bab 3 analisis sistem berjalan 3.1 sejarah singkat sma...

47
52 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA Gonzaga Kolese Gonzaga dan Seminari Menengah Wacana Bhakti adalah dua unit karya yang berbeda tetapi bertalian satu sama lain. Keduanya merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan di dalam satu lembaga pendidikan yakni Badan Seminari Wacana Bhakti.Seminari Menengah Wacana Bhakti menampung dan mendidik para calon imam di tingkat menengah. Di kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti pendidikan di Kolese Gonzaga. Pada awalnya direncanakan sebuah Seminari Menengah di Keuskupan Agung Jakarta, namun kemudian dipikirkan bahwa mendirikan seminari menjadi terlalu mahal biaya operasionalnya.Sebuah Kolese akhirnya didirikan bersamaan dan berdampingan dengan seminari di atas tanah seluas 2,8 hektar di wilayah Pejaten Barat ini.Semula tanah ini adalah tanah milik Mgr. A. Djajaseputra, S.J. (Alm). Oleh Pengganti Mgr. Djajaseputra S.J., dibentuklah sebuah panitia kecil untuk pembangunan kompleks Seminari dan Sekolah. Pengajuan izin untuk mendirikan bangunan sudah dimulai sejak tahun 1978, namun baru lima tahun kemudian izin keluar. Maka mulai saat itu panitia kecil yang ditunjuk terus bekerja keras, menghimpun dana, dan mengadakan studi-studi untuk merencanakan pembangunannya. Tidak lebih dari dua tahun (1986-1987), seluruh kompleks Seminari yang dirancang oleh Ir Wanda Basuki ini selesai dikerjakan. Tahun1987/1988 mulai dilaksanakanproses pembelajaran angkatan I, dengan nama

Upload: vodiep

Post on 13-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

 

52  

BAB 3

ANALISIS SISTEM BERJALAN

3.1 Sejarah Singkat SMA Gonzaga

Kolese Gonzaga dan Seminari Menengah Wacana Bhakti adalah dua unit

karya yang berbeda tetapi bertalian satu sama lain. Keduanya merupakan kesatuan

yang tidak terpisahkan di dalam satu lembaga pendidikan yakni Badan Seminari

Wacana Bhakti.Seminari Menengah Wacana Bhakti menampung dan mendidik para

calon imam di tingkat menengah. Di kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti

pendidikan di Kolese Gonzaga.

Pada awalnya direncanakan sebuah Seminari Menengah di Keuskupan

Agung Jakarta, namun kemudian dipikirkan bahwa mendirikan seminari menjadi

terlalu mahal biaya operasionalnya.Sebuah Kolese akhirnya didirikan bersamaan

dan berdampingan dengan seminari di atas tanah seluas 2,8 hektar di wilayah

Pejaten Barat ini.Semula tanah ini adalah tanah milik Mgr. A. Djajaseputra, S.J.

(Alm). Oleh Pengganti Mgr. Djajaseputra S.J., dibentuklah sebuah panitia kecil

untuk pembangunan kompleks Seminari dan Sekolah. Pengajuan izin untuk

mendirikan bangunan sudah dimulai sejak tahun 1978, namun baru lima tahun

kemudian izin keluar. Maka mulai saat itu panitia kecil yang ditunjuk terus bekerja

keras, menghimpun dana, dan mengadakan studi-studi untuk merencanakan

pembangunannya. Tidak lebih dari dua tahun (1986-1987), seluruh kompleks

Seminari yang dirancang oleh Ir Wanda Basuki ini selesai dikerjakan.

Tahun1987/1988 mulai dilaksanakanproses pembelajaran angkatan I, dengan nama

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

53  

 

SMA Kanisius Unit Selatan. Tanggal 3 November 1988 merupakan hari bersejarah

bagi Kolese Gonzaga karena pada hari itu sekolah diresmikan oleh Mgr. Leo

Soekoto S.J. bersama dengan Bapak Mochtar Zakaria, Wali Kota Jakarta Selatan.

Berkat kerja keras P. J. Drost, S.J., Kepala Sekolah yang sekaligus Rektor

pertama bersama seluruh staff pengajar dan karyawan, pada tahun ajaran ke empat

tepatnya pada tanggal 9 Januari 1991, Kolese Gonzaga mendapatkan status

disamakan dari Pemerintah. Semenjak itu upaya-upaya pengembangan pendidikan di

Kolese Gonzaga dan Seminari Wacana Bhakti ini terus ditingkatkan. Mulai tahun

1990, untuk memberikan nuansa pergaulan para remaja yang wajar baik bagi para

seminaris maupun para siswa Kolese Gonzaga pada umumnya, mulailah Kolese

Gonzaga menerima putri. Bagi para seminaris sendiri diharapkan agar sejak dalam

proses pendidikan awal tidak menjadi canggung bertegur sapa dengan kaum wanita.

Apabila dalam medan pelayanan imamat kelak merekapun mesti berhadapan dengan

keduanya secara wajar. Bagi para siswapun diharapkan agar sejak awal mereka dapat

mengalami pergaulan yang wajar. Di bawah kepemimpinan P. R. Murtrisunu

Wisnumurti, S.J. (1991-1993) Br. Budiharjo S. J. (1993-2000), dan P.J. Heru

Hendarto, S.J. (2000-sekarang) berbagai pengembangan dan penataan fisik

dilaksanakan.

Ruang-ruang laboratorium yang dirasakan kurang memadai diadakan

dengan menggeser R. ganti siswa/i & R. Guru, sehingga sekarang telah disediakan

ruang praktikum Fisika, Kimia dan Biologi. Keasrian taman pun tak luput dari

perhatian sehingga Kolese Gonzaga menjadi kompleks yang sejuk demi

pengembangan proses belajar mengajar di sekolah. Ruang perpustakaan yang semula

tanpa pendingin telah bisa dinikmati sebagai ruang yang sejuk ber-AC sehingga

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

54  

 

nyaman untuk membaca. Akhirnya Sport Hall Kolese Gonzaga juga diperluas,

sehingga menjadi sangat memadai sebagai tempat olah raga indoor untuk basket,bola

volley, Tennis dan 3 lapangan bulu tangkis ditambah tribun. Juga penambahan

fasilitas Lab. Komputer satu siswa satu komputer dan Lab. bahasa yang sangat

memadai termasuk R. AVI maupun R. Seni (R.Teater dan Tari).

