bab 2 tinjauan literatur 2.1. kerangka konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-t...

34
Universitas Indonesia BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual 2.1.1 Pengertian Asuransi dan Asuransi Syariah Salah satu perbedaan yang mendasar antara asuransi konvensional dengan asuransi syariah adalah pada pengakuan pendapatan premi. Pada asuransi konvensional, pendapatan premi merupakan milik perusahaan sedangkan pada asuransi syariah, pendapatan premi yang dikenal dengan istilah kontribusi peserta, merupakan milik dari seluruh peserta dan hanya dapat digunakan untuk keperluan para peserta apabila terjadi musibah. Berdasarkan Undang-Undang nomor 2 tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian yang dimaksud dengan asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada pemegang polis/tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Jika melihat definisi di atas, menurut Firdaus (hal 17, 2005) ada tiga unsur yang ada dalam asuransi, yaitu bahaya yang dipertanggungkan, premi pertanggungan dan sejumlah uang ganti rugi pertanggungan. Menurut Iqbal (hal 4, 2006), asuransi konvensional adalah sebuah mekanisme perpindahan resiko yang oleh suatu organisasi dapat diubah dari tidak pasti menjadi pasti. Ketidakpastian mencakup faktor-faktor antara lain apakah kerugian akan muncul, kapan terjadinya dan seberapa besar dampaknya dan berapa kali kemungkinannya terjadi dalam setahun. Asuransi memberikan peluang untuk menukar kerugian yang tidak pasti ini menjadi suatu kerugian yang pasti yaitu premi asuransi. Perpindahan kerugian tidak pasti dengan kerugian pasti dalam asuransi konvensional masuk dalam ruang lingkup gharar. Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Upload: buithu

Post on 06-Feb-2018

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

BAB 2

TINJAUAN LITERATUR

2.1. Kerangka Konseptual

2.1.1 Pengertian Asuransi dan Asuransi Syariah

Salah satu perbedaan yang mendasar antara asuransi konvensional dengan asuransi

syariah adalah pada pengakuan pendapatan premi. Pada asuransi konvensional,

pendapatan premi merupakan milik perusahaan sedangkan pada asuransi syariah,

pendapatan premi yang dikenal dengan istilah kontribusi peserta, merupakan milik

dari seluruh peserta dan hanya dapat digunakan untuk keperluan para peserta apabila

terjadi musibah.

Berdasarkan Undang-Undang nomor 2 tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian

yang dimaksud dengan asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan

mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada pemegang polis/tertanggung

dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung

karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung

yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk pembayaran yang

didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Jika melihat definisi di atas, menurut Firdaus (hal 17, 2005) ada tiga unsur yang

ada dalam asuransi, yaitu bahaya yang dipertanggungkan, premi pertanggungan dan

sejumlah uang ganti rugi pertanggungan. Menurut Iqbal (hal 4, 2006), asuransi

konvensional adalah sebuah mekanisme perpindahan resiko yang oleh suatu

organisasi dapat diubah dari tidak pasti menjadi pasti. Ketidakpastian mencakup

faktor-faktor antara lain apakah kerugian akan muncul, kapan terjadinya dan seberapa

besar dampaknya dan berapa kali kemungkinannya terjadi dalam setahun. Asuransi

memberikan peluang untuk menukar kerugian yang tidak pasti ini menjadi suatu

kerugian yang pasti yaitu premi asuransi. Perpindahan kerugian tidak pasti dengan

kerugian pasti dalam asuransi konvensional masuk dalam ruang lingkup gharar.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 2: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

15

Dalam asuransi syariah, praktek bisnis yang mengandung gharar tidak diperbolehkan,

karena asuransi syariah bertumpu pada konsep tolong menolong dalam kebaikan dan

ketaqwaan serta perlindungan menjadikan semua peserta menjadi keluarga besar yang

saling menanggung satu sama lain. Sistem ini meniadakan tiga unsur yang

diharamkan dalam Islam, yaitu ketidakpastian (gharar),judi (maisir) dan riba.

Konsekuensi dari adanya gharar dalam suatu akad adalah tidak sahnya akad tersebut

secara hukum syariah, disamping itu akad yang mengandung gharar merupakan akad

yang diharamkan untuk dilakukan. Menurut Maulan (hal 9, 2009), dalam praktek

asuransi, gharar terjadi dalam empat hal, yaitu :

1. Gharar dalam wujud

Yaitu ketidakjelasan ada atau tidak adanya klaim / pertanggungan atau manfaat

yang akan diperoleh nasabah dari perusahaan asuransi. Karena keberadaan klaim /

pertanggungan tersebut terkait dengan ada atau tidaknya resiko. Jika resiko terjadi

maka, klaim didapatkan, dan jika resiko tidak terjadi maka klaim tidak akan

didapatkan. Hal ini seperti pada jual beli hewan dalam kandungan sebelum

induknya mengandung. Meskipun si induk memiliki kemungkinan mengandung.

2. Gharar dalam Husul (Merealisasikan / Memperoleh)

Yaitu ketidak jelasan dalam memperoleh klaim / pertanggungan, kendatipun

wujud atau keberadaan klaim tersebut bisa diperkirakan namun dalam

mendapatkannya terdapat ketidakjelasan. Seperti seorang peserta, ia tidak

mengetahui apakah bisa mendapatkan klaim atau tidak tergantung dari resiko

yang menimpanya. Hal ini seperti yang terdapat dalam jual beli ikan di laut.

Wujudnya ada, tetapi memperolehnya belum tentu bisa.

3. Gharar dalam Miqdar (jumlah pembayaran)

Yaitu ketidakjelasan dari jumlah, baik premi yang dibayar oleh nasabah, maupun

klaim yang akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi. Misalnya dalam asuransi

jiwa bisa jadi seseorang membayar 17 kali, namun tidak klaim sama sekali,

sedangkan nasabah lain, baru bayar sekali namun mendapatkan klaim 50 juta.

Demikian juga bagi perusahaan asuransi, dimana perusahaan asuransi juga tidak

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 3: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

16

tahu seberapa besar seorang nasabah membayar premi dan seberapa ia akan

menerima klaim.

4. Gharar dalam Ajal (Waktu)

Yaitu ketidakjelasan seberapa lama nasabah membayar premi. Karena bisa jadi

seoramg nasabah baru satu kali membayar premi kemudian mendapat klaim, bisa

juga terjadi seorang nasabah belasan kali membayar premi namun tidak

memperoleh apapun dari pembayarannya tersebut. Bahkan dalam asuransi jiwa

(kematian), klaim sangat tergantung dengan ajal. Dan ajal hanya Allah SWT saja

yang mengetahuinya.

Sedangkan praktek maisir dalam asuransi adalah dari sisi nasabah , nasabah wajib

membayar premi kepada pihak asuransi. Sementara pihak asuransi belum tentu

memberikan klaim kepada nasabah tersebut, karena klaim sangat tergantung dengan

resiko yang terjadi. Sedangkan resiko ada kemungkinan terjadi dan kemungkinan

tidak terjadi. Sehingga dalam asuransi terjadi adanya keharusan/ kepastian membayar

premi untuk klaim yang belum tentu terjadi. Jika resiko terjadi, maka klaim

dibayarkan namun jika tidak ada resiko maka klaim tidak dibayarkan. Demikian juga

dari sisi perusahaan, dimana perusahaan memiliki kewajiban membayar klaim

sebagai kompensasi jika resiko terjadi pada nasabahnya. Sementara resiko sifatnya

tidak pasti, bisa terjadi bisa juga tidak terjadi. Sehingga perusahaan bisa untung besar

nasabah yang klaim jumlahnya sedikit, namun bisa juga perusahaan rugi besar

apabila banyak nasabah yang klaim. Dan penyebab adanya klaim adalah sesuatu yang

tidak pasti, yaitu resiko. Sebagaimana gharar, maisir juga memiliki dampak hukum

dalam transaksi yang dilakukan yaitu haramnya transaksi tersebut dan tidak sahnya

transaksi yang dilakukan. Dampak hukum ini berdasarkan firman Allah SWT surat

Al Maidah ayat 90, .

