bab 2 landasan teori - library & knowledge center 2 landasan teori ... menurut scott a. bernard...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-Teori Dasar/Umum
Pada tugas akhir ini pertama-tama akan dijelaskan tentang teori dasar
mengenai organisasi dalam suatu perusahaan. Setelah menjelaskan tentang teori
dasar organisasi dalam suatu perusahaan akan dilanjutkan dengan pentingnya visi
dan misi organisasi dan strategi untuk mencapai suatu tujuan perusahaan. Sebelum
membuat strategi, harus membuat suatu perencanaan untuk mengarahkan
pengambilan keputusan. Lalu di lanjutkan dengan teori-teori yang berkaitan dengan
sistem. Teori yang akan dijelaskan di tugas akhir ini adalah mengenai sistem
informasi dan teknologi informasi untuk perusahaan . Setelah dijelaskan teori
organisasi dan teori sistem, lalu dikombinasikan dengan membahas mengenai peran
perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi bagi perusahaan .
Oleh karena itu bagian teori umum ini membahas mengenai Enterpirse Architecture
(EA).
Untuk memahami Enterpirse Architecture ( EA) secara mendalam perlu
memahami beberapa bidang praktek dan teori. Bidang – bidang ini adalah
administrasi bisnis, administrasi publik, riset operasi, sosiologi, teori organisasi, teori
manajemen, ilmu informasi, dan ilmu komputer. Pendekatan EA yang dijelaskan
dalam landasan teori ini didasarkan pada teori tentang bagaimana usaha sosial
(termasuk perusahaan) yang terstruktur dan bagaimana sistem dan kegiatan berfungsi
dalam perusahaan.
2.1.1 Pengertian Visi dan Misi
Sebuah organisasi dibentuk untuk dapat mencapai suatu tujuan secara
bersama-sama . Bagi manajemen dan eksekutif dalam suatu organisasi untuk
sependapat tentang visi dasar perusahaan yang akan dicapai dalam waktu
yang panjang. Pernyataan visi harus singkat, lebih disukai dalam satu kalimat,
dan dalam pembuatannya harus melibatkan sebanyak mungkin manajer
(David, 2011, p43). Menurut Wibisono (2006, p43), visi merupakan
rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi
atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.
8
Keseluruhan tujuan dari suatu organisasi disebut sebagai misi (Daft,
2010, p60). Misi adalah pernyataan tentang alasan atau alasan keberadaan
organisasi, tujuan utama organisasi berfungsi dalam masyarakat, dan batas-
batas di mana ia beroperasi. Pernyataan dari misi adalah untuk
mengungkapkan apa yang organisasi ingin dan menjadi siapa yang organisasi
inginkan (David, 2011, p44).
Kesimpulannya adalah bahwa visi dan misi organisasi menyatakan
alasan pembentukan organisasi dan tujuan yang akan dicapai. Pada umumnya
setiap organisasi atau perusahaan memiliki pernyataan misi dan visi yang
secara ringkas menangkap tujuan dan arah perusahaan.
2.1.2 Pengertian Sistem
Sistem merupakan sebuah bagian penting bagi suatu organisasi dalam
melaksanakan proses bisnis. Menurut Scott A. Bernard (2005, p341), Sistem
adalah Sebuah jenis komponen EA sebagai pembanding perangkat keras, dan
perangkat lunak, dan kegiatan yang memiliki input dan output. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah komponen -
komponen yang saling terkait untuk mencapai suatu tujuan dalam satu
kesatuan.
2.1.3 Pengertian Informasi
Informasi sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan untuk
membuat proses bisnis. Menurut Scott A. Bernard (2005, p340), Informasi
adalah data yang telah terorganisir sehingga mereka memiliki makna dan
nilai kepada penerima. Penerima menafsirkan makna dan menarik
kesimpulan dan implikasi.Menurut O’Brien (2006, p38), informasi adalah
sekumpulan data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna
bagi para pemakai akhir tertentu.
Berdasarkan definisi - definisi diatas dapat disimpulkan bahwa
Informasi adalah data yang telah diproses untuk memberikan arti kepada
pengguna dan kontrol dalam organisasi.
9
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi
Sebuah perusahaan pasti membutuhkan sistem infomasi untuk
mengolah data yang sudah didapatkan oleh perusahaan. Berikut ini
pengertian sistem informasi menurut beberapa ahli:
Menurut Scott A. Scott A. Bernard (2005, p124), sistem informasi
terdiri dari tiga bagian, yaitu: data, informasi, dan pengetahuan.
Gambar 2.1 Definisi Sistem Informasi (Enterprise Architecture)
Berdasarkan gambar 2.2 dapat didefinisikan komponen dari
sistem informasi yaitu :
1. Data : suatu fakta mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal
penting lainnya yang berhubungan dengan organisasi. Memiliki
suatu makna namun tidak dapat dijadikan bahan pengambilan
keputusan.
2. Information : data yang sudah diolah, diatur ulang ke bentuk yang
lebih bermakna bagi organisasi dan dapat dijadikan bahan
pengambilan keputusan.
