dapat mencapai

sasaran jangka pendek dan panjang

Memiliki anggaran dan konsep pemasaran (promosi) yang terencana

Melakukan dan memanfaatkan kerjasama dengan pihak lain yang

mendukung proses bisnis Asuransi Pelangi dalam mencapai target

penjualannya.

3.7 Tahapan Perencanaan Strategi Sistem Informasi

Tahapan perencanaan strategi sistem informasi menurut Tozer (1996,

p.41-67) terdapat lima fase (fase 0-fase 4). Akan tetapi yang akan dijabarkan

disini hanyalah fase 0 sampai dengan fase 3. Ini dikarenakan Penulis hanya

mengevaluasi sistem yang ada saat ini dan memberikan usulan solusi

stratejik, baik dari sisi bisnis maupun sistem informasi, yang dapat diterapkan

oleh perusahaan agar lebih baik lagi kedepannya.

3.7.1 Fase 0 Menentukan Ruang Lingkup dan Konteks

Pada fase ini ditetapkan konteks dan ruang lingkup dari rencana dan

strategi sistem informasi. Seperti menentukan komitmen manajemen,

kebutuhan, dan ruang lingkup yang berhubungan bisnis dan strategi sistem

informasi.

Page 58: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

105

3.7.1.1 Tahap 1.1 Menentukan Ruang Lingkup dan Konteks

Tujuan tahapan ini adalah memulai studi yang paling sesuai dengan

waktu yang tepat, dengan pengawasan yang benar, dengan referensi yang

benar, komitmen manajemen, dan harapan-harapan.

3.7.1.1.1 Pembahasan Ruang Lingkup Proyek

Sasaran dan strategi dari PT. Jasindo :

Memasarkan dan memperkenalkan produk ke masyarakat luas

khususnya target pasar yang masih belum mengenali produk ini dan

apa keuntungan yang dapat diperoleh

Memberikan layanan dan kualitas produk yang sesuai dengan harapan

konsumen

Mencapai target penjualan yang telah ditentukan

Menjadikan Asuransi Pelangi sebagai kebutuhan utama masyarakat

dalam melakukan perjalanan melalui udara dan laut.

3.7.1.1.2 Konteks dan Ruang Lingkup Perencanaan Strategi Informasi

Strategi sistem informasi PT. Jasindo:

Pembentukan database yang tersentralisasi di kantor pusat

Penggunaan teknologi VPN-IP/MPLS untuk komunikasi online.

PT. Jasindo sudah memiliki sistem informasi yang cukup baik yang

membantu proses bisnis dan secara online, khususnya di kantor pusat.

Antara kantor pusat dengan kantor cabang belum memiliki koneksi

jaringan internet, sehingga alur informasi masih dilakukan secara manual.

Kebanyakan proses bisnis asuransi pelangi dilakukan dikantor cabang.

Aplikasi yang digunakan dikantor cabang memungkinkan user untuk

memasukkan, mengakses, dan menyimpan data-data penjualan/produksi.

Page 59: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

106

Data-data tersebut lalu disimpan dalam cartridge lalu cartridge tersebut

dikirim secara manual ke kantor pusat untuk diproses datanya secara lebih

lanjut oleh divisi yang bersangkutan (divisi non KBM dan divisi

pemasaran khusus).

3.7.1.1.3 Analisis problem dan goals

Masalah yang ada pada Asuransi Pelangi PT. Jasindo adalah:

a) Bagaimana cara memaksimalkan sumber daya manusia dan teknologi

yang sudah ada saat ini agar membantu mencapai target penjualan

yang sudah ditentukan, dan sasaran jangka pendek dan panjangnya

b) Bagaimana meningkatkan kinerja SDM saat ini yang kurang ahli

dalam menggunakan aplikasi yang tersedia

c) Lambannya alur informasi dan komunikasi yang diakibatkan tidak

tersedianya sistem yang terintegrasi atau jaringan internet antara

kantor cabang dan kantor pusat atau bandara dengan kantor cabang

dan kantor pusat

d) Kurangnya promosi yang lebih memperkenalkan produk Asuransi

Pelangi kemasyarakat luas karena beberapa pihak internal Jasindo

sendiri belum merasa perlunya dilakukan kegiatan promosi yang lebih

besar

e) Seringnya terjadi keterlambatan logistik (kupon) sehingga

menghambat penjualan

Solusi untuk masalah yang ada pada Asuransi Pelangi PT. Jasindo adalah:

a) Membuat aplikasi pengisian form yang lebih mudah untuk petugas

counter dibandara, dan memberikan training selling skill kepada

tenaga penjual agar lebih ahli dan persuasif dalam memperkenalkan

Page 60: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

107

dan menawarkan produk kepada penumpang pesawat yang berada

disekitar counter

b) Memberikan pelatihan (training) untuk penggunaan komputer dan

aplikasi yang disediakan, sehingga sistem yang tersedia dapat

digunakan secara efektif dan efisien dan melakukan penyaringan

karyawan baru dengan memberikan syarat penerimaan (kualifikasi)

yang lebih memfokuskan pada orang-orang yang biasa menggunakan

dan mengerti komputer

c) Menyediakan jaringan internet yang menghubungkan bandara dengan

kantor cabang dan kantor pusat

d) Meningkatkan teknik promosi Asuransi Pelangi melalui media yang

disediakan sehingga produk ini tidak asing lagi dimata masyarakat,

khususnya yang mulai terbiasa melakukan perjalanan dengan pesawat

e) Mempunyai sistem yang mengatur jadwal pemesanan untuk bagian

logistik, dan memiliki jaringan koneksi yang menghubungi

perusahaan dengan supplier.

Tabel 3.21 analisis problem dan goalsMasalah Solusi Rating kritikal

memaksimalkan sumber

daya manusia dan

teknologi agar mampu

membantu mencapai

target penjualan dan

sasaran jangka pendek dan

panjang

Membuat aplikasi yang

lebih mudah digunakan

untuk membantu kinerja

seluruh SDM baik

karyawan di kantor

maupun penjual,

memberikan training

selling skill kepada tenaga

penjual, memperbaharui

perangkat keras yang

3

Page 61: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

108

sudah lama

SDM penjual kurang

mengerti komputer dan

aplikasi yang sudah

disediakan

Memberikan training

komputer, menyaring

kembali tenaga penjual

dan menerima yang

terbiasa menggunakan

komputer

3

Tidak tersedia jaringan

internet antara bandara,

kantor cabang dan kantor

pusat

Menghubungkan jaringan

internet antara bandara,

kantor cabang, dan kantor

pusat

3

Kurangnya promosi Meningkatkan tehnik

pemasaran (promosi) yang

lebih baik, melalui media

cetak, elektronik, atau

media yang tersedia

lainnya

3

Seringnya terjadi

keterlambatan logistik

Mengaplikasikan sistem

pengaturan jadwal

pemesanan kupon,

memiliki jaringan extranet

yang menghubungkan

dengan supplier

4

Keterangan rating kritikal:

1 = Tidak mutlak dibutuhkan untuk mendukung bisnis.

