bab 2 landasan teori 2.1 teori–teori umum 2.1.1...

34
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai pembuatan KTP secara online, maka akan dijelaskan terlebih dahulu teori-teori umum mengenai internet dan istilah-istilah umum lainnya dari berbagai sumber yang merupakan landasan dalam pembuatan aplikasi untuk membuat KTP secara online. 2.1.1 Internet Internet adalah kependekan dari perkataan inter-network. Pengertian dari internet adalah lingkungan jaringan global yang menghubungkan mayoritas orang banyak yang menggunakan komputer. (Turban, 2002, p3) Sumber lainnya juga menyebutkan pengertian internet adalah jaringan yang menghubungkan berjuta-juta pengguna komputer dari seluruh dunia dengan seperangkat protokol standar yang memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu dengan yang lainnya. (Feit, 1997, p13-14) Dan ada pula yang menyebutkan bahwa internet merupakan sebuah sistem komputer umum yang menggunakan TCP/IP (Transmission Control Panel/Internet Protocol) sebagai protokol komunikasi pertukaran paket (Packet Switching Comunication Protocol ). TCP/IP dalam jaringan internet merupakan protokol yang sangat penting, karena melalui protokol TCP/IP inilah komputer yang berada dalam sebuah jaringan internet dapat saling berkomunikasi. (Andi, 2006, p15)

Upload: duongtuong

Post on 09-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori–teori Umum

Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai pembuatan KTP secara

online, maka akan dijelaskan terlebih dahulu teori-teori umum mengenai internet

dan istilah-istilah umum lainnya dari berbagai sumber yang merupakan landasan

dalam pembuatan aplikasi untuk membuat KTP secara online.

2.1.1 Internet

Internet adalah kependekan dari perkataan inter-network. Pengertian dari

internet adalah lingkungan jaringan global yang menghubungkan mayoritas

orang banyak yang menggunakan komputer. (Turban, 2002, p3)

Sumber lainnya juga menyebutkan pengertian internet adalah jaringan

yang menghubungkan berjuta-juta pengguna komputer dari seluruh dunia dengan

seperangkat protokol standar yang memungkinkan komputer untuk

berkomunikasi satu dengan yang lainnya. (Feit, 1997, p13-14)

Dan ada pula yang menyebutkan bahwa internet merupakan sebuah

sistem komputer umum yang menggunakan TCP/IP (Transmission Control

Panel/Internet Protocol) sebagai protokol komunikasi pertukaran paket (Packet

Switching Comunication Protocol ). TCP/IP dalam jaringan internet merupakan

protokol yang sangat penting, karena melalui protokol TCP/IP inilah komputer

yang berada dalam sebuah jaringan internet dapat saling berkomunikasi. (Andi,

2006, p15)

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

11

Dari beberapa pengertian internet di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

internet adalah merupakan suatu jaringan komunikasi digital global yang dapat

menembus batas geografis dan menghubungkan banyak komputer di berbagai

negara dengan menggunakan suatu bahasa atau protokol standar yang dikenal

dengan nama TCP/IP.

2.1.2 TCP/IP (Transmission Control Panel / Internet Protocol)

Internet akan terbentuk bila ada kesepakatan sekumpulan besar jaringan

komputer untuk berbicara dengan bahasa yang sama. Untuk menunjang hal

tersebut ditetapkanlah TCP/IP sebagai bahasa yang ditetapkan untuk digunakan.

TCP/IP merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data

komputer di internet. Dengan adanya protokol ini maka perbedaan jenis

komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

diterima oleh kalangan luas dan telah menjadi standart de facto jaringan

komputer karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Standar protokol TCP/IP dalam bentuk request for comment

(RFC) dapat diambil oleh siapa saja tanpa biaya.

b. TCP/IP dikembangkan tanpa tergantung pada perangkat keras

maupun sistem operasi apapun.

c. TCP/IP memiliki fasilitas routing yang memungkinkan sehingga

dapat diterapkan pada internetwork.

d. Pengembangan TCP/IP dilakukan secara konsesus dan tidak

tergantung pada suatu vendor tertentu.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

12

2.1.3 Fasilitas – fasilitas yang ada pada internet

2.1.3.1 World Wide Web (WWW)

World Wide Web merupakan suatu sistem yang terhubung dengan server-

server di internet terutama yang mendukung dokumen-dokumen dalam format

multimedia seperti teks, suara, foto, dan video. Web merupakan bagian yang

paling banyak dikenal dari internet (Brian K, 2005, p35)

WWW merupakan suatu kumpulan informasi pada beberapa server

komputer yang terhubung satu sama lain dalam jaringan internet. Informasi-

informasi dalam web memiliki banyak link yang menghubungkan informasi

yang satu ke informasi lain di dalam jaringan internet. Link ini memiliki suatu

tanda khusus, yang biasanya dinyatakan dalam teks berwarna biru dan digaris

bawahi atau dalam bentuk icon maupun gambar yang dikelilingi oleh suatu

kotak ( border). (Kamarga, 2002, p13)

2.1.3.2 Browser

Browser adalah suatu program atau perangkat lunak yang berfungsi untuk

menghubungkan suatu komputer untuk mengakses internet. Browser disebut juga

web client sejak mereka menerima informasi dari sebuah server.

2.1.3.3 Electronic Mail (e-mail)

Merupakan surat elektronik yang dikirim melalui internet. Melalui

fasilitas ini dapat dilakukan pertukaran informasi dimana pengirim dan penerima

bisa berasal dari berbagai bagian dunia. Selain itu, proses pengirimannya juga

sangat cepat dan dapat mengirimkan file secara attachment juga.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

13

2.1.3.4 HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

Protokol yang membuat browser dapat membaca data dari internet.

HTTP adalah protokol tambahan yang mendukung fungsi dari TCP/IP. Beberapa

protokol ini adalah File Transfer Protokol (FTP), Simple Mail Transfer Protocol

(SMTP), dan HTTP. Protokol HTTP digunakan oleh World Wide Web untuk

transfer dan memproses file HTML. Protokol ini secara keseluruhan beroperasi

tanpa sepengetahuan pemakai, tidak setiap pemakai perlu tahu TCP/IP bila hanya

sekedar menggunakan internet atau web.

2.1.3.5 FTP (File Transfer Protocol)

Merupakan suatu koleksi spesifikasi untuk transfer file dalam internet.

FTP memberikan pelayanan untuk menyalin file-file dari suatu host ke host lain

dengan menggunakan sistem client/server.