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 4: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

17

Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,

(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah Termasuk

perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat

keberuntungan.

Menurut Sula (hal 145, 2004) Dari sisi riba, praktek asuransi yang mengandung unsur

riba :

1. Adanya pertukaran antara uang dengan uang dengan jumlah yang tidak sama,

yaitu di satu sisi premi yang dibayarkan oleh nasabah dan di sisi lain, klaim

yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi. Jumlah premi yang dibayarkan

pun tidak sama dengan jumlah premi yang diterima, sehingga dalam hal ini

terjadilah pertukaran uang dengan uang (barang sejenis) dengan jumlah yang

tidak sama (riba fadhl).

2. Serah terima uangnya pun antara premi yang dibayarkan dengan klaim yang

yang diterima tidak dalam waktu yang bersamaan melainkan setelah waktu

tertentu, sementara pertukaran barang sejenis dengan waktu yang tidak

bersamaan adalah masuk dalam kategori riba nasi’ah.

3. Investasi dari dana yang terkumpul yang bersumber dari pembayaran pemi

peserta diinvestasikan pada tempat-tempat yang ribawi.

Dalam istilah arab, asuransi dikenal dengan beberapa padanan yaitu takaful,

ta’miin dan tadhamun. Ketiga istilah tersebut mengandung makna saling

menanggung,saling melindungi dan saling menolong. Kemudian Dewan Syariah

Nasional – MUI menetapkan pengertian asuransi syariah (ta’miin,takaful dan

tadhamun ) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah

orang/pihak melalui dana investasi dalam bentuk aset atau tabarru yang memberikan

pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang

sesuai dengan syariah.

DSN-MUI sebagai lembaga yang berfungsi mendorong penerapan ajaran Islam

dalam kehidupan ekonomi dan berperan secara pro aktif dalam menanggapi

perkembangan masyarakat Indonesia yang dinamis dalam bidang ekonomi dan

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 5: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

18

keuangan telah mengeluarkan beberapa fatwa yang mengatur tentang perasuransian

syariah, yaitu :

1. Fatwa DSN nomor 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi

2. Fatwa DSN nomor 51/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah

Musyarakah Pada Asuransi Syariah.

3. Fatwa DSN nomor 52/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Wakalah Bil Ujrah Pada

Asuransi dan Reasuransi Syariah.

4. Fatwa DSN nomor 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru Pada Asuransi

dan Reasuransi Syariah

Ke empat fatwa inilah yang dijadikan acuan bagi perusahaan asuransi syariah

menjalankan roda operasional perusahaan. Adapun prinsip yang menjadi landasan

dasar asuransi syariah adalah sebagai berikut :

Landasan Pertama :

Perintah Allah untuk saling menolong dan bekerja sama, yaitu tolong menolong

dalam kebaikan seperti tercantum dalam Al Quran surat Al Maidah ayat 2, yang

berbunyi sebagai berikut :

”... dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah

kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya”.

Ayat ini memuat perintah tolong menolong antar sesama manusia. Dalam

asuransi, nilai ini terlihat dalam praktek keridhan peserta perusahaan asuransi untuk

menyisihkan dananya agar digunakan sebagai dana tabarru. Dana tabarru ini

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 6: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

19

berbentuk rekening tabarru dan difungsikan untuk menolong sesama peserta yang

mengalami musibah.

Landasan Kedua :

Perintah Allah untuk mempersiapkan hari depan, terdapat pada Firman Allah SWT.

QS. Al-Hasyr : 18 dan QS. Yusuf : 46 - 49 .

18. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap

diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan

bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu

kerjakan. ( QS. Al-Hasyr:18)

dan firman Allah SWT QS. Yusuf : 46 — 49 :

46. (setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf Dia berseru): "Yusuf, Hai orang

yang Amat dipercaya, Terangkanlah kepada Kami tentang tujuh ekor sapi betina

yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan

tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali

kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya."

47. Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana

biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit

untuk kamu makan.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 7: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

20

48. kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang

menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali

sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan.

49. kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan

(dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."

Ayat di atas memberikan pelajaran berharga bagi manusia pada saat ini yang

secara ekonomi dituntut agar mengadakan persiapan secara matang menghadapi

masa-masa sulit jikalau menimpanya di masa yang akan datang. Dalam praktik

asuransi adalah dengan melakukan pembayaran premi maka berarti secara tidak

langsung mengamalkan perilaku proteksi tersebut seperti yang telah oleh nabi Yusuf.

Landasan Ketiga

Perintah Allah untuk mempersiapkan masa depan (kesejahteraan) keturunan manusia.

Firman Allah SWT QS. Annisa : 9

dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan

dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap

(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah

dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.

Landasan Keempat

Hadist tentang anjuran meninggalkan ahli waris yang kaya.

Hadits Riwayat Imam Bukhari :

Dan Sa'd bin Abi Waqas ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "...

Sesungguhnya engkau jika meninggalkan anak-anakmu dalam keadaan kaya

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 8: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

21

(berkecukupan) adalah lebih baik daripada engkau meninggalkan mereka

dalam kondisi miskin meminta-minta pada manusia. Dan sesungguhnya tidaklah

engkau memberikan nafkah kepada keluargamu dengan tujuan

mengharap kendhaan Allah SWT, melainkan akan Allah berikan

pahala atasnya, bahkan suapan yang engkau suapkan ke mulut istrimu..."

(HR. Bukhari)

Rasulullah SAW sangat memperhatikan kehidupan yang akan terjadi di

masa datang dengan cara mempersiapkan sejak dini bekal yang diperlukan

untuk kehidupan dan keturunan (ahli waris) nya di masa mendatang.

Meninggalkan keluarga yangberkecukupan secara materi sangatlah baik

daripada meninggalkan mereka dalam keadaan terlantar yang harus meminta-

minta kepada orang lain. Dalam pelaksanaan operasional asuransi dengan

membayar kontribusi yang digunakan sebagai tabungan dan dapat

dikembalikan kepada ahli warisnya jika pada suatu saat terjadi peristiwa yang

merugikan atau

Landasan Kelima

Hadist tentang anjuran menghilangkan kesulitan seseorang.

Hadits Riwayat Imam Muslim :

Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah-SAW bersabda, "Barang siapa

yang membantu menghilangkan kesulitan dunia seorang muslim, maka Allah akan

menghilangkan kesulitannya pada hari kiamat. Dan barang

siapa yang memudahkan urusan seorang muslim, maka Allah akan memudahkan

urusannya pada hari kiamat.(HR. Muslim)

Dalam hadist tersebut tersirat adanya anjuran untuk saling membantu antara

sesama manusia dengan menghilangkan kesulitan seseorang atau mempermudah

urusan duniawinya, nisscaya Allah SWT akan mempermudah segala urusan

dunia dan akhirat. Dalam perusahaan asuransi, kandungan hadist tersebut terlihat

dalam bentuk pembayaran kontribusi yang mengandung dana tabarru yang sejak

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 9: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

22

awal diikhlaskan dananya untuk kepentingan membantu dan mempermudah

urusan saudaranya yang mendapat musibah

Landasan Keenam

Hadist tentang perjanjian

Hadits riwayat Turmudzi dan Abu Daud : Dari Amru bin Auf Al-Nuzani ra

bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, " Kaum muslimin itu terikat dengan syarat

yang mereka sepakati, kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau

menghalalkan yang haram." (HR. Turmudzi)

Hadist ini menjelaskan tentang prinsip umum dalam melakukan transaksi atau akad.

