bab 4 hasil dan pembahasan 4.1 latar belakang …thesis.binus.ac.id/doc/bab4/2008-1-00249-mnsi bab...

211
51 BAB 4 HAS IL D AN PEMB AHAS AN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat Singkat Perusahaan Kawasan Jakarta Utara selama ini dikenal sebagai daerah yang rawan banjir. Permukaan tanahnya sering turun karena kondisi tanah yang lunak yang diakibatkan karena pengaruh pasang laut. Karena itu setiap musim hujan, banyak wilayah di kawasan itu seperti pemukiman mewah Muara Karang/Pluit, Pademangan serta beberapa jalan di Ancol selalu terendam banjir. Bahkan sebelum ditinggikan pada titik-titik tertentu khususnya di daerah sekitar kawasan Pantai Indah Kapuk, jalan tol bandara selalu kebanjiran pada musim hujan. Kondisi ini sangat mengganggu arus lalu lintas dari dan ke Bandara Soekarno- Hatta di Cengkareng. Selain masalah banjir, kekuatiran terhadap bencana gempa bumi dan gelombang tsunami belakangan ini juga sering kali muncul di dalam pikiran hampir seluruh penduduk di Indonesia. Bencana yang sangat menakutkan tersebut telah berulang kali terjadi di beberapa tempat di Indonesia yang menyebabkan kerugian harta yang tak terhitung nilainya dan ribuan nyawa hilang dengan sekejap karena terseret dengan ombak yang tingginya bisa mencapai 10 meter lebih. Namun, bagi mereka yang bertempat tinggal di sepanjang Teluk Jakarta khususnya Pantai Indah Kapuk, bencana tsunami bukan lagi menjadi ancaman yang membuat mereka jadi merinding. Beberapa fakta mengatakan bahwa Pantai Indah Kapuk merupakan wilayah pantai yang bebas dari tsunami. Ini diperkuat

Upload: dinhcong

Post on 07-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

51

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Latar Belakang Perusahaan

4.1.1 Riwayat S ingkat Perusahaan

Kawasan Jakarta Utara selama ini dikenal sebagai daerah yang rawan banjir.

Permukaan tanahnya sering turun karena kondisi tanah yang lunak yang

diakibatkan karena pengaruh pasang laut. Karena itu setiap musim hujan, banyak

wilayah di kawasan itu seperti pemukiman mewah Muara Karang/Pluit,

Pademangan serta beberapa jalan di Ancol selalu terendam banjir. Bahkan

sebelum ditinggikan pada titik-titik tertentu khususnya di daerah sekitar kawasan

Pantai Indah Kapuk, jalan tol bandara selalu kebanjiran pada musim hujan.

Kondisi ini sangat mengganggu arus lalu lintas dari dan ke Bandara Soekarno-

Hatta di Cengkareng.

Selain masalah banjir, kekuatiran terhadap bencana gempa bumi dan

gelombang tsunami belakangan ini juga sering kali muncul di dalam pikiran

hampir seluruh penduduk di Indonesia. Bencana yang sangat menakutkan tersebut

telah berulang kali terjadi di beberapa tempat di Indonesia yang menyebabkan

kerugian harta yang tak terhitung nilainya dan ribuan nyawa hilang dengan

sekejap karena terseret dengan ombak yang tingginya bisa mencapai 10 meter

lebih. Namun, bagi mereka yang bertempat tinggal di sepanjang Teluk Jakarta

khususnya Pantai Indah Kapuk, bencana tsunami bukan lagi menjadi ancaman

yang membuat mereka jadi merinding. Beberapa fakta mengatakan bahwa Pantai

Indah Kapuk merupakan wilayah pantai yang bebas dari tsunami. Ini diperkuat

Page 2: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

52

dengan berbagai pernyataan dari BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika) yang

dikeluarkan berdasarkan riset dan penelitian. Berdasarkan pengamatan terhadap

letak Pantai Indah Kapuk, terlihat bahwa dari sisi selatan, lokasi ini terlindungi

oleh pegunungan di Sukabumi-Bandung-Puncak. Dari sisi barat, Pantai Indah

Kapuk dibentangi oleh wilayah Banten, Cilegon, Tangerang. Sedangkan dari sis i

utara, Pantai Indah Kapuk masih aman dengan adanya Pulau Kalimantan dan

gugusan Kepulauan Seribu.

Atas dasar inilah, Agung Sedayu Group yang memiliki beberapa proyek besar

di Jabotabek merasa yakin untuk mengembangkan proyek berikutnya di Pantai

Indah Kapuk. Bersama dengan dua developer besar lainnya, Salim Group dan

Agung Podomoro Group membentuk PT. Multi Artha Pratama untuk

mengembangkan mega proyek Bukit Golf Mediterania. PT. Multi Artha Pratama

ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang developer. Perusahaan ini

didirikan pada tahun 2003 dan berlokasi di Gedung Harco Elektornik Superstore

lantai 4 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 10730. PT. Multi Artha Pratama beroperasi

setiap hari dari jam 09.00-17.00 kecuali hari Sabtu dari jam 09.00-13.30 WIB dan

libur pada hari Minggu. Sedangkan untuk lokasi kantor pemasaran PT. Multi

Artha Pratama adalah Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk Jl. Pantai Indah

Barat Jakarta Utara 14450.

Proyek Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk di daerah Jakarta Utara

merupakan bagian dalam rencana pengembangan Pantai Indah Kapuk yang akan

terintegrasi dengan bermacam fasilitas terlengkap. PT. Multi Artha Pratama kini

menggarap 200 hektar dari sekitar 800 hektar area Pantai Indah Kapuk. Dimulai

Page 3: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

53

tahun 2004, kawasan itu tengah dibangun sekitar 3000 rumah mewah, 1200 rumah

kantor dan rumah toko, hotel berbintang dan arena waterboom terbesar di Asia.

Pengembangan tersebut diperkirakan akan rampung pada tahun 2008 dan

menghabiskan investasi sekitar Rp 2 triliun.

Dari 800 hektar area Pantai Indah Kapuk, 400 hektar diantaranya sudah

dikembangkan beberapa tahun yang lalu, seluruhnya berada di bawah permukaan

laut. Area yang tadinya merupakan suaka alam hutan bakau ini dibangun dengan

teknologi sistem polder yang dikelilingi tanggul-tanggul penahan air laut yang

dilengkapi waduk di tengahnya. Sistem ini dikembangkan di Belanda sejak ratusan

tahun yang lalu. Tanggul-tanggulnya juga berfungsi sebagai jalan lingkungan,

sementara ketinggian air di waduk terus dipantau dan bila ada tanda kelebihan

akan segera dipompa ke laut.

Namun, karena areanya bekas hutan bakau, kondisi tanah di tempat itu

seluruhnya merupakan tanah lunak. Akibatnya, fondasi tiang pancang seluruh

bangunan di kawasan itu harus dibuat sampai mencapai tanah keras. Ini untuk

menghindari bangunan tidak ikut turun apabila terjadi penurunan permukaan

tanah. Sebagai permukiman yang elit, Bukit Golf Mediterania juga dibangun

instalasi pengolahan air bersih yang air bakunya diambil dari air permukaan dan

air sungai. Instalasi yang kini tengah dibangun itu akan menghasilkan air siap

minum seperti di luar negeri.

Page 4: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

54

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai pedoman dalam mengelola usahanya, Board of Director PT. Multi

Artha Pratama telah menetapkan visi dan misi yang wajib diketahui dan

dikerjakan oleh setiap karyawannya.

Visi yang ingin dicapai oleh PT. Multi Artha Pratama adalah “Kami adalah

Property Developer yang Terpercaya dan menjadi Market Leader”. Sedangkan

misi yang ingin dicapai oleh PT. Multi Artha Pratama adalah “Kami bertekad

menjadi Property Developer yang selalu melayani dengan: Mutu Unggul, Tepat

Waktu dan Biaya Efisien”.

Selain itu, PT. Multi Artha Pratama juga mempunyai motto dan nilai-nilai

utama (core value). Mottonya adalah sebagai berikut “Inovasi dan Profesionalisme

Modal Menuju Puncak”. Nilai-nilai utama PT. Multi Artha Pratama adalah :

- Kredibilitas

- Profesionalisme

- Integritas

- Komitmen

- Teamwork

Page 5: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

55

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Multi Artha Pratama

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

Tugas masing-masing divisi yang ada adalah sebagai berikut :

1. Board of Director :

- Menetapkan arahan, gagasan, langkah-langkah dan tujuan jangka pendek

maupun panjang bagi perusahaan.

- Menganalisa pertanggungjawaban seluruh kegiatan operasional dan

keuangan perusahaan.

2. Direktur Utama

- Mengendalikan dan mengawasi jalannya seluruh kegiatan operasional

dan keuangan perusahaan.

Page 6: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

56

- Membuat dan mendistribusikan tugas dan wewenang pada masing-

masing divisi yang ada.

- Mengambil keputusan dan menentukan arah operasional perusahaan

sesuai kondisi perusahaan.

3. Quality Management

- Menentukan standarisasi dari produk-produk yang akan dihasilkan.

- Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama.

4. GM Finance & Accounting

Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan

menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam

kegiatan keuangan dan akuntansi sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan

perusahaan yang telah ditetapkan serta mengkoordinasikan dan mengawasi

pelaksanaannya. GM Finance & Accounting bertanggung jawab kepada

Direktur Utama dan dibantu oleh manajer dari tiap-tiap divisi, yaitu:

1. Divisi Finance

- Membuat anggaran perusahaan.

- Mengeluarkan kas untuk pembayaran biaya-biaya yang dibutuhkan.

- Membuat laporan keuangan secara berkala untuk GM Finance &

Accounting.

2. Divisi Accounting

- Melakukan pencatatan transaksi-transaksi keuangan dalam

perusahaan.

- Mengurus pajak-pajak perusahaan.

Page 7: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

57

- Membuat laporan akuntansi secara berkala untuk GM Finance &

Accounting.

3. Divisi Collection

- Melakukan penagihan terhadap customer yang telah jatuh tempo.

- Membuat laporan penagihan secara berkala untuk GM Finance &

Accounting.

5. GM Teknologi Informasi

Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan

menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam

pengelolaan dan pengembangan teknologi informasi yang ada pada perusahaan

serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. GM Teknologi

Informasi bertanggung jawab kepada Direktur Utama. GM Teknologi

Informasi memimpin divisi Teknologi Informasi yang mempunyai tugas

sebagai berikut :

- Melakukan maintenance komputer dan segala peralatan teknologi

informasi perusahaan.

- Mendukung dan memelihara basis data perusahaan.

- Menganalisa dan merancang sistem dan program yang dibutuhkan

perusahaan agar proses bisnis berjalan dengan baik.

- Mengevaluasi kegunaan dari teknologi informasi di dalam perusahaan.

- Menjaga dan mengawasi back up data.

- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi

Informasi.

Page 8: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

58

6. GM Marketing

Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan

menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam

kegiatan pemasaran perusahaan secara global sesuai dengan tujuan dan

kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan serta mengkoordinasikan dan

mengawasi pelaksanaannya. GM Marketing bertanggung jawab kepada

Direktur Utama dan dibantu oleh manajer dari tiap-tiap divisi, yaitu :

1. Divisi Promotion

- Membuat perencanaan promosi yang akan dilakukan baik secara per

grup maupun per unit proyek yang ada.

- Membuat rencana pembiayaan per event promosi yang akan dilakukan

sekaligus perbandingannya dengan target penjualan yang akan dicapai.

- Mengembangkan ide promosi yang kreatif.

- Melakukan persiapan promosi.

- Membuat laporan kegiatan promosi secara berkala untuk GM

Marketing.

2. Divisi Marketing

- Membuat dan menyusun strategi pemasaran secara global.

- Memasarkan dan menjual produk perusahaan.

- Mencari informasi mengenai pesaing dan aktivitasnya.

- Menentukan target penjualan.

- Membuat laporan kegiatan pemasaran secara berkala untuk GM

Marketing.

Page 9: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

59

3. Divisi Sales Administration

- Mencatat administrasi penjualan.

- Menerima dan mencetak bukti transfer atas pembayaran angsuran.

- Men-follow up calon pembeli.

- Membuat laporan kegiatan penjualan secara berkala untuk GM

Marketing.

4. Divisi Customer Services

- Memberikan pelayanan untuk menyelesaikan keluhan setiap customer

yang ada.

- Menangani proses perubahan rancangan yang diinginkan oleh

customer jika perumahan masih dalam tahap pembangunan.

- Membuat laporan keluhan customer secara berkala untuk GM

Marketing.

7. GM Human Resource Development

Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan

menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam

pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang ada pada

perusahaan serta mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya. GM

Human Resource Development bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

GM Human Resource Development memimpin divisi Human Resource

Development yang mempunyai tugas sebagai berikut :

- Merekrut karyawan baru dan mengevaluasi daftar hadir karyawan.

- Mengadakan pelatihan terhadap karyawan perusahaan.

Page 10: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

60

- Menentukan pengalokasian sumber daya manusia.

- Mengelola pelaksanaan kesejahteraan karyawan perusahaan.

- Mengatur pembinaan disiplin dan motivasi kerja karyawan perusahaan.

- Membuat pendataan gaji seluruh karyawan perusahaan.

- Mengatur proses-proses bisnis yang berhubungan dengan pemerintah.

- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Human Resource

Development.

8. GM Project

Bertanggung jawab untuk merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan

menetapkan tujuan, rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam

kegiatan proyek konstruksi bangunan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan

perusahaan yang telah ditetapkan serta mengkoordinasikan dan mengawasi

pelaksanaannya. GM Project bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan

dibantu oleh manajer dari tiap-tiap divisi, yaitu :

1. Divisi Admin Project

- Menyiapkan keperluan tender serta melakukan perbandingan harga

dalam melakukan pembelian material serta kontrak pekerjaan-

pekerjaan dari antara calon kontraktor-kontraktor yang potensial.

- Memastikan kelengkapan serta menyimpan dokumentasi administratif

proyek.

- Membuat laporan kegiatan secara rutin kepada GM Project.

2. Divisi Architecture Project

- Melakukan perubahan rancangan jika diperlukan.

Page 11: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

61

- Mengevaluasi jalannya konstruksi bangunan agar sesuai dengan hasil

rancangan.

- Membuat laporan kegiatan secara rutin kepada GM Project.

3. Divisi Technical

- Melakukan pengontrolan atas pekerjaan pembangungan sipil seperti

struktur, keramik dan lainnya yang dilakukan oleh main kontraktor

apakah telah sesuai dengan design dan spesifikasi yang disepakati

bersama.

- Melakukan pengontrolan atas pekerjaan electrical yang dilakukan oleh

kontraktor apakah telah sesuai dengan design dan spesifikasi yang

disepakati bersama.

- Melakukan pengontrolan atas fisik escalator, AC, lift yang datang dan

pekerjaan pemasangannya yang dilakukan oleh kontraktor.

- Membuat laporan kegiatan secara rutin kepada GM Project.

Page 12: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

62

4.1.4 Proses Bisnis Perusahaan

Gambar 4.2 Rich Picture Proses Bisnis PT. Multi Artha Pratama

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

Penjelasan :

Pihak perusahaan mengadakan promosi produknya dengan mengadakan event-

event dan agen sales akan menawarkan produknya kepada calon pembeli di event-

event tersebut. Pembeli yang datang akan dijelasin semua keunggulan dari

perumahan yang ditawarkan. Apabila pembeli tertarik untuk membelinya, pembeli

menyerahkan data diri kepada sales dan pembayaran angsuran pertama. Sales

Page 13: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

63

kemudian akan menyerahkan data-data pembeli dan pembayaran angsuran

pertama pembeli kepada Sales Admin.

Sales Admin akan mengentri data tersebut ke dalam komputer dan sekalian

untuk mengecek apakah pembeli tersebut sudah pernah menjadi pelanggan

perusahaan atau belum serta kondisi kredit pembeli. Apabila memenuhi syarat,

pembeli dapat menentukan ingin membayar langsung atau membayar dengan

kredit. Perusahaan memberikan kebijakan sebanyak 60 kali angsuran tanpa

terlebih dahulu membayar uang muka dengan suku bunga sebesar 7%. Pembeli

akan diberikan dokumen kepemilikan dan bukti pembayaran angsuran pertama

terhadap perumahan yang telah dibeli.

Sales Admin kemudian memberikan pembayaran angsuran pertama pembeli ke

bagian Accounting. Bagian Accounting akan menginput penerimaan kas dan

penentuan tagihan kepada pembeli. Bagian Collection yang setiap bulannya akan

menagih angsuran kepada pembeli. Setelah pembeli membayar angsuran tersebut,

pembeli akan diberikan bukti pembayaran angsuran. Angsuran yang diterima oleh

bagian Collection akan diserahkan kepada bagian Finance dan bagian Accounting

akan mengupdate pembayaran pembeli ke dalam komputer. Pembeli dapat

memberikan kesan dan keluhan ke bagian Customer Service perusahaan. Apabila

desain perumahan kurang sesuai dengan keinginan pembeli, pembeli juga dapat

mengajukan permohonan untuk perubahan desain dengan menghubungi bagian

Customer Service jika perumahan yang dibeli masih dalam tahap pembangunan.

Page 14: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

64

4.1.5 Produk Perusahaan

PT. Multi Artha Pratama merupakan developer dari Bukit Golf Mediterania.

Bukit Golf Mediterania merupakan satu-satunya lokasi terbaik di area Jakarta

Utara pada umumnya dan Pantai Indak Kapuk pada khususnya. Adapun 5

keunggulan utama yang tidak bisa ditemukan di lokasi manapun di Pantai Indah

Kapuk dan sekitarnya (Pluit, Muara Karang) maupun di tempat lainnya, yaitu :

1. Bebas banjir

Bahaya banjir merupakan tantangan utama seluruh pengembang di belahan

dunia manapun juga. Berangkat dari kesadaran tersebut, Bukit Golf

Mediterania menempatkan bebas banjir sebagai komitmen utama.

Bekerjasama dengan konsultan-konsultan ahli dari negara Belanda maka

Water Management System Bukit Golf Mediterania – Pantai Indah Kapuk

telah dirancang dengan jitu dan akurat, waduk-waduk sebagai pengendalian

banjir dan saluran-saluran kota yang tertata baik, didesain dan direncanakan

dengan cermat dan cantik. Unsur-unsur keindahan arsitektur diterapkan

bersamaan dengan pengoptimalan view, sehingga view terbaik pun dapat

digunakan sebagai sumber inspirasi dan berekreasi bagi penghuninya.

2. Aksesbilitas keluar masuk tol

Dengan telah dibukanya akses tol langsung dari Bimoli maupun bandara,

maka pencapaian menuju dan keluar Bukit Golf Mediterania menjadi begitu

singkat dan nyaman. Hanya 10 menit waktu yang diperlukan untuk menuju

ataupun kembali dari Pusat Bisnis kota Jakarta (Mangga Dua / Sudirman).

Page 15: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

65

3. Fasilitas terlengkap

Sebagai pusat komersil & hunian ekslusif, Bukit Golf Mediterania – Pantai

Indah Kapuk dilengkapi dengan International Chinese School (SD - SMA)

& Sekolah Politeknik, pasar tradisional dengan manajemen profesional

terbesar di Asia Tenggara, perbankan, pusat jajan dan makan, Rumah Sakit

“International Specialist Centre”, hotel, apartemen mewah, lapangan golf,

mall, showroom dan bengkel, pusat entertainment dan pusat komersial

lainnya.

4. Jaringan keamanan 24 jam dengan sistem cluster

Dengan adanya sistem cluster dan masing-mas ing cluster memiliki pintu

gerbang tersendiri, maka sistem keamanan kawasan ini merupakan suatu

jaminan. Diatas seluas 20 hektar, sekitar 2000 unit hunian eksklusif Bukit

Golf Mediterania terbagi atas 9 cluster, berarti 9 pintu gerbang yang dijaga

dengan sistem keamanan 24 jam yang canggih dan terpadu. Ke 9 cluster

yang ada pada Bukit Golf Mediterania adalah :

- Cluster Akasia

- Cluster Cendana

- Cluster Damar

- Cluster Ebony

- Cluster Flamboyan

- Cluster Johar

- Cluster Johar Hijau

- Cluster Kenari

Page 16: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

66

- Cluster Kenari Hijau

Dan salah satu dari begitu banyak keunggulan Bukit Golf Mediterania –

Pantai Indah Kapuk dibandingkan dengan kompleks hunian lainnya, adalah

fasilitas jogging track yang sambung menyambung dengan 4 club house

yang tersebar di antara 2000 unit hunian tersebut.

5. Desain arsitektur yang khas

Di dalam ke 9 cluster tersebut, semua hunian tersebut didesain dengan gaya

arsitektur yang berbeda di masing-masing cluster. Dari gaya arsitektur

Mediterania, Klasik, Georgia, Kolonial, Italy dan Perancis, juga

dikombinasikan dengan berbagai macam ukuran yang berbeda-beda,

sehingga menjadikan hunian di kawasan Bukit Golf Mediterania – Pantai

Indah Kapuk terlihat unik, menarik dan tidak membosankan. Demikian pula

desain arsitektur rukan eksklusif yang bergaya klasik satu-satunya rukan

dengan suasana yang nyaman dan hadir dengan konsep multifungsi yang

pernah ada di seluruh kawasan Jakarta Utara dan Pantai Indah Kapuk pada

khususnya.

Page 17: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

67

Gambar 4.3 Denah Bukit Golf Mediterania - Pantai Indah Kapuk

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

Penjelasan :

A. Golf Course

B. South Club House (Golf Club)

C. East Club House (Royal Mansion)

D. North Club House (Country Club)

Page 18: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

68

E. West Club House

F. Diamond Circle – Mall, Hotels & Business District

G. Garden House

H. The Golf, Kantor Pemasaran

I. Rukan Cordoba Foodstreet & Town House

J. Recreation Forest

K. International Chinese School

L. Rukan Eksklusif

M. Fresh Market, Festival Market & Emerald Park

N. Resort Apartment

O. Gold Coast Village

P. Diamond Golf

4.1.6 Struktur Divisi Teknologi Informasi

Gambar 4.4 Struktur Organisasi Divisi Teknologi Informasi

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

Page 19: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

69

Tugas dan wewenang dalam divisi Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :

1. GM Teknologi Informasi

- Merencanakan, merumuskan, mengembangkan dan menetapkan tujuan,

rencana, kebijaksanaan, program kerja dan strategi dalam pengelolaan

dan pengembangan teknologi informasi yang ada pada perusahaan serta

mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaannya.

- Memantau, mengevaluasi, mengontrol dan melaporkan kinerja dari

semua karyawan, masalah dan kinerja yang berada di dalam Divisi

Teknologi Informasi.

2. Application Software Section

- Menganalisa dan mengembangkan sistem dan aplikasi yang berjalan

dalam perusahaan sehingga kinerja operasional perusahaan dapat berjalan

dengan baik dan lancar.

- Melakukan evaluasi terhadap sistem dan aplikasi yang berjalan dalam

perusahaan.

- Membuat aplikasi baru yang dapat meningkatkan kinerja operasional

perusahaan.

- Membuat sistem dan aplikasi baru yang dapat meningkatkan kinerja

operasional perusahaan.

- Membuat laporan mengenai permasalahan yang ada dan bagaimana

penanggulangannya.

- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi

Informasi.

Page 20: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

70

3. Client Service Section

- Melakukan maintenance serta perbaikan komputer yang ada pada

perusahaan.

- Menangani masalah hardware maupun software yang terjadi pada user.

- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi

Informasi.

4. Networking Section

- Melakukan maintenance serta perbaikan terhadap jaringan komunikasi

dan informasi serta server yang ada pada perusahaan.

- Mendukung dan memelihara basis data perusahaan.

- Menjaga dan mengawasi back up data.

- Membuat laporan kegiatan secara berkala kepada GM Teknologi

Informasi.

4.2 Aplikasi IT yang Telah Berjalan di Perusahaan

Kondisi IT yang ada pada PT. Multi Artha Pratama yaitu :

1. Aplikasi

Aplikasi yang sedang berjalan di PT. Multi Artha Pratama adalah IFCA.

Aplikasi IFCA merupakan aplikasi pokok untuk keseluruhan operasional

PT. Multi Artha Pratama baik untuk menangani internal perusahaan maupun

external perusahaan yang mulai digunakan sejak tahun 2003. Aplikasi IFCA

sendiri merupakan suatu sistem yang terintegrasi dimana masing-masing

modul saling berkaitan dengan yang lainnya sehingga informasi yang

Page 21: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

71

muncul di salah satu modul dapat diterima dari modul yang lain. Modul-

modul yang ada yaitu :

- Modul Accounts Payable

Modul Accounts Payable merupakan modul yang disediakan sistem

untuk menangani segala macam tagihan dari kreditor dan pembayaran

yang dilakukan oleh perusahaan kepada kreditor. Modul ini berintegrasi

penuh dengan modul Purchase Order, Cash Book, Contractor

Management, Project Ledger dan General Ledger. Modul Account

Payable menyimpan semua informasi yang berhubungan dengan kreditor.

