bab 3

15
BAB 3. METODE PENELITIAN 3.01 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada analisis kondisi penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Metode cross sectional adalah metode penelitian yang dilakukan pada kurun waktu tertentu dan temuannya mewakili kurun waktu tersebut. Pengumpulan data dilakukan hanya sekali dalam satu waktu tanpa dikenai tindak lanjut atau pengulangan pengukuran . Pada penelitian dengan metode cross sectional juga tidak terdapat kelompok pembanding dan merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian analitis . 3.02 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada perempuan di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas pada bulan Juli sampai bulan Januari 2014. Pemilihan perempuan di Desa Melung sebagai subjek penelitian dilatarbelakangi belum adanya penelitian sebelumnya yang meneliti tentang hubungan efikasi diri terhadap peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet. Desa Melung merupakan sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Kedungbanteng Banyumas. Desa yang memiliki luas wilayah 1.318 Ha ini memiliki 2 dusun, 4 grumbul, 4 RW, dan 17 RT. Letak geografis Desa Melung yaitu berada 31 Universitas Jenderal Soedirman

Upload: dadanderigusmawan

Post on 18-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sipil

TRANSCRIPT

40

BAB 3. METODE PENELITIAN3.01 Desain PenelitianJenis penelitian yang digunakan pada analisis kondisi penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Metode cross sectional adalah metode penelitian yang dilakukan pada kurun waktu tertentu dan temuannya mewakili kurun waktu tersebut. Pengumpulan data dilakukan hanya sekali dalam satu waktu tanpa dikenai tindak lanjut atau pengulangan pengukuran Timmreck, 2005(). Pada penelitian dengan metode cross sectional juga tidak terdapat kelompok pembanding dan merupakan penelitian pendahuluan dari penelitian analitis Budiarto, 2003().3.02 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada perempuan di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas pada bulan Juli sampai bulan Januari 2014. Pemilihan perempuan di Desa Melung sebagai subjek penelitian dilatarbelakangi belum adanya penelitian sebelumnya yang meneliti tentang hubungan efikasi diri terhadap peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet. Desa Melung merupakan sebuah Desa yang terletak di Kecamatan Kedungbanteng Banyumas. Desa yang memiliki luas wilayah 1.318 Ha ini memiliki 2 dusun, 4 grumbul, 4 RW, dan 17 RT. Letak geografis Desa Melung yaitu berada di Sabuk Sebelah Barat Gunung Slamet. Jarak antara Desa Melung dengan puncak Gunung Slamet sekitar 10 kilometer sehingga semua Dusun di Desa Melung rawan akan bencana erupsi Gunung Slamet Putra, 2013().3.03 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam suatu penelitian Saryono & Anggraeni, 2013(). Populasi pada penelitian ini adalah perempuan yang tinggal di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Berdasarkan laporan tahun 2014 jumlah perempuan di Desa Melung yaitu sebanyak 466 orang.

Sampel adalah bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sedangkan sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada Nursalam, 2008(). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik acak berkelompok (cluster random sampling) yaitu teknik pengambilan sampel secara acak berkelompok Sugiyono, 2010(). Penelitian ini dilakukan di empat RW yang terdiri dari 17 RT. Pengambilan sampel pada penelitian ini dengan mengelompokkan responden melalui lingkup RT. Setiap RT diberi nomer kemudian dipilih RT dengan nomer genap. Setelah dipilih RT dengan nomer genap, maka didapatkan delapan RT yang dipilih untuk penelitian antara lain RT 2 dan 4 RW 1, RT 2 dan 4 RW 2, RT 1, 3, dan 5 RW 3, serta RT 2 RW 2. Pengambilan sampel didasarkan pada kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah batasan ciri/ karakter umum pada subjek penelitian, dikurangi karakter yang masuk dalam kriteria eksklusi. Sedangkan kriteria eksklusi adalah batasan ciri/ karakter subjek yang tidak digunakan sebagai sampel Saryono & Anggraeni, 2013(). Kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti untuk penelitian ini antara lain:a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi dari sampel yang diambil yaitu perempuan yang bermukim di Desa Melung Kabupaten Banyumas, berusia 20-60 tahun, sudah menikah, pendidikan terakhir SD atau SMP, tidak hamil dari bulan September sampai sekarang, dan bersedia menjadi responden.b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi dari sampel yang diambil yaitu perempuan yang mengalami gangguan mental sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan pejabat di lingkungan desa.Penghitungan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Solvin, yaitu sebagai berikut:

Keterangan:

n = besar sampel

N = jumlah populasi

d = tingkat kesalahan (8%)Dari rumus diatas maka penentuan besar sampel untuk penelitian adalah sebagai berikut:

Jadi, besar sampel yang digunakan untuk penelitian ini yaitu 118 perempuan. Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu dengan mengelompokkan responden melalui lingkup RT. Sebanyak 17 RT di Desa Melung diberi nomer kemudian dipilih RT dengan nomer genap. Setelah dipilih RT dengan nomer genap, maka didapatkan delapan RT yang dipilih untuk penelitian antara lain RT 2 dan 4 RW 1, RT 2 dan 4 RW 2, RT 1, 3, dan 5 RW 3, serta RT 2 RW 4. Setelah itu, untuk memenuhi jumlah sampel sebanyak 118 perempuan maka dipilih 14 perempuan dari RT 3 dan 5 RW 3 dan 15 perempuan dari RT RT 2 dan 4 RW 1, RT 2 dan 4 RW 2, RT 1 RW 3, serta RT 2 RW 4 untuk menjadi responden pada penelitian ini.3.04 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu Notoadmojo, 2005(). Penelitian ini memiliki 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap menentukan variabel terikat. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi Saryono, 2011(). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah efikasi diri, sedangkan variabel terikat dari penelitian ini adalah peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet. 3.05 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

VariabelDefinisi OperasionalAlat UkurHasil UkurSkala Data

Efikasi diri perempuan

Peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet

Efikasi diri perempuan merupakan keyakinan perempuan tentang kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas atau melakukan suatu tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil tertentu yang diharapkan.Peran perempuan merupakan partisipasi/ keterlibatan perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet yang meliputi aspek kesehatan, sosial, ekonomi, dan fisik.Kuesioner efikasi diriKuesioner peran perempuan

1. Rendah dengan skor 0 s/d 162. Sedang dengan skor 17 s/d 343. Tinggi dengan skor 35 s/d 524. Sangat tinggi dengn skor 53 s/d 691. Rendah dengan skor 0 s/d 182. Sedang dengan skor 19 s/d 363. Tinggi dengan skor 37 s/d 544. Sangat tinggi dengn skor 55 s/d 72

OrdinalOrdinal

3.06 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer diperoleh secara langsung menggunakan kuesioner dengan pihak-pihak yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian. Sedangkan sumber data sekunder berupa data yang dipilih melalui sumber tidak langsung berupa data yang didapat melalui survei ke instansi terkait serta kelembagaan formal maupun informal. Adapun sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari buku, jurnal, dan dokumen-dokumen. Data sekunder ini digunakan sebagai acuan dalam penyusunan latar belakang dan tinjauan pustaka.3.07 Instrumen Penelitian

3.07.1 Kuesionera. Karakteristik Perempuan

Karakteristik perempuan dalam penelitian ini meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan.

b. Kuesioner Efikasi Diri dan Peran Perempuan dalam Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung SlametPenelitian ini menggunakan dua kuesioner. Kuesioner pertama tentang efikasi diri. Kuesioner yang digunakan merupakan modifikasi kuesioner dari penelitian tentang tingkat efikasi diri keluarga di Desa Melung yang terdiri dari 23 item Puspitasari, 2014(). Kuesioner yang kedua tentang peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet. Kuesioner ini disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Liesna et al. (2011) dan Fordam (2000).Kuesioner ini menggunakan skala Likert yang menggunakan lima jawaban alternatif yaitu diberi nilai 0 (nol) sampai 3 (tiga) dan terdapat kategori di setiap nilainya. Kategori tersebut antara lain selalu melakukan untuk nilai 3, sering melakukanuntuk nilai 2, jarang melakukan untuk nilai 1, dan tidak pernah melakukanuntuk nilai 0.Kuesioner efikasi diri memiliki skor 0 sampai 69. Tingkatan dari skala efikasi diri tersebut adalah sebagai berikut:

Nilai skor antara 53 s/d 69 sangat tinggi

Nilai skor antara 35 s/d 52 tinggiNilai skor antara 17 s/d 34 sedangNilai skor antara 0 s/d 16 rendahKuesioner peraan perempuan dalam pengurangan risiko bencana memiliki skor 0 sampai 72. Tingkatan dari skala peraan perempuan tersebut adalah sebagai berikut:

Nilai skor antara 55 s/d 72 sangat tinggi

Nilai skor antara 37 s/d 54 tinggiNilai skor antara 19 s/d 36 sedangNilai skor antara 0 s/d 18 rendah

Tabel 3.2 Tabel Sebaran Nomor Item Instrumen Efikasi DiriIndikatorNomor ItemJumlah

Mengontrol perasaan3, 8, 9, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 2110

Mengelola masalah1, 2, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 22, 23 13

Total23

Tabel 3.3 Tabel Sebaran Nomor Item Instrumen Peran Perempuan dalam Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung SlametIndikatorNomor ItemJumlah

Peran perempuan dalam aspek kesehatan1, 2, 3, 4, 5, 66

Peran perempuan dalam aspek sosial 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 1711

Peran perempuan dalam aspek fisik18, 19, 20, 21, 22, 23, 247

Total24

3.07.2 Uji Validitas dan ReliabilitasValiditas merupakan keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur Saryono, 2011(). Instrumen yang valid dan sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah. Pada penelitian ini penulis melakukan uji validitas dan reliabilitas penelitian menggunakan software SPSS for MS Windows release 12. Keputusan uji, yaitu jika r hitung > r tabel maka H0 ditolak yang artinya variabel tersebut valid dan sebaliknya, apabila r hitung < r tabel maka H0 diterima yang artinya variabel tidak valid Sugiyono, 2010(). Uji validitas menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

r= Korelasi produk moment

N= Jumlah sampel

X= Skor variabel X

Y= Skor variabel Y

XY= Skor variabel X dikalikan skor variabel Y= Jumlah Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu dapat dipercaya atau diandalkan Sugiyono, 2010(). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Uji Alpha Cronbach yang dapat digunakan baik untuk instrumen yang jawabannya berskala maupun bersifat dikotomis hanya mengenal dua jawaban yaitu benar dan salah Saryono, 2011(). Uji reliabilitas dianalisis dengan komputer. Hasil analisis setiap variabel dibandingkan dengan tabel. Apabila r hitung < r tabel, maka kuesioner tidak reliabel. Sebaliknya, apabila r hitung > r tabel maka kuesioner reliabel. Uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

n = jumlah pertanyaan

Vi= varian skor tiap pertanyaan

Vtest= varian total semua skor pada seluruh tes

Peneliti menggunakan dua kuesioner pada penelitian ini yaitu kuesioner efikasi diri dan kuesioner peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana. Kuesioner efikasi diri yang digunakan oleh peneliti telah melalui uji validitas dan reliabilitas pada penelitian sebelumnya oleh Puspitasari (2014) di Desa Melung dengan reliabilitas 0,766 sehingga tidak perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada kuesioner peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana. Uji validitas dan reliabilitas tersebut dilakukan pada 26 perempuan di Desa Ketenger Kabupaten Banyumas dengan hasil sebagai berikut : Tabel 3.4, Hasil Uji Validitas Kuesioner Peran Perempuan dalam Pengurangan Risiko Bencana

Jumlah item sebelum diujiUji validitas

ValidTidak valid

Aspek kesehatan 13 itemAspek sosial 13 item

Aspek fisik 10 item6 item (1, 2, 3, 4, 5, 12)11 item (14, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26)

7 item (27, 29, 31, 32, 33, 34, 36)7 item (6, 7, 8, 9, 10, 11, 13)2 item (15, 12)

3 item (28, 30, 35)

Dari 36 item kuesioner peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana didapatkan 24 item valid dengan reliabilitas 0,93. Sisanya yaitu 12 item tidak valid dan tidak digunakan untuk penelitian.

