bab 3 analisis 3.1 latar belakang perusahaan 3.1.1 sejarah...

41
58 BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah perusahaan penyelenggara jasa layanan dan jaringan paling lengkap terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2008, pertumbuhan pelanggan TELKOM mencapai sebesar 37% menjadi 86,6 juta pelanggan, terdiri dari 8,6 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 12,7 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 65,3 juta pelanggan telepon seluler. Pada tanggal 31 Desember 2008, mayoritas saham biasa TELKOM (52,47%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sedangkan sisanya sebesar 47,53% dimiliki oleh masyarakat (publik). Saham TELKOM tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan diperdagangkan tanpa tercatat (Publicly Offered Without Listing) di Jepang. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2008 Rp.6.900 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2008 mencapai Rp.139.104 miliar atau 12,92% dari kapitalisasi pasar BEI.

Upload: phamdat

Post on 02-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

58

BAB 3

ANALISIS

3.1 Latar Belakang Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. adalah perusahaan penyelenggara

jasa layanan dan jaringan paling lengkap terbesar di Indonesia. TELKOM

menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline)

dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler,

data dan internet, jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun

melalui anak perusahaan.

Pada tanggal 31 Desember 2008, pertumbuhan pelanggan TELKOM

mencapai sebesar 37% menjadi 86,6 juta pelanggan, terdiri dari 8,6 juta

pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 12,7 juta pelanggan telepon tidak

bergerak nirkabel, dan 65,3 juta pelanggan telepon seluler.

Pada tanggal 31 Desember 2008, mayoritas saham biasa TELKOM

(52,47%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Sedangkan sisanya

sebesar 47,53% dimiliki oleh masyarakat (publik). Saham TELKOM tercatat di

Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London

Stock Exchange (“LSE”) dan diperdagangkan tanpa tercatat (Publicly Offered

Without Listing) di Jepang. Harga saham TELKOM di BEI pada akhir

Desember 2008 Rp.6.900 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada

akhir tahun 2008 mencapai Rp.139.104 miliar atau 12,92% dari kapitalisasi

pasar BEI.

Page 2: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

59

Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan InfoComm

terkemuka di kawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 2010 maka

berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul dan leading pada

seluruh produk dan layanan.

Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan

yang unggul di antara para pemain telekomunikasi. Selama tahun 2007

TELKOM telah menerima beberapa penghargaan baik dari dalam maupun luar

negeri, di antaranya : Indonesia's Best for Shareholders' Rights and Equitable

Treatment dari majalah ASIAMONEY, Top Brand Award 2000-2007 dari

Frontier Consulting Group, Zero Accident Award dari Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi, The Best CDMA Provider, Call Center Award 2007, IMAC

Award 2007 dari Frontier Consulting Group, 2007 Marketing Award,

Anugerah Business Review 2007, Juara Umum Anugerah Media Humas

Nasional 2007, ICSA 2007, Best Social Reporting ISRA 2007, Fabulous 50,

Best IT Project dari SAP, Value Creator Award 2007 dan Investor Award

2007.

Saham TELKOM per 31 Desember 2007 dimiliki oleh pemerintah

Indonesia (51,82%) dan pemegang saham publik (48,18%). Saham TELKOM

tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York (NYSE), London Stock

Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange, tanpa tercatat. Harga saham

TELKOM di BEI pada akhir Desember 2007 meningkat 0,5% menjadi Rp

10.150 dari Rp 10.100 pada periode yang sama tahun 2006.

Nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2007 mencapai Rp

204.624 miliar atau 10,3 % dari kapitalisasi pasar BEI.

Page 3: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

60

Dengan pencapaian dan pengakuan yang diperoleh TELKOM,

penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan,

serta potensi pertumbuhannya di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi

model korporasi terbaik Indonesia.

3.1.2 Visi dan Misi Divisi Enterprise

3.1.2.1 Visi

Visi TELKOM adalah “To become a leading InfoCom player in the

region”. Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan

InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke

kawasan Asia Pasifik.

3.1.2.2 Misi

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom

Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role

Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan

bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan,

produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik

dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul,

penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang

saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

Page 4: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

61

3.1.3 Struktur Organisasi Divisi Enterprise

Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi pada Divisi Enterprise di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.

