bab 3 analisis strategi dan sistem yang berjalan …thesis.binus.ac.id/doc/bab3/2008-1-00246-mnsi...
TRANSCRIPT
39
BAB 3
ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Gambaran Umum Persaingan Bisnis Perusahaan
Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan tentang latar belakang
perusahaan, visi dan misi perusahaan, produk yang diperjualkan, struktur organisasi
perusahaan, serta uraian tugas dan tanggung jawab dari struktur organsasi.
3.1.1 Latar Belakang Perusahaan
Dengan didorong dari banyaknya minat masyarakat Cikarang akan Sepeda
Motor, dengan asumsi bahwa merk dagang KAWASAKI di daerah Cikarang belum
ada dealer resminya. Maka berdirilah Dealer resmi Kawasaki di daerah Cikarang,
yang bernama PT. Cakra Pilar Sejati.
PT. Cakra Pilar Sejati adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
perdagangan Sepeda Motor. Perusahaan ini pertama kali dibangun pada tahun 1997,
yang didirikan oleh tiga orang pemegang saham. Namun dengan berjalannya waktu
semenjak tahun 2000 sampai dengan sekarang, yang jadi pemegang saham hanya
satu orang saja. Perusahaan terletak di pusat Industri daerah Cikarang, yang berlokasi
di alamat: Jl. Industri No. 30 RT 3/RW 3. Cikarang Bekasi 17530. Telepon : 021-
89109234.
Dengan lokasi yang berada di pusat industri ini, dapat dijadikan satu poin
khusus dari PT. Cakra Pilar Sejati, sehingga dealer resmi Kawasaki ini bisa diakses
dari segala arah didaerah cikarang.
40
Adapun profile lengkap dari berdirinya PT. Cakra Pilar Sejati adalah sebagai
berikut:
1. Akte pendirian perusahaan di kantor notaris Ny. Daisy Rosalina Suniadji, SH
2. Surat keterangan sebagai wajib pajak dari direktorat Jenderal Pajak. Dengan
NPWP perseroan:
a. Nomor : 1.809.879.8-408
b. Kantor pelayanan pajak yang mengeluarkan : Kantor Pelayanan Pajak Bekasi
Produk utama yang dijual adalah sepeda motor dua tak dan empat tak, dan
terdapat juga sparepart (suku cadang) asli dan menyediakan jasa servis motor. Untuk
lebih jelasnya mengenai jenis motor, harga, dan gambar motor Kawasaki, bisa di
lihat di bagian (3.1.3 Produk yang dijual). Seluruh Motor dan sparepart yang dijual
berasal dari Main dealer yaitu KAWASAKI MOTOR INDONESIA (KMI).
Waktu pertama kali melakukan pengajuan sebagai dealer resmi Kawasaki di
Cikarang kepada KMI, pemilik perusahaan PT. Cakra Pilar Sejati harus memenuhi
beberapa persyaratan, seperti:
1. Harus ada 3 orang pendiri (pemegang saham).
2. Menaruh Jaminan ke KMI sebesar 300.000.000 (untuk pemesanan motor 100
unit).
3. Jika Delivery Order bulan ini 30 unit, maka di bulan depan dealer harus memesan
lagi ke pabrik KMI sejumlah 30 unit.
Seperti pada perusahaan umumnya perusahaan ini juga menghadapi rintangan,
tantangan, dan persaingan dari perusahaan sejenis. Dimana para pesaing tidak hanya
mengandalkan promosi, harga yang kompetitif sebagai alat untuk bersaing.
41
Mereka sudah mulai sadar betapa pentingnya keberadaan sistem infomasi
didalam perusahaan mereka. Para pengusaha pun berbondong-bondong
meninggalkan cara bersaing tradisional dan mencoba menerapkan sistem-sistem
yang dianggap membantu operasi perusahaan secara keseluruhan. Semua ini semata-
mata untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Pada awalnya seluruh proses bisnis perusahaan dilakukan secara manual,
perusahaan menggunakan teknologi informasi hanya sebatas membuat laporan bisnis
saja, untuk penyimpanan data-data perusahaan masih dalam bentuk manual.
3.1.2 Visi dan Misi
Dalam setiap perusahaan, organisasi merupakan hal yang penting karena
merupakan sarana untuk melakukan kegiatan yang ada dalam perusahaan tersebut
guna mencapai tujuan. Dalam struktur organisasi terdapat pembagian batasan
tanggung jawab dan wewenang yang dibutuhkan oleh masing-masing personil dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Misi dari PT. Cakra Pilar Sejati adalah:
1. Meningkatkan pertumbuhan baik dalam hal pendapatan maupun pangsa pasar.
2. Menjaga efisiensi biaya dan keefektifan biaya.
3. Memfokuskan diri pada penjualan produk.
Visi dari PT. Cakra Pilar Sejati adalah:
Menjadi pilihan utama dari konsumen, dan perusahaan yang paling menguntungkan
dibidangnya dan menciptakan nilai bagi pemilik dan para pegawai.
42
3.1.3 Produk yang diperjualkan
Seluruh produk Kawasaki ramah lingkungan (telah memenuhi STANDARD
EMISI EURO II), garansi mesin 3 Tahun atau 30.000 km, 6 kali servis gratis selama
12 bulan. (www.kawasaki-indonesia.com)
Adapun jenis produk yang dijual adalah:
1. Blitz R dan Blitz VR (112cc)
Teknologi berkualitas Kawasaki Heavy Industri yang diterapkan pada
KAWASAKI BLITZ R (Racing) dan BLITZ VR (Velg Racing), merupakan
perwujudan dari keinginan menciptakan suatu kendaraan yang berkualitas prima
namun mudah dikendarai dan responsif serta tetap dengan kelebihan disain yang
futuristik. Memiliki mesin 4 tak, yang penuh tenaga namun tetap irit bahan bakar.
Sepeda motor Kawasaki Blitz R/VR kekuatannya sangat besar, futuristik,
cantik, dan lincah. Sepeda motor jenis ini lebih cocok untuk konsumen wanita,
karena ukurannya yang kecil dan ringan untuk dikendarai.
Warna yang disediakan pada produk kawasaki Blitz R adalah merah-silver-
hitam dan hitam-silver. Dan, untuk produk kawasaki Blitz VR adalah warna kuning-
silver-hitam, silver-hitam, merah-silver-hitam, hijau-silver-hitam, biru-silver-hitam.
Kawasaki Blitz R/VR mempunyai sistem Pengoperan Gigi Rotary, sehingga
lebih mudah dikendarai, jika sewaktu mengebut tiba-tiba harus berhenti mendadak,
konsumen hanya tinggal meng-’klik’ satu kali bisa langsung ke gigi netral.
Disamping modelnya yang keren, fitur kristal bening dilengkapi juga Position Lamp
(lampu kecil), yang berguna untuk menambah keamanan saat berkendara diwaktu
cahaya remang-remang.
43
Dalam segi keamanannya, Kawasaki Blitz R/VR juga dilengkapi dengan
pengaman ekstra berupa lubang untuk gembok, sehingga konsumen dapat
meninggalkan motor dengan lebih yakin akan kemanannya (Gembok Optional).
2. ZX 130 R dan ZX 130 VR (130cc)
ZX 130R/VR adalah motor bebek yang paling super dalam hal bagasinya,
tenaganya, dan desainnya yang innovative. Motor jenis ini mempunyai kapasitas
bagasi sebesar 16,3 liter, Terbesar, apapun dapat dibawa serta. Dan yang lebih unik
dari motor bebek lainnya adalah Pengisian bahan bakarnya yang super praktis,
dengan konsep canggih tangki bahan bakar berada di depan motor, dibuka dari kunci
kontak, tak perlu repot-repot turun dari kendaraan. Super Praktis.
Dalam hal keamanan, kawasaki ZX menggunakan Kunci kontak yang
terintegrasi, super modern: Ignition ON/ Ignition Off/ Lock/ LeadOpen / Pembuka
tutup tangki bahan bakar, dilengkapi dengan penutup lubang kunci berkode
magnetik, anti maling, sehingga motor lebih aman dari pencurian.
Warna yang disediakan untuk motor ZX 130 R adalah warna hijau-hitam,
merah-hitam, dan hitam polos. Sedangkan, untuk jenis motor ZX 130 VR adalah
warna hijau polos, hijau-hitam, merah-hitam, putih-hitam.
3. Kaze Zone R/VR (125 cc)
Kaze Zone R/VR, 4 tak, motor yang ramah lingkungan yang diciptakan bagi
konsumen yang berjiwa trendy dan funky. Warna yang disediakan produk Kaze Zone
R adalah warna silver-hitam, hijau-hitam, merah-hitam. Dan untuk Kaze Zone VR
adalah Hijau-hitam, merah-hitam, orange-hitam, hitam-silver.
Kaze Zone VR mempunyai bentuk speedometer berwarna metal (Metal Coat
Panel) menambah kesan futuristik dan informatif dan mudah untuk dipantau. Yang
lebih unik lagi dari Kaze Zone VR adalah mempunyai bagasi depan (Zone special
44
ride-in front bagage), berkapasitas +/- 3 liter memudahkan konsumen untuk
menyimpan barang mini, yang dapat menambah kenyamanan dalam berkendara. Dan
juga, mempunyai Bagasi belakang (Zone special ride-in back bagage) yang
multifungsi berkapasitas +/- 4 liter untuk menyimpan barang. Di tambah lagi dengan
bentuk Velg Racing dengan desain baru Z-5er (Zone Five Sporty Wheel )yang
berbentuk lima pilar menambah kesan speed, style, dan sporty.
4. Ninja M/Ninja L/NinjaKRR
Yang membedakan antara ketiga jenis produk Ninja M/L/KRR adalah Ninja M
rodanya berbentuk jari-jari biasa, Ninja L rodanya berbentuk racing, dan untuk Ninja
KRR rodanya berbentuk Velg Racing, dan mempunyai sayap besar di bagian kanan
kirinya.
Untuk pemilihan warna pada Ninja M adalah warna hijau dan biru, untuk jenis
Ninja L adalah warna orange-hitam, biru, dan hijau., dan untuk Ninja KRR adalah
warna Orange, Hijau, dan biru.
Kawasaki jenis Ninja ini telah menggunakan Emission Reduction Technology,
yaitu:
a. Catalytic Converter
Pre Catalytic Converter, berfungsi meningkatkan temperatur gas buang pada
saat memasuki Main Catalytic Converter, sehingga permurnian gas buang lebih
sempurna.
Main Catalytic Converte, menggunakan materi logam mulia, yaitu Platinum
dan Rhodium, yang mempunyai kemampuan untuk memurnikan gas CO (karbon
monoksida) dan HC (Hidrokarbon), dan mengubahnya menjadi Co2 (karbon
dioksida) serta H2O (air) yang tidak beracun.
