bab 3 pbrxthesis.binus.ac.id/doc/bab3/2011-1-00692-si 3.pdf · untuk mampu bersaing dengan...
TRANSCRIPT
42
BAB 3
ANALISIS STRATEGI DAN SISTEM YANG BERJALAN
3.1. Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1. Latar Belakang Perusahaan
PT Pan Brothers merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang tekstil. PT. Pan Brothers didirikan pada tanggal 21 Agustus
1980 dengan kantor pusat berlokasi di Jakarta dan pabriknya berlokasi
di Tangerang. Pada tahun 1990, PT Pan Brothers mulai go public dan
sahamnya tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Perusahaan
memiliki pendapatan tahunan penjualan sebesar Rp.300,12 miliar pada
tahun 2002.
Logo perusahaan, tergambar sebagai tiga kombinasi warna
dengan tiga busur panah, mengekspresikan filosofi perusahaan untuk
mencapai tujuan-tujuan bisnis yang berupa kesuksesan, kemakmuran,
dan kekokohan melalui kesatuan yang harmoni dari pihak pemegang
saham, manajemen, dan staf.
Walaupun Perusahaan memproduksi semua jenis pakaian, fokus
utama perusahaan adalah memproduksi pakaian rajutan seperti Polo
Shirt, Shirt Golf, Track Suit, Sweat Shirt, Pant, dll, dengan bahan seperti
43
Single Jersey, Pique, Fleece dalam Cotton, Polyester, CVC, TC, Micro
Fiber, dll
PT Pan Brothers juga memiliki anak perusahaan yang dibangun
pada tahun 1997, yaitu PT. Pancaprima Ekabrothers. Pada tahun 2008,
pabrik PT. Pancaprima Ekabrothers selesai dibangun dan mulai
berproduksi dan diharapkan menyamai kapasitas pabrik Tangerang.
Selain PT Pancaprima Ekabrothers, perusahaan juga memiliki anak
perusahaan di Semarang, yaitu PT. Starlight Garment yang didirikan
pada tahun 2007.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan misi yang akan dicapai oleh PT. Pan Brothers adalah
sebagai berikut:
Visi pada PT. Pan Brothers adalah :
“Menjadi pabrik garmen yang terpadu dan mendunia”
Sedangkan Misi pada PT. Pan Brothers adalah:
1. Meningkatkan kinerja dan produk perseroan dengan
menerapkan keahlian manajemen yang baik
2. Menciptakan peluang yang terbaik bagi para karyawan untuk
berkembang dan mencapai potensi maksimal
3. Meningkatkan secara maksimal nilai investasi para pemegang
saham dan memberikan kesempatan yang menarik
44
4. Meningkatkan pengelolaan perseroan yang baik
5. Memanfaatkan sumber-daya keuangan secara efisien
6. Mempertahankan kepemimpinan di bidang industri garmen
serta memasok produk-produk bermutu dengan harga pantas
7. Memberikan kontribusi aktif untuk pembangunan
perekonomian indonesia
3.1.3. Strategi Bisnis Perusahaan
Agar mampu bersaing dan mewujudkan visi serta misi
perusahaan, PT. Pan Brothers menerapkan beberapa strategis bisnis
sebagai berikut:
1. Memprioritaskan kualitas produk
PT. Pan Brothers selalu mengedepankan kualitas produk yang
dihasilkan untuk mampu bersaing dengan perusahaan garmen lainnya.
Selain kualitas produk, PT. Pan Brothers juga selalu memperhatikan
apa yang menjadi kebutuhan dari pelanggan, baik bahan pakaian,
motif maupun ukuran.
2. Memantau, menganalisa dan mengikuti pasar serta tren yang sedang
beredar.
Untuk mampu bersaing dengan perusahaan garmen lainnya,
perusahaan terus memantau dan menganalisis apa yang menjadi
kebutuhan pasar saat ini dan saat yang akan datang.
3. Memperluas pangsa pasar sampai ke mancanegara
45
Fokus pemasaran dari PT. Pan Brothers tidak hanya dalam negeri,
melainkan luar negeri. Produk yang berkualitas serta nama
perusahaan yang sudah global membuat perusahaan mampu
menjangkau pasar mancanegara. Untuk saat ini, perusahaan terus
memperluas jangkauan pasar agar mampu menjadi pabrik garmen
yang terpadu dan mendunia.
4. Inovasi
PT Pan Brothers terus melakukan inovasi atas produk yang akan
dihasilkan sesuai dengan perkembangan zaman dan mode.
3.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi sebuah perusahaan terdiri dari beberapa
divisi dan bagian yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang
berbeda-beda. Perusahaan yang baik memiliki suatu struktur organisasi
dengan fungsi dan tanggung jawab yang jelas serta saling mendukung
satu sama lain untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Dengan
demikian, proses bisnis serta strategi perusahaan dapat berjalan dengan
baik.
Berikut struktur organisasi dari PT. Pan Brothers:
46
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Komite Audit
Pemeriksaan internal
Direktur ADM
Seketaris Perusahaan
Departemen Keuangan
Departemen Akuntansi
Departemen Hukum
Departemen Material Cost
Control
Departemen Gudang /
Persediaan
Direktur IT
Departemen Integritas Kualitas
Departemen Manajemen
Sistem Training
Departemen IT
Departemen Kepatuhan &
GA
Direktur HRM
Pengembangan SDM
ADM & Pengembangan
Organisasi
Departemen Angkutan,
Maintenance, Umum
Direktur Operasional
Pabrik
Departemen Produksi
Departemen Non Produksi
Marketing
Departemen Merchandising
Departemen Pembelian
Departemen Marketing
Departemen Quality
Assurance
Departemen Export Import
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Pan Brothers
47
3.1.5. Peran dan Tanggung Jawab
• Rapat Umum Pemegang saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan posisi tertinggi
dalam struktur organisasi PT. Pan Brothers. RUPS memegang semua
wewenang yang ada dalam perusahaan. RUPS memiliki peran dan
tanggung jawab:
1. Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris dan direksi
2. Mengawasi kinerja dewan komisaris dan direksi
3. Bertanggung jawab terhadap asset atau modal perusahaan yang
telah dipakai untuk mencapai tujuan perusahaan.
• Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan wakil dari RUPS. Dewan komisaris
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
1. Memberikan nasehat kepada RUPS yang berhubungan dengan
kebijakan perusahaan.
2. Melakukan pengawasan atas jalannya perusahaan dan
memberikan laporan hasil pengawasan kepada RUPS.
• Dewan Direksi
Dewan direksi merupakan bagian dari struktur organisasi perusahaan
yang bertugas memimpin suatu perusahaan. Dewan direksi memiliki
tugas dan wewenang sebagai berikut:
48
1. Mewakili perusahaan untuk melakukan suatu hubungan kerjasama
bisnis dengan perusahaan lain.
2. Menentukan kebijakan perusahaan.
3. Mengurus dan mengelola perusahaan sesuai dengan kebijakan
yang telah ditentukan.
• Komite audit
Komite audit ini dibentuk untuk membantu tugas dewan komisaris
dalam melakukan fungsi dan pengawasan atas kinerja perusahaan.
Komite audit memiliki peranan dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Melakukan telaah atas informasi keuangan yang akan
dipublikasikan
2. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas mekanisme pengendalian
intern.
3. Memberikan pendapat professional yang independen terhadap
laporan keuangan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi
kepada Komisaris
4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian komisaris
• Pemeriksaan internal (Internal Audit)
Internal audit memiliki tugas dan tanggung jawab utama yaitu
membantu organisasi dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi
resiko. Tugas lainnya adalah:
1. Merencanakan, melaksanakan dan memelihara pemeriksaan
internal untuk memantau kinerja sistem manajemen mutu
49
2. Memberikan masukan kepada manajemen yang bersifat
konstruktif dalam kerangka pemahaman manajemen resiko
dengan menyajikan hasil-hasil analisis serta alternatif pemecahan
atas permasalahan
3. Meyeleksi auditor dan menetapkannya sebagai auditor
independen
• Direktur Administrasi
Direktur administrasi bertanggung jawab dalam melakukan
pengawasan terhadap kinerja perusahaan yang berhubungan dengan
administrasi perusahaan, seperti: keuangan, hukum, dll dan
melaporkan hasil pengawasannya kepada direksi.
• Sekretaris Perusahaan
Sekertaris perusahaan bertanggung jawab langsung kepada dewa
direksi. Sekretaris juga melaksanakan semua kegiatan administratif
perusahan. Tugas dari sekretaris perusahaan adalah:
1. Melaksanakan tugas-tugas rutin yang dikerjakan setiap hari tanpa
perintah, seperti: membuka surat, menerima telepon, menyimpan
arsip surat dan menyusun serta membuat jadwal kegiatan
pimpinan
2. Menyusun acara pertemuan bisnis antara pimpinan dengan
perusahaan lain
3. Menyiapkan agenda rapat dan mencatat semua hasil rapat
50
• Departemen Keuangan
Departemen keuangan memiliki tanggung jawab dan wewenang
sebagai berikut:
1. Mengatur penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang
perusahaan sesuai dengan sasaran dan kebijakan perusahaan
2. Memberikan pertanggungjawaban semua keuangan perusahaan
kepada pimpinan dalam bentuk laporan keuangan
• Departemen Akuntansi
Departemen akuntansi memiliki tugas dan tanggung jawab mencatat
dan memproses semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengetahui laba atau rugi yang diterima oleh
perusahaan
• Departemen Hukum
Departemen hukum memiliki peranan dalam memberikan pelayanan
administrasi hukum kepada pekerja dan perusahaan, seperti:
kepengurusan jamsostek, membantu perusahan dalam mengurus
legalitas perusahaan. Departemen hukum juga akan membatu
perusahaan jika perusahaan terlibat suatu kasus hukum.
• Departemen Material Cost Control
Departemen Material Cost Control bertugas dalam merencanakan,
menyusun anggaran biaya untuk pembelian material yang dibutuhkan
oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatannya serta mengendalikan
51
biaya yang akan dikeluarkan agar pembelian serta perawatan material
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
• Departemen Gudang / Persediaan
Departemen gudang / persediaan memiliki tugas sebagai berikut:
1. Mencatat persediaan barang yang ada dalam gudang yang
meliputi: stock barang masuk, stock barang keluar dan sisa barang
yang ada dalam gudang.
2. Mengatur rantai aliran barang dari pemasok sampai ke gudang
untuk diproduksi yang akan di distribusikan ke pelanggan
• Direktur IT
Direktur IT memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Memantau, mengukur, menganalisa dan melakukan perbaikan
yang berkaitan dengan sistem terkomputerisasi
2. Bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana kerja yang terkait
dengan software dan hardware serta sistem informasi
3. Memantau dan mengatur kinerja dari staff IT yang ada dalam
perusahaan
• Departemen Integritas Kualitas
Departemen integritas kualitas memiliki tanggung jawab dalam
menjaga keseimbangan dan konsistensi dari kualitas produk yang
dihasilkan. Konsistensi ini sangat penting dalam menjaga
kepercayaan dari pelanggan.
52
• Departemen manajemen sistem training
Departemen manajemen sistem training ini memiliki tanggung jawab:
1. Menyusun dan mengatur jadwal training karyawan yang memiliki
kemampuan kerja yang buruk
2. Memantau dan mengevaluasi hasil training yang telah dilakukan
3. Memantau dan memelihara fasilitas pelatihan karyawan yang
dimiliki oleh perusahaan.
• Departemen IT
Departemen IT memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Menyajikan data yang telah diolah dari sistem dan
mendistribusikannya ke user
2. Menyiapkan back up data penting perusahaan
3. Memantau kondisi PC dan notebook dari seluruh user dan
memperbaiki PC dan notebook user apabila terjadi gangguan dan
kerusakan.
4. Memantau sistem yang dipakai oleh bagian-bagian tertentu
• Departemen Kepatuhan & GA
Departemen kepatuhan & GA bertugas dalam memastikan kepatuhan
perusahaan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari terhadap
peraturan-peraturan yang berlaku serta mengurus semua kegiatan
rumah tangga perusahaan.