3. Knowledge : data dan informasi yang sudah disempurnakan berdasarkan
fakta, kebenaran, kepercayaan, pengalaman, dan penilaian. Idealnya
informasi mengarah pada kebijaksanaan.
Menurut O'Brien (2006, p5), Sistem Informasi merupakan
kombinasi rangkaian orang, prosedur, hardware, software, jaringan
dan sumber daya yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan
informasi didalam organisasi.
Bedasarkan definisi - definisi diatas disimpulkan sistem
informasi adalah rangkaian dari proses mengumpulkan, mengubah,
mengelola dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
KNOWLEDGE INFORMATION DATA
10
2.1.5 Pengertian Strategi
Dalam mewujudukan suatu visi dan misi perusahaan dibutuhkan
strategi. Strategi dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan-tindakan yang
tergabung ditunjukan untuk meningkatkan keberhasilan dan kekuatan jangka
panjang dari perusahaan yang terkait dengan para pesaingnya (Ward dan
Peppard, 2002, p69).
Dari definisi-definisi tersebut dapat diartikan bahwa strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan dalam jangka panjang serta
meningkatkan keberhasilan untuk mengatasi para pesaing dan
mempertahankan keunggulan bersaing perusahaan.
2.1.6 Pengertian Perencanaan Strategi
Sesudah membuat strategi, selanjutnya perlu di rencanakan karena
adanya strategi tanpa perencanaan yang baik, maka perusahaan tidak akan
bisa mencapai tujuan yang sesuai di masa depan. Perencanaan merupakan
sebuah analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam mengembangkan
sebuah rencana kegiatan (Ward dan Peppard, 2002, p69). Menurut
Satzinger, Jackson, dan Burd (2005, p16) Perencanaan strategi adalah proses
di mana para eksekutif mencoba untuk menjawab pertanyaan tentang
perusahaan,
Seperti di mana bisnis sekarang, di mana mereka ingin bisnis yang akan, dan
apa yang harus mereka lakukan untuk sampai kesana.
Konteks perencanaan termasuk variabel yang mewakili atribut
organisasi dan lingkungannya. Perencanaan termasuk kondisi eksternal yang
dapat mempengaruhi proses dan keberhasilan. Dapat disimpulkan bahwa
perencanaan adalah proses penelaahan terhadap apa bagaimana yang
dilakukan terjadi pada berbagai tingkatan yang membutuhkan proses metodis
dan mengarahkan pada solusi yang optimal serta tingkat keberhasilan.
11
2.1.7 Pengertian Strategi Sistem Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi sistem informasi
adalah strategi yang mendifinisikan kebutuhan organisasi atau perusahaan
terhadap informasi dan system yang mendukung keseluruhan strategi bisnis
yang dimiliki organisasi tersebut.
Perusahaan membutuhkan perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi untuk :
1. Menyediakan pemahaman mengenai sistem dan teknologi
informasi agar dapat digunakan secara efektif dan efisien
kepada manajemen tingkat tinggi dan ahli – ahli dalam
bidang teknologi informasi.
2. Dapat mengkomunikasikan masa depan perusahaan kepada
pihak – pihak yang berada dalam perusahaan tersebut.
3. Membantu para manajer tingkat atas dan para ahli dalam
bidang teknologi informasi dalam perusahaan untuk
membuat keputusan yang mendasar mengenai bagaimana
sistem dan teknologi informasi akan diarahkan untuk
membantu bisnis perusahaan.
4. Perusahaan menjadi siap untuk menghadapi perubahaan
yang terjadi.
5. Dapat membantu mengalokasikan sumber daya dan
menentukan prioritas untuk proyek – proyek sistem dan
teknologi informasi yang penting dan bermanfaat bagi
organisasi.
Dapat menjadi alamat komunikasi yang baik terhadap
manajemen puncak.
12
2.1.8 Pengertian Strategi Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi teknologi
informasi berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi
permintaan organisai dengan menggunakan teknologi.Strategi
teknologi informasi mengarah pada perlengkapan kemampuan
teknologi informasi dan sumber daya serta layanan seperti operasi
teknologi informasi, pembangunan system dan dukungan terhadap
pengguna.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p167), strategi teknologi
informasi seharusnya tidak hanya meliputi tanggung jawab dari pusat
fungsi system informasi tetapi juga tanggung jawab terhadap
pengguna. Tujuan utamanya adalah untuk mendefinisikan bagaimana
sumber daya dan teknologi akan diperoleh, diatur dan dibangun untuk
memuaskan bisnis strategi-strategi system informasi.
2.1.9 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Dalam penerapannya, sistem informasi dan teknologi
informasi dibutuhkan dalam membuat perencanaan strategi yang baik
agar kedepannya sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dapat
membantu perusahaan mencapai visi dan misinya. Menurut Satzinger,
Jackson, dan Burd (2005, p16), perencanaan strategi sistem informasi
adalah rencana untuk menentukan teknologi dan aplikasi yang
diperlukankan oleh kebutuhan fungsi sistem informasi untuk
mendukung perencanaan strategis organisasi. Menurut Ward dan
Peppard (2002, p44), strategi teknologi informasi adalah strategi yang
berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat
mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari
sebuah informasi.
