bab 2 landasan teori kata komunikasi atau communication...

33
17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Komunikasi 2.1.1.1 Pengertian Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare, yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi yang merupakan akar dari kata- kata latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. (Mulyana, 2007 : 46) Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing- masing : 1. Menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (Mulyana, 2007 : 69) 2. Menurut Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante, komunikasi adalah transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak. (Mulyana, 2007 : 69) 3. Menurut Gerald R. Miller, komunikasi adalah proses memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya

Upload: trananh

Post on 08-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

17

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal

dari kata Latin communis yang berarti “sama”, communico, communicatio,

atau communicare, yang berarti “membuat sama” (to make common).

Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata

komunikasi yang merupakan akar dari kata- kata latin lainnya yang mirip.

Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu

pesan dianut secara sama. (Mulyana, 2007 : 46)

Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang

mereka masing- masing :

1. Menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu

ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan

maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. (Mulyana, 2007 : 69)

2. Menurut Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante, komunikasi adalah

transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak. (Mulyana,

2007 : 69)

3. Menurut Gerald R. Miller, komunikasi adalah proses memungkinkan

seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya

18

lambang- lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain

(komunikate). (Mulyana,2007 : 69)

4. Menurut Harold Lasswell, cara yang baik untuk menggambarkan

komunikasi adalah dengan menjawab- menjawab pertanyaan berikut

“Siapa mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan

pengaruh bagaimana ?” (Mulyana, 2007 : 69)

2.1.1.2 Fungsi Komunikasi

Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak

hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan

individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide maka

fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut : (

Widjaja,2010 : 9 )

1. Informasi : pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran

berita, data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang

dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap

kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan

yang tepat.

2. Sosialisasi ( pemasyarakatan ) : penyediaan sumber ilmu pengetahuan

yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota

masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya

sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat.

3. Motivasi : menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek

maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya

19

dan keinginannya , mendorong kegiatan individu dan kelompok

berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

4. Perdebatan dan diskusi : menyediakan dan saling menukar fakta yang

diperkukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan

perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-

bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar

masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut

kepentingan bersama di tingkat nasional dan lokal.

5. Pendidikan : pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong

perkembangan intelektual, pembentuk watak dan pendidikan

ketrampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang

kehidupan.

6. Memajukan kebudayaan : penyebaran hasil kebudayaan dan seni

dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan

kebudayaan dengan memperluas horison seseorang, membangunkan

imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya.

7. Hiburan : penyebarluasan sinyal, simbol, suara, image dari dram, tari,

kesenian, kesusatraan, musik, olahraga, permainan dan lain- lain

untuk rekreasi, kesenangan kelompok dan individu.

8. Integrasi : menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu

kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan

agar mereka dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi,

pandangan dan keinginan orang lain.

20

2.1.1.3 Tujuan Komunikasi

Dalam kehidupan kita sehaei – hari apalagi kalau kita sebagai

seorang pejabat atau pimpinan maka kita sering berhubungan dengan

masyarakat. Dalam hal ini kita bertujuan untuk menyampaikan informasi

dan mencari informasi kepada mereka, agar apa yang kita sampaikan atau

kita minta dapat dimengerti sehingga komunikasi yang kita laksanakan

dapat tercapai.

Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan

antara lain: ( Widjaja, 2010 : 10 )

1. Supaya yang ingin kita sampaikan dapat dimengerti : sebagai pejabat

ataupun komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (

penerima ) atau bawahan dengan sebaik- baiknya dan tuntas sehingga

mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan.

2. Memahami orang lain : kita sebagai pejabat atau pimpinan harus

mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya,

jangan mereka menginginkan arah untuk pergi ke barat tetapi kita

memberikan jalan pergi ke timut.

3. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain : kita harus

berusaha agar gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan

pendekatan persuasif bukan memaksakan kehendak.

4. Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu : menggerakan

sesuatu itu dapat bermacam- macam, mungkin berupa kegiatan.

Kegiatan yang dimaksudkan disini adalah kegiatan yang lebih banyak

21

mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara

yang baik untuk melakukannya.

2.1.1.4 Unsur Komunikasi

Terdapat beberapa pandangan tentang banyaknya unsur atau

elemen yang mendukung terjadinya komunikasi artinya komunikasi hanya

bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima,

dan efek. Berdasarkan definisi Laswell ini dapat diturunkan lima unsur

komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu : ( Mulyana,

2007: 69 )

Gambar 2.1

Unsur- unsur Komunikasi

1. Sumber ( Source ) : Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau

mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang

individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau bahkan suatu

negara.Sumber harus mengubah perasaan atau pikiran tersebut ke dalam

seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang idealnya dipahami

oleh penerima pesan. Proses inilah yang disebut penyandian (encoding).

