bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2008-1-00177-ka...

39
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengaruh Menurut Singarimbun dan Sofian (2006, p51), istilah pengaruh biasanya dikaitkan dengan analisa hubungan kausal (hubungan sebab- akibat), padahal hubungan antara independen dan dependen variabel tidak selalu merupakan hubungan kausal. Menurut http://www.damandiri.or.id/file/rosidahunairbab2.pdf, pengaruh adalah seni menggunakan kekhususan untuk menggerakkan atau mengubah pandangan orang lain ke suatu tujuan atau sudut pandang tertentu. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah hal yang menyebabkan orang lain mengubah cara pandangnya yang disebabkan oleh sesuatu hal. 2.1.2 Efektivitas Menurut Soekarno K. (1986:42) dalam http://www.damandiri.or.id/file/kusnanunairbab2.pdf, efektif adalah pencapaian tujuan atau hasil dikehendaki tanpa menghiraukan faktor- faktor tenaga, waktu, biaya, fikiran alat dan lain - alat yang telah

Upload: tranthuan

Post on 24-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum

2.1.1 Pengaruh

Menurut Singarimbun dan Sofian (2006, p51), istilah pengaruh

biasanya dikaitkan dengan analisa hubungan kausal (hubungan sebab-

akibat), padahal hubungan antara independen dan dependen variabel tidak

selalu merupakan hubungan kausal.

Menurut http://www.damandiri.or.id/file/rosidahunairbab2.pdf,

pengaruh adalah seni menggunakan kekhususan untuk menggerakkan

atau mengubah pandangan orang lain ke suatu tujuan atau sudut pandang

tertentu.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah

hal yang menyebabkan orang lain mengubah cara pandangnya yang

disebabkan oleh sesuatu hal.

2.1.2 Efektivitas

Menurut Soekarno K. (1986:42) dalam

http://www.damandiri.or.id/file/kusnanunairbab2.pdf, efektif adalah

pencapaian tujuan atau hasil dikehendaki tanpa menghiraukan faktor-

faktor tenaga, waktu, biaya, fikiran alat dan lain - alat yang telah

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

8

dikeluarkan/ digunakan. Hal ini berarti bahwa pengertian efektivitas yang

dipentingkan adalah semata-mata hasil atau tujuan yang dikehendaki.

Menurut Roulette (1999:1) dalam

http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2024/arifin_s.htm,

efektivitas adalah dengan melakukan hal yang benar pada saat yang tepat

untuk jangka waktu yang panjang, baik pada organisasi tersebut dan

pelanggan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas

adalah pencapaian tujuan atau hasil yang diinginkan dengan melakukan

hal yang benar pada saat yang tepat untuk jangka waktu yang panjang.

2. 1.3 Sistem Informasi

2.1.3.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2003, p8), “a system is a group of

interrelated components working together toward a common goal

by accepting inputs and producing outputs in an organized

transformation process”, sistem adalah sebuah kumpulan

komponen yang berhubungan dan saling bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan dengan menerima input (masukan) dan

memproduksi output (keluaran) di dalam sebuah proses perubahan

yang terorganisasi.

Tiga komponen utama dari sistem adalah :

1. Input, melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen

yang memasuki sistem untuk diproses. Dalam penelitian ini

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

9

input yang dimaksud di dalam CIS Help Desk adalah

pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada CIS

Help Desk untuk menginput keluhan yang terjadi pada

komputer mereka.

2. Proses, melibatkan proses transformasi yang mengubah input

menjadi output. Yang dimaksud proses disini adalah CIS Help

Desk akan menghasilkan kode tiket dari pengisian form

keluhan.

3. Output, melibatkan perpindahan elemen yang telah

diproduksi oleh proses. Output yang dimaksud adalah CIS

Help Desk menghasilkan laporan keluhan pengguna setiap

terjadi keluhan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

adalah serangkaian komponen yang saling berhubungan dan

bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.3.2 Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2004, p10), “information is processed

data that is meaningful; it usually tells the user something that

she or he did not already know”, informasi adalah data yang

telah diproses dan mengandung arti dan makna; biasanya ia

memberitahukan hal yang sebelumnya tidak diketahui oleh

pengguna.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi

ialah data yang telah diproses dan memiliki arti bagi user.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

10

2.1.3.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2003, p7), “an information system can

be any organized combination of people, hardware, software,

communications networks, and data resources that collect,

transforms, and disseminates information in an organization”,

sistem informasi merupakan suatu kombinasi yang teratur dari

orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah,

dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Weber (1999, p893), “an information system is

effective if the quality of the system and the quality of information

it produces are useful and easy to use”, sistem informasi

dikatakan efektif jika kualitas sistem dan kualitas informasi yang

dihasilkannya berguna dan mudah digunakan. Sistem yang

berkualitas antara lain :

a. Response time (online system) / tanggapan waktu sistem pada

saat online.

b. Turnaround time (batch system) / perputaran waktu pada

sistem.

c. Reliability (stability) of system / sistem yang konsisten (stabil).

d. Ease of interaction with the system / kemudahan berinteraksi

dengan sistem.

e. Usefulness of the functionality provided by the system / sistem

berfungsi sebagaimanamestinya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

11

f. Ease of learning / mudah dipelajari.

g. Quality of documentation and help facilities / dokumentasi

yang berkualitas dan adanya fasilitas bantuan.

h. Extent of integration with other systems / integrasi dengan

sistem yang lain.