Pada peristiwa dimana terjadi perselisihan pada jumlah tagihan yang

dikirimkan oleh kreditor atau kualitas barang yang dikirimkan tidak

sesuai dengan yang diinginkan, user dapat menahan pembayaran melalui

option ‘Hold/Release Payment by Transaction’ atau ‘Hold/Release

Payment by Creditor’ sampai masalah tersebut terselesaikan.

Keistimewaan tambahan adalah pembayaran secara otomatis yang dapat

dilakukan oleh sistem yang dapat mengurangi proses pembayaran invoice

yang menyita banyak waktu untuk mengerjakannya. Selain itu sistem

juga menyediakan edit listing yang digunakan untuk memeriksa data

yang sudah dimasukkan, payment voucher dan mencetak cek. Kontrol

tambahan yang sangat teliti dalam sistem menjadikan sistem menjaga

data yang sudah dimasukkan sehingga tidak bisa diadakan perubahan

dalam cek dan payment voucher ketika dokumen tersebut telah dicetak.

Page 22: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

72

Gambar 4.5 Contoh Tampilan Modul Accounts Payable

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Tujuan Awal :

Untuk menangani segala macam tagihan dari kreditor dan

pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan kepada kreditor.

- Fungsi :

Untuk memastikan adanya kas untuk membayar para kreditor.

- Biaya :

US $10.500,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Project.

Page 23: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

73

- Modul Cash Book

Modul ini digunakan untuk mengurus saldo bulanan di bank dengan

detail transaksi yang memungkinkan user untuk melacak saldo di bank

dan memonitor transaksi yang berhubungan dengan kas. Semua transaksi

yang berhubungan dengan kas, secara otomatis disimpan di dalam sistem

dengan menggunakan konsep kode bank. Dalam hal rekonsiliasi bank

juga mudah karena sudah disiapkan fasilitasnya untuk mendapatkan

laporan bank rekonsiliasi. Modul ini dimulai dengan beberapa master file

yang harus di setup terlebih dahulu. Setelah selesai di setup, user dapat

melanjutkan ke option ‘Cash Entry’. Tujuan utama dari option ini adalah

untuk transaksi transfer antar bank, dan semua transaksi lain di luar dari

piutang customer dan hutang kepada supplier. Sebelum user melakukan

bank rekonsiliasi, semua transaksi cash dan bank sudah harus diposting.

Semua dokumen yang sudah diposting akan ditampilkan dari file

penampungan sementara untuk tujuan ‘matching’. Proses menampilkan

data dengan menggunakan option ‘Source Document Retrieval’. Ada 3

status yang disediakan sistem, dimana pemakai dapat menggunakannya,

apakah transaksi tersebut ‘matched’, ‘canceled’ atau ‘stopped’. Jika ada

transaksi yang salah, sistem menyediakan option ‘Reverse Transaction

Entry’ untuk mengembalikan lagi status yang tadi salah. Setelah itu, user

dapat mencetak laporan bank rekonsiliasi. Nilai yang ada di laporan bank,

harus diperbaharui di option ‘Bank Statement Control File’ sebelum user

Page 24: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

74

memproses laporan bank rekonsiliasi. Laporan lainnya juga tersedia

seperti cash ledger dan cash flow.

Gambar 4.6 Contoh Tampilan Modul Cash Book

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Tujuan Awal :

Untuk mengurus saldo bulanan di bank dengan detail transaksi

yang memungkinkan user untuk melacak saldo di bank dan

memonitor transaksi yang berhubungan dengan kas.

- Fungsi :

Dengan pencatatan transaksi yang up to date setiap waktu maka

perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa adanya masalah

arus kas.

Page 25: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

75

- Biaya :

US $2.100,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Finance dan divisi Accounting.

- Modul Accounts Receiveable

Modul Accounts Receiveable ini untuk menangani seluruh kegiatan

piutang yang diberikan perusahaan kepada pelanggannya. Untuk

penagihan, user dapat memproses lebih lanjut melalui On-line Collection,

Deposit Collection atau Post Dated Cheque Collection. Sistem ini juga

menyediakan laporan perbandingan untuk keperluan kinerja manajemen,

termasuk laporan untuk piutang yang telah lewat jatuh tempo dapat

disajikan dengan tepat dan akurat melalui modul ini. Tahap awal yang

perlu dilakukan sebelum menjalankan modul ini adalah menentukan kode

perkiraan akuntansi yang dipakai dan dihubungkan dengan tabel General

Ledger Interface seperti pada Project Account. Seluruh data-data

penyewa, pemilik dan pelanggan yang lain harus disetting terlebih dahulu

sebelum melakukan proses penagihan. Pengajuan tagihan dapat dilakukan

dengan menggunakan option ‘Schedules Billing’ dan untuk

Miscellaneous/Other Invoice diajukan penagihan khusus serperti Extra

Work, Billboard Rental, dan lain-lain.

- Tujuan Awal :

Untuk menangani seluruh kegiatan piutang yang diberikan

perusahaan kepada pelanggannya.

Page 26: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

76

Gambar 4.7 Contoh Tampilan Modul Accounts Receiveable

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Fungsi :

Untuk melacak piutang-piutang yang diberikan perusahaan

sehingga piutang-piutang yang diberikan tersebut dapat dikontrol

dengan mudah dan efektif.

- Biaya :

US 10.500,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Collection dan divisi Sales Administration.

Page 27: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

77

- Modul Cash Flow

Modul Cash Flow adalah modul yang mencatat laporan keuangan tentang

aliran kas yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk melakukan

operasi sehari-harinya.

- Tujuan Awal :

Untuk mendata semua aliran kas perusahaan.

- Fungsi :

Untuk mengetahui aliran kas yang dapat digunakan perusahaan

untuk menjalankan kegiatan operasinya.

- Biaya :

US $2.100,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Accounting.

- Modul Contractor Management

Modul Contractor Management merupakan suatu modul yang menangani

segala informasi yang berhubungan dengan rencana kerja dari sub-

kontraktor, serta proses klaim dan uang jaminan yang dilakukan. Ada 3

bagian dasar dari modul ini yaitu rencana kerja, kontrak dan klaim. User

juga harus melakukan setup awal agar modul ini dapat berjalan sesuai

dengan keinginan user.

Page 28: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

78

Gambar 4.8 Contoh Tampilan Modul Contractor Management

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Tujuan Awal :

Untuk menangani segala informasi yang berhubungan dengan

rencana kerja dari sub-kontraktor, serta proses klaim dan uang

jaminan yang dilakukan.

- Fungsi :

Untuk mengawasi aktivitas dari kontraktor dan menyakinkan

bahwa kontrak bangunan dapat selesai tepat waktu dan sesuai

dengan budjet yang ditetapkan.

- Biaya :

US $3.500,-.

Page 29: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

79

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Project.

- Modul General Ledger

Pendekatan yang digunakan untuk modul General Ledger adalah

terintegrasi penuh dengan buku besar tambahan lainnya dengan

menggunakan ‘Interim Journal File’. Semua transaksi General Ledger

yang dibuat melalui sub-ledger pertama-tama akan disimpan di dalam

‘Interim Journal File’, setelah itu data akan di-import sebelum dilakukan

proses tutup atau tutup tahun untuk seluruh accounts. Alternatif lainnya,

sistem ini memungkinkan semua transaksi untuk langsung diposting ke

ledger tanpa disimpan dulu di file sementara. Modul ini memerlukan

setup terlebih dahulu di master files yang berhubungan sebelum user

menggunakan option data entry lainnya. Ada banyak variasi transaksi

jurnal yang disediakan oleh s istem untuk membedakan masing-masing

transaksi jurnal yang berbeda menurut sistem akuntansi umum. Selain

dari jurnal entry, sistem juga menyediakan option lain untuk transaksi

prepayment, reccuring, previous periode dan audit adjustment. Data lain

yang diperoleh General Ledger adalah melalui External Journal Entry

dimana berisi data transaksi dari modul lain yang akan diposting ke

dalam modul ini juga. Untuk menyajikan laporan keuangan yang akurat

dan pengawasan terhadap segala perubahan, user dapat menggunakan

option tutup bulan atau tahun. Dengan menggunakan option ini, user

hanya dapat merubah laporan periode yang sudah ditutup dengan

Page 30: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

80

menggunakan option Previous Period Transaction Entry atau Audit

Adjustment Entry. Sudah menjadi hal yang umum dalam suatu organisasi

adanya multi departemen atau divisi dan dimana ada suatu biaya tertentu

yang dibebankan untuk satu departemen terlebih dahulu. Dengan

menggunakan option General Ledger Cost Apportionment Entry, user

dapat mengalokasikan biaya tersebut ke dalam beberapa departemen

berdasarkan nilai tertentu atau persentase. Dalam laporan keuangan,

anggaran dari masing-masing divisi dan departemen dapat bersama-sama

dilaporkan dengan biaya aktual. Anggaran dimasukkan melalui option

Budget Entry, dan ada berbagai macam metode yang sudah disediakan

oleh sistem.

Gambar 4.9 Contoh Tampilan Modul General Ledger

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

Page 31: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

81

- Tujuan Awal :

Untuk mencatat semua pendapatan dan pengeluaran perusahaan.

- Fungsi :

Untuk membuat laporan keuangan setiap bulan ataupun setiap

tahunnya.

- Biaya :

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Finance dan divisi Accounting.

- Modul Project Ledger

Modul Project Ledger adalah modul yang menangani pembiayaan

proyek serta analisa laba yang didapat dari semua pendapatan proyek

setelah dikurangi dengan biaya proyek baik secara bulanan maupun

secara akumulasi dari periode sebelumnya. User dapat membuat berbagai

macam bentuk laporan proyek sesuai dengan yang diinginkan dengan

berdasarkan kode biaya. Sistem ini juga menunjang komitmen akuntansi

yang didapat dari modul Purchase Order dan Account Payable.

Contohnya adalah ketika Purchase Order sudah dikirimkan kepada

supplier maka liabilities akan timbul pada saat tagihan dari supplier

diterima.

Page 32: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

82

Gambar 4.10 Contoh Tampilan Modul Project Ledger

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Tujuan Awal :

Untuk menangani pembiayaan proyek serta analisa laba.

- Fungsi :

Untuk menangani proyek secara efisien, menjamin biaya yang

dikeluarkan tidak melebihi batas yang ditentukan dan untuk

mengetahui dan melacak status proyek.

- Biaya :

US $7.000,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Project.

Page 33: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

83

- Modul Purchase Order

Modul Purchase Order membantu perusahaan untuk mengatur proses

pembelian dengan cara yang lebih efektif dan efisien. Sistem ini

membutuhkan master file setup khusus di masing-masing master file

yang berhubungan, termasuk jenjang atau tingkatan untuk pengambil

keputusan dan jabatan orang yang berwenang untuk batas persetujuan

sampai nilai tertentu. Hanya pembelian yang benar dengan persetujuan

yang sesuai dapat masuk ke dalam sistem dan menghasilkan Purchase

Order sebagaimana mestinya. Data secara teratur dimasukkan ke dalam

sistem dari option Purchase Order Entry, dan user perlu

mengidentifikasikan siapa yang memberikan persetujuan sebelum akhir

dari data entry. ‘Draft copy’ dari Purchase Order dapat dihasilkan dan

dicetak keluar dari sistem. Purchase Order Entry yang sudah dilengkapi

lalu siap untuk disahkan dan disetujui. Pada saat proses pengesahan

berlangsung, sistem akan menghasilkan dua lembar Purchase Order dan

masing-masing adalah untuk penjual dan untuk bagian arsip. Selama

proses pemasukan data entry, sistem akan dapat mengontrol pengeluaran

dengan cara mencocokan anggaran yang tersedia untuk biaya per unit

barang. Sistem akan mengontrol setiap transaksi yang sudah melewati

jumlah anggaran yang sudah ditetapkan, untuk itu perusahaan dapat

secara efektif mengatur pengeluaran yang telah ditetapkan untuk setiap

divisi dan departemen. Sistem ini menyediakan beberapa perhitungan

untuk sistem pengawasan anggaran yang baik dan mengecek untuk

Page 34: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

84

budget baik dengan cara pengawasan departemen atau pengawasan

laporan. Sistem akan menghasilkan laporan berbeda untuk membantu

manajemen melaporkan khususnya ‘Purchase Order Status Report’ dan

‘Departemental Account Summary Report’.

Gambar 4.11 Contoh Tampilan Modul Purchase Order

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Tujuan Awal :

Membantu perusahaan untuk mengatur proses pembelian dengan

cara yang lebih efektif dan efisien.

- Fungsi :

Untuk mencatat setiap pembelian yang dilakukan oleh perusahaan.

- Biaya :

US $2.100,-.

Page 35: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

85

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Project.

- Modul Report Writer

Modul Report Writer adalah modul yang digunakan untuk mensetup

report di munculin sesuai dengan yang kita inginkan.

- Tujuan Awal :

Untuk mengatur report yang ingin dihasilkan.

- Fungsi :

Untuk mensetup report di munculin sesuai dengan yang kita

inginkan.

- Biaya :

US $2.100,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Accounting, Divisi Finance, Divisi Collection, Divisi TI,

Divisi Project, Divisi Sales Administration dan Divisi Customer

Service.

- Modul Master Files Maintenance

Modul Master Files Maintenance adalah dasar dari seluruh komputerisasi

dan oleh karena itu harus diimplementasikan dengan baik dengan kode

yang disesuaikan. Standar hierarki bagi Modul Master Files Maintenance

adalah terbagi ke dalam 3 tingkatan yaitu level 1 (Module), level 2

(Event) dan level 3 (Option). Modul Master Files Maintenance digunakan

sebagai perpustakaan atau gudang untuk kode yang digunakan di dalam

Page 36: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

86

sistem. Hal ini akan menghindari repetisi atau penggandaan hasil

pengkodean secara berlebihan.

- Tujuan Awal :

Menyusun semua kode utama yang diperlukan untuk menjalankan

sistem dan menyediakan contoh kode serta menunjukkan tipe kode

yang digunakan.

- Fungsi :

Sebagai perpustakaan atau gudang untuk kode yang digunakan di

dalam sistem.

- Biaya :

US $4.200,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

- Modul Sales Administration

Modul Sales Administration meliputi semua aktivitas yang dibutuhkan

untuk mengatasi operasi sehari-hari mulai dari pejualan sampai pada unit

kosong yang dimiliki. Setelah pembeli melakukan transaksi maka berkas-

berkas penjualan akan dicetak. Sistem akan menentukan schedule

penagihan yang berbeda untuk tiap-tiap jenis property yang berbeda dan

tagihan bisa dicetak secara otomatis ketika penjualan sudah

dikonfirmasikan.

Page 37: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

87

Gambar 4.12 Contoh Tampilan Modul Sales Administration

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Tujuan Awal :

Meliputi semua aktivitas yang dibutuhkan untuk mengatasi operasi

sehari-hari mulai dari pejualan sampai pada unit kosong yang

dimiliki.

- Fungsi :

Untuk mencatat semua transaksi penjualan yang terjadi dalam

perusahaan.

- Biaya :

US $3.500,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Sales Administration.

Page 38: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

88

- Modul Fixed Asset

Modul Fixed Asset memberikan sebuah metode secara sistematik untuk

mendata semua transaksi fixed asset dan juga membantu manajemen

mengontrol semua fixed asset perusahaan. Dengan modul ini, kita akan

mengetahui semua informasi atas semua fixed asset yang ada di

perusahaan.

Gambar 4.13 Contoh Tampilan Modul Fixed Asset

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Tujuan Awal :

Untuk mendata semua transaksi fixed asset dan juga membantu

manajemen mengontrol semua fixed asset perusahaan.

Page 39: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

89

- Fungsi :

Untuk mengetahui semua informasi atas semua fixed asset yang ada

di perusahaan.

- Biaya :

US $2.100,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Accounting.

- Modul System Administration

Modul System Administration merupakan sebuah modul yang

mengijinkan user untuk mengubah tampilan dari program aplikasi sesuai

dengan spesifikasi yang mereka inginkan. Modul ini memungkinkan

untuk melakukan penambahan user, menentukan apa yang bisa

digunakan oleh user dan mengontrol setiap user di dalam sistem. Modul

ini menyediakan keamanan dengan membatasi penggunaan option bagi

setiap user. Dengan modul ini, kita dapat menentukan user dan

menempatkannya ke dalam masing-masing grup. Tiap-tiap grup ini

nantinya akan diputuskan hak untuk setiap user yang berada di dalam

grup tersebut.

- Tujuan Awal :

Untuk mengubah tampilan dari program aplikasi sesuai dengan

spesifikasi yang mereka inginkan.

Page 40: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

90

- Fungsi :

Untuk melakukan penambahan user, menentukan apa yang bisa

digunakan oleh user, mengontrol setiap user di dalam sistem dan

menjaga keamanan sistem.

- Biaya :

US $3.500,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

- Modul Inventory Control

Gambar 4.14 Contoh Tampilan Modul Inventory Control

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

Modul Inventory Control adalah modul yang digunakan untuk

mengontrol dan mendata barang-barang yang ada di dalam perusahaan.

Page 41: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

91

Barang-barang tersebut bisa merupakan barang baku yang dibeli ataupun

barang yang siap untuk dijual.

- Tujuan Awal :

Untuk mengontrol dan mendata barang-barang yang ada di dalam

perusahaan.

- Fungsi :

Untuk mengatur inventaris perusahaan.

- Biaya :

US $2.100,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Project.

- Modul Customer Service

Customer Service merupakan pemenuhan dan penanganan semua

permintaan jasa dari pemilik dan penyewa serta juga jasa maintenance

rutin. Semua permintaan atas layanan yang diterima akan ditugaskan

kepada karyawan yang berhubungan untuk tujuan follow up. Modul

Customer Service melayani sebagai sebuah pusat Customer Service untuk

memfasilitasi semua permintaan yang diajukan oleh pemilik dan penyewa

atas jasa yang diinginkan. Semua informasi dari permintaan yang

diajukan dan biayanya tersebut akan disimpan di dalam modul Customer

Service.

Page 42: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

92

Gambar 4.15 Contoh Tampilan Modul Customer Service

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Tujuan Awal :

Melayani sebagai sebuah pusat Customer Service untuk

memfasilitasi semua permintaan yang diajukan oleh pemilik dan

penyewa atas jasa yang diinginkan.

- Fungsi :

Untuk pemenuhan dan penanganan semua permintaan jasa dari

pemilik dan penyewa serta juga jasa maintenance rutin.

- Biaya :

US $3.500,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Customer Service.

Page 43: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

93

- Modul Tenancy Management

Modul Tenancy Management digunakan untuk menangani dan mengatur

penyewa dan pemilik dari property yang ada. Modul ini diberikan oleh

pihak perusahaan kepada pihak pengelola. Di dalam modul ini juga

menangani kontrak antara pihak pengelola dengan para penyewa serta

pemilik dari perumahan. Modul ini juga akan berisikan informasi lengkap

mengenai penyewa dan pemilik dari perumahan.

Gambar 4.16 Contoh Tampilan Modul Tenancy Management

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

- Tujuan Awal :

Untuk menangani dan mengatur penyewa dan pemilik dari

property.

Page 44: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

94

- Fungsi :

Sebagai pusat informasi mengenai penyewa dan pemilik dari

perumahan.

- Biaya :

US $2.100,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Pihak Pengelola.

- Modul Meter Utility

Gambar 4.17 Contoh Tampilan Modul Meter Utility

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

Modul Meter Utility merupakan modul yang digunakan untuk melacak

pemakaian utility di dalam kondominium, pertokoan, perkantoran atau

kompleks. Modul ini menangani masalah pemakaian air, listrik, sampah

Page 45: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

95

dan gas. Modul ini diberikan perusahaan kepada pihak pengelola. Pihak

pengelola akan menagih kepada penyewa atau pemilik berdasarkan

pemakaian meteran masing-masing.

- Tujuan Awal :

Untuk melacak pemakaian utility di dalam kondominium,

pertokoan, perkantoran atau kompleks.

- Fungsi :

Untuk menangani masalah pemakaian air, listrik, sampah dan gas.

- Biaya :

US $2.100,-

- Divisi yang Berhubungan :

Pihak Pengelola.

2. Infrastruktur

Infrastruktur yang ada di PT. Multi Artha Pratama yaitu :

1. Platform (Hardware dan Software)

Perusahaan membutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat

lunak (software) yang mana dibutuhkan untuk membantu divisi-divisi

yang ada dalam perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya

sehari-hari. Perangkat keras yang digunakan oleh perusahaan adalah :

- PC (Personal Computer)

Ada 250 unit komputer yang digunakan oleh perusahaan. Biaya

investasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membeli komputer

Page 46: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

96

adalah sebesar US $87.500.- dimana harga masing-masing komputer

adalah sekitar US $350,- dengan spesifikasi sebagai berikut

Pentium(R) 4 CPU 2,4GHz-2,8GHz, Motherboard, Memory 256MB-

512MB, VGA 64-128MB, Hardisk Capacity 60-100GB dan CD

ROM/DVD ROM.

- Printer

Ada 85 unit printer yang tersedia dengan spesifikasi sebagai berikut :

Epson LX-300+ II sebanyak 50 unit dengan harga per unit US $175

dan Epson Stylus C67 sebanyak 35 unit dengan harga per unit US $95

Biaya investasi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk membeli

printer adalah sebesar US $12.075,-.

- Scanner

Ada 15 unit scanner yang tersedia dengan spesifikasi HP ScanJet

2400 dengan harga per unit sebesar US $80. Biaya investasi yang

dibutuhkan oleh perushaaan untuk membeli scanner adalah sebesar

US $1.200,-.

- Server

Biaya investasi untuk server adalah US $10.000,- yang digunakan

untuk membeli 2 unit komputer dan strorage untuk menyimpan data-

data perusahaan.

Lisensi perangkat lunak yang dibeli oleh perusahaan adalah :

- Sistem Operasi Microsoft Windows 2000 Professional/XP

Professional/Server 2003 Enterprise Edition

Page 47: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

97

Perusahaan memiliki 250 unit komputer yang tersebar di semua divisi

yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows dimana 100

unit komputer masih menggunakan sistem operasi Microsoft Windows

2000 dengan harga US $100,- dan 150 unit lainnya menggunakan

Microsoft Windows XP Professional dengan harga US $220,-.

Sedangkan untuk 2 unit komputer server perusahaan menggunakan

Microsoft Windows Server 2003 Enterprise Edition dengan harga US

$850,-. Biaya investasi awal untuk membeli sistem operasi adalah

sebesar US $44.700,-.

- Microsoft Office 2000 Professional/XP Professional/Live

Communications Server 2003

Perusahaan menggunakan Microsoft Office untuk menjalankan proses

bisnis serhari-harinya dengan rincian sebagai berikut 100 Microsoft

Office 2000 Professional dengan harga US $ 120,- dan 150 Microsoft

Office XP Professional dengan harga US $ 240,-. Sedangkan untuk

server perusahaan menggunakan Microsoft Office Live

Communications Server 2003 dengan harga US $ 40,-. Biaya investasi

awal untuk membeli Microsoft Office adalah sebesar US $38.080,-.

- Tujuan Awal :

Memudahkan user untuk melakukan kegiatan operasional

perusahaan.

Page 48: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

98

- Fungsi :

Hardware berfungsi untuk menjalankan sistem secara fisik yaitu

melakukan input data ke dalam sistem, serta mengambil output

yang dihasilkan oleh sistem. Sedangkan software berfungsi sebagai

interface yang memungkinkan user menginstruksikan sistem untuk

bekerja sesuai dengan keinginan user.

- Biaya :

US $213.555,-.

Tabel 4.1 Biaya Platform (Hardware dan Software dalam 1 tahun)

Biaya Jumlah Harga Total (US $) (US $)

Biaya Investasi Awal : Biaya Hardware : Personal Computer 250 350 87500 Printer Epson LX-300+ II 50 175 8750 Printer Epson Stylus C67 35 95 3325 Scanner HP ScanJet 2400 15 80 1200 Server 10000 Biaya Software : OS Windows 2000 Professional 100 100 10000 OS Windows XP Professional 150 220 33000 OS Windows Server 2003 Enterprise Edition 2 850 1700 Microsoft Office 2000 Professional 100 120 12000 Microsoft Office XP Professional 150 240 36000 Microsoft Office Live Communication Server 2003 2 40 80 Biaya Update Hardware & Software 10000

Total Biaya 213555 - Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

2. Network

Network merupakan jaringan yang menghubungkan seluruh user melalui

komputernya.

Page 49: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

99

- Tujuan Awal :

Untuk membangun suatu workfield yang saling terkoneksi dan

saling berhubungan.

- Fungsi :

Untuk menghemat waktu dalam penukaran data dan informas i

perusahaan serta menghubungkan setiap unit komputer yang ada

dalam perusahaan.

- Biaya :

US $8.000,-.

Tabel 4.2 Biaya Network (dalam 1 tahun)

Keterangan Harga (US $) Biaya Investasi Awal : Pembuatan Local Area Network 3000 Biaya Update Local Area Network 5000

Total Biaya 8000 - Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

3. E-mail System

Perusahaan menggunakan Lotus Notes 6.5 sebagai sarana e-mail untuk

para karyawannya dengan harga per client US $100,-.