(Mulyana,2007 : 69)

22

Sumber adalah dasar yang digunakan di dalam penyampaian pesan, yang

digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. (Widjaja,2010 :

12)

2. Pesan : Pesan yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada

penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau

nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber

tadi. Pesan mempunyai tiga komponen : makna, simbol yang digunakan

untuk menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan.

(Mulyana,2007 : 70)

Pesan adalah keseluruhan daripada apa yang disampaikan oleh

komunikator. Pesan seharusnya mempunyai pesan (tema) sebagai

pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku

komunikan. Pesan dapat disampaikan secara panjang lebar, namun yang

perlu diperhatikan dan diarahkan kepada tujuan akhir dari komunikasi.

Pesan bersifat informatif, persuasif, dan coersif. (Widjaja, 2010 : 14)

3. Saluran atau media : Saluran atau media yakni alat atau wahana yang

digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima.

Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan : apakah langsung (tatap

muka) atau lewat media cetak ( surat kabar, majalah ) atau media

elektronik ( radio, televisi ). (Mulyana,2007 : 70 )

4. Penerima ( receiver ) : disebut sasaran / tujuan (destination), komunikate

( communicate), penyandi balik (decoder ) atau khlayak (audience),

pendengar (listener), penafsir (intrepeter), yakni orang yang menerima

pesan dari sumber. (Mulyana,2007 : 71 )

23

5. Efek : Efek yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima

pesan tersebut,misalnya penambahan pengetahuan, terhibur, perubahan

sikap, perubahan keyakinan, perubahan perilaku. (Mulyana, 2007 : 71)

2.1.2 Komunikasi Massa

2.1.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media

massa ( media cetak dan elektronik ). Massa dalam arti komunikasi massa

lebih menunjuk pada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa.

Dengan kata lain, massa yang dalam sikap dan perilakunya berkaitan

dengan peran media massa.

Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta

pesan yang dihasilkan, pembaca / pendengar / penonton yang akan coba

diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. ( Nurudin : 2)

Menurut Josep A. Devito definisi pertama, komunikasi massa

adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak meliputi

seluruh penduduk atau semua orang yang menonton televisi, agaknya ini

tidak berarti pula bahwa khalayak besar dan pada umumnya agak sukar

untuk di definisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang

disalurkan oleh pemancar – pemancar yang audio atau visual. Komunikasi

massa barangkali akan lebih mudah dan lebih bila didefinisikan menurut

bentuknya ( televisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita ). (

Nurudin, : 12 )

24

Menurut Jay Black dan Frederick Whitney ( 1988 ) disebutkan

komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan – pesan yang di

produksi secara massal / tidak sedikit itu disebarkan kepada massa

penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. ( Nurudin, : 12 )

Berdasarkan beberapa definisi diatas, komunikasi massa adalah

komunikasi yang dilakukan oleh komunikator melalui media massa dalam

penyampaian informasinya.

2.1.2.2 Ciri – Ciri Komunikasi Massa

Proses penerimaan pesan itu semakin menyempit sejalan dengan

peningkatan jumlah orang yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut.

Berikut ciri – ciri komunikasi massa ( Nurudin, : 19 – 32 ) :

1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi

kumpulan orang. Artinya, gabungan antarberbagai macam unsur dan

bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang

dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita

ketahui, sistem itu adalah “ Sekelompok orang, pedoman, dan media

yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan

ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat

keputusan untuk mencapai satu kesepakatan dan saling pengertian

satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber

informasi.”

25

2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen

Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen / beragam.

Artinya penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin,

status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki

agama atau kepercayaan yang tidak sama pula.

3. Pesannya bersifat umum

Pesan – pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu

orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain,

pesan – pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena

itu, pesan – pesan yang dikemukakanya pun tidak boleh bersifat

khusus. Khusus disini, artinya pesan memang tidak disengaja untuk

golongan tertentu.

4. Komunikasinya berlangsung satu arah

Dalam media cetak seperti koran, komunikasi hanya berjalan satu

arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respons pada

komunikatornya ( media massa yang bersangkutan ) kalaupun bisa

bersifat tertunda. Misalnya, kita mengirimkan ketidaksetujuan pada

berita itu melalui rubrik surat pembaca. Jadi, komunikasi yang hanya

berjalan satu arah akan memberi konsekuensi umpan balik ( feedback

) yang sifatnya tertunda atau tidak langsung ( delayed feedback ).

5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses

penyebaran pesan- pesannya. Serempak berarti khalayak bisa

menikmati media massa tersebut hampir bersamaan.