Informasi yang berkualitas antara lain :

a. Authenticity (otentik)

b. Accuracy (akurasi)

c. Completeness (kelengkapan)

d. Uniqueness (keunikan)

e. Timeliness (ketepatan waktu)

f. Relevance (relevan)

g. Comprehensibility (dapat dipahami)

h. Precision (ketepatan)

i. Conciseness (keringkasan)

j. Informativeness (informatif)

Sistem yang efektif harus relevan dimana sistem yang

dibuat harus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Misalnya CIS

Help Desk dibuat untuk menyampaikan keluhan yang terjadi pada

komputer pengguna.

Sistem dikatakan informativeness jika sistem dapat

memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dimana

CIS Help Desk memiliki warning message jika melakukan

kesalahan login.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

12

Sistem yang efektif juga harus ease of learning dimana

aplikasi tersebut harus mudah dipelajari, dipahami dan digunakan.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi terdiri dari orang-orang, perangkat keras, perangkat

lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data yang berada pada

suatu organisasi.

2.1.4 Sintesis

Berdasarkan analisis teori-teori di atas, sistem informasi yang

efektif adalah yang memiliki kualitas sistem dan kualitas informasi yang

dinilai dengan menggunakan dimensi – dimensi : (1) relevance, (2)

informativeness dan (3) ease of learning dengan indikator-indikator : (1)

tujuan, (2) input, (3) proses, (4) output, (5) sesuai, (6) informatif dan (7)

mudah dipelajari.

2.1.5 Konstruk

Berdasarkan sintesis teori-teori di atas, sistem informasi yang

efektif adalah yang memiliki kualitas sistem dan kualitas informasi pada

CIS Help Desk yang dinilai dengan menggunakan dimensi – dimensi : (1)

relevance, (2) informativeness dan (3) ease of learning dengan indikator-

indikator : (1) tujuan, (2) input, (3) proses, (4) output, (5) sesuai, (6)

informatif dan (7) mudah dipelajari.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

13

2.1.6 Kinerja

Menuruthttp://www.fiskal.depkeu.go.id/webbkf/kajian%5Cyayan-

4.pdf, kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap

perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari

kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber

dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk

memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam

mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar

membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan.

Menurut Soekarno K. (1986:42) dalam

http://www.damandiri.or.id/file/kusnanunairbab2.pdf , kinerja adalah

suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan cara tertentu untuk

mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2000, h67), kinerja

karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Kinerja pengguna dalam kaitan dengan efektivitas CIS Help Desk

dikatakan berkualitas dalam pekerjaan jika pengguna dapat

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan berpedoman pada prosedur

yang telah ditetapkan.

Pengetahuan yang dimiliki oleh karyawan dapat digunakan untuk

mengukur kinerja yang dapat dilihat dari karyawan dapat menerapkan

hasil pelatihan (training) di dalam pekerjaannya.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

14

Seorang karyawan harus memiliki tanggung jawab di dalam

pekerjaannya dimana mereka tidak pernah menunda-nunda pekerjaan

yang ditugaskan kepadanya.

Seorang karyawan dikatakan memiliki kinerja yang baik jika ia

mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan dalam waktu yang telah

ditentukan.

Seorang karyawan dikatakan memiliki produktivitas jika dia dapat

meningkatkan hasil kerjanya dengan adanya bantuan dari penggunaan

CIS Help Desk.

2.1.7 Pengguna / End-User

Menurut O’Brien (2005, p11), end users are people who use an

information system or the information is produces.Yang artinya pengguna

akhir adalah orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi

yang dihasilkan oleh sistem.

Menurut McLeod (2004,p87), end users is synonymous with user;

he or she uses the end product of a computer-based systems. Yang artinya

pengguna akhir adalah sama dengan pengguna; dia menggunakan produk

akhir dari sistem berbasis komputer.

Jadi pengguna akhir atau end user adalah orang yang

menggunakan sistem informasi yang disediakan perusahaan dan orang

tersebut menggunakan produk akhir dari sistem yang berbasis komputer,

yaitu informasi.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

15

2.1.8 Sintesis

Berdasarkan analisis teori-teori di atas, kinerja adalah hasil kerja

yang dicapai oleh karyawan yang dinilai dengan menggunakan indikator-

indikator : (1) kualitas pekerjaan, (2) pengetahuan, (3) tanggung jawab,

dan (4) waktu penyelesaian tugas dan (5) produktivitas.

2.1.9 Konstruk

Berdasarkan sintesis teori-teori di atas, kinerja pengguna adalah

hasil kerja yang dicapai oleh pengguna CIS Help Desk pada PT. Philips

Indonesia yang dinilai dengan menggunakan indikator-indikator : (1)

kualitas pekerjaan, (2) pengetahuan, (3) tanggung jawab, dan (4) waktu

penyelesaian tugas dan (5) produktivitas.

