bab 3 analisis sistem - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/asli/bab3/2010-1-00249-if-bab 3.pdf ·...
TRANSCRIPT
49
BAB 3
ANALISIS SISTEM
Bab ini menjelaskan tentang sejarah dari perusahaan sejak berdirinya perusahaan
hingga sekarang dan melakukan analisa bisnis pada site office dari PT. GMF AeroAsia.
Bahasan diawali dengan gambaran proses bisnis yang dilakukan oleh PT. GMF
AeroAsia, dimulai dari sejarah perusahaan, bagan organisasi sampai ilustrasi aktivitas
bisnis yang dilakukan oleh PT. GMF AeroAsia. Bahasan selanjutnya adalah gambaran
aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan untuk mendukung bisnis serta aliran datanya.
Kebutuhan jaringan akan didapatkan dari gambaran aplikasi dan data tersebut, dengan
kata lain penggambaran topologi jaringan didasarkan kepada gambaran aplikasi dan data
yang telah dibahas sebelumnya. Jadi terbentuknya jaringan yang berdasarkan hasil
analisis ini bisa diartikan sebagai bentuk solusi untuk proses bisnis yang dianalisa diatas.
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT. GMF AeroAsia merupakan anak perusahaan dari sebuah perusahaan
penerbangan nasional dan merupakan perusahaan bengkel perawatan pesawat
terbang terbesar yang terdapat di Indonesia saat ini. PT. GMF AeroAsia juga
merupakan bengkel perawatan pesawat yang lengkap/One Stop Service, karena
disamping dapat memperbaiki/merawat Airframe (Badan Pesawat) juga dapat
merawat komponen dan mesin pesawat.
50
PT. GMF AeroAsia yang mengelola bisnis maintenance, repair, dan
overhaul (MRO) telah memiliki berbagai fasilitas perawatan pesawat yang
menempati areal tanah seluas 1.150.000 m2, antara lain fasilitas perkantoran, 3
hangar seluas 4.800 m2, fasilitas penyimpanan suku-cadang, engine shop,
structure and sheet metal shop, automatic test equipment, electric motor shop,
dan lain-lain.
PT. GMF AeroAsia awalnya merupakan salah satu unit dari perusahaan
penerbangan nasional. Pada tahun 1949, perusahaan penerbangan nasional
didirikan dengan misi untuk menjadi perusahaan pengangkutan yang
dimaksudkan untuk mempromosikan pariwisata nasional. Untuk mengoptimalkan
peran dan kontribusinya, perusahaan ini menyadari bahwa ketepatan waktu,
kepercayaan, dan kenyamanan adalah hal yang utama dari kesuksesan mereka,
maka didirikanlah Maintenance Facilities Support Center, yaitu pusat perawatan
pesawat pada tahun 1984 yang kemudian berkembang dengan pesat.
Pengembangan dan perluasan Maintenance Facility ini sepenuhnya dibiayai oleh
pemerintah Indonesia. Total investasi pada tujuh tahun pertama mencapai US$
200 juta. 63% dari investasi itu dihabiskan untuk mengimpor mesin dan peralatan
teknologi tingkat tinggi. Investasi ini tidaklah sia-sia karena pada tahun 1996,
Maintenance Facility ini berhasil membuktikan kesuksesannya dengan menjadi
unit (Strategic Business Unit) perusahaan penerbangan nasional yang mulai
melayani perawatan pesawat kepada pihak ketiga.
51
Pada bulan Agustus 2002, unit ini mulai berdiri sendiri dan menjadi anak
perusahaan penerbangan nasional dengan nama PT. GMF AeroAsia. Dengan
identitas baru ini, PT. GMF AeroAsia menjadi lebih baik lagi dalam memberikan
pelayanan kepada kliennya dan diakui sebagai salah satu pusat perawatan,
perbaikan dan pemeriksaan pesawat yang terbaik di dunia.