45
b. HSAS (High Performance Secondary Air System)
Sistem saluran yang menyuntikkan udara bersih ke dalam chamber (ruangan)
yang menjadi muara gas buang dari ruang bakar. Pada ujung saluran terdapat
mekanisme reed valve (katup buluh) yang membuka pada saat tekanan dalam
chamber rendah (putaran mesin rendah), dan tertutup kembali pada saat tekanan
dalam chamber tinggi (putaran mesin tinggi).
c. Super KIPS (Kawasaki Integrated Powervalve System)
Sistem mekanisme valve/katup pengendali gas buang pada exhaust port. Pada
putaran mesin tinggi, katup akan terbuka, berfungsi untuk menghasilkan respons dan
tenaga mesin yang maksimal. Pada putaran mesin rendah, katup akan menutup dan
menghalangi terbuangnya campuran sisa pembakaran (termasuk unsur
hidrokarbon/HC yang pada mesin 2-tak biasa akan terbuang), sehingga kadar HC
yang dihasilkan dalam sisa gas buang menjadi rendah.
d. Super Electropussion Cylinder
Sistem pelapis dinding silinder dengan bahan Molybdenum dan High Carbon
Steel, diproses dengan menggunakan aliran tegangan listrik yang sangat tinggi,
sehingga membentuk lapisan logam tipis yang sangat kuat. Permukaan lapisan in i
memiliki pori-pori yang dapat menyerap dan menahan oli pemulas yang
menghalangi pergesekan dinding silinder dengan piston. Karenanya, tidak diperlukan
jumlah oli yang berlebihan untuk proses pelumasan, sehingga mengurangi kepekatan
asap yang ditimbulkan pada gas buang hasil pembakaran.
e. Carburator Setting
Penyetelan karburator sedemikian rupa sehingga memberikan supply campuran
bahan bakar dan udara dalam takaran atau komposisi optimal, untuk meningkatkan
46
tenaga mesin dan menghasilkan emisi gas buang yang baik, tanpa efek samping
panas mesin yang berlebihan.
3.1.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah roda penggerak suatu perusahaan. Maka dari itu,
sangatlah penting bagi sebuah perusahaan mempunyai struktur organisasi yang baik.
Agar terjadi koordinasi antar bagian fungsional. Serta terdapat pemisahan tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Namun karena setiap perusahaan mempunyai
kondisi serta tujuan yang berbeda-beda, maka struktur organisasi struktur organisasi
setiap perusahaan juga menjadi berbeda-beda dan sudah pasti harus disesuaikan
dengan kondisi masing-masing perusahaan.
Pada PT. Cakra Pilar Sejati, struktur organisasi yang ada pada sistem yang
sedang berjalan dan telah disesuaikan dengan kondisi perusahaan adalah sebagai
berikut:
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Cakra Pilar Sejati
(Sumber: PT. Cakra pilar Sejati)
47
3.1.5 Tugas dan Wewenang
Struktur organisasi yang di susun harus jelas dan dapat menunjukan batas-batas
tanggung jawab dan wewenang sehingga tidak terjadi salah paham antara bagian
yang satu dan bagian yang lain.
Adapun uraian mengenai susunan organisasi dan susunan tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing bagian pada PT. Cakra Pilar Sejati, antara lain:
1. Direktur utama
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Memimpin dan mengurus perusahaan.
b. Bertanggung jawab dan memimpin kegiatan operasional dan manajemen
perusahaan.
c. Menjamin semua kegiatan perusahaan berjalan sesuai dengan rencana agar
mencapai tujuan perusahaan.
2. Sekretaris
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Membantu mengatur jadwal kegiatan direksi.
b. Melakukan penerimaan dan panggilan telepon dan fax.
c. Mengatur pembelian persediaan bahan baku dan semua perlengkapan yang
berhubungan dengan kegiatan produksi perusahaan.
d. Menyiapkan laporan-laporan dari setiap divisi untuk diberikan kepada
Direktur Utama.
e. Mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan surat-menyurat.
f. Bertanggung jawab membuat dokumentasi perusahaan serta menyimpannya
dalam berkas perusahaan.
48
3. Bendahara
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Bertanggung jawab dan memimpin langsung atas semua kegiatan manajemen
keuangan.
b. Menyusun arah kebijaksanaan, program kerja, dan anggaran perusahaan.
c. Merumuskan dan memonitor pelaksanaan prosedur perusahaan yang
berhubungan dengan rencana dan arus keuangan, laporan keuangan, dan
pengawasan piutang dan pengeluaran biaya, termasuk gaji karyawan.
d. Mengatur pemakaian keuangan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
jangka pendek maupun jangka panjang.
e. Bertanggung jawab dan memimpin langsung atas semua penerimaan dan
pembayaran, serta mempersiapkan rencana transfer.
f. Menyiapkan laporan keuangan dan memelihara sistem informasi
administrasi, prosedur, metode efektif, efisiensi dan ekonomis.
g. Bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan sistem
pembukuan menurut prosedur akuntansi yang diterima secara umum.
h. Menjaga keseimbangan biaya dan mengawasi kenaikan biaya serta alokasi
biaya bagi setiap jenis produk.
i. Mengawasai dan mencatat biaya sesuai dengan ketentuan yang telah
ditentukan dan menjamin semua biaya itu telah disetujui oleh yang
berwenang.
j. Memastikan semua laporan keuangan adalah benar dan layak atas semua
aktiva atau pasiva serta menyimpan serta memelihara dokumen secara teratur.
k. Menghitung pajak perusahaan.
49
4. Manajer Teknisi
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Bertanggung jawab dan berkoordinasi dengan pihak lain yang terkait dalam
melaksanakan program pemberian pelayanan jasa servis ke pelanggan
b. Melakukan maintenance review sepeda motor.
c. Bertanggung jawab langsung kepada direktur utama
5. Manajer Pemasaran
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Bertanggung jawab atas terwujudnya rencana serta pelaksanaan program
pemasaran dan penjualan.
b. Mengembangkan dan memperluas pemasaran sesuai dengan kemajuan.
c. Merumuskan strategi promosi yang sesuai dengan kebijakan pemasaran yang
telah disetujui perusahaan.
d. Melaksanakan dan mengadakan pengawasan atas pelaksanaan promosi.
e. Memelihara kelancaran informasi kepada direktur utama sehubungan dengan
kegiatan pemasaran dan penjualan.
f. Menerima order dari pihak distributor maupun dari gerai.
g. Memonitor kinerja sales promotion.
h. Melakukan pendekatan kepada pelanggan lama dan pelanggan baru, untuk
menawarkan produk baru.
i. Mengantarkan tagihan kepada leasing-leasing yang berkerja sama dengan
perusahaan.
j. Mengadakan analisis pasar secara rutin dan memonitor kegiatan pesaing,
sekaligus melaporkan keadaan pasar.
k. Membuat laporan tentang penjualan yang didapat.
50
6. Manajer Sparepart
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Mengawasi secara langsung kegiatan pengambilan spare part oleh bagian
teknisi untuk digunakan ke sepeda motor konsumen.
b. Membuat laporan jumlah penggunaan spare part per bulan.
c. Bertanggung jawab atas persediaan spare part.
7. Teknisi
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Melayani konsumen dengan memperbaiki sepeda motor yang akan di servis.
b. Memberikan laporan kepada manajer teknisi atas kinerja yang telah ia
lakukan.
8. Sales Promotion
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen pemakai.
b. Memperkenalkan produk-produk perusahaan serta memberikan informasi
seputar produk-produk tersebut kepada pihak konsumen.
c. Memberikan laporan penjualan kepada perusahaan atas penjualan berperiode
yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
9. Asisten manajer sparepart
Adapun tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Membantu Manajer spare part dalam mengurusi spare part yang ada.
b. Melayani konsumen yang ingin membeli sparepart
51
3.2 Analisis kondisi lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan
3.2.1 Analisis kondisi Lingkungan Bisnis Perusahaan dengan Lima (5) Faktor
Persaingan Porter Perusahaan
Analisis terhadap keadaan lingkungan adalah dengan melihat lima kekuatan
persaingan yang mencerminkan kenyataan bahwa persaingan dalam satu bisnis tidak
terbatas pada para pemain yang ada sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas
dalam merekayasa ulang proses yang ada dalam perusahaan secara taktis.
1. Pendatang Baru
Pendatang baru yang dimaksud disini adalah semua perusahaan yang baru
berdiri dan akan bergerak pada bidang industri yang sama. Pendatang baru yang akan
memasuki pasar ini sangat sedikit karena sumber daya yang dibutuhkan sangat
tinggi. Terutama dalam hal modal, membutuhkan sumber daya yang banyak untuk
mendirikan sebuah Dealer Motor yang resmi. Selain itu membangun hubungan
dengan Suplier (Main Dealer-Kawasaki Motor Indonesia) dan Bank Penyedia Jasa
Kredit (Leasing) tidaklah mudah. Terlebih lagi produk yang dihasilkan dengan
pesaing lainnya kurang lebih sama.
2. Pemasok
Yang dimaksud pemasok adalah perusahaan yang dapat mendukung PT. Cakra
Pilar Sejati dalam hal pengadaan sepeda motor serta suku cadangnya. Pemasok dari
PT. Cakra Pilar Sejati yaitu Kawasaki Motor Indonesia.
3. Pembeli
Pembeli yang dimaksud disini adalah perusahaan atau pelanggan yang ingin
menggunakan sepeda motor. Dan yang menjadi pembeli dari PT. Cakra Pilar Sejati
adalah masyarakat sekitar, pabrik-pabrik yang berada di cikarang yang membeli
52
secara langsung ke PT. Cakra Pilar Sejati dengan tujuan agar pabrik tersebut
mendapatkan harga murah jika membeli motor dalam jumlah besar.
Melihat tingkat persaingan dalam bisnis ini yang cukup ketat karena mengingat
banyaknya perusahaan yang mengeluarkan produk yang serupa sehingga
memungkinkan para pembeli untuk menilai sendiri produk dari perusahaan mana
yang sesuai dengan keinginan serta kebutuhan mereka. Baik itu untuk sebuah pabrik
maupun untuk pihak konsumen langsung.
Ancaman dari pihak pembeli khususnya untuk dealer, dapat dilihat dengan
mengingat banyaknya perusahaan serupa memungkinkan pihak dealer untuk selalu
berusaha berinovasi agar mencapai tingkat penjualan yang tinggi serta memiliki
brand yang baik dimata masyarakat sekitar, namun hal itu tidak menutupi
kemungkinan bagi dealer untuk menjual produk yang serupa dari perusahaan lain,
mengingat produk-produk dari perusahaan lain mungkin bisa lebih baik atau ada
beberapa Advantage yang diberikan pihak perusahaan produk motor yang baru
tersebut seperti potongan harga, kemudahan arus barang, kemudahan pembayaran,
dan lain-lainnya.
4. Ancaman produk pengganti
Ancaman produk pengganti dapat datang dari perusahaan angkutan darat yang
lain, seperti mobil.
Jika melihat harga sebuah sepeda motor dengan mobil, tentu saja akan terlihat
jauh berbeda, sementara daya pendapatan masyarakat Indonesia yang masih rendah,
maka konsumen tentunya akan mengambil harga yang paling rendah yaitu sepeda
motor yang bisa memberikan kepuasan konsumen yang cukup baik jika dilihat dari
segi harga dan fungsionalnya (hal ini sesuai dengan hukum universal ”biaya
terendah dengan keuntungan tertinggi”.
53
5. Pesaing
Yang dimaksud pesaing adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri
yang sama. Dan pada saat ini perusahaan yang ada dalam persaingan bisnis industri
transportasi khususnya sepeda motor.
Dalam industri kendaraan beroda dua (sepeda motor), para pesaing sepeda
motor KAWASAKI terdiri dari perusahaan yang sudah mengemas dan menaruh
brand mark yang baik dimata masyarakat seperti HONDA, YAMAHA, dan
SUZUKI.
Dalam hal ini strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam industri
sejenis adalah meningkatkan promosi dan menjalin hubungan sebaik-baiknya dengan
konsumen, suplier, dan bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing).
