bab 3 analisa sistem yang berjalan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2010-1-00338-ka...
TRANSCRIPT
69
BAB 3
ANALISA SISTEM YANG BERJALAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai profil perusahaan yang merupakan obyek
penelitian serta proses bisnis yang ada dalam perusahaan serta prosedur yang dijalankan
oleh setiap divisi dalam perusahaan, struktur organisasi dan job description masing-
masing divisi, mendeskripsikan kondisi bisnis dan kondisi teknologi informasi yang
dimiliki perusahaan saat ini, serta menampilkan hasil analisis terhadap PT Cubic
Indonesia.
3.1 Riwayat Perusahaan
PT Dynaplast Cubic Indonesia didirikan pada tanggal 25 September 1997
kemudian mulai beroperasi secara efektif pada tahun 1999, dimana Share Holder
terbesarnya adalah PT Dynaplast Tbk. PT Dynaplast Cubic Indonesia memfokuskan
bisnisnya di industri Dekorasi yang memberi sentuhan eksklusif dan nilai tambah pada
produk akhir melalui Teknologi Cubic Printing dan Painting.
PT Dynaplast Tbk dicatat sebagai perusahaan publik pada Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya pada bulan Agustus tahun 1991, dan berhasil menjadi perusahaan kemasan
plastic pertama di Indonesia yang meraih Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9002:1995 pada tahun 1995, dan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang meraih
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 tahun 2000.
Seiring berjalannya waktu, pada tanggal 22 Juli 2004 terjadi perubahan
kepemilikan saham dimana PT Dynaplast Tbk sebagai Share Holder terbesar diambil
70 alih oleh PT Gunanusa Era Mandiri, sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di
bidang industri makanan ringan, oleh Gunawan Tjokro, dan berganti nama menjadi PT
Cubic Indonesia.
PT CUBIC INDONESIA adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang
memiliki teknologi Cubic Printing. Teknologi Cubic Printing ditemukan oleh Cubic
Jepang pada tahun 1972. Teknologi ini diciptakan untuk mendukung otomotif khususnya
ATPM. Cubic Printing adalah teknologi dekorasi yang menggunakan cetakan film
khusus dengan corak natural maupun abstrak untuk melapisi berbagai macam bentuk,
media atau material untuk menciptakan dekorasi permukaan yang berkualitas tinggi.
Pada tahun 2007 teknologi Cubic Printing memiliki 43 liscence pada 27 negara.
PT CUBIC INDONESIA berlokasi di Bekasi International Industrial Estate Block
C6 No.7, Lippo Cikarang, Bekasi 17550, Jawa Barat-Indonesia, Telepon (021) 897
3394, Fax (021)8973395.
71
NEW PROJECTDEVELOPMENT
QUALITYASSURANCE
CUBIC
PRESIDENTDIRECTOR
ASSISTANT TOPRES DIR
GENERALMANAGER
PLANTMANAGER
MARKETINGMANAGER
FINANCEMANAGER
MAINTENANCEMANAGER
PRODUCTION PPIC
SALES
ACCOUNTING
PURCHASING
GA &PERSONNEL
IT
Presidentdirector
Division
Department
Operation
SM
Manager
Section Head
Staff PAINTING
3.2 Struktur O rganisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT CUBIC INDONESIA
72
3.3 Pembagian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
3.3.1 President Director
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job)
• Memastikan bahwa aktivasi produksi dan non produksi yang dilakukan di PT. Cubic
Indonesia sesuai dengan perencanaan, standar dan prosedur yanng ditentukan untuk
mencapai Kebijakan Mutu dengan tujuan mencapai kepuasan pelanggan.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job)
• Mendapatkan wewenang dari Board of Director untuk memenuhi tugas-tugas yang
terkait dengan point pada tugas pokok.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Specification of the Job)
a. Manpower / Sumber Daya Manusia (People Management)
• Menetapkan sumber daya manusia sesuai dengan struktur organisasi dan
kebutuhan perusahaan berdasarkan kompetensi personil terutama untuk level
manajerial.
• Menyediakan peluang pengembangan kompetensi karyawan di bawahnya
melalui pendidikan, pelatihan (on the job training dan training terprogram),
keterampilan dan pengalaman.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan memberi
contoh yang baik dan melakukan komunikasi yang tepat untuk semua karyawan.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menyusun dan menetapkan serta mereview kebijakan mutu secara berkala.
• Menetapkan dan memantau program kerja kayawan dibawahnya (level
manajerial) untuk mencapai perbaikan berkelanjutan pada Quality Objectives.
73
• Menetapkan target Quality Objectives setiap tahun untuk mencapai kebijakan
mutu yang telah ditentukan
• Menetapkan strategi dalam menghadapi persaingan bisnis dan memenuhi, jika
dapat melebihi kebutuhuan Customer.
• Menetapkan sumber daya yang diperlukan untuk menunjang aktivitas di
perusahaan, baik dalam hal sumber daya manusia, infrastruktur, maupun
lingkungan kerja.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Memantau implementasi sistem Manajemen Mutu dan mengevaluasinya dalam
selang waktu terencana dan menunjuk wakil manajemen.
• Memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan merupakan produk yang
telah melewati proses pemantauan, pengukuran, analisis serta perbaikan untuk
memenuhi persyaratan pelanggan.
• Mengkomunikasikan pentingnya memenuhi kebutuhan customer di perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan customer.
• Mengkomunikasikan kebijakan mutu di perusahaan dan menyediakan kerangka
kerja untuk mencapainya
• Memantau pencapaian Quality Objectives yang telah ditentukan
74
3.3.2 Assistant to President Director
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job)
• Melakukan pengawasan aktivitas non produksi yang dilakukan di PT.Cubic
Indonesia sesuai dengan perencanaan, standar, dan prosedur dengan tujuan mencapai
kepuasan pelanggan
Wewenang Jabatan (Authority of the Job)
• Mendapatkan wewenang dari President Director untuk menjalankan tugas.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Specification of the Job)
a. Manpower / Sumber Daya Manusia (People Management)
• Menetapkan sumber daya manusia sesuai dengan struktur organisasi dan
kebutuhan perusahaan berdasarkan kompetensi personil terutama untuk level
manajerial.
• Menyediakan peluang pengembangan kompetensi karyawan di bawahnya
melalui pendidikan, pelatihan (on the job training dan training terprogram),
keterampilan dan pengalaman.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan memberi
contoh yang baik dan melakukan komunikasi yang tepat untuk semua karyawan.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Mengikuti target Quality Objectives setiap tahun untuk mencapai Kebijakan
Mutu yang telah ditentukan.
• Mengawasi program kerja karyawan di bawahnya (level manajerial) untuk
mencapai perbaikan berkelanjutan pada Quality Objectives.
75
• Memahami strategi dalam menghadapi persaingan bisnis dan memenuhi, jika
dapat melebihi kebutuhan customer.
• Menetapkan sumber daya yang diperlukan untuk menunjang aktivitas di
perusahaan, baik dalam hal sumber daya manusia, infrastruktur, maupun
lingkungan kerja.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Memantau implementasi sistem Manajemen Mutu dan mengevaluasinya dalam
selang waktu terencana dan menunjuk wakil manajemen.
• Memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan merupakan produk yang
telah melewati proses pemantauan, pengukuran, analisis serta perbaikan untuk
memenuhi persyaratan pelanggan.
• Mengkomunikasikan pentingnya memenuhi kebutuhan customer di perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
• Mengkomunikasikan kebijakan mutu di perusahaan dan menyediakan kerangka
kerja untuk mencapainya
• Memantau pencapaian Quality Objectives yang telah ditentukan
3.3.3 General Manager
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job)
• Melakukan pengawasan aktivitas produksi yang dilakukan di PT.Cubic Indonesia
sesuai dengan perencanaan, standar, dan prosedur dengan tujuan mencapai kepuasan
pelanggan.
76
Wewenang Jabatan (Authority of the Job)
• Mendapatkan wewenang dari President Director untuk menjalankan tugas.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Specification of the Job) :
a. Man Power / Sumber Daya Manusia (People Management):
• Memastikan penggunaan sumber daya sesuai dengan struktur organisasi.
• Mengadakan pembinaan terhadap karyawan seperti awareness terhadap mutu
dan pengawetan produk, penanaman disiplin, dan lain sebagainya.
• Mengembangkan kompetensi karyawan di bawahnya melalui pendidikan,
pelatihan (on the job training dan training terprogram), keterampilan dan
pengalaman sesuai dengan Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan memberi
contoh yang baik dan melakukan komunikasi yang tepat untuk semua karyawan.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority) :
• Mengikuti target Quality Objectives setiap tahun untuk mencapai Kebijakan
Mutu yang telah ditentukan.
• Mengawasi program kerja karyawan di bawahnya (level manajerial) untuk
mencapai perbaikan berkelanjutan pada Quality Objectives.
• Memahami strategi dalam menghadapi persaingan bisnis dan memenuhi, jika
dapat melebihi kebutuhan customer.
• Menetapkan sumber daya yang diperlukan untuk menunjang aktivitas di
perusahaan, baik dalam hal sumber daya manusia, infrastruktur, maupun
lingkungan kerja.
77
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Melaporkan kepada Manajemen Puncak tentang performance Sistem Manajemen
Mutunya, termasuk kebutuhan untuk perbaikan terus menerus.
• Memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan merupakan produk yang
telah melewati proses pemantauan, pengukuran, analisis serta perbaikan untuk
memenuhi persyaratan pelanggan.
• Memonitor pekerjaan di plant.
3.3.4 Divisi Plant
A. Plant manager
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job)
• Bertanggung Jawab dan memimpin pelaksanaan teknis dan non teknis, strategi,
operasional dan administrasi di Departemen Plant dalam realisasi Perencanaan
Produksi dan melakukan pengukuran dan pemantauan proses produksi untuk
menjamin mutu produk jadi sesuai persyaratan yang telah ditentukan dengan
mengacu pada Pengukuran dan Pemantauan Proses.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job)
• Mendapatkan wewenang dari General Manager untuk memenuhi tugas pokok
plant manager.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Specification of the Job)
a. Manpower / Sumber Daya Manusia (People Management)
• Menyediakan dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia sesuai
dengan struktur organisasi yang ada.
78
• Mengembangkan kompetensi karyawan dibawahnya melalui pendidikan,
pelatihan (on Job Training dan training terprogram), keterampilan, dan
pengalaman sesuai dengan Sumber Daya Manusia.
• Mengadakan pembinaan sikap terhadap karyawan seperti awareness terhadap
mutu/ kualitas produk, penjelasan, dan penanaman sikap disiplin dan
sebagainya.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan melakukan
contoh perilaku yang baik dan komunikasi yang efektif.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menyusun dan menetapkan strategi yang menyangkut kegiatan produksi baik
teknis dan non teknis sesuai dengan Pengendalian Produksi dan Penyediaan
Jasa.
• Menyusun dan menerapkan strategi dan kebijakan pokok berkaitan dengan
Perencanaan Produksi hingga Delivery sesuai dengan Perencanaan Realisasi
Produk.
• Memimpin proses perencanaan tahunan divisi, dengan mengintegrasikan
rencana dari unit kerja dibawahnya, dan menyelaraskan dengan perencanaan
strategis perusahaan.
• Menciptakan lingkungan kerja yang memberdayakan karyawan yang mampu
melahirkan dan mengimplementasikan ide-ide kreatif untuk perbaikan di
divisi kerjanya.
79
• Menganalisis perubahan lingkungan strategic perusahaan (ekonomi makro,
bisnis, regulasi, dan sosial masyarakat), dan menyusun strategi dan rencana
antisipatif untuk merespon perubahan.
• Menyusun dan mengetahui Anggaran / Budget Departemen Plant.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Melaksanakan aktivitas kerja (meliputi SOP, WI, Job Desc, Form)
• Mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan (SOP, WI, Job Desc & Form) di
Departemen Plant.
• Membuat program perbaikan atas quality objectives yang belum tercapai atau
masalah lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk perbaikan terus-
menerus.
• Melakukan analisa data atas proses produksi dan lainnya.
• Menjamin proses produksi berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan untuk menjamin mutu produk sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan.
• Melaporkan kepada President Director mengenai pencapaian Produktivitas,
Kualitas dan Efisiensi Line Produksi.
B. New Project Development Department
1. New Project Development Section Head
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job)
• Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan dalam bidang engineering development
meliputi aktivitas Pengembangan Proyek Baru.