13
2.2.10 Pengertian Enterprise
Menurut Scott A. Bernard (2005, p31), enterprise adalah
sebuah area dari aktivitas umum dan tujuan dengan organisasi atau
diantara beberapa organisasi, dimana informasi dan sumber daya
lainnya tergantikan.
2.2.11 Pengertian Architecture
Menurut Scott A. Bernard (2005, p339), architecture adalah
sebuah sistematic yang terdapat didalam suatu organisasi dan
pedoman desain, analisa, perencanaan dan aktifitas dokumentasi.
2.2.12 Pengertian Enterprise Architecture
Dalam perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi di
organisasi membutuhkan kerangka kerja yaitu Enterpirse Architecture.
Menurut dari beberapa ahli Enterpirse Architecture adalah sebagai berikut:
Istilah “Enterpirse Architecture” kemungkinan besar berasal dari Steven
Spewak, Ph.D. dalam bukunya yang berjudul: “Enterpirse Architecture
Planning” yang diterbitkan oleh John Wiley & Sons pada tahun 1992.
Menurut Scott A. Bernard (2012, p31), Enterpirse Architecture didefinisikan
sebagai analisis dan dokumentasi keadaan saat ini dan keadaan masa depan
sebuah perusahaan dari perspektif strategi terintegrasi, bisnis, dan teknologi.
Sedangkan definisi lain menyatakan Enterpirse Architecture adalah sebuah
metode dan prinsip pengorganisasian yang sejalan tujuan bisnis dan strategi
fungsional dengan strategi TI dan rencana eksekusi serta berfungsi untuk
membantu dan menyederhanakan proses bisnis dalam pengembangan. Ide
dari Enterpirse Architecture adalah mengintegrasikan strategi, bisnis, dan
teknologi (Scott A. Bernard, 2012, p33).
Gambar 2.2 Ide dasar “Enterpirse Architecture” (Scott A. Bernard, 2012, p33)
Peranan Enterpirse Architecture adalah untuk meningkatkan unjuk kerja
perusahaan dengan memungkinkan perusahaan untuk melihat dirinya sendiri dalam
hal pandangan holistik dan terintegrasi terhadap arah startegi, paktek bisnis, aliran
14
informasi dan sumber daya teknologi. Komponen Enterpirse Architecture biasanya
mencakup empat kunci elemen:
• Proses bisnis inti – perusahaan kunci yang menciptakan kemampuan yang
digunakan perusahaan untuk menjalankan model operasi dan menciptakan
peluang pasar.
• Berbagi data – data yang mendorong proses inti.
• Menghubungkan dan otomatisasi teknologi – perangkat lunak, perangkat keras,
dan teknologi jaringan menyediakan link antara aplikasi (aplikasi sendiri adalah
bagian dari arsitektur TI, tetapi cara aplikasi akan menghubungkan bersama-sama
merupakan bagian dari gambaran yang lebih besar dari arsitektur Enterprise).
• Kelompok pelanggan – cara pelanggan yang akan dilayani oleh arsitektur.
• Berikut ini merupakan macam-macam metodologi atau kerangka kerja
(framework) dalam merancang Enterpirse Architecture, diantaranya: Zachman
Framework, Federal Enterpirse architecture Framework (FEAF), Department of
Defense Architecture Framework (DoDAF), Treasury Enterpirse Architecture
Framework (TEAF), The Open Group Architectural Framework (TOGAF) dan
EA3Cube Framework. Pada karya ilmiah ini metode yang digunakan adalah
metode Enterpirse architecture: EA3Cube Framework berdasarkan buku Scott A.
Scott A. Bernard. Adapun alasan pemilihan metodologi EA3 adalah karena EA3
merupakan kerangka kerja yang bersifat umum dapat diterapkan pada sektor
publik dan privat, dapat diimplementasikan secara langsung pada perusahaan
tanpa diperlukan penyesuaian, dapat digunakan sebagai dasar pengembangan
awal pendekatan manajemen dan dokumentasi EA (Scott A. Bernard, 2012,
p110), memiliki artifact yang lengkap, dan meliputi analisis yang menyeluruh
terhadap Line of Business yang terdapat dalam setiap organisasi berdasarkan teori
yang ada.
• Jauh berbeda dari arsitektur TI pada tingkat analisis, pada umumnya penerapan
kerangka kerja lebih kompleks dari yang dijelaskan untuk mengembangkan TI
infrastruktur dan arsitektur. Dalam hal ini EA sebagai strategi, kinerja perusahaan
untuk menentukan operasi bisnis dan merancang proses dan infrastruktur untuk
masa sekarang dan masa yang akan datang, yang berfungsi sebagai peluang
bisnis baru dalam persaingan yang kompetitif. Membangun Enterpirse
Architecture adalah lebih dari sekedar menghubungkan bisnis
15
proses untuk IT. Dimulai dengan kejelasan organisasi visi dan strategi dan
menempatkan nilai tinggi pada konsistensi dalam pendekatan sebagai sarana
efektivitas yang optimal. Dalam penerapan Enterpirse Architecture dilakukan
dengan menetapkan standarisasi proses, tingkat dan proporsi yang bervariasi
terhadap kebutuhan organisasi.