2.1.10 Penelitian

2.1.10.1 Pengertian Penelitian

Menurut Sugiyono (2006, h3), secara umum metode

penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu

rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan

penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,

sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-

cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia,

sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

16

yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam

penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang

bersifat logis.

Menurut Sukandarrumidi (2004, h11), penelitian adalah

suatu kegiatan yang dilaksanakan dengan suatu sistematis,

metode ilmiah dengan tujuan untuk memperoleh sesuatu yang

baru atau asli dalam usaha memecahkan suatu masalah yang

setiap saat dapat timbul di masyarakat.

Kesimpulannya, penelitian adalah kegiatan yang bertujuan

untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai

suatu hal, atau memcahkan suatu masalah yang timbul, yang

dilakukan dengan cara-cara yang sistematis dan ilmiah.

2.1.10.2 Jenis-jenis Penelitian

Menurut Sukandarrumidi (2004, h112-116), penelitian

dapat dibedakan antara lain:

1. Berdasarkan atas pemakaian hasil

a. Penelitian Dasar (BasicResearch)

1. Pola pikir bertolak dari ilmu dasar yaitu ilmu alam, budaya

dan kimia.

2. Berusaha untuk menemukan konsep-konsep ilmu yang baru.

3. Hasilnya belum dapat diaplikasikan secara langsung di

masyarakat.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

17

Contoh :

- Kandungan zeolit pada abu sekam padi.

- Kandungan unsur kimia sarang burung walet.

- Pengaruh kebutaan terhadap perkembangan anak.

b. Penelitian Terapan.

1. Merupakan aplikasi penelitian dasar.

2. Pola pikir bertolak dari ilmu harapan.

3. Hasilnya dapat diaplikasikan secara langsung di masyarakat.

Contoh :

- Pembuatan air acu dari air limbah AC.

- Pembuatan diatomea untuk bata ringan.

- Pembuatan asam humat dari batubara.

2. Berdasarkan atas data yang dikumpulkan.

a. Penelitian kuantitatif

1. Data yang dikumpulkan dinyatakan dalam bentuk nilai

absolut.

2. Pada umumnya dilakukan pada penelitian rekayasa.

3. Hasilnya bersifat lebih obyektif.

Contoh :

- Penelitian kuat baja pasca bakar.

- Evaluasi nilai ambang batas polutan di daerah permukiman.

- Kelenturan beton berserat.

b. Penelitian kualitatif

1. Data yang dikumpulkan dinyatakan dalam bentuk relatif.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

18

2. Pada umumnya dilakukan pada penelitian sosial.

3. Hasilnya bersifat obyektif, berlaku sesaat dan setempat.

Contoh :

- Evaluasi jam belajar masyarakat.

- Frekuensi unjuk rasa pasca reformasi

- Tingkat pendidikan di daerah marginal.

3. Berdasarkan atas pengelompokkan ilmu.

a. Penelitian ilmu-ilmu sosial

1. Data ditekankan pada pola tata hubungan masyarakat.

2.Kejadian lebih bersifat situsional dan dinamis.

3. Hasil penelitian dapat digeneralisir sejauh variabelnya sama.

Contoh :

- Budaya masyarakat migran.

- Persepsi masyarakat adaptasi terhadap modernisasi.

- Pola hidup masyarakat di Yogyakarta.

b. Penelitian ilmu-ilmu eksakta

1. Data diutamakan dari hasil eksperimen.

2. Hasilnya dapat dites kapan saja.

3. Generalisasi hasil dapat dilakukan sejauh variabelnya sama.

Contoh :

- Daya tembus sinar laser.

- Pengaruh mercury terhadap kinerja syaraf.

- Komposisi unsur kimia meteorit Wonotirto.

4. Berdasarkan atas tingkatannya

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

19

a. Penelitian Penjajagan (exploratory)

1.Tujuannya untuk mengenal atau memperoleh pandangan

baru tentang suatu gejala.

2. Dapat merumuskan masalah penelitian dengan lebih tepat.

3. Dapat merumuskan hipotesis.

Contoh :

- Pencarian minyak bumi di lepas pantai.

- Daya tembus sinar Rontgen.

- Potensi sumber daya alam pulau Seribu.

b. Penelitian Penjelasan (explanatory)

1. Untuk menguji hubungan sebab-akibat.

2. Terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel

terikat.

3. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak

simetrik yang diartikan penyebabnya ada terlebih dahulu baru

terjadi akibat.

Contoh :

- Kelelahan konstruksi baja pasca kebakaran.

- Pengaruh gagal ginjal.

- Berbagai alternatif pencegahan banjir.

c. Penelitian Deskriptif

1. Bertujuan menggambarkan lebih teliti ciri-ciri sesuatu.

2. Menentukan frekuensi terjadinya sesuatu.

3. Prosedur penelitian harus mengikuti ketentuan-ketentuan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

20

yang baku.

Contoh :

- Ciri-ciri fisik manusia purba.