2 = Dibutuhkan untuk mendukung bisnis namun kepentingan

= dan jadwal aktivitas lebih rendah dibandingkan dengan 3.

3 = Dibutuhkan untuk mendukung bisnis.

4 = Kritikal terhadap gangguan operasi bisnis.

5 = Kritikal terhadap operasi bisnis, kepentingannya tinggi dan

= jadwal yang ketat.

Page 62: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

109

3.7.1.1.4 Struktur Organisasi dan Tanggung Jawab

Dibawah ini adalah struktur organisasi kantor pusat PT. Jasindo

berdasarkan addendum XII SK.No.014.DMA/99 tanggal 30 Oktober 1999:

Gambar 3.6 Struktur Organisasi Kantor Pusat PT. Jasindo

Page 63: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

110

KEPALA UNITTEHNIK

KEPALA UNITPENJUALAN

KEPALA UNITKEUANGAN

KEPALACABANG

Gambar 3.7 Struktur Organisasi Kantor Cabang Ritel

Tugas dan tanggung jawab

1. Dewan komisaris

Komisaris utama: koordinasi kegiatan dan pelaksanaan tugas

anggota komisaris serta bertugas dan bertanggungjawab dalam

bidang organisasi, umum, dan sekretariat.

Komisaris: bertanggungjawab dalam bidang keuangan, teknologi

informasi, administrasi, pemasaran korporasi, administrasi

operasional ritel.

2. Dewan direksi

Direktur utama:

Supervisi dan koordinasi terhadap kegiatan dan tugas-tugas

anggota direksi

Melakukan supervisi terhadap Satuan Pengawas Intern

(SPI), divisi Sumber Daya Manusia, sekretaris perusahaan

dan biro manajemen mutu pelayanan serta biro risk

management.

Direktur teknik dan luar negeri: melakukan supervisi terhadap

divisi underwriting marine/aviation, divisi underwriting non

Page 64: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

111

marine, divisi klaim, divisi reasuransi, divisi oil&gas. Direktur

teknik luar negeri juga bertanggung jawab untuk membina

kompetensi dibidang underwriting guna meningkatkan kinerja

perusahaan.

Direktur pemasaran korporasi: melakukan supervisi terhadap

divisi pemasaran dan pembangunan usaha korporasi, kantor-

kantor cabang korporasi dan kantor-kantor cabang bauran.

Direktur pemasaran korporasi juga bertanggung jawab untuk

melakukan pembinaan profesi dibidang pemasaran korporasi.

Direktur keuangan: melakukan supervisi terhadap divisi akuntansi

dan anggaran, divisi pendanaan dan investasi, divisi teknologi

informasi, serta divisi asuransi keuangan. Dalam meningkatkan

kinerja dibidang keuangan, direktur keuangan juga bertanggung

jawab untuk melakukan pembinaan profesi dibidang keuangan,

akuntasi, dan teknologi informasi.

Direktur operasi ritel: melakukan supervisi terhadap divisi

kendaraan bermotor, divisi non kendaraan bermotor, divisi

pemasaran khusus, kantor cabang takaful, kantor-kantor cabang

ritel dan kantor-kantor cabang bauran serta pembinaan profesi

bidang pemasaran ritel.

3. Komite Audit:

Menilai pelaksanaan kegiatan dan hasil audit SPI maupun audit

eksternal sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang

tidak memenuhi standar

Page 65: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

112

Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem

pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya

Memastikan bahwa prosedur review terhadap segala informasi

yang dikeluarkan oleh BUMN telah berjalan dengan baik

Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian komisaris

Melaksanakan tugas lain yang diberikan komisaris sepanjang

masih dalam lingkup tugas dan kewajiban komisaris

4. Divisi Satuan Pengawasan Intern (SPI)

Berfungsi sebagai pengawas kegiatan operasional perusahaan yang

hasilnya kemudian dituangkan kedalam bentuk laporan untuk

diserahkan kepada dewan direksi.

Tanggung jawab divisi SPI:

Melakukan kajian dan analisis terhadap rencana investasi

perusahaan. Studi kelayakan terutama pada aspek pengkajian dan

pengelolaan resiko, untuk pelaksanaannya oleh divisi yang

bersangkutan.

Melakukan evaluasi dan validasi terhadap sistem yang berjalan

maupun yang baru akan diimplementasikan mengenai

pengendalian, pengelolaan, pemantauan efektivitas serta efisiensi

sistem dan prosedur untuk setiap unit perusahaan.

Melakukan penilaian dan pemantauan mengenai sistem

pengendalian informasi dan komunikasi untuk memastikan bahwa

informasi penting perusahaan terjamin keamanannya dan

penyajian segala laporan dan kegiatan perusahaan memenuhi

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 66: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

113

Melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian intern

yang ditugaskan oleh direktur utama.

5. Sekretaris Perusahaan:

Sebagai fasilitator dan mediator yang menjembatani kepentingan

perusahaan dengan pihak eksternal maupun internal.

6. Tim Pengadaan Aktiva/Barang dan Jasa Perusahaan:

Bertujuan untuk memberikan pengawasan atas proses

pengadaan barang dan jasa agar sesuai dengan prosedur dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Tim ini mempunyai anggota yang

berasal dari pejabat diluar unit kerja yang mengelola pengadaan

barang dan jasa.

Membuat konsep sistem dan prosedur pengadaan barang dan jasa

perusahaan untuk ditetapkan oleh direksi

Melakukan penilaian atas setiap permintaam pengadaan barang

dan jasa perusahaan dari unit kerja

Bertanggung jawab kepada direksi dan wajib membuat laporan

tertulis secara berkala atas perkembangan tugasnya.

7. Tim Tetap Penelitian Karyawan:

Memberikan pendapat, saran, ataupun usul kepada direksi

mengenai sanksi administratif kepada karyawan yang melakukan

pelanggaran peraturan dengan ancaman hukuman serendah-

rendahnya penundaan kenaikan pangkat.