Gambar 3.2 Model Persaingan Porter PT. Cakra Pilar Sejati
(sumber: pengolahan data internal dan eksternal PT. Cakra pilar sejati)
PENDATANG BARU - Bajaj - Lonchini - KTM
-
PEMBELI - Konsumen - Pabrik-pabrik
PESAING INDUSTRI
Honda Yamaha Suzuki
PRODUK SUBSTITUSI - Mobil - Sepeda
PEMASOK PT. KAWASAKI MOTOR
INDONESIA (KMI)
54
3.2.2 Analisis Rantai Nilai (Value Chain ) perusahaan
Dalam melakukan analisis Rantai Nilai pada PT. Cakra Pilar Sejati diperoleh
bahwa perusahaan memiliki lima kegiatan utama (primer) dan empat kegiatan
penunjang (sekunder).
Adapun aktivitas primer dari perusahaan antara lain:
1. Logistik kedalam
Pada tahap ini, perusahaan membeli motor di KMI dengan menggunakan
telepon. Pemesanan biasanya dilakukan oleh sekretaris dengan persetujuan direktur.
Jika stok yang dipesan tersedia di pabrik KMI, maka perusahaan dapat
mengambilnya di pabrik KMI, apabila perusahaan memesan dalam jumlah banyak
(10-20 unit motor) maka KMI sendiri yang akan mengantarnya ke perusahaan,
selanjutnya oleh KMI diberikan faktur pemesanan motor, untuk sistem
pembayarannya perusahaan diberikan keringanan, yaitu perusahaan dapat
melunasinya satu bulan kemudian. Jika perusahaan, tidak melunasi pemesanan motor
setelah jatuh tempo, maka perusahaan akan mendapatkan sanksi, dan kredibilitas
perusahaan di mata KMI menurun.
2. Operasi
Perusahaan selalu memeriksa terlebih dahulu kualitas motor yang diterima,
kelengkapan peralatan (helm, toolkit, jaket). Memastikan bahwa sepeda motor yang
diterima dalam keadaan baik dan tidak mengalami kerusakan pada saat penerimaan
barang. Perusahaan juga selalu menjaga kualitas sepeda motor setelah sepeda motor
tersebut diterima dari suplier. Tempat penyimpanan sepeda motor diusahakan di
55
tempat yang aman dan nyaman, tidak gampang terkena banjir dan bocor (jika musim
hujan), tidak mudah terkena terik matahari (jika musim kemarau), dan jauh dari
binatang pengerat. Dalam hal perawatan dan perbaikan sepeda motor yang belum
terjual, dilakukan hanya dengan mengontrol body sepeda motor, apakah ada yang
tergores atau tidak, dan selalu menjaga kebersihan sepeda motor tersebut. Dengan
demikian sepeda motor yang diperjualkan tetap memiliki kualitas yang baik. Untuk
peletakan sepeda motor juga diletakkan semenarik mungkin, sehingga secara tidak
langsung dapat menarik hati pelanggan.
Sedangkan untuk perawatan dan perbaikan sepeda motor konsumen yang
datang untuk melakukan servis motor, pertama kali karyawan bertanya kepada
pemilik motor, motor mereka akan di servis biasa atau ada keluhan lainya, apakah
perlu dilakukan penggantian sparepart atau tidak. Perawatan dan perbaikan ini
dilakukan secara langsung oleh teknisi yang terampil dan berpengalaman.
3. Logistik keluar
Pada tingkat ini, perusahaan berusaha menjaga sepeda motor yang dibeli masih
dalam kondisi yang baik agar konsumen tidak kecewa. Disamping itu, perusahaan
berusaha untuk mengirim barang tepat pada waktunya kepada konsumen, sesuai
dengan jadwal pengiriman yang telah ditentukan. Bagian pengiriman memeriksa
kembali barang yang akan dikirim, kelangkapan perangkat tambahan (toolkit, helm,
jaket) dan alamat lengkap pelanggan, agar tidak terjadi kesalahan dalam pengiriman.
4. Pemasaran dan penjualan
Strategi pemasaran dan penjualan adalah strategi yang diterapkan perusahaan
dalam rangka merebut pasar yang ada dengan menyusun metode atau cara yang
56
membuat calon pelanggan akan tertarik dan percaya untuk membeli sepeda motor
yang ditawarkan. Strategi tersebut antara lain sebagai berikut:
a. Promosi
Promosi merupakan faktor yang sangat penting untuk memperkenalkan
perusahaan dan produknya pada pasar. Berbagai upaya yang dilakukan untuk
memperkenalkan merk dagang dan produknya antara lain, melalui periklanan pada
media cetak Cikarang Post, media visual di daerah cikarang Radio Gema Anisa,
penyebaran pamflet-pamflet di pinggir-pinggir jalan dan juga melalui promosi hadiah
(souvenir) di hari-hari besar (idul fitri, idul adha, natal, dll).
b. Kualitas Produk
Pasar penjualan sepeda motor adalah pasar yang sangat sensitif terhadap
kualitas produk dan harga. Para pelanggan yang ada umumnya menuntut produk
yang nyaman digunakan, berkualitas, dan tahan lama, namun dengan harga yang
terjangkau. Oleh karena itu perusahaan dengan sadar memberikan perhatian terhadap
hal-hal seperti: kualitas layanan terbaik dan ramah terhadap konsumen, cepat tanggap
dalam menanggapi keluhan dari konsumen, penyediaan suku cadang sepeda motor
yang lengkap.
5. Pelayanan
Perusahaan memberikan pelayanan kepada konsumen semaksimal mungkin.
Biasanya pelayanannya berupa perbaikan sepeda motor (servis). Layanan perbaikan
ini tidak dikenakan biaya, selama masih dalam status servis gratis dan ketentuan
yang berlaku, untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
57
Untuk motor berjenis 4 tak, ada 6 kali servis gratis:
1. Gratis pertama, berupa: Gratis Oli, Gratis Saringan Oli, dan Gratis Ongkos Kerja.
2. Gratis kedua, berupa: Gratis Oli, dan Gratis Ongkos Kerja.
3. Gratis ketiga, berupa: Gratis Oli, dan Gratis Ongkos Kerja.
4. Gratis keempat, berupa: Gratis Ongkos Kerja.
5. Gratis kelima, berupa: Gratis Ongkos Kerja.
6. Gratis keenam, berupa: Gratis Ongkos Kerja.
Untuk motor berjenis 2 tak, ada 3 kali servis gratis:
1. Gratis pertama, berupa: Gratis Ongkos Kerja, Gratis Oli samping.
2. Gratis kedua, berupa: Gratis Ongkos Kerja.
3. Gratis ketiga, berupa: Gratis Ongkos Kerja.
Sedangkan aktivitas pendukung (sekunder) yaitu:
1. Pengadaan atau Pembelian
Pada bagian ini perusahaan melakukan pemesanan terhadap sepeda motor ke
suplier (KMI). Biasanya sekretaris yang melakukan hubungan dengan suplier.
Pemesanan dilakukan setelah ada permintaan dari bagian gudang. Dengan
persetujuan direktur, sekretaris akan menghubungi suplier. Jika suplier mempunyai
stok sepeda motor yang di pesan, dalam waktu sehari sepeda motor yang di pesan
sudah datang. Bagian gudang akan menerima dan memeriksa kondisi sepeda motor,
jenis, dan kuantitasnya. Setelah itu maka dilakukan pencatatan atas barang yang
diterima pada database persediaan dan sepeda motor tersebut di letakkan di tempat
yang sudah di sediakan.
58
Perusahaan juga akan melakukan pemesanan terhadap suku cadang asli ke
suplier, setelah ada permintaan dari bagian suku cadang. Dengan persetujuan
direktur, sekretaris akan menghubungi suplier. Pemesanan ini bisa dilakukan
bersamaan dengan pada saat pemesanan sepeda motor. Dan jika sudah diterima suku
cadangnya, bagian suku cadang akan memeriksa kondisi suku cadang, jenis dan
kuantitasnya. Dan akan dilakukan pencatatan atas barang yang diterima pada
database persediaan suku cadang dan suku cadang tersebut di letakkan di tempat
yang sudah disediakan.
Disamping itu, sekretaris juga akan melakukan pemesanan atas barang-barang
kebutuhan operasional perusahaan, seperti alat tulis kantor, tempat penampung
sampah motor (oli bekas), air minum, dll. Berdasarkan permintaan masing-masing
bagian departemen.
2. Pengembangan Teknologi
Sebagai perusahaan jasa penjualan sepeda motor, perusahaan ini hanya
menggunakan teknologi sebagai pendukung saja. Hal ini terutama yang berkaitan
dengan mesin-mesin servis. Untuk hal keamanan, perusahaan memasang kamera
pengawas yang di pasang, terutama pada bagian penjualan dan servis. Untuk hal
operasional perusahaan hanya menggunakan database sederhana untuk memudahkan
pemantauan.
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manejemen sumber daya manusia terkait dengan penyiapan tenaga kerja yang
trampil dan profesional yang akan mengoperasikan dan menjalankan kegiatan
perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap operasi
59
perusahaan, hal-hal yang perlu dilakukan berkaitan dengan perngembangan sumber
daya manusia adalah sebagai berikut:
a. Perekrutan pegawai, calon pegawai harus dipilih dari seseorang yang memiliki
keahlian dan pengetahuan yang mendukung tugas dan tanggung jawabnya.
b. Pelatihan (Training), untuk membentuk tenaga kerja yang terampil sesuai dengan
kebutuhan, maka perlu dilakukan training sesuai tugas masing-masing personil
dengan materi sesuai dengan tujuan perusahaan dalam mewujudkan visi dan
misinya.
c. Pengembangan keahlian (Up-grading), yaitu mengirim pegawai perusahaan
(Teknisi/Mekanik) untuk pelatihan di pabrik pusat Kawasaki (KMI), sehingga
dapat menunjang operasional perusahaan.
d. Untuk memotivasi kinerja karyawan agar lebih baik lagi, karyawan di berikan
intensif dan bonus bagi mereka yang berprestasi. Sayangnya untuk database
karyawan masih dilakukan secara manual.
4. Infrastruktur Perusahaan
Infrastruktur perusahaan terdiri atas sejumlah aktivitas yang meliputi
manajemen perusahaan, perencanaan, keuangan, hubungan dengan pemerintah
(pajak), dan manajemen mutu.
60
Gambar 3.3 Rantai Nilai PT. Cakra Pilar Sejati (sumber: Pengolahan data internal PT. Cakra pilar sejati)
61
3.2.3 Analisis SWOT Perusahaan
Karena perusahaan termasuk dalam kategori produk barang dan jasa maka analisis
yang dibuat adalah SWOT dimana analisis dimulai dari intern perusahaan kearah
eksternal persaingan pasar. Berikut ini ada beberapa faktor SWOT yang didapatkan
melalui hasil wawancara, rangkuman hasil wawancara terdapat pada lampiran.
3.2.3.1 Faktor Internal Perusahaan:
Tabel 3.1
Faktor Kekuatan (Strength) PT. Cakra Pilar Sejati
No. Faktor Kekuatan Perusahaan
S-1 Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern
S-2 Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar
S-3 Harga yang bersaing dengan produk sejenis
S-4 Mampu melakukan penetrasi pasar
S-5 Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
(Sumber: Pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
a. Kekuatan (Strength) antara lain:
S-1 Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern.
Produk yang perusahaan jual adalah produk-produk yang dihasilkan sesuai dengan
standar sepeda motor di Indonesia, maka dari itu produk yang dihasilkan sangat baik.