Dalam asuransi, akad yang disepakati antara peserta asuransi dengan pengelola

(perusahaan asuransi) harus berdasarkan syarat-syarat yang ditetapkan bersama. Jika

syarat-syarat tersebut telah disepakati maka kedua belah pihak terikat dalam satu

ikatan yang harus dipenuhi bersama.

Landasan Ketujuh

Hadist yang mendasari prinsip saling menanggung,saling melindungi dan saling

menolong antar muslim salah satu nya adalah Hadits Riwayat Imam Muslim :

Dari Nu'man bin Basyir-ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam cinta, kasih sayang dan

kelemah lembutan diantara mereka adalah seumpama satu tubuh. Jika salah satu

anggota tubuh ada yang sakit, maka anggota tubuh lainnya juga turut

merasakannya, (seperti) ketika tidak bisa tidur dan demam." (HR. Muslim)

Landasan Kedelapan

Hadist tentang menghindari resiko.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra, bertanya seorang kepada Rasulullah

SAW,tentang (untanya) : “Apa (unta) ini saya ikat saja atau langsung saya

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 10: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

23

bertawakal pada Allah ? “bersabda Rasulullah:”pertama ikatlah unta itu kemudian

bertaqwalah kepada Allah SWT.”(HR. Turmudzi).

Hadist di atas mengandung nilai implisit agar selalu menghindar dari resiko

yangmembawa kerugian baik itu kerugian materi maupun berkaitan langsung

dengan diri manusia. Praktek asuransi adalah bisnis yang bertumpu pada

bagaimana mengelola resiko agar dapat diminimalisasi pada tingkat serendah

mungkin. Resiko kerugian akan terasa ringan jika ditanggung secara bersama-

sama oleh seluruh perserta asuransi dan sebaliknya jika resiko tersebut hanya

ditanggung oleh pemiliknya, maka akan terasa berat bagi pemilik resiko tersebut

Landasan kesembilan

Kaidah Ushuliyah

“Hukum asal dalam muamalat adalah mubah,kecuali jika ada dalil yang

mengharamkannya”.

Landasan Kesepuluh

Fatwa Majma' AI-Filth Ad-Dauly, No 9 (2/9) Tentang "bolehnya" asuransi ta'awuni

Bahwasanya akad alternatif yang menjunjung tinggi dasar-dasar muamalat dalam

Islam adalah akad asuransi ta'awuni yang dibangun atas pondasi tabarru (derma)

dengan prinsip saling tolong menolong.

2.1.2 Konsep Tabarru dalam Asuransi Syariah

Tabarru berasal dari kata tabarra’a- yatabarru’u– tabarru’an artinya sumbangan,

hibah, dana kebajikan, atau derma. Jumhur ulama mendefinisikan tabarru’ dengan

akad yang mengakibatkan pemilikan harta, tanpa ganti rugi, yang dilakukan

seseorang dalam keadaan hidup kepada orang lain secara sukarela. Niat tabarru’ dana

kebajikan dalam asuransi syariah adalah alternatif yang sah yang dibenarkan oleh

syara’ dalam melepaskan diri dari praktik gharar yang diharamkan oleh Allah SWT.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 11: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

24

Dalam al-Quran kata tabarru’ tidak ditemukan. Akan tetapi tabarru’ dalam arti dana

kebajikan barasal dari kata al-birr ‘kebajikan’ dapat ditemukan dalam Al-Qur’an.

“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah timur dan barat itu suatu kebajikan.

Akan tetapi, sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,

malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya

kepada kerabatnya, anak-yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan

pertolongan), dan orang-orang yang meminta-minta, serta (memerdekakan) hamba

sahaya” (al_Baqarah:177).

Menurut Sula (hal 35, 2004), Dalam kontek akad asuransi syariah, tabarru’

bermaksud memberikan dana kebajikan dengan niat ikhlas untuk saling membantu

diantara sesama peserta takaful (asuransi syariah) apabila diantaranya mendapat

musibah. Dana klaim yang diberikan diambil dari rekening dana tabarru’ yang sudah

diniatkan oleh semua peserta ketika akan menjadi peserta asuransi syariah, untuk

kepentingan dana kebajikan atau dana tolong menolong. Karena itu dalam akad

tabarru’ pihak yang memberi dengan ikhlas memberikan sesuatu tanpa ada keinginan

untuk menerima apapun dari orang yang menerima, kecuali kebaikan dari dari Allah

SWT. Akad tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan

kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial. Dalam akad

tabarru’ ‘hibah’, peserta memberikan hibah yang akan digunakan untuk menolong

peserta lain yang terkena musibah. Sedangkan prusahaan hanya bertindak sebagai

pengelola.

Sumanto, et al (hal 71, 2009) Dana tabarru hanya boleh digunakan untuk segala

hal yang berkaitan dengan kepentingan peserta seperti klaim, cadangan tabarru dan

reasuransi syariah. Sebaliknya dana tijari (dana pengelola) boleh dialokasikan untuk

dana tabarru jika perusahaan mengikhlaskannya untuk tabarru nasabah.Dana tabarru

adalah dana milik peserta yang dibayarkan oleh peserta melalui kontribusi. Dana ini

khusus diperuntukan bagi peserta yang mendapat musibah sehingga disimpan dalam

akun secara khusus. Ketika diinvestasikan, hasil investasinya pun masuk kembali

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 12: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

25

akan masuk kembali ke akun tabarru kemudian apabila terdapat surplus tabbaru

(yaitu apabila total dana tabarru yang terkumpul lebih besar dari total dana klaim dan

biaya yang dibebankan atas dana tersebut dalam satu periode) surplus tersebut dapat

dibagikan dengan cara sebagian dikembalikan kepada peserta,sebagian dicadangkan

dalam cadangan tabarru dan sebagian lainnya dialokasikan untuk perusahaan asuransi

(pengelola), pembagian surplus seperti ini mengikuti Fatwa DSN nomor 53/DSN-

MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.

2.1.3 Konsep Wakalah bil Ujrah

Ditinjau dari segi bahasa, wakalah (perwakilan) berarti memelihara, menjaga,

menjamin,menyerahkan dan mengganti. Menurut Rahmadji et al (hal 90 ,2009), dari

segi istilah wakalah adalah sebagai berikut :

a. Penyerahan dari seseorang kepada orang lain untuk megerjakan sesuatu.

Perwakilan berlaku selama yangmewakilkanmasih hidup.

b. Akad penyerahan kekuasaan, dalam akad tersebut seseorang menunjuk orang lain

sebagai gantinya untuk bertindak.

Akad wakalah merupakan akad yang memiliki dasar hukum, baik dari Al Quran

maupun AS-Sunnah, diantaranya sebagi berikut :

1. Firman Allah dalam surat Al- Kahfi ayat 19

“ …. Maka suruhlah salah seorang diantara kamu pergi ke kota dengan

membawa uang perakmu ini.” (QS Al Kahfi (18):19)

2. Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 35

“…. Maka kirimlah seorang utusan dari keluarga laki-laki dan utusan dari

keluarga wanita….” (QS An-NIsa (4):35

3. Rasulullah bersabda : Dari Jabir ra berkata, aku keluar hendak ke Khaibar, lalu

aku datang kepada Rasulullah SAW, kemudian bersabda,” Bila engkau datang

pada wakilku di Khaibar, maka ambillah darinya 15 wasaq.(HR Abu Daud).