Memberikan pendapat, saran, ataupun usul kepada dewan direksi

untuk proses keputusan pemberian sanksi administratif pada

tingkat banding yang merupakan wewenang dewan direksi

Page 67: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

114

sepenuhnya bagi karyawan yang sebelumnya telah diputus sanksi

administratif berupa demosi/pemberhentian.

8. Divisi KBM

Secara khusus bertanggung jawab atas pengelolaan bisnis asuransi

kendaraan bermotor.

9. Divisi Non KBM (yang menangani Asuransi Pelangi)

Bertanggung jawab atas seluruh produk ritel diluar bisnis asuransi

kendaraan bermotor.

10. Divisi Pemasaran Khusus (yang menangani Asuransi Pelangi)

Bertanggung jawab atas tugas-tugas operasional sebagai berikut:

Membantu kantor-kantor cabang dalam pengembangan jaringan

bisnis dan pemasaran pada segmen perbankan melalui

Membangun ikatan kerjasama bisnis dalam bentuk PKS

sebanyak mungkin bank

Bertindak asebagai fasilitator dalam membangun hubungan

personal dan bisnis lebih intensif antara pejabat bank

berkompeten dengan petugas pemasaran kantor cabang.

Membantu kantor cabang dalam program perekrutan serta

pembinaan sektor keagenan sebagai salah satu jalur distribusi

penting dalam pemasaran produk-produk ritel perusahaan.

Melakukan evaluasi atas permasalahan-permasalahan

administratif maupun operasional dalam rangka meningkatkan

kinerja 28 kantor cabang dibawah supervisi direktorat ritel.

Melakukan penilaian atas kinerja kantor cabang secara periodik

Page 68: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

115

Melakukan evaluasi dalam rangka pembukaan kantor-kantor

penjualan baru didaerah potensial serta kemungkinan peningkatan

kelas kantor penjualan berprestasi menjadi kantor cabang penuh.

Secara khusus mengelola kerjasama penutupan secara ko asuransi

atas pos-pos bank BNI.

Senantiasa mencari terobosan baru khususnya dibidang

operasional dan pemasaran produk-produk asuransi dalam rangka

membantu manajemen mencapai sasaran kerja.

11. Divisi Teknologi Informasi

Tugas dan fungsi divisi teknologi informasi adalah:

Melakukan pengelolaan dan pengembangan seluruh sistem

komputerisasi baik dikantor cabang maupun dikantor pusat

Melakukan pengelolaan dan pengembangan perangkat keras dan

jaringan komputer

Melakukan pengelolaan dan riset paket-paket perangkat lunak

Mengawasi dan monitoring peralatan baik perangkat keras

maupun perangkat lunak yang digunakan di Jasindo

Melakukan analisa dan evaluasi terhadap seluruh sistem

komputerisasi

Melakukan dan mengadakan training and gathering serta

guidance terhadap user-user di Jasindo

12 . Kepala Cabang

Membantu Direktur Operasi Ritel dalam rangka pencapaian target

direktorat ritel, memberikan masukan terhadap kebijakan ritel serta

Page 69: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

116

menjadi penanggungjawab operasional dan pengembangan SDM di

kantor cabang.

13. Kepala Unit Penjualan

Membantu kepala cabang dalam pencapaian target produksi dan

mengelola kegiatan operasional unit penjualan.

14. Kepala Unit Teknik

Membantu kepala cabang dalam melakukan koordinasi dan

pengawasan semua kegiatan bidang akseptasi/ underwriting dan klaim

untuk mendukung pencapaian target kantor cabang.

15. Kepala Keuangan

Membantu kepala cabang dalam mengelola keuangan, inventaris

perusahaan, dan SDM kantor cabang, sehingga dapat mendukung

jalannya operasional kantor cabang.

3.7.1.1.5 Proses Bisnis

Proses bisnis (proses penjualan) Asuransi Pelangi PT. Jasindo adalah

sebagai berikut:

Page 70: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

117

Pemasok Kupon Premi(PT.Sapta Wigatha)

Kantor Pusat

Kantor CabangSupervisi

Counter Bandara KantorCabangAgen

Konsumen (Nasabah)

kupon premi

kupon premi

kuponpremi

klaim klaim klaimkuponpremi

kuponpremi

kuponpremi

klaim klaim

klaim

pembayaranklaim

Gambar 3.8 Proses Penjualan Asuransi Pelangi PT. Jasindo

3.7.2 Fase 1 Menentukan Informasi Bisnis dan Kebutuhan Pendukung

Dalam fase ini menentukan informasi bisnis dan kebutuhan

pendukung yang membantu dalam merumuskan sebuah strategi.

3.7.2.1 Tahap 1.2 Persiapan Pengumpulan Informasi

Tujuan dari tahapan ini adalah memastikan fakta-fakta dasar yang

nantikan akan dibutuhkan untuk analisis/penaksiran yang akan dilakukan.

3.7.2.1.1 Perencanaan Bisnis

PT. Jasindo membuat perencanaan bisnis yang terdiri dari strategi

jangka panjang, strategi jangka pendek, dan strategi umum yang perlu

dilaksanakan.

Page 71: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

118

Sasaran Jangka Panjang

Membuat asuransi penerbangan sukarela, khususnya Asuransi Pelangi

menjadi kebutuhan masyarakat Indonesia, seperti layaknya

perbankan.

Sasaran Jangka Pendek

Mencapai target penjualan tahun 2007 sebesar Rp20.000.000.000,-

(untuk Jakarta saja)

Strategi Umum Asuransi Pelangi

a. Meningkatkan penjualan dengan memberikan pelatihan

periodik kepada tenaga penjual mengenai selling skill dan cara

menggunakan aplikasi yang telah disediakan

b. Meningkatkan promosi agar lebih dikenal dimata masyarakat,

khususnya target pasar yang telah ditentukan

c. Terus meningkatkan pelayanan sehingga konsumen puas dan

menjadi loyal

d. Menggunakan sistem informasi yang telah disediakan untuk

hasil dari proses bisnis yang lebih cepat, tepat, dan akurat.

3.7.2.1.2 Aplikasi pada PT. Jasindo

Aplikasi yang digunakan pada PT. Jasindo, khususnya yang berkaitan

dengan proses bisnis produk Asuransi Pelangi (kantor pusat, kantor

cabang, dan counter dibandara) adalah:

Modul produksi, modul keuangan, modul klaim, dan aplikasi pelangi.