- Identifikasi masalah kenakalan remaja.

- Sifat optik kuarsa sintetis.

5. Berdasarkan atas jumlah bidang ilmu

a. Penelitian monodisiplin

1. Dilakukan secara mendalam pada suatu obyek tertentu.

2. Pengembangan ilmu mengarah ke vertikal sedangkan

pengembangan ke arah lateral sudah mulai ditinggalkan.

3. Keterkaitan dengan bidang ilmu lain tidak terlihat nyata.

Contoh :

- Budidaya udang galah air tawar.

- Kesenian kuda lumping.

- Adat masyarakat Betawi.

b. Penelitian multidisiplin / interdisiplin

1. Melibatkan berbagai kepakaran ilmu.

2. Penelitian bersifat multisektoral.

3. Bertujuan menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat

secara holistik.

Contoh :

- Evaluasi pembangunan selama Pelita IV.

- Gejala menurunnya persatuan dan kesatuan bangsa.

- Budaya bohong merambah di kalangan atas.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

21

6. Berdasarkan atas jumlah peneliti

a. Penelitian Mandiri

1. Berarah pada pendalaman disiplin ilmu.

2. Ruang lingkup penelitian terbatas.

3. Kegiatan analisis, pembahasan dan penyimpulan dilakukan

oleh seorang peneliti.

Contoh :

- Evaluasi curah hujan tahunan.

- Vaksinasi ternak pada usia produktif.

- Budidaya burung walet.

b. Penelitian Kelompok

1. Mengarah pada penelitian multidisiplin.

2. Salah satu anggota peneliti bertindak sebagai penanggung

jawab.

3. Berusaha mengambil kesimpulan secara holistik.

Contoh :

- Penelitian Daerah Aliran Sungai Serayu.

- Konflik sosial di daerah pedesaan.

- Dampak pembajakan kaset.

2.1.10.3 Tujuan Penelitian

Menurut Sukandarrumidi (2004, h117), tujuan penelitian dapat berupa :

1. Peneliti ingin mendapatkan sesuatu yang baru.

2. Peneliti ingin mengembangkan sesuatu yang sudah ada dengan

peningkatan atau melakukan modifikasi.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

22

3. Peneliti ingin membuktikan kebenaran dari suatu teori atau hasil

penelitian yang lain.

2.2 Teori-Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

2.2.1 Statistik

2.2.1.1 Pengertian Statistik

Menurut Santosa dan Ashari (2005, h1), sebagai cabang

ilmu pengetahuan, statistik adalah pengetahuan tentang

pengumpulan, pengelompokkan, penyajian, analisis dan

interpretasi data untuk membantu pengambilan keputusan yang

lebih efektif.

Menurut Nurgiyantoro, Gunawan dan Marzuki (2004, h2),

statistik yaitu alat untuk menggarap dan menafsirkan data secara

bertanggung jawab, sehingga kesimpulan dan atau keputusan

yang dibuat, yang mungkin sekali mempunyai dampak yang tidak

kecil, juga merupakan kesimpulan dan keputusan yang dapat

dipertanggungjawabkan.

Jadi dapat disimpulkan, statistik adalah alat pengolah data

angka untuk membantu pengambilan keputusan yang lebih efektif

dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.2.1.2 Jenis Statistik

Dalam buku Santosa dan Ashari (2005,h2), berdasarkan

kegunaan dan teknik yang digunakan, statistik terbagi menjadi

dua jenis yaitu :

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

23

1. Statistik Deskriptif adalah bidang statistik yang berhubungan

dengan metode pengelompokan, peringkasan, dan penyajian

data dalam cara yang lebih informatif. Teknik-teknik umum

yang digunakan adalah analisis deskriptif yang meliputi rata-

rata, median, modus, dan varians.

2. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang berhubungan

dengan analisis data untuk penarikan kesimpulan atas data.

Teknik-teknik umum yang dipakai meliputi uji hipotesis,

analisis varians, teknik regresi dan korelasi.

2.2.2 Jenis-Jenis Skala

2.2.2.1 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2006, h133), skala pengukuran

merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam

pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Menurut Umar (2007, h43), skala pengukuran terdiri atas

empat macam, yaitu :

1. Skala Nominal

Skala nominal adalah skala yang paling sederhana dimana

angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak

menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori

lainnya tetapi hanya sekadar kode maupun label.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

24

2. Skala Ordinal

Skala ini mengurutkan data dari tingkat yang paling rendah

ke tingkat yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang

tidak harus sama.

3. Skala Interval

Skala ini mengurutkan objek berdasarkan suatu atribut

yang memberikan informasi tentang interval antara satu objek

dengan objek lainnya adalah sama.

4. Skala Rasio

Skala ini mencakup ketiga skala yang disebutkan di atas

ditambah dengan sifat lain, yaitu ukuran ini mempunyai nilai nol

yang sama dan dapat diperbandingkan. Karena adanya titik nol

inilah maka ukuran rasio dapat dibuat perkalian maupun

pembagian. Angka pada skala ini merupakan ukuran yang

sebenarnya dari data kuantitatif.

