bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-00855-si...

37
11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar / Umum Teori ini berisikan tentang teori - teori umum yang ada. 2.1.1 Pengertian Data Data merupakan komponen utama dari sistem informasi sebuah perusahaan. Dapat dikatakan data merupakan sumber daya yang akan menjadi input dari suatu sistem. Menurut Bambang H.(2008,h193), data adalah rekaman mengenai fenomena/fakta yang ada atau yang terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta yang ada. Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang data berikut ini, 1. Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis, 2. Data adalah ukuran objektif dari atribut dari entitas seperti orang, tempat, benda, kejadian, 3. Data adalah representasi fakta yang mewakili suatu objek seperti pelanggan, karyawan, mahasiswa, dan lain-lain, yang disimpan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan kombinasinya. 1

Upload: vominh

Post on 01-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori teori Dasar / Umum

Teori ini berisikan tentang teori - teori umum yang ada.

2.1.1 Pengertian Data

Data merupakan komponen utama dari sistem informasi sebuah perusahaan.

Dapat dikatakan data merupakan sumber daya yang akan menjadi input dari suatu

sistem.

Menurut Bambang H.(2008,h193), data adalah rekaman mengenai

fenomena/fakta yang ada atau yang terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta

yang ada.

Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang data berikut

ini,

1. Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai

fenomena fisik atau transaksi bisnis,

2. Data adalah ukuran objektif dari atribut dari entitas seperti orang, tempat,

benda, kejadian,

3. Data adalah representasi fakta yang mewakili suatu objek seperti

pelanggan, karyawan, mahasiswa, dan lain-lain, yang disimpan dalam

bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan kombinasinya.

1

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

12

Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa data merupakan

kumpulan fakta yang merupakan representasi entitas atau objek, dan kemudian disimpan

kedalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi bahkan kombinasinya.

2.1.2 Pengertian Database

Database atau basis data merupakan kumpulan data yang dihubungkan satu

dengan yang lainnya, dan gambaran dari data yang dirancang untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), sebuah sistem database adalah

komponen dasar dari sistem informasi organisasi yang lebih besar, daur hidup aplikasi

database yang berhubungan erat dengan daur hidup sistem informasi.

Tahapan daur hidup aplikasi database adalah sebagai berikut :

2.1.3 Tahapan Pengembangan Sistem Basis Data (life cycle)

Sistem basisdata adalah komponen fundamental dari organisasi yang besar

dengan sistem informasi yang luas, sistem pengembangan siklus hidup basis data secara

inheren berkaitan dengan siklus hidup sistem informasi. Hal ini dipertegas oleh

pernyataan (Connolly & Begg, 2010, p. 313).

\

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

13

Gamb

ar 2.1 Tahapan Dalam Pengembangan sistem basis data (life cycle)

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

14

2.1.3.1 Database Planning

Database Planning adalah suatu aktivitas manajemen yang memungkinkan

tahapan dari database system development lifecycle untuk direalisasikan seefisien dan

seefektif mungkin. Database Planning harus terintegrasi dengan seluruh strategi sistem

informasi dari organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang berkaitan dengan strategi sistem

informasi, yaitu:

• Identifikasi rencana dan sasaran (goals) dari enterprise termasuk mengenai sistem

informasi yang dibutuhkan.

• Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan kekurangan

yang dimiliki.

• Penaksiran kesempatan IT yang mungkin memberikan keuntungan kompetitif.

Metodologi yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah di atas antara lain:

• Database Planning Mission Statement, yaitu suatu metode yang berfungsi untuk

mendefinisikan tujuan utama dari sistem database, mengarahkan database project,

menjelaskan fungsi sistem database itu sendiri serta menyediakan alur yang jelas

untuk mencapai efektifitas dan efisiensi penciptaan dari suatu aplikasi database yang

diinginkan.

• Database Planning Mission Objectives, yaitu beberapa informasi tambahan yang

mengspesifikasikan pekerjaan yang harus diselesaikan, sumber daya yang harus

digunakan dan biaya untuk membayar kesemuanya itu.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

15

2.1.3.2 Definisi sistem (System Definition)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), System Definition adalah

mendeskripsikan ruang lingkup dan batasan dari aplikasi database dan user view.

User view mendefinisikan apa yang dibutuhkan dalam aplikasi database

yang berhubungan dengan data dan menampilkan transaksi dalam data.

2.1.3.3 Requirements Collection and Analysis

Suatu proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian organisasi

yang didukung oleh sistem database, dan menggunakan informasi ini untuk

mengidentifikasikan kebutuhan pengguna akan sistem baru. Informasi ini dikumpulkan

untuk setiap user views yang meliputi:

- Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan.