53
• Direktur Human Resource Management
Direktur Human Resouce Management memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai berikut:
1. Mencari, menyaring dan merekrut calon karyawan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dan memenuhi spesifikasi yang
telah ditentukan
2. Memantau dan mengevaluasi kinerja karyawan
3. Memantau absensi dari karyawan dan menetapkan sanksi bagi
karyawan yang memiliki tingkat absensi yang tinggi
4. Meningkatkan kualitas skill dari karyawan dengan pelatihan dan
motivasi.
• Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bagian pengembangan sumber daya manusia memiliki tugas dan
tanggung jawab dalam menyusun serta melaksanakan semua usaha
yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Bagian ini juga mendukung kinerja dari direktur HRM dan
departemen manajemen sistem training dalam menjalankan tugasnya.
• Administrasi dan Pengembangan Organisasi
Bagian administrasi dan pengembangan organisasi memiliki tugas
dalam mengembangkan kinerja organisasi untuk mencapai tujuan
• Departemen Angkutan, Maintenance dan umum
Departemen ini memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
54
1. Menyediakan transportasi bagi karyawan tertentu dan manajemen
yang membutuhkan, seperti untuk marketing direktur HRM
2. Melakukan maintenance sistem, mesin-mesin dan komputer agar
mesin atau sistem dapat dipakai secara maksimal kembali
3. Menyusun dan merencanakan anggaran biaya yang dibutuhkan
untuk pengadaan transportasi dan maintenance sistem dan mesin-
mesin
• Direktur Operasional
Direktur Operasional perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Mengusahakan agar kegiatan perusahaan terlaksana sesuai dengan
tujuan yang akan di capai
2. Mengkoordinasikan semua bagian operasional perusahaan agar
mampu bekerja dengan baik.
3. Memantau dan mengevaluasi kegiatan operasional perusahaan
dan melaporkannya kepada direksi..
• Departemen Produksi
Tugas dari departemen produksi adalah sebagai berikut:
1. Melakukan kegiatan produksi sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
2. Memantau, mengukur dan menganalisa semua kegiatan yang
berkaitan dengan proses produksi seperti: kegiatan pengukuran
bahan, weaving, spinning, penjahitan, dll.
55
3. Memproduksi barang jadi sesuai dengan permintaan pelanggan
dan memiliki kualitas yang baik.
• Departemen Non Produksi
Departemen non produksi merupakan departemen yang ada dalam
perusahaan yang berfungsi untuk melakukan pemberian label barang,
pengepakan dan pengiriman barang, dll.
• Departemen Marketing
Tugas dari departemen marketing adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pemasaran terhadap produk yang dihasilkan oleh
perusahaan
2. Memantau kondisi pasar
3. Melakukan follow-up terhadap calon pelanggan.
4. Menjaga dan membina hubungan yang baik dengan pelanggan.
• Departemen Merchandising dan Departemen Pembelian
Pada PT. Pan Brothers, departemen merchandising dan departemen
pembelian memiliki tugas yang sama, yaitu melakukan pengadaan
bahan baku dari pemasok ke dalam perusahaan. Perbedaannya,
departemen merchandising melakukan pengadaan barang dari
pemasok luar negeri serta pembelian fasilitas perusahaan, sedangkan
departemen pembelian melakukan pengadaan barang dari pemasok
lokal.
Secara garis besar, departemen merchandising dan pembelian
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
56
1. Melakukan seleksi dan evaluasi kinerja supplier dan proses
pembelian bahan baku serta asesoris.
2. Memantau, mengukur, menganalisa dan melakukan perbaikan
kinerja yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan.
• Departemen Quality Assurance
Departemen ini memiliki tugas sebagai berikut:
1. Menyediakan standar kerja bagi departemen produksi dan
pembelian serta menetapkan standar mutu produk.
2. Memastikan mutu produk melalui proses verfikasi dan validasi
produk
3. Memantau, mengukur dan menganalisa kinerja karyawan yang
berkaitan dengan kualitas produk serta melakukan perbaikan
apabila terdapat kesalahan dan kekurangan
4. Melakukan pengendalian mutu terhadap produk.
• Departemen Ekspor Impor
Departemen ekspor impor memiliki tugas sebagai berikut:
1. Memantau shipment impor atau ekspor yang sedang berjalan, dari
barang tersebut ada di pelabuhan sampai ke tangan perusahaan
atau pelanggan
2. Melakukan dokumentasi yang dibutuhkan untuk pengeluaran
barang dan menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan.
3. Menyeleksi dan menentukan perusahaan forwarding atau
perusahaan yang menyediakan jasa ekspor impor yang memiliki
57
pelayanan dan pengurusan impor barang yang baik serta
memberikan rate harga yang sesuai.
3.1.6. Proses Bisnis Perusahaan
Proses bisnis dari PT. Pan Brothers dimulai dengan pelanggan
menyerahkan Sales Order (SO) kepada perusahaan melalui bagian
marketing atau bagian non produksi. Sales Order tersebut berisi
banyaknya jumlah barang yang dipesan, spesifikasi pakaian atau produk
yang akan dipesan (ukuran, motif, bahan, jenis produk yang dipesan).
Biasanya, jika pelanggan berasal dari perusahaan manufacturing
mancanegara, pelanggan tersebut akan langsung melakukan pembayaran
dan menerbitkan sebuah surat kontrak yang berisi bahwa semua pesanan
harus selesai dalam waktu yang ditentukan.
Jika pesanan tersebut tidak mampu diselesaikan, perusahaan akan
dikenakan pinalti atas keterlambatan. Lamanya waktu yang ditentukan
akan disesuaikan dengan banyaknya jenis pesanan. Pinalti tersebut berupa
adanya diskon atas barang yang telah dipesan. Sampai saat ini,
perusahaan masih belum menerima pinalti atas keterlambatan produksi.
Apabila waktu yang diperlukan kurang, departemen marketing akan
melakukan follow-up kepada pelanggan dan meminta pelanggan untuk
memberikan waktu.
Sales Order tersebut akan diberikan kepada bagian pabrik dan
kemudian bagian pabrik akan melakukan cek terlebih dahulu ke
departemen gudang / persediaan apakah bahan baku yang dibutuhkan
58
untuk produksi masih tersedia atau tidak. Jika bahan baku yang
dibutuhkan tidak mencukupi, maka bagian pabrik akan melakukan
komunikasi dengan departemen pembelian dan merchandising agar
segera menghubungi pemasok melalui e-mail dan SCM.
Kemudian, departemen pembelian atau merchandising akan
menganalisa dan identifikasi SO tersebut, agar bagian pembelian mampu
mengetahui, apa saja bahan baku yang dibutuhkan, jumlah bahan baku
yang dibutuhkan serta departemen pembelian dapat menentukan pemasok
yang akan dihubungi. Selain itu, departemen pembelian juga akan
membuat estimasi biaya dan waktu. Departemen pembelian akan
melakukan cek kepada departemen impor mengenai kedatangan barang.
Tiga hari sebelum bahan baku tersebut tiba, departemen pembelian akan
melakukan dokumentasi dan melapotkan biayanya kepada departemen
keuangan untuk melakukan cash out.
Setelah departemen pembelian menerima bahan baku, departemen
gudang akan melakukan pencatatan atas masuknya bahan baku.
Departemen gudang juga akan melakukan cek atas persediaan bahan baku
atas informasi dari bagian pabrik. Setiap bulannya, departemen gudang
akan mencatat stok akhir bahan baku, melakukan cek atas kondisi bahan
baku yang tersedia dan membuat laporan persediaan.
Jika bahan baku yang dibutuhkan mencukupi, bagian pabrik akan
memberikan tugas kepada bagian produksi untuk segera melakukan cek
atas bahan baku dengan SO dan melakukan pengukuran bahan baku
59
sesuai dengan pesanan pelanggan serta melakukan pemotongan bahan
baku. Kemudian bagian produksi akan melakukan proses penjahitan
sesuai dengan jenis produk yang dipesan dan kemudian pencetakan motif
produk. Setelah proses penjahitan, bagian produksi lainnya akan melipat
dan merapikan pakaian.
Dalam pelaksanaan proses produksi, departemen quality
assurance akan melakukan pengendalian mutu atas kegiatan produksi.
Mereka akan melakukan pemantauan atas barang yang dihasilkan melalui
suatu sistem informasi manajemen mutu. Apabila semua pakaian sudah
diselesaikan, maka bagian produksi akan memberikan laporan kepada
bagian pabrik dan bagian quality assurance mengenai hasil produksi.
Kemudian bagian pabrik akan memberikan semua hasil produksi kepada
bagian non produksi untuk melakukan pemberian label, pengepakan dan
pelepasan produk. Departemen non produksi akan meminta departemen
administrasi untuk membuat surat jalan serta delivery order. Barang yang
sudah di kemas akan dikirimkan ke pelanggan beserta dengan surat jalan
dan delivery order. Setiap bulannya, bagian produksi akan melaporkan
hasil produksi kepada manajemen.
Untuk masalah pembayaran, departemen keuangan yang akan
mengatur alur masuk kas (cash flow). Pada saat pelanggan akan
melakukan pembayaran, pelanggan tersebut akan menghubungi bagian
kasir (departemen non produksi) untuk menanyakan total biayanya.
Kemudian bagian kasir akan melakukan kontak dengan departemen
60
keuangan agar menerbitkan invoice kepada pelanggan. Setelah invoice
diterbitkan, maka kasir akan memberikan invoice tersebut kepada
pelanggan. Departemen keuangan akan menerima dan mencatat
pembayaran tersebut dan kemudian semua transaksi tersebut akan
diberikan kepada bagian akuntansi.
Apabila ada proses pembelian bahan baku, bagian produksi akan
menghubungi bagian keuangan untuk melakukan cash out atau
pembayaran kepada pemasok. Bagian keuangan ini akan membuat suatu
laporan keuangan yang berisi pemasukkan dan pengeluaran uang
perusahaan.
Untuk proses pemasaran, perusahaan mengandalkan tenaga
marketing yang dimiliki. Perusahaan tidak menggunakan media cetak dan
elektronik sebagai sarana promosi dan pemasaran. Biaya menjadi alasan
mengapa perusahaan hanya menggunakan tenaga marketing saja.
Departemen marketing akan mulai mencari calon pelanggan baru melalui
website atau yellow pages. Kemudian, marketing akan menghubungi
calon pelanggan tersebut, kemudian menawarkan jasa produksi dan
produk yang dihasilkan. Marketing akan membuat suatu surat penawaran
yang berisi rate harga yang ditawarkan kepada calon pelanggan apabila
calon pelanggan tersebut meminta dan berminat.
Setelah penawaran tersebut diberikan kepada calon pelanggan
baru, marketing akan melakukan follow up kepada calon pelanggan baru
tersebut dengan membawa atau mengirimkan surat penawaran yang telah
61
dibuat. Apabila calon pelanggan baru tersebut melakukan persetujuan
dengan marketing, departemen marketing akan menghubungi pelanggan
secara rutin agar terjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.
Apabila terjadi komplain dari pelanggan, maka departemen
marketing akan mencatat dan melakukan analisa terhadap komplain
tersebut. Setelah marketing mengetahi permasalahannya, mereka akan
melakukan pendekatan terhadap pelanggan dan melakukan perundingan
Proses pengelolaan sumber daya manusia yang dilakukan oleh
perusahaan juga berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari karyawan yang
dimiliki oleh perusahaan mampu bekerja dengan baik. Departemen HRM
(Human Resource Management) akan menyebarkan lowongan pekerjaan
kepada masyarakat apabila perusahaan membutuhkan tenaga kerja baru.
Perusahaan akan menerima surat lamaran beserta CV dari calon karyawan
baru dan kemudian melakukan seleksi pertama. Calon karyawan yang
surat lamarannya disetujui oleh direktur HRM akan dipanggil untuk
melakukan tes.
Tes tersebut berupa psyco test dan tes mengenai pengetahuan
umum dan pengetahuan di bidangnya masing-masing. Calon karyawan
yang melamar di bagian pabrik tidak diberikan tes mengenai pengetahuan
tersebut, hanya psyco test.
Setelah hasil tes dikumpulkan, bagian HRM akan menyeleksi
kembali calon karyawan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
perusahaan dan meminta persetujuan dari direktur HRM.
