bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori umum 2.1thesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-2-00211-if bab...
TRANSCRIPT
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Umum
2.1.1 Pengertian Data
Data adalah kumpulan fakta yang masih mentah yang
menjelaskan aktivitas-aktivitas yang terjadi dalam organisasi atau
lingkungan fisik, sebelum terorganisir dan diubah menjadi bentuk yang
dimengerti dan dapat digunakan (Laudon, 2006, p13). Dapat
disimpulkan bahwa data merupakan suatu bentuk dasar dari rekaman
fakta yang belum diolah atau dimanipulasi. Data yang didapatkan pada
suatu perusahaan umumnya diperoleh dari hasil kegiatan operasi
sehari-hari atau hasil dari transaksi yang dilakukan, yang nantinya
dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan.
2.1.2 Pengertian Basis Data
Basis data adalah kumpulan data yang berhubungan secara
logikal, dan uraian data ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan
informasi sebuah organisasi (Connolly, 2005, p15). Basis data juga
dapat dikatakan sebagai kumpulan file yang saling berhubungan,
hubungan tersebut dapat ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang
ada.
Menurut W.H. Inmon (2002, p388), basis data adalah koleksi
data yang saling berkaitan sesuai dengan skemanya, basis data juga
dapat melayani satu atau banyak aplikasi.
7
2.1.3 Pengertian Sistem Basis Data
Sistem basis data merupakan serangkaian program komputer yang
mengendalikan pembuatan, pemeliharaan, dan pemanfaatan basis data
sebuah organisasi (O’brien, 2003, p5). Sistem basis data dapat diartikan
juga sebagai sistem perangkat lunak yang memungkinkan user
mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengendalikan akses ke basis
data (Connolly, 2002, p16). Sistem basis data juga didefinisikan sebagai
serangkaian program yang digunakan untuk mendefinisikan, mengatur,
dan memproses basis data aplikasinya (kroenke, 2002, p638).
2.1.4 Perancangan Basis Data
Langkah-langkah dalam melakukan perancangan basis data
menurut Connolly dan Begg (2005, p437) diantaranya :
2.1.4.1 Perancangan basis data konseptual
Perancangan basis data konseptual adalah proses
membangun sebuah model data yang digunakan di dalam
perusahaan, bebas dari segala pertimbangan fisik. (Connoly dan
Begg, 2005, p439).
Tahap-tahap dalam perancangan basis data konseptual
diantaranya (Connoly dan Begg, 2005, p442) :
Langkah 1 : Membangun model data konseptual
Tujuannya adalah untuk membangun model data
konseptual dari kebutuhan data dalam perusahaan. Tahapan-
tahapan dari membangun model data konseptual diantaranya :
8
• Mengidentifikasikan tipe entitas
Tujuannya untuk mengidentifikasikan tipe entitas yang
dibutuhkan.
Gambar 2.1 Kamus Data
Entity
(Connolly dan Begg, 2005, p444)
• Mengidentifikasikan tipe relasi
Tujuannya untuk mengidentifikasikan relasi yang penting
yang ada diantara tipe-tipe entitas.
Gambar 2.2 Kamus Data Relationship
(Connolly dan Begg, 2005, p447)
9
• Mengidentifikasikan dan mengasosiasikan atribut dengan
entitas atau tipe relasi.
Tujuannya untuk mengasosiasikan atribut dengan tipe-tipe
entitas atau relasi yang tepat.
• Menentukan domain atribut
Tujuannya untuk menentukan domain dari atribut di dalam
model data konseptual lokal.
• Menentukan atribut-atribut candidate, primary, dan
alternate key
Tujuannya untuk mengidentifikasikan candidate key
dari setiap tipe entitas dan jika ada lebih dari 1 candidate
key, salah satu akan terpilih menjadi primary key dan yang
lain menjadi alternate key.
Primary key adalah candidate key yang dipilih untuk
secara unik mengidentifikasikan suatu tipe
entitas.(Connolly dan Begg, 2005, p451)
Candidate key adalah kumpulan minimal dari atribut
yang secara unik mengidentifikasikan setiap tipe
entitas.(Connolly dan Begg, 2005, p451)
Untuk memilih sebuah primary key dari antara
candidate key yang ada maka sebaiknya menggunakan
tahapan-tahapan di bawah ini :
10
- Candidate key dengan satu set atribut yang paling
sedikit.
- Candidate key yang paling sedikit mempunyai nilai
yang sering berubah.
- Candidate key yang memiliki karakter yang paling
sedikit.
- Candidate key dengan nilai maksimum yang paling
kecil.
- Candidate key yang paling mudah digunakan dari
sudut pandang user.
• Mempertimbangkan penggunaan konsep enhanced
modeling (optional)
Tujuannya untuk mempertimbangkan penggunaan konsep
enhanced modeling seperti spesialisasi/generalisasi,
agregasi, dan komposisi.
• Memeriksa model untuk redundansi
Tujuannya untuk memeriksa adanya redundansi di dalam
model.
Dua aktivitas yang ada di dalam tahapan ini adalah :
- Memeriksa kembali one-to-one(1:1) relationship
Dalam mengidentifikasikan entitas kita mungkin telah
mengidentifikasikan dua entitas yang
merepresentasikan objek yang sama di perusahaan.
- Menghapus relationship yang berlebihan
11
Sebuah relationship disebut berlebihan atau redundant
bila informasi yang sama dapat diperoleh melalui
relationship yang lain.
• Memvalidasi model konseptual dengan transaksi user
Tujuannya untuk memastikan model konseptual
mendukung kebutuhan transaksi.
Ada dua pendekatan yang dapat memastikan bahwa model
data konseptual mendukung kebutuhan transaksi :
- Menjelaskan transaksi tersebut
Memeriksa semua informasi yang ada (entity,
relationship, dan semua atribut) yang dibutuhkan oleh
setiap transaksi yang disediakan oleh model, dengan
mendokumentasikan sebuah deskripsi setiap kebutuhan
transaksi.
- Menggunakan jalur transaksi
Pendekatan kedua ini untuk memvalidasikan model data
dengan transaksi yang dibutuhkan.
• Mengkaji ulang model data konseptual dengan user
Tujuannya untuk mengkaji ulang model data konseptual
dengan user untuk memastikan bahwa mereka akan
mempertimbangkan model tersebut menjadi perwakilan
yang sebenarnya dari kebutuhan data dalam perusahaan.
12
2.1.4.2 Perancangan basis data logical
Menurut Connoly dan Begg (2005, p439), perancangan
basis data logikal adalah proses membangun sebuah model dari
data yang digunakan oleh perusahaan yang berdasar pada data
model yang spesifik, tetapi tidak terikat pada DBMS tertentu
dan pertimbangan fisikal lainnya.
Langkah 2 : Membangun dan memvalidasi model data
logikal
Tujuannya untuk menerjemahkan model data
konseptual menjadi model data logikal dan kemudian untuk
memvalidasi model ini untuk memeriksa bahwa model tersebut
benar secara struktural dan dapat digunakan untuk mendukung
transaksi yang dibutuhkan. Tahapan-tahapan dari membangun
model data logikal diantaranya :
2.1 Menciptakan relasi untuk model data logikal
Bertujuan untuk menciptakan hubungan atau relasi
untuk model data logikal untuk mewakili entitas-entitas,
hubungan-hubungan, dan atribut-atribut yang sudah
diidentifikasi.