Page 72: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

119

Tabel 3.22 Tabel Persediaan dan Penilaian Sistem yang Ada pada PT. JasindoApplication Status

P – PlanD –

Dev’tL - Live

Date First Live

Hardware & software

environment

User interface

mode

Comments

Modul produksi

L 1996 Windows XP; Pentium 4;3.06GHz

Interactive

Membuku besarkan transaksi yang terjadi,mencatat semua polis/endorsement, kartu piutang premi, dan kartu hutang komisi.Membuat laporan produksi; tidak mudah terkontaminasi virus; security terjamin; mudah digunakan; kuantitas hardware kurang; kurangnya tenaga ahli yang mengawasi secara periodik jalannya modul; mudah untuk entry data; sering ‘crash’ apabila ada program yang dijalankan bersamaan

Modul keuangan

L 1996 Windows XP; Pentium 4;3.06GHz

Interactive

mencatat semua transaksi keuangan dan membuat laporan keuangan;mudah untuk digunakan; kapasitas database besar dan mudah diakses karena terkelompok; tidak online; hanya ada satu server apabila rusak akan menghambat pekerjaan

Modul klaim

L 1996 Windows XP; Pentium 4;3.06GHz

Interactive

Mencatat dan mengumpulkan semua data klaim, baik itu biaya ataupun nota kerugian. Dan membuat laporan biaya dan informasi yang terkait dengan klaim; mempercepat pencarian informasi; mendukung

Page 73: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

120

langkah-langkah pengambilan keputusan; kecepatan dan akurasi perlu ditinjau ulang; pengambilan keputusan memakan waktu cukup lama karena keterbatasan sistem; data terkadang kurang uptodate

Aplikasi Pelangi

L 2000 Java; database access 2003; jasperreport; Windows XP; Pentium 4 ; 3.06GHz;

Interactive

Mengumpulkan dan menyimpan semua data pembeli premi pada counter di Bandara, mencetak kupon, membuat laporan penjualan harian/mingguan/bulanan

3.7.2.2 Tahap 1.3 Menentukan Informasi Bisnis, Dukungan yang Diperlukan,

dan Prioritas

Tahapan ini memiliki tujuan sebagai berikut:

Mengembangkan pemahaman yang jelas dan sempurna akan tujuan status

bisnis, arahan, lingkungan, rencana, informasi dan kebutuhan pendukung.

3.7.2.2.1 Analisis Strategi Sistem Informasi

Analisis strategi sistem informasi terdiri dari:

Fungsi bisnis

Tabel dibawah ini menjelaskan tentang area fungsi, fungsi bisnis, dan

proses bisnis yang ada pada PT. Jasindo Asuransi Pelangi:

Page 74: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

121

Tabel 3.23 Tabel Area Fungsi, Fungsi Bisnis, dan Proses Bisnis pada PT. JasindoArea Fungsi Fungsi Bisnis Proses Bisnis

Penjualan Menentukan

strategi pemasaran

Merundingkan

konsep pemasaran

yang lebih unggul

dibanding pesaing

Menentukan

metode penjualan

yang baik agar

tercapai target

penjualan

Tanggung jawab

atas target

penjualan yang

didapat

Melakukan

perekrutan SDM

penjual

(outsourcing

dengan KSA)

Memberikan

kualifikasi SDM ke

KSA (Koperasi

Pegawai Satya

Ardhia)

Mengurus logistik Melakukan

pemesanan stok

kupon kekantor

pusat

Memberikan

arahan kepada

SDM penjual

(sales)

Memberikan

motivasi agar SDM

lebih gigih dan

disiplin dalam

bekerja sehingga

bisa mencapai

target penjualan

Memberikan

training selling

skill (memberikan

Page 75: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

122

beauty class)

Memberikan

training

penggunaan

aplikasi yang

disediakan

Memantau

kegiatan penjualan

di counter Bandara

Melakukan

pengawasan

terhadap kinerja

SDM

Memperbaharui

desain counter dan

seragam SDM

secara periodik

agar menciptakan

suasana baru

Memelihara

infrastruktur

perusahaan di

bandara (PC,

printer)

Teknik Mencatat transaksi

penjualan

Meminta laporan

penjualan

mingguan dari

counter

Mengumpulkan

semua laporan

penjualan untuk

diberikan ke kantor

pusat

Membuat buku

produksi

Mengatasi dan

Page 76: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

123

menyelesaikan

pengajuan klaim

Keuangan Membuat laporan

keuangan

Mencatat

pendapatan yang

diterima secara

periodik

Mencatat hutang

klaim, piutang

premi, hutang

komisi

Membuat buku

produksi

Sasaran

Menjelaskan setiap sasaran yang telah dicapai perusahaan maupun

area fungsi yang spesifik

CSF ( Critical Success Factor)

Menjelaskan pengaruh kritikal terhadap kesuksesan atau kegagalan

manajemen suatu fungsi atau dalam mencapai suatu sasaran.

Internal / eksternal: mengidentifikasi apakah CSF hanya

berhubungan dengan bagian internal perusahaan atau tidak

Able to influence: menjelaskan apakah masing-masing direktur

atau manajer dapat mempengaruhi CSF tersebut atau hanya

mampu mengawasi saja.

Pengukuran kinerja (performance measures)

Ukuran atau indikator yang membantu dalam menilai kinerja fungsi

bisnis secara langsung, tingkat kesuksesan dalam mencapai sasaran,

respon terhadap CSF.

Page 77: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

124

Kebutuhan informasi bisnis pendukung (business information and

support needs)

Menampilkan semua hal yang berkaitan dengan informasi bisnis dan

dukungan yang dibutuhkan.