80
Wewenang Jabatan (Authority of the Job)
• Memperoleh wewenang dari Plant Manager untuk memenuhi tugas-tugas yang
terkait dengan point A.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Specification of the Job)
a. Manpower / Sumber Daya Manusia (People Management)
• Menyediakan dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia sesuai
dengan struktur organisasi yang ada.
• Mengembangkan kompetensi karyawan dibawahnya melalui pendidikan,
pelatihan (on Job Training dan training terprogram), keterampilan, dan
pengalaman sesuai dengan Standar ISO Sumber Daya Manusia.
• Mengadakan pembinaan sikap terhadap karyawan seperti awareness terhadap
mutu/ kualitas produk, penjelasan, dan penanaman sikap disiplin dan
sebagainya.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan melakukan
contoh perilaku yang baik dan komunikasi yang efektif.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menyusun program kerja di Departemen New Project Development untuk
mencapai Quality Objectives.
• Mengikuti perkembangan terus menerus mengenai material cat dan teknik
Painting dan Cubic Printing.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Melakukan aktivitas kerja sesuai dengan Prosedur yang ada (meliputi SOP,
WI, Job Desc, Form)
81
• Mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan Prosedur.
• Membuat pogram perbaikan atas quality objectives yang tidak tercapai atau
masalah lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk perbaikan terus-
menerus.
• Mengontrol aktivitas pengembangan Proyek Baru.
• Membuat analisa data atas problem yang terjadi dalam aktivitas maintenance
serta mengambil tindakan perbaikan atas problem.
New Project Development Section Head membawahi Process Developer dan NPD
Operator.
C. Quality Assurance Department
1. Quality Assurance Section Head
Tugas Pokok/Tujuan jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Bertanggung jawab dan memimpin pelaksanaan teknis dan non teknis, serta
strategi dalam hal kualitas produk yang meliputi inspeksi bahan dan barang yang
datang (bahan baku, bahan pembantu, serta barang dari pelanggan), pemantauan
alat-alat ukur (termasuk kalibrasi), dan inspeksi hasil proses produksi (blank
product dan finish goods) untuk menjamin mutu produk jadi sesuai standar yang
telah ditentukan.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Mendapatkan wewenang dari plant manager untuk memenuhi tugas-tugas pokok,
termasuk menentukan keputusan yang berhubungan dengan kualitas.
82
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Spesification of the Job) :
a. Manpower/ Sumber Daya Manusia (People Management)
• Menyediakan dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia sesuai
dengan struktur organisasi yang ada.
• Mengembangkan kompetensi karyawan di bawahnya melalui pendidikan,
pelatihan (on the job training dan training terprogram), ketrampilan dan
pengalaman.
• Mengadakan pembinaan terhadap karyawan seperti awareness terhadap
mutu, penjelasan non confomity/defect, penggunaan alat ukur, penanaman
sikap disiplin, dan lain sebagainya.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menyusun dan menerapkan strategi berkaitan dengan kualitas produk
(termasuk pemantauan dan pengukuran produk).
• Menyusun pedoman kerja mengenai sistem pemeriksaan kualitas,
pengukuran dan pengetesan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan
untuk karyawan dibawahnya.
• Mengikuti perkembangan teknik, proses, dan sistem pemeriksaan serta
analisa data yang berhubungan dengan kualitas produk.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Melakukan aktivitas kerja sesuai standar prosedur yang telah ditentukan
• Mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan prosedur di Departemen QA.
• Melakukan pengukuran karakteristik produk untuk memastikan bahwa bahan
baku dan bahan pembantu sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan,
83
seperti verifikasi terhadap produk yang dibeli dan pengendalian produksi dan
penyediaan jasa.
• Menjamin validasi alat ukur dan alat tes pengendalian sarana pemantauan
dan pengukuran.
• Membuat program perbaikan atas quality objectives yang tidak tercapai atau
masalah lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk perbaikan terus-
menerus.
• Melakukan analisa data atas non conformity product/defect dengan
menggunakan teknik statistik (Statistical Process Control)
Quality Assurance Section Head membawahi Quality Assurance Supervisor,
Incoming Quality Control Inspector, Quality Assurance Inspector, Outgoing
Quality Control Inspector, Sanding Controller, Buffing Operator, dan Quality
Assurance Administrator.
D. Production Department
1. Cubic Printing Section Head
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Bertanggung jawab dan memimpin pelaksanaan segi teknis dan non-teknis, serta
strategi dalam Realisasi Perencanaan Produksi dan melakukan pengukuran dan
pemantauan proses produksi untuk menjamin mutu produk jadi sesuai
persyaratan yang telah ditentukan.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Mendapatkan wewenang dari Plant Manager untuk memenuhi tugas yang terkait.
84
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Spesification of the Job) :
a. Manpower/ Sumber Daya Manusia (People Management)
• Menyediakan, mengoptimumkan atau mengefisienkan potensi sumber daya
manusia sesuai dengan struktur organisasi yang ada.
• Mengembangkan kompetensi karyawan di bawahnya melalui pendidikan,
pelatihan (on the job training dan training terprogram), keterampilan dan
pengalaman
• Mengadakan pembinaan terhadap karyawan seperti awareness terhadap
mutu/kualitas produk, penjelasan dan penanaman sikap disiplin dan
sebagainya.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan memberi
contoh tingkah laku yang baik serta komunikasi yang tepat.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menyusun dan menetapkan strategi yang menyangkut kegiatan produksi baik
teknis dan non teknis.
• Merencanakan, mengatur dan mengoptimumkan seluruh sumber daya yang
dibutuhkan untuk merealisasikan perencanaan produksi.
• Menyusun program kerja mengenai pelaksanaan proses produksi sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan untuk karyawan di bawahnya.
• Mengatur dan merencanakan jumlah karyawan produksi secara efisien.
• Merencanakan dan mengatur tingkat produktivitas, kualitas hasil produksi
dan efisiensi Line Produksi.
85
• Merencanakan dan mengatur lingkungan kerja yang mendukung Proses
Realisasi Produk seperti Space Management (lay Out), 5R, K3, dan
sebagainya.
• Mengikuti perkembangan teknik, proses, dan sistem pemeriksaan serta
analisa data yang berhubungan dengan pemantauan dan pengukuran sistem
produksi.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Melakukan aktivitas kerja sesuai dengan prosedur yang telah di tentukan.
• Mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan prosedur di departemen produksi.
• Membuat program perbaikan atas quality objectives yang belum tercapai atau
masalah lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk perbaikan terus-
menerus.
• Melakukan analisa data atas proses produksi dan lainnya.
• Menjamin proses produksi berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan untuk menjamin mutu produk sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan.
• Melaporkan kepada direktur mengenai pencapaian produktivitas, kualitas,
dan efisiensi Line produksi.
Cubic Printing Section Head membawahi Painting Supervisor, Cubic Supervisor,
Masking Paint Operator, Spraying Operator, Transfer Operator, Mounting
Operator, Masking Operator, dan Cubic Printing Administration Staff.
86
2. Painting Section Head
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Melakukan pengawasan dan koordinasi atas proses produksi untuk meningkatkan
mutu, produktivitas dan efisiensi line produksi serta mempersiapkan produksi
berdasarkan rencana yang telah dibuat sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Mendapatkan wewenang dari Plant Manager Head untuk memenuhi tugas-tugas
yang terkait.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Spesification of the Job) :
a. Manpower/ Sumber Daya Manusia (People Management)
• Mengembangkan kompetensi karyawan di bawahnya melalui pendidikan,
pelatihan (on the job training dan training terprogram), ketrampilan, dan
pengalaman.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan memberi
contoh tingkah laku yang baik serta komunikasi yang tepat.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Memahami metode, teknik, dan proses produksi painting dalam hal realisasi
produksi.
• Mengawasi dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan produksi untuk
meningkatkan kualitas produk yang baik untuk karyawan di bawahnya.
• Mengikuti perkembangan teknik, proses, dan sistem pemeriksaan serta
analisa data yang berhubungan dengan sistem produksi.
87
• Mengawasi dan mengkoordinir penggunaan sumber daya yang dibutuhkan
dalam merealisasikan perencanaan produksi.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Melakukan aktivitas kerja sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
• Mengawasi dan mengevaluasi efisiensi produksi, mesin, dan material.
• Menjamin proses produksi agar berjalan sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan untuk menjamin mutu produk sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan.
• Mengawasi penggunaan sumber daya yang dibutuhkan dalam merealisasikan
perencanaan produksi.
• Mengontrol kondisi kerja dan lingkungan kerja demi keamanan, kesehatan
dan keselamatan kerja.
• Mengontrol kelancaran jalannya produksi sesuai dengan jadwal dan rencana
produksi.
• Melaporkan kepada painting manager terhadap pencapaian produktivitas,
kualitas, dan efisiensi line produksi dan melaksanakan tindakan perbaikan
yang diperlukan sesuai dengan sasaran mutu yang telah ditentukan.
Painting Section Head membawahi Painting Supervisor, Mounting and Cleaning
Operator, Loading Operator, Spraying Operator, Unloading Operator, dan
Painting Administration Staff.
88
E. Production Planning and Inventory Control (PPIC) Department
1. PPIC and Warehouse Section Head
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Memimpin pelaksanaan teknis dan non teknis, serta administrasi system
perencanaan produksi, inventory dan delivery dari dan ke warehouse dan
customer sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Mendapatkan wewenang dari Plant Manager untuk memenuhi tugas-tugas yang
terkait.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Spesification of the Job) :
a. Manpower/ Sumber Daya Manusia (People Management)
• Mengembangkan kompetensi diri dan karyawan di bawahnya melalui
pendidikan, pelatihan (on the job training and training program),
ketrampilan, dan pengalaman.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dan melakukan
komunikasi yang tepat untuk semua karyawan.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menyusun strategi dan program kerja yang berkaitan dengan kegiatan
perencanaan produksi, inventory, dan delivery.
• Menguasai perencanaan kegiatan penerimaan, penyimpanan, pengeluaran,
dan pengiriman bahan baku, bahan pembantu, barang setengah jadi, dan
barang jadi sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
• Menyusun anggaran/budget departemen PPIC.
89
• Mengikuti perkembangan teknologi secara terus-menerus berkaitan dengan
perencanaan produksi, pengkontrolan persediaan, sampai pengiriman barang.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Melakukan aktivitas kerja sesuai dengan prosedur perencanaan realisasi
produk dan pengawetan produk.
• Mengawasi penerapan sistem FIFO, serta pengontrolan penerimaan dan
pengeluaran barang (bahan baku, bahan pembantu, barang blank, dan barang
jadi) dari dan ke warehouse dan customer.
• Memantau dan mengevaluasi pengiriman barang dari dan ke pelanggan agar
sesuai jadwal.
• Membuat laporan departemen PPIC yang berkaitan dengan pencapaian
Quality Objective untuk diserahkan ke management dan membuat tindakan
perbaikan untuk Quality Objective yang belum tercapai.
PPIC and Warehouse Section Head membawahi Warehouse and Delivery
Supervisor, Planning and Document Supervisor, Delivery and Finished Good
Warehouse Operator, Blank Product Warehouse Operator, Raw Material, Suppor t
Part, and Spare Part Warehouse Operator, Driver, dan PPIC Administration Staff.
3.3.5 Divisi Plant - Maintenance
Maintenance Manager
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job)
• Mengkoordinir pelaksanaan perkerjaan-perkerjaan dalam bidang Maintenance
untuk pabrik dan kantor, yang meliputi aktivitas pemeliharaan / perbaikan
90
(mesin dan utility), serta dalam bidang Workshop yang meliputi pembuatan /
modifikasi serta perbaikan jig / sample jig.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job)
• Memperoleh wewenang dari Plant Manager untuk memenuhi tugas pokoknya.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Specification of the Job)
a. Manpower / Sumber Daya Manusia (People Management)
• Menyediakan dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia sesuai
dengan struktur organisasi yang ada.
• Mengembangkan kompetensi karyawan dibawahnya melalui pendidikan,
pelatihan (on Job Training dan training terprogram), keterampilan, dan
pengalaman.
• Mengadakan pembinaan sikap terhadap karyawan seperti awareness terhadap
mutu/ kualitas produk, penjelasan, dan penanaman sikap disiplin dan
sebagainya.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan melakukan
contoh perilaku yang baik dan komunikasi yang efektif.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menyusun program kerja di Departemen Maintenance untuk mencapai
Quality Objectives.
