bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori umum 2.1.1 sistem...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Umum
2.1.1 Sistem Informasi
A. Pengertian Sistem
Dengan berbagai pendekatan, beragam pula istilah sistem didefinisikan
menurut O’Brien (2005, p8) sistem adalah kumpulan kompenen - kompenen
yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima
input dan menghasilkan output dalam suatu proses perubahan yang teratur.
McLeod ( 2006, p11) Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Dari pengertian sistem tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan sekumpulan komponen yang yang saling terkait, bekerja sama,
berinteraksi satu sama lain dalam menerima masukan, memproses dan
menghasilkan keluaran untuk mencapai suatu tujuan.
B. Analisis dan Perancangan Sistem
Menurut McLeod (2006, p74), analisis sistem adalah penelitian terhadap
sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau
memperbaharui sistem yang telah ada tersebut.
8
Menurut Whitten et al (2004, p39) perancangan sistem (yang disebut juga
sebagai sintesis sistem) adalah pelengkap teknik pemecahan masalah yang
mengumpulkan bagian – bagian komponen sistem ke sistem yang lebih lengkap.
Hal ini mencakup penambahan, penghapusan dan perubahan bagian – bagian
yang relatif ke sistem yang asli.
C. Pengertian Informasi
Menurut O’Brien (2003, p13) informasi adalah data yang telah diubah
menjadi sesuatu yang berarti dan pernyataan berguna bagi pengguna akhir.
Dari beberapa pengertian informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa
informasi merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu sistem yang
bermanfaat bagi penerimanya.
D. Pengertian Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2005, p4) sistem informasi adalah kombinasi yang terdiri
dari orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan computer dan sumber
daya yang dapat mengumpulkan, mendapatkan dan mendistribusikan informasi.
Menurut Laudon (2004, p7) sistem informasi adalah sekumpulan komponen
yang saling terkait, yang saling saling bekerjasama mengumpulkan, mengolah,
menyimpan dan menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan,
koordinat, kontrol, analisa, dan visualisasi dalam organisasi.
Dari beberapa pengertian sistem informasi tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang
9
melakukan pengumpulan data dan analisa data yang ada untuk menghasilkan
suatu informasi yang dapat digunakan oleh penerima dalam pengambilan
keputusan.
E. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
Menurut Whitten et al (2004, p168) analisis sistem informasi adalah fase
pengembangan dari proyek yang terutama berfokus pada masalah bisnis,
teknologi mandiri yang dapat atau ingin digunakan untuk memberikan solusi
dari masalah tersebut.
Menurut Whitten et al (2004, p401) perancangan sistem informasi adalah
tugas – tugas yang berfokus pada spesifikasi atau rincian solusi berbasis
computer atau sering disebut juga physical design.
2.1.2 Geografis
Geografis berasal dari kata bahasa Yunani geographia, terdiri dari dua kata geo
yang berarti bumi dan graphien artinya citra atau gambaran. Perkataan geografi
diambil dari perkataan inggris yang berasal dari perkataan Greek yang berarti bumi
dan graphien yang berarti menulis atau menggambarkan.
Dari asal – usul kata ini dapatlah dikatakan bahwa geografi berarti ilmu
pengetahuan yang menggambarkan keadaan bumi. Obyek kajian geografi adalah
lapisan lapisan bumi atau tepatnya fenomena geosfer meliputi lapisan atmosfer,
litosfer, hidrosfer, biosfer dan antroposfer.
10
Dalam menguji obyek – obyek studi geografi tersebut diperlukan pengetahuan
dari disiplin ilmu – ilmu lain seperti klimatologi, geologi, hidrologi, antropologi dan
sebagainya. Koleksi geografis yang dimaksudkan di sini adalah koleksi peta. Peta
adalah gambaran konvensional secara selektif dari permukaan bumi dengan segala
fenomenanya yang di perkecil dengan skala tertentu dan ditampilkan pada bidang
datar. Dalam peta, daerah atau wilayah yang sangat luas dengan segala
kenampakanya ditampilkan dalam sebidang kertas.