Ada beberapa cara pendeskripsian bagaimana relasi
dapat diturunkan dari struktur data model yang ada,
antara lain :
13
- Tipe strong entity dan weak entity
Gambar 2.3 Tipe Strong dan Weak Entity
- Tipe relasi binary one to many (1:*)
Merupakan jenis relasi yang paling umum digunakan.
Contoh pada gambar di bawah ini, sebuah record
dalam tabel DEPARTEMEN dapat memiliki banyak
record yang bersesuaian dalam tabel PEGAWAI.
Tetapi sebuah record dalam tabel PEGAWAI, hanya
memiliki sebuah record yang bersesuaian dalam tabel
DEPARTEMEN.
PEGAWAI BEKERJA_PADA DEPARTEMEN
-
-
Gambar 2.4 Relasi Binary one to many
- Tipe relasi binary one-to-one(1:1)
Terdiri dari :
• p1 • p2 • p3 • p4
• r1 • r2 • r3 • r4
• d1 • d2 • d3
14
1. Mandatory participation on both sides of 1:1
relationship
2. Mandatory participation on one side of 1:1
relationship
3. Optional participation on both sides of 1:1
relationship
- Tipe relasi rekursif one-to-one (1:1)
- Tipe relasi superclass/subclass
- Tipe relasi binary many-to-many
- Tipe relasi kompleks
- Attribut multi-value
2.2 Memvalidasi hubungan dengan menggunakan
normalisasi
Bertujuan untuk memvalidasi hubungan di dalam
model data logikal menggunakan normalisasi.
Ada beberapa tahapan dari normalisasi antara lain :
- First Normal Form (1NF), menghilangkan grup yang
berulang.
- Second Normal Form (2NF), menghilangkan partial
dependencies atau ketergantungan parsial pada primary
key
- Third Normal Form (3NF), menghilangkan transitive
dependencies atau ketergantungan transitif pada
primary key
15
2.3 Memvalidasi hubungan dengan transaksi user
Bertujuan untuk memastikan bahwa hubungan di
dalam model data logikal mendukung kebutuhan transaksi
(biasanya penggambaran dalam bentuk view).
2.4 Memeriksa integrity constraint
Bertujuan untuk memeriksa integrity constraint yang
diwakili di dalam data model logikal.
Beberapa tipe dari integrity constraint adalah sebagai
berikut :
- Required data
Beberapa atribut harus selalu berisi data yang resmi
sehingga atribut tersebut tidak diperbolehkan berupa
null.
- Attribute domain constraint
Setiap atribut mempunyai domain yang merupakan
sekumpulan nilai yang sah.
- Multiplicity
Multiplicity mewakili constraint yang ditempatkan
pada hubungan diantara data di dalam basis data.
- Entity integrity
Primary key di dalam sebuah entitas tidak dapat
menerima null.
- Referential integrity
16
Jika foreign key berisi nilai maka nilai tersebut harus
menunjuk ke tuple yang ada.
- General constraint
Update pada entitas akan dikontrol oleh constraint
yang menentukan transaksi yang “real world” dimana
diwakili oleh update itu sendiri.
- Document all integrity constraint
Mendokumentasikan semua integrity constraint di
dalam kamus data untuk pertimbangan selama desain
fisikal.
2.5 Mengkaji ulang model data logikal dengan user
Bertujuan untuk meninjau ulang model data logikal
dengan user untuk memastikan bahwa mereka
mempertimbangkan model tersebut untuk menjadi
representasi nyata dari kebutuhan data di dalam sebuah
perusahaan.
2.6 Menggabungkan data model logikal menjadi model global
(optional)
Bertujuan untuk menggabungkan model data logikal
menjadi model data global single yang mewakili semua
user view dari basis data.
2.7 Memeriksa pertumbuhan lebih lanjut
Bertujuan untuk menentukan apakah ada perubahan
yang signifikan untuk masa depan yang sudah dapat
17
diduga sebelumnya dan menilai apakah model data logikal
dapat mengakomodasi perubahan ini.
2.1.4.3 Perancangan basis data fisikal
Menurut Connoly dan Begg (2005, p496), perancangan
basis data fisikal adalah proses memproduksi sebuah deskripsi
dari implementasi dari basis data pada secondary storage, yang
juga akan mendeskripsikan dasar dari suatu relasi, organisasi
file, dan index yang digunakan untuk mencapai akses efisien
menuju ke data dan beberapa batasan-batasan integritas serta
ukuran keamanan.
Langkah 3 : Menerjemahkan model data logikal ke dalam
target DBMS
Bertujuan untuk memproduksi skema relasi basis data dari
model data logikal yang dapat diimplementasikan di dalam
target DBMS.
3.1 Mendesain relasi dasar
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memutuskan
bagaimana merepresentasikan relasi dasar yang
diidentifikasikan di dalam model data logikal ke dalam
target DBMS.
Untuk setiap relasi yang diidentifikasi pada model
data logikal global, definisinya terdiri dari:
- Nama relasi
- Suatu list untuk atribut yang sederhana
18
- Primary key, alternate key, dan foreign key
- Suatu daftar dari atribut turunan dan bagaimana
pembuatannya.
- Batasan integrasi untuk setiap foreign key yang
diidentifikasi.
Dari kamus data, dari setiap atributnya dapat diketahui :
- Domain atribut tersebut, yang terdiri dari tipe data,
panjang, dan berbagai batasan dalam domain.
- Sebuah optional nilai default untuk atribut.
- Atribut boleh bernilai null.
- Atribut diperoleh dan bagaimana atribut tersebut
dikomputerisasi.
3.2 Merancang representasi dari data turunan
Bertujuan untuk memutuskan bagaimana untuk
merepresentasikan berbagai data turunan pada model
data logikal di dalam DBMS.
3.3 Merancang batasan general
Bertujuan untuk merancang batasan general untuk
DBMS yang digunakan.
Langkah 4 : Merancang organisasi file dan index
Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang
optimal untuk menyimpan relasi dasar dan indeks yang
dibutuhkan untuk mencapai performance yang dapat diterima,
19
dimana setiap relasi dan tuple akan disimpan di dalam
penyimpanan kedua (secondary storage).
4.1 Menganalisis transaksi
Tujuannya adalah untuk memahami fungsionalitas
dari transaksi tersebut yang akan berjalan di dalam basis
data dan untuk menganalisis transaksi yang penting.
Dalam menganalisa transaksi, dapat diidentifikasi
kriteria performansi sebagai berikut :
- Transaksi yang sering digunakan dan akan berdampak
besar terhadap keseluruhan performance.
- Transaksi yang merupakan operasi bisnis yang bersifat
kritis.
- Durasi waktu dalam hari/minggu dimana akan ada
permintaan yang tinggi pada basis data (peak load).
Untuk fokus ke dalam area yang mungkin akan
bermasalah, maka salah satu cara untuk memprosesnya
antara lain :
- Petakan semua jalur transaksi ke relasi
- Menentukan relasi mana yang lebih sering diakses oleh
transaksi tersebut.
- Menganalisis penggunaan data dari transaksi yang
dipilih dimana transaksi tersebut terlibat dengan relasi
yang dimaksud.
