bab 2 landasan teori - library & knowledge...

25
8 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Pengembangan Informasi Sistem Permasalahan pertama yang biasa ditemui oleh para manajer di perusahaan adalah problem efisiensi proses kerja atau aktivitas operasional setiap hari. Permasalahan ini sangat klasik dihadapi perusahaan tradisional sampai modern karena semuanya melibatkan urusan administrasi. Mulai dari hal-hal yang paling kritikal seperti fungsi keuangan (tentu saja untuk sebuah perusahaan baru, kontrol terhadap arus uang yang masuk dan keluar adalah masalah yang harus diprioritaskan), sampai dengan urusan paperworks (manajemen dokumentasi). Teknologi informasi mempertajam dasar dari bisnis. Pelayanan terhadap pelanggan, pengoperasian perusahaan, produksi, strategi pemasaran dan distribusi sangat membutuhkan teknologi informasi, bahkan beberapa perusahaan sangat bergantung pada teknologi ini (O’Brien, J. A., 1999, p. 17). Secara tidak ragu-ragu perusahaan akan menanamkan investasinya untuk membeli komputer jika jelas terbukti bahwa urusan administratif akan menjadi lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat dalam tiga hal pokok: efisiensi, efektivitas, dan kontrol internal.

Upload: lynhu

Post on 07-Apr-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

8

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Pengembangan Informasi Sistem

Permasalahan pertama yang biasa ditemui oleh para manajer di

perusahaan adalah problem efisiensi proses kerja atau aktivitas operasional

setiap hari. Permasalahan ini sangat klasik dihadapi perusahaan tradisional

sampai modern karena semuanya melibatkan urusan administrasi. Mulai dari

hal-hal yang paling kritikal seperti fungsi keuangan (tentu saja untuk sebuah

perusahaan baru, kontrol terhadap arus uang yang masuk dan keluar adalah

masalah yang harus diprioritaskan), sampai dengan urusan paperworks

(manajemen dokumentasi).

Teknologi informasi mempertajam dasar dari bisnis. Pelayanan

terhadap pelanggan, pengoperasian perusahaan, produksi, strategi pemasaran

dan distribusi sangat membutuhkan teknologi informasi, bahkan beberapa

perusahaan sangat bergantung pada teknologi ini (O’Brien, J. A., 1999, p. 17).

Secara tidak ragu-ragu perusahaan akan menanamkan investasinya untuk

membeli komputer jika jelas terbukti bahwa urusan administratif akan

menjadi lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat dalam tiga hal pokok:

efisiensi, efektivitas, dan kontrol internal.

Page 2: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

9

2.2 Manajemen Strategik

Manajemen strategik dapat didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu

untuk memformulasikan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan

dengan melakukan evaluasi silang yang memungkinkan suatu organisasi

mencapai tujuannya (David, F.R., 1997, p. 4).

Proses manajemen strategik terdiri dari 3 tahapan: formulasi strategi,

implementasi strategi dan evaluasi strategi.

Yang termasuk dalam formulasi strategi adalah: mengembangkan misi

bisnis, mengidentifikasikan kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats)

eksternal dari organisasi, menentukan kekuatan (strengths) dan kelemahan

(weaknesses) internal, menetapkan tujuan jangka panjang (long-term

objectives), membangun strategi alternatif dan memilih strategi tertentu untuk

diterapkan.

Implementasi strategi harus dibangun dengan membuat

tahapan/rencana jangka pendek dari suatu perusahaan, mengeluarkan

kebijaksanaan-kebijaksanaan baru, memotivasi pegawai dan mengalokasikan

sumber daya, sehingga formulasi strategi dapat dilakukan. Implementasi

strategi meliputi mengembangkan cara kerja yang dapat mendukung strategi,

membuat organisasi struktur yang efektif, mengarahkan usaha-usaha

pemasaran, mempersiapkan budget, mengembangkan dan menggunakan

sistem informasi, dan menghubungkan kompensasi pegawai dengan hasil

yang dicapai organisasi.

Page 3: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

10

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategik. Para

manajer harus benar-benar mengetahui kapan strategi tertentu tidak berjalan

dengan lancar. Evaluasi strategi adalah cara yang paling tepat untuk

mengetahui kapan strategi berjalan atau tidak.

Semua strategi untuk masa mendatang harus dimodifikasikan karena

faktor-faktor dari dalam perusahaan atau faktor-faktor dari luar selalu

berubah-ubah. Ada tiga aktivitas evaluasi strategi yang mendasar :

(1) Meninjau ulang faktor-faktor luar dan dalam perusahaan berdasarkan

pada keadaan saat ini.

(2) Mengukur penampilan/hasil. (3) Mengambil langkah-langkah perbaikan.