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 13: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

26

Menurut Alshodiq et al. (hal 64, 2005), terdapat rukun dalam akad wakalah yang

apabila salah satu dari rukun tersebut tidak ada, akad wakalah dapat menjadi batal .

Adapun rukun akad wakalah adalah sebagai berikut :

1. Muwakil atau yang mewakilkan

Yaitu seseorang atau badan hukum yangmemberikan hak perwakilan kepada

pihak lain, untuk melakukan suatu urusan/pekerjaan tertentu. Dalam asuransi

syariah, muwakil adalah peserta asuransi yang mewakilkan kepada perusahaan

asuransi syariah untuk mengelola kontribusinya.

2. Wakil

Yaitu seseorang atau badan hukum yang menerima hak perwakilan dari muwakil

(yang mewakilkan) untuk melakukan sustu urusan/pekerjaan tertentu. Dalam

asuransi syariah, perusahaan asuransi bertindak atas nama wakil peserta.

3. Muwakkal Fiih atau sesuatu yang diwakilkan

Yaitu sesuatu yang diwakilkan untuk dikerjakan, baik berupa urusan atau

pekerjaan tertentu seperti membelikan barang dan mengerjakab proyek tertentu.

Dalam asuransi syariah, yang diwakilkan adalah pengelolaan tabarru apabila

terjadi suatu musibah atau resiko.

4. Shigat atau lafadz mewakilkan

Yaitu lafadz yang menunjukan adanya perwakilan, dari muwakil

(yangmewakilkan) kepada wakil. Shigat ini seperti ijab qabul dalam jual beli.

2.1.4 Jenis-Jenis Wakalah

Menurut Sumanto et al.(hal 93, 2005), akad wakalah memiliki beberapa jenis yaitu :

Jenis Pertama : Wakalah Ammah dan Wakalah Khasah

Wakalah Ammah adalah mewakilkan suatu urusan secara umum

selama tidak bertentangan dengan syariat sedangkan wakalah khasah

adalah mewakilkan suatu urusan secara khusus hanya pada urusan

yangdiwakilkan.

Jenis Kedua : Wakalah Mutlaqah dan Wakalah Muqayyadah

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 14: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

27

Wakalah Mutlaqah adalah wakalah yang tidak terikat dengan ikatan

waktu, ikatan tempat atau ikatan-ikatan lainnya sedangkan wakalah

muqayyadah adalah wakalah yang terikat dengan ikatan waktu, ikatan

tempat atau ikatan-ikatan lainnya.

Jenis Ketiga : Wakalah bil Ujrah dan Wakalah bidunil Ujrah

Wakalah bil ujrah adalah mewakilkan untuk mengerjakan sesuatu

dengan memberikan ujrah (fee) kepada wakil yangmengerjakannya,

wakil harus melaksanakan tugasnya dengan baik, dan tidak boleh

membatalkan sepihak. Perusahaan asuransi syariah dalam

menjalankan usahanya, umumnya menggunakan akad wakalah bil

ujrah. Sedangkan wakalah bidunil ujrah adalah mewakilkana untuk

mengerjakan sesuatu tanpa dengan sukarela tanpa memberikan ujrah

tertentu kepada wakil. Wakil boleh melepaskan diri dari tugas secara

sepihak.

2.1.5 Penerapan Akad Wakalah bil Ujroh Pada Asuransi Kerugian Syariah

Akad wakalah bil ujroh merupakan pemberian kuasa dari peserta kepada perusahaan

asuransi untuk mengelola dana peserta dengan pemberian ujroh (fee). Alur akad

wakalah bil ujroh pada perusahaan asuransi syariah dimulai dari kontribusi peserta .

Kontribusi peserta yang diterima langsung dipisahkan antara dana tabarru dan dana

pengelola yang berasal dari ujroh. Total dana tabarru yang terkumpul digunakan

untuk tujuan kebaikan tolong menolong antar peserta dan juga diinvestasikan pada

instrumen investasi yang berbasis syariah. Dalam praktiknya, dana tabarru digunakan

untuk biaya klaim, biaya reasuransi dan cadangan yang dipersyaratkan sesuai

ketentuan yang berlaku. Gambar 2.1 adalah skema dari akad wakalah bil ujrah yang

diterapkan di PT Asuransi Takaful Umum seperti di bawah ini :

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 15: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

28

Gambar 2.1 Penerapam Akad Wakalah Bil Ujrah

Penerapan Akad Wakalah Bil Ujrah

UJRAH

TABARRU’

KONTRIBUSI

PESERTA

HASIL

INVTS

Total Dana

Tabarru’ Peserta

Total Dana

Tabarru’ + Hasil

Investasi+

Surplus Tabarru’

Reas

BebanTabarru’:

Reas, Klaim,

Cadangan

…%Operator

…%Cad Tabr

INVESTASI

PT ATU (Dana Pemegang Saham)

Ujrah Bagi Hasil Surplus TabarruT

Pendapatan Perusahaan

+ +Beban Operasional

Keuntungan PT. ABC

QardhHasan

JikaDefisit

Tabarru’

JikaSurplusTabarru’

1 2 3

4 5

6 7 8 10

Surplus/ DefisitTabarru’

9

…%Peserta

sumber : PT ATU

Sumber pendapatan dari pengelola selain berasal dari ujrah juga dapat berasal dari

pendapatan pengelolaan portofolio investasi dana peserta, pendapatan pembagian

surplus underwriting dan pendapatan investasi. Apabila terjadi defisit tabarru atas

dana tabarru maka pengelola (perusahaan asuransi) wajib menanggulangi

kekurangan tersebut dalam bentuk Qardh. Jika mengalami surplus underwriting atas

dana tabarru , maka Fatwa DSN nomor 53/DSN- MUI/III/2006 tentang Akad

Tabarru Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah memberika peluang bagi pengelola

untuk memilih beberapa alternatif yaitu :

a. Diperlakukan seluruhnya sebagai dana cadangan dalam akun tabarru.

b. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dibagikan sebagian lainnya

kepada peserta yang memenuhi syarat aktuaria/manajemen resiko.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 16: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

29

c. Disimpan sebagian sebagai dana cadangan dan dapat dibagikan sebagian

lainnya kepada perusahaan asuransi dan reasuransi dan para peserta sepanjang

disepakati oleh para peserta.

Pilihan atas alternatif tersebut harus disetujui dahulu oleh peserta. Dalam praktiknya,

pilihan tersebut akan terlihat di ikhtisar polis yang mencatumkan hal tersebut secara

detail. Jika mengacu pada PSAK 108, maka akan terlihat pada Laporan Surplus

Defisit Undewriting Dana Tabarru dan Laporan Laba Rugi Perusahaan.

2.1.6 Akuntansi Syariah

Secara normatif, masyarakat muslim mempraktikkan akuntansi berdasarkan pada

perintah Allah dalam surat Al Baqarah ayat 282

“ Wahai orang-orang yang beriman, Apabila kamu melakukan utang piutang untuk

waktu yang ditentukan hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang

penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar, ……..”(QS 2:282) . Menurut

Triyuwono (hal 19, 2006), perintah ini sesungguhnya bersifat universal dalam arti

bahwa praktik pencatatan harus dilakukan dengan benar atas transaksi yang

dilakukan seseorang dengan orang lain. Substansi dari perintah ini adalah praktik

pencatatan harus dilakukan dengan benar, adil dan jujur. Menurut Nurhayati (hal 2,

2008), akuntansi syariah adalah proses akuntansi atas transaksi – transaksi yang

sesuia dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Akuntansi syariah

diperlukan untuk mendukung kegiatan yang dilakukan sesuai syariah, karena tidak

mungkin dapat menerapkan akuntansi yang sesuai dengan syariah jika transaksi

yang dicatat oleh proses akuntansi tersebut tidak sesuai syariah. Asas transaksi

syariah berasaskan pada prinsip :

a. Persaudaraan (ukhuwah)

b. Keadilan (‘adalah)

c. Kemaslahatan

d. Keseimbangan

e. Universalisme

Sedangkan implementasi transaksi yang sesuai dengan paradigma dan asas transaksi

syariah harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 17: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

30

a. Transaksi dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha

b. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang obyeknya halal dan baik

c. Uang berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai

komoditas

d. Tidak mengandung unsur riba

e. Tidak mengandung unsur maysir

f. Tidak mengandung unsur gharar

g. Tidak mengandung unsur haram

h. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang

i. Transaksi dilakukan berdasarkan sustu perjanjian yang jelas dan benar serta

untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain sehingga tidak

diperkenankan menggunakan standar ganda untuk satu akad serta tidak

menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan dalam satu akad.

j. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan maupun rekayasa

penawaran

k. Tidak mengandung unsur kolusi.

