bab 3

8
BAB 3 ANALISIS INDUSTRI 3.1. Perspektif Masa Depan Agroindustri. Indonesiamerupakan negara agraris yang mana sebagian besar penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sektor pertani itu sendiri merupakan sektor yang cukup kuat dan bisa bertahan ditengah k ekonomi yang sangat fluktuatif belakangan ini terlebih lagi pada ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997-1998. Pada saat krisis sumbangan sektor pertanian terhadap PDB malah meningkat dari 16,0 tahun 1997 menjadi 18,08% pada tahun 1998 (BPS, 2000). Hal ini menunjukka bahwa sektor pertanian merupakan suatu sektor yang cukup menjanjikan untu dikembangkan, tidak hanya di sektor hulu tapi juga sampai ke hilirnya. Ada berbagai tanaman komoditas pertanian yang dapat dikembangk Indonesia, seperti padi, jagung, ubi –ubian maupun buah –buahan. Hasil –hasil pertanian tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan negeri maupun sebagai komoditas ekspor. Melimpahnya hasil pertanian Indon membuat Indonesia pernah menjadi negara berswasembada beras. Gelar terseb diberikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) pada masa pemerintahan Preseiden Soeharto. Dewasa ini, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah pendudu kebutuhan masyarakat akan pangan terus meningkat seiringdengan perkembangan zaman. Namun, meningkatnya kebutuhan pangan tidak dii dengan meningkatnya produktivitas pertanian yang cepat. Menurut teori Mal penduduk berkembang mengikuti deret hitung sementara pangan berkem mengikuti deret ukur. Teori tersebut telah berabad-abad menjadi suatu fen dan sekarang benar-benar terjadi. Konversi lahan di berbagai wila termasuk Indonesia tidak dapat dihindari mengingat jumlah penduduk yang t meningkat dan mengubah fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman. karena itu, pemenuhan kebutuhan pangan pendudukIndonesia telah menjadi perhatian utama pemerintah dewasa ini.

Upload: riza-purbo-widiasto

Post on 22-Jul-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 3 ANALISIS INDUSTRI

3.1. Perspektif Masa Depan Agroindustri. Indonesia merupakan negara agraris yang mana sebagian besar

penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sektor pertanian itu sendiri merupakan sektor yang cukup kuat dan bisa bertahan ditengah kondisi ekonomi yang sangat fluktuatif belakangan ini terlebih lagi pada saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1997-1998. Pada saat krisis tersebut sumbangan sektor pertanian terhadap PDB malah meningkat dari 16,09% pada tahun 1997 menjadi 18,08% pada tahun 1998 (BPS, 2000). Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan suatu sektor yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan, tidak hanya di sektor hulu tapi juga sampai ke hilirnya. Ada berbagai tanaman komoditas pertanian yang dapat dikembangkan di Indonesia, seperti padi, jagung, ubi ubian maupun buah buahan. Hasil hasil pertanian tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri maupun sebagai komoditas ekspor. Melimpahnya hasil pertanian Indonesia membuat Indonesia pernah menjadi negara berswasembada beras. Gelar tersebut diberikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) pada masa pemerintahan Preseiden Soeharto. Dewasa ini, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan masyarakat akan pangan terus meningkat seiring dengan

perkembangan zaman. Namun, meningkatnya kebutuhan pangan tidak diimbangi dengan meningkatnya produktivitas pertanian yang cepat. Menurut teori Malthus, penduduk berkembang mengikuti deret hitung sementara pangan berkembang mengikuti deret ukur. Teori tersebut telah berabad-abad menjadi suatu fenomena dan sekarang benar-benar terjadi. Konversi lahan di berbagai wilayah di dunia termasuk Indonesia tidak dapat dihindari mengingat jumlah penduduk yang terus meningkat dan mengubah fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan pangan penduduk Indonesia telah menjadi perhatian utama pemerintah dewasa ini.