- Detail bagaimana data itu digunakan dan dihasilkan.

- Beberapa kebutuhan tambahan untuk sistem database yang baru.

Ada 3 pendekatan untuk mengatur kebutuhan dari sistem database dengan

multiple user, yaitu:

1. Centralized Approach, adalah kebutuhan untuk setiap user view digabungkan

menjadi sekumpulan kebutuhan. Sebuah global data model dibuat berdasarkan atas

penggabungan kebutuhan.

2. View integration approach, adalah kebutuhan untuk setiap user view yang digunakan

untuk membangun model data terpisah untuk mempresentasikan user view tersebut.

3. Gabungan centralized approach dan view integration approach.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

16

2.1.3.4 Database Design

Database Design adalah suatu proses pembuatan desain yang akan

mendukung mission statement dan mission objectives yang diperlukan sistem database.

Beberapa pendekatan dalam database design antara lain:

- Bottom-up , diawali dari atribut dasar (sifat-sifat entitas dan hubungannya) dengan

analisis dari penggabungan antar atribut yang dikelompokan ke dalam suatu relasi yang

mempresentasikan tipe dari entitas dan hubungannya.

- Top-down , dimulai dengan pembentukan model data yang berisi beberapa entitas high

level dan relationship, yang kemudian menggunakan pendekatan top-down secara

berturut-turut untuk mengidentifikasikan entitas lower level, relationship dan atribut

lainnya.

- Inside-out , berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi sedikit berbeda dengan

identifikasi awal entitas utama dan kemudian menyebar ke entitas, relationship, dan

atribut terkait lainnya yang lebih dulu diidentifikasi.

- Mixed strategy , menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk bagian yang

berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan.

Data Modeling, ada dua kegunaan data modeling yaitu :

1. Untuk membantu dalam memahami arti (semantik) dari data.

2. Untuk memfasilitasi komunikasi mengenai informasi yang dibutuhkan.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

17

Pembuatan model data menjawab pertanyaan mengenai entitas, relationship, dan

atribut. Dengan model data kita dapat memahami:

a. Setiap user perspektif terhadap data.

b. Sifat dari data itu sendiri, independen terhadap representasi fisiknya.

c. Kegunaan data melalui user views.

Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal:

1. Validasi struktural (Structural Validity), harus konsisten dengan definisi enterprise

dan informasi organisasi.

2. Kesederhanaan (Simplicity), mudah dimengerti baik oleh profesional sistem

informasi maupun pengguna non-teknik.

3. Ketepatan (Expressibility), kemampuan untuk membedakan antara data yang

berlainan, relationship antar data dan batasan-batasannya.

4. Tidak rangkap (Nonredundancy), pengeluaran informasi yang tidak berhubungan,

dengan kata lain, representasi setiap bagian informasi hanya satu kali.

5. Digunakan bersama (Shareability), tidak ditentukan untuk aplikasi atau teknologi

tertentu dan dapat digunakan oleh banyak pengguna.

6. Perluasan penggunaan (Extensibility), kemampuan untuk menyusun dan mendukung

kebutuhan baru dengan akibat sampingan yang minimal terhadap user yang sudah

ada.

7. Integritas (Integrity), konsistensi dengan cara yang digunakan enterprise dan

pengaruh informasi.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

18

8. Representasi diagram (Diagrammatic Representation), kemampuan untuk

mempresentasikan model menggunakan notasi diagram yang mudah dimengerti.

Tiga fase database design:

- Conceptual Database Design

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise,

independen dari keseluruhan aspek fisik. Model data dibangun dengan menggunakan

informasi dalam spesifikasi kebutuhan user. Model data konseptual merupakan

sumber informasi untuk fase design logical.

- Logical Database Design

Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise

berdasarkan model data tertentu (misal : relasional), tetapi independen terhadap

DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya. Model data konseptual yang telah dibuat

sebelumnya, diperbaiki dan dipetakan kedalam model data logical.

- Physical Database Design

Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi database pada penyimpanan

sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang digunakan

untuk mencapai akses yang efisien terhadap data. Dapat dikatakan juga, desain fisikal

merupakan cara pembuatan menuju sistem DBMS tertentu.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

19

2.1.3.5 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p325), DBMS Selection dilakukan untuk

memilih sebuah DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi database.

Prosedur yang digunakan dalam memilih sebuah DBMS adalah sebagai berikut :

1. Menggambarkan cakupan tugas berdasarkan kebutuhan perusahaan.

2. Membuat perbandingan mengenai dua atau tiga produk DBMS .

3. Mengevaluasi produk-produk DBMS tersebut.

4. Merekomendasikan pemilihan DBMS dan membuat laporan dari evaluasi produk

DBMS tersebut.