• Menguasai teknik, proses, dan sistem Maintenance / Pemeliharaan (Mesin ,
Tools, Utilit) dan Pengendalian Spare Parts sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan.
91
• Mengikuti perkembangan teknologi secara terus menerus yang berkaitan
dengan perawatan dan perbaikan mesin-mesin, utility serta modifikasi jig, dll.
• Menyusun program kerja atas perawatan dan perbaikan mesin / utility pabrik.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Melaksanakan aktivitas kerja sesuai dengan prosedur yang ada.
• Mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan Prosedur di Dept.Maintenance.
• Membuat program perbaikan atas quality objectives yang tidak tercapai atau
masalah lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk perbaikan.
• Mengontrol aktivitas pemeliharaan utility, spare parts dan jig untuk
mendukung proses produksi.
• Membuat analisa data atas problem yang terjadi dalam aktivitas maintenance
serta mengambil tindakan perbaikan atas problem.
• Membuat analisa atas problem yang terjadi dalam aktivitas Maintenance,
Workshop dan Cleaning Service serta mengambil tindakan perbaikan.
Maintenance Manager membawahi Maintenance Technician dan Workshop
Technician.
3.3.6 Divisi Marketing
Marketing Manager
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Mengkoordinasikan dan memimpin pelaksanaan teknis dan non teknis, strategi,
operasional dan administrasi di departemen marketing sesuai dengan standard
kepuasan pelanggan.
92
• Mengkoordinasi proses pengembangan proyek baru sesuai dengan dasar
standard desain dan pengembangan.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Mendapatkan wewenang dari President Director untuk memenuhi tugas-tugas
yang terkait.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Spesification of the Job) :
a. Manpower/ Sumber Daya Manusia (People Management)
• Menyediakan dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia sesuai
dengan struktur organisasi yang ada.
• Mengembangkan kompetensi karyawan di bawahnya melalui pendidikan,
pelatihan-pelatihan (on job training dan training terprogram), keterampilan,
dan pengalaman sesuai dengan standar SDM.
• Mengadakan pembinaan sikap terhadap karyawan seperti tepat waktu,
disiplin, dan sebagainya.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dan melakukan
komunikasi yang efektif.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menyusun dan melakukan perencanaan strategi pemasaran sejalan dengan
kemampuan perusahaan.
• Menyusun dan mengetahui anggaran/budget departemen Marketing.
• Mengikuti dan merencanakan perkembangan strategi pemasaran secara
nasional.
93
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities) :
• Melakukan aktivitas kerja sesuai dengan prosedur .
• Mengontrol dan mengevaluasi pelaksanaan prosedur di departemen
Marketing.
• Membuat program perbaikan atas Quality objectives yang belum tercapai.
• Melaksanakan komunikasi yang efektif dengan customer untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan sesuai standard komunikasi pelanggan
dan pusat perhatian pada pelanggan.
Marketing Manager membawahi Sales Executive dan Marketing Administration
Staff.
3.3.7 Divisi Finance & Accounting
A. Finance & Accounting Manager
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Bertanggung jawab atas pengotrolan jalannya arus keuangan perusahaan
(Penerimaan dan Pengeluaran) serta mempersiapkan laporan-laporan yang
berkaitan dengan keadaan keuangan Perusahaan sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Memperoleh Wewenang dari secara operasional dan fungsional oleh President
Director untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab yang terkait pada Tugas
Pokok / Tujuan Jabatan.
94
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Responsibilities of the Job) :
a. Man Power / Sumber Daya Manusia (People Management)
• Memaksimalkan potensi sumber daya manusia sesuai dengan Struktur
Organisasi yang telah ada.
• Mengembangkan kompetensi karyawan di bawahnya melalui pendidikan,
pelatihan (on the job training dan training terprogram), keterampilan, dan
pengalaman.
• Mengadakan pembinaan sikap terhadap karyawan seperti tepat waktu,
disiplin, dan sebagainya.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan memberi
contoh tingkah laku yang baik serta melakukan komunikasi yang tepat.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menguasai penyusunan Laporan Neraca Rugi Laba, dan laporan keuangan
lainnya sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
• Mengikuti perkembangan secara terus menerus terutama yang berkaitan
dengan analisis dan sistem keuangan perusahaan.
• Menyusun program kerja untuk Dept.Finance & Accounting untuk mencapai
Sasaran Mutu yang telah ditetapkan.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities)
• Melakukan aktivitas kerja sesuai dengan Prosedur yang ada (SOP, WI, Job
Desc, Form).
• Melakukan evaluasi dan kontrol atas pelaksanaan Prosedur di
departemennya.
95
• Membuat program perbaikan atas Quality Objectives yang tidak tercapai atau
masalah lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk perbaikan terus-
menerus.
• Mengecek kebenaran piutang per langganan dan mengawasi piutang dagang
yang sudah overdue serta mengingatkan Finance Section Head untuk
melakukan penagihan.
• Mengawasi perhitungan harga pokok produksi dan tagihan-tagihan dari
supplier yang akan dibayar.
• Menandatangani dan menyiapkan cek / giro untuk karyawan.
• Menyiapkan dan membayarkan gaji untuk level Supervisor ke bawah.
B. Departemen Finance & Accounting
1. Finance & Accounting Section Head
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Mengkoordinasikan seluruh aktivitas yang terkait dengan jalannya arus keuangan
perusahaan.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Mendapatkan wewenang dari Finance & Accounting Manager untuk memenuhi
tugas-tugas yang terkait dengan Tugas Pokok / Tujuan Jabatan.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Responsibilities of the Job) :
a. Man Power / Sumber Daya Manusia (People Management)
• Memaksimumkan potensi sumber daya sesuai dengan Struktur Organisasi
yang telah ada.
96
• Mengembangkan kompetensi diri melalui pendidikan, pelatihan (on the job
training dan training terprogram), keterampilan, dan pengalaman.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan memberi
contoh yang baik dan melakukan komunikasi yang tepat untuk semua
karyawan.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Melakukan pemantauan terhadap pengeluaran dan penerimaan kas.
• Menyusun program kerja bagi Finance Staff dan Accounting Staff.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities)
• Melakukan dan mengevaluasi aktivitas kerja agar sesuai dengan Prosedur.
• Bertanggung jawab terhadap dana yang tersimpan atau dikeluarkan melalui
bank.
• Melakukan aktivitas yang terkait dengan berdasarkan kebutuhan.
• Mengawasi tugas yang dilakukan oleh Finance dan Accounting Staff.
Finance & Accounting Section Head membawahi Accounting Staff dan Finance
Staff.
C. Departemen Purchasing
1. Purchasing Section Head
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Mengkoordinasikan pelaksanaan teknis dan non teknis atas pengadaan dan
pembelian barang dengan memenuhi persyaratan pembelian sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan.
97
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Mendapatkan wewenang dari Finance & Accounting Manager untuk memenuhi
tugas-tugas yang terkait dengan Tugas Pokok / Tujuan Jabatan.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Responsibilities of the Job) :
A. Man Power / Sumber Daya Manusia (People Management)
• Memaksimumkan potensi sumber daya sesuai dengan Struktur Organisasi
yang telah ada.
• Mengembangkan kompetensi diri melalui pendidikan, pelatihan (on the job
training dan training terprogram), keterampilan, dan pengalaman.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan memberi
contoh yang baik dan melakukan komunikasi yang tepat untuk semua
karyawan.
B. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Memahami strategi manajemen pembelian dan merencanakan sistem
pembelian yang efektif dan efisien.
• Menyusun program kerja Departemen Purchasing sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan.
C. Operasional (Scope of Operational Responsibilities)
• Melakukan dan mengevaluasi aktivitas kerja agar sesuai dengan Prosedur
yang telah ditentukan.
• Memastikan barang yang dikirim dari supplier telah memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan oleh perusahaan.
98
• Melakukan evaluasi (penilaian dan pemilihan) supplier berdasarkan
kemampuannya memasok produk dengan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan.
• Melakukan aktivitas pembelian berdasarkan kebutuhan.
D. Departemen General Affairs & Personnel
1. GA & Personnel Section Head
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Mengkoordinasikan dan memimpin pelaksanaan teknis dan non teknis, strategi,
operasional dan administrasi GA & Kepersonaliaan sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan.
• Mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan keamanan perusahaan dan
karyawan sesuai prosedur yang telah ditentukan.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Mendapat wewenang dari Finance & Accounting Manager untuk memenuhi
tugas-tugas yang terkait dengan Tugas Pokok / Tujuan Jabatan.
• Wewenang untuk memastikan kegiatan operasional maupun administrasi
kepersonaliaan dan pengamanan berjalan sesuai prosedur yang ditetapkan.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Responsibilities of the Job) :
a. Man Power / Sumber Daya Manusia (People Management)
• Menyediakan dan memaksimalkan potensi sumber daya manusia sesuai
dengan struktur organisasi yang ada.
99
• Mengembangkan kompetensi karyawan di bawahnya melalui pendidikan,
pelatihan (on the job training dan training terprogram), keterampilan, dan
pengalaman.
• Melakukan pembinaan karyawan dibawahnya seperti sikap disiplin, tanggung
jawab, dan sebagainya.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang positif, dengan memberi
contoh yang baik, dan melakukan komunikasi yang tepat dengan semua
karyawan.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Memahami metode dan sistem kepersonaliaan sesuai prosedur yang telah
ditentukan.
• Menyusun program kerja yang tepat untuk mencapai sasaran yang ditetapkan
dalam bidang kepersonaliaan, pengawasan dan keamanan lingkungan
perusahaan.
• Merekrut karyawan yang handal sesuai dengan kualifikasi yang telah
ditentukan.
• Menyusun Rencana Training Tahunan untuk menghasilkan Sumber Daya
Manusia yang kompeten.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities)
• Melakukan aktivitas keperluan umum dan kepersonaliaan yang telah
ditentukan.
• Melakukan koordinasi dengan departemen lain dalam hal pelaksanaan
administrasi Personalia dan Umum, penerimaan dan training karyawan.
100
• Membuat program perbaikan atas quality objectives yang tidak tercapai atau
masalah lainnya sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk perbaikan terus-
menerus.
• Menyediakan program pelatihan / training bagi semua karyawan.
• Mengontrol sistem penggajian seluruh karyawan.
• Mengontrol anggaran/budget untuk Departemen General Affairs &
Personnel.
GA & Personnel Section Head membawahi Security Supervisor (Komandan Regu),
Security Team, Receptionist, General Affairs Operator, GA & Personnel
Administration Staff, dan Cleaning Service.
E. Departemen IT
1. IT Section Head
Tugas Pokok / Tujuan Jabatan (Main Purpose of the Job) :
• Mengkoordinasikan dan memimpin pelaksanaan teknis dan non teknis sistem
informasi, sistem support hardware & software sesuai dengan prosedur yang
telah ditentukan.
Wewenang Jabatan (Authority of the Job) :
• Mendapatkan wewenang dari Finance & Accounting Manager untuk memenuhi
tugas-tugas yang terkait dengan Tugas Pokok / Tujuan Jabatan.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab (Responsibilities of the Job) :
a. Man Power / Sumber Daya Manusia (People Management)
101
• Mengembangkan kompetensi diri melalui pendidikan, pelatihan (on the job
training dan training terprogram), keterampilan, dan pengalaman.
• Membangun lingkungan dan hubungan kerja yang posifif, dengan melakukan
komunikasi yang tepat dengan semua karyawan.
b. Strategi dan Perencanaan (Planning and Decision Making Authority)
• Menguasai program komputer yang telah ditentukan untuk aplikasi sistem
informasi pabrik.
• Mengikuti perkembangan teknologi informasi dan sistem support yang
berhubungan dengan hardware dan software secara terus menerus.
c. Operasional (Scope of Operational Responsibilities)
• Melakukan dan mengevaluasi aktivitas kerja agar dengan Prosedur yang telah
ditentukan.
• Melakukan koordinasi dan aplikasi sistem informasi dan sistem support
(hardwaere dan software) agar terintegrasi sebagai prasarana dalam
melakukan aktivitas.
• Menangani masalah aplikasi sistem informasi dan sistem support (hardware
dan software) di pabrik agar tidak mengganggu aktivitas kerja.
IT Section Head membawahi IT officers.
3.4 Motto, Visi, dan Misi Perusahaan
3.4.1 Motto
”Berusaha menjadi yang terbaik.”