2.1.3 Sistem Informasi Geografis
A. Pengertian Sistem Informasi Geografis
Defini SIG (Sistem Informasi Geografis) selalu berkembang, bertambah, dan
bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar dibuku –
buku dan artikel – artikel baru. Selain itu SIG merupakan kajian ilmu dan teknologi
yang relatif baru dan sedang dipopulerkan dibidang Teknologi Informasi. SIG
digunakan oleh berbagai disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat. Berikut ini
adalah definisi – definisi SIG dari berbagai pustaka yang beredar:
1. Eddy Prahasta (2005, p54)
SIG adalah sistem computer yang digunakan untuk memasukan (input),
menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa dan
menampilkan data – data yang berhubungan dengan posisi – posisi di permukaan
bumi.
11
2. Rhind (p28 yang dikutip oleh Heywood, I, Cornelius 2011)
SIG adalah sistem computer yang dapat memegang dan memakai data yang
menggambarkan tempat – tempat dipermukaan Bumi.
3. Burroughs (p28 yang dikutip oleh Heywood, I, Cornelius 2011)
SIG adalah satu set perangkat yang berfungsi untuk menyimpan, memanggil
sesuai kebutuhan, mentransfrom dan menampilkan data – data yang berhubungan
dengan posisi – posisi dipermukaan bumi.
4. Kesimpulan
SIG dari data – data diatas adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat
keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama
secara efektif untuk menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui,
mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data
dalam suatu informasi berbasis geografis.
B. Komponen – komponen SIG
Komponen – komponen SIG memiliki saling keterkaitan satu dengan yang lainnya,
seperti yang terdapat pada Gambar 2.1 Untuk lebih jelasnya berikut adalah
penjelasan dari komponen tersebut.
12
Gambar 2.1 Komponen Sistem informasi geografis
1. Hardware
Terdiri dari beberapa komponen :
a. CPU (Central Processing Unit)
b. Memory (utama dan tambahan)
c. Storage (alat penyimpanan data dan infromasi)
d. Alat tambahan (Peripherals).
Alat masukan (Input Devices) : keyboard, mouse, digitizers,
pemindai(scanner), kamera digital, workstation fotogrametris digital.
Alat keluaran (Output Devices) : monitor berwarna, printer, plotter
berwarna, perekam film, dan lain – lain.
2. Software
Perangkat lunak yang dimaksud adalah yang mempunyai fungsi :
Pemasukan data, Manipulasi data, Penyimpanan data, Analisis data,
dan Penayangan informasi geografis. Beberapa Persyaratan yang harus
13
dipenuhi dari Software SIG :
a. Merupakan Database Management Sistem (DBMS)
b. Memiliki fasilitas Pemasukan dan Manipulasi Data Geografi.
c. Memiliki fasilitas untuk Query, Analisis dan Visualisasi.
d. Memiliki kemampuan Graphical User Interface (GUI) yang dapet
menyajikan hasil (Penayangan dan Printout) Informasi berbasis
geografi dan memudahkan untuk akses terhadap seluruh fasilitas
yang ada.
e. Perangkat lunak SIG terdiri dari attas sistem operasi compiler dan
program aplikasi.
f. Sistem Operasi (Operating System / OS), seperti : Windows,
Linux, UNIX, Sun Solaris, dan lain – lain.
g. Compiler.
h. Menerjemahkan program yang ditulis dalam bahasa komputer
pada kode mesin sehingga CPU mampu menjalankan program yang
harus dieksekusi. Bahasa compiler yang biasa digunakan adalah C,
C++, Delphi, Visual Basic, dan lain – lain.
i. Program Aplikasi pembangun SIG, seperti : MapInfo, Arcview,
ArcInfo, ArcGIS, dan lain – lain.
