bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori umum 2.1.1 sistem...

31
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi A. Pengertian Sistem Dengan berbagai pendekatan, beragam pula istilah sistem didefinisikan menurut O’Brien (2005, p8) sistem adalah kumpulan kompenen - kompenen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan menghasilkan output dalam suatu proses perubahan yang teratur. McLeod ( 2006, p11) Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Dari pengertian sistem tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen yang yang saling terkait, bekerja sama, berinteraksi satu sama lain dalam menerima masukan, memproses dan menghasilkan keluaran untuk mencapai suatu tujuan. B. Analisis dan Perancangan Sistem Menurut McLeod (2006, p74), analisis sistem adalah penelitian terhadap sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.

Upload: buidung

Post on 06-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Umum

2.1.1 Sistem Informasi

A. Pengertian Sistem

Dengan berbagai pendekatan, beragam pula istilah sistem didefinisikan

menurut O’Brien (2005, p8) sistem adalah kumpulan kompenen - kompenen

yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima

input dan menghasilkan output dalam suatu proses perubahan yang teratur.

McLeod ( 2006, p11) Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi

dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Dari pengertian sistem tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem

merupakan sekumpulan komponen yang yang saling terkait, bekerja sama,

berinteraksi satu sama lain dalam menerima masukan, memproses dan

menghasilkan keluaran untuk mencapai suatu tujuan.

B. Analisis dan Perancangan Sistem

Menurut McLeod (2006, p74), analisis sistem adalah penelitian terhadap

sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau

memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.

8

Menurut Whitten et al (2004, p39) perancangan sistem (yang disebut juga

sebagai sintesis sistem) adalah pelengkap teknik pemecahan masalah yang

mengumpulkan bagian – bagian komponen sistem ke sistem yang lebih lengkap.

Hal ini mencakup penambahan, penghapusan dan perubahan bagian – bagian

yang relatif ke sistem yang asli.

C. Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2003, p13) informasi adalah data yang telah diubah

menjadi sesuatu yang berarti dan pernyataan berguna bagi pengguna akhir.

Dari beberapa pengertian informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa

informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu sistem yang

bermanfaat bagi penerimanya.

D. Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p4) sistem informasi adalah kombinasi yang terdiri

dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan computer dan sumber

daya yang dapat mengumpulkan, mendapatkan dan mendistribusikan informasi.

Menurut Laudon (2004, p7) sistem informasi adalah sekumpulan komponen

yang saling terkait, yang saling saling bekerjasama mengumpulkan, mengolah,

menyimpan dan menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan,

koordinat, kontrol, analisa, dan visualisasi dalam organisasi.

Dari beberapa pengertian sistem informasi tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang

9

melakukan pengumpulan data dan analisa data yang ada untuk menghasilkan

suatu informasi yang dapat digunakan oleh penerima dalam pengambilan

keputusan.

E. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

Menurut Whitten et al (2004, p168) analisis sistem informasi adalah fase

pengembangan dari proyek yang terutama berfokus pada masalah bisnis,

teknologi mandiri yang dapat atau ingin digunakan untuk memberikan solusi

dari masalah tersebut.

Menurut Whitten et al (2004, p401) perancangan sistem informasi adalah

tugas – tugas yang berfokus pada spesifikasi atau rincian solusi berbasis

computer atau sering disebut juga physical design.

2.1.2 Geografis

Geografis berasal dari kata bahasa Yunani geographia, terdiri dari dua kata geo

yang berarti bumi dan graphien artinya citra atau gambaran. Perkataan geografi

diambil dari perkataan inggris yang berasal dari perkataan Greek yang berarti bumi

dan graphien yang berarti menulis atau menggambarkan.

Dari asal – usul kata ini dapatlah dikatakan bahwa geografi berarti ilmu

pengetahuan yang menggambarkan keadaan bumi. Obyek kajian geografi adalah

lapisan lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer meliputi lapisan atmosfer,

litosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer.

10

Dalam menguji obyek – obyek studi geografi tersebut diperlukan pengetahuan

dari disiplin ilmu – ilmu lain seperti klimatologi, geologi, hidrologi, antropologi dan

sebagainya. Koleksi geografis yang dimaksudkan di sini adalah koleksi peta. Peta

adalah gambaran konvensional secara selektif dari permukaan bumi dengan segala

fenomenanya yang di perkecil dengan skala tertentu dan ditampilkan pada bidang

datar. Dalam peta, daerah atau wilayah yang sangat luas dengan segala

kenampakanya ditampilkan dalam sebidang kertas.