26

6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis

Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada

khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan

teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik (

mekanik atau elektronik ). Televisi disebut media massa yang kita

bayangkan saat ini tidak akan lepas dari pemancar. Apalagi dewasa

ini sudah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan

satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan

yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini

sudah sering televisi melakukan siaran langsung ( live ), dan bukan

siaran yang bukan direkam ( recorded ).

7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper

Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi /palang pintu/

penjaga gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam

penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi

sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi,

menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan

lebih dipahami. Gatekeeper ini juga berfungsi untuk

menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah data, dan

mengurangi pesan- pesannya.

2.1.2.3 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C.

Whitney ( 1988 ) antara lain : ( Nurudin, : 64)

27

1. Informasi

Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat

dalama komunikasi massa. Komponen paling penting untuk

mengetahui fungsi informasi ini adalah berita- berita yang

disajikan. Iklanpun dalam beberapa hal memiliki fungsi

memberikan informasi di samping fungsi- fungsi yang lain.

2. Hiburan

Fungsi hiburan untuk media elektronik menududuki posisi yang

paling tinggi dibandingkan dengan fungsi- fungsi yang lain. Oleh

karena itu, jam – jam prime time ( pukul 19.00 – sampai 21.00 )

akan disajikan acara- acara hiburan entah sinetron, kuis, acara

jenaka lainnya.

3. Persuasi

Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya

dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang

kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika

diperhatikan lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan

pada tajuk rencana, artikel, dan surat pembaca merupakan contoh

tulisan persuasif.

Bagi Josep A.devito ( 1997 ) fungsi persuasi bisa datang dari

berbagai macam bentuk :

a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai

seseorang.

b. Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang.

28

c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu.

d. Memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu.

4. Transmisi Budaya

Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa

yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Melalui

individu, komunikasi menjadi bagian dan pengalaman kolektif

kelompok, publik, audiens, berbagai jenis, dan individu bagian

dari suatu massa.

2.1.3 Media Massa

2.1.3.1 Pengertian Media Massa

Menurut Cangara ( 2003 : 134 ) media massa adalah alat yang

digunakan untuk penyampaian pesan dari sumber kepada penerima

(khalayak) dengan menggunakan alat – alat komunikasi mekanis yaitu

seperti surat kabar, film, radio, dan TV. Begitu juga yang dikatakan oleh

Effendy ( 2003 : 82 ) mengenai media massa menimbulkan keserempakkan

kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari

komunikator.

Menurut Nurudin ( 2007 : 9 ) media massa adalah alat- alat dalam

komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada

audiens yang luas dan heterogen. Dari ketiga pengertian di atas maka dapat

disimpulkan bahwa media massa adalah suatu alat yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi secara serempak kepada masyarakat

banyak melalui media yang ada.

29

2.1.3.2 Karakteristik Media Massa

Karakteristik media massa ini bisa dikatakan sebagai suatu ciri khas

media massa. Bila tidak memenuhi ciri- ciri yang telah disebutkan berarti

bukan merupakan bagian dari media massa.

Adapun ciri khasnya adalah media massa itu tidak berdiri sendiri.

Di dalamnya ada beberapa individu yang bertugas melakukan pengolahan

informasi sebelum informasi itu sampai kepada audiens nya. (Nurudin, : 7)

Menurut Cangara ( 2010 : 126 ) ciri khas media massa adalah :

a. Bersifat melembaga, artinya banyak pihak yang mengelola media

terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan

sampai pada penyajian informasi.

b. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang

memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

c. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan

jarak, karena ia memiliki kecepatan.

d. Memakai peralatan teknis maupun mekanis, seperti radio, televisi,

surat kabar, dan semacamnya.

e. Bersifat terbuka, artinya pesan dapat diterima oleh siapa saja dan di

mana saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku bangsa.

2.1.4 Televisi

Dewasa ini televisi boleh dikatakan telah mendominasi hampir semua

waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada

masyarakat Amerika, ditemukan bahwa hampir setiap orang di benua itu

30

menghabiskan waktunya antara 6-7 jam perminggu untuk menonton. ( Cangara,

2010 : 142 )

Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium

yang paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat

secara luas. ( Wibowo, 2009 : 17 )

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling

berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi selalu menghadirkan tayangan-

tayangan yang menghibur yang dituju oleh kepada orang- orang atau masyarakat

yang sedang bersantai ataupun sedang menghabiskan waktu dirumah.

2.1.4.1 Pengertian Televisi

Dari semua media komunikasi yang ada televisilah yang paling

berpengaruh pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memiliki

televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan

iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam

dalam sehari ( Agee,et.al 2001 : 279)

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi yang dikenal sebagai

penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (

hitam putih ) maupun warna. Kata televisi merupakan gabungan dari

bahasa Yunani yang dibagi menjadi dua arti antara lain, kata tele yang

berarti jauh dan visio yang berarti penglihatan. Sehingga televisi dapat

diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. (

Rahmawati, : 3 )

31

Televisi adalah sistem penyiaran dengan disertai bunyi ( suara )

melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang

mengubah cahaya ( gambar ) dan bunyi ( suara ) menjadi gelombang listrik

dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan

bunyi dapat didengar. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 1162).