62
Selain penerimaan karyawan, departemen HRM juga melakukan
perhitungan absensi karyawan yang akan digunakan untuk melakukan
pemantauan dan evaluasi kinerja dari karyawan. Setiap bulan departemen
HRM harus melaporkan hasil evaluasi terhadap kinerja karyawan kepada
direktur HRM. Semua proses bisnis yang dilakukan oleh masing-masing
departemen akan dilaporkan dalam sebuah laporan kepada manajemen.
Berikut hasil analisis kami terhadap proses bisnis PT Pan
Brothers:
Fungsi Bisnis Proses Bisnis Subyek Data 1. Penerimaan SO 1. Penerimaan SO
2. Menerima barang jadi 3. Pengepakan 4. Pengiriman 5. Pembayaran 6. Penagihan
1. Data pelanggan 2. Data produk 3. Data pembayaran 4. Data SO 5. Data tagihan 6. Data karyawan
2. Membuat rencana pembelian
1. Analisa SO 2. Identifikasi bahan baku 3. Estimasi biaya dan waktu 4. Menentukan pemasok
1. Data pemasok 2. Data bahan baku 3. Data pembayaran
3. Membuat PO 1. Mencatat PO 2. Memberikan PO
1. Data bahan baku 2. Data PO
4. Menerima bahan baku 1. Cek kedatangan bahan Baku 2. Dokumentasi 3. Pembayaran
1. Data pemasok 2. Data bahan baku 3. Data pembayaran
5. Pendataan jumlah persediaan barang
1. Cek stok bahan baku 2. Pencatatan bahan baku yang keluar dan masuk 3. Pengolahan data
1. Data bahan baku 2. Data SO
6. Membuat laporan persediaan barang
1. Mencatat stok akhir bahan Baku 2. Mencatat kondisi bahan baku yang tersisa
1. Data bahan baku
7. Pemilihan bahan baku 1. Menerima bahan baku 2. Menyesuaikan bahan baku
1. Data bahan baku 2. Data SO
63
dengan pesanan 3. Pengukuran dan pemotongan bahan baku
3. Data produk
8. Proses Produksi
1. Penjahitan 2. Pencetakan motif 3. Pengendalian mutu 6. Pelaporan hasil produksi
1. Data produk 2. Data bahan baku
9. Proses akhir produksi 1. Melakukan cek produk 2. Merapihkan produk 3. Mengemas produk 4. Pelaporan hasil produksi
1. Data produk
10. Pemasaran
1. Menerima daftar pelanggan
2. Menghubungi calon pelanggan
3. Membuat penawaran 4. Melakukan follow up 5. melakukan lobi
1. Data pelanggan
11. Mengelola komplain 1. Mencatat komplain pelanggan 2. Menganalisa komplain Pelanggan 3. Melakukan pendekatan 4. Melakukan perundingan dengan pelanggan
1. Data pelanggan 2. Data komplain
12. Menerbitkan invoice
1. Menerima informasi tagihan
2. Mencatat tagihan 3. Mencetak invoice
1.Data pembayaran 2.Data tagihan 3.Data SO
13. Menerima pembayaran
1. Memberikan invoice 2. Menerima pembayaran 3. Mencatat pembayaran
1. Data pembayaran 2. Data DO 3. Dat Surat Jalan
14. Menerima Piutang 1. Menerima informasi pembayaran piutang 2. Menghitung piutang 3. Menerima Piutang
1. Data piutang perusahaan
64
15. Membayar bahan baku
1. Menerima informasi Pembayaran 2. Melakukan cash out Pembelian 3. Menerima invoice pembelian
1. Data PO 2. Data cash out pembelian
16. Membayar Utang 1. Menerima informasi pembayaran utang 2. Menghitung jumlah utang 3. Membayar utang
1. Data Utang perusahaan
15. Membuat laporan keuangan
1. Mencatat penerimaan pembayaran 2. Mencatat pembayaran Pembelian 3. Mencatat utang piutang Perusahaan 4. Mengolah data
1. Data pembayaran 2. Data cash out pembelian 3. Data utang Perusahaan 4. Data piutang perusahaan
16. Menerbitkan DO
1. Mencatat nama pelanggan 2. Mencatat produk 3. mencetak DO
1. Data pelanggan 2. Data produk 3. Data DO
17. Menerbitkan surat jalan
1. Mencatat nama pelanggan 2. Mencatat alamat pelanggan 3. Mencatat produk 4. Mencetak surat jalan
1. Data pelanggan 2. Data produk 3. Data surat jalan
18. Mengelola sumber daya manusia
1. Mencatat dan menghitung absensi 2. menganalisa kinerja Karyawan 3. Evaluasi kinerja karyawan 4. Membuat laporan
1. Data karyawan 2. Data absensi
19. Perekrutan karyawan baru
1. Menyebarkan lowongan 2. Menerima surat lamaran 3. Mencatat calon karyawan baru 4. Memberikan tes 5. interview 6. Melakukan seleksi 7. Menerima karyawan baru
1. Data Karyawan
65
Tabel 3.1 Hasil Analisis Proses Bisnis PT Pan Brothers
3.1.7. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model yang
digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data yang mempunyai
hubungan antar relasi. ERD yang dimiliki oleh PT. Pan Brothers dapat
digambarkan sebagai berikut:
Pelanggan
DO
SO
Utang Perusahaan
Pembayaran
Tagihan
Produk
PO
Piutang Perusahaan
supplier
Karyawan Absensi
Bahan Baku
Surat Jalan
66
Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram PT. Pan Brothers
3.2. Analisis Lingkungan Eksternal dan Internal Perusahaan
1.1.1. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan
Analisis lingkungan eksternal bisnis perusahaan mencakup
analisis terhadap lingkungan politik, sosial, budaya, teknologi
perusahaan dan persaingan bisnis perusahaan. Analisis ini menggunakan
teknik analisis Lima daya saing Porter dan analisis PEST
3.2.1.1 Lima (5) Daya Persaingan Porter
Analisis lima daya persaingan Porter mencakup lima faktor
eksternal yang dapat mempengaruhi strategi perusahaan yang berasal
dari Intraindustry Rivalry (Pesaing), Bargaining Power of Supplier
(kekuatan tawar-menawar supplier), Bargaining Power of Buyers
(kekuatan tawar-menawar pembeli), Potential New Entrants (Pendatang
baru yang potensial), dan Substitute Product (Produk pengganti).
Berdasarkan hasil analisis maka lima kekuatan Porter yang ada pada PT.
Pan Brothers Tbk adalah :
1. Potential New Entrants (Pendatang baru yang potensial)
67
Untuk saat ini, ancaman dari pendatang baru yang
potensial masih belum ada bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan modal
untuk memulai dan mengembangkan suatu perusahaan sangatlah besar,
sehingga dibutuhkan waktu bagi pendatang baru untuk mampu bersaing
dengan perusahaan. Selain itu, pasar dari PT Pan Brothers yang
mencakup pasar luar negeri juga membuat perusahaan tidak terlalu
mengkhawatirkan ancaman ini. Ancaman pendatang baru bagi PT Pan
Brothers berasal dari perusahaan garmen yang ada di wilayah Jawa
Barat, seperti: PT. Talon Indonesia, PT. Busana Indo Intima dan PT.
Daliatex Prima dan industri garmen konvensional.
Menurut kami, memang untuk saat ini perusahaan tidak
perlu kuatir dengan adanya pendatang baru, karena jangkauan pasar dari
PT. Pan Brothers juga mencakup pasar luar negeri. Ancaman dari
pendatang baru yang terbesar hanya sekitar pasar dalam negeri saja dan
mereka membutuhkan waktu agar produknya dapat meraih tempat di
masyarakat.
Peranan teknologi informasi untuk pendatang baru ini
menurut kami tidak begitu berperan. Teknologi informasi berperan
dalam mengetahui perkembangan bisnis dari pendatang baru ini juga
dapat dipantau melalui berita-berita dengan jaringan internet. Dengan
adanya teknologi informasi, pendatang baru juga bisa menjadi powerful
karena pendatang baru mampu mencari informasi mengenai produk
68
yang akan mereka produksi dan melakukan diversifikasi serta
spesialisasi atas produk yang dihasilkan.
2. Intraindustry Rivalry (Pesaing)
Untuk kekuatan pesaing, ada beberapa perusahaan besar
yang bermarkas di Bandung dan beberapa wilayah di Jawa Barat cukup
diperhatikan perkembangannya oleh PT. Pan Brothers. Perusahaan
tersebut adalah PT. Xcel Intimates, PT Multi Garmen Jaya dan PT.
Katexindo Citramandiri. Perusahaan tersebut juga memiliki cakupan
pasar yang cukup luas. Untuk pesaing dari luar negeri berasal dari
perusahaan-perusahaan yang bermarkas di China karena produk yang
berasal dari China murah dan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan
kualitas yang dihasilkan oleh PT. Pan Brothers.
Menurut analisis kami, perusahaan harus pandai-pandai
dalam menyusun strategi untuk menghadapi pesaing-pesaing yang kuat
yang berasal dari dalam dan luar negeri.
kebijakan pemotongan biaya produksi untuk menurunkan
harga jual produk bukanlah hal yang mudah, maka solusi yang dapat
dihadirkan untuk menghadapi pesaing-pesaing yang kuat salah satunya
adalah berusaha mencari pasar potensial yang belum dimonopoli oleh
perusahaan pesaing dan menciptakan produk baru yang lebih inovatif
dan bervariasi.
69
Teknologi informasi sangat berperan untuk mengatasi
ancaman ini. Teknologi informasi digunakan untuk memperluas
jangkauan pasar dengan menggunakan e-business. Selain itu,
perusahaan juga dapat menggunakan jaringan internet untuk mencari
informasi mengenai kondisi dan produk pesaing.
3. Substitute Product (Produk pengganti)
Untuk saat ini, produk yang mampu menggantikan
keberadaan produk perusahaan adalah pakaian yang di jual di toko-toko
besar ataupun kecil yang ada di Jakarta. Pakaian tersebut lebih banyak
berasal dari pakaian impor dari Cina dengan harga yang cukup
terjangkau.
Pasar mancanegara, produk yang dihasilkan oleh
perusahaan garmen ada di Cina juga memiliki potensi untuk
menggantikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan
Menurut kami, semua produk pengganti tersebut memiliki
potensi menggeser produk perusahaan. Untuk itu, perusahaan perlu
menjaga konsistensi kualitas produk dan harga produk agar ancaman
tersebut tidak menjadi ancaman yang besar.
Bagi perusahaan, ancaman dari produk pengganti tidak terlalu
berpengaruh pada perusahaan karena perusahaan sudah menetapkan
strategi bisnis untuk mencegah ancaman ini semakin membesar. Strategi
tersebut adalah memprioritaskan kualitas produk serta mulai
70
memproduksi pakaian dengan harga yang mampu dijangkau oleh semua
kalangan.
4. Bargaining Power of Buyers (kekuatan tawar-menawar pembeli)
Untuk harga, banyak dari pelanggan yang tidak masalah
akan harga yang perusahaan tentukan asalkan kualitas dari barang yang
diproduksi baik. Kepuasan dan pelayanan terhadap pelanggan juga
menjadi prioritas bagi perusahaan. Pelanggan dari PT Pan Brothers
meliputi perusahaan-perusahaan pakaian yang ada di luar negeri, seperti:
Calvin Klein Jeans, Express, Lerner, Greg Norman, Nike, Tommy
Hilfiger, Axis, Gap / Old Navy, Chaps Polo Ralph Lauren. Selain dari
luar negeri, PT. Pan Brothers juga memiliki pelanggan dari dalam negeri
seperti PT. Dewhirst, hanya saja pesanan barang dari pelanggan lokal
sangat minim. Kebutuhan masyarakat akan pakaian yang terus
meningkat menjadi salah satu kunci bagi perusahaan untuk terus
mengembangkan diri dan berinovasi.
Dari hasil analisis kami, selain mengutamakan kepuasan
pelanggan melalui kualitas produksi yang terbaik, perusahaan harus
dapat memantau fluktuasi harga pasar agar dapat menetapkan harga
yang bersaing namun tetap menguntungkan sesuai dengan prinsip
ekonomi.
Teknologi informasi dapat digunakan oleh perusahaan
untuk membina hubungan baik dengan pelanggan, seperti: melalui e-
71
CRM sehingga perusahaan mampu menganalisa dan menguraikan apa
yang menjadi kebutuhan dari pelanggan.