Berbagai usaha yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, antara lain dengan intensifikasi pertanian. Namun, intensifikasi saja tidak cukup karena produk-produk pertanian khususnya tanaman pangan harus mengandung gizi yang memadai agar peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat diwujudkan. Oleh karena itu, dibutuhkan pengolahan serta modifikasi atau kombinasi berbagai produk pertanian menjadi produk pangan turunan yang tidak hanya bergizi tetapi juga bercita rasa tinggi. Pengolahan di bidang pangan terus mengalami perkembangan dengan melalui berbagai riset hingga akhirnya muncullah berbagai jenis, bentuk, dan rasa makanan yang sangat variatif. Indonesia sebagai negara agraris telah berhasil dalam membuat variasi berbagai jenis makanan sehingga masyarakat tidak bosan dengan hanya satu jenis makanan. Hal inilah yang kemudian membuat Indonesia sebagai negara yang kaya akan kuliner. Dengan demikian, diharapkan Indonesia dapat mengatasi masalah ketahanan pangan yang saat ini menjadi sebuah fenomena meskipun pada kenyataannya, ketahanan pangan belum sepenuhnya tercapai di Indonesia. Upaya untuk mengolah berbagai jenis bahan baku maupun bahan setengah jadi pertanian menjadi produk makanan terus mengalami perkembangan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat yang tidak hanya makanan pokok, tetapi juga makanan pengganti atau makanan pendamping seperti kue. Salah satu kue yang digemari oleh masyarakat dan merupakan hasil aplikasi resep olahan dari Belanda yang kemudian diadopsi di Indonesia adalah Choux Pastry (kue sus) . Kue ini sangat digemari karena rasanya yang enak, manis, serta bentuknya yang unik dengan harga terjangkau. Kue sus memiliki dua bagian, yaitu kulit bagian luar yang kering dan tipis, berwarna krem, serta isi bagian dalam yang disebut fla. Soes dibuat dari bahan dasar tepung terigu, telur, dan mentega sebagai kulit luarnya. Sedangkan isi bagian dalam atau fla terbuat dari campuran susu, air, dan gula. Selama ini, sus tidak mengalami perubahan bentuk, warna, maupun rasa. Meskipun demikian, masyarakat tidak pernah bosan untuk mengkonsumsinya. Hal tersebut menjadi bukti bahwa kue sus masih tetap menjadi idola konsumen. Untuk memberikan tampilan yang berbeda dan unik agar konsumen tidak bosan, penulis mempunyai ide membuat suatu inovasi terhadap kue sus agar konsumen lebih tertarik dan diharapkan permintaan terhadap kue sus

semakin meningkat serta nilai gizi kue sus dapat bertambah. Inovasi yang diberikan adalah memberikan kombinasi tepung yang digunakan dengan menambahkan tepung ubi jalar untuk menambah nilai produk lokal dan memberikan tampilan warna pada isi kue sus dan menggunakan bahan alami. isi sus atau fla dimodifikasi dengan berbagai warna dan kombinasi rasa yang lebih variatif, seperti warna hijau yang mewakili rasa alpukat, warna merah yang mewakili rasa buah jambu merah, warna cokelat yang mewakili rasa cokelat, warna hitam yang mewakili rasa kopi. Semua pewarna dan penambah rasa pada kue sus dibuat dari bahan alami yaitu dari sari buah-buahan yang memiliki manfaat berbeda sehingga diharapkan kue soes tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga memiliki manfaat yang besar terhadap kesehatan di tengah maraknya isu keamanan pangan. Oleh karena itu, kami membuat inovasi baru kue sus mulai dari pemberian namanya menjadi Soes Kelimutu hingga tampilan luar maupun isinya. Soes Kelimutu merupakan salah satu produk pangan fungsional yang bergizi dan unik. Nama Soes Kelimutu terinspirasi dari sebuah danau bernama Kelimutu yang airnya terlihat berwarna ketika memantulkan cahaya. Nama tersebut merupakan simbol sus yang berwarna-warni tetapi sehat dikonsumsi oleh siapa saja.

3.2. Analisis Persaingan Analisis persaingan adalah usaha untuk mengidentifikasi ancaman, peluang, kekuatan serta kelamahan dalam usaha yang kita jalankan yang terjadi akibat perubahan persaingan potensial serta hal hal yang dilakukan pesaing. Dalam menjalankan suatu bisnis perlu dilakukan analisis persaingan. Karena

keberhasilan bisnis salah satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Peranan analisis persaingan juga sangat perting untuk menentukan strategi apa yang akan dijalankan. Berbagai aspek di dalam persaingan perlu dianalisis untuk dapat memenangkan persaingan yang ada. Analisis persaingan dilakukan dengan cara identifikasi industri dan karakteristiknya, identifikasi bisnis di dalam industri, maupun prediksi aktifitas pesaing termasuk identifikasi pesaing baru yang mungkin menerobos pasar maupun segmen pasar.

3.2.1. Analisis SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan utama perusahaan (lingkungan internal perusahaan) serta menggambarkan

peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan (lingkungan eksternal perusahaan). Penjelasan di bawah ini menunjukkan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi peluang pasar dari CV. Kelimutu Pastry.