2.1.3.6 Application Design

Rancangan user interface dan program aplikasi yang akan digunakan dalam

proses database. Desain database dan aplikasi merupakan aktifitas paralel dalam sistem

pengembangan siklus hidup. Meliputi dua aspek penting yaitu :

1. Transaction Design

Transaksi adalah suatu aksi atau rangkaian aksi yang dilakukan oleh satu pengguna

atau aplikasi program, yang mengakses atau mengubah isi dari database.

Tujuan dari desain aplikasi ini adalah untuk mendefinisikan dokumen tingkat tinggi

dan karakteristik transaksi yang dibutuhkan database, meliputi :

o Data yang akan digunakan dalam transaksi.

o Karakteristik fungsional dari suatu transaksi

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

20

o Hasil transaksi.

o Kepentingan bagi pengguna.

o Tingkat kegunaan yang diharapkan.

Tipe - tipe transaksi utama, yaitu :

a. Retrieval Transaction

Digunakan untuk pemanggilan data untuk ditampilkan pada layar atau menghasilkan

suatu laporan.

b. Update Transaction

Digunakan untuk memasukkan catatan baru, menghapus catatan lama, atau

memodifikasi catatan yang sudah ada dalam database.

c. Mixed Transaction

Melibatkan pengambilan dan perubahan data.

2. User Interface Design

Sebelum mengimplementasikan laporan, terdapat beberapa susunan dalam mendesain

user interface :

a. Meaningful title, informasi yang disampaikan oleh judul harus jelas dan

mengidentifikasikan dengan jelas tujuan dari form / report.

b. Comprehensible instructions, penggunaan terminologi yang familiar untuk

menyampaikan intruksi kepada pengguna. Instruksi harus singkat dan ketika

informasi tambahan dibutuhkan, maka harus ada help screen. Instruksi harus ditulis

dengan baik sesuai dengan standar format yang ada.

c. Logical grouping and sequencing of fields, fields yang dihubungkan ditempatkan

pada form / report. Urutan fields harus logikal dan konsisten.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

21

d. Visually appealing layout of the form or report, tampilan yang akan dipresentasikan

harus menarik bagi pengguna. Tampilan harus sesuai dengan hardcopy agar

konsisten.

e. Familiar fields labels, penggunaan label yang familiar.

f. Consistent terminology and abbreviations, terminology dan singkatan yang

digunakan harus konsisten.

g. Consistent use of colour, penggunaan warna pada kata - kata yang penting dalam

form / report. Penggunaan warna juga harus konsisten.

h. Visible space and boundaries for data entry fields, pengguna harus mengetahui

jumlah total tempat yang disediakan. Ini memungkinkan pengguna untuk

mempertimbangkan format yang sesuai untuk data sebelum memasukkan ke dalam

field.

i. Convenient cursor movement, pengguna harus dengan mudah dapat menjalankan

operasi yang diinginkan dengan menggerakkan kursor pada form / report.

j. Error Correction for individual character and entire fields, pengguna harus dengan

mudah dapat menjalankan operasi yang diinginkan untuk membuat perubahan

terhadap nilai field.

k. Error messages for unacceptable values, jika pengguna salah memasukkan data,

pesan kesalahan akan muncul pada layar. Pesan yang muncul harus

menginformasikan pengguna letak kesalahan.

l. Optional fields marked clearly, pembuatan optional harus jelas teridentifikasi untuk

pengguna.

m. Explanatory messages for fields, ketika pengguna menggerakkan kursor pada field,

maka informasi tentang field tersebut harus muncul pada layar.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

22

n. Completion signal, menjelaskan bahwa pengguna telah menyelesaikan suatu proses.

2.1.3.7 Prototyping (Optional)

Membangun model kerja suatu sistem database. Tujuan utama dari pembuatan

protoyyping adalah :

1. Mengjinkan pengguna untuk menggunakan prototype untuk mengidentifikasi features

sistem apakah berjalan baik atau tidak.

2. Untuk memberikan perbaikan atau pengembangan features yang baru kepada sistem

database.

3. Untuk mengklasifikasi kebutuhan pengguna dan pengembang sistem.

4. Mengevaluasi kelayakan pada sistem tertentu.

Terdapat dua macam strategi prototyping yang digunakan pada saat ini, yaitu:

1. Requirements prototyping, dengan menggunakan prototype untuk menentukan

kebutuhan dari sistem database yang diinginkan, dan ketika kebutuhan itu telah

terpenuhi, maka prototype akan dibuang.