3. Data Geografis
Data yang dapat diolah dalam SIG merupakan fakta – fakta di
permukaan bumi yang memiliki referensi keruangan baik referensi secara
relatif maupun referensi secara absolut dan disajikan dalam sebuah peta.
14
a. Referensi Relatif
Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis. Data ini
dapat digunakan jika sudah dikaitkan dengan data yang memiliki
referensi geografis.
Misalnya adalah data jumlah penduduk per kabupaten
dikaitkan dengan data administrasi kabupaten.
b. Referensi Absolut
Berarti suatu data yang memiliki referensi geografis (sudah memiliki
koordinat tertentu dipermukaan bumi), missalnya adalah data titik –
titik yang diperoleh dengan menggunakan GPS (Global Positioning
System)
4. Methods (Prosedur)
Model dan teknik pemrosesan yang perlu dibuat untuk berbagai aplikasi
SIG.
5. Sumberdaya Manusia
Sumberdaya manusia yang terlatih merupakan sebagai komponen
terakhir dari SIG. Perannya adalah sebagai pengoperasi perangkat keras
dan perangkat lunak, serta menangani data geografis dengan kedua
perangkat tersebut.
Sumberdaya manusia juga merupakan sistem analis yang
menerjemahkan permasalahan real di permukaan bumi dengan bahasa
SIG, sehingga permasalahan dapat diidentifikasi dan dicari solusinya.
15
C. Model Data Dalam Sistem Informasi Geografis
Sumber – sumber data geografis (disebut juga data geospasial) diperoleh
melalui beberapa cara, seperti yang terdapat pada gambar 2.2 berikut ini :
Gambar 2.2 Data – data Geografis
Data digital geografis diorganisisr menjadi dua bagian, yaitu : Data Spasial
dan Data Atribut / Tabular. Sebelum membahas data spasial secara lebih
detil, Gambar 2.3 berikut adalah klasifikasi model data grafis / geometris /
spasial.
16
Gambar 2.3 Klasifikasi Data Geospasial
1. Data Spasial, yang menyimpan kenampakan – kenampakan
permukaan bumi, seperti jalan, sungai, pemukiman, jenis
penggunaan tanah, jenis tanah, dan lain – lain. Model data spasial
dibedakan menjadi dua, yaitu : Model Data Vektor dan Model Data
Raster. Perbedaan model data ini diperlihatkan pada Gambar 2.4
berikut.
Gambar 2.4 Peta dengan Model Raster dan Vektor
17
a. Model Data Vektor
Model data vector diwakili oleh simbol – simbol atau yang
selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature, seperti feature
point, feature garis (line), dan feature area (surface). Data tersebut
tersimpan dalam computer sebagai koordinat kartesius. Perhatikan
penjelasan berikut
1. Node Point (Data Titik)
Merupakan sepasang koordinat (X,Y) tanpa dimensi (tidak
mempunyai panjang serta tinggi)
2. Data garis
Merupakan pasangan – pasangan koordinat yang mempunyai
titik awal dan titik akhir (X1, Y1 : X2, Y2) disebut berdimensi
1.
3. Polygon (Data Luasan / Area)
Merupakan kumpulan pasangan – pasangan koordinat dimana
titik awal sama dengan titik akhir (X1, Y1 = Xn, Yn) atau
loop, disebut Berdimensi 2 : mempunyai ukuran dimensi
panjang dan luas.
4. Surface (Data Permukaan)
Merupakan suatu area dengan besaran (X,Y,Z) disebut
berdimensi 3 : mempunyai ukuran panjang, luas dan
ketinggian.
18
Gambar 2.5 Data Vektor dan Bentuk Data Tabularnya
b. Model data Raster
Model data raster merupakan data yang sangat sederhana. Dimana
setiap informasi disimpan dalam petak – petak bujursangkar (grid)
yang membentuk sebuah bidang. Petak – petak bujur sangkar itu
disebut dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel
dinyatakan dengan baris ke-m dan kolom ke-n. Data yang disimpan
dalam format ini data hasil scanning seperti gambar digital
citra(dengan format BMP, JPG, dan lain lain) dan citra satelit
digital (landsat, SPOT, dan lain lain).
