bab 3 analisis sistem - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/2010-1-00249-if-bab 3.pdf ·...

23
49 BAB 3 ANALISIS SISTEM Bab ini menjelaskan tentang sejarah dari perusahaan sejak berdirinya perusahaan hingga sekarang dan melakukan analisa bisnis pada site office dari PT. GMF AeroAsia. Bahasan diawali dengan gambaran proses bisnis yang dilakukan oleh PT. GMF AeroAsia, dimulai dari sejarah perusahaan, bagan organisasi sampai ilustrasi aktivitas bisnis yang dilakukan oleh PT. GMF AeroAsia. Bahasan selanjutnya adalah gambaran aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis serta aliran datanya. Kebutuhan jaringan akan didapatkan dari gambaran aplikasi dan data tersebut, dengan kata lain penggambaran topologi jaringan didasarkan kepada gambaran aplikasi dan data yang telah dibahas sebelumnya. Jadi terbentuknya jaringan yang berdasarkan hasil analisis ini bisa diartikan sebagai bentuk solusi untuk proses bisnis yang dianalisa diatas. 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. GMF AeroAsia merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan penerbangan nasional dan merupakan perusahaan bengkel perawatan pesawat terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT. GMF AeroAsia juga merupakan bengkel perawatan pesawat yang lengkap/One Stop Service, karena disamping dapat memperbaiki/merawat Airframe (Badan Pesawat) juga dapat merawat komponen dan mesin pesawat.

Upload: lytu

Post on 02-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

49 

 

BAB 3

ANALISIS SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang sejarah dari perusahaan sejak berdirinya perusahaan

hingga sekarang dan melakukan analisa bisnis pada site office dari PT. GMF AeroAsia.

Bahasan diawali dengan gambaran proses bisnis yang dilakukan oleh PT. GMF

AeroAsia, dimulai dari sejarah perusahaan, bagan organisasi sampai ilustrasi aktivitas

bisnis yang dilakukan oleh PT. GMF AeroAsia. Bahasan selanjutnya adalah gambaran

aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis serta aliran datanya.

Kebutuhan jaringan akan didapatkan dari gambaran aplikasi dan data tersebut, dengan

kata lain penggambaran topologi jaringan didasarkan kepada gambaran aplikasi dan data

yang telah dibahas sebelumnya. Jadi terbentuknya jaringan yang berdasarkan hasil

analisis ini bisa diartikan sebagai bentuk solusi untuk proses bisnis yang dianalisa diatas.

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. GMF AeroAsia merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan

penerbangan nasional dan merupakan perusahaan bengkel perawatan pesawat

terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT. GMF AeroAsia juga

merupakan bengkel perawatan pesawat yang lengkap/One Stop Service, karena

disamping dapat memperbaiki/merawat Airframe (Badan Pesawat) juga dapat

merawat komponen dan mesin pesawat.

Page 2: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

50  

PT. GMF AeroAsia yang mengelola bisnis maintenance, repair, dan

overhaul (MRO) telah memiliki berbagai fasilitas perawatan pesawat yang

menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

hangar seluas 4.800 m2, fasilitas penyimpanan suku-cadang, engine shop,

structure and sheet metal shop, automatic test equipment, electric motor shop,

dan lain-lain.

PT. GMF AeroAsia awalnya merupakan salah satu unit dari perusahaan

penerbangan nasional. Pada tahun 1949, perusahaan penerbangan nasional

didirikan dengan misi untuk menjadi perusahaan pengangkutan yang

dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata nasional. Untuk mengoptimalkan

peran dan kontribusinya, perusahaan ini menyadari bahwa ketepatan waktu,

kepercayaan, dan kenyamanan adalah hal yang utama dari kesuksesan mereka,

maka didirikanlah Maintenance Facilities Support Center, yaitu pusat perawatan

pesawat pada tahun 1984 yang kemudian berkembang dengan pesat.

