bab 2 landasan teori - library.binus.ac.id · c. phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru...

37
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Dasar/Umum Dalam mendukung penulisan skripsi ini, maka berikut teori-teori dasar yang digunakan oleh penulis sebagai referensi. 2.1.1. Pengertian Data Menurut Considine et al (2012: 7), data adalah fakta mentah yang berhubungan atau menjelaskan suatu kejadian. Sedangkan menurut Rainer, dan Cegielski (2011: 10), Data merujuk pada deskripsi dasar suatu benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan,dan disimpan tetapi tidak disusun untuk mengungkapkan arti tertentu. Contohnya angka, huruf, figur, suara, dan gambar. 2.1.2. Pengertian Informasi Menurut Rainer, dan Cegielski (2011: 10), informasi adalah data yang telah disusun sehingga data-data tersebu memiliki arti dan nilai bagi penerimanya. Menurut Considine et al (2012: 103), informasi berasal dari fakta atau data yang diproses dalam bentuk yang bermakna. Bentuk dari informasi harus memenuhi tujuan dari informasi tersebut. 2.1.3. Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 6 ), sistem adalah kumpulan dari komponen-kompenen yang saling berkaitan yang bekerja bersama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem apapun dapat mempunyai

Upload: vonhi

Post on 18-May-2018

220 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori-Teori Dasar/Umum

Dalam mendukung penulisan skripsi ini, maka berikut teori-teori

dasar yang digunakan oleh penulis sebagai referensi.

2.1.1. Pengertian Data

Menurut Considine et al (2012: 7), data adalah fakta mentah yang

berhubungan atau menjelaskan suatu kejadian. Sedangkan menurut Rainer,

dan Cegielski (2011: 10), Data merujuk pada deskripsi dasar suatu benda,

kejadian, aktivitas dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan,dan

disimpan tetapi tidak disusun untuk mengungkapkan arti tertentu.

Contohnya angka, huruf, figur, suara, dan gambar.

2.1.2. Pengertian Informasi

Menurut Rainer, dan Cegielski (2011: 10), informasi adalah data yang

telah disusun sehingga data-data tersebu memiliki arti dan nilai bagi

penerimanya. Menurut Considine et al (2012: 103), informasi berasal dari

fakta atau data yang diproses dalam bentuk yang bermakna. Bentuk dari

informasi harus memenuhi tujuan dari informasi tersebut.

2.1.3. Pengertian Sistem

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 6 ), sistem adalah

kumpulan dari komponen-kompenen yang saling berkaitan yang bekerja

bersama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem apapun dapat mempunyai

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

10

subsistem. Subsistem adalah sebuah sistem yang merupakan bagian dari

sistem yang lain. Jadi subsistem dapat menjadi satu cara untuk berpikir

tentang komponen dari sebuah sistem. Pemahaman sistem sebagai

gabungan antara subsistem sangat berguna untuk para analis karena

memampuhkan para analis untuk memfokuskan diri pada suatu area

tertentu. Supersistem adalah sistem yang lebih besar yang mempunyai

sistem-sistem yang lebih kecil di dalamnya.

2.1.4. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 6), sistem informasi

adalah sekumpulan dari komponen-komponen yang berkaitan yang

mengumpulkan, memproses, dan menyediakannya sebagai output informasi

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis.

2.1.5. Pengertian Implementasi

Menurut McLeod dan Schell (2004: 144), implementasi adalah

kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan

konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja.

2.1.6. Pendekatan Implementasi Sistem

Menurut McLeod dan Schell (2004 : 147), ada empat pendekatan

dasar dalam tahap implementasi sistem:

a. Pilot adalah suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu

subset dari keseluruhan operasi seperti satu kantor atau daerah tertentu.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

11

b. Immediate adalah pendekatan yang paling sederhana, yaitu peralihan

dari sistem lama ke sistem baru pada satu hari tertentu. Namun

pendekatan ini hanya layak bagi perusahaan kecil atau sistem kecil,

karena permasalahan waktu semakin besar saat skala operasi

meningkat.

c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian

per bagian pada suatu waktu.

d. Parallel adalah pendekatan dimana sistem lama harus dipertahankan

sampai sistem baru diperiksa secara menyeluruh. Pendekatan ini

memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan tetapi

merupakan yang paling mahal karena kedua sumber daya

dipertahankan.

2.1.7. Pengertian ERP(Enterprise Resources Planning)

Menurut O’Brien (2006 : 320), Enterprise Resources Planning (ERP)

adalah suatu tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang

mengintegrasikan dan mengotomatisasi banyak proses internal dan sistem

informasi dalam hal fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi,

keuangan, dan sumber data manusia perusahaan.

Menurut Brady (2001 :2), perangkat lunak Enterprise Resources Planning

(ERP) membantu untuk mengatur proses bisnis perusahaan, menggunakan

database umum dan pengaturan peralatan perlaporan bersama. ERP

mendukung operasi yang efisien dari proses bisnis dengan

mengintegrasikan aktivitas bisnis, termasuk penjualan, pemasaran,

manufaktur, keuangan, dan sumber daya manusia.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

12

2.1.8. SAP

Menurut Brady, Monk, dan Wagner (2001 :21), SAP diperkenalkan

pada tahun 1972, berasal dari bahas Jerman yang berarti systeme,

anwendungen, and produkte in derdatenverarbeitung, dan dalam bahasa

inggris yaitu systems and applications, and products in data processing.

SAP merupakan vendor utama software ERP di Mannheim, Jerman yang

dibangun oleh 5 orang dari IBM.