- Tujuan Awal :

Sebagai sarana e-mail karyawan perusahaan.

- Fungsi :

Untuk menampung e-mail serta address book dan kalender kegiatan

karyawan perusahaan.

Page 50: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

100

- Biaya :

US $27.500,-.

Tabel 4.3 Biaya E-mail System (dalam 1 tahun)

Biaya Jumlah Harga Total (US $) (US $) Biaya Investasi Awal : Lotus Notes 6.5 250 100 25000 Biaya Update Sistem 2500

Total Biaya 27500 - Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

4. Internet/Intranet Security

Internet/Intranet Security merupakan perangkat keamanan yang dipasang

untuk mencegah adanya penyalahgunaan akses dan hacker yang akan

mencuri data dan informasi perusahaan. Perusahaan menggunakan

McAfee Total Protection for Enterprise dengan harga US $20,- per

komputer.

- Tujuan Awal :

Untuk menjaga data dan informasi perusahaan.

- Fungsi :

Sistem menjadi terlindungi dari serangan dari pihak yang tidak

berkepentingan sehingga dapat mencegah terjadinya

penyalahgunaan akses dan pencurian data perusahaan.

- Biaya :

US $7.500,-.

Page 51: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

101

Tabel 4.4 Biaya Internet/Intranet Security (dalam 1 tahun)

Biaya Jumlah Harga Total (US $) (US $) Biaya Investasi Awal : McAfee Total Protection for Enterprise 250 20 5000 Biaya Update Sistem 2500

Total Biaya 7500 - Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

3. Services (Layanan)

Layanan atau services yang ada di PT. Multi Artha Pratama adalah sebagai

berikut :

1. Helpdesk

Helpdesk merupakan layanan untuk membantu user dalam menangani

masalah-masalah yang muncul pada aplikasi maupun pada komputernya.

- Tujuan Awal :

Membantu user yang menghadapi masalah dalam penggunaan

aplikasi ataupun kendala yang muncul pada komputernya.

- Fungsi :

Sebagai media informasi untuk mencari solusi bagi user yang

mengalami kendala dalam menggunakan aplikasi.

- Biaya :

US 14.000,-.

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

Page 52: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

102

Tabel 4.5 Biaya Helpdesk (dalam 1 tahun)

Keterangan Total (US $)

Biaya operasional selama 1 tahun 14000 Total Biaya 14000

2. Maintenance

Maintenance merupakan layanan untuk mendukung instalansi dan

pemeliharaan sistem yang ada di perusahaan.

- Tujuan Awal :

Mendiagnosa, memperbaiki dan memelihara sistem yang ada di

perusahaan serta melakukan upgrade sistem jika diperlukan.

- Fungsi :

Mengurangi kerusakan atau mencegah kesalahan-kesalahan yang

timbul karena masalah teknis sehingga dapat meningkatkan

performa sistem perusahaan.

- Biaya :

US $57.000,-.

Tabel 4.6 Biaya Maintenance (selama 1 tahun)

Keterangan Total (US $)

Biaya operasional selama 1 tahun 12000 Biaya maintenace Software & Hardware 10000 Network 5000 Sistem 30000

Total Biaya 57000 - Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

Page 53: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

103

3. Security Monitoring

Security Monitoring digunakan untuk memantau arus keluar masuk

informasi dan data dalam perusahaan.

- Tujuan Awal :

Untuk mengatur jalannya arus informasi dan data dalam

perusahaan.

- Fungsi :

Untuk menjamin keamanan aliran data dan informasi perusahaan.

- Biaya :

US $6.000,-.

Tabel 4.7 Biaya Security Monitoring (selama 1 tahun)

Keterangan Total (US $)

Biaya operasional selama 1 tahun 6000 Total Biaya 6000

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

4. Management (Manajemen)

Proses managemen yang ada di PT. Multi Artha Pratama yaitu :

1. Budgeting and Planning

Perusahaan selalu melakukan perencanaan dan perkiraan anggaran yang

dibutuhkan untuk membuat aplikasi baru yang diperlukan dengan

mengadakan rapat dan konsultasi dengan pihak internal perusahaan

seperti direktur dan pihak-pihak yang berhubungan dengan aplikasi baru

Page 54: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

104

tersebut maupun dengan external perusahaan seperti vendor. Perencanaan

dilakukan supaya perusahaan tahu kapan proyek tersebut selesai dan

berapa perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek

tersebut.

- Tujuan Awal :

Untuk mengatur suatu proyek sistem dapat diselesaikan dengan

sumber daya yang tersedia dan batas waktu yang sudah ditentukan

sebelumnya.

- Fungsi :

Menjamin suatu proyek sistem dapat berjalan sesuai dengan

rencana.

- Biaya :

US $12.000,-.

Tabel 4.8 Biaya Budgeting & Planning (dalam 1 tahun)

Keterangan Total (US $)

Biaya operasional selama 1 tahun 12000 Total Biaya 12000

- Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi.

2. Training

Perusahaan selalu melakukan training kepada karyawannya agar mereka

dapat terus belajar dan berkembang serta dapat dengan mudah

menjalankan aplikasi yang mereka gunakan setiap harinya.

Page 55: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

105

- Tujuan Awal :

Untuk meningkatkan nilai utilitas sistem sekaligus kualitas sumber

daya manusia yang dimiliki perusahaan.

- Fungsi :

Sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dari

karyawan perusahaan.

- Biaya :

US $ 30.000,-.

Tabel 4.9 Biaya Training (dalam 1 tahun)

Keterangan Total (US $)

Biaya materi pengajaran 5000 Gaji pengajar training 15000 Biaya pengembangan 10000

Total Biaya 30000 - Divisi yang Berhubungan :

Divisi Teknologi Informasi dan divisi Human Resource

Development.

Persentase dari masing-masing sumber daya lights on yaitu untuk aplikasi 40%,

infrastruktur 25%, services 15% dan manajemen 20%.

Page 56: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

106

Gambar 4.18 Persentase Portfolio Lights On

(Sumber : Internal PT. Multi Artha Pratama)

4.3 Aplikasi Proyek IT yang Sedang Direncanakan oleh Perusahaan

Aplikasi proyek IT yang sedang direncanakan oleh PT. Multi Artha Pratama

adalah sebagai berikut :

1. Human Resource Information System

Human Resource Information System merupakan sebuah aplikasi pendukung

yang dibuat untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para

karyawan yang ada di PT. Multi Artha Pratama.

- Tujuan Awal :

Mencatat semua informasi yang berkaitan dengan sumber daya

manusia perusahaan.

Page 57: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

107

- Fungsi :

Sebagai indikator yang menggambarkan prestasi, kinerja, payroll serta

produktivitas karyawan PT. Multi Artha Pratama.

- User :

Divisi Human Resource Development.

- Biaya :

US $25.000,-.

- Dampak Apabila Proyek Tertunda :

Penyebaran informasi yang masih berupa paper based di divisi Human

Resource Development yang cenderung memakan waktu dan biaya.

2. Knowledge Management

Knowledge Management merupakan sebuah aplikasi pendukung yang dibuat

untuk memenuhi kegiatan operasional di PT. Multi Artha Pratama.

- Tujuan Awal :

Mempercepat proses penyebaran informasi dan proses pembelajaran

dalam perusahaan.

- Manfaat :

Knowledge karyawan perusahaan dalam menangani setiap masalah

yang muncul tidak akan hilang begitu saja dan dapat disimpan untuk

karyawan yang lain yang menghadapi masalah yang sama di masa

mendatang.

- User :

Semua Divisi.

Page 58: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

108

- Biaya :

US $15.000,-.

- Dampak Apabila Proyek Tertunda :

Knowlegde karyawan yang ada dapat hilang begitu saja jika tidak

didokumentasikan.

3. IFCA In House

IFCA In House merupakan sebuah aplikasi pendukung yang dibuat untuk

memenuhi kegiatan operasional yang tidak terdapat pada modul-modul

aplikasi IFCA.

- Tujuan Awal :

Menambah modul-modul tambahan yang dapat membantu kegiatan

operasional perusahaan yang tidak terdapat pada aplikasi IFCA.

- Fungsi :

Sebagai suatu aplikasi pendukung yang mendukung kegiatan

operasional perusahaan.

- User :

Semua Divisi.

- Biaya :

US $35.000,-

- Dampak Apabila Proyek Tertunda :

Penanganan properti perusahaan dan pembuatan laporan menjadi

kurang optimal.

Page 59: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

109

4.4 Analisis Kondisi Lingkungan Industri

4.4.1 Analisis Model Kompetitif 5 Kekuatan Porter

1. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Kekuatan tawar menawar pembeli dalam perusahaan PT. Multi Artha

Pratama sangatlah besar pengaruhnya. Pembeli adalah stakeholder yang

berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Untuk

menarik sejumlah pelanggan maka PT. Multi Artha Pratama mengadakan

sejumlah promosi misalnya dengan memberikan undangan yang dihibur

oleh sejumlah artis ternama dan pemberian door prize. Konsumen yang

membeli real estate perumahan adalah masyarakat menengah ke atas.

Perusahaan juga mencari berbagai cara untuk menarik pembeli sebanyak-

banyaknya agar loyal kepada perusahaan. Kekuatan tawar menawar pembeli

dalam PT. Multi Artha Pratama bisa dikatakan tinggi karena pembeli

mempunyai pilihan untuk membeli property pada perusahaan lain yang

berada di lokasi tersebut.

2. Ancaman dari Pesaing

Perusahaan pesaing adalah perusahaan yang bergerak dibidang yang

sama dan tingkatannya diatas atau sama dengan perusahaan. Perusahaan

yang menjadi pesaing PT. Multi Artha Pratama adalah PT. Sejahtera Persada

yang menangani Cluster Manyar PIK, PT. Sinar Anugerah Semesta yang

menangani Lotus Palace, dan PT. Grisenda yang menangani Taman

Grisenda. Pesaing-pesaing tersebut sama-sama merupakan developer real

estate khususnya di daerah Pantai Indah Kapuk. Ancaman dari pesaing

Page 60: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

110

dalam industri yang sejenis yaitu dalam bidang developer bisa dikatakan

rendah karena brand image perusahaan PT. Multi Artha Pratama sudah

bagus.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

PT. Multi Artha Pratama bekerja sama dengan perusahaan

Witteveen+Bos dari Belanda dalam membangun sistem polder dan memakai

standar internasional. Selain itu PT. Multi Artha Pratama juga bekerja sama

dengan PT Cahayamurni Dirganusa dalam tender pekerjaan Mekanikal &

Elektrikal untuk penunjang Instalasi Pengolahan Air Minum di Pantai Indah

Kapuk yang digunakan untuk memproduksi tidak hanya air bersih

melainkan air layak minum untuk memenuhi kebutuhan perumahan Bukit

Golf Mediterania. Untuk sliding dan folding doors, PT. Multi Artha Pratama

bekerja sama dengan PT. Karya Mandiri Sepakat. Sebelum bekerja sama

dengan pemasok, PT. Multi Artha Pratama melakukan suatu perjanjian

yang disepakati oleh kedua belah pihak agar tidak terjadi kesalahpahaman di

masa yang akan datang. Kekuatan tawar menawar pemasok pada perusahaan

PT. Multi Artha Pratama bisa dikatakan rendah karena perusahaan tidak

hanya tergantung pada 1 pemasok saja dan bisa memilih pemasok-pemasok

yang lain yang cocok dengan kualitas yang diinginkan perusahaan.

4. Ancaman Pendatang Baru

Tidak terlalu banyak perusahaan baru yang bergerak di industri ini

dikarenakan memerlukan modal yang besar, selain itu PT. Multi Artha

Pratama telah memiliki citra yang baik karena merupakan perusahaan

Page 61: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

111

gabungan dari 3 developer besar yaitu Agung Sedayu Group, Agung

Podomoro Group dan Salim Group. Jadi munculnya pendatang baru tidak

menjadi ancaman yang besar bagi perusahaan, bahkan dengan adanya

pesaing baru tersebut, maka dapat dijadikan suatu tolak ukur keberhasilan

suatu perusahaan. Untuk pesaing barunya adalah PT. Wira Sakti Surya

Persada yang menangani Metro Broadway. Ancaman pendatang baru pada

industri ini bisa dikatakan rendah karena untuk memasuki industri ini

membutuhkan modal yang tidak sedikit sehingga menjadi hambatan untuk

memasuki industi ini.

5. Ancaman Produk Pengganti

Produk pengganti real estate adalah apartemen serta properti- properti

yang di sewakan dan real estate yang dikembangkan oleh pemerintah,

contohnya rumah susun. Pemerintah membangun rumah susun untuk

membantu kalangan menengah ke bawah dengan harga yang terjangkau.

Dibandingkan rumah susun yang di tawarkan oleh pemerintah, PT. Multi

Artha Pratama menawarkan produk yang lebih mahal tetapi dengan fasilitas

yang lengkap dan kemudahan pembayaran yang dapat diangsur 60 kali

angsuran tanpa uang muka dengan suku bunga sebesar 7%. IT disini

mempunyai peranan penting yaitu melahirkan inovasi produk baru agar

perusahaan mempunyai keunggulan bersaing dari produk penggantinya.

Ancaman produk pengganti bisa dikatakan menengah karena ada beberapa

konsumen yang lebih mementingkan kualitas dan ada juga yang lebih

mementingkan kuantitas sehingga juga tergantung kepada konsumen itu

Page 62: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

112

sendiri ingin membeli perumahan yang berkualitas ataupun perumahan yang

lebih murah dengan kualitas yang setara.

Gambar 4.19 Analisis Model Kompetitif 5 Kekuatan Porter

PT. Multi Artha Pratama

(Sumber : Pengolahan Data)

4.4.2 Analisis Value Chain Porter

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT. Multi Artha Pratama meliputi:

• Primary Activities

1. Feasibility Study

Memperoleh lahan yang strategis untuk dikembangkan, melakukan riset

atau studi apakah daerah tersebut menguntungkan, akan dijual berapa

untuk mendapatkan keuntungan serta berdasarkan daerah tersebut dengan

konsep apa bangunan akan dibangun.

Page 63: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

113

2. Design and Built

Merancang produk mulai dari segi sipil, membangun serta mengawasi

produk yang dikembangkan, melakukan proses tender untuk mencari

kontraktor yang cocok dari segi harga maupun kualitas.

3. Product

PT. Multi Artha Pratama menghasilkan produk yang berkualitas tinggi

berupa apartemen dan perumahan elit.

4. Indent

Mengidentifikasi kebutuhan pembeli dan calon pembeli dan melakukan

kegiatan promosi serta menentukan strategi pemasaran.

5. Service

Memberikan konsep tempat tinggal yang nyaman untuk ditinggali, yang

dekat dengan pusat kota, memberikan fasilitas yang terbaik kepada

konsumennya, memberikan guarantee pada triwulan pertama jika ada

kerusakan produk, dan menjanjikan serah terima tepat waktu.

• Support Activities

1. Infrastruktur Perusahaan

Bagian Project, Accounting dan Finance.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen SDM di PT. Multi Artha Pratama dikelola oleh divisi Human

Resource Development yang meliputi kegiatan perekrutan karyawan,

alokasi karyawan, penetapan gaji dan tunjangan karyawan, pelatihan

karyawan, pengawasan kinerja karyawan dan mengatur jadwal kegiatan.

Page 64: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

114

3. Pengembangan Produk dan Teknologi

Penggunaan jaringan untuk menghubungkan komputer-komputer,

menggunakan beberapa aplikasi untuk mempermudah aktivitas bisnis,

dan melakukan market research.

4. Procurement

Memilih dan mengkoordinir partner bisnis (kontraktor dan arsitek).

Kegiatan PendukungInfrastruktur

Manajemen Sumber DayaPerekrutan, alokasi, penetapan gaji dantunjangan, pelatihan, pengawasan kinerjakaryawan dan mengatur jadwal kegiatan

Bagian Project, Finance danAccounting

Pengembangan Produk danTeknologi

Penggunaan jaringan, menggunakanbeberapa aplikasi untuk mempermudahaktivitas bisnis, dan market research

Procurement Memilih dan mengkoordinir partnerbisnis (kontraktor dan arsitek)

FeasibilityStudy

Memperolehlahan yang

strategis untukdikembangkan,

melakukanriset atau studiapakah daerah

tersebutmenguntungka

n

Design andBuilt

Merancangproduk,membangunsertamengawasiproduk,melakukanproses tenderuntuk mencarikontraktor

Product

PT. MultiArtha Pratamamenghasilkanproduk yangberkualitastinggi berupaapartemenmewah

Indent

Mengidentifikasi kebutuhanpembeli dancalon pembeli,melakukankegiatanpromosi ser tamenentukanstrategipemasaran

Servicing

Memberikankonsep tempattinggal yangnyaman, dekatdengan pusatkota,memberikanfasilitas yangterbaik,memberikanguarantee, danmenjanjikanserah terimatepat waktu.

TambahanNila i-biaya =profit (margin )

Gambar 4.20 Analisis Value Chain Porter

PT. Multi Artha Pratama

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 65: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

115

4.4.3 Analisis SWOT

Pada tahapan analisis ini, terbagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan internal

perusahaan dan lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan internal perusahaan

digunakan untuk mengetahui kekuatan maupun kelemahan dari perusahaan.

Sedangkan lingkungan eksternal digunakan untuk mengetahui ancaman maupun

kesempatan atau peluang yang ada. Adapun data yang diperoleh berasal dari hasil

analisis lingkungan dan hasil wawancara dengan manager dari perusahaan tentang

pandangannya terhadap lingkungan internal perusahaan dan lingkungan eksternal

perusahaan.

4.4.3.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis lingkungan internal perusahaan menjabarkan apa saja yang menjadi

kekuatan yang dimiliki perusahaan dan apa saja yang menjadi kelemahan dari

perusahaan. Berikut ini adalah kekuatan dan kelemahan dari PT. Multi Artha

Pratama :

• Kekuatan

Hasil rekapitulasi terhadap faktor kekuatan internal PT. Multi Artha Pratama

yaitu :

Page 66: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

116

Tabel 4.10 Rekapitulasi Faktor Kekuatan Internal

PT. Multi Artha Pratama

No Faktor Kekuatan Perusahaan

1 Memiliki citra yang baik

2 Memiliki modal yang besar

3 Perumahan real estate yang berkualitas tinggi dengan fasilitas yang lengkap

4 Lokasi perumahan yang strategis

5 Memiliki top manajemen yang baik

- Memiliki citra yang baik.

Perusahaan PT. Multi Artha Pratama dikatakan memiliki citra yang baik

dan terpercaya karena PT. Multi Artha Pratama merupakan perusahaan

gabungan dari Agung Sedayu Group, Agung Podomoro Group dan Salim

Group.

- Memiliki modal yang besar.

Karena merupakan perusahaan gabungan maka perusahaan PT. Multi

Artha Pratama memiliki modal yang besar untuk mendukung kegiatan

bisnisnya.

- Perumahan real estate yang berkualitas tinggi dengan fasilitas yang

lengkap.

Perumahan yang ditawarkan oleh perusahaan memiliki fasilitas yang

paling lengkap seperti sekolah internasional, pasar tradisional, pusat

belanja dan makan, rumah sakit, hotel, lapangan golf, mall, showroom

Page 67: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

117

dan bengkel, pusat entertainment dan pusat komersial lainnya. Selain itu

perumahan tersebut dijaga dengan sistem keamanan 24 jam yang canggih

dan juga untuk menangani masalah banjir yang biasa terjadi maka

dibangun sistem polder yang merupakan hasil kerja sama dengan

konsultan ahli dari Belanda.

- Lokasi perumahan yang strategis.

Lokasi proyek perumahan real estate yang berada di kawasan strategis

yaitu adanya daerah industri di daerah Kapuk Kamar dan juga letaknya

yang dekat dengan pusat lalu lintas internasional yaitu Bandara Soekarno

Hatta, menyebabkan kawasan ini cukup populer di mata asing lainnya.

- Memiliki top manajemen yang baik.

Perusahaan memiliki top manajemen yang baik dan profesional yang ahli

dibidangnya masing-masing sesuai dengan spesifikasi jabatan maupun

tuntutan strategi bisnis perusahaan.

Page 68: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

118

• Kelemahan

Hasil rekapitulasi terhadap faktor kelemahan internal PT. Multi Artha

Pratama yaitu :

Tabel 4.11 Rekapitulasi Faktor Kelemahan Internal

PT. Multi Artha Pratama

No Faktor Kelemahan Perusahaan

1 Aplikasi pendukung sistem masih kurang sempurna

2 Turn over karyawan yang tinggi

3 HRD masih manual

4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing

5 Biaya produksi yang tinggi

- Aplikasi pendukung sistem masih kurang sempurna.

Aplikasi IFCA yang digunakan oleh perusahaan masih kurang cocok

dengan kegiatan operasional perusahaan sehingga ada beberapa kegiatan

operasional sehari-hari masih belum terkoneksi dengan aplikasi.

Dikarenakan dengan itu maka perusahaan membangun sebuah aplikasi

baru untuk menambah modul-modul tambahan yang dibutuhkan oleh

perusahaan tetapi tidak terdapat dalam aplikasi IFCA.

- Turn over karyawan yang tinggi

Turn over karyawan di perusahaan PT. Multi Artha Pratama bisa

dikatakan tinggi karena karyawan yang bekerja di perusahaan rata-rata

Page 69: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

119

merupakan fresh graduate yang cenderung mencari pengalaman sehingga

dapat dikatakan loyalitas karyawan terhadap perusahan masih kurang.

- HRD masih manual.

Dokumentasi yang masih kurang terstruktur dan bersifat manual serta

paper based di bagian HRD sehingga untuk mencari suatu informasi di

bagian HRD membutuhkan waktu sehingga sekarang perusahaan lagi

membangun aplikasi Human Resource Information System yang dibuat

untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan

yang ada pada perusahaan.

- Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing.

Perumahan real estate yang dibuat perusahaan cenderung lebih mahal

dibandingkan dengan pesaing yang lain karena fasilitas-fasilitas yang

ditawarkan oleh perusahaan lengkap serta dengan perumahan yang elit.

- Biaya produksi yang tinggi

Biaya produksi yang semakin hari semakin menginkat seperti contohnya

pembelian bahan baku untuk proyek bangunan yang semakin meningkat

yang juga akan berdampak kepada harga penjualan produk.

Page 70: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

120

Tabel 4.12 Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Internal PT. Multi Artha Pratama

Perbandingan Berpasangan S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 S-1 Memiliki citra yang baik. 1 3 0,33 0,5 0,5 0,5 2 2 2 1 S-2 Memiliki modal yang besar. 0,33 1 0,5 0,5 0,5 2 1 2 0,5 0,5 S-3 Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap. 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 S-4 Lokasi perumahan yang strategis. 2 2 0,5 1 2 0,5 2 2 2 0,5 S-5 Top manajemen yang berkualitas. 2 2 0,33 0,5 1 2 2 2 1 0,5 W-1 Aplikasi pendukung kurang sempurna. 2 0,5 0,5 2 0,5 1 2 2 2 1 W-2 Turn over karyawan yang tinggi. 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 1 2 0,5 0,5 W-3 HRD masih manual. 0,5 0,5 0,33 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5 W-4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 0,5 2 0,5 0,5 1 0,5 2 2 1 2 W-5 Biaya produksi yang tinggi. 1 2 0,5 2 2 1 2 2 0,5 1

Total 12,83 16 4,99 10 11,5 10,5 16,5 20 12 9,5

Page 71: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

121

Tabel 4.13 Normalisasi Bobot Faktor Internal PT. Multi Artha Pratama

Perbandingan Berpasangan S-1 S-2 S-3 S-4 S-5 W-1 W-2 W-3 W-4 W-5 Total Bobot S-1 Memiliki citra yang baik. 0,07 0,19 0,07 0,05 0,04 0,05 0,12 0,1 0,17 0,11 0,97 0,097 S-2 Memiliki modal yang besar. 0,03 0,05 0,1 0,05 0,04 0,19 0,06 0,1 0,04 0,05 0,71 0,071 S-3 Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap. 0,23 0,13 0,19 0,2 0,26 0,19 0,12 0,15 0,17 0,21 1,85 0,185 S-4 Lokasi perumahan yang strategis. 0,16 0,13 0,1 0,1 0,18 0,05 0,12 0,1 0,17 0,05 1,16 0,116 S-5 Top manajemen yang berkualitas. 0,16 0,13 0,07 0,05 0,09 0,19 0,12 0,1 0,08 0,05 1,04 0,104 W-1 Aplikasi pendukung kurang sempurna. 0,16 0,03 0,1 0,2 0,04 0,09 0,12 0,1 0,17 0,11 1,12 0,112 W-2 Turn over karyawan yang tinggi. 0,04 0,05 0,1 0,05 0,04 0,05 0,06 0,1 0,04 0,05 0,58 0,058 W-3 HRD masih manual. 0,04 0,03 0,07 0,05 0,04 0,05 0,04 0,05 0,04 0,05 0,46 0,046 W-4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 0,04 0,13 0,1 0,05 0,09 0,05 0,12 0,1 0,08 0,21 0,97 0,097 W-5 Biaya produksi yang tinggi. 0,07 0,13 0,1 0,2 0,18 0,09 0,12 0,1 0,04 0,11 1,14 0,114 Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

Page 72: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

122

4.4.3.2 Hasil Evaluasi Faktor Internal

Tabel 4.14 Hasil Analisis Lingkungan Faktor Internal (IFAS)

No Strength Bobot Peringkat Rata-rata Tertimbang 1 Memiliki citra yang baik. 0,1 4 0,4 2 Memiliki modal yang besar. 0,07 3 0,21 3 Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap. 0,19 4 0,76 4 Lokasi perumahan yang strategis. 0,11 3 0,33 5 Top manajemen yang berkualitas. 0,1 3 0,3

Weakness 1 Aplikasi pendukung kurang sempurna. 0,11 1 0,11 2 Turn over karyawan yang tinggi. 0,06 2 0,12 3 HRD masih manual. 0,05 2 0,1

4 Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing. 0,1 2 0,2

5 Biaya produksi yang tinggi. 0,11 1 0,11 Total 1 2,64 Dimana nilai Peringkat : 4 = Kekuatan utama 3 = Kekuatan minor 2 = Kelemahan minor 1 = Kelemahan utama

Kesimpulan :

Total nilai tertimbang internal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,64

menunjukkan perusahaan sudah kuat dimana kekuatan perusahaan dapat

mengatasi kelemahan perusahaan yang ada.