2.1.3 Sistem Informasi Geografis

A. Pengertian Sistem Informasi Geografis

Defini SIG (Sistem Informasi Geografis) selalu berkembang, bertambah, dan

bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar dibuku –

buku dan artikel – artikel baru. Selain itu SIG merupakan kajian ilmu dan teknologi

yang relatif baru dan sedang dipopulerkan dibidang Teknologi Informasi. SIG

digunakan oleh berbagai disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat. Berikut ini

adalah definisi – definisi SIG dari berbagai pustaka yang beredar:

1. Eddy Prahasta (2005, p54)

SIG adalah sistem computer yang digunakan untuk memasukan (input),

menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan

menampilkan data – data yang berhubungan dengan posisi – posisi di permukaan

bumi.

11

2. Rhind (p28 yang dikutip oleh Heywood, I, Cornelius 2011)

SIG adalah sistem computer yang dapat memegang dan memakai data yang

menggambarkan tempat – tempat dipermukaan Bumi.

3. Burroughs (p28 yang dikutip oleh Heywood, I, Cornelius 2011)

SIG adalah satu set perangkat yang berfungsi untuk menyimpan, memanggil

sesuai kebutuhan, mentransfrom dan menampilkan data – data yang berhubungan

dengan posisi – posisi dipermukaan bumi.

4. Kesimpulan

SIG dari data – data diatas adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat

keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama

secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui,

mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data

dalam suatu informasi berbasis geografis.

B. Komponen – komponen SIG

Komponen – komponen SIG memiliki saling keterkaitan satu dengan yang lainnya,

seperti yang terdapat pada Gambar 2.1 Untuk lebih jelasnya berikut adalah

penjelasan dari komponen tersebut.

12

Gambar 2.1 Komponen Sistem informasi geografis

1. Hardware

Terdiri dari beberapa komponen :

a. CPU (Central Processing Unit)

b. Memory (utama dan tambahan)

c. Storage (alat penyimpanan data dan infromasi)

d. Alat tambahan (Peripherals).

Alat masukan (Input Devices) : keyboard, mouse, digitizers,

pemindai(scanner), kamera digital, workstation fotogrametris digital.

Alat keluaran (Output Devices) : monitor berwarna, printer, plotter

berwarna, perekam film, dan lain – lain.

2. Software

Perangkat lunak yang dimaksud adalah yang mempunyai fungsi :

Pemasukan data, Manipulasi data, Penyimpanan data, Analisis data,

dan Penayangan informasi geografis. Beberapa Persyaratan yang harus

13

dipenuhi dari Software SIG :

a. Merupakan Database Management Sistem (DBMS)

b. Memiliki fasilitas Pemasukan dan Manipulasi Data Geografi.

c. Memiliki fasilitas untuk Query, Analisis dan Visualisasi.

d. Memiliki kemampuan Graphical User Interface (GUI) yang dapet

menyajikan hasil (Penayangan dan Printout) Informasi berbasis

geografi dan memudahkan untuk akses terhadap seluruh fasilitas

yang ada.

e. Perangkat lunak SIG terdiri dari attas sistem operasi compiler dan

program aplikasi.

f. Sistem Operasi (Operating System / OS), seperti : Windows,

Linux, UNIX, Sun Solaris, dan lain – lain.

g. Compiler.

h. Menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa komputer

pada kode mesin sehingga CPU mampu menjalankan program yang

harus dieksekusi. Bahasa compiler yang biasa digunakan adalah C,

C++, Delphi, Visual Basic, dan lain – lain.

i. Program Aplikasi pembangun SIG, seperti : MapInfo, Arcview,

ArcInfo, ArcGIS, dan lain – lain.

3. Data Geografis

Data yang dapat diolah dalam SIG merupakan fakta – fakta di

permukaan bumi yang memiliki referensi keruangan baik referensi secara

relatif maupun referensi secara absolut dan disajikan dalam sebuah peta.

14

a. Referensi Relatif

Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis. Data ini

dapat digunakan jika sudah dikaitkan dengan data yang memiliki

referensi geografis.