Menurut Brady, Monk, dan Wagner (2001 :23), modul-modul SAP

terdiri dari :

a. Sales and Distribution (SD)

Modul Sales and Distribution (SD) mencatat pesanan dan

pengiriman yang telah terjadwal. Informasi tentang pelanggan

(harga, bagaimana dan dimana produk akan dikirim, bagaimana

pelanggan membayar tagihan, dan sebagainya) diatur dan diakses

dalam modul ini.

b. Material Management (MM)

Modul Material Management (MM) mengelola pengadaan bahan

baku dari supplier dan kemudian menangani inventory bahan baku,

dari penyimpanan untuk barang yang sedang diproses hingga

inventory barang jadi.

c. Production Planning (PP)

Modul Production Planning (PP) memelihara informasi mengenai

produksi. Disinilah produksi direncanakan dan dijadwalkan, dan

aktivitas produksi yang sesungguhnya dicatat.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

13

d. Quality Management (QM)

Modul Quality Management (QM) membantu perencanaan dan

pencatatan aktivitas pengendalian kualitas, seperti inspeksi produk

dan keterangan material.

e. Plant Maintenance (PM)

Modul Plant Maintenance (PM) memungkinkan perencanaan

untuk pemeliharaan mesin-mesin pabrik, dan mengelola

pemeliharaan sumber daya, sehingga gangguan peralatan dapat

diminimalisasi.

f. Human Resource (HR)

Modul Human Resource (HR) memudahkan perekrutan,

penyewaan, dan pelatihan karyawan, termasuk juga penggajian

dan laba.

g. Financial Accounting (FI)

Modul Financial Accounting (FI) mencatat transaksi dalam akun

buku besar. Ini menghasilkan financial statement untuk tujuan

laporan eksternal.

h. Controlling (CO)

Modul Controlling (CO) digunakan untuk tujuan manajemen

internal. Disini, biaya perusahaan manufaktur ditetapkan untuk

produksi dan untuk cost center, mempermudahkan analisis biaya.

i. Asset Management (AM)

Modul Asset Management (AM) membantu perusahaan untuk

mengatur pembelian aset tetap (pabrik dan mesin) dan depresiasi

nilai yang berhubungan.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

14

j. Project System(PS)

Modul Project System(PS) memungkinkan perencanaan dan

mengendalikan R&D, kontruksi, dan proyek pemasaran yang baru.

Modul ini memungkinkan biaya proyek dikumpulkan dan

seringkali digunakan untuk mengatur implementasi sistem SAP.

k. Workflow(WF)

Modul Workflow(WF) dapat digunakan untuk mengotomastisasi

beberapa aktivitas dalam sistem. Ini dapat menunjukkan analisis

aliran tugas dan karyawan dengan cepat dan tepat jika mereka

membutuhkan suatu aksi.

l. Industry Solution (IS)

Modul Industry Solution (IS) mengandung pengaturan konfigurasi

yang telah ditemukan SAP cocok dengan industri khusus.

Pengaturan ini menyederhanakan implementasi dan

memungkinkan pembeli mengambil keuntungan dalam

pengalaman industri SAP.

2.2. Teori-Teori Khusus

Teori-teori pendukung lain yang penulis gunakan sebagai referensi adalah

sebagai berikut.

2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Robbins dan Coulter (2004 : 305), proses manajemen

sumber daya manusia adalah berbagai kegiatan yang diperlukan untuk

mengisi staf dan mempertahankan karyawan yang berkinerja tinggi.

Gambar 2.1 dapat menunjukkan proses manajeman sumber daya manusia.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

15

Gambar 2. 1 Proses manajemen sumber daya manusia

2.2.1.1 Pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia

Menurut Robbins dan Coulter (2004 : 307), perencanaan sumber daya

adalah proses yang dilakukan para manajer untuk menjamin bahwa mereka

memiliki jumlah dan jenis orang yang tepat, dan pada saat yang tepat, yang

mampu menyelesaikan sejumlah tugas yang dibebankan secara efektif dan

efisien. Perencanaan sumber daya manusia dapat diringkas menjadi tiga

langkah:

a. Menilai sumber daya manusia yang ada sekarang.

b. Menilai kebutuhan sumber daya manusia di masa depan.

c. Menyusun program untuk memenuhi kebutuhan di masa depan

tersebut.

2.2.1.2 Pengertian Perekrutan dan Pelepasan

Menurut Robbins dan Coulter (2004 : 309), perekrutan adalah proses

mencari, mengidentifikasi, dan menarik para calon yang berkemampuan,

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

16

sedangkan pelepasan adalah sejumlah teknik untuk mengurangi pasokan

tenaga kerja di dalam organisasi.

2.2.1.3 Pengertian Penyeleksian

Menurut Robbins dan Coulter (2004 : 310), proses seleksi adalah

proses penyaringan pelamar kerja untuk memastikan bahwa kandidat yang

paling layak yang akan dipekerjakan. Perangkat-perangkat yang dapat

digunakan dalam seleksi antara lain : formulir aplikasi, tes tertulis, tes

simulasi kinerja, wawancara, penyelidikan latar belakang dan pemeriksaan

fiksi.

2.2.1.4 Pengertian Orientasi

Menurut Robbins dan Coulter (2004 : 316), orientasi adalah

perkenalan karyawan baru dengan pekerjaan dan organisasinya. Ada dua

jenis orientasi :

a. Orientasi unit kerja : mengakrabkan karyawan itu dengan sasaran unit

kerja tersebut, memperjelas bagaimana pekerjaannya menyumbang

pada sasaran unit itu, dan mencakup perkenalan dengan rekan-rekan

kerja barunya.

b. Orientasi organisasi: memberi tahu karyawan baru mengenai tujuan,

riwayat, filosofi, prosedur, dan peraturan organisasi tersebut. Itu harus

mencakup tunjangan kebijakan dan tunjangan sumber daya manusia

yang relevan seperti jam kerja, prosedur penggajian, tuntutan lembur,

dan tunjangan tambahan.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

17

2.2.1.5 Pengertian Pelatihan

Menurut Robbins dan Coulter (2004 : 317), keterampilan karyawan

dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori: keterampilan teknis, antar

pribadi, dan penyelesaian masalah.Kebanyakan pelatihan diarahkan untuk

meningkatkan dan memperbaiki keterampilan teknis karyawan, yang

mencakup keterampilan dasar-kemampuan membaca, menulis, dan

melakukan perhitungan matematik- maupun kompetensi khusus yang

berkaitan dengan pekerjaan.