Teknologi informasi juga dapat menjadikan pelanggan
semakin powerful, dimana pelanggan dapat melakukan cek atas jenis
barang, harga barang lain dan membandingkannya dengan produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Namun, hal ini dapat teratasi oleh
perusahaan dengan terus memupuk kepercayaan dan hubungan baik
dengan pelanggan
5. Bargaining Power of Supplier (kekuatan tawar-menawar supplier)
Perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan
pemasok. Hal ini bertujuan untuk memudahkan perusahaan dalam
pengadaan bahan baku agar produksi yang dilakukan oleh perusahaan
berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Hubungan antara pemasok dan
perusahaan tergantung pada jenis bahan baku yang dijual. Pemasok
kebanyakan berasal dari China, seperti daerah Shanghai, Guangdong,
Shenzhen, Qindao dll. Untuk harga, perusahaan biasanya melakukan
tawar menawar berdasarkan jumlah barang yang dipesan.
Menurut kami, perusahaan sudah cukup baik menjaga
hubungannya dengan supplier. Untuk mengantisipasi potensi-potensi
kekacauan penyediaan bahan baku, perusahaan membutuhkan sistem
informasi yang dapat mempercepat arus supply.
72
Teknologi informasi dapat membuat perusahaan semakin
mudah dalam mengadakan hubungan dengan pemasok, terutama dalam
hal pengadaan barang dengan menggunakan SCM. Di pihak pemasok,
teknologi informasi ini memiliki pengaruh yang negatif, yaitu
perusahaan akan mampu mencari pemasok yang lain yang memiliki
kualitas barang yang lebih baik .
Berikut hasil analisis lima daya persaingan Porter pada PT. Pan
Brothers:
Faktor Ancaman / Peluang Solusi Peranan IS/IT 1. Pendatang
baru yang potensial
1.Pendatang baru membutuhkan waktu yang lama dan modal yang besar agar mampu bersaing dengan perusahaan 2.Pendatang baru memiliki kesempatan untuk menjadi powerful dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
Perusahaan tidak perlu terlalu memfokuskan strateginya untuk menghadapi para pesaing baru.
Menyediakan informasi berupa berita dan kondisi dari pendatang baru yang potensial agar perusahaan mampu mengambil tindakan lanjut apabila pendatang baru tersebut memiliki perkembangan yang progresif melalui website yang ada.
2. Pesaing 1.Banyak perusahaan garmen lokal yang memiliki pasar yang luas 2.Produksi garmen dari perusahaan manufakturing garmen di China banyak masuk ke Indonesia
Mencari pasar potensial yang belum dimonopoli oleh perusahaan pesaing yang kuat
1.Memperluas jangkauan pasar menggunakan e- business 2.Menyediakan informasi mengenai kondisi perusahaan pesaing dan produk yang beredar menggunakan
73
website 3. Produk
Pengganti
1. Produk garmen toko-toko yang ada di Jakarta
2. Pakaian yang dihasilkan dari perusahaan garmen di Cina
Menjaga konsistensi kualitas produk dan harga jual
Website dan internet sangat membantu perusahaan dalam memantau perkembangan produk pengganti yang beredar di pasaran.
4. Kekuatan tawar menawar pembeli
1.Kebutuhan pelanggan akan pakaian terus meningkat 2.Pelanggan perusahaan banyak meliputi perusahaan pakaian yang ada di luar negeri 3.Pelanggan memiliki kesempatan untuk menjadi powerful dengan adanya perkembangan teknologi.
1.Terus menjaga dan memupuk kepercayaan dan hubungan yang baik dengan pelanggan 2. Menganalisa dan menguraikan kebutuhan pelanggan
1.Aplikasi Customer Relationship Management (CRM) dapat Diterapkan dan dimanfaatkan secara optimal oleh perusahaan untuk menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan
5. Kekuatan tawar menawar pemasok
Perusahaan memiliki hubungan yang baik dengan pemasok untuk memperlancar proses produksi.
Hubungan yang baik dengan pemasok harus terus dijaga untuk memudahkan proses tawar menawar harga bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan dan alur persediaan bahan baku dari pemasok ke perusahaan juga dapat berjalan dengan baik.
1.Aplikasi Supply Chain Management (SCM) membantu perusahaan dalam memperlancar proses pengadaan barang dari pemasok ke perusahaan. 2. Aplikasi SCM juga membantu perusahaan dalam mengadakan analisis dan survey mengenai kualitas bahan baku yang dibeli.
Tabel 3.2 Hasil Analisis Lima Daya Saing Porter
74
Pendatang Baru:
PT. Busana Indo Intima
PT. Talon Indonesia
PT. Daliatex
Industri Garmen Konvensional
Pesaing:
Dalam Negeri:
PT. Xcel Intimates
PT. Multi Garmen Jaya
PT. Katexindo Citramandiri
Luar Negeri:
Cina
Pelanggan:
Toko pakaian yang ada di Indonesia
Perusahaan garmen dan manufacturing yang ada di luar negeri, seperti: Adidas, Calvin Clein, dll.
Barang Subtitusi:
Produk garment dari toko-toko eceran dan perusahaan manufakturing China
Pemasok:
China
75
Gambar 3.3 Analisis Lima Daya Persaingan Porter
3.2.1.1. Analisis PEST Perusahaan
Analisis PEST perusahaan merupakan analisa faktor-faktor
eksternal perusahaan yang meliputi faktor politik, ekonomi, sosial
dan teknologi.
A. Politik
Faktor politik yang mempengaruhi strategi yang akan
diambil oleh perusahaan banyak yang berasal dari dalam negeri. PT.
Pan Brothers banyak mengandalkan kegiatan ekspor dan impornya
dalam menjalankan proses bisnisnya. Untuk itu, adanya kebijakan-
kebijakan dari Bea Cukai seperti labeling, dokumen tambahan
untuk pengurusan customs akan sangat berpengaruh terhadap
perusahaan terutama dalam hal proses pengiriman barang dari
pemasok ke perusahaan.
Selain adanya kebijakan dari bea cukai, adanya AFTA juga
akan meningkatkan daya saing perusahaan dengan perusahaan
manufacturing garmen lainnya dari negara-negara ASEAN. AFTA
76
akan membuat barang impor dan ekspor dari negara-negara
ASEAN mudah untuk keluar masuk.
Kondisi politik dalam negeri yang paling memberikan
pengaruh terhadap perusahaan adalah adanya rencana pemerintah
untuk melakukan reshuffle kabinet. Reshuffle kabinet ini
dikhawatirkan akan memunculkan kebijakan baru pemerintah
mengenai lingkungan perusahaan.
Menurut kami, perusahaan harus memanfaatkan teknologi
yang ada untuk dapat mengatasi adanya ancaman yang datang dari
kondisi politik dalam negeri serta kebijakan-kebijakan dari
pemerintah. Pemanfaatan website yang berisi berita politik dalam
negeri dapat menjadi solusi utama bagi perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga harus mampu meningkatkan
kualitas komunikasi antara perusahaan dengan pemasok mengenai
barang yang akan diimpor dan melakukan cek atas barang yang
akan diekspor, sehingga pada saat pengurusan customs di Bea
Cukai, tidak terjadi masalah. Apabila terjadi masalah, diperlukan
waktu lebih agar barang bias sampai ke perusahaan atau pelanggan.
B. Ekonomi
Faktor ekonomi dari dalam negeri dan luar negeri mampu
mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Kondisi ekonomi luar
negeri yang tidak stabil membuat nilai tukar mata uang dollar juga
77
tidak stabil. Hal ini akan memberikan pengaruh terhadap harga
produksi perusahaan serta keuntungan dari perusahaan karena
pembelian bahan baku dari pemasok dan penjualan produk ke
pelanggan mancanegara menggunakan kurs mata uang dollar.
Selain kurs dollar yang tidak stabil, naiknya harga minyak dunia
dan bahan baku juga akan membuat biaya produksi semakin
meningkat.
Kondisi ekonomi dalam negeri yang terus membaik juga
memberikan dampak positif bagi perusahaan. Dengan adanya
perbaikan kondisi ekonomi dalam negeri, daya beli masyarakat
terhadap produk perusahaan pun meningkat.
Menurut kami, perusahaan harus pandai dalam melakukan
pemangkasan biaya produksi dengan mencari dan menggunakan
sumber daya alternatif dalam melakukan produksi untuk mencegah
terjadinya kerugian bagi perusahaan. Selain itu, nilai kurs dollar
yang selalu berubah-ubah dapat diatasi oleh perusahaan dengan
melakukan penetapan standar nilai dollar bagi perusahaan.
C. Sosial
Kondisi sosial yang terdapat disekitar perusahaan akan
mempengaruhi mental dari para pekerja. Apabila kondisi sosial
disekitar perusahaan tidak kondusif, maka mental dari karyawan
juga akan terganggu. Misalnya, apabila lingkungan sekitar
78
perusahaan melakukan blokir atas produk perusahaan atau
melakukan demonstrasi dan tuntutan kepada perusahaan karena
kegiatan perusahaan yang menggangu lingkungan sekitar, maka
para karyawan akan merasa tidak aman dalam bekerja dan tidak
akan fokus kepada pekerjaan mereka.
Namun, kondisi sosial dari PT Pan Brothers cukup kondusif.
Hal ini terbukti dari hubungan antara perusahaan dengan
masyarakat sekitar perusahaan cukup baik. Perusahaan
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sosial bagi masyarakat setiap
setahun sekali.
Hubungan antara perusahaan dengan karyawan pun terjalin
dengan baik. Adanya serikat pekerja PT Pan Brothers akan
meningkatkan solidaritas antar karyawan dan peningkatan kualitas
kondisi dalam bekerja.
Menurut hasil analisis kami, perusahaan tidak perlu kuatir
akan lingkungan sosial yang dimiliki. Hubungan yang dimiliki oleh
perusahaan dengan masyarakat sekitar dan karyawan terjalin
dengan baik sehingga tidak terjadi masalah sosial dalam lingkungan
perusahaan.
D. Teknologi
Perkembagan teknologi yang cukup pesat membuat
perusahaan dituntut harus terus mengikuti perkembangannya. Untuk
79
saat ini, perkembangan teknologi belum dimanfaatkan secara
optimal oleh perusahaan. Hal ini terlihat dari banyaknya perangkat
komputer dan mesin untuk melakukan produksi masih dalam vers i
yang lama.
Menurut kami, perusahaan sebaiknya mulai menrapkan
perkembangan teknologi. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan
melakukan pergantian komputer bagi karyawan yang memiliki
kinerja yang cukup penting dalam mengelola operasional
perusahaan.
Berikut hasil analisis PEST dari PT. Pan Brothers:
Faktor Ancaman / Peluang Solusi Peranan IT/ IS 1. Politik 1. Adanya kebijakan dan
peraturan dari Bea Cukai mengenai labeling barang impor dan ekspor dan adanya dokumen tambahan untuk pengurusan customs di bea cukai 2. Adanya AFTA yang membuat barang impor dan ekspor dari negara ASEAN keluar masuk dengan mudah 3.Adanya rencana reshuffle kabinet akan memunculkan beberapa kebijakan baru dari pemerintah.
1.meningkatkan komunikasi dengan pemasok mengenai barang yang akan di impor dan selalu melakukan cek atas barang yang akan di ekspor supaya tidak terjadi masalah saat pengurusan customs. 2. Selalu mengikuti perkembangan politik dari dalam dan luar negeri
1. pemanfaatan website yang berisi berita-berita kondisi poitik dalam negeri dan luar negeri
2. Ekonomi 1. Perubahan nilai tukar mata uang dollar paling berpengaruh karena nilai tukar yang digunakan sebagai pembayaran dan alat transaksi adalah dollar.
1. menetapkan standar untuk nilai tukar dollar dari perusahaan. Misalnya: untuk PT Pan Brothers, 1 dollarnya adalah
1. Menyediakan sistem informasi manajemen yang berisi pergerakan kurs mata uang negara lain serta
80
2. Kondisi ekonomi dalam negeri yang cukup baik. 3. harga bahan baku dan minyak dunia yang terus naik
IDR9,300. Nilai tersebut bisa berubah, karena pergerakan dollar juga dinamis. 2. mulai melakukan pemangkasan biaya produksi dengan mencari sumber daya alternatif
update dari perkembangan bursa saham.