Page 73: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

123

4.4.3.3 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Analisis lingkungan eksternal perusahaan menjabarkan apa saja yang menjadi

peluang yang ada dan apa saja yang menjadi ancaman bagi perusahaan. Berikut ini

adalah peluang dan ancaman dari PT. Multi Artha Pratama :

• Peluang

Hasil rekapitulasi terhadap faktor peluang eksternal PT. Multi Artha

Pratama yaitu :

Tabel 4.15 Rekapitulasi Faktor Peluang Eksternal

PT. Multi Artha Pratama

No Faktor Peluang Perusahaan

1 Perubahan trend yang terus menerus

2 Teknologi yang semakin maju

3 Hubungan dengan pemasok yang baik

4 Kebutuhan akan property perumahan meningkat

5 Warga asing yang datang ke Indonesia meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga akan meningkat

- Perubahan trend yang terus menerus.

Adanya perubahan trend yang terus menerus sehingga dapat menjadi

peluang untuk melakukan inovasi dalam berbagai macam hal seperti

desain perumahan yang ditawarkan, dan lain-lain.

Page 74: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

124

- Teknologi yang semakin maju.

Dengan teknologi yang semakin maju maka fasilitas-fasilitas yang

diberikan juga akan semakin bagus dan baik, contohnya sistem folder

yang menangani masalah banjir.

- Hubungan dengan pemasok yang baik

Hubungan perusahaan PT. Multi Artha Pratama dengan pemasoknya

dapat dikatakan baik karena telah lama bekerja sama sehingga bisa saling

percaya. Hubungan perusahaan PT. Multi Artha Pratama dengan

pemasok yang baik tersebut sangat mendukung kelancaran proses bisnis.

- Kebutuhan akan property perumahan meningkat.

Kebutuhan akan property perumahan yang semakin tinggi di Indonesia

karena pendapatan masyarakat di Indonesia yang meningkat sehingga

masyarakat dapat membeli rumah untuk diinvestasikan ataupun untuk

ditinggal. Dikarenakan fasilitas yang bagus yang ditawarkan oleh

perumahan perusahaan maka dapat dikatakan perumahan perusahaan

merupakan pilihan yang tepat untuk konsumen yang menginginkan

fasilitas yang lengkap dan bagus.

- Warga asing yang datang ke Indonesia meningkat sehingga peluang

untuk melakukan investasi juga akan meningkat.

Semakin banyak warga asing yang datang ke Indonesia sehingga peluang

untuk membeli atau melakukan investasi di property perumahan juga

akan meningkat.

Page 75: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

125

• Ancaman

Hasil rekapitulasi terhadap faktor ancaman eksternal PT. Multi Artha

Pratama yaitu :

Tabel 4.16 Rekapitulasi Faktor Ancaman Eksternal

PT. Multi Artha Pratama

No Faktor Ancaman Perusahaan

1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial kurang stabil

2 Pangsa pasar yang cenderung lebih memilih produk pengganti

3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing

4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir

5 Pemerintah mengeluarkan pajak yang tinggi bagi perumahan

- Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial kurang stabil

Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial di Indonesai yang masih kurang

stabil sehingga konsumen cenderung kurang percaya untuk melakukan

investasi property perumahan di Indonesia.

- Pangsa pasar yang cenderung lebih memilih produk pengganti

Pangsa pasar yang cenderung lebih memilih produk pengganti seperti

apartemen karena harganya lebih murah bila dibandingkan dengan

produk perumahan elit yang ditawarkan oleh perusahaan.

- Kompetisi yang ketat dengan pesaing.

Persaingan dengan pesaing yang sejenis juga dapat dikatakan sangat

ketat.

Page 76: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

126

- Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir.

Di pemikiran rata-rata masyarakat Indonesia masih berpikir bahwa

kawasan Pantai Indah Kapuk terkenal rawan banjir sehingga

mengakibatkan konsumen untuk tidak jadi membeli perumahan yang di

daerah tersebut. Maka dengan itu, perusahaan bekerja sama dengan

konsultan ahli dari Belanda untuk membangun sistem polder yang dapat

mencegah banjir terjadi di daerah perumahan tersebut.

- Pemerintah mengeluarkan pajak yang tinggi bagi perumahan.

Pemerintah mengeluarkan pajak yang tinggi bagi perumahan-perumahan

elit sehingga konsumen juga berpikir kembali untuk membeli atau

melakukan investasi di property perumahan.

Page 77: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

127

Tabel 4.17 Penentuan Bobot dengan Perbandingan Berpasangan Faktor Eskternal PT. Multi Artha Pratama

Perbandingan Berpasangan O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5

O-1 Perubahan trend yang terus-menerus. 1 0,33 0,5 0,33 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5

O-2 Teknologi yang semakin maju. 3 1 2 1 1 0,5 0,5 2 2 1

O-3 Hubungan dengan pemasok yang baik. 2 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 1

O-4 Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat. 3 1 2 1 2 2 2 2 1 2

O-5 Warga asing yang datang ke Indonesai meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat. 2 1 2 0,5 1 1 2 2 0,5 1

T-1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil. 2 2 2 0,5 1 1 0,5 2 0,33 1

T-2 Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti. 2 2 2 0,5 0,5 2 1 2 2 2

T-3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 1 0,5 1 0,5 0,5 0,5 0,5 1 0,5 0,5

T-4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 2 0,5 2 1 2 3 0,5 2 1 2

T-5 Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan. 2 1 1 0,5 1 1 0,5 2 0,5 1

Total 20 9,83 15,5 6,33 10 12 8,5 17 8,83 12

Page 78: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

128

Tabel 4.18 Normalisasi Bobot Faktor Eksternal PT. Multi Artha Pratama

Perbandingan Berpasangan O-1 O-2 O-3 O-4 O-5 T-1 T-2 T-3 T-4 T-5 Total Bobot O-1 Perubahan trend yang terus-menerus. 0,05 0,03 0,04 0,04 0,05 0,04 0,06 0,05 0,06 0,05 0,47 0,047 O-2 Teknologi yang semakin maju. 0,15 0,1 0,13 0,16 0,1 0,04 0,06 0,12 0,22 0,08 1,16 0,116 O-3 Hubungan dengan pemasok yang baik. 0,1 0,05 0,06 0,08 0,05 0,04 0,06 0,06 0,06 0,08 0,64 0,064 O-4 Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat. 0,15 0,1 0,13 0,16 0,2 0,17 0,23 0,12 0,11 0,17 1,54 0,154

O-5 Warga asing yang datang ke Indonesai meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat.

0,1 0,1 0,13 0,08 0,1 0,08 0,23 0,12 0,06 0,08 1,08 0,108

T-1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil. 0,1 0,21 0,13 0,08 0,1 0,08 0,06 0,12 0,04 0,08 1 0,1 T-2 Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti. 0,1 0,21 0,13 0,08 0,05 0,17 0,12 0,12 0,22 0,17 1,37 0,137 T-3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 0,05 0,05 0,06 0,08 0,05 0,04 0,06 0,05 0,06 0,04 0,54 0,054 T-4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 0,1 0,05 0,13 0,16 0,2 0,26 0,06 0,12 0,11 0,17 1,36 0,136

T-5 Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan.

0,1 0,1 0,06 0,08 0,1 0,08 0,06 0,12 0,06 0,08 0,84 0,084

Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 1

Page 79: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

129

4.4.3.4 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal

Tabel 4.19 Hasil Analisis Lingkungan Faktor Eksternal (EFAS)

No Opportunity Bobot Peringkat Rata-rata Tertimbang 1 Perubahan trend yang terus-menerus. 0,05 3 0,15 2 Teknologi yang semakin maju. 0,12 4 0,48 3 Hubungan dengan pemasok yang baik. 0,06 3 0,18 4 Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat. 0,15 4 0,6

5 Warga asing yang datang ke Indonesai meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat. 0,11 4 0,44

Threats 1 Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil. 0,1 1 0,1 2 Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti. 0,14 1 0,14 3 Kompetisi yang ketat dengan pesaing. 0,06 3 0,18 4 Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir. 0,13 1 0,13

5 Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan. 0,08 2 0,16

Total 1 2,56 Dimana nilai Peringkat : 4 = Kekuatan utama 3 = Kekuatan minor 2 = Kelemahan minor 1 = Kelemahan utama

Kesimpulan :

Total nilai tertimbang eksternal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,56

menunjukkan perusahaan merespon secara baik kepada peluang dan menghadapi

ancaman yang ada dalam industrinya.

Page 80: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

130

4.4.3.5 Matriks SWOT

Matriks SWOT merupakan suatu alat yang bersandar pada informasi yang

digunakan untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan

dan kelemahan internal. Mencocokkan faktor keberhasilan eksternal dan internal

adalah kunci untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak secara efektif. Dari

matriks SWOT dapat membantu manajer mengembangkan 4 tipe strategi yaitu

strategi SO, WO, ST dan WT. Dari hasil evaluasi menggunakan matriks SWOT

seperti yang ditampilkan di bawah ini maka dapat diidentifikasikan beberapa

strategi yang dapat dijalankan perusahaan. Karena hasil dari total nilai tertimbang

internal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,64 dan total nilai

tertimbang eksternal perusahaan PT. Multi Artha Pratama sebesar 2,56 maka dapat

disimpulkan bahwa perusahaan PT. Multi Artha Pratama dapat menggunakan

strategi SO untuk strategi bisnisnya.

Page 81: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

131

Kekuatan (S) :

1. Memiliki citra yang baik.

2. Memiliki modal yang besar.

3. Perumahan yang berkualitas dan fasilitas yang lengkap.

4. Lokasi perumahan yang strategis.

5. Top manajemen yang berkualitas.

Kelemahan (W) :

1. Aplikasi pendukung masih kurang sempurna.

2. Turn over karyawan yang tinggi.

3. HRD masih manual.

4. Harga perumahan cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pesaing.

5. Biaya produksi yang tinggi.

Peluang (O) :

1. Perubahan trend yang terus-menerus.

2. Teknologi yang semakin maju.

3. Hubungan dengan pemasok yang baik.

4. Kebutuhan akan property perumahan yang meningkat.

5. Warga asing yang datang ke Indonesia meningkat sehingga peluang untuk melakukan investasi juga meningkat.

Strategi SO :

1. Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (S1, S2, S3, O1, O2, O4, O5).

2. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (S1, O2, O3).

3. Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja (S2, S5, O2).

4. Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada konsumen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (S3, S4, O4, O5)

Strategi WO :

1. Fokus pada penggunaan teknologi secara maksimal untuk meningkatkan kinerja (W1, W3, O2).

2. Fokus pada peningkatan loyalitas karyawan (W2, O1).

3. Fokus pada penurunan biaya produksi (W4, W5, O3).

4. Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain (W4, W5, O2, O4, O5).

Ancaman (T) :

1. Kondisi ekonomi, keamanan dan sosial yang kurang stabil.

2. Pangsa pasar yang lebih memilih produk pengganti.

3. Kompetisi yang ketat dengan pesaing.

4. Kawasan Pantai Indah Kapuk yang terkenal rawan banjir.

5. Pemerintah mengeluarkan pajak-pajak yang tinggi bagi perumahan.

Strategi ST :

1. Fokus pada pengembangan produk yang lebih berkualitas dan lebih baik (S1, S2, S3, T2, T3).

2. Fokus pada penanggulan banjir di kawasan produk berada (S4, S5, T4).

3. Fokus pada pengembangan citra perusahaan sehingga ada pelanggan yang membeli produk perusahaan (S1, T1, T2, T5).

Strategi WT :

1. Fokus pada pengembangan produk yang lebih berkualitas dan lebih baik dari pesaing yang lain (W4, W5, T2, T3).

2. Fokus pada peningkatan kualitas SDM sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain dan pendatang baru (W1, W2, W3, T2, T3).

Page 82: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

132

Gambar 4.21 Pemetaan Strategi Analisis SWOT

PT. Multi Artha Pratama

(Sumber : Pengolahan Data)

4.4.3 Matriks IE

Berdasarkan hasil evaluasi faktor eksternal dan faktor internal pada sub bab

sebelumnya, maka dapat diproyeksikan hasilnya ke dalam Matriks Internal-

Ekstenal sebagai tahap pencocokan strategi perusahaan, dimana nilai IFAS adalah

2,64 dan nilai EFAS adalah 2,56. Dengan demikian daerah yang terarsir seperti

yang gambar dibawah ini, menunjukkan tindakan strategis yang perlu perusahaan

PT. Multi Artha Pratama lakukan adalah mempertahankan dan memelihara jenis

usaha yang telah dilakukan dengan melaksanakan :

- Penetrasi pasar yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat ini

di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar dapat

dilakukan dengan mempromosikan jasa yang ditawarkan secara gencar

sehingga mampu meningkatkan penjualan dan pangsa pasar. Perusahaan

harus melakukan promosi secara gencar agar pelanggan tetap loyal dengan

perusahaan dan memfokuskan secara maksimal kepada stakeholder.

- Pengembangan produk yaitu meningkatkan penjualan melalui perbaikan

produk/jasa saat ini ataupun dengan mengembangkan produk/jasa yang

baru. Dengan selalu melakukan pengembangan produk yang dalam hal ini

berupa peningkatan desain perumahan yang membuat perumahan unik,

Page 83: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

133

berkualitas dan bervariasi sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan harapan

konsumen. Hal ini juga harus didukung dengan adanya usaha promosi

yang maksimal.

Total nilai IFE yang dibe ri bobot

Kuat 3,00-4,00 Sedang 2,00-2,99 Lemah 1,00-1,99

4,00 3,00 2,00 1,00

Tinggi

3,00-4,009

3,00

I

Tumbuh dan bina

II

Tumbuh dan bina

III

Pertahankan dan pelihara

Sedang

2,00-2,9

2,00

IV

Tumbuh dan bina

V

Pertahankan dan pelihara

VI

Panen dan divestasi

Tota

l nila

i EFE

yan

g di

beri

bob

ot

Rendah

1,00-1,99

1.00

VII

Pertahankan dan pelihara

VIII

Panen dan divestasi

IX

Panen dan divestasi

Gambar 4.22 Matriks IE PT. Multi Artha Pratama

(Sumber : Pengolahan Data)

4.5 Arahan Strategi Bisnis

Arahan strategi merefleksikan apa yang akan manajemen lakukan pada masa

yang akan mendatang. Dengan kata lain apa yang akan dilakukan dalam hal

perbaikan strategi atau efektifitas operasional haruslah berdampak pada garis

bawah. Untuk menentukan arahan strategi, perusahaan harus menggunakan

matriks SWOT. Dimana matriks SWOT merupakan alat yang digunakan dengan

mencocokkan faktor internal dan faktor eksternal untuk menentukan tipe strategi.

Page 84: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

134

Dari hasil analisis penelitian maka arahan strategi perusahaan PT. Multi Artha

Pratama adalah sebagai berikut:

Tabel 4.20 Arahan Strategi PT. Multi Artha Pratama

Arahan Strategi Tujuan Metrik Bobot (%)

Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik.

• Meluncurkan perumahan dengan desain yang terbaru sert a yang unik.

• Jumlah pelanggan yang meningkat.

25

Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain.

• Membuka peluang dan menjalin kerja sama dengan mitra bisnis dan pemasok baru.

• Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis dan pemasok terhadap perusahaan.

• Peningkatan jumlah kerja sama per tahun.

• Jumlah mitra bisnis dan pemasok yang bekerja sama dengan perusahaan.

15

Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.

• Menciptakan tenaga kerj a yang profesional dan meningkatkan kompetensi serta produktivitas SDM.

• Kinerja SDM yang baik.

30

Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

• Memberikan pelayanan yang memuaskan dan optimal.

• Meningkatkan loyalitas pelanggan.

• Jumlah keluhan yang diterima.

• Loyalitas pelanggan.

30

Page 85: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

135

4.6 Demand/Supply Planning

Dari arahan strategi yang sudah dibuat, maka dibuatlah Demand/Supply

Planning yang merupakan turunan dari arahan strategi yang sudah ada, sehingga

dapat dilihat dengan jelas Demand apa saja yang diminta unit bisnis dari unit TI

sehingga unit TI dapat merealisasikannya dalam bentuk Supply.

Tabel 4.21 Demand/Supply Planning : Fokus pada pengembangan inovasi

baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik

Demand Supply

Konteks Strategi Bisnis

Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI

Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI

Arahan Strategi Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik.

Menyediakan fitur secara online yang dapat membantu pelanggan untuk memilih desain rumah yang diinginkan dan juga konsultasi online.

Membangun infrastruktur information center secara web based yang up to date.

Tujuan Strategi Meluncurkan perumahan dengan desain yang terbaru serta yang unik.

Mengumpulkan dan menganalisa desain produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan.

Mendukung penerapan infrastruktur information center secara web based yang memudahkan pelanggan untuk mencari informasi tentang produk yang ditawarkan.

Inisiatif Strategi Melakukan perkenalan produk perumahan kepada masyarakat dan memperbanyak kegiatan promosi untuk perumahan yang berkaitan.

Menyediakan informasi yang lengkap untuk diakses oleh karyawan di bagian promosi dan marketing.

Merancang jaringan infrastruktur perusahaan yang saling berhubungan sehingga arus data dan informasi menjadi lancar.

Page 86: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

136

Tabel 4.22 Demand/Supply Planning : Fokus pada kerja sama dengan

pemasok dan mitra bisnis yang lain

Demand Supply

Konteks Strategi Bisnis

Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI

Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI

Arahan Strategi Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain.

Data dan informasi pemasok dan mitra bisnis harus ter up to date dan dapat diakses dengan cepat.

Mengembangkan infrastruktur dan sistem yang dapat menunjang pemeliharaan data dan informasi mengenai pemasok dan mitra bisnis.

Tujuan Strategi • Membuka peluang dan menjalin kerja sama dengan mitra bisnis dan pemasok baru.

• Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis dan pemasok terhadap perusahaan.

Memelihara dan mengumpulkan informasi mengenai pemasok dan mitra bisnis.

Mendukung penerapan aplikasi baru yang dapat memelihara dat a dan informasi mengenai pemasok dan mitra bisnis sehingga meningkatkan kinerja bisnis.

Inisiatif Strategi Menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dan mitra bisnis.

Menyediakan sebuah aplikasi sistem yang memungkinkan penukaran informasi antara pemasok dan mitra bisnis dengan perusahaan.

Merancang aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling terintegrasi yang dibutuhkan dalam mengelola informasi dan hubungan mitra bisnis dan pemasok dengan perusahaan.

Page 87: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

137

Tabel 4.23 Demand/Supply Planning : Fokus pada peningkatan teknologi

untuk mendukung peningkatan kinerja

Demand Supply

Konteks Strategi Bisnis

Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI

Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI

Arahan Strategi Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.

Memonitor kinerja karyawan dan memberikan pelatihan TI.

• Mengembangkan aplikasi yang dapat menyimpan dan mendistribusikan pengetahuan karyawan.

• Pelatihan dilengkapi dengan fasilitas dan alat yang memadai.

Tujuan Strategi Menciptakan tenaga kerja yang profesional dan meningkatkan kompetensi serta produktivitas SDM.

• Mengevaluasi data mengenai prestasi dan keahlian dari karyawan.

• Memelihara dan memanfaatkan keahlian serta pengetahuan karyawan yang bermanfaat bagi perusahaan.

Mendukung penerapan aplikasi sistem baru yang dapat menyimpan dan mendistribusikan pengetahuan karyawan.

Inisiatif Strategi Mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM.

• Mengintegrasikan data/informasi karyawan untuk memudahkan divisi-divisi yang terkait dalam mengakses dan mendistribusikan pengetahuan.

• Memperlancar pelatihan karyawan untuk penggunaan aplikasi sistem yang baru.

• Menerapkan Knowledge Management (KM) untuk memelihara dan mendistribusikan pengetahuan karyawan.

• Melakukan pelatihan divisi TI secara rutin.

Page 88: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

138

Tabel 4.24 Demand/Supply Planning : Fokus pada peningkatan layanan yang

lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

Demand Supply

Konteks Strategi Bisnis

Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI

Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI

Arahan Strategi Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Data dan informasi pelanggan selalu terpelihara dan dapat diakses dengan cepat.

Mengembangkan infrastruktur dan sistem yang dapat menunjang pemeliharaan data dan informasi tentang pelanggan.

Tujuan Strategi • Memberikan pelayanan yang memuaskan dan optimal.

• Meningkatkan loyalitas pelanggan.

Kebutuhan dan permintaan pelanggan dapat ditindak lanjuti dengan cepat.

Mendukung penerapan aplikasi sistem baru yang dapat memelihara data dan informasi pelanggan.

Inisiatif Strategi Meningkatkan mutu pelayanan terhadap pelanggan.

Mengerti kebutuhan pelanggan dan dapat menawarkan solusi yang inovatif sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

• Menggunakan modul Customer Service dal am aplikasi IFCA untuk menangani kebutuhan pelanggan dan menyimpan informasi tentang pelanggan.

• Membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM) yang digunakan untuk menangani dan mengelola hubungan antara perusahaan dan pelanggan.

Page 89: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

139

4.7 Hasil Demand/Supply Planning

Proses perencanaan yang ideal terkait dengan input dan output. Input yang

diperoleh dari hasil arahan strategis, portfolio dan pengelolaan strategis,

pengelolaan kinerja dan pengukuran menghasilkan Demand/Supply Planning .

Sedangkan, output dibagi menjadi tiga yaitu Agenda Strategic Bisnis untuk

Penggunaan Teknologi (Strategic IT Agenda), Rencana Strategi TI secara

Organisasi (Strategic IT Plan) dan Kebutuhan Strategi TI (Strategic IT

Requirement).

1. Hasil Demand/Supply Planning

- Fokus pada pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang

berkualitas dan lebih baik.

Perusahaan mengadakan survey dan menganalisa selera dari

masyarakat, baru menawarkan desain rumah yang sesuai dengan yang

diinginkan dari pelanggannya. Perusahaan juga menyediakan fitur secara

online yang dapat membantu pelanggannya untuk melihat dan memilih

desain rumah yang ditawarkan. Untuk itu maka perusahaan harus

didukung dengan infrastruktur yang saling terhubung sehingga data yang

diberikan selalu up to date.

- Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang lain.

Perusahaan berencana untuk membuka peluang dan menjalin kerja

sama dengan pemasok dan mitra bisnis. Perusahaan berusaha

mengumpulkan informasi mengenai dengan pemasok dan mitra

bisnisnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan bisnis. Perusahaan

Page 90: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

140

dapat merancang aplikasi Customer Relationship Management (CRM),

Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang

saling terintegrasi yang dibutuhkan dalam mengelola informasi dan

hubungan mitra bisnis dan pemasok dengan perusahaan.

- Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan

kinerja.

Peningkatan kinerja di perusahaan dapat dilakukan dengan

mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM yang dilengkapi dengan

fasilitas dan alat yang memadai serta pendistribusian pengetahuan

karyawan yang bermanfaat bagi perusahaan. Untuk itu maka perusahaan

dapat mengembangkan Knowledge Management (KM) yang berguna

untuk memelihara dan mendistribusikan pengetahuan karyawan.

- Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan.

Perusahaan berusaha untuk memberikan pelayanan yang memuaskan

dan optimal kepada pelanggannya serta juga meningkatkan loyalitas dari

pelanggan. Perusahaan saat ini menggunakan modul Customer Service

dalam aplikasi IFCA untuk menangani kebutuhan pelanggan dan

menyimpan informasi tentang pelanggan. Perusahaan juga dapat

membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM) yang

digunakan untuk menangani dan mengelola hubungan antara perusahaan

dan pelanggan. Selain itu perusahaan juga berusaha untuk jauh lebih

Page 91: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

141

tanggap dengan semua keluhan dari pelanggannya dan menawarkan

kepada mereka solusi yang inovatif untuk semua masalah yang dihadapi.