2.2.2.2 Skala Sikap

Menurut Sugiyono (2006, h134-141), skala sikap yang

dapat digunakan dalam penelitian antara lain :

1. Skala Likert

Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam

penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik

oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

25

2. Skala Guttman

Skala pengukuran tipe ini akan didapat jawaban yang

tegas, yaitu ”ya-tidak”; ”benar-salah”; ”pernah-tidak pernah”;

”positif-negatif” dan lain-lain.

3. Semantic Defferensial

Skala pengukuran yang berbentuk semantic defferensial

dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk

mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun

checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang

jawaban ”sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis dan

jawaban yang ”sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau

sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval dan

biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik

tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

4. Rating Scale

Dari ketiga skala pengukuran seperti yang telah

dikemukakan, data yang diperoleh semuanya adalah data

kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating

scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian

ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Dan menurut Sugiyono, keempat jenis skala tersebut bila

digunakan dalam pengukuran, akan mendapatkan data interval atau rasio.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

26

2.2.3 Variabel

Menurut Sugiyono (Umar, 2007, h47), variabel merupakan suatu

atribut dari sekelompok objek yang diteliti yang mempunyai variasi

antara satu dengan yang lain dalam kelompok tersebut.

Variabel mempunyai bermacam-macam bentuk menurut

hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu :

1. Variabel independen, yaitu variabel yang menjadi sebab

terjadinya/terpengaruhnya variabel dependen.

2. Variabel dependen, yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh

variabel independen.

3. Variabel moderator, yaitu variabel yang memperkuat atau

memperlemah hubungan antara variabel dependen dan independen.

4. Variabel intervening, seperti variabel moderator, tetapi nilainya tidak

dapat diukur, seperti kecewa, gembira, sakit hati.

5. Variabel kontrol, yaitu variabel yang dikendalikan peneliti.

2.2.4 Populasi

Dalam buku Sugiyono (2006, h117), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi

juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar

jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi

seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek/objek itu.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

27

2.2.5 Sampel

2.2.5.1 Pengertian Sampel

Menurut Sugiyono (2006, h118), sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari

sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk

populasi.Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-

betul representatif.

2.2.5.2 Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2006, h119), teknik pengambilan

sampel dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Probability sampling

Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)

populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik sampel ini meliputi :

a. Simple Random Sampling

Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

28

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai

anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara

proposional.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sample,

bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

d. Cluster Sampling (Area Sampling)

Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan

sample bila objek yang akan diteliti atau sumber data

sangat luas, misalnya penduduk dari suatu Negara,

propinsi atau kabupaten.

2. Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel.

Teknik sampel ini meliputi :

a. Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi

nomor urut.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

29

b. Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menetukan

sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu

sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

c. Sampling Insidental

Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan / incidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang

kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu.

e. Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sampel.

f. Snowball Sampling

Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel

yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

2.2.5.3 Ukuran Sampel

Menurut Umar (2007, h77), untuk menentukan ukuran

sampel dari suatu populasi, terdapat bermacam-macam cara yang

dikemukakan para ahli, antara lain :

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

30

1. Pendapat Slovin

n = N 1 + N e²

di mana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan,

misalnya 2% atau 5%.

Pemakaian rumus di atas mempunyai asumsi bahwa populasi

berdistribusi normal.

2. Pendapat Gay

Dia menyatakan bahwa ukuran minimum sampel yang

dapat diterima berdasarkan pada desain penelitian yang

digunakan, yaitu :

- Metode deskriptif, minimal 10% populasi.

Untuk populasi relatif kecil minimal 20% populasi.

- Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subjek.

- Metode ex post facto, minimal 15 subjek per kelompok.

- Metode eksperimental, minimal 15 subjek per kelompok.

3. Pendapat Kracjie

Kracjie juga membuat suatu daftar seperti Slovin, hanya

untuk α sebesar 5% dan jumlah populasi N mulai dari sebesar 10

sampai 100.000. Bersdasarkan N dan α tersebut dohasilkan besar

sampelnya.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

31

4. Pendapat Harry King

Harry King dalam menghitung jumlah sampel

menggunakan nomogram dan jumlah populasi maksimum 2000

dengan α bervariasi sampai 15%.

5. Cara Interval Taksiran

Jika ukuran populasi realtif sangat besar, misalnya di atas

100.000, kita tidak bisa menggunakan tabel. Ada rumus yang

dapat dipakai, yang pertama dalam rangka menaksir parameter μ

dan parameter P.

2.2.6 Data

2.2.6.1 Pengertian Data

Menurut Hasan (2004, h19) data adalah keterangan –

keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang

diketahui atau yang dianggap atau anggapan atau suatu fakta

yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain – lain.

Menurut Kountur (2006, h6) data adalah sesuatu yang

dimiliki oleh anggota dari populasi yang dapat diukur.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa data

merupakan bahan – bahan dari informasi.

2.2.6.2 Jenis – jenis Data

Menurut Kountur (2006, h7) ada dua jenis data

berdasarkan bilangan pengukurannya, yaitu :

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

32

1. Data diskrit

Adalah data yang pengukurannya tidak memiliki bilangan

desimal.