Page 5: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

62

3.1.4 Tugas dan Wewenang

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah

sebagai berikut :

a. Direktur Enterprise & Wholeshale

Ruang lingkup dan tanggung jawab Direktur Enterprise & Wholeshale

adalah fokus dalam menyelenggarakan pengelolaan fungsi korporasi di

bidang jalur pengiriman dan pelanggan di Direktorat Enterprise &

Wholesale. Selain itu bertanggung jawab untuk menjalankan pengelolaan

jalur pengiriman dan layanan pelanggan untuk bisnis korporasi dan

wholesale termasuk berbagai unit seperti Divisi Enterprise Service (“ESC”)

dan Divisi Carrier and Interconnection Service (“CISC”).

b. General Manager UNES

Tugas dan wewenang General Manager UNES adalah sebagai berikut :

No Tugas Wewenang

1. 1. Memastikan tesedianya

strategi operasional UNES

yang sejalan dengan strategi

bisnis Divisi Enterprise

Service.

a. Menetapkan strategi manajerial unit

dan rencana implementasinya.

b. Memberikan empowerment kepada

para sub ordinat staf.

c. Melakukan koordinasi dengan unit

internal dan eksternal Direktorat

Enterprise dan Wholesale untuk

memastikan kualitas pemenuhan

layanan dan menciptakan sinergi.

Page 6: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

63

2. 2. Memastikan tersedianya

pedoman dan kebijakan kerja

yang sesuai dengan pedoman

dan kebijakan pengelolaan

Segment Customer yang

ditetapkan oleh manajemen

Divisi Enterprise Service.

a. Menetapkan pedoman dan kebijakan

kerja operasional UNES.

b. Menetapkan usulan kebijakan

pengelolaan segment CC.

3. 3. Memastikan tersedianya

rencana kerja dan anggaran

tahunan sub unit UNES.

Mengusulkan dan menegosiasikan

rencana kerja dan anggaran tahunan

UNES dengan pihak atasan.

1. 4. Memastikan tersedianya

pedoman dan kebijakan kerja

yang sesuai dengan pedoman

dan kebijakan pengelolaan

Segment Customer yang

ditetapkan oleh manajemen

Divisi Enterprise Service.

a. Menetapkan RKA unit di bawahnya.

b. Menentukan usulan rencana kerja

dan anggaran unit yang dipimpinnya

serta berhak menyetujui dan menolak

rencana / program kerja para sub

ordinatnya.

5. 5. Memastikan terealisasinya

kontrak Management serta

rencan kerja dan anggaran

yang sudah ditetapkan

melalui pelaksanaan proses

a. Melakukan review dan tindakan

koreksi.

b. Mengusulkan realokasi resources.

c. Menetapkan SKU & NKU sub unit

serta SKI & NKI bawahan sesuai

Page 7: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

64

bisnis Enterprise Segment

sesuai dengan strategi dan

kebijakan yang berlaku

termasuk Segment Profile

dan Account Plan based

segmen :

a. Memastikan setiap CC

telah dikelola oleh AM.

b. Memastikan tersedianya

Sales plan dan revenue

plan segment.

c. Memastikan tercapainya

target sales dan revenue.

d. Memastikan tercapainya

profit dan loss yang telah

ditetapkan.

e. Memastikan terpenuhinya

needs dan wants customer.

f. Memastikan pengelolaan

Account Team untuk

setiap CC yang telah

ditetapkan.

kebijakan yang berlaku.

d. Menetapkan sistem pengelolaan

kinerja di seluruh unit kerjanya

sesuai kebijakan yang berlaku.

e. Merekomendsikan prosedur

fungsional yang berlaku di UNES.

f. Menetapkan dan mengendalikan

kebijakan operasional UNES,

mengacu kepada pedoman dan

kebijakan yang ditetapkan oleh

Divisi Enterprise Service.

g. Melakukan koordinasi dengan unit

eksternal dan internal terkait untuk

memastikan kualitas pemenuhan

layanan dan menciptakan sinergi.

h. Menyetujui dan menetapkan Special

Business Request (SBR) sesuai

kewenangannya.

i. Menetapkan Corporate Customer

yang dikelola oleh setiap AM.

j. Menetapkan sales dan revenue plan

disegmennya untuk disetujui sebagai

target KM.

Page 8: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

65

k. Mengelola kesiapan alat produksi

yang akan digunakan untuk

pemenuhan CC.

l. Memiliki akses kepada sistem

informasi alat produksi dan data CC.

m. Melaksanakan Telkom Quality

Management System (TQMS) / SOA

sesuai dengan prosedur yang berlaku

di unit kerjanya.

6. Memastikan optimalisasi

pengelolaan sumber daya

unit kerja (Man, Money,

Information & Others).

a. Menentukan kebutuhan dan

mengusulkan rencana kebutuhan

resources ke EGM.

b. Mengatur penggunaan &

pengalokasian resources unit

kerjanya.

c. Menyetujui SI & menentukan NKI

& kompetensi sub ordinat / staf.

d. Melakukan konseling &

mengusulkan pengemangan

kompetensi & karir sub ordinat.

e. Otorisasi penggunaan uang sampai

dengan batas kewenangan tertentu

yang diatur.