Dengan teknologi inovasi dari Kawasaki Motor Indonesia, maka sepeda motor kawasaki
menjadi sepeda motor yang canggih dan modern. (Sumber:www.kawasaki-
indonesia.com)
62
S-2 Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar.
Mesin yang digunakan perusahaan, untuk servis sepeda motor berkualitas dan
memenuhi standar. (Sumber: www.kawasaki-indonesia.com)
S-3 Harga yang bersaing dengan produk sejenis.
Jika dibandingkan dengan merek sepeda motor yang lain, sepeda motor kawasaki
mematok harga yang bersaing.
S-4 Mampu melakukan penetrasi pasar.
Perusahaan mampu mensejajarkan dirinya dengan pesaing-pesaing lain dengan
merek yang lebih terkenal yang ada di cikarang, seperti Yamaha, Honda, Suzuki. Dalam
setiap pameran yang diikuti, tanggapan konsumen akan produk kawasaki memuaskan
dan hasil penjualan selama pameran pun memenuhi target.
S-5 Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (Leasing).
Perusahaan mempunyai hubungan yang baik dengan bank-bank penyedia jasa
kredit motor (Leasing).
Tabel 3.2
Faktor Kelemahan (Weakness) PT. Cakra Pilar Sejati No. Faktor Kekuatan Perusahaan
W-1 Pengelolaan Ilmu yang ada di perusahaan masih dilakukan secara manual
W-2 Teknologi yang digunakan hanya database sederhana
W-3 Data-data yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
W-4 Sumber Daya Manusia yang kurang handal
W-5 Tumpang tindih dalam tugas antar departemen
(Sumber: Pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
63
b. Kelemahan (Weakness), antara lain:
W-1 Pengelolaan Ilmu yang ada di perusahaan masih dilakukan secara manual.
Maksud dari Pengelolaan ilmu yang ada di perusahaan masih dilakukan secara
manual, yaitu misalkan pembukuan keuangan perusahaan masih menggunakan Kertas,
perusahaan tidak mau menggunakan sentuhan Teknologi karena dengan alasan SDM
yang mereka miliki kurang. (Sumber: Data Internal Perusahaan)
W-2 Teknologi yang digunakan hanya database sederhana.
Perusahaan masih menggunakan teknologi yang sangat sederhana, hanya sebatas
penggunaan Personal Computer software yang digunakan hanya ”Microsoft Office-
Microsoft Word” untuk membuat laporan kepada atasan, penggunaan Printer hanya
sebatas mencetak laporan saja, dan penggunaan scanner yang hanya sebatas fasilitas
pendukung yang jarang digunakan. (Sumber: Data Internal Perusahaan)
W-3 Data-data yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif.
Perusahaan menyimpan database konsumen dan penjualan masih dalam berbentuk
buku, sehingga buku-buku yang dimiliki perusahaan sampai sekarang sangat banyak dan
rentan akan kerusakan dari gangguan alam maupun manusia. Masalah akan muncul, jika
data-data yang disimpan di dalam buku itu sewaktu-waktu diperlukan, karyawan harus
mencari satu-persatu di dalam buku yang jumlah bukunya sangatlah banyak. (Sumber:
Data Internal Perusahaan)
W-4 Sumber Daya Manusia yang kurang handal.
Sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan kurang berkualitas dan
kurang handal menangani masalah yang ada didalam perusahaan. Hanya beberapa dari
mereka yang memiliki ijasah (S1 dan D3) seperti Direktur, Sekretaris, Bendahara,
64
Manajer Teknisi, Manajer Pemasaran, dan Manajer Sparepart. Sedangkan yang lainnya
hanya memiliki ijasah SMU. Tak jarang dari mereka ini tidak mengerti menguasai
teknologi yang disediakan. Dengan kualitas SDM yang lemah, sulit bagi perusahaan
untuk berkembang. (Sumber: Data Internal Perusahaan)
W-5 Tumpang tindih dalam tugas antar departemen.
Walaupun terdapat tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan
tetapi masih terdapat tumpang tindih dalam melaksanakan tugas masing-masing.
(Sumber: Data Internal Perusahaan)
3.2.3.2 Faktor Eksternal Perusahaan
Tabel 3.3
Faktor Peluang (Opportunity) PT. Cakra Pilar Sejati
No. Faktor Kekuatan Perusahaan
O-1 Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar
O-2 Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
O-3 Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
O-4 Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
O-5 Pertumbuhan Market Share yang meningkat
(Sumber: Pengolahan data Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati)
a. Peluang (Opportunity), antara lain:
O-1 Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar.
Dengan potensi pasar Indonesia yang masih cukup luas, ini adalah kesempatan
bagi perusahaan untuk memanfaatkan pasar, khususnya daerah penjualan Cikarang.
65
Karena, perusahaan ini adalah satu-satunya dealer resmi kawasaki di Cikarang, maka
perusahaan dapat meningkatkan Market Share sehingga perusahaan dapat menikmati
profit yang lebih, serta meningkatkan image Produk Kawasaki dimata masyarakat
Cikarang. (Sumber: www.kawasaki-indonesia.com)
O-2 Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor.
Sepeda motor dapat dikatakan sebagai kebutuhan sehari-hari masyarakat, yang
mayoritas penduduknya sudah terampil menggunakan sepeda motor, didukung dengan
besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor di Cikarang.
O-3 Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
Dengan perkembangan teknologi, perusahaan dapat menggunakannya dengan
meningkatkan tingkat efisiensi perusahaan baik dalam hal produksi maupun organisasi.
Di samping itu perusahaan dapat meningkatkan daya saingnya dengan perusahaan lain
yang sejenis di daerah Cikarang. Namun, peningkatan di bidang teknologi harus
dibarengi dengan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.
O-4 Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI).
Dengan adanya Otorisasi di setiap daerah dari Main Delaer KMI (Kawasaki Motor
Indonesia), maka keuntungan yang sangat besar bagi Dealer resmi, karena sudah
mempunyai lingkup penjualannya di setiap daerah masing-masing. (Sumber: Data
Internal Perusahaan)
O-5 Pertumbuhan Market Share yang meningkat
Market Share perusahaan makin lama makin baik. Ini terlihat dari tingkat
penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dalam setiap pameran yang diikuti. Pada
setiap pameran yang diikuti, penjualan meningkat sekitas 4 s/d 6%. Selain itu, makin
banyak konsumen yang tertarik akan produk Kawasaki. Ini terlihat dari antusias
66
konsumen saat mengunjungi pameran yang diadakan oleh PT. Cakra Pilar Sejati.
(Sumber: Data Internal Perusahaan)
Tabel 3.4
Faktor Ancaman (Threats) PT. Cakra Pilar Sejati
No. Faktor Kekuatan Perusahaan
T-1 Pesaing dengan merek yang lebih terkenal
T-2 Konsumen Fanatik dengan merek tertentu
T-3 Promosi pesaing lebih gencar
T-4 Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
T-5 Kondisi ekonomi negara yang buruk
(Sumber: Pengolahan data Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati)
b. Ancaman (Threats), antara lain:
T-1 Pesaing dengan merek yang lebih terkenal
Sangat berat bagi perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan yang sudah lama
berkecimpung dibidang ini. Mereka mempunyai image yang kuat untuk produk-produk
yang dihasilkan. Selain itu bagi perusahaan-perusahaan yang sudah mapan mereka
mempunyai sumber saya manusia dan struktur organisasi yang menunjang. (Sumber:
Data Internal dan Eksternal Perusahaan)
T-2 Konsumen Fanatik dengan merek tertentu
Keengganan konsumen untuk berpindah ke merek lain adalah salah satu sumber
masalah. Mereka sudah lama memakai produk tersebut sehingga merek dari produk
tersebut melekat dihati mereka, sehingga mereka menjadi fanatik dengan merek itu dan
67
tidak mau pindah ke merek lain. Selain itu, mereka memiliki gengsi yang tinggi dan
berpikir bahwa merek yang mereka pilih akan menaikkan gengsi mereka. (Sumber: Data
Eksternal Perusahaan)
T-3 Promosi pesaing lebih gencar
Pesaing memiliki konsep pemasaran yang bagus. Juga sering kali melakukan
kegiatan promosi baik itu melalui pameran, iklan di berbagai media dan lainnya.