Pengembangan dan perluasan Maintenance Facility ini sepenuhnya dibiayai oleh

pemerintah Indonesia. Total investasi pada tujuh tahun pertama mencapai US$

200 juta. 63% dari investasi itu dihabiskan untuk mengimpor mesin dan peralatan

teknologi tingkat tinggi. Investasi ini tidaklah sia-sia karena pada tahun 1996,

Maintenance Facility ini berhasil membuktikan kesuksesannya dengan menjadi

unit (Strategic Business Unit) perusahaan penerbangan nasional yang mulai

melayani perawatan pesawat kepada pihak ketiga.

Page 3: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

51  

Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi anak

perusahaan penerbangan nasional dengan nama PT. GMF AeroAsia. Dengan

identitas baru ini, PT. GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam memberikan

pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu pusat perawatan,

perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di dunia.

3.1.2 Visi

1. Menjadi pemain dominan dalam pasar dunia di tahun 2018

2. Menjadi pemain dunia yang dipilih konsumen di tahun 2013

3. Menjadi pemain dominan dalam pasar dalam negeri di tahun 2008

3.1.3 Misi

Menyediakan solusi perawatan pesawat yang terintegrasi dan handal

untuk keamanan udara dan menjamin kualitas hidup manusia.

3.1.4 Tujuan

Sebagai perusahaan yang terus berkembang, PT. GMF AeroAsia ingin

menaikan tingkat penjualan MRO (Maintenace, Repair, Overhaul), kemudian

melakukan inovasi-inovasi dalam pemasaran produk atau jasa. Mereka juga

berkeinginan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk kemudahan,

kenyamanan, dan kepuasan konsumen, dan berusaha untuk selalu meningkatkan

kualitas karyawan agar dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

dan dapat melayani konsumen dengan baik.

Page 4: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

52  

3.1.5 Strategi

Strategi yang selama ini dijalankan oleh PT. GMF AeroAsia adalah :

1. Melaksanakan strategi 3 in 1, diantaranya meningkatkan penjualan,

produktivitas, dan menciptakan nilai kerja yang tinggi.

2. Strategi prusahaan dan M dan A dengan pemain internasional

MRO, OEM, para vendor dan para pemilik/penyewa dalam

kompetensi dasar dan pasar terbuka.

3. Meningkatkan talenta kepemimpinan yang terdidik dan spesialis

yang ahli.

4. Keefektifan fungsi melalui pusat pengadaan regional dan penyatuan

komponen.

5. Memberikan kenyamanan dan kreatifan pelayanan pada B2B.

6. Memusatkan dan mendesentralisasikan organisasi pencangkokan.

7. Mengoptimalkan pemasaran melalui perdagangan counter,

penyatuan komponen dan mengembangkan portfolio non-garuda.

8. Mengadakan Inhouse Training sesuai kebutuhan.

3.1.6 Produk dan Jasa

Produk dan jasa PT. GMF AeroAsia antara lain :

• Base Maintenance

PT. GMF AeroAsia sangat mampu dan lengkap untuk

maintenance secara luas dalam menangani dan memperbaiki

kerusakan utama pesawat, mengecat ulang kapal pesawat dari exterior

Page 5: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

53  

hingga dekorasi pesawat, section 41 dan modifikasi tiang sayap

pesawat, memperbaharui kabin, memperbaiki struktur berat pesawat

dan pemesanan kargo. PT. GMF AeroAsia telah berhasil

memperbaharui banyak B747-200 dan menangani maintenance dari

pesawat type B737, B747, A300, A310, A330, DC10, MD82 dan

F28. Pekerjaan ini dilakukan di hanggar PT. GMF AeroAsia, yang

mempunyai luas sekitar 68,000 sqm. Satu hanggar di desain khusus

untuk bisa menanggulangi dua B747’s sisi per sisi dan dilengkapi

dengan repair bay dan galangan kapal yang khusus di desain untuk

B747.

• Line Maintenance

Berkemampuan dan berpengalaman, GMF Line Maintenance

mampu menyediakan servis transit pada larut malam. PT. GMF

AeroAsia bertanggung jawab untuk menyediakan service line

maintenance kepada seluruh kapal pesawat Garuda Indonesia dan

pesawat komersial lain yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

International Airport dekat Jakarta atau di Ngurah Rai International

Airport di Bali dan lebih dari 20 kota besar di Indonesia dan Negara

lain. PT. GMF AeroAsia memahami betapa pentingnya untuk bisa

tepat waktu dan sangat diandalkan untuk setiap perusahaan

penerbangan. Jadi setiap usaha yang ada adalah untuk memastikan

bahwa setiap front-line services berjalan secara efisien.