Page 9: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

66

f. Mendesiminasikan informasi yang

diperlukan pihak internal terkait.

7. Memastikan pengembangan

karir dan peningkatan

kompetensi subordinatnya

difasilitasi dengan baik.

Mengusulkan promosi, mutasi serta

pengembangan kompetensi karyawan

di unitnya.

c. Manager TNS Solution

Tugas dan Wewenang Manager TNS adalah sebagai berikut :

No Tugas Wewenang

1. 1. Memastikan rumusan

program kerja dan anggaran

tahunan Business Solution

selara dengan strategi

Pengelolaan Segment

Customer di Divisi

Enterprise Service.

a. Mengusulkan dan menegosiasikan

program kerja dan anggaran tahunan

proses design total solusi kepada

Corporate Customer, product

packaging dalam design solusi

dengan memanfaatkan pola

partnership & partner, profitability

analysis per project t/ solusi,

penyusunan rancangan bisnis model

Price recommendation untuk setiap

project / solusi, penyusunan valuable

proposal dan melakukan cek awal alat

produksi untuk pemenuhan

Page 10: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

67

Corporate Customer (provisioning)

di Divisi Enterprise Service.

b. Memiliki akses informasi tentang

strategi fungsi Pengelolaan Segment

Customer di Divisi Enterprise

Service.

2. 2. Memastikan tersedianya

rumusan prosedur atau

aturan-aturan pendukung

Business Solution sesuai

dengan kebijakan

Pengelolaan Segment

Customer di Divisi

Enterprise Service.

a. Mengusulkan prosedur Business

Solution di Divisi Enterprise Service.

b. Memiliki akses informasi tentang

kebijakan Marketing, Business,

Service dan New Technology di

Divisi Enterprise Service.

c. Memiliki akses informasi terhadap

operasionalisasi prosedur Business

Solution di Divisi Enterprise Service

yang sudah ditetapkan.

3. 3. Memasukan efektivitas

penugasan / pendistribusian

program kerja kepada sub

ordinat sesuai dengan peran

dan tanggung jawabnya.

Menetapkan penugasan / distribusi

pekerjaan pada :

a. Engineer

b. Junior Engineer

c. Officer Provisioning

4. 4. Memastikan tercapainya

kinerja Business Solution di

a. Mengusulkan dan menegosiasikan

sasaran RKA unit kepada unit terkait.

Page 11: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

68

Divisi Enterprise Service

melalui implementasi sistem

pengelolaan kinerja di unit

kerjanya sesuai kebijakan

yang berlaku :

a. Memastikan tersedianya

proposal solusi kepada CC

sesuai requirement AM.

b. Memastikan dilakukannya

pengecekan ketersediaan

alat produksi

(provisioning) yang

mendukung pemenuhan

solusi kepada CC sebelum

Nokes beserta usulan

pemenuhannya.

c. Memastikan tersedianya

justifikasi kebutuhan

dukungan solusi.

b. Menetapkan SKI dan NKI

subordinatnya.

c. Melakukan rolling dan mengusulkan

perubahan SKU kerjanya.

d. Melakukan revies dan tindakan

koreksi / solusi terhadap

permasalahan operasional.

e. Menyusun design total solusi kepada

Corporate Customer.

f. Melakukan product packaging dalam

design solusi dengan memanfaatkan

pola partnership dan partner yang

ada.

g. Menganalisa bisnis / profitability

analysis per project / solusi.

h. Menyusun rancangan bisnis model.

i. Menyusun proposal solusi untuk

pemenuhan kebutuhan CC yang

brsifat Nasional (Inter Regional).

j. Price recommendation untuk setiap

project / solusi.

k. Melakukan pemeriksaan terhadap

Special Business Request (SBR) yang

Page 12: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

69

diajukan AM.

l. Menyusun valuable proposal

bilamana diperlukan investasi &

berkoordinasi dengan PSM.

m. Melakukan kontrol terhadap

kelengkapan dokumen tender serta

mengkoordinir unit terkait dalam

pemenuhan kelengkapan tender.

n. Melakukan fcek awal alat produksi

untuk pemenuhan solusi kepada CC.

o. Melakukan koordinasi dengan

Customer Solution di UNER,

C2Care, Koordinator Segmen dan

unit terkait lainnya dalam melakukan

pengecekan alat produksi dan

pemenuhan solusi CC.

p. Membentuk dan mengorganisasikan

tim bila scope proyek customer

bersifat khusus (jumlah loksi, nilai

proyek, proyek strategi, dll).

q. Memiliki akses kepada system

informasi alat produksi.

r. Mengusulkan kebutuhan pemenuhan

Page 13: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

70

alpro kepada PSM.

