bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2015-1-00705-si...

34
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1Pengertian Sistem Menurut pendapat Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010, p6) Sistemadalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dan berfungsi bersamaan untuk mencapai beberapa hasil. Menurut marakas, G. M., O’Brien, J.A. (2013:25) Sistem adalah sekelompok komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisir. Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berkaitan dan memiliki tujuan yang sama dengan mengubah input hingga menghasilkan suatuoutput pada suatu proses. Masukan Pengolahan Keluaran Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010, p6) 2.1.2Pengertian Informasi Menurut satzinger J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D (2010,p.7), informasi adalah data yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses sehingga menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain. Menurut Marakas, G.M., O’Brien, J. A. (2013:32) informasi adalah data yang telah dikonversi ke dalam konteks yang lebih berarti dan berguna bagi end user tertentu. Databiasanya memiliki nilai tambah diantaranya adalah : 1. Bentuk mereka dikumpulkan, dimanipulasi, dan diorganisir.

Upload: dokhanh

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

1

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

2.1.1Pengertian Sistem

Menurut pendapat Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010, p6)

Sistemadalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan dan berfungsi

bersamaan untuk mencapai beberapa hasil.

Menurut marakas, G. M., O’Brien, J.A. (2013:25) Sistem adalah sekelompok

komponen yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan

menghasilkan output dalam proses transformasi yang terorganisir.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem adalah sekumpulan

komponen yang saling berkaitan dan memiliki tujuan yang sama dengan mengubah

input hingga menghasilkan suatuoutput pada suatu proses.

Masukan Pengolahan Keluaran

Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010, p6)

2.1.2Pengertian Informasi

Menurut satzinger J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D (2010,p.7), informasi adalah

data yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses sehingga menghasilkan sesuatu yang

berguna bagi orang lain.

Menurut Marakas, G.M., O’Brien, J. A. (2013:32) informasi adalah data yang

telah dikonversi ke dalam konteks yang lebih berarti dan berguna bagi end user tertentu.

Databiasanya memiliki nilai tambah diantaranya adalah :

1. Bentuk mereka dikumpulkan, dimanipulasi, dan diorganisir.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

2

2. Konten mereka dianalisis dan dievaluasi

3. Mereka ditempatkan dalam konteks yang tepat bagi pengguna.

Jadi dapat diibaratkan data merupakan bahan baku yang dibutuhkan untuk

membuatsuatu ledakan dan informasi merupakan ledakan tersebut.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang

telah diolah dan dapat digunakan oleh user sesuai dengan kebutuhan yang bermanfaat

untuk proses pengambilan keputusan

2.1.3Pengertian SistemInformasi

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010:6) Sisteminformasi

adalah sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mengumpulkan ,

memproses, menyimpan, dan menyediakaninformasi yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan kegiatan-kegiatan bisnis.

Menurut Marakas, G. M., O’Brien, J. A. (2013:6) Sisteminformasi dapat berupa

kombinasi yang terorganisir antar orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komunikasi, dan sumber daya yang terkumpul, berubah, dan menyebarkan informasi

dalam sebuah organisasi. Manusia bergantung pada Sisteminformasi untuk melakukan

komunikasi dengan peralatan fisik (hardware), instruksi pemrosesan informasi atau

prosedur (software), jaringan komunikasi (network), dan data(data resource).

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan Sisteminformasi merupakan

sekumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mengumpulkan dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Berdasarkan uraian diatas dapat disumplkan bahwa Sisteminformasi memiliki

banyak keuntungan terutama untuk menjalankan proses bisnis dengan baik.

2.1.4Komponen SistemInformasi

Model Sisteminformasi menurut James O’Brien (2013,p32) yang menunjukkan

konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas Sisteminformasi. Sisteminformasi

bergantung pada sumber daya manusia (pemakai akhir dan pakar Sisteminformasi),

hardware (mesin dan media), software (program dan prosedur), data (dasar data dan

pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi dan dukungan jaringan) untuk

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

3

melakukan input, pemrosesan, output, penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang

mengubah sumber daya data menjadi produk informasi.

Gambar 2.2 Lima Komponen SistemInformasi

James O’Brien (2013,p32)

5 komponen Sisteminformasi menurut James O’Brien :

1. Sumber Daya Manusia : Manusia dibutuhkan untuk melakukan pengoperasian

kepada semua Sisteminformasi, sumber daya manusia ini meliputi end-userdan

pakar Sisteminformasi.

a. End-user adalah orang-orang yang menggunakan Sisteminformasi atau

informasi yang dihasilkan Sistem tersebut. Mereka adalah para Customer,

tenaga penjualan, teknisis, staf administrasi, akuntan atau para manajer.

Sebagian besar dari pemakai Sisteminformasi dalam dunia bisnis adalah

pekerja ahli, yaitu orang yang sebagian besar waktunya untuk berkomunikasi

dan bekerja sama dalam tim serta kelompok kerja yang membuat,

menggunakan dan menyebarkan informasi.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

4

b. Pakar SistemInformasi adalah orangorang yang mengembangkan dan

mengoperasikan Sisteminformasi. Mereka adalah analis Sistem, pembuat

software, operator Sistem, personal tingkat manajerial, teknisis dan staf

administrasi Sisteminformasi lainnya. Analis Sistem bertugas sebagai

pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai akhir.