Evaluasi strategi diperlukan karena kesuksesan hari ini tidak menjamin

kesuksesan di masa mendatang.

2.2.1 Mission Statements

Mission statements adalah tujuan atau pernyataan yang dibuat oleh

suatu perusahaan. Walaupun banyak perusahaan yang sejenis tapi tujuan

dari masing-masing perusahaan berbeda-beda. Sebuah mission statements

dapat mengidentifikasikan luasnya operasi perusahaan dalam bidang

produksi dan pemasaran (Pearce II, J. and David, F., 1987, p. 109).

Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada

perusahaan: “Apa sebenarnya bisnis yang kita jalani?” (Drucker, P., 1974, p.

Page 4: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

11

611). Sebuah mission statements yang jelas dapat menggambarkan nilai dan

prioritas organisasi.

Mengembangkan misi usaha membuat para perancang strategi

berpikir tentang keadaan alami (natural) dan besarnya operasi yang sekarang

serta menilai kemungkinan aktivitas dan pasaran di masa datang yang

potensial. Mission statements secara luas memonitor arah masa depan dari

suatu organisasi.

2.2.2 Kesempatan dan Ancaman dari Luar

Faktor lainnya yang penting dalam manajemen strategik adalah

kesempatan dan ancaman dari luar. Hal ini termasuk ekonomi, sosial

budaya, letak demografik, lingkungan, politik, hukum, pemerintah,

teknologi, dan kejadian-kejadian yang mungkin berpengaruh besar terhadap

organisasi di masa yang mendatang (David, F.R., 1997, p. 9).

Kesempatan dan ancaman pada sebuah organisasi sulit dikontrol

sebab hal ini merupakan pengaruh dari luar perusahaan. Kesempatan dan

ancaman ini dipengaruhi juga oleh kemungkinan terbentuknya sebuah pasal

baru dari hukum yang sudah ada, pemasaran produk baru yang lebih baik

dari pesaing, kekacauan nasional, atau menurunnya nilai mata uang rupiah

terhadap dollar.

Walaupun sulit dikontrol, kita tetep harus memperhitungkannya.

Karena prinsip dasar dari manajemen strategik adalah bagaimana

perusahaan memformulasikan strategi untuk mengambil untung dari

Page 5: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

12

kesempatan-kesempatan yang datang serta menghindari atau mengurangi

pengaruh dari ancaman-ancaman yang akan timbul. Untuk alasan-alasan

tersebut maka: mengidentifikasikan, memonitor, dan mengevaluasi

kesempatan-kesempatan dan ancaman-ancaman penting untuk kesuksesan.

2.2.3 Kekuatan dan Kelemahan dari Dalam

Kekuatan-kekuatan (strengths) dan kelemahan-kelemahan

(weaknesses) di dalam perusahan merupakan kegiatan yang dapat dikontrol.

Kekuatan merupakan kemampuan perusahaan dalam melakukan suatu

aktifitas cukup baik, sedang kelemahan adalah kemampuan perusahaan

dalam melakukan suatu aktifitas tidak baik (David, F.R., 1997, p. 9).

Aktifitas-aktifitas yang dilakukan pada suatu perusahaan bisa

bermacam-macam. Manajemen, pemasaran, keuangan/pembukuan,

produksi/operasi, penyelidikan dan pengembangan, serta aktivitas sistem

informasi dari suatu perusahaan adalah bidang-bidang dimana kekuatan dan

kelemahan pada suatu perusahaan timbul.

Proses pengidentifikasian dan pengevaluasian kekuatan-kekuatan

serta kelemahan-kelemahan suatu organisasi untuk bidang yang fungsional

(bidang-bidang yang melakukan kegiatan yang sangat penting bagi

perusahaan) adalah bagian dari kegiatan manajemen strategik yang penting.

Banyak organisasi berusaha yang berusaha mencapai strategik dengan

bermodalkan pada kekuatan-kekuatan dari dalam dan memperbaiki

kelemahan-kelemahan yang ada.

Page 6: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

13

Besarnya kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan adalah relatif

untuk para pesaing. Informasi tentang perusahaan pesaing, baik

kelemahannya maupun kekuatannya merupakan informasi yang penting

untuk bersaing. Begitu juga informasi tentang kekuatan atau kelemahan

perusahaan sendiri. Hal ini lebih mudah dinilai dengan mempelajari keadaan

perusahaan serta bagian-bagian yang terkait dengan perusahaan dari pada

melihat penampilan perusahaan saja. Kekuatan dan kelemahan pada suatu

perusahaan dapat ditentukan dan sangat relatif untuk setiap perusahaan.