• Sebagai praktek, EA adalah sebuah program manajemen (management program)
dan metode dokumentasi (documentation method) yang bersama-sama
memberikan tindak lanjut, mengkordinasikan pandangan arah strategi
perusahaan, layanan bisnis, aliran informasi, dan pemanfaatan sumber daya.
Sebagai program manajemen, EA memberikan: penyelarasan sumber daya
(resources alignment), aturan standar (standardized policy), dukungan
pengambilan keputusan (decision support) dan pengawasan sumber daya
(resource oversight). Sebagai metode dokumentasi EA menyediakan: Pendekatan
EA, Pandangan Saat ini, Pandangan Masa Depan, dan perencanaan manajemen
EA.
• Sebagai sebuah program manajemen (management program), EA menyediakan
strategi dan pendekatan bisnis yang digerakkan kebijakan, perencanaan,
pengambilan keputusan, dan pengembangan sumber daya yang berguna untuk
para eksekutif, manajer garis, dan staf pendukung. Agar efektif, program EA
harus menjadi bagian dari kelompok kebijakan manajemen dan proses
terintegrasi yang membentuk struktur pemerintahan secara keseluruhan. Struktur
tata kelola ini meliputi perencanaan strategis, Enterpirse architecture,
manajemen program, perencanaan modal, keamanan, dan perencanaan tenaga
kerja, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3. EA dapat membantu untuk
mengidentifikasi kesenjangan dalam aktifitas garis kegiatan usaha dan
kemampuan mendukung layanan teknologi informasi, sistem, dan jaringan.
16
Gambar 2.3 Tata kelola terintegrasi dalam perusahaan (Scott A. Bernard,
2012:34).
Pendekatan dokumentasi EA didasarkan pada penerapan kerangka dokumentasi
dan metodologi implementasi terkait. Mendokumentasikan pandangan saat ini
dan masa depan EA membantu perusahaan untuk mengidentifikasi dan
mengelola sumber daya saat ini, memilih dan menerapkan sumber daya masa
depan, dan mengelola transisi EA secara efektif, secara standar. Transisi dari
arsitektur saat ini untuk masa depan merupakan aspek yang berkelanjutan dari
program EA. Gambar 2.4 menunjukkan gambaran dari pendekatan dasar EA
untuk memvisualisasikan perusahaan dan mengelola informasi EA.
2.2 Teori-Teori Khusus
2.2.1 EA Documentation Framework
Menurut Scott A. Bernard (2005, p37), dokumentasi EA dapat
diselesaikan melalui enam elemen dasar berikut : (1) sebuah kerangka
kerja dokumentasi EA, dan (2) sebuah metodologi implementasi yang
mendukung kreasi dari (3) pandangan saat ini dan (4) masa depan
arsitektur, demikian juga pengembangan (5) sebuah rencana
manajemen EA untuk mengatur transisi perusahaan dari arsitektur
17
saat ini menjadi arsitektur dimasa yang akan datang. Terdapat juga
beberapa area umum terhadap setiap tingkat dari kerangka kerja yang
menentukan (6) “benang” seperti ditunjukkan pada gambar :
Gambar 2.4 Elemen Dokumentasi EA (Scott A. Bernard p37)
Kerangka kerja dokumentasi EA mengidentifikasi ruang
lingkup arsitektur yang akan didokumentasikan dan membangun
hubungan antara area-area arsitektur. Ruang lingkup kerangka kerja
direflesikan melalui desain geometric dan area yang diidentifikasikan
untuk dokumentasi. Kerangka kerja membuat serangkaian pandangan
abstrak dari perusahaan melalui cara mengkoleksi dan mengorganisasi
informasi arsitektur, sebuah cara yang akan terus digunakan adalah
kernangka kerja yang diilustrasikan di gambar dibawah, yang
memiliki kubik tiga dimensi yang menhubungkan aspek yang berbeda
untuk mengdokumentasikan perusahaan yang abstrak.
2.2.1.1 Current Architecture
Menurut Scott A. Bernard (2005, p40), current architecture
berisi komponen EA yang saat ini terdapat di dalam perusahaan
pada setiap level pada framework. Current Architectecture
18
menggambarkan dasar – dasar sumber daya saat ini dan aktifitas
yang di dokumentasikan dengan cara yang konsisten. Current
Architectecture berisi hal – hal sebagai berikut :
• Strategic Goals and Initiatives
• Business services and Information Flows
• Systems and applications
• Technology Infrastructure
• IT Security
• EA Standards
• Workforce Requirements
2.2.1.2 Future Architecture
Menurut Scott A. Bernard (2005, p41), future architectute
menggambarkan bagaimana modifikasi komponen – komponen
EA yang dibutuhkan perusahaan untuk meningkatkan
performance dan mendukung solusi stategi intiative, operational,
requirement, dan technology.
Updating Current and Future Views
Perubahan yang direncanakan dalam proses dan sumber
daya adalah yang menciptakan pandangan masa depan EA di
semua tingkat kerangka. Menggunakan kerangka EA3 sebagai
contoh, yaitu update ini harus dicapai dengan cara "top-down",
untuk menjaga penekanan pada strategi dan bisnis, dan untuk
menjaga hubungan logika dokumentasi itu. Oleh karena itu,
update ini akan mulai dengan untuk tujuan strategis perusahaan
dan inisiatif.