Pembuat software bertugas membuat program komputer yang di berdasarkan

pada spesifikasi yang di peroleh dari analis Sistem. Operator bertugas

membantu mengawasi serta mengoperasikan Sistem komputer dan jaringan

yang besar.

2. Sumber Daya Hardware : Konsep sumber daya pemrosesan informasi. Secara

khusus, sumber daya ini meliputi bukan hanya mesin, seperti komputer dan

perlengkapan lainnya, tetapi juga semua media data, yaitu objek berwujud

tempat data dicatat, dari lembaran kertas hingga disk magnetis atau optical.

3. Sumber Daya Software : Sumber daya software meliputi semua rangkaian

perintah pemrosesan informasi. Konsep umum software ini meliputi rangkaian

perintah operasi dengan hardware komputer yang disebut program, rangkaian

perintah pemrosesan informasi yang disebut prosedur.

4. Sumber Daya Data : Sumber daya data dapat berupa angka, huruf serta karater

lainnnya yang menjelaskan transaksi bisnis dan kegiatan serta entitas lainnya.

Data teks berupa kalimat yang digunakan untuk menulis komunikasi, data

gambar, seperti grafik dan angka-angka. Serta data dalam bentuk audio video.

Sumber daya data pada umumnya disimpan, diatur dan diakses oleh berbagai

teknologi pengelolaan sumber daya data ke dalam :

a. Database yang menyimpandata yang telah diproses dan diatur.

b. Dasar pengetahuan yang menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuknya

seperti fakta, peraturan.

5. Sumber Daya Jaringan : Teknologi telekomunikasi dan jaringan seperti Internet,

Intranet, dan ekstranet sudah mendasar bagi operasi E-Business dan e-commerce

yang berhasil untuk semua jenis organisasi dan dalam Sisteminformasi berbasis

komputer. Jaringan telekomunikasi terdiri dari komputer, pemroses komunikasi

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

5

danperalatan lainnya yang dihubungkan antara satu dengan lainnya melalui

media komunikasi serta dikendalikan melalui software komunikasi.

2.1.5 Pengertian Data

Menurut Thomas Connolly dan Carolina Begg(2010:70), data adalah komponen

terpenting dalam DBMS yang berasal dari sudut pandang end-user. Data bertindak

sebagai penghubung yang menghubungkan antara mesin dengan pengguna.Selain

sebagai komponen yang penting dalam Sisteminformasi.

Menurut R.Kelly Rainer dan Casey G.Cegielski(2011:10), data merupakan suatu

elemen yang menggambarkan sesuatu, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang direkam,

diklasifikasikan dan disimpan tetapi tidak diatur untuk menyampaikan arti khusus.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan data adalah sekumpulan kejadian

atau aktifitas yang dikumpulkan kemudian diolah untuk menjadi sebuah informasi yang

berguna.Data merupakan salah satu komponen penting dalam lingkungan

Sisteminformasi.

2.1.6 Pengertian Database

Menurut Thomas Connolly dan Carolina Begg (2010:65), Database adalah

sekumpulan data yang dibagi dan saling berhubungan secara logical maupun deskripsi

dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh

perusahaan. Penggunaan database memiliki beberapa keuntungan, antara lain :

1. Mengurangi ataupun menghilangkan duplikasi data

2. Meningkatkan integritas data

3. Memelihara sifat indepedensi data

4. Meningkatkan keamanan data

5. Memeliara konsistensi data

6. Data lebih mudah dimanipulasi

7. Data mudah digunakan dan diakses

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

6

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa database merupakan

sekumpulan dari data yang disimpan dan saling berhubungan dan data dapat diolah dan

dimanipulasi, serta bisa ditampilkan dan diambil datanya untuk kebutuhan informasi.

2.1.7 Pengertian Internet

Menurut Sebesta R. W(2011:27), internet adalah kumpulan computer-computer

dan perangkat lainnya yang saling terhubung sehingga memungkinkan mereka untuk

berkomunikasi satu sama lain.

Menurut Hidayat(2010:1) Internet seolah menjelma menjadi bagian hidup

masyarakat modern saat ini. Internet merupakan sumber informasi, berita, ilmu

pengetahuan serta memungkinkan ketidakadanya batasan antar ruang dan waktu dalam

berkomunikasi dengan berbagai orang di belahan dunia.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Internet merupakan

sebuah jaringan pengguna di seluruh dunia untuk memberikan informasi yang

diinginkan

2.1.8 Pengertian Website

Menurut Sebesta R.W(2011:27), Website adalah kumpulan perangkat lunak dan

protocol yang sudah melakukan instalasi pada computer melalui internet.