Lewat proses refleksi atas pengalaman bersama memasuki lustrum ke

dua, pada tahun 1995 dirumuskan visi-misi pendidikan Kolese Gonzaga dan

Seminari Menengah Wacana Bhakti, yakni : ”membentuk pemimpin masa depan

yang memiliki keunggulan, kompetensi, tanggung jawab, sikap terbuka dan daya

integratif dengan semangat pelayanan dan kepedulian” Proses belajar mengajar di

Kolese Gonzaga bertujuan untuk memberikan dasar yang kokoh bagi pertumbuhan

mental, kepribadian, kemampuan intelektual dan keterampilan para siswa serta rasa

tanggung jawab sosial yang nyata, maka dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan di

Kolese Gonzaga adalah : pembentukan pribadi seutuhnya yang mengutamakan

hidup, mengembangkan nurani yang diterangi oleh iman untuk melayani sesama

berdasarkan kasih serta kompetensi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang

diperolehnya.

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

55  

 

3.2 VISI, MISI dan Profil Lulusan SMA Gonzaga Jakarta

Visi SMA Gonzaga Jakarta :

"Membentuk pemimpin masa depan yang memiliki keunggulan,

kompetensi dan tanggungjawab, sikap terbuka dan daya integrative dengan

semangat pelayanan dan kepedulian"

Visi ini membawa tugas yang tidak ringan yang harus diemban yakni

suatu proses yang sekondusif mungkin dalam pembentukan pribadi, yaitu suatu

proses pembentukan yang memiliki ciri keunggulan dibidang pengembangan

intelektual, kerohanian, kepribadian dan sosial. SMA Gonzaga mesti mampu

mengangkat peluang terbukanya kesadaran untuk memprioritaskan nilai-nilai

kehidupan ( pendidikan yang berkarakter), sikap kritis, keadilan, dan kepedulian.

Maka pengembangan komunitas pendidikan reflektif sangat diperlukan untuk

semakin mendorong tumbuhnya pribadi-pribadi yang mampu mengambil

pilihan-pilihan hidup secara benar bagi masa depan para peserta didik.

Misi SMA Gonzaga Jakarta:

1. Mengembangkan pribadi dewasa dan utuh, melalui pengalaman, refleksi

aksi dan evaluasi.

2. Memupuk kepedulian sosial.

3. Mengembangkan pemahaman dan penghayatan nilai-nilai kehidupan

melelui latihan rohani.

4. Menanamkan nilai-nilai kristiani dalam kehidupan sehari-hari

5. Membina sikap terbuka dan kesukaan berdialog

6. Pendekatan pribadi (personal approach)

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

56  

 

7. Menumbuhkembangkan diri secara terus-menerus

SMA Gonzaga bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki ciri-

ciri berikut :

1. Kokoh sebagai pribadi, mampu beradaptasi dengan perkembangan

masyarakat dan perkembangan global, dengan tetap berpegang pada

penilaian hati nurani yang sehat serta kepedulian bagi sesama.

2. Bersikap proaktif, mampu mencari dan mengolah informasi dari berbagai

sumber.

3. Mampu mempelajari hal-hal baru sehingga dapat menyesuaikan diri dengan

baik.

4. Memiliki keterampilan berkomunikasi di tengah masyarakat.

5. Memahami dan menghargai kerjasama dengan macam-macam orang dari

berbagai macam latar belakang.

6. Memiliki sikap positif terhadap kerja tangan yang bertumpu pada

penghargaan akan martabat manusia.

7. Mencintai dan memelihara lingkungan hidupnya.

8. Peduli terhadap sesama, khususnya yang miskin dan menderita.

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

57  

 

3.3 Struktur Organisasi , Pembagian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang

3.3.1 Struktur Organisasi SMA Gonzaga

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMA Gonzaga

(Sumber : Buku Pedoman SMA Gonzaga, 2008) 

3.3.2 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

3.3.2.1 Tugas Kepala Sekolah

Mengelola sekolah sesuai Standar Pengelolaan Pendidikan dengan

mengimplementasikan Standar Kompetensi sebagai pendidik,

manager, administrator, supervisor, leader, motivator dalam:

a. Menjabarkan visi kedalam misi target mutu, merumuskan

tujuan dan target mutu yang akan dicapai, menganalisis

tantangan, peluang, peningkatan mutu, bertanggung jawab

dalam membuat anggaran sekolah.

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

58  

 

b. Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan

keputusan penting sekolah, pengambilan keputusan

tersebut harus melibatkan penyelenggara sekolah.

c. Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari

orang tua peserta didik dan masyarakat, menjaga dan

meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga

kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian

penghargaan atas prestasi dan sangsi atas pelanggaran

peraturan dank kode etik.

d. Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi

peserta didik dan bertanggung jawab atas perencanaan

partisipasif mengenai pelaksanaan kurikulum.

e. Merumuskan program supervisi dan melaksanakan, serta

memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja

sekolah/ madrasah, melaksanakan bibingan penyusunan

program bimbingan konseling.

f. Meningkatkan mutu pendidikan melalui efektifitas dan

efisiensi dari pengembangan, pemberdayaan 8 Standar

Nasional Pendidikan.

g. Menyusun Program Jangka Menengah (PJM) 4 tahun dari

8 Standar Nasional Pendidikan.

h. Melaksanakan Analysis SWOT dar keberadaan 8 Standar

Nasional Pendidikan.

i. Menyusun Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

59  

 

j. Mengkoordinasikan Penyusunan KTSP sesuai Standar Isi

dan Standar Kompetensi Lulusan Standar Sasional atau

Standar Kurikulum Nasional Plus atau standar Kurikulum

berlevel International.

k. Menyusun Program Penjagaan Mutu(QA) dan

pengendalian Mutu (QC) Pendidikan

3.3.2.2 Tugas Wakil Kepala Sekolah

1. Membantu Kepala Sekolah dalam:

• Menjabarkan visi kedalam misi target mutu,

merumuskan tujuan dan target mutu yang akan

dicapai, menganalisis tantangan, peluang, kekuatan

dan kelemahan sekolah/madrasah, membuat

rencana kerja strategis dan erncana kerja tahunan

untuk pelaksanaan peningkatan mutu, bertanggun

jawab dalam membuat anggaran sekolah.

• Melibatkan guru, komite sekolah dalam

pengambilan keptusan penting sekolah,

pengambilan keputusan tersebut harus melibatkan

penyelenggara sekolah.

• Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan

intensif dari orang tua peseta didik dan masyarakat,

menjaga dan meningkatkan motivasi kerja

pendidik dan tenaga kependidikan dengan

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

60  

 

menggunakan sistem pemberian penghargaan atas

prestasi dan sansi atas pelanggaran peraturan dan

kode etik.

• Menciptakan lingkungan pembelajaran yang

efektif bagi peserta didik dan bertanggung jawab

atas perencanaan parisipasif mengenai pelaksanaan

kurikulum.