5. 5. memastikan optimalisasi

pengelolaan sumber daya unit

kerja (Man, Money,

Information & Others).

a. Menentukan kebutuhan dan

mengusulkan rencana kebutuhan

resources ke GM UNES.

b. Mengatur penggunaan dan

pengalokasian resources unit

kerjanya.

c. Menyetujui SKI & menentukan NKI

& kompetensi sub ordinat / staf.

d. Melakukan konseling & mengusulkan

pengembangan kompetensi & karir

sub ordinat.

e. Otorisasi penggunaan uang sampai

dengan batas kewenangan tertentu

yang diatur.

f. Mendesiminisasikan informasi yang

diperlukan pihak internal terkait.

6. 6. Memastikan pengembangan

karir dan peningkatan

kompetensi sub ordinatnya

difasilitasi dengan baik.

Mengusulkan dan menegosiasikan

pengembangan karir dan kompetensi

sub ordinatnya.

Page 14: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

71

d. Engineer TNS Solution

Tugas dan wewenang Engineer TNS Solution adalah sebagai berikut :

No Tugas Wewenang

1. 1. Memastikan tersedianya

rekomendasi sales, relensi

dan pengembangan yang

bersifat major terhadap

infrastruktur perangkat yang

digunakan Corporate

Customer.

a. Mendapatkan akses untuk mendapat

referensi dan produk yang akan

digunakan dalam rancangan Total

Solusi serta menetapkan usulan

product packaging dan pricing dalam

memenuhi total solusi kepada CC.

b. Menetapkan dan memparaf usulan

kebutuhan yang harus dipenuhi oleh

Product Owner atau Corporate untuk

pemenuhan Telkom Solution.

c. Membuat proposal Telkom Solution.

d. Melakukan koordinasi cek awal

ketersediaan alat produksi dalam

rangka penyusunan proposal / nota

kesepakatan.

2. 2. Memastikan tersedianya studi

kelayakan design

configuration yang meliputi

cost dan benefit dalam

batasan engineering (quality,

a. Mendapatkan akses untuk mendapat

biaya pokok per produk (COGS atau

COP) sebagai dasar dalam

perhitungan bisnis model.

b. Menentukan tools dan metodologi

Page 15: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

72

cost, time dan fitur). yang digunakan dalam pelaksanaan

studi kelayakan yang dilakukannya.

3. 3. Memastikan tersedianya

draft, model, prototipe,

kustomisasi, enhancement

atau rancangan struktur

proposal standar.

Membuat dan menetapkan usulan draft,

model, prototipe, kustomisasi,

enhancement atau rancangan struktur

proposal standar.

4. 4. Memastikan valuable

proposal untuk product

Owner maupun Corporate

memenuhi cost element yang

telah ditentukan serta

memberikan nilai tambah

kepada CC dan profit kepada

perusahaan.

a. Membuat dan menetapkan usulan

design configuration yang akan

digunakan sebagai solusi terhadap

kebutuhan CC.

b. Mendapatkan akses untuk mendapat

biaya pokok per produk (COGS atau

COP) sebagai dasar dalam

perhitungan bisnis model.

c. Menetapkan dan memberikan

rekomendasi kebutuhan yang harus

dipenuhi oleh Mitra.

d. Menyusun justifikasi untuk

melengkapi Special Business Request

(SBR) yang diajukan oleh AM.

5. 5. Memastikan disampaikannya

technical advice diberikan

Menentukan scope advice yang akan

diberikan sesuai dengan rancangan yang

Page 16: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

73

kepada Account Manager

sesuai kebutuhannya.

telah disusun.

6. Memastikan tersedianya

parameter SLA dan SLG

yang sesuai dengan customer

expection dan bisa dipenuhi

oleh PO.

Menentukan dan menetapkan usulan

parameter SLA ataupun SLG dengan

PO atau Mitra yang akan dituangkan

pada kontrak.

7. Memastikan koordinasi /

kerjasama teknis operasional

dengan pihak internal dan

eksternal untuk mencapai

target kinerjanya.

Melakukan hubungan langsung dengan

pihak operasional product owner dalam

hal teknis operasional.

