bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2014-1-00680-si...

18
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/ umum Dalam teori-teori ini berisikan berisikan pengertian dari data, quality, service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse, serta perbedaan antara data quality service (DQS) dan data warehouse. Pengertian teori dasar/umum tersebut diambil dari beberapa referensi buku dan jurnal. 2.1.1 Pengertian Data Menurut Yakub (Yakub, 2008, p1) data merupakan representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, klien, dan lainnya), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. 2.1.2 Pengertian Quality Menurut Norbert Becser (Norbert Becser, 2007, p9), quality adalah obyektif dan subyektif pada saat bersamaan, serta memiliki beberapa faktor yang mempunyai spesifikasi yang dapat diukur. Kualitas disini dapat berarti setiap tingkatan mempunyai efisiensi yang berbeda-beda dari awalnya. 2.1.3 Pengertian Service Menurut Norbert Becser (Nobert Becser, 2007, p14), service adalah hasil dari kegiatan yang memenuhi kebutuhan. Biasanya dengan membentuk hubungan langsung dengan klien dan suatu tindakan atau kinerja yang diberikan salah satu pihak kepada pihak lainnya. 2.1.4 Pengertian Data Quality Menurut Reza Rad (Reza Rad, 2014, p143) Data quality adalah mengenai data mana yang bagus untuk bisnis. Data quality

Upload: dinhanh

Post on 28-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori dasar/ umum

Dalam teori-teori ini berisikan berisikan pengertian dari data, quality,

service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse, serta

perbedaan antara data quality service (DQS) dan data warehouse. Pengertian

teori dasar/umum tersebut diambil dari beberapa referensi buku dan jurnal.

2.1.1 Pengertian Data

Menurut Yakub (Yakub, 2008, p1) data merupakan

representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti

manusia (pegawai, siswa, klien, dan lainnya), barang, hewan,

peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam

bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

2.1.2 Pengertian Quality

Menurut Norbert Becser (Norbert Becser, 2007, p9), quality

adalah obyektif dan subyektif pada saat bersamaan, serta memiliki

beberapa faktor yang mempunyai spesifikasi yang dapat diukur.

Kualitas disini dapat berarti setiap tingkatan mempunyai efisiensi

yang berbeda-beda dari awalnya.

2.1.3 Pengertian Service

Menurut Norbert Becser (Nobert Becser, 2007, p14), service

adalah hasil dari kegiatan yang memenuhi kebutuhan. Biasanya

dengan membentuk hubungan langsung dengan klien dan suatu

tindakan atau kinerja yang diberikan salah satu pihak kepada pihak

lainnya.

2.1.4 Pengertian Data Quality

Menurut Reza Rad (Reza Rad, 2014, p143) Data quality

adalah mengenai data mana yang bagus untuk bisnis. Data quality

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

8

dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, kualitas datanya, dan

sebagainya. Data quality itu penting karena data yang kurang baik

dapat menyebabkan bisnis yang buruk.

2.1.5 Pengertian Data Quality Service

Menurut Reza Rad (Reza Rad, 2014, p145) Data quality

service adalah sebuah aplikasi berbasis layanan yang bekerja

berdasarkan knowledge-base-driven data quality. Knowledge-base-

driven data quality bekerja dengan basis pengetahuan yang terdiri dari

domain, DQS juga dilengkapi dengan fungsi untuk membuat aturan

pencocokan data dan menerapkan aturan tersebut pada data.

2.1.6 Perbedaan Data Quality Service dan Data Warehouse

Menurut Torben Bach Pedersen (Tapan Kumar Das dan

Manas Ranjan Mishra, 2007, p22) Data Warehouse dan Data Quality

Service masing masing memiliki tools, yaitu tools data warehouse

seperti Oracle Warehouse, IBM DB2 dan Warehouse Manager,

sedangkan data quality service yaitu Microsoft Integration Service.

