bab 3 analisis 3.1 latar belakang perusahaan 3.1.1 sejarah...
TRANSCRIPT
58
BAB 3
ANALISIS
3.1 Latar Belakang Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah perusahaan penyelenggara
jasa layanan dan jaringan paling lengkap terbesar di Indonesia. TELKOM
menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)
dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler,
data dan internet, jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun
melalui anak perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2008, pertumbuhan pelanggan TELKOM
mencapai sebesar 37% menjadi 86,6 juta pelanggan, terdiri dari 8,6 juta
pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 12,7 juta pelanggan telepon tidak
bergerak nirkabel, dan 65,3 juta pelanggan telepon seluler.
Pada tanggal 31 Desember 2008, mayoritas saham biasa TELKOM
(52,47%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sedangkan sisanya
sebesar 47,53% dimiliki oleh masyarakat (publik). Saham TELKOM tercatat di
Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London
Stock Exchange (“LSE”) dan diperdagangkan tanpa tercatat (Publicly Offered
Without Listing) di Jepang. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir
Desember 2008 Rp.6.900 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada
akhir tahun 2008 mencapai Rp.139.104 miliar atau 12,92% dari kapitalisasi
pasar BEI.
59
Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm
terkemuka di kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 2010 maka
berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul dan leading pada
seluruh produk dan layanan.
Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan
yang unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2007
TELKOM telah menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar
negeri, di antaranya : Indonesia's Best for Shareholders' Rights and Equitable
Treatment dari majalah ASIAMONEY, Top Brand Award 2000-2007 dari
Frontier Consulting Group, Zero Accident Award dari Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi, The Best CDMA Provider, Call Center Award 2007, IMAC
Award 2007 dari Frontier Consulting Group, 2007 Marketing Award,
Anugerah Business Review 2007, Juara Umum Anugerah Media Humas
Nasional 2007, ICSA 2007, Best Social Reporting ISRA 2007, Fabulous 50,
Best IT Project dari SAP, Value Creator Award 2007 dan Investor Award
2007.
Saham TELKOM per 31 Desember 2007 dimiliki oleh pemerintah
Indonesia (51,82%) dan pemegang saham publik (48,18%). Saham TELKOM
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York (NYSE), London Stock
Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham
TELKOM di BEI pada akhir Desember 2007 meningkat 0,5% menjadi Rp
10.150 dari Rp 10.100 pada periode yang sama tahun 2006.
Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2007 mencapai Rp
204.624 miliar atau 10,3 % dari kapitalisasi pasar BEI.
60
Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM,
penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan,
serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi
model korporasi terbaik Indonesia.
3.1.2 Visi dan Misi Divisi Enterprise
3.1.2.1 Visi
Visi TELKOM adalah “To become a leading InfoCom player in the
region”. Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan
InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke
kawasan Asia Pasifik.
3.1.2.2 Misi
Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom
Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role
Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan
bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan,
produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.
Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik
dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul,
penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang
saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.
61
3.1.3 Struktur Organisasi Divisi Enterprise
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi pada Divisi Enterprise di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
62
3.1.4 Tugas dan Wewenang
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah
sebagai berikut :
a. Direktur Enterprise & Wholeshale
Ruang lingkup dan tanggung jawab Direktur Enterprise & Wholeshale
adalah fokus dalam menyelenggarakan pengelolaan fungsi korporasi di
bidang jalur pengiriman dan pelanggan di Direktorat Enterprise &
Wholesale. Selain itu bertanggung jawab untuk menjalankan pengelolaan
jalur pengiriman dan layanan pelanggan untuk bisnis korporasi dan
wholesale termasuk berbagai unit seperti Divisi Enterprise Service (“ESC”)
dan Divisi Carrier and Interconnection Service (“CISC”).
b. General Manager UNES
Tugas dan wewenang General Manager UNES adalah sebagai berikut :
No Tugas Wewenang
1. 1. Memastikan tesedianya
strategi operasional UNES
yang sejalan dengan strategi
bisnis Divisi Enterprise
Service.
a. Menetapkan strategi manajerial unit
dan rencana implementasinya.
b. Memberikan empowerment kepada
para sub ordinat staf.
c. Melakukan koordinasi dengan unit
internal dan eksternal Direktorat
Enterprise dan Wholesale untuk
memastikan kualitas pemenuhan
layanan dan menciptakan sinergi.