• Merumuskan program supervisi dan melaksanakan,

serta memanfaatkan hasil dupervisi untuk

meningkatkan kinerja sekolah/madrasah,

melaksanakan bimbinga penyusunan program

bimbingan konseling.

• Meningkatkan mutu pendidikan melalui efektifitas

dan efisiensi dari pengembangan, pemberdayaan 8

Standar Nasional Penddikan.

• Menyusun Program Jangka Menengah (PJM) 4

tahun dari 8 Standar Nasional Pendidikan.

• Melaksanakan Analysis SWOT dari keberadaan 8

Standar Nasional Pendidikan.

2. Membantu Kepala Sekolah dalam:

• Menyusun Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

61  

 

• Pelaksanaan Penyusunan KTSP sesuai Standar Isi

dan Standar Kompetensi Lulusan Standar Nasional

atau Standar Kurikulum Nasional Plus dan atau

standar Kurikulum berlevel International.

• Penyusunan program pengembangan diri melalui

Bimbingan Konseling dan ekstrakulikuler.

• Penyusunan Program Penjagaan Mutu (QA) dan

Pengendalian Mutu (QC) Pendidikan.

• Mengkoordinasikan pelaksanaan program

pengembangan diri melalui Bimbingan Konseling

dan ekstrakulikuler.

• Mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran

akademik dan pembelajaran non akademik.

• Mengkoordinasikan pelaksanaan supervise sebagai

aksion riset dan pelaporan tingkat efektifitas dan

produktifitas pelaksanaan pembelajarna akademik

dan pembelajaran non akademik dari pengkajian

data supervise akademik dan non akademik.

• Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu

(QA) dan pengendalian mutu(QC) mutu proses

belajar dan mutu hasil belajar akademik dan non

akademik.

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

62  

 

3.3.2.3 Tugas Guru Mata Pelajaran

1. Menjadi figure contoh bagi siswa dalam sopan santun,

etos kerja dan disiplin.

2. Melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai agen

pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik,

membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi

manusia berkualitas dan mampu mengaktualisasikan

potensi kemanusiaannya secara optimal.

3. Menggunakan fasilitas, peralatan dan alat bantu yang

tersedia secara efektif dan efisien.

4. Mengarahkan kepada pendekatan kompetensi agar dapat

mengasilkan lulusan yang mudah beradaptasi, memiliki

motivasi, kreatif, mandiri, mempunyai etos kerja yang

tinggi, memahami belajar seumur hidup, dan berpikir

secara logis dalam menyelesaikan masalah.

5. Membuat persiapan pembelajaran siswa dalam

Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran:

a. Menyusun silabus mandiri sesuai standar isis dan

standar kompetensi llulusan standar nasional atau

standar nasional plus dan atau standar kurikulum

tingkat internasional.

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

63  

 

b. Mengidentifikasi silabus mandiri dalam pemetaan

alat pelajaran, sumber belajar, model pembelajaran

interaktif dan penilaian otentik.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran atau

disiplin disain pembelajaran siswa (Lesson Scheme

Works)

d. Menentukan standar kriteria ketuntasan minimal

mata pelajaran yang dimiliki.

e. Menyusun kisi-kisi tes tertulis dan non tes untuk

menyusun Paket Uji Kompetensi setiap

Kompetensi Dasar sesuai karakteristik mata

pelajaran dalam penguasaan dan Pemahaman

konsep dan Penerapan Konsep atau menguji

kemampuan kognitif, skills dari afektif.

f. Melaksanakan proses oembelajaran interaktif

berbasis kecerdasan sesuai model pembelajaran

interaktif yang dipilih dan sesuai jadwal

pembelajaran.

g. Melaksanakan Penilaian autentik berbasis

kecerdasan setiap pokok materi sesuai Standar

Kompetensi(SK) dan Kompetensi Dasar (KD)

melalui tes tertulis, observasi dan atau tugas-tugas

lain sesuai karakterisktik mata pelajaran yang

dimiliki, remedial dan atau pengayaan.

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

64  

 

h. Melaporkan hasil belajar kepada Kepala Sekolah

sesuai sistem informasi manajemen penilaian

melalui Kepala Sekolah tentang:

a. Perkembangan pencapaian Ketuntasan

belajar setiap Uji Kompetens KD(UH),

UTS dan UAS berdasarkan KKM dan SNP.

b. Nilai Raport atau Laporan hasil belajar

siswa setiap tengah semester, akhir

semester, akhir tahun pelajaran.

c. Perkembangan Gane Score Achivement

(GSA) setiap hasil uji kompetensi kepada

siswa secara klasikal.

d. Perkembangan analisa hasil penilaian

sebagai langkah pengendalian mutu atau

quality control (QC) dan pengendalian

mutu atau quality assurance(QA) dari

mutu proses da mutu hasil belajar sesuai

mata pelajaran yang dimiliki.

3.3.2.4 Tugas Wali Kelas

Wali kelas membantu Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekola

dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1. Mengelola perkembangan kemajuan prestasi siswa dan

situasi kelas

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

65  

 

2. Menyelenggarakan administrasi kelas meliputi:

a. Membuat denah tempat duduk siswa,

b. Mengatur daftar piket kelas,

c. Merekap kehadiran dan absensi siswa,

d. Mengontrol buku kegiatan pembelajaran,

e. Mengontrol tata tertib kelas,

f. Mengisi pengolahan nilai siswa(leger),

g. Menyusun catatan khusus tentang siswa,

h. Mengisi buku laporan hasil belajar siswa(rapor)

i. Melaporkan mutu hasil belajar akademik semua

mata pelajaran di kelasnya,

j. Membagi buku LHBS (rapor) secara langsung

kepada orang tua siswa.

3.3.2.5 Tugas Kepala Tata Usaha / Koordinator Administrasi

Sekolah

1. Menyusun Program Pengembangan Administrasi Sekolah

(PPAS).

2. Menyusun administrasi ketenagaan dan kesiswaan.

3. Mengembangkan dan pembinaan kerja yang efektif dan

efisien pelayanan administrasi sekolah.

4. Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.

5. Menyajikan data/statistik siswa.

6. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K.

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

66  

 

7. Mengembangkan Sistem Informasi Manajement (SIM)

administrasi sekolah agar pelayanan cepat, tepat, dan

menyenangkan.

8. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan

ketatausahaan secara berkala.