102
3.4.2 Visi
PT Cubic Indonesia menjadi perusahaan dekorasi terkemuka yang memberikan
sentuhan ekslusif dan nilai tambah pada produk akhir melalui teknologi Cubic.
3.4.3 Misi
• Menjadi yang pertama dalam mengantisipasi kebutuhan pelanggan yang terus
berubah dengan menanggapi secara kreatif dan kompetitif melalui pemecahan
masalah secara menyeluruh produk-produk bermutu, serta berupaya terus
menerus melakukan inovasi sejalan perkembangan teknologi.
• Merekrut karyawan yang bermotivasi tinggi, memberikan pelatihan dan
peluang pengembangan diri dengan melibatkan karyawan secara aktif serta
memberikan penghargaan dan mempromosikan karyawan berdasarkan prestasi
kerja, inisiatif, integritas, dan profesionalisme.
• Memastikan keberhasilan usaha melalui komitmen menyeluruh dengan standar
prestasi kerja yang tinggi, kerjasama yang efektif, menghindari birokrasi dan
kesediaan mengembangkan ide-ide baru serta keinginan belajar secara terus
menerus.
• Mencapai pertumbuhan usaha yang menguntungkan dan berkelanjutan serta
memberikan secara maksimal nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan
karyawan.
• Peduli terhadap lingkungan serta masyarakat dimana kita berada.
103
3.5 Strategi Bisnis Perusahaan
Strategi bisnis PT.Cubic Indonesia diwujudkan melalui Budaya dan Kebijakan
Mutu sebagai berikut :
3.5.1 Budaya
1. Prioritas kepada pelanggan
Mengungguli pesaing dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, bekerja secara
efektif dan tepat waktu.
2. Integritas
Berpegang teguh pada integritas, kejujuran, dan nilai etika dalam setiap
tindakan.
3. Saling percaya dan saling menghargai
Saling menghormati dan mempercayai serta memberikan masukan yang
positif, secara terbuka. Bekerja dalam lingkungan persaingan yang sehat.
4. Kepemimpinan dan pemberdayaan sumber daya manusia
• Menerapkan kepemimpinan yang terbuka dan dapat menjadi panutan.
• Menumbuhkan budaya profesional, melalui pemberdayaan karyawan
diseluruh organisasi.
• Memberikan pelatihan yang terus menerus serta penghargaan untuk kinerja
yang baik.
5. Kerjasama Tim
• Menghargai kerjasama tim dalam meraih tujuan perusahaan.
• Melakukan perbaikan terus menerus disegala bidang.
104
• Mengikuti secara terus menerus perkembangan teknologi dan sumber daya
lainnya yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
3.5.2 Kebijakan Mutu
Top Management PT.Cubic Indonesia mempunyai komitmen :
1. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan melalui produk yang bermutu dan
pengiriman tepat waktu sesuai dengan persyaratan yang relevan.
2. Menghasilkan produk yang bermutu melalui pengendalian proses, pendidikan dan
pelatihan karyawan serta perbaikan secara terus menerus untuk mencapai sasaran
mutu yang ditetapkan.
3. Mengadakan komunikasi dan koordinasi secara berkelanjutan di antara seluruh
departemen untuk meningkatkan kerja sama yang baik di dalam organisasi.
4. Menciptakan hubungan yang baik dengan pelanggan maupun pemasok dalam ruan g
lingkup kerja yang harmonis serta saling menguntungkan.
105
3.6 Proses Bisnis PT.Cubic Indonesia
Gambar 3.2 Proses Bisnis Keseluruhan PT CUBIC INDONESIA
Uraian Proses Bisnis :
Pertama kali Customer akan mengirimkan PO (Purchase Order) ke bagian Marketing
setelah disetujui maka Bagian Marketing akan membuat Sales Order dengan
mencantumkan Delivery date dan jumlah Item yang akan dipesan. Setelah itu bagian
PPIC (Production Planning and Inventory Control) akan mengecek SO dan membuat
production planning yang isinya jadwal produksi, kemudian mengecek ketersediaan
bahan baku di gudang. Jika material tidak tersedia maka bagian PPIC akan membuat PR
(Purchase Requisition) untuk request pembelian material dan memberikannya kepada
106
bagian Purchasing. Bagian Purchasing kemudian akan mengirimkan PO (Purchase
Order) ke Supplier. Supplier kemudian akan mengirimkan barang dan invoice
berdasarkan PO yang dikirimkan bagian Purchasing. Bagian Purchasing akan menerima
barang dan invoice, dan mengecek apakah barang yang sudah dikirim sesuai dengan
invoice. Kemudian mengirimkan barang ke bagian gudang material, setelah menerima
dari bagian purchasing bagian gudang akan meng-update stok barang sesuai dengan
barang yang diterima. Bagian Purchasing juga akan mengirimkan invoice ke bagian
Accounting untuk tanggal waktu jatuh tempo pembayaran. Setelah material tersedia di
gudang maka bagian PPIC akan mengirimkan production planning yang sudah dibuat ke
Bagian Produksi kemudian Bagian Produksi akan meminta barang ke bagian Gudang
Material, Bagian Gudang akan mengirimkan material yang diminta kemudian Bagian
Produksi akan memulai produksi sesuai production planning. Setelah selesai proses
produksi bagian Gudang Finish Goods akan menerima barang jadi dari bagian produksi
dan mendapat kiriman rencana pengiriman dari bagian PPIC. Pada saat tanggal
pengiriman Bagian Gudang Finish Goods akan menyiapkan pengiriman barang yang
sudah jadi ke bagian pengiriman, Bagian Pengiriman juga akan mendapat copy surat
jalan dari bagian Accounting. Bagian Accounting akan mengirimkan invoice juga
langsung ke Customer. Pada tanggal pengiriman Customer akan mendapat barang dan
kemudian barang akan dicek kelengkapannya dan kualitasnya sesuai dengan invoice
yang diterima. Kemudian pada saat jatuh tempo pembayaran bagian Accounting akan
menerima pembayaran dari Customer.
107
3.6.1 Sales Business Process
Gambar 3.3 Sales Business Process
Proses penjualan pada PT CUBIC INDONESIA diawali ketika customer
mengirimkan Purchase Order kepada departemen sales. Selanjutnya, departemen sales
akan membuat Sales Order sebanyak 3 rangkap yang kemudian akan diberikan kepada
departemen PPIC untuk dibuatkan Production Schedule berdasarkan sales order yang
ada. Production schedule yang telah dibuat akan diberikan kepada departemen
production untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan tahap-tahap produksi yang ada.
Setelah barang selesai diproduksi, finished goods yang ada akan diberikan kepada
bagian PPIC untuk dibuatkan surat jalan. Surat jalan dan finished goods selanjutnya akan
108
dikirim kepada customer sesuai dengan delivery time yang telah disetujui bersama.
Selain itu, PPIC juga akan memberikan surat jalan rangkap 2 kepada departemen
Accounting. Surat jalan tersebut akan dijadikan sebagai dasar pembuatan invoice yang
akan digunakan untuk melakukan penagihan kepada customer.
3.6.2 Purchasing Business Process
$ $
Gambar 3.4 Purchasing Business Process
Proses pembelian pada PT CUBIC INDONESIA diawali ketika requestor
departemen ataupun departemen PPIC melakukan permintaan pembelian kepada
departemen Purchasing dengan membuat Surat Permintaan Pembelian(SPP). Setelah
menerima SPP departemen Purchasing akan melakukan permintaan penawaran harga
109
kepada supplier lewat telephone. Selanjutnya supplier akan memberikan tanggapan
mengenai penawaran harga yang dilakukan perusahaan dengan memberi konfirmasi
penawaran harga lewat telephone. Setelah menerima konfirmasi tersebut, departemen
Purchasing akan melakukan penyeleksian supplier untuk melihat supplier mana yang
memberikan penawaran harga terbaik dan juga melihat history supplier apakah supplier
tersebut selalu mengirimkan barang yang diorder tepat pada waktunya atau tidak.
Setelah memperoleh supplier yang cocok, departemen Purchasing akan membuat
Purchase order dan mengirimkannya kepada supplier yang terpilih. Pada tanggal
pengiriman yang telah disetujui, supplier akan mengirimkan barang tersebut kepada
departemen PPIC. Selanjutnya PPIC akan membuat surat tanda penerimaan barang dan
akan memberikannya kepada departemen Accounting untuk disesuaikan dengan
penagihan yang diberikan supplier pada saat jatuh tempo.
110
3.6.3 Production Business Process
Gambar 3.5 Production Business Process
Proses produksi pada PT CUBIC INDONESIA diawali ketika departemen PPIC
menerima sales order dari departemen sales selanjutnya departemen PPIC akan
melakukan analisis untuk menentukan delivery date atas barang yang diorder customer.
Analisis atas delivery date ini didasarkan pada kapasitas produksi internal dan
ketersediaan material yang dibutuhkan untuk proses produksi. Setelah mendapatkan
delivery date yang tepat, departemen PPIC akan mengkonfirmasikannya kepada
departemen Sales, selanjutnya delivery date tersebut akan dikonfirmasikan kepada
customer untuk meminta persetujuannya. Apabila customer menyetujui delivery date
111
tersebut, customer akan segera mengirimkan blank product yang akan diproduksi kepada
departemen PPIC. Departemen PPIC akan membuat production schedule dan kemudian
akan memberikannya kepada departemen production. Ketika proses produksi akan
dilakukan, departemen production akan meminta blank product dan material dari PPIC.
Selanjutnya departemen PPIC akan membuat bukti permintaan barang internal dan
memberikan barang yang dibutuhkan bagian produksi. Departemen produksi akan
membuat catatan produksi secara fisik yang berisi tentang jumlah barang yang
mengalami kerusakan beserta alasan mengapa barang tersebut harus diproduksi kembali.
Disetiap akhir shift produksi, Quality assurance akan membuat laporan kualitas inline
produksi berdasarkan catatan produksi yang dibuat departemen produksi. Setelah barang
selesai diproduksi disetiap tahapan produksi, quality assurance akan melakukan
pengecekan kembali atas seluruh barang yang telah selesai diproduksi kemudian
membuat bukti pengiriman barang internal dan memberikan barang tersebut ke
departemen PPIC. Departemen PPIC akan membuat surat jalan setelah menerima
finished goods dari quality assurance. Surat jalan dan finished goods selanjutnya akan
dikirim kepada customer sesuai dengan delivery time yang telah disetujui bersama.
112
3.6.4 New Project Business Process
Gambar 3.6 New Project Business Process
Proses pengembangan proyek baru dalam PT CUBIC INDONESIA dimulai saat
customer ingin menggunakan jasa printing atau painting atas produk customer. Sales
akan memberikan contoh hasil printing yang berupa motif-motif printing kepada
customer. Setelah customer memilih motif yang diinginkan, customer akan memberikan
sampel blank product kepada sales. Selanjutnya Sales akan membuat formulir
pengembangan proyek baru dan memberikannya kepada departemen NPD beserta
sampel blank product dari customer yang selanjutnya akan digunakan oleh NPD untuk
menentukan bill of material dari blank product tersebut dan akan ditulis pada history
sample report (HSR). HSR yang telah selesai dibuat akan diberikan kepada Sales. Sales
akan melakukan proses cost accounting yang selanjutnya akan menghasilkan harga jual
atas blank product tersebut. Setelah penentuan harga jual selesai dilakukan, Sales akan
113
mengkonfirmasikannya kepada customer dan meminta persetujuannya lewat sales
quotation. Setelah menyetujui sales quotation, customer akan mengembalikan sales
quotation tersebut beserta purchase order dari customer. Setelah menerima purchase
order, bagian sales akan memproses purchase order tersebut mengikuti standar sales
business process perusahaan.