19
Gambar 2.5 Future Architecture (Scott A. Bernard
p41)
2.2.2 EA Implementation Methodology
2.2.2.1 EA Framework and Tool Selection
• Step 1 : Memilih EA documentation Framework
• Step 2 : Mengidentifikasi LOB (Line of business) dan
memilih documentation tersebut.
• Step 3 : Mengidentifikasi komponen EA untuk
didokumentasikan berdasarkan EA framework tersebut.
• Step 4 : Memilih metode dokumentasi yang sesuai
dengan EA framework.
• Step 5 : Memilih application software untuk mendukung
menjalankan EA documentation framework.
• Step 6 : Memilih dan menetapkan EA repository untuk
dokumentasi dan analisis.
2.2.2.2 Documentation of EA
• Step 1 : Mengevaluasi dokumentasi bisnis dan teknologi
yang akan digunakan dalam EA
• Step 2 : Dokumen yang ada di komponen EA di dalam
semua area framework di simpan di dalam on-line
repository.
20
• Step 3 : Mengembangkan beberapa scenario operasi
bisnis / teknologi masa depan.
• Step 4 : Mengidentifikasi asumsi rencana masa depan
untuk beberapa scenario masa depan,
• Step 5 : Menggunakan scenario dan program lainnya
dengan cara memasukkannya ke dalam dokumentasi
komponen – komponen EA masa depan di semua
framework area. Menyimpan artifact ke dalam on-line
repository.
• Step 6 : Mengembangkan EA Managemnet Plan untuk
mengurutkan rencana perubahan di dalam EA.
2.2.3 EA Management Plan
EA sebagai program pengembangan manajemen mendukung
kebijakan, pengambilan keputusan, dan penggunaan efektif / efisien
sumber daya. Program EA bagian manajemen dokumen kegiatan yang
terkait dengan pemberian EA sebagai program yang sedang
berlangsung.
2.2.3.1 EA Program Management
Support for Strategy and Business
Bagian ini menekankan bahwa salah satu tujuan utama dari
program EA adalah untuk mendukung dan meningkatkan
perencanaan strategis perusahaan dan bisnis, serta untuk
mengidentifikasi kesenjangan kinerja yang dapat membantu EA
komponen dekat. Dengan menunjukkan bagaimana komponen EA
sedang digunakan saat ini, dan mengidentifikasi proses-proses
21
baru yang berguna dan teknologi pada setiap tingkat kerangka
kerja, peningkatan kinerja dapat terjadi yang ditangkap dalam
pandangan EA masa depan.
Untuk komponen EA dipandang sebagai aset strategis dan
EA dipandang sebagai bagian dari proses perencanaan strategis,
eksekutif bisnis harus melihat nilai dari program EA dalam
mendukung hasil yang berarti bagi mereka. Oleh karena itu
penting untuk menunjukkan hubungan dari program EA untuk
pencapaian tujuan strategis perusahaan, serta untuk secara jelas
menunjukkan bagaimana EA komponen garis dukungan kegiatan
bisnis.
EA Roles and Responsibilities
Peran dari stakeholder dalam penggunaan tujuan dari
program EA. tiap tiap peran yang dipilih memiliki tanggung jawab
yang terkait dengan peran yang ditentukan. Semua peran di tim
EA tersebut akan teridentifikasi dari tanggung jawab masing
masing.
EA Program Budget
Bagian ini dokumen anggaran untuk program EA dengan
tahun fiskal dan selama siklus hidup total, sehingga total biaya
kepemilikan Total Cost of Owner (TCO) diidentifikasi. Sementara
program EA sedang berlangsung, periode lima tahun lifecyle
dianjurkan untuk dapat menghitung Total Cost of Owner (TCO).
Secara umum, biaya yang harus disertakan adalah mereka untuk
start up-program EA dan operasi, gaji dan fasilitas bekerja untuk
tim EA, dokumentasi awal dari EA, update berkala untuk EA,
22
pengembangan rencana pengelolaan EA. EA alat pembelian dan
dukungan, dan EA pemeliharaan repositori pembangunan.
Estimasi awal biaya-biaya ini mewakili "dasar" untuk pendanaan
program EA. Pengeluaran selama siklus hidup harus dilacak
terhadap dasar ini untuk mempromosikan manajemen yang efektif
dari program EA. Jika perubahan dalam lingkup program EA
terjadi, perubahan yang sesuai pada baseline pendanaan juga harus
dilakukan.
EA Program Performance Measures
Kinerja dari efektivitas dan efisiensi program EA yang
akan diukur. Ada dua jenis ukuran yaitu outcome dan output.
Outcome yaitu mengidentifikasi ukuran dari hasil kemajuan yang
dibuat ke beberapa negara, seperti integrasi komponen yang lebih
baik dari EA, peningkatan aplikasi, atau pengambilan keputusan
investasi. Mengukur output memberikan data tentang kegiatan dan
hal-hal, seperti berapa banyak database yang ada, berapa banyak
email yang dikirim setiap hari, atau seberapa dekat sebuah proyek
TI di meating perkiraan dasar untuk biaya, jadwal, atau kinerja.