2.1.3.6 URL (Uniform Resource Locators)

URL merupakan cara standar untuk menentukan situs atau halaman pada

internet dan menampilkan informasi tentang jenis isi dan lokasi file: nama file,

lokasi komputer di internet, letak file didalam komputer, dan protokol internet

yang digunakan untuk mengakses file itu. Internet sangat besar, merupakan

interkoneksi, terdistribusi, tempat yang sangat tidak seragam, dan URL

menstandarkan dari keanekaragaman ini. Web terdiri atas 2 komponen, yaitu:

a. Web Server

Sebuah komputer dan perangka lunak yang menyimpan dan

mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

14

b. Web Browser

Perangkat lunak yang dijalankan pada komputer pemakai (client)

yang meminta informasi dari web server dan menampilkan sesuai

dengan data yang diminta.

2.1.3.7 Internet Service Provider

Suatu organisasi atau lembaga yang menyediakan akses ke

internet dengan biaya tertentu. ISP menyediakan akses dial-up lokal dari

komputer pribadi ke jaringan komputer yang tersambung ke internet.

(www.liv.ac.uk/webteam/glossary/)

2.1.4 Cara Kerja Internet

Pada dasarnya, jaringan komputer pada internet dikategorikan

menjadi dua, yaitu web-client dan web-server. Web-server merupakan

komputer yang menyimpan file-file web pages yang nantinya akan

diakses oleh web-client. Web pages sendiri adalah halaman informasi

tentang segala sesuatu yang ingin ditampilkan oleh orang yang

membangun sebuah situs web sesuai dengan tujuan pembangunannya.

Sedangkan yang dimaksud dengan web client adalah komputer-komputer

yang mengakses dan membaca web pages yang terdapat dalam web

server.

Dalam menjalankan tugasnya, web server melayani permintaan

web client untuk menampilkan informasi baik yang berupa teks, gambar

ataupun suara. Untuk itu web server mengirimkan perintah-perintah ke

web client tentang cara menampilkan informasi tersebut (dalam bentuk

hypertext). Untuk menampilkan web page, diperlukan program penampil

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

15

yang sering disebut dengan nama web browser. Web browser merupakan

software yang digunakan untuk membaca instruksi hypertext dari web

pages dan mengeksekusinya sehingga dapat diakses oleh end user.

Proses Kerja Internet Sebagai berikut (Gambar 2.1):

a. User melakukan permintaan alamat web melalui web browser.

Sebagai contoh, request dilakukan dengan sebuah HTTP standar

dengan sebuah address tertentu.

b. Dengan sebuah request, web browser akan mengambil sebuah web

pages dari web server.

c. Web server memberikan dokumen web pages yang diminta juga

menggunakan HTTP dan mengirimkan instruksi yang bersifat

hypertext.

d. Web browser membaca instruksi hypertext dari web pages dan

mengeksekusinya sehingga dapat diakses oleh end user.

Web Server Web Client End User

Gambar 2.1 Cara Kerja Internet

Document Web Pages Web Pages

display

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

16

2.1.5 Software dan Basis Data

2.1.5.1 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor

professional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web

maupun halaman web. Dreamweaver membuatnya jadi lebih mudah

dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam meningkatkan

kemampuan dan pengalaman dalam membuat web.

2.1.5.2 PHP (Personal Home Page Tools)

PHP adalah kependekan dari PHP Hypertext Preprocessor,

bahasa interpreter yang mempunyai kemiripan dengan Bahasa C dan Perl

yang mempunyai kesederhanaan dalam perintah. PHP digunakan bersama

dengan HTML sehingga memudahkan dalam membangun aplikasi web

dengan cepat. PHP dapat digunakan untuk meng-update dan menciptakan

basis data serta mengerjakan perhitungan matematika. Seperti halnya

dengan program open source lainnya, PHP dibuat dibawah GNU.

(Indrajit, Prastowo, Syukri, 2002, p6)

PHP adalah sebuah server-side dengan bahasa teks yang tertanam.

Ini berarti PHP dapat bekerjasama dengan HTML untuk diserahkan

menurut kapasitas dari unit yang umum berdasarkan permintaan.

2.1.5.3 Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan, yang

diatur sedemikian rupa sehingga berkaitan dengan struktur dan kebutuhan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

17

dari suatu perusahaan/organisasi, serta digunakan oleh lebih dari satu

orang dan lebih dari satu aplikasi. (http://www.wicakep.net/database.htm)

Basis data merupakan salah satu komponen penting dalam sistem

informasi karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi bagi

pemakainya (Subekti, 1997, p1). Tujuan dari basis data adalah untuk

menyimpan informasi serta untuk mengambilnya dengan cepat dan

efisien.

Jadi basis data merupakan kumpulan dari file-file data yang

terkomputerisasi dan terdiri dari record-record dan field-field.

2.1.5.4 MySQL

MySQL adalah sebuah database server yang dibuat oleh

perusahaan Swedia bernama T.c.X Data Consultant AB. MySQL

database dipergunakan dengan sangat luas karena kemampuan-

kemampuannya, yaitu :

a. Tidak membutuhkan tempat penyimpanan yang besar.

b. Standard Support – MySQL support ANSI SQL-92 dan ODBC level

0-2 SQL standard entry level.

c. Language Support – Database server MySQL mampu menampilkan

pesan kesalahan (error message) dalam berbagai macam bahasa.

MySQL menggunakan karakter dari ISO-8859-1.

d. Bahasa pemrograman API untuk akses basis data - Aplikasi basis data

MySQL dapat ditulis didalam beberapa bahasa pemrograman yang

umum seperti C, PHP, Perl, dan lain-lain.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

18

e. Ukuran tabel yang besar – Ukuran maksimum dari sebuah tabel

adalah 4 GB.

f. Cepat, bertenaga, dan bersahabat – MySQL lebih cepat tiga bahkan

empat kali dibandingkan dengan database server komersial lainnya.

MySQL sangat mudah untuk digunakan dan tidak membutuhkan

DBA (Database Administrator) yang terlatih untuk menginstall-nya.

g. Keunggulan harga-MySQL adalah basis data relasional yang open

source, karena didistribusikan secara gratis untuk UNIX/Linux, OS/2

dan Windows.

MySQL adalah perangkat lunak pengolah basis data yang sangat

populer, terutama dikalangan pengguna sistem operasi yang berbasiskan

LINUX. MySQL merupakan perangkat lunak yang open source yang

gratis untuk kalangan umum. Sesuai dengan namanya, bahasa yang

digunakan adalah SQL (Structured Query Language) yang merupakan

standar bahasa pemrograman untuk mengolah basis data. Perintah yang

digunakan tidak case sensitive, jadi baik huruf kapital/huruf kecil tidak

dipermasalahkan. Setiap perintah harus diakhiri dengan tanda titik koma

(;).