3.1.2 Visi
1. Menjadi pemain dominan dalam pasar dunia di tahun 2018
2. Menjadi pemain dunia yang dipilih konsumen di tahun 2013
3. Menjadi pemain dominan dalam pasar dalam negeri di tahun 2008
3.1.3 Misi
Menyediakan solusi perawatan pesawat yang terintegrasi dan handal
untuk keamanan udara dan menjamin kualitas hidup manusia.
3.1.4 Tujuan
Sebagai perusahaan yang terus berkembang, PT. GMF AeroAsia ingin
menaikan tingkat penjualan MRO (Maintenace, Repair, Overhaul), kemudian
melakukan inovasi-inovasi dalam pemasaran produk atau jasa. Mereka juga
berkeinginan untuk memberikan pelayanan terbaik untuk kemudahan,
kenyamanan, dan kepuasan konsumen, dan berusaha untuk selalu meningkatkan
kualitas karyawan agar dapat bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
dan dapat melayani konsumen dengan baik.
52
3.1.5 Strategi
Strategi yang selama ini dijalankan oleh PT. GMF AeroAsia adalah :
1. Melaksanakan strategi 3 in 1, diantaranya meningkatkan penjualan,
produktivitas, dan menciptakan nilai kerja yang tinggi.
2. Strategi prusahaan dan M dan A dengan pemain internasional
MRO, OEM, para vendor dan para pemilik/penyewa dalam
kompetensi dasar dan pasar terbuka.
3. Meningkatkan talenta kepemimpinan yang terdidik dan spesialis
yang ahli.
4. Keefektifan fungsi melalui pusat pengadaan regional dan penyatuan
komponen.
5. Memberikan kenyamanan dan kreatifan pelayanan pada B2B.
6. Memusatkan dan mendesentralisasikan organisasi pencangkokan.
7. Mengoptimalkan pemasaran melalui perdagangan counter,
penyatuan komponen dan mengembangkan portfolio non-garuda.
8. Mengadakan Inhouse Training sesuai kebutuhan.
3.1.6 Produk dan Jasa
Produk dan jasa PT. GMF AeroAsia antara lain :
• Base Maintenance
PT. GMF AeroAsia sangat mampu dan lengkap untuk
maintenance secara luas dalam menangani dan memperbaiki
kerusakan utama pesawat, mengecat ulang kapal pesawat dari exterior
53
hingga dekorasi pesawat, section 41 dan modifikasi tiang sayap
pesawat, memperbaharui kabin, memperbaiki struktur berat pesawat
dan pemesanan kargo. PT. GMF AeroAsia telah berhasil
memperbaharui banyak B747-200 dan menangani maintenance dari
pesawat type B737, B747, A300, A310, A330, DC10, MD82 dan
F28. Pekerjaan ini dilakukan di hanggar PT. GMF AeroAsia, yang
mempunyai luas sekitar 68,000 sqm. Satu hanggar di desain khusus
untuk bisa menanggulangi dua B747’s sisi per sisi dan dilengkapi
dengan repair bay dan galangan kapal yang khusus di desain untuk
B747.
• Line Maintenance
Berkemampuan dan berpengalaman, GMF Line Maintenance
mampu menyediakan servis transit pada larut malam. PT. GMF
AeroAsia bertanggung jawab untuk menyediakan service line
maintenance kepada seluruh kapal pesawat Garuda Indonesia dan
pesawat komersial lain yang mendarat di Bandara Soekarno-Hatta
International Airport dekat Jakarta atau di Ngurah Rai International
Airport di Bali dan lebih dari 20 kota besar di Indonesia dan Negara
lain. PT. GMF AeroAsia memahami betapa pentingnya untuk bisa
tepat waktu dan sangat diandalkan untuk setiap perusahaan
penerbangan. Jadi setiap usaha yang ada adalah untuk memastikan
bahwa setiap front-line services berjalan secara efisien.