Page 78: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

125

Tabel 3.24 Analisa Strategi Sistem Informasi Asuransi Pelangi PT.JasindoFunction Objective/ Goal Critical Success Factor Ext/

IntAble

toInfl

Performance Measures

Business Information& Support Needs

Prty

Menentukan strategi pemasaran

Mencapai target penjualan

Memperkenalkan produk lebih mendalam ketargetpasar yang masih belum mengenali

Mengetahui teknik penjualan yang persuasif

Memiliki anggaran dan teknik pemasaran(promosi) yang terencana dengan baik

I

I

Y

Y

Tercapainya target penjualan

Penjualan premi meningkat

Informasi tentang jumlah penumpang pesawat, keinginan target pasar, dan tehnik penjualan pesaingInformasi mengenai keadaan pasar, keinginan konsumen, kepuasan konsumen, kritik/saran

H

M

Memberikan arahan kepada SDM penjual

SDM lebih gigih dalam mencapai target penjualan

Motivasi, skill yang dimiliki oleh SDM

I N Angka penjualan yang semakin baik dari setiap penjual

Informasi mengenaikualifikasi penerimaan SDM, pelatihan apa yang diperlukan, tingkat pendapatan, tunjangan, serta komisi yang diberikan

M

Melakukan perekrutan SDM

Memiliki SDM yang kompeten dan representatif

SDM yang memenuhi kualifikasi

I Y SDM menangani bidang yang dikuasai

Informasi mengenai kinerja SDM per periode (harian/mingguan/bulanan)

M

Mengurus bagian logistik

Jumlah kupon yang selalu mencukupi penjualan

Adanya jalur komunikasi antara supplier dengan perusahaan

E Y Buku kupon premi selalu tersedia

Informasi mengenai jumlah buku yang diminta dan dikirim, jadwal pengiriman

H

Memantau Aktivitas penjualan SOP diberitahukan I Y Aktivitas yang Informasi mengenai proses H

Page 79: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

126

kegiatan penjualan dibandara dan kantor cabang

berjalan lancar dan sesuai prosedur

kesemua pihak yang terkait dalam aktivitas penjualan

berjalan sesuai SOP penjualan, peraturan pemerintah, peraturan pihak bandara

Mencatat transaksi penjualan

Memiliki laporan mengenai semua penjualan

Mencatat semua penjualan yang terjadi

I Y Pendapatan yang diterima sesuai dengan pendapatan yang tercantum dilaporan

Informasi mengenai jumlah pendapatan, jumlah premi yang terjual, klaim yang diajukan, biaya klaim yang dikeluarkan

H

Membuat laporan keuangan

Dapat mengevaluasi penjualan untuk motivasi dimasa mendatang

Mengelola data keuangan dengan yang baik dan konsisten

I Y Informasi keuangan yang akurat

Informasi mengenai data-data keuangan yang terjadi, baik penerimaan maupun pengeluaran

H

Page 80: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

127

3.7.2.2.2 Konsolidasi Kebutuhan Informasi dan Pendukung Bisnis

Konsolidasi diperoleh dengan mengkategorikan fungsi bisnis dan

membandingkannya dengan lapisan Anthony Triangle yang

menggambarkan tingkatan level untuk kebutuhan informasi, yaitu

strategic, planning and analysis, operational control, transaction systems,

administrative support systems. Dibawah ini adalah tabel ringkasan

konsolidasi informasi bisnis yang didapat dari hasil wawancara dan

analisa.

Tabel 3.25 Ringkasan Konsolidasi Informasi dan Pendukung Bisnis PT.Jasindo

Information/ Support Need Source Joint prty

Potential Business

Benefits Sources and Basis

Short Title Description Initial PrtySTRATEGIC SUPPORTStrategi Pemasaran

Strategi penjualan

Strategi keuangan

Menentukan teknik pemasaran yang baik agar menguasai pangsa pasar yang lebih luas

Menentukan pilihan strategi pemasaran apadan tehnik penjualan yang bagaimana yang paling layak diimplementasikan, dari sisi harga produk yang sesuai, biaya yang dikeluarkan,dan manfaat

Menentukan pilihan terbaik agar bisa terus memanfaatkan anggaran yang ada untuk kelancaran proses bisnis

MM

SM

FM

H

H

H

H

H

H

PLANNING AND ANALYSISPerencanaan keuangan

Menentukan pendapatan yang akan diterima dan anggaran yang akan dikeluarkan

FM H M

Page 81: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

128

Analisis keuangan

Analisis pasar dan pesaing

Analisa mengenai aktivitas keuangan perusahaan (arus kas, hutang-piutang,dll)

Analisa mengenai target pasar yang sesuai (dilihat berdasarkan demografi,dll)

Melakukan perbandingan dengan pesaing (dari sisi harga, pelayanan, keunggulanproduk,dll)

AM

MM

H

H

M

H

MONITORING&CONTROL NEEDSMonitor logistik

Monitor pemasaran

Laporan Polis

Laporan KlaimSementara

Laporan Penyelesaian Kerugian

Laporan Keuangan

Memantau jadwal waktu pemesanan dan pengiriman stok, jumlah yang dipesan dan jumlah yang diterima

Memantau kegiatan promosi yang dilakukan agar sesuai dengan rencana dan anggaran

Memantau tingkat penjualan yang didapatoleh tiap SDM penjual atau Agen

Memantau jumlah klaim yang diterima dan biaya klaim yang dikeluarkan

Memantau semua transaksi klaim yang dibayar

Memantau kegiatan finansial perusahaan

SM

MM

AM

FM

FM

FM

H

H

H

H

H

H

H

M

H

M

M

H

TRANSACTIONSNotaProduksi

Polis

Mencatat laporan pendapatan

Mencatat data penjualan dan transaksi

AM

FM

H

H

M

M

Page 82: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

129

Bukti kas/bank/memorial

Mencatat bukti pengiriman/penerimaan kas penjualan per periode tertentu

FM H H

OPERATION SUPPORTDatabase konsumen

Data transaksi

Data stok

Informasi seputar data pelanggan (identitas diri), history pembelian, jalur penerbangan yang biasa dilewati

Mencatat data transaksi secara jelas

Mencatat jumlah stok yang ada dan harus dipesan

MM

AM

AM

M

H

H

M

H

H

Keterangan initial:

FM = Finance Manager

MM = Marketing Manager

AM = Accounting Manager

SM = Sales Manager

Keterangan priority:

VH = Very High

H = High

M = Medium

L = Low

3.7.3 Fase 2 Menentukan Arsitek Informasi serta Pilihan untuk Solusi

Tujuan dari fase kedua ini adalah menentukan sasaran strategis dari

Sistem Informasi dan Teknologi Informasi, dan menentukan sejumlah pilihan

untuk mencapai sasaran tersebut.

3.7.3.1 Tahap 2.1 Menentukan Aplikasi yang Sedang Berjalan dan Status

Teknologi Informasi yang Sesuai Kebutuhan

Page 83: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

130

Tujuan dari tahapan ini adalah memperkirakan status SI/TI

perusahaan saat ini, dan mengidentifikasi kebutuhan bisnis yang diperlukan.