2.1.5.5 PHPMyAdmin

PHPMyAdmin ialah sebuah program web-based open source

yang digunakan untuk aplikasi PHP. Program ini digunakan untuk

mengakses MySQL database. Program ini membuat pekerjaan menjadi

lebih mudah dan lebih efisien ketika menggunakan MySQL.

2.1.5.6 Apache Web Server

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

19

Apache adalah sebuah HTTP server yang sebenarnya didesain

untuk sistem UNIX. Sejarah Apache berawal dari sebuah grup proyek web

server NCSA HTTPd yang dikembangkan oleh sebuah grup di National

Center for Super Computing Activities (NCSA) di University of Illinois di

Urbara Champaign. Pada tahun 1994, Rob McCool, yang mengembangkan

NCSA HTTPd, keluar dari NCSA sehingga proyek tersebut menjadi

terbelangkai, sejak saat itu source code dari NCSA HTTP disebarluaskan

ke masyarakat sehingga individu perusahan yang masih memakainya mulai

mengembangkan sendiri aplikasi ini dan menambahkan fitur-fitur baru.

Jalur-jalur tersebut disebarkan melaui Usenet, tapi sayang tidak ada

organisasi yang mengatur penyebaran jalur tersebut.

2.2 Teori – teori khusus

2.2.1 E-Government

2.2.1.1 Pengertian E-Government

The World Bank Group mendefinisikan e-Government berkaitan

dengan penggunaan oleh agen–agen pemerintahan dalam teknologi informasi (

seperti wide area network, internet, dan mobile computing) yang memiliki

kemampuan untuk menghubungkan hubungan dengan penduduk, bisnis dan

pemerintahan, lainnya digunakan oleh pemerintah.

Sedangkan definisi lain dari referensi lainnya adalah Electronic

Government atau e-Government adalah proses transakasi bisnis antara publik dan

pemerintahan melalui penggunaan sistem. Pada intinya e-Government adalah

penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara

pemerintah dan pihak–pihak lain. Penggunaan teknologi informasi ini kemudian

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

20

menghasilkan hubungan bentuk baru seperti G2C (Government to Citizen), G2B

(Government to Business Enterprises) dan G2G (inter-agency relationship).

E-Government ini dapat diimplementasikan dalam berbagai cara.

(http://www.sourceuk.net/sectors/egovernment). E-Goverment pada prinsipnya

harus:

1. Terbuka & Transparan

Terbuka dan Transparan, membuka akses informasi dan interaksi pada semua

stakeholder yang berperan pada pemerintahan dan pengambilan kebijakan.

Infrastruktur jaringan komunikasi, internet, dan media website jika e-gov

menggunakan pilihan ini maka mendukung terciptanya interaksi terbuka dan

transparan pada stakeholder kota tersebut. Komunikasi tersebut memungkinkan

masukkan dari publik dapat ditampung dan ditindaklanjuti untuk mendapatkan

solusi pembangunan kota/daerah.

2. Efisien & Efektif

Efisien dan efektif, mengembangkan sistem informasi administrasi yang

lebih mudah, murah, cepat dan akurat tanpa menghilangan aspek legalitas

administratifnya. Pada saat tertentu akan tercapai kepercayaan publik pada

pelayanan administrasi pemerintah yang bersih dan akurat.

3. Jaringan Kerja

Jaringan kerja, memudahkan pertukaran data dan pengolahan informasi yang

terdistribusi pada bagian-bagian dalam pemerintahan. Dengan cara ini

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

21

dimungkinkan secara mudah dan cepat mendapatkan data dan informasi sesuai

kebutuhan sehingga waktu dan hasil yang diperoleh menjadi lebih cepat

dilakukan dengan jaringan kerja.

4. Integritas

Integritas, memelihara integritas sistem dan data yang ada dalam administrasi

pemerintahan. Keterpaduan sistem menjadi tuntutan untuk memperoleh

informasi yang akurat dalam mengambil kebijakan dan menyikapi situasi dan

kondisi wilayahnya.

Mengingat pengembangan e-Government merupakan sebuah proses transformasi

dari manual ke elektronik, maka dibutuhkan upaya-upaya sistematis yang menyangkut

subyek, obyek, dan metode yang terkait dengan proses transformasi tersebut. Proses

transformasi ini mengacu pada tiga hal, yaitu perundang-undangan di bidang teknologi

informasi dan komunikasi, kondisi saat ini dan pengaruh lingkungan yang bersumber

pada tuntutan layanan publik serta kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Sedangkan kerangka berpikir untuk tingkatan tahapan pengembangan e-Government

mengacu pada usulan tahapan pengembangan oleh Hermawan Kertajaya, dimana

pengembangan e-Government mengarah ke kuadran IV yaitu berorientasi ke

pembangunan ekonomi jangka panjang dan semua layanannya lewat internet (ekstranet).

2.2.1.2 Konsep Pengembangan E-Government Lembaga Pemerintahan

Dalam penerapan e-Government di setiap lembaga pemerintah harus

mengacu kepada Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government

(INPRES No.3 Tahun 2003) Model penerapan e-Government di setiap lembaga

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

22

pemerintah disusun dalam bentuk Rencana Induk Pengembangan e-Government

Lembaga dan memuat tahapan pengembangan dan penerapan e-Government dalam

bentuk yaitu:

a. Kerangka pemikiran dasar lembaga (e-Government Conceptual Framework).

b. Cetak Biru Pengembangan (e-Government Blue Print).

c. Solusi Pentahapan Pengembangan (e-Government Roadmap).

d. Rencana Implementasi (e-Government Implementation Plan).

Dasar pelaksanaan penerapan e-Government adalah:

a. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2001 tentang

Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia.

b. Keputusan Presiden RI Nomor 228/M tahun 2001 tentang Pembentukan

Kabinet Gotong Royong.

c. Keputusan Presiden RI nomor 101 tahun 2001 tentang kedudukan, tugas,

fungsi, kewenangan, susunan organisasi dan tata kerja menteri negara.

d. Kerangka kerja Teknologi Informasi Nasional (National IT

Framework/NITF).

e. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 tentang Tim

Koordinasi Telematika Indonesia.

f. Instruksi Presiden Republik Indonesia No.3 Tahun 2003, tentang Strategi dan

Kebijakan Nasional Pengembangan e-Government.