2.2.1.6 Pengertian Manajemen Kinerja

Menurut Robbins dan Coulter (2004 : 319), sistem manajemen kinerja

adalah suatu proses menetapkan standard kinerja dan menilai kinerja untuk

tiba pada keputusan SDM yang obyektif sehingga dapat memberikan

dokumentasi untuk mendukung keputusan itu. Metode penilaian kinerja

yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:

a. Essay tertulis : suatu teknik penilaian kinerja dimana seorang penilai

menuliskan deskripsi dari keunggulan dan kelemahan karyawan, kinerja

masa lalu, dan potensinya.

b. Insiden kritis :suatu teknik penilaian kinerja dimana seorang penilai

berfokus pada sikap yang menonjol yang memisahkan kinerja pekerjaan

yang efektif dan tak efektif.

c. Skala pemeringkat grafis : Teknik penilaian kinerja dimana karyawan

dinilai berdasar serangkaian faktor kinerja.

d. BARS(skala pemeringkat berdasarkan perilaku): Teknik penilaian

kinerja yang menilai karyawan berdasarkan contoh perilaku yang

sebenarnya.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

18

e. Perbandingan banyak orang : Teknik penilaian kinerja yang

membandingkan kinerja seseorang dengan satu orang lain atau lebih.

f. MBO (manajemen berdasar tujuan): para karyawan dievaluasi berdasar

seberapa baik mereka mencapai serangkaian sasaran tertentu yang telah

ditentukan sebagai faktor penentu keberhasilan penyelesaian pekerjaan.

g. Penilaian 360 derajat : metode penilaian kinerja yang menggunakan

umpan balik dari karyawan, dan rekan kerja.

2.2.1.7 Pengertian Kompensasi dan Tunjangan

Menurut Robbins dan Coulter (2004 : 321), menyusun sistem

kompensasi yang efektif dan efisien merupakan bagian penting proses

manajemen atau pengelolaan sumber daya manusia. Sistem kompensasi

yang efektif dan memadai dapat membantu menarik dan mempertahankan

orang-orang yang kompeten dan berbakat yang dapat membantu organisasi

tersebut mencapai misi dan sasarannya. Selain itu, sistem kompensasi

sebuah organisasi telah terbukti mempunyai dampak pada kinerja strategis.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kompensasi dan tunjangan

karyawan adalah :

a. Jabatan dan kinerja karyawan : Berapa lamakah karyawan bekerja di

perusahaan dan bagaimana kinerjanya?

b. Jenis pekerjaan yang dilakukan : Apakah pekerjaan memerlukan

tingkatan keahlian yang tinggi?

c. Jenis bisnis : Termasuk dalam industri apakah perkerjaan ini?

d. Serikat buruh: Apakah perusahaan ini berserikat?

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

19

e. Padat tenaga kerja atau padat modal : Apakah perusahaan ini padat

tenaga kerja atau padat modal?

f. Filosofi manajemen : Apakah filosofi manajemen mengenai

pengupahan?

g. Lokasi geografis : Di manakah organisasi itu terletak?

h. Profitabilitas perusahaan : Seberapa besar profitabilitas perusahaan ini?

i. Ukuran perusahaan : Seberapa besarkah perusahaan ini?

2.2.1.8 Pengertian Pengembangan Karir

Menurut Robbins dan Coulter (2004 : 322), salah satu keputusan

karier pertama harus dibuat adalah pemilihan karier. Pilihan karier yang

optimum adalah pilihan yang memberikan kecocokan yang paling baik

antara apa yang dikehendaki dari hidup dan minat, kemampuan, serta

peluang pasar. Hasil pilihan karier yang baik harus menghasilkan

serangkaian posisi yang memberi peluang untuk menjadi pekerja yang

berkinerja tinggi, meningkatkan keinginan untuk mempertahankan

komitmen terhadap karier , menghasilkan pekerjaan yang sangat

memuaskan, dan memberi keseimbangan yang wajar antara kehidupan

kerja dan kehidupan pribadi.

2.2.2 mySAP ERP Human Capital Management

Menurut Anonim 2 (2006:6-2), perusahaan dapat memaksimalkan

nilai dari karyawan dan menyeleraskan kemampuan, aktivitas dan insentif

yang dimiliki karyawan dengan tujuan dan strategi bisnis. mySAP ERP

HCM juga menyediakan tools untuk mengatur, mengukur, dan memberi

penghargaan terhadap konstribusi dari individu maupun tim.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

20

Menurut Anonim 2 (2006: 6-3), Elemen-elemen mySAP ERP HCM

a. Organizational management

b. Applicant data

c. Personnel management

d. Personnel development

e. Training and event management

f. Time management

g. Appraisal

h. Payroll

i. Personnel cost planning

2.2.2.1 The Organizational Plan/ Organizational Management

Elemen Organizational Management digunakan untuk memetakan

struktur organisasi perusahaan dan struktur pelaporan organisasi yang

relevan dengan objek dengan cepat dan efektif.

Menurut Anonim1 (2006:27),Organizational Plan adalah sebuah

model yang komperhensif dan dinamis dari lingkungan struktural dan

personil suatu perusahaan.

Menurut Anonim2 (2006:6-3), Istilah-istilah kunci yang digunakan

dalam Organizational Management :

a. Organizational Unit

Organizational Unit menggambarkan berbagai unit bisnis yang ada

pada suatu organisasi. Organizationa Unit dapat dibagi berdasarkan

kriteria fungsional dan regional

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

21

b. Jobs

Jobs adalah deskripsi umum atau template yang berlaku untuk

beberapa posisi dengan persyaratan, tugas dan karakteristik yang

sebanding.

c. Positions

Positions adalah unit organisasional terkecil dalam struktur organisasi.