54
Untuk memastikan setiap klien terlayani dengan benar dalam
waktu yang cepat, lokasi PT. GMF AeroAsia berada dekat dengan
airport untuk memastikan perlengkapan sudah tersedia secara benar
dan sumberdaya manusia sudah tersedia segera untuk setiap
kedatangan. PT. GMF AeroAsia juga mampu menyediakan
maintenance untuk pesawat B737, B747, A300, A310, A330, DC10,
MD80 dan F28.
• Component Maintenance
Sebagai konsekuensi dari perusahaan penerbangan yang sudah
berpengalaman luas dalam maintenance, perbaikan dan pengecekan
pesawat, armada Garuda Indonesia dan serangkaian persyaratan dari
customer pesawat. Sebagai penyedia maintenance solution, PT. GMF
AeroAsia harus memberi servis komponen udara dan hidrolik,
termasuk bagian bawah roda dan rem, pompa mesin kendali, pompa
bahan bakar dan katup, komponen air-conditioning, kontrol mekanik
penerbangan, motor turbin udara, alur bahan bakar, tekanan pompa
bahan bakar dan minyak dan sebagainya.
• Engine Maintenance
Selalu waspada pada setiap peraturan vital untuk membuat
customer pesawat komersial tetap bisa terbang tinggi, PT. GMF
AeroAsia secara konstan menjaga dengan cepat dengan teknologi
pengobatan penerbangan yang berkapasitas, berpengalaman, dan
mempunyai keahlian untuk memeriksa dengan sebaik-baiknya
55
berbagai jenis modern mesin jet. GMF’s Engine Workshop dapat
memperbaiki dan memeriksa dengan baik CFM56-3 series dan mesin
Rolls Royce’s Spey 555, Auxiliary Power Units seperti GTCP36,
GTCP85, dan TSCP700. PT. GMF AeroAsia juga menawarkan
fasilitas modul penukaran untuk JT9D-7Q, CF6-50C dan mesin CF6-
80C2. GMF juga mengembangkan kemampuan untuk service mesin
Heavy and Light Industrial Turbine dan mencoba dalam menjadi
spesialis dalam memperbaiki komponen Hot Gas Path, service dan
maintenance dari mesin aero-derivative.
• Engineering Services
Bisnis penerbangan sekarang ini menjadi bisnis yang paling
kompleks dan beraneka segi industri. Maka PT. GMF AeroAsia
mengukuhkan untuk tetap menjadi engineering services untuk
membantu operator pesawat penerbangan meningkatkan efisiensi dan
profit. Dengan maintenance scheduling dan memonitor sistem
engineering yang akan memfasilitasi jatah dan penyebaran
sumberdayanya. GMF (engineering solutions) menawarkan dalam
tailoring planning dan sistem schedule, membangun responsive
maintenance program, engineering programs dengan OEM dan
mengevaluasi mesin penerbangan dan modifikasinya.
• Trade and Asset Management
PT. GMF AeroAsia menawarkan akses operator penerbangan
untuk jangkauan luas dan dalam. PT. GMF AeroAsia menjaga dan
56
memperluas wilayah dari bagian dan komponen OEM untuk pesawat
terbang seperti Airbus, Boeing dan Fokker. Menyediakan material
yang luar biasa dan pengendalian dibutuhkan oleh armada Garuda
Indonesia mempunyai konsekuensi dari segi keuntungan dan harga
yang bersaing. PT. GMF AeroAsia juga menyediakan servis yang
menyeluruh seperti asset management, component pooling, parts
trading/loan/exchange, inventory management, logistic/distributions
and AOG services.
3.1.7 Struktur Organisasi
Dalam organisasi perusahaan akan dijelaskan struktur organisasi
perusahaan, tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian unit bisnis
dalam perusahaan.