Konsep pengembangan e-Government di setiap lembaga pemerintah sangat

ditentukan oleh tugas pokok dan fungsi dari setiap lembaga, jenis informasi sumber

daya, dan jenis layanan yang diberikan oleh masing-masing lembaga. Hal inilah yang

menentukan struktur data dan proses bisnis yang menjadi dasar penyusunan rencana

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

23

induk e-Government di setiap lembaga pemerintah. (Jurnal Panduan Penyusunan

Rencana Penduduk Pengembangan E-Government Lembaga)

Dalam pengembangan e-Government lembaga, perlu diperhatikan dan disiapkan

aspek kepemimpinan (e-Leadership), aspek kesadaran akan manfaat e-Government

(awareness building), aspek sumber daya manusia dan peraturan perundang-undangan

yang mendukung seluruh aspek yang berperan dalam menentukan arsitektur sistem

informasi yang akan dibangun ( enterprise architecture)

Pengembangan e-Government di suatu lembaga pemerintah, dilandasi oleh 4

(empat) infrastruktur utama meliputi:

a. Infrastuktur e-Government yang memuat antara lain kepemimpinan

manajemen lembaga (e-Leadership), sumber daya manusia (human

resources), dan peraturan di tingkat lembaga yang terkait dengan

pengembangan e-Government (regulation).

b. Infrastuktur jaringan yang memuat antara lain protokol komunikasi,

topologi, teknologi, dan keamanan yang lebih lanjut dapat dilihat pada

Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah.

c. Infrastruktur informasi yang memuat antara lain struktur data, format

data, metode berbagai data (data sharing), dan sistem pengamannya.

d. Infrastruktur aplikasi yang memuat antara lain aplikasi layanan publik,

aplikasi antar muka (interface) dan aplikasi back office yang lebih

lanjut dan dapat dilihat pada Panduan Standar Mutu, Jangkauan

Layanan, dan Pengembangan Aplikasi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

24

Dalam penerapan e-Government di setiap lembaga pemerintah mengacu kepada

tahapan pengembangan e-Government secara nasional, dan disesuaikan dengan kondisi

yang ada pada setiap lembaga pemerintah yang mencakup:

a. Prioritas layanan elektronik yang akan diberikan.

b. Kondisi infrastuktur informasi yang dimiliki.

c. Kondisi kegiatan layanan saat ini.

d. Kondisi anggaran dan sumber daya manusia yang dimiliki.

Jangka waktu penerapan e-Government di setiap lembaga pemerintah bervariasi

sesuai dengan kondisi yang ada, tetapi tetap dalam kerangka rencana penerapan e-

Government secara nasional.

Tahapan dalam penerapan e-Government di setiap lembaga pemerintah meliputi :

1. Tingkat Persiapan, antara lain :

a. Pembuatan situs web pemerintah.

b. Pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia menuju

penerapan e-Government.

c. Penyediaan sarana akses publik antara lain dalam bentuk

Multipurpose Community Center (MCC), warung, dan kios

internet.

d. Sosialisasi keberadaan layanan informasi elektronik, baik

untuk publik maupun penggunaan internal.

e. Pengembangan motivasi kepemimpinan (e-Leadership) dan

kesadaran akan pentingnya manfaat e-Government (awareness

building).

f. Persiapan peraturan pendukung.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

25

2. Tingkat Pematangan antara lain:

a. Pembuatan situs informasi layanan publik interaktif, antara

lain dengan menambahkan fasilitas mesin pencari (search

engine), fasilitas tanya jawab dan lain–lain.

b. Membuat hubungan dengan situs informasi lembaga lainnya

(hyperlink).

3. Tingkat Pemanfaatan antara lain:

a. Pembuatan berbagai aplikasi untuk pelayanan G2C

(Government to Government), G2B (Government to

Bussiness) dan G2C (Government to Community) yang

terintegrasi.

b. Pengembangan proses layanan e-Government yang efektif dan

efisien.

c. Penyempurnaan menuju kualitas layanan terbaik (best

practice).

2.2.1.3 Analisis SWOT

Agar hasil penyusunan rencana induk pengembangan e-Government dapat

mencapai kondisi ideal yang diharapkan maka perlu dilakukan analisis SWOT. Ada

beberapa komponen pokok yang akan dianalisis yaitu sumber daya manusia, perangkat

keras, perangkat lunak/aplikasi, jaringan komputer/internet, Data dan informasi,

pelayanan masyarakat, dan organisasi. Komponen tersebut dianalisis letak kekuatannya

(Strengths), kelemahannya (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman

(Threaths). Analisis SWOT ini dipakai sebagai dasar penentuan rencana pengembangan

e-Government. Dari analisis ini maka dapat dilakukan evaluasi diri untuk berbenah diri

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

26

membangun sistem e-Government yang handal dan terpadu. Selain itu, dengan analisis

SWOT tersebut dapat diidentifikasi beberapa masalah utama yang perlu mendapatkan

perhatian untuk dapat mencapai kondisi yang memungkinkan untuk membangun dan

mengembangkan e-Government. Strategi pengembangan e-Government menurut

prioritas selanjutnya dapat dibangun berdasarkan analisis SWOT yang telah disusun,

disesuaikan dengan kondisi nyata yang ada di Pemerintah Kota Bekasi. Analisis SWOT

yang disusun, selain dari hasil kuisioner juga hasil dari survei langsung terhadap

masyarakat, kalangan bisnis, dan instansi pemerintah, serta hasil dari survei terhadap

dokumen-dokumen pendukung (data sekunder) yang terdapat di Pemerintah Kota

Bekasi.

2.2.2 Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

2.2.2.1 Latar Belakang

Penjabaran tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan

dicanangkan pada program rintisan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK), yang

pada hakikatnya berkaitan erat dengan arah program pembangunan nasional.

Mengingat penertiban di bidang pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dengan

mendayagunakan sistem dan teknologi informasi, secara langsung maupun tidak

langsung turut berperan dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan NKRI,

melanjutkan proses reformasi dan demokratisasi, penegakan hukum serta

mewuujudkan rasa aman. Pencanangan Program Rintisan SAK juga dimaksudkan

untuk merealisasikan amanat Ketetapan Majerlis Permusawaratan Rakyat NO:

VI/MPR/2002 yang merekomendasi kepada pemerintah, untuk segera menciptakan

sistem pengenal tunggal dan terpadu atau nomor induk tunggal dan terpadu bagi

seluruh penduduk Indonesia dari lahir hingga meninggal dunia, serta tidak bisa

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

27

digantikan oleh orang lain. Sejak tahun 2003 Dit.Informasi Kependudukan, Ditjen

Administrasi Kependudukan memandang strategis mengembangkan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan mendayagunakan teknologi informasi

tepatguna melalui pengembangan prototype SIAK Online. Melalui SIAK Online

diharapkan dapat merealisasikan bank data kependudukan nasional guna terwujudnya

amanat MPR mengenai nomor induk tunggal dan terpadu (Nomor Induk

Kependudukan) bagi seluruh penduduk Indonesia, baik WNI maupun WNA. SIAK

Online diharapkan dapat mengintegrasikan seluruh pelayanan pendaftaran penduduk

dan pencatatan sipil dari dan ke Tempat Perekaman Data Kependudukan (TPDK) yang

tersebar di berbagai penjuru dan keseluruhannya berinteraksi untuk kepentingan

verifikasi dan validasi data secara online ke dan dari Pusat Data Kependudukan.