20
4.2 Memilih organisasi file
Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang
efektif untuk setiap relasi dasar. Beberapa tipe organisasi
file adalah sebagai berikut :
- Heap
- Hash
- Indexed Sequential Office Access Method (ISAM)
- B+-tree
- Cluster
4.3 Memilih index
Bertujuan untuk menentukan apakah dengan
menambah indeks akan meningkatkan performa sistem.
Biasanya, pemilihan atribut untuk ordering atau clustering
tuple adalah sebagai berikut :
- Sebuah atribut yang dipake paling sering untuk operasi
gabungan, hal ini akan membuat operasi penggabungan
menjadi lebih efisien.
- Sebuah atribut yang digunakan lebih sering untuk
mengakses tuple di dalam relasi yang ada.
4.4 Memperkirakan kapasitas disk yang dibutuhkan
Bertujuan untuk memperkirakan kira-kira berapa besar
kapasitas disk yang akan dibutuhkan oleh basis data.
21
Langkah 5 : Merancang user views
Bertujuan untuk merancang user view yang
diidentifikasikan selama tahap pengumpulan dan analisa
kebutuhan dari sistem siklus pengembangan basis data.
Langkah 6 : Merancang mekanisme keamanan
Bertujuan untuk merancang mekanisme keamanan
untuk basis data yang dispesifikasikan berdasarkan user selama
tahapan requirements and collection pada siklus
pengembangan sistem basis data.
2.1.5 Siklus Pengembangan Sistem Basis Data
Sistem basis data merupakan komponen pokok dalam sistem
informasi dari organisasi yang besar, siklus pengembangan basis data tak
terpisahkan dengan siklus sistem informasi (Connoly dan Begg, 2005,
p283).
Ada berbagai aktivitas yang ada dalam siklus pengembangan basis
data diantaranya :
- Database Planning
Yaitu proses merencanakan bagaimana bagian-bagian dalam siklus
dapat direalisasikan dengan efektif dan efisien.
- System Definition
Yaitu proses menspesifikasikan jangkauan dan batasan dari sistem
basis data, meliputi major user views, user itu sendiri, dan area
aplikasi.
22
- Requirement Collection and Analysis
Yaitu proses mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan untuk
sistem basis data baru.
- Database Design
Yaitu proses merancang desain konseptual, logikal, dan fisikal dari
basis data.
- DBMS Selection (optional)
Yaitu proses memilih Database Management System (DBMS) yang
sesuai dengan sistem basis data.
- Application Design
Yaitu proses merancang antarmuka user dan program aplikasi yang
menggunakan dan memproses basis data.
- Prototyping (optional)
Yaitu proses membangun model kerja dari sistem basis data dimana
mengizinkan perancang atau user untuk memvisualisasikan dan
mengevaluasi bagaimana sistem akhir akan terlihat dan berfungsi.
- Implementation
Yaitu proses menciptakan definisi basis data fisikal dan program
aplikasi.
- Data Conversion dan Loading
Yaitu proses memuat data dari sistem lama ke sistem baru dan jika
memungkinkan, mengubah beberapa aplikasi yang sudah ada untuk
dijalankan pada basis data baru.
- Testing
23
Yaitu proses pengujian sistem basis data terhadap kesalahan-
kesalahan dan memvalidasi dengan kebutuhan yang diinginkan user.
- Operational and Maintenance
Pada proses ini sistem basis data diimplementasikan secara penuh.
Sistem ini diawasi dan dipelihara secara terus menerus. Jika
diperlukan, kebutuhan baru akan dimasukkan ke dalam sistem basis
data melalui tahapan siklus sebelumnya.
24
Berikut ini adalah sistem hidup aplikasi basis data :
Gambar 2.5 Siklus Hidup Aplikasi Basis Data
(Connolly dan Begg, 2005, p284)
25
2.1.6 Database Management System (DBMS)
DBMS adalah sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan
user untuk mendefinisikan, menciptakan, memelihara, dan mengontrol
akses terhadap sistem basis data (Connolly dan Begg, 2005, p16).
Komponen-komponen DBMS diantaranya :
- Hardware
DBMS dan aplikasi membutuhkan hardware untuk berjalan.
- Software
Komponen software terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri
dan program aplikasi, bersama dengan sistem operasi, meliputi
perangkat lunak jaringan jika DBMS digunakan dalam jaringan.
- Data
Merupakan komponen yang paling penting dalam lingkungan
DBMS.
- Procedure
Prosedur mengacu pada instruksi dan aturan yang menentukan
desain dan kegunaan dari basis data.
- People
Yaitu orang yang terlibat dengan sistem.
Gambar 2.6 Komponen-komponen dalam lingkungan DBMS
(Connolly dan Begg, 2005, p19)
Hardware Software Data
Procedures People
Machine Human Bridge
26
2.1.6.1 Fungsi DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2005, p48), fungsi-fungsi
dari DBMS diantaranya :
1. Data storage, retrieval, and update
Sebuah DBMS harus melengkapi user dengan kemampuan
untuk menyimpan, mendapatkan kembali, dan membaharui
data dalam basis data.
2. A user-accessible catalog
Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah katalog yang
mendeskripsikan data item yang tersimpan dan yang dapat
diakses user.
3. Transaction support
Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme yang akan
menjamin baik seluruh update yang berhubungan dengan
sebuah transaksi yang dapat dilakukan atau yang tidak
dilakukan.
4. Concurrency control services
Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme untuk
memastikan basis data terupdate secara benar ketika banyak
user melakukan update secara bersamaan.
5. Recovery services
Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme untuk
memperbaiki basis data saat basis data mengalami kerusakan.
6. Authorization services
27
Sebuah DBMS harus dilengkapi sebuah mekanisme untuk
memastikan bahwa hanya user yang mempunyai wewenang
yang dapat mengakses basis data.
7. Support for data communication
Sebuah DBMS harus dapat berintegrasi dengan software
komunikasi.
8. Integrity services
Sebuah DBMS harus dilengkapi dengan sebuah cara untuk
memastikan bahwa data dalam basis data dan perubahan
terhadap data mengikuti aturan-aturan tertentu.
9. Services to promote data independence
Sebuah DBMS harus mencakup fasilitas untuk mendukung
ketidaktergantungan program dari struktur aktual dari basis
data.
10. Utility services
Sebuah DBMS harus menyediakan sebuah set untuk layanan
kegunaan.
2.1.6.2 Keuntungan DBMS
Keuntungan dari DBMS antara lain :
1. Kontrol terhadap redundansi data
2. Data yang konsisten
3. Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama
4. Data yang dibagikan (shared data)
5. Menambah integritas data
28
6. Menambah keamanan data
7. Penetapan standarisasi
8. Menyeimbangkan konflik kebutuhan
9. Memperbaiki pengaksesan data dan hasilnya
10. Menambah produktivitas
11. Memperbaiki pemeliharaan data melalui data independence
2.1.6.3 Kerugian DBMS
Kerugian dari DBMS antara lain :
1. Kompleksitas
2. Size / ukuran
3. Biaya dari suatu DBMS
4. Biaya penambahan perangkat keras
2.1.6.4 Fasilitas-fasilitas DBMS
Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), fasilitas-fasilitas
dalam DBMS adalah sebagai berikut :
• Memberikan izin kepada user untuk mendefinisikan basis
data, biasanya melalui Data Definition Language (DDL).