3.6.5 Sales Return Business Process
Gambar 3.7 Sales Return Business Process
114
Proses Sales Return diawali ketika customer memberikan barang sample return
ke bag.Sales Administrasi. Selanjutnya bag.Sales Administrasi membuat Pemberitahuan
Keluhan Pelanggan (PKP) untuk diberikan ke bag.Quality Assurance. PKP tersebut akan
direvisi oleh bag.QA sesuai dengan pengecekan barang sample return yang diterima dan
PKP dikembalikan ke bag.Sales Administrasi. Bag.Sales Administrasi akan melakukan
konfirmasi retur kepada customer sesuai dengan PKP yang sudah direvisi tersebut. Bila
retur barang disetujui maka customer akan membawa barang tersebut ke bag.PPIC
beserta surat jalan. Bag.PPIC akan membuat schedule barang repair dan schedule serta
barang retur akan diberikan ke bag.Produksi baik produksi Painting maupun produksi
CUBIC. Ke-dua bag.Produksi pun akan melakukan proses repair dan membuat schedule
barang repair actual sesuai dengan waktu proses repair yang dilakukan. Schedule
barang repair dan finished goods akan diberikan ke bag.QA untuk dicek kembali oleh
bag.QA. Jika barang yang direpair telah memenuhi syarat dan sesuai dengan keinginan
customer, maka bag.QA akan memberikan finished goods ke bag.PPIC untuk diserahkan
ke customer. Setelah finished goods diserahkan ke customer, mereka akan membuat
surat retur dan diberikan ke bag.Accounting.
115
3.7 Prosedur-prosedur PT Cubic Indonesia
3.7.1 Finance & Accounting
1. Laporan Keuangan
Membuat berbagai macam bukti penerimaan dan pembayaran beserta jurnal sheet
yang dilakukan oleh F&A Staff, kemudian akan diinput ke dalam komputer. Bag.F&A
mencetak jenis-jenis laporan keuangan dari komputer dan membuat rekonsiliasi, lalu
memeriksa buku besar dan F&A Section Head akan merekonsiliasi. Jika terdapat
masalah, maka jurnal akan diperbaiki. Namun jika tidak terdapat masalah, maka akan
disiapkan neraca & Laba/Rugi. F&A Section Head & Director memeriksa dan menyetuji
neraca dan Laba/Rugi tersebut, setelah itu Auditor Eksternal akan memeriksa Laporan
Keuangan. Jika diperlukan perubahan, bagian-bagian yang terkait melakukan diskusi
dan dikoreksi untuk tahunan, lalu memberikan laporan audit kepada F&A Section Head
& Director.
2. Budgeting
Setiap Dept.Head membuat budget tahunan di setiap akhir tahun, dan Director akan
memeriksa budget tersebut. Jika disetujui, maka budget diserahkan ke F&A Sect Head.
F&A Sect Head akan membuat proyeksi laporan keuangan yang nantinya diperiksa oleh
Director. Setelah itu setiap bulan akan memberikan laporan perbandingan budget dan
actual ke Pimpinan Dept, serta mendiskusikan-nya pada tiap Departemen.
3. Petty Cash
Bagian Kasir menerima dan memeriksa persetujuan kwitansi/invoice. Jika Dana
mencukupi, dana akan diminta ke Bagian Finance dengan membuat Lap.Kas Harian lalu
Bagian Finance akan memeriksa Laporan Kas Harian yang diberikan. Kasir menerima
dana melalui cek/transfer dan membuat Bukti Penerimaan Kas, kemudian membayar
116
kwitansi/invoice tersebut dengan membuat Bukti Pembayaran Kas. Bagian Kasir juga
membuat Laporan Kas Harian pada Program MK dengan dilampirkan Bukti
Pembayaran Kas/Bank, Bukti Penerimaan Kas&Kwitansi.
4. Pembayaran Di Muka Sementara
Bagian Purchasing menerima Proforma invoice dari Supplier, dan Director akan
memberi persetujuan Proforma tersebut. Jika disetujui, Bag.Purchasing menyerahkan
Proforma Invoice ke F&A, dan Bag.F&A akan melakukan pembayaran dimuka ke
Supplier. Laporan Pembayaran di muka setiap bulan akan dibuat oleh Accounting Staff.
5. Pembayaran Tagihan
Bagian F&A menerima PO, Invoice/Kwitansi, Surat Jalan, dan Faktur Pajak, serta
membuat tanda terima tagihan. Dokumen tagihan akan dilengkapi dengan Surat tanda
penerimaan barang oleh F&A, dan memeriksa kembali Dokumen tagihan. Jika terdapat
masalah, Bagian F&A akan menghubungi Supplier kembali. Sedangkan jika tidak
terdapat masalah, Bagian Finance akan membuat Bukti Pembayaran Kas/Bank pada
tanggal jatuh tempo. Pembayaran yang dilakukan secara tunai akan dilakukan melalui
SOP Petty Cash oleh F&A. Jika pembayaran dilakukan tidak secara tunai, maka
Giro/Cek/Transfer akan dibuat dan diotorisasi oleh F&A Director, kemudian
Giro/Cek/Transfer akan langsung diserahkan kepada Supplier. Bagian F&A
merekonsiliasi dokumen tersebut dengan membandingkan Ledger Transaction Bank dan
Catatan Mutasi Bank.
6. Pembayaran Lain-lain
Bagian F&A menerima Kwitansi yang ditandatangani Director F&A, lalu
memeriksa kwitansi yang diterima. Jika tidak terdapat masalah, akan dibuat Bukti
Pembayaran Kas/Bank oleh Bag.F&A. Pembayaran secara tunai akan dilakukan melalui
117
SOP Petty Cash, sedangkan pembayaran secara non-tunai akan langsung dibuat
Giro/Cek/Transfer. Dokumen tersebut ditandatangani oleh F&A Director dan diserahkan
kembali kepada F&A, kemudian dilakukan rekonsiliasi dengan membandingkan Ledger
Transaction Bank dan Catatan Mutasi Bank oleh Bagian F&A.
7. Pembayaran Gaji Harian
Bagian F&A menerima data lembur dari masing-masing Departemen, data diinput
ke dalam Program Payroll kemudian Rekapitulasi Lembur dari program Payroll akan
diperiksa oleh Bag.F&A. F&A Section Head mencetak Daftar gaji dan daftar
Pembayaran Jamsostek masing-masing Dept pada setiap bulan. Pembayaran bagi
karyawan yang memiliki rekening akan dilakukan melalui transfer ke masing-masing
rekening, dan pembayaran yang tunai dilakukan melalui SOP Petty Cash. F&A akan
mencetak perincian gaji bulanan untuk masing-masing Dept.
8. Penjualan Fixed Assets
Pada awalnya Dept.Terkait akan membuat usulan penjualan Fixed Assets yang
sudah tidak produktif lagi, dan Bag.F&A meminta persetujuan pihak management untuk
penjualan FA tersebut. Jika disetujui, F&A menerima dan melengkapi data usulan
penjualan Fixed Assets. Bag.Sales meminta penawaran dari calon pembeli, dan
menentukan penawaran pembelian Fixed Assets yang disetujui oleh Pihak Manajemen.
Kwitansi Penjualan Fixed Assets yang diterima ditandatangani oleh Pihak Manajemen.
Bagian F&A menerima hasil penjualan melalui setoran bank ke rekening CI, dan
membuat Bukti Penerimaan Bank yang dilampirkan setoran Bank dan Kwitansi.
9. Invoicing
Bagian F&A menerima Surat Jalan dari PPIC, dan membuat Invoice dan Faktur
Pajak. Setelah itu dilakukan penagihan ke pelanggan dan meminta tanda tangan Invoice
118
dari Pelanggan. melalui Aging Schedule dari program MK. Pelanggan yang membayar
lewat jatuh tempo akan dibuat memo keterangan keterlambatan pembayaran tagihan ke
Pelanggan dan MKT. Sedangkan untuk Pelanggan yang membayar tidak melewati jatuh
tempo bisa diterima melalui tunai atau non-tunai, dengan mengecek transaksi rekening
Bank melalui CATT Mutasi Bank, atau mengambil Giro/Cek dari Pelanggan. Setelah itu
dibuat Penerimaan Tagihan Piutang dan Bukti Penerimaan Bank.
10. Pemindahan Fixed Assets
Plant yang membutuhkan Fixed Asset akan membuat Memo permohonan kebutuhan
Assets ke Director CI, lalu mendiskusikan dengan Dept.Head terkait apakah ada Fixed
Asset yang bisa dipindahkan. Jika ada FA yang bisa dipindahkan, maka F&A akan
menginformasikan FA yang akan dipindahkan dan meminta Harga buku, kemudian
Director CI melakukan proses pemindahan Fixed Asset.
3.7.2 Purchasing
1. Pembelian Bahan Baku / Pembantu Lokal
PPIC akan melakukan permintaan pembelian dan meminta persetujuan dari Director.
Setelah memilih Supplier yang disepakati, bagian Purchasing akan meminta penawaran
harga dan jika harga tidak disetujui, bagian Purchasing akan menyeleksi kembali
supplier baru. Namun jika permintaan penawaran harga disetujui, akan dibuat PO
(Purchase Order) yang disetujui oleh Director. Penerimaan barang akan disertai dengan
STPB (Surat Tanda Penerimaan Barang) yang diterima oleh bagian Gudang. Barang-
barang yang diterima akan diinput ke komputer oleh PPIC & F&A.
119
2. Pembelian Spare Part dan Barang Lain-lain (Lokal)
Proses diawali dengan penerimaan PP dari semua Dept.Terkait. Pembayaran bisa
dilakukan secara tunai melalui SOP Petty Cash, kecuali jika dilakukan kembali
penawaran harga kepada supplier oleh bagian Purchasing. Jika harga sudah disetujui
maka barang akan diterima oleh Dept.Terkait di Pabrik, dan PPIC serta F&A akan
memasukkan data ke komputer.
3. Pembelian Barang Import
Permintaan pembelian dilakukan oleh Dept.Terkait, dan pembayaran SOP di muka
oleh bagian F&A. Bagian Purchasing akan membuat PO yang kemudian disetujui oleh
Director. Barang diterima oleh bagian Gudang beserta STPB dan bagian PPIC serta
F&A akan menginput data ke komputer.
4. Evaluasi Supplier
Proses dimulai dari Bagian Purchasing yang meminta penawaran harga dan
membandingkan penawaran yang dilakukan. Jika calon Supplier tidak terpilih, bagian
Purchasing masih mempertimbangkan Supplier untuk produk lain. Namun jika Supplier
lolos dalam seleksi, data akan dimasukkan ke dalam Pre-Approved Vendor, dan kembali
dilakukan evaluasi. Jika lulus dalam Pre-Approved, maka data akan dimasukkan ke
dalam list Approved Vendor. Section Head akan menyeleksi supplier dan mengecek
STPB dan SRR dari QA oleh bagian Purchasing. Jika evaluasi diterima, maka daftar
supplier akan diupdate, namun jika evaluasi ditolak maka bagian Purchasing akan
membuat surat complaint ke Supplier dan di CC kan ke Director.
5. Pembelian Barang Modal
Proses dimulai dengan penerimaan PPBM dari bagian Plant yang disetujui oleh
Director. Jika Supplier tercantum di dalam Approved Vendor List, maka Pre-Vendor list
120
akan diupdate. Sedangkan jika supplier tidak tercantum di dalam Approved Vendor list,
bagian Purchasing akan meminta penawaran harga ke Supplier. Jika harga telah sesuai,
akan dibuat PO dan menerima CPO dari Supplier. Penerimaan barang dilakukan oleh
Dept.Terkait di Plant, beserta STPB. Bagian Accounting akan menerima dan
memverifikasi tagihan dari Supplier.
3.7.3 Production Planning & Inventory Control (PPIC)
1. Perencanaan produksi.
Departemen PPIC akan menerima Sales Order dari Dept.Marketing oleh Planning &
Doc. Supervisor. Kemudian P&D supervisor akan memeriksa stock barang jadi.
• Jika stock digudang > kumulatif jumlah order, maka akan dilakukan pengecekan
stock pada level minimal. Jika stock digudang setelah order < minimal level stock
maka akan diperiksa kapasitas produksi internal dan stock bahan baku. Jika stock
bahan baku memenuhi maka planning & doc. Supervisor akan menjawab
kesanggupan produksi dan delivery kemudian memberikan kepada Marketing.
Jika kapasitas produksi internal tidak memenuhi maka PPIC akan
menginformasikan ke Marketing untuk negosiasi dengan customer. Jika stock
bahan baku tidak tersedia maka akan dibuat PP untuk pembelian bahan baku ke
Purchasing.
• Jika stock digudang < kumulatif jumlah order maka akan diperiksa kapasitas
produksi internal dan stock bahan baku. Jika stock bahan baku memenuhi maka
planning & doc. Supervisor akan menjawab kesanggupan produksi dan delivery
kemudian memberikan kepada Marketing. Jika kapasitas produksi internal tidak
121
memenuhi maka PPIC akan menginformasikan ke Marketing untuk negosiasi
dengan customer. Jika stock bahan baku tidak tersedia maka akan dibuat PP
untuk pembelian bahan baku ke Purchasing.