Faktor-faktor internal dapat ditentukan dengan berbagai macam cara

termasuk menghitung menggunakan persentase, mengukur penampilan dan

membandingkan hal yang sudah lewat/masa lalu dari industri-industri

sejenis. Bermacam-macam cara survei dapat juga di kembangkan dan

dilaksanakan untuk menilai faktor-faktor internal seperti moral pegawai,

efisiensi produksi, keefektifan iklan dan kesetiaan pelanggan.

2.2.4 Long-Term Objectives

Objectives dapat didefinisikan sebagai tanggapan khusus yang

diberikan perusahaan sesuai dengan misi dasarnya. Long-term artinya lebih

dari satu tahun.

Objectives merupakan hal yang sangat penting bagi kesuksesan

organisasi karena objectives bisa mengarahkan, membantu dalam evaluasi,

menciptakan kinerja, menunjukan prioritas, memungkinkan untuk

mengkoordinasi, dan sebagai dasar untuk rencana efektif, pengorganisasian,

Page 7: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

14

semangat serta pengontrolan aktifitas. Objectives harus menantang, dapat

diukur, konsisten, masuk akal dan jelas.

2.2.5 Annual Objectives

Annual objectives adalah batu loncatan bagi organisasi untuk

mewujudkan tujuan jangka panjangnya (Long-term objectives). Seperti

long-term objectives, Annual objectives juga harus dapat diukur, kualitatif,

menantang, masuk akal, konsisten dan berprioritas. Annual objectives harus

dibuat pada grup, divisi, dan level yang fungsional pada organisasi yang

besar.

Sekelompok Annual objectives diperlukan dalam setiap long-term

objective. Annual objectives sangat penting dalam penerapan strategi.

Annual objectives menjadi dasar untuk penempatan sumber.

2.2.6 Policies

Kunci terakhir pada bagian ini adalah policies yang artinya

kebijakan/izin yang diberikan untuk melaksanakan annual objective.

Policies termasuk arahan, peraturan, dan prosedur pelaksanaan untuk

memberikan dukungan pada karyawan agar mulai melakukan apa yang telah

direncanakan.

Policies ini sering dimulai pada bagian manajemen, marketing,

keuangan/accounting, produksi/operasi, penyelidikan dan pembangunan,

dan aktifitas sistem informasi. Policies dapat ditetapkan pada level grup dan

Page 8: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

15

diberlakukan untuk seluruh organisasi, atau pada level divisi dan berlaku

pada seluruh divisi itu, atau pada level yang fungsional dan berlaku pada

operasional yang khusus atau pada departemen.

2.2.7 Model Manajemen Strategik

Proses dari manajemen strategik dapat dengan baik dipelajari dan

diterapkan menggunakan sebuah model. Setiap model mewakili sebagian

dari proses. Gambaran ilustrasi ini dapat dilihat pada gambar 2.1. Ilustrasi

ini sudah dapat diterima secara luas, merupakan model yang sempurna dari

proses manajemen strategik (David, F.R., 1997, p. 12). Model ini tidak

memberi jaminan untuk sukses tapi model ini dapat memperjelas, dan

praktis dalam memformulasikan, menerapkan dan mengevaluasikan strategi.

2.3 Tipe dari Strategi

Ilustrasi gambar 2.1. menyajikan konsep dasar bagaimana melakukan

strategi manajemen. Sedangkan tabel 2.1. memberikan tipe dan penjelasan

dari alternatif strategi yang dapat dijadikan dalam 13 kategori.

Page 9: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

16

Tabel 2.1. Pilihan Strategi dan Penjelasannya

Strategi Penjelasan Integrasi ke

depan Memperoleh kepemilikan atau meningkatkan kontrol akan distributor dan pengecer.

Integrasi ke belakang

Mengusahakan kepemilikan atau meningkatkan kontrol akan para supplier.

Integrasi mendatar

Mengusahakan kepemilikan atau meningkatkan kontrol akan para pesaing.

Penetrasi pasar Mengusahakan peningkatan market share dari produk dan servis yang sudah ada dengan cara pemasaran yang lebih baik.

Pengembangan pasar

Memperkenalkan produk dan servis yang ada sekarang kedaerah-daerah atau tempat-tempat yang baru.

Pengembangan produk

Mengusahakan peningkatan pemasaran dengan memperbaharui produk dan servis yang sudah ada sehingga berkembang menjadi sesuatu yang baru yang lebih dibutuhkan.

Diversifikasi yang

terkonsentrsi

Menambahkan produk atau servis yang baru tapi masih berhubungan dengan produk atau servis yang sudah ada.

Diversifikasi yang meluas

Menambahkan produk atau servis yang baru tapi tidak ada hubungannya dengan produk atau servis yang sudah ada.