8. Memastikan product

packaging dan pricing dalam

memenuhi total solusi kepada

CC sesuai dengan kebijakan

unit ESC dan peraturan

perusahaan.

a. Mendapatkan akses ke dalam aturan –

aturan yang berlaku.

b. Menentukan rekomendasi terhadap

SBR yang diajukan.

9. Memastikan uji coba

integrasi produk yang

dilakukan vendor dengan PO

dalam pemenuhan Telkom

Solution bisa berjalan baik.

Mendapatkan akses untuk memonitor

kesediaan dan kesiapan alat produksi

serta menetapkan waktu untuk uji coba.

Page 17: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

74

e. Officer TNS Support

Tugas dan wewenang Officer TNS Support adalah sebagai berikut :

No Tugas Wewenang

1. 1. Memastikan tesedianya

rumusan isu-isu stategis yang

berkaiaan dengan dukungan

operasional segment.

Mendapatkan akses informasi tentang

pengelolaan segment, pengelolaan

anggaran yang terkini dan menyeluruh

mengenal isu-isu strategis

2. 2. Memastikan tersedianya

alternatif solusi dan

rekomendasi pengelolaan

administrasi segment untuk

mendukung kelacaran

operasional segment dalam

hal :

a. Memastikan tersedianya

anggaran operasional

segment.

b. Memastikan kelengkapan

administrasi pengelolaan

segment.

a. Menentukan pendekatan dan metode

analisis yang diperlukan guna

menjamin tersusunnya rekomendsi

yang berkualitas sebagai hasil analisa

support segment.

b. Mengajukan usulan penggunaan

anggaran.

c. Menyusun rekomendasi pengelolaan

administrasi support segment.

d. Melengkapi dokumen pendukung

untuk kelengkapan administrasi sales

segment (termasuk administrasi

bidding / tender).

e. Mengarsipkan dokumen sales

segment.

f. Mengelola marketing Kit untuk AM.

Page 18: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

75

g. Mengelola anggaran beban

operasional.

3. 3. Memastikan dipahaminya

proses, metodologi

administrasi segment secara

optimal oleh pihak terkait.

a. Melakukan sosialisasi proses kepada

unit terkait.

b. Mengajukan usulan perbaikan proses

pengelolaan support segment.

c. Melaksanakan Telkom Quality

Management System (TQMS) / SOA

sesuai dengan prosedur yang berlaku

di unit kerjanya.

4. 4. Memastikan tersedianya hasil

analisis dan pelaporan atas

implementasi kebijakan,

sistem pengelolaan segment.

a. Melakukan koordinasi dengan unit

lain untuk penyusunan laporan

pengelolaan anggaran segment.

b. Menyusun laporan aktivitas segment.

c. Menyusun analisa dan rekomendsi

penggunaan anggaran segment.

5. 5. Memastikan

terimplementasinya SOA-

404.

a. Melaksanakan fungsi kontrol SOA

yang menjadi tanggunga jawab

unitnya.

b. Melaporkan pelaksanaan

implementasi SOA di unitnya.

c. Mendokumentasikan evidence yang

terkait dengan SOA.

Page 19: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

76

f. Officer TNS Provisioning

Tugas dan Wewenang Officer TNS Provisioning adalah sebagai berikut :

No Tugas Wewenang

1. 1. a. Memastikan

dijalankannya kebijakan,

sistem dan strategi

pengelolaan administrasi

segment.

b. Memastikan dipahaminya

proses, metodologi

administrasi segment

secara optimal oleh pihak

terkait.

c. Memastikan

terimplementasinya SOA

– 404.

d. Memastikan tersedianya

data dan dokumen yang

berhubungan secara baik.

e. Memastikan terlaksananya

proses bisnis dalam fungsi

provisioning yang menjadi

tanggung jawabnya

a. Mengusulkan proses dan prosedur

pengelolaan provising di UNES.

b. Memonitor alat produksi yang ada di

product Owner.

c. Melakukan akses untuk melakukan

monitoring, menerapkan kebijakan

dan strategi pengelolaan

provisioning.

d. Menentukan materi sosialisasi dan

metode penyampaian tentang

provisioning.

e. Mengakses data dan infomasi yang

berhubungan dengan fungsi

provisioning.

f. Melaksankan fungsi kontrol SOA

yang menjadi tanggung jawab

unitnya.

g. Melaporkan pelaksanaan

implementasi SOA di unitnya.

h. Mendokumentsikan evidence yang

Page 20: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

77

dengan baik.

f. Memastikan terlaksananya

pernyediaan alat produksi

untuk pemenuhan solusi

kepada CC.

g. Memastikan

teridentifikasinya

kebutuhan alat produksi.

terkait dengan SOA.

i. Mengecek kapasitas alat produksi di

PO.

j. Menyusun kebutuhan alat produksi

yang diperlukan untuk pemenuhan

CC.

k. Menyusun dan memaraf justifikasi

kebutuhan alpro sebelum ditetapkan

atasannya.

l. Melakukan koordinasi langsung

dengan product management (PSM),

providing UNER, product

Management UNER, product Owner

dan Mitra.

m. Menyusun laporan provisioning.

n. Melaksanakan dan melaporkan

control self assessment berdasarkan

kontrol yang ditetapkan oleh unit risk

management.