Positions menggambarkan pendistribusian tugas kepada karyawan

dalam suatu organisasi.

d. Persons

Orang yang menempati suatu posisi dalam struktur organisasi.

Persons mewakili karyawan-karyawan yang ada pada organisasi. Data

dari karyawan tersebut dimaintained di Personel Management.

2.2.2.2 Recruitment

Menurut Anonim1 (2006:54) ,komponen Recruitment digunakan

untuk menangani seluruh proses perekrutan dari memasukkan data pelamar

sampai menentukan posisi staff. Hal ini berlaku bagi pelamar eksternal dan

karyawan internal yang ingin mengganti posisi. Menurut Anonim2 (2006:6-

4), persyaratan kepegawaian digambarkan dalam Vacancies. Vacancies

adalah posisi yang perlu diisi. mySAP ERP HCM menggambarkan

persyaratan karyawan, periklanan, mengatur dan memilih pelamar, dan

korespondensi dari pelamar.

Proses umum dalam recruitment:

a. Posisi yang kosong akan diumumkan pada iklan lowongan

pekerjaan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

22

b. Data pelamar dimasukkan kedalam sistem (nama, alamat,

kualifikasi, dsb)

c. Proses seleksi yang rumit, keputusan dibuat.

d. Kontrak pekerjaan dibuat untuk pelamar yang diterima.

e. Data pelamar ditransfer ke master data HCM

2.2.2.3 Personnel Management

Menurut Anonim2 (2006:6-6), integrasi antara Recruitment dan

Personnel Administration memungkinkan data pelamar ditransfer sebagai

data karyawan. Data karyawan disimpan pada mySAP ERP HCM sebagai

infotype. Data tersebut dapat ditampilkan, di-copy, dikoreksi, dan dihapus.

Infotype dapat dimaintain dengan beberapa cara, yaitu:

a. Single-screen maintainance (satu infotype untuk satu orang)

b. Personnel actions (serangkaian infotype untuk satu orang)

c. Fast entry (satu infotype untuk banyak orang)

2.2.2.4 Personnel Development

Menurut Anonim2 (2006:6-8), dengan komponen Personnel

Development, anda dapat merencanakan dan menyadari pengembangan

personil dan pendidikan serta training lebih lanjut untuk karyawan.

Persyaratan Personnel Development didapat dari perbandingan antara

kebutuhan dari suatu pekerjaan dan kualifikasi yang dimiliki karyawan.

2.2.2.5 Training and Event Management

Menurut Anonim2 (2006:6-9), Training and Event Management

adalah komponen yang sangat terintegrasi yang membantu dalam

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

23

merencanakan, melaksanakan, mengatur training dan event bisnis. Ada 4

proses utama dalam training and event management, yaitu:

a. Business Event Preparation

Meliputi semua data yang dibutuhkan pada saat membuat business

event catalog tersebut digambarkan dengan menggunakan hirarki

yang terdiri dari business event group dan business event type.

b. The Business Event Catalog

The Business Event Catalog kemudian dibuat, tanggal event yang

direncanakan dan dibuat di dalam sistem.

c. Ketika tanggal telah tersedia, day-to day activities seperti booking,

rebooking, atau pembatalan business event untuk peserta internal

maupun eksternal mungkin saja terjadi.

d. Recurring Activities sangat erat hubungannya dengan day-to-day

activities. Setelah sebuah training, peserta dapat menulis penilaian

atas training tersebut. Jika peserta internal, kualifikasi baru dapat

ditransfer ke subprofiles di personnel development

2.2.2.6 Time Management

Menurut Anonim2 (2006:6-11), komponen Time Management dapat

digunakan untuk mendukung semua proses yang berhubungan dengan

perencanaan, pencatatan dan penilaian waktu kehadiran dan ketidakhadiran

karyawan.

Ada beberapa pilihan untuk mencatat data waktu seperti waktu kerja,

perjalanan off-site work, atau penggantian, yaitu sebagai berikut:

a. Online oleh time administrators

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

24

b. Menggunakan sistem pencatatan waktu front-end

c. Menggunakan mySAP ERP Cross-Application Time

Sheet(CATS)

2.2.2.7 Appraisal

Menurut Anonim2 (2006:6-12), fungsionalitas Appraisal mendukung

proses Appraisal yang fleksibel yang dapat digunakan untuk melaksanakan

standar Appraisal dengan objektivitas tertinggi. Hal ini berlaku tidak hanya

pada penilaian personil yang tradisional, tetapi juga berlaku bagi penilaian

business event dan karyawan online ataupun survey pelanggan dengan

menggunakan layanan internet maupun intranet.

Tahap-tahap dari suatu proses Appraisal meliputi semua tahap-tahap

yang biasanya terdapat pada proses appraisal seperti perencanaan, review

dan pelaksanaan penilaian serta evaluasi dari Appraisal yang diajukan.

2.2.2.8 Payroll

Menurut Anonim2 (2006:6-13), pada umumnya Payroll terkonsentrasi

pada perhitungan gaji karyawan, secara lebih spesifik, payroll meliputi

banyak proses, seperti pembuatan hasil penggajian dan laporan gaji,

transfer bank, dan pembayaran dengan cek. Proses tersebut meliputi

sejumlah aktivitas yang berkesinambungan seperti pengiriman hasil

penggajian ke mySAP ERP Financial.

Perhitungan pemberian gaji dilakukan dengan tahap berikut ini:

a. Mengumpulkan elemen gaji dan hasilnya adalah gaji kotor.

b. Pengurangan secara hukum dan sukarela hasilnya adalah gaji

bersih (country spesific)

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

25

2.2.2.9 Personnel Cost Planning

Menurut Anonim2 (2006:6-14), personnel Cost Planning mendukung

proses bisnis yang melampaui batas-batas departemen dan aplikasi.

