bab 2 pengukuran
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Bab 2 Pengukuran
1/5
4. Pokok Bahasan Pengukuran
Pada bagian ini, secara berturut-turut akan dirinci pengertian ukuran, mengukur, dan
pengukuran.
a. Ukuran
Menurut Sayer dan Mansingh (2000: 1), ukuran adalah sebuah hasil dari suatu
prses penghitungan. !kuran yang baik diharuskan mendeskripsikan sebuah "enmena,
membandingkan dengan teri, dan untuk membuat sebuah desain mesin.Menurut Stut
(1#$%: &), ukuran ditekankan yang utama yaitu dengan mengatur standar yang dapat
digunakan di labratrium, untuk menentukan kuantitas yang biasa digunakan dalam
praktikum, cnth: daya, arus, resistansi, tegangan dan sebagainya.
Menurut 'uden (1#2: #-10) ukuran digunakan untuk mena*ab pertanyaan
seperti: berapa panang sebuah bek, berapa berat sebuah benda, berapa banyak
kandungan klrin dalam air, dan sebagainya. !ntuk membuat sebuah ukuran,
membutuhkan pengukuran yang sesuai.
+ari uraian di atas dapat dideskripsikan bah*a ukuran adalah sebuah hasil dari
suatu prses penghitungan. !kuran yang baik diharuskan dapat mendeskripsikan sebuah
"enmena serta membandingkan dengan teri yang ada. !kuran yang akan diambil leh
peneliti yaitu pendapat dari Sayer dan Mansingh karena yang sesuai dengan
Permendiknas mr 2& tahun 200 tentang standar kmpetensi lulusan, termasuk di
dalamnya disebutkan kriteria ketuntasan pembelaaran "isika.
b. Mengukur
Menurut Supriyadi (2011: 0-1), mengukur mempunyai arti membandingkan
besaran "isis dari benda dengan alat ukur yang sesuai. Mengukur menadi sangat penting
karena akan mena*ab setiap keperluan kita terhadap suatu barang, benda atau suatu
-
7/24/2019 Bab 2 Pengukuran
2/5
besaran "isika lainnya. Pada keilmuan "isika terdapat besaran pkk yang menadi
patkan pada pengukuran. esaran tersebut adalah besaran panang, *aktu dan besaran
massa.
Menurut Setya urachmandani (200/: $), mengukur yaitu prses
membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran tertentu yang telah
diketahui atau ditetapkan sebagai acuan. Pada pengukuran yang berbeda anda akan
membutuhkan alat instrumen yang berbeda pula. Misalnya, saat mengukur panang
alan anda menggunakan meteran, tetapi saat menimbang berat badan anda
menggunakan neraca. Menurut Sri andayani (200#: 2), mengukur dide"inisikan
sebagai kegiatan untuk membandingkan suatu besaran dengan besaran standar yang
sudah ditetapkan terlebih dahulu.
+ari uraian di atas dapat dideskripsikan bah*a mengukur adalah prses
membandingkan besaran "isis dari benda dengan alat ukur yang sesuai atau dengan kata
lain mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran standar.
Mengukur yang akan diambil dalam penelitian ini adalah teri dari Supriyadi, karena
yang sesuai dengan Permendiknas mr 20 tahun 200/ tentang standar penilaian.
c. Pengukuran
Menurut Supar*t (200%: ), pengukuran diartikan sebagai upaya
membandingkan besaran suatu bek dengan alat ukur standar yang telah dikalibrasi.
+alam pembelaaran "isika pengukuran pada intinya lebih menekankan pada
penguasaan sis*a terhadap aspek bagian bahan tertentu, keterampilan khusus. Pada
istilah pengukuran ini, hal yang menadi "kus telaahnya adalah penentuan tingkat,
kecakapan, penguasaan materi aar, keterampilan menggunakan alat ukur, sikap
terhadap pembelaaran dan sebagainya.
-
7/24/2019 Bab 2 Pengukuran
3/5
Menurut estu 3idyatmk (200#: 10), pengukuran yaitu membandingkan
besaran "isis yang diamati terhadap standar pengukuran. Standar pengukuran ada dua
yaitu standar mutlak dan standar relati". Standar mutlak yaitu standar yang diacu leh
semua rang (bersi"at uni4ersal), sedangkan standar relati" yaitu standar sembarang
(beba tidak berlaku umum). !ntuk standar mutlak terdiri dari dua macam yaitu standar
mutlak primer dan standar mutlak sekunder. Standar mutlak primer yaitu perangkat
(byek) utama yang menadi acuan penetapan satuan pada besaran "isika. Standar
mutlak sekunder (turunan) yaitu alat ukur yang kita gunakan.