Tabel 3.1 Tugas dan wewenang dalam struktur organisasi pada Divisi Enterprise di

PT. Telekomunikasi Indonesia.Tbk (TELKOM)

Page 21: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

78

3.2 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

3.2.1 Flow Dokumen Diagram Permintaan Penjualan

Gambar 3.2 Flowchart Permintaan Penjualan

Page 22: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

79

Untuk melakukan permintaan penjualan, pelanggan menerbitkan surat

permintaan pembelian (selanjutnya akan disebut ”SPP”). Setelah SPP tersebut

sampai kepada Unit Corporate Customer (selanjutnya akan disebut ”UCC”)

akan melakukan analisa untuk menentukan kredibilitas pelanggan dan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan dan akan

menghasilkan Laporan Hasil Analisis Permintaan. Jika setuju, UCC akan

menerbitkan SBR untuk kemudian diteruskan ke bagian Enterprise Service

Center (selanjutnya akan disebut ”ESC”). Kemudian SBR tersebut diteruskan

kepada pegawai UNER,Manager UNER,GM UNES,Pegawai EGM DIVES,

GMDIVES,VP Enterprise dan Direktur Enterprise & Wholesale sesuai dengan

nilai permintaan yang ditawarkan oleh pelanggan.

Page 23: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

80

3.2.2 Flow Dokumen Diagram Analisis Pasar

Gambar 3.3 Flowchart Analisis Pasar

Page 24: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

81

Setelah SBR selesai disetujui, ESC akan mengumpulkan data mengenai

proyek tersebut. Bagian Analis akan melakukan estimasi terhadap data-data

yang diberikan oleh pelanggan dan menerbitkan Laporan Hasil Analisis. ESC

kemudian akan mendistribusikan hasil analisis tersebut ke bagian UCC dan

Product Owner(PO) untuk menyusun action plan. ESC kemudian akan

mengumpulkan Acion Plan-Action Plan tersebut untuk kemudian dikumpulkan

untuk menjadi Action Program.

Action program yang telah dikonsolidasi dan diverifikasi menjadi

Laporan Oppurtunities & Issue. Jika laporan ini di tengah berjalannya proyek

dirasa kurang efektif, ESC akan kembali mengumpulkan data untuk

menganalisis data yang dapat disetujui oleh ESC. Jika action program tersebut

telah dikonsolidasi dan diverifikasi PO akan menerbitkan Proposal untuk

meminta persetujuan pelaksanaan proyek.

Page 25: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

82

3.2.3 Flow Dokumen Diagram Pemenuhan Permintaan Pelanggan

Gambar 3.4 Flowchart Pemenuhan Permintaan Pelanggan Bagian 1

Page 26: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

83

Gambar 3.5 Flowchart Pemenuhan Permintaan Pelanggan Bagian 2

Page 27: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

84

Gambar 3.6 Flowchart Pemenuhan Permintaan Pelanggan Bagian 3

Page 28: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

85

Untuk pemenuhan permintaan perlanggan, perusahaan akan

menerbitkan kontrak untuk disetujui oleh perusahaan dan pelanggan. Kontrak

tersebut kemudian akan disimpan ke dalam Corporate Customer Information

System (CCIS) untuk kemudian diarsip secara permanen. Kemudian PO akan

menentukan apakah kontrak tersebut feasible dengan kemampuan

perusahaan.Jika tidak feasible akan diadakan kontrak ulang hingga feasible

bagi perusahaan.

Setelah proyek dinyatakan feasible, ESC/DIVRE akan menerbitkan

justifikasi yang berisi pernyataan dari ESC kepada PO untuk menyediakan

barang dan jasa yang diinginkan. Setelah justifikasi diterbitkan, PO akan

melakukan pemesanan barang. Jika persediaan barang dan jasa kurang

memadai, PO akan meminta outsourcing kepada Mitra dengan menerbitkan

Laporan Permintaan Outsourcing. Setelah Mitra memenuhi permintaan

tersebut, Mitra akan memberikan Laporan Pemenuhan Outsourcing kepada PO.