Informasi mengenai pembayaran didapat dari berbagai sumber, informasi

tersebut digunakan untuk membuat perencanaan biaya untuk Personil.

Ketika perencanaan tersebut telah dibuat, data tersebut dapat

digunakan untuk banyak proses, seperti:

a. Membuat anggaran training untuk Training and Event

Management

b. Transfer data ke Controlling.

c. Pembuatan proyeksi biaya untuk analisis lebih lanjut pada SAP

Business Information Warehouse.

2.2.3 Pengertian Testing

Menurut Quadri dan Farooq (2010: 1), pengujian software adalah

proses verifikasi dan validasi apakah sebuah aplikasi software atau program

memenuhi persyaratan bisnis dan persyaratan teknis yang mengarahkan

desain dan pengembangan dan cara kerjanya seperti yang diharapkan dan

juga mengidentifikasi kesalahan yang penting yang digolongkan

berdasarkan tingkat severity pada aplikasi yang harus diperbaiki.

Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1), pengujian software adalah

teknik yang sering digunakan untuk verifikasi dan validasi kualitas suatu

software. Pengujian software adalah prosedur untuk eksekusi sebuah

program atau sistem dengan tujuan untuk menemukan kesalahan.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

26

Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat-pendapat tersebut

adalah pengujian software merupakan proses verifikasi dan validasi apakah

software memenuhi requirement dan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan

yang ditemukan saat eksekusi program.

2.2.4 Granularity Test

Menurut Black (2009 :2), test granularity mengacu pada kehalusan

atau kekasaran fokus tes. Test case yang halus mengijinkan tester untuk

memeriksa detil pada tingkat rendah, biasa pada internal sistem. Test case

yang kasar memberikan informasi tentang perilaku sistem secara umum

kepada tester.

Ada tiga spektrum pada test granularity, yaitu :

a. Structural(White Box) Tests

b. Behavioral (Black Box) Tests

c. Live Tests

2.2.4.1 Structural (White-Box Test)

Menurut Black (2009 :2), Structural test (atau yang biasa disebut

white-box tests dan glass-box tests) menemukan bug dalam elemen struktur

tingkat rendah seperti yang terjadi di tingkatan code , data base scemas,

chips, subassemblies dan interfaces. Pengujian struktural ini didasarkan

pada bagaimana suatu sistem beroperasi. Contohnya, pengujian struktural

akan mengungkapkan tempat penyimpanan database masih memiliki ruang

penyimpanan username sebanyak 80 karakter, tetapi pada kenyataannya

hanya memungkinkan menyimpan 40 karakter.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

27

Pengujian struktural melibatkan pengetahuan teknis terperinci dari

sistem. Untuk menguji software, tester membuat pengujian yang paling

struktural dengan melihat kode dan struktur data itu sendiri. Untuk

pengujian hardware, tester membuat pengujian struktural untuk

membandingkan spesifikasi chip untuk pembacaan oscilloscopes atau meter

tegangan.

2.2.4.2 Behavioral (Black-Box) Tests

Menurut Black (2009 :3), Tester menggunakan behavioral test

(disebut juga Black-Box Tests), sering digunakan untuk menemukan bug

dalam high level operations, pada tingkatan fitur, profil operasional dan

skenario customer. Tester dapat membuat pengujian fungsional black box

berdasarkan pada apa yang harus sistem lakukan. Behavioral testing

melibatkan pemahaman rinci mengenai domain aplikasi, masalah bisnis

yang dipecahkan oleh sistem dan misi yang dilakukan sistem. Behavioral

test paling baik dilakukan oleh penguji yang memahami desain sistem,

setidaknya pada tingkat yang tinggi sehingga mereka dapat secara efektif

menemukan bug umum untuk jenis desain.

Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1), black box testing juga disebut

functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test

case berdasarkan informasi dari spesifikasi.

2.2.4.3 Live Test

Menurut Black (2009 :4), Live test mengikutsertakan customer,

content experts, early adopter, dan end user lainnya dalam pengujian sistem.

Dalam beberapa kasus, penulis mendorong tester untuk mencoba

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

28

menelusuri sistem tersebut. Beta testing merupakan salah satu bug-driven

live test yang dikenal.

2.2.5 Pengertian Product Specification

Menurut McArthur dan Shepard (2000 :108) product specification

menyediakan semua rincian teknis suatu produk yang dihasilkan. Hal ini

diberikan kepada orang-orang yang akan memproduksi produk. Ini

membantu memastikan bahwa produk tersebut identik dan memiliki

kualitas yang diperlukan.

2.2.6 Pengertian Technical Specification

Menurut Berkun (2008 : 139) technical specification menjelaskan

detil gambaran dari komponen yang paling rumit atau komponen yang

digunakan kembali oleh programmer lain dan untuk menyediakan petunjuk

untuk pekerjaan yang membutuhkan spesifikasi fitur.

2.2.7 Pengertian Quality Risk Analysis

Menurut Shirouyehzad, Dabestani, dan Badakhshian (2011:1) Risk

analysis adalah suatu pendekatan yang tepat untuk membedakan dan

mengevaluasi critical failure factors (CFF). Identifikasi resiko

menghasilkan daftar spesifik proyek dan resiko yang kemungkinan

mengakibatkan kegagalan proyek. Salah satu metode yang dapat

mengidentifikasi dan memprioritaskan CFF adalah failure mode and effect

analysis (FMEA).

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

29

2.2.8 Pengertian Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)

Menurut Black (2009 :32), pada dasarnya FMEA adalah suatu teknik

untuk memahami dan memprioritaskan failure modes atau quality risk

dalam fungsi sistem, fitur, atribut, perilaku, komponen, dan interface.