Selanjutnya Planner akan membuat jadwal produksi. Kemudian Planning & Doc.
Supervisor akan membuat paket internal PO dan diserahkan ke Dept. Cubic/Painting.
Setelah itu akan dilakukan pembandingan produksi aktual harian dengan jadwal
produksi. Jika diperlukan perbaikan, maka akan dilakukan penjadwalan ulang oleh
Planning&Doc. Supervisor.
2. Pengendalian barang yang dipasok milik pelanggan.
Dept. PPIC menerima info kedatangan barang milik pelanggan dari pelanggan,
kemudian Dept.Warehouse akan menyiapkan tempat untuk barang yang akan datang.
Setelah barang datang, dept. Warehouse akan memeriksa jumlah dan kondisi barang
tersebut berdasarkan SOP Pemeriksaan kedatangan bahan baku subcont/barang milik
pelanggan. Jika tidak sesuai maka akan diberitahukan oleh Dept.PPIC dan Marketing
head bahwa barang akan dikembalikan ke pelanggan oleh QA (Quality Assurance).
Apabila sesuai maka barang akan ditempatkan pada lokasi yang telah disiapkan
Warehouse. Kemudian Dept. Warehouse akan membuat STPB(surat tanda penerimaan
barang) dan menandatangani surat pengantar customer dan menempel identitas bahan
baku. Jika ada perubahan barang akibat barang rusak atau hilang maka akan
diberitahukan kepada Dept. PPIC dan Marketing.
3. Penerimaan bahan baku/barang dari supplier.
Dept. PPIC akan menerima purchase order (PO) atau rekapan PO dari Dept.
Purchasing dan akan diteruskan ke Warehouse. Warehouse akan menerima dan
menghitung bahan baku yang datang dari supplier. Jika ada keperluan mendesak, maka
122
akan dilakukan diskusi antara PPIC, Cubic, dan QA. Jika tidak ada keperluan mendesak,
maka Warehouse akan memeriksa barang berdasarkan SOP pemeriksaan kedatangan
bahan baku/barang subcont/barang milik pelanggan. Jika status barang tidak OK, maka
akan diberitahukan kepada PPIC Section Head dan Purchasing, kemudian barang akan
dikembalikan ke pemasok oleh Warehouse. Jika status barang OK, maka Warehouse
akan membuat STPB dan menempel identitas bahan baku, serta menempatkan barang di
Warehouse. Selanjutnya, Dept.Planning & Doc. Supervisor akan mengupdate dan
mencetak daftar stock barang jadi.
4. Pengeluaran barang dari gudang
Dept. PPIC akan menerima permintaan barang dari departemen terkait, kemudian
Warehouse akan mengeluarkan bahan baku/barang blank. Setelah itu, Planner akan
memperbaharui data.
5. Penerimaan barang dari Quality
Warehouse akan menerima barang jadi dari OQC, kemudian memeriksa jumlah,
kondisi box, dan label produksi. Jika tidak sesuai, maka akan diberitahukan dan
dikembalikan ke OQC. Jika sesuai, maka Warehouse akan memperbaharui data di
komputer.
6. Pengiriman barang jadi ke pelanggan
Dept. PPIC akan me-review receipts dan delivery schedule. Jika perlu direvisi, maka
Planner akan melakukan revisi atas receipts dan delivery schedule. Jika tidak diperlukan
revisi, maka Warehouse akan menyiapkan dan memasukan barang ke truk selanjutnya
mengisi BBYD(bukti barang yang dimuat). Kemudian PPIC Admin akan membuat surat
jalan dan memperbaharui data stock.
123
7. Pengontrolan investasi dan penggunaan spare part
Manager yang memerlukan akan mengidentifikasi sparepart yang akan dibeli. Jika
sparepart masih bisa diperbaiki, maka Bagian Maintenance akan melakukan perbaikan
dan mengembalikan sparepart yang rusak ke Gudang sparepart. Jika sudah tidak bisa
diperbaiki, maka akan dibuat permintaan sparepart oleh Dept. yang terkait dengan
otorisasi Dept. Head ke Gudang sparepart. Kemudian Bagian Maintenance akan
membuat permintaan pembelian sparepart. Setelah barang diterima dari supplier, maka
barang akan diperiksa kondisi dan jumlah oleh gudang sparepart dan Dept.terkait. Jika
kondisi sparepart tidak sesuai, maka sparepart akan dikembalikan ke supplier dan
menginformasikan ke supplier untuk pengiriman sparepart baru. Jika kondisi sparepart
sesuai, maka akan dibuat surat tanda penerimaan barang oleh Gudang sparepart.
Kemudian barang akan diberikan ke departemen yang meminta. Selanjutnya gudang
sparepart akan memperbaharui data stock.
8. Sub-Contractor untuk ekspedisi
Dept. PPIC akan mengecek jumlah barang yang dikirim, apakah melebihi kapasitas?
Jika tidak melebihi kapasitas, maka akan dilakukan pengiriman barang menggunakan
angkutan internal. Jika melebihi kapasitas, maka akan dilakukan pengecekan jasa Sub-
Contractor. Jika tidak ada Sub-Contractor yang tersedia, maka PPIC akan men-develop
sub-Contrator ekspedisi baru. Jika ada Sub-Contractor yang tersedia, maka akan
dilakukan update daftar permintaan subcont ekspedisi. Selanjutnya akan dibuat
permintaan subcont ekspedisi dan dilakukan pembayaran. Jika pembayaran bersifat
tunai, maka PPIC akan melakukan pembayaran berdasarkan SOP Petty Cash. Jika
124
pembayaran tidak bersifat tunai, maka Dept. Purchasing akan membuat PO berdasarkan
daftar permintaan subcont ekspedisi.
3.7.4 Marketing
1. Pengembangan Proyek Baru
Proses diawali bila Dept.Marketing menerima permintaan proyek baru. Jika
kemampuan teknis memadai, maka akan dibuat Form Pengembangan Proyek Baru dan
diberikan ke NPD (Tahap Design), serta SOP Pembuatan Sample/Trial dan diajukan ke
customer. Jika customer menerima pengajuan sample tersebut, maka Dept.Marketing
akan membuat Sales Quotation/confirmation dan diberikan ke Customer. Quotation
yang diterima akan dilanjutkan untuk penerimaan Letter of Intent/Confirmation Order
dan membuat jadwal pengembangan proyek baru. Formulir pengembangan proyek baru
diberikan ke NPD (Tahap PP Test), kemudian akan dibuat SOP Persiapan JIG Baru atau
SOP Pembuatan Sample/Trial. Dept.Marketing mengajukan Prod.Spec/PP Test Report
ke Customer untuk di-approved. Jika Customer menyetujui, maka akan direncanakan
SOP follow up PO Customer tersebut (MKT), dan SOP Pre Mass Production
(CBC/PTG). Proyek baru juga akan dilakukan tahap review.
2. Follow up PO Customer
Dept.Marketing menerima PO/jadwal pengiriman/Sales confirmation/Surat
Pengantar dari Customer dan akan diperiksa item, jumlah order, harga, tanggal, tanda
tangan, dll. Jika terdapat masalah, Dept.Marketing akan memberitahukan ke Customer
untuk melakukan revisi PO/Jadwal kirim. Jika tidak terdapat masalah, Adm.akan
membuat SO dan diberikan ke Planning dan Doc.SPV untuk dibuatkan jadwal
kesanggupan produksi. Setelah itu, Adm.akan menerima umpan balik dari bagian PPIC.
125
Jika terdapat masalah pada umpan balik tersebut, maka umpan balik akan diberikan
kembali ke customer dan didiskusikan. Namun jika tidak terdapat masalah pada umpan
balik yang diberikan, MKT akan menerima SO dan memberikan SO tersebut ke
Planning&Doc.SPV.
3. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Dept.Marketing menentukan pelanggan yang akan diukur tingkat kepuasannya
melalui kuesioner yang akan dikirim ke pelanggan. Dept.Marketing menerima dan
mengevaluasi kuesioner yang telah diisi pelanggan, dan Sales / Dept.Terkait
menganalisa hasil pengukuran kepuasan pelanggan. Dept.Marketing membuat laporan
hasil pengukuran kepuasan pelanggan, dan melakukan follow up sesuai hasil tersebut,
serta melakukan review atas tindakan perbaikan yang diambil dalam meeting. Jika hasil
review menandakan ketidak-efektifan, proses kembali pada tahap melakukan follow up
atas hasil pengukuran kepuasan pelanggan.
3.7.5 Quality Assurance
1. Kontrol dan Penggantian Sampel
QA Sec.Head menerima approved sample dari Sales, kemudian QA Supervisor akan
memberi label master sample/duplikat sample. QA Supervisor mencatat dalam daftar
sample tersebut. Jika tidak ada perubahan material/warna, akan dianalisa kondisi
duplikat sample. Kondisi duplikat sample yang tidak memenuhi syarat, akan dilanjutkan
oleh QA Sec.Head dimana bagian tersebut akan mendapatkan kembali duplikat sample
yang sama kualitasnya dengan master sample.
126
2. Pemeriksaan kedatangan bahan baku/barang subkontraktor/barang milik pelanggan
QA Supervisor menerima Surat Jalan dari bag.PPIC, dan IQC akan memeriksa
barang yang datang. Jika barang tersebut tidak layak, maka IQC akan membuat Non
Conformity. Untuk keperluan yang mendesak, barang akan dikembalikan ke Supplier
oleh PPIC, dan bag.PPIC mendapatkan informasi penggantian barang tersebut. Jika
barang yang datang memenuhi syarat, IQC akan langsung melakukan trial. Barang yang
termasuk dalam CUBIC akan dilakukan pemeriksaan trial oleh SPV IQC. Jika
pemeriksaan layak, IQC akan memberi label dan barang diberikan ke bag.Gudang.
Namun jika pemeriksaan memperoleh hasil belum layak, SPV IQC akan
menginformasikan ke Supplier/Customer dan diperbaiki.
3. Pemeriksaan Kualitas Inline
LQC menyiapkan alat kerja dan spesifikasi produk, kemudian mengambil 2 sample
setiap shift dan melakukan pemeriksaan inline. Jika hasil pemeriksaan tidak layak, hasil
tersebut akan diinformasikan ke CBC/PTG SPV untuk dilakukan perbaikan. Perbaikan
yang masih belum layak diterima, barang akan diberi label reject dan diberikan ke
Gudang untuk dimusnahkan. Namun jika perbaikan sudah layak, barang akan diberi
label hold dan dimasukan ke gudang.
4. Pemeriksaan Kualitas Outgoing
Proses diawali saat OQC melakukan pemeriksaan kualitas. Jika kualitas tidak
memenuhi syarat, OQC akan menginformasikan ke Cubic/Painting dan menempel label
hold atau project. Namun jika kualitas memenuhi syarat, OQC akan memberi stempel
passed di PP label, dan membuat laporan harian kualitas outgoing. Barang diberikan ke
Gudang dan dilakukan SOP Penerimaan barang dari QA (PPIC).
127
3.8 Kondisi Bisnis Perusahaan PT Cubic Indonesia
PT Dynaplast Cubic Indonesia berdiri sejak tahun 1997 dan memulai operasi
perusahaan dalam bidang printing dan painting untuk produk akhir yang berbahan
plastik dengan menggunakan teknologi Cubic Printing. Teknologi ini Pertama kali
diciptakan di Jepang oleh perusahaan pionir di Jepang yang bernama Taica Coorporation
Jepang (Cubic Jepang) pada tahun 1972.
Teknologi ini dipakai di Indonesia pada tahun 1997 dengan berdirinya PT Dynapalst
Cubic Indonesia tersebut. Pada tahun 1998 terkena dampak krisis moneter, sehingga
perusahaan baru mulai beroperasi pada tahun 1999.
Pada tahun 2004 terjadi perubahan manajemen sehingga nama perusahaan berubah
menjadi PT Cubic Indonesia yang berpisah dengan PT. Dynaplast tbk. Data pada tahun
2007 menunjukkan bahwa di dalam 27 negara terdapat 43 lisensi teknologi, salah satu
teknologi lisensi yang ada adalah teknologi yang digunakan PT CUBIC INDONESIA.
Teknologi Cubic Printing ini diciptakan untuk mengakomodasi kepentingan otomotif.