2.1.4.2 Sejarah Televisi Indonesia

Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI

menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia

ke- 17 pada tanggal 17 agustus 1962. Siaran langsung itu masih terhitung

sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus

1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara

pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utama Gelora Bung Karno.

Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun

penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi.

Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada

kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI yang

merupakan televisi swasta pertama di Indonesia,disusul kemudian dengan

SCTV,Indosiar, ANTV, dan TPI.

Gerakan reformasi pada tahun 1998 telah memicu perkembangan

industri media massa khususnya televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan

masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah. Menjelang tahun

2000 muncul hampir serentak lima televisi swasta baru (Metro TV, Trans,

TV7, Lativi, dan Global) serta beberapa televisi daerah. Tidak ketinggalan

32

pula munculnya televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program

dalam dan luar negri. (Morrisan,2011 :9-10)

2.1.4.3 Karakteristik Televisi

Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam radio siaran, surat kabar

dan majalah hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Berikut

karakteristik televisi : ( 3 penulis )

1. Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat

dilihat (audiovisual).

2. Berpikir dalam gambar

Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar.

Pertama, adalah visualisasi yakni menerjemahkan kata- kata yang

mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual. Tahap

kedua dari proses berpikir dalam gambar adalah penggambaran yakni

kegiatan merangkai gambar- gambar individual sesemikian rupa

sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu.

3. Pengoperasian lebih kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih

kompleks, dan lebih banyak melibatkan orang.

2.1.4.4 Program Televisi

Tidak ada yang lebih penting dari acara atau program sebagai faktor

yang paling penting dan menentukan dalam mendukung keberhasilan

33

finansial stasiun penyiaran radio dan televisi. Adalah program yang

membawa audiens mengenal suatu penyiaran.

Kata “program” berasal dari bahasa inggris “programme atau

program” yang berarti acara atau rencana. Program atau acara yang

disajikan adalah faktor yang membuat audiens tertarik untuk mengikuti

siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran apakah itu radio atau televisi. (

Morrisan, 2011 : 210 )

“Radio and televison broadcasts have forever altered the way citizens communicate, learn and live. From local and national news to TV serials, talk shows, sports, music, comedies and dramas, broadcast programs serve a living history, and continue to shape how we view the world past and present.”( Singh, R. (2009))

Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua

bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu : ( Morrisan, 2011 : 218 )

1. Program informasi ( Berita )

Program informasi adalah segala jenis siaran yang tujuannya untuk

memberikan tambahan pengetahuan ( informasi ) kepada khalayak

audiens.

2. Program hiburan ( Entertainment )

Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk

menghibur audiens dalam bentuk musik, lagi, cerita, dan permainan.

2.1.4.5 Program Berita Televisi

Manusia pada dasarnya memiliki sifat ingin tahu yang besar.

Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah masyarakat. Program berita

adalah suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang memiliki nilai

34

berita ( unsual, factual, esensial ) dan disiarkan melalui media secara

periodik. ( Wibowo, 2009 : 132 ).

Di dalam jurnalistik, penyampaian informasi tidak hanya bersumber

dari satu fakta, tetapi juga fakta- fakta lain yang saling berhubungan harus

dikumpulkan, diolah, disaring sehingga kejujuran dan kebenarannya

terjamin. ( Wibowo, 2009 : 89 )

Daya tarik program ini adalah informasi, dan informasi itulah yang

“dijual” kepada audiens. Dengan demikian, program informasi tidak hanya

melulu program beirta tetapi segala bentuk penyajian informasi termasuk

juga talkshow, misalnya wawancara dengan artis, orang terkenal, atau

dengan siapa saja ( Morrison, 2011 : 219 )

Dilihat dari karakter program tersebut, maka acara Kick Andy

yang ditayangkanaaaaaaaa setiap Jumat pukul 21.30 WIB ini merupakan

salah satu bentuk program yang memiliki nilai berita yang disiarkan

melalui channel Metro TV.

2.1.5 Talkshow

2.1.5.1 Pengertian Talkshow

Program wicara di televisi, atau bisa kita sebut The Talk Program,

meliputi banyak format, antara lain, vox pop, kuis, interview ( wawancara )

baik di dalam studio maupun di luar studio dan diskusi panel di televisi.