Dalam data warehouse, setelah proses ETL akan berlanjut ketahap

selanjutnya sedangkan data quality service setelah proses ETL akan

masuk kedalam data warehouse.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian Registrasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2008, p285), pendaftaran adalah proses, cara,

perbuatan mendaftar (mendaftarkan); pencatatan nama, alamat, dan

sebagainya kedalam daftar. Jadi, pendaftaran merupakan proses

pencatatan identitas pendaftar yang akan disimpan kedalam suatu

tempat penyimpanan yang nantinya akan digunakan dalam proses

pendaftaran.

2.2.2 Pengertian Klaim

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

9

Menurut Dr. H. Mulyadi Notosusastro (Dr. H. Mulyadi

Notosusastro, 2013, p94), Klaim adalah tuntutan ganti rugi yang

dimajukan oleh tertanggung kepada penanggung atas perusahaan

asuransi. Klaim menjurus pada hak dan kepemilikan yang diperoleh

berdasarkan kerugian yang diderita seseorang sesuai dengan

perjanjian tertulis didalam polis.

2.2.3 Pengertian Sales/Penjualan

Menurut Marwan (Marwan, 2008, p345), penjualan adalah

suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana

strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan

keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan

laba.

2.3 Analisa dan Perancangan Data Quality Service

2.3.1 Pengertian Extract, Transform, dan Load

Menurut Reza Rad (Reza Rad, 2014, p84) Extract adalah

proses mengambil data dari sumber data yang berbeda, Transform

adalah langkah di mana kita menerapkan transformasi data, seperti

agregasi, bergabung dengan dataset lain, menerapkan aturan, split

atau menggabungkan hasil set, dan sebagainya. Pada langkah Load,

kita memiliki data yang siap ke tabel tujuan, dan melakukan load ke

tabel fakta atau tabel dimensi dalam data warehouse.

2.3.2 Pengertian SSIS (SQL Server Integration Service)

Menurut Reza Rad (Reza Rad, 2014, p85) SSIS adalah sebuah

ETL tools yang merupakan bagian dari Microsoft SQL Server. SSIS

adalah rapid application development tool yang biasa disebut SQL

Server Data Tools yang dikenal sebagai Business Intelegence

Development Studio. Business Intelegence Development Studio ini

membangun banyak komponen dalam SSIS yang membantu

melindungi semua aspek dari ETL.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

10

2.3.3 Activity Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd 2010, p141) activity diagram merupakan diagram yang

menjelaskan aktifitas pengguna sistem secara sekuensial. Activity

diagram merupakan salah satu diagram Unified Modelling Language

(UML) yang terasosiasi dengan pendekatan object-oriented, tetapi

bisa digunakan dengan pendekatan lainnya.

Di dalam Activity Diagram terdapat beberapa notasi, diantaranya;

- Synchronation Bar, simbol/notasi yang menunjukkan bahwa

didalam proses bisnis terdapat aktifitas yang dijalankan secara

bersamaan sehingga aktifitas tersebut dipisah melalui

synchronation bar.

- Swimlane, area yang berbentuk kotak dalam activity diagram

yang merepresentasikan aktifitas yang dilakukan oleh agen

tunggal.

Gambar 2.1 Activity Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.4 Use Case Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p160) use case adalah diagram yang menggambarkan

aktifitas yang dilakukan oleh sistem. Notasi yang terdapat didalam use

case diantaranya:

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

11

- Actor merupakan orang yang melakukan interaksi dengan sistem.

Digambarkan dengan stickfigure.

- Boundary batasan dalam sistem.

- Connecting Line garis yang menunjukkan actor mana saja

yang berpartisipasi dalam sebuah use case.

Gambar 2.2 Use Case Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.5 Event Table Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p168) event table berisi baris dan kolom, yang

merepresentasikan sebuah peristiwa yang mengakibatkan sistem

berjalan beserta detailnya, secara berturut-turut. Tiap baris didalam

event table menyimpan informasi tentang satu event beseta use case-

nya. Tiap kolom dalam event table merepresentasikan informasi

kunci/inti tentang sebuah event beserta use case-nya.