3.4 Sistem Pembelajaran Yang Sedang Berjalan

Dari hasil diskusi dan wawancara dengan pihak SMA Gonzaga mengenai

sistem pembelajaran yang berlajan selama ini, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pada awal tahun ajaran baru, Wakasek bidang kurikulum akan membuat rencana

jadwal mengajar yang akan diberikan kepada guru-guru bidang studi sesuai

dengan kurikulum yang ditetapkan Depdiknas yaitu kurikulum KTSP. Guru

bidang studi merancang materi-materi yang akan diajarkan sesuai dengan

kurikulum KTSP tersebut. Rencana tersebut, kemudian akan dipertimbangkan

oleh guru bidang studi untuk direvisi jika ada perubahan. Wakasek bidang

kurikulum akan mengarsipkan jadwal proses belajar mengajar yang pasti dan

materi mengajar guru. Wakasek kurikulum akan memberikan jadwal mengajar

yang pasti beserta silabus pelajaran. Secara otomatis saat jadwal mengajar para

guru telah ditentukan jadwal pelajaran siswa akan disesuaikan .

Mulai tahun ajaran 2009/2010 di SMA Gonzaga telah diterapkan metode

baru dalam proses belajar mengajar yaitu metode moving class di mana bukan

guru yang menghampiri murid, tetapi sebaliknya murid yang menuju kelas yang

sudah ditentukan dan guru sudah siap di kelas (Guru memiliki ruangnya sendiri).

Di kelas guru akan memberi pelajaran berupa penjelasan materi, catatan, latihan,

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

67  

 

tugas, ulangan, diskusi dan lain-lain. Siswa juga dapat bertanya kepada guru, dan

guru akan menjawab pertanyaan siswa tersebut. Guru akan memberikan nilai dari

tugas atau ulangan yang telah dikerjakan oleh siswa.

Setiap nilai dari latihan dan ulangan yang diberikan para guru bidang studi

kepada siswa akan dimasukkan ke dalam buku nilai. Ada 3 jenis ulangan yang

diberikan yaitu ulangan harian, ulangan blok dan ulangan umum. Ulangan harian

diberikan sesuai dengan perencanaan masing-masing guru bidang studi, 3 kali

ulangan harian tiap semesternya. Ulangan blok berlangsung saat pertengahan

semester, pelaksanaannya telah ditentukan oleh sekolah. Setelah dilakukan

penilaian, dikumpulkan beberapa siswa yang hasil ulangannya tidak memenuhi

standar penilaian guru, maka siswa itu wajib untuk mengikuti remedial atau

pengulangan untuk memperbaiki nilai ulangannya. Sebelum ulangan umum,

maka akan diadakan clinical program untuk me-review materi-materi yang telah

diajarkan sebelumnya. Ulangan umum berlangsung di akhir semester,

pelaksanaannya juga telah ditentukan jadwalnya oleh sekolah. Setiap akhir

semester guru bidang studi mengakumulasikan nilai siswa berdasarkan nilai

tugas dan ulangan. Nilai-nilai tersebut nantinya dipisahkan menurut kelas dan

diberikan kepada wali kelas. Wali kelas akan memasukan nilai tiap siswa

kedalam rapor untuk kemudian diberikan kepada orangtua murid, sebagai

laporan hasil belajar anaknya selama disekolah pada semester tersebut.

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

68  

 

Adapun jadwal proses belajar mengajar di SMA Gonzaga adalah sebagai berikut:

Jam 07.00 - 07.45 : Pelajaran Pertama (I)

Jam 07.45 - 08.30 : Pelajaran Kedua (II)

Jam 08.30 – 09.15 : Pelajaran Ketiga (III)

Jam 09.15 – 09.30 : Istirahat Pertama

Jam 09.30 – 10.15 : Pelajaran Keempat (IV)

Jam 10.15 – 11.00 : Pelajaran Kelima (V)

Jam 11.00 - 11.45 : Pelajaran Keenam (VI)

Jam 11.45 – 12.10 : Istirahat Kedua

Jam 12.10 – 12.50 : Pelajaran Ketujuh (VII)

Jam 12.50 – 13.30 : Pelajaran Kedelapan (VIII)

Catatan:

• Hari Senin s/d. Kamis 8 jam pelajaran

• Hari Jumat dan Sabtu 6 jam pelajaran

• Lima menit sebelum pelajaran I, IV, dan VII siswa harus siap di dalam kelas.

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

69  

 

Gambar 3.2 Sistem Pembelajaran yang Berjalan

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

70  

 

3.4.1 Sistem Ujian Remedial

Sistem ujian remedial yang berjalan selama ini, dapat dijelaskan

sebagai berikut. Setelah guru menilai ulangan harian atau ulangan blok

yang telah dikerjakan oleh siswa. Maka guru tersebut mengetahui siswa

mana saja yang harus mengikuti remedial. Siswa yang harus mengikuti

remedial adalah siswa yang nilai ulangan harian atau ulangan bloknnya

kurang dari standar nilai yang telah ditetapkan sekolah yaitu 72. Siswa

yang mengikuti remedial cukup banyak.

Guru akan mengumumkan jadwal remedial di papan tulis. Pada

saat waktu remedial tiba, siswa yang telah menempati ruangan yang telah

ditentukan harus mengerjakan soal remedial yang telah diberikan oleh

guru dan setelah selesai mengerjakannya, siswa mengumpulkan jawaban

remedial tersebut. waktu dalam mengerjakan soal remedial adalah 45

menit. Setelah dikumpulkan maka guru akan menilai remedial tersebut

dan memberikan nilai remedial kepada siswa.

Apabila nilai dari siswa yang mengikuti remedial masih dibawah

standar yang telah ditetapkan sekolah sebanyak tiga kali berturut-turut,

maka guru akan melaporkan hal tersebut kapada moderator. Moderator

akan memberikan surat peringatan kepada siswa, untuk dapat

meningkatkan nilainya tersebut. Apabila remedial yang berikutnya masih

dibawah standar maka, guru akan melapor kembali kepada moderator,

wali kelas akan membuat surat peringatan yang akan ditujukan kepada

orang tua siswa.

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

71  

 

Apabila siswa yang diharuskan mengikuti remedial tetapi tidak

mengikuti remedial tersebut sebanyak dua kali berturut-turut maka guru

akan melaporkan kepada moderator. Moderator akan memberikan surat

peringatan kepada siswa tersebut, untuk harus dapat mengikuti remedial

yang berikutnya. Tetapi, apabila remedial yang berikutnya tetap tidak

diikuti oleh siswa tersebut. Maka, guru akan melapor kepada moderator,

lalu moderator akan memberikan surat peringatan kepada orang tua

siswa.

Gambar 3.3 Rich Picture Remedial

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

72  

 

3.4.2 Sistem Pembelajaran Clinical Program

Clinical Program atau sering dikenal dengan program pengayaan

pelajaran merupakan salah satu program sekolah dalam meningkatkan

kualitas belajar siswa. Program ini berlaku bagi mata pelajaran pokok

seperti IPA (Fisika, Kimia, Biologi, Matematika), IPS (Ekonomi,

Akuntansi, Sejarah, Geografi,), Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

Sistem pembelajaran Clinical Program yang berjalan selama ini, dapat

dijelaskan sebagai berikut. Setelah guru menilai ulangan blok dari siswa.