19
Gambar 2.6 Data Raster dan Bentuk Data Tabularnya
2. Data Tabular/ Atribut, yang menyimpan atribut dari kenampakan –
kenampakan permukaan bumi tersebut. Misalnya, tanah yang memiliki
atribut tekstur, kedalaman, struktur, Ph, dan lain lain.
2.1.4 Peta
A. Pengertian Peta
Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu
dan digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta dengan
menggunakan simbol – simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek – objek
spasial di permukaan bumi.
Menurut Eddy Prahasta (2005), Peta adalah suatu alat peraga untuk
menyampaikan suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu
20
daerah (Topografi), penyebaran penduduk jaringan jalan dan hal lainnya yang
berhubungan dengan kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan skala tertentu,
dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta
dapat meliputi wilayah yang luas dapat juga hanya mencakup wilayah yang sempit.
Peta dalam bahasa Inggris berarti Map dan bahasa Yunani berarti Mappa. Ilmu
pengetahuan yang mempelajari peta disebut Kartografi.
Sedangkan menurut Burrough yang dikutip oleh Heywood Cornelius Carver
(2011) Peta adalah sekumpulan titik, garis, area yang digunakan untuk
mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada system koordinat dan peta
biasanya dipresentasikan dalam bentuk dua dimensi, tetapi tidak menutup
kemungkinan peta dapat dipresentasikan dalam bentuk tiga dimensi.
B. Klasifikasi Peta
Macam – macam peta ditinjau dari 4 segi :
a. Macam peta ditinjau dari segi dan jenis :
1. Peta Foto, peta yang dihasilkan dari mosaic foto udara ortofoto yang
dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda.
2. Peta Garis, peta yang menyajikan detil alam dan buatan manusia dalam
bentuk titik, garis dan luasan.
b. Macam peta ditinjau dari skala.
1. Peta skala besar, yaitu peta dengan skala 1 : 50.000 atau lebih besar
(1:25.000).
2. Peta skala kecil, yaitu peta dengan skala 1 : 500.000 atau lebih kecil.
c. Macam peta ditinjau dari fungsinya.
21
1. Peta umum (general map), merupakan peta yang berisi penampakan –
penampakan umum, seperti : jalan, bangunan, batas wiliyah, garis,
pantai, elevasi, dan sebagainya.
2. Peta tematik, merupakan peta yang menunjukan hubungan ruang
dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut. Ada beberapa
macam maksud dan tujuan dari peta tematik.
3. Kart, merupakan peta yang di desain keperluan navigasi, nautical dan
aeronautical. Peta kelautan yang ekuivalen dengan peta topografi
disebut peta Batimetrik.
d. Macam peta yang ditinjau dari macam – macam persoalan (maksud dan
tujuan), ada banyak sekali macamnya. Misalnya : peta kadaster, peta
geologi, peta tanah, ekonomi, peta kependudukan, peta tata guna tanah, dan
sebagainya.
C. Penyusunan Peta Data Geografi
Menurut Eddy Prahasta (2005) untuk menyampaikan ide melalui peta dari
berbagai hal, seperti : kedudukan peta dalam ruang muka bumi dengan objek
geografis tertentu, tentunya sangat rumit. Oleh karenanya, diperlukan
penyederhanaan objek geografis.
a. Titik (Point)
Digunakan untuk pengolahan data titik dan simbol untuk mewakili
data pada posisi tersebut yang berisi tentang informasi titik – titik
posisi. Bentuk titik ini misalnya untuk melambangkan sebuah menara,
22
tugu, posisi ibukota suatu daerah, dan lain – lain. (Gambar 2.7)
Gambar 2.7 Titik
b. Garis (Line)
Digunakan untuk pengolahan data yang berbentuk garis. Bentuk garis
yang dimaksud adalah kenampakan geografis pada permukaan bumi,
seperti : sungai, jaringan, jalan, dan lain sebagainya.