2. Output dari Demand/Supply Planning

- Agenda Strategi Bisnis untuk Penggunaan Teknologi (Strategic IT

Agenda)

Agenda strategi bisnis untuk penggunaan teknologi di PT. Multi Artha

Pratama yaitu peningkatan kinerja perusahaan yang dapat dicapai dengan

penanganan masalah baik dalam arus informasi dan data yang selalu

terjaga, diakses dengan cepat dan up to date, pengontrolan kegiatan

operasional serta pemanfaatan aplikasi secara optimal sehingga pelayanan

yang diberikan kepada pelanggan juga akan meningkat.

- Rencana Strategi TI secara Organisasi (Strategic IT Plan)

Rencana Strategi TI untuk mendukung kebutuhan TI yang ada di PT.

Multi Artha Pratama yaitu :

- Pengembangan infrastruktur TI yang dapat mendukung kegiatan

operasional perusahaan yang berlangsung secara kontinu seperti

mengembangkan IFCA in House yang berguna untuk

menyempurnakan aplikasi IFCA yang telah dibeli oleh perusahaan.

- Penambahan fasilitas guna untuk mendukung kegiatan operasional

seperti Knowledge Management (KM), Customer Relationship

Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), Human

Resources Information System (HRIS), dll.

Page 92: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

142

- Kebutuhan Strategi TI (Strategic IT Requirement)

Tabel 4.25 Perencanaan Penggunaan Teknologi Informasi

Tahun Perencanaan Penggunaan TI

1 • Membangun aplikasi Knowledge Management untuk memudahkan dalam penyebaran informasi internal.

• Membuat aplikasi IFCA in House untuk menyempurnakan aplikasi IFCA yang telah dibeli oleh perusahaan.

• Membuat aplikasi Human Resource Information System untuk membantu dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan yang ada di dalam perusahaan.

2 • Penyempurnaan platform yang ada di dalam perusahaan seperti mengupgrade komputer dan server, dll.

• Membuat Call Center atau Helpdesk yang berguna untuk mengatasi masalah atau keluhan dari pelanggan.

3 • Membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling terintegrasi.

4.8 Proses Innovation

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendukung terciptanya inovasi

pada suatu perusahaan terdiri dari 4 komponen yaitu :

1. Business and Technology Monitoring (Perubahan-perubahan apa saja yang

dapat mempengaruhi perusahaan)

• Sistem informasi dan teknologi informasi dapat mempercepat proses

kegiatan operasional serta aliran data didalam perusahaan.

Page 93: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

143

• Integrasi data dan informasi antar divisi dalam perusahaan yang

dilakukan dengan baik memberikan kemudahan bagi setiap karyawan

untuk melakukan pencarian maupun pengiriman data dan informasi.

• Sistem informasi dan teknologi informasi juga dapat mengurangi resiko

terjadinya kerusakkan data, redundancy data, penyalahgunaan akses,

kesalahan penginputan data, dan lain-lain.

• Penyebaran dan pendistribusian pengetahuan ke seluruh bagian

perusahaan dirasakan menjadi salah satu faktor penting dalam

meningkatkan kinerja dan kemampuan karyawan.

2. Innovation Visioning (Apa yang dapat perusahaan lakukan)

Merancang suatu sistem aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan

perusahaan yang sesuai dengan rencana strategi bisnis perusahaan, dimana

perusahaan saat ini lebih fokus pada peningkatan kualitas produk,

peningkatan hubungan dengan pelanggan, partner bisnis dan pemasok serta

peningkatan kinerja karyawan.

3. Business Context and Choices (Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan)

• Meningkatkan kompetensi karyawan atau SDM perusahaan agar dapat

berjalan seiring dengan strategi SI/TI yang ingin dicapai.

• Mengembangkan sistem dan TI yang digunakan di perusahaan yang

memudahkan dalam kegiatan operasional sehari-hari.

• Memberikan pelayanan yang memuaskan dan solusi-solusi dalam setiap

pemecahan masalah kepada pelanggan.

Page 94: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

144

4. Actionable Innovation (Apa yang akan dilakukan oleh perusahaan)

• Merancang aplikasi Knowledge Management untuk memudahkan dalam

penyebaran informasi internal serta penyebaran dan pendistribusian

pengetahuan karyawan.

• Membuat aplikasi IFCA in House untuk menyempurnakan aplikasi IFCA

yang telah dibeli oleh perusahaan.

• Membuat aplikasi Human Resource Information System untuk membantu

dalam memantau dan melihat kinerja para karyawan yang ada di dalam

perusahaan.

• Penyempurnaan platform yang ada di dalam perusahaan seperti

mengupgrade komputer dan server, dll yang diharapkan dapat membantu

meningkatkan kinerja operasional sehari-hari perusahaan.

• Membuat Call Center atau Helpdesk yang berguna untuk mengatasi

masalah atau keluhan dari pelanggan.

• Membuat aplikasi Customer Relationship Management (CRM), Supply

Chain Management (SCM) dan Business Intelligent (BI) yang saling

terintegrasi untuk mengetahui informasi mengenai pelanggan, pemasok,

mitra bisnis serta pesaing perusahaan sehingga manajer dapat mengambil

keputusan yang tepat dan berguna untuk perusahaan.

Page 95: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

145

4.9 Analisis Portfolio Lights On

4.9.1 Portfolio Aplikasi

Tabel 4.26 Penyelarasan Data Aplikasi

Wgt 25 15 30 30

Wei

ght

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi b

aru

agar

m

engh

asilk

an p

rodu

k ya

ng b

erku

alita

s da

n le

bih

baik

.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pem

asok

dan

mitr

a bi

snis

yan

g la

in.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi u

ntuk

m

endu

kung

pen

ingk

atan

kin

erja

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng le

bih

baik

ke

pada

pel

angg

an u

ntuk

men

ingk

atka

n ke

puas

an

pela

ngga

n.

Unw

eigh

t Tot

al

Wei

ght T

otal

Account Payable

15 3 4 3 3 13 195

Cash Book 3 2 3 4 3 12 36

Account Receiveable 15 3 3 3,5 4 13,5 202,5

Cash Flow 3 3 4 3 3 13 39

Contractor Management

5 3 5 4 3 15 75

General Ledger

10 4 4 4 3 15 150

Project Ledger 10 4 4 3 3 14 140

Purchase Order 3 2 3 3 2 10 30

Page 96: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

146

Sales Administration

5 3 3 4 3 13 65

Master Files Maintenance

6 3 3 4 3 13 78

Report Writer 3 2,5 3,25 4,25 3,25 13,25 39,75

Fixed Assets 3 3 3 3 3 12 36

System Administration

5 3 3 4 3 13 65

Inventory Control

3 3 3 3 3 12 36

Customer Service

5 4 3 4 5 16 80

Tenancy Management

3 3 4 3 4 14 42

Meter Utility 3 3 3 4 4 14 42

• Skor Portfolio Modul Account Payable

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,87

• Keakuratan = 3,81

Skor kualitas = (3,87 + 3,81)/2 = 3,84

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,83

• Kecepatan merespon = 3,89

Skor tingkat layanan = (3,83 + 3,89)/2 = 3,86

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,06

Page 97: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

147

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (4,06 + 3)/2 = 3,53

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 =

3,15

• Biaya : US $10.500,-

• Skor Portfolio Modul Cash Book

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,86

• Keakuratan = 3,81

Skor kualitas = (3,86 + 3,81)/2 = 3,84

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,69

• Kecepatan merespon = 3,75

Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,75)/2 = 3,72

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,81

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (3,81 + 3)/2 = 3,41

• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 =

3,05

• Biaya : US $ 2.100,-

Page 98: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

148

• Skor Portfolio Modul Account Receiveable

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,94

• Keakuratan = 3,75

Skor kualitas = (3,94 + 3,75)/2 = 3,85

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,75

• Kecepatan merespon = 3,81

Skor tingkat layanan = (3,75 + 3,81)/2 = 3,78

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4

Skor intensitas penggunaan = (4 + 4)/2 = 4

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (3,5x0,3) + (4x0,3))/4 =

3,45

• Biaya : US $10.500,-

• Skor Portfolio Modul Cash Flow

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 4,2

• Keakuratan = 4

Skor kualitas = (4,2 + 4)/2 = 4,1

Page 99: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

149

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,6

• Kecepatan merespon = 4

Skor tingkat layanan = (3,6 + 4)/2 = 3,8

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,9

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (3,9 + 3)/2 = 3,45

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 =

3,15

• Biaya : US $2.100,-

• Skor Portfolio Modul Contractor Management

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,89

• Keakuratan = 3,91

Skor kualitas = (3,89 + 3,91)/2 = 3,9

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,66

• Kecepatan merespon = 3,77

Skor tingkat layanan = (3,66 + 3,77)/2 = 3,72

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,87

Page 100: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

150

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (3,87 + 3)/2 = 3,44

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (5x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,6

• Biaya : US $ 3.500,-

• Skor Portfolio Modul General Ledger

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 4,1

• Keakuratan = 4,2

Skor kualitas = (4,1 + 4,2)/2 = 4,15

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 4

• Kecepatan merespon = 4

Skor tingkat layanan = (4 + 4)/2 = 4

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,3

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (4,3 + 3)/2 = 3,65

• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (4x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,7

• Biaya : US $7.000,-

• Skor Portfolio Modul Project Ledger

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,91

Page 101: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

151

• Keakuratan = 3,83

Skor kualitas = (3,91 + 3,83)/2 = 3,87

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,77

• Kecepatan merespon = 3,89

Skor tingkat layanan = (3,77 + 3,89)/2 = 3,83

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,81

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (3,81 + 3)/2 = 3,41

• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,4

• Biaya : US $7.000,-

• Skor Portfolio Modul Purchase Order

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,45

• Keakuratan = 3,43

Skor kualitas = (3,45 + 3,43)/2 = 3,44

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,57

• Kecepatan merespon = 3,62

Skor tingkat layanan = (3,57 + 3,62)/2 = 3,6

Page 102: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

152

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,72

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (3,72 + 3)/2 = 3,36

• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (2x0,3))/4 =

2,45

• Biaya : US $2.100,-

• Skor Portfolio Modul Sales Administration

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 4,11

• Keakuratan = 3,89

Skor kualitas = (4,11 + 3,89)/2 = 4

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,78

• Kecepatan merespon = 3,89

Skor tingkat layanan = (3,78 + 3,89)/2 = 3,84

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,33

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (4,33 + 3)/2 = 3,67

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,3

• Biaya : US $3.500,-

Page 103: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

153

• Skor Portfolio Modul Master Files Maintenance

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,78

• Keakuratan = 3,62

Skor kualitas = (3,78 + 3,62)/2 = 3,7

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,69

• Kecepatan merespon = 3,92

Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,92)/2 = 3,81

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,92

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4

Skor intensitas penggunaan = (3,92 + 4)/2 = 3,96

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,3

• Biaya : US $4.200,-

• Skor Portfolio Modul Report Writer

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,68

• Keakuratan = 3,72

Skor kualitas = (3,68 + 3,72)/2 = 3,7

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,82

Page 104: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

154

• Kecepatan merespon = 3,82

Skor tingkat layanan = (3,82 + 3,82)/2 = 3,82

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,75

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5

Skor intensitas penggunaan = (3,75 + 5)/2 = 4,38

• Penyelarasan bisnis : ((2,5x0,25) + (3,25x0,15) + (4,25x0,3) +

(3,25x0,3))/4 = 3,36

• Biaya : US $2.100,-

• Skor Portfolio Modul Fixed Assets

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,8

• Keakuratan = 4,2

Skor kualitas = (3,8 + 4,2)/2 = 4

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,7

• Kecepatan merespon = 3,5

Skor tingkat layanan = (3,7 + 3,5)/2 = 3,6

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,4

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (3,4 + 3)/2 = 3,2

Page 105: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

155

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3

• Biaya : US $2.100,-

• Skor Portfolio Modul System Administration

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,85

• Keakuratan = 3,85

Skor kualitas = (3,85 + 3,85)/2 = 3,85

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,62

• Kecepatan merespon = 4,08

Skor tingkat layanan = (3,62 + 4,08)/2 = 3,85

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,77

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4

Skor intensitas penggunaan = (3,77 + 4)/2 = 3,89

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 = 3,3

• Biaya : US $3.500,-

• Skor Portfolio Modul Inventory Control

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,57

• Keakuratan = 3,53

Skor kualitas = (3,57 + 3,53)/2 = 3,55

Page 106: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

156

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,77

• Kecepatan merespon = 3,79

Skor tingkat layanan = (3,77 + 3,79)/2 = 3,78

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,63

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (3,63 + 3)/2 = 3,32

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 = 3

• Biaya : US $2.100,-

• Skor Portfolio Modul Customer Service

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,83

• Keakuratan = 3,67

Skor kualitas = (3,83 + 3,67)/2 = 3,75

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,83

• Kecepatan merespon = 3,83

Skor tingkat layanan = (3,83 + 3,83)/2 = 3,83

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,83

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Page 107: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

157

Skor intensitas penggunaan = (3,83 + 3)/2 = 3,42

• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (5x0,3))/4 =

4,15

• Biaya : US $3.500,-

• Skor Portfolio Modul Tenancy Management

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,5

• Keakuratan = 3,7

Skor kualitas = (3,5 + 3,7)/2 = 3,6

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,8

• Kecepatan merespon = 4,1

Skor tingkat layanan = (3,8 + 4,1)/2 = 3,95

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,2

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (4,2 + 3)/2 = 3,6

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (3x0,3) + (4x0,3))/4 =

3,45

• Biaya : US $2.100,-

Page 108: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

158

• Skor Portfolio Modul Meter Utility

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,4

• Keakuratan = 3,8

Skor kualitas = (3,4 + 3,8)/2 = 3,6

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,5

• Kecepatan merespon = 3,9

Skor tingkat layanan = (3,5 + 3,9)/2 = 3,7

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,2

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (4,2 + 3)/2 = 3,6

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 3,6

• Biaya : US $2.100,-

Page 109: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

159

Tabel 4.27 Portfolio Aplikasi

Portfolio Aplikasi

Intensitas Penggunaan

Aplikasi Unit Kerja Biaya (US $)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Kua

litas

Ting

kat L

ayan

an

Ket

erga

ntug

nan

Jang

kaua

n Pe

nggu

na

Account Payable

Divisi Project 10.500 3,15 3,84 3,86 4,06 3

Cash Book

Divisi Finance, Divisi

Accounting

2.100 3,05 3,84 3,72 3,81 3

Account Receiveable

Divisi Collection, Divisi Sales

Administration

10.500 3,45 3,85 3,78 4 4

Cash Flow Divisi Accounting

2.100 3,15 4,1 3,8 3,9 3

Contractor Management

Divisi Project 3.500 3,6 3,9 3,72 3,87 3

General Ledger

Divisi Finance, Divisi

Accounting

7.000 3,7 4,15 4 4,3 3

Project Ledger Divisi Project 7.000 3,4 3,87 3,83 3,81 3

Purchase Order Divisi Project 2.100 2,45 3,44 3,6 3,72 3

Sales Administration

Divisi Sales Administration 3.500 3,3 4 3,84 4,33 3

Master Files Maintenance Divisi TI 4.200 3,3 3,7 3,81 3,92 4

Page 110: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

160

Report Writer

Divisi Accounting,

Divisi Finance, Divisi

Collection, Divisi TI,

Divisi Project, Divisi Sales

Administration dan Divisi Customer Service

2.100 3,36 3,7 3,82 3,75 5

Fixed Assets Divisi Accounting

2.100 3 4 3,6 3,4 3

System Administration

Divisi TI 3.500 3,3 3,85 3,85 3,77 4

Inventory Control

Divisi Project 2.100 3 3,55 3,78 3,63 3

Customer Service

Divisi Customer Service

3.500 4,15 3,75 3,83 3,83 3

Tenancy Management

Pengelola 2.100 3,45 3,6 3,95 4,2 3

Meter Utility Pengelola 2.100 3,6 3,6 3,7 4,2 3

Page 111: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

161

4.9.2 Portfolio Infrastruktur

Tabel 4.28 Penyelarasan Data Infrastruktur

Wgt 25 15 30 30

Wei

ght

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi b

aru

agar

m

engh

asilk

an p

rodu

k ya

ng b

erku

alita

s da

n le

bih

baik

.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pem

asok

dan

mitr

a bi

snis

yan

g la

in.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi u

ntuk

m

endu

kung

pen

ingk

atan

kin

erja

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng le

bih

baik

ke

pada

pel

angg

an u

ntuk

men

ingk

atka

n ke

puas

an

pela

ngga

n.

Unw

eigh

t Tot

al

Wei

ght T

otal

Platform (Hardware

dan Software)

40 4 4 4 4 16 640

Network 30 3 4 4 4 15 450

E-mail System

10 2 3 4 3 12 120

Internet/ Intranet Security

20 2 3 3 3 11 220

• Skor Portfolio Platform (Hardware dan Software)

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 4,15

• Keakuratan = 3,85

Page 112: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

162

Skor kualitas = (4,15 + 3,85)/2 = 4

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 4,08

• Kecepatan merespon = 4,23

Skor tingkat layanan = (4,08 + 4,23)/2 = 4,16

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,23

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5

Skor intensitas penggunaan = (4,23 + 5)/2 = 4,62

• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (4x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 4

• Biaya : US $212.555,-

• Skor Portfolio Network

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 4,23

• Keakuratan = 4,08

Skor kualitas = (4,23 + 4,08)/2 = 4,16

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,92

• Kecepatan merespon = 3,85

Skor tingkat layanan = (3,92 + 3,85)/2 = 3,89

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,23

Page 113: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

163

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5

Skor intensitas penggunaan = (4,23 + 5)/2 = 4,62

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (4x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 =

3,75

• Biaya : US $ 8.000,-

• Skor Portfolio E-mail System

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,85

• Keakuratan = 3,77

Skor kualitas = (3,85 + 3,77)/2 = 3,81

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,62

• Kecepatan merespon = 3,54

Skor tingkat layanan = (3,62 + 3,54)/2 = 3,58

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 2,92

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5

Skor intensitas penggunaan = (2,92 + 5)/2 = 3,96

• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 =

3,05

• Biaya : US $ 27.500,-

Page 114: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

164

• Skor Portfolio Internet/Intranet Security

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 4

• Keakuratan = 3,92

Skor kualitas = (4 + 3,92)/2 = 3,96

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,92

• Kecepatan merespon = 4,08

Skor tingkat layanan = (3,92 + 4,08)/2 = 4

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4,15

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5

Skor intensitas penggunaan = (4,15 + 5)/2 = 4,58

• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 =

2,75

• Biaya : US 7.500,-

Page 115: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

165

Tabel 4.29 Portfolio Infrastruktur

Portfolio Infrastruktur

Intensitas Penggunaan

Infrastruktur Unit Kerja

Biaya (US $)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Kua

litas

Ting

kat L

ayan

an

Ket

erga

ntun

gan

Jang

kaua

n Pe

nggu

na

Platform (Hardware and

Software)

Divisi TI 213.555 4 4 4,16 4,23 5

Network Divisi TI

8.000 3,75 4,16 3,89 4,23 5

E-mail System Divisi TI

27.500 3,05 3,81 3,58 2,92 5

Internet/Intranet Security

Divisi TI

7.500 2,75 3,96 4 4,15 5

Page 116: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

166

4.9.3 Portfolio Services

Tabel 4.30 Penyelarasan Data Services

Wgt 25 15 30 30

Wei

ght

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi b

aru

agar

men

ghas

ilkan

pro

duk

yang

be

rkua

litas

dan

lebi

h ba

ik.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pem

asok

da

n m

itra

bisn

is y

ang

lain

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi u

ntuk

m

endu

kung

pen

ingk

atan

kin

erja

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng

lebi

h ba

ik k

epad

a pe

lang

gan

untu

k m

enin

gkat

kan

kepu

asan

pel

angg

an.

Unw

eigh

t Tot

al

Wei

ght T

otal

Helpdesk 25 3 3 4 4 14 350

Maintenance 50 4 3 4 3 14 700

Security Monitoring

25 2 3 3 3 11 275

• Skor Portfolio Helpdesk

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,92

• Keakuratan = 3,62

Skor kualitas = (3,92 + 3,62)/2 = 3,77

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,69

• Kecepatan merespon = 3,85

Page 117: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

167

Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,85)/2 = 3,77

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,46

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5

Skor intensitas penggunaan = (3,46 + 5)/2 = 4,23

• Penyelarasan bisnis : ((3x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (4x0,3))/4 = 3,6

• Biaya : US $14.000,-

• Skor Portfolio Maintenance

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 4,15

• Keakuratan = 3,92

Skor kualitas = (4,15 + 3,92)/2 = 4,04

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,92

• Kecepatan merespon = 4

Skor tingkat layanan = (3,92 + 4)/2 = 3,96

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 4

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4

Skor intensitas penggunaan = (4 + 4)/2 = 4

• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 =

3,55

Page 118: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

168

• Biaya : US $57.000,-

• Skor Portfolio Security Monitoring

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,92

• Keakuratan = 3,85

Skor kualitas = (3,92 + 3,85)/2 = 3,89

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 4

• Kecepatan merespon = 4

Skor tingkat layanan = (4 + 4)/2 = 4

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,69

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 5

Skor intensitas penggunaan = (3,69 + 5)/2 = 4,35

• Penyelarasan bisnis : ((2x0,25) + (3x0,15) + (3x0,3) + (3x0,3))/4 =

2,75

• Biaya : US $6.000,-

Page 119: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

169

Tabel 4.31 Portfolio Services

Portfolio Services

Intensitas Penggunaan

Services Unit Kerja

Biaya (US $)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Kua

litas

Ting

kat L

ayan

an

Ket

erga

ntun

gan

Jang

kaua

n Pe

nggu

na

Helpdesk Divisi TI

14.000 3,6 3,77 3,77 3,46 5

Maintenance Divisi TI

57.000 3,55 4,04 3,96 4 4

Security Monitoring

Divisi TI

6.000 2,75 3,89 4 3,69 5

Page 120: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

170

4.9.4 Portfolio Manajemen

Tabel 4.32 Penyelarasan Data Manajemen

Wgt 25 15 30 30

Wei

ght

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi b

aru

agar

m

engh

asilk

an p

rodu

k ya

ng b

erku

alita

s da

n le

bih

baik

.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pem

asok

dan

mitr

a bi

snis

yan

g la

in.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi u

ntuk

m

endu

kung

pen

ingk

atan

kin

erja

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng le

bih

baik

ke

pada

pel

angg

an u

ntuk

men

ingk

atka

n ke

puas

an

pela

ngga

n.

Unw

eigh

t Tot

al

Wei

ght T

otal

Budgeting &

Planning 50 4 3 4 3 14 700

Training 50 4 3,5 4,5 4 16 800

• Skor Portfolio Budgeting & Planning

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,69

• Keakuratan = 3,69

Skor kualitas = (3,69 + 3,69)/2 = 3,69

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,92

Page 121: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

171

• Kecepatan merespon = 4

Skor tingkat layanan = (3,92 + 4)/2 = 3,96

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,77

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 3

Skor intensitas penggunaan = (3,8 + 3)/2 = 3,39

• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3x0,15) + (4x0,3) + (3x0,3))/4 =

3,55

• Biaya : US $12.000,-

• Skor Portfolio Training

• Kualitas terbagi atas :

• Fungsionalitas = 3,94

• Keakuratan = 3,83

Skor kualitas = (3,94 + 3,83)/2 = 3,89

• Tingkat layanan terbagi atas :

• Ketersediaan = 3,69

• Kecepatan merespon = 3,78

Skor tingkat layanan = (3,69 + 3,78)/2 = 3,74

• Intensitas penggunaan terbagi atas :

• Ketergantungan terhadap aplikasi = 3,39

• Penggunaan aplikasi pada perusahaan = 4

Skor intensitas penggunaan = (3,39 + 4)/2 = 3,7

Page 122: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

172

• Penyelarasan bisnis : ((4x0,25) + (3,5x0,15) + (4,5x0,3) + (4x0,3))/4 =

4,08

• Biaya : US $30.000,-

Tabel 4.33 Portfolio Manajemen

Portfolio Manajemen

Intensitas Penggunaan

Manajemen Unit Kerja

Biaya (US $)

Nila

i Pen

yela

rasa

n

Kua

litas

Ting

kat L

ayan

an

Ket

erga

ntun

gan

Jang

kaua

n Pe

nggu

na

Budgeting & Planning

Divisi TI

12.000 3,55 3,69 3,96 3,77 3

Training Divisi TI dan HRD

30.000 4,08 3,89 3,74 3,39 4

4.10 Proses Prioritization

Proses Prioritization untuk menilai manfaat setiap proyek teknologi inforrmasi

yang akan dikembangkan perusahaan. Portfolio proyek terbagi atas dua bagian

yaitu dampak dan resiko. Nilai dampak pada portfolio proyek terlebih dahulu

dibuat tabel business value scorecard yang merupakan salah satu tools dalam

praktek prioritization. Skor dalam business value scorecard dan skor dalam

perhitungan nilai resiko didapat dari hasil kuesioner.