2.1.7 Penyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 108

Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah,

dinyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan,kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan

keputusan ekonomi , disamping itu tujuan lainnya adalah :

1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan

kegiatan usaha.

2. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah serta informasi asset,

kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah, bila

ada dan bagaimana perolehannya dan penggunaannya.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 18: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

31

3. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas

syariah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada

tingkat keuntungan yanglayak dan

4. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal

dan pemilik dana syrkah temporer dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban

fungsi sosial entitas syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat,infak,

sedekah dan wakaf.

PSAK 108 merupakan PSAK yang mengatur akuntansi transaksi asuransi syariah.

Penyusunan PSAK ini diperlukan untuk mendukung transaksi asuransi syariah

oleh entitas syariah yang semakin kompleks dan diterapkan untuk transaksi yang

dilakukan oleh entitas asuransi syariah sedangkan yang dimaksud dengan entitas

asuransi syariah meliputi :

1. Asuransi umum syariah

2. Asuransi jiwa syariah

3. Reasuransi syariah

4. Unit Usaha Syariah dari entitas asuransi dan reasuransi konvensional

Pengertian umum asuransi syariah menurut PSAK 108 adalah sistem menyeluruh

yang pesertanya mendonasikan sebagaian atau seluruh kontribusinya yang

digunakan untuk membayar klaim atas kerugian sebagian peserta yang lain. Donasi

tersebut merupakan donasi bersyarat yang harus dipertanggungjawabkan oleh entitas

asuransi syariah. Peranan entitas asuransi syariah dibatasi hanya mengelola operasi

asuransi dan menginvestasikan dana peserta,

Akad yang digunakan adalah akad tabarru di antara para peserta dan akad tijari

digunakan antara peserta dengan entitas asuransi syariah. Dana tabarru dibentuk dari

akumulasi surplus underwriting yang nerupakan milik peserta secara kolektif yang

dikelola oleh entitas asuransi syariah. PSAK 108 juga mengatur pengungkapan

terkait dengan dana investasi, meliputi :

a. Kebijakan akuntansi pengelolaan dana investasi yang berasal dari peserta

b. Rincian jumlah dana investasi yang berdasarkan akad yang digunakan dalam

pengumpulan dan pengelolaan dana investasi.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 19: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

32

Laporan Keuangan yang wajib disajikan adalah sebagai berikut :

1. Laporan posisi keuangan (neraca)

2. Laporan surplus defisit underwriting dana tabarru

3. Laporan Laba rugi

4. Laporan perubahan ekuitas

5. Laporan perubahan dana tabarru

6. Laporan arus kas

7. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat

8. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan

9. Catatan atas laporan keuangan

Dari 9 laporan keuangan yang wajib disajikan, 3 laporan keuangan tersebut berkaitan

erat dengan total investasi dan hasil investasi, yaitu :

Laporan posisi keuangan

Laporan surplus defisit underwriting dana tabarru

Laporan Laba Rugi

Dengan belum diterapkannya PSAK 108, akan mempunyai dampak sebagai

berikut :

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 20: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

33

Tabel 2.1 Dampak Belum Diterapkannya PSAK 108

Keterangan Kondisi Real Dampak

Perpektif syariah Dalam upaya melakukan proses pemisahan pengelolaan dana tabarru dan dana pengelola sesuai dengan fatwa DSN dan PSAK 108

Tercampurnya dua akad yang berbeda , akad tabarru dan akad tijari sehingga akan berakibat rusaknya akad berasuransi syariah

Perspektif Regulator

Regulator pada dasarnya mengharuskan perusahaan asuransi memiliki catatan yang terpisah untuk kelompok rekening dana tabarru.

Regulator akan memberikan sanksi berupa denda, surat peringatan sampai pencabutan surat ijin usaha bagi perusahaan yang tidak mengikuti peraturan.

Portofolio Investasi Masih tercampur portofolio investasi antara dana tabarru dan portofolio dana pengelola

Kesulitan menentukan tujuan dan strategi investasi.

Tujuan & Strategi Investasi

Tercampurnya tujuan investasi

Tercampur antara strategi aktif dan strategi pasif.

Tujuan investasi sangat mempengaruhi strategi dalam melakukan investasi. Kesalahan dalam melakukan strategi investasi dapat berdampak pada kesulitan likuiditas atau return investasi yang belum optimal.

Hasil Investasi Masih tercampur hasil investasi antara dana tabarru dan dana pengelola

Kesulitan menghitung :

1.pengembalian dana tabarru kepada peserta secara akurat2 laba perusahaan sebagai pengelola dan evaluasi kinerja baik evaluasi pengelolaan resiko dan evaluasi pengelolaan operasional.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 21: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

34

2.1.8 Proses Keputusan Investasi

Menurut Tandelilin (hal8,2001), proses keputusan investasi merupakan proses

keputusan yang berkesinambungan, terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan

secara terus menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap

keputusan investasi meliputi lima tahap keputusan, yaitu :

1. Penentuan tujuan investasi

Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan

investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa

berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut.

2. Penentuan kebijakan investasi

Tahap kedua merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan

investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan

alokasi asset. Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada

berbagai kelas asset yang tersedia seperti saham, obligasi atau reksadana. Investor

juga harus memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan

investasi seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana

tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang harus ditanggung.

3.Pemilihan strategi portofolio

Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada

dua strategi yang dapat dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi

portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi penggunaan informasi

yangtersedia dan teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi

portofolio yang lebih baik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi

investasi pada portofolio yangseiring dengan kinerja indeks pasar.

4.Pemilihan asset

Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan asset

yang akan dimasukan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian

setiap sekuritas yang ingin dimasukan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah

mencari kombinasi portofolio yang efisien yaitu portofolio yang menawarkan

return yang diharapkan tertinggi dengan tingkat resiko terendah.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 22: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

35

5.Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio

Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi. Proses

keputusan merupakan proses yang berkesinambungan dan terus menerus, artinya

jika tahap pengukuran dan evelaui kinerja telah dilewati dan hasilnya kurang baik,

maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama , demikian

seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal.Tahap

pengukuran dan evaluasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio lainnya

melalui proses benchmarking. Proses benchmarking ini biasanya dilakukan

terhadap indeks portfolio pasar untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio

yang telah ditentukan disbanding kinerja portofolio lainnya (portofolio pasar).

2.1.9 Teori Portofolio

Menurut Tandelilin (hal 47, 2001), investasi merupakan komitmen sejumlah dana

untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan di masa

datang tersebut merupakan kompensasi atas waktu dan resiko terkait dengan

investasi yang dilakukan. Dalam konteks investasi, harapan keuntungan tersebut

sering di sebut sebagai return. Disamping return dalam investasi juga dikenal adanya

konsep risiko yaitu kemungkinan terjadinya perbedaan antara return actual dengan

return yang diharapkan.