Page 6: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

54  

Untuk memastikan setiap klien terlayani dengan benar dalam

waktu yang cepat, lokasi PT. GMF AeroAsia berada dekat dengan

airport untuk memastikan perlengkapan sudah tersedia secara benar

dan sumberdaya manusia sudah tersedia segera untuk setiap

kedatangan. PT. GMF AeroAsia juga mampu menyediakan

maintenance untuk pesawat B737, B747, A300, A310, A330, DC10,

MD80 dan F28.

• Component Maintenance

Sebagai konsekuensi dari perusahaan penerbangan yang sudah

berpengalaman luas dalam maintenance, perbaikan dan pengecekan

pesawat, armada Garuda Indonesia dan serangkaian persyaratan dari

customer pesawat. Sebagai penyedia maintenance solution, PT. GMF

AeroAsia harus memberi servis komponen udara dan hidrolik,

termasuk bagian bawah roda dan rem, pompa mesin kendali, pompa

bahan bakar dan katup, komponen air-conditioning, kontrol mekanik

penerbangan, motor turbin udara, alur bahan bakar, tekanan pompa

bahan bakar dan minyak dan sebagainya.

• Engine Maintenance

Selalu waspada pada setiap peraturan vital untuk membuat

customer pesawat komersial tetap bisa terbang tinggi, PT. GMF

AeroAsia secara konstan menjaga dengan cepat dengan teknologi

pengobatan penerbangan yang berkapasitas, berpengalaman, dan

mempunyai keahlian untuk memeriksa dengan sebaik-baiknya

Page 7: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

55  

berbagai jenis modern mesin jet. GMF’s Engine Workshop dapat

memperbaiki dan memeriksa dengan baik CFM56-3 series dan mesin

Rolls Royce’s Spey 555, Auxiliary Power Units seperti GTCP36,

GTCP85, dan TSCP700. PT. GMF AeroAsia juga menawarkan

fasilitas modul penukaran untuk JT9D-7Q, CF6-50C dan mesin CF6-

80C2. GMF juga mengembangkan kemampuan untuk service mesin

Heavy and Light Industrial Turbine dan mencoba dalam menjadi

spesialis dalam memperbaiki komponen Hot Gas Path, service dan

maintenance dari mesin aero-derivative.

• Engineering Services

Bisnis penerbangan sekarang ini menjadi bisnis yang paling

kompleks dan beraneka segi industri. Maka PT. GMF AeroAsia

mengukuhkan untuk tetap menjadi engineering services untuk

membantu operator pesawat penerbangan meningkatkan efisiensi dan

profit. Dengan maintenance scheduling dan memonitor sistem

engineering yang akan memfasilitasi jatah dan penyebaran

sumberdayanya. GMF (engineering solutions) menawarkan dalam

tailoring planning dan sistem schedule, membangun responsive

maintenance program, engineering programs dengan OEM dan

mengevaluasi mesin penerbangan dan modifikasinya.

• Trade and Asset Management

PT. GMF AeroAsia menawarkan akses operator penerbangan

untuk jangkauan luas dan dalam. PT. GMF AeroAsia menjaga dan

Page 8: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

56  

memperluas wilayah dari bagian dan komponen OEM untuk pesawat

terbang seperti Airbus, Boeing dan Fokker. Menyediakan material

yang luar biasa dan pengendalian dibutuhkan oleh armada Garuda

Indonesia mempunyai konsekuensi dari segi keuntungan dan harga

yang bersaing. PT. GMF AeroAsia juga menyediakan servis yang

menyeluruh seperti asset management, component pooling, parts

trading/loan/exchange, inventory management, logistic/distributions

and AOG services.