Dengan demikian, diharapkan dapat mengeliminasi dokumen identitas penduduk (KK,

KTP, Biodata, dan Register/Kutipan Akta Catatan Sipil) ganda, asli tapi palsu yang

pada akhirnya dokumen yang diterbitkan mempunyai nilai legalitas tinggi.

Untuk memenuhi kebutuhan pengguna data kependudukan, SIAK Online diharapkan

dapat menyediakan data mikro (data penduduk) dan menyajikan data olahan (data

informasi kependudukan dan statistik vital) yang berkelanjutan karena pemutakhiran

(updating) data sesuai hasil transaksi harian. Disamping itu mutu data yang disajikan

tetap tinggi dan akurat serta relevan (sesuai dengan kondisi nyatanya) karena

perekaman data langsung memutakhirkan data tersaji dan tanpa ada unsur intervensi

terhadap data.

2.2.2.2 Konsep Sistem Informasi Administasi Kependudukan

Pembangunan dan pengembangan data kependudukan nasional melalui SIAK

Online, ditujukan untuk mengelola serta mendayagunakan data identias penduduk dari

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

28

hasil pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dengan menerapkan

teknologi informasi (perangkat keras dan perangkat lunak), dan teknologi komunikasi

data yang tepat guna untuk:

a. Meningkatkan efisensi kerja dan kualitas pelayanan pendaftaran

penduduk dan atau pencatatan sipil.

b. Meningkatkan kualitas dan jaminan keamanan data yang terhimpun serta

dapat memperluas cakupan pelayanan.

c. Menghasilkan data individu penduduk akurat karena pemutakhirannya

relasional dan terintegrasi dengan pelayanan pendaftaran penduduk

lainnya maupun pencatatan sipil.

d. Menyediakan data olah yang akurat, lengkap, dan berkelanjutan dinamis

sesuai tingkatan wilayah administrasi pemerintahan karena perubahan

data sesuai dengan transaksi harian dari pelayanan pendaftaran penduduk

dan pencatatan sipil.

Berpijak pada tujuan pembangunan bank data kependudukan nasional tersebut,

dipandang perlu diuraikan konsep pengembangan bank data kependudukan, tempat

perekaman data kependudukan, aplikasi SIAK yang dikembangkan, serta integrasi

penyelenggaraan sistem administrasi kependudukan dan pendayagunaan data penduduk

hasil P4B, sebagai upaya penyamaan persepsi dan komitmen.

A. Konsep Pengembangan Bank Data Kependudukan

Konsep pengembangan bank data kependudukan yang diterapkan terpusat

(centralized database), artinya TPDK (client) tersebar di berbagai penjuru, namun

terpadu dan berinteraksi untuk kepentingan verifikasi dan validasi data secara online ke

dan dari Pusat Data Kependudukan Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Oleh karena

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

29

itu, seluruh transaksi data baik dari hasil pelayanan pendaftaran pendudukan maupun

pencatatan sipil direkaman/disimpan di pusat data kependudukan. Ide dasar penerapan

konsep bank data kependudukan terpusat dimaksudkan untuk:

a. Merealisasikan amanat MPR untuk membuat sustem penomoran identitas

penduduk tunggal dan terpadu serta unik (NIK) secara nasional.

b. Mempercepat pertukaran data antar wilayah administrasi pomerintahan

(antar provinsi, antar kabupaten/kota atau antar kecamatan) seluruh

Indonesia untuk kepentingan pelayanan pendaftaran penduduk (asas

domisili) atau pelayanan pencatatan sipil secara nasional.

c. Mempermudah pelacakan data individu penduduk secara nasional untuk

kepentingan verifikasi/validasi data dan dokumen. Misalnya operator

memasukkan NIK atau No KK melalui suatu aplikasi kemudian sistem

informasi menampilkan pesan validasi antara lain penduduk yang

bersangkutan telah atau belum terdaftar dan sebagainya.

d. Mengeliminasi kepemilikan dokumen KTP/KK ganda, asli tapi palsu atau

palsu secara nasional.

e. Mempermudah dan mempermurah pengembangan prototype SIAK.

Misalnya bila terjadi perubahan peraturan perundang-undangan,

kebijakan, masukan dari para pengguna atau dari hasil evaluasi dan

analisis prototype. Penyempurnaan tersebut cukup dilaksanakan di pusat,

maka aplikasi SIAK di seluruh TPDK atau pusat data akan berubah

secara sistematis.

f. Mempermudah pengembangan koneksitas antara bank data

kependudukan dengan pelayanan publik terkait lainnya antara lain

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

30

pelayanan sosial, perpajakan, kepolisian, pelayanan perbankan dan

asuransi dan usaha perizinan.

Mengingat SIAK Online akan diakses oleh ribuan pengguna secara serentak,

untuk itu diterapkan teknologi informasi berebasi 3-tier technology, sebagai upaya

percepatan akses dan peningkatan untuk kerja. Untuk mewujudkan bank data

kependudukan nasional berbasis web, beberapa pakar dan praktisi teknologi informasi

menganjurkan agar penerapan konsep pembangunan bank data dilakukan secara

bertahap, yaitu pengkajian konsep penyelenggaraan, pembangunan protype, simulasi

serta uji coba di lapangan. Di samping itu, untuk mengeliminasi stagnan

penyelenggaraan administrasi kependudukan, dianjurkan pula bahwa penerapan sistem

baru paralel dengan sistem lama. Artinya seiring uji coba sistem baru, sistem lama tetap

berjalan sampai sistem baru dinyatakan berlaku efektif untuk selanjutnya

diimplementasikan ke seluruh Indonesia. Berpijak dari rancangan pembangunan bank

data, sejak tahun 2003 telah dikembangkan prototype SIAK Online 2003, yang

diujicobakan di beberapa kantor Kecamatan atau Kelurahan dan Kantor/Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil pada enam propinsi melalui Program Rintisan Tahun

2003. Pada tahun berikutnya, daerah rintisan semakin diperluas yang diiringi dengan

penyempurnaan prototype sampai sesuai dengan kondisi dan kebutuhan lapangan, yang

selanjutnya diharapkan dapat berjalan secara efektif. Seiring dengan perluasan daerah

rintisan dan penyempurnaan prototype SIAK, diharapkan pula Pemerintah Provinsi dan