3. Sosial 1. hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar cukup baik 2. Hubungan antar karyawan cukup baik. Hal ini ditandai dengan adanya Serikat Pekerja di PT. Pan Brothers dan adanya acara ibadah bersama
Terus menjaga kondisi sosial yang kondusif bagi karyawan dan masyarakat sekitar
Tidak ada teknologi informasi yang berperan untuk faktor ini.
4. Teknologi 1.Perkembangan teknologi dan sistem informasi akan memberikan nilai lebih bagi perusahaan apabila perusahaan mampu memanfaatkannya secara optimal.
1. melakukan pergantian komputer untuk beberapa karyawan yang memiliki kinerja yang cukup penting dalam mengelola operasional perusahaan.
Website mengenai teknologi informasi yang beredar dapat membantu perusahaan dalam memantau perkembangan teknologi yang ada.
Tabel 3.3 Hasil Analisis PEST
3.2.2. Analisis Lingkungan Internal Bisnis Perusahaan
Analisis lingkungan internal bisnis perusahaan terdiri dari analisis
rantai nilai perusahaan ( Value Chain ), analisis SWOT ( Strength,
Weakness, Opportunity, Threat ), dan analisis CSF (Critical Success
Factor).
81
MARGIN
3.2.2.1. Analisis Rantai Nilai (Value Chain) Perusahaan
Infrastruktur Perusahaan Gedung, ruang kerja yang kondusif bagi karyawan, bahan baku dan bahan penunjang produksi, mesin jahit dan tenun, jasa atau layanan pendukung seperti transportasi, komunikasi, peralatan dan perlengkapan keselamatan kerja seperti: helm, asuransi kesehatan dan keselamatan kerja. Manajemen Sumber Daya Manusia Pencarian, seleksi dan perekrutan calon tenaga kerja, monitoring, evaluasi dan pelatihan karyawan Pengembangan Teknologi Mengembangkan sistem dan teknologi informasi serta mesin-mesin produksi Pembelian Pembelian bahan baku, sarana dan prasarana perusahaan dan sumber daya lainnya. Logistik ke dalam
Operasi Logistik Keluar
Pemasaran Pelayanan
Pembelian bahan baku
Identifikasi produk
Pengepakan Promosi dan pameran
Quality
Penyimpanan data
Pemilihan bahan baku
Pemberian Label
Promosi dan pameran
Quantity
Quality Control
Proses Produksi
Pelepasan produk
Time
82
Pengiriman
Gambar 3.4 Analisis Value Chain
Aktivitas Utama:
1. Inbound logistics (Logistik ke dalam)
Logistik ke dalam meliputi pengadaan bahan baku tekstil,
seperti: polyester, single jersey, pique, fleece in cotton. Pendataan
karyawan dan penyimpanan data karyawan dan penyimpanan data
inventaris lancar. Manajemen pengendalian mutu terhadap hasil
produk dilakukan pada tahap ini. Inbound logistics perusahan sudah
berjalan cukup baik, namun perusahaan masih mengalami kendala
dalam melakukan aktivitas ini, yaitu adanya pembelian bahan baku
tambahan pada saat proses produksi sedang berjalan. Pembelian
bahan baku tambahan berupa pembelian asesoris seperti: manik-
manik, kancing, dll.
Selain masalah pembelian bahan baku tambahan, integras i
data dari departemen yang satu dengan departemen yang lain juga
mengalami kendala. Sistem perusahaan yang belum terintegrasi satu
sama lain membuat data hanya dapat disediakan kepada masing-
masing divisi yang bersangkutan.
Menurut kami, penerapan Sistem Informasi Terpadu dengan
menampilkan data-data penting sangat membantu masing-masin g
83
divisi dalam menggunakan data-data tersebut untuk penyelesaian
masalah. Untuk jangka panjang, perusahaan dapat mulai
menerapkan ERP (Enterprise Resource Planning) sehingga masing-
masing divisi dapat terintegrasi satu dengan yang lainnya.
2. Operation (operasi)
Kegiatan operation meliputi identifikasi produk, mana yang
masuk ke produk setengah jadi, dan produk jadi. Proses pemilihan
bahan baku yang disesuaikan dengan pola dan jenis produk yang
telah dipesan, pengukuran bahan, penjahitan dan pencetakan motif.
Dengan jumlah tenaga kerja operasional yang memadai dan
memiliki kemampuan yang baik, kegiatan operation ini tidak
mengalami kendala.
Menurut kami, walaupun kegiatan operation perusahaan
belum mengalami kendala, perusahaan tetap harus memperhatikan
kondisi mesin yang digunakan untuk memproduksi agar mampu
bekerja dengan baik.
3. Outbond logistics (Logistik ke luar)
Outbond logistic meiputi kegiatan pengepakan,
pemberian label, pelepasan produk, dan pengiriman. Masalah
yang dihadapi perusahaan dalam melakukan aktivitas outbond
logistics adalah pada saat pengiriman barang dari perusahaan ke
84
pelanggan. Masalah tersebut adalah kesulitan dalam mengetahui
posisi trucking pada saat pengiriman barang untuk pengiriman
lokal. Untuk pengiriman barang dengan ekspor, keterlambatan
pengiriman akibat masalah yang tidak terduga juga menjadi
kendala bagi perusahaan.
Menurut kami, perusahaan dapat mencoba untuk
menggunakan sistem GPS dalam melacak posisi mobil yang
digunakan untuk mengirim barang. Hasil dari GPS tersebut
dapat diintegrasikan juga dengan Sistem Informasi Terpadu dari
perusahaan sehingga masing-masing divisi dapat mengetahui
posisi mobil dengan mudah.
4. Sales and marketing (Pemasaran)
Pemasaran dilakukan oleh beberapa marketing PT. Pan
Brothers Tbk yang memiliki skill marketing yang terlatih. Selain
itu, media internet berupa situs http://www.panbrotherstbk.com/
juga membantu dalam proses sales dan marketing ini, meskipun
koordinator pemasaran mengakui bahwa website tersebut belum
user-friendly dan pemesanan masih harus dilakukan dengan cara
email dan manual. Pemasaran juga belum mengoptimalkan media
promosi seperti media cetak dan elektronik. Nama perusahaan
yang sudah global dan pengalaman perusahaan dibidang garmen
juga mendukung kelancaran kegiatan pemasaran ini.
85
5. Services (Pelayanan)
Kegiatan services dimulai dengan menghasilkan produk
sesuai dengan permintaan pelanggan serta mengutamakan
kualitas produk. Perusahan memiliki customer service yang
mengutamakan pelayanan terhadap komplain dari pelanggan.
Kegiatan pelayanan kepada pelanggan sampai saat ini belum
mengalami masalah karena komplain akan produk perusahaan
juga sangat minim
Aktivitas Pendukung:
1. Infrastruktur Perusahaan
Aktivitas pendukung ini meliputi menyediakan sarana dan
prasarana untuk mendukung proses bisnis perusahaan, meliputi:
gedung, ruang kerja yang kondusif bagi karyawan, bahan baku
dan bahan penunjang produksi, mesin jahit dan tenun, jasa atau
layanan pendukung seperti transportasi, komunikasi, peralatan
dan perlengkapan keselamatan kerja seperti: helm, asuransi
kesehatan dan keselamatan kerja. Infrastuktur perusahaan tersedia
dengan memadai. Tidak pernah dilaporkan komplain mengenai
hal ini.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
86
Aktivitas ini meliputi pemilihan dan perekrutan calon
tenaga kerja yang sesuai dengan kualifikasi karyawan, pelatihan
dan pengembangan skill dari karyawan, monitoring dan evaluas i
kinerja karyawan, pemecatan karyawan yang memiliki kinerja
buruk, promosi karyawan yang memiliki kinerja baik.
Manajemen sumber daya manusia berjalan dengan cukup baik.
Kendala dalam Manajemen sumber daya manusia adalah
kegiatan monitoring kinerja karyawan masih sulit untuk
dilakukan karena untuk divisi HRM masih belum memiliki
sistem informasi yang menyajikan data mengenai kinerja
karyawan.
Menurut kami, perusahan sebaiknya menyediakan suatu
sistem informasi bagi direktur HRM mengenai kinerja
karyawan. Informasi tersebut dapat disajikan berupa grafik dan
penjelasan untuk memudahkan manajemen dalam memantau
kinerja karyawan.
3. Pengembangan Teknologi
Perusahaan sudah mengaplikasikan Sistem Informas i
Terpadu yang saat ini telah mengintegrasikan hampir seluruh
divisi di dalam perusahaan, seperti: Suppy Chain Management,
TURBOCASH, Quality Assurance system. Sistem ini juga masih
terus dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Selain itu,
87
perusahaan juga akan menerapkan suatu Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan yang terpadu agar mampu membantu
eksekutif dan manajemen dalam pengambilan keputusan.
Mesin-mesin produksi juga diperhatikan kualitasnya supaya
kualitas produk tidak menurun. Mesin-mesin ini berasal dari
Jepang dan Jerman.
4. Pembelian
Kegiatan pembelian meliputi: pembelian bahan baku,
sarana dan prasarana perusahaan dan sumber daya lainnya.
Untuk pembelian bahan baku, kegiatan awalnya adalah
memastikan bahwa produk yang dibeli baik lokal maupun impor
sesuai dengan persyaratan produk. Membuat Purchase order ke
shipper atau penjual bahan baku.
Kegiatan pembelian sampai saat ini berjalan cukup
lancer walaupun masing terdapat masalah-masalah yang tidak
terduga. Kelancaran aktivitas ini didukung oleh adanya Supply
Chain Management serta kinerja yang baik dari departemen
pembelian dan merchandising. Masalah yang dihadapi dalam
proses pembelian hanya masalah waktu pengiriman barang dari
pemasok atau penjual.
Melalui analisis value chain perusahaan dapat
disimpulkan bahwa seluruh mata rantai proses bisnis berjalan
88
cukup baik. Tetapi terdapat kekurangan di aktivitas utama yaitu
pemasaran belum mengoptimalkan media promosi seperti media
cetak dan elektronik.
Pada aktivitas pendukung, infrastruktur perusahaan
sebenarnya sudah cukup lengkap. Hanya saja perlu ada
penambahan fasilitas kesehatan untuk pengobatan pertama jika
terjadi kecelakaan kerja. Pada bagian sumber daya manusia,
hanya terdapat aplikasi untuk menghitung absen karyawan,
tetapi tidak ada sistem untuk penilaian kinerja karyawan.
Sedangkan pada bagian teknologi, sama halnya pada analisis
PEST. Beberapa teknologi yang lama perlu diganti sehingga
proses bisnis dapat berjalan dengan lebih cepat.
Berikut hasil analisis Value Chain Porter dari PT. Pan
Brothers:
No. Aktivitas utama Ancaman/Peluang Peranan IS/IT
1. Logistik ke dalam 1. Adanya pembelian bahan baku tambahan pada saat kegiatan produksi sedang berlangsung 2. Sharing data sulit dilakukan karena sistem tidak terintegrasi antar satu divisi dengan divisi lainnya.
1. Sistem informasi terpadu yang terintegrasi antar divisi 2. Penerapan ERP untuk strategi jangka panjang
2. Operasi Mesin yang digunakan untuk kegiatan produksi tergolong tua, sehingga efisiensi mesin untuk bekerja menurun
Adanya pergantian mesin yang digunakan untuk kegiatan produksi
3. Logistik ke luar 1. kesulitan dalam Penerapan GPS untuk
89
mengetahui posisi trucking pada saat pengiriman barang ke pelanggan lokal 2.Adanya masalah yang tidak terduga pada saat melakukan pengiriman barang ke pelanggan luar negeri yang mengakibatkan keterlambatan pengiriman
memudahkan perusahaan dalam mengetahui posisi mobil yang digunakan untuk pengiriman barang dan GPS diintegrasikan dengan Sistem Informasi Terpadu
4. Pemasaran Pemasaran dilakukan oleh tenaga marketing dan tidak mengalami masalah sampai saat ini
Untuk mengembangkan jangkauan pasar, penerapan e-business dengan menggunakan situs perusahaan sangat membantu
5. Pelayanan Tidak ada masalah untuk aktivitas pelayanan
Tidak ada IS/IT yang berperan dalam aktivitas ini
No. Aktivitas pendukung Ancaman/Peluang Peranan IS/IT 1. Infrastruktur Tidak ada komplain dari
karyawan mengenai infrastruktur perusahaan
Tidak ada IS/IT yang berperan dalam aktivitas ini.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
1.Manajemen sumber daya manusia berjalan cukup baik, dari perekrutan calon karyawan, pelatihan untuk pengembangan skill. 2.Adanya kesulitan dalam melakukan monitoring kinerja karyawan.