Deversifikasi mendatar

Menambahkan produk atau servis yang tidak ada hubungan untuk pelanggan yang sudah ada sekarang.

Bekerjasama 2 atau lebih perusahaan-perusahaan sponsor membentuk suatu organisasi yang terpisah dengan tujuan koperatif.

Pengurangan Menyusun kembali pengurangan biaya-biaya dan kepemilikan untuk memulihkan kondisi penjualan dan untung yang menurun.

Pelepaskan Menjual satu divisi atau bagian dari organisasi Likuidasi Menjual semua milik perusahaan.

2.3.1 Strategi Integrasi (Integration Strategies)

Integrasi kedepan (forward integration), integrasi kebelakang

(backward integration), dan integrasi mendatar (horizontal integration)

dapat disebut juga dengan sebagai integrasi keatas (vertical integration).

Strategi vertical integration membuat perusahaan dapat lebih mengontrol

distributors, suppliers dan para pesaing.

Page 10: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

17

2.3.1.1 Integrasi ke Depan (Forward Integration)

Forward integration membuat distributor ikut merasakan

keuntungan dari perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar distributor hanya

mendistribusikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, tetapi para

distributor akan dibantu oleh perusahaan misalnya dalam hal iklan produk

yang akan didistribusi. Yang paling efektif dalam penerapan forward

integration ini adalah dengan menjual nama (franchising) .

2.3.1.2 Integrasi ke Belakang (Backward Integration)

Backward Integration adalah strategi penggabungan dengan

supplier untuk meningkatkan kontrol terhadap supplier, sehingga

perusahaan dapat teratur mendapat bahan sesuai dengan yang diinginkan

oleh perusahaan. Strategi ini sangat cocok jika perusahaan yang menjadi

supplier sangat jarang, terlalu mahal, atau tidak ada bahan yang sesuai

dengan kebutuhan perusahaan.

2.3.1.3 Integrasi Mendatar (Horizontal Integration)

Horizontal integration berpedoman pada strategi untuk

meningkatkan kontrol pada perusahaan saingan. Salah satu yang paling

sering digunakan pada manajemen strategik masa ini adalah horizontal

integration sebagai strategi yang berkembang.

Penggabungan antar perusahaan yang sejenis, acquisition, dan

pengambil-alihan perusahaan pesaing memberikan kesempatan pada

Page 11: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

18

perusahaan untuk menaikan skala ekonomi, mendapatkan sumber bahan

baku dan kewenangan yang lebih baik (Davidson, K., 1987, p. 45).

2.3.2 Strategi Intensif (Intensif Strategies)

Market penetration, market development, dan product development

berpedoman pada strategi intensif sebab mereka secara intensif

memperbaiki kedudukan perusahan terhadap para pesaing dengan produk-

produknya.

2.3.2.1 Penetrasi Pasar (Market Penetration)

Market penetration adalah strategi mencari peluang pemasaran

terhadap produk atau servis yang ada, sehingga produk atau servis bisa

lebih banyak dipasarkan daripada sebelumnya.

Strategi ini biasanya digunakan baik sendiri maupun digabungkan

dengan strategi lainnya. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan jumalah seles, meningkatkan biaya promosi,

mempromosikan produk diberbagai media, atau meningkatkan popularitas

produk.

2.3.2.2 Pengembangan Pasar (Market Development)

Market development meliputi pengenalan produk atau servis yang

sudah ada ke daerah geografis baru. Iklim pengembangan pasar ini untuk

level internasional makin lama makin menjadi baik dengan adanya isu-isu

untuk globalisasi.

Page 12: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

19

2.3.2.3 Pengembangan Produk (Product Development)

Product development adalah strategi untuk meningkatkan

pemasaran dengan cara memodifikasi produk atau servis yang ada.

Product development ini memerlukan biaya yang cukup besar untuk

penelitian dan pengembangannya.

2.3.3 Strategi Diversifikasi (Diversification Strategies)

Ada 3 macam tipe untuk melakukan diversification strategies:

concentric, horizontal, dan conglomerate. Secara keseluruhan strategi ini

makin menurun popularitasnya, sebab organisasi selalu mengalami kesulitan

dalam mengatur aktifitas bisnis yang bermacam-macam.

2.3.3.1 Diversifikasi yang Terkonsentrasi (Concentric Diversifica-tion)

Concentric diversification adalah menambah/membuat perusahaan

baru tetapi produk atau servisnya masih berhubungan dengan produk atau

servis dari perusahaan lama.

2.3.3.2 Diversifikasi Mendatar (Horizontal Diversification)

Horizontal diversification adalah menambah/membuat produk atau

servis baru yang tidak berhubungan dengan produk atau servis yang lama.