Menurut Hidayat (2010:2), Website dapat diartikan sebagai serangkaian

halaman-halaman yang digunakan untuk menampilkan informasi teks, gambar diam atau

gerak, animasi, suara, dan atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis

maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait, yang

masng-masing dihubungkan dengan jarring-jaringan halaman.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa Website adalah sebuah

tempat dalam internet yang menyajikan informasike dalam bentuk konten dan format

seperti text, images, dan lain-lain.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

7

2.1.9 Pengertian HTML

Menurut Chaffey(2011:128), Hypertext markup Language / HTML adalah

standar internasional yang ditetapkan oleh World Wide Web Consortium untuk

memastikan bahwa setiap halaman web yang ditulis sesuai dengan pengertian dalam

standar yang akan muncul sama di web browser.

Menurut Sebesta R. W (2011:56), maksud asli dari HTML berbeda dengan

bahasa teks-format lainnya yang menentukan semua rincian penyajian teks, seperti font

style, ukuran dan warna. HTML dirancang untuk menentukan struktur dokumen pada

tingkat yang lebih tinggi dan lebih abstrak, karena dokumen HTML yang ditentukan

harus dapat ditampilkan pada berbagai Sistem computer menggunakan browser yang

berbeda.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa HTML adalah bahasa yang

digunakan untuk menampilkan informasi pada halaman web.HTML menampilkan

informasi dalam bentuk hypertext serta mendukung perintah-perintah yang dapat

digunakan untuk mengatur tampilan informasi tersebut.

2.1.10 Pengertian CSS

Menurut Sebesta R. W (2011:112), style sheet adalah mekanisme sintaksis yang

menentukan gayainformasi suatu web. Style sheetpertama dispesifikasikan untuk

digunakan pada dokumen XHTML, dan disebut sebagai Cascading Style Sheet (CSS1)

yang dikembangkan pada tahun 1996 oleh W3C.Pada pertengahan tahun 1998, standar

kedua dirilis yaitu CSS2. CSS2 menambahkan banyak property dan nilai property untuk

CSS1 serta memperluas control presentasi ke media lain selain web browser, seperti

printer. Dan yang terakhir adalah CSS3 yang telah dikembangkan sejak akhir 1990-an.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan CSS merupakan salah satu bahasa

pemrograman web yang digunakan untuk mengendalikan tampilan web sehingga web

menjadi lebih baik dan lebih menarik.

2.1.11 Pengertian PHP

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

8

Menurut Sebesta R. W (2011:45), PHP adalah suatu bahasa server-side scripting

yang dirancang khusus untuk aplikasi web.Kode PHP tertanam dalam dokumen

XHTML, seperti halnya dengan javascript.Namun, kode ini ditafsirkan pada server

sebelum dokumen XHTML di request ke klien. Sebuah dokumen yang diminta, yang

mencakup kode PHP akan diolah untuk menafsirkan kode PHP dan dimasukkan

outputnya ke dalam dokumen XHTML Browser tidak pernah melihat kode PHP yang

tertanam dan tidak menyadari bahwa dokumen yang diminta awalnya termasuk kode

tersebut. PHP memungkinkan akses sederhana untuk dataFormulir XHTML, sehingga

dapat dikelola dengan mudah.PHP juga menyediakan dukungan banyak Sistem

manajemen database yang berbeda. Fleksibilitas membuat PHP menjadi bahasa yang

sangat baik untuk pembuatan program yang membutuhkan akses web ke database.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan PHP adalah bahasa pemrograman

yang berguna untuk membantu merancang suatu tampilan Website yang dinamis dan

dapat digabungkan dalam tag HTML.

2.1.12 Pengertian Javascript

Menurut Sebesta R. W (2011:44), javascript adalah bahasa client-side scripting

yang digunakan di web programming.Javascript digunakan untuk memvalidasi

dataformulir dan untuk membuat dokumen XHTML dinamis. Kode javascript biasanya

ada dalam document XHTML, yang di-download dari server web ketika mereka diminta

oleh browser. Kode javascript dalam dokumen XHTML ditafsirkan oleh browser

klien.Salah satu aplikasi yang paling penting dari javascript adalah untuk secara dinamis

membuat dan memodifikasi dokumen.Javascript mendefinisikan hirarki objek yang

cocok dengan model hirarki dokumen XHTML.Unsur dokumen XHTML diakses

melalui benda-benda ini, memberikan dasar untuk dokumen dinamis.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa javascript adalah bahasa

naskah berorientasi objek pada web browser yang digunakan untuk menambah fungsi

interaktif yang membuat aplikasi web menjadi dinamis.

2.1.13 Pengertian Customer

Menurut Greenberg (2010:08) Customeradalah individu atau kelompok yang

melakukan pembelian atas produk atau jasa berdasarkan pada pertimbangan harga dan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

9

penawaran yang berkomunikasi dengan perusahaan melalui surat, panggilan telepon, dan

email yang dikirimkan secara berkala. Sedangkan Kamus Besar Bahasia Indonesia

mengartikan Customer sebagai orang yang membeli barang secara tetap.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Customer adalah seorang atau sekelompok orang

yang melakukan pembelian atas produk atau jasa dengan pertimbangan harga melalui

media penghubung secara tetap.