Kabupaten/Kota dapat mempersiapkan prasarana dan sarana Pusat Data Kependudukan

duplikat (database mirror) yang merekan data penduduk di wilayahnya. Hal ini juga

dimaksudkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pada Pusat Data

Kependudukan Nasional.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

31

B. Tipe Tempat Perekaman Data Kependudukan (TPDK)

Secara garis besar tipe TPDK dibedakan berdasarkan:

1. TPDK Berdasarkan Kewenangan

Tipe ini dibedakan berdasarkan pada kewenangan yang mengatur (Perda)

tentang penyelenggaraan administrasi kependudukan di kabupaten/kota. Dari

hasil inventarisasi, teridentifikasi tipe TPDK berdasarkan kewenangan

sebagai berikut:

a. Pendaftaran Penduduk

b. Pencatatan Sipil

2. TPDK Berdasarkan Ketersediaan Infrastruktur Teknologi Informasi

Tipe ini dibedakan berdasarkan ketersediaan infrastruktur teknologi

informasi, yaitu ketersediaan listrik, komputer, dan jaringan telepon

(komunikasi data online). Untuk itu terbagi atas Tipe A, B, dan C sebagai

berikut:

a. Tipe A

Pada tipe ini tersedia listrik, komputer, dan jaringan komunikasi data di

Kabupaten/Kota, Kecamatan, atau Kelurahan, sehingga operasional

transaksi data dapat berlangsung secara online dengan Pusat Data

Kependudukan Nasional.

b. Tipe B

Pada tipe ini ketersediaan listrik, komputer, dan jaringan komunikasi data

hanya di Kabupaten/Kota, maka operasional transaksi data di TPDK

Kabupaten/Kota secara online dengan Pusat Bank Kependudukan

Nasional. Sementara di kecamatan atau di kelurahan yang tersedia listrik

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

32

dan komputer, maka operational SIAK di TPDK kecamatan atau

kelurahan dilakukan secara offline, artinya data yang disimpan dalam

kepingan CD. Selanjutnya kepingan CD tersebut dibawa ke TPDK

kecamatan atau kabupaten/kota yang online guna sinkronasi data

(upload) secara online dengan Pusat Data Kependudukan Nasional.

Bagi kecamatan atau kelurahan yang tersedia listrik saja atau tidak

tersedia listrik dan komputer, maka formulir yang telah di

verifikasi/validasi dibawa ke TPDK kabupaten/kota untuk direkam

datanya secara online dengan Pusat Data Kependudukan Nasional.

c. Tipe C

Pada tipe ini, di kabupaten/kota dan kecamatan atau kelurahan hanya

tersedia listrik dan komputer, maka operasional SIAK di TPDK

kabupaten/kota dan kecamatan atau kelurahan dilakukan secara offline,

sehingga data direkam ke dalam kepingan CD untuk selanjutnya dibawa

ke Ibukota Provinsi guna sinkronasi data (upload) secara online dengan

Pusat Data Kependudukan Nasional .

Bagi kecamatan atau kelurahan yang tersedia listrik saja atau tidak

tersedia listrik dan komputer, maka formulir yang telah

diverifikasi/validasi dibawa ke TPDK kabupaten/kota untuk direkam

datanya secara offline selanjutnya kepingan CD dibawa ke Ibukota

Provinsi yang online untuk sinkronasi data (upload) secara online dengan

Pusat Data Kependudukan Nasional.

C. Aplikasi SIAK Online

Secara garis besar aplikasi SIAK yang dikembangkan meliputi:

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

33

a. Pendaftaran Penduduk

Pendaftaran penduduk ditujukan untuk perekaman data dan pelayanan

penerbitan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Biodata,

dan pindah-datang (KK dan KTP sesuai alamat baru), baik untuk WNI

maupun WNA Ijin Tinggal Tetap.

b. Aplikasi Pencatatan Sipil

Aplikasi pencatatan sipil ditujukan untuk perekaman data dan pelayanan

penerbitan kutipan akta kelahiran, kematian, perkawinan, dan perceraian.

c. Data Kependudukan, Statistik Vital, Data Penduduk

Aplikasi ini merupakan produk (output) dari perekaman data pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil.

D. Integrasi Penyelenggaraan Sistem Administrasi Kependudukan

Konsep SIAK Online yang dikembangkan adalah memfasilitasi dan

mengintegrasikan pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil dalam

kerangka penyelenggaraan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) secara

nasional.

E. Pendayagunaan Data Penduduk Hasil P4B untuk Percepatan Tercakupnya Data

Identitas Seluruh Penduduk Indonesia

Sistem Administrasi Kependudukan merupakan sistem pelayanan publik yang

dilakukan oleh Pemerintah, yang pendataannya menerapkan verifikasi/validasi

secara bertatap muka dengan penduduk yang bersangkutan dan terhadap dokumen

persyaratan, untuk pembuktian legal atas data dan informasi yang disampaikan oleh

penduduk maupun atas peristiwa penting dan perubahan status kependudukan yang

dialaminya. Dalam rangka percepatan cakupan dan penyempurnaan data seluruh

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

34

penduduk Indonesia diperlukan strategi perluasan jangkauan pelayanan serta

pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi. Di lain pihak, untuk

meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, perlu dikembangkan sistem

manfaat atas kepemilikan dokumen kependudukan. Mengingat perekaman data

seluruh penduduk ke Bank Data Kependudukan Nasional beserta penyempurnaannya

memerlukan waktu yang relatif lama, karena proses pendataannya dilaksanakan

melalui pelayanan harian. Oleh karena itu, pendaftaran pemilih tahun 2003 dinilai

sangat strategis untuk percepatan dibangunnya Bank Data Penduduk Nasional.

Dalam kaitan pemanfaatan momentum pendaftaran pemilih Tahun 2003, maka

ditandatangani Nota Kesepahaman antara Menteri Dalam Negeri, Ketua KPU, dan

Kepala BPS Nomor 119.404 Tahun 2002, Nomor 17/15-A/X/2002 dan Nomor

003/KS Tahun 2002 tentang Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk

Berkelanjutan (P4B). Selanjutnya Nota Kesepahaman tersebut diperkuat oleh

Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 pasal 147, bahwa Pemilu Tahun 2004, KPU

dalam melakukan pendaftaran pemilih bekerjasama dengan Pemerintah untuk

melakukan kegiatan pendataan penduduk.