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson, dan

Burd, 2010, p169), penjelasan masing-masing kolom pada Event

Table:

- Event, kolom yang berisi penjelasan mengapa sistem

menjalankan sebuah use case.

- Trigger, sebuah peringatan yang memberitahu sistem bahwa

sebuah event telah terjadi.

- Source, agen eksternal atau actor yang mengirim data kepada

sistem.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

12

- Response, sebuah output yang dihasilkan oleh sistem, yang

menuju kepada destination.

- Destination, agen eksternal atau actor yang menerima data

dari sistem.

Gambar 2.3 Event Table

Sumber: (Satzinger, 2010)

2.3.6 Use Case Full Description

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p171) use case description berisi informasi detail

yang menjelaskan sebuah use case, use case description berisi daftar,

penggunaan, dan menjelaskan rincian proses use case. Use case

description terbagi menjadi 3, yaitu;

- Brief Description, berisi penjelasan singkat mengenai sebuah use

case.

Gambar 2.4 Brief Description

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

- Intermediate Description, mengembangkan informasi yang

berasal dari brief description serta menjelaskan alur dari tiap use

case.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

13

Gambar 2.5 Intermediate Description

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

- Full Developed Description, merupakan metode yang paling

formal untuk mendokumentasikan sebuah use case.

Gambar 2.6 Full Developed Description

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.7 Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p60) class diagram merupakan diagram yang

menunjukkan semua class yang terdapat dalam sistem. Class diagram

berisi atribut yang diperlukan untuk pembangunan sistem.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

14

Gambar 2.7 Class Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd 2010)

2.3.8 System Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson, dan

Burd, 2010, p242) System Sequence Diagram merupakan diagram

yang menunjukkan urutan pesan antara actor eksternal dengan sistem

selama use case berjalan.

Salah satu cara untuk membangun system sequence diagram

adalah berdasarkan activity diagram. Pembangunan ini melalui 4

tahap, yaitu;

- Mengidentifikasi pesan input.

- Menjelaskan pesan dari actor eksternal kepada sistem

menggunakan notasi message.

- Identifikasi dan tambahkan beberapa kondisi khusus kedalam

pesan input, termasuk iteration dan kondisi true/false.

- Identifikasi dan tambahkan pesan output berupa return message.

Gambar 2.8 System Sequence Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

15

2.3.9 Package Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p459) Package Diagram merupakan diagram UML

(Unified Modelling Language) yang mengizinkan designer untuk

mengasosiasikan class yang terkait dengan grup tertentu.

Nama package biasanya ditampilkan pada tab, namun

terkadang nama package juga ditempatkan didalam bagian persegi

untuk view tingkat tinggi apabila tidak ada detail yang ditampilkan

didalam package.

Gambar 2.9 Package Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.10 Communication Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p454) communication diagram dan sequence

diagram merupakan diagram yang keduanya sama-sama interaction

diagram, dan kedua diagram ini menangkap informasi yang sama.

Communication diagram juga berguna untuk menunjukkan kegunaan

use case dari sudut pandang yang berbeda.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

16

Communication diagram menggunakan simbol yang sama

dengan UML lainnya untuk actor, object, dan message untuk

menunjukkan sequence diagram. Actor didalam communication

diagram merupakan pengguna sistem yang mengirimkan pesan inisial

kepada sistem. Object didalam communication diagram merupakan

notasi yang menunjukkan bahwa pesan telah diterima dari pengguna,

dan kemudian object akan mengirimkan pesan tersebut kepada object

lain yang diperlukan.

Gambar 2.10 Communication Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.11 User Interface

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p531) user interface adalah bagian-bagian dari suatu

sistem informasi yang memerlukan interaksi pengguna untuk

membuat input dan ouput. User interface melibatkan input dan output

yangs secara langsung melibatkan pengguna, sebuah user interface

memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan komputer untuk

merekam suatu record.