3.1.7 Struktur Organisasi

Dalam organisasi perusahaan akan dijelaskan struktur organisasi

perusahaan, tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian unit bisnis

dalam perusahaan.

Page 9: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

 

57

 

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. GMF AeroAsia

Board

of Director

Internal Audit and

control

Corporate Finance

Business Corporate and Developement

Corporate strategy and development

Base Maintenance

Component Maintenanc

Line Maintenance

Engine maintenanc

Engineering Service

Trade and Asset

Management

Quality Assurance

Internal Audit

Internal Control

Workshop quality Control

Aircraft Quality Control

Treasury

Revenue and Risk

managemnet

Accounting and financial

Report

Marketing

Business developmet and strategy

Contract

Information Technology

Facilities and General Service

Human Resources

management

Legal

Corporate Comunication

Page 10: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

58  

 

3.1.8 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Berdasarkan struktur organisasi di atas, uraian singkat tentang tugas

dan tanggung jawab masing-masing bagian dari PT. GMF AeroAsia

adalah sebagai berikut :

1. Board of Directors

Memimpin dan mengarahkan perusahaan dalam menyediakan

solusi maintenance pesawat terbang yang terintegrasi dan

terpercaya dalam menciptakan safer sky (penerbangan yang

aman).

2. Line Maintenance

Mengatur A/C (Aircraft) Line Maintenance dalam cara

mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT (Turn Around

Time). Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia

dalam melakukan pemeliharaan berdasarkan otorisasi dari

keperluan A/C yang teregistrasi yang ada pada setiap pesawat

terbang. Memastikan semua Line Maintenance yang diperlukan

dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat

rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi

A/C yang teregistrasi dan program pemeliharaan operator.

3. Base Maintenance

Mengatur A/C Base Maintenance dalam cara mencapai

kualitas produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua

Page 11: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

59  

 

sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan

pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang

teregistrasi sesuai dengan permintaan. Memastikan semua A/C

Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base

Maintenance untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang

dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi.

4. Component Maintenance

Mengatur kegiatan pemeliharaan A/C Components and

Emergency Equipment dalam cara mencapai kualitas produk,

biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya yang

diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan

otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan

permintaan. Memastikan semua Component Maintenance yang

diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk

membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari

otorisasi A/C yang teregistrasi.

5. Engine Maintenance

Mengatur Engine Maintenance dalam cara mencapai kualitas

produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya

yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan

otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan

permintaan. Memastikan semua Engine Maintenance yang

Page 12: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

60  

 

diperlukan dan perbaikan kerusakan saat pemeliharaan untuk

membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari

otorisasi A/C yang teregistrasi.

6. Engineering Services

Mengatur fungsi Engineering Services dalam cara mencapai

kualitas produk, biaya yang efektif dan sasaran tepat waktu.

Memastikan semua data engineering yang diperlukan dan sumber

daya data tersedia dalam melakukan kegiatan engineering untuk

mencapai kebutuhan pelanggan dan otorisasi yang ada.

Memastikan semua data yang diperlukan dalam mendukung

pemeliharaan, kepercayaan dan pengembangan dari program

pemeliharaan operator dan perbaikan kerusakan saat

pemeliharaan untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang

dispesifikasi dari keperluan operator yang terotorisasi.

7. Trade and Asset Management

Mengatur fungsi Trade and Asset Management dalam cara

mencapai aset yang efektif (material) untuk mendukung PT. GMF

AeroAsia dalam pemeliharaan untuk perusahaan-perusahaan

penerbangan. Mengecek kinerja dari manajemen aset dan

perserdiaan dalam hal ketersediaan dalam menyediakan material

untuk melayani perusahaan-perusahaan penerbangan.

Page 13: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

61  

 

8. Internal Audit and Control

Memastikan semua kegiatan keuangan dan akuntansi sesuai

dengan prinsip dan prosedur akuntansi dan keuangan yang ada

dan kebutuhan perusahaan dan pemerintahan yang baik. Dibagi

menjadi 2 bagian yaitu :

• Internal Audit

Bertanggung jawab dalam pemenuhan, pengefektifan,

efisiensi dan melakukan proses ekonomi bisnis dalam Risk

Based Audit dan Good Corporate Government (GCG) dalam

pesanan.

