bab 2 pengukuran

Upload: reza-novianda

Post on 21-Feb-2018

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Bab 2 Pengukuran

    1/5

    4. Pokok Bahasan Pengukuran

    Pada bagian ini, secara berturut-turut akan dirinci pengertian ukuran, mengukur, dan

    pengukuran.

    a. Ukuran

    Menurut Sayer dan Mansingh (2000: 1), ukuran adalah sebuah hasil dari suatu

    prses penghitungan. !kuran yang baik diharuskan mendeskripsikan sebuah "enmena,

    membandingkan dengan teri, dan untuk membuat sebuah desain mesin.Menurut Stut

    (1#$%: &), ukuran ditekankan yang utama yaitu dengan mengatur standar yang dapat

    digunakan di labratrium, untuk menentukan kuantitas yang biasa digunakan dalam

    praktikum, cnth: daya, arus, resistansi, tegangan dan sebagainya.

    Menurut 'uden (1#2: #-10) ukuran digunakan untuk mena*ab pertanyaan

    seperti: berapa panang sebuah bek, berapa berat sebuah benda, berapa banyak

    kandungan klrin dalam air, dan sebagainya. !ntuk membuat sebuah ukuran,

    membutuhkan pengukuran yang sesuai.

    +ari uraian di atas dapat dideskripsikan bah*a ukuran adalah sebuah hasil dari

    suatu prses penghitungan. !kuran yang baik diharuskan dapat mendeskripsikan sebuah

    "enmena serta membandingkan dengan teri yang ada. !kuran yang akan diambil leh

    peneliti yaitu pendapat dari Sayer dan Mansingh karena yang sesuai dengan

    Permendiknas mr 2& tahun 200 tentang standar kmpetensi lulusan, termasuk di

    dalamnya disebutkan kriteria ketuntasan pembelaaran "isika.

    b. Mengukur

    Menurut Supriyadi (2011: 0-1), mengukur mempunyai arti membandingkan

    besaran "isis dari benda dengan alat ukur yang sesuai. Mengukur menadi sangat penting

    karena akan mena*ab setiap keperluan kita terhadap suatu barang, benda atau suatu

  • 7/24/2019 Bab 2 Pengukuran

    2/5

    besaran "isika lainnya. Pada keilmuan "isika terdapat besaran pkk yang menadi

    patkan pada pengukuran. esaran tersebut adalah besaran panang, *aktu dan besaran

    massa.

    Menurut Setya urachmandani (200/: $), mengukur yaitu prses

    membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran tertentu yang telah

    diketahui atau ditetapkan sebagai acuan. Pada pengukuran yang berbeda anda akan

    membutuhkan alat instrumen yang berbeda pula. Misalnya, saat mengukur panang

    alan anda menggunakan meteran, tetapi saat menimbang berat badan anda

    menggunakan neraca. Menurut Sri andayani (200#: 2), mengukur dide"inisikan

    sebagai kegiatan untuk membandingkan suatu besaran dengan besaran standar yang

    sudah ditetapkan terlebih dahulu.

    +ari uraian di atas dapat dideskripsikan bah*a mengukur adalah prses

    membandingkan besaran "isis dari benda dengan alat ukur yang sesuai atau dengan kata

    lain mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran standar.

    Mengukur yang akan diambil dalam penelitian ini adalah teri dari Supriyadi, karena

    yang sesuai dengan Permendiknas mr 20 tahun 200/ tentang standar penilaian.

    c. Pengukuran

    Menurut Supar*t (200%: ), pengukuran diartikan sebagai upaya

    membandingkan besaran suatu bek dengan alat ukur standar yang telah dikalibrasi.

    +alam pembelaaran "isika pengukuran pada intinya lebih menekankan pada

    penguasaan sis*a terhadap aspek bagian bahan tertentu, keterampilan khusus. Pada

    istilah pengukuran ini, hal yang menadi "kus telaahnya adalah penentuan tingkat,

    kecakapan, penguasaan materi aar, keterampilan menggunakan alat ukur, sikap

    terhadap pembelaaran dan sebagainya.

  • 7/24/2019 Bab 2 Pengukuran

    3/5

    Menurut estu 3idyatmk (200#: 10), pengukuran yaitu membandingkan

    besaran "isis yang diamati terhadap standar pengukuran. Standar pengukuran ada dua

    yaitu standar mutlak dan standar relati". Standar mutlak yaitu standar yang diacu leh

    semua rang (bersi"at uni4ersal), sedangkan standar relati" yaitu standar sembarang

    (beba tidak berlaku umum). !ntuk standar mutlak terdiri dari dua macam yaitu standar

    mutlak primer dan standar mutlak sekunder. Standar mutlak primer yaitu perangkat

    (byek) utama yang menadi acuan penetapan satuan pada besaran "isika. Standar

    mutlak sekunder (turunan) yaitu alat ukur yang kita gunakan.