DDL memperbolehkan user untuk menspesifikasi tipe-tipe,
struktur dan constraint dari data yang akan disimpan di dalam
basis data.
• Memperbolehkan user untuk menambah data, mengubah data,
menghapus data, dan menemukan data dari basis data,
biasanya melalui Data Manipulation Language (DML). Query
Language merupakan fasilitas yang mempunyai tempat
29
penyimpanan untuk semua data dan deskripsi data. Bahasa
query yang paling umum digunakan adalah Structured Query
Language (SQL).
• Selain itu juga menyediakan akses kontrol ke basis data, yang
antara lain terdiri dari :
- Sistem Keamanan (Security System)
Untuk mencegah user yang tidak berwenang untuk
mengakses basis data.
- Sistem Integrasi (Integrity System)
Untuk menjaga konsistensi data.
- Sistem Control (Concurrency Control System)
Mengijinkan banyak user untuk mengakses basis data.
- Sistem Kontrol Pengembalian (Recovery Control System)
Untuk memperbaiki data jika sebelumnya terjadi
kerusakan pada software maupun hardware.
- Katalog yang dapat diakses user (User Accessible
Catalog)
Berisi deskripsi dari sebuah data di dalam basis data.
2.1.6.5 Data Definition Language (DDL)
Definisi dari Data Definition Language menurut Connolly
dan Begg (2005, p40) adalah suatu bahasa yang memperbolehkan
Database Administrator (DBA) atau user untuk mendefinisikan
entitas, atribut, dan relationship yang dibutuhkan oleh suatu
30
aplikasi, bersama dengan beberapa integritas yang berhubungan
dan security constraint.
2.1.6.6 Data Manipulation Language (DML)
Definisi dari Data Manipulation Language menurut
Connolly dan Begg (2005, p40) adalah suatu bahasa yang
menyediakan satu set operasi yang digunakan untuk mendukung
operasi manipulasi data dasar yang ada di dalam basis data.
Operasi dari manipulasi data biasanya meliputi :
1. Menambahkan data baru di dalam basis data
2. Memodifikasi data yang tersimpan di dalam basis data
3. Memanggil data yang terdapat di dalam basis data
4. Penghapusan data dari basis data
Ada 2 tipe dari DML yaitu :
1. Procedural DML
Suatu bahasa yang mengijinkan user untuk memberitahukan
kepada sistem data apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana
cara yang tepat untuk memanggil data tersebut.
2. Non Procedural DML
Suatu bahasa yang mengijinkan user untuk menentukan data
apa saja yang dibutuhkan daripada bagaimana data tersebut
dikembalikan.
31
2.1.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
2.1.7.1 Pengertian ERD
Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2005, p93),
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah representasi grafis
dari entity-relationship model. Entity Relationship Model (E-R
Model) adalah representasi logikal dari data untuk sebuah
organisasi atau untuk sebuah area bisnis.
Menurut Whitten (2004, p295), ERD adalah model data
yang menggunakan beberapa notasi untuk menggambarkan
data dalam hubungan antar entity dan relationship yang
digambarkan oleh data tersebut.
Menurut Rob, Coronel (2002, p815), ERD adalah
diagram yang menggambarkan entity, atribut, dan relasi dalam
ERM (Entity Relational Model).
2.1.7.2 Komponen ERD
1. Entitas (Entity)
Menurut Rob, Coronel (2002, p814), entitas adalah
sesuatu yang digunakan untuk tempat penyimpanan data
biasanya data-data tersebut berupa orang, tempat, objek,
kejadian atau konsep.
Strong Entity adalah entitas yang keberadaannya tidak
bergantung pada entitas lain.
Gambar 2.7 Simbol Strong Entity
Entity
32
Weak Entity adalah entitas yang keberadaannya bergantung
pada entitas lain.
Gambar 2.8 Simbol Weak Entity
Composite Entity adalah entitas yang dihasilkan dari
relationship many to many.
Gambar 2.9 Contoh Composite Entity
2. Relasi (Relationship)
Menurut Rob,Coronel (2002, p124), relasi adalah
asosiasi hubungan antara entitas. Entitas yang berhubungan
dalam relasi disebut participants.
Konektivitas antar relasi, antara lain:
STUDENT Stu_Num Stu_Name
Is found in
Is written in
ENROLL Stu_Num (FK) Class_ID (FK) Enroll Grade
CLASS Class_ID Class_Time Room_Code CRS_Code
Entity
CLASS STUDENT Enrolls in
33
a. Relasi 1:1
Gambar 2.10 Contoh Relasi 1:1
b. Relasi 1:M
teaches
Gambar 2.11 Contoh Relasi 1:M
c. Relasi M:M
Gambar 2.12 Contoh Relasi M:M
Relationship Participants terdiri dari 2 jenis, antara lain:
a. Optional
Entitas yang ada tidak memerlukan occurrence yang
sama di dalam entitas yang berhubungan. Ditunjukkan
dengan menggambar sebuah lingkaran kecil di salah
satu sisi dari entitas optional di dalam ERD.
Gambar 2.13 Contoh Optional Relationship
PROFESSOR CLASS teaches
Student Class takes
User Password has
Lecturer Class
34
b. Mandatory
Entitas memerlukan occurrence yang sama di dalam
entitas yang saling berhubungan. Jika tidak ada simbol
optional yang ditunjukkan di dalam ERD, maka itu
adalah mandatory.
Gambar 2.14 Contoh Mandatory Relationship
Derajat relasi ada 3 yaitu :
a. Unary
Merupakan single entitas, bersifat rekursif, dan terjadi
pada entitas yang sama.
Gambar 2.15 Contoh Unary Relationship
b. Binary
Merupakan 2 entitas yang saling berhubungan.
PROFESSOR CLASS teaches
COURSE
COURSE generates CLASS
requires
35
Gambar 2.16 Contoh Binary Relationship
c. Ternary
Merupakan 3 entitas yang saling berhubungan.
Gambar 2.17 Contoh Ternary Relationship
3. Atribut (Attribute)
Menurut Rob & Coronel (2002, p808), atribut adalah
karakter dari sebuah entitas atau objek. Atribut memiliki nama
dan tipe data.
a. Simple Attribute
Menurut Rob,Coronel (2005,p121), Simple Attribute
adalah atribut yang tidak dapat dibagi lagi.
Contohnya umur, jenis kelamin.
Gambar 2.18 Simbol Atribut
Contributor Recipient
Fund
Receives from
Is distributed in
Contributes to
CFR
STUDENT Stu_Name Stu_Initial Stu_Email
36
b. Composite Attribute
Menurut Rob,Coronel (2002,p121), Composite Attribute
adalah atribut yang dapat dibagi menjadi atribut tambahan.
Contohnya atribut Alamat dapat dibagi menjadi jalan,
kota, propinsi, dan kode pos.
c. Single-valued Attribute
Menurut Rob, Coronel (2002,p121), Single-valued
Attribute adalah atribut yang hanya dapat memiliki 1 nilai.
Contohnya 1 orang hanya dapat memiliki 1 nomor KTP.
d. Multi-valued Attribute
Menurut Rob,Coronel (2002,p121), Multi-valued Attribute
adalah atribut yang dapat memiliki banyak nilai.