63
2. 2. Memastikan tersedianya
pedoman dan kebijakan kerja
yang sesuai dengan pedoman
dan kebijakan pengelolaan
Segment Customer yang
ditetapkan oleh manajemen
Divisi Enterprise Service.
a. Menetapkan pedoman dan kebijakan
kerja operasional UNES.
b. Menetapkan usulan kebijakan
pengelolaan segment CC.
3. 3. Memastikan tersedianya
rencana kerja dan anggaran
tahunan sub unit UNES.
Mengusulkan dan menegosiasikan
rencana kerja dan anggaran tahunan
UNES dengan pihak atasan.
1. 4. Memastikan tersedianya
pedoman dan kebijakan kerja
yang sesuai dengan pedoman
dan kebijakan pengelolaan
Segment Customer yang
ditetapkan oleh manajemen
Divisi Enterprise Service.
a. Menetapkan RKA unit di bawahnya.
b. Menentukan usulan rencana kerja
dan anggaran unit yang dipimpinnya
serta berhak menyetujui dan menolak
rencana / program kerja para sub
ordinatnya.
5. 5. Memastikan terealisasinya
kontrak Management serta
rencan kerja dan anggaran
yang sudah ditetapkan
melalui pelaksanaan proses
a. Melakukan review dan tindakan
koreksi.
b. Mengusulkan realokasi resources.
c. Menetapkan SKU & NKU sub unit
serta SKI & NKI bawahan sesuai
64
bisnis Enterprise Segment
sesuai dengan strategi dan
kebijakan yang berlaku
termasuk Segment Profile
dan Account Plan based
segmen :
a. Memastikan setiap CC
telah dikelola oleh AM.
b. Memastikan tersedianya
Sales plan dan revenue
plan segment.
c. Memastikan tercapainya
target sales dan revenue.
d. Memastikan tercapainya
profit dan loss yang telah
ditetapkan.
e. Memastikan terpenuhinya
needs dan wants customer.
f. Memastikan pengelolaan
Account Team untuk
setiap CC yang telah
ditetapkan.
kebijakan yang berlaku.
d. Menetapkan sistem pengelolaan
kinerja di seluruh unit kerjanya
sesuai kebijakan yang berlaku.
e. Merekomendsikan prosedur
fungsional yang berlaku di UNES.
f. Menetapkan dan mengendalikan
kebijakan operasional UNES,
mengacu kepada pedoman dan
kebijakan yang ditetapkan oleh
Divisi Enterprise Service.
g. Melakukan koordinasi dengan unit
eksternal dan internal terkait untuk
memastikan kualitas pemenuhan
layanan dan menciptakan sinergi.
h. Menyetujui dan menetapkan Special
Business Request (SBR) sesuai
kewenangannya.
i. Menetapkan Corporate Customer
yang dikelola oleh setiap AM.
j. Menetapkan sales dan revenue plan
disegmennya untuk disetujui sebagai
target KM.
65
k. Mengelola kesiapan alat produksi
yang akan digunakan untuk
pemenuhan CC.
l. Memiliki akses kepada sistem
informasi alat produksi dan data CC.
m. Melaksanakan Telkom Quality
Management System (TQMS) / SOA
sesuai dengan prosedur yang berlaku
di unit kerjanya.
6. Memastikan optimalisasi
pengelolaan sumber daya
unit kerja (Man, Money,
Information & Others).
a. Menentukan kebutuhan dan
mengusulkan rencana kebutuhan
resources ke EGM.
b. Mengatur penggunaan &
pengalokasian resources unit
kerjanya.
c. Menyetujui SI & menentukan NKI
& kompetensi sub ordinat / staf.
d. Melakukan konseling &
mengusulkan pengemangan
kompetensi & karir sub ordinat.
e. Otorisasi penggunaan uang sampai
dengan batas kewenangan tertentu
yang diatur.
66
f. Mendesiminasikan informasi yang
diperlukan pihak internal terkait.
7. Memastikan pengembangan
karir dan peningkatan
kompetensi subordinatnya
difasilitasi dengan baik.