Gambar 2.8 Variasi Garis
c. Luasan (Polygon/boundary)
Digunakan untuk mengolah data yang berbentuk luasan, seperti
bentuk – bentuk penggunaan tanah, danau, dan lain sebagainya.Untuk
lebih memperjelas definisi dari ketiga data geografis (titik, garis,
dan luasan) tersebut, perhatikan Gambar 2.9 berikut ini.
Gambar 2.9 Variasi Poligon
23
d. Buffering
Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru yang berbentuk
poligon atau zona dengan jarak tertentu dari data spasial yang menjadi
masukkannya. Data spasial titik akan menghasilkan data spasial baru
yang berupa lingkaran-lingkaran yang mengelilingi titik-titik pusatnya.
Untuk data spasial garis akan menghasilkan data spasial baru yang
berupa poligon-poligon yang melingkupi garis- garis. Demikian pula
untuk data spasial poligon, akan menghasilkan data spasial baru yang
berupa poligon- poligon yang lebih besar dan konsentris.
e. Analisa 3 dimensi (3D analysis)
Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi data
spasial dalam ruang 3 dimensi. Fungsi analisa spasial ini banyak
menggunakan fungsi interpolasi.
24
D. Komponen Peta
A. Komponen Peta
1. Isi
Isi (data frame) peta menunjukan isi dari makna ide penyusun peta yang
akan disampaikan kepada pengguna peta. Isi peta merupakan bagian dari
peta yang menampilkan lapisan – lapisan data (layer). Bagian ini adalah
bagian terpenting dan merupakan titik pusat dari sebuah dokumen peta.
Gambar 2.10 Isi Peta
2. Skala
Sebuah skala peta menjelaskan hubungan dari data frame yang ada di peta
dengan dunia nyata dalam sebuah rasio perbandingan. Penskalaan dapat
dilakukan berdasarkan unit per unit, atau berdasarkan satu ukuran terhadap
ukuran yang lainnya. Skala sangat penting dicantumkan untuk melihat tingkat
25
ketelitian dan kedetailan objek yang dipetakan. Misalnya, sebuah belokan
sungai akan tergambar jelas pada peta 1: 10.000 dibandingkan dengan peta
pada skala 1:50.000. Skala peta dapat dibedakan menjadi :
a. Skala numeris (numerical scale, functional scale, natural scale,
linear scale). Misalnya 1: 100.000
b. Skala grafis atau skala garis atau skala bar
c. Skala verbal
Misalnya : 1 inch = 1 mil
1 cm = 4 km
3. Simbol Arah
Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah utara
lazimnya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata letak
tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta nyaman dibaca dengan tidak
membolak – balik peta. Lebih dari itu, arah juga penting sehingga si pemakai
dapat dengan mudah mencocokkan objek di peta dengan objek sebenarnya di
lapangan.
4. Legenda atau Keterangan
Sebuah legenda bertugas untuk menjelaskan seluruh simbol – simbol yang
digunakan dalam sebuah peta pada setiap lapisan datanya. Agar pembaca peta
dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian dalam sisi peta harus
dijelaskan dalam legenda atau keterangan. Legenda peta menggambarkan
secara detail berbagai gambar skema, simbol, dan kategori yang terdapat
dipeta tersebut.
26
5. Sumber / Keterangan Riwayat
Agar pembaca peta dapat mengetahui sumber data atau peta yang digunakan,
kapan peta dibuat, dan lain – lain. Jika diperlukan, pengguna peta dapat
melacak keakuratan informasi dan interpretasi dari pembuat peta.