2.3.12 State Chart Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p242) state chart diagram adalah diagram yang

menunjukkan kehidupan obyek dalam suatu state dan transition. State

chart digunakan untuk mengidentifikasi berbagai state dari sistem itu

sendiri dan peristiwa yang terjadi.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

17

Gambar 2.11 State Chart Diagram

Sumber: (Satzinger, 2010)

2.3.13 Deployement Architecture and Software Architecture

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p339) deployement architecture and software

architecture merupakan suatu pemilihan untuk penerapan arsitektur,

lalu langkah berikutnya yaitu memberikan penjelasan rinci untuk

merancang software dan aplikasi yang melibatkan struktur dan

organisasi terkait sebuah software sistem baru.

Gambar 2.12 Deployement Architecture and Software Architecture

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.14 Developing The First-Cut Design Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p413) developing the first-cut design class diagram

dikembangkan dengan memperluas domain class diagram. Hal ini

membutuhkan dua langkah:

1. Menjelaskan lebih lanjut tentang atribut dengan jenis dan nilai awal

informasi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

18

2. Menambahkan panah dalam tampilan navigasi.

Gambar 2.13 Developing The First-Cut Design Class Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.15 Three Layer Design Systems Sequence Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p473) three layer design system sequence diagram

adalah bagian dari aksi secara keseluruhan dalam desain sistem

berdasarkan pola desain. Sebuah pola desain adalah template yang

telah terbukti efektif untuk persyaratan tertentu dalam sistem desain.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

19

Gambar 2.14 Three Layer Design Systems Sequence Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.16 Updated Class Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p457) updated class diagram merupakan bentuk yang

dikembangkan dari class diagram, pada view layer dan data access

layer beberapa kelas baru harus ditentukan. Lapisan domain juga

memiliki beberapa kelas baru yang ditambahkan untuk use case

controller.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

20

Gambar 2.15 Updated Class Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.17 Navigation Diagram

Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (Satzinger, Jackson,

dan Burd, 2010, p504) navigation diagram merupakan suatu objek

yang melakukan proses ekstraksi pada identifier objeknya dari objek

lain yang terkait.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

21

Gambar 2.16 Navigation Diagram

Sumber: (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2010)

2.3.18 Persistence Object

Menurut Alan, Barbara dan David (Alan, Barbara dan David,

2009, p362) persistence object menjelaskan bagaimana project team

mendesain sebuah penyimpanan untuk objek (object persistence).

2.4 Metode Data Quality Service

2.4.1 Metode Data Cleansing

Dalam menyelesaikan masalah kualitas data, Data Quality

Service menyediakan fitur sebagai berikut:

• Data Cleansing: Menurut Microsoft (Microsoft, 2012, p115)

Pembersihan data adalah proses menganalisis kualitas data dalam

sumber data, secara manual menyetujui/menolak saran oleh

sistem, dan dengan demikian membuat perubahan pada data.

Pembersihan data dalam Data Quality Service (DQS) termasuk

proses yang dibantu komputer yang menganalisis bagaimana data

sesuai dengan knowledge dalam knowledge base, dan proses

interaktif yang memungkinkan data steward untuk meninjau dan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

22

mengubah hasil proses dibantu komputer-untuk memastikan

bahwa pembersihan data adalah persis seperti yang mereka

inginkan untuk dilakukan.

Fitur dalam cleansing data di dalam DQS:

• Mengidentifikasi data yang tidak lengkap atau tidak benar

dalam sumber data (Excel file atau SQL Server Database),

dan kemudian mengoreksi atau memberitahu pengguna

tentang data yang tidak valid.

• Menyediakan proses dua langkah untuk membersihkan data:

computer-assisted and interactive. Proses bantuan komputer

menggunakan pengetahuan dalam knowledge base didalam

DQS secara otomatis memproses data, dan menyarankan

penggantian/koreksi. Langkah selanjutnya yaitu interaktif,

memungkinkan data steward untuk menyetujui, menolak,

atau memodifikasi perubahan yang diusulkan oleh DQS

selama pembersihan dengan bantuan komputer.