2. Evolutionary prototyping, digunakan untuk tujuan yang sama, namun perbedaan

pentingnya adalah prototype tidak akan dibuang, tapi dengan pengembangan

selanjutnya akan menjadi sistem database yang digunakan.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

23

2.1.3.8 Implementation

Merupakan realisasi fisik dari desain database dan aplikasi. Implementasi

database didapatkan dengan menggunakan DDL yang dipilih dari DBMS atau GUI,

dimana mempunyai fungsi yang sama dengan pernyataan DDL tingkat rendah. DDL

digunakan untuk membuat struktur database dan file database kosong. Spesifikasi

tampilan yang diinginkan pengguna juga diimplementasikan DDL. Aplikasi program

yang istimewa juga diimplementasikan dengan 3GL dan 4GL, termasuk transaksi

database dengan menggunakan DML atau mungkin menambah pada bahasa

pemrograman. Pengaturan keamanan dan integrasi juga diimplementasikan untuk

sistem.

2.1.3.9 Data Conversion and Loading

Pemindahan data yang ada ke dalam database baru dan mengkonversikan

aplikasi yang ada agar dapat dijalankan pada database yang baru. Tahapan ini

dibutuhkan ketika sistem database yang lama digantikan oleh sistem database yang baru.

DBMS biasanya memiliki utilitas yang dapat memanggil ulang file yang sudah ada ke

dalam database baru, serta memungkinkan juga mengkonversi dan menggunakan

program aplikasi dari sistem yang lama untuk digunakan oleh sistem yang baru.

2.1.3.10 Testing

Proses menjalankan sistem database dengan maksud untuk menemukan

kesalahan atau kerusakan. Dengan menggunakan data pengujian yang strategis dan

realistis, seluruh proses pengujian dapat dilakukan secara metodis.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

24

2.1.3.11 Operational Maintenance

Proses pengawasan dan pemeliharaan sistem setelah instalasi, meliputi

aktifitas sebagai berikut :

• Pengawasan performa sistem. Jika performa sistem menurun, maka memerlukan

perbaikan atau pengaturan ulang database.

• Memperbaiki dan mengubah sistem database ketika dibutuhkan. Kebutuhan baru

yang akan dimasukkan ke dalam database melalui tahapan siklus hidup.

2.1.4 The Three Level ANSI-SPARC Architecture

Ada tiga tingkat level yang berbeda dimana data item dapat dideskribsikan.

Bentuk tingkat ANSI-SPARC (American National Standards Institute (ANSI)

Standards Planning and Requirements Committee (SPARC) terdiri dari tingkat

eksternal, tingkat konseptual, dan tingkat internal. (Connolly & Begg, 2010, p. 86)

Cara pengguna untuk dapat melihat data disebut tingkat eksternal. Cara untuk

dapat menjalankan DBMS dan sistem operasi disebut tingkat internal, dimana data

asli yang tersimpan menggunakan struktur data dan pengorganisasian file. Sedangkan

tingkat konseptual menyediakan baik mapping dan keinginan independence antara

tingkat eksternal dan tingkat internal.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

25

Tujuan dari tiga tingkat level arsitektur ini adalah untuk memisahkan pandangan

pada database masing – masing pengguna dari cara database mempresentasikan

secara fisik. Ada beberapa alasan mengapa pemisahan ini dilakukan :

1. Setiap pengguna harus dapat mengakses data yang sama, tetapi

memiliki pandangan yang berbeda disesuaikan dari data. Setiap

pengguna harus dapat mengubah cara melihat data, dan perubahan

ini tidak berpengaruh pada pengguna lainnya.

2. Pengguna tidak harus berhubungan langsung dengan rincian

penyimpanan database fisik, seperti pengindeksan. Dengan kata

lain, interaksi pengguna dengan database harus independen dari

pertimbangan penyimpanan.

3. DBA harus dapat mengubah struktur penyimpanan database tanpa

mempengaruhi pandangan pengguna.

4. Struktur internal database harus tidak terpengaruh dengan

perubahan aspek fisik penyimpanan, seperti new storage device.

5. DBA harus dapat mengubah struktur konseptual database tanpa

mempengaruhi semua pengguna.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

26

User 1 User 2 User n

Database

Gambar 2.2 The ANSI-SPARC three-level architecture

2.1.5 Definisi Sistem

Menurut Azhar Susanto(2004, p24), dalam buku yang berjudul SistemInformasi

Akuntansi menjelaskan bahwa: “Sistem adalah kumpulan/group dari sub

sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang

salingberhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk

mencapaisatu tujuan tertentu”.Sedangkan

External level

View 1 View 2 View n ….