Misalnya adalah data jumlah penduduk per kabupaten

dikaitkan dengan data administrasi kabupaten.

b. Referensi Absolut

Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis (sudah memiliki

koordinat tertentu dipermukaan bumi), missalnya adalah data titik –

titik yang diperoleh dengan menggunakan GPS (Global Positioning

System)

4. Methods (Prosedur)

Model dan teknik pemrosesan yang perlu dibuat untuk berbagai aplikasi

SIG.

5. Sumberdaya Manusia

Sumberdaya manusia yang terlatih merupakan sebagai komponen

terakhir dari SIG. Perannya adalah sebagai pengoperasi perangkat keras

dan perangkat lunak, serta menangani data geografis dengan kedua

perangkat tersebut.

Sumberdaya manusia juga merupakan sistem analis yang

menerjemahkan permasalahan real di permukaan bumi dengan bahasa

SIG, sehingga permasalahan dapat diidentifikasi dan dicari solusinya.

15

C. Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis

Sumber – sumber data geografis (disebut juga data geospasial) diperoleh

melalui beberapa cara, seperti yang terdapat pada gambar 2.2 berikut ini :

Gambar 2.2 Data – data Geografis

Data digital geografis diorganisisr menjadi dua bagian, yaitu : Data Spasial

dan Data Atribut / Tabular. Sebelum membahas data spasial secara lebih

detil, Gambar 2.3 berikut adalah klasifikasi model data grafis / geometris /

spasial.

16

Gambar 2.3 Klasifikasi Data Geospasial

1. Data Spasial, yang menyimpan kenampakan – kenampakan

permukaan bumi, seperti jalan, sungai, pemukiman, jenis

penggunaan tanah, jenis tanah, dan lain – lain. Model data spasial

dibedakan menjadi dua, yaitu : Model Data Vektor dan Model Data

Raster. Perbedaan model data ini diperlihatkan pada Gambar 2.4

berikut.

Gambar 2.4 Peta dengan Model Raster dan Vektor

17

a. Model Data Vektor

Model data vector diwakili oleh simbol – simbol atau yang

selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature, seperti feature

point, feature garis (line), dan feature area (surface). Data tersebut

tersimpan dalam computer sebagai koordinat kartesius. Perhatikan

penjelasan berikut

1. Node Point (Data Titik)

Merupakan sepasang koordinat (X,Y) tanpa dimensi (tidak

mempunyai panjang serta tinggi)

2. Data garis

Merupakan pasangan – pasangan koordinat yang mempunyai

titik awal dan titik akhir (X1, Y1 : X2, Y2) disebut berdimensi

1.

3. Polygon (Data Luasan / Area)

Merupakan kumpulan pasangan – pasangan koordinat dimana

titik awal sama dengan titik akhir (X1, Y1 = Xn, Yn) atau

loop, disebut Berdimensi 2 : mempunyai ukuran dimensi

panjang dan luas.

4. Surface (Data Permukaan)

Merupakan suatu area dengan besaran (X,Y,Z) disebut

berdimensi 3 : mempunyai ukuran panjang, luas dan

ketinggian.

18

Gambar 2.5 Data Vektor dan Bentuk Data Tabularnya

b. Model data Raster

Model data raster merupakan data yang sangat sederhana. Dimana

setiap informasi disimpan dalam petak – petak bujursangkar (grid)

yang membentuk sebuah bidang. Petak – petak bujur sangkar itu

disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel

dinyatakan dengan baris ke-m dan kolom ke-n. Data yang disimpan

dalam format ini data hasil scanning seperti gambar digital

citra(dengan format BMP, JPG, dan lain lain) dan citra satelit

digital (landsat, SPOT, dan lain lain).

19

Gambar 2.6 Data Raster dan Bentuk Data Tabularnya

2. Data Tabular/ Atribut, yang menyimpan atribut dari kenampakan –

kenampakan permukaan bumi tersebut. Misalnya, tanah yang memiliki

atribut tekstur, kedalaman, struktur, Ph, dan lain lain.

2.1.4 Peta

A. Pengertian Peta

Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu

dan digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta dengan

menggunakan simbol – simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek – objek

spasial di permukaan bumi.

Menurut Eddy Prahasta (2005), Peta adalah suatu alat peraga untuk

menyampaikan suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu

20

daerah (Topografi), penyebaran penduduk jaringan jalan dan hal lainnya yang

berhubungan dengan kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan skala tertentu,

dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta

dapat meliputi wilayah yang luas dapat juga hanya mencakup wilayah yang sempit.