3.7.3.1.1 Menilai Aplikasi yang Digunakan PT. Jasindo

Untuk menilai aplikasi yang sedang digunakan digunakan analisis

pendekatan Audit Grid yang akan mengevaluasi sistem atau aplikasi yang

ada dalam perusahaan dan menentukan apakah sistem yang sudah ada

harus dikaji ulang, dipelihara, dikembangkan, diperbaharui, atau dihapus.

Pendekatan ini dibentuk berdasarkan hasil kuisioner terhadap sistem

informasi yang ada baik dari segi bisnis maupun tehnik. Dibawah ini

adalah hasil dari kuisioner yang dibagikan kepada beberapa responden

pengguna sistem informasi. Dimana skala yang digunakan pada Audit Grid

adalah 1 = rendah (tidak), 2 = sedang (ragu-ragu), 3 = tinggi (ya).

A. Modul Produksi

Nilai Bisnis3 2 1 Jumlah

aktivitas responden

NilaiYa Ragu-

RaguTidak

Apakah pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu?

5 4 0 9 23

Apakah aplikasi menunjang kegiatan operasional?

8 0 1 9 25

Apakah informasi dapat diakses dengan mudah?

9 0 0 9 27

Apakah informasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan?

3 5 1 9 20

Apakah informasi yang tersedia akurat?

3 5 1 9 20

Apakah prosedur kerja saat ini sudah memuaskan?

2 5 2 9 18

Total 133Rata-rata 2.46

Nilai Teknis3 2 1 Jumlah

aktivitas responden

NilaiYa Ragu-

RaguTidak

Page 84: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

131

Apakah aplikasi mudah digunakan?

6 3 0 9 24

Apakah aplikasi jarang mengalami gangguan teknis?

2 6 1 9 19

Apakah aplikasi mampu memproses dengan cepat saat melakukan perintah secara bersamaan?

3 4 2 9 19

Apakah dukungan hardwaredan teknologi yang ada saat ini sudah memuaskan?

4 1 4 9 18

Apakah security untuk data sudah ada dan berguna?

5 4 0 9 23

Apakah aplikasi perlu diperbaharui dan dikembangkan?

9 0 0 9 27

Total 130Rata-rata 2.41

B. Modul Keuangan

Nilai Bisnis3 2 1 Jumlah

aktivitas responden

NilaiYa Ragu-

RaguTidak

Apakah pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu?

7 1 0 8 23

Apakah aplikasi menunjang kegiatan operasional?

7 1 0 8 23

Apakah informasi dapat diakses dengan mudah?

5 3 0 8 21

Apakah informasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan?

3 4 1 8 18

Apakah informasi yang tersedia akurat?

4 4 0 8 20

Apakah prosedur kerja saat ini sudah memuaskan?

3 3 2 8 17.

Total 122Rata-rata 2.54

Nilai Teknis3 2 1 Jumlah

aktivitas responden

NilaiYa Ragu-

RaguTidak

Page 85: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

132

Apakah aplikasi mudah digunakan?

6 1 1 8 21

Apakah aplikasi jarang mengalami gangguan teknis?

4 3 1 8 19

Apakah aplikasi mampu memproses dengan cepat saat melakukan perintah secara bersamaan?

3 3 2 8 17

Apakah dukungan hardwaredan teknologi yang ada saat ini sudah memuaskan?

2 3 3 8 15

Apakah security untuk data sudah ada dan berguna?

3 4 1 8 18

Apakah aplikasi perlu diperbaharui dan dikembangkan?

8 0 0 8 24

Total 114Rata-rata 2.38

C. Modul Klaim

Nilai Bisnis3 2 1 Jumlah

aktivitas responden

NilaiYa Ragu-

RaguTidak

Apakah pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu?

1 2 0 3 7

Apakah aplikasi menunjang kegiatan operasional?

3 0 0 3 9

Apakah informasi dapat diakses dengan mudah?

1 1 1 3 6

Apakah informasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan?

1 2 0 3 7

Apakah informasi yang tersedia akurat?

0 3 0 3 6

Apakah prosedur kerja saat ini sudah memuaskan?

1 2 0 3 7

Total 42Rata-rata 2.33

Nilai Teknis3 2 1 Jumlah

aktivitas responden

NilaiYa Ragu-

RaguTidak

Page 86: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

133

Apakah aplikasi mudah digunakan?

2 1 1 3 8

Apakah aplikasi jarang mengalami gangguan teknis?

1 2 0 3 7

Apakah aplikasi mampu memproses dengan cepat saat melakukan perintah secara bersamaan?

0 2 1 3 5

Apakah dukungan hardwaredan teknologi yang ada saat ini sudah memuaskan?

0 2 1 3 5

Apakah security untuk data sudah ada dan berguna?

1 2 0 3 7

Apakah aplikasi perlu diperbaharui dan dikembangkan?

3 0 0 3 9

Total 41Rata-rata 2.28

D. Aplikasi Pelangi

Nilai Bisnis3 2 1 Jumlah

aktivitas responden

NilaiYa Ragu-

RaguTidak

Apakah pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu?

7 2 1 10 26

Apakah aplikasi menunjang kegiatan operasional?

8 1 1 10 27

Apakah informasi dapat diakses dengan mudah?

9 1 0 10 29

Apakah informasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan?

3 3 4 10 19

Apakah informasi yang tersedia akurat?

3 5 2 10 21

Apakah prosedur kerja saat ini sudah memuaskan?

4 4 2 10 22

Total 144Rata-rata 2.4

Nilai Teknis3 2 1 Jumlah

aktivitas responden

NilaiYa Ragu-

RaguTidak

Page 87: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

134

Apakah aplikasi mudah digunakan?

3 6 1 10 22

Apakah aplikasi jarang mengalami gangguan teknis?

4 6 0 10 24

Apakah aplikasi mampu memproses dengan cepat saat melakukan perintah secara bersamaan?

0 6 4 10 16

Apakah dukungan hardwaredan teknologi yang ada saat ini sudah memuaskan?

4 4 2 10 22

Apakah security untuk data sudah ada dan berguna?

6 2 2 10 24

Apakah aplikasi perlu diperbaharui dan dikembangkan?