Conceptual Schema

Conceptual level

Internal Schema

Internal level

Physical data organization

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

27

Menurut Jogiyanto Hartono(2005, p2), dalam buku yang berjudul Analisis dan

Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Sistem adalah sekumpulan dari elemen–

elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2.1.5.1 Definisi Informasi

Menurut McLeod (2001, p12), informasi adalah data yang telah diproses atau

data yang memiliki arti, sedangkan data itu sendiri terdiri dari fakta-fakta dan angka-

angka yang biasanya belum memiliki arti bagi pemakai.

Menurut O’Brien (2005, p38), informasi adalah data yang telah diubah menjadi

konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu.

Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa informasi adalah data yang telah

diolah sehingga dapat berguna bagi pengguna.

2.1.5.2 Definisi Sistem Informasi

Menurut O’brien (2002, p7), sistem informasi dapat diorganisasikan dengan

gabungan antara manusia, hardware, software, jaringan komputer dan sumber data yang

mampu mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi.

Menurut Whitten (2004, p12), sistem informasi adalah sebuah pengaturan orang-

orang, data, proses-proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan

untuk mendukung organisasi sebagai output.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan

sekumpulan komponen-komponen yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses,

menyimpan dan menyediakan data menjadi informasi yang berguna untuk mendukung

proses dalam organisasi.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

28

2.1.6 Pengertian Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly & Begg (2010,p66) yang menyatakan bahwa DBMS

merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk

menetapkan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke basis data.

Menurut Rizky (2008, p28) DBMS merupakan perangkat lunak yang bertujuan

untuk mengatur dan mengorganisasi sistem database.

2.1.6.1 Komponen DBMS

Beberapa komponen DBMS :

� Perangkat keras (Hardware)

DBMS dan aplikasi-aplikasinya memerlukan hardware untuk beroperasi.

Hardware tersebut antara lain terdiri beberapa PC (personal computer)

yang terhubung ke satu mainframe yang terintegrasi dalam sebuah

jaringan.

� Perangkat lunak (Software)

Komponen Software terdiri dari DBMS berupa SQL Server 2008, dan

aplikasi yang berjalan dengan operation system (OS) dengan bantuan

jaringan.

� Data

Komponen terpenting pada DBMS dan pemakai (end user) adalah data.

Data digunakan sebagai jembatan anatara hardware dan software dengan

komponen manusia sebagai pengguna.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

29

� Prosedur

Prosedur menunjuk pada instruksi dan aturan yang mempengaruhi

pendesainan dan penggunaan dari database. Prosedur digunakan oleh para

pengguna sisten yang mengatur database sebagai arahan untuk

menggunakan dan menjalankan sistem.

Berikut beberapa instruksi prosedur:

1. Bagaimana cara memasuki DBMS

2. Bagaimana menggunakan fasilitas DBMS dan program

aplikasi tertentu.

3. Bagaimana memulai dan mengakhiri DBMS

4. Bagaimana membuat salinan dari database

5. Bagaimana mengatasi kesalahan (error) dari hardware dan

software

6. Bagaimana mengubah struktur table, mengorganisasi

ulang redudansi data dan penyimpanan data pada second

storage

� Manusia

Orang-orang yang berhubungan dengan sistem antara lain :

1. Database designer

2 Tipe database designer :

a. Logical database designer : Tugasnya berhubungan

dengan mengidentifikasi data, relasi antar data dan batasan

antar data dan batasan pada data yang disimpan di

database.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

30

b. Physical database designer : Bertugas memutuskan

bagaimana desain logical database direlisasikan. Hal ini

termasuk pemilihan struktur penyimpanan yang spesifik

dan metode akses data untuk mencapai performa yang

baik dan mendesain aturan keamanan yang dibutuhkan

oleh data.

2. Application developer

Setelah database diimplementasikan , program aplikasi yang

menyediakan fungsi yang akan digunakan oleh end user juga

harus diimplementasikan. Ini adalah tanggung jawab dari

application developer. Application developer bekerja sesuai

ketentuaan yang diberikan oleh system analysis.

3. End User adalah penggunaan yang sudah dilatih untuk

menggunakan DBMS. Pemakai ini akan mengakses database

menggunakan aplikasi khusus yang telah dibuat sesederhana

mungkin dalam pengoperasiaannya. Mereka akan

memasukkan data menggunakan pilihan menu yang telah

tersedia, mereka sebagai pemakai tidak perlu secara khusus

mengerti mengenai DBMS dan database.

Pengguna berpengalaman adalah pengguna yang sudah

mengerti akan struktur dari database dan fasilitas-fasilitas apa

yang ada didalam DBMS. Dalam pengoperasiannya pengguna

ini mungkin dapat menggunakan query secara langsung untuk

memenuhi kebutuhannya.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

31

Berdasarkan pengertian-pengertian DBMS dari para ahli dapat disimpulkan

bahwa DBMS atau Database Management Sistem adalah sebuah perangkat lunak yang

digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data. Dimana berinteraksi dengan

program aplikasi pengguna dan database.