Setelah barang dan jasa terpenuhi, PO akan menerbitkan Provisioning

yang berisi pernyataan PO mampu menyediakan barang & jasa yang

diperlukan. PO akan melakukan estimasi biaya proyek. Kemudian, ESC akan

menerbitkan laporan proyek yang berisi progress proyek yang berjalan dari

awal.

Proyek kemudian diinisiasi dan review detail design ditebitkan.

Kemudian PO akan menginstalasi jaringan. Selanjutnya akan dilakukan test &

commissioning. Jika jaringan tidak berhasil dalam menjalani test &

commisioning maka proses instalasi jaringan akan diulangi. Jika telah proyek

berhasil lulus dari test & commisioning, akan diteruskan ke proses operasi,

Page 29: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

86

selanjutnya ESC akan menerbitkan Billing & Collection yang berisi

permintaan kepada pelanggan untuk memenuhi kewajibannya.

Setelah perusahaan menerima pembayaran, ESC akan mengeluarkan

Laporan Pembayaran Tagihan dan Berita Acara Layak Operasi (selanjutnya

akan disebut BALOP) yang menjadi dasar pembuatan BASO (Berita Acara

Siap Operasi). BASO kemudian akan diinput melalui CCIS.

3.3 Permasalahan yang dihadapi

Permasalahan yang dihadapi oleh Divisi Enterprise PT Telekomunikasi

Indonesia divisi Enterprise dalam hal pelaporan adalah sebagai berikut :

a. Proses pelaporan yang sedang berjalan saat ini masih bersifat manual, yaitu

dengan menginput data ke dalam komputer dengan menggunakan software

Microsoft Excel. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan input dan data-data

yang ada di dalamnya tidak terintegrasi sehingga memungkinkan terjadinya

ambiguitas oleh karyawan.

b. Proses pelaporan yang sedang berjalan saat ini masih bersifat computer-based

sehingga karyawan yang membutuhkan data tertentu harus menghubungi

pegawai yang bersangkutan untuk mendapatkan data yang diperlukan. Hal ini

dapat menurunkan efektivitas dan efisiensi kerja waktu kerja.

c. Sulitnya memastikan keabsahan data tersebut apakah masih valid atau tidak

karena penggunaan system computer-based sehingga memungkinkan pegawai

tidak melakukan update yang diperlukan.

d. Sulitnya akses ke dalam basis data laporan.

Page 30: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

87

e. Kurang amannya data yang tersimpan karena kurangnya authentication dan

authorization user sehingga memudahkan user yang tidak berkepentingan

memanfaatkan data yang ada.

f. Sulitnya memantau progress suatu proyek.

g. Sulitnya melakukan backup dan restoration.

3.4 Usulan Pemecahan Masalah

Untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam sistem pelaporan PT

Telekomunikasi Indonesia Tbk Divisi Enterprise, maka penulis mengusulkan

beberapa alternatif pemecahan masalah sebagai berikut :

a. Merancang sebuah basis data sehingga data yang memadai sehingga

keintegrasian data dapat terjaga.

b. Merancang aplikasi web untuk memudahkan user mengakses data yang

diperlukan.

c. Dengan adanya aplikasi web diharapkan user dapat memantau pergerakan

proyek yang sedang berjalan sehingga administrator dapat melakukan update

untuk memastikan kevalidan data.

d. Dengan menggunakan server intranet dalam sistem diharapkan mampu

mengatasi kelambatan akses dan meningkatkan kinerja karyawan.

e. Dengan fasilitas login dan proses peng-encrypt-an password diharapkan

mampu mengatasi masalah keamanan data.

f. User yang berkepentingan dapat memantau progress dari proyek yang sedang

berjalan dengan menggunakan aplikasi web tersebut.

g. DBMS sudah menyiapkan fasilitas backup dan restoration yang cukup baik.

Page 31: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

88

3.5 Data Flow Diagram Sistem yang diusulkan

3.5.1 Diagram Konteks

GMLaporan Periodik

Staff

SBR

Staf

Proposal

Staf

Provisioning

Staf

Proyek

Staf

Justifikasi

Transaksi Proyek

Konfirmasi Transaksi

Proyek

Transaksi SBR

Konfirmasi Transaksi

SBR

Sistem E-Reporting

PT. TELKOM Divisi

Enterprise

Transaksi Proposal

Konfirmasi Transaksi

Proposal

Transaksi Justifikasi

Konfirmasi Transaksi

Justifikasi

Transaksi Provisioning

Konfirmasi Transaksi

Provisioning

Admin

Berbagai Transaksi

Berbagai Konfirmasi

Transaksi

Gambar 3.7 Diagram Konteks Sistem yang diusulkan

Page 32: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

89

3.5.2 Diagram Nol

Gambar 3.8 Diagram Nol Sistem yang diusulkan

Page 33: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

90

3.5.2 Diagram Rinci

Gambar 3.9 DFD proses transaksi User

Gambar 3.10 DFD proses input SBR

Page 34: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

91

data Proposal

baru

(3.1)