• Internal Control

Memeriksa rencana perusahaan, neraca keuangan dan

laporan manajemen pada setiap waktu, menganalisa dan

mengontrol indicator, serta menganalisa dan mengontrol

keuangan.

9. Quality Assurance

Quality Assurance bertanggung jawab pada pengendalian

independen terhadap kinerja dari kualitas sistem PT. GMF

AeroAsia dan meminta perbaikan jika diperlukan oleh Chief

Executive Officer, Vice President dan General Manager. Dan juga

melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kualitas sistem.

Dibagi menjadi 2 bagian :

Page 14: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

62  

 

• Workshop Quality Control

Memeriksa semua komponen dan perawatan mesin sesuai

dengan operator’s maintenance program, data peralatan dan

prosedur PT. GMF AeroAsia.

• Aircraft Quality Control

Memastikan/memeriksa semua peralatan aircraft agar

sesuai dengan operator’s maintenance program, data

peralatan dan prosedur PT. GMF AeroAsia.

10. Corporate Finance

Mengawasi proses keuangan PT. GMF AeroAsia, mendukung

manajemen dengan penganggaran, kalkulasi biaya dan

administrasi faktur. Dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

• Treasury

Mengatur investasi perusahaan yang sesuai dengan polis

investasi, tujuan dan peraturan pemerintah.

• Revenue and Risk Management

Mengatur investasi perusahaan yang sesuai dengan polis

investasi, tujuan dan peraturan pemerintah.

• Accounting and Financial Report

Bertanggung jawab dalam melakukan neraca keuangan,

mengontrol biaya, memonitor pendapatan dan pengeluaran.

Page 15: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

63  

 

11. Business cooperation and Development

Bertanggung jawab pada Business Corperation and

Development, memperoleh tugas/kerjaan dari pelanggan dan

meningkatkan hubungan bisnis yang baik. Dibagi menjadi 3

bagian yaitu :

• Marketing

Menyusun, merencanakan, mengorganisasikan dan

membuat kontrak untuk mencapai target.

• Business Development and Strategy

Mengembangkan dan mengatur strategi bisnis serta

merencanakan sesuai dengan visi, misi, polis, produk dan

pengembangan bisnis dan setting-up joint venture pada PT.

GMF AeroAsia.

• Contract

Menyusun, merencanakan, mengorganisasikan dan

membuat kontrak untuk mencapai target pemasaran.

12. Corporate Strategy and Development

Mengatur fungsi manajemen sumber daya manusia,

mengembangkan program peningkatan proses dan mengawasi

kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan. Dibagi menjadi 5

bagian yaitu :

Page 16: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

64  

 

• Legal

Mengorganisasikan dan mengontrol bagian internal dan

eksternal untuk mencapai pengembangan bisnis yang sesuai

dengan polis resmi(legal) dan peraturan pemerintah.

• Corporate Communication

Memeriksa/memastikan program komunikasi efektif

dalam line up management dan pegawai.

• Human Resources Management

Mengembangkan polis human resources dan program

untuk PT. GMF AeroAsia dengan perencanaan organisasi.

• Facility Maintenance

Mengatur fasilitas perawatan pada PT. GMF AeroAsia dan

penggunaan fire High System untuk meningkatkan produk,

biaya dan target.

• Information Technology

Mengembangkan dan memelihara sistem informasi

manajemen, software dan hardware.

3.2 Sistem yang sedang Berjalan

3.2.1 Aplikasi dan Aliran Data

Bagian ini akan menjelaskan tentang aplikasi–aplikasi apa saja yang

berada pada PT. GMF AeroAsia untuk mendukung proses bisnis

Page 17: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

65  

 

perusahaan. Semua aplikasi merupakan modul-modul aplikasi yang

terkumpul pada web portal dari PT. GMF AeroAsia.

1. EES

Enginering Service merupakan aplikasi terdepan dari

keseluruhan aplikasi yang ada. Aplikasi ini adalah aplikasi

penerimaan data dari klien. Yang menggunakan aplikasi ini adalah

divisi Enginering Service. Data dari dari klien yang diberikan dan

diterima aplikasi ini berupa dokumen.