Pada Nota Kesepahaman tersebut, antara lain disepakati bahwa setelah berakhirnya

rangkaian Pemilu 2004, BPS bertanggungjawab untuk mentransfer data penduduk

hasil P4B ke basis data Departemen Dalam Negeri dan Direktorat Jendral

Administrasi Kependudukan.

2.2.3 Kartu Tanda Penduduk (KTP)

2.2.3.1 Latar Belakang

Secara umum Kartu Tanda Penduduk atau KTP bisa diartikan sebagai

kartu identitas seseorang di Indonesia yang diperoleh setelah seseorang berusia

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

35

di atas 17 tahun atau yang sudah menikah. KTP ini digunakan pada berbagai

bidang sebagai bukti identitas resmi yang diakui. Pada dasarnya setiap orang

hanya memiliki satu KTP dan bersifat unik. Tetapi ada pihak yang dengan

sengaja memalsukan KTP ini untuk maksud-maksud tertentu. Jika KTP palsu

tersebut digunakan untuk suatu tindak kejahatan dengan mengatas namakan

orang lain, maka tentu saja perbuatan tersebut dapat merugikan orang lain.

Sumber lain juga menyebutkan bahwa Kartu Tanda`Penduduk yang

selanjutnya disingkat KTP adalah alat bukti diri sebagai legitimasi penduduk

yang diterbitkan oleh pejabat berwenang, yang berlaku di seluruh wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Petunjuk Pengoperasian SIAK di TPDK

Kecamatan/Kelurahan, vol 05, hal 5)

Syarat pembuatan KTP , bagi para memohon harus mengajukan

permohonan tertulis kepada camat dengan menggunakan formulir permohonan

yang disediakan dengan melampirkan:

a. Surat pengantar RT / RW setempat untuk:

1. Pengganti KTP karena KTP hilang;

2. Pembuatan KTP karena mutasi penduduk;

3. Pembuatan KTP karena Mutasi Biodata;

4. Perpanjangan KTP karena habis masa berlakunya;

5. Penggantian KTP karena rusak;

6. Pembuatan KTP yang untuk pertama kalinya / telah

berusia 17 (tujuh belas) tahun dan telah memiliki NIK.

b. Kartu Keluarga;

c. KTP yang telah habis masa berlakunya bagi permohonan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

36

pembaharuan / perpanjangan KTP;

d. KTP yang telah rusak, bagi permohonan penggantian KTP

karena rusak;

e. Surat Tanda Bukti Kehilangan dari Kepolisian, bagi permohonan

penggantian KTP karena hilang;

f. Surat permohonan, bagi penduduk yang permohonan

perpanjangan masa berlaku KTP-nya terlambat;

Kriteria permohonaan terlambat, sebagai berikut:

1. Permohonaan KTP untuk yang pertama kali disebut

terlambat apabila pada saat pengajuan KTP di

Kelurahan telah melampaui 14 (empat belas) hari kerja

sejak yang bersangkutan mencapai usia genap 17 (tujuh

belas) tahun;

2. Bagi yang berstatus kawin tetapi usianya belum

mencapai 17 tahun, disebut terlambat apabila pada saat

mengajukan permohonaan KTP telah melampaui 14

(empat belas) hari kerja sejak yang bersangkutan

melaksanakan perkawinan;

3. Bagi pembaharuan / perpanjangan masa berlaku KTP,

disebut terlambat apabila pada saat pengajuan KTP di

Kelurahan telah melampaui 14 (empat belas) hari kerja

sejak KTP-nya habis masa berlakunya.

g. Pas Foto.

1. Bagi yang bisa datang sendiri di Foto di Kecamatan

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

37

digital;

2. Bagi yang tidak bisa datang sendiri membawa pas

foto hitam putih ukuran 3 x 4 cm sebanyak 3 (tiga)

lembar.

2.2.3.2 Fasilitas Cetak KTP

Fasilitas Cetak KTP yang dikembangkan terdiri dari 3 (tiga) daftar cetak, yaitu:

1. Manual (pas foto ditempelkan pada KTP);

2. Kertas Sekuriti (hasil pemotretan pas foto tersimpan di hardisk

komputer);

3. PVC;

4. Teslin (baik PVC dan Teslin, hasil pemotretan pas foto dan scan tanda

tangan penduduk serta pejabat penandatangan disimpan di hardisk

komputer).

Pada setiap daftar cetak terdapat tiga pilihan yaitu:

1. Cetak KTP Baru, diperuntukkan untuk mencetak KTP yang telah

direkam data keluarga dan biodata penduduknya serta memenuhi

syarat untuk memiliki KTP.

Apabila pada saat perekaman data, penduduk belum memenuhi

syarat, dan beberapa waktu kemudian telah berusia 17 tahun atau

telah kawin, maka secara sistem data penduduk yang bersangkutan

akan tercantum dalam daftar cetak KTP baru.

2. Cetak KTP Penggantian, diperuntukkan untuk mencetak KTP karena

rusak/hilang atau kesalahan cetak (misalnya hasil cetakan miring atau

huruf tidak jelas).

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

38

3. Cetak KTP Perpanjangan, diperuntukan sebagai fasilitas mencetak

KTP yang masa berlakunya habis. Dalam hal ini diatur, bahwa 14 hari

sebelum masa berlaku habis, data penduduk telah tercantum pada

daftar Cetak KTP Perpanjangan.

2.2.3.3 Penerapan E-Government Pada Pemrosesan KTP

Tahapan yang harus dilaksanakan:

1. Membangun Komitmen

Langkah awal untuk menerapkan e-Government adalah membangun

kesepakatan antar komponen yang terlibat. Tanpa komitmen, penerapan

e-Government hanya merupakan proyek dari atas yang dipaksakan dan

sulit untuk menjaga keberlanjutannya.

2. Penyiapan Prosedur dan Pelatihan Tim Pelaksana

Pemerintah Kota memilih Tim Pelaksana yang beranggotakan dari

instansi yang berkaitan dengan administrasi Data Kependudukan (BPS

atau Bapeda), administrasi dan keuangan, dan pelaksana

berkemampuan pada bidang Teknologi Informasi dari Infokom.

Kemudian menyiapkan prosedur dan perangkat kerasnya. Beberapa

perangkat pendukung yang dibutuhkan dalam hal ini adalah komputer,

printer, kamera digital atau scanner rancangan Formulir Isian,

rancangan Form KTP.

3. Pengembangan Sistem Komputerisasi dan Basis Data

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

39

Tim Pelaksana mendeskripsikan prosedur, bisnis proses dan rancangan

basis data kependudukan yang ada ke dalam spesifikasi rancangan

sistem komputerisasi. Deskripsi rancangan sistem tersebut menjadi

acuan untuk mengembangkan sistem perangkat lunak oleh pihak lain

atau konsultan.