Jadi dengan perkembangan produksi otomotif di Indonesia maka didirikanlah PT
CUBIC INDONESIA.
Teknologi Cubic Printing ini sudah menjadi Trade Mark dari tahun 1972- 1982
yang awalnya dimulai di Jepang dan berkembang ke negara lain. Kualitas yang
dihasilkan dari teknologi Cubic Printing ini sudah dipercaya dalam dunia otomotif
seperti Toyota yang berproduksi di Jepang bekerjasama dengan Cubic Jepang dan untuk
produksi Toyota di negara lain tetap memakai jasa dari Cubic di negara masing-masing
tempat mobil diproduksi. PT CUBIC INDONESIA menguasai 90% pasar otomotif di
Indonesia dalam penyediaan jasa cubic printing dan painting. 20% Bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi masih diimpor dari Jepang (pembelian import
128
dilakukan setiap 3 bulan) dan 80 % sudah lokalisasi. PT. Cubic Indonesia sangat
menjaga kualitas produknya dengan mengikuti Standar Produksi dan membentuk
departemen Quality Assurance untuk memeriksa kembali setiap hasil produksi. Setiap
retur dari customer akan diproses dengan cepat dan kemudian akan melakukan
pengiriman barang kembali kepada customer.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT CUBIC INDONESIA tidak hanya
memproduksi barang pada bidang otomotif saja melainkan mulai melakukan inovasi
untuk produk household dan elektronik. Persentase penjualan untuk bidang otomotif
adalah 95,5% (berdasarkan data per September 2009) dari total penjualan PT CUBIC
INDONESIA. Proses produksi dalam perusahaan dibagi menjadi dua jenis produksi,
yaitu Cubic Printing dan Painting. Persentase tingkat penjualan untuk Cubic Printing
adalah 58,67% (berdasarkan data per September 2009) dari total penjualan. Sedangkan,
persentase tingkat penjualan untuk Painting adalah 41,33% (berdasarkan data per
September 2009) dari total penjualan. Berikut adalah customer untuk jenis produksi
Cubic Printing pada PT CUBIC INDONESIA :
1. PT. Sugity Creatives
2. PT. Tara Kusuma Indah
3. PT. Agung Mulia
4. PT. Tri Mentari Niaga
5. PT. Hartono Istana Teknologi
6. PT. ISI
7. PT. Monagro Kimia
8. PT. Abadi Barindo Autotech
9. PT. Broco Mutiara Electrical
129
10. PT. Hyundai Mobil Indonesia
11. PT. SANYO
12. PT. Proton
13. Kobe Artistik-Rail
14. PT. Prima Komponen Indonesia
15. PT. Astra Internasional Tbk
16. PT. Interglobal Electric Parts
Berikut adalah customer untuk jenis produksi Painting pada PT CUBIC INDONESIA :
1. PT. Indonesia NS
2. PT. Progress Toyo Indonesia
3. PT. Panasonic
4. PT. Dynaplast IV
5. PT. ISI
6. PT. Broco Mutiara Electrical
Tingkat pertumbuhan penjualan di PT. Cubic Indonesia dari bulan Januari
sampai dengan September 2009 digambarkan pada grafik berikut ini :
0
500000
1000000
1500000
2000000
2500000
3000000
Janu
ari
Febr
uari
Mar
et
April
Mei
Juni
Juli
Agu
stus
Sept
embe
r
September 2009 Sales Result
Series1
Gambar 3.8 Sales Result Januari-September 2009
130
Tabel 3.1 Data Penjualan PT CUBIC INDONESIA bulan September 2009
No Customer Sales % Cubic Sales %Total Sales Sales Accumulation %
A. CUBIC PRINTING
1 PT. Sugity Creatives 993.789.144 77,75% 45,62% 7.046.885.684 37,15%
2 PT. Tara Kusuma Indah 88.225.000 6,90% 9,80% 270.727.500 1,43%
3 PT. Agung Mulia 30.210.000 2,36% 1,39% 63.765.000 0,34%
4 PT. Tri Mentari Niaga 29.663.500 2,32% 1,36% 284.359.520 1,16%
5 PT. Hartono Istana Teknologi 28.983.500 2,27% 1,33% 310.555.462 1,64%
6 PT. ISI 23.954.868 1,87% 1,10% 394.311.708 2,08%
7 PT. Monagro Kimia 18.662.550 1,46% 0,86% 745.996.925 3,93%
8 PT. Abadi Barindo Autotech 13.420.800 1,05% 0,62% 219.538.200 1,50%
9 PT. Broco Mutiara Electrical 12.789.725 1,00% 0,59% 99.123.580 0,52%
10 PT. Hyundai Mobil Indonesia 10.000.500 0,78% 0,5% 91.123.580 0,48%
11 PT. SANYO 8.410.500 0,66% 0,4% 45.349.500 0,24%
12 PT. Proton 5.818.181 0,46% 0,27% 8.181.817 0,04%
13 Kobe Artistik-Rail 5.758.200 0,45% 0,26% 102.250.000 0,54%
14 PT. Prima Komponen Indonesia 2.354.000 0,18% 0,1% 26.628.573 0,14%
15 PT. Astra Internasional Tbk 386.000 0,03% 0,02% 326.683.500 1,72%
16 PT. Interglobal Electric Parts 298.520 0,02% 0,01% 9.653.610 0,05%
Ret urn (402.313)
131
Other 217.447.044 1,15%
Sub Total Cubic: 1.278.168.532 99,58% 58,67% 10.262.268.985 54,10%
B. PAINTING
1 PT. Indonesia NS 835.374.675 92,77% 38,34% 7.662.294.340 40,39%
2 PT. Progress Toyo Indonesia 33.223.250 3,69% 1,52% 333.942.100 1,76%
3 PT. Panasonic 16.494.940 1,83% 0,76% 284.716.005 1,50%
4 PT. Dynaplast IV 10.337.293 1,15% 0,47% 137.498.199 0,72%
5 PT. ISI 3.873.744 0,43% 0,18% 76.921.488 0,41%
6 PT. Broco Mutiara Electrical 1.146.650 0,13% 0,05% 272.469.937 0,44%
Ret urn (130.648.437)
Other 70.738.450
Sub Total Painting : 900.450.552 100,00% 41,33% 8.707.932.082 45,90%
Total Sales September ’09 : 2.178.619.084 100,00% 18.970.201.067 100,00%
132
3.9 Kondisi Teknologi dan Sistem Informasi PT Cubic Indonesia
Saat pertama kali beroperasi PT Cubic Indonesia yang dahulunya bernama PT
Dynaplast Cubic Indonesia sudah menerapkan teknologi informasi untuk pengembangan
aplikasi software Manufacturing Knowledge (MK). MK merupakan produk dari
Computer Associates di USA. Aplikasi ini bertujuan untuk membantu proses bisnis yang
berjalan dalam PT Cubic Indonesia. Software MK sudah dilengkapi dengan laporan
yang bisa di convert datanya ke Microsoft excel atau word. Database yang dipakai
adalah SQL. MK ini juga mempunyai pembatasan hak akses bagi user-user. Pembatasan
hak akses tersebut tergantung dari keputusan manajemen. Software MK ini merupakan
software semi-terintegrasi. Adapun modul-modul yang ada di dalam aplikasi
Manufacturing Knowledge ini adalah :
1. Modul Production, yang terdiri dari Master Production Scheduling (MPS) dan
Material Requirement Planning (MRP).
2. Modul Sales.
3. Modul Purchasing.
4. Modul Inventory Control.
5. Modul Finance and Accounting.
6. Modul LOT Control.
Selain software MK, perusahaan juga menggunakan software Stream Payroll untuk
membantu divisi General Affairs and Personnel dalam perhitungan gaji karyawan.
Software ini akan mencatat kehadiran karyawan lewat fingerprint dan sekaligus dapat
menginput data kehadiran karyawan dari kartu absensi sehingga bagian GA&P dapat
mengontrol absensi karyawan dan absensi tersebut secara otomatis akan terintegrasi ke
fungsi Payroll (Pembayaran gaji/ upah) untuk perhitungan gaji per bulan dan kemudian
133
mencetak laporan gaji yang akan di berikan ke bagian Accounting untuk pembayaran
gaji. Untuk kegiatan lain di GA&P masih dilakukan secara manual. Contohnya:
Perhitungan biaya lembur, Penilaian prestasi, cuti karyawan, penerimaan karyawan baru,
dan pemeliharaan kesehatan karyawan.
Untuk membantu pengembangan dan maintenance dari aplikasi ini, maka
dibentuklah divisi IT yang bertanggung jawab dalam prosedur-prosedur berikut :
a. Pengendalian User dan Data MK
Manager/Ass.Mgr menentukan jobdesc user untuk aplikasi MK, kemudian
jobdesc dan user diinformasikan ke Dept.IT. IT Officer akan membuat nama,
password dan menu. Jika tidak ada perubahan jobdesc/user, maka aplikasi MK
akan diimplementasikan untuk user tersebut, serta melakukan backup data.
b. Pengendalian Data MK & Backup
Proses diawali dari Dept.IT yang menerima permintaan perubahan data MK dari
user. Jika data dapat diubah, maka IT Section Head akan melakukan perubahan
data tersebut, kemudian menyimpan dan melakukan backup data.
c. Perbaikan Software dan Hardware
Dept.IT menerima informasi kerusakan software/hardware dari user, kemudian
IT Section Head akan mengecek penyebab kerusakan tersebut. Jika data tidak
dapat diperbaiki sendiri, maka akan dibuat permintaan pembelian. Namun jika
data dapat diperbaiki sendiri, akan dianalisa apakah perlu pergantian sparepart.
Jika diperlukan, maka dibuat permintaan pembelian. Namun jika tidak
diperlukan pergantian sparepart, maka IT Section Head akan melakukan
perbaikan serta mengisi log book setelah selesai perbaikan.
134
Infrastruktur yang dimiliki oleh PT Cubic Indonesia saat ini adalah :
1. Hardware
Untuk mendukung proses bisnis, saat ini perusahaan memiliki perangkat keras yang
meliputi :
a. Personnel Computer yang terdiri dari :
- PC untuk Client : ada 20 komputer (Pentium 4, 1,8 MHz, 512 Mb / 1 Gb, 40-
80 HD)
- PC untuk server ( IBM Pentium 4, 2 Gb, 80 HD)
b. 6 Printer yang terdiri dari berbagai jenis merk :
- Laserjet
- Ink jet
- Dot matrix
c. 1 buah Modem dengan menggunakan jaringan Speedy yang terdapat di server.
2. Software
Perangkat lunak yang digunakan adalah :
a. Windows yang terdiri dari :
Windows untuk Client = Windows 2000
Windows untuk Server = Windows NT
b. Database menggunakan Ms SQL 2000
c. Antivirus menggunakan AVG (Free)
d. Ms Office 2003
e. Aplikasi Manufacture Knowledge
f. Aplikasi Stream Payroll
135
3.10 Analisis Value Chain
Analisis value chain bertujuan untuk mendeskripsikan line of business yang
dimiliki perusahaan, sehingga perusahaan dapat melihat apakah investasi ERP yang akan
dilakukan sudah selaras dengan line of business yang dimiliki perusahaan atau tidak.
Informasi yang mengalir di dalam perusahaan, perlu dikonsentrasikan ke dalam
setiap aktivitas bisnis sesuai dengan kebutuhannya. Analisis value chain digunakan
untuk menggambarkan semua aktivitas perusahaan yang dikelompokkan berdasarkan
perannya dalam perusahaan, apakah menjadi aktivitas utama (primary activities) ataukah
aktivitas pendukung (support activities). Analisis ini akan membantu mengetahui alur
informasi pada setiap aktivitas bisnis dan nilai tambah yang dapat diberikan oleh PT.
CUBIC INDONESIA pada tiap aktivitasnya.
Value Chain terdiri atas dua kegiatan, yaitu kegiatan utama dan kegiatan
penunjang. Pada kegiatan utama digambarkan mulai dari awal pemesanan barang,
pemrosesan atau produksi barang, sampai pengiriman barang ke pelanggan.
Kegiatan Utama terdiri dari :
• Inbound Logistic : pada aplikasi MK terdapat modul pembelian yang menangani
pembelian bahan baku, modul inventory control yang menangani barang masuk
dan keluar. Bahan baku dan barang jadi akan dicatat di dalam inventory control.