2.1.5 Basis Data
A. Pengertian Data
Data (Laudon, 2004, p8) adalah aliran dari fakta – fakta kasar yang
merepresentasikan kejadian – kejadian yang terjadi dalam organisasi atau
lingkungan fisik sebelum disusun dalam sebuah bentuk yang dapat
dimengerti dan digunakan oleh manusia. Data terdiri dari fakta – fakta dan
angka – angka yang relatif tidak berarti bagi pemakai. Dua sifat data, antara
lain :
1. Shared : data dapat digunakan bersama – sama dengan pengguna.
2. Integrated : data merupakan kesatuan, sebisa mungkin
menghindari pengulangan sehingga data menjadi lebih valid dan benar.
B. Pengertian Basis Data
Basis data atau database (Connolly dan Begg, 2005,p31) basis data
adalah sebuah koleksi dari data-data yang terhubung secara logika untuk di
share, dan sebuah deskripsi dari data tersebut dirancang untuk mencapai
27
kebutuhan-kebutuhan akan informasi dari sebuah organisasi.
Suatu database merepresentasikan entitas, atribut, dan relasi.
Entitas (Connolly dan Begg, 2005, p18) adalah objek nyata (orang, tempat,
hal, konsep, dan peristiwa) di dalam sebuah organisasi yang dapat
direpresentasikan dalam database. Atribut adalah properti yang
mendeskripsikan beberapa aspek dari objek yang ingin di record. Relasi
adalah asosiasi antar entitas. Adapun tujuan utama konsep database adalah :
a. Mengurangi redudansi data
b. Independensi data
C. Pengertian Table
Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris
(Connolly dan Begg. 2005, p76)
D. Pengertian Field
Field dalam konteks database biasanya sering disebut dengan atribut, Field
merupakan nama kolom dari sebuah table atau relasi (Connolly dan Begg, 2005,
p76).
E. Pengertian Record
Record (Connolly dan Begg, 2005, p77) adalah suatu baris data atau
informasi dalam sebuah table. Record sering disebut dengan tuple.
28
F. Pengertian Primary Key
Primary Key (Connolly dan Begg, 2005, p83) adalah sebuah atribut
atau himpunan atribut yang dipilih untuk mengidentifikasikan tuple – tuple
atau record dalam tabel yang bersifat unik. Unik memiliki arti tidak boleh ada
duplikat atau key yang untuk dua atau lebih tuple atau record dalam sebuah
table.
G. Pengertian Foreign Key
Foreign Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu
tabel yang menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign Key
berfungsi untuk menunjukkan hubungan antara suatu tabel dengan tabel
lainnya (Connolly dan Begg, 2005, p85).
H. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) (Connolly, 2005, p330) adalah
pendekatan top-down untuk mendesain basis data yang dimulai dengan
mengidentifikasikan data yang penting, yang disebut sebagai entitas dan
hubungan antara data harus digambarkan. Batasan utama dalam relasi disebut
multiplicity. Multiplicity adalah jumlah kejadian yang mungkin muncul dari
entitas satu ke entitas lainnya yang mempunyai hubungan khusus. Hubungan
yang paling umum adalah berpasangan (Conolly, 2005, p344-348).
1. One-to-one (1:1) Relationships
Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan paling
29
banyak satu entitas di B.
2. One-to-many (1:*) Relationships
Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih
entitas di B, namun entitas di B hanya dapat diasosiasikan dengan
paling banyak satu entitas di A.
3. Many-to-many (*:*) Relationships
Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di
B dan sebuah entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih
entitas di A.
I. Database Life Cycle ( DBLC )
DBLC adalah database yang berupa beberapa layer yang saling
berhubungan, dimana adanya data spasial dan data non spasial yang dapat
dimunculkan secara bersamaan.
J. System Devolopment Life Cycle (SDLC)
SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga
dengan System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan
ataumengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-
model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan
sistem- sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau
cara-cara yang sudah teruji baik). ( connolly, p312, 2010 ).