Sebaliknya, promosi yang dilakukan perusahaan tidak segencar pesaing-pesaingnya,
walaupun perusahaan mengikuti berbagai ajang pameran. Namun, promosi di media
sangat kecil dibanding pesaingnya. Ini menyebabkan masyarakat kurang mengetahui
tentang keberadaan produk yang ditawarkan perusahaan. (Sumber: Data Eksternal
Perusahaan)
T-4 Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
Dengan masuknya pendatang baru dengan modal yang lebih besar, akan menjadi
ancaman yang cukup memberikan tantangan bagi perusahaan. Karena pendatang baru
tersebut, akan gencar mencari meraih pasar (diskon besar-besarn) tanpa khawatir
kekurangan modal. (Sumber: Data Eksternal Perusahaan)
T-5 Kondisi ekonomi negara yang buruk
Dengan memburuknya kondisi ekonomi negara Indonesia, maka secara tidak
langsung menurunkan penjualan perusahaan. (Sumber: Data Eksternal Perusahaan)
68
Tabel 3.5
Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Internal PT. Cakra Pilar Sejati
No Faktor Internal Dominan Bobot
S-1 a Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern
S-2 b Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar
a 2
S-1 a Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern S-3 b Harga yang bersaing dengan produk sejenis
b 2
S-1 a Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern S-4 b Mampu melakukan penetrasi pasar
b 2
S-1 a Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern
S-5 b Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
a 2
S-1 a Kualitas produk yang baik, canggih, dan modern
W-1 b Pengelolaan Ilmu yang ada diperusahaan masih dilakukan secara manual
a 2
S-1 a Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern
W-2 b Teknologi informasi yang digunakan hanya database yang sederhana
b 3
S-1 a Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern
W-3 b Data-data perusahaan yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
b 2
S-1 a Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern W-4 b Sumber daya manusia yang kurang handal
b 2
S-1 a Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern W-5 b Tumpang tindih dalam tugas antar departemen
a 3
S-2 a Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar
S-3 b Harga yang bersaing dengan produk sejenis b 2
S-2 a Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar
S-4 b Mampu melakukan penetrasi pasar a 2
S-2 a Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar
S-5 b Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
b 3
S-2 a Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar a 2
69
W-1 b Pengelolaan Ilmu yang ada diperusahaan masih dilakukan secara manual
S-2 a Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar
W-2 b Teknologi informasi yang digunakan hanya database yang sederhana
a 2
S-2 a Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar
W-3 b Data-data perusahaan yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
b 2
S-2 a Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar
W-4 b Sumber daya manusia yang kurang handal
a 3
S-2 a Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar
W-5 b Tumpang tindih dalam tugas antar departemen a 1
S-3 a Harga yang bersaing dengan produk sejenis S-4 b Mampu melakukan penetrasi pasar
a 3
S-3 a Harga yang bersaing dengan produk sejenis
S-5 b Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
a 2
S-3 a Harga yang bersaing dengan produk sejenis
W-1 b Pengelolaan Ilmu yang ada diperusahaan masih dilakukan secara manual
a 3
S-3 a Harga yang bersaing dengan produk sejenis
W-2 b Teknologi informasi yang digunakan hanya database yang sederhana
b 2
S-3 a Harga yang bersaing dengan produk sejenis
W-3 b Data-data perusahaan yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
b 2
S-3 a Harga yang bersaing dengan produk sejenis W-4 b Sumber daya manusia yang kurang handal
a 1
S-3 a Harga yang bersaing dengan produk sejenis W-5 b Tumpang tindih dalam tugas antar departemen
a 2
S-4 a Mampu melakukan penetrasi pasar
S-5 b Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
a 3
S-4 a Mampu melakukan penetrasi pasar
W-1 b Pengelolaan Ilmu yang ada diperusahaan masih dilakukan secara manual
a 2
70
S-4 a Mampu melakukan penetrasi pasar
W-2 b Teknologi informasi yang digunakan hanya database yang sederhana
a 1
S-4 a Mampu melakukan penetrasi pasar
W-3 b Data-data perusahaan yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
b 2
S-4 a Mampu melakukan penetrasi pasar W-4 b Sumber daya manusia yang kurang handal
a 2
S-4 a Mampu melakukan penetrasi pasar W-5 b Tumpang tindih dalam tugas antar departemen
b 2
S-5 a Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
W-1 b Pengelolaan Ilmu yang ada diperusahaan masih dilakukan secara manual
b 2
S-5 a Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
W-2 b Teknologi informasi yang digunakan hanya database yang sederhana
b 1
S-5 a Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
W-3 b Data-data perusahaan yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
a 2
S-5 a Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
W-4 b Sumber daya manusia yang kurang handal a 2
S-5 a Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing)
W-5 b Tumpang tindih dalam tugas antar departemen a 2
W-1 a Pengelolaan Ilmu yang ada diperusahaan masih dilakukan secara manual
W-2 b Teknologi informasi yang digunakan hanya database yang sederhana
b 2
W-1 a Pengelolaan Ilmu yang ada diperusahaan masih dilakukan secara manual
W-3 b Data-data perusahaan yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
a 2
W-1 a Pengelolaan Ilmu yang ada diperusahaan masih dilakukan secara manual
W-4 b Sumber daya manusia yang kurang handal b 3
W-1 a Pengelolaan Ilmu yang ada diperusahaan masih dilakukan secara manual b 1
71
W-5 b Tumpang tindih dalam tugas antar departemen
W-2 a Teknologi informasi yang digunakan hanya database yang sederhana
W-3 b Data-data perusahaan yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
a 2
W-2 a Teknologi informasi yang digunakan hanya database yang sederhana
W-4 b Sumber daya manusia yang kurang handal a 2
W-2 a Teknologi informasi yang digunakan hanya database yang sederhana
W-5 b Tumpang tindih dalam tugas antar departemen
b 3
W-3 a Data-data perusahaan yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
W-4 b Sumber daya manusia yang kurang handal a 1
W-3 a Data-data perusahaan yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif
W-5 b Tumpang tindih dalam tugas antar departemen a 3
W-4 a Sumber daya manusia yang kurang handal W-5 b Tumpang tindih dalam tugas antar departemen
b 2
(Sumber: Pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
Tabel 3.6
Hasil Kuesioner Pembobotan Faktor Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati
No Faktor Eksternal Dominan Bobot
O-1 a Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar
O-2 b Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
b 3
O-1 a Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar
O-3 b Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
a 2
O-1 a Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar
O-4 b Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
b 2
O-1 a Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar O-5 b Pertumbuhan Market Share yang meningkat
b 2
O-1 a Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar T-1 b Pesaing dengan merek yang lebih terkenal
b 2
O-1 a Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar b 2
72
T-2 b Konsumen Fanatik dengan merek tertentu O-1 a Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar T-3 b Promosi pesaing lebih gencar
b 2
O-1 a Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar
T-4 b Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
a 2
O-1 a Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar T-5 b Kondisi ekonomi negara yang buruk
b 3
O-2 a Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
O-3 b Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
b 2
O-2 a Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
O-4 b Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
a 2
O-2 a Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
O-5 b Pertumbuhan Market Share yang meningkat b 1
O-2 a Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
T-1 b Pesaing dengan merek yang lebih terkenal b 3
O-2 a Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
T-2 b Konsumen Fanatik dengan merek tertentu b 2
O-2 a Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
T-3 b Promosi pesaing lebih gencar b 2
O-2 a Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
T-4 b Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
a 3
O-2 a Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor
T-5 b Kondisi ekonomi negara yang buruk b 1
O-3 a Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
O-4 b Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
a 1
O-3 a Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
O-5 b Pertumbuhan Market Share yang meningkat a 2
O-3 a Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan b 3
73
T-1 b Pesaing dengan merek yang lebih terkenal
O-3 a Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
T-2 b Konsumen Fanatik dengan merek tertentu a 1
O-3 a Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
T-3 b Promosi pesaing lebih gencar b 2
O-3 a Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
T-4 b Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
a 1
O-3 a Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan
T-5 b Kondisi ekonomi negara yang buruk b 2
O-4 a Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
O-5 b Pertumbuhan Market Share yang meningkat b 2
O-4 a Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
T-1 b Pesaing dengan merek yang lebih terkenal a 2
O-4 a Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
T-2 b Konsumen Fanatik dengan merek tertentu b 1
O-4 a Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
T-3 b Promosi pesaing lebih gencar a 2
O-4 a Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
T-4 b Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
a 2
O-4 a Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI)
T-5 b Kondisi ekonomi negara yang buruk a 2
O-5 a Pertumbuhan Market Share yang meningkat T-1 b Pesaing dengan merek yang lebih terkenal
b 2
O-5 a Pertumbuhan Market Share yang meningkat T-2 b Konsumen Fanatik dengan merek tertentu
a 1
O-5 a Pertumbuhan Market Share yang meningkat T-3 b Promosi pesaing lebih gencar
a 2
O-5 a Pertumbuhan Market Share yang meningkat
T-4 b Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
a 2
74
O-5 a Pertumbuhan Market Share yang meningkat T-5 b Kondisi ekonomi negara yang buruk
b 2
T-1 a Pesaing dengan merek yang lebih terkenal T-2 b Konsumen Fanatik dengan merek tertentu
a 2
T-1 a Pesaing dengan merek yang lebih terkenal T-3 b Promosi pesaing lebih gencar
b 2
T-1 a Pesaing dengan merek yang lebih terkenal
T-4 b Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
a 2
T-1 a Pesaing dengan merek yang lebih terkenal T-5 b Kondisi ekonomi negara yang buruk b 1
T-2 a Konsumen Fanatik dengan merek tertentu
T-3 b Promosi pesaing lebih gencar b 2
T-2 a Konsumen Fanatik dengan merek tertentu
T-4 b Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
a 2
T-2 a Konsumen Fanatik dengan merek tertentu T-5 b Kondisi ekonomi negara yang buruk
b 1
T-3 a Promosi pesaing lebih gencar
T-4 b Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
a 2
T-3 a Promosi pesaing lebih gencar T-5 b Kondisi ekonomi negara yang buruk
a 3
T-4 a Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar
T-5 b Kondisi ekonomi negara yang buruk b 2
(Sumber: Pengolahan data Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati)
3.2.3.3 Hasil Kuesioner Penilaian Faktor Internal dan Eksternal PT. Cakra Pilar
Sejati
Jika pembobotan atas faktor Eksternal dan internal sudah dilakukan, langkah
selanjutnya adalah melakukan penilaian (ranking) atas faktor Eksternal dan internal
dengan cara membagikan kuesioner penilaian (ranking) kepada perusahaan.
75
Faktor Internal dan Eksternal akan dinilai, sesuai dengan seberapa besar pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan, yakni dengan perincian:
4 = sangat baik
3 = diatas rata - rata
2 = rata - rata
1 = dibawah rata-rata atau jelek
Hasil dari penilaian faktor Internal dan Eksternal adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Hasil kuesioner Faktor Penilaian Internal PT. Cakra Pilar Sejati
No. Faktor Internal Perusahaan Ranking 1 Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern 4 2 Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar 4 3 Harga yang bersaing dengan produk sejenis 3 4 Mampu melakukan penetrasi pasar 3 5 Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing) 4 6 Pengelolaan Ilmu yang ada di perusahaan masih dilakukan
secara manual 2
7 Teknologi yang digunakan hanya database sederhana 2 8 Data-data yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif 1 9 Sumber Daya Manusia yang kurang handal 2
10 Tumpang tindih dalam tugas antar departemen 1 (sumber: pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
Tabel 3.8
Hasil kuesioner Faktor Penilaian Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati
No. Faktor Eksternal Perusahaan Ranking 1 Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar 3 2 Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor 4 3 Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan 4 4 Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI) 4 5 Pertumbuhan Market Share yang meningkat 3
76
6 Pesaing dengan merek yang lebih terkenal 4 7 Konsumen Fanatik dengan merek tertentu 2 8 Promosi pesaing lebih gencar 2 9 Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar 1
10 Kondisi ekonomi negara yang buruk 3 (sumber: pengolahan data Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati)
3.2.3.4 Tahap Input Data Faktor Internal dan Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati
Data yang terkumpul dimasukkan kedalam tabel penentuan bobot dengan
perbandingan berpasangan (Pairwise) baik untuk faktor internal (tabel 3.9) maupun
faktor Eksternal (tabel 3.11).
Setelah dilakukan pembobotan dengan metode perbandingan berpasangan
(Pairwise Comparison) maka hasilnya akan dinormalisasi agar dapat diperoleh bobot
akhir yang digunakan dalam matriks EFE (tabel 3.10) dan EFE (3.12).