Proses tambah

Proposal

Staf Proposal

tambah

Proposal

konfirmasi tambah

Proposal

(3.2)

Proses ubah

Proposalkonfirmasi ubah

Proposal

ubah Proposal

(3.3)

Proses hapus

Proposalhapus Proposal

data Proposal yang

telah dihapus

data Proposal yang

telah berubah

(3.4)

Proses tampil

Proposal

periksa Proposal

konfirmasi hapus

Proposal

tampil Proposal

data CC

CC

Proposal

Produk

data Produk

Gambar 3.11 DFD proses transaksi Proposal

Gambar 3.12 DFD proses transaksi Provisioning

Page 35: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

92

Gambar 3.13 DFD proses transaksi Justifikasi

Gambar 3.14 DFD proses transaksi Proyek

Page 36: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

93

Gambar 3.15 DFD proses transaksi CC

Gambar 3.16 DFD proses transaksi Produk

Page 37: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

94

data SBR(9.1)

Proses

Membuat

Laporan SBR

GM

laporan SBR

periodik

SBR

data Proposal(9.2)

Proses

Membuat

Laporan Proposal

GM

laporan Proposal

periodikProposal

data

Provisioning

(9.3)

Proses

Membuat

Laporan

Provisioning

GM

laporan

Provisioning

periodik

data Justifikasi(9.4)

Proses

Membuat

Laporan Justifikasi

GM

laporan Justifikasi

periodikJustifikasi

data Proyek

(9.5)

Proses

Membuat

Laporan Proyek

GM

laporan Proyek

periodikProyek

Provisioning

Gambar 3.17 DFD proses pembuatan Laporan

Page 38: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

95

3.6 Spesifikasi Analisis

Setelah melakukan analisis, kami mengidentifikasi spesifikasi informasi yang

dibutuhkan dalam pembangunan basis data untuk sistem informasi yang akan kami

rancang. Berikut adalah spesifikasi analisis yang kami identifikasi :

Jenis Informasi Data yang dibutuhkan

Data Pribadi Pegawai Berdasarkan analisis yang kami lakukan,

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai data pribadi karyawan adalah :

NIK, nama, nomor telepon (rumah,

seluler, flexi).

Data Jabatan Berdasarkan analisis yang kami lakukan,

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai data jabatan pegawai adalah :

jabatan, bagian.

Data Agenda Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai data agenda pegawai adalah :

jenis kegiatan, pengundang, waktu

(hari/tanggal, jam)

SBR Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai data agenda pegawai adalah :

Tanggal NOKES, Corporate Customer,

Page 39: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

96

Sub Segmen, UNER, Produk, Projek,

Tarif TELKOM, tarif SBR, diskon

layanan, diskon agregat.

Data Status/progress SBR Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai data status/progress SBR

adalah : Aktivitas, pegawai, bagian, due

date.

Projek Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai Projek adalah :

CC, Aktivitas, progress, posisi,

permasalahan, action plan, due date, PIC.

Justifikasi Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai Justifikasi adalah :

CC, aktivitas, progress, posisi,

permasalahan, action plan, due date, PIC.

Proposal Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai Proposal adalah :

Judul, deskripsi, tanggal, CC, produk,

jenis.

Page 40: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

97

Provisioning Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai Provisioning adalah :

CC, aktivitas, progress, posisi,

permasalahan, action plan, due date, PIC

Jenis Produk Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai Jenis Produk adalah :

ID, jenis produk.

Berita Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai Berita adalah :

ID, judul, tanggal, detail, gambar.

Propinsi Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai Propinsi adalah :

ID, nama propinsi

Pengumuman Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai Pengumuman adalah :

Pengumuman, jenis pengumuman,

keterangan.

Page 41: BAB 3 ANALISIS 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2010-1-00081-IF Bab 3.pdf · pedoman dan kebijakan kerja yang sesuai dengan pedoman dan kebijakan

98

Private Message Berdasarkan analisis yang kami lakukan

data yang diperlukan untuk informasi

mengenai Justifikasi adalah :

ID, Keterangan, NIK tujuan.

Tabel 3.2 Spesifikasi Analisis