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (HRIS) yang menyajikan data dengan grafik.
3. Pengembangan Teknologi
Teknologi yang diterapkan perusahaan masih tergolong teknologi yang lama
Tidak ada
4. Pembelian Kegiatan pembelian berjalan cukup lancar walaupun terkadang timbul masalah yang tidak terduga
Adanya Supply Chain Management
Tabel 3.4 Hasil Analisis Value Chain Porter
90
3.2.2.2. Analisis SWOT Perusahaan
Analisis SWOT perusahaan dilakukan untuk mengetahui
kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki oleh
perusahaan. Analisis ini dilakukan secara berkala untuk membantu
perusahaan dalam menemukan dan merumuskan strategi
perusahaan.
Perusahaan juga melakukan analisis SWOT secara berkala
untuk merumuskan strategi perusahaan. SWOT membandingkan
antara faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal
kekuatan dan kelemahan.
Analisis SWOT perusahaan dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Analisis Faktor Internal
A. Kekuatan (Strength)
1) Perusahaan memiliki karyawan dengan skill terlatih dan
motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kinerja
perusahaan
2) Pengalaman perusahaan yang cukup lama dalam bidan g
garmen
3) Nama perusahaan sudah dikenal oleh dunia
4) Pelayanan yang baik kepada pelanggan
5) Perusahaan memiliki strategi dan kebijakan untuk
memangkas biaya produksi
91
6) Perusahaan memiliki pelanggan yang setia dan rutin
dalam melakukan pesanan
B. Kelemahan (weakness)
1) Website kurang dimanfaatkan secara maksimal
2) Penilaian dan pemantauan kinerja karyawan masih
dilakukan secara manual
3) Mesin yang dimiliki oleh perusahaan sudah tua dan
memerlukan biaya perawatan dan perbaikan yang cukup
besar
4) Sistem yang dimiliki oleh perusahaan masih belum
terintegrasi dengan baik antar masing-masing divisi.
Tabel 3.5 Perhitungan IFAS
FAKTOR STRATEGI INTERNAL BOBOT RATING BOBOT X RATING
KEKUATAN • Perusahaan memiliki
karyawan dengan skill terl atih dan motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kinerja perusahaan
• Pengalaman perusahaan yang
cukup lama dibidang garmen
• Nama perusahaan sudah
dikenal oleh dunia
• Pelayanan yang baik terhadap
pelanggan
0,09
0,04
0,08
0,12
2
2
2
4
0,18
0,08
0,16
0,48
0,20
92
• Perusahaan memiliki strategi dan kebijakan untuk memangkas biaya produksi
• Adanya pelanggan yang setia dan sering melakukan pesanan produk
0,10
0,12
2
3
0,36
Total Kekuatan 0,55 1,46 KELEMAHAN
• Website kurang dimanfaatkan secara maksimal
• Penilaian dan pemantauan kinerja karyawan masih dilakukan secara manual
• Mesin yang dimiliki oleh perusahaan sudah tua dan memerlukan biaya perawatan dan perbaikan yang cukup besar
• Sistem yang dimiliki oleh
perusahaan masih belum terintegrasi dengan baik antar masing masing divisi
0,08
0,10
0,08
0,19
2
2
2
3
0,16
0,20
0,16
0,57
Total Kelemahan 0,45 1,09 TOTAL IFAS 1,00 0,37
2. Analisis Faktor Eksternal
A. Peluang (Opportunity)
1) Pasar dunia sudah mengakui kualitas produk dan
kredibilitas perusahaan.
2) Memiliki hubungan yang baik dengan pemasok
3) Adanya perbaikan kondisi ekonomi dari dalam negeri
93
4) Kebutuhan konsumen akan pakaian terus meningkat
5) Jangkauan pemasaran perusahaan terus meningkat
B. Ancaman (Threat)
1) Harga minyak dan bahan baku yang terus naik.
2) Pelanggan yang menjadi powerful dengan adanya
perkembangan teknologi
3) Kondisi ekonomi dan politik luar negeri tidak stabil.
4) Banyak memiliki pesaing berupa perusahaan garmen
yang memiliki pasar cukup luas dan produk yang baik.
5) AFTA membuat produk garmen dari Negara ASEAN
mudah untuk masuk ke dalam negeri.
Tabel 3.6 Perhitungan EFAS
FAKTOR STRATEGI EKSTERNAL BOBOT RATING
BOBOT X RATING
PELUANG • Pasar dunia sudah mengakui
kualitas produk perusahaan.
• Memiliki hubungan yang baik dengan pemasok
• Adanya perbaikan kondisi ekonomi dari dalam negeri
• Kebutuhan konsumen akan pakaian terus meningkat
• Jangkauan pasar perusahaan terus
0,13 0,09 0,08 0,11 0,08
4 3 2 3 2
0,52 0,27 0,16 0,33 0,16
94
meningkat Total Peluang 0,49 1,44 ANCAMAN
• Harga minyak dan bahan baku yang terus naik
• Pelanggan akan menjadi powerful dengan adanya perkembangan teknologi
• Kondisi ekonomi dan politik luar negeri yang tidak stabil
• Banyak memiliki pesaing berupa perusahaan garmen yang memiliki pasar yang cukup luas dan produk yang baik
• AFTA membuat produk garmen dari Negara ASEAN mudah untuk masuk kedalam negeri
0,14 0,10 0,09 0,13 0,05
3 1 2 3 2
0,42 0,10 0,18 0,39 0,10
Total Ancaman 0,51 1,19 TOTAL EFAS 1,00 0,25
Dari hasil analisis IFAS dan EFAS diatas, dapat
digambarkan diagram analisis SWOT dari PT Pan Brothers sebagai
berikut:
• Titik X = Kekuatan (Strength) – Kelemahan (Weakness)
Total bobot rating kekuatan = 1,46
Total bobot rating kelemahan = 1,09 -
0,37
• Titik Y = Peluang (Opportunity) – Ancaman (Threat)
Total bobot rating peluang = 0,44
Total bobot rating ancaman = 0,19 -
0,25
95
Gambar 3.5 Diagram SWOT
Penjelasan Gambar :
Titik pertemuan antara sumbu X dan Y menunjukkan bahwa posisi
dari PT. Pan Brothers pada diagram SWOT berada pada kuadran I.
Kuadran I menggambarkan bahwa perusahaan menggunakan
kekuatan yang mereka miliki untuk menjawab dan memanfaatkan
kesempatan yang ada.
3.2.2.3. Matriks SWOT
Dari hasil analisis SWOT, dapat disimpulkan bahwa perusahaan akan
menggunakan strategi Strenght-Opportunity (SO) dalam menjawab tantangan
masa mendatang. Matriks SWOT digunakan untuk mengetahui strategi SO
apa saja yang dimiliki oleh perusahaan dengan menganalisis hasil analisa
SWOT perusahaan.
Berikut adalah gambar matrik SWOT:
96
IFAS EFAS
Kekuatan (Strength) • Perusahaan memiliki
karyawan dengan skill terlatih dan motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kinerja perusahaan
• Pengalaman perusahaan yang cukup lama dibidang garmen
• Nama perusahaan sudah dikenal oleh dunia
• Pelayanan yang baik terhadap pel anggan
• Perusahaan memiliki strategi dan kebijakan untuk memangkas biaya produksi
• Adanya pel anggan yang setia dan sering melakukan pesanan produk
Kelemahan (Weakness) • Website kurang
dimanfaatkan secara maksimal
• Penilaian dan pemantauan kinerja karyawan masih dilakukan secara manual
• Mesin dan komputer yang dimiliki oleh perusahaan sudah tua dan memerlukan biaya perawatan dan perbaikan yang cukup besar
• Sistem yang dimiliki oleh perusahaan masih belum terintegrasi dengan baik antar masing masing divisi
Peluang (Opportunity) • Pasar dunia sudah
mengakui kualitas produk dan kredibilitas perusahaan.
• Memiliki hubungan yang baik dengan pemasok
• Adanya perbaikan kondisi ekonomi dari dalam negeri
• Kebutuhan konsumen akan pakaian terus meningkat
• Jangkauan pasar perusahaan terus meningkat
Strategi SO • .meningkatkan volume
produksi dengan mengandalkan sumber daya manusia yang dimiliki agar mampu memenuhi kebutuhan pelanggan akan garmen yang semakin meningkat. (S1, O4)
• Menjaga nama baik perusahaan agar mampu menjaga kredibilitas perusahaan dimata masyarakat internasional. (S3, 01)
S trategi WO • Pengadaan mesin dan
komputer baru dengan memanfaatkan kondisi ekonomi yang membaik, sehingga biaya pembeliannya berkurang. (W3, O3)
• Melakukan evaluasi dan perbaikan sistem informasi agar mampu mempertahankan dan meningkatkan penjualan perusahan serta mampu membantu perusahaan dalam memantau dan menilai kinerja karyawan. (W2, W4, O5 )
• Meningkatkan pemanfaatan website dalam bentuk promosi dan pemberian kuisioner kepada pel anggan untuk mengetahui kekurangan dari produk yang dihasilkan dan membantu perusahaan dalam menganalisa kebutuhan dari pelanggan
97
(W1, O4)
Ancaman (Thread)
• Harga minyak dan bahan baku yang terus naik
• Pelanggan akan menjadi powerful dengan adanya perkembangan teknologi
• Kondisi ekonomi dan politik luar negeri yang tidak stabil
• Banyak memiliki pesaing berupa perusahaan garmen yang memiliki pasar yang cukup luas dan produk yang baik.
• AFTA membuat produk garmen dari Negara ASEAN mudah untuk masuk kedalam negeri
S trategi ST • Nama perusahaan dan
pengalaman yang dimiliki oleh perusahaan serta pelayanan yang baik kepada pelanggan akan mengatasi permintaan harga dari powerful customer. (S2,S3,S4,T2)
• Memanfaatkan dan mengembangkan terus skill dan motivasi sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan serta meenjaga dan meningkatkan kualitas hubungan ant ara perusahaan dengan pelanggan yang potensial sehingga perusahaan dapat mengatasi ancaman dari perusahaan garmen kuat lainnya. (S1, S6, T4)
• Memanfaatkan strat egi pemangkasan biaya produksi untuk menurunkan harga jual produk ke Negara-negara ASEAN (S5, T5)
S trategi WT • Tidak melakukan
pembelian mesin dari luar negeri pada saat kondisi ekonomi dan politik luar negeri sedang mengalami masalah. (W3, T3)
• Memperbaiki dan memanfaatkan sistem informasi perusahaan dan website untuk mengatasi ancaman dari pesaing berat dan adanya AFTA (W1, W4, T4,T5)
Tabel 3.7 Matriks SWOT pada PT. Pan Brothers
Strategi-strategi SO yang dimiliki oleh perusahaan adalah
sebagai berikut:
98
• meningkatkan volume produksi dengan mengandalkan sumber daya
manusia yang dimiliki agar mampu memenuhi kebutuhan pelanggan
akan garmen yang semakin meningkat. (S1, 04)
• Menjaga nama baik perusahaan agar mampu menjaga kredibilitas
perusahaan dimata masyarakat internasional.(S3, 01)
• Memanfaatkan strategi pemangkasan biaya produksi untuk
menurunkan harga jual produk ke Negara-negara ASEAN. (S5, T5)
Dari strategi-strategi SO yang dimiliki oleh perusahaan dapat
disimpulkan bahwa perusahaan memiliki kekuatan untuk mengambil
dan mengembangkan peluang-peluang perusahaan. Peluang-peluang
tersebut akan menghasilkan suatu keunggulan kompetitif bagi
perusahaan.
