bab 2 pelabuhan
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
1/30
BAB III : SEA PORT
(PELABUHAN LAUT)
1
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
2/30
MENGAPA ADA PELABUHAN
• Pelabuhan ada karena adanya transportasi laut.
• Pelabuhan sebagai elemen transportasi lautmemainkan peranan yang sangat penting dalam
menunjang dan mendorong pertumbuhanekonomi nasional dan regional. Hal inidisebabkan + 90% dari perdaganganinternasional dilakukan melalui laut,
•
Pelabuhan juga berfungsi sebagai pintu gerbangwilayah, terminal point distribusi barang dansimpul transportasi inter dan antar moda danperdagangan.
2
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
3/30
DEFINISI PELABUHAN1) C. VERLAQUE, 1975
Pelabuhan laut adalah suatu tempat berlangsungnya
kontak penting antara transportasi melalui laut dengan
transportasi melalui darat (baik dengan menggunakan
mobil maupun dengan kereta api).
2) A. VIGARIE, 1979
Pelabuhan adalah suatu wilayah yang merupakan
terjadinya kontak antara dua bidang sirkulasi transporberbeda yaitu sirkulasi transpor darat dan sirkulasi
transpor maritim dimana peranan pelabuhan adalah
untuk menjamin kelanjutan dari skema transpor yang
berhubungan dengan dua bidang tersebut. 3
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
4/30
3)DEPARTEMEN PERHUBUNGAN, 1983Pelabuhan adalah suatu daerah tempat berlabuh dan
atau bertambatnya kapal laut serta kendaraan lainnya
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang,
bongkar muat barang-barang yang semuanya adalah
merupakan daerah lingkungan kerja aktivitas ekonomi
dimana secara juridis terdapat hak-hak dan kewajiban-
kewajiban yang harus dilakukan untuk kegiatan-
kegiatan di pelabuhan tersebut.
4
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
5/30
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
6/30
MENGINGAT PELABUHAN ADALAH TEMPAT
PENDARATAN KAPAL-KAPAL, BAGAIMANA
KONDISI KAPAL DI INDONESIA ?
• Indonesia ternyata belum memiliki armada kapalyang memadai dari segi jumlah maupunkapasitasnya.
• Data tahun 2001 menunjukkan, kapasitas sharearmada nasional terhadap angkutan luar negeriyang mencapai 345 juta ton hanya mencapai 5,6persen. Adapun share armada nasional
terhadap angkutan dalam negeri yang mencapai170 juta ton hanya mencapai 56,4 persen.Kondisi semacam ini tentu sangatmengkhawatirkan terutama dalam menghadapiera perdagangan bebas.
6
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
7/30
BAGAIMANA DENGAN PENGANGKUTAN
BARANG-BARANG ?
• Saat ini kapal asing masih mendominasi
pengangkutan ekspor/impor, yakni menguasai
muatan sebanyak 92,5 persen. Adapun muatan
dalam negeri, kapal asing menguasai 50 persen
dari seluruh angkutan total barang.
• Hal ini berarti perusahaan pelayaran nasional
kebanyakan hanya menjadi agen dari kapal-kapal pelayaran asing.
7
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
8/30
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
9/30
BAGAIMANA KONDISI
PELABUHAN INDONESIA ?Jumlah pelabuhan di Indonesia 1.889
pelabuhan yang terdiri dari 112 lokasipelabuhan kawasan yang diselenggarakan
BUMN PT (Persero) Pelabuhan IndonesiaI s/d IV
544 lokasi yang diselenggarakan oleh UnitPelaksana Teknis (UPT) dan
1.233 lokasi yang diselenggarakan olehPelabuhan Khusus dan DermagaKepentingan Sendiri (DUKS).
9
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
10/30
BAGAIMANA PERBANDINGAN DENGAN
NEGARA LAIN ?
Dibandingkan dengan negara kepulauan di duniaseperti Jepang dan Philipina, jumlah pelabuhandi Indonesia masih relatif kecil.
Rasio pelabuhan Indonesia terhadap luaswilayah Indonesia adalah 2,93 km2/pelabuhan,sedangkan Jepang 0,34 km2/pelabuhan danPhilipina 0,46 km2/pelabuhan.
Berdasarkan jumlah penduduknya, maka rasiopelabuhan di Indonesia 0,3 juta orang/pelabuhan,di Jepang 0,11 juta orang/pelabuhan danPhilipina 0,11 juta orang/pelabuhan.
10
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
11/30
KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT
KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
1.Alamnya : adalahpelabuhan yangterbuka dan tertutup,terbuka mengandungmakna bahwapelabuhan itu langsungdapat disinggahi olehkapal untuk bersandartanpa melalui pintu-pintu air, sedangpelabuhan tertutup
adalah pelabuhan yangdiatur secara mekaniksehubungan dengantingkat pasang surutnyaair.
11
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
12/30
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
13/30
3. Lingkup Pelayananyang dilayani : adalahpelayanan internasionaladalah pelabuhan yangmelayani perdaganganinternasional,sedangkan pelabuhanregional hanyamelayani kegiatanperdagangan antarnegara tertentu,sedangkan local untuk
antar pulau.
KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT
KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
Jakarta
Tokyo
Beijing
Bangkok
Kuala Lumpur
Seoul
Shanghai
Osaka
SINGAPORE
Hong KongTaipei
Manila
13
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
14/30
4. Kegiatan PerdaganganLuar Negeri : hanyamelayani untuk
pelabuhan impor yaituuntuk masuknyabarang, sertapelabuhan ekspor
untuk keluarnyabarang.
KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT
KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
14
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
15/30
5.Kapal Yang diPerbolehkan Singgah: merupakanPelabuhan Lautbebas yang dapatdisinggahi oleh kapal-kapal dari luar negeri,sedangkan
pelabuhan pantaihanya kapal-kapalIndonesia saja yangboleh masuk.
KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT
KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
15
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
16/30
6. Wilayah Pengawasan Bea dan Cukai : yangdiawasai oleh bea cukai dinamakan custom port,
sedangkan pelabuhan bebas adalah pelabuhan free port
yang tidak diawasi oleh Bea dan Cukai.
BANDAR UDARA
PENGAWASAN PELABUHAN LAUT
TEMPAT LAIN
KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT
KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
16
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
17/30
7.KegiatanPelayanannya :Berdasarkanpelayanannya dibagi atastiga yaitu pelabuhansamudra, pelabuhannusantara dan pelabuhan
pelayaran rakyat.
KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT
KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
17
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
18/30
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
19/30
Pelabuhan Rakyat
19
PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
20/30
PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
21/30
melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatanperikanan di perairan pedalaman, perairan
kepulauan dan laut teritorial;
memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal
perikanan berukuran sekurangkurangnya 10 GT; panjang dermaga sekurang-kurangnya 100 m,
dengan kedalaman kolam sekurangkurangnya minus
2 m;
mampu menampung sekurang-kurangnya 30 kapalperikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-
kurangnya 300 GT kapal perikanan sekali
Pelabuhan Perikanan Pantai
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
22/30
Gambar 1. Kapal nelayan yang sedang bersandardi dermaga PPP Karangantu
PPP Karangantu Banten
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
23/30
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
melayani kapal perikanan yang melakukan kegiatanperikanan di perairan pedalaman dan perairankepulauan;
memiliki fasilitas tambat labuh untuk kapal perikananberukuran sekurangkurangnya 3 GT;
panjang dermaga sekurang-kurangnya 50 m, dengankedalaman kolam minus 2 m;
mampu menampung sekurang-kurangnya 20 kapal
perikanan atau jumlah keseluruhan sekurang-kurangnya 60 GT kapal
perikanan sekaligus.
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
24/30
PPI Muara Angke Jakarta
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
25/30
Penyebaran Pelabuhan Perikanan
menurut tipenya.
1) PP Samudera (Tipe A) : Jakarta, Kendari, Cilacap,
Belawan dan Bungus.
2) PP Nusantara (Tipe B) : Pekalongan, Palabuhanratu,
Cilacap, Sibolga, Brondong, Ternate, Prigi, TanjungPandan.
3) PP Pantai (Tipe C) : Sungai Liat, Karangantu,
Karimunjawa, Bawean, Teluk Batang, Hantipan,
Banjarmasin, Lampulo, Tarempa, Dagho, Pulau Tello,Sikakap, Lab. Lombok, Pemangkat dan mulai Februari
ditambah 20 PPI yang statusnya berubah menjadi PP
tipe C.
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
26/30
8. Peranannya dalamPelayaran : adalahpelabuhan transito danpelabuhan ferry, pelabuhantransito adalah pelabuhan
yang mengerjakantransshipment cargo mis:Singapura, dan pelabuhanferry adalah pelabuhanpenyebrangan, yang dilayanioleh kapal ferry yangmenghubungankan dua
tempat dengan system rollon dan roll off denganmembawa penumpang dankendaraan.
KATEGORI PELABUHAN LAUT MENURUT
KEPMEN HUB NO. 26 / 1998
26
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
27/30
Pelabuhan Tanjung Priok
27
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
28/30
Terminal Penumpang Nus.1
28
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
29/30
Terminal Penumpang Nus.2
29
S
-
8/17/2019 BAB 2 Pelabuhan
30/30
UKURAN DAN KINERJA SUATU
PELABUHAN LAUT1. Banyaknya muatan yang dikerjakan dalam satu
tahun.2. Jumlah harga muatan yang dikerjakan dalam satu
tahun.
3. Banyaknya kapal yang keluar masuk dalam satu
tahun.4. Jumlah tempat sandar kapal yang tersedia.
5. Besarnya kapal yang dapat dikerjakan oleh
pelabuhan.
6. Banyaknya peti kemas yang ditangani oleh
pelabuhan dalam satu tahun.
Namun sebagai ukuran internasional besarnya pelabuhan dapat
ditetapkan sebagai pelabuhan yang paling banyak mengejakan
bongkar muat peti kemas, sementara ini rekor masih dipegang
oleh Hong Kong dengan 16,1 juta peti kemas dan Singapura
dengan 15 9 juta peti kemas per tahunnya 30