Strategi ini tidak terlalu beresiko seperti conglomerate diversification,

sebab perusahaan sudah mengetahui pelanggannya. Pelanggannya adalah

pelanggan dari perusahaan yang lama.

Page 13: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

20

2.3.3.3 Diversivikasi yang Meluas (Conglomerate Diversification)

Menambah/membuat produk atau servis baru yang berhubungan

maupun tidak berhubungan dengan produk atau servis yang lama disebut

conglomerate diversification. Jadi conglomerate diversification ini strategi

untuk memperbanyak perusahaan tanpa melihat produk atau servisnya.

Beberapa perusahaan menggunakan strategi ini sebagai dasar untuk

mendapatkan keuntungan dari memecah-belah perusahaan menjadi

bagian-bagian kecil kemudian menjualnya.

2.3.4 Defensive Strategies

2.3.4.1 Kerjasama (Joint Venture)

Joint Venture adalah strategi yang cukup populer, strategi ini

digunakan pada saat dua perusahaan atau lebih membentuk sebuah

persekutuan/persekongkolan yang bersifat sementara dengan tujuan yang

saling menguntungkan.

Strategi ini dapat dikatakan strategi bertahan sebab perusahaan

tidak berani mengambil resiko sendiri dalam menangani suatu proyek.

Sering kali dua atau lebih perusahaan memberi dukungan pada bentuk

organisasi baru yang terpisah dan mereka memiliki saham dari organisasi

itu. Selain itu bentuk kerjasama lain misalnya: kerjasama dalam penelitian

dan pengembangan, kerjasama dalam pendistribusian barang, kerjasama

dalam perizinan, kerjasama dalam hal pengolahan barang.

Page 14: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

21

Joint venture ini sangat populer karena membuat perusahaan dapat

meningkatkan komunikasi, beroperasi lebih global, dengan risiko yang

minimum.

Pada era bisnis global seperti saat ini sumber yang terbatas,

perkembangan teknologi yang cepat, dan peningkatan permintaan akan

modal tidak lagi menjadi masalah jika kita dapat melakukan joint venture.

Pertanyaannya adalah joint venture dan kerja sama yang bagaimana yang

kita butuhkan atau harapkan? Bagaimana kita menjaga hubungan ini agar

menjadi efektif (Harrigan, K.R., 1987, p. 10)

2.3.4.2 Pengurangan (Retrenchment)

Retrenchment terjadi ketika organisasi meninjau ulang pengeluaran

dan asset yang ada dengan penjualan dan profitnya. Strategi ini juga dapat

dikatakan strategi untuk membentuk/memperbaiki ulang organisasi yang

ada. Retrenchment ini didisain untuk membangun

karakteristik/kemampuan dasar dari organisasi. Selama melakukan

retrenchment, perusahaan harus dapat bekerja dengan sumber yang

terbatas dan tekanan dari pemilik, karyawan dan media (David, F.R.,

1997, p. 55).

Retrenchment dapat diikuti dengan dijualnya tanah dan gedung

untuk meningkatkan modal, pemberhentian produksi, menutup bagian

bisnis yang kurang berarti, menutup seluruh perusahaan, dan pengurangan

sejumlah besar pegawai.

Page 15: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

22

2.3.4.3 Pelepasan (Divestiture)

Penjualan sebuah divisi atau bagian dari organisasi disebut

divestiture. Divestiture sering digunakan untuk menamabah modal yang

digunakan untuk menjalani strategi lain seperti acqusitions atau

penanaman modal. Divestiture ini dapat menjadi bagian dari strategi

retrenchment untuk membebaskan organisasi dari bisnis yang tidak

menguntungkan, yang terlalu banyak memerlukan modal, atau yang tidak

cocok dengan kegiatan lain dari perusahaan itu.

Divestiture ini menjadi strategi yang sangat populer untuk

perusahaan-perusahaan yang mempunyai kekuatan pada bidang usahanya,

mereka mengurangi level organisasinya dengan jalan penggolongan.

2.3.4.4 Likuidasi (Liquidation)

Menjual seluruh aset perusahaan ke dalam bagian-bagian untuk

mendapatkan harga yang cocok merupakan liquidation. Liquidation

dikenal sebagai kehancuran dan merupakan strategi yang sulit diterapkan

karena melibatkan emosional berbagai pihak. Tetapi mungkin saja ini

yang terbaik dari pada terus beroperasi dan mengalami rugi yang besar.

2.3.4.5 Kombinasi Strategi

Banyak organisasi yang mengkombinasikan 2 atau lebih dari

strategi-strategi diatas, tetapi strategi kombinasi memiliki resiko yang

sering kali terjadi jika terlalu terbawa oleh sifat dari masing-masing

strategi tersebut.

