bab 3

22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan hasil belajar dan deskripsi motivasi belajar siswa setelah diajarkan menggunakan metode hypnoteaching dalam STAD. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan ganda, yaitu rancangan deskriptif dan rancangan eksperimental semu (Quasy experimental-design). Rancangan deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran secara nyata tentang motivasi belajar siswa setelah dibelajarkan dengan metode hypnoteaching dalam STAD. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan eksperimental semu (Quasy experimental-design) dengan post-test only, sehingga dalam penelitian ini tidak dilakukan pretes. 23

Upload: aprilyati-susanti

Post on 26-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metodologi penelitian

TRANSCRIPT

36

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Rancangan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaaan hasil belajar dan deskripsi motivasi belajar siswa setelah diajarkan menggunakan metode hypnoteaching dalam STAD. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan ganda, yaitu rancangan deskriptif dan rancangan eksperimental semu (Quasy experimental-design). Rancangan deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran secara nyata tentang motivasi belajar siswa setelah dibelajarkan dengan metode hypnoteaching dalam STAD. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan eksperimental semu (Quasy experimental-design) dengan post-test only, sehingga dalam penelitian ini tidak dilakukan pretes.Pada rancangan eksperimen semu tidak dilakukan randomisasi sampel (tanpa mengacak siswa untuk membuat kelas baru) karena kelas yang terbentuk secara wajar. Bagan rancangan penelitian dapat diliha pada tabel 3.1Tabel 3.1 Rancangan Post-Test Only

SubjekKemampuan AwalPerlakuanPost test

Eksperimen-XO2

Kontrol-YO2

Keterangan:O1: Kemampuan awal siswa dari hasil belajar kognitif sebelumnyaO2 : Hasil post test setelah perlakuanX : Pembelajaran dengan metode hypnoteaching dalam STADY : Pembelajaran dengan metode ekspositoriPenelitian ini melibatkan 3 variabel, yaitu variable control, variable bebas dan variable terikat. Variable kontrolnya yaitu lama mengajar, materi pembelajaran, alat evaluasi dan kemampuan guru. Sedangkan variable bebasnya adalah metode pembelajaran hypnoteaching dalam STAD dan metode ekspositori Dan variable terikatnya adalah hasil belajar dan motivasi belajar siswa pada materi redoks.

3.2 Populasi dan SampelPopulasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2011:80). Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pandaan semester II tahun pelajaran 2013/2014.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono,2011:81). Sampel yang dipilih adalah dua kelas dari semua kelas X dengan menggunakan teknik sampling Cluster Sampling (Area Sampling). Teknik sampling ini melalui dua tahap, yaitu pengundian dua kelas dari semua kelas dan selanjutnya pengundian diantara dua kelas, kelas mana yang akan menjadi kelas control dan kelas eksperimen.

3.3 Instrumen PenelitianInstrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomene alam maupun sosial yang diamati. (Sugiyono,2011:102). Instrumen yang digunakan untuk penelitian harus dirancang dengan sebaik-baiknya untuk memperoleh data empiris sebagaimana mestinya. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua macam instrumen, yaitu instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran.

3.3.1 Instrumen PerlakuanInstrumen perlakuan merupakan seperangkat alat pembelajaran yang digunakan untuk member perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas control. Instrumen tersebut antara lain: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol, Lembar Kerja Siswa (worksheet) untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3.3.2 Instrumen PengukuranInstrumen yang digunakan untuk mengukur hasil perlakuan pada penelitian ini adalah:

3.3.2.1 Instrumen untuk Mengukur Hasil Belajar Kognitif SiswaPada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa adalah soal evaluasi (soal ulangan harian) dengan kriteria C1-C4 menurut taksonomi Bloom. Soal evaluasi yang disusun terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban. Instrumen dibuat berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya dan mengacu pada tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa. Setelah itu, dilakukan validasi isi terhadap soal evaluasi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar dipilih berdasarkan hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan, yaitu dipilih berdasarkan validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal.

3.3.2.1.1 ValiditasValiditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto,2010:211). Dalam pengukuran ini yang digunakan adalah validitas isi dan validitas butir soal.

3.3.2.1.1.1 Validitas Butir SoalPada validasi soal dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment dan perhitungannya menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Untuk penafsiran validitas butir soal digunakan kriteria sebagai berikut: Butir soal dengan r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) menunjukkan instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi terhadap skor total (dinyatakan valid), dan Butir soal dengan r hitung > r tabel (uji 2 sisi dengan signifikansi 0,05) menunjukkan instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi terhadap skor total (dinyatakan tidak valid)

3.3.2.1.2 Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010:221). Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.Perhitungan reliabilitas menggunakan model Alpha dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Model Alpha akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan rumus KR-20. (Arikunto, 2010:230). Rumusnya seperti berikut:

Dengan keterangan:r11= reliabilitas instrumenk= banyaknya butir pertanyaanVt= varians totalp= proporsi subjek yang menjawab betul pada sesuatu butir (proporsi subjek yang mendapat skor 1)