Mengusulkan promosi, mutasi serta
pengembangan kompetensi karyawan
di unitnya.
c. Manager TNS Solution
Tugas dan Wewenang Manager TNS adalah sebagai berikut :
No Tugas Wewenang
1. 1. Memastikan rumusan
program kerja dan anggaran
tahunan Business Solution
selara dengan strategi
Pengelolaan Segment
Customer di Divisi
Enterprise Service.
a. Mengusulkan dan menegosiasikan
program kerja dan anggaran tahunan
proses design total solusi kepada
Corporate Customer, product
packaging dalam design solusi
dengan memanfaatkan pola
partnership & partner, profitability
analysis per project t/ solusi,
penyusunan rancangan bisnis model
Price recommendation untuk setiap
project / solusi, penyusunan valuable
proposal dan melakukan cek awal alat
produksi untuk pemenuhan
67
Corporate Customer (provisioning)
di Divisi Enterprise Service.
b. Memiliki akses informasi tentang
strategi fungsi Pengelolaan Segment
Customer di Divisi Enterprise
Service.
2. 2. Memastikan tersedianya
rumusan prosedur atau
aturan-aturan pendukung
Business Solution sesuai
dengan kebijakan
Pengelolaan Segment
Customer di Divisi
Enterprise Service.
a. Mengusulkan prosedur Business
Solution di Divisi Enterprise Service.
b. Memiliki akses informasi tentang
kebijakan Marketing, Business,
Service dan New Technology di
Divisi Enterprise Service.
c. Memiliki akses informasi terhadap
operasionalisasi prosedur Business
Solution di Divisi Enterprise Service
yang sudah ditetapkan.
3. 3. Memasukan efektivitas
penugasan / pendistribusian
program kerja kepada sub
ordinat sesuai dengan peran
dan tanggung jawabnya.
Menetapkan penugasan / distribusi
pekerjaan pada :
a. Engineer
b. Junior Engineer
c. Officer Provisioning
4. 4. Memastikan tercapainya
kinerja Business Solution di
a. Mengusulkan dan menegosiasikan
sasaran RKA unit kepada unit terkait.
68
Divisi Enterprise Service
melalui implementasi sistem
pengelolaan kinerja di unit
kerjanya sesuai kebijakan
yang berlaku :
a. Memastikan tersedianya
proposal solusi kepada CC
sesuai requirement AM.
b. Memastikan dilakukannya
pengecekan ketersediaan
alat produksi
(provisioning) yang
mendukung pemenuhan
solusi kepada CC sebelum
Nokes beserta usulan
pemenuhannya.
c. Memastikan tersedianya
justifikasi kebutuhan
dukungan solusi.
b. Menetapkan SKI dan NKI
subordinatnya.
c. Melakukan rolling dan mengusulkan
perubahan SKU kerjanya.
d. Melakukan revies dan tindakan
koreksi / solusi terhadap
permasalahan operasional.
e. Menyusun design total solusi kepada
Corporate Customer.
f. Melakukan product packaging dalam
design solusi dengan memanfaatkan
pola partnership dan partner yang
ada.
g. Menganalisa bisnis / profitability
analysis per project / solusi.
h. Menyusun rancangan bisnis model.
i. Menyusun proposal solusi untuk
pemenuhan kebutuhan CC yang
brsifat Nasional (Inter Regional).
j. Price recommendation untuk setiap
project / solusi.
k. Melakukan pemeriksaan terhadap
Special Business Request (SBR) yang
69
diajukan AM.
l. Menyusun valuable proposal
bilamana diperlukan investasi &
berkoordinasi dengan PSM.
m. Melakukan kontrol terhadap
kelengkapan dokumen tender serta
mengkoordinir unit terkait dalam
pemenuhan kelengkapan tender.
n. Melakukan fcek awal alat produksi
untuk pemenuhan solusi kepada CC.
o. Melakukan koordinasi dengan
Customer Solution di UNER,
C2Care, Koordinator Segmen dan
unit terkait lainnya dalam melakukan
pengecekan alat produksi dan
pemenuhan solusi CC.
p. Membentuk dan mengorganisasikan
tim bila scope proyek customer
bersifat khusus (jumlah loksi, nilai
proyek, proyek strategi, dll).
q. Memiliki akses kepada system
informasi alat produksi.
r. Mengusulkan kebutuhan pemenuhan
70
alpro kepada PSM.