2. Data kontinus

Adalah data yang pengukurannya memiliki bilangan

desimal.

Menurut Hasan (2004, h20) berdasarkan sifatnya, data

dibedakan atas dua, yaitu :

1. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas disimpulkan bahwa

data berdasarkan bilangan pengukurannya terbagi jadi: data diskrit

dan data kontinus, berdasarkan sifatnya dibagi jadi data kualitatif

dan data kuantitatif.

2.2.6.3 Metode Pengumpulan Data

Ada beberapa metode pengumpulan data antara lain:

1. Observasi

Menurut Sukandarrumidi (2004, h69), observasi

adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu objek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

33

2. Wawancara

Menurut Sukandarrumidi (2004, h88), wawancara

atau interview adalah suatu proses tanya jawab lisan,

dalam mana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik,

yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar

dengan telinga sendiri dari suaranya. Fungsi wawancara

adalah:

a. Sebagai metode primer apabila berfungsi sebagai metode

utama dalam pengumpulan data.

b. Sebagai metode pelengkap apabila dipergunakan untuk

mendapatkan informasi yang belum dapat diperoleh

dengan metode lain.

c. Sebagai kriterium (pengukur) apabila dipergunakan untuk

meyakinkan/mengukur suatu kebenaran informasi.

3. Kuesioner/Angket

Menurut Nasution (2006, h128), angket atau questionnaire

adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk

diisi dan dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah

pengawasan peneliti. Jenis-jenis angket menurut sifat jawaban

terdiri dari:

a. Angket Tertutup

Terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban

tertentu sebagai pilihan. Responden mencek jawaban yang paling

sesuai dengan pendiriannya.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

34

b. Angket Terbuka

Angket ini memberikan kesempatan penuh memberi jawaban

menurut apa yang dirasa perlu oleh responden.

c. Kombinasi Angket Terbuka dan Angket Tertutup

Di samping angket yang tertutup yang mempunyai sejumlah

jawaban ditambah alternatif terbuka yang memberi kesempatan

kepada responden memberi jawaban di samping atau di luar

jawaban yang tesedia.

Menurut Umar (2007, h49), kuesioner merupakan suatu

pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar

pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan

memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.

2.2.6.4 Metode Pengolahan Data

Ada beberapa cara pengolahan data antara lain :

1. Manual

Menurut Supranto (2000, h25), pengolahan data

secara manual umumnya dilakukan untuk jumalah

observasi yang tidak terlalu banyak. Pengolahan secara

manual biasanya memerlukan waktu yang sangat lama,

karena harus meneliti satu per satu dari setiap observasi.

2. Microsoft Excel 2003

Menurut Firmansyah (2005, h9), Microsoft Excel

2003 adalah suatu program aplikasi yang digunakan untuk

mengadakan perhitungan data angka, membuat dan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

35

menganalisa data, membuat grafik dan lain-lain. Excel

2003 adalah pengembangan dari program sebelumnya

yaitu Microsoft Excel XP atau 2002.

3. Statistical Package for Social Science (SPSS)

Menurut Wahyono (2006, h1), SPSS atau Statistical

Package for Sosial Science, merupakan sebuah program

aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup

tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis

dengan cara pengoperasian yang cukup sederhana

sehingga mudah untuk dipahami. Aplikasi tersebut

merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang

banyak digunakan seiring dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi di mana banyak institusi yang

menginginkan adanya penelitian di berbagai bidang

(penelitian yang banyak berhubungan dengan data-data

yang akan diolah menggunakan suatu metode analisis

statistik).

2.2.7 Validitas

Menurut Nasution (2006, h74), suatu alat pengukur dikatakan

valid, jika alat itu mengukur apa yang harus diukur oleh alat itu. Meter

itu dikatakan valid karena memang mengukur jarak. Demikian pula

timbangan valid karena mengukur berat. Bila timbangan tidak mengukur

berat tetapi hal yang lain, timbangan itu tidak valid untuk itu.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

36

Menurut Sugiyono (2006, h363), validitas merupakan derajat

ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya

yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid

adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh

peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

2.2.8 Reliabilitas

Menurut Stainback (Sugiyono, 2006, h364),“reliability is often

defined as the consistency and stability of data or findings. From a

positivistic perpective, reliability typically is considered to be

synonymous with the consistenvy of data procuced by observations made

by different researchers (e.g interrater reliability), by the same

researcher at different times (e.g test retest), or by splitting a data set in

two parts (split half)”.

Yang artinya reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan

stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif),

suatu data dinyatakan reliabel apabaila dua atau lebih peneliti dalam

obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data

bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Menurut Nasution (2006, h77), suatu alat pengukur dikatakan

reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala dalam waktu yang

berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang

reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

37

2.2.9 Uji Normalitas

Menurut Santosa dan Ashari (2005, h231), pengujian normalitas

adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan

pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik

parametrik. Distribusi normal data dengan bentuk distribusi normal di

mana data memusat pada nilai rata-rata dan median.