Contoh FMEA :

Gambar 2. 2 Contoh FMEA

Ada beberapa kolom pada FMEA yaitu :

a. System Function or Feature

Kolom ini merupakan titik mulai dari analisis FMEA, berisi deksripsi

fungsi dari suatu kategori. Untuk memperoleh level detil yang tepat

cukup rumit. Dengan detil yang telalu banyak, akan tercipta chart

yang telalu panjang dan sulit untuk dibaca. Dengan detil yang telalu

sedikit, akan tecipta banyak failure modes yang dihubungkan pada

setiap fungsi.

b. Potential Failure Mode(s)-Quality Risk (s)

Pada kolom ini, untuk setiap fungsi atau fitur akan diidentifikasi cara

untuk menemukan kesalahan tersebut. Quality risk berhubungan

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

30

dengan hilangnya fungsi sistem tertentu. Setiap fungsi atau fitur

tertentu dapat memiliki banyak failure modes.

c. Potential Effect(s) of Failure

Pada kolom Potential Effect(s) of Failure, akan dijabarkan bagaimana

setiap failure mode dapat mempengaruhi user.

d. Critical

Pada kolom ini, diidentifikasi apakah pengaruh yang potensial

memberikan konsekuensi yang kritis bagi user. Apakah fitur produk

atau fungsi sepenuhnya tidak berguna jika failure mode terjadi?

e. Severity

Pada kolom ini berisi nilai efek dari kesalahan pada sistem( baik yang

langsung atau tidak). Sebagai contoh skala yang dapat digunakan pada

kolom ini dari 1(paling tinggi)-5(paling rendah) menandakan

tingkatan efek.

f. Potential Cause(s) of Failure

Kolom ini berisi daftar faktor-faktor yang memungkinkan untuk

menicu terjadinya kesalahan.

g. Priority

Kolom priority berisi nilai efek kesalahan pada user, customer, atau

operator. Sebagai contoh skala yang dapat digunakan pada kolom ini

dari 1(paling tinggi)-5(paling rendah) menandakan tingkatan efek.

h. Detection Method(s)

Kolom ini berisi metode atau prosedur yang ada sekarang , sebagai

contoh development activities atau vendor testing, yang dapat

membantu menemukan masalah sebelum mempengaruhi user.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

31

i. Likelihood

Kolom ini berisi angka-angka yang merepresentasikan kerentanan

kesalahan sistem berdasarkan keberadaan dalam produk (contoh

berdasarkan faktor resiko teknis seperti kompleksitas dan historis

kecacatan), lepas dari proses development, dan gangguan pada

operasi user. Sebagai contoh skala yang dapat digunakan pada kolom

ini dari 1(paling tinggi)-5(paling rendah) menandakan tingkatan

kerentanan sistem.

j. Risk Pri No

Kolom yang memberikan informasi seberapa penting untuk menguji

failure mode tertentu. RPN merupakan hasil perkalian dari nilai

severity,priority, dan likelihood. Berdasarkan contoh nilai dari ketiga

parameter tersebut 1-5 maka nilai RPN antar 1-125.

k. Recommended Action

Kolom ini mengandung satau atau lebih action item sederhana untuk

setiap efek potensial untuk mengurangi resiko tersebut.

l. Who/When?

Kolom ini mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab terhadap

tiap aksi yang diusulkan dan kapan tanggung jawab tersebut akan

dijalankan.

m. References

Kolom ini menyediakan referensi untuk informasi lebih tentang

quality risk. Biasanya mengacu pada product specification, dokumen

requirement, atau dokumen lainnya.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

32

2.2.9 Test Phases

Menurut Black (2009 :4), perusahaan cenderung untuk mengadopsi

sebuah pendekatan partitioning testing hingga urutan dalam fase-fase

(biasanya disebut level). Berikut adalah bermacam-macam fase pengujian :

a. Unit Testing

Unit testing memfokuskan pada sebuah potongan kode. Dengan

bahasa pemograman seperti C, unit testing harus mengikutsertakan

suatu fungsi tunggal.

b. Component atau subsystem testing

Componen testing berlaku untuk sekelompok unit yang menyajikan

beberapa set kemampuan sistem. Jadi, component testing adalah

pengujian terhadap sekelompok unit sistem yang memberikan suatuset

fungsi tertentu.

c. Integration atau product testing

Integration atau product testing berfokus pada hubungan dan

interface antara pasangan komponen dan kelompok komponen dalam

sistem yang sedang diuji.

d. String testing

String testing berfokus pada masalah dalam penggunaan script

tertentu dan string operasional customer. Pengujian string mungkin

mengikutsertakan kasus seperti dokumen enkripsi dan dekripsi

dokumen, atau pembuatan, pencetakan, dan menyimpan sebuah

dokumen.

e. System testing

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

33

System testing mencakup seluruh sistem yang terintegrasi. Biasanya

seperti pada installation dan usability testing, pengujian ini melihat

suatu sistem dari pandangan customer dan end user.

f. User Acceptance Testing

Tujuan dari pengujian ini adalah mendemonstrasikan bahwa sistem

memenuhi persyaratan. Pada pengembangan software and hardware

komersial, acceptance test kadang-kadang disebut alpha dan beta test.

Alpha dan beta test dijalankan untuk mendemonstrasikan kesiapan

suatu produk di pasaran, walaupun banyak organisasi juga

menggunakan pengujian ini untuk menemukan bug yang tidak

terdekteksi saat proses pengujian sistem.

g. Pilot Testing

Pilot testing menguji kemampuan perakitan untuk produksi masal

sistem yang telah diselesaikan.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka pengujian sistem SAP HR

Sinarmas Land, digunakan metode Component atau subsystem testing yang

disebut juga Functionality testing dan Integration atau product testing.