Program ini tampil dalam bentuk sajian yang mengettengahkan

pembicaraan seseorang atau lebih mengenal sesuatu yang menarik, sedang

35

hangat dibicarakan masyarakat, atau tanya jawab persoalan dengan hadiah,

yang disebut dengan kuis. ( Wibowo : 2009 : 67)

Talkshow merupakan perpaduan antara seni panggung dan teknik

wawancara jurnalistik. Wawancara dilakukan di tengah atau disela- sela

pertunjukan, apakah itu musik, lawak, peragaan busan dan sebagainya. Jika

suatu wawancara diselenggarakan ditengah- tengah show, maka acara ini

disebut talkshow. Disini pembawa acara juga berfungsi sebagai

pewawancara ( Wahyudi, 1996 : 90 )

Talkshow dewasa ini merupakan program unggulan. Sebab bisa

disiarkan secara langsung atau interaktid dan atraktif. Ditambah lagi

dengan sifatnya yang menghibur (entertainment). Entertainment

sebenarnya bukan sekadar berarti menghibur, melainkan dinamis dan

hidup. Oleh karena itu, peran pemandu sangat menentukan sukses tidaknya

acara ini. Metode talkshow menurut Klaus Kastan dikenal istilah talkshow

skill, berupa kemampuan pemandu dalam melakukan beberapa tindakan

yang meliputi :

a. Mengambil keputusan

b. Menyusun topik dan pertanyaan dengan cepat

c. Memotong pembicaraan narasumber yang melenceng

d. Kemampuan melakukan kompromi dan meyakinkan narasumber

e. Memadukan kemasan program secara interaktif

36

2.1.5.2 Karakteristik Program Talkshow

Daya tarik dari program talkshow disamping topik dan tamu yang

menarik, adalah pertanyaan- pertanyaan cerdas dan humor dari presenter.

Seni bertanya yang sangat bagus dan formula pertanyaan akurat, tetapi

yang tidak menyinggung perasaan juga harus diperhatikan di acara

talkshow.

Program talkshow di masa kini tidak lepas dari humor. Sebab

kebanyakn talkshow adalah hiburan. Namun kendatipun hiburan, seorang

presenter dapat tampil menghibur dengan humor murah dan humor tinggi.

Dalam hal ini kualitas dari kecerdasan dan kemampuan keterampilan

presenter yang menentukan. Biasanya penonton cepat bosan pada hiburan

yang tidak kreatif. ( Wibowo 2009 : 85 – 86 ).

2.1.5.3 Format Program Talkshow

Ada beberapa format talkshow, menurut Wibowo ( 2009 : 67 – 83):

1. Program Uraian Pendek atau Pernyataan ( The Talk Program )

Ketika penonton menyaksikan acara televisi, pada saat itu muncul

seorang presenter ( penyaji ) menceritakan sesuatu yang menarik.

Presenter ini muncul di tengah suatu program feature, di antara sajian

acara musik, dan di awal suatu acara pembukaan atau dalam suatu

acara berita menarik yang disajikan secara khusus. Penonton ini

sedang menyaksikan the talk program. Uraian yang disajikan oleh

seorang presenter di dalam acara televisi biasanya sangat pendek.

37

2. Program Vox- pop suara Masyarakat

Vox- pop kependekan dari vox populi dalam istilah indonesia sebagai

“suara masyarakat”. Artinya suatu program yang mengetengahkan

pendapat umum tentang suatu masalah. Tujuan dari program ini dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu vox-pop sebagai program dan vox-pop

dalam rangka penelitian. Vox- pop sebagai program yang

mengetengahkan serangkaian pendapat umum mengenai suatu masalah

yang sedang dibahas dalam program kepada penonton dengan maksud

agar penonton juga dapat mengetahui bermacam- macam pendapat dari

berbagai orang atau grup sehingga dapat dikrofontir dengan

pendapatnya sendiri.

3. Program Wawancara ( Interview )

Macam program ini termasuk The Talk Show Program. Bentuk yang

lain adalah diskusi panel. Memproduksi program talkshow wawancara

yang baik di televisi merupakan suatu kerja keras, karena program itu

memerlukan persiapan- persiapan yang cukup banyak. Jika program

ini disajikan dengan baik, penonton memperoleh sesuatu yang

sungguh- sungguh berguna, bermakna dan bukan sekedar program

untuk membuang waktu luang.

4. Program Panel Diskusi

Program talkshow diskusi atau panel diskusi di televisi swasta menjadi

program yang cukup sulit, karena :

a. Sebagai program yang hanya menyajikan suatu pembicaraan

sudah bertentangan dengan prinsip televisi yang audiovisual.

38

Gambar harus cukup hidup berupa kejadian dan bukan duduk

omong melulu.

b. Tempat pembicaraan dan orang yang berbicara tidak berpindah-

pindah selama beberapa waktu dan belum tentu wajah tokoh itu

menarik, maka sangat mungkin penonton cepat menjadi bosan

apabila pemilihan topik diskusi tidak menarik dan cara

membawakan program tersebut juga tidak menarik.