3.3.2.1.3 Tingkat KesukaranTingkat kesukaran berhubungan dengan banyaknya siswa yang bisa menjawab benar soal tes. Suatu butir soal dikatakan baik apabila memenuhi fungsinya dengan tepat. Butir soal yang terlalu sukar tidak bisa mengungkap apa yang diketahui siswa, sedangkan apabila terlalu mudah juga tidak akan berhasil mengungkap apa yang belum diketahui siswa. Untuk itu dalam merumuskan butir soal perlu mempertimbangkan tingkat kesukarannya secara empiric. Rumus yang digunakan adalah

Dimana:P = indeks kesukaranB = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betulJS = jumlah seluruh siswa peserta tes(Arikunto,2009:208)Kriteria tingkat kesukaran (P) butir soal (Arikunto,2009:210) Soal dengan P 0,10 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah

3.3.2.1.4 Daya Beda Butir Soal (D)Daya beda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang mempunyai kemampuan kurang.Besarnya daya pembeda ditunjukkan oleh suatu indeks deskriminasi yang disingkat D. untuk menghitung indeks deskriminasi dapat digunakan rumus:

Dimana:J= jumlah peserta tesJA= banyaknya peserta kelompok atasJB= banyaknya peserta kelompok atasBA= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benarBB= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benarPA= Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar (Arikunto,2009:213)

3.3.2.2 Instrumen untuk Mengukur Motivasi Belajar SiswaPengukuran motivasi belajar siswa dilakukan menggunakan angket setelah dibelajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran hypnoteaching dalam STAD. Dalam angket, pertanyaan yang digunakan adalah pertanyaan tertutup dan terbuka. Lembar penilaian yang digunakan dalam angket tertutup berdasarkan skala Likert, dengan skala pertanyaan mencakup empat pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Kategori pilihan jawaban memiliki bobot masing-masing pilihan jawaban SS=4, S=3, TS=2 dan STS=1.

3.4 Tahap PenelitianPenelitian dilakukan pada semester genap pada materi redoks. Adapun tahap-tahap penelitian adalah sebagai berikut

3.4.1 Tahap Persiapan 1. Melakukan observasi di sekolah yang dijadikan tempat penelitian.2. Pembuatan proposal penelitian.3. Mengurus surat ijin penelitian dari Dekan FMIPA UM kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan.4. Pengembangan instrumen penelitian dan melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.

3.4.2 Tahap Pelaksanaan1. Melihat kemampuan awal siswa dengan cara melihat nilai ulangan harian pada materi sebelumnya.2. Melakukan uji kemampuan awal siswa.3. Mengundi sampel kelas di sekolah untuk mendapatkan dua kelas yang akan digunakan sebagai sampel dari penelitian. Kemudian dua kelas tersebut diambil secara undian untuk dijadikan kelas control dan kelas eksperimen.4. Melaksanakan pembelajaran kimia pada materi redoks. Peneliti memberikan perlakuan yang berbeda kepada kelas eksperimen dan kelas control, dimana kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan metode hypnoteaching dalam STAD dan kelas control diberi perlakuan dengan menggunakan metode pembelajaran ekspositori.5. Memberikan tes kognitif pada kelas eksperimen dan kelas control dengan soal yang sama dengan kode soal berbeda.6. Menyebarkan angket motivasi belajar untuk mengetahui deskripsi motivasi belajar siswa setelah dibelajarkan dengan menggunakan metode hypnoteaching dalam STAD.

3.4.3 Tahap Analisis Data1. Merekap data yang diperoleh2. Menganalisis data yang diperoleh3. Membuat korelasi antara metode hypnoteaching dalam STAD dengan metode pembelajaran ekspositori

3.4.4 Tahap Penulisan LaporanMenyusun laporan hasil penelitian dan mengkonsultasikan dengan dosen pembimbing.

3.5 Teknik Pengumpulan DataTeknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono,2011:224). Secara umum terdapat empat macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan gabungan/triangulasi (Sugiyono,2011:225).Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut:1. Pemberian perlakuan pembelajaran metode hypnoteaching dalam STAD pada kelas eksperimen dan model ekspositori pada kelas control.2. Pemberian postes pada tiap akhir pertemuan dan tes evaluasi di akhir proses pembelajaran3. Pemberian angket tentang deskripsi motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

3.6 Analisa DataMenurut Nasution (dalam Sugiyono,2011:245), menyatakan bahwa analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.

3.6.1 Langkah-langkah Analisis DataSecara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian (Arikunto,2010:278).

3.6.1.1 PersiapanKegiatan dalam langkah persiapan antara lain:1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi,2. Mengecek kelengkapan data, antara lain memeriksa isi instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembaran instrumen),3. Mengecek macam isian data.Langkah persiapan digunakan untuk merapikan data agar rapi dan bisa langsung diadakan pengolahan lanjutan atau proses analisis

3.6.1.2 Tabulasi Kegiatan tabulasi dalam penelitian ini adalah:1. Memberi skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor, yaitu diterapkan terhadap data instrumen soal, dan2. Memberikan kode (coding) sehubungan dengan pengolahan data yang pengolannya membutuhkan bantuan komputer.

