bab 2 rangkum

9
Tugas Materi Solida Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Materi FTS. Solid yang Dibina Oleh Bambang S.farm, Apt. OLEH : Larial Tri Julisah 13.089 Lukita Arindra Kumala 13.095 Moch. Fandi 13.114 Ainun Najiyah 13.008 Arum Rahardhini 13.024

Upload: lukita-arindra-ii

Post on 19-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 Rangkum

Tugas Materi Solida

Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Materi FTS. Solid

yang Dibina Oleh Bambang S.farm, Apt.

OLEH :

Larial Tri Julisah 13.089

Lukita Arindra Kumala 13.095

Moch. Fandi 13.114

Ainun Najiyah 13.008

Arum Rahardhini 13.024

AKADEMI FARMASI “PUTRA INDONESIA MALANG”

APRIL 2015

Page 2: BAB 2 Rangkum

BAB 2

BAHAN TAMBAHAN SEDIAAN TABLET

Sediaan tablet dalam formulanya terdiri atas bahan aktif dan bahan tambahan. Bahan

tambahan dalam formula tablet terdiri atas :

Bahan pengisi (filler)

Bahan pengikat (binder)

Bahan penghanjur (disintegrant)

Bahan pelicin (lubricant)

Pelincir (glidant)

Anti – adheren

Pewarna (colouring)

Perasa (flavouring)

Hal – hal yang perlu diperhatikan untuk bahan aktif dalam formula tablet :

1. Absorbsi bahan aktif

2. Stabilitas bahan aktif

3. Sifat fisika kimia bahan aktif yang berkaitan dengan metode pembuatannya a.l : sifat

alir, kompaktibilitas, dan stabilitas terhadap panas, kelembapan, dan tekanan.

4. Dosis bahan aktif

Tujuan penambahan bahan tambahan dalam formulasi sediaan tablet a.l :

1. Untuk membantu selama proses pembuatan

2. Melindungi, mendukung, dan meningkatkan stabilitas dan availabilitas bahan aktif

3. Membantu dalam identifikasi produk

4. Meningkatkan keamanan dan efektivitas produk selama distribusi dan penggunaan

Kriteria umum untuk bahan tambahan dalam formulasi sediaan tablet a.l :

1. Netral secara fisiologis

2. Stabil secara fisika dan kimia

3. Tidak mempengaruhi biovailabilitas bahan aktif

4. Tidak mengandung mikroba pathogen

5. Tersedia cukup luas di pasaran dan harganya relative murah

Page 3: BAB 2 Rangkum

2.1 Bahan Pengisi

Berfungsi untuk membuat kesesuaian bobot tablet yang berterima lebih besar dari

70 mg. Bahan pengisi diperlukan terutama untuk zat aktif berdosis kecil. Kriteria yang

baik untuk bahan pengisi :

1. Tidak bereaksi dengan zat aktif dan bahan tambahan yang lain

2. Tidak memiliki aktivitas fisiologis dan farmakologis

3. Memiliki kestabilan fisika-kimia yang baik

4. Tidak mempengaruhi disolusi dan biovailabilitas sediaan tablet

Bahan pengisi dapat digolongkan berdasarkan kelarutan dan material penyusunnya,

yaitu :

1. Berdasarkan kelarutannya :

Bahan pengisi larut air

Bahan pengisi tidak larut air

2. Berdasarkan material penyusunnya :

Material organic

Material anorganik

Contoh bahan pengisi yang umum digunakan dalam formula tablet a.l :

a. Laktosa

Laktosa berupa produk alami disakarida yang diperoleh dari susu sapi dengan

konsentrasi sekitar 4,5 %. Dalam perdagangan dikenal macam-macam laktosa,

seperti :

a. Laktosa monohidrat

b. Laktosa semprot kering

c. Laktosa anhidrat

b. Mikrokristalin Selulosa (MCC)

Mikrokristalin Selulosa ada dalam berbagai nama diperdagangan, salah satu yang

paling popular adalah Avicel, yang memiliki beberapa tipe. Avicel merupakan suatu

selulosa mikrokristal atau mikrokristalin selulosa (MCC). Perbedaan tipe Avicel di

perdagangan juga dikelompokkan terutama berdasarkan ukuran partikelnya,

perbedaan ukuran partikel akan menyebabkan perbedaan dari sifat alirnya.

c. Kalsium fosfat dibasik

Page 4: BAB 2 Rangkum

Kalsium fosfat dibasik dihidrat banyak digunakan dalam formula tablet sebagai

bahan tambahan maupun sebagai sumber kalsium dan fosfat. Bahan ini memiliki

sifat abrasif sehingga diperlukan lubrikan dalam proses pencetakan tablet, tidak

higroskopis, dan stabil dalam suhu kamar. Permukaannya bersifat basa, sehingga

tidak dapat digunakan dengan bahan aktif yang sensitive terhadap pH basa. Berikut

nama dagangnya :

Calstar (FMC Biopolymer)

Di-Cafos (Chemische Fabrik Budenheim)

DI-TAB (Innopos)

Emcompress (JRS Pharma LP)