Menurut Tandelilin dalam Huda dan Nasutin (hal 15, 2007), dalam analisis

tradisional, resiko total dari berbagai asset keuangan bersumber dari :

a. Interest Rate Risk. Resiko yang berasal dari variabilitas return akibat

perubahan tingkat suku bunga. Perubahan tingkat suku bunga berpengaruh

negative terhadap harga sekuritas,

b. Market Risk. Resiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi

dalam keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada semua sekuritas.

c. Inflation Risk . Suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah

purchasing power risk. Jika suku bunga naik maka inflasi akan meningkat.

d. Business Risk. Resiko yang ada karena melakukan bisnis pada indutri tertentu.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 23: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

36

e. Financial Risk. Resiko yang timbul karena penggunaan leverage financial

oleh perusahaan.

f. Liquidity Risk . Resiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu di

mana sekuritas diperdagangkan. Suatu investasi jika dapat dibeli dan dijual

dengan cepat tanpa perubahan harga yang significant maka investasi tersebut

dikatakan likuid, begitu pula sebaliknya.

g. Exchange Rate Risk . Resiko yang berasal dari variabilitas return sekuritas

karena fluktuasi kurs currency.

h. Country Risk. Resiko ini menyangkut politik suatu Negara sehingga mengarah

pada political risk.

Disamping berbagai sumber resiko di atas, dalam manajemen investasi modern

juga dikenal pembagian resiko total investasi ke dalam dua jenis resiko, yaitu resiko

sistematis dan resiko tidak sistematis. Resiko sistematis atau dikenal dengan resiko

pasar berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan.

Perubahan pasar tersebut akan mempengaruhi variabilitas return suatu investasi,

sedangkan resiko tidak sistematis atau dikenal dengan resiko spesifik (resiko

perusahaan) adalah resiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara

keseluruhan. Resiko perusahaan dapat diminimalkan dengan melakukan diversifikasi

pada sekian banyak jenis sekuritas.

2.1.10 Estimasi Return dan Resiko Portofolio

Menurut Tandelilin (hal 48, 2001), mengestimasi return dan resiko portofolio berarti

menghitung return yang diharapkan dan resiko suatu kumpulan asset individual

yang dikombinasikan dalam suatu portofolio asset.

Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung

rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing asset yang ada

dalam portofolio. Menurut Tandelilin (hal 52, 2001), return yang diharapkan dari

portofolio adalah sebagai berikut :

E(Rp) =

n

iRiWiE

1)( ………………………………….….. (2.1)

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 24: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

37

dimana :

E(Rp) = return yang diharapkan dari portfolio

Wi = bobot portofolio sekuritas ke i

E(Ri) = return yang diharapkan dari sekuritas ke i

n = jumlah sekuritas yang ada dalam portofolio

Resiko portofolio tidak bisa dihitung hanya dengan menjumlahkan resiko

masing-masing sekuritas yang ada dalam portofolio, ada tiga hal yang perlu

ditentukan yaitu :

a. Varians setiap sekuritas

b. Kovarians antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya

c. Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas

Menurut Tandelilin (hal 56, 2001), rumus untuk menghitung risiko n sekuritas adalah

sebagai berikut :

ijj

n

i

n

jii

n

iip WWjW

1 1

2

1

22 …… ……………………..(2.2)

dimana : 2p = varians return portofolio

2i = varians return sekuritas i

ij = kovarians antara return sekuritas I dan j

Wi = bobot dana yang diinvestasikan pada sekuritas i

n

i

n

j1 1

=tanda pejumlahan ganda

Untuk melihat bagaimana performance suatu portofolio dibandingkan dengan

portofolio lainnya, digunakan indeks Sharpe yang dikembangkan oleh William

Sharpe dan sering juga disebut dengan reward to variability ratio. Indeks Sharpe

mendasarkan perhitungannya pada konsep garis pasar modal (capital market line)

sebagai patok duga yaitu dengan cara membagi premi resiko portofolio dengan

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 25: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

38

standar deviasinya. Dengan demikian indeks sharpe akan bisa dipakai untuk

mengukur premi resiko untuk setiap unit resiko pada portofolio tersebut. Untuk

menhitung indeks Sharpe menggunakan persamaan sebagai berikut :

^S p =

TR

p RFR

…………………………………(2.3)

dimana :

^S p = indeks sharpe portofolio

Rp = rata-rata return portofolio p selama periode pengamatan

RF = rata-rata return tingkat return bebas resiko selama periode

pengamatan

TR = standar deviasi return portofolio p selama peride pengamatan

2.1.11 Pemilihan Portofolio

Menurut Tandelilin (hal 64, 2001), ada tiga konsep yang perlu diketahui sebagai

dasar untuk memahami pembentukan portofolio optimal, yaitu

a. Portofolio efisien dan portofolio optimal

Dalam pembentukan portofolio, investor selalu ingin memaksimalkan return

yang diharapkan dengan tingkat resiko tertentu yang bersedia ditanggungnya

atau mencari portofolio yang menawarkan resiko terendah dengan tingkat return

tertentu. Karakteristik portofolio seperti ini disebut sebagai portofolio yang

efisien. Sedangkan portofolio optimal merupakan portofolio yang dipilih seorang

investor dari sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio efisien,

tentunya portofolio yang dipilih investor adalah portofolio sesuai dengan

preferensi investor bersangkutan terhadap return maupun terhadap resiko yang

bersedia ditanggungnya.

b. Fungsi utilitas dan kurva indeferen

Fungsi utilitas menunjukan preferensi seorang investor terhadap berbagai pilihan

investasi dengan masing-masing resiko dan tingkat return yang diharapkan.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 26: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

39

c. Aset beresiko dan aset bebas resiko

Aset beresiko adalah aset yang tingkat return aktualnya di masa depan masih

mengandung ketidakpastian sedangkan asset bebas beresiko merupakan asset

yang tingkat returnnya di masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini.

2.1.12 Portofolio Optimal Berdasarkan Model Markowitz

Pendekatan Markowitz dalam menyusun portofolio optimal berangkat dari

asumsi bahwa pada dasarnya setiap investor adalah risk averse. Oleh karena itu

pada umumnya investor selalu berusaha untuk miminimalkan risiko dalam setiap

kegiatan investasinya.

Berdasarkan asumsi tersebut, maka titik minimal dari risiko berdasarkan asumsi

ini diperoleh dengan cara menetapkan fungsi obyektifnya terlebih dahulu, kemudian

fungsi tersebut diminimumkan dengan menetapkan kendala-kendala tertentu.

Cara ini tidak lain adalah merupakan cara penyelesaian minimisasi dengan

menggunakan metode optimasi non linear programming. Asas pendekatan

Markowitz adalah menggunakan perubahan atau variabeliti keuntungan sebagai

taksiran untuk risiko investasi. Konsep yang digunakan adalah konsep statistik

yang varians. Teori portofolio dibentuk apabila tahap risiko investor telah

ditetapkan. Model teoritikal dengan komputer boleh digunakan sebagai asas

pilihan sistematik portfolio optimum yang dapat memaksimalkan tingkat

keuntungan.

Menurut Bodie (hal 308, 2006),Model portofolio Markowitz adalah berdasarkan

empat faktor:

1. Ciri relevan portfolio investasi adalah keuntungan yang diharapkan dan

risiko

2. Investor rasional akan memilih portfolio yang efisien dengan

memaksimumkan keuntungan pada tahap risiko tertentu dan

meminimumkan risiko pada keuntungan yang diharapkan tertentu

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 27: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

40

3. Secara teori ada kemungkinan untuk mendapatkan port folio yang berkesan

dengan menganalis setiap sekuritas berdasarkan keuntungan yang

diharapkan, varians keuntungan, dan koefisien korelasi antara keuntungan

setiap sekuritas dalam portfolio tersebut.