30
K. Model Waterfall
Gambar 2.11 Model Waterfall
( Sumber : http://www.budihermawan.net/?tag=waterfall-model )
a. Analisa Kebutuhan
Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar
proses pembuatan software lainnya. Dimulai dengan mengumpulkan
kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan
untuk membuat program aplikasi SIG.
b. Desain Sistem
Desain sistem merupakan tahap penyusunan proses, data,
aliran proses dan hubungan antar data yang paling optimal untuk
menjalankan proses bisnis dan memenuhi kebutuhan perusahaan
sesuai dengan hasil analisa kebutuhan.
c. Penulisan Kode Program
31
Penulisan kode program merupakan tahap penerjemahan
desain sistem yang telah dibuat ke dalam bentuk perintah-perintah
yang dimengerti komputer dengan mempergunakan bahasa
pemrograman, middleware dan database tertentu di atas platform
yang menjadi standar perusahaan. Bahasa pemrograman yang
digunakan adalah HTML untuk pembuatan software dalam kategori
Web Application.
d. Pengujian Program
Pengujian program dilakukan untuk memastikan bahwa
program yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan semua
fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada kesalahan.
e. Penerapan Program
Penerapan program merupakan tahap dimana tim pengembang
menerapkan / meng - install program yang telah selesai dibuat dan
diuji ke dalam lingkungan teknologi informasi perusahaan dan
memberikan pelatihan kepada user di perusahaan.
2.1.6 State Transition Diagram (STD)
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p673), State-
Transition Diagram Adalah model atau alat yang digunakan untuk
menggambarkan urutan dari variasi screen yang dapat terjadi selama
datu sesi pengguna.
32
2.1.7 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran garis suatu sistem,
yang menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data
melalu suatu proses yang saling berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan
antar elemen proses, aliran data dan penyimpanan data (McLeeod, 2004,p171).
Proses adalah sesuatu yang mengubah masukan menjadi keluaran. Aliran data
mengandung sekelompok elemen data yang saling berhubungan secara logika.
Penyimpanan data bertugas mengambil data atau meng-update (O’Brien, 2007,
p115). Dengan pemakaian DFD, pengguna dapat memahami aliran data dalam
sebuah sistem.
Tingkatan dalam DFD ada tiga, yaitu :
1. Diagram Konteks
a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukan dan
keluaran sistem.
b. Terdiri dari suatu proses yang tidak memiliki data store.
2. Diagram Nol
a. Memiliki data store.
b. Diagram tidak rinci, diberikan tanda bintang pada akhir nomor.
3. Diagram Rinci
a. Merupakan rinciandari diagram nol atau diagram level diatasnya.
Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tutuh titik.
Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut :
33
1. Entitas Eksternal
Entitas eksternal adalah entitas yang berbeda di luar
sistem yang memberi data ke sistem atau menerima keluaran
dari sistem dan tidak termasuk dalam bagian sistem.
2. Proses
Menggambarkan apa yang dilakukan sistem. Berfungsi
mentransformasikan satu atau beberapa output sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan. Dalam penamaan suatu
proses digunakan kata kerja dan kata benda.
3. Aliran Data
Menggambarkan aliran data dari suatu entitas ke entitas
lain. Simbol anak panah menggambarkan arah aliran data.
Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke
data source.
2.1.8 Web
Menurut Turban et al (2003, p680), WWW (World Wide Web) adalah sistem
dengan standar yang diterima secara universal untuk menyimp an, menelusuri,
memformat dan men amp ilkan informasi melalu i arsitektur klien atau server y aitu
men ggunakan fungsi – fungsi transpor dari internet.World wide web adalah ko mbinasi
dari empat ide yaitu:
34
1. Hypertext: sebuah for mat data y ang memun gkink an suatu halaman memiliki bany
ak media seperti teks y ang panjang. Serta memun gkinkan untuk
menautkan suatu teks dengan teks lainny a melalui sebuah hyp erlink.