57
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. GMF AeroAsia
Board
of Director
Internal Audit and
control
Corporate Finance
Business Corporate and Developement
Corporate strategy and development
Base Maintenance
Component Maintenanc
Line Maintenance
Engine maintenanc
Engineering Service
Trade and Asset
Management
Quality Assurance
Internal Audit
Internal Control
Workshop quality Control
Aircraft Quality Control
Treasury
Revenue and Risk
managemnet
Accounting and financial
Report
Marketing
Business developmet and strategy
Contract
Information Technology
Facilities and General Service
Human Resources
management
Legal
Corporate Comunication
58
3.1.8 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Berdasarkan struktur organisasi di atas, uraian singkat tentang tugas
dan tanggung jawab masing-masing bagian dari PT. GMF AeroAsia
adalah sebagai berikut :
1. Board of Directors
Memimpin dan mengarahkan perusahaan dalam menyediakan
solusi maintenance pesawat terbang yang terintegrasi dan
terpercaya dalam menciptakan safer sky (penerbangan yang
aman).
2. Line Maintenance
Mengatur A/C (Aircraft) Line Maintenance dalam cara
mencapai kualitas produk, biaya dan sasaran TAT (Turn Around
Time). Memastikan semua sumber daya yang diperlukan tersedia
dalam melakukan pemeliharaan berdasarkan otorisasi dari
keperluan A/C yang teregistrasi yang ada pada setiap pesawat
terbang. Memastikan semua Line Maintenance yang diperlukan
dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk membuat
rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari otorisasi
A/C yang teregistrasi dan program pemeliharaan operator.
3. Base Maintenance
Mengatur A/C Base Maintenance dalam cara mencapai
kualitas produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua
59
sumber daya yang diperlukan tersedia dalam melakukan
pemeliharaan dengan otorisasi dari keperluan A/C yang
teregistrasi sesuai dengan permintaan. Memastikan semua A/C
Maintenance yang diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base
Maintenance untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang
dispesifikasi dari otorisasi A/C yang teregistrasi.
4. Component Maintenance
Mengatur kegiatan pemeliharaan A/C Components and
Emergency Equipment dalam cara mencapai kualitas produk,
biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya yang
diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan
otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan
permintaan. Memastikan semua Component Maintenance yang
diperlukan dan perbaikan kerusakan saat Base Maintenance untuk
membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari
otorisasi A/C yang teregistrasi.
5. Engine Maintenance
Mengatur Engine Maintenance dalam cara mencapai kualitas
produk, biaya dan sasaran TAT. Memastikan semua sumber daya
yang diperlukan tersedia dalam melakukan pemeliharaan dengan
otorisasi dari keperluan A/C yang teregistrasi sesuai dengan
permintaan. Memastikan semua Engine Maintenance yang
60
diperlukan dan perbaikan kerusakan saat pemeliharaan untuk
membuat rancangan dan standar kualitas yang dispesifikasi dari
otorisasi A/C yang teregistrasi.
6. Engineering Services
Mengatur fungsi Engineering Services dalam cara mencapai
kualitas produk, biaya yang efektif dan sasaran tepat waktu.
Memastikan semua data engineering yang diperlukan dan sumber
daya data tersedia dalam melakukan kegiatan engineering untuk
mencapai kebutuhan pelanggan dan otorisasi yang ada.
Memastikan semua data yang diperlukan dalam mendukung
pemeliharaan, kepercayaan dan pengembangan dari program
pemeliharaan operator dan perbaikan kerusakan saat
pemeliharaan untuk membuat rancangan dan standar kualitas yang
dispesifikasi dari keperluan operator yang terotorisasi.
7. Trade and Asset Management
Mengatur fungsi Trade and Asset Management dalam cara
mencapai aset yang efektif (material) untuk mendukung PT. GMF
AeroAsia dalam pemeliharaan untuk perusahaan-perusahaan
penerbangan. Mengecek kinerja dari manajemen aset dan
perserdiaan dalam hal ketersediaan dalam menyediakan material
untuk melayani perusahaan-perusahaan penerbangan.
61
8. Internal Audit and Control
Memastikan semua kegiatan keuangan dan akuntansi sesuai
dengan prinsip dan prosedur akuntansi dan keuangan yang ada
dan kebutuhan perusahaan dan pemerintahan yang baik. Dibagi
menjadi 2 bagian yaitu :
• Internal Audit
Bertanggung jawab dalam pemenuhan, pengefektifan,
efisiensi dan melakukan proses ekonomi bisnis dalam Risk
Based Audit dan Good Corporate Government (GCG) dalam
pesanan.