Menurut Sudjana ( 2005, h466 ), metode statistika untuk

pengujian kenormalan dikenal dengan nama uji Lilliefors.

2.2.10 Uji Homogenitas Varians Populasi

Menurut Sudjana (2005, h261), menguji homogenitas varians

populasi adalah untuk menguji kesamaan beberapa buah rata-rata

populasi yang mempunyai varians yang homogen, yaitu σ1² = σ2² = … =

σk².

Menurut Sudjana (2005, h 261), ada beberapa metoda yang telah

ditemukan untuk melakukan pengujian ini, salah satunya dikenal dengan

nama uji Bartlett.

Menurut Umar (2007, h155), uji homogenitas Chi Kuadrat ini kita

akan membandingkan apakah dua populasi yang diwakili oleh dua

sampel yang diambil secara acak adalah homogen atau heterogen setelah

diberi suatu perlakuan tertentu.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

38

2.2.11 Uji Linearitas

Menurut Santoso (2006, h244), asumsi terakhir dari analisis

regresi adalah asumsi linearitas. Asumsi ini menyatakan bahwa untuk

setiap persamaan regresi linear, hubungan antara variabel independen dan

dependen harus linear.

Menurut Sudjana (2005, h), menguji kelinearan regresi yakni

menguji apakah model linier yang telah diambil itu betul-betul cocok

dengan keadaannya ataukah tidak. Dikatakan juga bahwa akan ada

perbedaan antara hasil pengamatan Y dan hasil ŷ yang diperoleh dari

model linear. Perbedaan yang dimaksud dimisalkan terjadi karena

kekeliruan yang dinyatakan oleh e. Kekeliruan yang terjadi perlu dinilai

dan satu-satunya cara untuk mendapatkannya ialah dengan jalan

melakukan ulangan terhadap variabel X.

2.2.12 Uji F

Menurut Hasan (2004,h105), prosedur uji statistik F adalah

sebagai berikut :

1) Menentukan formulasi hipotesis

H0 : Tidak ada pengaruh X terhadap Y

H1 : Ada pengaruh X terhadap Y

2) Menentukan taraf nyata (α) dan F tabel

• Taraf nyata yang digunakan biasanya 5% (0,05) atau 1% (0,01)

• Nilai F tabel memiliki derajat bebas (db), v1 = 1 ; v2 = n – 2

Fα;(v1)(v2) = …

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

39

3) Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima (H1 ditolak) apabila F0 < Fα;(v1)(v2)

H0 ditolak (H1 diterima) apabila F0 > Fα;(v1)(v2)

4) Menentukan nilai uji statistik (nilai F0)

F0 = b² x Σ (X – X)² Se²

5) Membuat kesimpulan

Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.

2.2.13 Rumus Korelasi (r) Product-Moment Pearson

Menurut Supranto (2002, h152), kuat tidaknya hubungan antara

X dan Y apabila dinyatakan dengan fungsi linear (paling tidak

mendekati), diukur dengan suatu nilai yang disebut Koefisien Korelasi.

Sedangkan menurut Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki (2004,

h130), uji hubungan lewat teknik statistik korelasi dapat dilakukan

terhadap bermacam data, baik data yang berskala interval, ordinal,

maupun nominal. Korelasi yang dipergunakan untuk uji hubungan antar

sesama data interval adalah korelasi (r) product-moment dari Pearson

(Pearson product-moment correlation). Dan masih menurut

Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, jika koefisien korelasi (r) yang

diperoleh > daripada koefisien di tabel nilai-nilai kritis r, yaitu pada taraf

signifikansi 5% atau 1%, instrumen tes yang diujicobakan tersebut dapat

dinyatakan valid. Rumus untuk menghitung nilai koefisien korelasi (r)

adalah:

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

40

r = N∑XiY - (∑Xi)(∑Y)

√(N∑Xi² - (∑Xi)²)(N∑Y² - (∑Y)²)

r = korelasi Pearson

N = Jumlah Frekuensi/responden

Xi = variabel X ke-i

Y = variabel Y

2.2.14 Rumus Alpha Cronbach

Menurut Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki (2004, h349),

untuk mengukur reliabilitas dapat digunakan rumus Alpha Cronbach.

Reliabilitas Alpha Cronbach dapat dipergunakan baik untuk instrumen

yang jawabannya berskala maupun, jika dikehendaki, yang bersifat

dikhotomis. Jawaban yang bersifat dikhotomis hanya mengenal dua

jawaban, yaitu benar (1) dan salah (0).

Rumus Alpha Cronbach yang dipergunakan adalah :

k ∑σi2

r = --------- ( 1 - --------- ) k-1 σ2

r : koefisien reliabilitas yang dicari

k : jumlah butir pertanyaan

σi² : varians butir pertanyaan ke-i

σ² : varians skor total

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

41

Untuk mencari nilai varians (σi²) tiap butir pertanyaan dapat

menggunakan rumus berikut ini:

σi² : varians butir pertanyaan ke-i

∑Xi : jumlah skor jawaban subyek untuk butir pertanyaan ke-i

N : jumlah responden yang diuji

Menurut Santoso (2006, h134), dasar pengambilan keputusan

dalam Alpha Cronbach adalah:

a. Jika α positif dan α > 0,7, butir atau variabel tersebut reliabel.

b. Jika α positif tetapi α < 0,7, butir atau variabel tersebut tidak

reliabel.