2.1.6.2 Definisi dalam data (DBMS)

Dalam bukunya, Connolly dan Beg menjelaskan DBMS menyediakan

beberapa fitur, seperti berikut :

1. Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan database, biasanya

melalui Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan

pengguna untuk menentukan tipe data dan struktur data serta kendala-

kendala pada data yang akan disimpan kedalam database.

2. Memungkinkan pengguna untuk menambahkan, memperbarui,

menghapus, dan mengambil data dari database, biasanya melalui Data

Manipulation Language (DML). Memiliki repositori sentral untuk

semua data dan deskripsi data memungkinkan DML untuk memberikan

fasilitas penyelidikan umum pada data ini, hal ini disebut bahasa query.

3. Menyediakan akses terkontrol ke database. Sebagai contoh, database

biasanya menyediakan:

a. Sistem keamanan, mencegah pengguna yang tidak sah untuk

mengakses database;

b. Sistem integritas, yang mempertahankan konsistensi data yang

tersimpan;

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

32

c. Kontrol konkurensi sistem, yang memungkinkan akses bersama dari

database;

d. Kontrol pemulihan sistem, yang mengembalikan database pada

keadaan yang konsisten sebelumnya setelah kegagalan perangkat

keras atau perangkat lunak;

e. user-accesible katalog, yang berisi deskripsi dari data dalam

database.

2.1.7 State Transition Diagram

State Transition Diagram atau biasa di kenal STD merupakan suatu

gambaran atau model yang mengilustrasikan sifat ketergantungan pada

waktu dari suatu sistem.

Menurut Indrajani (2011,p17) state transition diagram adalah, suatu

kondisi yang menunjukan keadaan tertentu, di mana suatu sistem dapat ada

dan transisi menghasilkan keadaan tertentu yang baru. Biasa digunakan

dalam sistem yang real time.

Menurut Harel and Moore (2011) State Transition Diagram

digunakan untuk membuat pemodelan berorientasi objek. Hal yang

mendasarainya adalah untuk mendefinisikan suatu sistem yang memiliki

sejumlah states. Suatu sistem menerima kejadian dari interaksi yang ada di

luar, dan masing-masing kejadian tersebut menyebabkan perpindahan dari

satu state ke state lainnya.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

33

Terdapat 2 (dua) jenis State Transition Diagram, yaitu : model Harel

dan model Moore. Sebagai gambaran, dapat dilihat pada gambar di bawah

ini :

1. State Transition Diagram model

H arel

Gambar Error! No text of specified style in document.2.3 Contoh State

Transistion Diagram model Harel

(Sumber : Harel and Moore, 2011,

http://www.cs.unc.edu/~stotts/145/CRC/state.html)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

34

2. State Transition Diagram Model Moore

Gambar Error! No text of specified style in document.2.4 Contoh State

Transistion Diagram model Moore

(Sumber : Harel and Moore, 2011,

http://www.cs.unc.edu/~stotts/145/CRC/state.html)

Jadi, State Transition Diagram adalah diagram yang

merepresentasikan serangkaian states dan aktivitas yang berkaitan di dalam

hubungan suatu sistem dan sangat berguna untuk menganalisis sistem

beserta alur prosesnya karena menggunakan pendekatan yang dapat

menangani proses sistem secara berorientasi objek.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

35

2.1.8 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau disingkat DFD merupakan suatu

penggambaran model yang memungkinkan profesional sistem untuk

menggambarkan sistem sebagai suatu susunan proses yang dihubungkan

satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun

terkomputerisasi.

Menurut Fairuz El Sahid (2010) dalam artikel elektronik nya yang

berjudul “Analisis Sistem Informasi – Diagram Alir Data (DAD)/ Data

Flow Diagram(DFD)” menyatakan bahwa Diagram Alir Data (DAD) atau

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan

notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang

penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika,

tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan

atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart,

Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Menurut Indrajani (2011, p11) Data Flow Diagram (DFD) adalah

sebuah alat yang menggambarkan aliran data sampai sebuah sistem selesai,

dan kerja atau proses dilakukan dalam sistem tersebut. Dalam DFD ini

terdapat 4 komponen utama yang akan di jelaskan pada tabel 2.2 berikut

ini.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

36

Tabel Error! No text of specified style in document.2.1 Komponen DFD

(Dikutip dari Indrajani,2011)

Keterangan Komponen

DeMarco and Yourdan Symbols

Gane and Sarson Symbols

1. External Agents. Agen external mendefinisikan orang atau sebuah unit organisasi, sistem lain, atau organisasi yang berada diluar sistem proyek tapi dapat mempengaruhi kerja sistem.