Peta dalam bahasa Inggris berarti Map dan bahasa Yunani berarti Mappa. Ilmu

pengetahuan yang mempelajari peta disebut Kartografi.

Sedangkan menurut Burrough yang dikutip oleh Heywood Cornelius Carver

(2011) Peta adalah sekumpulan titik, garis, area yang digunakan untuk

mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada system koordinat dan peta

biasanya dipresentasikan dalam bentuk dua dimensi, tetapi tidak menutup

kemungkinan peta dapat dipresentasikan dalam bentuk tiga dimensi.

B. Klasifikasi Peta

Macam – macam peta ditinjau dari 4 segi :

a. Macam peta ditinjau dari segi dan jenis :

1. Peta Foto, peta yang dihasilkan dari mosaic foto udara ortofoto yang

dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda.

2. Peta Garis, peta yang menyajikan detil alam dan buatan manusia dalam

bentuk titik, garis dan luasan.

b. Macam peta ditinjau dari skala.

1. Peta skala besar, yaitu peta dengan skala 1 : 50.000 atau lebih besar

(1:25.000).

2. Peta skala kecil, yaitu peta dengan skala 1 : 500.000 atau lebih kecil.

c. Macam peta ditinjau dari fungsinya.

21

1. Peta umum (general map), merupakan peta yang berisi penampakan –

penampakan umum, seperti : jalan, bangunan, batas wiliyah, garis,

pantai, elevasi, dan sebagainya.

2. Peta tematik, merupakan peta yang menunjukan hubungan ruang

dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut. Ada beberapa

macam maksud dan tujuan dari peta tematik.

3. Kart, merupakan peta yang di desain keperluan navigasi, nautical dan

aeronautical. Peta kelautan yang ekuivalen dengan peta topografi

disebut peta Batimetrik.

d. Macam peta yang ditinjau dari macam – macam persoalan (maksud dan

tujuan), ada banyak sekali macamnya. Misalnya : peta kadaster, peta

geologi, peta tanah, ekonomi, peta kependudukan, peta tata guna tanah, dan

sebagainya.

C. Penyusunan Peta Data Geografi

Menurut Eddy Prahasta (2005) untuk menyampaikan ide melalui peta dari

berbagai hal, seperti : kedudukan peta dalam ruang muka bumi dengan objek

geografis tertentu, tentunya sangat rumit. Oleh karenanya, diperlukan

penyederhanaan objek geografis.

a. Titik (Point)

Digunakan untuk pengolahan data titik dan simbol untuk mewakili

data pada posisi tersebut yang berisi tentang informasi titik – titik

posisi. Bentuk titik ini misalnya untuk melambangkan sebuah menara,

22

tugu, posisi ibukota suatu daerah, dan lain – lain. (Gambar 2.7)

Gambar 2.7 Titik

b. Garis (Line)

Digunakan untuk pengolahan data yang berbentuk garis. Bentuk garis

yang dimaksud adalah kenampakan geografis pada permukaan bumi,

seperti : sungai, jaringan, jalan, dan lain sebagainya.

Gambar 2.8 Variasi Garis

c. Luasan (Polygon/boundary)

Digunakan untuk mengolah data yang berbentuk luasan, seperti

bentuk – bentuk penggunaan tanah, danau, dan lain sebagainya.Untuk

lebih memperjelas definisi dari ketiga data geografis (titik, garis,

dan luasan) tersebut, perhatikan Gambar 2.9 berikut ini.

Gambar 2.9 Variasi Poligon

23

d. Buffering

Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk

poligon atau zona dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi

masukkannya. Data spasial titik akan menghasilkan data spasial baru

yang berupa lingkaran-lingkaran yang mengelilingi titik-titik pusatnya.

Untuk data spasial garis akan menghasilkan data spasial baru yang

berupa poligon-poligon yang melingkupi garis- garis. Demikian pula

untuk data spasial poligon, akan menghasilkan data spasial baru yang

berupa poligon- poligon yang lebih besar dan konsentris.

e. Analisa 3 dimensi (3D analysis)

Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi data

spasial dalam ruang 3 dimensi. Fungsi analisa spasial ini banyak

menggunakan fungsi interpolasi.

24

D. Komponen Peta

A. Komponen Peta

1. Isi

Isi (data frame) peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang

akan disampaikan kepada pengguna peta. Isi peta merupakan bagian dari

peta yang menampilkan lapisan – lapisan data (layer). Bagian ini adalah

bagian terpenting dan merupakan titik pusat dari sebuah dokumen peta.