2.2.4 Tingkat Hirearki Kerangka Cube EA
Menurut Scott A. Bernard (2005, p105-107), lima tingkatan
pada kerangka kerja EA saling berhiraki dan terintegrasi sehingga
sub-arsitektur yang terpisah tidak diperlukan untuk mencerminkan
perbedaan tingkatan atau area fungsional pada perusahaan. Area
arsitektur mencakupi beberapa level yang diatur dari tujuan strategi
pada bagian teratas, pelayanan bisnis dan alur informasi pada bagian
23
tengah, pendukung aplikasi spesifik dan infrastruktur jaringan pada
bagian paling bawah. Pada penjelasan ini, dapat terlihat antara
strategi, informasi dan teknologi yang mana membantu perencanaan
dan pengambilan keputusan.
Gambar 2.6 EA Cube (Scott A. Bernard p97)
Goals and Initiatives. Ini adalah kekuatan pendorong dibalik
arsitektur. Level atas dari kerangka kerja EA mengidentifikasi arahan
strategi, tujuan dan inisiatif dari perusahaan dan menyediakan
penjelasan jelas kontribusi IT terhadap pencapaian tujuan.
Perencanaan strategis berawal dari pernyataan yang jelas dari tujuan
perusahaan dan atau misi, dilengkapi dengan pernyataan singkat dari
pendangan untuk sukses.
Products and Services. Sebuah arsitektur yang dimaksudkan
sebagai area pengaruh utama. Level kedua dari kerangka kerja EA
mengidentifikasikan pelayanan bisnis prodeuk dari sebuah perusahaan
dan kontribusi IT untuk mendukung proses tersebut. Yang dimaksud
24
“pelayanan bisnis” adalah digunakan untuk mengartikan proses dan
prosedur yang menyelesaikan misi dan tujuan perusahaan.
Data and Information. Mengoptimalisasi data dan informasi
adalah tujuan kedua dari perusahaan. Level ketiga dari kerangka kerja
EA ini dimaksudkan untuk mengdokumentasikan bagaimana
informasi yang sekarang digunakan oleh perusahaan dan bagaimana
alur informasi masa depan dapat terlihat. Tingkatan ini dapat
tercerminkan dari perencanaan strategi dan atau perencanaan bisnis.
Tujuan dari Strategi IT adalah untuk menetapkan pendekatan tertinggi
untuk pertemuan, penyimpanan, perubahan dan menyebarkan
informasi diseluruh perusahaan.
Systems and Application. Level keempat dari kerangka kerja
EA ini dimaksudkan untuk menorganisasi dan dokumentasi
pengelompokan sekarang dari sistem informasi dan aplikasi yang
digunakan perusahaan untuk mengirimkan kapabilitas IT.
Networks and Infrastructure. Ini adalah tulang punggung dari
arsitektur. Kelima dan level terakhir dari kerangka kerja EA ini
dimaksudkan untuk mengorganisasi dan dokumentasi dari pandangan
sekarang dan masa depan dari suara , data, dan video jaringan yang
perusahaan gunakan untuk sistem host, aplikasi, website dan
database.
2.2.5 Pendekatan Lengkap Untuk Enterpirse Architecture
Pendekatan EA yang lengkap harus mencakup enam elemen inti, yang
harus dirancang untuk bekerja bersama-sama.
a. Architecture Governance (Tata kelola arsitektur).
Elemen dasar pertama adalah "Governance" atau “tata kelola” yang
mengidentifikasi perencanaan, pengambilan keputusan, dan proses
25
pengawasan dan kelompok yang akan menentukan bagaimana Enterpirse
architecture ini dikembangkan dan dikelola - sebagai bagian dari tata kelola
secara keseluruhan suatu perusahaan.
b. Architecture Framework (Kerangka kerja arsitektur).
Elemen dasar kedua adalah "Framework" atau “kerangka kerja” yang
mengidentifikasi lingkup keseluruhan arsitektur dan jenis dan hubungan dari
berbagai tingkat sub-arsitektur, rangkaian (threads) dan sudut pandang lain.
Tidak semua kerangka kerja memungkinkan untuk melakukan pemisahan
(segmentasi) atau melakukan integrasi strategi, bisnis, teknologi, tapi EA3
memungkinkan hal ini.
c. Implementation Methodology (Metodologi Implementasi).
Elemen dasar ketiga adalah "Methodology" atau metodologi yang merupakan
langkah-langkah spesifik untuk membangun dan memelihara program EA,
melalui pendekatan yang dipilih.
d. Documentation Artifacts (Dokumentasi Artefak).
Elemen dasar keempat adalah "Artifacts" atau Dokumentasi Artefak yang
mengidentifikasi jenis dan metode dokumentasi yang akan digunakan dalam
setiap sub-area arsitektur, termasuk analisis strategis, rencana bisnis,
pengendalian internal, kontrol keamanan, dan model alur kerja, basis data,
sistem, dan jaringan.
e. Architecture Repository (Penyimpanan Arsitektur).