Page 16: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

23

Tidak ada organisasi yang mampu melakukan semua strategi

mungkin ini keuntungan dari perusahaan. Keputusan yang sulit harus

dibuat, prioritas harus ditetapkan. Organisasi seperti individu, mempunyai

keterbatasan, keduanya mesti memilih strategi alternatif.

2.4 Analisa Berorientasi Objek

2.4.1 Pengenalan Object-Oriented

Pendekatan menggunakan objek selama proses analisa dan disain

disebut analisa berorientasi objek. Teknik analisa berorientasi objek (object

oriented analysis (OOA)) digunakan untuk:

1. Mempelajari objek dan dilihat apakah objek tersebut dapat digunakan

atau harus diadaptasikan untuk penggunaan yang baru.

2. Mendefinisikan objek baru atau objek modifikasi agar dapat

dikombinasikan dengan objek yang sudah ada sehingga menjadi suatu

aplikasi bisnis yang berguna (Whitten, J.L., Bentley, L.D., 1998, p. 286)

Teknik analisa berorientasi objek (OOA) adalah teknik yang paling

cocok digunakan untuk proyek yang akan mengimplementasikan sistem-

sistemnya menggunakan teknik objek untuk membangun, mengolah, dan

menempatkan objek-objek tersebut kedalam suatu aplikasi komputer yang

berguna. Pendekatan dari orientasi objek ini berpusat pada suatu teknik yang

disebut object modeling.

Page 17: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

24

Object modeling adalah suatu teknik mengidentifikasi objek-objek

dalam suatu lingkungan sistem-sistem dan hubungan-hubungan antara

objek-objek tersebut.

2.4.2 Istilah-Istilah dalam Object-Oriented

Pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem

didasarkan pada konsep objek yang ada dalam lingkungan sekitar/sistem.

Contoh: jendela, pintu, ruangan, orang, dan lain-lain.

Definisi objek dalam kamus Webster’s adalah sesuatu yang dapat

dilihat, dapat disentuh, atau dapat dirasakan. Objek adalah satu kesatuan

yang lahir dan mempunyai identitas, data, dan tingkah laku menurut

Mathiassen, L. (2000, p. 4). Tetapi dalam pendekatan berorientasi objek,

objek lebih dari sekedar sesuatu yang dapat dilihat, dapat disentuh, atau

dapat dirasakan. Dalam pendekatan berorientasi objek, definisi objek

sebagai berikut: Objek adalah sesuatu yang dapat dilihat, dapat disentuh,

atau dapat dirasakan dan dimana pengguna menyimpan data serta

mempunyai karakteristik tersendiri (Whitten, J.L., Bentley, L.D., 1998, p.

287).

Sekarang kita lihat data. Dalam berorientasi objek, data disebut

atribut. Jadi atribut adalah data yang mewakili karakteristik yang menarik

dari sebuah objek.

Contoh atribut yang mengikuti pelanggan adalah nomer pelanggan,

nama depan, nama belakang, alamat rumah, alamat kantor, tipe pelanggan,

Page 18: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

25

telepon rumah, telepon kantor, batas kredit, kemampuan kredit,

keseimbangan keuangan, dan status keuangan.

Pada kenyataannya banyak sekali objek pelanggan yang mempunyai

atribut yang sama. Untuk itu setiap pelanggan dimisalkan dengan instan

objek (object instance). Instan objek adalah sebuah objek yang diikuti oleh

atribut serta menggambarkan orang khusus, tempat khusus, barang khusus,

atau waktu khusus.

Pendekatan berorientasi objek untuk membangun sistem berfokus

pada pengidentifikasian dari atribut yang mengikuti sebuah objek. Sangat

penting untuk mengikuti perkembangan teknologi sebab dengan demikian

kita tahu bahwa objek sekarang bukan sekedar diikuti oleh atribut biasa, tapi

atribut tipe baru seperti bitmap atau sebuah gambar bersuara atau sebuah

video.

Selain diikuti oleh atribut, objek juga diikuti oleh metode (behavior).

Metode berkaitan dengan sesuatu yang objek dapat lakukan dan biasanya

berkaitan juga dengan atribut yang terdapat pada objek.

Prinsip lain yang juga penting dalam analisa berorientasi objek

adalah istilah encapsulation. Encapsulation adalah penyatuan data dan

metode bersama-sama (Potts, S. & Walnum, C., 1997, p. 4)

Membuat sebuah objek harus diikuti oleh atribut dan metodenya

menjadi satu paket, karena mereka adalah bagian dari objek. Satu-satunya

cara untuk merubah atribut objek adalah dengan melalui spesifikasi dari

metode objek.