Maka siswa yang ulangan bloknya kurang dari 72 maka harus mengikuti

clinical program agar persiapan menghadapi UAS lebih siap lagi. Jadwal

ulangan blok akan diumumkan kepada siswa melalui papan tulis.

Pada saat clinical program berlangsung maka guru akan me-

review materi selama 1 semester. Lalu guru akan memberikan catatan

kepada siswa dan menjawab pertanyaan apabila ada pertanyaan dari

siswa. Guru akan memberikan soal latihan untuk dikerjakan oleh siswa

dan kemudian dilakukan pembahasan soal. Clinical Program

dilaksanakan setiap selesai jam sekolah dan berlangsung selama 3 jam.

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

73  

 

Gambar 3.4 Rich Picture Sistem Clinical Program

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

74  

 

3.4.3 Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas X

Pembalajaran bahasa inggris kelas X memiliki standar kompetensi

sebagai berikut:

1. Mendengar ( Listening )

Memahami berbagai makna(interpersonal, ideasional, tekstual)

dalam berbagai teks lisan interaksional dan menolong terutama

yang berbentuk descriptive, narrative, spoof/recount, procedure,

report, news item, anekdot, exposition, explanation, discussion,

commentary, dan review.

2. Berbicara (Speaking)

Mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional,

tekstual) dalam berbagai teks lisan interaksional dan menolong

terutama yang berbentuk descriptive, narrative, spoof/recount,

procedure, report, news item, anekdot, exposition, explanation,

discussion, commentary, dan review.

3. Membaca (Reading)

Memahami berbagai makna(interpersonal, ideasional, tekstual)

dalam berbagai teks lisan interaksional dan menolong terutama

yang berbentuk descriptive, narrative, spoof/recount, procedure,

report, news item, anekdot, exposition, explanation, discussion,

commentary, dan review.

4. Menulis (Writing)

Mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, ideasional,

tekstual) dalam berbagai teks lisan interaksional dan menolong

Page 24: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

75  

 

terutama yang berbentuk descriptive, narrative, spoof/recount,

procedure, report, news item, anekdot, exposition, explanation,

discussion, commentary, dan review.

Materi pembelajaran bahasa inggris kelas X terdiri dari tahapan-

tahapan sebagai berikut:

1) Recount Text

2) Narrative Text

3) Procedure

4) Descriptive

5) News Item

6) Passive Voice

7) Reported Speech

8) Report

9) Analytical Exposition

10) Noun Phrase

11) Adjective Clause

12) Spoof

13) Hortatory Exposition

14) Complex Sentences

15) Modals

16) Conjunction

Page 25: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

76   

 

a. Permasalahan yang Dihadapi

Berdasarkan hasil analisis sistem yang berjalan di SMA Gonzaga Jakarta

terdapat permahasalahan yang dihadapi yaitu:

- Kurangnya waktu untuk kegiatan clinical program yang sekarang

ini hanya dilakukan sebanyak 1 pertemuan dengan durasi 3 jam

untuk membahas materi selama satu semester.

- Guru mengalami kesulitan untuk mendistribusikan materi

tambahan kepada siswa.

- Jumlah siswa yang mengikuti remedial dari tiap kelas tidak

menentu, dan seringkali adanya perbedaan kegiatan sepulang

sekolah membuat guru harus mengadakan ujian remedial susulan.

b. Usulan pemecahan masalah

Usulan pemecahan masalah yang terjadi di SMA Gonzaga yaitu

merancang suatu sistem E-Learning, dengan pertimbangan sistem tersebut

akan mampu digunakan untuk:

• Memberikan siswa lebih banyak soal review beserta

penjelasannya..

• Mendistribusikan materi tambahan untuk siswa dengan cepat

dengan adanya fasilitas multimedia dan blog.

• Memungkinkan siswa melakukan ujian remedial secara online.

Page 26: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

77   

 

E-Learning merupakan solusi yang paling baik untuk menjawab

permasalahan yang terjadi di SMA Gonzaga dengan alasan:

1. Penambahan waktu belajar diluar waktu sekolah kurang

memungkinkan karena adanya peraturan mengenai waktu belajar

di sekolah.

2. Infrastruktur yang dimiliki oleh SMA Gonzaga telah terpenuhi

dimana SMA Gonzaga sudah memiliki:

• Koneksi hot-spot internet,

• server,

• switch/router,

• kabel jaringan,

• Komputer yang terhubung dengan internet terdapat di

ruang guru dan ruang komputer.

• LCD Proyektor pada setiap ruang kelas, ruang komputer

dan laboratorium bahasa inggris.

• Laptop pribadi yang telah dimiliki oleh beberapa guru,

sehingga nantinya dibutuhkan penambahan komputer

untuk tiap-tiap kelas. (ini bukan merupakan suatu

keharusan).

Page 27: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

78   

 

c. Kebutuhan Proses Informasi

Untuk mendukung proses perancangan system yang akan diusulkan, maka

dibutuhkan proses informasi yang mencakup :

1. Informasi siswa dan guru yang aktif di SMA Gonzaga Jakarta

2. Informasi seringnya penggunaan komputer di kalangan siswa dan

guru.

3. Informasi tempat pengaksesan internet yang biasa digunakan,

khususnya oleh para siswa.

4. Informasi pemahaman siswa dan guru mengenai E-Learning.

5. Informasi penilaian siswa terhadap sistem yang berjalan saat ini.

6. Informasi mengenai hambatan utama yang dialami siswa dalam

sistem pembelajaran saat ini.

7. Informasi penilaian fitur utama yang perlu tersedia untuk mengatasi

masalah pada sistem Clinical Program yang berjalan.

Berdasarkan poin-poin kebutuhan informasi di atas, maka akan dilakukan

sebuah pengumpulan data dari hal-hal tersebut melalui penyebaran kuesioner

yang akan dibagikan kepada siswa kelas X , serta wawancara yang akan ditujukan

kepada salah satu guru, siswa dan Wakasek yang mengajar di SMA Gonzaga

Jakarta, sehingga akan diperoleh suatu informasi yang dapat mencakup seluruh

kebutuhan informasi utama yang dibutuhkan dalam merancang sebuah sistem

Clinical Program dan ujian remedial online usulan bagi SMA Gonzaga Jakarta.

Page 28: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

79   

 

3.5 Kuesioner dan Wawancara

Untuk mendukung analisis terhadap permasalahan yang terjadi di SMA

Gonzaga, maka dilakukan wawancara kepada Wakasek bidang kurikulum, Guru

bahasa inggris, dan beberapa siswa serta penyebaran kuesioner kepada 50 siswa

kelas X.