5. 5. memastikan optimalisasi
pengelolaan sumber daya unit
kerja (Man, Money,
Information & Others).
a. Menentukan kebutuhan dan
mengusulkan rencana kebutuhan
resources ke GM UNES.
b. Mengatur penggunaan dan
pengalokasian resources unit
kerjanya.
c. Menyetujui SKI & menentukan NKI
& kompetensi sub ordinat / staf.
d. Melakukan konseling & mengusulkan
pengembangan kompetensi & karir
sub ordinat.
e. Otorisasi penggunaan uang sampai
dengan batas kewenangan tertentu
yang diatur.
f. Mendesiminisasikan informasi yang
diperlukan pihak internal terkait.
6. 6. Memastikan pengembangan
karir dan peningkatan
kompetensi sub ordinatnya
difasilitasi dengan baik.
Mengusulkan dan menegosiasikan
pengembangan karir dan kompetensi
sub ordinatnya.
71
d. Engineer TNS Solution
Tugas dan wewenang Engineer TNS Solution adalah sebagai berikut :
No Tugas Wewenang
1. 1. Memastikan tersedianya
rekomendasi sales, relensi
dan pengembangan yang
bersifat major terhadap
infrastruktur perangkat yang
digunakan Corporate
Customer.
a. Mendapatkan akses untuk mendapat
referensi dan produk yang akan
digunakan dalam rancangan Total
Solusi serta menetapkan usulan
product packaging dan pricing dalam
memenuhi total solusi kepada CC.
b. Menetapkan dan memparaf usulan
kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
Product Owner atau Corporate untuk
pemenuhan Telkom Solution.
c. Membuat proposal Telkom Solution.
d. Melakukan koordinasi cek awal
ketersediaan alat produksi dalam
rangka penyusunan proposal / nota
kesepakatan.
2. 2. Memastikan tersedianya studi
kelayakan design
configuration yang meliputi
cost dan benefit dalam
batasan engineering (quality,
a. Mendapatkan akses untuk mendapat
biaya pokok per produk (COGS atau
COP) sebagai dasar dalam
perhitungan bisnis model.
b. Menentukan tools dan metodologi
72
cost, time dan fitur). yang digunakan dalam pelaksanaan
studi kelayakan yang dilakukannya.
3. 3. Memastikan tersedianya
draft, model, prototipe,
kustomisasi, enhancement
atau rancangan struktur
proposal standar.
Membuat dan menetapkan usulan draft,
model, prototipe, kustomisasi,
enhancement atau rancangan struktur
proposal standar.
4. 4. Memastikan valuable
proposal untuk product
Owner maupun Corporate
memenuhi cost element yang
telah ditentukan serta
memberikan nilai tambah
kepada CC dan profit kepada
perusahaan.
a. Membuat dan menetapkan usulan
design configuration yang akan
digunakan sebagai solusi terhadap
kebutuhan CC.
b. Mendapatkan akses untuk mendapat
biaya pokok per produk (COGS atau
COP) sebagai dasar dalam
perhitungan bisnis model.
c. Menetapkan dan memberikan
rekomendasi kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh Mitra.
d. Menyusun justifikasi untuk
melengkapi Special Business Request
(SBR) yang diajukan oleh AM.
5. 5. Memastikan disampaikannya
technical advice diberikan
Menentukan scope advice yang akan
diberikan sesuai dengan rancangan yang
73
kepada Account Manager
sesuai kebutuhannya.
telah disusun.
6. Memastikan tersedianya
parameter SLA dan SLG
yang sesuai dengan customer
expection dan bisa dipenuhi
oleh PO.
Menentukan dan menetapkan usulan
parameter SLA ataupun SLG dengan
PO atau Mitra yang akan dituangkan
pada kontrak.
7. Memastikan koordinasi /
kerjasama teknis operasional
dengan pihak internal dan
eksternal untuk mencapai
target kinerjanya.
Melakukan hubungan langsung dengan
pihak operasional product owner dalam
hal teknis operasional.
8. Memastikan product
packaging dan pricing dalam
memenuhi total solusi kepada
CC sesuai dengan kebijakan
unit ESC dan peraturan
perusahaan.
a. Mendapatkan akses ke dalam aturan –
aturan yang berlaku.
b. Menentukan rekomendasi terhadap
SBR yang diajukan.
9. Memastikan uji coba
integrasi produk yang
dilakukan vendor dengan PO
dalam pemenuhan Telkom
Solution bisa berjalan baik.