77
Tabel 3.9
Penentuan Bobot dengan Metode Pairwise Comparison Faktor Internal PT. Cakra Pilar Sejati
Perbandingan Berpasangan S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 S-1 Kualitas Produk yang baik, canggih dan modern 1.00 2.00 0.50 0.50 2.00 2.00 0.33 0.50 0.50 3.00 S-2 Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar 0.50 1.00 0.33 2.00 0.55 2.00 2.00 0.50 3.00 1.00 S-3 Harga yang bersaing dengan produk sejenis 2.00 3.00 1.00 3.00 2.00 3.00 0.50 0.50 1.00 2.00 S-4 Mampu melakukan penetrasi pasar 2.00 0.50 0.33 1.00 3.00 2.00 1.00 0.50 2.00 0.50
S-5 Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing) 0.50 3.00 0.50 0.33 1.00 0.50 1.00 2.00 2.00 2.00
W-1 Pengelolaan Ilmu yang ada di perusahaan masih dilakukan secara manual 0.50 0.50 0.33 0.35 2.00 1.00 0.50 2.00 2.00 1.00
W-2 Teknologi yang digunakan hanya database sederhana 3.00 0.55 2.00 1.00 1.00 2.00 1.00 2.00 2.00 0.33 W-3 Data-data yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif 2.00 2.00 2.00 2.00 0.50 0.50 0.50 1.00 1.00 3.00 W-4 Sumber Daya Manusia yang kurang handal 2.00 0.33 1.00 0.50 0.50 3.00 0.50 1.00 1.00 0.50 W-5 Tumpang tindih dalam tugas antar departemen 0.33 1.00 0.50 2.00 0.50 1.00 3.00 0.33 2.00 1.00
Total 13.83 13.88 8.49 12.68 13.05 17.00 10.33 10.33 16.50 14.33 (sumber: pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
78
Tabel 3.10
Normalisasi Bobot Faktor Internal PT. Cakra Pilar Sejati
Perbandingan Berpasangan S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 Bobot S-1 Kualitas Produk yang baik. canggih. dan modern 0.07 0.14 0.06 0.04 0.15 0.12 0.03 0.05 0.03 0.21 0.09 S-2 Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar 0.04 0.07 0.04 0.16 0.04 0.12 0.19 0.05 0.18 0.07 0.10 S-3 Harga yang bersaing dengan produk sejenis 0.14 0.22 0.12 0.24 0.15 0.18 0.05 0.05 0.06 0.14 0.13 S-4 Mampu melakukan penetrasi pasar 0.14 0.04 0.04 0.08 0.23 0.12 0.10 0.05 0.12 0.03 0.09 S-5 Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor
(leasing) 0.04 0.22 0.06 0.03 0.08 0.03 0.10 0.19 0.12 0.14 0.10
W-1 Pengelolaan Ilmu yang ada di perusahaan masih dilakukan secara manual 0.04 0.04 0.04 0.03 0.15 0.06 0.05 0.19 0.12 0.07 0.08
W-2 Teknologi yang digunakan hanya database sederhana 0.22 0.04 0.24 0.08 0.08 0.12 0.10 0.19 0.12 0.02 0.12 W-3 Data-data yang disimpan masih belum terintegrasi dan
efektif 0.14 0.14 0.24 0.16 0.04 0.03 0.05 0.10 0.06 0.21 0.12
W-4 Sumber Daya Manusia yang kurang handal 0.14 0.02 0.12 0.04 0.04 0.18 0.05 0.10 0.06 0.03 0.08 W-5 Tumpang tindih dalam tugas antar departemen 0.02 0.07 0.06 0.16 0.04 0.06 0.29 0.03 0.12 0.07 0.09 Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 (sumber: pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
79
Tabel 3.11
Penentuan Bobot dengan Metode Pairwise Comparison Faktor Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati
Perbandingan Berpasangan O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 O-1 Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar 1.00 0.33 2.00 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 2.00 0.33
O-2 Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor 3.00 1.00 0.20 2.00 1.00 0.33 0.50 0.50 3.00 1.00
O-3 Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan 0.50 2.00 1.00 1.00 2.00 0.33 1.00 0.50 1.00 0.50
O-4 Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI) 2.00 0.50 1.00 1.00 0.50 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 O-5 Pertumbuhan Market Share yang meningkat 2.00 1.00 0.50 2.00 1.00 0.50 1.00 2.00 2.00 0.50 T-1 Pesaing dengan merek yang lebih terkenal 2.00 3.00 3.00 0.50 2.00 1.00 2.00 0.33 2.00 1.00 T-2 Konsumen Fanatik dengan merek tertentu 2.00 2.00 1.00 1.00 1.00 0.50 1.00 0.50 2.00 1.00 T-3 Promosi pesaing lebih gencar 2.00 2.00 2.00 0.50 0.50 3.00 2.00 1.00 2.00 3.00
T-4 Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar 0.50 0.33 1.00 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 1.00 0.50
T-5 Kondisi ekonomi negara yang buruk 3.00 1.00 2.00 0.50 2.00 1.00 1.00 0.33 2.00 1.00 Total 18.00 13.16 13.70 9.50 11.00 9.66 10.50 8.16 19.00 10.83
(sumber: pengolahan data Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati)
80
Tabel 3.12
Normalisasi Bobot Faktor Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati
Perbandingan Berpasangan O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 Bobot O-1 Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar 0.06 0.03 0.15 0.05 0.05 0.05 0.05 0.06 0.11 0.03 0.06
O-2 Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor 0.17 0.08 0.01 0.21 0.09 0.03 0.05 0.06 0.16 0.09 0.10
O-3 Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan 0.03 0.15 0.07 0.11 0.18 0.03 0.10 0.06 0.05 0.05 0.08
O-4 Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI) 0.11 0.04 0.07 0.11 0.05 0.21 0.10 0.25 0.11 0.18 0.12 O-5 Pertumbuhan Market Share yang meningkat 0.11 0.08 0.04 0.21 0.09 0.05 0.10 0.25 0.11 0.05 0.11 T-1 Pesaing dengan merek yang lebih terkenal 0.11 0.23 0.22 0.05 0.18 0.10 0.19 0.04 0.11 0.09 0.13 T-2 Konsumen Fanatik dengan merek tertentu 0.11 0.15 0.07 0.11 0.09 0.05 0.10 0.06 0.11 0.09 0.09 T-3 Promosi pesaing lebih gencar 0.11 0.15 0.15 0.05 0.05 0.31 0.19 0.12 0.11 0.28 0.15
T-4 Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar 0.03 0.03 0.07 0.05 0.05 0.05 0.05 0.06 0.05 0.05 0.05
T-5 Kondisi ekonomi negara yang buruk 0.17 0.08 0.15 0.05 0.18 0.10 0.10 0.04 0.11 0.09 0.11 Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
(sumber: pengolahan data Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati)
81
3.2.3.5 Analisis IFE (Internal Factor Evaluation) dan EFE (Eksternal Factor
Evaluation)
Setelah faktor-faktor strategis internal dan Eksternal perusahaan di identifikasi.
Kemudian dibuatkan sebuah Matriks IFE dan Matriks EFE, data yang digunakan berasal
dari tabel normalisasi bobot faktor internal (Tabel 3.10) dan Eksternal PT. Cakra Pilar
Sejati (Tabel 3.12), dan juga data dari kuesioner penilaian (ranking) faktor internal
(Tabel 3.9) dan Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati (Tabel 3.11).
Berikut ini adalah tabel IFE dan EFE PT. Cakra Pilar Sejati:
Tabel 3.13
Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) PT. Cakra Pilar Sejati
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI INTERNAL Bobot Ranking Bobot x Ranking
KEKUATAN (Strength) Kualitas Produk yang baik, canggih, dan modern 0.09 4 0.36 Mesin yang digunakan berkualitas dan memenuhi standar 0.10 4 0.4
Harga yang bersaing dengan produk sejenis 0.13 3 0.39 Mampu melakukan penetrasi pasar 0.09 3 0.27 Dukungan dari bank-bank penyedia jasa kredit motor (leasing) 0.10 4 0.4
TOTAL KEKUATAN 0.51 1.82 KELEMAHAN (Weakness) Pengelolaan Ilmu yang ada di perusahaan masih dilakukan secara manual 0.08 2 0.16
Teknologi yang digunakan hanya database sederhana 0.12 2 0.24 Data-data yang disimpan masih belum terintegrasi dan efektif 0.12 1 0.12
Sumber Daya Manusia yang kurang handal 0.08 2 0.16 Tumpang tindih dalam tugas antar departemen 0.09 1 0.09 TOTAL KELEMAHAN 0.49 0.77 TOTAL IFE 1.00 1.05 2.59
(sumber: pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
82
Tabel 3.14
Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation) PT. Cakra Pilar Sejati
FAKTOR-FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL Bobot Ranking Bobot x Ranking
PELUANG (Opportunity) Potensi pasar Indonesia yang masih cukup besar 0.06 3 0.18 Besarnya minat masyarakat atas penggunaan sepeda motor 0.10 4 0.40
Penggunaan Teknologi Informasi untuk efisiensi perusahaan 0.08 4 0.32
Pemberlakuan otorisasi daerah dari Main Dealer (KMI) 0.12 4 0.48
Pertumbuhan Market Share yang meningkat 0.11 3 0.33 TOTAL PELUANG 0.47 1.71 ANCAMAN (Threats) Pesaing dengan merek yang lebih terkenal 0.13 4 0.52 Konsumen Fanatik dengan merek tertentu 0.09 4 0.36 Promosi pesaing lebih gencar 0.15 4 0.60 Masuknya Pendatang baru dengan modal yang lebih besar 0.05 3 0.15
Kondisi ekonomi negara yang buruk 0.11 3 0.33 TOTAL ANCAMAN 0.53 1.96 TOTAL EFE 1.00 3.67
(sumber: pengolahan data Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati)
Nilai total yang didapatkan dari tabel – tabel diatas yaitu: 2,59 (IFE) dan 3,67
(EFE). Nilai total IFE sebesar 2,59 menggambarkan bahwa PT. Cakra Pilar Sejati
memiliki posisi internal yang kuat. Dan total nilai EFE sebesar 3,67 mengindikasikan
bahwa PT. Cakra Pilar Sejati telah merespon dengan cukup baik terhadap peluang dan
ancaman yang ada di industrinya (yaitu diatas rata-rata 2,50).
83
3.2.3.6 Matriks SWOT
Nilai total yang diperoleh dari matriks IFE dan EFE, digunakan untuk mengetahui
posisi PT. Cakra Pilar Sejati dibandingkan dengan pesaingnya. Serta menunjukkan
bagaimana strategi PT. Cakra Pilar Sejati terhadap faktor-faktor internal dan
Eksternalnya. Oleh karena itu, setelah semua informasi yang berpengaruh terhadap
perusahaan telah dikumpulkan, kemudian akan dibuatkan sebuah matriks SWOT yang
akan menggambarkan secara jelas bagaimana memanfaatkan kekuatan dan peluang yang
dimiliki oleh PT. Cakra Pilar Sejati untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang
ada pada perusahaan. Berdasarkan matriks SWOT tersebut, kemudian dapat disusun
empat set kemungkinan alternatif strategis, yakni: SO, WO, ST, WT (lihat gambar 3.15).
Tabel 3.15
Matriks SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) PT. Cakra Pilar Sejati
Strengths-S (Kekuatan)
1.Kualitas Produk yang baik,
canggih, dan modern.
2.Mesin yang digunakan
berkualitas dan memenuhi
standar.
3.Harga yang bersaing
dengan produk sejenis.
4.Perusahaan mampu
melakukan penetrasi pasar.
5.Besarnya dukungan dari
bank-bank penyedia jasa
kredit motor (leasing).
Weaknesses-W(Kelemahan)
1. Pengelolaan Ilmu yang ada
di perusahaan masih di
lakukan secara manual.
2. Teknologi informasi yang
di gunakan hanya database
yang sederhana.
3. Data-data perusahaan yang
disimpan masih belum
terintegrasi dan efektif.
4. Jumlah sumber daya
manusia yang terbatas
5. Tumpang tindih dalam
tugas antar departemen.
84
Opportunity-O
(Peluang)
1.Potensi pasar Indonesia
yang masih cukup besar
2.Besarnya minat
masyarakat atas
penggunaan sepeda
motor
3.Penggunaan Teknologi
Informasi untuk efisiensi
perusahaan
4.Pemberlakuan Otorisasi
daerah dari Main Dealer
(KMI)
5.Pertumbuhan Market
Share yang meningkat
Strategi SO
Mengembangkan
teknologi informasi
untuk sistem pengadaan
maupun penjualan,
dengan menggunakan
sistem database, dan
juga agar dapat
meningkatkan pelayanan
kepada pelanggan.
(S1,S4,O3,O5)
Menambahkan bisnis
baru yaitu dengan
membuat leasing khusus
motor kawasaki
(S3,S4,S5,O2,O5)
Strategi WO
Memperbaiki struktur
kerja organisasi
(W5,O5)
Penggunaan Teknologi
Informasi untuk
mengoptimalkan kinerja
dan kegiatan operasional
perusahaan
(W1,W2,W3,O3)
Merekrut karyawan
yang berkualitas dan
sesuai akan kebutuhan
perusahaan sekarang ini.
(W4,O2,O5)
Threats-T (Ancaman)
1.Pesaing dengan merek
yang lebih terkenal.
2.Konsumen fanatik
dengan merek tertentu.
3.Promosi pesaing yang
lebih gencar.