2. EO

Enginering Order (EO) merupakan aplikasi lanjutan, setelah

data diterima dari klien maka dokumen tersebut di oleh menjadi

data order untuk enginering. Pada bagian ini data diolah dan

dimasukan kedalam database. Penggunanya adalah bagian

Enginering service.

3. OJM

Order Job Maintenace merupakan aplikasi lanjutan dari EO,

setelah data masuk ke database data di proses dan menjadi satu

Invoice. OJM digunakan oleh divisi Line Maintenance. Data yang

dicatat oleh OJM adalah Man Hours Record (MHR).

Page 18: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

66  

 

4. Jobcard

Aplikasi Jobcard adalah aplikasi pencatatan dari kerja untuk

enginering di gunakan pada divisi line maintenace oleh enginering

lapangan. Data yang dicatat pada jobcard adalah Action Man

Hours Record (AMHR).

5. AMS

Airplane Maintenance Service adalah aplikasi yang digunakan

untuk mencatan kondisi pesawat, data yang diperoleh dari AMS

adalah Flight Hours (FH), Flight Circle (FC) dan Utility. Flight

Hours adalah waktu terbang pesawat sekali jalan, flight cycle

merupakan waktu terbang pesawat satu putaran. Data hasil dari

AMS digunakan pada aplikasi lain yaitu aplikasi Airworth System.

6. CMS

Cabin Maintenance Service adalah aplikasi yang digunakan

untuk mencatat kondisi kabin dari pesawat yang di maintenance.

Data ini berguna untuk jadi inputan data pada aplikasi Airworth

System.

7. Tool Management

Tool Management adalah aplikasi pencatan masa hidup (life

time) dari alat yang digunakan dalam melakukan suatu perawatan.

Data tersebut akan digunakan untuk masa perbaikan dan servis

Page 19: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

67  

 

dari alat tersebut. Jika suatu alat sudah mencapai batas maksimum

dari lifetime-nya maka Tool management akan memberikan

peringatan pada web portal pada bagian line maintenance.

8. Hanggar Slot Management

Hanggar Slot management adalah aplikasi yang mencatat dan

memberikan data slot hanggar yang kosong. Hanggar digunakan

untuk melakukan maintenance. Aplikasi ini digunakan oleh divisi

line maintenance.

9. Airworth System

Merupakan aplikasi yang digunakan untuk memberikan

peringatan bagi maskapai penerbangan. Peringatan yang diberikan

adalah peringatan waktu maintenace berkala dengan

memperhitungkan data dari aplikasi AMS dan CMS.

3.2.2 Tinjauan terhadap Jaringan Lama

Gambar 3.2 berikut adalah topologi jaringan yang lama pada PT.

GMF AeroAsia.

Page 20: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

68  

 

Gambar 3.2 Topologi Jaringan Lama

Astinet256 kbps

Astinet128 kbps

Indosat 512 kbps

3 Leased Line

Internet Router

AllotBandwitdh

Management

Switch Cache Server

Switch DMZ Area

Switch

Switch

GMF LAN

DX Router

Security Device11. Firewall2. IPS3. Secured VPN4. Email Protection5. Web Surf Protection

Security Device21. Firewall2. IPS

PC2PC0 PC1 PC3 PC4 PC5 PC6 PC7 PC8

Page 21: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

69  

 

Pada gambar 3.2 terlihat beberapa kekurangan pada jaringan yang

telah ada. Dari segi segmentasi, pada jaringan yang ada tidak ada

penyesuaian lokasi. Jika lokasi PC0 diibaratkan sebagai lokasi hanggar 1,

maka jika ada pengguna yang ingin mengirimkan data pada lokasi yang

sama maka paket Address Resolution Protocol (ARP) akan dikirimkan ke

seluruh bagian jaringan, hal ini dapat mengakibatkan besarnya bandwidth

yang terpakai karena setiap lokasi yang dikirimkan paket ARP akan

mengirimkan paket ARP respons walaupun bukan sebagai tujuannya.