Page 123: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

173

Proyek yang akan dikembangkan oleh perusahaan antara lain Human

Resources Information System, Knowledge Management, dan IFCA In House.

Penilaian manfaat ini akan menentukan prioritas terhadap proyek-proyek tersebut

sehingga akan ditentukan proyek yang mana yang akan diimplementasikan

terlebih dahulu. Ketiga proyek ini akan dilakukan penilaian menurut arahan

strategi perusahaan berdasarkan pertimbangan setiap divisi yang berhubungan

dengan proyek dalam perusahaan.

4.10.1 Nilai Dampak dari Proyek

Tabel 4.34 Business Value Scorecard untuk Human Resources Information

System

25 15 30 30

Business Value Scorecard untuk

Human Resources Information System

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

in

ovas

i bar

u ag

ar m

engh

asilk

an

prod

uk y

ang

berk

ualit

as d

an

lebi

h ba

ik.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pe

mas

ok d

an m

itra

bisn

is y

ang

lain

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an

tekn

olog

i unt

uk m

endu

kung

pe

ning

kata

n ki

nerj

a.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng le

bih

baik

kep

ada

pela

ngga

n un

tuk

men

ingk

atka

n ke

puas

an p

elan

ggan

.

GM Human Resource

Development 3 3 5 4

GM TI 4 4 4 4

Total 7 7 9 7

Rata-rata 3,5 3,5 4,5 3,5

Skor 87,5 52,5 130 105 375

Page 124: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

174

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 375. Proyek

Human Resources Information System ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus

pada peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.

Tabel 4.35 Business Value Scorecard untuk Knowledge Management

25 15 30 30

Business Value Scorecard untuk

Knowledge Management

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi

baru

aga

r men

ghas

ilkan

pro

duk

yang

be

rkua

litas

dan

lebi

h ba

ik.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pe

mas

ok d

an m

itra

bisn

is y

ang

lain

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi

untu

k m

endu

kung

pen

ingk

atan

ki

nerja

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng

lebi

h ba

ik k

epad

a pe

lang

gan

untu

k m

enin

gkat

kan

kepu

asan

pel

angg

an.

GM Finance & Accounting

3 3 5 3

GM Marketing 4 3 4 3

GM Project 3 3 4 3

GM Human Resource

Development 4 4 5 4

GM TI 4 3 4 4

Total 18 16 22 17

Rata-rata 3,6 3,2 4,4 3,4

Skor 90 48 132 102 372

Page 125: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

175

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 372. Proyek

Knowledge Management ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus pada

peningkatan teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.

Tabel 4.36 Business Value Scorecard untuk IFCA In House

25 15 30 30

Business Value Scorecard untuk IFCA in House

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi

baru

aga

r men

ghas

ilkan

pro

duk

yang

be

rkua

litas

dan

lebi

h ba

ik.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pe

mas

ok d

an m

itra

bisn

is y

ang

lain

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi

untu

k m

endu

kung

pen

ingk

atan

ki

nerja

.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng

lebi

h ba

ik k

epad

a pe

lang

gan

untu

k m

enin

gkat

kan

kepu

asan

pel

angg

an.

GM Finance & Accounting

3 4 4 4

GM Marketing 4 4 5 4

GM Project 4 4 4 4

GM Human Resource

Development 4 4 5 5

GM TI 4 4 4 4

Total 19 20 22 21

Rata-rata 3,8 4 4,4 4,2

Skor 95 60 132 126 413

Page 126: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

176

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dampak yang didapat 413. Proyek

IFCA In House ini lebih mengarah ke arahan strategi fokus pada peningkatan

teknologi untuk mendukung peningkatan kinerja.

4.10.2 Nilai Resiko dari Proyek

Penilaian resiko dianggap penting untuk membantu manajemen mengambil

keputusan investasi yang tepat bagi perusahaan. Penentuan resiko dilakukan

melalui tujuh sudut pandang yaitu resiko organisasi (Organizational Risk),

ketidakpastian pendefinisian (Definitional Uncertainty), ketidakpastian teknis

(Technical Uncertainty), resiko infrastruktur sistem informasi (IS Infrastructure

Risk), resiko teknis (Technical Risk), resiko investasi (Investement Risk), resiko

proyek manajemen (Project Management Risk). Nilai resiko dari tiap-tiap proyek

adalah sebagai berikut :

1. Human Resources Information System

• Resiko proyek atau organisasi = (5 + 6)/2 = 5,5

• Ketidakpastian pendefinisian = (4 + 5)/2 = 4,5

• Ketidakpastian teknis = (5 + 5)/2 = 5

• Resiko infrastruktur SI = (6 + 6)/2 = 6

• Resiko teknis = (6 + 6)/2 = 6

• Resiko investasi = (5 + 6)/2 = 5,5

• Resiko proyek manajemen (4 + 4)/2 = 4

Jumlah resiko proyek = 36,5

2. Knowledge Management

• Resiko proyek atau organisasi = (4 + 4 + 3 + 4 + 5)/5 = 4

Page 127: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

177

• Ketidakpastian pendefinisian = (3 + 3 + 3 + 3 + 4)/5 = 3,2

• Ketidakpastian teknis = (5 + 5 + 4 + 4 + 4)/5 = 4,4

• Resiko infrastruktur SI = (6 + 5 + 6 + 5 + 6)/5 = 5,6

• Resiko teknis = (3 + 4 + 3 + 4 + 3)/5 = 3,4

• Resiko investasi = (4 + 4 + 4 + 3 + 4)/5 = 3,8

• Resiko proyek manajemen = (4 + 4 + 4 + 4 +3)/5 = 3,8

Jumlah resiko proyek = 28,2

3. IFCA In House

• Resiko proyek atau organisasi = (5 + 6 + 5 + 6 + 6)/5 = 5,6

• Ketidakpastian pendefinisian = (5 + 6 + 5 + 5 + 5)/5 = 5,2

• Ketidakpastian teknis = (4 + 6 +5 + 6 + 4)/5 = 5

• Resiko infrastruktur SI = (4 + 5 + 6 + 5 + 5)/5 = 5

• Resiko teknis = (5 + 6 + 4 + 6 + 6)/5 = 5,4

• Resiko investasi = (4 + 5 + 6 + 5 + 6)/5 = 5,2

• Resiko proyek manajemen = (4 + 6 + 6 + 6 + 5)/5 = 5,4

Jumlah resiko proyek = 36,8

Page 128: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

178

Tabel 4.37 Penilaian Resiko Proyek

Proyek

Jenis Resiko Human

Resources Information

System

Knowledge Management IFCA In House

Resiko proyek 5,5 4 5,6

Ketidakpastian pendefinisian

4,5 3,2 5,2

Ketidakpastian teknis

5 4,4 5

Resiko infrastruktur SI

6 5,6 5

Resiko teknis 6 3,4 5,4

Resiko investasi 5,5 3,8 5,2

Resiko proyek manajemen

4 3,8 5,4

Total Skor 36,5 28,2 36,8

4.10.3 Portfolio Proyek

Tabel 4.38 Portfolio Proyek

Nama Proyek Dampak Resiko Biaya (US $) Portfolio

Human Resources

Information System

375 36,5 25.000 Support

Knowledge Management 372 28,2 15.000 Support

IFCA In House 413 36,8 35.000 Strategic

Page 129: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

179

4.10.4 Analisis Resiko dan Dampak Terhadap Biaya

Gambar 4.23 Analisis Resiko dan Dampak Terhadap Biaya (US $)

(Sumber : Pengolahan Data)

Dari gambar diatas dapat diperoleh gambaran dari prioritas proyek. Dengan

bobot dan dampak serta resiko terbesar adalah IFCA In House dimana bobot

dampak sebesar 413 dan bobot resiko sebesar 36,8 dengan biaya US $35.000,-.

Untuk Human Resources Information System bobot dampak sebesar 375 dan

bobot resiko sebesar 36,5 dengan biaya US $25.000,- sedangkan untuk Knowledge

Management memiliki dampak sebesar 372 dan bobot resiko sebesar 28,2 dengan

biaya US $15.000,-. Melalui hasil analisa berdasarkan prioritisasi, maka

dianjurkan kepada pihak manajemen untuk mendahulukan pengembangan proyek

IFCA In House kemudian Human Resources Information System dan yang terakhir

adalah Knowledge Management. Karena tingkat kesuksesan dan dampak IFCA In

House terhadap perusahaan sangat besar dibandingkan dengan proyek lainnya.

Page 130: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

180

4.11 Proses Alignment

Proses alignment dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

masing-masing lights on terhadap arahan strategi yang perusahaan dan apakah

semua lights on sudah selaras dengan arahan strategi yang ada atau tidak.

4.11.1 Alignment Data – Aplikasi

Tabel 4.39 Alignment Data - Aplikasi

25 15 30 30

Wei

ght

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi b

aru

agar

men

ghas

ilkan

pr

oduk

yan

g be

rkua

litas

dan

lebi

h ba

ik.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pem

asok

dan

mitr

a bi

snis

yan

g la

in.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi u

ntuk

men

duku

ng

peni

ngka

tan

kine

rja.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng le

bih

baik

kep

ada

pela

ngga

n un

tuk

men

ingk

atka

n ke

puas

an p

elan

ggan

.

Unw

eigh

t Tot

al

Wei

ght T

otal

Pers

enta

se A

lignm

ent G

ap

Pers

enta

se H

asil

Pene

litia

n

Account Payable 15 3 4 3 3 13 195 9,75 14,43

Cash Book 3 2 3 4 3 12 36 1,8 2,66

Account Receiveable 15 3 3 3,5 4 13,5 202,5 10,13 15,01

Cash Flow 3 3 4 3 3 13 39 1,95 2,88

Page 131: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

181

Contractor Management 5 3 5 4 3 15 75 3,75 5,54

General Ledger 10 4 4 4 3 15 150 7,5 11,03

Project Ledger 10 4 4 3 3 14 140 7 10,26

Purchase Order 3 2 3 3 2 10 30 1,5 2,21

Sales Administrati

on 5 3 3 4 3 13 65 3,25 5,01

Master Files Maintenance 6 3 3 4 3 13 78 3,9 5,77

Report Writer 3 2,5 3,25 4,25 3,25 13,25 39,75 1,99 3

Fixed Assets 3 3 3 3 3 12 36 1,8 2,66

System Administrati

on 5 3 3 4 3 13 65 3,25 5,01

Inventory Control 3 3 3 3 3 12 36 1,8 2,66

Customer Service 5 4 3 4 5 16 80 4 5,85

Tenancy Management 3 3 4 3 4 14 42 2,1 3,01

Meter Utility 3 3 3 4 4 14 42 2,1 3,01

Unweight Total 51,5 58,25 60,75 55,25

Weight Total 1287,5 873,75 1822,5 1657,5

Persentase Alignment

Gap 15,15 10,28 21,44 19,5

Page 132: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

182

Persentase Hasil

Penelitian 22,82 15,49 32,3 29,31

Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan

menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan

mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4

x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk aplikasi

dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan weight

awal masing-masing yaitu sebagai berikut :

o Account Payable = 15 x 20 = 300

o Cash Book = 3 x 20 = 60

o Account Receiveable = 15 x 20 = 300

o Cash Flow = 3 x 20 = 60

o Contractor Management = 5 x 20 = 100

o General Ledger = 10 x 20 = 200

o Project Ledger = 10 x 20 = 200

o Purchase Order = 3 x 20 = 60

o Sales Administration = 5 x 20 = 100

o Master Files Maintenance = 6 x 20 = 120

o Report Writer = 3 x 20 = 60

o Fixed Assets = 3 x 20 = 60

o System Administration = 5 x 20 = 100

o Inventory Control = 3 x 20 = 60

Page 133: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

183

o Customer Service = 5 x 20 = 100

o Tenancy Management = 3 x 20 = 60

o Meter Utility = 3 x 20 = 60 +

Total = 2000

Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari

persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :

o Account Payable = (195/2000) x 100% = 9,75%

o Cash Book = (36/2000) x 100% = 1,8%

o Account Receiveable = (202,5/2000) x 100% = 10,13%

o Cash Flow = (39/2000) x 100% = 1,95%

o Contractor Management = (75/2000) x 100% = 3,75%

o General Ledger = (150/2000) x 100% = 7,5%

o Project Ledger = (140/2000) x 100% = 7%

o Purchase Order = (30/2000) x 100% = 1,5%

o Sales Administration = (65/2000) x 100% = 3,25%

o Master Files Maintenance = (78/2000) x 100% = 3,9%

o Report Writer = (39,75/2000) x 100% = 1,99%

o Fixed Assets = (36/2000) x 100% = 1,8%

o System Administration = (65/2000) x 100% = 3,25%

o Inventory Control = (36/2000) x 100% = 1,8%

o Customer Service = (80/2000) x 100% = 4%

o Tenancy Management = (42/2000) x 100% = 2,1%

o Meter Utility = (42/2000) x 100% = 2,1% +

Page 134: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

184

Total Alignment Gap = 67,57%

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 67,57% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

o Account Payable = (100/67,57) x 9,75% = 14,43%

o Cash Book = (100/67,57) x 1,8% = 2,66%

o Account Receiveable = (100/67,57) x 10,13% = 15,01%

o Cash Flow = (100/67,57) x 1,95% = 2,88%

o Contractor Management = (100/67,57) x 3,75% = 5,54%

o General Ledger = (100/67,57) x 7,5% = 11,03%

o Project Ledger = (100/67,57) x 7% = 10,26%

o Purchase Order = (100/67,57) x 1,5% = 2,21%

o Sales Administration = (100/67,57) x 3,25% = 5,01%

o Master Files Maintenance = (100/67,57) x 3,9% = 5,77%

o Report Writer = (100/67,57) x 1,99% = 3%

o Fixed Assets = (100/67,57) x 1,8% = 2,66%

o System Administration = (100/67,57) x 3,25% = 5,01%

o Inventory Control = (100/67,57) x 1,8% = 2,66%

o Customer Service = (100/67,57) x 4% = 5,85%

o Tenancy Management = (100/67,57) x 2,1% = 3,01%

o Meter Utility = (100/67,57) x 2,1% = 3,01% +

Total = 100%

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :

Page 135: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

185

o Account Payable belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 15 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 14,43 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen

harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang

diambil agar modul Account Payable ini selaras dengan arahan

strategi.

o Cash Book belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,66

lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan

tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul

Cash Book ini selaras dengan arahan strategi.

o Account Receiveable sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 15 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 15,01.

o Cash Flow belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,88

lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan

tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul

Cash Flow ini selaras dengan arahan strategi.

o Contractor Management sudah selaras dengan arahan strategi dimana

nilai weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 5,54.

Page 136: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

186

o General Ledger sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 10 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 11,03.

o Project Ledger sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 10 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 10,26.

o Purchase Order belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 2,21 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus

melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil

agar modul Purchase Order ini selaras dengan arahan strategi.

o Sales Administration sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 5,01.

o Master Files Maintenance belum selaras dengan arahan strategi

dimana nilai weight awal adalah 6 dan nilai pengharapan yang didapat

adalah sebesar 5,77 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak

manajemen harus melakukan tindakan dengan memperhatikan

keputusan yang diambil agar modul Master Files Maintenance ini

selaras dengan arahan strategi.

o Report Writer sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 3.

Page 137: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

187

o Fixed Assets belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 2,66

lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus melakukan

tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil agar modul

Fixed Assets ini selaras dengan arahan strategi.

o System Administration sudah selaras dengan arahan strategi dimana

nilai weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 5,01.

o Inventory Control belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 2,66 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus

melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil

agar modul Inventory Control ini selaras dengan arahan strategi.

o Customer Service sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 5 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 5,85.

o Tenancy Management sudah selaras dengan arahan strategi dimana

nilai weight awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 3,01.

o Meter Utility sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 3 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar 3,01.

Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan

penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara

Page 138: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

188

vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah aplikasi yang

dianalisis adalah 17. Bobot nilai pengharapannya adalah 17 x 5 = 85.

Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing

bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu

sebagai berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 85 = 2125.

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain 15 x 85 = 1275.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja 30 x 85 = 2550.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 85 =

2550.

Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 8500.

Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-

masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (1287,5/8500) x

100% = 15,15% .

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain (873,75/8500) x 100% = 10,28%.

Page 139: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

189

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja (1822,5/8500) x 100% = 21,44%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

(1657,5/8500) x 100% = 19,5%.

Total Alignment Gap adalah 66,37%.

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 66,37% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/66,37) x

15,15% = 22,82% .

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain (100/66,37) x 10,28% = 15,49%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja (100/66,37) x 21,44% = 32,3%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

(100/66,37) x 19,5% = 29,31%.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat

bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 22,82% dan lebih

Page 140: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

190

kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga

dapat disimpulkan bahwa aplikasi belum fokus pada pengembangan

inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih

baik. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk

mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus

pada arahan strategi ini.

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan

penelitian ternyata 15,49% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot

arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi

sudah fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang

lain.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan

penelitian ternyata 32,3% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot

arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi

sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat

dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 29,31%

dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30%

sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi belum fokus pada

Page 141: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

191

peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Pihak

manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil

keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan

strategi ini.

4.11.2 Alignment Data – Infrastruktur

Tabel 4.40 Alignment Data - Infrastruktur

25 15 30 30

Wei

ght

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi b

aru

agar

men

ghas

ilkan

pr

oduk

yan

g be

rkua

litas

dan

lebi

h ba

ik.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pem

asok

dan

mitr

a bi

snis

ya

ng la

in.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi u

ntuk

men

duku

ng

peni

ngka

tan

kine

rja.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng le

bih

baik

kep

ada

pela

ngga

n un

tuk

men

ingk

atka

n ke

puas

an p

elan

ggan

.

Unw

eigh

t Tot

al

Wei

ght T

otal

Pers

enta

se A

lignm

ent G

ap

Pers

enta

se H

asil

Pene

litia

n

Platform (Hardware

dan Software)

40 4 4 4 4 16 640 32 44,76

Network 30 3 4 4 4 15 450 22,5 31,47

Page 142: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

192

E-mail System 10 2 3 4 3 12 120 6 8,39

Internet/ Intranet Security

20 2 3 3 3 11 220 11 15,38

Unweight Total 11 14 15 14

Weight Total 275 210 450 420

Persentase Alignment

Gap 13,75 10,5 22,5 21

Persentase Hasil

Penelitian 20,31 15,49 33,21 30,99

Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan

menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan

mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4

x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk

infrastruktur dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan

dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut :

o Platform = 40 x 20 = 800

o Network = 30 x 20 = 600

o E-mail System = 10 x 20 = 200

o Internet/Intranet Security = 20 x 20 = 400 +

Total = 2000

Page 143: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

193

Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari

persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :

o Platform = (640/2000) x 100% = 32%

o Network = (450/2000) x 100% = 22,5%

o E-mail System = (120/2000) x 100% = 6%

o Internet/Intranet Security = (220/2000) x 100% = 11% +

Total Alignment Gap = 71,5%

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 71,5% maka untuk

mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

o Platform = (100/71,5) x 32% = 44,76%

o Network = (100/71,5) x 22,5% = 31,47%

o E-mail System = (100/71,5) x 6% = 8,39%

o Internet/Intranet Security = (100/71,5) x 11% = 15,38% +

Total = 100%

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :

o Platform sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 40 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar

44,76.

o Network sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 30 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar

31,47.

Page 144: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

194

o E-mail System belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 10 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 8,39 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen harus

melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang diambil

agar E-mail System ini selaras dengan arahan strategi.

o Internet/Intranet Security belum selaras dengan arahan strategi dimana

nilai weight awal adalah 20 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 15,38 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen

harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang

diambil agar Internet/Intranet Security ini selaras dengan arahan

strategi.

Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan

penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara

vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah infrastruktur yang

dianalisis adalah 4. Bobot nilai pengharapannya adalah 4 x 5 = 20.

Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing

bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu

sebagai berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 20 = 500.

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain 15 x 20 = 300.

Page 145: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

195

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja 30 x 20 = 600.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 20 =

600.

Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 2000.

Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-

masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (275/2000) x

100% = 13,75% .

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain (210/2000) x 100% = 10,5%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja (450/2000) x 100% = 22,5%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

(420/2000) x 100% = 21%.

Total Alignment Gap adalah 67,75%.

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 67,75% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

Page 146: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

196

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/67,75) x

13,75% = 20,31% .

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain (100/67,75) x 10,5% = 15,49%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja (100/67,75) x 22,5% = 33,21%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

(100/67,75) x 21% = 30,99%.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat

bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 20,31% dan lebih

kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga

dapat disimpulkan bahwa infrastruktur belum fokus pada

pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang

berkualitas dan lebih baik. Pihak manajemen diharapkan dapat

mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang

objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini.

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan

penelitian ternyata 15,49% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot

Page 147: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

197

arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa

infrastruktur sudah fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan

penelitian ternyata 33,21% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot

arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa

infrastruktur sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk

mendukung peningkatan kinerja.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat

dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 30,99%

dan lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30%

sehingga dapat disimpulkan bahwa infrastruktur sudah fokus pada

peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Page 148: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

198

4.11.3 Alignment Data – Services

Tabel 4.41 Alignment Data - Services

25 15 30 30

Wei

ght

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi b

aru

agar

men

ghas

ilkan

pr

oduk

yan

g be

rkua

litas

dan

lebi

h ba

ik.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pem

asok

dan

mitr

a bi

snis

yan

g la

in.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi u

ntuk

men

duku

ng

peni

ngka

tan

kine

rja.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng le

bih

baik

kep

ada

pela

ngga

n un

tuk

men

ingk

atka

n ke

puas

an p

elan

ggan

.

Unw

eigh

t Tot

al

Wei

ght T

otal

Pers

enta

se A

lignm

ent G

ap

Pers

enta

se H

asil

Pene

litia

n

Helpdesk 25 3 3 4 4 14 350 17,5 26,42

Maintenance 50 4 3 4 3 14 700 35 52,83

Security Monitoring 25 2 3 3 3 11 275 13,75 20,75

Unweight Total 9 9 11 10

Weight Total 225 135 330 300

Persentase Alignment

Gap 15 9 22 20

Page 149: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

199

Persentase Hasil

Penelitian 22,73 13,64 33,33 30,3

Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan

menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan

mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4

x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk services

dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan dengan weight

awal masing-masing yaitu sebagai berikut :

o Helpdesk = 25 x 20 = 500

o Maintenance = 50 x 20 = 1000

o Security Monitoring = 25 x 20 = 500 +

Total = 2000

Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari

persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :

o Helpdesk = (350/2000) x 100% = 17,5%

o Maintenance = (700/2000) x 100% = 35%

o Security Monitoring = (275/2000) x 100% = 13,75% +

Total Alignment Gap = 66,25%

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 66,25% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

o Helpdesk = (100/66,25) x 17,5% = 26,42%

Page 150: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

200

o Maintenance = (100/66,25) x 35% = 52,83%

o Security Monitoring = (100/66,25) x 13,75% = 20,75% +

Total = 100%

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :

o Helpdesk sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 25 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar

26,42.

o Maintenance sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 50 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar

52,83.

o Security Monitoring belum selaras dengan arahan strategi dimana nilai

weight awal adalah 25 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

sebesar 20,75 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen

harus melakukan tindakan dengan memperhatikan keputusan yang

diambil agar Security Monitoring ini selaras dengan arahan strategi.

Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan

penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara

vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah services yang

dianalisis adalah 3. Bobot nilai pengharapannya adalah 3 x 5 = 15.

Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing

bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu

sebagai berikut :

Page 151: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

201

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 15 = 375.

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain 15 x 15 = 225.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja 30 x 15 = 450.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 15 =

450.

Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 1500.

Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-

masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (225/1500) x

100% = 15% .

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain (135/1500) x 100% = 9%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja (330/1500) x 100% = 22%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

(300/1500) x 100% = 20%.

Total Alignment Gap adalah 66%.

Page 152: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

202

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 66% maka untuk

mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/66) x 15%

= 22,73% .

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain (100/66) x 9% = 13,64%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja (100/66) x 22% = 33,33%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan (100/66) x

20% = 30,3%.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat

bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 22,73% dan lebih

kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga

dapat disimpulkan bahwa services belum fokus pada pengembangan

inovasi baru agar menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih

baik. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk

mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus

pada arahan strategi ini.

Page 153: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

203

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan

penelitian ternyata 12,79% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot

arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa services

belum fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis yang

lain. Pihak manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk

mengambil keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus

pada arahan strategi ini.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan

penelitian ternyata 33,33% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot

arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa services

sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat

dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 30,3% dan

lebih besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30%

sehingga dapat disimpulkan bahwa services sudah fokus pada

peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.