3.5.1 Hasil Kuesioner

1. Apakah Anda memiliki sambungan internet di rumah?

Gambar 3.5 Diagram Persentase Jumlah Siswa yang Memiliki Sambungan Internet di

Rumah

Pertanyaan No 1 berkaitan dengan jumlah siswa yang memiliki akses internet

di rumah. Secara umum terlihat bahwa hampir semua siswa dapat mengakses

internet di rumah masing-masing. Hal ini berarti pengaksesan internet bukan

menjadi kendala bagi siswa SMA Gonzaga.

Page 29: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

80   

 

2. Berapa lama waktu penggunaan internet dalam sehari?

Gambar 3.6 Diagram Lama Waktu Penggunaan Internet dalam Sehari

Pertanyaan No 2 berkaitan dengan menggunakan internet. Rata-rata jumlah

jam akses internet tiap siswa dalam sehari adalah selama 2-3 jam. Hal ini

berarti bahwa siswa/i SMA Gonzaga sudah terbiasa dan membutuhkan akses

internet.

3. Jenis koneksi apa yang Anda gunakan di rumah?

Gambar 3.7 Diagram Jenis Koneksi Internet yang Digunakan

Page 30: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

81   

 

Pertanyaan No 3 berkaitan dengan koneksi yang digunakan untuk akses

internet di rumah. Dari data yang terkumpul disimpulkan bahwa umumnya

menggunakan koneksi ADSL untuk akses internet di rumah, sisanya

menggunakan koneksi wi-fi , broadband 3G dan dial-up. Hal ini penting

dalam pembangunan website nantinya dimana fitur-fitur dan desain web

harus menyesuaikan dengan kecepatan akses internet para siswa.

4. Menurut Anda, apakah mata pelajaran bahasa inggris itu sulit?

Gambar 3.8 Diagram Tingkat Kesulitan Mata Pelajaran Bahasa Inggris

Pertanyaan nomor 4 berkaitan dengan tingkat kesulitan mata pelajaran bahasa

inggris. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 14 % siswa sample

menyatakan sulit untuk mempelajari mata pelajaran bahasa inggris. 64%

siswa sample menyatakan mata pelajaran bahasa inggris cukup sulit untuk

dipelajari dan 22% menyatakan mata pelajaran bahasa inggris mudah

dipelajari.

Page 31: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

82   

 

5. Apakah Anda mengikuti les tambahan untuk mempelajari bahasa inggris?

Gambar 3.9 Diagram Siswa yang Mengikuti Les Tambahan Bahasa Inggris

Pertanyaan nomor 5 berkaitan dengan tingkat kesulitan pelajaran bahasa

inggris sehingga siswa mengikuti les tambahan bahasa inggris. Dari data

yang telah terkumpul disimpulkan bahwa 24 % siswa sample mengikuti les

tambahan bahasa inggris. 76% siswa sample tidak mengikuti les tambahan

bahasa inggris. Dari wawancara lebih lanjut dengan siswa/i yang tidak

mengikuti les tambahan bahasa inggris menyatakan alasan beragam yaitu

karena kegiatan sekolah yang padat oleh kepanitian acara sekolah dan tidak

ada biaya untuk mengikuti les tambahan bahasa inggris.

Page 32: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

83   

 

6. Menurut Anda, bagaimana proses pembelajaran bahasa inggris di SMA

Gonzaga?

Gambar 3.10 Diagram Proses Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA Gonzaga

Pertanyaan No 6, berkatian dengan cara pembelajaran bahasa inggris di SMA

Gonzaga. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 54 % siswa sample

menyatakan sudah cukup baik, 40% menyatakan pembelajaran bahasa inggris

sudah baik. 6% siswa sample menyatakan pembelajaran bahasa inggris

sangat baik.

Page 33: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

84   

 

7. Apakah sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran bahasa inggris

sudah dipergunakan secara maksimal?

Gambar 3.11 Diagram Penggunaan Sarana dan Prasarana dalam Proses Pembelajaran

Bahasa Inggris

Pertanyaan No 7, mengenai sarana dan prasarana yang mendukung untuk

pembelajaran bahasa inggris. Sarana dan prasarana yang dimaksud yaitu

proyektor, papan tulis, internet, ruang laboratorium bahasa inggris, ruang

audio visual, dll. Dari data yang didapat dapat disimpulkan 72% siswa

sample menyatakan bahwa penggunaan sarana dan prasarana belum

digunakan secara maksimal. 28% siswa sample menyatakan bahwa

penggunaan sarana & prasarana sudah digunakan secara maksimal.

Page 34: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

85   

 

8. Apakah kendala yang ditemukan dalam pembelajaran bahasa inggris di

sekolah?

Gambar 3.12 Diagram Kendala yang Ditemukan dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

di SMA Gonzaga

Pertanyaan No 8 berkaitan dengan kendala - kendala yang dirasakan siswa

saat pembelajaran bahasa inggris berlangsung di kelas. Dari data yang

terkumpul dapat disimpulkan bahwa 50% siswa sample menyatakan sarana

dan prasarana yang kurang mendukung, 24% menyatakan bahwa jumlah

waktu pembelajaran yang kurang, 10% siswa sample menyatakan pengajar

bahasa inggris yang kurang kompeten(kualitas). Dan 16% siswa sample

menyatakan alasan lain diantaranya yaitu karena siswa/i kurang fokus, cara

mengajar guru yang kurang menarik, pelajaran yang diberikan terlalu dasar,

dan beberapa siswa merasa kurang mampu dalam mata pelajaran bahasa

inggris.

Page 35: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

86   

 

9. Apakah waktu pembelajaran bahasa inggris di sekolah sudah cukup?

Gambar 3.13 Diagram Waktu Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah

Pertanyaan No 9 berkaitan dengan durasi pembelajaran bahasa inggris di

sekolah. Dari data yang terkumpul disimpulkan bahwa 54% siswa sample

merasa durasi pembelajaran bahasa inggris masih kurang. 46% siswa sample

menyatakan waktu pembelajaran bahasa inggris sudah cukup.

Page 36: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

87   

 

10. Apakah Anda mengikuti clinical program untuk mata pelajaran bahasa

inggris?

Gambar 3.14 Diagram Jumlah Siswa yang Mengikuti Clinical Program

mata pelajaran Bahasa Inggris

Pertanyaan No 10 berkaitan dengan jumlah siswa yang mengikuti clinical

program mata pelajaran bahasa inggris di sekolah. Dari data yang terkumpul

disimpulkan bahwa 68 % siswa sample mengikuti clinical program mata

pelajaran bahasa inggris dan 32% tidak mengikuti clinical program. Hal ini

menunjukkan masih banyak siswa yang kesulitan dalam memahami materi

bahasa inggris sehingga harus mengikuti clinical program.