2.1.14 Pengertian CRM (Customer Relationship Management)

Menurut Rainer dan Cegielski (2011: 307) berpendapat bahwa CRM merupakan

strategi organisasi yang berfokus kepada Customer dan pendorong Customer. CRM

melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon Customer dan Customer yang

sudah dimiliki oleh perusahaan pada saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat

panggilan / call center, tenaga penjualan, pemasaran, dukungan teknis (technical

support) dan layanan lapangan (field service).

Menurut Soeini dkk., (2011) yang melakukan penelitian dengan judul “Decision

on Weak and Strength Point of CRM” yang menjelaskan tentang CRM mengukur 4

perspektif yaitu pengetahuan Customer, interaksi Customer, penilaian Customer, dan

kepuasan Customer. Penelitian tersebut juga menilai pentingnya berbagai dimensi

Sistem CRM.Perspektif tersebut adalah Customer, proses, infrastruktur dan kinerja

organisasi.

Dari berbagai macam pendapat, dapat disimpulkan bahwa Customer Relationship

Management sebagai serangkaian aktivitas terintegrasi untuk mengidentifikasi,

mengakuisisi, mempertahankan dan mengembangkan Customer yang menguntungkan

sehingga dapat menguntungkan perusahaan. Tujuan utamanya adalah mengoptimalkan

keuntungan perusahaan melalui kepuasan Customer. Dengan cara membentuk persepsi

Customer mengenai organisasi dan produk atau jasa yang ditawarkan melalui pemasar,

penjual, layanan yang membuat Customer termotivasi untuk menjadi loyal.

2.1.15 Proses CRM

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

10

Menurut Rainer dan Cegielski (2011:266).Proses CRM adalah usaha dari

pemasaran dimana perusahaan menetapkan tujuan pada potensial customer.Beberapa

dari potensialcustomermelakukan pembelian yang menjadikan mereka sebagai customer.

Dari customer tersebut, beberapa akan menjadi customer yang bertahan lama.

Dari situ organisasi akan membagi customer yang bertahan lama menjadi customer low-

value dan high-value.

Dengan adanya CRM perusahaan dapat membangun hubungan jangka panjang

dengan customer sehingga menciptakan nilai bagi perusahaan juga customer.

Gambar 2.3 Customer Relationship Management process

Sumber :Rainer, Prince & Cegielski (2011:266)

2.1.16 Fase CRM

O’Brien & Marakas (2013,p314-315) mengemukakan terdapat 3 fase dalam

customer relationship management yaitu :

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

11

Gambar 2.4 Fase-fase CRM

Sumber : O’Brien & Marakas, (2013:315)

1. Acquire :Bisnis bergantung pada perangkat lunak CRM dan database untuk

memperoleh customer baru dengan melakukan pekerjaan seperti mengatur

kontak dari customer, penjualan kepada customeryang potensial, penjualan,

pemasaran langsung, dan pemenuhan atas permintaan.

2. Enhance :Web memberikan kemudahan bagi CRM untuk account management,

customerservice, dan alat-alat bantu lainnya untuk membantu customer merasa

senang dengan layanan yang sangat baik dari respon yang diberikan oleh seluruh

tim, baik dari tim pemasaran, layanan, bahkan dari mitra bisnis. Perusahaan juga

menyediakan fitur tambahan seperti cross-sell dan up-sell untuk meningkatkan

keuntungan perusahaan. Nilai yang didapat adalah customerakan melakukan one

stop shopping.

3. Retain :Dengan perangkat lunak CRM yang ada dan database membantu

perusahaan untuk melakukan analisa, mengindentifikasi, dan menentukan

customer yang loyal. Perusahaan memberikan hadiah khusus bagi customer yang

loyal sehingga customer tetap dapat loyal kepada produk atau jasa perusahaan.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

12

Nilai yang didapat oleh customer adalah mendapat hubungan customer yang

lebih personal dengan “perusahaan mereka sendiri”.

2.1.17Pengertian E-CRM (Electronic Customer Relationship Management)

Menurut Kenneth C. Laudon dan Carol Guercio Traver (2012, p405) E-CRM

merupakansekumpulan informasiCustomer yang mencatat semuakontrak yang Customer

punya dengan perusahaan dan menghasilkan profil Customer yang tersedia untuk semua

orang dalam perusahaan dengan keperluan untuk “mengetahui Customer.”

Menurut Marketpain.com (2010) E-CRM dapat diartikan sebagai penggunaan

internet, berbagai elektronik touch-points serta telekomunikasi lainnya cara untuk

memulai dan mengelola hubungan yang ada antara perusahaan dan Customer.

Jadi dapat disimpulkan bahwa E-CRM merupakan Sistem pendukung

manajemen perusahaan yang menggunakan teknologi komunikasi untuk

memaksimalkan pelayanan yang diberikan perusahaan untukCustomernya agar dapat

mempertahankan hubungan/interaksi jangka panjang dengan Customer.