Page 154: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

204

4.11.4 Alignment Data – Manajemen

Tabel 4.42 Alignment Data - Manajemen

25 15 30 30

Wei

ght

Foku

s pa

da p

enge

mba

ngan

inov

asi b

aru

agar

men

ghas

ilkan

pr

oduk

yan

g be

rkua

litas

dan

lebi

h ba

ik.

Foku

s pa

da k

erja

sam

a de

ngan

pem

asok

dan

mitr

a bi

snis

ya

ng la

in.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an te

knol

ogi u

ntuk

men

duku

ng

peni

ngka

tan

kine

rja.

Foku

s pa

da p

enin

gkat

an la

yana

n ya

ng le

bih

baik

kep

ada

pela

ngga

n un

tuk

men

ingk

atka

n ke

puas

an p

elan

ggan

.

Unw

eigh

t Tot

al

Wei

ght T

otal

Pers

enta

se A

lignm

ent G

ap

Pers

enta

se H

asil

Pene

litia

n

Budgeting & Planning 50 4 3 4 3 14 700 35 46,67

Training 50 4 3,5 4,5 4 16 800 40 53,33

Unweight Total 8 6,5 8,5 7

Weight Total 200 97,5 255 210

Persentase Alignment

Gap 20 9,75 25,5 21

Persentase Hasil

Penelitian 26,23 12,79 33,44 27,54

Page 155: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

205

Sebelum membandingkan, peneliti melakukan penelitian dengan

menghitung tingkat harapan yang didapat dari bobot tertinggi dengan

mengkalikan dari jumlah arahan strategi perusahaan yaitu sebagai berikut : 4

x 5 = 20. Berdasarkan hasil penelitian pada alignment data untuk

management dapat dilihat jika nilai pengharapan yang didapat dikalikan

dengan weight awal masing-masing yaitu sebagai berikut :

o Budgeting & Planning = 50 x 20 = 1000

o Training = 50 x 20 = 1000 +

Total = 2000

Total pengharapan yang didapat akan digunakan untuk mencari

persentase nilai pengharapan, dimana perhitungannya sebagai berikut :

o Budgeting & Planning = (700/2000) x 100% = 35%

o Training = (800/2000) x 100% = 40% +

Total Alignment Gap = 75%

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 75% maka untuk

mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

o Budgeting & Planning = (100/75) x 35% = 46,67%

o Training = (100/75) x 40% = 53,33% +

Total = 100%

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat jika :

o Budgeting & Planning belum selaras dengan arahan strategi dimana

nilai weight awal adalah 50 dan nilai pengharapan yang didapat adalah

Page 156: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

206

sebesar 46,67 lebih kecil dari nilai weight awal. Pihak manajemen

harus memperhatikan keputusan agar Budgeting & Planning ini

selaras dengan arahan strategi.

o Training sudah selaras dengan arahan strategi dimana nilai weight

awal adalah 50 dan nilai pengharapan yang didapat adalah sebesar

53,33.

Untuk melihat apakah bobot arahan strategi antara kenyataan dan

penelitian sudah sesuai dengan yang diharapkan maka dilakukan secara

vertikal. Bobot tertinggi dari aplikasi adalah 5. Jumlah manajemen yang

dianalisis adalah 2. Bobot nilai pengharapannya adalah 2 x 5 = 10.

Setelahnya nilai pengharapan ini akan dikalikan dengan masing-masing

bobot arahan strategi untuk mendapatkan total nilai pengharapan yaitu

sebagai berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik 25 x 10 = 250.

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain 15 x 10 = 150.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja 30 x 10 = 350.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan 30 x 10 =

300.

Total keseluruhan dari nilai pengharapan adalah 1000.

Page 157: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

207

Total tersebut akan digunakan untuk mencari nilai alignment gap masing-

masing arahan strategi yaitu sebagai berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (200/1000) x

100% = 20% .

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain (97,5/1000) x 100% = 9,75%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja (255/1000) x 100% = 25,5%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

(210/1000) x 100% = 21%.

Total Alignment Gap adalah 76,25%.

Dengan mengetahui total alignment gap yaitu sebesar 76,25% maka

untuk mendapatkan total pengharapan sebesar 100%, dilakukan cara sebagai

berikut :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik (100/76,25) x

20% = 26,23% .

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain (100/76,25) x 9,75% = 12,79%.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja (100/76,25) x 25,5% = 33,44%.

Page 158: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

208

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

(100/76,25) x 21% = 27,54%.

Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan jika :

o Arahan strategi - Fokus pada pengembangan inovasi baru agar

menghasilkan produk yang berkualitas dan lebih baik dapat dilihat

bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 26,23% dan lebih

besar dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 25% sehingga

dapat disimpulkan bahwa manajemen sudah fokus pada

pengembangan inovasi baru agar menghasilkan produk yang

berkualitas dan lebih baik.

o Arahan strategi - Fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan

penelitian ternyata 12,79% dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot

arahan strategi yaitu 15% sehingga dapat disimpulkan bahwa

manajemen belum fokus pada kerja sama dengan pemasok dan mitra

bisnis yang lain. Pihak manajemen diharapkan dapat

mempertimbangkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang

objektif agar menjadi fokus pada arahan strategi ini.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan teknologi untuk mendukung

peningkatan kinerja dapat dilihat bobot arahan strategi berdasarkan

penelitian ternyata 33,44% dan lebih besar dari perkiraan awal bobot

arahan strategi yaitu 30% sehingga dapat disimpulkan bahwa

Page 159: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

209

manajemen sudah fokus pada peningkatan teknologi untuk

mendukung peningkatan kinerja.

o Arahan strategi - Fokus pada peningkatan layanan yang lebih baik

kepada pelanggan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dapat

dilihat bobot arahan strategi berdasarkan penelitian ternyata 27,54%

dan lebih kecil dari perkiraan awal bobot arahan strategi yaitu 30%

sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen belum fokus pada

peningkatan layanan yang lebih baik kepada pelanggan. Pihak

manajemen diharapkan dapat mempertimbangkan untuk mengambil

keputusan-keputusan yang objektif agar menjadi fokus pada arahan

strategi ini.

4.12 Analisis Biaya Lights On

4.12.1 Persentase Biaya Lights On

4.12.1.1 Portfolio Aplikasi

Berdasarkan gambar dibawah, portfolio aplikasi biaya terbesar terdapat

pada Modul Account Payable dan Modul Account Receiveable yang

memiliki biaya sebesar US $10.500,- dengan persentase 15%. Biaya untuk

Modul General Ledger dan Modul Project Ledger sebesar US $7.000,-

dengan persentase 10%. Biaya untuk Modul Master Files Maintenance

sebesar US $4.200,- dengan persentase 6%. Biaya untuk Modul Contractor

Management, Modul Sales Administration, Modul System Administration

dan Modul Customer Service sebesar US $3.500,- dengan persentase 5%

Page 160: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

210

dan biaya yang paling kecil ada pada Modul Cash Book, Modul Cash Flow,

Modul Purchase Order, Modul Report Writer, Modul Fixed Assets, Modul

Inventory Control, Modul Tenancy Management dan Modul Meter Utility

sebesar US $2.100,- dengan persentase sebesar 3%. Dalam portfolio

aplikasi, Modul Account Payable dan Modul Account Receiveable memiliki

biaya yang paling besar, karena untuk menangani segala macam utang dan

piutang perusahaan guna dapat menjalankan operasinya sehari-hari.

Gambar 4.24 Persentase Total Biaya Aplikasi (US $)

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 161: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

211

4.12.1.2 Portfolio Infrastruktur

Gambar 4.25 Persentase Total Biaya Infrastruktur (US $)

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, portfolio infrastruktur biaya terbesar terdapat

pada Platform (Hardware dan Software) yang memiliki biaya sebesar US

$213.555,- dengan persentase 83%. Biaya untuk E-mail System sebesar US

$27.500,- dengan persentase 11% dan biaya yang paling kecil ada pada

Network sebesar US $8.000,- dengan persentase 3% dan Internet/Intranet

Security sebesar US $7.500,- dengan persentase 3%. Dalam portfolio

infrastruktur, Platform (Hardware dan Software) memiliki biaya yang paling

besar yang diinvestasikan oleh perusahaan, karena suatu aplikasi akan

berjalan dengan optimal jika didukung oleh hardware dan software yang

memadai.

Page 162: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

212

4.12.1.3 Portfolio Services

Gambar 4.26 Persentase Total Biaya Services (US $)

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, portfolio services biaya terbesar terdapat

pada Maintenance yang memiliki biaya sebesar US $57.000,-/tahun dengan

persentase 74%. Biaya untuk Helpdesk sebesar US $14.000,-/tahun dengan

persentase 11% dan biaya yang paling kecil ada pada Security Monitoring

sebesar US $6.000,-/tahun dengan persentase 8%. Dalam portfolio services,

Maintenance memiliki biaya yang paling besar karena biaya yang

diperlukan untuk tetap memelihara keoptimalan aplikasi dan infrastruktur

merupakan faktor pendukung agar dapat terus berkembang dan Maintenance

juga berfungsi untuk meningkatkan fungsi dari aplikasi dan infrastruktur

yang ada.

Page 163: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

213

4.12.1.4 Portfolio Manajemen

Gambar 4.27 Persentase Total Biaya Manajemen (US $)

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, portfolio manajemen biaya terbesar terdapat

pada Training yang memiliki biaya sebesar US $30.000,-/tahun dengan

persentase 71%. Sedangkan biaya yang lainnya adalah untuk Budgeting &

Planning sebesar US $12.000,-/tahun dengan persentase 29%. Dalam

portfolio manajemen, Training memiliki biaya yang paling besar karena

biaya yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang

dimiliki oleh perusahaan.

Page 164: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

214

4.12.2 Persentase Total Biaya Lights On

Gambar 4.28 Persentase Total Biaya Lights On (US $)

(Sumber : Pengolahan Data)

PT. Multi Artha Pratama mengalokasikan biaya untuk lights on terbagi

atas :

• Aplikasi yang memiliki persentase sebesar 16% dengan biaya US

$70.000,-.

• Infrastruktur yang memiliki persentase sebesar 58% dengan biaya US

$256.555,-.

• Services yang memiliki persentase sebesar 17% dengan biaya US

$77.000,-.

• Manajemen yang memiliki persentase sebesar 9% dengan biaya US

$42.000,-.

Page 165: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

215

4.12.3 Persentase Total Biaya Proyek

Gambar 4.29 Persentase Total Biaya Proyek (US $)

(Sumber : Pengolahan Data)

PT. Multi Artha Pratama mengalokasikan biaya untuk proyek yang

terbagi atas :

• Human Resources Information System yang memiliki persentase sebesar

33% dengan biaya US $25.000,-.

• Knowledge Management yang memiliki persentase sebesar 20% dengan

biaya US $15.000,-.

• IFCA In House yang memiliki persentase sebesar 47% dengan biaya US

$35.000,-.

Page 166: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

216

4.12.4 Persentase Total Biaya TI

Gambar 4.30 Persentase Total Biaya TI (US $)

(Sumber : Pengolahan Data)

PT. Multi Artha Pratama mengalokasikan biaya untuk lights on sebesar

US $445.555,- dengan persentase 86% dari total biaya TI sedangkan untuk

proyek sebesar US $75.000,- dengan persentase 14%.

Page 167: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

217

4.13 Persentase Nilai Penyelarasan

Gambar 4.31 Persentase Nilai Penyelarasan

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 168: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

218

Tabel 4.43 Persentase Nilai Penyelarasan

Lights On Nilai Penyelarasan Persentase Account Payable 3,15 4%

Cash Book 3,05 3% Account Receiveable 3,45 4%

Cash Flow 3,15 4% Contractor Management 3,6 4%

General Ledger 3,7 4% Project Ledger 3,4 4% Purchase Order 2,45 3%

Sales Administration 3,3 4% Master Files Maintenance 3,3 4%

Report Writer 3,36 4% Fixed Assets 3 3%

System Administration 3,3 4% Inventory Control 3 3% Customer Service 4,15 5%

Tenancy Management 3,45 4% Meter Utility 3,6 4%

Platform (Hardware and Software) 4 5% Network 3,75 4%

E-mail System 3,05 3% Internet/Intranet Security 2,75 3%

Helpdesk 3,6 4% Maintenance 3,55 4%

Security Monitoring 2,75 3% Budgeting & Planning 3,55 4%

Training 4,08 5%

Berdasarkan tabel dan gambar diatas, modul Customer Service memiliki nilai

penyelarasan yang paling tinggi yaitu 4,15 dengan persentase 5%. Sedangkan

modul Purchase Order memiliki nilai penyelarasan yang paling kecil yaitu 2,45

dengan persentase 3%.

Page 169: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

219

4.14 Persentase Ketergantungan

Gambar 4.32 Persentase Ketergantungan

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 170: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

220

Tabel 4.44 Persentase Tingkat Ketergantungan

Lights On Ketergantungan Persentase Account Payable 4,06 4% Cash Book 3,81 4% Account Receiveable 4 4% Cash Flow 3,9 4% Contractor Management 3,87 4% General Ledger 4,3 4% Project Ledger 3,81 4% Purchase Order 3,72 4% Sales Administration 4,33 4% Master Files Maintenance 3,92 4% Report Writer 3,75 4% Fixed Assets 3,4 3% System Administration 3,77 4% Inventory Control 3,63 4% Customer Service 3,83 4% Tenancy Management 4,2 4% Meter Utility 4,2 4% Platform (Hardware and Software) 4,23 4% Network 4,23 4% E-mail System 2,92 3% Internet/Intranet Security 4,15 4% Helpdesk 3,46 3% Maintenance 4 4% Security Monitoring 3,69 4% Budgeting & Planning 3,77 4% Training 3,39 3%

Berdasarkan tabel dan gambar diatas, modul Sales Administration memiliki

tingkat ketergantungan yang paling tinggi yaitu 4,33 dengan persentase 4%.

Sedangkan E-mail System memiliki tingkat ketergantungan yang paling kecil yaitu

2,92 dengan persentase 3%.

Page 171: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

221

4.15 Analisis Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya

Dengan menggabungkan hubungan antara nilai penyelarasan, kualitas dan

biaya, manajer dapat melihat seberapa besar tingkat ketergantungan dan kualitas

suatu lights on. Dan juga ini dapat membantu manajer untuk mengetahui lights on

mana yang masuk kedalam kategori Abandon, Crisis, Noncritical/stabilize,

Improve only is needed dan Excellen/monitor.

4.15.1 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada

Aplikasi

Gambar 4.33 Total Biaya Aplikasi 1 (US $)

Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 172: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

222

Gambar 4.34 Total Biaya Aplikasi 2 (US $)

Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Gambar 4.35 Total Biaya Aplikasi 3 (US $)

Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 173: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

223

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Modul Account Payable memiliki nilai penyelarasan 3,15 dan kualitas

3,84 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Cash Book memiliki nilai penyelarasan 3,05 dan kualitas 3,84

maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Account Receiveable memiliki nilai penyelarasan 3,45 dan

kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Cash Flow memiliki nilai penyelarasan 3,15 dan kualitas 4,1 maka

termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Contractor Management memiliki nilai penyelarasan 3,6 dan

kualitas 3,9 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Modul General Ledger memiliki nilai penyelarasan 3,7 dan kualitas 4,15

maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Modul Project Ledger memiliki nilai penyelarasan 3,4 dan kualitas 3,87

maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Purchase Order memiliki nilai penyelarasan 2,45 dan kualitas

3,44 maka termasuk dalam kategori Crisis.

• Modul Sales Administration memiliki nilai penyelarasan 3,3 dan kualitas

4 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Master Files Maintenance memiliki nilai penyelarasan 3,3 dan

kualitas 3,7 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Report Writer memiliki nilai penyelarasan 3,36 dan kualitas 3,7

maka termasuk dalam kategori Noncritical, stablize.

Page 174: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

224

• Modul Fixed Assets memiliki nilai penyelarasan 3 dan kualitas 4 maka

termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul System Administration memiliki nilai penyelarasan 3,3 dan

kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Inventory Control memiliki nilai penyelarasan 3 dan kualitas 3,55

maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Customer Service memiliki nilai penyelarasan 4,15 dan kualitas

3,75 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Modul Tenancy Management memiliki nilai penyelarasan 3,45 dan

kualitas 3,6 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Meter Utility memiliki nilai penyelarasan 3,6 dan kualitas 3,6

maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

Page 175: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

225

4.15.2 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada

Infrastruktur

Gambar 4.36 Total Biaya Infrastruktur (US $)

Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Platform (Hardware dan Software) memiliki nilai penyelarasan 4 dan

kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Network memiliki nilai penyelarasan 3,75 dan kualitas 4,16 maka

termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• E-mail System memiliki nilai penyelarasan 3,05 dan kualitas 3,81 maka

termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Internet/Intranet Security memiliki nilai penyelarasan 2,75 dan kualitas

3,96 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

Page 176: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

226

4.15.3 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada

Services

Gambar 4.37 Total Biaya Services (US $)

Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Helpdesk memiliki nilai penyelarasan 3,6 dan kualitas 3,77 maka

termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Maintenance memiliki nilai penyelarasan 3,55 dan kualitas 4,04 maka

termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Security Monitoring memiliki nilai penyelarasan 2,75 dan kualitas 3,69

maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

Page 177: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

227

4.15.4 Hubungan Nilai Penyelarasan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada

Manajemen

Gambar 4.38 Total Biaya Manajemen (US $)

Nilai Penyelarasan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Budgeting & Planning memiliki nilai penyelarasan 3,55 dan kualitas 3,69

maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Training memiliki nilai nilai penyelarasan 4,08 dan kualitas 3,89 maka

termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

Keterangan kategori :

• Abandon adalah aplikasi tersebut harus dihapuskan karena tidak

membawa damapak yang positif bagi perusahaan.

Page 178: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

228

• Crisis adalah aplikasi tersebut harus diperbaiki kualitasnya khususnya

bila nilai penyelarasannya tinggi. Ini dapat dilakukan dengan cara

menambah sumber daya yang diperlukan yang mendukung aplikasi

tersebut.

• Noncritical, stabilize adalah salah satu kategori aplikasi dikatakan cukup

karena itu investasinya sedikit saja pada perawatan dan peningkatan

kinerja.

• Improve only is needed adalah aplikasi yang berada pada tahap ini sudah

bagus sehingga mengeluarkan biaya hanya pada kondisi emergency atau

bila sumber daya sudah hampir habis.

• Excellent, monitor adalah tahap dimana diperlukan memantau aplikasi

terhadap kualitasnya. Jika perlu keluarkan biaya untuk menjaga tingkat

kualitas, tetapi investasi baru tidak perlu dilakukan.

4.16 Analisis Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya

Dengan menggabungkan hubungan antara ketergantungan, kualitas dan biaya,

manajer dapat melihat seberapa besar tingkat ketergantungan dan kualitas suatu

lights on. Dan juga ini dapat membantu manajer untuk mengetahui lights on mana

yang masuk kedalam kategori Abandon, Crisis, Noncritical/stabilize, Improve

only is needed dan Excellen/monitor.

Page 179: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

229

4.16.1 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada

Aplikasi

Gambar 4.39 Total Biaya Aplikasi 1 (US $)

Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 180: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

230

Gambar 4.40 Total Biaya Aplikasi 2 (US $)

Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Gambar 4.41 Total Biaya Aplikasi 3 (US $)

Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 181: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

231

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Modul Account Payable memiliki tingkat ketergantungan 4,06 dan

kualitas 3,84 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Modul Cash Book memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan kualitas 3,84

maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Modul Account Receiveable memiliki tingkat ketergantungan 4 dan

kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Modul Cash Flow memiliki tingkat ketergantungan 3,9 dan kualitas 4,1

maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Modul Contractor Management memiliki tingkat ketergantungan 3,87

dan kualitas 3,9 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Modul General Ledger memiliki tingkat ketergantungan 4,3 dan kualitas

4,15 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Modul Project Ledger memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan kualitas

3,87 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Modul Purchase Order memiliki tingkat ketergantungan 3,72 dan

kualitas 3,44 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Sales Administration memiliki tingkat ketergantungan 4,33 dan

kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Modul Master Files Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 3,92

dan kualitas 3,7 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Modul Report Writer memiliki tingkat ketergantungan 3,75 dan kualitas

3,7 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

Page 182: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

232

• Modul Fixed Assets memiliki tingkat ketergantungan 3,4 dan kualitas 4

maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul System Administration memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan

kualitas 3,85 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Modul Inventory Control memiliki tingkat ketergantungan 3,63 dan

kualitas 3,55 maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Modul Customer Service memiliki tingkat ketergantungan 3,83 dan

kualitas 3,75 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Modul Tenancy Management memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan

kualitas 3,6 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Modul Meter Utility memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan kualitas 3,6

maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

Page 183: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

233

4.16.2 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada

Infrastruktur

Gambar 4.42 Total Biaya Infrastruktur (US $)

Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Platform (Hardware dan Software) memiliki tingkat ketergantungan 4,23

dan kualitas 4 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Network memiliki tingkat ketergantungan 4,23 dan kualitas 4,16 maka

termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• E-mail System memiliki tingkat ketergantungan 2,92 dan kualitas 3,81

maka termasuk dalam kategori Noncritical, stabilize.

• Internet/Intranet Security memiliki tingkat ketergantungan 4,15 dan

kualitas 3,96 maka termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

Page 184: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

234

4.16.3 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada

Services

Gambar 4.43 Total Biaya Services (US $)

Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Helpdesk memiliki tingkat ketergantungan 3,46 dan kualitas 3,77 maka

termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 4 dan kualitas 4,04 maka

termasuk dalam kategori Excellent, monitor.

• Security Monitoring memiliki tingkat ketergantungan 3,89 dan kualitas

3,69 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

Page 185: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

235

4.16.4 Hubungan Ketergantungan dengan Kualitas Terhadap Biaya pada

Manajemen

Gambar 4.44 Total Biaya Manajemen (US $)

Ketergantungan/Kualitas Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Budgeting & Planning memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan kualitas

3,69 maka termasuk dalam kategori Improve only is needed.

• Training memiliki tingkat ketergantungan 3,39 dan kualitas 3,89 maka

termasuk dalam kategori Improve only is needed.

Keterangan kategori :

• Abandon adalah aplikasi tersebut harus dihapuskan karena tidak

membawa damapak yang positif bagi perusahaan.

Page 186: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

236

• Crisis adalah aplikasi tersebut harus diperbaiki kualitasnya khususnya

bila tingkat ketergantungannya tinggi. Ini dapat dilakukan dengan cara

menambah sumber daya yang diperlukan yang mendukung aplikasi

tersebut.

• Noncritical, stabilize adalah salah satu kategori aplikasi dikatakan cukup

karena itu investasinya sedikit saja pada perawatan dan peningkatan

kinerja.

• Improve only is needed adalah aplikasi yang berada pada tahap ini sudah

bagus sehingga mengeluarkan biaya hanya pada kondisi emergency atau

bila sumber daya sudah hampir habis.

• Excellent, monitor adalah tahap dimana diperlukan memantau aplikasi

terhadap kualitasnya. Jika perlu keluarkan biaya untuk menjaga tingkat

kualitas, tetapi investasi baru tidak perlu dilakukan.

4.17 Analisis Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap

Biaya

Dengan menganalisis berdasarkan perbandingan jangkauan pengguna dan

ketergantungan maka akan terlihat seberapa besar tingkat ketergantungan dan

keluasan penggunaan suatu lights on pada perusahaan.

Page 187: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

237

4.17.1 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap

Biaya pada Aplikasi

Gambar 4.45 Total Biaya Aplikasi 1 (US $)

Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 188: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

238

Gambar 4.46 Total Biaya Aplikasi 2 (US $)

Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Gambar 4.47 Total Biaya Aplikasi 3 (US $)

Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 189: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

239

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Modul Account Payable memiliki tingkat ketergantungan 4,06 dan

jangkauan pengguna 3.

• Modul Cash Book memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan jangkauan

pengguna 3.

• Modul Account Receiveable memiliki tingkat ketergantungan 4 dan

jangkauan pengguna 4.

• Modul Cash Flow memiliki tingkat ketergantungan 3,9 dan jangkauan

pengguna 3.

• Modul Contractor Management memiliki tingkat ketergantungan 3,87

dan jangkauan pengguna 3.

• Modul General Ledger memiliki tingkat ketergantungan 4,3 dan

jangkauan pengguna 3.

• Modul Project Ledger memiliki tingkat ketergantungan 3,81 dan

jangkauan pengguna 3.

• Modul Purchase Order memiliki tingkat ketergantungan 3,72 dan

jangkauan pengguna 3.

• Modul Sales Administration memiliki tingkat ketergantungan 4,33 dan

jangkauan pengguna 3.

• Modul Master Files Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 3,92

dan jangkauan pengguna 4.

• Modul Report Writer memiliki tingkat ketergantungan 3,75 dan

jangkauan pengguna 5.

Page 190: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

240

• Modul Fixed Assets memiliki tingkat ketergantungan 3,4 dan jangkauan

pengguna 3.