Perusahaan juga memiliki kekuatan untuk mengatasi ancaman
disekitarnya. Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan adalah:
1. Nama perusahaan dan pengalaman yang dimiliki oleh perusahaan
serta pelayanan yang baik kepada pelanggan akan mengatasi
permintaan harga dari powerful customer.(S2,S3,S4,T2)
2. Memanfaatkan dan mengembangkan terus skill dan motivasi
sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan serta
meenjaga dan meningkatkan kualitas hubungan antara perusahaan
dengan pelanggan yang potensial sehingga perusahaan dapat
99
mengatasi ancaman dari perusahaan garmen kuat lainnya.(S1, S6,
T4)
Dari hasil analisis SWOT, dapat disimpulkan bahwa PT Pan
Brothers memiliki potensi dan peluang untuk berkembang lebih besar
lagi. Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan akan membantu
perusahaan dalam memanfaatkan setiap peluang yang ada dan
mengatasi ancaman yang datang, baik dari pesaing, kondisi ekonomi,
pendatang baru yang potensial serta kondisi politik dari dalam dan
luar negeri.
3.2.2.4. Analisis CSF dan KPI Perusahaan
3.2.2.4.1. Critical Succes Factor
CSF (Critical Success Factor) merupakan kumpulan dari
faktor-faktor penting yang menentukan kesuksesan sebuah
perusahaan dan harus terus diperhatikan oleh perusahaan. CSF juga
diperlukan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Berikut hasil analisa CSF pada PT. Pan Brothers:
1. Mengutamakan kualitas produk dan kepuasan pelanggan
Kualitas produk dan kepuasan pelanggan merupakan hal
yang tidak dapat dipisahkan. Apabila kualitas dari produk yang
dihasilkan baik dan sesuai dengan permintaan pelanggan, maka
kepuasan pelanggan juga akan tercapai. Untuk meningkatkan
dan memperbaiki kualitas produk, perusahaan melakukan
100
quality control terhadap produk yang dihasilkan. Oleh karena
itu, perusahaan sangat selektif dalam memilih pemasok bahan
baku, karena apabila bahan baku yang dibeli kualitasnya buruk,
maka produk yang dihasilkan pun akan buruk. Apabila hal ini
dapat terus dipertahankan, produk perusahaan akan mampu
bersaing di pasar lokal dan luar negeri.
2. Pemasok yang kompeten
Kualitas bahan baku dan kualitas dari produk yang
dihasilkan sangat berkaitan erat. Apabila suatu perusahaan
memiliki pemasok dengan bahan baku yang kualitasnya kurang
baik, produk yang dihasilkan pun akan terlihat kurang baik
sekalipun tenaga produksi yang dimiliki oleh perusahaan
memiliki kemampuan yang baik.
Untuk menganalisa tingkat kualitas suatu produk, tingkat
kompetensi dari pemasok akan terus diamati. Apabila pemasok
yang dimiliki oleh perusahaan memiliki kompetensi yang cukup
baik, pemasok tersebut tentunya akan menghasilkan bahan baku
produksi yang cukup baik.
3. Promosi yang optimal
Kegiatan promosi yang optimal akan meningkatkan
penjualan produk. Promosi ini dilakukan oleh departemen
101
marketing dengan menawarkan produk dan jasa produksi
kepada retail pakaian yang ada di Indonesia dan luar negeri.
Kemampuan dalam melakukan pendekatan terhadap
pelanggan dan berkomunikasi sangat mendukung proses
promosi ini karena diperlukan pendekatan terhadap pelanggan
yang baik untuk meyakinkan calon pelanggan bahwa produk
yang dihasilkan oleh perusahaan memiliki kualitas yang baik
serta dengan harga yang kompetitif.
Setelah mendapatkan calon pelanggan, para marketing
akan melakukan follow up terus kepada pelanggan tersebut.
Kegiatan follow up tersebut dilakukan agar komunikasi antara
perusahaan dengan pelanggan tidak terputus.
Dengan analisis CSF diatas, kami melihat bahwa
perusahaan sudah memiliki keunggulan kompetitif pada
pesaing-pesaingnya. Agar PT. Pan Brothers dapat bertahan
dalam persaingan yang ketat, PT Pan Brothers harus
meningkatkan keunggulan-keunggulan yang sudah dimiliki
sekarang dan mempertahankannya.
3.2.2.3.2. Key Performance Indicator
Key Performance Indicator (KPI) merupakan ukuran-
ukuran dari baik atau buruknya kinerja dari perusahaan. Dengan
adanya KPI, maka dapat dinilai apakah perusahaan mengalami
102
sebuah kemajuan dan sudah mencapai sasaran serta tujuan yang
telah ditetapkan atau tidak.
Berikut Key Performance Indicator dari PT. Pan
Brothers:
1. Minimnya komplain dari pelanggan.
Komplain pelanggan terhadap produk perusahaan yang rusak
dan kualitas yang tidak sesuai dengan harapan pelanggan
kurang dari 15%. Jumlah tersebut dapat berkurang setiap
bulannya karena pada saat terjadi complain dari pelanggan,
bagian produksi akan terus berbenah.
2. Retur bahan baku yang dibeli minimum
Bahan baku yang dibeli jarang ditemukan adanya kerusakan
atau penurunan kualitas dari pemasok. Retur atas bahan baku
tersebut kurang dari 5% setiap bulannya.
3. Volume penjualan perusahaan mengalami peningkatan
Penjualan perusahaan sampai bulan Oktober 2010
mengalami peningkatan sebesar 20%.
4. Penambahan pelanggan baru
Adanya tambahan pelanggan baru setiap bulan sebanyak 2
atau 3 pelanggan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Berikut tabel relasi antara CSF dan KPI yang dimiliki
oleh perusahaan:
103
Critical Success Factor (CSF) Key Performance Indicator (KPI) Mengutamakan kualitas produk dan kepuasan pelanggan
1.Komplain dari pelanggan minimum atau berkurang
Pemasok yang kompeten 1. Retur bahan baku yang dibeli minimum
Promosi yang optimal
1.Volume penjualan perusahaan mengalami peningkatan 2. Adanya tambahan beberapa pelanggan baru
Tabel 3.8 Tabel Relasi CSF dan KPI PT. Pan Brothers
3.2.3. Analisis Lingkungan Eksternal SI/TI Perusahaan
PT Pan Brothers masih belum memanfaatkan sistem dan teknologi
informasi yang ada secara maksimal. Sistem dan teknologi informasi
hanya digunakan untuk melakukan komunikasi dengan pihak pemasok
dan pelanggan. Untuk website yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu
www.panbrotherstbk.com hanya digunakan untuk berbagi informasi saja
kepada masyarakat dan untuk media komunikasi, perusahaan
menggunakan fasilitas Microsoft outlook.
Microsoft Outlook merupakan salah satu produk dari Microsoft
yang dapat digunakan sebagai e-mail. Dengan adanya e-mail, manajemen
dan bagian-bagian tertentu dapat melakukan komunikasi dengan pemasok
dan pelanggan.
104
Menurut kami, perusahaan harus mampu memanfaatkan sistem
dan teknologi informasi secara maksimal agar dapat memangkas biaya
operasional perusahaan dan mampu bersaing dengan perusahaan garmen
yang kuat. Jangkauan pasar juga dapat lebih ditingkatkan dengan
memanfaatkan website yang dimiliki oleh perusahaan.
Selain itu, website juga dapat digunakan sebagai media penjualan
online dengan menyediakan form pemesanan barang pada website dengan
pembayaran menggunakan kartu kredit.
3.2.4. Analisis Lingkungan Internal SI/TI Perusahaan
Semua departemen PT Pan Brothers sudah menerapkan sistem
informasi dan teknologi informasi. Ada beberapa departemen perusahaan
yang memakai aplikasi sistem informasi tertentu untuk mendukung
kinerja mereka, seperti: departemen HRM, departemen persediaan /
gudang, departemen akuntansi, departemen quality assurance.
Teknologi informasi yang digunakan oleh PT Pan Brothers masih
memiliki keurangan, yaitu komputer yang digunakan memiliki spesifikasi
yang lama. Manajemen menilai bahwa komputer dengan spesifikasi yang
lama masih dapat dipakai dan kinerjanya juga masih bagus.
Menurut kami, kami setuju dengan pernyataan perusahaan
mengenai teknologi informasi yang mereka miliki, karena dibutuhkan
biaya besar untuk pengadaan komputer yang baru. Namun, perusahaan
juga harus menyediakan komputer yang memadai bagi bagian-bagian
105
tertentu yang memakai aplikasi sistem informasi. Aplikasi tersebut
pastinya akan di update terus menerus agar mampu memaksimalkan
performance dari sistem. Apabila spesifikasi komputer yang dipakai
perusahaan merupakan spesifikasi minimum, maka kerja sistem juga
menjadi lambat.
3.2.4.1. Aplikasi
PT. Pan Brothers juga mengandalkan beberapa aplikasi untuk
mendukung kinerja sistem perusahaan. Aplikasi yang digunakan juga sudah
diteliti kegunaannya oleh departemen IT agar sesuai dengan kebutuhan
perusahaan. Berikut beberapa aplikasi yang digunakan oleh perusahaan:
1. TURBOCASH
Software turbocash ini merupakan software akuntansi yang
cukup lengkap dan berbasis open source. Bahasa pemrograman yang
digunakan untuk membangun aplikasi ini adalah Delphi. Alasan
departemen IT memilih software turbocash ini adalah karena
instalasinya yang mudah dan bebas dari biaya lisensi.
Turbocash menyediakan beberapa fitur yang dapat membantu
kinerja akunting, diantaranya adanya fitur untuk mencatat transaksi
penjualan dan pembelian, jurnal penerimaan,
2. MICROSOFT OUTLOOK
Microsoft outlook merupakan bagian dari Microsoft office
yang dapat digunakan sebagai email. Salah satu tujuan Microsoft
106
Outlook adalah membuat program email yang mudah digunakan.
Namun karena security akan virus dalam Outlook lemah, program ini
sering digunakan untuk memasukkan virus, misalnya lewat
attachment email.. Beberapa contoh virus yang disebarkan lewat cara
ini adalah Melissa dan Sobig.
3. SISTEM INFORMASI TERPADU
Sistem ini dibeli dari sebuah perusahaan pengembangan
software dan kemudian dikembangkan oleh bagian IT perusahaan
agar sesuai dengan kebutuhan dan kinerja perusahaan. Sistem
informasi ini dibuat dengan bahasa VB6 dengan database
menggunakan Oracle.
Sistem Informasi Terpadu digunakan oleh seluruh departemen
yang ada dalam perusahaan. Sistem informasi ini mudah digunakan
oleh karyawan serta user-friendly, sehingga tidak perlu memakan
waktu yang cukup lama untuk pemakai pertama.
Aplikasi ini memiliki kelemahan, yaitu sistem tidak
terintegrasi antara departemen yang satu dengan departemen yang
lainnya, misalnya sistem pada departemen impor dan ekspor
menampilkan informasi mengenai tanggal kedatangan kapal,
informasi barang yang dibeli, informasi detail pemasok, nomor Bill of
Lading, nomor BC 1.1, total kuantitas barang, berat serta kubikasi.
Departemen persediaan dan produksi tidak bisa mengakses dan
melihat tampilan sistem untuk departemen impor ekspor. Sehingga
107
apabila terjadi masalah, departemen yang bersangkutan harus
mengadakan pertemuan terlebih dahulu dan membicarakannya.
Hanya manajemen dan eksekutif yang bisa melihat seluruh
tampilan sistem
4. SISTEM ABSENSI
Sistem ini hanya digunakan oleh direktur HRM. Sistem ini
dibeli dari perusahaan pengembangan software dan dikebangkan oleh
departemen IT perusahaan.
Sistem absensi ini digunakan untuk mencatat dan menghitung
jumlah absensi dari karyawan serta membantu direktur HRM dalam
memantau kehadiran karyawan dan ijin yang telah diambil sehingga
direktur HRM mapu mengambil keputusan atas karyawan yang
memiliki jumlah absen dan ijin yang sudah melebihi batas yang telah
ditentukan
5. Supply Chain Management
Aplikasi untuk supply chain management juga dibeli dari
perusahaan pengembang software. Aplikasi ini dibangun dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java dengan database
menggunakan Oracle. Aplikasi ini hanya digunakan oleh departemen
persediaan / gudang, departemen pembelian dan departemen
merchandising.
Aplikasi ini berfungsi untuk membantu departemen
persediaan / gudang dalam mengatur rantai persediaan barang
108
sehingga perusahaan tidak akan mengalami kekurangan pasokan
bahan baku. Sistem ini juga dapat digunakan untuk melakukan cek
atas persediaan barang yang ada dalam gudang, barang keluar dan
barang yang masuk.