2.2.10 Report Testing

Menurut Protiviti (2010:2), report testing adalah proses menelaah

keakuratan dan kelengkapan laporan-laporan utama. Akurat merupakan

ketepatan atau kebenaran dari dokumen-dokumen sumber yang ada pada

laporan seperti komponen-komponen yang muncul dalam laporan yang

dapat ditelusuri ke dokumen sumbernya dan dikonfirmasikan kebenarannya.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

34

Kelengkapan berarti dapat dimengertinya dan tersedianya data-data yang

diinginkan dalam laporan.

Pendekatan pengujian laporan menurut Protiviti (2010:4) adalah :

a. Recalculation : Tergantung pada jenis laporan, recalculation

dapat dijalankan berdasarkan porsi dari laporan atau dengan

menjumlahkan berbagai macam subtotal untuk melaporkan grand

total dalam laporan. Digunakan dalam laporan atau paket laporan

yang melakukan kalkulasi yang diinginkan.

b. Accuracy Testing : Pengujian ini melibatkan "back-tracing" pada

contoh transaksi pada pengujian performa laporan terhadap

sumber data. Dapat disimpulkan bahwa pengujian akurasi ini

mencocokan kesesuaian data yang ditampilkan pada laporan

dengan sumber data.

c. Completeness Testing : Pengujian ini melibatkan "forward -

tracing" pada contoh transaksi dari sumber data ke laporan.

Memastikan bahwa element dari contoh data yang harus muncul

pada laporan, pada kenyataan muncul dalam laporan dan

memberikan kepastian bahwa laporan menampilkan satu set

lengkap informasi bagi end user.

2.2.11 Transitions

Menurut Black (2009 :56), pada setiap fase pengujian, sistem yang

diuji harus memenuhi satu set kualifikasi minimal sebelum organisasi

pengujian dapat menjalankan pengujian secara efektif dan efisien.

Transition harus dapat menjabarkan kriteria yang penting untuk memulai

dan menyelesaikan berbagai fase pengujian (dan untuk melanjutkan sebuah

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

35

proses pengujian yang efektif dan efisien). Kriteria yang biasanya

digunakan adalah :

a. Entry Criteria

Entry Criteria menjabarkan apa yang harus terjadi untuk mengijinkan

sebuah sistem dilanjutkan ke tahap pengujian berikutnya.

b. Stopping Criteria

Stopping Criteria merupakan kriteria yang digunakan oleh penguji

profesional yang menentukan kapan pengujian harus berhenti sesuai

dengan kondisi yang telah dijabarkan pada kriteria ini.

c. Continuation Criteria

Continuation Criteria mendefiniskan kondisi dan situasi yang harus

berlaku dalam proses pengujian untuk mengijinkan pengujian

dilanjutkan secara efektif dan efisien.

d. Exit Criteria

Exit Criteria menjelaskan bagaimana menentukan kapan proyek telah

selesai melakukan pengujian.

2.2.12 Pengertian Test Case

Menurut Black (2009 :610), Test case adalah urutan langkah-langkah,

substep, dan tindakan-tindakan lain yang dilakukan secara bertahap atau

paralel, atau kombinasi turutan, yang membuat kondisi pengujian yang

dirancang untuk dievaluasi dari test case.

Quadri dan Farooq (2010: 2) mengatakan bahwa user requirement

harus diketahui sebelum merancang test case. Sebuah test case harus

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

36

mengandung sebuah deskripsi dari output yang benar dari program untuk

satu set input data.

2.2.13 Test Case Life Cycle

Gambar 2. 3 Test case life cycle

Menurut Black (2009 :208), ada beberapa kemungkinan status test

case. Beberapa siklus hidup test case yang digunakan antara lain(seperti

pada gambar 2.3) :

a. Queue

Test case siap untuk dijalankan, dan diassign pada tester untuk

dieksekusi.

b. In Progress

Pengujian sedang dijalankan dan akan dilanjutkan untuk beberapa

saat.

c. Block

Kondisi seperti kehilangan potongan fungsi atau kekurangan sebuah

komponen penting dalam pengujian sehingga menghalangi tester

untuk menjalankan pengujian.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

37

d. Skip

Pengujian dilewati karena prioritas pengujiannya yang relatif rendah.

Tester dapat melakukan pengujian namun tester tidak ingin

menjalankan pengujian tersebut.

e. Pass

Test case berhasil dijalankan dan tester hanya menemukan hasil

yang diharapkan , status dan perilaku yang diharapkan.

f. Fail

Dalam satu atau dua cara, tester menemukan hasil, status dan

perilaku yang tidak diharapkan yang mempertanyakan kualitas

sistem pada pencapaian tujuan pengujian.

g. Warn

Dalam satu atau dua cara, tester menemukan hasil, status dan

perilaku yang tidak diharapkan, tapi kualitas sistem tidak

menggangu pencapaian tujuan pengujian.

h. Closed

Untuk test case yang telah ditandai dengan fail atau warn dalam

siklus pengujian yang pertama, dan untuk rilis pengujian berikutnya

bug tersebut telah diperbaiki.

2.2.14 Pengertian Bug

Menurut Black (2009 :601), bug adalah sebuah masalah yang ada

pada sistem yang sedang diuji yang mengakibatkan sistem gagal untuk

memenuhi hasil yang diharapkan, biasanya disebut juga cacat. Gejala dari

bug adalah kegagalan atau kesalahan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

38

2.2.14.1 Pengertian Bug Report

Black (2009 :146) mengatakan bahwa bug report adalah sebuah

dokumen teknis yang mendeskripsikan berbagai gejala atau model

kesalahan yang berhubungan dengan satu bug tertentu. Sebuah bug report

yang baik menangkap informasi yang dibutuhkan oleh seorang programmer

untuk memperbaiki masalah. Contoh Bug report :

Gambar 2. 4 Bug detail report

2.2.14.2 Bug Report Life Cycle

Dalam pengujian tester dapat menemukan bug dalam sistem yang

akan dicatat dalam laporan bug atau bug report. Untuk mempermudah

dalam pengelolaan bug yang dilaporkan maka diberikan status untuk bug

yang dilaporkan. Menurut Black (2009 :158), ada beberapa status dalam

siklus hidup laporan bug, yaitu :