2. Resource Iden tifier: identifik asi y ang unik y ang digunakan untuk
mengalok asikan file atau dokumen di dalam jaringan. Biasanya dikenal
dengan URL (Uniform Resource Language).
3. Client Server: sebuah sistem diman a komp uter client meminta sebuah
informasi, dap at berupa data atau file komp uter kepada server. Kemudian server
akan mencari data atau file komp uter y ang diminta client. Setelah didap at data
tersebut, maka server akan men girim kembali k e ada client.
4. Markup Language: kump ulan karakter atau kode untuk mengidentifik asikan data
atau teks y ang dikir im untuk men gakses sebuah situs web.
2.1.9 HTML
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah bahasa markup
yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah browser Internet. Bermula dari sebuah bahasa yang
sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan percetakan yang disebut
dengan SGML (Standard Generalized Markup Language), HTML adalah sebuah
standar yang digunakan secara luas untuk menampilkan halaman web. HTML saat
35
ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya
oleh World Wide Web.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Pengertian SPBU
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum) merupakan prasarana
umum yang disediakan oleh PT. Pertamina untuk masyarakat luas guna memenuhi
kebutuhan bahan bakar. Pada umumnya SPBU menjual bahan bakar sejenis
premium, solar, pertamax dan pertamax plus, adapun sarana dan prasarana yang
wajib di miliki oleh SPBU adalah :
1. sarana pemadam kebakaran : Sesuai dengan pedoman PT. Pertamina.
2. Sarana lindungan lingkungan :
a. Instalasi pengolahan limbah.
b. Instalasi oil catcher dan well catcher.
Saluran yang digunakan untuk mengalirkan minyak yang tercecer di area
SPBU kedalam tempat penampungan.
b. Instalasi sumur pantau :
Sumur pantau dibutuhkan untuk memantau tingkat polusi terhadap air
tanah di sekitar bangunan SPBU yang disebabkan oleh kegiatan usaha
SPBU.
c. Saluran bangunan/drainase sesuai dengan pedoman PT. Pertamina.
3. Sistem Keamanan :
a. Memiliki pipa ventilasi tangki pendam.
36
b. Memiliki ground point/strip tahan karat.
c. Memiliki dinding pembatas/pagar pengaman.
d. Terdapat rambu-rambu tanda peringatan.
4. Sistem Pencahayaan :
a. SPBU memiliki lampu penerangan yang menerangi seluruh area dan
jalur pengisian BBM.
b. Papan penunjuk SPBU sebaiknya berlampu agar keberadaan SPBU
mudah dilihat oleh pengendara.
5. Peralatan dan kelengkapan filling BBM sesuai dengan standar PT.
Pertamina berupa :
a. Tangki pendam
b. Pompa
c. Pulau pompa
6. Duiker, dibutuhkan sebagai saluran air umum di depan bangunan SPBU.
7. Sensor api dan perangkat Pemadam Kebakaran.
8. Lambang PT. Pertamina
9. Generator
10. Racun Api.
11. Fasilitas umum :
a. Toilet
b. Mushola
c. Lahan parker
37
12. Instalasi listrik dan air yang memadai.
13. rambu-rambu standar PT. Pertamina :
a. Dilarang merokok .
b. Dilarang menggunakan telepon seluler.
c. Jagalah kebersihan.
d. Tata cara penggunaan alat pemadam kebakaran.
2.2.2 Distribusi
Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke
konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan.
2.2.3 Distributor
Distributor adalah suatu Perusahaan / Pihak yang ditunjuk oleh Pihak Principal
untuk memasarkan dan menjual barang-barang principal dalam wilayah tertentu dan
jangka waktu tertentu.
2.2.4 Bahan Bakar Minyak ( BBM )
Bahan bakar minyak atau BBM adalah salah satu jenis bahan bakar yang sudah
diolah dari minyak mentah menjadi yang bahan bakar alat transportasi.