3.08 Jalannya Penelitian

Jalannya penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penyelesaian. Tahap pertama adalah tahap persiapan. Pada tahap ini, peneliti melakukan studi pendahuluan di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Selanjutnya peneliti merumuskan masalah penelitian dan tujuan penelitian serta menentukan konsep, hipotesis, dan menggali kepustakaan. Kemudian peneliti menyusun proposal dan melakukan ujian proposal penelitian. Setelah itu, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas. Tahap kedua adalah tahap pelaksanaan. Peneliti mengajukan perijinan berupa syarat rekomendasi dari kampus, Bapeda, dan Kesbangpol untuk melakukan penelitian. Kemudian peneliti mengunjungi responden dengan cara door to door. Ketika mengunjungi responden, peneliti memberikan dan memohon responden untuk mengisi lembar karakteristik responden penelitian berupa nama, umur, pendidikan, dan pekerjaan. Sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi digunakan untuk penelitian. Kemudian peneliti memberikan lembar persetujuan menjadi responden. Setelah responden mengisi lembar persetujuan, selanjutnya peneliti memberikan dua kuesioner yaitu kuesioner efikasi diri dan kuesioner peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet. Setelah data terpenuhi, semua data direkap dan dihitung kemudian dilakukan analisa statistik dengan menggunakan komputer.

Tahap ketiga yaitu penyelesaian. Peneliti melakukan pengecekan data (editing). Data yang tidak lengkap tidak digunakan untuk penelitian dan data yang sudah lengkap diolah menggunakan komputer meliputi tahap coding dan tabulating. Data yang telah diolah kemudian dianalisis melalui analisis univariat dan analisis bivariat. Tahap selanjutnya yaitu peneliti melakukan penyusunan laporan hasil dan melakukan seminar hasil penelitian.3.09 Analisa Data

Analisa dilakukan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan bantuan program perangkat lunak komputer.3.09.1 Analisis UnivariatTujuan analisis ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat efikasi diri, tingkat peran perempuan, umur, pendidikan, dan pekerjaan. 3.09.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara dua variabel. Analisis bivariat dilakukan dengan mencari hubungan antara tingkat efikasi diri terhadap peran perempuan dalam pengurangan risiko bencana erupsi Gunung Slamet. Uji statistik untuk analisa bivariat ini menggunakan uji Rank Spearman. Peneliti menetapkan kriteria signifikansi atau kemaknaan hubungan pada nilai p 0,05Tidak dapat korelasi yang bermakna

3.010 Etika Penelitian

Etika penelitian merupakan hal yang sangat perlu untuk diperhatikan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui etika dalam penelitian Rahab & Wahyuni, 2011(). Etika penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

a. Informed consent

Informed consent diberikan kepada responden yang diteliti. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian, proses, dan hasil yang akan diperoleh dari penelitian. Responden yang bersedia diberikan lembar persetujuan yang ditandatangani oleh responden, namun jika responden tidak bersedia maka peneliti tidak akan memaksa.b. Anonymity

Pada penelitian ini nama responden ditulis menggunakan inisial. Hal ini bertujuan untuk menjaga kerahasian responden. c. Safety

Tidak ada perlakuan terhadap responden dalam penelitian ini sehingga dapat menciptakan rasa aman bagi responden baik aman secara fisik, sosial, psikologis atau berbagai akibat dari sebuah kegagalan maupun keadaan yang tidak diinginkan.d. Confidentiality (kerahasiaan)

Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Informasi yang didapat hanya digunakan untuk penelitian ini dan hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset.

31Universitas Jenderal SoedirmanUniversitas Jenderal Soedirman