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

39

Gambar 2. 5 Bug report life cycle

a. Review

Ketika tester memasukkan data laporan bug yang baru ke dalam

database bug, database bug menahan data bug untuk ditinjau sebelum

dapat dilihat oleh orang diluar test team.

b. Rejected

Jika peninjau laporan memutuskan bahwa laporan perlu untuk

dikerjakan ulang baik dengan penelitian dan informasi lebih lanjut

atau peningkatan kata-kata, peninjau akan menolak laporan tersebut.

c. Open

Jika tester telah mengkategorikan dan mengisolasi masalah, peninjau

akan melakukan open laporan, sehingga laporan tersebut dapat

diketahui dunia sebagai bug.

d. Assigned

Project team mengassign laporan kepada manager pengembangan

yang kemudian akan diassign kembali ke developer untuk diperbaiki.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

40

e. Test

Setelah bagian development memperbaiki masalah, maka laporan bug

siap untuk diuji kembali.

f. Reopened

Jika perbaikan yang dilakukan gagal pada pengujian, tester akan

melakukan reopened pada laporan bug.

g. Closed

Jika perbaikan telah melewati pengujian, tester akan menutup laporan

pengujian tersebut.

h. Deffered

Jika anggota project team memutuskan bahwa masalah benar adanya

namun bug memiliki prioritas yang rendah atau dijadwalkan untuk

diperbaiki pada rilis berikutnya, maka laporan bug ini ditunda.

i. Cancelled

Jika project team memutuskan bahwa masalah tidak benar adanya,

maka laporan bug akan dicancel.

2.2.15 Pengertian Test Tracking Spreadsheet

Menurut Black (2009 :199), test tracking spreadsheet merupakan

suatu alat yang digunakan untuk mengelola eksekusi pengujian. Test

Tracking Spreadsheet ini dapat terdiri dari 2 bagian yaitu :

a. Test case summary

Summary ini digunakan saat penguji ingin melacak status dari

setiap test case, konfigurasi mana yang dijalankan saat pengujian, dan

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

41

siapa yang menjalankan pengujian (Black, 2009:200). Test case

summary juga memiliki versi extended dimana test case summary

dilengkapi dengan Bug ID , Bug RPN, tanggal pengujian, dan

sebagainya. Kolom-kolom ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan

penguji.

Contoh Test Case Summary:

Gambar 2. 6 Test Case Summary

b. Test suite summary

Test suite summary berisi data jumlah test case dalam setiap

suite dan berapa test case dalam status (Fail, Pass,Skip,In queue, dan

Block) (Black, 2009:203). Kolom-kolom ini dapat disesuaikan dengan

kebutuhan penguji. Contoh Test suite Summary :

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

42

Gambar 2. 7 Test suite Summary

2.2.16 Pengertian Use case

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 161), sebuah use case

adalah aktivitas yang dilakukan oleh sistem , biasanya sebagai respon

terhadap request dari user. Use case pada dasarnya sama dengan proses

atau aktivitas.

2.2.17 Pengertian Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 141), Activity Diagram

adalah jenis dari workflow diagram yang mendeskripsikan aktivitas-

aktivitas berbagai user (atau sistem) dan alur-alurnya. Workflow adalah

urutan dari langkah-langkah pemrosesan yang secara lengkap mengatur satu

transaksi bisnis atau permintaan customer. Contoh Activity Diagram:

Gambar 2. 8 Contoh Activity Diagram berdasarkan Satzinger, Jackson, dan Burd(2010: 143)

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

43

2.3 Kerangka Pikir

Berikut adalah kerangka pikir dari pengujian sistem SAP HR

Sinarmas Land:

Gambar 2. 9 Kerangka Pikir

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

44

Berikut adalah penjelasan kerangka pikir :

a. Analisis proses bisnis dengan activity diagram : memberikan

penjelasan terhadap proses bisnis yang berjalan pada perusahaan

untuk dipetakan ke dalam sistem dengan memberikan requirement

dari proses bisnis tersebut.

b. Pemetaan alur proses bisnis : memberikan gambaran terhadap

hubungan antar satu proses bisnis dengan proses bisnis lainnya.

c. Product specification :Menjelaskan karakteristik dari setiap submodul

termasuk input apa yang diperlukan dan output apa yang dihasilkan.

d. Technical specification : membuat spesifikasi teknis dari modul yang

diuji, seperti penjelasan fungsi button dan field pada user interface.

e. Quality Risk Analysis (FMEA) : Membuat analisis kemungkinan

kesalahan yang dapat mengurangi kualitas sistem yang diharapkan

untuk menentukan bagian mana yang harus diuji.

f. Membuat Test Case : Membuat daftar item-item yang akan diuji

dalam Functionality testing.

g. Membuat skenario pengujian : menyusun test case ke dalam

kemungkinan-kemungkinan alur proses bisnis yang akan diuji dalam

integration testing.

h. Membuat user manual : membuat panduan langkah-langkah

penggunaan sistem bagi user .

i. Functionality Testing : melakukan pengujian terhadap komponen-

komponen atau unit- unit dalam sistem.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · c. Phased adalah pendekatan dimana sistem yang baru digunakan bagian ... seperti inspeksi produk ... 2.2.2.1 The Organizational Plan

45

j. Integration Testing : melakukan pengujian terhadap integrasi masing-

masing submodul secara berurutan.

k. Report Testing : melakukan pengujian terhadap laporan dan

keakuratan serta kelengkapan isi laporan berdasarkan data hasil

pengujian pada tahan Integration testing.

l. Membuat bug report : Melakukan dokumentasi akan bug atau error

yang terjadi selama functionality testing, integration testing, dan

report testing.

m. Membuat bug graphic :Merangkum bug atau error yang ditemukan

selama pengujian ke dalam bentuk grafik.