• Modul System Administration memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan

jangkauan pengguna 4.

• Modul Inventory Control memiliki tingkat ketergantungan 3,63 dan

jangkauan pengguna 3.

• Modul Customer Service memiliki tingkat ketergantungan 3,83 dan

jangkauan pengguna 3.

• Modul Tenancy Management memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan

jangkauan pengguna 3.

• Modul Meter Utility memiliki tingkat ketergantungan 4,2 dan jangkauan

pengguna 3.

Page 191: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

241

4.17.2 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap

Biaya pada Infrastruktur

Gambar 4.48 Total Biaya Infrastruktur 1 (US $)

Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 192: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

242

Gambar 4.49 Total Biaya Infrastruktur 2 (US $)

Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Platform (Hardware dan Software) memiliki tingkat ketergantungan 4,23

dan jangkauan pengguna 5.

• Network memiliki tingkat ketergantungan 4,23 dan jangkauan pengguna

5.

• E-mail System memiliki tingkat ketergantungan 2,92 dan jangkauan

pengguna 5.

• Internet/Intranet Security memiliki tingkat ketergantungan 4,15 dan

jangkauan pengguna 5.

Page 193: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

243

4.17.3 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap

Biaya pada Services

Gambar 4.50 Total Biaya Services (US $)

Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Helpdesk memiliki tingkat ketergantungan 3,46 dan jangkauan pengguna

5.

• Maintenance memiliki tingkat ketergantungan 4 dan jangkauan pengguna

4.

• Security Monitoring memiliki tingkat ketergantungan 3,89 dan jangkauan

pengguna 5.

Page 194: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

244

4.17.4 Hubungan Ketergantungan dengan Jangkauan Pengguna Terhadap

Biaya pada Manajemen

Gambar 4.51 Total Biaya Manajemen (US $)

Jangkauan Pengguna/Ketergantungan Terhadap Biaya

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa :

• Budgeting & Planning memiliki tingkat ketergantungan 3,77 dan

jangkauan pengguna 3.

• Training memiliki tingkat ketergantungan 3,39 dan jangkauan pengguna

4.

Page 195: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

245

4.18 Strategi Investasi

4.18.1 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Nilai Penyelarasan dan

Kualitas Terhadap Biaya

Gambar 4.52 Total Biaya Lights On Berdasarkan Hubungan Nilai

Penyelarasan dan Kualitas

(Sumber : Pengolahan Data)

Dari hasil graftik total biaya lights on yang berdasarkan pada hubungan

nilai penyelarasan dengan kualitas maka :

• Kategori Excellent, monitor memiliki jumlah biaya terbesar yaitu sebesar

US $322.555,- yang terdiri dari modul Contractor Management, modul

General Ledger, modul Customer Service, Platform (Hardware dan

Software), Network, Maintenance dan Training.

• Kategori Improve only is needed memiliki jumlah biaya sebesar US

$63.100,- yang terdiri dari modul Meter Utility, E-mail System,

Internet/Intranet Security, Helpdesk dan Budgeting & Planning.

Page 196: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

246

• Kategori Noncritical, stabilize memiliki biaya sebesar US $57.800,- yang

terdiri dari modul Account Payable, modul Cash Book, modul Account

Receiveable, modul Cash Flow, modul Project Ledger, modul Sales

Administration, modul Master Files Maintenance, modul Report Writer,

modul Fixed Assets, modul System Administration, modul Inventory

Control, modul Tenancy Management dan Security Monitoring.

• Kategori Crisis memiliki biaya sebesar US $2.100,- yang terdiri dari

modul Purchase Order.

• Kategori Abandon tidak memiliki biaya karena tidak ada lights on yang

termasuk dalam kategori ini.

4.18.2 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Ketergantungan dan

Kualitas terhadap Biaya

Gambar 4.53 Total Biaya Lights On Berdasarkan Hubungan

Ketergantungan dan Kualitas

(Sumber : Pengolahan Data)

Page 197: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

247

Dari hasil graftik total biaya lights on yang berdasarkan pada hubungan

ketergantungan dengan kualitas maka :

• Kategori Excellent, monitor memiliki jumlah biaya terbesar yaitu sebesar

US $319.655,- yang terdiri dari modul Account Payable, modul Account

Receiveable, modul Cash Flow, modul General Ledger, modul Sales

Administration, Platform (Hardware dan Software), Network,

Internet/Intranet Security dan Maintenance.

• Kategori Improve only is needed memiliki jumlah biaya sebesar US

$92.100,- yang terdiri dari modul Cash Book, modul Contractor

Management, modul Project Ledger, modul Master Files Maintenance,

modul Report Writer, modul System Administration, modul Customer

Service, modul Tenancy Management, modul Meter Utility, Helpdesk,

Security Monitoring, Budgeting & Planning dan Training.

• Kategori Noncritical, stabilize memiliki jumlah biaya sebesar US

$33.800,- yang terdiri dari modul Purchase Order, modul Fixed Assets,

modul Inventory Control dan E-mail System.

• Kategori Crisis dan Abandon tidak memiliki biaya karena tidak ada lights

on yang termasuk dalam kategori ini.

4.19 Manajemen Agenda

Tolak ukur dari implementasi investasi teknologi informasi pada suatu

perusahaan didasarkan pada management agenda New Information Economics.

Manajemen agenda dilakukan berupa kuesioner yang diberikan kepada manajer TI

Page 198: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

248

dan manajer divisi lain yang terkait, dilakukan untuk melihat keterkaitan atau

hubungan antara manajer TI dan manajer bisnis dalam membuat suatu rencana

bisnis dan TI untuk merealisasikan strategi yang ada pada perusahaan. Hasil dari

manajemen agenda diharapkan dapat memberikan perbaikan dan inovasi pada

masa mendatang. Berikut ini adalah tabel manajemen agenda yang mendukun g

manajer dalam pengambilan keputusan.

Tabel 4.45 Manajemen Agenda 1 : Menentukan Sasaran

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA

Apakah rencana bisnis dan TI sepenuhnya terkait dan terpadu?

Y

Apakah TI mampu berinovasi memberikan impak pada rencana bisnis dan mengajukan usulan baru?

Y

Apakah investasi TI diprioritaskan pada strategi bisnis?

Y

Apakah seluruh pengeluaran TI (pengembangan, operasi, perawatan, layanan) selaras dengan strategi bisnis?

Y

Apakah bisnis TI dan kinerja teknis terlacak?

Y

Apakah bisnis dan manajemen TI secara konsisten melaksanakan proses manajemen yang memperbaiki kontribusi TI pada kinerja bisnis lapisan bawah?

Y

Apakah proses perencanaan dan manajemen fokus pada keseluruhan pengeluaran TI baik operasional maupun proyek?

Y

Apakah manajer TI dan bisnis berpartisipasi secara efektif pada proses

Y

Page 199: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

249

manejemen?

Tabel 4.46 Manajemen Agenda 2 : Bertanya dengan Pertanyaan yang Tepat

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T

JIKA T, APA RENCANA UNTUK

MEMPERBAIKINYA

Apakah investasi TI sudah pada tempat yang tepat?

Y

Apakah kita tahu apa yang akan kita hasilkan?

Y

Apakah dapat menghilangkan biaya TI yang tidak perlu?

Y RIGHT DECISION

Apakah dapat menggunakan biaya yang sudah dikeluarkan untuk mendukung proyek yang lain?

T

Dilakukan IT Plan untuk mengalokasikan sumber daya dan biaya yang dibutuhkan

Dapatkah mengurangi biaya dari kegiatan yang kinerjanya buruk?

Y

RIGHT ACTIONS

Dapatkah kita merubah strategi bisnis kita pada tindakan TI yang akan menghasilkan hasil yang tepat?

Y

Apakah kita mendapatkan hasil dan nilai yang cukup dari semua sumber daya operasional?

Y

RIGHT RESULT

Dapatkah kita mengontrol secara efektif biaya TI?

Y

Page 200: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

250

Tabel 4.47 Manajemen Agenda 3 : Menghubungkan dengan Lapisan Bawah

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA

Apakah kita tahu arahan strategi? Y

Apakah TI dapat memberi contoh dukungan kepada arahan strategi?

Y

Apakah investasi TI diprioritaskan berdasarkan arahan strategi?

Y

Apakah seluruh biaya TI (pengembangan, operasi, perawatan, layanan) sudah selaras dengan arahan strategi?

Y

Apakah TI dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu?

Y

Apakah kita mengevaluasi anggaran operasional berdasar pada arahan strategi?

Y

Apakah manajer TI dan bisnis berpartisipasi secara efektif pada proses manajemen?

Y

Tabel 4.48 Manajemen Agenda 4 : Memahami Biaya dan Sumber Daya

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA

Apakah ada pengelolaan pada proyek pengembangan dan peningkatan sebagai portfolio proyek?

Y

Adakah analisis biaya operasional dari sudut pandang portfolio?

Y

Adakah penaksiran kegiatan operasional oleh penyelarasan strategis?

Y

Adakah penaksiran kegiatan operasional oleh kualitas atau tingkat

Y

Page 201: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

251

layanan?

Apakah diketahui seberapa besar investasi TI untuk layanan? Untuk manajemen?

Y

Adakah strategi investasi pada aplikasi yang ada? T

Dilakukan strategi investasi berdasarkan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Bila kita saat ini melakukan portfolio, apakah kita mampu merawat informasi secara akurat?

Y

Tabel 4.49 Manajemen Agenda 5 : Fokus pada Sesuatu yang Bener

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA

Apakah proses pelaksanaan dan manajemen perusahaan menghasilkan arahan strategis secara tegas dan mampu untuk dilaksanakan?

Y

Apakah semua tindakan TI dan biaya didorong oleh arahan strategi bisnis? Y

Apakah kegiatan TI dan rencana penggunaan sumber daya diprioritaskan, dilaksanakan dan diukur berdasarkan hubungan mereka dan kontribusinya pada hasil bisnis?

Y

Apakah sumber daya baik pengeluaran operasional dan investasi baru dialokasikan dan dianggarkan secara tegas terkait dengan arahan strategis?

Y

Apakah peranan manajer jelas terdefinisi untuk menjamin partisipasi wajar dan menghindari ketiadaan hubungan yang tercipta akibat budaya yang ada?

Y

Apakah semua kegiatan TI dan pengeluaran organisasi pada sumber

Y

Page 202: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

252

daya dan proses portfolio ditujukan untuk penilaian dampak, pengelolaan kinerja, penilaian tingkat kualitas dan layanan dan kesepakatan sumber daya?

Tabel 4.50 Manajemen Agenda 6 : Mengadopsi Proses yang Efektif untuk

Menghasilkan Tindakan

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA

Perencanaan kebutuhan/pasokan – apakah perusahaan meningkatkan dampak strategis dan operasional pada investasi TI-nya?

Y

Inovasi – apakah perusahaan punya inovasi yang bagus melalui TI pada produk, proses dan kinerja?

Y

Prioritasi – apakah perusahaan memilih investasi yang paling bernilai tinggi?

Y

Penyelarasan – apakah perusahaan mendapat peningkatan dari kegiatan TI-nya?

Y

Pengukuran kinerja – apakah penggunaan pengukuran kinerja mengarah pada perbaikan kinerja TI maupun bisnis?

Y

Pengelolaan budaya – apakah perusahaan mampu untuk mengoptimalkan kontribusi TI pada kinerja bisnis?

Y

Manajemen portfolio – apakah semua investasi TI dan sumber daya berkontribusi pada kinerja bisnis?

Y

Pengelolaan dampak TI – apakah pemanfaatan aplikasi yang efektif pada praktek NIE di semua area bisnis telah

Y

Page 203: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

253

meningkatkan pendapatan pada TI?

Tabel 4.51 Manajemen Agenda 7 : Menangani Masalah-masalah yang Umum

Terjadi pada Praktek

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA

Apakah terdapat masalah umum dari ketiadaan hubungan dari proses?

T Tidak ada masalah.

Apakah budaya kita merintangi manajer bisnis dan TI untuk mereka bekerja sama?

T Tidak ada budaya yang merintangi manajer dan TI untuk mereka bekerja sama.

Sanggupkah proses pengelolaan TI bekerja baik dengan proses manajemen perusahaan seperti menganggarkan?

Y

Apakah manajer mengharapkan sesuatu salah berjalan? T Selalu mengharapkan yang

terbaik.

Apakah manajer bisnis demikian nyaman dengan cara mereka bekerja sekarang dan akan menolak bila ada setiap perubahan yang signifikan?

T Mendukung perubahan yang bagus dan baik untuk perusahaan.

Dapatkah manajer bisnis bersuara bulat tentang kebutuhan mereka dan apa yang harus dilakukan TI untuk memuaskan mereka?

Y

Tabel 4.52 Manajemen Agenda 8 : Membuat Keputusan yang Jitu

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA

Apakah kasus bisnis yang digunakan mencerminkan dukungan pada arahan strategi bisnis?

Y

Apakah proses prioritasasi saat ini Y

Page 204: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

254

berdasarkan arahan strategi bisnis?

Apakah tim manajemen paham keseluruhan portfolio pengembangan aplikasi?

Y

Apakah kita memeriksa dengan seksama siklus anggaran operasional dan membuang komponen yang kinerjanya buruk?

Y

Apakah kita punya strategi investasi yagn tepat untuk anggaran operasional?

Y

Apakah kita paham dengan biaya-biaya pada anggaran operasional?

Y

Apakah faktor resiko secara formal ditaksir pada prioritasasi proyek?

Y

Tabel 4.53 Manajemen Agenda 9 : Perencanaan untuk Mendapatkan Hasil

yang Benar

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA

Apakah perencanaan bisnis dan TI dikerjakan bersamaan? Y

Apakah perencanaan bisnis secara nyata memperhatikan inovasi TI sebagai input dan konsekuensi TI sebagai output?

Y

Apakah perencanaan TI nyata diperhatikan dan didorong oleh arahan strategi bisnis?

Y

Strategi bisnis bergantung pada kontribusi TI saat strategi tadi dilakukan. Tim manajemen senior memperhatikan implikasi TI pada strategi bisnisnya.

Y

Page 205: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

255

Organisasi TI dikenal di industri sebagai kontributor penting pada strategi perusahaan dan operasional yang unggul.

Y

Inovasi bisnis diperhatikan, terjadi dan berdasar peluang TI yang baru.

Y

Peluang TI yang baru diterjemahkan pada kegiatan bisnis yang mungkin dilakukan dan arahan strategi serta diperhatikan secara serius oleh manajemen.

Y

Peluang TI diajukan dan diperhatikan dengan tujuan untuk mendukung arahan strategi yang ada.

Y

Harapan manajemen sebagai bagian dari tugas adalah mengembangkan gagasan baru sebagaimana layaknya dilakukan oleh bisnis.

Y

Rencana bisnis fokus pada inovasi dan secara berkesinambungan diperbarui melalui gagasan-gagasan baru.

Y

Tabel 4.54 Manajemen Agenda 10 : Menjaga Angka Kinerja

PERTANYAAN MANAJEMEN Y/T JIKA T, APA RENCANA UNTUK MEMPERBAIKINYA

Informasi portfolio secara aktif digunakan di semua tingkatan manajemen TI. Informasi portfolio mencakup pengukuran biaya tahunan, tingkat layanan, kualitas, intensitas penggunaan dan kategori penggunaan.

Y

Pengukuran kinerja TI dikaitkan pada dampak bisnis menggunakan kaitan sebab-akibat dan taksiran penyelarasan.

Y

Pertanggungjawaban dari pengelolaan yang dijalankan terhadap pengukuran

Y

Page 206: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

256

kinerja TI terdefinisi dengan jelas.

Penjejakan kinerja TI terjadi secara berkala melalui proses pengukuran yang terdokumentasi dimana pelatihan dan dukungan tersedia.

Y

Manajemen TI mampu menjawab pertanyaan : apakah kita mengerjakan sesuatu yang benar?

Y

Manejemen TI mampu menjawab pertanyaan : apakah kita mengerjakan sesuatu dengan benar?

Y

Berdasarkan Manajemen Agenda dapat dijelaskan bahwa :

Manajemen Agenda 1 : Menentukan Sasaran

Proses perencanaan bisnis dan TI pada PT. Multi Artha Pratama secara penuh

terintegrasi dan terhubung.TI mampu membantu terlaksananya perencanaan bisnis

untuk mencapai tujuan yang diinginkan dan memungkinkan inovasi yang

mempengaruhi perencanaan bisnis dan strategi bisnis baru. Kerjasama antara

manajer TI dengan manajer bisnis dijalankan secara konsisten sehingga dapat

melaksanakan proses manajemen yang memperbaiki kontribusi TI pada kinerja

bisnis Bottom Line. Proses perencanaan bisnis dan TI sudah berfokus pada

pengeluaran biaya untuk kegiatan TI sehingga pengeluaran TI (pengembangan,

operasi, perawatan, layanan) sudah selaras dengan arahan strategi.

Manajemen Agenda 2 : Bertanya dengan Pertanyaan yang Tepat

Menurut bagian manajemen, selama ini investasi TI yang dilakukan sudah pada

tempat yang tepat sehingga menghasilkan suatu hasil yang selaras dengan arahan

Page 207: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

257

strategi perusahaan. Pihak manajemen mampu menghilangkan biaya TI yang tidak

perlu dengan cara memantau secara efektif setiap pengeluaran TI yang akan

dilakukannya secara detail dalam IT Plan sehingga perusahaan dapat mengurangi

biaya dari kegiatan yang kinerjanya buruk sedangkan untuk biaya yang sudah

dikeluarkan untuk proyek tidak dapat digunakan untuk mendukung proyek lain

karena alokasi biaya dan sumber daya sudah dilakukan dalam IT Plan. Dalam IT

Plan, pihak manajemen akan mengalokasikan biaya dan sumber daya dengan

seefektif mungkin sehingga mendapatkan hasil dan nilai yang cukup dari semua

sumber daya operasional.

Manajemen Agenda 3 : Menghubungkan dengan Lapisan Bawah

Tujuan dan arahan strategis dalam perusahaan telah diketahui dengan jelas

sehingga aktivitas yang dilakukan selalu berdasarkan visi, misi dan strategi

perusahaan agar tetap selaras dengan arahan strategi. Prioritas investasi TI juga

didasarkan pada arahan strategis. Pengeluaran pada investasi TI (pengembangan,

operasi, perawatan, layanan) sudah selaras dengan dengan arahan strategi. Dengan

adanya investasi TI dalam perusahaan, maka pengeluaran biaya yang tidak

diperlukan dapat dikurangi.Kerjasama antara manajer TI dengan manajer bisnis

dijalankan secara konsisten sehingga dapat melaksanakan proses manajemen yang

dapat memberikan pengaruh pada kinerja bisnis Bottom Line perusahaan.

Page 208: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

258

Manajemen Agenda 4 : Memahami Biaya dan Sumber Daya

Dengan menggunakan portfolio, pihak manajemen dapat melihat nilai

penyelarasan, tingkat layanan, kualitas, ketergantungan dan jangkauan

penggunaan suatu lights on maupun proyek dimana perusahaan mengetahui

investasi biaya lights on serta proyek mereka. Ini dapat memudahkan pihak

manajemen dalam menganalisis biaya operasional. Setelah melakukan analisis

portfolio maka kita dapat merawat informasi yang ada secara akurat.

Manajemen Agenda 5 : Fokus pada Sesuatu yang Bener

Aktivitas dan sumber daya dalam TI selama ini diutamakan, dilaksanakan, dan

diukur berdasarkan pada hubungan dan kontribusi mereka pada hasil bisnis. Ini

dilakukan untuk mendapatkan hasil yang tepat yang sesuai dengan arahan strategi

yang ada. Semua kegiatan TI dan pengeluaran organisasi pada sumber daya dan

proses portfolio ditujukan untuk penilaian dampak, pengelolaan kinerja, penilaian

tingkat kualitas dan layanan dan kesepakatan sumber daya. Dimana ini akan

mempengaruhi pihak manajemen dalam mengambil keputusan baik jangka pendek

maupun jangka panjang.

Manajemen Agenda 6 : Mengadopsi Proses yang Efektif untuk Menghasilkan

Tindakan

TI dalam perusahaan selalu mengalami perkembangan baik secara strategis

maupun operasionalnya. Seiring dengan perkembangan tersebut maka perusahaan

akan terus memperbaiki dan melakukan update TI yang mereka gunakan. TI

Page 209: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

259

bekerja secara optimal dan mengarah pada perbaikan kinerja pada TI maupun pada

kegiatan bisnis. Sehingga dengan adanya pemanfaatan TI perusahaan dapat

membuat inovasi yang dapat memberi nilai lebih perusahaan dari para pesaingnya

dan juga meningkatkan penggunaan serta penerimaan dari TI. Perusahaan dapat

menilai dampak dan hasil investasi yang ada dengan menggunakan teknik New

Information Economics yaitu teknik Prioritization, dimana teknik ini digunakan

untuk menganalisa investasi TI dengan memahami dampak dan resiko yang

dihadapi sehingga perusahaan dapat mengutamakan investasi yang bernilai paling

tinggi. Selain itu perusahaan dapat memahami apakah lights on yang digunakan

sudah selaras dengan strategi bisnis yang ada atau belum. Dengan pengelolaan

budaya, perusahaan mampu untuk mengoptimalkan kontribusi TI pada kinerja TI

maupun bisnis sehingga dapat meningkatkan operasional perusahaan.

Manajemen Agenda 7 : Menangani Masalah-masalah yang Umum Terjadi pada

Praktek

Selama ini tidak terdapat masalah umum dari ketiadaan hubungan dari proses

dan juga budaya kita tidak merintangi manajer bisnis dan TI untuk bekerja sama.

Proses pengelolaan TI juga dapat bekerja baik dengan proses manajemen

perusahaan. Manajer bisnis dan TI selalu mengharapkan yang terbaik untuk

perusahaan dengan mendukung perubahan-perubahan yang yang baik untuk

perusahaan. Dan tidak hanya itu manajer bisnis dapat berkerja sama dengan

manajer TI akan kebutuhan mereka.

Page 210: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

260

Manajemen Agenda 8 : Membuat Keputusan yang Jitu

Dalam membuat keputusan yang benar, manajer harus yakin apakah kasus

bisnis yang digunakan untuk mencerminkan dukungan pada arahan strategi karena

apapun yang dilakukan perusahaan berdasarka pada arahan strategi. Dengan

menggunakan teknik Prioritization maka dapat ditentukan proyek mana yang akan

diprioritaskan dalam rangka perealisasian proyek tersebut. Untuk mengelola

kegiatan operasional lights on dan proyek, maka harus dilakukan pemeriksaan

dengan seksama anggaran operasional dan membuang komponen yang ada dalam

aplikasi sebelumnya yang mempunyai kinerja buruk. Selain itu pihak manajemen

tentunya memahami keseluruhan portfolio pengembangan aplikasi untuk membuat

keputusan perencanaan TI yang tepat yang berdasarkan pada arahan strategi

tersebut.

Manajemen Agenda 9 : Perencanaan untuk Mendapatkan Hasil yang Benar

Proses bisnis dalam perusahaan dijalankan dengan mengoperasikan bersamaan

aktivitas bisnis dan TI. Sebelum menjalankannya dibutuhkan perencanaan yang

matang untuk mendapatkan hasil yang benar-benar bermanfaat bagi perusahaan.

Perusahaan dapat mengambil kesempatan dari perubahan bisnis yang terjadi serta

dapat meningkatkan perkembangan perusahaan. Organisasi TI dalam perusahaan

merupakan kontributor penting pada strategi perusahaan dan operasional yang

unggul. Ini juga merupakan kunci sukses suatu perusahaan dalam meningkatkan

kinerja perusahaan. Dengan menggunakan TI maka strategi dan tujuan bisnis

dapat mendukung berbagai rencana penting perusahaan karena strategi bisnis

Page 211: BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang …thesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00249-MNSI Bab 4.pdf · 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Latar Belakang Perusahaan 4.1.1 Riwayat

261

sangat bergantung pada kontribusi TI dalam membuat inovasi untuk bersain g

dengan pesaingnya. Manajemen bisa melihat berbagai kesempatan yang dapat

diambil untuk pengembangan usaha bisnis dengan menggunakan TI.

Manajemen Agenda 10 : Menjaga Angka Kinerja

Portfolio memudahkan perusahaan untuk mendapatkan informasi yang

digunakan di semua tingkatan manajemen TI. Informasi portfolio ini mencakup

pengukuran biaya tahunan, tingkat layanan, kualitas, intensitas pengguna dan

jangkauan penggunaan. Informasi ini akan memudahkan pihak manajemen dalam

mengambil keputusan. Pihak manajemen juga dapat mengukur kinerja TI dengan

menggunakan kaitan sebab-akibat dan taksiran penyelarasaan. Penggunaan

portfolio ini memudahkan pengelolaan biaya TI. Pertanggungjawaban dari

pengelolaan yang dijalankan terhadap pengukuran kinerja TI terdefinisi dengan

jelas. Manajemen TI dapat mengerjakan sesuatu yang benar dan dengan benar

dengan pelatihan yang rutin dan dukungan yang tersedia.