• Standarisasi dan meningkatkan kualitas data dengan

menggunakan nilai-nilai domain, aturan domain, dan data

referensi. Sebagai contoh, standarisasi dengan mengubah "St"

ke "street", memperkaya data dengan mengisi elemen dengan

mengubah "1 Microsoft way Redmond 98006" ke "1

Microsoft Way, Redmond, WA 98006".

• Menyediakan interface yang sederhana, intuitif, dan konsisten

kepada pengguna untuk menavigasi data dan memeriksa

kesalahan antara satu set data yang sangat besar.

Menurut Heiko Muller, Johann-Christoph Freytag (Heiko

Muller & Johann-Christoph Freytag, 2005, p19) menjelaskan

tentang metode data cleansing yaitu

• Parsing Data Membersihkan dilakukan untuk mendeteksi kesalahan

sintaks. Parser akan memutuskan apakah string data dapat

diterima dalam spesifikasi data yang diperbolehkan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

23

• Transformasi Data

Memungkinkan pemetaan data dari format yang

diberikan ke dalam format yang diharapkan oleh aplikasi. Ini

termasuk konversi nilai atau fungsi terjemahan, serta nilai-

nilai numerik normalisasi untuk menyesuaikan diri dengan

nila-nilai minimum dan maksimum.

2.4.2 Metode Data Matching

Menurut Microsoft (Microsoft, 2012, p133) Matching

memungkinkan pengguna untuk menghilangkan perbedaan antara

nilai-nilai data yang harus sama, menentukan nilai yang benar dan

mengurangi kesalahan yang dapat menyebabkan perbedaan data.

Sebagai contoh, nama dan alamat sering mengidentifikasi data

untuk sumber data, terutama data nasabah, namun data dapat menjadi

data yang kotor dan memburuk dari waktu ke waktu. Melakukan

pencocokan untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan ini

dengan menggunakan knowledge base yang berfungsi untuk membuat

domain management, knowledge discovery, dan matching policy

untuk digunakan dalam DQS matching.

• Matching memungkinkan pengguna untuk memastikan bahwa

nilai-nilai yang setara, tetapi dimasukkan dalam format yang

berbeda.

• DQS Matching memungkinkan pengguna untuk membuat

kebijakan yang cocok menggunakan proses yang dibantu

komputer, memodifikasi secara interaktif berdasarkan hasil

pencocokan, dan menambahkannya ke knowledge base yang

dapat digunakan kembali.

• Profiling Data Quality Service (DQS) adalah proses menganalisis

data dalam sumber data yang ada, dan menampilkan statistik

tentang data dalam kegiatan DQS. Profiling DQS terintegrasi ke

dalam manajemen pengetahuan DQS. Profiling memiliki dua

tujuan utama: pertama, untuk membimbing pengguna melalui

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00680-SI Bab2001.pdf · service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse

24

proses kualitas data dan mendukung keputusan pengguna, dan

kedua, untuk menilai efektivitas proses.

Fitur dalam profiling data di dalam DQS:

• Profiling memberikan wawasan kualitas sumber data

pengguna, dan membantu pengguna mengidentifikasi

masalah kualitas data.

• Profiling menilai efektivitas proses kualitas data, membimbing

pengguna dalam penemuan pengetahuan pengguna,

pembersihan data, pencocokan kebijakan, dan mencocokkan

pekerjaan.

• Profiling menyajikan pengguna dengan informasi yang paling

relevan pada saat yang paling relevan.

• Proses profiling menghasilkan pemberitahuan yang

menekankan statistik penting atau peristiwa yang mungkin

memerlukan tindakan. Dalam banyak kasus, pemberitahuan

DQS akan menunjukkan kondisi dan merekomendasikan

tindakan yang dapat pengguna ambil untuk memperbaiki

kondisi itu.