Gambar 2.10 Isi Peta

2. Skala

Sebuah skala peta menjelaskan hubungan dari data frame yang ada di peta

dengan dunia nyata dalam sebuah rasio perbandingan. Penskalaan dapat

dilakukan berdasarkan unit per unit, atau berdasarkan satu ukuran terhadap

ukuran yang lainnya. Skala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat

25

ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan. Misalnya, sebuah belokan

sungai akan tergambar jelas pada peta 1: 10.000 dibandingkan dengan peta

pada skala 1:50.000. Skala peta dapat dibedakan menjadi :

a. Skala numeris (numerical scale, functional scale, natural scale,

linear scale). Misalnya 1: 100.000

b. Skala grafis atau skala garis atau skala bar

c. Skala verbal

Misalnya : 1 inch = 1 mil

1 cm = 4 km

3. Simbol Arah

Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara

lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak

tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak

membolak – balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si pemakai

dapat dengan mudah mencocokkan objek di peta dengan objek sebenarnya di

lapangan.

4. Legenda atau Keterangan

Sebuah legenda bertugas untuk menjelaskan seluruh simbol – simbol yang

digunakan dalam sebuah peta pada setiap lapisan datanya. Agar pembaca peta

dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam sisi peta harus

dijelaskan dalam legenda atau keterangan. Legenda peta menggambarkan

secara detail berbagai gambar skema, simbol, dan kategori yang terdapat

dipeta tersebut.

26

5. Sumber / Keterangan Riwayat

Agar pembaca peta dapat mengetahui sumber data atau peta yang digunakan,

kapan peta dibuat, dan lain – lain. Jika diperlukan, pengguna peta dapat

melacak keakuratan informasi dan interpretasi dari pembuat peta.

2.1.5 Basis Data

A. Pengertian Data

Data (Laudon, 2004, p8) adalah aliran dari fakta – fakta kasar yang

merepresentasikan kejadian – kejadian yang terjadi dalam organisasi atau

lingkungan fisik sebelum disusun dalam sebuah bentuk yang dapat

dimengerti dan digunakan oleh manusia. Data terdiri dari fakta – fakta dan

angka – angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Dua sifat data, antara

lain :

1. Shared : data dapat digunakan bersama – sama dengan pengguna.

2. Integrated : data merupakan kesatuan, sebisa mungkin

menghindari pengulangan sehingga data menjadi lebih valid dan benar.

B. Pengertian Basis Data

Basis data atau database (Connolly dan Begg, 2005,p31) basis data

adalah sebuah koleksi dari data-data yang terhubung secara logika untuk di

share, dan sebuah deskripsi dari data tersebut dirancang untuk mencapai

27

kebutuhan-kebutuhan akan informasi dari sebuah organisasi.

Suatu database merepresentasikan entitas, atribut, dan relasi.

Entitas (Connolly dan Begg, 2005, p18) adalah objek nyata (orang, tempat,

hal, konsep, dan peristiwa) di dalam sebuah organisasi yang dapat

direpresentasikan dalam database. Atribut adalah properti yang

mendeskripsikan beberapa aspek dari objek yang ingin di record. Relasi

adalah asosiasi antar entitas. Adapun tujuan utama konsep database adalah :

a. Mengurangi redudansi data

b. Independensi data

C. Pengertian Table

Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris

(Connolly dan Begg. 2005, p76)

D. Pengertian Field

Field dalam konteks database biasanya sering disebut dengan atribut, Field

merupakan nama kolom dari sebuah table atau relasi (Connolly dan Begg, 2005,

p76).

E. Pengertian Record

Record (Connolly dan Begg, 2005, p77) adalah suatu baris data atau

informasi dalam sebuah table. Record sering disebut dengan tuple.

28

F. Pengertian Primary Key

Primary Key (Connolly dan Begg, 2005, p83) adalah sebuah atribut

atau himpunan atribut yang dipilih untuk mengidentifikasikan tuple – tuple

atau record dalam tabel yang bersifat unik. Unik memiliki arti tidak boleh ada

duplikat atau key yang untuk dua atau lebih tuple atau record dalam sebuah

table.