Elemen dasar kelima adalah "Repository" atau Penyimpanan yang meliputi
situs web EA, basis data dokumentasi, dan aplikasi perangkat lunak (tools)
yang digunakan untuk pemodelan, analisis, dan pelaporan. Rancangan
repositori harus mencerminkan pendekatan arsitektur yang melandasinya.
f. Associated Best Practices (Preaktek Terbaik yang terkait).
Elemen dasar keenam adalah "Associated Best Practices" atau Praktek
Terbaik yang Terkait merupakan cara yang telah terbukti untuk
mengimplementasikan bagian dari arsitektur keseluruhan atau sub-arsitektur,
dalam konteks meta EA.
26
Gambar 2.7 Pendekatan lengkap untuk EA (Scott A. Bernard, 2012:36).
2.2.6 EA Artifact
Menurut jurnal yang dikutip oleh Wandrial (2012) dalam
jurnal yang berjudul “Budaya Organisasi (Organizational Culture),
Salah Satu Sumber Keunggulan Bersaing Perusahaan Di Tengah
Lingkungan yang selalu berubah” menyatakan artifact adalah produk
jasa dan pelayanan bahkan pola perilaku para anggota kelompok yang
berada yang berada dalam suatu organisasi.
Sedangkan EA Artefak memiliki arti yaitu beberapa alat bantu
yang bisa digunakan dalam menyusun Enterprise Architecture. Alat
bantu tersebut dijabarkan dalam bentuk tabel dan disusun berdasarkan
kegunaannya, seperti yang tertera dalam Tabel berikut :
Tabel 2.1 EA Artefak (Scott A. Bernard 2005: p291)
EA Cube Level/Thread
Artifact ID
Artifact Name
Strategic Goals & Initiatives(S)
S-1 Strategic Plan S-2 SWOT Analysis
S-3 Concept of Operation
Scenario
S-4 Concept of Operation
Diagram
27
S-5 Balanced Score Card
Business Products & Services(B)
B-1 Business Plan B-2 Node Connectivity Diagram B-3 Swim Lane Process Diagram
B-4 Business Process/Services
Model
B-5 Business Process/Product
Matrix B-6 Usecase Narrative & Diagram B-7 Investment Business Case
Data & Information(D)
D-1 Knowledge Management Plan
D-2 Information Exchange Matrix
D-3 Object State Transition
Diagram
D-4 Object Event Sequence
Diagram D-5 Logical Data Model D-6 Physical Data Model
D-7 Activity and
Entity(CRUD)matrix
D-8 Data Dictionary/Object
Library
Sistems & Applications(SA)
SA-1 Sistem Interface Diagram
SA-2 Sistem Communication
Description SA-3 Sistem Interface Matrix SA-4 Sistem Data Flow Diagram SA-5 Sistem Operation Matrix SA-6 Sistem Data Exchange Matrix SA-7 Sistem Performances Matrix SA-8 Sistem Evolution Matrix SA-9 Web Application Diagram
Networks & Infrastructure(N)
N-1 Network Connectivity
Diagram N-2 Network Inventory N-3 Capital Equipment Inventory N-4 Building Blueprint N-5 Network Center Diagram N-6 Cable Plant Diagram N-7 Rack Elevation Diagram
Security(SP)
SP-1 Security and Privacy Diagram SP-2 Security Solution Description
SP-3 Sistem Accreditation
Document SP-4 Continuity of Operation Plan
28
SP-5 Disaster Recovery Procedures
Standarts(ST) ST-1 Technical Standard Profile ST-2 Technology Forecast
Workforce(W) W-1 Workforce Plan W-2 Organization Chart W-3 Knowledge And Skill Profile
Tidak semua alat bantu ini dapat digunakan dalam penyusunan
Enterprise Architecture. Pemilihan dan menggunakan alat bantú
disesuaikan dengan karakteristik perusahaan dan sistem yang akan
dikembangkan. Khusus untuk Strategic Goals & Initiatives semua
artefaknya digunakan dalam penyusunan EA, sebab artefak - artefak
ini digunakan dalam menganalisa sistem yang sedang berjalan di
perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai artefak yang
digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini.
2.2.6.1 Goal and Initiative
Menurut Scott A. Bernard (2005, p106), ini adalah
kekuatan pendorong di belakang arsitektur. Tingkat atas dari
kerangka arsitektur perusahaan mengidentifikasi arah strategis,
tujuan, dan inisiatif dari perusahaan dan memberikan gambaran
yang jelas dari kontribusi bahwa TI akan membuat dalam
mencapai tujuan-tujuan ini.
2.2.6.2 Product and Service
Menurut Scott A. Bernard (2005, p106), ini adalah area
arsitektur yang termasuk dalam area pengaruh primer. Tingkat
kedua dari kerangka EA mengidentifikasi produk bisnis layanan
dari perusahaan dan kontribusi teknologi untuk mendukung proses
tersebut.