3.2.4.2. Aplikasi Portfolio Perusahaan
Analisis aplikasi portfolio perusahaan bermanfaat untuk
mengetahui kontribusi dari aplikasi yang digunakan oleh perusahaan
melalui pengelompokkan aplikasi. Pengelompokkan aplikasi berupa
kategori-kategori seperti: high potential strategic, key operational, support.
A. Aplikasi Sistem Informasi Terpadu
No Pertanyaan Y/N
1. Apakah aplikasi menghasilkan
keunggulan kompetitif yang jelas
untuk bisnis?
Y
2. Apakah aplikasi memungkinkan
pencapaian tujuan bisnis yang
spesifik?
Y
3. Apakah aplikasi dapat meminimalkan
kelemahan bisnis yang dimiliki
perusahaan?
Y
109
4. Apakah aplikasi dapat membantu
perusahaan menghindari resiko yang
dapat menjadi masalah yang besar di
masa mendatang?
N
5. Apakah aplikasi dapat membantu
meningkatkan produktivitas
perusahaan dan membantu perusahaan
dalam mengurangi biaya?
Y
6. Apakah aplikasi dapat mendukung
strategi perusahaan?
N
Tabel 3.10 Pertanyaan portfolio Mc.Farlan pada
aplikasi Sistem Informasi Terpadu
B. Aplikasi Turbo Cash
No Pertanyaan Y/N
1. Apakah aplikasi menghasilkan
keunggulan kompetitif yang jelas
untuk bisnis?
N
2. Apakah aplikasi memungkinkan
pencapaian tujuan bisnis yang
spesifik?
Y
3. Apakah aplikasi dapat meminimalkan Y
110
kelemahan bisnis yang dimiliki
perusahaan?
4. Apakah aplikasi dapat membantu
perusahaan menghindari resiko yang
dapat menjadi masalah yang besar di
masa mendatang?
N
5. Apakah aplikasi dapat membantu
meningkatkan produktivitas
perusahaan dan membantu perusahaan
dalam mengurangi biaya?
Y
6. Apakah aplikasi dapat mendukung
strategi perusahaan?
N
Tabel 3.11 Pertanyaan portfolio Mc.Farlan pada
aplikasi Turbo Cash
C. Aplikasi Microsoft Outlook
No Pertanyaan Y/N
1. Apakah aplikasi menghasilkan
keunggulan kompetitif yang jelas
untuk bisnis?
N
2. Apakah aplikasi memungkinkan
pencapaian tujuan bisnis yang
Y
111
spesifik?
3. Apakah aplikasi dapat meminimalkan
kelemahan bisnis yang dimiliki
perusahaan?
N
4. Apakah aplikasi dapat membantu
perusahaan menghindari resiko yang
dapat menjadi masalah yang besar di
masa mendatang?
Y
5. Apakah aplikasi dapat membantu
meningkatkan produktivitas
perusahaan dan membantu perusahaan
dalam mengurangi biaya?
Y
6. Apakah aplikasi dapat mendukung
strategi perusahaan?
Y
Tabel 3.12 Pertanyaan portfolio Mc.Farlan pada
aplikasi Microsoft Outlook
D. Aplikasi Supply Chain Management
No Pertanyaan Y/N
1. Apakah aplikasi menghasilkan
keunggulan kompetitif yang jelas
untuk bisnis?
Y
112
2. Apakah aplikasi memungkinkan
pencapaian tujuan bisnis yang
spesifik?
Y
3. Apakah aplikasi dapat meminimalkan
kelemahan bisnis yang dimiliki
perusahaan?
N
4. Apakah aplikasi dapat membantu
perusahaan menghindari resiko yang
dapat menjadi masalah yang besar di
masa mendatang?
Y
5. Apakah aplikasi dapat membantu
meningkatkan produktivitas
perusahaan dan membantu perusahaan
dalam mengurangi biaya?
Y
6. Apakah aplikasi dapat mendukung
strategi perusahaan?
N
Tabel 3.13 Pertanyaan portfolio Mc.Farlan pada
aplikasi Supply Chain Management
E. S istem Absensi
No Pertanyaan Y/N
1. Apakah aplikasi menghasilkan N
113
keunggulan kompetitif yang jelas
untuk bisnis?
2. Apakah aplikasi memungkinkan
pencapaian tujuan bisnis yang
spesifik?
N
3. Apakah aplikasi dapat meminimalkan
kelemahan bisnis yang dimiliki
perusahaan?
N
4. Apakah aplikasi dapat membantu
perusahaan menghindari resiko yang
dapat menjadi masalah yang besar di
masa mendatang?
N
5. Apakah aplikasi dapat membantu
meningkatkan produktivitas
perusahaan dan membantu perusahaan
dalam mengurangi biaya?
Y
6. Apakah aplikasi dapat mendukung
strategi perusahaan?
N
Tabel 3.14 Pertanyaan portfolio Mc.Farlan pada
Sistem Absensi
114
Aplikasi portfolio pada PT. Pan Brothers adalah sebagai berikut :
Tabel 3.15 Analisis Aplikasi Portfolio pada PT. Pan Brothers
Melalui analisis aplikasi portfolio pada sistem yang sedang
berjalan, perusahaan memiliki aplikasi utama berupa sistem informasi
terpadu. Aplikasi ini merupakan key operational karena hampir semua
divisi menggunakan sistem ini dalam bekerja. Apabila sistem ini
mengalami gangguan, maka operasional perusahaan pun akan terganggu.
Oleh sebab itu, departemen IT juga terus memantau sistem ini untuk
meminimalisasi terjadinya error pada sistem.
115
Website www.panbrotherstbk.com tergolong aplikasi high
potential, karena website PT Pan Brothers ini masih dapat dikembangkan
dan dimanfaatkan secara maksimal oleh perusahaan dalam
mempromosikan produk perusahaan serta melakukan penjualan secara
online.
Untuk Microsoft outlook, aplikasi ini memang hanya sebagai
support bagi perusahaan. Microsoft outlook hanya digunakan sebagai
media komunikasi saja dengan pemasok dan pelanggan. Apabila sistem ini
mengalami gangguan, kegiatan operasional perusahaan tidak akan
terganggu karena komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
media telepon, walaupun biayanya juga tinggi. Selain Microsoft outlook,
aplikasi pendukung lainnya adalah sistem absensi dan supply chain
management
Untuk aplikasi yang bersifat strategic, perusahaan memiliki
aplikasi SCM (Supply Chain Management). Aplikasi SCM ini digunakan
untuk mendukung operasional perusahaan, namun dalam penggunaannya,
aplikasi SCM ini mampu menciptakan suatu keunggulan kompetitif bagi
perusahaan dari segi alur keluar masuk barang serta mendukung jalannya
strategi yang telah dirumuskan oleh perusahaan.
3.2.4.3. Spesifikasi Hardware dan Software
Dari hasil analisis diatas, PT Pan Brothers masih menggunakan
perangkat komputer dengan versi yang lama. Perusahaan lebih banyak
116
menggunakan sistem operasi Linux dibandingkan Windows. Pertimbangan
biaya menjadi alasan mengapa perusahaan lebih banyak memakai sistem
operasi dan software yang termasuk kedalam kategori freeware.
Spesifikasi hardware dan software yang dipakai oleh PT Pan
Brothers dapat diuraikan sebagai berikut:
No. Divisi Hardware Software Jumlah Perangkat
pembantu
1. RUPS Motherboard
Processor DUAL
CORE 2.5Ghz,
RAM 1 GB, HDD
80GB, Monitor 14”
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu
1 Printer,
scanner,
modem
2. Dewan Komisaris Motherboard
Processor DUAL
CORE 2.5Ghz,
RAM 1 GB, HDD
60GB, Monitor 14”
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu
8 Printer,
scanner,
modem
3. Dewan Direksi Motherboard
Processor DUAL
CORE 2.5Ghz,
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
4 Printer,
scanner,
modem
117
RAM 1 GB, HDD
60GB, Monitor 14”
Sistem
Informasi
Terpadu
4. Komite Audit Motherboard,
Processor Pentium 4
2,8 Ghz, RAM
512MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu
5 Printer,
scanner,
modem
5. Pemeriksaan
Internal
Motherboard,
Processor Pentium 4
2,8 Ghz, RAM
512MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu
5 Printer,
scanner,
modem
6. Direktur ADM Motherboard,
Processor Pentium 4
2,8 Ghz, RAM
512MB, HDD
60GB, Monitor 14”
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu
1 Printer,
scanner,
7. Seketaris Motherboard,
Processor Pentium 3
Linux
Ubuntu,
2 Printer,
118
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
8. Departemen
Keuangan
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu,
Turbocash
6 Printer,
scanner,
modem
9. Departemen
Akuntansi
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu,
Turbocash,
Windows XP
10 Printer,
scanner,
modem
10. Departemen
Hukum
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
4 Printer,
scanner,
119
40GB, Monitor 14” Microsoft
Outlook,
11. Departemen
Material Cost And
Control
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu
5 Printer,
scanner,
12. Departemen
Gudang /
Persediaan
Motherboard,
Processor Pentium 4
2,4 Ghz, RAM
512MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu,
SCM
8 Printer,
scanner,
modem
13. Direktur IT Motherboard,
Processor Pentium 4
2,4 Ghz, RAM
512MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu
1 Printer,
scanner,
modem
14. Departemen Motherboard, Linux 7 Printer,
120
Integritas Kualitas Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
Sistem
Informasi
Terpadu
scanner,
15. Departemen
Manajemen Sistem
Training
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook
9 Printer,
scanner,
16. Departemen IT Motherboard,
Processor Pentium 4
2.4Ghz, RAM
512MB, HDD
60GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
Sistem
Informasi
16 Printer,
scanner,
modem
121
Terpadu
17. Departemen
Kepatuhan
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
Sistem
Informasi
Terpadu
3 Printer,
scanner,
modem
18. Direktur HRM Motherboard,
Processor Pentium 4
2,4 Ghz, RAM
512MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Windows XP,
Microsoft
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu,
Sistem
Absensi
1 Printer,
scanner,
19. Pengembangan
SDM
Motherboard,
Processor Pentium 2
400 Mhz, RAM
128MB, HDD
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
10 Printer,
scanner,
122
20GB, Monitor 14” Microsoft
Outlook,
20. Adm &
pengembangan
organisasi
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
Sistem
Informasi
Terpadu
9 Printer,
scanner,
21. Departemen
Angkutan,
maintenance,
umum
Motherboard,
Processor Pentium 4
2,4 Ghz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
Sistem
Informasi
Terpadu
11 Printer,
scanner,
22. Direktur
Operasional
Motherboard,
Processor Pentium 4
Windows XP,
Microsoft
1 Printer,
scanner,
123
2,4 Ghz, RAM
512MB, HDD
40GB, Monitor 14”
office 2003,
Sistem
Informasi
Terpadu
23. Departemen
Produksi
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
Sistem
Informasi
Terpadu
18 Printer,
scanner,
24. Departemen
Marketing
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
27 Printer,
scanner,
modem
25. Departemen
Merchandising
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
Linux
Ubuntu,
Open Office
12 Printer,
scanner,
124
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
2003,
Microsoft
Outlook,
Sistem
Informasi
Terpadu,
SCM
26. Departemen
Pembelian
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
Sistem
Informasi
Terpadu,
SCM
11 Printer,
scanner,
27. Departemen
Quality Assurance
Motherboard,
Processor Pentium 4
1,5 Ghz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
9 Printer,
scanner,
125
Outlook,
Sistem
Informasi
Terpadu
28. Departemen
Ekspor Impor
Motherboard,
Processor Pentium 3
800 Mhz, RAM
256MB, HDD
40GB, Monitor 14”
Linux
Ubuntu,
Open Office
2003,
Microsoft
Outlook,
Sistem
Informasi
Terpadu
4 Printer,
scanner,
Tabel 3.9 Tabel Spesifikasi Hardware dan Software PT. Pan Brothers
3.2.4.4. Arsitektur Jaringan Perusahaan
Arsitektur jaringan PT Pan Brothers dapat digambarkan sebagai
berikut:
126
Gambar 3.6 Arsitektur jaringan PT. Pan Brothers