4. Pemantauan Validasi dan Verifikasi Data Penduduk

Dalam pelaksanaan prosedur terse but perlu lebih diperhatikan dan diuji

adalah validasi dan verifikasi data kependudukan tersebut untuk

menjamin bahwa data tersebut dapat dipercaya. Ada 3 kondisi dari data

yang akan diterima belum pernah ada, sudah pernah ada tetapi ada

perubahan, dan sudah pernah ada akan diperpanjang. Jika pemerintah

kota memberikan pelayanan yang mudah, cepat dan murah maka

masyarakat akan puas dengan pelayanan tersebut karena terbantu dalam

memenuhi kewajibannya seperti halnya KTP sebagai identitas diri

penduduk kota. Hasilnya Pemerintah kota akan mempunyai Basis Data

Kependudukan yang cukup akurat untuk membuat laporan statistik

perkembangan penduduk kota tersebut.

5. Koordinasi Pengelola Sistem dan Kelurahan-Kelurahan.

Pengelola Sistem atau Tim Pelaksana perlu melakukan koordinasi

dengan kelurahan pada setiap periode tertentu yang disepakati untuk

saling memberikan hasil verifikasi dari semua data kependudukan yang

diproses. Laporan periodik tentang data penduduk pada kelurahan-

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

40

kelurahan tersebut yang sudah diproses KTP-nya oleh unit ini akan

membantu kelurahan untuk melihat dan mengamati perkembangan data

penduduk pada keluarga masing-masing.

6. Pemantauan, Pemeliharaan dan Evaluasi

Pemantauan dilakukan terus menerus oleh anggota tim Pelaksana yang

berwenang mengawasi dan memberikan catatan untuk evaluasi atas

kejadian yang menyimpang dari prosedur atau tidak diprediksi

sebelumnya. Secara periodik Tim Pelaksana melakukan evaluasi dan

pengembangan sistem dan melakukan pelatihan kembali pada personil

yang terlibat langsung dengan sistem ini. Pemeliharaan data harus

selalu dilakukan untuk menjaga keseluruhan sistem baik basis data,

sistem komputerisasi, dan perangkat keras dapat bekerja baik dan

konsisten.

2.2.3.4 KTP di Negara Lain

Contoh pembuatan KTP yang modern pada saat ini telah diterapkan di

Inggris yaitu dengan cara melakukan registrasi dengan menggunakan biometric.

Tetapi bagaimanapun juga pemerintah harus berpikir dengan cermat bagaimana

data biometric tersebut dikumpulkan dan juga dengan harusnya pemerintah

melakukan wawancara kepada masing-masing individu untuk memastikan siapa

mereka, dan hubungannya dengan biometric yang dikumpulkan. Diperlukannya

pemikiran ulang dikarenakan untuk menghindari pembekakan biaya dan

pemborosan waktu. (The Future of Privacy in Law Enforcement; The United

Kingdom’s Experience, September,2004)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

41

Dengan adanya KTP di Inggris Pemerintahan Inggris menginginkan

bahwa KTP tersebut berguna untuk memudahkan kontrol imigrasi, mengatasi

terorisme, mengurangi kriminalitas dan meningkatkan pelayanan masyarakat.

(Proceedings of The International Association for Biometrics, September,2004)

Contoh lain adalah dari segi keamanan KTP di Amerika. Setelah

kejadian 11 September konsep dari sistem KTP yang ada lebih diperhatikan lagi.

Secara garis besar didukung oleh orang yang ingin mendapatkan keuntungan dari

segi keuangan ataupun politik dari implementasi sistem KTP tersebut atau oleh

individu–individu yang tidak mengerti rumitnya implikasi seperti perencanaan

sistem. Identifikasi yang unik dan otentik memiliki beberapa tujuan yang

berguna seperti menghindari salahnya identifikasi dan salah tangkap.

Bagaimanapun juga terdapat resiko–resiko yang cukup jelas yang berhubungan

dengan masalah-masalah akan KTP.

Secara khusus, kita harus mencocokkan antara identitas yang terdapat

pada sebuah KTP dengan identitas asli dari individu tersebut. Dengan ID yang

tidak terstruktur ditakutkan adanya masalah pada passport dan SIM (Surat Izin

Mengemudi).

2.2.4 Metode Perancangan

2.2.4.1 State Transition Diagram (STD)

State Transition Diagram (STD) adalah suatu diagram yang

menggambarkan urutan dan variasi layar yang muncul pada saat pengguna

sistem menggunakan terminal tersebut. (Whitten, Bentley dan Dittman, 2001,

p593)

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

42

State Transition Diagram digambarkan dengan sebuah state yang

berupa komponen sistem yang menunjukkan bagaimana kejadian-kejadian

tersebut dari satu state ke state yang lain.

Komponen-komponen utama dalam State Transition Diagram yang

mewakili sebuah perubahan-perubahan state, yaitu :

a. State

Melambangkan keadaan sebuah objek, baik atribut itu sendiri maupun

hubungan objek tersebut dengan objek lain dari sistem. State ini berfungsi

menggambarkan tampilan pada layar serta menggambarkan tampilan yang

dapat muncul selama dialog berlangsung. State digambarkan dalam bentuk

persegi panjang.

Simbol transisi dalam STD

b. Transition

Melambangkan suatu kejadian yang menyebabkan perubahan state dalam

sistem. Setiap transition merupakan penghubung 2 buah state. Transition

digambarkan dalam bentuk anak panah. Tiap anak panah diberi label

dengan ekspresi aturan. Transition ini berfungsi menampilkan arus dari

kontrol dan memicu suatu peristiwa yang mengakibatkan layar menjadi

aktif serta mengidentifikasi perintah yang terjadi sehingga suatu layar

tampil. Label yang diatas menunjukkan kejadian yang menyebabkan

transisi yang terjadi. Label dibawah menunjukan aksi yang terjadi akibat

dari kejadian tadi.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori–teori Umum 2.1.1 Internetthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-3-00284-KA BAB 2.pdfkomputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Alasan TCP/IP dapat

43

Simbol transisi dalam STD

c. Condition

Adalah suatu kejadian pada lingkungan eksternal yang dapat dideteksi oleh

sistem. Misalnya sebuah sinyal, penekanan tombol atau data. Hal ini dapat

menyebabkan perubahan terhadap keadaan.

d. Action

Adalah hal yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau

merupakan reaksi terhadap kondisi. Aksi akan menghasilkan keluaran yang

merupakan pesan pada layar, cetakan pada printer ataupun alat keluaran

lainnya.