Banyak pendapat menyatakan bahwa angka α (disebut Alpha

Cronbach) minimal adalah 0,7 untuk menyatakan bahwa pertanyaan

dapat dikatakan reliabel.

2.2.15 Mean

Menurut Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki (2004, h62), mean

atau rata-rata hitung dapat dihitung berdasarkan tiga cara tergantung

keadaan data, yaitu (a) data mentah yang belum disusun ke dalam ke

dalam bentuk distribusi frekuensi, (b) data yang disusun ke dalam bentuk

∑Xi2 - ( ∑Xi )2

σi2 = --------- N

N-1

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

42

distribusi tunggal, dan (c) data yang disusun ke dalam bentuk distribusi

bergolong. Rumus untuk perhitungan rata-rata hitung dari data mentah

adalah :

Χ = ΣX

n

Χ : Rata-rata hitung yang dicari

ΣX : Jumlah skor

N : Jumlah subjek

2.2.16 Median

Menurut Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki (2004, h68),

median (Md) adalah angka yang terletak di tengah-tengah dari sebuah

distribusi frekuensi. Median akan membelah jumlah skor menjadi dua

bagian yang sama banyaknya, yaitu separuh skor berada di atas median

dan separuh yang lain berada di bawah median.. Karena selalu

merupakan bilangan yang letaknya di tengah-tengah dari keseluruhan

jumlah skor, median sering juga disebut sebagai rata-rata posisi.

2.2.17 Modus

Menurut Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki (2004, h71),

modus adalah skor yang mempunyai frekuensi paling banyak di antara

skor-skor yang lain dari hasil sebuah pengukuran.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

43

2.2.18 Panjang Kelas Interval

Menurut Sudjana (2005, h46), panjang kelas interval adalah

selisih positif antara tiap dua ujung bawah berurutan. Rumus yang

digunakan untuk menghitung panjang kelas interval adalah :

p = rentang

banyak kelas

2.2.19 Varian

Menurut Kountur (2005, h71), varian adalah ukuran variasi yang

menunjukkan seberapa jauh data tersebar dari mean (rata-ratanya).

Semakin bervariasi data tersebut, berarti semakin jauh data tersebut

tersebar di sekitar rata-ratanya, dalam hal ini mean-nya.Rumus

perhitungan varian adalah :

s² : varian dari sampel

ΣX : Jumlah skor jawaban subjek

n : Jumlah subjek sampel

∑X2 - ( ∑X )2

s² = -------- n

n-1

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

44

2.3 Kerangka Pikir

Dalam membuat suatu sistem informasi, kita harus memperhatikan

kualitas sistem dan kualitas informasinya. Dengan memperhatikan hal – hal

tersebut, diharapkan akan tercapai efektivitas sistem. Sistem dikatakan

berkualitas jika sistem itu mudah untuk dipelajari (ease of learning). Informasi

yang berkualitas adalah yang relevan (relevance) dan menyediakan informasi

yang dibutuhkan oleh pengguna (informativeness). Sistem yang efektif juga

mempunyai komponen-komponen input, proses dan output yang saling

berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem yang efektif

akan mempengaruhi kinerja pengguna di dalam melakukan pekerjaannya dan

juga akan mempengaruhi organisasi itu secara keseluruhan.

Kinerja pengguna dapat diukur dari kualitas pekerjaan, pengetahuan yang

dimiliki, tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, waktu penyelesaian

tugas dan produktivitas kerjanya.

Berdasarkan penjabaran di atas terdapat keterkaitan antara Efektivitas

CIS Help Desk dengan Kinerja Pengguna. Dimana semakin tinggi Efektivitas

CIS Help Desk yang diterapkan, maka akan berpengaruh terhadap kinerja

pengguna pada perusahaan tersebut. Oleh karena itu diduga terdapat hubungan

antara Efektivitas CIS Help Desk dengan Kinerja Pengguna pada PT. Philips

Indonesia.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2008-1-00177-KA BAB 2.pdf · pengguna menggunakan form keluhan yang tersedia pada ... input, (3)

45

2.4 Hipotesis

Menurut Kountur (2005, h111), hipotesis merupakan jawaban sementara

atau dugaan jawaban dari suatu permasalahan.

Hipotesis pada umumnya dinyatakan dalam bentuk :

• Hipotesis nol adalah pernyataan hipotesis yang menunjukkan tidak ada

perubahan.

• Hipotesis alternatif adalah pernyataan hipotesis yang menunjukkan hasil

yang diharapkan.

Contoh :

Ho : Tidak ada perbedaan tingkat kemudahan stress antara pria dan

wanita

H1 : Pria lebih mudah stress dibanding wanita

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, pernyataan hipotesis

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: “ Terdapat pengaruh antara

Efektivitas CIS Help Desk terhadap Kinerja Pengguna“.