Mendapatkan akses untuk memonitor
kesediaan dan kesiapan alat produksi
serta menetapkan waktu untuk uji coba.
74
e. Officer TNS Support
Tugas dan wewenang Officer TNS Support adalah sebagai berikut :
No Tugas Wewenang
1. 1. Memastikan tesedianya
rumusan isu-isu stategis yang
berkaiaan dengan dukungan
operasional segment.
Mendapatkan akses informasi tentang
pengelolaan segment, pengelolaan
anggaran yang terkini dan menyeluruh
mengenal isu-isu strategis
2. 2. Memastikan tersedianya
alternatif solusi dan
rekomendasi pengelolaan
administrasi segment untuk
mendukung kelacaran
operasional segment dalam
hal :
a. Memastikan tersedianya
anggaran operasional
segment.
b. Memastikan kelengkapan
administrasi pengelolaan
segment.
a. Menentukan pendekatan dan metode
analisis yang diperlukan guna
menjamin tersusunnya rekomendsi
yang berkualitas sebagai hasil analisa
support segment.
b. Mengajukan usulan penggunaan
anggaran.
c. Menyusun rekomendasi pengelolaan
administrasi support segment.
d. Melengkapi dokumen pendukung
untuk kelengkapan administrasi sales
segment (termasuk administrasi
bidding / tender).
e. Mengarsipkan dokumen sales
segment.
f. Mengelola marketing Kit untuk AM.
75
g. Mengelola anggaran beban
operasional.
3. 3. Memastikan dipahaminya
proses, metodologi
administrasi segment secara
optimal oleh pihak terkait.
a. Melakukan sosialisasi proses kepada
unit terkait.
b. Mengajukan usulan perbaikan proses
pengelolaan support segment.
c. Melaksanakan Telkom Quality
Management System (TQMS) / SOA
sesuai dengan prosedur yang berlaku
di unit kerjanya.
4. 4. Memastikan tersedianya hasil
analisis dan pelaporan atas
implementasi kebijakan,
sistem pengelolaan segment.
a. Melakukan koordinasi dengan unit
lain untuk penyusunan laporan
pengelolaan anggaran segment.
b. Menyusun laporan aktivitas segment.
c. Menyusun analisa dan rekomendsi
penggunaan anggaran segment.
5. 5. Memastikan
terimplementasinya SOA-
404.
a. Melaksanakan fungsi kontrol SOA
yang menjadi tanggunga jawab
unitnya.
b. Melaporkan pelaksanaan
implementasi SOA di unitnya.
c. Mendokumentasikan evidence yang
terkait dengan SOA.
76
f. Officer TNS Provisioning
Tugas dan Wewenang Officer TNS Provisioning adalah sebagai berikut :
No Tugas Wewenang
1. 1. a. Memastikan
dijalankannya kebijakan,
sistem dan strategi
pengelolaan administrasi
segment.
b. Memastikan dipahaminya
proses, metodologi
administrasi segment
secara optimal oleh pihak
terkait.
c. Memastikan
terimplementasinya SOA
– 404.
d. Memastikan tersedianya
data dan dokumen yang
berhubungan secara baik.
e. Memastikan terlaksananya
proses bisnis dalam fungsi
provisioning yang menjadi
tanggung jawabnya
a. Mengusulkan proses dan prosedur
pengelolaan provising di UNES.
b. Memonitor alat produksi yang ada di
product Owner.
c. Melakukan akses untuk melakukan
monitoring, menerapkan kebijakan
dan strategi pengelolaan
provisioning.
d. Menentukan materi sosialisasi dan
metode penyampaian tentang
provisioning.
e. Mengakses data dan infomasi yang
berhubungan dengan fungsi
provisioning.
f. Melaksankan fungsi kontrol SOA
yang menjadi tanggung jawab
unitnya.
g. Melaporkan pelaksanaan
implementasi SOA di unitnya.
h. Mendokumentsikan evidence yang
77
dengan baik.
f. Memastikan terlaksananya
pernyediaan alat produksi
untuk pemenuhan solusi
kepada CC.
g. Memastikan
teridentifikasinya
kebutuhan alat produksi.
terkait dengan SOA.
i. Mengecek kapasitas alat produksi di
PO.
j. Menyusun kebutuhan alat produksi
yang diperlukan untuk pemenuhan
CC.
k. Menyusun dan memaraf justifikasi
kebutuhan alpro sebelum ditetapkan
atasannya.
l. Melakukan koordinasi langsung
dengan product management (PSM),
providing UNER, product
Management UNER, product Owner
dan Mitra.
m. Menyusun laporan provisioning.
n. Melaksanakan dan melaporkan
control self assessment berdasarkan
kontrol yang ditetapkan oleh unit risk
management.