• Internal Control
Memeriksa rencana perusahaan, neraca keuangan dan
laporan manajemen pada setiap waktu, menganalisa dan
mengontrol indicator, serta menganalisa dan mengontrol
keuangan.
9. Quality Assurance
Quality Assurance bertanggung jawab pada pengendalian
independen terhadap kinerja dari kualitas sistem PT. GMF
AeroAsia dan meminta perbaikan jika diperlukan oleh Chief
Executive Officer, Vice President dan General Manager. Dan juga
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kualitas sistem.
Dibagi menjadi 2 bagian :
62
• Workshop Quality Control
Memeriksa semua komponen dan perawatan mesin sesuai
dengan operator’s maintenance program, data peralatan dan
prosedur PT. GMF AeroAsia.
• Aircraft Quality Control
Memastikan/memeriksa semua peralatan aircraft agar
sesuai dengan operator’s maintenance program, data
peralatan dan prosedur PT. GMF AeroAsia.
10. Corporate Finance
Mengawasi proses keuangan PT. GMF AeroAsia, mendukung
manajemen dengan penganggaran, kalkulasi biaya dan
administrasi faktur. Dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
• Treasury
Mengatur investasi perusahaan yang sesuai dengan polis
investasi, tujuan dan peraturan pemerintah.
• Revenue and Risk Management
Mengatur investasi perusahaan yang sesuai dengan polis
investasi, tujuan dan peraturan pemerintah.
• Accounting and Financial Report
Bertanggung jawab dalam melakukan neraca keuangan,
mengontrol biaya, memonitor pendapatan dan pengeluaran.
63
11. Business cooperation and Development
Bertanggung jawab pada Business Corperation and
Development, memperoleh tugas/kerjaan dari pelanggan dan
meningkatkan hubungan bisnis yang baik. Dibagi menjadi 3
bagian yaitu :
• Marketing
Menyusun, merencanakan, mengorganisasikan dan
membuat kontrak untuk mencapai target.
• Business Development and Strategy
Mengembangkan dan mengatur strategi bisnis serta
merencanakan sesuai dengan visi, misi, polis, produk dan
pengembangan bisnis dan setting-up joint venture pada PT.
GMF AeroAsia.
• Contract
Menyusun, merencanakan, mengorganisasikan dan
membuat kontrak untuk mencapai target pemasaran.
12. Corporate Strategy and Development
Mengatur fungsi manajemen sumber daya manusia,
mengembangkan program peningkatan proses dan mengawasi
kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan. Dibagi menjadi 5
bagian yaitu :
64
• Legal
Mengorganisasikan dan mengontrol bagian internal dan
eksternal untuk mencapai pengembangan bisnis yang sesuai
dengan polis resmi(legal) dan peraturan pemerintah.
• Corporate Communication
Memeriksa/memastikan program komunikasi efektif
dalam line up management dan pegawai.
• Human Resources Management
Mengembangkan polis human resources dan program
untuk PT. GMF AeroAsia dengan perencanaan organisasi.
• Facility Maintenance
Mengatur fasilitas perawatan pada PT. GMF AeroAsia dan
penggunaan fire High System untuk meningkatkan produk,
biaya dan target.
• Information Technology
Mengembangkan dan memelihara sistem informasi
manajemen, software dan hardware.
3.2 Sistem yang sedang Berjalan
3.2.1 Aplikasi dan Aliran Data
Bagian ini akan menjelaskan tentang aplikasi–aplikasi apa saja yang
berada pada PT. GMF AeroAsia untuk mendukung proses bisnis
65
perusahaan. Semua aplikasi merupakan modul-modul aplikasi yang
terkumpul pada web portal dari PT. GMF AeroAsia.