Strength (Kekuatan) Memiliki Sumber Daya Manusia yang berkompeten tinggi dan dalam

Weakness (Kelemahan) Keterbatasan

modal

untuk

memperluas skala produksi.

berkualitas

menghasilkan produk produk pastry dan kue kue khususnya kue sus beraneka jenis dan rasa Inovasi dan diferensiasi produk yaitu kue sus yang memiliki rasa yang beraneka ragam, berbeda dari kue sus yang ada selama ini. Menggunakan bahan baku lokal dalam sehingga proses produksinya dapat

mengefisiensikan biaya namun tetap fokus pada kualitas bahan. Menggunakan kombinasi tepung ubi jalar sebagai bahan baku pembuatan kue sus. Hal ini juga termsuk inovasi baru dan

diferensiasi.

Opportunity (Peluang)

Threat (Ancaman)

CV.

Soes

Kelimutu

sudah

Adanya pesaing produk sejenis yang sudah mapan.

dikenal sebagai produsen kue sus dengan beraneka ragam rasa. Harga yang lebih terjangkau jika inovasi dibandingkan dan manfaat dengan yang

didapatkan. Memiliki manfaat yang lebih tinggi jika dibandingkan

dengan produk kue sus biasa yang lainnya

3.2.2. Analisis Industri. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini sering kali mengakibatkan naiknya harga bahan baku produksi. Kondisi tersebut mendorong para pelaku usaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup usahanya dengan mengoptimalkan bahan baku yang tersedia. Apapun jenis usaha yang didirikan, pada dasarnya mengharapkan penggunaan bahan baku yang tersedia dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal dari usaha yang dijalankannya. Kue sus merupakan salah satu jenis kue yang sangat populer yang diolah dengan adonan pastry ala Perancis. Dengan modifikasi dan inovasi pada berbagai aneka isian fla serta hemat dalam penggunaan bahan kulitnya merupakan salah satu cara dan alasan mengapa bisnis kue sus tetap dapat diandalkan dan menjanjikan untuk dijalankan. CV. Soes Kelimutu menggunakan bahan baku lokal dalam proses produksinya yang cenderung tidak sulit untuk didapatkan dan dengan harga yang

cukup kompetitif. Jenis jenis kue sus yang dimiliki oleh Soes Kelimutu diantaranya 1. Original Kelimutu, yaitu kue sus dengan tampilan fla warna putih. Kue sus ini terbuat dari ubi jalar sebagai bahan baku untuk kulit luarnya sekaligus isi dari kue sus tersebut. 2. Green Kelimutu, yaitu kue sus dengan tampilan warna hijau yang terbuat dari bahan baku alpukat sebagai isi flanya. 3. Red Kelimutu, yaitu kue sus dengan tampilan warna merah yang terbuat dari jambu merah sebagai bahan baku untuk isi sus atau fla. 4. Yellow Kelimutu, yaitu sus dengan tampilan warna kuning yang terbuat dari nanas sebagai bahan baku untuk isi sus atau fla. 5. Brown Kelimutu, yaitu sus dengan tampilan warna cokelat yang terbuat dari cokelat sebagai bahan campuran untuk isi sus atau fla sekaligus kulit luarnya. 6. Black Kelimutu, yaitu sus dengan tampilan warna hitam yang terbuat dari kopi sebagai luarnya. 7. Rouget Kelimutu, yaitu kue sus berisi daging dan sayuran dengan rasa asin, manis, gurih sehingga semakin memperkaya rasa pada lidah konsumen. bahan campuran untuk isi sus atau fla sekaligus kulit

Dengan keunggulan yaitu hemat pada biaya operasional dan bentuk dan rasa yang bervariasi, Soes Kelimutu diharapkan dapat menjadi kudapan yang akan selalu dicari konsumen.

3.2.3. Identifikasi Pesaing. Di dalam dunia bisnis, persaingan pasti terjadi. Maka perlu dilakukan identifikasi siapa saja pesaing dari bisnis Soes Kelimutu ini. Pesaing aktual dan pesaing potensial bagi setiap setiap perusahaan adalah hal yang jauh lebih luas dari itu. Perusahaan lebih mungkin dikalahkan oleh pesaing yang baru muncul atau oleh pesaing yang baru muncul atau oleh perubahan teknologi baru dibandingkan oleh pesaing yang ada saat ini.