Contohnya seseorang dapat memiliki banyak nomor
telepon (HP, kantor, rumah).
e. Derived Attribute
Menurut Rob,Coronel (2002,p123), Derived Attribute
tidak butuh disimpan secara fisikal di dalam database.
Derived Attribute adalah atribut yang memiliki nilai yang
merupakan nilai turunan dari atribut lainnya. Contohnya
atribut EMP_AGE bisa didapatkan dari atribut lain yaitu
dari tanggal sekarang dikurangi dengan nilai EMP_DOB
kemudian dibagi dengan 365 hari.
37
2.1.7.3 Contoh ERD
Gambar 2.19 Contoh ERD
(Rob,Coronel, 2002, p159)
2.1.8 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Whitten (2004, p344), Data Flow Diagram adalah model
proses yang digunakan untuk menggambarkan aliran data yang melalui
sebuah sistem dan proses yang ditampilkan oleh sistem tersebut.
Ada 3 buah simbol dan 1 buah koneksi di dalam DFD :
38
- Sebuah bujur sangkar yang dibulatkan yang mewakili proses atau
pekerjaan yang sudah diselesaikan
- Sebuah persegi yang mewakili perantara eksternal-batas dari sebuah
sistem.
- Sebuah kotak yang terbuka mewakili penyimpanan data, yang kadang-
kadang disebut juga arsip atau basis data.
- Anak panah mewakili aliran data, atau input dan output, ke dan dari
proses.
2.1.8.1 Proses
Proses adalah pekerjaan yang sedang berjalan, atau
respon pada sebuah aliran data atau kondisi yang akan datang.
Sinonimnya adalah perubahan bentuk atau transformasi
(Whitten, 2004, p347)
Gane & Sarson shape SSADM / IDEFO shape DeMarco/Yourdon shape
Used throughout Process Symbols
This book
Gambar 2.20 Simbol-Simbol dari proses (Whitten, 2004, p 347)
2.1.8.2 Aliran Data atau Data Flow
Aliran data atau data flow adalah sebuah aliran data
mewakili sebuah input data ke dalam proses atau output data
(atau informasi) dari sebuah proses (Whitten, 2004, p357).
Process Name
Process Name Process
Name
39
Aliran data ini juga digunakan untuk mewakili kreasi,
pembacaan, penghapusan, atau memperbaharui data di dalam
sebuah arsip atau basis data.
Gambar 2.21 Simbol dari data flow
(Whitten, 2004, p357)
2.1.8.3 External Agent
External agent adalah orang, unit organisasi, sistem, atau
organisasi yang berinteraksi dengan sebuah sistem (Whitten,
2004, p363).
Gambar 2.22 Simbol-Simbol dari external agent
(Whitten, 2004, p365)
2.1.8.4 Data Store
Data store adalah sebuah penyimpanan data-data. Data
store menyimpan data yang akan digunakan untuk masa
mendatang (Whitten, 2004, p366).
40
Gambar 2.23 Simbol-Simbol dari data store
(Whitten, 2004, p366 )
2.1.8.5 Contoh DFD
Gambar 2.24 Contoh DFD
(Whitten, 2004, p346)
2.1.8.6 Context DFD
Model proses yang digunakan untuk mendokumentasikan
ruang lingkup dari sebuah sistem. Disebut juga model
41
environmental. Sistem context DFD dibuat untuk membangun
inisialisasi ruang lingkup proyek.
Gambar 2.25 Contoh Context DFD
(Whitten, 2004, p373)
2.1.9 State Transition Diagram (STD)
2.1.9.1 Pengertian STD
Menurut Booch, Jacobson, dan Rumbaugh (2005,
p199/602), state transition diagram digunakan untuk
menunjukkan keadaan/state dari suatu kelas atau konteks,
kondisi atau keadaan yang menyebabkan peralihan dari suatu
state ke state yang lain, dan aksi yang mengakibatkan
perubahan state. State transition diagram digunakan untuk
42
menyatakan sifat dinamis dari sistem. Dua elemen pokok state
transition diagram adalah state dan state transition.
2.1.9.2 Komponen STD
1. State
State dari suatu objek menggambarkan hasil kumulatif
dari perilaku objek itu sendiri. (Booch, Jacobson, dan
Rumbaugh, 2005, p200)
2. State Transition
Event merupakan kejadian yang dapat menyebabkan
state sistem berubah. Perubahan state ini disebut state
transition. Setiap state transition menghubungkan dua state.
(Booch, Jacobson, dan Rumbaugh, 2005, p201)
Gambar 2.26 Simbol STD
Event [guard] / action
State Icon name actions
State Transition
Start
Stop
43
2.1.9.3 Contoh STD
Gambar 2.27 Contoh STD
( Booch, Jacobson, dan Rumbaugh, 2005, p203)
Idle
Daytime
Nighttime
Define Climate
Terminate Climate Sunset /
Light::off()
Sunrise / Light::on()
Temperature drop or rise / adjustTemperature()
Temperature drop or rise / adjustTemperature()
Terminate Climate
44
2.2 Teori – teori Pendukung
2.2.1 Pengertian Pengawasan Pinjaman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Pengawasan
Pinjaman adalah proses pengamatan pelaksanaan seluruh pinjaman, yang
nantinya akan dilakukan pengingatan tenggat waktu pembayaran
pinjaman.
2.2.2 Pinjaman
2.2.2.1 Pengertian Pinjaman
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pinjaman berarti
utang yang dipinjam dari pihak lain dengan kewajiban membayar
kembali.
2.2.2.2 Tujuan Pinjaman
Secara umum tujuan pinjaman adalah untuk :
1) membiayai defisit aliran kas jangka pendek
2) membiayai defisit anggaran tahunan.
3) membeli peralatan dan kendaraan yang memiliki umur
ekonomis menengah dan panjang.
4) membiayai investasi yang diharapkan dapat langsung
menghasilkan pendapatan.
5) membiayai investasi jangka panjang yang tidak
menghasilkan pendapatan secara langsung.
(Sumber : Anonim1)
45
2.2.2.3 Macam-macam Pinjaman
• Pinjaman subordinasi
Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut: (1) ada perjanjian tertulis antara
bank dan pemberi pinjaman; (2) ada persetujuan terlebih
dahulu dan Bank Indonesia; dalam hubungan ini pada saat
bank mengajukan permohonan, bank harus menyampaikan
program pembayaran kembali pinjaman subordinasi tersebut;
(3) tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah
disetor penuh; (4) minimum berjangka waktu 5 tahun; (5)
apabila pelunasan. sebelum jatuh tempo harus ada persetujuan
dari Bank Indonesia; dengan pelunasan tersebut permodalan
bank tetap sehat; (6) apabila terjadi likuidasi, hak tagihnya
berlaku paling akhir dari segala pinjaman yang ada;
pengertian pinjaman subordinasi tersebut termasuk pula utang,
dalam rangka kredit yang dananya berasal dari Bank Dunia,
Nordic Investment Bank, dan Lembaga Keuangan
Internasional serupa; perlakuan sebagai pinjaman subordinasi
tersebut mulai sejak diterimanya dana dimaksud oleh bank
sampai dengan saat jatuh tempo menurut perjanjian penerusan
pinjaman tersebut; jumlah pinjaman subordinasi yang dapat
dlperhitungkan sebagai modal untuk sisa jangka waktu lima
tahun terakhir adalah pinjaman subordinasi dikurangi
amortisasi yang dihitung dengan menggunakan metode garis
46
lurus (prorata) sebesar 50% dari modal inti; hal itu
berdasarkan SEBI No.26/1/BPPP tanggal 29 Mei 1993
(subordinated loan).