1. EES
Enginering Service merupakan aplikasi terdepan dari
keseluruhan aplikasi yang ada. Aplikasi ini adalah aplikasi
penerimaan data dari klien. Yang menggunakan aplikasi ini adalah
divisi Enginering Service. Data dari dari klien yang diberikan dan
diterima aplikasi ini berupa dokumen.
2. EO
Enginering Order (EO) merupakan aplikasi lanjutan, setelah
data diterima dari klien maka dokumen tersebut di oleh menjadi
data order untuk enginering. Pada bagian ini data diolah dan
dimasukan kedalam database. Penggunanya adalah bagian
Enginering service.
3. OJM
Order Job Maintenace merupakan aplikasi lanjutan dari EO,
setelah data masuk ke database data di proses dan menjadi satu
Invoice. OJM digunakan oleh divisi Line Maintenance. Data yang
dicatat oleh OJM adalah Man Hours Record (MHR).
66
4. Jobcard
Aplikasi Jobcard adalah aplikasi pencatatan dari kerja untuk
enginering di gunakan pada divisi line maintenace oleh enginering
lapangan. Data yang dicatat pada jobcard adalah Action Man
Hours Record (AMHR).
5. AMS
Airplane Maintenance Service adalah aplikasi yang digunakan
untuk mencatan kondisi pesawat, data yang diperoleh dari AMS
adalah Flight Hours (FH), Flight Circle (FC) dan Utility. Flight
Hours adalah waktu terbang pesawat sekali jalan, flight cycle
merupakan waktu terbang pesawat satu putaran. Data hasil dari
AMS digunakan pada aplikasi lain yaitu aplikasi Airworth System.
6. CMS
Cabin Maintenance Service adalah aplikasi yang digunakan
untuk mencatat kondisi kabin dari pesawat yang di maintenance.
Data ini berguna untuk jadi inputan data pada aplikasi Airworth
System.
7. Tool Management
Tool Management adalah aplikasi pencatan masa hidup (life
time) dari alat yang digunakan dalam melakukan suatu perawatan.
Data tersebut akan digunakan untuk masa perbaikan dan servis
67
dari alat tersebut. Jika suatu alat sudah mencapai batas maksimum
dari lifetime-nya maka Tool management akan memberikan
peringatan pada web portal pada bagian line maintenance.
8. Hanggar Slot Management
Hanggar Slot management adalah aplikasi yang mencatat dan
memberikan data slot hanggar yang kosong. Hanggar digunakan
untuk melakukan maintenance. Aplikasi ini digunakan oleh divisi
line maintenance.
9. Airworth System
Merupakan aplikasi yang digunakan untuk memberikan
peringatan bagi maskapai penerbangan. Peringatan yang diberikan
adalah peringatan waktu maintenace berkala dengan
memperhitungkan data dari aplikasi AMS dan CMS.
3.2.2 Tinjauan terhadap Jaringan Lama
Gambar 3.2 berikut adalah topologi jaringan yang lama pada PT.
GMF AeroAsia.
68
Gambar 3.2 Topologi Jaringan Lama
Astinet256 kbps
Astinet128 kbps
Indosat 512 kbps
3 Leased Line
Internet Router
AllotBandwitdh
Management
Switch Cache Server
Switch DMZ Area
Switch
Switch
GMF LAN
DX Router
Security Device11. Firewall2. IPS3. Secured VPN4. Email Protection5. Web Surf Protection
Security Device21. Firewall2. IPS
PC2PC0 PC1 PC3 PC4 PC5 PC6 PC7 PC8
69
Pada gambar 3.2 terlihat beberapa kekurangan pada jaringan yang
telah ada. Dari segi segmentasi, pada jaringan yang ada tidak ada
penyesuaian lokasi. Jika lokasi PC0 diibaratkan sebagai lokasi hanggar 1,
maka jika ada pengguna yang ingin mengirimkan data pada lokasi yang
sama maka paket Address Resolution Protocol (ARP) akan dikirimkan ke
seluruh bagian jaringan, hal ini dapat mengakibatkan besarnya bandwidth
yang terpakai karena setiap lokasi yang dikirimkan paket ARP akan
mengirimkan paket ARP respons walaupun bukan sebagai tujuannya.