Program talkshow Diskusi atau panel diskusi sebetulnya sebuah program

yang dapat memperkaya wawasan penonton akan suatu permasalahan.

Kunci utama dari kesuksesan program ini adalah, kemampuan moderator

dalam hal ini presenter (Host) dalam mengendalikan dan menjaga

pembicaraan agar tetap segar, tetap bisa juga jadi dan tegang. Oleh karena

itu, perencanaan juga merupakan bagian yang penting.

Berikut tata laksana produksi dalam program talkshow Program Panel

Diskusi: (Wibowo,2009 :82) :

Produser menentukan topik atau permasalahan diskusi dengan

riset. Hasil riset yang memenuhi kriteria materi produksi yang baik

dipakai sebagai topik. Dengan riset pula, produser menentukan tokoh-

tokoh yang akan diundang untuk produksi program talkshow diskusi.

Kemudian dipilih presenter yang menguasai permasalahan dan dibuat

perencanaan produksi. Presenter kemudian menyusun permasalahan

pembicaraan berdasarkan bahan yang ia cari lewat buku- buku, surat

kabar dan riset masyarakat. Disiapkan pula pertanyaan- pertanyaan

apabila program ini bersifat diskusi panel. Ia adalah wakil

39

masyarakat,sebab itu ia harus paham apa yang ingin diketahui oleh

masyarakat mengenai permasalahan itu.

Pada saat hari penayangan atau rekaman produksi,seperti dalam

program talkshow wawancara, tamu- tamu dibiasakan terlebih dahulu

dengan suasan studio. Sesudah rekaman, transkripsi langsung dikerjakan

oleh asisten pengarah acara dan langsung dicarikan bahan ilustrasi visual

dari stock shoot atau liputan, apabila program direkam lebih dahulu. Di

dalam editing, ilustrasi visual disisipkan profram utama. Kemudian

siaplah program untuk suatu preview sebelum ditayangkan.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Strategi

Definisi strategi pertama yang dikemukakan oleh Chandler ( 1962 : 13 )

menyebutkan bahwa strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan,

serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk

mencapai tujuan tersebut. Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan

konsep- konsep lain yang berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang

disusun. Konsep – konsep tersebut adalah sebagai berikut : ( Rangkuti, 2006 : 4 )

1. Distinctive Competence : tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar

dapat melakukan kegiatan lebih dibandingkan dengan pesaingannya.

2. Competitive Advantage : kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh

perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (Planning) dan manajemen

(Management) untuk mencapai suatu tujuan. Demikian dengan pula strategi

40

komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi ( communication

planning) dan manajemen komunikasi (Communication Management) untuk

mencapai suatu tujuan. ( Onong,2007 :300)

2.2.2 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan metode yang digunakan untuk mengevaluasi (

Gaspersz, 2012 : 34 ) :

1. Kekuatan ( Strengths)

2. Kelemahan ( Weaknesses )

3. Kesempatan ( Oppurtinities )

4. Ancaman ( Threats )

Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT. Proses ini

melibatkan penentuan- penentuan tujuan yang spesifik dari proyek, program, atau

unit- unit organisasi serta mengidentifikasi faktor internal ( kekuatan dan

kelemahan ) dan eksternal ( kesempatan dan ancaman ) yang mendukung dan yang

menghambat dalam mencapai tujuan spesifik itu.

“Business strategy is equated widely with crafting and maintaining a profitable fit between a commercial venture and its environment. SWOT analysis, which inquires into strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOTs), is the traditional means of searching for insights into ways of realizing the desired alignment (e.g., Ansoff 1965; Andrews 1987; Porter 1991; Mintzberg, Ahlstrand, and Lampel 1998).” (Valentin, E. K. (2001))

SWOT sebuah program dibutuhkan untuk melihat seberap besar peluang

sebuah program untuk bisa bersaing dan berhasil menarik minat pemirsa untuk

menonton program tersebut. SWOT biasanya dilakukan internal mereka yang

41

membuat program atau mereka yang bertugas di bagian riset sebuah stasiun

televisi atau production house.

SWOT bisa dilakukan sebelum program ditayangkan atau pada saat program

sedang ditayangkan. Jika dilakukan sebelum program ditayangkan, bertujuan

untuk melihat peluang sebuah program untuk bisa bersaing dengan program

lainnya yang sudah ada. Sementara untuk yang dilakukan pada saat program

ditayangkan bertujuan untuk mengevaluasi performance program tersebut. Berikut

pengertian SWOT bagi sebuah program :

1. Strenght Sebuah Program

Strenght atau kekuatan sebuah program, merupakan jualan utama program

untuk mendapatkan penonton. Strenght haruslah merupakan hal yang benar-

benar merupakan sesuatu yang unik, yang berbeda, yang tidak mudah kita

temukan di program lainnya, sehingga menjadi identitas program itu sendiri.