Tabel 3.1 Tugas dan wewenang dalam struktur organisasi pada Divisi Enterprise di
PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk (TELKOM)
78
3.2 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan
3.2.1 Flow Dokumen Diagram Permintaan Penjualan
Gambar 3.2 Flowchart Permintaan Penjualan
79
Untuk melakukan permintaan penjualan, pelanggan menerbitkan surat
permintaan pembelian (selanjutnya akan disebut ”SPP”). Setelah SPP tersebut
sampai kepada Unit Corporate Customer (selanjutnya akan disebut ”UCC”)
akan melakukan analisa untuk menentukan kredibilitas pelanggan dan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan dan akan
menghasilkan Laporan Hasil Analisis Permintaan. Jika setuju, UCC akan
menerbitkan SBR untuk kemudian diteruskan ke bagian Enterprise Service
Center (selanjutnya akan disebut ”ESC”). Kemudian SBR tersebut diteruskan
kepada pegawai UNER,Manager UNER,GM UNES,Pegawai EGM DIVES,
GMDIVES,VP Enterprise dan Direktur Enterprise & Wholesale sesuai dengan
nilai permintaan yang ditawarkan oleh pelanggan.
80
3.2.2 Flow Dokumen Diagram Analisis Pasar
Gambar 3.3 Flowchart Analisis Pasar
81
Setelah SBR selesai disetujui, ESC akan mengumpulkan data mengenai
proyek tersebut. Bagian Analis akan melakukan estimasi terhadap data-data
yang diberikan oleh pelanggan dan menerbitkan Laporan Hasil Analisis. ESC
kemudian akan mendistribusikan hasil analisis tersebut ke bagian UCC dan
Product Owner(PO) untuk menyusun action plan. ESC kemudian akan
mengumpulkan Acion Plan-Action Plan tersebut untuk kemudian dikumpulkan
untuk menjadi Action Program.
Action program yang telah dikonsolidasi dan diverifikasi menjadi
Laporan Oppurtunities & Issue. Jika laporan ini di tengah berjalannya proyek
dirasa kurang efektif, ESC akan kembali mengumpulkan data untuk
menganalisis data yang dapat disetujui oleh ESC. Jika action program tersebut
telah dikonsolidasi dan diverifikasi PO akan menerbitkan Proposal untuk
meminta persetujuan pelaksanaan proyek.
82
3.2.3 Flow Dokumen Diagram Pemenuhan Permintaan Pelanggan
Gambar 3.4 Flowchart Pemenuhan Permintaan Pelanggan Bagian 1
83
Gambar 3.5 Flowchart Pemenuhan Permintaan Pelanggan Bagian 2
84
Gambar 3.6 Flowchart Pemenuhan Permintaan Pelanggan Bagian 3
85
Untuk pemenuhan permintaan perlanggan, perusahaan akan
menerbitkan kontrak untuk disetujui oleh perusahaan dan pelanggan. Kontrak
tersebut kemudian akan disimpan ke dalam Corporate Customer Information
System (CCIS) untuk kemudian diarsip secara permanen. Kemudian PO akan
menentukan apakah kontrak tersebut feasible dengan kemampuan
perusahaan.Jika tidak feasible akan diadakan kontrak ulang hingga feasible
bagi perusahaan.
Setelah proyek dinyatakan feasible, ESC/DIVRE akan menerbitkan
justifikasi yang berisi pernyataan dari ESC kepada PO untuk menyediakan
barang dan jasa yang diinginkan. Setelah justifikasi diterbitkan, PO akan
melakukan pemesanan barang. Jika persediaan barang dan jasa kurang
memadai, PO akan meminta outsourcing kepada Mitra dengan menerbitkan
Laporan Permintaan Outsourcing. Setelah Mitra memenuhi permintaan
tersebut, Mitra akan memberikan Laporan Pemenuhan Outsourcing kepada PO.