Page 19: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

26

2.4.3 Pembagian Kelas, Generalisasi, dan Spesifikasi

Salah satu konsep objek modeling adalah mengkategorikan objek ke

dalam kelas. Kelas adalah sebauh deskripsi dari kumpulan objek yang

mempunyai sebagian struktur, pola metode, dan atribut sama (Mathiassen,

L., 2000, p 4). Kelas kadang-kadang disebut dengan objek kelas.

Kelas bisa terdiri dari beberapa level, ketika level kelas diterapkan

maka kita harus menggunakan konsep warisan (inheritance). Warisan

(inheritance) artinya metode-metode atau atribut-atribut yang didefinisikan

dalam objek kelas dapat digunakan oleh objek kelas lainnya.

Generalisasi/spesifikasi adalah teknik dimana ketika beberapa atribut

dan motode dari kelas-kelas sama maka kelas-kelas tersebut dapat

dikelompokkan menjadi kelas yang baru yang disebut supertype. Atribut-

atribut dan metode-metode dari kelas supertype diwariskan pada kelas-kelas

itu (Whitten, J.L., Bentley, L.D., 1998, p. 288).

Sebuah supertype kelas terdiri dari satu atau lebih subtype kelas,

yang masing-masing objek dari subtype kelas mewarisi atribut dan metode

dari objek pada supertype kelas. Supertype kelas memiliki satu atau lebih

hubungan satu-satu dengan subtype kelas. Hubungan ini dapat berupa

“adalah”, “dulunya adalah”, “dapat berupa” dan “juga adalah sebuah”.

Subtype kelas adalah sebuah objek kelas yang memiliki beberapa

atribut dan metode dari warisan supertype kelas dan ditambah dengan

atribut atau metode lain yang unik sehingga menjadi sebuah subtype kelas.

Page 20: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

27

Didalam pembangunan sistem berorientasi objek, objek

dikategorikan menurut kelas dan sub-kelas. Hal ini dimaksudkan agar kita

tidak mengulang dalam menulis atribut dan metode untuk objek-objek yang

mempunyai beberapa atribut dan metode yang sama.

Pada gambar 2.2. dapat dilihat contoh dari kelas, supertype dan

subtype. Kelas digambarkan dengan segi-empat, dimana segi-empat tersebut

terdiri dari 3 bagian.

Orang

Murid

Nilai rata-rata: Peringkat:

Mendaftar ulang: Minta nilai:

Guru

Mengajar:

Pangkat:

Jalan Loncat Bicara Tidur Makan Dll

Nama depan: Nama belakang: Tanggal lahir: Jenis kelamin:

Gambar 2.2. Contoh dari Kelas, Supertype dan Subtype.

Bagian paling atas berisi nama dari kelas, bagian tengah berisi

atribut-atributnya, dan bagian paling bawah berisi metode-metodenya. Tapi

Page 21: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

28

dalam disain, untuk mempermudah penggambaran tidak perlu diikut

sertakan atribut dan metodenya.

2.4.4 Hubungan Objek/Kelas

Secara konsep objek dan kelas tidak berdiri sendiri. Mereka

berinteraksi dan berpengaruh pada penunjang misi bisnis lainnya. Maka dari

itu kami memperkenalkan konsep dari hubungan objek/kelas.

Sebuah hubungan objek/kelas dapat dimisalkan sebagai sebuah

hubungan bisnis secara wajar yang terlihat antara satu atau lebih

objek/kelas.

Pelanggan

Gambar

Pada gambar 2.3. t

hubungan antara kelas-kelas

yang disebut multiplicity. M

maksimum yang tampak

objek/kelas.

Kita baru saja mem

bagaimana cara objek/kelas

memberikan pesan-pesan.

meminta 1 atau lebih ob

menampilkan informasi yang

masuk

Order

2.3. Hubungan antar Kelas

erlihat garis hubungan yang menggambarkan

, dan gambar 2.4. terlihat jenis-jenis hubungan

ultiplicity adalah definisi jumlah minimum dan

dari objek/kelas untuk sebuah penghubung

pelajari cara objek/kelas berintraksi, tetapi

melakukan “komunikasi” pada yang lain dengan

Pesan akan diberikan ketika sebuah objek

jek lain untuk melakukan metodenya atau

ada padanya.

Page 22: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

29

Arti dari notasi tersebut

Notasi Multiplicity

Nama kelas Artinya satu dan hanya satu

Nama kelas Artinya nol atau lebih

Nama kelas Artinya nol atau satu

1+ Nama kelas Artinya satu atau lebih

n,m Nama kelas Artinya minimum n dan maksimum m

Gambar 2.4. Jenis-jenis Hubungan Multiplicity

Seperti yang telah dituliskan pada konsep encapsulation dimana

objek terdiri dari atribut dan metode, sehingga hanya objek itu saja yang

dapat melakukan metode dan memberikan datanya. Contoh: jika kamu

(objek) mau mengunci pintu, maka kamu harus mengirim pesan pada pintu

(objek) untuk melakukan metodenya yaitu tutup dan kunci.

