bab 3

2
19 BAB 3 KESIMPULAN Melanoma koroidal adalah keganasan pada sel menalosit yang melibatkan koroid yang merupakan salah satu dari komponen traktus uvea. Insidensi melanoma koroidal adalah sekitar 6 - 7 / 1.000.000 per tahun. Penyakit ini tidak memiliki predileksi pada jenis kelamin tertentu dan merupakan keganasan intraokular primer yang paling sering pada orang dewasa yaitu sebesar 90% dari seluruh melanoma uvea, sisanya terjadi pada iris dan badan siliar. Penyakit ini biasanya timbul pada usia 40-70 tahun. Beberapa faktor risiko melanoma koroidal yaitu etnis kaukasia yang memiliki mata berwarna terang (biru atau abu abu) dan berkulit putih akibat dari rendahnya kadar melanosit pada koroid dan rendahnya melanin pada pigmen epitel retina, yang menyebabkan populasi manusia dengan kerentanan tersebut kurang terproteksi dari sinar ultraviolet. Pasien melanoma koroidal dapat diterapi secara konservatif, enukleasi, exenterasi/debulking, dan pengobatan paliatif tergantung dari jenis sel, ukuran, dan ada atau tidaknya metastasis. Prognosis melanoma koroidal sangat tergantung pada jenis sel dan lokasinya. Beberapa tumor berkembang sangat lambat dan memiliki prognosis baik. Tumor yang meluas ke PAPER DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN NAMA : ARCHANAA SAMANTHAN NIM : 100100201

Upload: archanaa

Post on 06-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

:)

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 3

19

BAB 3

KESIMPULAN

Melanoma koroidal adalah keganasan pada sel menalosit yang melibatkan koroid

yang merupakan salah satu dari komponen traktus uvea. Insidensi melanoma koroidal

adalah sekitar 6 - 7 / 1.000.000 per tahun. Penyakit ini tidak memiliki predileksi pada

jenis kelamin tertentu dan merupakan keganasan intraokular primer yang paling sering

pada orang dewasa yaitu sebesar 90% dari seluruh melanoma uvea, sisanya terjadi

pada iris dan badan siliar. Penyakit ini biasanya timbul pada usia 40-70 tahun.

Beberapa faktor risiko melanoma koroidal yaitu etnis kaukasia yang memiliki

mata berwarna terang (biru atau abu abu) dan berkulit putih akibat dari rendahnya

kadar melanosit pada koroid dan rendahnya melanin pada pigmen epitel retina, yang

menyebabkan populasi manusia dengan kerentanan tersebut kurang terproteksi dari

sinar ultraviolet. Pasien melanoma koroidal dapat diterapi secara konservatif,

enukleasi, exenterasi/debulking, dan pengobatan paliatif tergantung dari jenis sel,

ukuran, dan ada atau tidaknya metastasis.

Prognosis melanoma koroidal sangat tergantung pada jenis sel dan lokasinya.

Beberapa tumor berkembang sangat lambat dan memiliki prognosis baik. Tumor yang

meluas ke saraf optik atau melalui sklera, lebih ganas dan menyebabkan penyebaran

sekunder.

PAPERDEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATAFAKULTAS KEDOKTERAN USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

NAMA : ARCHANAA SAMANTHANNIM : 100100201