Page 37: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

88   

 

11. Apakah clinical program membantu Anda dalam memahami materi bahasa

inggris?

Gambar 3.15 Diagram Manfaat dari Clinical Program untuk Pembelajaran

Bahasa Inggris

Pertanyaan No 11 berkaitan dengan peran clinical program dalam membantu

pembelajaran bahasa inggris. Dapat disimpulkan 76% siswa sample yang

mengikuti clinical program menyatakan sangat terbantu dengan program

tersebut. Sedangkan 24% menyatakan tidak terbantu, alasan mereka yaitu

karena waktu pengadaan clinical program setelah jam sekolah sehingga

menjadikan mereka tidak dapat menangkap materi karena kelelahan.

Page 38: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

89   

 

12. Apakah clinical program berjalan efektif di SMA Gonzaga?

Gambar 3.16 Diagram Keefektifan Clinical Program yang Telah Berjalan

Pertanyaan No 12 berkaitan dengan tingkat keefektifitasan clinical program

yang telah berjalan. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa 35% siswa

sample menyatakan clinical program telah berjalan efektif, 41% menyatakan

cukup efektif dan 24% menyatakan belum efektif.

Page 39: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

90   

 

13. Apakah Anda pernah mengikuti pembelajaran e-learning?

Gambar 3.17 Diagram Persentase Siswa yang Pernah Mengikuti E-Learning

Pertanyaan No 13 berkaitan dengan pengetahuan siswa dengan e-learning.

Dari data yang diperoleh disimpulkan bahwa siswa pada umumnya belum

tahu dan belum pernah menggunakan e-learning sebagai sarana belajar.

3.5.2 Hasil Wawancara

Wawancara Kami lakukan sejalan dengan observasi untuk

mengetahui penjelasan lebih lanjut tentang sistem yang sedang berjalan di

SMA Gonzaga sekarang ini. Di bawah ini merupakan rangkuman dari

proses wawancara Kami dengan Wakasek Bidang Kurikulum SMA

Gonzaga :

T: Bagaimana kegiatan belajar mengajar di SMA Gonzaga ?

J: Kami menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran)

yang memberikan otoritas kepada sekolah untuk menetapkan nilai

Page 40: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

91   

 

minimum kelulusan suatu mata pelajaran. Nilai tersebut harus sama

dengan atau di atas nilai standar kelulusan yang tercantum dalam

buku pedoman KTSP. Bagi siswa belum mencapai nilai yang

ditetapkan sekolah, maka siswa belum lulus dan diwajibkan

mengikuti ujian remedial.

T: Apakah Bapak mengetahui e-learning ?

J: Ya. Kami bahkan berencana untuk menerapkan e-learning dengan

nama GonzL untuk mendukung moving class yang akan diterapkan

secara penuh pada tahun 2011. Sistem moving class ini sekarang sudah

mulai diterapkan tapi masih dilakukan per-kelas. Jadi, setiap mata

pelajaran siswa pindah kelas. Di tahun 2011, yang merupakan rencana

pemerintah juga, moving class yang akan berjalan memungkinkan

adanya percampuran antara kelas X, XI, XII di kelas yang sama,

seperti halnya sistem perkuliahan.

T: E-learning seperti apakah yang Bapak harapkan untuk diterapkan di

SMA Gonzaga?

J: E-learning yang dapat mendukung proses pembelajaran siswa di

sekolah dan di rumah, termasuk mendukung penjadwalan, nilai, dan

clinical program.

Page 41: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

92   

 

T: Dapatkah Bapak jelaskan apa yang dimaksud dengan Clinical

Program ?

J: Clinical Program adalah sebuah program pengayaan yang diadakan

sebanyak 1 pertemuan menjelang Ujian Akhir Semester dengan durasi

3 jam. Program ini diperuntukkan bagi siswa kelas X yang nantinya

akan mulai penjurusan. Clinical program ini tidak diikuti oleh semua

siswa kelas X. Hanya untuk siswa yang mendapatkan nilai Ujian Blok

yang di bawah standar SMA Gonzaga. Yang diajarkan di clinical

program adalah materi pembelajaran selama 1 semester. Jadi ini

semacam review. Para guru memiliki metode pengajaran yang

berbeda-beda untuk clinical program. Ada yang menerangkan kembali

seluruh materi atau dengan pembahasan soal. Waktu yang terbatas

tidak memungkinkan para guru mengajar secara efektif di clinical

program.

Untuk memperjelas apa yang disampaikan oleh Wakasek Bidang

Kurikulum, maka Kami mewawancarai guru mata pelajaran bahasa

inggris. Demikian rangkuman dari wawancara tersebut :

T: Apakah kendala yang Bapak hadapi ketika mengajar?

J: Karena pelajaran bahasa inggris terbagi menjadi 2, yaitu teori dan

praktek, maka waktunya pun terbagi meskipun apa yang dipelajari

Page 42: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

93   

 

sangat berkaitan. Sehingga banyak siswa yang kurang memahami

materi yang diajarkan.

T: Bagaimana hasil ujian selama ini?

J: Karena SMA Gonzaga menetapkan nilai minimal untuk mata pelajaran

bahasa inggris 72, yang lebih tinggi 7 poin bila dibandingkan nilai

standar yang tercantum dalam buku pedoman KTSP, maka jumlah

siswa yang “gagal” menjadi cukup banyak setiap kali ujian.

T: Apa yang harus dilakukan siswa ketika dikategorikan “gagal”?

J: Siswa wajib mengikuti ujian remedial yang biasanya diadakan setelah

jam pulang sekolah. Karena jumlah siswa yang mengikuti remedial

tidak menentu, maka dilakukan penggabungan bagi yang seangkatan.

Soal yang diberikan berbeda dengan soal ujian sebelumnya, tapi masih

dalam pokok bahasan yang sama. Nilai yang bisa didapatkan siswa

maksimal 72, sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan.

T: Apakah kriteria penilaian untuk mata pelajaran bahasa inggris?

J: Bahasa inggris memiliki 4 aspek penilaian, yaitu : reading, listening,

writing, dan speaking. Materi yang selama ini diajakan di sekolah

nantinya akan mendukung 4 aspek tersebut. Untuk memenuhi 4 aspek

tersebut, maka siswa harus menguasai grammar, didukung dengan

kemampuan berbicara yang baik (untuk speaking) dan mendengar

Page 43: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

94   

 

yang baik (untuk listening). Berdasarkan pengalaman, siswa masih

lemah di speaking dan listening, hal itu diakibatkan kurangnya latihan,

Kreatifitas guru dalam mengajar sangat dibutuhkan dalam

menyampaikan materi bahasa inggris. Saya sendiri selalu mencari

podcast sebagai bahan pembelajaran tambahan bagi siswa dan menulis

di blog yang berisi penjelasan tambahan mengenai apa yang diajarkan

di sekolah atau informasi-informasi umum berkaitan dengan bahasa

inggris untuk dibaca oleh siswa.