2.4.5 Polymorphism

Polymorphism adalah sebuah konsep penting yang erat hubungannya

dengan pengiriman pesan. Polymorphism artinya “banyak bentuk”. Dalam

teknik object-oriented artinya mempunyai nama metode yang sama tapi

berbeda cara melakukan metodenya untuk masing-masing objek/kelas yang

berbeda. Contoh: pintu dan jendela mempunyai nama metode yang sama

yaitu “tutup” tapi cara kedua objek melakukan metodenya berbeda.

Page 23: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

30

2.4.6 Proses dari Objek Modeling

Dalam melakukan analisa berorientasi objek, seperti juga dengan

metode analisa sistem lainnya, tujuannya adalah untuk lebih mengerti sistem

dan harus memenuhi syarat. Dengan kata lain, syarat analisa berorientasi

objek adalah mengidentifikasikan objek-objek, data atribut, metode dan

hubungannya untuk menunjang sistem bisnis.

Ada 2 aktifitas yang selalu dilakukan ketika menerapkan analisa

berorientasi objek:

1. Temukan dan identifikasi objek bisnis

2. Organisasikan objek-objek tersebut dan identifikasi hubungan-

hubungannya.

2.4.6.1 Use case dan Aktor

Dalam mencoba mengidentifikasi objek, beberapa metodologi

menyarankan untuk mencari spesifikasi syarat atau dokumentasi lainnya

dan menggaris-bawahi kata benda yang ditemukan. Kata benda ini akan

menjadi objek yang potensial. Hal ini merupakan pekerjaan yang berat

karena mungkin terlalu banyak kata benda yang akan didapat.

Pendekatan yang paling populer dan paling sukses untuk

menemukan dan mengidentifikasi objek adalah teknik yang disebut use

case modeling yang dibuat oleh Jacobson, I. (1992, p. 294)

Page 24: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

31

Use case modeling adalah proses pengidentifikasian dan

pemodelan kejadian dalam bisnis, siapa yang memulai, dan bagaimana

sistem menanggapinya.

Use case modeling memberikan solusi untuk masalah ini dengan

menguraikan seluruh bidang pada fungsi sistem kedalam fungsi sistem

yang lebih sederhana yang disebut use case. Cara ini lebih efisien

dibandingkan dengan menggaris-bawahi seluruh kata benda. Sebuah

keuntungan dari use case modeling adalah pengidentifikasian dan

penggambaran fungsi sistem didapat dari pandangan pemakai. Ini

dilakukan dengan mengidentifikasikan dan mendokumentasikan kejadian

yang disebut use case, yang dimulai dari pemakai/sistem yang disebut

aktor.

Use case adalah metode yang berhubungan dengan

rangkaian/urutan tahap, baik manual maupun otomatis, untuk tujuan

penyempurnakan sebuah tugas bisnis.

Aktor mewakili segala sesuatu yang diperlukan untuk berinteraksi

dengan sistem agar dapat bertukar informasi. Aktor adalah pemakai atau

pemeran yang dapat berupa sistem dari luar atau orang.

Aktor yang memprakarsai pengaktifan sistem/use case untuk

menyelesaikan beberapa tugas bisnis. Aktor akan berperan sebagai

pengatur untuk menyelesaikan tugas dibantu dengan sistem untuk

berinteraksi dan sistem itu sendiri.

Page 25: Bab 2 Landasan Teori - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab2_01-79.pdf · Hal ini yang mendasari seluruh strategi yang akan diterapkan pada perusahaan:

32

Use case digunakan selama sistem dalam proses. Selama analisa

use case berperan sebagai model fungsi dari tujuan sistem dan sebagai

titik awal untuk mengidentifikasikan objek sistem. Selama proses use case

terus diperbaiki secara paralel dengan proses disain objek. Ini disebabkan

karena use case berisikan sejumlah besar detail fungsi sistem, sehingga

akan menjadi sumber untuk membangun validasi dan uji coba dari disain

sistem.

Keuntungan use case adalah:

• Sebagai dasar untuk menolong mengidentifikasikan objek dan

hubungan serta tanggung jawab objek.

• Untuk melihat metode sistem dari pandangan seorang diluar sistem.

• Sebagai alat yang efektif untuk memelihara validitas.

• Alat yang efektif untuk berkomunikasi

• Dasar untuk perencanaan uji coba.

• Dasar untuk pemakaian manual.