2. Process. Proses adalah penyelenggaraan kerja atau jawaban, datangnya aliran data atau kondisi.

3. Data Stores. Data stores adalah sebuah penyimpanan data.

4. Data Flow. Data flow merepresentasikan sebuah input data ke dalam sebuah proses atau output dari data (atau informasi) pada sebuah proses

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

37

Jenis-jenis DFD dibagi menjadi tiga tingkatan, dimana masing-

masing level tersebut menggambarkan detail dari level sebelumnya, berikut

penjelasan tiga jenis DFD tersebut :

1. Level 0 (Diagram Konteks)

Level ini merupakan sebuah proses yang berada di level pusat.

2. Level 1 (Diagram 0)

Level ini merupakan sebuah proses yang terdapat di level 0 yang

dipecahkan menjadi beberapa proses lainnya. Sebaiknya maksimum 7

proses untuk sebuah diagram konteks.

3. Level 2 (Diagram Rinci)

Pada level ini merupakan diagram yang merincikan diagram level 1.

Tanda * pada proses menandakan bahwa proses tersebut tidak dapat

dirincikan lagi. Penomoran yang dilakukan berdasarkan urutan proses.

2.1.9 Flowchart Diagram

Menurut Indrajani (2011,p22), Flowchart merupakan

penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur

suatu program. Biasanya mempermudah penyelesaian masalah yang

khususnya perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Menurut Fairuz El Sahid (2010), Flow chart adalah bagan (chart)

yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem

secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi

dan untuk dokumentasi.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

38

Flowchart di bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system

flowchart, document flowchat, schematic flowchart, program flowchart,

process flowchart. Masing-masing jenis flowchart akan di jelaskan berikut

ini.

1. System Flowchart

System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang

menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan

ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di

dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di

sistem.

2. Document Flowchart

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan

alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart

merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan

formulir termasuk tembusan-tembusannya.

3. Schematic Flowchart

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir

yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan

prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik

selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga

menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang

digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk

memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

39

simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini

memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.

4. Program Flowchart

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang

menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.

Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir

logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program

komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir

logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah

di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika

program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut

menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program

komputer terinci (detailed computer program flow-chart) digunakan

untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara

terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.

5. Process Flowchart

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang

banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi

analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

40

Berikut ini merupakan notasi atau symbol-simbol dalam

penggambaran flowchart yang di kutip dari artikel elektronik Fairuz El

Sahid:

Tabel Error! No text of specified style in document.2.2 Notasi/Simbol

Penggambaran Flowchart

Sumber : http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/13/analisis-sistem-

informasi-pedoman-membuat-flowchart/#more-1532

Simbol Keterangan

Symbol Off-line Connector ( Simbol untuk keluar/masuk prosedure atau proses dalam lembar/halaman yang lain)

Symbol Connector (Simbol untuk keluar/masuk prosedur atau proses dalam lembar/halaman yang sama)

Symbol Process (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer)

Symbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukanoleh komputer)

Symbol Decision (Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi)

Symbol Predefined Process (Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage)

Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

41

Symbol Off-line Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol ini akan disimpan)

Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard)

Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)

Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)

Symbol punched card (Simbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)

Symbol disk and on-line storage (Simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk)

Symbol display (Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)

Symbol dokumen (Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

42

2.1.10 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2005, p387), normalisasi adalah suatu teknik

untuk menghasilkan suatu relasi dengan properti-properti yang sesuai dengan

persyaratan data yang diberikan oleh sebuah perusahaan.

Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan kerangkapan data,

untuk mengurangi kompleksitas dan mempermudah modifikasi data.

Adapun manfaat dari normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Meminimalkan jumlah storage space yang diperlukan untuk

menyimpan data.

2. Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam suatu basis

data.

3. Meminimalkan kemungkinan update dan delete anomally.

4. Memaksimalakan stabilitas dari struktur data.

Proses-proses normalisasi :

1. Bentuk Tidak Normal / Unnormalized Form (UNF)

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

43

Unnormalized Form adalah sebuah tabel yang mengandung satu atau

lebih repeating groups.

2. Bentuk Normal Pertama / First Normal Form (1NF)

First Normal Form adalah sebuah relasi di dalam mana titipk potong

setiap baris dan kolom mengandung satu dan hanya satu nilai. Untuk

mengubah unnormalized tabel menjadi first normal form (1NF), kita

harus mengidentifikasi dan menghilangkan repeating group dari tabel

serta kolom yang dapat dihitung.