3.6.1.3 Penerapan Data sesuai dengan Pendekatan PenelitianPengolahan data yang diperoleh menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Untuk penelitian ini lebih berhubungan dengan statistik sehingga pada tahap ini menyajikan berbagai rumus yang dapat digunakan untuk mengolah data

3.6.2 Analisis Data Kemampuan Awal dan Kognitif SiswaSebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis agar kesimpulan yang diambil memenuhi persyaratan.

3.6.2.1 Uji Prasyarat AnalisisData kemampuan awal dan hasil belajar yang diperoleh kemudian diuji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas untuk menentukan jenis uji hipotesis yang akan digunakan.

3.6.2.1.1 Uji NormalitasUji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis terdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas data hasil penelitian dihitung menggunakan uji Kolmogorof-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. Kriteria uji normalitas adalah sebagai berikut: Jika nilai signifikansi < 0,05 maka sampel tidak terdistribusi normal. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka sampel terdistribusi normal.

3.6.2.1.2 Uji HomogenitasUji ini dilakukan untuk mengetahui ragam dari kedua data yang dianalisis dengan menggunakan formula Lavene Statistic dengan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Kriteria uji homogenitas adalah sebagai berikut: Jika nilai signifikansi < 0,05 maka sampel tidak terdistribusi secara homogen. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka sampel terdistribusi secara homogen.

3.6.2.2 Uji Kesamaan Rata-Rata kemampuan Awal SiswaUji ini dilakukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar memiliki kemampuan awal yang sama atau tidak. Uji hipotesis yang dilakukan adalah uji-t.

3.6.2.2.1 Uji Hipotesis (Uji-t)Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan metode hypnoteaching dalam STAD dengan yang diajar secara ekspositori. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for Windows, yaitu Independent Sample t-Test dengan taraf signifikan = 0,05. Besarnya taraf signifikasi untuk penelitian pendidikan biasanya digunakan taraf 0,05. Pasangan hipotesis nihil dan hipotesis alternative yang akan diuji adalah:H0: Tidak ada perbedaan antara rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen dengan rata-rata kemampuan awal kelas controlH1: Ada perbedaan antara rata-rata kemampuan awal kelas eksperimen dengan rata-rata kemampuan awal kelas controlAdapun kriteria pengujian hipotesis adalah: Apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti nilai rata-rata kemampuan awal kedua kelompok tidak sama Apabila thitung > ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak berarti nilai rata-rata kemampuan awal kedua kelompok sama 3.6.3 Analisis Motivasi BelajarAnalisis ini berupa analisis deskriptif motivasi belajar siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching dalam STAD dan metode ekspositori. Angket motivasi belajar siswa digunakan untuk mendukung data hasil belajar siswa. Angket diberikan pada kelas eksperimen dan kelas control. Hasil angket motivasi belajar siswa dianalisis dengan teknik analisis deskriptif. Langkah-langkah analisis angket adalah sebagai berikut: Memberi skor pada setiap pertanyaan dengan menggunakan skala Likert. Setiap butir pertanyaan terdiri dari 4 kategori jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS). Skala diberikan dengan skor 4-1. Untuk pernyataan positif, SS diberi skor 4, S=3, TS=2 dan STS=1. Sebaliknya untuk pernyataan negatif SS diberi skor 1, S=2, TS=3 dan STS=4 Menentukan skor total siswa dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh siswa pada setiap butir pernyataan. Presentase (%) motivasi tiap siswa dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Menetapkan skor maksimum dan minimum yang mungkin diperoleh siswa. Skor maksimumnya adalah 140 (4x35) dan skor minimumnya 35 (1x35). Menentukan kriteria motivasi belajar siswa berdasarkan rentangan skor, yaitu dengan cara mengurangi skor maksimum dengan skor minimum kemudian dibagi skor terbesar dari kategori jawaban yaitu 4

dibulatkan menjadi 26. Sehingga diperoleh interval seperti berikut:Tabel 3.2 Kategori dan Rentang Penilaian Motivasi Belajar Siswa

Rentang NilaiKategori

35-6162-8788-113114-140Tidak termotivasiKurang termotivasiTermotivasiSangat termotivasi

Menentukan kriteria motivasi belajar siswa dengan cara membandingkan skor total yang diperoleh oleh masing-masing siswa dengan rentangan skor motivasi belajar siswa. Menentukan presentase siswa yang termasuk dalam tiap kriteria terhadap pembelajaran. Adapun rumus yang digunakan yaitu:

Keterangan :Px = Presentase (%) siswa yang menjawab respon xx = Respon siswa (sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju)

23