G. Pengertian Foreign Key

Foreign Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu

tabel yang menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign Key

berfungsi untuk menunjukkan hubungan antara suatu tabel dengan tabel

lainnya (Connolly dan Begg, 2005, p85).

H. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) (Connolly, 2005, p330) adalah

pendekatan top-down untuk mendesain basis data yang dimulai dengan

mengidentifikasikan data yang penting, yang disebut sebagai entitas dan

hubungan antara data harus digambarkan. Batasan utama dalam relasi disebut

multiplicity. Multiplicity adalah jumlah kejadian yang mungkin muncul dari

entitas satu ke entitas lainnya yang mempunyai hubungan khusus. Hubungan

yang paling umum adalah berpasangan (Conolly, 2005, p344-348).

1. One-to-one (1:1) Relationships

Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan paling

29

banyak satu entitas di B.

2. One-to-many (1:*) Relationships

Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih

entitas di B, namun entitas di B hanya dapat diasosiasikan dengan

paling banyak satu entitas di A.

3. Many-to-many (*:*) Relationships

Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di

B dan sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih

entitas di A.

I. Database Life Cycle ( DBLC )

DBLC adalah database yang berupa beberapa layer yang saling

berhubungan, dimana adanya data spasial dan data non spasial yang dapat

dimunculkan secara bersamaan.

J. System Devolopment Life Cycle (SDLC)

SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga

dengan System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan

ataumengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-

model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan

sistem- sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau

cara-cara yang sudah teruji baik). ( connolly, p312, 2010 ).

30

K. Model Waterfall

Gambar 2.11 Model Waterfall

( Sumber : http://www.budihermawan.net/?tag=waterfall-model )

a. Analisa Kebutuhan

Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar

proses pembuatan software lainnya. Dimulai dengan mengumpulkan

kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan

untuk membuat program aplikasi SIG.

b. Desain Sistem

Desain sistem merupakan tahap penyusunan proses, data,

aliran proses dan hubungan antar data yang paling optimal untuk

menjalankan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan perusahaan

sesuai dengan hasil analisa kebutuhan.

c. Penulisan Kode Program

31

Penulisan kode program merupakan tahap penerjemahan

desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah

yang dimengerti komputer dengan mempergunakan bahasa

pemrograman, middleware dan database tertentu di atas platform

yang menjadi standar perusahaan. Bahasa pemrograman yang

digunakan adalah HTML untuk pembuatan software dalam kategori

Web Application.

d. Pengujian Program

Pengujian program dilakukan untuk memastikan bahwa

program yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua

fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan.

e. Penerapan Program

Penerapan program merupakan tahap dimana tim pengembang

menerapkan / meng - install program yang telah selesai dibuat dan

diuji ke dalam lingkungan teknologi informasi perusahaan dan

memberikan pelatihan kepada user di perusahaan.

2.1.6 State Transition Diagram (STD)

Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p673), State-

Transition Diagram Adalah model atau alat yang digunakan untuk

menggambarkan urutan dari variasi screen yang dapat terjadi selama

datu sesi pengguna.

32

2.1.7 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran garis suatu sistem,

yang menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data

melalu suatu proses yang saling berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan

antar elemen proses, aliran data dan penyimpanan data (McLeeod, 2004,p171).

Proses adalah sesuatu yang mengubah masukan menjadi keluaran. Aliran data

mengandung sekelompok elemen data yang saling berhubungan secara logika.

Penyimpanan data bertugas mengambil data atau meng-update (O’Brien, 2007,

p115). Dengan pemakaian DFD, pengguna dapat memahami aliran data dalam

sebuah sistem.

Tingkatan dalam DFD ada tiga, yaitu :

1. Diagram Konteks

a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukan dan

keluaran sistem.

b. Terdiri dari suatu proses yang tidak memiliki data store.

2. Diagram Nol

a. Memiliki data store.

b. Diagram tidak rinci, diberikan tanda bintang pada akhir nomor.

3. Diagram Rinci

a. Merupakan rinciandari diagram nol atau diagram level diatasnya.

Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tutuh titik.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut :

33

1. Entitas Eksternal

Entitas eksternal adalah entitas yang berbeda di luar

sistem yang memberi data ke sistem atau menerima keluaran

dari sistem dan tidak termasuk dalam bagian sistem.

2. Proses

Menggambarkan apa yang dilakukan sistem. Berfungsi

mentransformasikan satu atau beberapa output sesuai

dengan spesifikasi yang diinginkan. Dalam penamaan suatu

proses digunakan kata kerja dan kata benda.

3. Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari suatu entitas ke entitas

lain. Simbol anak panah menggambarkan arah aliran data.

Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke

data source.

2.1.8 Web

Menurut Turban et al (2003, p680), WWW (World Wide Web) adalah sistem

dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimp an, menelusuri,

memformat dan men amp ilkan informasi melalu i arsitektur klien atau server y aitu

men ggunakan fungsi – fungsi transpor dari internet.World wide web adalah ko mbinasi

dari empat ide yaitu:

34

1. Hypertext: sebuah for mat data y ang memun gkink an suatu halaman memiliki bany

ak media seperti teks y ang panjang. Serta memun gkinkan untuk

menautkan suatu teks dengan teks lainny a melalui sebuah hyp erlink.

2. Resource Iden tifier: identifik asi y ang unik y ang digunakan untuk

mengalok asikan file atau dokumen di dalam jaringan. Biasanya dikenal

dengan URL (Uniform Resource Language).

3. Client Server: sebuah sistem diman a komp uter client meminta sebuah

informasi, dap at berupa data atau file komp uter kepada server. Kemudian server

akan mencari data atau file komp uter y ang diminta client. Setelah didap at data

tersebut, maka server akan men girim kembali k e ada client.

4. Markup Language: kump ulan karakter atau kode untuk mengidentifik asikan data

atau teks y ang dikir im untuk men gakses sebuah situs web.

2.1.9 HTML

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah bahasa markup

yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai

informasi di dalam sebuah browser Internet. Bermula dari sebuah bahasa yang

sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut

dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah

standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat

35

ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya

oleh World Wide Web.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian SPBU

SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana

umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi

kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis

premium, solar, pertamax dan pertamax plus, adapun sarana dan prasarana yang

wajib di miliki oleh SPBU adalah :

1. sarana pemadam kebakaran : Sesuai dengan pedoman PT. Pertamina.

2. Sarana lindungan lingkungan :

a. Instalasi pengolahan limbah.

b. Instalasi oil catcher dan well catcher.

Saluran yang digunakan untuk mengalirkan minyak yang tercecer di area

SPBU kedalam tempat penampungan.

b. Instalasi sumur pantau :

Sumur pantau dibutuhkan untuk memantau tingkat polusi terhadap air

tanah di sekitar bangunan SPBU yang disebabkan oleh kegiatan usaha

SPBU.

c. Saluran bangunan/drainase sesuai dengan pedoman PT. Pertamina.

3. Sistem Keamanan :

a. Memiliki pipa ventilasi tangki pendam.

36

b. Memiliki ground point/strip tahan karat.

c. Memiliki dinding pembatas/pagar pengaman.

d. Terdapat rambu-rambu tanda peringatan.

4. Sistem Pencahayaan :

a. SPBU memiliki lampu penerangan yang menerangi seluruh area dan

jalur pengisian BBM.

b. Papan penunjuk SPBU sebaiknya berlampu agar keberadaan SPBU

mudah dilihat oleh pengendara.

5. Peralatan dan kelengkapan filling BBM sesuai dengan standar PT.

Pertamina berupa :

a. Tangki pendam

b. Pompa

c. Pulau pompa

6. Duiker, dibutuhkan sebagai saluran air umum di depan bangunan SPBU.

7. Sensor api dan perangkat Pemadam Kebakaran.

8. Lambang PT. Pertamina

9. Generator

10. Racun Api.

11. Fasilitas umum :

a. Toilet

b. Mushola

c. Lahan parker

37

12. Instalasi listrik dan air yang memadai.

13. rambu-rambu standar PT. Pertamina :

a. Dilarang merokok .

b. Dilarang menggunakan telepon seluler.

c. Jagalah kebersihan.

d. Tata cara penggunaan alat pemadam kebakaran.

2.2.2 Distribusi

Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke

konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan.

2.2.3 Distributor

Distributor adalah suatu Perusahaan / Pihak yang ditunjuk oleh Pihak Principal

untuk memasarkan dan menjual barang-barang principal dalam wilayah tertentu dan

jangka waktu tertentu.

2.2.4 Bahan Bakar Minyak ( BBM )

Bahan bakar minyak atau BBM adalah salah satu jenis bahan bakar yang sudah

diolah dari minyak mentah menjadi yang bahan bakar alat transportasi.