9 1 0 10 29

Total 137Rata-rata 2.28

2

3

2H apus Kaji kembali

Perbaharui Pelihara dan kembangkan

AB

C

Nilai Teknik

NilaiBisnis

1 3

D

gambar 3.9 Analisis Audit Grid pada Asuransi Pelangi PT.Jasindo

Berdasarkan hasil Audit Grid, diperoleh hasil bahwa sistem informasi

yang ada pada Asuransi Pelangi PT. Jasindo adalah pelihara dan

kembangkan.

Page 88: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

135

3.7.3.1.2 Status Sistem Informasi pada PT. Jasindo

PT. Jasindo telah menerapkan sistem informasi. Sistem ini

memudahkan karyawan dalam menginput, mengakses data. Sehingga

pekerjaan dapat dilakukan dan diselesaikan dengan lebih cepat. Sistem

yang ada saat ini sederhana, sehingga user dapat menggunakannya dengan

mudah. Sistem yang ada menggunakan bahasa pemrograman COBOL.

Akan tetapi sistem informasi yang telah ada saat ini masih belum

terintegrasi (dengan kantor pusat) sehingga terkadang sulit untuk

mendapatkan informasi dari bagian lain yang diperlukan. Semua sistem

berpusat pada Divisi TI sehingga apabila ingin meminta informasi, harus

melalui divisi TI. Ini menyulitkan karyawannya.

3.7.3.1.2 Status Teknologi Informasi pada PT. Jasindo

Sistem informasi yang sudah diterapkan di PT.Jasindo didukung

dengan teknologi yang mencukupi. PT. Jasindo selalu memperbaharui

hardware setiap periode 5 tahun. Ini dilakukan agar teknologi yang ada

selalu mendukung kinerja bisnis perusahaan. Antara kantor pusat dan

kantor cabang belum terintegrasi (offline). Akan tetapi dikantor pusat

sudah menggunakan LAN sebagai sarana komunikasi data. Spesifikasi

hardware yang digunakan kantor pusat dan kantor cabang hampir 90%

sama. Spesifikasi hardware dan jaringan komunikasi PT. Jasindo adalah

sebagai berikut:

Page 89: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

136

Tabel 3.26 Tabel Spesifikasi Hardware PT. JasindoKeterangan Spesifikasi

Server Pentium 4; 3.06 GHz

dengan memory 512 MB

IBM AS/400 iSeries model 800, VSR2

Client Pentium 4; 3.06 GHz

Memory 256 MB

asuransi keuangan(20 Unit PC)

Divisi TI(30 Unit PC)

Divisi SDM(25 Unit PC)

Pemasaran Khusus(20 unit PC)

non KBM(40 Unit PC)

oil and gas(25 Unit PC)

reasuransi(20 Unit PC)

undrwrt marine/aviation(25 Unit PC)

undrwrt non marine(30 Unit PC)

klaim(30 Unit PC)

Internet

A B C D E F G HSELECTEDON-LINE

hub

A B C D E F G HSELECTEDON-LINE

hub

A B C D E F G HSELECTEDON-LINE

Switch

A B C D E F G HSELECTEDON-LINE

A B C D E F G HSELECTEDON-LINE hub

hub

serverIBM AS/400

web serverDNS Server

A B C D E F G HSELECTEDON-LINE

hub

akuntansi&anggaran(30 Unit PC)

SPI(20 Unit PC)

pendanaan& investasi(20 Unit PC)

A B C D E F G HSELECTEDON-LINE

hub

PPUK(30 Unit PC)

KBM(35 Unit PC)

Dewan Direksi

Gambar 3.10 Jaringan Komunikasi Kantor Pusat Jasindo

Page 90: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

137

Bagian Penjualan(10 Unit)

Bagian Teknik(10 Unit)

Bagian Keuangan(10 Unit)

serverIBM AS/400

A B C D E F G HSELECTEDON-LINE

Switch

Gambar 3.11 Jaringan Komunikasi Kantor Cabang

Gambar 3.12 Komunikasi Offline Kantor Pusat dengan Kantor Cabang Jasindo

Page 91: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

138

3.7.3.2 Tahap 2.2 Mengembangkan Arsitektur Informasi

Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan arsitektur informasi

sebagai dasar pengembangan jangka panjang. Tahap ini meliputi mengetahui

subjek data yang ada saat ini, skema proses bisnis, peta aplikasi perusahaan,

dan matriks fungsional data perusahaan saat ini.

3.7.3.2.1 Arsitektur Data

Subjek data yang ada pada PT. Jasindo adalah sebagai berikut:

Polis

Nota Produksi

Klaim

Laporan Keuangan

POLIS LAPORANKEUANGAN

NOTAPRODUKSIKLAIM

Gambar 3.13 Entity Relationship Diagram Asuransi Pelangi PT. Jasindo

3.7.3.2.2 Skema Proses Bisnis

Skema proses bisnis Asuransi Pelangi PT. Jasindo saat ini adalah

seperti yang tertera ditabel dibawah ini.

Page 92: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

139

Tabel 3.27 Skema Proses Bisnis Asuransi Pelangi PT. JasindoKeuangan Teknik Penjualan

Finance Marketing SalesStrategyPlanning & AnalysisMonitor & Control Needs

Klaim (Laporan Penyelesaian kerugian)

Laporan Keuangan

Laporan klaimsementara

Laporan polis

Transaction Bukti kas/bank/memorial

Polis Nota produksi

Operational Support

Data Transaksi Data transaksi

Data pembeli

Data stok Data

pembeli Data

transaksi

3.7.3.2.3 Peta Sistem Aplikasi pada PT. Jasindo

Peta sistem aplikasi Asuransi Pelangi PT. Jasindo saat ini adalah

sebagai berikut.

Page 93: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

140

Keuangan Unit Penjualan Unit Teknik

laporan keuangan

Klaim(laporan penyelesaian

kerugian)

bukti kas/bank/memorial

Data Pemasaran,Penjualan, distribusi

Office Automation , Komunikasi, E-mail, Dukungan Keputusan Operasional

laporan polis

polisnota produksi

laporan klaim sementara

StrategyPlanning&

Analysis

Monitor&

Control

Needs

TransactionO

perationalSupport

: prioritas “Low” (kurang penting)

: prioritas “Medium” (cukup penting)

: prioritas “High” (sangat penting)

3.7.3.2.4 Matriks Fungsional vs Subjek Data

Matriks fungsi bisnis vs subjek data berikut ini adalah

menghubungkan fungsi bisnis perusahaan dengan subjek data sehingga

menggambarkan keterkaitan antar keduanya.