4. Program komputer tertentu dapat menggunankan informasiyang

menunjukkan satu kedudukan portfolio yang efisien sebagai Efficient

Frontier. Program ini dapat memaksimumkan keuntungan pada tahap

risiko tertentu atau meminimumkan risiko pada keuntungan diharapkan

tertentu.

Yogiyanto (hal 204, 2007), menjelaskan bahwa fungsi obyektif yang akan

diminimumkan tersebut adalah varian dari portofolio.Sebagai kendala

yang pertama adalah total proporsi yang diinvestasikan dalam masing-

masing sekuritas adalah sama dengan 1 (dana yang diinvestasikan seluruhnya

100%). Kendala yang kedua adalah proporsi dari masing-masing sekuritas

(Xi) tidak boleh bernilai negatif. Kendala yang ketiga adalah, jumlah rata-rata

dari seluruh return masing-masing sekuritas (Ri) sama dengan return

portofolio (Rp). Dengan melakukan serangkaian penyelesaian dari persamaan

tersebut dengan kendala-kendala yang ada serta kendala expected return

portofolio yang diharapkan, maka dapat tersusun serangkaian kombinasi

portofolio yang dapat dipilih oleh investor sesuai dengan preferensinya.

2.1.13 Instrumen Investasi

Dalam industry asuransi, instrument investasi yang diperbolehkan mengacu pada

Kebijakan Pemerintah KMK 424/KMK.06/2003 dan Peraturan Ketua Bapepam dan

Lembaga Keuangan Nomor PER-02?BL/2009 Tentang Perhitungan Batas Tingkat

Solvabilitas Minimum Bagi Perusahaan Asuransi.

Kebijakan Pemerintah KMK 424/KMK.06/2003 , bagian kedua pasal 16 sampai

18 mengatur jenis investasi yang dipekenankan untuk perusahaan asuransi dan

perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah meliputi :

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 28: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

41

a. Deposito berjangka dan sertifikat deposito pada Bank termasuk deposit on call

dan deposito yang berjangka waktu kurang dari sama dengan 1 bulan.

b. Saham yangtercatat di bursa efek

c. Obligasi dan medium term note dengan peringkat paling rendah A atau yang

setara pada saat penempatan

d. Surat berharga yang diterbitkan atau dijamin oleh Pemerintah atau Bank

Indonesia.

e. Unit penyertaan reksadana

f. Penyertaan langsung (saham yang tidak tercatat di bursa efek)

g. Bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan untuk investasi

h. Pinjaman polis

i. Pembiayaan kepemilikan tanah atau bangunan, kendaraan bermotor dan barang

modal dengan skema murabahah (jula beli dengan pembayaran ditangguhkan).

j. Pembiayaan modal kerja dengan skema mudharabah (bagi hasil).

Jenis investasi yang diatur dalam KMK tersebut, sangat mempengaruhi tingkat

solvabilitas bagi perusahaan asuransi, sehingga proses pemilihan intrumen investasi

bagi perusahaan asuransi baik konvensioanal maupun syariah selalu berpatokan pada

ketentuan di atas.

2.1.13.1 Reksadana Syariah

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No 8 tahun 1995, Pasal 1 ayat 27, reksadana

adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager

investasi yang telah mendapat ijin dari Bapepam. Reksadana dapat terdiri dari

berbagai instrumen surat berharga seperti saham,obligasi,intrumen pasar uang atau

campuran dari instrumen tersebut. Menurut Firdaus(hal 8, 2005), reksadana syariah

memiliki pengertian yang sama dengan dengan reksadana konvensional. Hanya saja

cara pengelolaan dan kebijakan investasinya harus berdasarkan syariat Islam, baik

dari segi akad,pelaksanaan investasi maupun dari segi pembagian keuntungan.

Menurut Fatwa Dewan Syariah (DSN) no 20/DSN-MUI/IV/2001, reksadana syariah

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 29: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

42

adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik

dalam bnetuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (Shabibul Mal rabbal-mal)

dengan manager investasi sebagaimaupun antara manager wakil shahibulmaal denga

pengguna investasi.

Menurut Pratomo (hal 171, 2009), ada dua macam transaksi dalam bertransaksi

dalam berinvestasi pada reksadana yaitu transaksi cost averaging dan value

averaging. cost averaging adalah pendekatan dalam berinvestasi jangka panjang

dengan menempatkan dana rutin setiap periode tertentu. Dengan jumlah yang sama

yang diinvestasikan secara rutin, maka pada saat harga harga unit penyertaan sedang

naik akan menerima unit penyertaan yang lebih sedikit begitu pula sebaliknya. Cara

lain melakukan transaksi adalah dengan value averaging, yaitu pada saat kondisi

harga sedang turun akan berinvestasi lebih banyak sementara pada harga sedang akan

berinvestasi lebih sedikit. Value averaging mengandung resiko dalam memperediksi

kondisi pasar serta memerlukan keberanian ekstra untuk berinvestasi lebih banyak

pada saat harga sedang turun,

2.13.2 Sukuk (Obligasi syariah)

Menurut Huda (hal 87, 2007) obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh

emiten yang memerlukan dana untuk kebutuhan operasi maupun ekspansi. Investasi

pada obligasi memiliki potensial keuntungan lebih besar daripada produk perbankan.

Keuntungan berinvestasi di obliges adalahmemperleh bunga dan kemungkinan

adanya capital gain. Obligasi syariah berbeda dengan obligasi konvensional syariah,

semenjak adanya konvergensi pendapat bahwa bunga adalah riba, maka instrument

yang mempunyai komponen bunga ini keluar dari daftar investasi halal.

Menurut Fatwa DSN No 32/DSN-MUI/IX/2002, Obligasi syariah adalah suatu

surat utang berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan

emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk membayar

pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta

membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 30: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

43

2.1.13.3 Surat Berharga Syariah Negara

Surat Berharga Syariah Negara merupakan salah satu instrument investasi yang

dianjurkan oleh regulator untuk dimanfaatkan sebagai salah satu instrument investasi

pada industry asuransi terutama industri asuransi syariah.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 19 tahun 2009, Surat Berharga Syariah

Negara selanjutnya disingkat SBSB atau dapat juga disebut sukuk negara merupakan

surat berharga negara yang diterbitkan oleh pemerintah republik Indonesia

berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti atas bagian penyertaan terhadap asset

SBSN baik dalam mata uang rupiah maupun dollar. Tujuan penerbitan SBSN adalah

sebagai salah satu sumber pembiayaan negara dimana ketentuannya diatur dalam

Undang-Undang Nomor 19 tahun 2008, dimana UU tersebut memberikan landasan

hukum bagi pemerintah melalui menteri keuangan untuk melakukan penerbitan dan

pengelolaan SBSN. Menurut Waluyanto (2008),manfaat penerbitan SBSN adalah :

1. Memperluas basis pembiayaan anggaran Negara

a. Memperkaya instrument pembiayaan fiscal

b. Memperluas dan mendiversifikasi basis investor SBSN

2. Mendorong pertumbuhan dan pengembangan pasar keuangan syariah di dalam

negeri.

a. Mengembangkan alternative instrument investasi

b. Menciptakan benchmark pasar keuangan syariah

Keuntungan berinvestasi di SBSN adalah

1. Pembayaran imbalan dan nilai nominal dijamin oleh Negara berdasarkan undang-

undang SBSN dan APBN setiap tahunnya, sehingga resiko SBSN tidak

mempunyai resiko gagal bayar.