• Pinjaman tak langsung
Pinjaman tak langsung terdiri dari : 1 penerusan
pinjaman yang diterima oleh suatu institusi dari kreditur
kepada bank untuk dipinjamkan kembali kepada nasabahnya
guna pembiayaan suatu proyek; sering juga disebut pinjaman
dua tahap (two step loan); 2 pengalihan hak tagih yang
dilakukan dengan cara pembelian oleh bank atas penjanjian
pinjaman antara pemberi pinjaman asli dari pelanggan atau
nasabahnya; 3 pinjaman yang diberikan secara tidak langsung
melalui institusi lain sebagai perantara (indirect loan).
• Pinjaman tak-tertagih
Sedangkan pinjaman tak-tertagih adalah pinjaman macet
yang sudah dihapusbukukan atau layak untuk dihapusbukukan
dan hal itu merupakan kerugian bagi bank; meskipun
pinjaman sudah dihapusbukukan, bank masih memiliki hak
tagih; lihat kredit macet (account uncollectible).
• Pinjaman terestrukturisasi
Pinjaman terstrukturisasi adalah pinjaman yang syarat
pembayarannya ditinjau kembali karena kondisi keuangan
debitur yang memburuk, antara lain dengan perpanjangan
47
jangka waktu atau penurunan suku bunga pinjaman
(renegotiated loan).
• Pinjaman terikat
Pinjaman terikat adalah pinjaman luar negeri dengan
persyaratan tertentu, biasanya berupa keharusan
penggunaannya untuk membeli barang atau jasa yang berasal
dari negara kreditur (tied loan).
• Pinjaman valuta asing
Pinjaman valuta asing adalah pinjaman rupiah yang
diberikan bank sebesar nilai lawan valuta asing dalam rangka
bantuan proyek (foreign exchange loan)
(Sumber : Kamus Bank Sentral Republik Indonesia).
2.2.3 Pengawasan
2.2.3.1 Pengertian Pengawasan
Pengawasan adalah proses pengamatan pelaksanaan
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua
pekerjaan yang sedang dilaksanakan berjalan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan. (Sondang P.Siagian, 2007, p110)
Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk
mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai
pelaksanaan tugas atau kegiatan, apakah sesuai dengan yang
semestinya atau tidak.
48
2.2.3.2 Fungsi Pengawasan
(Sondang P.Siagian, 2007, p120)
• Fungsi Eksplanasi, pengawasan menghimpun informasi yang
dapat menjelaskan mengapa hasil-hasil kebijakan publik dan
program yang dicanangkan berbeda.
• Fungsi Akuntansi, pengawasan menghasilkan informasi yang
bermanfaat untuk melakukan akuntansi atas perubahan sosial
ekonomi yang terjadi setelah dilaksanakannya sejumlah
kebijakan publik dari waktu ke waktu.
• Fungsi Pemeriksaan, pengawasan membantu menentukan
apakah sumberdaya dan pelayanan yang dimaksudkan untuk
kelompok sasaran maupun konsumen tertentu memang telah
sampai kepada mereka.
• Fungsi Kepatuhan, pengawasan bermanfaat untuk
menentukan apakah tindakan dari para administrator program,
staf dan pelaku lain sesuai dengan standar dan prosedur yang
dibuat oleh legislator, instansi pemerintah dan atau lembaga
profesional.
2.2.3.3 Tujuan Pengawasan
(Sondang P.Siagian, 2007, p135)
1. Mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
49
2. Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan
mengusahakan pencegahan agar tidak terulang kembali
kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan baru.
3. Mengetahui penggunaan budget yang telah ditetapkan
dalam rencana awal (planning) terarah kepada sasarannya
dan sesuai dengan yang direncanakan.
4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program
(fase/tingkat pelaksanaan).
Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang
telah ditetapkan dalam perencanaan.
2.2.3.4 Jenis-jenis Pengawasan
(Sondang P.Siagian, 2007, p150).
• Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan Intern, pengawasan yang dilakukan oleh
orang dari badan/unit/instansi di dalam lingkungan unit
tersebut. Dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung
atau pengawasan melekat (built in control).
Pengawasan Ekstern, pengawasan yang dilakukan di
luar dari badan/unit/instansi tersebut. UUD 1945 pasal 23E:
Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan
yang bebas dan mandiri.
50
• Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan Preventif = sebelum kegiatan dilaksanakan
Pengawasan Represif = setelah kegiatan dilaksanakan
• Pengawasan Aktif dan Pasif
- Pengawasan Aktif (dekat)
Merupakan jenis pengawasan yang dilaksanakan di
tempat kegiatan yang bersangkutan.
- Pengawasan Pasif
Melakukan penelitian dan pengujian terhadap surat-surat
pertanggungjawaban yang disertai dengan bukti-bukti
penerimaan dan pengeluaran.
• Pengawasan kebenaran formil menurut hak
(rechtmatigheid) dan kebenaran materiil mengenai
maksud & tujuan pengeluaran (doelmatigheid)
Pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil
menurut hak (rechtmatigheid) adalah pemeriksaan
pengeluarkan apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak
kadaluwarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.
Pengawasan kebenaran materiil mengenai maksud &
tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah pemeriksaan
terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip
ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban
biaya yang serendah mungkin.
51
2.2.3.5 Tujuan Pengawasan Pinjaman
(Sondang P.Siagian, 2007, p160).
Secara umum tujuan pengawasan pinjaman adalah untuk :
- Memantau aliran dana pinjaman apakah berjalan dengan baik
atau tidak.
- Memantau tingkat suku bunga yang berubah-ubah, tergantung
pada SBI (Sertifikat Bank Indonesia).
- Memantau tenggat waktu angsuran pinjaman.
- Mengetahui status pembayaran pinjaman yang telah
dilakukan.
2.2.3.6 Keuntungan Pengawasan Pinjaman
(Sondang P.Siagian, 2007, p175)
- Meminimalisir kemungkinan keterlambatan pembayaran
pinjaman.
- Memudahkan dalam melakukan pengawasan .
- Mengetahui jumlah total pinjaman.
- Memantau perkembangan perusahaan.
2.2.4 Teori - teori Perbankan
2.2.4.1 Suku Bunga Tetap (Fixed Rate)
Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p275). Yaitu
suku bunga yang besarnya selalu tetap (fixed) selama jangka
waktu tertentu atau selama jangka waktu kredit. Contoh : pada
saat penandatanganan Perjanjian kredit suku bunga yang
52
diberikan oleh bank adalah 15% selama jangka waktu kredit,
maka apabila 6 bulan kemudian suku bunga turun menjadi 14%,
maka suku bunga yang dikenakan pada pinjaman anda tetap
15%, tetap dan tidak berubah.