    Menurut Sri andayani (200#: 2), pengukuran merupakan prses mengukur.

    Sedangkan mengukur dide"inisikan sebagai kegiatan untuk membandingkan suatu

    besaran dengan besaran standar yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.

    +ari uraian di atas dapat dideskripsikan bah*a pengukuran diartikan sebagai

    upaya membandingkan besaran suatu bek dengan alat ukur standar yang telah

    dikalibrasi. Pengukuran yang akan diambil dalam penelitian ini adalah pendapat dari

    Supar*t, karena yang sesuai dengan Permendiknas mr 20 tahun 200/ tentang

    standar penilaian.

    +alam pengukuran panang kali ini, alat ukur yang akan digunakan adalah

    angka srng. 5angka srng adalah alat bernnius yang hasilnya lebih akurat

    dibandingkan mistar, alat ukur ini biasanya digunakan untuk mengukur diameter benda.

    6lat ukur ini memiliki bagian utama disebut rahang tetap dan rahang geser.

    Skala panang yang tertera pada rahang tetap disebut skala utama, sedang skala

    pendek yang tertera pada rahang geser disebut skala nnius atau 4ernier. nius yang

    panangnya 1# mm dibagi atas 20 skala sehingga beda satu skala nnius dengan satu

  • 7/24/2019 Bab 2 Pengukuran

    4/5

    skala utama adalah 0,0% mm. ilai 0,0% mm atau 0,00% cm merupakan ketelitian angka

    srng.

    +i ba*ah ini disaikan "t alat ukur panang angka srng yang lengkap

    dengan skala nniusnya:

    7ambar 1. 5angka srng

    Pada skala nnius angka srng, satu skala nnius mempunyai ukuran sebesar:

    bagian 8 dari satu skala utama terkecil Sehingga dengan adanya nnius ini alat dapat

    digunakan untuk mengukur dengan ketelitian:

    bagian 8 dari skala terkecil alat

    Pada gambar 2.1 kita lihat bah*a skala nnius dibagi atas 20 skala yang bersesuaian

    dengan bagian skala pada skala utama yang besarnya skala utama ini 1 milimeter,

    maka untuk tiap-tiap skala nnius besarnya:

    Maka selisih antara tiap skala nnius dan skala utama adalah:

  • 7/24/2019 Bab 2 Pengukuran

    5/5

    1 mm 9 0,#% mm 0,0% mm 0,00% cm

    5adi, ketelitian angka srng yang terdapat pada 7ambar 2.1 adalah

    sebesar 0,0% mm atau 0,000% cm.

    ;ara mengukur panang dan diameter luar: 1) memegang angka srng

    menggunakan tangan kanan, ibu ari memegang penggeser dan uung ari telunuk

    memegang pengunci, 2) memuutar pengunci ke kiri, &) membuka rahang kanan, )

    memasukkan benda ke rahang bagian ba*ah angka srng, %) menggeser rahang tepat

    pada benda dan pengunci ke kanan, ) membaca skala utama dan skala nniusnya, /)

    mencatat hasil.

    ;ara mengukur diameter dalam: 1) memegang angka srng menggunakan

    tangan kanan, ibu ari memegang penggeser dan uung ari telunuk memegang

    pengunci, 2) memutar pengunci ke kiri, &) memasukkan rahang bagian atas ke dalam

    benda yang akan di ukur, ) menggeser rahang tepat pada benda dan memutar pengunci

    ke kanan, %) membaca skala utama dan skala nniusnya, ) mencatat hasil.

    ;ara mengukur kedalaman: 1) memegang angka srng menggunakan

    tangan kanan, ibu ari memegang penggeser dan uung ari telunuk memegang

    pengunci, 2) memutar pengunci ke kiri, &) membuka rahang angka srng hingga

    uung lancip menyentuh dasar benda, ) memutar pengunci ke kanan, %) membaca skala

    utama dan skala nniusnya, ) mencatat hasil.

    ;ara pembacaan skala pada angka srng: 1) melihat psisi angka nl pada skala

    nnius terhadap skala utama, 2) mencari garis skala nnius yang berimpit dengan skala

    utama, &) menumlahkan hasil pengukuran yaitu langkah pertama < langkah kedua.