Pesaing terbesar bagi Soes Kelimutu diantaranya adalah The Harvest dan Soes Merdeka. a. The Harvest. The Harvest didirikan pada tahun 2004, dan telah menjadi toko pertama yang mempunyai keunggulan dalam bidang kue. Saat ini The Harvest telah beroperasi di 9 outlet di Indonesia. Dan akan segara merambah ke beberapa kota besar di Indonesia. Tenaga kerja yang termotivasi, berpengalaman dan disiplin dalam bekerja yang saling berhubungan erat seperti keluarga, telah mengambil bagian yang besar dalam menjadikan The Harvest menuju kesuksesan. Misi dari toko kue ini adalah untuk menyediakan produk dan pelayanan terbaik kepada pelanggan setia melalui tenaga kerja profesional yang sangat berpengalaman dalam bidangnya. Peningkatan dan keunggulan kompetitif terutama didorong oleh penelitian yang konstan dan pengembangan produk, kemasan, dan pelayanan yang baik.

b. Soes Merdeka. Soes Merdeka adalah perusahaan milik seorang Belanda bernama Meneer JV Van Grafhorst. Namun, seiring perkembangan, usaha ini dikelola oleh PT Tirta Ratna yang kemudian berganti nama menjadi Soes Merdeka. Sebagai toko kue yang kental dengan sejarah masa kolonial, hingga saat ini jenis produk yang diproduksi masih mempertahankan keaslian resep kue Belanda, seperti kue Soes, Marspen, Amandel, Sosys Brood, dan Fransifan. Soes sendiri merupakan trademark dari toko kue Merdeka. Banyak orang mengenalnya dengan sebutan Soes Merdeka. Konsep yang disajikan toko kue ini merupakan gabungan bakery modern dan klasik. Klasik, karena produk dibuat dengan masih mempertahankan resep peninggalan zaman Belanda. Maka produk yang dijual sulit ditemukan di toko kue lain.

Dengan melihat kondisi dan kekuatan yang dimiliki oleh pesaingnya, maka Soes Kelimutu harus memiliki keunikan dan kekuatan tersendiri agar dapat berbeda dengan para pesaingnya, yaitu dengan menghadirkan berbagai varian rasa dan jenis serta menggunakan kombinasi tepung ubi jalar sebagai bahan dasarnya.

Selain itu kue Soes Kelimutu juga mengutamakan kualitas dari produknya, sehingga menghasilkan kue sus yang lezat serta mempunyai nilai gizi yang tinggi namun dengan harga yang terjangkau.

3.3. Segmen Pasar Bisnis yang Akan Dimasuki. Sebagai makanan roti memiliki banyak keunggulan disamping rasanya yang bisa dibuat variasi, juga praktis untuk dikonsumsi dan bisa mengenyangkan. Oleh karena itu roti banyak disukai oleh semua lapisan masyarakat. Dilihat dari segi bisnis hal tersebut dapat memberikan peluang dan potensi pasar yang baik. Kondisi saat ini memperlihatkan banyak perusahaan yang bergerak di bisnis roti mulai dari usaha skala kecil hingga industri. Jumlah usaha yang cukup banyak tersebut bukan berarti sudah tidak tersisa ruang bagi pengusaha pendatang baru. Peluang dan potensi usaha roti tetap terbuka luas. Kemampuan dalam meproduksi dan memasarkan roti hingga dapat diterima oleh konsumen merupakan faktor yang penting. Untuk dapat menghasilkan produk yang mampu diterima baik oleh konsumen maka perlu melakukan suatu inovasi yang mampu menambah nilai bagi produk. Usaha soes kelimutu berusaha melakukan product development dengan menciptakan inovasi pada kue sus yang menghasilkan kue sus sehat dan bergizi bagi konsumen. saat ini konsumen sangat memperhatikan faktor kesehatan dan makanan yang sehat merupakan pilihan utama bagi konsumen. Segmen pasar yang dituju oleh soes kelimutu sebagai berikut: untuk kalangan demografi yaitu semua gender dan semua kalangan usia dapat mengkonsumsi kue soes kelimutu. Untuk masyarakat dari golongan dewasa atas (26-65 tahun) maupun remaja muda dan dewasa awal (12-25 tahun) yang telah memahami arti pentingnya kesehatan. Pada segmen psikogarfi ditujukan bagi masyarakat yang menyukai makanan praktis dan menyehatkan. Dengan tingginya perhatian konsumen terhadap makanan sehat maka bisnis kue sus diharapkan untuk kedepannya dapat menjadi salah satu pilihan makanan sehat bagi masyarakat yang praktis untuk dimakan dan menjadi bisnis yang berpotensi menghasilkan keuntungan yang baik.