4.Masuknya pendatang
baru dengan modal yang
lebih besar
5.Kondisi ekonomi negara
yang buruk
Strategi ST
Mempertahankan
kualitas produk dan
harga
(S1,S2,T1,T3,T4,T5)
Melakukan costumer
care dan memberikan
pelayanan yang
memuaskan kepada
pelanggan agar
memperkuat citra
perusahaan.(S4,T1,T2)
Strategi WT
Melakukan promosi
yang gencar
(T1,T3,W3,W4)
Mengoptimalkan sumber
daya yang ada melalui
pelatihan dan
pengembangan
keahlian.(W4,T3,T4)
(sumber: pengolahan data internal dan Eksternal PT. Cakra Pilar Sejati)
85
3.3 Tahapan Perumusan Strategi
Selain tahap input (EFE dan IFE) dan tahap pencocokkan (SWOT), terdapat tahap
lain agar dapat merumuskan suatu strategi, yaitu:
a. Tahap Pencocokkan (menggunakan matriks IE), dan
b. Tahap Keputusan (menggunakan matriks QSPM)
3.3.1 Matriks Internal Eksternal (IE)
Tabel 3.16
Matriks IE PT. Cakra Pilar Sejati
Total Nilai EFE berbobot Kuat 3.00-4.00 Sedang 2.00-2.99 Lemah 1.00-1.99
4.00 3.00 2.00 1.00
Tumbuh dan Bina (I) Tumbuh dan Bina
(II) Pertahankan dan
Pelihara (III) Tinggi
3.00-4.00
3.00
Strategi Intensif: * Penetrasi Pasar * Pengembangan Pasar * Pengembangan Produk Strategi Integratif * Integrasi kebelakang * Integrasi kedepan * Integrasi horizontal
Strategi Intensif: * Penetrasi Pasar * Pengembangan Pasar * Pengembangan Produk
Strategi Integratif * Integrasi kebelakang * Integrasi kedepan * Integrasi horizontal
* Penetrasi Pasar * Pengembangan
Produk
Sedang Pertahankan dan
Pelihara (V) 2.00-2.99
2.00
Tumbuh dan Bina (IV)Strategi Intensif: * Penetrasi Pasar * Pengembangan Pasar * Pengembangan ProdukStrategi Integratif * Integrasi kebelakang * Integrasi kedepan * Integrasi horizontal
* Penetrasi Pasar * Pengembangan
Produk
Panen atau Divestasi (VI)
Rendah 1.00-1.99
1.00
Pertahankan dan Pelihara (VII)
* Penetrasi Pasar * Pengembangan Produk
Panen atau Divestasi (VIII)
Panen atau Divestasi (IX)
Tota
l Nila
i IFE
ber
bobo
t
Sumber: Pengolahan data EFE dan IFE PT. Cakra Pilar Sejati
86
Hasil yang didapat dari matriks IFE dan EFE, menyatakan nilai matriks IFE adalah
2,59 dan nilai matriks EFE adalah 3,67 . Maka, dapat diproyeksikan dalam matriks IE
guna untuk mencocokkan strategi perusahaan.
Di dalam tabel 3.16, daerah yang dibingkai tebal, menunjukan tindakan strategis
yang perlu dilakukan oleh PT. Cakra Pilar Sejati, yaitu Tumbuh dan Bina jenis usaha
yang telah dilakukan dan perusahaan dapat melaksanakan strategi intensif (penetrasi
pasar; pengembangan pasar; pengembangan produk) atau strategi integratif (integrasi
kebelakang; integrasi kedepan; integrasi horizontal). Berdasarkan kondisi perusahaan
sekarang ini, strategi yang cocok adalah strategi intensif (Penetrasi pasar), dan strategi
integratif (integrasi kedepan).
a. Strategi Intensif: Penetrasi pasar
Perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasar, melalui upaya pemasaran yang lebih
besar. Misalkan dengan cara melakukan promosi yang gencar, memberikan diskon
besar-besaran, dan pelayanan yang prima. semua ini bisa terjadi, jika dukungan secara
internal bagus, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan pengembangan sistem
informasi di dalam lingkungan internal perusahaan, yang dapat dilakukan adalah dengan
cara membuat suatu sistem informasi database untuk sistem pengadaan dan penjualan di
perusahaan. Dimana sistem ini dimaksudkan untuk mempermudah pemesanan serta
penyebaran informasi akan produk motor baru.
b. Strategi Integratif: Integrasi kedepan
Integrasi kedepan yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan membuat
leasing baru khusus untuk motor kawasaki, dengan dibuatnya leasing sendiri tentu saja
penjualan motor kawasaki akan meningkat, dan jika ada perubahan harga-harga motor,
sistem pemasarannya bisa lebih terintegrasi. Dengan mempunyai leasing sendiri,
87
perusahaan (khususnya KMI) lebih mempunyai kekuatan untuk meningkatkan hasil
penjualannya ke masyarakat, perusahaan dapat menentukan sendiri uang muka (DP)
untuk kredit motor, dan batas-batas kredit angsuran perbulannya.
3.3.3 Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)
Matriks QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusun strategi untuk
mengevaluasi alternatif strategi secara objektif, berdasarkan faktor keberhasilan kunci
internal dan Eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Dibawah ini adalah matriks
QSPM PT. Cakra Pilar Sejati, yang akan menghasilkan pilihan strategi yang paling
layak untuk diimplementasikan.
Tabel 3.17
Matriks QSPM PT. Cakra Pilar Sejati
Alternatif Strategi
QSPM Membuat Leasing khusus motor
Kawasaki (Strategi Integrasi
kedepan)
Membuat Sistem Database untuk
sistem Pengadaan dan Penjualan
(Strategi Intensif- Penetrasi pasar)
Faktor Kunci Bobot AS TAS AS TAS Faktor Internal Kunci
Kualitas Produk yang baik,
canggih, dan modern 0.09 3 0.27 4 0.36
Mesin yang digunakan berkualitas
dan memenuhi standar
0.10 1 0.10 2 0.20
Harga yang bersaing dengan 0.13 3 0.39 4 0.52
88
produk sejenis
Mampu melakukan penetrasi pasa 0.09 3 0.27 4 0.36
Dukungan dari bank-bank
penyedia jasa kredit motor
(leasing)
0.10 3 0.30 4 0.40
Pengelolaan Ilmu yang ada di
perusahaan masih dilakukan secar
manual
0.08 2 0.16 3 0.24
Teknologi yang digunakan hanya
database sederhana 0.12 1 0.12 2 0.24
Data-data yang disimpan masih
belum terintegrasi dan efektif 0.12 1 0.12 4 0.48
Sumber Daya Manusia yang
kurang handal 0.08 2 0.16 4 0.32
Tumpang tindih dalam tugas antar
departemen 0.09 2 0.18 3 0.27
1.00
Faktor Eksternal Kunci
Potensi pasar Indonesia yang
masih cukup besar 0.09 3 0.27 4 0.36
Besarnya minat masyarakat
atas penggunaan sepeda motor 0.13 2 0.26 3 0.39
Penggunaan Teknologi
Informasi untuk efisiensi
perusahaan
0.08 3 0.24 4 0.32
Pemberlakuan otorisasi daerah
dari Main Dealer (KMI) 0.08 2 0.16 3 0.24
Pertumbuhan Market Share
yang meningkat
0.11 3 0.33 4 0.44
Pesaing dengan merek yang 0.13 3 0.39 4 0.52
89
lebih terkenal
Konsumen Fanatik dengan
merek tertentu 0.07 2 0.14 3 0.21
Promosi pesaing lebih gencar 0.15 2 0.30 3 0.45
Masuknya Pendatang baru
dengan modal yang lebih besar 0.09 3 0.27 2 0.18
Kondisi ekonomi negara yang
buruk 0.08 3 0.24 2 0.16
TOTAL 1.00 4.40 6.30
Kesimpulan dari matriks QSPM ini adalah strategi yang memiliki nilai TAS lebih
besar adalah strategi yang lebih layak untuk diimplementasikan. Dan diantara dua
alternatif yang dianalisis, strategi dengan membuat sistem database untuk sistem
pangadaan dan penjualan memiliki nilai TAS yang lebih besar, yaitu dengan nilai TAS
sebesar 6.30. Oleh karena itu, strategi yang lebih layak untuk diimplementasikan adalah
strategi tersebut, yaitu membuat sistem database untuk sistem pangadaan dan penjualan,
ditambah sistem informasi yang ada diperusahaan juga masih belum mendukung,
sehingga perusahaan lebih relevan dengan membuat sistem ini, agar dapat mendukung
kondisi yang ada diperusahaan sekarang ini, dan juga secara langsung dapat
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Karena semua sistemnya lebih teintegrasi
dan lebih efektif.
3.4 Analisis Critical Succes Factor (CSF)
Analisis CSF dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penentu atau
pendukung perusahaan untuk mencapai tujuan yang ingin di capai. Dengan
90
mengidentifikasi faktor-faktor tersebut maka akan mempermudah perusahaan untuk
mencapai tujuan.
Faktor-faktor penting yang merupakan kunci keberhasilan pada PT. Cakra Pilar
Sejati serta indikator yang dijadikan sebagai alat ukurnya adalah sebagai berikut:
1. Pelayanan yang baik dan berkualitas.
Pelayanan yang baik dan kualitas produk yang bagus selalu menjadi incaran para
konsumen. Maka dari itu sangat penting bagi perusahaan untuk menjaga kualitas
produknya agar tidak kalah bersaing dengan para pesaingnya. Dengan demikian
penjualan dapat ditingkatkan.
2. Sumber Daya Manusia.
Sumber daya manusia adalah tulang punggung perusahaan. Tanpa sumber daya
manusia yang handal tentunya perusahaan tidak dapat beroperasi dengan baik dan
sukses. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan sumber daya manusia yang handal dan
berkualitas. Serta meningkatkan mutu karyawannya melalui pelatihan-pelatihan agar
dapat mengenal kondisi pasar dengan baik dan membina hubungan dengan konsumen.
Dengan demikian perusahaan dapat berkembang dengan baik.
3. Pemasaran dan promosi yang baik dan juga tepat sasaran.
Perusahaan harus memasarkan produknya dengan baik agar memudahkan bagi
konsumen untuk membeli produk. Maka dari itu, perusahaan perlu mempromosikan
produknya tepat pada sasarannya, dan juga agar menanamkan image perusahaan yang
dalam dibenak masyarakat sekitar.
91
3.5 Analisis Key Performance Indicator (KPI)
Key Performance Indicator (KPI) adalah sebuah indikator yang digunakan untuk
mengukur kinerja dari perusahaan, melihat sejauh mana perusahaan memberi perhatian
kepada CSF. Bila indikator menunjukan kondisi yang positif maka ini menandakan
bahwa CSF telah diperhatikan dan ditingkatkan dengan baik. KPI PT. Cakra Pilar Sejati
adalah sebagai berikut:
1. Sering mengikuti pameran dan meningkatnya penjualan.
Hal ini mengindikasikan bahwa produk kawasaki mempunyai image yang baik
dimata konsumen dan harga yang diberikan cukup kompetitif dibandingkan pesaing.
2. SDM yang berkualitas dan dapat mengikuti kemajuan teknologi.
Dengan memanfaatkan teknologi, perusahaan dapat bersaing secara kompetitif
dengan perusahaan lainnya. Tentunya karyawan dari perusahaan perlu mengoperasikan
dan memanfaatkan teknologi yang ada dan menambahkannya bila dirasakan perlu.
Sumber daya manusia yang bagus dapat menganalisis gejolak pasar serta mengantar
perusahaan menuju kesuksesan.