2.1.18 Pengertian Analisis

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:4), analisis Sistem

adalah suatu proses untuk memahami dan menspesifikasikan secara rinci sebuah

Sisteminformasi apa yang harus dicapai. Pendekatan analisa Sistem untuk memecahkan

masalah :

1. Mencari dan memahami masalah

2. Berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan biaya yang tepat

3. Mendefinisikan persyaratan untuk menyelesaikan masalah

4. Memilih solusi yang terbaik dan membuat rekomendasi

5. Mendefinisikan rincian dan solusi yang terpilih

6. Mengimplementasikan solusi

7. Melakukan evaluasi dan monitoring untuk meyakinkan hasil sesuai dengan

yang ingin dicapai.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

13

Menurut Chaffey(2011:585), analisis untuk E-Business berkaitan dengan

memahami bisnis dan kebutuhan useruntuk Sistem baru. Kegiatan analisispun dapat

dibagi menjadi dua bagian yaitu memahami proses saat ini dan meninjau kemungkinan

alternative untuk menerapkan solusi terbaru.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis Sistem adalah

sebuah proses atau teknik pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara mempelajari

masalahnya, menentukan penyebabnya hingga mendapatkan solusi terbaik.

2.1.19 Pengertian perancangan

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:4), perancangan

Sistem adalah proses penentuan secara rinci mengenai bagaimana banyak komponen

dari Sisteminformasi harus diimplementasikan secara fisik.

Menurut Chaffey(2011:594), untuk mewujudkan Sistem yang baik, perancangan

merupakan hal yang sangat penting karena proses perancangan menentukan bagimana

struktur Sistem pada akhirnya.

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah proses

mendesain Sistem baru yang dilihat dari banyaknya masalah-masalah yang terjadi pada

komponen-komponen dari Sistem informasi.

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 The Sistems Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:39), Sistems

Development Life Cycle (SDLC) adalah keseluruhan dari proses yang membangun,

menyebarkan,menggunakan, dan memperbarui Sisteminformasi.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

14

Gambar 2.5Sisteminformasi tradisional fase pengembangan

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. .(2010:39)

Tabel 2.1 SDLC

SDLC PHASE OBJECTIVE

Project Planning Untuk mengidentifikasi ruang lingkup Sistem

baru,pastikan bahwa proyek ini layak,dan

mengembangkan jadwal,rencana sumber daya,dan

anggaran untuk sisa proyek.

Analysis Untuk memahami dan medokumentasikan secara detail

kebutuhan bisnis dan pengolahan persyaratan Sistem

baru.

Design Untuk menrancang Sistem solusi berdasarkan

persyaratan yang ditentukan dan keputusan yang dibuat

selama analisis.

Implementation Untuk membangun,menguji,dan menginstal

Sisteminformasi yang handal dengan pengguna dilatih

siap untuk mendapatkan keuntungan seperti yang

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

15

diharapkan dair penggunaan Sistem.

Support Untuk menjaga Sistem berjalan produktif,baik awalnya

dan selama bertahun‐tahun seumur hidup Sistem.

2.2.2Object-Oriented Analysis and Design (OOAD)

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:60), Object-Oriented

Analysis adalah suatu cara untuk menentukan seluruh tipe objek yang bekerja didalam

Sistem dan menggambarkan interaksi user yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-

tugas. Sedangkan Object-OrientedDesign mendefinisikan semua tipe objek yang

diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang dan perangkat di dalam Sistem,

menunjukkan bagaimana objek tersebut berinteraksi untuk menyelesaikan suatu tugas,

dan menyempurnakan definisi masing-masing tipe objek sehingga diimplementasikan

dengan bahasa dan lingkungan yang spesifik.

2.2.3Unified process

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p85) Unified process (UP)

adalah sebuah metode pengembangan Sistem berorientasi obyek. Metode ini sudah

menjadi salah satu metode yang banyak digunakan dalam pengembangan Sistem

berorientasi obyek.UP memperkenalkan pendekatan baru untuk siklus hidup

pengembangan Sistem yang menggabungkan perulangan (Iterations) dan tahapan

(Phases) yang disebut siklus hidup UP (UP Life Cycle). UP mendefinisikan empat

tahapan siklus hidup yaitu Inception, elaboration, construction, dan transition.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

16

Gambar 2.6UP Life Cycle with Phases, Iterations, and Disciplines

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p85)

UP mendefinisikan siklus hidup dalam empat tahapanyaitu :

1. Inception : merupakan tahap untuk mengidentifikasi Sistem yang akan

dikembangkan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup

analisis Sistemberjalan, perumusan Sistem target

2. Elaboration : merupakan tahap untuk melakukan desain secara lengkap

berdasarkan hasil analisis di tahap Inception. Aktivitas yang dilakukan pada

tahap ini antara lain mencakup mendesain user interface, pemodelan diagram

UML

3. Construction : tahap untuk mengimplementasikan hasil desain dan melakukan

pengujian hasil implementasi. Sebaiknya melakukan pemeriksaan ulang hasil

analisis dan desain. Apabila desain yang dibuat telah sesuai dengan analisis

Sistem, maka implementasi dengan bahasa pemrogramanan tertentu dapat

dilakukan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini antara lain mencakup

pengujian hasil analisis dan desain (misal menggunakan Class Responsibility

Collaborator untuk kasus pemrograman berorientasi obyek), pendataan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

17

kebutuhan implementasi lengkap (berpedoman pada identifikasi kebutuhan di

tahap analisis), penentuan coding pattern yang digunakan, pembuatan program,

pengujian, optimasi program, pendataan berbagai kemungkinan pengembangan /

perbaikan lebih lanjut, dan pembuatan dokumentasi.