Menurut Sri andayani (200#: 2), pengukuran merupakan prses mengukur.
Sedangkan mengukur dide"inisikan sebagai kegiatan untuk membandingkan suatu
besaran dengan besaran standar yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
+ari uraian di atas dapat dideskripsikan bah*a pengukuran diartikan sebagai
upaya membandingkan besaran suatu bek dengan alat ukur standar yang telah
dikalibrasi. Pengukuran yang akan diambil dalam penelitian ini adalah pendapat dari
Supar*t, karena yang sesuai dengan Permendiknas mr 20 tahun 200/ tentang
standar penilaian.
+alam pengukuran panang kali ini, alat ukur yang akan digunakan adalah
angka srng. 5angka srng adalah alat bernnius yang hasilnya lebih akurat
dibandingkan mistar, alat ukur ini biasanya digunakan untuk mengukur diameter benda.
6lat ukur ini memiliki bagian utama disebut rahang tetap dan rahang geser.
Skala panang yang tertera pada rahang tetap disebut skala utama, sedang skala
pendek yang tertera pada rahang geser disebut skala nnius atau 4ernier. nius yang
panangnya 1# mm dibagi atas 20 skala sehingga beda satu skala nnius dengan satu
-
7/24/2019 Bab 2 Pengukuran
4/5
skala utama adalah 0,0% mm. ilai 0,0% mm atau 0,00% cm merupakan ketelitian angka
srng.
+i ba*ah ini disaikan "t alat ukur panang angka srng yang lengkap
dengan skala nniusnya:
7ambar 1. 5angka srng
Pada skala nnius angka srng, satu skala nnius mempunyai ukuran sebesar:
bagian 8 dari satu skala utama terkecil Sehingga dengan adanya nnius ini alat dapat
digunakan untuk mengukur dengan ketelitian:
bagian 8 dari skala terkecil alat
Pada gambar 2.1 kita lihat bah*a skala nnius dibagi atas 20 skala yang bersesuaian
dengan bagian skala pada skala utama yang besarnya skala utama ini 1 milimeter,
maka untuk tiap-tiap skala nnius besarnya:
Maka selisih antara tiap skala nnius dan skala utama adalah:
-
7/24/2019 Bab 2 Pengukuran
5/5
1 mm 9 0,#% mm 0,0% mm 0,00% cm
5adi, ketelitian angka srng yang terdapat pada 7ambar 2.1 adalah
sebesar 0,0% mm atau 0,000% cm.
;ara mengukur panang dan diameter luar: 1) memegang angka srng
menggunakan tangan kanan, ibu ari memegang penggeser dan uung ari telunuk
memegang pengunci, 2) memuutar pengunci ke kiri, &) membuka rahang kanan, )
memasukkan benda ke rahang bagian ba*ah angka srng, %) menggeser rahang tepat
pada benda dan pengunci ke kanan, ) membaca skala utama dan skala nniusnya, /)
mencatat hasil.
;ara mengukur diameter dalam: 1) memegang angka srng menggunakan
tangan kanan, ibu ari memegang penggeser dan uung ari telunuk memegang
pengunci, 2) memutar pengunci ke kiri, &) memasukkan rahang bagian atas ke dalam
benda yang akan di ukur, ) menggeser rahang tepat pada benda dan memutar pengunci
ke kanan, %) membaca skala utama dan skala nniusnya, ) mencatat hasil.
;ara mengukur kedalaman: 1) memegang angka srng menggunakan
tangan kanan, ibu ari memegang penggeser dan uung ari telunuk memegang
pengunci, 2) memutar pengunci ke kiri, &) membuka rahang angka srng hingga
uung lancip menyentuh dasar benda, ) memutar pengunci ke kanan, %) membaca skala
utama dan skala nniusnya, ) mencatat hasil.
;ara pembacaan skala pada angka srng: 1) melihat psisi angka nl pada skala
nnius terhadap skala utama, 2) mencari garis skala nnius yang berimpit dengan skala
utama, &) menumlahkan hasil pengukuran yaitu langkah pertama < langkah kedua.