29
2.2.6.3 Data and Information
Menurut Scott A. Bernard (2005, p107), data
mengoptimalkan dan menukarkan informasi adalah tujuan
sekunder dari arsitektur. Tingkat ketiga dari kerangka arsitektur
perusahaan dimaksudkan untuk mendokumentasikan
pengambilan informasi yang saat ini sedang digunakan dalam
perusahaan dan bagaimana informasi akan terlihat di masa depan.
2.2.6.4 System and Application
Menurut Scott A. Bernard (2005, p107), tingkat
keempat dari kerangka arsitektur perusahaan dimaksudkan untuk
mengatur dan mendokumentasikan kelompok saat ini dari sistem
informasi, dan aplikasi bahwa perusahaan menggunakannya
untuk memberikan kemampuan IT.
2.2.6.5 Network and Infrastructure
Menurut Scott A. Bernard (2005, p107), ini adalah
tulang punggung arsitektur. Tingkat kelima dari kerangka EA
dimaksudkan untuk mengatur dan mendokumentasikan
pandangan saat ini dan masa depan dari suara, data dan video
network dimana perusahaan menggunakan untuk host systems,
aplikasi, website, dan database.
2.2.6.6 Security
2.2.6.6.1 Security and Privacy Plan
Menurut Scott A. Bernard (2005, p328), perencanan
keamanan menyediakan baik tingkat tinggi dan deskripsi rinci
dari program keamanan yang berlaku di seluruh perusahaan.
30
Ini termasuk personil data fisik dan elemen keamanan
operasional dan prosedur.
2.2.6.6.2 Disaster Recovery Prosedures
Menurut Scott A. Bernard (2005, p332), disaster
recovery prosedures adalah matriks penilaian dan prosedur
yang sudah disiapkan untuk menangani pemadaman dalam
berbagai usaha dan atau kemampuan tekhnologi yang tidak
yang memerlukan perusahaan untuk melokasi operasi.
Pemadaman dapat disebabkan oleh kejadian alam atau buatan
manusia.
2.2.6.7 Standarts
Menurut Scott A. Bernard (2005, p109), salah satu yang
terkenal dari fungsi EA sendiri ialah menyediakan teknologi
standar yang berhubungan dengan semua level dalam kerangka
EA. EA harus mempromosikan standar industri secara
internasional, nasional, untuk memakai hak milik komersil dari
komponen EA.
2.2.6.8 Workfaces
Menurut Scott A. Bernard (2005, p109), workfaces adalah
salah satu sumberdaya terhebat perusahaan untuk manusia. Salah
satunya dengan memastikan bahwa IT berhubungan dengan staf,
kemampuan, dan kebutuhan latihan untuk mengidentifikasi semua
level yang ada di dalam kerangka EA, dan yang sesuai dengan
solusi yang mempengaruhi masa depan arsitektur.
31
2.2.7 SWOT Analysis
Salah satu aktifitas yang paling awal bagi perusahaan untuk
bergerak dalam pengembangan rencana strategis adalah SWOT
Analysis, analisis ini memperlihatkan faktor internal dan external di
beberapa area yang perusahaan tersebut harus fokus untuk
meningkatkan kemampuan bertahan dan kesuksesan, juga area yang
perusahaan tersebut harus hindari. Hasil dari SWOT analisis ini
harus di simpulkan dalam rencana strategis (Strategic Plan) dan
keseluruhan SWOT analisis dicapai dengan EA Respository, sebagai
bagian dasar yang terpisah. Berikut adalah contoh tabel analisis:
Tabel 2.2 Tabel SWOT Analysis
2.2.8 Logical Data Model
Menurut Scott A. Bernard (2005, p308) sebuah model data
semantik dapat dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur
tradisional dan simbologi (Entity Relationship Diagram), atau juga
dapat menggunakan metode object-oriented dan simbologi dari Unified
32
Modeling Language (UML), yang menghasilkan Class Diagram dan /
atau Diagram Obyek.
2.2.9 System Data Flow Diagram
Menurut Scott A. Bernard (2005, p315) system data flow diagram
yang lebih dikenal sebagai diagram aliran data yang dimaksudkan untuk
menunjukkan proses dalam suatu sistem yang pertukaran data, dan bagaimana
pertukaran terjadi. artefak system data flow diagram ini membantu
melengkapi bussines process diagram, dan dapat didekomposisi untuk
menampilkan detail tambahan.
Berikut tujuan – tujuan dari penggunaan system data flow diagram :
1. Menangkap dan menggambarkan fungsi sistem dan data mengalir di antara
mereka.
2. Dokumen sistem hierarki fungsional.
3. Tujuan utama adalah untuk :
• Mengembangkan gambaran yang jelas dari arus data sistem
yang diperlukan yang input (dikonsumsi) dan output
(diproduksi) oleh sistem masing-masing.
• Memastikan konektivitas fungsional selesai.
• Dukungan tingkat yang tepat dari dekomposisi fungsional untuk
detail tambahan.
4. Merupakan mitra sistem proses bisnis diagram (IDEF-0 diagram).
2.2.10 Data Dictionary
Pengertian data dictionary menurut Scott A. Bernard (2005 ,
p149) adalah suatu data repository untuk entitas data dan attribute
yang terdapat dalam suatu perusahaan yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menyimpan data ke dalam database.