4. Transition : merupakan tahap untuk menyerahkan Sistem aplikasi ke konsumen

(roll-out), yang umumnya mencakup pelaksanaan pelatihan kepada pengguna

dan beta testing aplikasi terhadap ekspetasi pengguna.

UP disiplin :

1. Bussiness modeling yang didalamnya dibuat dokumen bussiness process yang

dipakai disebut bussiness use cases. Dokumen ini menjamin stakeholder

memahami kebutuhan bisnis proses yang diperlukan.

2. Tujuan dari requirementworkflow adalah mendeskripsikan ‘what’/apa yang harus

dikerjakan oleh Sistem serta membolehkan developer dan costumer untuk

menyetujui deskripsi itu.

3. Analysis&Design workflows bertujuan untuk menunjukkan ‘how/bagaimana

merealisasikan Sistem dalam tahap implementasi. Didalamnya kita akan

menemukan problem domain juga solusi dari problem yang mungkin akan

muncul dalam Sistem. Hasil yang diberikan pada tahapan ini adalah design

model sebagai ‘blueprint’ dari source code yang akan dibuat dan juga analysis

model

4. Implementationworkflow bertujuan untuk mengimplementasikan classes dan

objects dalam hubungannya dengan component, mengetest component yang

dihasilkan sebagai unit, dan untuk mengintegrasikan hasil yang dibuat oleh

masing-masing implementer/teams ke dalam executableSistem. RUP

menjelaskan bagaimana kita me-reuse exiting complements atau me-implement

new component sehingga membuat Sistem mudah dibangun dan meningkatkan

kemungkinan untuk me-reusenya.

5. Test workflow bertujuan untuk memeriksa interaksi antar objek, penggabungan

component dari software dengan tepat, dan memeriksa apakah semua kebutuhan

sudah dipenuhi dengan tepat. Selain itu, test bertujuan untuk mengidentifikasikan

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

18

dan meyakinkan bahwa kerusakan yang ada telah diatasi sebelum men-deploy

software.

2.2.4 Unified Modeling Language (UML)

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:61), Unified

Modeling Language(UML) adalah suatu set standarisasi dari konstruksi model dan

pengembangan notasi yang dikhususkan untuk pengembangan objek-oriented.

Jadi dapatdisimpulkan bahwa UML adalah pemodelan yang digunakan untuk

menciptakan desain berupa diagram yang dapat menggambarkan Sistem yang akan

dibangun nantinya.

Gambar 2.7 UML Diagram Model

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010:61)

UML menyedikan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi

pengembangan Sistem untuk membuat ‘Blueprint’ atas visi mereka dalam bentuk yang

baik dan mudah dimengerti serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk

berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan rancangan mereka dengan yang lain

(Munawar, 2005). UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang

dikembangkan oleh Grandy Booch, OMT (Object Modelling Technique) dan OOSE

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

19

(Object-Oriented Software Engineering). Metode Grady Booch dari Rational Software

Co. sangat terkenal dengan nama metode Design Object-Oriented. Metode Booch ini

menjadikan proses analisis dan desain ke dalam tahapan iterative, yaitu: identifikasi

kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantik dari hubungan objek dan kelas

tersebut, perincian interface dan implementasi.

Pendekatan analisis dan perancangan dengan menggunakan model Object-

Oriented mulai diperkenalkan sekitar pertengahan 1970 hingga akhir 1980 dikarenakan

pada saat itu aplikasi software sudah meningkat dan mulai kompleks. Jumlah yang

menggunakan metode Object-Oriented mulai diuji cobakan dan diaplikasikan antara

1989 hingga 1994. Kelemahan saat itu disadari oleh Booch maupun Rumbaugh adalah

tidak adanya standar penggunaan model yang berbasis Object-Oriented, ketika mereka

bertemu ditemani rekan lainnya Ivar Jacobson dari Objectory mulai mendiskusikan

untuk mengadopsi masing-masing pendekatan metode Object-Oriented untuk membut

suatu model bahasa yang uniForm/seragam yang disebut UML (Unified Modeling

Language) dan dapat digunakan oleh seluruh dunia.

Secara resmi bahasa UML dimulai pada bulan oktober 1994, ketika Rumbaugh

bergabung Booch untuk membuat sebuah proyek pendekatan metode yang

uniForm/seragam dari masing-masing metode mereka.UML tidak hanya dominan dalam

penotasian di lingkungan Object-Oriented tetapi juga popular di luar lingkungan Object-

Oriented.UML bisa juga berfungsi sebagai sebuah cetak biru karena sangat lengkap dan

detail. Dengan cetak biru ini maka akan bisa diketahui informasi detail tentang coding

program (forward engineering) atau bahkan membaca program dan

mengintepretasikannya kembali ke dalam diagram (reverse engineering).