2.2 Bahan Pengkilat

Bahan pengkilat digunakan dalam formula tablet dengan tujuan membentuk

ikatan antarpartikel supaya terbentuk tablet yang baik, yang memenuhi persyaratan

bobot tablet, kekerasan tablet, dan kerapuhan tablet. Berdasarkan asalnya, bahan

pengikat dapat diklasifikasikan menjadi :

1. Berasal dari alam

2. Polimer sintetik / semisintetik

3. Golongan gula

Sifat - sifat pengikat yang dapat memberikan pengaruh pada saat granulasi a.l :

1. Viskositas

2. Tegangan permukaan

3. Sudut kontak

Bahan pengikat dapat ditambahkan melalui dua cara, tergantung metode pembuatannya,

yaitu :

1. Metode Cetak Langsung

Bahan pengikat dalam bentuk kering bentuk kering berfungsi untuk

memudahkan dalam proses pengempaan sehingga tidak diperlukan tekanan yang

tinggi untuk menghasilkan tablet yang cukup keras.

2. Metode Granulasi

Page 5: BAB 2 Rangkum

Pada granulasi basah, bahan pengikat digunakan dalam bentuk larutan /

musilago, karena bahan pengikat berfungsi lebih efektif dibandingkan jika

digunakan dalam keadaan kering kemudian ditambahkan pelarutnya.

Tahapan yang terjadi pada saat penambahan bahan pengikat, yaitu :

1. Pendular

2. Funicular

3. Kapiler

4. Droplet

2.3 Bahan Penghancur

Supaya dapat diabsorbsi didalam tubuh, bahan aktif harus dapat larut. Bahan

penghancur berfungsi menghancurkan tablet bila tablet kontak dengan cairan.

Teori Tentang Hancurnya Tablet

1. Mekanisme Pengembangan

Meskipun tidak semua bahan penghancur mengembang dalam air, teori

pengembangan (swelling) merupakan mekanisme yang dialami pasti oleh pati.

2. Porositas dan Gaya Kapilaritas

Efektivitas bahan penghancur yang tidak dapat mengembang diyakini berlangsung

melalui aksi porositas dan kapiler. Porositas dianggap sebagai jalan masuk atau

penetrasi cairan masuk kedalam tablet.

3. Deformasi (Perubahan Bentuk)

Tidak ada mekanisme tunggal untuk hancurnya tablet oleh bahan penghancur, tetapi

ada mekanisme yang dominan dalam hancurnya tablet.

4. Melalui Partikel Terdisintegrasi / Gaya Tolak Antar Partikel

Untuk bahan penghancur yang tidak mengembang. Faktor-faktor yang

mempengaruhi disintegrasi, a.l :

a. Pengaruh bahan pengisi

b. Pengaruh bahan pengikat

c. Pengaruh pelicin (lubricant)

d. Pengaruh surfaktan

Penambahan bahan penghancur dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Page 6: BAB 2 Rangkum

Penambahan secara ekstragranuler

Penambahan secara intra intragranuler

2.4 Bahan Pelicin, Pelicir, dan Antilekat

Bahan pelicin berfungsi sebagai antigesekan, yang terjadi pada proses pentabletan.

Gesekan yang terjadi pada waktu proses pentabletan antara punch dan die, maupun

antar partikel ada tiga macam :

1. Gesekan antara tablet dan dinding punch dan antara tablet dengan dinding die.

2. Gesekan antara dinding die dan dinding punch.

3. Gesekan antara partikel-partikel yang dikempa.

Mekanisme kerja bahan pelicir dalam memperbaiki sifat alir suatu sampel serbuk

atau granul dapat berlangsung dengan cara penutupan atau pengisian permukaan

pertikel yang kasar atau berlekuk-lekuk dengan bahan pelincir sehingga permukaan

pertikel menjadi lebih licin dan partikel dapat lebih mudah mengalir. Selain itu, pelincir

dapat terabsorbsi pada permukaan partikel dan membentuk suatu lapisan tipis yang

dapat mencegah timbulnya daya kohesi antargranul.

Antilekat (Antiadherent) berfungsi untuk mencegah melekatnya tablet pada

dinding die dan punch, yang disebabkan bukan karena efek gesekan.

2.5 Bahan Pewarna

Bahan pewarna tidak boleh memiliki aksi terapeutik, tidak memperbaiki

ketersediaan hayati dan stabilitas sediaan tablet. Pada penggunaannya bahan pewarna

dapat meningkatkan biaya produksi dan dapat menimbulkan masalah dalam proses

produksi tablet.

2.6 Bahan Pembasah (wetting agent)

Bahan pembasah sering digunakan dalam tablet yang mengandung bahan aktif

sukar larut dalam air, dengan tujuan meningkatkan laju disolusi.

2.7 Bahan Tambahan ko-proses

Yaitu campuran dari dua atau lebih bahan tambahan yang berhubungan satu sama

lain. Keuntungannya, dapat mengurangi jumlah bahan tambahan yang digunakan dan

waktu proses dalam formulasi, meningkatkan konsistensi dari batch ke batch.