Dan jika ada intruder di tengah jaringan maka paket akan dapat diambil.
Ini menunjukkan kelemahan pada sisi keamanan jaringan.
Jaringan yang ada menggunakan single device sebagai penghubung
antar lokasi dan divisi sehingga akan menyebabkan kepadatan traffic
pada sistem. Hal ini dapat menyebabkan sistem menjadi down.
Semakin berkembangnya bisnis yang dijalankan dan semakin
bertambahnya jumlah pengguna yang ada pada perusahaan, maka akan
sangat tidak efisien jika masih menggunakan topologi dan sistem yang
lama. Semakin banyaknya bagian-bagian dari divisi yang membutuhkan
segmentasi, maka diperlukanlah sebuah sistem jaringan yang menerapkan
segmentasi pada jaringan dengan topologi jaringan yang handal untuk
menangani jumlah traffic yang padat. Dapat diambil contoh pada bagian
Line Maintenance dimana banyak aplikasi yang berjalan, banyak data
yang keluar masuk pada server data, namun hanya ditopang pada satu
70
switch. Jika switch yang menjadi satu-satunya penghubung ke server
tersebut down, maka akan terputus jalur dari pekerja dan server data.
Sistem yang lama pun sudah tidak bisa lagi diatur karena
pertumbuhan jumlah user yang pesat, semakin tidak beraturannya jumlah
IP address yang keluar dan semakin tidak terkontrolnya traffic yang ada
membuat sistem sulit dipelihara.
Pentingnya data yang beredar dari dan menuju data center, membuat
keamanan data menjadi salah satu faktor yang penting dan harus dijaga
dari serangan hacker. Man-in-middle hacking adalah cara pencurian data
dengan cara memalsukan jati dirinya sebagai penerima dari suatu
transaksi transfer data. Jika menggunakan sistem broadcast data dengan
sistem switching yang lama, maka kemungkinan hacking terjadi sangat
besar. Untuk itu di perlukan topologi baru yang dapat meminimalisir
kejadian-kejadian itu.
3.3 Usulan Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul maka perlu dibuat suatu
rancangan topologi baru yang dapat diatur dengan baik dan mempunyai sistem
segmentasi yang memungkinkan agar beban dan broadcast data dapat lebih
terjaga dengan proses authentication terlebih dahulu. Untuk jenis topologi yang
kuat dan reliable untuk traffic yang sangat besar, maka disarankan pembuatan
jaringan dengan menggunakan metode redudance. Untuk hal segmentasi
71
dibuatkan sistem topologi jaringan yang baru dengan menggunakan sistem
Virtual Local Area Network (VLAN).
Untuk mencegah terjadinya broadcasting storm, yaitu terjadi paket yang
dibroadcast secara looping dan terus membebankan pada device jaringan, maka
jaringan VLAN yang baru dapat menggunakan Spanning Tree Protocol (STP),
sehingga akan ada pemilihan jalur sebagai jalur aktif dan jalur yang standby,
serta akan memberikan pembatasan pada jalur-jalur yang dapat mengakibatkan
pengulangan pada saat transmisi data.
Sebagai penghubung antar VLAN dan sebagai pengatur VLAN, maka
akan diterapkan teknologi VLAN Trunking Protocol (VTP), VTP digunakan
untuk mengkonfigurasi VLAN dan menentukan jalur trunking yang akan
digunakan oleh VLAN. Jalur tersebut akan digunakan oleh STP sebagai kandidat
untuk dijadikan jalur aktif. Dengan mengaktifkan STP, maka tidak akan terjadi
collision dan broadcast storm yang dapat mengakibatkan device down karena
traffic yang tinggi, serta tidak akan ada jalur yang terputus, karena jika ada yang
putus, STP sudah menyiapkan jalur backup. Dan jaringan akan lebih mudah
diatur dengan adanya VTP sebagai pusat konfigurasi VLAN.