ReverseEngineering sangat berguna pada situasi dimana kode program yang tidak

terdokumentasi akan dimodifikasi/dipelihara. Sebagai bahasa pemrograman, UML dapat

menerjemahkan diagram yang ada di UML, menjadi kode program yang siap untuk

dijalankan. Diagram-diagram UML tersebut yaitu :

1. Activity diagram

2. Event Table

3. Use case diagram

4. Use case description

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

20

5. Domain class diagram

6. Updated Design Class Diagram

7. Sequence Diagram

8. Three-layer designSequence Diagram

9. Statechart Diagram

10. Package diagram

11. Design User interface

2.2.5 Activity diagram

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p144) Activity

diagrammerupakan tipe dari workflow diagram yang menjelaskan aktivitas penggunaan

dan alur secara berurutan.

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p144), symbol activity

diagrammeliputi :

1. Sinkronisasi bar

Merupakan symbol yang digunakan didalam activity diagram untuk mengontrol

bagian-bagian yang terkoneksi

2. Swimlane

Kotak persegi panjang didalam activity diagram yang merepresentasikan

aktivitas yang dilakukan oleh single agent.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

21

Gambar 2.8 Contoh Activity diagram

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p144)

2.2.6Event Table

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p168) Event Table

merupakan sebuah katalgo dari use case yang menyusun peristiwa pada barisnya dan

kunci informasi dari setiap kejadian pada kolomnya.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

22

Gambar 2.9 Contoh Event Table

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p.168)

Komponen dari sebuah Event Table yaitu:

1. Event: Suatu peristiwa yang menjadi penyebab bagi Sistem untuk

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

23

melakukan sesuatu.

2. Trigger: Suatu pertanda atau sinyal yang mennginformasikan

Sistembahwa suatu peristiwa telah terjadi, baik suatu data yang

memerlukan pengolahan atau titik waktu.

3. Source: Agen eksternal yang menyediakan data untuk Sistem.

4. Use case: Kegiatan yang dilakukan Sistem ketika peristiwa (event)

terjadi.

5. Response: Output yang diproduksi oleh Sistem dan memiliki tujuan.

6. Destination: Agen eksternal atau aktor yang menerima data dari Sistem.

2.2.7 Use case diagram

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p244) merupakan

aktivitas-activitas yang dilakukan oleh Sistem, biasanya merupakan sebuah respon untuk

permintaan dari pengguna Sistem.

Gambar 2.10 Contoh Use case diagram

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p244)

2.2.8Use case description

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 172), use case

descriptionadalah tahapan mendetail dan sebuah pemahaman akan sebuah Sistem agar

lebih menjamin kebutuhan user akan Sistem. Use case descriptiondibedakan menjadi

tiga, yaitu

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

24

• Brief Description merupakan deskripsi yang mencatat mengenai deskripsi singkat

dari suatu use case yang sederhana, dimana digunakan pada Sistemyang kecil dan

dapat dengan mudah dipahami. Biasanya hanya memiliki satu Scenario saja.

Gambar 2.11Brief Description

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 172)

• Intermediate Description, merupakan deskripsi yang membahas lebih lanjut dan

mencantumkan internal flow dari aktifitas yang terjadi sesuai dengan use case,

beserta dengan exception condition, sebuah dokumentasi yang digunakan apabila

terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan proses

Gambar 2.12Intermediate Description

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010 :173)

• Fully Developed Description, merupakan deskripsi dengan menggunakan metode

Formal untuk mendokumentasikan seluruh proses yang terjadi pada sebuah use

case.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

25

Gambar 2.13Fully Developed Description

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010 : 174)

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa use case description

merupakan suatu deskripsi yang menjelaskan detail dari sebuah use caseyag telah

didefinisikan. Use cacse description berguna agar alur Sistem dapat terstruktur dengan

baik.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

26

2.2.9 Domain class diagram

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010 : 174), class

diagramyang dapat digunakan untuk menunjukan objek class untuk Sistem. Notasinya

dari Unified Modeling Language(UML), yang telah digunakan dengan pengembangan

Sistem object oriented.

Gambar 2.14 Contoh Domain class diagram

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p187)

Salah satu jenis class diagram UML menunjukkan berbagai hal dalam pekerjaan

domain user disebut sebagai domain model class diagram. Tipe lain dari notasi class

diagram UML digunakan untuk membuat desain class diagram UML digunakan untuk

membuat desain class diagram ketika merancang class perangkat lunak. Di class

diagram, persegi panjang mewakili kelas, dan garis yag menghubungkan persegi

panjang(kotak) terbagi dua, bagian atas berisi nama kelas, dan bagian bawah merupakan

atribut kelas. Nama kelas selalu diawali dengan huruf kecil.Diagram class digambarkan

dengan menampilkan kelas dan asosiasi antara kelas. Hubungan d dalam class diagram

ada tiga, yaitu :