• Operation : pada aplikasi MK terdapat modul perencanaan produksi namun
perusahaan tidak menggunakan modul tersebut. Kegiatan di dalam perusahaan
mencakup perencanaan produksi yang dibuat secara manual, pengubahan bahan
baku menjadi barang jadi (proses produksi), packaging, dan pengecekan kualitas
dimana sample (contoh) diambil secara random.
136
• Outbound Logistic : kegiatannya meliputi pengiriman barang yang telah
diproduksi ke pelanggan. Dalam pengiriman barang diberikan invoice dan faktur
pajak standar ke pelanggan sebagai bukti penagihan yang harus dibayar dan
diberikan jangka waktu pembayaran. Perusahaan terus melakukan monitoring
untuk setiap pengiriman produk ke pelanggan.
• Sales and Marketing : dalam kegiatan ini dilakukan pemasaran produk dan
penerimaan pesanan dari pelanggan, penelitian pasar dimana menganalisis
kebutuhan pelanggan, dan menganalisis penjualan yang meliputi penjualan
sebelumnya dan perkiraan penjualan yang akan datang. Modul penjualan pada
aplikasi MK hanya terbatas dalam menangani pencatatan transaksi penjualan dan
pembuatan faktur penjualan. Penentuan harga barang ditentukan berdasarkan
History Sample Report yang dibuat secara manual oleh bagian produksi.
• Service : perusahaan memberikan layanan yang memuaskan untuk pelanggan
dimana barang yang rusak dapat diretur dan perusahaan juga memberikan respon
terhadap keluhan pelanggan.
Sedangkan kegiatan penunjang merupakan hal-hal yang diperlukan untuk
mengontrol dan mengembangkan bisnis sehingga dapat memberikan nilai
tambah secara tidak langsung bagi bisnis.
Kegiatan Pendukung terdiri dari :
• Infrastructure, infrastruktur yang ada dalam perusahaan, yaitu :
- Memiliki mesin-mesin yang handal.
- Sistem informasi yang semi terintegrasi.
- Gedung untuk proses produksi seperti pabrik.
137
- Hardware dan software yang menunjang.
- Fasilitas seperti AC
- Peralatan dan perlengkapan seperti meja, kursi, kertas, tinta, dan lain-lain.
• General Affairs and Personnel menggunakan Stream Payroll System yang
membantu menangani absensi karyawan untuk proses perhitungan gaji
karyawan.
• Product and Technology Development : perusahaan masih menggunakan sistem
semi terintegrasi, dimana terdapat beberapa modul yang tidak digunakan dan
perusahaan ini menggunakan aplikasi yang belum bisa mendukung operasional
perusahaan secara keseluruhan.
• Procurement : perusahaan memiliki beberapa vendor yang membantu
penyediaan bahan material agar selalu tersedia ketika dibutuhkan dan tidak
kelebihan stock, serta melakukan analisis supplier sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan perusahaan.
138
Infrastructure Aktivitas :
- Menangani pengelolaan manajemen umum, akuntansi, keuangan,
administrasi.
Value
added
–
Cost
=
Profit
Human
Resources
Management
Aktivitas :
Menangani pengelolaan SDM Perusahaan yang meliputi :
- Perekrutan karyawan
- Pelatihan karyawan
Product &
Technology
Development
Aktivitas :
- Pengembangan aplikasi antara lain : evaluasi sistem yang berjalan,
membuat aplikasi sesuai dengan kebutuhan pemakai, memelihara dan
mengembangkan sistem, melakukan back-up.
Procurement Aktivitas :
- Pembelian bahan baku local dan import
- Pembelian sparepart, barang modal, dan barang lain
- Melakukan evaluasi supplier
INBOUND
LOGISTICS
OPERATIONS OUTBOND
LOGISTICS
SALES &
MARKETING
SERVICING
Aktivitasnya:
- Menangani
proses
pengadaan
barang
- Mengatur stock
barang
minimum
Aktivitasnya:
- Menangani
penilaian kualitas
produk
Aktivitasnya:
- Monitoring
delivery
/shipping
barang ke
customer
Aktivitasnya:
- Analisa pasar,
promosi,
penjualan.
Aktivitasnya :
- Menangani
komplain
customer
Gambar 3.9 Value Chain PT.CUBIC INDONESIA
139
3.11 Permasalahan yang ditemukan pada PT CUBIC INDONESIA
Masalah-masalah yang ditemukan pada PT CUBIC INDONESIA adalah :
1. User harus melakukan penginputan ulang atas setiap data transaksi yang ada
dan data tidak secara otomatis terupdate ketika terjadi perubahan data pada
departemen lain.
Kriteria : Sistem yang baik yaitu sistem yang dapat mengintegrasikan
modul-modul atau fungsi-fungsi yang ada sehingga tidak perlu melakukan
penginputan ulang karena data secara otomatis terintegrasi. (Wawan, 2007,
p90).
Sebab : Sistem yang berjalan saat ini belum bisa mengintegrasikan seluruh
departemen yang ada dalam perusahaan.
Akibat : Produktivitas jam kerja karyawan semakin berkurang karena harus
melakukan penginputan kembali.
Rekomendasi : Berdasarkan kriteria yang ada, untuk mengatasi masalah ini
maka sebaiknya perusahaan menggunakan sistem yang berbasis ERP yang
dapat mengintegrasikan departemen yang ada dalam perusahaan, sehingga
penginputan data hanya dilakukan sekali saja dan departemen lainnya dapat
mengakses data tersebut sesuai dengan kebutuhan dan hak akses yang telah
ditentukan.
2. Kebutuhan proses bisnis perusahaan belum bisa diakomodir sepenuhnya oleh
sistem yang sedang berjalan saat ini. Kebutuhan tersebut adalah :
a. Perhitungan Cost Accounting untuk menentukan harga jual atas produk
baru.
140
b. Penentuan Bill of Material untuk produk yang baru.
c. Pengontrolan atas persediaan dengan menggunakan Material
Requirement Planning (MRP).
d. Penentuan sales forecast untuk setiap periode akuntansi.
Kriteria :
a. Order untuk material dan service secara langsung dikaitkan dengan
sistem cost accounting, sehingga cost center dapat ditentukan
langsung. (Wawan, 2007, p76).
b. Setiap perusahaan produksi bergantung pada Bill Of Material yang
secara tepat dapat mengidentifikasi komponen yang dibutuhkan untuk
memproduksi produk. Menyederhanakan dan menetapkan standard
untuk manajemen BOM sangat bersifat esensial untuk peningkatan
laba perusahaan manufaktur.
(http://www.mastercontrol.com/solutions/bill_of_materials_software.
html)
c. Untuk Sales and Distribution : Dalam kerangka kerja MRP,
permintaan konsumen dari penjualan dapat diteruskan ke bagian
pembelian (Purchasing). Artinya, ketika membuat sebuah permintaan
pembelian, dapat dikaitkan dengan order dari konsumen
tertentu.(Wawan, 2007, p77)
d. Sales forecast ialah anggaran yang merencanakan secara lebih
terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan
datang. Hal ini berarti bahwa sales forecast dapat membantu
manajemen dalam mengendalikan kegiatan perusahaan, karena sales
141
forecast merupakan alat perencanaan dan pengendalian.(Munandar,
2001, p49)
Sebab : Sistem yang digunakan saat ini belum menyediakan fitur untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Akibat : pelaksanaan kebutuhan tersebut masih dilakukan secara manual dan
membutuhkan waktu yang lama.
Rekomendasi : Menggunakan aplikasi yang dapat memenuhi semua
kebutuhan tersebut, sehingga dapat mempercepat pemrosesan setiap
kebutuhan perusahaan secara optimal.
3. Penentuan delivery time membutuhkan waktu yang lama
Kriteria : Database manufaktur mendefinisikan bagaimana cara produk
dibuat dan perusahaan berfokus pada usaha menyederhanakan proses di
manufaktur dan proses bisnis. Sistem dapat mendefinisikan secara realistik
perencanaan sales dan operasi yang mencakup semua permintaa, order sales
memiliki rencana delivery yang realistik, dan jadwal digunakan secara aktual
untuk mengkoordinasikan aktivitas supply chain. (Wawan, 2007, p117).
Sebab : Pengecekan material untuk mendukung proses produksi masih
dilakukan secara manual.
Akibat : Konfirmasi atas delivery time kepada customer menjadi lama.
Rekomendasi : menggunakan aplikasi yang dapat melakukan pengontrolan
atas ketersediaan material secara otomatis, serta aplikasi yang dapat
melakukan perhitungan terhadap delivery time sesuai dengan ketersediaan
material, sehingga dapat memberikan usulan delivery time.
142
4. Kurangnya pengendalian ketika terjadi pembatalan atas purchase order yang
telah dibuat karena pembatalan hanya dilakukan secara fisik, tetapi tidak
secara sistem.
Kriteria : Sistem harus dapat di-kustomisasi sesuai dengan derajat
kustomisasi yang diperlukan. Sistem dapat menyediakan arsitektur software
yang memungkinkan penambahan atau kustomisasi operasi. Kode tambahan
tersebut harus sesuai dengan kerangka kerja sistem itu sendiri. (Wawan,
2007, p91).
Sebab : Tidak tersedia perubahan status PO untuk pembatalan di dalam
aplikasi MK.
Akibat : Purchase Order di sistem masih berstatus available.
Rekomendasi : Meningkatkan pengendalian dalam pemrosesan pembelian
dan menggunakan sistem yang baru yang menyediakan fitur untuk
melakukan pembatalan atas PO yang telah dibuat atau melakukan
kustomisasi sesuai kebutuhan perusahaan.
5. Terdapat beberapa modul dalam aplikasi MK yang tidak digunakan oleh
user.
Kriteria : Sistem yang baik idealnya menyediakan program pelatihan baik
secara teknis maupun konseptual bagi para konsumennya. (Wawan, 2007,
p96).
Sebab : Tidak adanya training awal bagi para user sebelum menggunakan
sistem.
143
Tidak dilakukan perencanaan yang matang saat akan mengimplementasikan
sistem. Sistem yang akan diimplementasikan tidak disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.
Akibat : Sistem yang ada sekarang ini menjadi useless sehingga perusahaan
tidak dapat memperoleh manfaat yang optimal dari penggunaan sistem
karena pada kenyataannya pekerjaan yang seharusnya dapat dilakukan
dengan sistem, tetap harus dikerjakan secara manual.
Rekomendasi : Melakukan training terhadap setiap karyawan yang akan
menggunakan sistem. Proses penentuan kebutuhan perusahaan harus di
tentukan dengan jelas sebelum sistem diimplementasikan.
6. Server yang sudah sangat lama versinya dan Server tidak bisa di upgrade
untuk tingkat Windows yang lebih terbaru.
Kriteria : Salah satu kriteria atas sistem yang baik, yaitu sistem tersebut
harus bersifat maintainable. Hal ini berarti bahwa sistem dapat dengan mudah
di perbaiki ketika terjadi kerusakan dan tidak membutuhkan biaya yang besar
untuk mengatasi kerusakan tersebut.(Mathiassen, Madsen, Nielsen, & Stage,
2000, p178).
Sebab : Windows yang digunakan dalam pemakaian software MK ini adalah
Windows NT yang sudah sangat lama versinya. Server tidak bisa di upgrade
untuk tingkat Windows yang lebih terbaru karena software MK sendiri sudah
tidak pernah di upgrade ke versi terbarunya.
Akibat : Membutuhkan waktu yang lama untuk mengatasi kerusakan
tersebut, karena sulit untuk mencari versi dari Windows NT, begitu pula
144
dengan hardware untuk server akan sulit diperbaiki bila terjadi kerusakan.
Selain itu membutuhkan biaya yang besar untuk memperbaiki kerusakan
yang terjadi karena hardware yang dibutuhkan sudah jarang ditemui. Jika
terjadi kerusakan pada server maka pekerjaan operasional akan terhambat
dan akan sulit untuk ditangani.
Rekomendasi : Mengganti software dengan teknologi yang lebih baru dan
yang bisa di upgrade mengikuti perkembangan software pada umunya.
Dilihat dari masalah yang ada, perusahaan menyadari bahwa belum semua
kebutuhan perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya bisa terakomodasi dengan
baik dengan penggunaan software yang ada sekarang ini (MK). Oleh karena itu,
perusahan berniat untuk mengganti software MK ini dengan teknologi informasi yang
lebih maju, karena software MK sendiri sudah tidak pernah di upgrade ke versi
terbarunya.