2.2.4.2 Mengambang (Floating Rate)
Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p276). Yaitu
suku bunga yang besarnya dapat berubah sewaktu-waktu sesuai
dengan besarnya suku bunga yang berlaku di pasar (mengikuti
mekanisme pasar). Contoh : pada saat penandatanganan
perjanjian kredit (PK) suku bunga yang diberikan sebesar 15%,
dan pada 2 bulan kemudian suku bunga menurun 50 basis point
menjadi 14,50% maka suku bunga kredit otomatis turun
menjadi 14,50%, demikian pula sebaliknya, apabila suku bunga
meningkat menjadi 15,50%, maka suku bunga meningkat
menjadi 15,50%. Suku bunga floating rate ini umumnya
dikenakan untuk pinjaman produktif, misalnya kredit investasi
(KI) maupun kredit modal kerja (KMK).
a. Bunga atas dasar baki debet harian
Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p277).
Yaitu perhitungan bunga yang didasarkan pada baki debet
harian dikalikan dengan tingkat bunga yang berlaku.
Umumnya perhitungan bunga ini untuk kredit modal kerja
yang sifatnya revolving. Misalnya pada tanggal 1 januari
2009 baki debet sebesar Rp 100.000.000 dengan suku
53
bunga 12%. maka pada hari itu suku bunga yang
dikenakan adalah Rp 100.000.000 * 12%/360, pada
tanggal 2 januari 2009 baki debet sebesar Rp 150.000.000,
dengan suku bunga 12%, maka pada hari tersebut suku
bunga yang dikenakan adalah sebesar Rp 150.000.000 *
12%/360 demikian seterusnya dan bunga tersebut
akumulatif sampai dengan tanggal pembayaran bunga
kepada bank.
b. Bunga Flat
Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007,
p278).Yaitu perhitungan bunga dengan cara bunga
dihitung dari limit kredit selama jangka waktu kredit.
Besarnya angsuran (pokok + bunga) setiap bulan yang
dibayar selalu tetap sepanjang suku bunga belum berubah.
c. Bunga anuitas / effektif
Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p279).
Yaitu bunga dihitung dari sisa pokok pinjaman sehingga
jumlah bunga yang dibayar berbeda setiap bulannya dan
semakin kecil sejalan dengan menurunnya sisa pokok
pinjaman. Besarnya angsuran (pokok+bunga) setiap bulan
yang dibayar selalu tetap sepanjang besarnya suku bunga
belum berubah.
54
2.2.4.3 Kolektibilitas
Adalah keadaan pembayaran pokok atau angsuran pokok
dan bunga kredit oleh nasabah serta tingkat kemungkinan
diterimanya kembali dana yang ditanamkan dalam surat-surat
berharga atau penanaman lainnya. Laporan kolektibilitas adalah
laporan yang menjelaskan kualitas pinjaman yang didasarkan
pada lamanya tunggakan dan juga memberikan informasi
tingkat resiko pinjaman.
Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh bank untuk
melihat kemampuan debitur dalam mengembalikan pembayaran
pokok atau angsuran pokok dan bungan sesuai dengan jangka
waktu yang telah disepakati bersama dalam perjanjian kredit
serta ditinjau dari prospek usaha, kondisi keuangan dan
kemampuan membayar kredit yang diberikan, maka seluruh
kredit yang telah diberikan dapat digolongkan manjadi 5 (lima)
golongan, yaitu: lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar,
diragukan dan macet.
Untuk dapat kredit dikatakan lancar, dalam perhatian
khusus, kurang lancar, diragukan dan macet maka masing-
masing debitur harus memenuhi 3 (tiga) aspek yang terdiri dari:
(SK DIR BI No. 31/147/KEP/DIR, 1998):
1. Prospek Usaha
2. Kondisi Keuangan
3. Kemampuan membayar
55
Tabel 2.1 Kriteria Kesehatan Bank NO PREDIKAT 1 Sehat 2 Cukup Sehat 3 Kurang Sehat 4 Tidak Sehat
Sumber : SK Direksi BI No. 30/267/KEP/DIR tanggal 27 Februari 1998
2.2.4.4 Covenant dan Insurance
Menurut (Kieso, Weygandt, Warfield, 2007, p350).
Perlindungan umum bagi investor obligasi yang diberikan oleh
struktur obligasi berupa jaminan dan covenant. mengacu pada
ketersediaan jaminan, maka jenis obligasi dibedakan : secured
dan unsecured. Pengertian covenant adalah ketentuan dan
pembatasan yang diindahkan emiten. pengikatan ini bertujuan
melindungi kepentingan investor. Bagi investor yang berminat
berinvestasi di obligasi, sebagaimana ditulis pengamat investasi
Roy Sembel dalam bukunya Smart Investmend and Insurance
Protection for Ordinary Family, perlu mewaspadai empat
ancaman risiko. Yang pertama, sebut saja risiko gagal bayar
yang tercermin dari rating obligasi yang dicapai. Lalu yang
kedua, risiko tingkat suku bunga. Maksudnya, jika suku bunga
naik harga obligasi terancam terkoreksi. Ketiga, ada pula risiko
pembelian kembali (call risk) sebelum jatuh tempo. Sebab, ada
beberapa jenis obligasi yang memiliki fitur call, sehingga
penerbit berhak melakukan buy back. Dan yang terakhir yang
56
keempat, risiko nilai tukar yang akan terjadi pada jenis obligasi
denominasi nonrupiah.
2.2.4.5 Kredit
(Berdasarkan UU RI NO.7 Tahun 1992). Kredit adalah
kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya
akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati.
Berdasarkan UU RI NO.7 Tahun 1992 tentang perbankan
menyatakan bahwa Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lain, yang mewajibkan pihak pinjam-meminjam untuk melunasi
hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah bunga
imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Kriteria kredit penggunaan dana dapat dibagi menjadi :
1. Kredit modal kerja (working capital loan)
Kredit modal kerja (working capital loan) kredit yang
diberikan untuk membiayai kegiatan usahanya atau
perputaran modal misalnya pemberian barang dagangan dan
lainnya. Sifat penggunaan dana dapat revolving dan non
revolving. Jenis kreditnya pinjaman aksiet (dl) ,PRK (OD)
bisa juga term loan (TL). Umumnya jangka waktu kredit
kurang atau sama dengan satu tahun.
57
2. Kredit investasi (investment Loan)
Kredit yang diberikan utnuk membiayai pembelian
aktiva tetap (misalnya tanah, bangunan, mesin, kendaraan)
untuk memproduksi barang dan jasa utama yang diperlukan
guna relokasi, ekspansi, modernisasi, usaha atau pendirian
usaha baru. Sifat penggunaan dana non revolving, jenis kredit
TL. TL dengan grace periode atau kentraction loan dan
umumnya jangka waktu kredit lebih dari satu tahun
3. Kredit konsumsi (consumer Loan)
Kredit yang diberikan bank untuk membiaya
pembeluan barang, yang tujuannya tidak untuk usaha tetapi
untuk penmakain pribadi, sifat menggunaan dananya non
revolving dan jenis kredit pada umumnya term loan, KPR,
car loan.
2.2.5 PHP
PHP merupakan bahasa scripting dari sisi server yang dirancang
untuk web. (Luke, 2001, p2). Kode PHP dapat disisipkan pada halaman
HTML. Kode tersebut akan dijalankan setiap kali halaman diakses.
Semula PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Akan tetapi
kemudian diubah dengan istilah perulangan GNU (GNU = Gnu’s Not
Unix) sehingga menjadi PHP Hypertext Preprocessor.