Page 94: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

141

Tabel 3.28 Matrix Fungsi Bisnis vs Subjek Data (tahap 1)

Subjek Data

Fungsi Bisnis

Polis

Kla

im

Not

aPr

oduk

si

Lapo

ran

Keu

anga

n

Melakukan perekrutan SDM/Agen penjual

C

Mengurus bagian logistik R CMemberikan arahan kepada SDM penjual

R R

Memantau kegiatan penjualan R CMencatat transaksi penjualan C C RMembuat laporan keuangan R C R C

Tabel 3.29 Matrix Fungsi Bisnis vs Subjek Data (tahap 2)

Subjek Data

Fungsi BisnisPo

lis

Not

aPr

oduk

si

Lapo

ran

Keu

anga

n

Kla

im

Melakukan perekrutan SDM/Agen penjual

C

Memberikan arahan kepada SDM penjual

R R

Mengurus bagian logistik R CMemantau kegiatan penjualan R CMencatat transaksi penjualan C C RMembuat laporan keuangan R R C C

Tabel 3.30 Matrix Fungsi Bisnis vs Subjek Data (tahap 3)

Subjek Data

Fungsi Bisnis

Polis

Not

aPr

oduk

si

Lapo

ran

Keu

anga

n

Kla

im

Melakukan perekrutan SDM/Agen penjual

C

Memberikan arahan kepada SDM penjual

R R

Mengurus bagian logistik R CMemantau kegiatan penjualan R CMencatat transaksi penjualan C C RMembuat laporan keuangan R R C C

Page 95: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

142

Tabel 3.31 Matrix Fungsi Bisnis vs Subjek Data (tahap 4)

3.8 Kesimpulan Analisis

Setelah melakukan berbagai analisis terhadap sistem informasi dan

proses bisnis yang ada pada PT. Jasindo saat ini, maka didapatkan hasil dari

tiap analisis yang dapat membantu dalam pemberian usulan lebih lanjut untuk

kemajuan PT.Jasindo sendiri. Hasil analisis tersebut diantaranya seperti

dibawah ini.

Berdasarkan model kompetitif lima kekuatan Porter, diketahui posisi

PT. Jasindo di lima kekuatan tersebut masih unggul. Artinya kekuatan tawar

menawar pembeli rendah, kekuatan tawar menawar pemasok rendah,

kemungkinan masuknya pesaing baru tidak terlalu besar, produk pun bersaing

dengan produk substitusi dalam persaingan yang wajar (tidak menyulitkan

PT. Jasindo dalam penetapan harga dan sebagainya.), PT. Jasindo pun telah

jadi pemain tunggal dalam bisnis ini dalam waktu yang cukup lama sehingga

persaingan antar perusahaan sejenis yang ada saat ini pun tetap dapat

dimanfaatkan untuk perusahaan lebih meningkatkan lagi sumber daya yang

dimiliki.

Berdasarkan analisis SWOT, telah didapatkan beberapa arahan

strategi berdasarkan kuadran SO (Strength-Opportunity) yang dapat

Page 96: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

143

diimplementasikan oleh perusahaan yang dibuat berdasarkan analisis

lingkungan internal dan eksternal yang telah dibuat. Strategi tersebut adalah:

Menyusun konsep pemasaran bagian promosi yang lebih bagus dan

terencana (misal dengan memasang iklan billboard disekitar jalan menuju

bandara)

Meningkatkan perkenalan akan asuransi penerbangan sukarela ke

masyarakat luas yang masih awam (misal dengan mengadakan seminar

pengenalan, atau dengan memberikan informasi yang disebarkan melalui

media)

Memberikan layanan pemesanan premi secara online untuk memberikan

kemudahan terhadap konsumen.

Berdasarkan analisis SPACE, telah diketahui arahan strategi penetrasi

pasar-lah yang cocok diimplementasi oleh perusahaan. Yaitu

mempromosikan produk lebih lanjut dengan teknik yang lebih besar lagi agar

masyarakat lebih mengenal apa produk yang ditawarkan perusahaan tersebut.

Hasil analisis SPACE tersebut mendukung hasil analisis SWOT.

Berdasarkan analisis QSPM, didapatkan alternatif strategi yang ditarik

dari hasil analisis SPACE dan arahan strategi SO dari SWOT, dan diketahui

strategi memberikan layanan pemesanan online (e-commerce) adalah strategi

yang paling layak diimplementasikan perusahaan.

Berdasarkan analisis strategi dan budaya dan analisis strategi dan

tujuan, budaya dan sasaran yang ada sudah diterapkan dengan baik dan sesuai

dengan kondisi perusahaan saat ini.

Berdasarkan analisis value network, dapat dianalisa sistem dan

teknologi informasi apa yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis dari

Page 97: BAB 3 ANALISIS STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2008-1-00234-MNSI-Bab 3.pdf · Kel.IV 50.000.000 50.000.000 1.250.000 5.000 ... pelayanan prima dan tetap

144

perusahaan, khususnya untuk primary activities. Primary activities tersebut

adalah network promotion and contract management, service provisioning,

infrastructure operation. Kegiatan-kegiatan ini dapat didukung dengan

adanya teknik promosi untuk memasarkan produk secara lebih luas,

memberikan layanan unik dan beda dari pesaing kepada konsumen, dan

memiliki infrastruktur, khususnya hardware yang layak yang dapat

meningkatkan kinerja SDM.

Berdasarkan analisis gap, tingkat gap tertinggi dimiliki oleh kualitas

dari SDM penjual yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Dan juga sistem

dan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan untuk membantu

meningkatkan kinerja SDM. Artinya perusahaan perlu membenahi faktor-

faktor ini lagi agar gap yang ada dapat dihilangkan. Hasil analisis gap

mendukung hasil analisis sebelumnya bahwa diperlukan manajemen

terintegrasi melalui strategi pemasaran yakni strategi penetrasi pasar yang

didukung oleh kemampuan SDM dalam memasarkan dan dengan dukungan

layanan online.

Berdasarkan analisis CSF dan analisis problems and goals, diketahui

sistem informasi perusahaan belum terintegrasi sehingga mengakibatkan

lambannya alur data dan komunikasi antara kantor pusat dan kantor cabang,

dan juga dengan pemasok. Hal ini menegaskan hasil analisis sebelumnya,

yakni penting adanya manajemen terintegrasi.

Berdasarkan analisis audit grid, diketahui semua modul dan aplikasi

yang digunakan saat ini termasuk kedalam kriteria “dipelihara dan

dikembangkan”.