Setelah barang dan jasa terpenuhi, PO akan menerbitkan Provisioning
yang berisi pernyataan PO mampu menyediakan barang & jasa yang
diperlukan. PO akan melakukan estimasi biaya proyek. Kemudian, ESC akan
menerbitkan laporan proyek yang berisi progress proyek yang berjalan dari
awal.
Proyek kemudian diinisiasi dan review detail design ditebitkan.
Kemudian PO akan menginstalasi jaringan. Selanjutnya akan dilakukan test &
commissioning. Jika jaringan tidak berhasil dalam menjalani test &
commisioning maka proses instalasi jaringan akan diulangi. Jika telah proyek
berhasil lulus dari test & commisioning, akan diteruskan ke proses operasi,
86
selanjutnya ESC akan menerbitkan Billing & Collection yang berisi
permintaan kepada pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.
Setelah perusahaan menerima pembayaran, ESC akan mengeluarkan
Laporan Pembayaran Tagihan dan Berita Acara Layak Operasi (selanjutnya
akan disebut BALOP) yang menjadi dasar pembuatan BASO (Berita Acara
Siap Operasi). BASO kemudian akan diinput melalui CCIS.
3.3 Permasalahan yang dihadapi
Permasalahan yang dihadapi oleh Divisi Enterprise PT Telekomunikasi
Indonesia divisi Enterprise dalam hal pelaporan adalah sebagai berikut :
a. Proses pelaporan yang sedang berjalan saat ini masih bersifat manual, yaitu
dengan menginput data ke dalam komputer dengan menggunakan software
Microsoft Excel. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan input dan data-data
yang ada di dalamnya tidak terintegrasi sehingga memungkinkan terjadinya
ambiguitas oleh karyawan.
b. Proses pelaporan yang sedang berjalan saat ini masih bersifat computer-based
sehingga karyawan yang membutuhkan data tertentu harus menghubungi
pegawai yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Hal ini
dapat menurunkan efektivitas dan efisiensi kerja waktu kerja.
c. Sulitnya memastikan keabsahan data tersebut apakah masih valid atau tidak
karena penggunaan system computer-based sehingga memungkinkan pegawai
tidak melakukan update yang diperlukan.
d. Sulitnya akses ke dalam basis data laporan.
87
e. Kurang amannya data yang tersimpan karena kurangnya authentication dan
authorization user sehingga memudahkan user yang tidak berkepentingan
memanfaatkan data yang ada.
f. Sulitnya memantau progress suatu proyek.
g. Sulitnya melakukan backup dan restoration.
3.4 Usulan Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam sistem pelaporan PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk Divisi Enterprise, maka penulis mengusulkan
beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :
a. Merancang sebuah basis data sehingga data yang memadai sehingga
keintegrasian data dapat terjaga.
b. Merancang aplikasi web untuk memudahkan user mengakses data yang
diperlukan.
c. Dengan adanya aplikasi web diharapkan user dapat memantau pergerakan
proyek yang sedang berjalan sehingga administrator dapat melakukan update
untuk memastikan kevalidan data.
d. Dengan menggunakan server intranet dalam sistem diharapkan mampu
mengatasi kelambatan akses dan meningkatkan kinerja karyawan.
e. Dengan fasilitas login dan proses peng-encrypt-an password diharapkan
mampu mengatasi masalah keamanan data.
f. User yang berkepentingan dapat memantau progress dari proyek yang sedang
berjalan dengan menggunakan aplikasi web tersebut.
g. DBMS sudah menyiapkan fasilitas backup dan restoration yang cukup baik.