Karena keterbatasan hasil dari kuesioner, maka Kami

mewawancarai beberapa siswa untuk memperjelas apa yang Kami dapat

dari kuesioner dan melihat apa saja kendala-kendala yang dihadapi bila

dilihat dari sisi siswa. Dari beberapa siswa yang Kami wawancarai, Kami

merangkum menjadi satu apa yang Kami dapat dari para siswa :

T: Bagaimana proses pembelajaran bahasa inggris di sekolah selama ini ?

J: Menurut Saya, pembelajarannya sama saja dengan mata pelajaran lain.

Hanya saja Saya tidak bisa terlalu bergantung pada apa yang diajarkan

di kelas bila ingin memahami materi-materi bahasa inggris. Saya dan

mungkin banyak teman-teman lain juga mengikut les di luar. Sejauh ini

apa yang Saya dapat di sekolah masih sangat terbatas. Meskipun

pemanfaatan fasilitas seperti lab bahasa juga sudah cukup baik dan

beberapa guru pun sudah mulai memaksimalkan fasilitas yang

diberikan sekolah.

Page 44: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

95   

 

T: Apa yang Anda ketahui mengenai clinical program?

J: Clinical program diadakan di akhir semester sebagai pelajaran

tambahan setelah pulang sekolah.

T: Apakah banyak siswa yang mengikuti clinical program?

J: Cukup banyak dan disaring berdasarkan nilai ujian blok. Tetapi terkadang

ada siswa yang ingin mengikuti clinical program meskipun nilai ujian

bloknya mencapai nilai minimum yang ditetapkan.

T: Bagaimana proses pembelajaran di clinical program itu sendiri? Sama

seperti di kelas reguler?

J: Ya, kurang lebih sama. Tetapi karena materi yang disampaikan adalah

penggabungan dari seluruh materi yang diajarkan per semester, maka

guru menerangkannya secara lebih cepat. Memang ini merupakan

pengulangan yang seharusnya tidak perlu diterangkan kembali secara

detail. Maka sangat dibutuhkan keaktifan ekstra bagi siswa untuk

meminta penjelasan ulang bagi materi yang memang benar-benar belum

dimengerti. Waktu 3 jam yang disediakan sepertinya masih kurang, tetapi

untuk 3 jam itu saja bisa Kami jalani karena sekolah meniadakan kegiatan

ekstrakurikuler atau kepanitiaan menjelang Ujian Akhir Semester.

Page 45: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

96   

 

T: Apakah Anda pernah tidak mencapai nilai standar minimum yang

ditetapkan sekolah?

J: Ya, pernah beberapa kali.

T: Bagaimanakah proses ujian perbaikan atau remedial diadakan di SMA

Gonzaga?

J: Ujian dilakukan setelah jam pelajaran berakhir. Biasanya digabung

dengan kelas lain yang seangkatan. Soal biasanya berupa soal essay yang

berbeda dengan ujian sebelumnya. Apabila ada kegiatan sepulang sekolah

yang tidak bisa ditinggalkan, biasanya Saya meminta ijin untuk

mengikuti ujian remedial di lain hari.

3.5.3 Kesimpulan Kuesioner dan Wawancara

Secara keseluruhan, dapat Kami simpulkan bahwa standar nilai

yang ditetapkan SMA Gonzaga menuntut para siswanya untuk mencapai

nilai yang cukup tinggi. Sayangnya, clinical program sebagai program

yang diharapkan dapat membantu siswa, dirasa kurang berhasil dalam

pelaksanaannya. Materi-materi tambahan yang seharusnya disampaikan

seringkali tidak tersampaikan akibat kurangnya waktu pelaksanaan

clinical program tersebut.

Sebenarnya hal itu bukan hanya terjadi pada saat clinical

program, tetapi juga dalam kegiatan belajar mengajar reguler yang

berdampak pada banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah

Page 46: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

97   

 

standar. Pada akhirnya, hal tersebut-lah yang menimbulkan kewajiban

bagi siswa untuk mengikuti ujian remedial sebagai ujian perbaikan dan

mengikuti clinical program sebagai persiapan Ujian Akhir Semester.

Tingkat pemahaman siswa yang masih perlu ditingkatkan itu pula yang

membuat banyaknya siswa Gonzaga mengikuti les tambahan bahasa

inggris di luar sekolah. Padahal di SMA Gonzaga sendiri Kami lihat

sarana dan prasarana yang dimiliki sudah cukup lengkap, hanya

pemanfaatannya saja yang kurang dimaksimalkan.

Ujian remedial, seperti yang telah disebutkan sebelumnya,

diadakan untuk memperbaiki nilai ujian yang belum mencukupi.

Pelaksanaannya cukup merepotkan karena dilakukan penggabungan dari

tiap kelas per angkatan dengan jumlah siswa yang berbeda-beda. Siswa

dengan kegiatan sepulang sekolah yang berbeda-beda tentu akan sulit

disatukan dalam satu waktu.

Berdasarkan kuesioner yang kami sebarkan di SMA Gonzaga

juga dapat dilihat bahwa para siswa sudah sangat menyadari keberadaan

internet sebagai sarana penyampai informasi, hiburan, dll. Sebagian besar

dari mereka juga telah memiliki sambungan internet di rumah masih-

masing. Tapi dalam hal penerapan e-learning, kami melihat sangat

sedikitnya siswa yang telah mengetahui atau bahkan menjalani proses

belajar dengan e-learning. Oleh karena itu, kami mengusulkan sistem e-

learning untuk mendukung clinical program dan ujian remedial online

yang akan memenuhi kriteria di bawah ini :

Page 47: BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat SMA …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2010-1-00659-SI Bab 3.pdfDi kelas X, XI dan XII para seminaris mengikuti ... Kimia dan Biologi

98   

 

1. Memaksimalkan peranan clinical program untuk mencapai target

nilai yang telah ditetapkan sekolah dengan menyediakan kumpulan

soal-soal sebagai bahan latihan lengkap dengan penjelasannya.

2. Memudahkan guru dalam pendistribusian materi tambahan kepada

siswa dengan menyediakan fitur multimedia dan blog.

3. Memungkinkan ujian remedial dilakukan secara online untuk

menghemat penggunaan waktu dan tempat, serta memudahkan

guru dalam pemilihan dan pemberian soal kepada siswa.