Dan jika ada intruder di tengah jaringan maka paket akan dapat diambil.

Ini menunjukkan kelemahan pada sisi keamanan jaringan.

Jaringan yang ada menggunakan single device sebagai penghubung

antar lokasi dan divisi sehingga akan menyebabkan kepadatan traffic

pada sistem. Hal ini dapat menyebabkan sistem menjadi down.

Semakin berkembangnya bisnis yang dijalankan dan semakin

bertambahnya jumlah pengguna yang ada pada perusahaan, maka akan

sangat tidak efisien jika masih menggunakan topologi dan sistem yang

lama. Semakin banyaknya bagian-bagian dari divisi yang membutuhkan

segmentasi, maka diperlukanlah sebuah sistem jaringan yang menerapkan

segmentasi pada jaringan dengan topologi jaringan yang handal untuk

menangani jumlah traffic yang padat. Dapat diambil contoh pada bagian

Line Maintenance dimana banyak aplikasi yang berjalan, banyak data

yang keluar masuk pada server data, namun hanya ditopang pada satu

Page 22: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

70  

 

switch. Jika switch yang menjadi satu-satunya penghubung ke server

tersebut down, maka akan terputus jalur dari pekerja dan server data.

Sistem yang lama pun sudah tidak bisa lagi diatur karena

pertumbuhan jumlah user yang pesat, semakin tidak beraturannya jumlah

IP address yang keluar dan semakin tidak terkontrolnya traffic yang ada

membuat sistem sulit dipelihara.

Pentingnya data yang beredar dari dan menuju data center, membuat

keamanan data menjadi salah satu faktor yang penting dan harus dijaga

dari serangan hacker. Man-in-middle hacking adalah cara pencurian data

dengan cara memalsukan jati dirinya sebagai penerima dari suatu

transaksi transfer data. Jika menggunakan sistem broadcast data dengan

sistem switching yang lama, maka kemungkinan hacking terjadi sangat

besar. Untuk itu di perlukan topologi baru yang dapat meminimalisir

kejadian-kejadian itu.

3.3 Usulan Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul maka perlu dibuat suatu

rancangan topologi baru yang dapat diatur dengan baik dan mempunyai sistem

segmentasi yang memungkinkan agar beban dan broadcast data dapat lebih

terjaga dengan proses authentication terlebih dahulu. Untuk jenis topologi yang

kuat dan reliable untuk traffic yang sangat besar, maka disarankan pembuatan

jaringan dengan menggunakan metode redudance. Untuk hal segmentasi

Page 23: BAB 3 ANALISIS SISTEM - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab3/2010-1-00249-IF-Bab 3.pdf · menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3

71  

 

dibuatkan sistem topologi jaringan yang baru dengan menggunakan sistem

Virtual Local Area Network (VLAN).

Untuk mencegah terjadinya broadcasting storm, yaitu terjadi paket yang

dibroadcast secara looping dan terus membebankan pada device jaringan, maka

jaringan VLAN yang baru dapat menggunakan Spanning Tree Protocol (STP),

sehingga akan ada pemilihan jalur sebagai jalur aktif dan jalur yang standby,

serta akan memberikan pembatasan pada jalur-jalur yang dapat mengakibatkan

pengulangan pada saat transmisi data.

Sebagai penghubung antar VLAN dan sebagai pengatur VLAN, maka

akan diterapkan teknologi VLAN Trunking Protocol (VTP), VTP digunakan

untuk mengkonfigurasi VLAN dan menentukan jalur trunking yang akan

digunakan oleh VLAN. Jalur tersebut akan digunakan oleh STP sebagai kandidat

untuk dijadikan jalur aktif. Dengan mengaktifkan STP, maka tidak akan terjadi

collision dan broadcast storm yang dapat mengakibatkan device down karena

traffic yang tinggi, serta tidak akan ada jalur yang terputus, karena jika ada yang

putus, STP sudah menyiapkan jalur backup. Dan jaringan akan lebih mudah

diatur dengan adanya VTP sebagai pusat konfigurasi VLAN.