2. Weakness Sebuah Program

Weakness atau kelemahan sebuah program adalah berbagai macam

kekurangan,kekurangsempurnaan atau berbagai hal yang masih harus

diperbaiki dari program itu sendiri. Weakness program sebaiknya

memasukkan pendapat dari pihak luar (yang tidak terlibat langsung dalam

pembuatan program) sehingga bisa lebih obyektif dalam memberikan

gambaran tentang kelemahan program.

Weakness haruslah memuat banyak kelemahan, kekurangsempurnaan atau

segala hal yang mesti diperbaiki dari sebuah program.

42

3. Opportunity Sebuah Program

Oppurtinity atau peluang sebuah program biasanya datang dari luar program

itu sendiri, yang dianggap bisa menjadi faktor yang ikut membuat sukses

program tersebut ketika ditayangkan. Oppurtunity bisa berasal dari internal

stasiun televisi atau production house (di luar mereka yang terlibat langsung

dalam program tersebut), kompetitor atau program dan stasiun televisi yang

lainnya dan bisa juga kehidupan politik, sosial budaya dan lainnya yang ada

di masyarakat.

4. Threat Sebuah Program

Threat atau ancaman untuk sebuah program, sama seperti weakness haruslah

dibuat sedetail dan selengkap mungkin. Tujuannya agar si pembuat program

menyadari banyak faktor- faktor di luar dari programnya sendiri yang bisa

menjadi ancaman bagi keberadaan programnya.

Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan

analisis SWOT adalah: (Suharyadi etal, 2007 :115)

1. Melihat kekuatan (strenghts) sesuatu yang dimiliki pada stasiun televisi

dalam hal ini program acara tersebut.

2. Melihat kelemahan ( weakness) segala sesuatu yang dimiliki agar staisun

beserta tim produksi tidak memaksakan diri melakukan usaha yang

sebenarnya tidak dapat dilakukan karena kita memiliki kekurangan yang

tertentu.

3. Melihat peluang ( opportunities) adanya kesempatan yang dimanfaatkan dan

memberikan untung.

43

4. Melihat ancaman ( threats) terhadap usaha- usaha yang beresiko tinggi

melihat siklus yang pendek dan tidak teratur. Terlebih pesaing- pesaing kita

yang miliki kemampuan lebih dari kita.

2.2.3 Tahap Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang

dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi

yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien.

Setiap tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya.

Tahapan produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standard

operation procedure ( SOP ) seperti berikut : ( Wibowo, 2009 : 38 - 42 )

1. Pra- produksi ( ide, perencanaan dan persiapan )

Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan

baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap

pra- produksi meliputi tiga bagian, sebagai berikut ini :

a. Penemuan Ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan,

membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah

mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

b. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja ( time schedule ),

penyempurnaan naskah, pemilihan artis, likasi, dan crew. Selain estimasi

biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari

perencanaan yang perlu dibuat secara hati – hati dan teliti.

44

c. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat

menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan

melengkapi perlatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik

diselesaikan menurut jangka waktu kerja ( time schedule ) yang sudah

ditetapkan.

Kegiatan Pra- Produksi meliputi beberapa kegiatan antara lain sebagai

berikut : Penuangan ide gagasan kedalam outline, Pembuatan naskah

(Scriptwriting) meliputi synopsis, treatment, dan skenario. Pembuatan

kerabat kerja, pembuatan storyboard, penentuan host/ artis, penentuan

kerabat kerja / crew, pelaksanaan program meeting, peninjauan lokasi

untuk shooting, meeting produksi, pembuatan dekor, dan perencanaan

lain yang mendukung proses produksi maupun proses pasca produksi.

Naratama (2004, 97 – 101) mencoba menjelaskan mengenai apa saja

yang diperlukan pada tahap produksi program acara televisi dengan

format non drama, “diskusi konesp produksi, rundown, director treatment

dan floor plan”. Sedangkan menurut Morrisan (2008 : 51) “ Dalam rapat,

produser acara akan mengemukakan perkiraan susunan berita (rundown)

yang akan dibuatnya berdasarkan berita- berita yang sudah diperoleh

ataupun yang masih harus dikejar.”

Kemudian morrisan juga menjelaskan mengenai menentukan narasumber,

dan Morrisan (2008: 82) membagi narasumber menjadi 4 golongan

berdasarkan kepentingan yang mereja wakili, “Pemerintah atau penguasa,

45

kelompok ahli atau pakar dan pengamat, orang terkenal, dan masyarakat

biasa. Dari beberapa pengertian diatas, penulis menarik kesimpulan

bahwa dalam tahap pra- produksi sebuah program acara talkshow,

diperlukan kematangan konsep. Kematangan konsep ini nanti akan

diubah menjadi suatu urutan cerita yang sesuai dengan fakta kejadian,

dan fakta ini didapatkan dari narasumber yang diwawancarai oleh tim

riset dan reporter.