3. Terjalinnya kerjasama yang baik dengan bank-bank penyedia jasa kredit motor
(Leasing).
Mengindikasikan bahwa dengan terjalinnya kerjasama yang baik dengan Leasing,
maka dapat memperlancar kinerja perusahaan dan juga dapat meningkatkan penjualan
perusahaan.
3.6 Analisis Area, Fungsi, dan Proses Bisnis Perusahaan
Fungsi bisnis adalah sekumpulan aktivitas didalam perusahaan yang dapat
mendukung pencapaian misi perusahaan. Fungsi bisnis biasanya dikelompokkan
92
kedalam area-area fungsional perusahaan yakni area-area utama dimana sekumpulan
aktivitas perusahaan berjalan. Fungsi bisnis dapat dipecah menjadi proses bisnis, yakni
tindakan-tindakan spesifik yang memiliki titik awal dan akhir atau dapat diartikan
memiliki input dan menghasilkan output.
Analisis ini menggunakan diagram seperti diagram dekomposisi fungsi bisnis,
diagram hubungan entitas, dan matriks untuk memodelkan dan merekam data dari
semua kegiatan yang ada dalam perusahaan.
Analisis ini dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang
hubungan dan interaksi antara aspek-aspek informasi dalam perusahaan.
Tabel 3.18
Dekomposisi Area, Fungsi dan Proses Bisnis PT. Cakra Pilar Sejati
Area Fungsional
Fungsi Bisnis Proses Bisnis
Komersial Promosi Merencanakan dan Menentukan Strategi Pemasaran Melakukan Penawaran Produk
Melakukan kerjasama dengan pihak lain (Leasing) untuk memperlancar jalannya pemasaran
Membuat rencana pameran yang berhubungan dengan promosi
Pelayanan Pelanggan Memberikan Informasi tentang Produk dan perusahaan Menanggapi kritik dan saran perusahaan Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan Penjualan Menerima pesanan pelanggan Penetapan harga/tarif jasa Follow-up pesanan pelanggan Membuat laporan penjualan
93
Keuangan Perencanaan Keuangan Menganalisis kondisi keuangan Membuat anggaran keuangan Pengelolaan Arus kas Membuat Invoice Menerima pendapatan penjualan Mengeluarkan kas untuk pembelian dan biaya operasional Membuat laporan penerimaan kas Membuat laporan pengeluaran kas Pencatatan Akuntansi Mencatat transaksi keuangan Membuat laporan neraca keuangan Umum Perekrutan karyawan Melakukan seleksi karyawan Mengadakan tes dan wawancara Penempatan Karyawan Pelatihan karyawan Membuat jadwal pelatihan Mengadakan pelatihan karyawan Mengevaluasi program pelatihan karyawan Penggajian Menilai kinerja karyawan Menganalisis absensi karyawan Mengatur gaji karyawan Pengelolaan Hukum Menyiapkan kontrak kerja dengan pemasok Menangani masalah pajak Menangani izin usaha Pengelolaan Kantor Pengadaan peralatan kantor Memelihara peralatan kantor Pemeliharaan gedung Operasi Menganalisis order dari pelanggan Analisis kebutuhan pelanggan Menentukan lingkup pasar Menerima dan memproses pesanan
94
Perencanaan transaksi penjualan Menentukan jenis motor yang ingin di beli oleh konsumen Menulis data identitas konsumen Menentukan cara pembayaran motor ( tunai atau kredit)
Jika pembayaran kredit melakukan kerjasama dengan pihak lain (Leasing)
Membuat rencana operasi pengiriman barang Pengawasan Pengiriman Produk Mengawasi pengiriman produk ke pelanggan Perencanaan pemesanan produk (motor dan suku cadang) Menghitung pembelian yang masuk Memeriksa persediaan motor dan suku cadang Teknik Perencanaan perawatan motor Membuat rencana perawatan motor Pengendalian service motor Memeriksa kondisi motor pelanggan Permintaan penggantian spare-part dari pelanggan Melaksanakan service motor Pengendalian Persediaan Produk (Motor) Mengontrol persediaan motor Menerima kiriman dari pemasok (KMI) Menerima surat faktur motor dari pemasok (KMI) Membuat surat penerimaan barang Membuat surat pengeluaran barang Pemesanan produk ke pemasok Melakukan kerjasama dengan pemasok Membuat pesanan motor Membuat laporan pemesanan
(Sumber: Pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
Entitas-entitas kunci atau entitas kelompok/subjek data yang dapat diidentifikasi
dari dekomposisi area, fungsi, dan proses bisnis adalah sebagai berikut:
Tabel 3.19
Subjek data dan Entitas Data PT. Cakra Pilar Sejati
Subjek data Entitas data Pelanggan Pelanggan Pesanan pelanggan Pesanan pelanggan Laporan penjualan Laporan penjualan
95
Keuangan Anggaran keuangan Kas masuk Kas keluar Laporan keuangan Laporan penerimaan kas Laporan pengeluaran kas Laporan neraca keuangan Invoice Invoice Karyawan Karyawan kantor Teknisi (Montir) Jadwal pelatihan Jadwal pelatihan Pelatihan Pelatihan Absensi Absensi Gaji Gaji Pajak Pajak usaha Perlengkapan Perlengkapan kantor Motor Motor Rencana perawatan Rencana perawatan motor Perawatan Perawatan motor Suku cadang Suku cadang Pemasok Pemasok Pesanan pembelian Pesanan pembelian Laporan pembelian Laporan pembelian
(sumber: Pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
3.6.1 Matrik Fungsi Bisnis vs Eksekutif
Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis yang ada dalam perusahaan
dengan eksekutif, bagaimana tanggung jawab masing-masing eksekutif terhdap fungsi
bisnis yang ada. Berikut adalah gambar 3.7 yang merupakan matrik fungsi bisnis vs
eksekutif para PT. Cakra Pilar Sejati:
Tabel 3.20
Matrik Fungsi Bisnis dan Eksekutif PT. Cakra Pilar Sejati
Fungsi Bisnis\Eksekutif Direktur utama Promosi I Pelayanan Pelanggan I Penjualan I Perencanaan keuangan RAI Pengelolaan Arus kas
96
Pencatatan Akuntansi Perekrutan karyawan RAEW Pelatihan karyawan RAEW Penggajian Pengelolaan Hukum RA Pengelolaan Kantor I Menganalisis order dari pelanggan I Perencanaan transaksi penjualan I pengawasan pengiriman produk perencanaan pemesanan produk RA perencanaan perawatan motor I pengendalian service motor pengendalian persediaan produk I pemesanan produk ke pemasok RA
(sumber: pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
Pemetaan hubungan dari matrik fungsi bisnis vs eksekutif dilakukan dengan
menggunakan kode seperti betikut:
R = Direct management responsibilities (Eksekutif bertanggung jawab dalam fungsi
bisnisnya).
A= Executive or policy making authority (Eksekutif memiliki otoritas membuat
kebijaksanaan).
E = Technical expertise (Eksekutif bertindak sebagai tenaga ahli).
I = Involved in the function (Eksekutif bertindak didalam fungsi yang ada).
W = Actual execution of the work ( Eksekutif melakukan pekerjaan secara aktual).
Untuk kode I (Involved) hanya digunakan juga kode R (Responsible) atau kode A
(Authority) tidak digunakan. Kemudian untuk sebagian eksekutif dapat memiliki empat
kode R, A, E, dan W, sedangkan sebagian lainnya mungkin hanya memiliki satu kode.
97
3.6.2 Matrik Fungsi Bisnis vs unit organisasi
Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi dengan unit organisasi yang ada
didalam perusahaan, dimana tiap unit organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab atas
suatu fungsi bisnis dalam perusahaan. Saat unit organisasi dapat memiliki tugas dan
tanggung jawab terhadap beberapa fungsi bisnis. Berikut adalah tabel 3.22 yang
merupakan matrik fungsi bisnis vs unit organisasi pada PT. Cakra Pilar Sejati:
Tabel 3.21
Matrik Fungsi Bisnis vs Unit Organisasi PT. Cakra Pilar Sejati
Unit Organisasi
Fungsi Bisnis Bendahara Sekretaris Bagian
TeknisiBagian
Pemasaran Bagian
Spare-part
Promosi * Pelayanan Pelanggan * Penjualan * Perencanaan keuangan * Pengelolaan Arus kas * Pencatatan Akuntansi * Perekrutan karyawan * Pelatihan karyawan * * * Penggajian * * * * * Pengelolaan Kantor * Pengelolaan Hukum * Menganalisis order dari pelanggan * Perencanaan transaksi penjualan * * pengawasan pengiriman produk * perencanaan pemesanan produk * perencanaan perawatan moto * * * pengendalian service motor * * * pengendalian persediaan produk * * pemesanan produk ke pemasok * (sumber: pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
98
3.6.3 Matrik Fungsi Bisnis vs Subjek Data
Matrik ini memetakan hubungan antara fungsi bisnis dengan subjek data yang
terkait dengan aktivitas perusahaan. suatu fungsi bisnis dapat membaca (read) satu atau
beberapa subjek data, selain itu suatu subjek data juga dapat dibuat atau dihasilkan
(create), diubah (update), dan dihapus (delete) oleh suatu fungsi bisnis didalam
perusahaan. berikut adalah tabel 3.23 yang merupakan matrik fungsi bisnis vs subjek
data pada PT. Cakra Pilar Sejati:
99
Tabel 3.22
Matriks Fungsi Bisnis vs Subjek Data pada PT. Cakra Pilar Sejati Subjek Data
Fungsi Bisnis Pe
lang
gan
Pesa
nan
pela
ngga
n
Lapo
ran
penj
uala
n
Keu
anga
n
Lapo
ran
keua
ngan
Invo
ice
Kar
yaw
an
Jadw
al p
elat
ihan
Pela
tihan
Abs
ensi
Gaj
i
Paja
k
Perle
ngka
pan
Mot
or
Ren
cana
per
awat
an
Pera
wat
an
Suku
cad
ang
Pem
asok
Pesa
nan
pem
belia
n
Lapo
ran
pem
belia
n
Promosi R R R R R
Pelayanan Pelanggan RU R R R R
Penjualan CRUD CRUD CRUD R
Perencanaan keuangan CRUD R R
Pengelolaan Arus kas R RU CRUD CRUD R R R R R
Pencatatan Akuntansi CRUD CRUD R R R R R
Perekrutan karyawan CRUD CRUD CRUD
Pelatihan karyawan RU CRUD CRUD
Penggajian RU RU R RU
Pengelolaan Hukum RU CRUD R
Pengelolaan Kantor RU CRUD
Perencanaan transaksi penjualan R R R R
Pengawasan pengiriman produk
Perencanaan pemesanan produk
Perencanaan perawatan motor R R R
Pengendalian service motor R RU CRUD R RU
Pengendalian persediaan produk R R R
Pemesanan produk ke pemasok R CRUD CRUD CRUD CRUD CRUD
(sumber: pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)
100
3.6.4 Entity Relation Diagram (ERD) Perusahaan
ERD digunakan untuk menggambarkan hubungan yang relevan dari entitas-entitas
kunci atau kelompok entitas atau subjek data dalam sebuah perushaan.
Berikut adalah gambar 3.4 yang merupakan ERD pada PT. Cakra Pilar Sejati:
Gambar 3.4 ERD PT. Cakra Pilar Sejati (sumber: pengolahan data internal PT. Cakra Pilar Sejati)