bab 3

Upload: fauzan-maulana

Post on 05-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jghffdrrdr

TRANSCRIPT

BAB 3ANALISA KASUS Berdasarkan anamnesis didapatkan bayi laki-laki usia 5 bulan datang dengan keluhan mata dan kulit berwarna kuning yang semakin memberat sejak 4 bulan SMRS. Gejala tersebut menunjukan adanya gangguan pada metabolisme bilirubin atau gangguan aliran bilirubin. Gangguan tersebut dapat berupa peningkatan pemecahan hemoglobin, gangguan konjugasi bilirubin, maupun gangguan aliran bilirubin. Pada pasien ini juga didapatkan tinja yang berwarna dempul, dimana gejala ini disebabkan karena tidak terjadinya pembentukan sterkobillin zat pemberi warna feses, sehingga membuat feses menjadi dempul. Semua keluhan pada pasien seperti kulit kuning, BAB dempul dan BAK berwarna kuning pekat seperti teh, semua gejala tersebut sesuai dengan gejala kolestasis. Diagnosis kolestasis didukung dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yaitu didapatkan ikterik pada sklera dan kulit hal ini disebabkan karena pada jaringan sklera mengandung banyak elastin yang mempunyai afinitas tinggi terhadap bilirubin sehingga pemeriksaan sklera lebih sensitif. Pada pemeriksaan fisik abdomen, hepar teraba 1 cm dari arkus costae kanan dan hepar kiri teraba 0,5 cm dari prosesus xipoideus, permukaan kenyal, tepi tajam, dan konsistensi kenyal. Hal ini menunjukkan adanya hepatomegali. Berdasarkan pemeriksaan penunjang diagnosis kolestasis, pada pasien ini didukung dengan adanya hiperbilirubinemia pada pasien ini dimana kadar bilirubin direk 17,50 mg/dL lebih tinggi dari pada indirek yaitu 3,40, hal ini sesuai dengan teori bahwa dapat dikatakan kolestasis apabila terdapat kadar bilirubin direk lebih dari 0.2 mg/dl dan lebih tinggi daripada bilirubin indirek.Selanjutnya, tujuan utama evaluasi bayi dengan kolestasis adalah membedakan antara kolestasis intrahepatik dengan ekstrahepatik, untuk membedakan keduanya diperlukan pemeriksaan USG abdomen. Pada pasien ini didaptkan kesan USG Abdomen yaitu gambaran chronic liver disease mengarah pada sirosis hepatis dengan asites dan splenomegali ringan masih mungkin gambaran atresia bilier dengan gangguan kontraktilitas kandung empedu DD/ ikterus neonatus hepatitis, Hasil USG menunjukan bahwa pada pasien ini memang terjadi kolestasis, berdasarkan teori penyebab kolestasis intrahepatik diantaranya adalah hepatitis dan kolestasis ekstrahepatik paling banyak disebabkan oleh atrsia bilier.