2. Imbalan dengan jumlah tetap sampai pada tanggal jatuh tempo.

3. Berpotensi memperoleh capital gain apabila SBSN dijual pada harga yang lebih

tinggi daripada harga beli setelah memperhitungkan biaya transaksi di pasar

sekunder.

4. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder dengan mekanisme bursa efek atau

transaksi di luar bursa efek (over the counter) pada harga pasar.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 31: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

44

5. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta mendukung

pembiayaan pembangunan nasional.

6. Memberikan akses kepada investor untuk berpartisipasi dalam aktifitas pasar

keuangan dengan cara dan metode yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah.

Market risk merupakan potensi kerugian bagi investor apabila terjadi kenaikan

tingkat bunga yangmenyebabkan penurunan harga SBSN di pasar sekunder. Kerugian

capital loss dapat terjadi apabila investor menjual SBSN di pasar sekunder sebelum

jatuh tempo pada harga jual yang lebih rendah dari harga beli. Liquidity risk juag

merupakan potensi kerugian apabila sebelum jatuh tempo pemegang SBSN

memerlukan dana tunai mengalami kesulitan dalam menjual SBSN di pasar sekunder

pada tingkat harga pasar yang wajar.

Tandelilin (176, 2001), dalam strategi pengelolaan obligasi menyebutkan ada jenis 3

pendekatan, yaitu :

1. Pendekatan pasif

2. Pendekatan aktif

3. Pendekatan kombinasi

Pemilihan strategi yang mana akan digunakan sangat tergantung kepada preferensi

risiko, pengetahuan tentang pasar obligasi dan tujuan dari investasi yang ingin dicapai

oleh investor.

Strategi Pengelolaan Pasif dipilih untuk kondisi pasar yang efisien, dimana harga-

harga sekuritas dipasar sudah ditentukan secara tepat sesuai dengan nilai intrinsiknya.

Return dan risiko yang dhasilkan oleh strategi pasif relatif lebih kecil dibandingkan

dengan strategi aktif. Adapun yang termasuk dalam strategi ini adalah sbb.:

1. Strategi beli dan simpan, pada strategi ini investor tidak aktif melakukan

perdagangan. Sehingga obligasi yang dipilih dalam pembentukan portofolio harus

sangat hati-hati.

2. Strategi mengikui indeks pasar, pada strategi ini investor tidak akan memperoleh

keuntungan abnormal karena harga obligasi sudah mencerminkan informasi yang

sudah ada.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 32: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

45

Strategi aktif, pada strategi ini investor berkesempatan mendapatkan return yang

lebih besar (capital gain) dengan cara mengidentifikasi berbagai obligasi yang harganya

tidak sesuai dengan nilai intrinsik yang sebenarnya (undervalued atau overvalued).

Adapun faktor yang menjadi indikator utama dalam pemilihan strategi ini adalah :

1. Mengestimasi perubahan tingkat bunga, dimana perubahan bunga akan

mempengaruhi harga obligasi dengan arah yang terbalik, artinya tingkat bunga

mengalami kenaikan maka harga obligasi akan mengalami penurunan, begitu juga

sebaliknya. Sensitivitas perubahan harga obligasi terhadap tingkat bunga akan

dipengaruhi oleh tingkat kupon dan maturitas obligasi.

2. Mengidentifikasi adanya kesalahan harga pada suatu obligasi, pada strategi ini

manager portofolio obligasi berusaha menyesuaikan perubahan lingkungan yang

terjadi dengan melaksanakan apa yang disebut dengan bond swaps, yaitu suatu

strategi pengelolaan aktif yang berusaha untuk meningkatkan tingkat return

portofolio obligasi dengan cara mengidentifikasi adanya kesalahan penetapan harga

pada suatu obligasi di pasar.

Strategi Pengelolaan Campuran (Strategi Imunisasi) adalah strategi yang berusaha

untuk melindungi portofolio terhadap risiko tingkat bunga dengan cara saling

meniadakan pengaruh dua komponen risiko tingkat bunga, yaitu risiko harga dan risiko

reinvestasi. Risiko harga merupakan risiko yang berasal dari hubungan yang timablik

balik antara harga obligasi dengan tingkat bunga. Artinya semakin rendah tingkat bunga

maka harga obligasi akan semakin tinggi. Sedangkan risiko reinvestasi merupakan

risiko yang beasal dari ketidakpastian mengenai tingkat investasi tehadap pendapatan

kupon yang akan diterima dimasa yang akan datang.

2.2 Perbedaan Penelitian Sebelumnya dengan Penelitian yang akan Dilakukan

Dengan disyahkannya PSAK 108 tentang akuntansi untuk transaksi akuntansi

asuransi syariah, memicu peneliti untuk mengetahui dampak dari penerapan PSAK

tersebut terhadap strategi investasi bagi perusahaan asuransi kerugian syariah.

Penelitian diawali dengan pemisahan portofolio investasi perusahaan menjadi

portofolio investasi dana tabarru dan portofolio investasi dana pengelola. Hal ini yang

merupakan salah satu perbedaan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya.

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 33: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

46

Selanjutnya batasan investasi digunakan Kebijakan Kebijakan Pemerintah KMK

424/KMK.06/2003 juga menggunakan batasan investasi yang baru dikeluarkan tahun

2009 oleh Peraturan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor PER-

02.BL/2009 Tentang Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Minimum Bagi

Perusahaan Asuransi. Peraturan ini dikeluarkan tanggal 21 Januari 2009 dalam

mengantisipasi dampak dari kondisi krisis keuangan global saat ini serta dilakukan

penyesuaian faktor resiko dalam rangka penghitungan batas tingkat solvabilitas

minimum bagi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Perbedaan penelitian

sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat pada tabel 2.1 di

halaman berikut :

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009

Page 34: BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Kerangka Konseptual …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/125865-T 297.633 2009 (34)-Dampak... · yang dimaksud dengan ... Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

Universitas Indonesia

47

Tabel 2.2 Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan Aspek Penelitian Isfandayani (2004) Sumanto (2004) Febriyanti (2008) Penelitian ini (2009)

Judul Penelitian Strategi Investasi Syariah

pada PT Asuransi Takaful

Keluarga

Analisis Investasi dalam

Asuransi Syariah (studi

kasus pada PT Asuransi

Takaful Keluarga

Optimasi Portoflio

Investasi Dana

Syariah, studi

kasus pada PT

Asuransi ABC

Dampak Penerapan

PSAK 108 Pada

Strategi Investasi

pada Asuransi

Kerugian Syariah

(studi kasus pada PT

Asuransi Kerugian

Syariah ABC)

Jenis Industri Asuransi Jiwa Syariah Asuransi Jiwa Syariah Asuransi Kerugian

Unit Syariah

Asuransi Kerugian

Syariah

Instrumen

Investasi

Deposito,Saham,Obligasi,

Reksadana dan

Pembiayaan Murabahah

Deposito,Saham,Obligasi,

Reksadana dan

Pembiayaan Murabahah

Deposito,Saham.

Obligasi dan

Reksadana

Deposito,

Obligasi,Reksadana

dan Pembiayaan

Murabahah

Batasan Investasi Kebijakan Pemerintah

KMK 424/KMK.06/2003

Likuiditas,perpajakan,kebi

jakan pemerintah,keadaan

khusus

Kebijakan

Pemerintah KMK

424/KMK.06/2003

Kebijakan .

Pemerintah KMK

424/KMK.06/2003,

LKKeuangan Nomor

PER-02?BL/2009

Tentang Perhitungan

Batas Tingkat

Solvabilitas

Minimum Bagi

Perusahaan Asuransi

Sumber : Dari penelitian sebelumnya

Dampak Penerapan..., Dara Dewisinta Anggraini, Program Pascasarjana UI, 2009