3. Bentuk Normal Kedua / Second Normal Form (2NF)

Second Normal Form (2NF) dibuat berdasarkan konsep full function

dependency. Second Normal Form (2NF) adalah sebuah relasi yang

berada dalam first normal form dan setiap atribut non-primary-key

secara penuh bergantung secara fungsional pada primary key.

4. Bentuk Normal Ketiga / Third Normal Form (3NF)

Third Normal Form (3NF) adalah sebuah relasi dalam bentuk 1NF dan

2NF dimana tidak ada atribut non-primary-key yang bertanggung secara

transitif terhadap primary key. Proses normalisasi dari relasi 2NF ke

3NF melibatkan penghapusan ketergantungan transitif. Jika terdapat

ketergantungan transitif, kita menghilangkan atribut yang bergantung

secara transitif dari relasi dengan menggantikan atribut dalam relasi

yang baru bersamaan dengan dulikasi dari determinanya.

5. Bentuk Normal Keempat / Fourth Normal Form (4NF)

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

44

Fourth Normal Form (4NF) adalah sebuah relasi di mana relasi tersebut

berada pada bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF) dan tidak

terdapat dua atau lebih atribut yang memiliki ketergantungan nilai

banyak (multi valued dependency). Meskipun Boyce-Codd Normal

Form telah membuang beberapa anomaly tetapi tidak menutup

kemungkinan bahwa hasil dari Boyce-Codd Normal Form tersebut akan

memiliki dua atau lebih atribut yang bernilai banyak (multi valued).

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Penjualan

Menurut Mulyadi (2001, p202), sistem penjualan adalah Sistem

yang melibatkan sumber daya suatu organisasi, prosedur, data serta

sarana pendukung untuk mengoperasikan system penjualan sehingga

menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam

pengambilan keputusan.

2.2.2 Pengertian Pembelian

Menurut Mulyadi (2001, p209) sistem pembelian digunakan

dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh

perusahaan. Fungsi pembelian pada sistem pembelian bertanggung jawab

untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan

pemasok yang dipilih dalam penjualan barang, dan mengeluarkan order

pembelian kepada pemasok yang dipilih.

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

45

2.2.3 Pengertian Persediaan

Menurut Mulyadi (2001, p18), sistem penelitian dirancang untuk

menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang di

simpan di gudang. Penelitian barang pada perusahaan dagang adalah persediaan

barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali.

2.2.4 Pengertian Produksi

Menurut Stanton dalam Angipora (2002 : 152) Produk adalah

sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible)

didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestive pabrik, prestive

pengecer dan pelayanan di pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh

pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk

mendapatkan perhatian untuk dimiliki, penggunaan ataupun konsumsi yang bisa

memuaskan keinginan atau kebutuhan (Angipora, 2002 : 4)

2.2.5 Structured Query Language(SQL)

Structured Query Language(SQL) merupakan bahasa query standar yang

digunakan untuk mengubah dan merancang hubungan yang digunakan untuk

mengubah input menjadi output yang dibutuhkan(Eric L.Brown, 2009, p2)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p184) SQL adalah suatu bahasa

database yang dapat melaksanakan tugas secara minimal dari perintah struktur

sintaks yang harus relevan dan portable yang sesuai dengan standar yang telah

ditentukan.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

46

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa SQL merupakan

sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengkases data dalam sebuah database

dengan menggunakan bahasa standar yang telah ditentukan

2.2.6 Keunggulan SQL

SQL mempunyai keunggulan diantaranya yaitu :

1. Performance memiliki kecepatan yang dapat menangani query

secara cepat tanpa harus melewati proses yang rumit

2. Low Cost menyediakan open source yang berlisensi secara gratis

dalam bentuk commercial license

3. Easy To Use menyediakan sebagian besar database yang

menggunakan sintaks SQL. Dengan kemudahan dalam proses set

up dibanding produk-produk yang serupa

4. Portability dapat berisikan secara stability pada berbagai OS

seperti Windows, Linux, Mac os, dan lain-lain

5. Source Code memudahkan pengguna untuk mengontrol Dan

memodifikasi source code SQL

2.2.7 Visual Basic.Net

Visual basic adalah bahasa arsitektur yang sepenuhnya berorientasi

obyek, berbeda secara konversional dan aplikasi ini terdiri dari beberapa

subprogram yang di tulis dalam bahasa campuran seperti VB.NET dan C# atau

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00855-SI Bab2001.pdf · Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang

47

bahasa apapun yang mendukung NET.FIREWORK (Koh, Sen gupta, Goh, Peh,

2007, p2).