88
3.5 Data Flow Diagram Sistem yang diusulkan
3.5.1 Diagram Konteks
GMLaporan Periodik
Staff
SBR
Staf
Proposal
Staf
Provisioning
Staf
Proyek
Staf
Justifikasi
Transaksi Proyek
Konfirmasi Transaksi
Proyek
Transaksi SBR
Konfirmasi Transaksi
SBR
Sistem E-Reporting
PT. TELKOM Divisi
Enterprise
Transaksi Proposal
Konfirmasi Transaksi
Proposal
Transaksi Justifikasi
Konfirmasi Transaksi
Justifikasi
Transaksi Provisioning
Konfirmasi Transaksi
Provisioning
Admin
Berbagai Transaksi
Berbagai Konfirmasi
Transaksi
Gambar 3.7 Diagram Konteks Sistem yang diusulkan
89
3.5.2 Diagram Nol
Gambar 3.8 Diagram Nol Sistem yang diusulkan
90
3.5.2 Diagram Rinci
Gambar 3.9 DFD proses transaksi User
Gambar 3.10 DFD proses input SBR
91
data Proposal
baru
(3.1)
Proses tambah
Proposal
Staf Proposal
tambah
Proposal
konfirmasi tambah
Proposal
(3.2)
Proses ubah
Proposalkonfirmasi ubah
Proposal
ubah Proposal
(3.3)
Proses hapus
Proposalhapus Proposal
data Proposal yang
telah dihapus
data Proposal yang
telah berubah
(3.4)
Proses tampil
Proposal
periksa Proposal
konfirmasi hapus
Proposal
tampil Proposal
data CC
CC
Proposal
Produk
data Produk
Gambar 3.11 DFD proses transaksi Proposal
Gambar 3.12 DFD proses transaksi Provisioning
92
Gambar 3.13 DFD proses transaksi Justifikasi
Gambar 3.14 DFD proses transaksi Proyek
93
Gambar 3.15 DFD proses transaksi CC
Gambar 3.16 DFD proses transaksi Produk
94
data SBR(9.1)
Proses
Membuat
Laporan SBR
GM
laporan SBR
periodik
SBR
data Proposal(9.2)
Proses
Membuat
Laporan Proposal
GM
laporan Proposal
periodikProposal
data
Provisioning
(9.3)
Proses
Membuat
Laporan
Provisioning
GM
laporan
Provisioning
periodik
data Justifikasi(9.4)
Proses
Membuat
Laporan Justifikasi
GM
laporan Justifikasi
periodikJustifikasi
data Proyek
(9.5)
Proses
Membuat
Laporan Proyek
GM
laporan Proyek
periodikProyek
Provisioning
Gambar 3.17 DFD proses pembuatan Laporan
95
3.6 Spesifikasi Analisis
Setelah melakukan analisis, kami mengidentifikasi spesifikasi informasi yang
dibutuhkan dalam pembangunan basis data untuk sistem informasi yang akan kami
rancang. Berikut adalah spesifikasi analisis yang kami identifikasi :
Jenis Informasi Data yang dibutuhkan
Data Pribadi Pegawai Berdasarkan analisis yang kami lakukan,
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai data pribadi karyawan adalah :
NIK, nama, nomor telepon (rumah,
seluler, flexi).
Data Jabatan Berdasarkan analisis yang kami lakukan,
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai data jabatan pegawai adalah :
jabatan, bagian.
Data Agenda Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai data agenda pegawai adalah :
jenis kegiatan, pengundang, waktu
(hari/tanggal, jam)
SBR Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai data agenda pegawai adalah :
Tanggal NOKES, Corporate Customer,
96
Sub Segmen, UNER, Produk, Projek,
Tarif TELKOM, tarif SBR, diskon
layanan, diskon agregat.
Data Status/progress SBR Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai data status/progress SBR
adalah : Aktivitas, pegawai, bagian, due
date.
Projek Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai Projek adalah :
CC, Aktivitas, progress, posisi,
permasalahan, action plan, due date, PIC.
Justifikasi Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai Justifikasi adalah :
CC, aktivitas, progress, posisi,
permasalahan, action plan, due date, PIC.
Proposal Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai Proposal adalah :
Judul, deskripsi, tanggal, CC, produk,
jenis.
97
Provisioning Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai Provisioning adalah :
CC, aktivitas, progress, posisi,
permasalahan, action plan, due date, PIC
Jenis Produk Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai Jenis Produk adalah :
ID, jenis produk.
Berita Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai Berita adalah :
ID, judul, tanggal, detail, gambar.
Propinsi Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai Propinsi adalah :
ID, nama propinsi
Pengumuman Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai Pengumuman adalah :
Pengumuman, jenis pengumuman,
keterangan.
98
Private Message Berdasarkan analisis yang kami lakukan
data yang diperlukan untuk informasi
mengenai Justifikasi adalah :
ID, Keterangan, NIK tujuan.
Tabel 3.2 Spesifikasi Analisis