2. Produksi

Sesudah perencanaan dan persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi

dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba

mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan ( shooting

script ) menjadi gambar, susunan gambar yang dapat bercerita.

Dalam pelaksanaan produksi ini, sutradara menentukan jenis shoot yang akan

diambil di dalam adegan ( scene ). Biasanya sutradara mempersiapkan suatu

daftar shoot ( shoot list ) dari setiap adegan.

Semua shoot yang dibuat dicatat oleh bagian pencatat shoot dengan mencatat

time code pada saat mulai pengambilan, isi shoot dan time code pada akhir

pengambilan adegan. Sesudah semua adegan di dalam naskah selesai diambil

maka hasil gambar asli (original material) dibuat catatanya (Logging) untuk

kemudian masuk dalam proses post production, yaitu editing.

Naratama (2004 : 150 ) menjelaskan, “Pembawa acara talkshow adalah

entertainer. Artinya, seorang talkshow host harus mempunyai kemampuan

entertainment untuk menguasai pembicaraan dan membuat pertanyaan-

46

pertanyaan yang menarik untuk menjawab keingintahuan masyarakat.”

Pengertian di atas membuat penulis mengerti bahwa seorang pembawa acara

mempunyai peran penting dalam sebuah proses produksi program acara

talkshow, karena pembawa acara mewakili rasa keingintahuan pemirsa yang

menonton acara tersebut.

3. Pasca- Produksi

Tahap pasca produksi adalah semua kegiatan setelah pengambilan gamabr

sampai materi tersebut dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau diputar

kembali.

Pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing

online dan mixing. Dalam hal ini, terdapat dua macam teknik, yaitu :

Pertama, yang disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua,

editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer.

a. Editing offline dengan teknik analog

Setelah shooting selesai, script boy membuat logging, yaitu mencatat

kembali semua hasil shooting berdasarkan catatan shooting dan

gambar. Di dalam logging time code (nomor kode yang berupa digit

frame, detik, menit, dan jam dimunculkan dalam gambar) dan hasil

pengambilan setiap shoot dicatat. Kemudian berdasarkan catatan itu

sutradara akan membuat editing kasar yang disebut editing offline

(dengan copy video VHS supaya murah) sesuai dengan gagasan yang

ada dalam sinopsis dan treatment.

47

b. Editing online dengan teknik analog

Berdasarkan naskah editing, editor mengedit hasil shooting asli.

Sambung- sambungan setiap shoot dan adegan (scene) dibuat tepat

berdasarkan catatan time- code dalam naskah editing. Demikian pula

sound asli dimasukkan dengan level yang seimbang dan sempurna.

Setelah editing online ini siap, proses berlanjut dengan mixing.

c. Mixing ( Pencampuran gambar dengan suara)

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi musik yang juga sudah

direkam, dimasukkan ke dalam pita hasil editing online sesuai dengan

petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam naskah editing. Sesudah

proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post-

production sudah selesai. Setelah produksi selesai biasanya diadakan

preview. Dalam preview tidak ada yang harus diperbaiki. Apabila

semua sudah siap maka program ini siap juga untuk ditayangkan.

d. Editing offline dengan teknik digital atau non- linier

Editing non linier atau editing digital adalah editing yang

menggunakan komputer dengan peralatan khusus untuk editing.

Tahapan pertama, yang harus dilakukan adalah memasukkan seluruh

hasil shoot (gambar) yang dalam catatan atau logging memperoleh

OK,ke dalam hardisk. Proses ini disebut capturing atau digitizing,

yaitu mengubah hasil gambar dalam pita menjadi file, yang ketika

diperlukan dapat dipanggil untuk disusun berdasarkan urutan yang

diinginkan sutradara.

48

e. Editing online dengan teknik digital

Editing online dengan teknik digital sebenarnya tinggal

penyempurnaan hasil editing offline dalam komputer, sekaligus

mixing dengan musik ilustrasi atau efek gambar dan suara (sound

effect/narasi) yang harus dimasukkan.

Morrisan (2008 : 217 ) mencoba menjelaskan bahwa ada beberapa

tahapan yang harus dilalui dalam proses pembuatan suatu program

acara, “...pertama, mengumpulkan materi dan mengedit materi

tersebut atau sering juga dikenal sebagai post production (pasca

produksi).”

49

2.3 Kerangka Berfikir

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Peningkatan Kualitas

Program Kick Andy

SOP Program Berita

Produksi Program :

- Tahap Pra- Produksi

- Tahap Produksi

- Tahap Pasca Produksi

Penonton Program Kick

Andy