1. aggregation

menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 190), agregasi

merupakan hubungan antara objek dengan bagian-bagiannya dimana bagian-

bagian tersebut dapat muncul secara terpisah. Berikut adalah contoh dari

aggregasi

:

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

27

Gambar 2.15aggragation relationship

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 191)

2. association

menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 188), asosiasi

merupakan class yang mereprensentasikan many-to-many relationship antara dua

class lainnya. Berikut contoh dari asosiasi :

Gambar 2.16 asociation relationship

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 188)

3. generalization

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

28

menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 190) generalisasi

merupakan suatu super class yang menjelaskan properties umum kepadda kelas-

kelas khusus yang disebut dengan subclass. Berikut adalah contoh dari

generalisasi:

Gambar 2.17generalization Relantionship

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 190)

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 187), Domain class

diagram juga menggunakan multiplicity.Multiplicity adalah jumlah asosiasi yang dapat

terjadi diatara hal-hal yang spesifik, misalnya seorang Customer dapat memesan banyak

order.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

29

Gambar 2.18multiplicity dalam class diagram

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 188)

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Domain class diagram

merupakan diagram yang menggambarkan objek-objek penting dalam suatu Sistem,

diaman objek tersebut dibutuhkan datanya dan dapat diolah untuk kpentingan

perusahaan.

2.2.10Updated Design Class Diagram

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 337) dapat

dilakukan pada setiap layer, dimana dalam viewdan data access layer dilakukan

penentuan beberapa class baru.Pada domain layer, class baru yang ditambahkan

berfungsi sebagai use case controller. Penambahan method untuk setiap class dalam

updated class diagramdapat dilakukan, dimana method tersebut terdiri dari 3 jenis, yaitu

• Constructor methods, merupakan method yang membentuk instance dari suatu

obyek.

• Data get and set methods, merupakan method yang mengambil dan mengubah

nilai atribut.

• Use case specific methods, merupakan method yang mewakili use caseyang ada.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

30

Gambar 2.19Updated Design Class Diagram

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 340)

2.2.11 Sequence Diagram

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 252) Sistem

Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan aliran dari informasi yang masuk

dan keluar dari Sistem yang terotomatisasi.Sistem Sequence Diagram merupakan tipe

dari interaction diagram yaitu communication diagram atau Sequence Diagram yang

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

31

menunjukkan interaksi diantara objek.

Menurut pendapat Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010,

p252), notasi di dalam Sequence Diagram adalah sebagai berikut:

1. Actor: Merupakan pengguna yang berinteraksi secara langsung dengan Sistem.

2. Inputmessage: Merupakan pesan input dari pengguna ke dalam suatu Sistem.

3. Returned value: Merupakan pesan output dari suatu Sistem ke pengguna, hasil

dari pemrosesan input.

4. Object: Merupakan objek-objek yang berinteraksi di dalam Sequence Diagram.

5. Object lifeline: Menggambarkan urutan pesan dari atas ke bawah

Gambar 2.20 Sequence Diagram

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p253)

2.2.12Three-layer designSequence Diagram

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p329), completed

Three-layer designSequence Diagrammerupakan pengembangan dari first cut Sequence

Diagramdengan menambahkan data access layer.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

32

Gambar 2.21Three Layer Sequence Diagram

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p325)

2.2.13Statechart Diagram

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, p260)

mengungkapkan bahwa state adalah kondisi dari sebuah objek yang terjadi selama masa

hidupnya memenuhi beberapa standar, menjalankan kegiatan, atau menunggu suatu

peristiwa.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

33

Gambar 2.22Statechart Diagram

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 260)

2.2.14Package diagram

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 459) Package

diagram adalah suatu diagram tingkat tinggi yang sederhana yang memungkinkan si

perancang untuk menghubungkan kelas-kelas dengan grup yang terelasi.Diagram ini

mengilustrasikan three-design layer, yaitu view layer, domain layer, dan data access

layer dan memperlihatkan setiap lapisan sebagai paket yang terpisah.

Gambar 2.23Package diagram

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 459)

2.2.15User interface

Menurut Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D.(2010, p.530) salah satu

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-00705-SI Bab2001.pdf · pendesain Sistem berdasarkan pada kebutuhan informasi dari pemakai

34

kegiatan utama dalam perancangan Sistem adalah merancang User interface. Merancang

User interfaceyang artinya adalah merancang input dan output yang terlibat ketika

pengguna berinteraksi dengan computer untuk melaksanakan tugas.

User interface terdiri dari input dan output yang melibatkan pengguna

Sistem secara langsung. User-centered design merupakan koleksi teknik yang

meletakkan pengguna di tengah-tengah proses pengembangan User interface.

Ada tiga prinsip penting dalam user-centered design, yaitu sebagai berikut:

1. Fokus awal pada pengguna dan pekerjaan mereka.

2. Evaluasi desain untuk memasikan kegunaan.

3. Gunakan pengembangan yang berulang.

Gambar 2.24User interface

Satzinger, J.W., Jackson, R.B., & Burd, S.D. (2010, 558)