PHP ditulis oleh Rasmus Leodorf pada tahun 1994. Kemudian
PHP diadopsi oleh banyak orang-orang yang berbakat dan kemudian
mengalami penyempurnaan dalam tiga kali penulisan ulang. Pada Januari
58
2001, PHP digunakan oleh hampir lima juta domain web, dan populasi
penggunaan PHP terus bertambah seiring berjalannya waktu. Menurut
situs http://php.net/usage.php, diperkirakan sampai periode Juli 2007
terdapat 20 juta lebih domain web yang menggunakan PHP.
Kelebihan-kelebihan PHP menurut Yudhi Purwanto (2001, p3), yaitu :
a. PHP mudah dibuat dan cepat dijalankan. PHP dapat berjalan dalam
web server dan sistem operasi yang berbeda.
b. PHP diterbitkan secara gratis. Source kode PHP dapat di-download
tanpa perlu mengeluarkan uang.
c. PHP merupakan produk open source yang ditulis dengan
menggunakan bahasa C. Penambahan fungsi baru didapatkan dengan
melakukan pengembangan pada source code.
2.2.6 MySQL
MySQL merupakan suatu Relational Database Management
System (RDBMS) yang cepat dan kuat. (Luke, 2001, p3). MySQL
memungkinkan secara efisien menyimpan, mencari, mengurutkan dan
mendapatkan data. MySQL menggunakan Structured Query Language
(SQL) sebagai standar query basisdata.
Kelebihan-kelebihan MySQL menurut Indrajit (2002, p5), yaitu :
a. Tidak membutuhkan ruang harddisk yang besar untuk aplikasinya
b. Standards supported. MySQL mendukung level masukan ANSI SQL-
92 dan ODBC level 0-2 standar SQL.
c. Language support. Database server MySQL dapat menampilkan
pesan error dalam banyak bahasa.
59
d. Large table. MySQL menyimpan masing-masing tabel dalam
database seperti file, terpisah dalam direktori database. Ukuran
maksimum tabel berkisar antara 4GB.
e. Kecepatan, kekuatan dan kemudahan untuk digunakan. MySQL lebih
cepat tiga atau empat kali dari database komersial lain. MySQL
sangat mudah untuk dikendalikan dan tidak membutuhkan database
administrator terlatih untuk menginstalnya.
f. Cost advantage. MySQL adalah database relasional yang open
source sehingga dapat digunakan secara gratis.
2.2.7 Adobe Dreamweaver
Hadi Mulya (2006, p2) Adobe Dreamweaver adalah Tools HTML
editor , untuk mendesain, melakukan coding dan pengembangan dari
website, webpage dan web application, dan memungkinkan user untuk
membangun halaman web tanpa harus menulis barisan kode HTML.
2.2.8 Web
Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p24), web adalah sebuah
aplikasi internet. Web menyediakan sebuah cara yang mudah untuk
mengakses informasi dan menjalankan program-program yang disimpan
pada komputer-komputer yang dihubungkan oleh internet.
Web dijalankan dengan program pada server dan menerima respon
dari klien. Dari hubungan tersebut maka beberapa komputer menjadi Web
60
Server, yakni komputer yang menyediakan informasi dan dapat diakses
melalui web oleh komputer klien.
2.2.8.1 Pengertian Intranet
Connolly dan Begg (2005, p996). Intranet adalah sebuah
jaringan komputer yang bersifat privat yang menggunakan
software internet dan protokol TCP/IP, konektivitas jaringan
untuk mengamankan bagian bersama dari informasi atau operasi
organisasi dengan karyawan-karyawan.
Intinya, Intranet adalah internet pribadi atau sekelompok
masyarakat yang tergabung dalam sebuah jaringan internet yang
hanya diperuntukkan dan digunakan oleh orang-orang yang
memiliki otoritas untuk menggunakan jaringan itu.
2.2.8.2 Aplikasi – Aplikasi Web
1. Publikasi Web
Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p31),
publikasi web adalah menggunakan web untuk menyimpan
dan menyebarkan informasi.
2. Group activities
Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001, p32),
group activities adalah kemampuan antara menyimpan dan
meng-update informasi dan berkomunikasi dengan
pengguna-pengguna yang lain melalui web yang telah
61
membawa jarak aplikasi-aplikasi yang mendukung
pekerjaan kelompok.
3. Embedded
Menurut Barry Eaglestone dan Ridley (2001, p33),
sistem-sistem embedded adalah sistem-sistem komputer
adalah komponen-komponen suatu konstruksi, seperti
mobil, kapal, peralatan industri, dan lain-lain. Mungkin
menggunakan internet untuk mengakses dan meng-update
informasi yang relevan, seperti keadaan cuaca, lokasi-lokasi,
dan lain-lain.
2.2.8.3 Teknologi yang Berhubungan dengan Web
1. Browsers
Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001,
p198), pengertian browser adalah khusus digunakan
untuk menampilkan dokumen web dan mengikuti link
yang mereka miliki untuk mengakses ke web dokumen
yang lain atau untuk berpindah antara bagian web
dokumen yang berbeda. Beberapa contoh web browser
yang banyak digunakan antara lain adalah Netscape
Communicator dan Microsoft Internet Explorer.
2. Transmission Control Protocol / Internet Protocol
(TCP/IP)
62
TCP/IP merupakan protokol komunikasi terpenting di
internet. TCP/IP menggambarkan mekanisme dan aturan
untuk mengoperasikan komputer-komputer supaya dapat
berbagi informasi antar jaringan. Tugas TCP/IP adalah
memecah data ke dalam paket – paket dan
menggabungkannya kembali pada komputer yang
menerima informasi tersebut. Sedangkan tugas IP adalah
me-route data dan memastikan paket – paket tersebut
dikirimkan ke tujuan yang benar.
3. Universal Resource Locator (URL)
Setiap web mempunyai alamat akses yang unik yaitu
Universal Resource Locator (URL). URL juga digunakan
dalam dokumen web untuk mengaitkan link, baik antara
dokumen – dokumen web, maupun anatara situs-situs web.
4. IP Addresses
Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001,
p185), protokol TCP/IP mengidentifikasikan setiap host
dengan suatu alamt yang unik, dikenal dengan IP Address.
Suatu simbolik IP Address adalah disusun dengan suatu
daftar nama. Ini dipisahkan dengan tanda titik.
a. Nama pertama adalah untuk host.
b. Dan diikuti suatu daftar nama domain.
c. Nama domain adalah terurut dari kiri ke kanan, dari
khusus ke umum.
63
5. Client dan Server
Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001,
p197), client system adalah menampilkan web page yang
menyediakan antar muka pengguna ke sistem web basis
data. Ini ditampilkan menggunakan browser. Sedangkan
web server system adalah menyimpan dokumen –
dokumen, script dan program. Dokumen – dokumen web
adalah versi penambahan dari web page yang ditampilkan
oleh browser, dan mungkin juga memasukkan script-script
yang berhubungan ke aspek-aspek dinamik seperti
pengembalian, manipulasi, update data dalam basis data.
Program juga mengimplementasikan sistem basis data atau
menyediakan suatu antar muka ke dia, contoh script CGI.
6. Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Connolly dan Begg (2005, p999). HTTP adalah
protokol komunikasi yang digunakan oleh web.
Pengiriman data dari server ke klien dengan menggunakan
http yang diaktifkan oleh klien.
7. Hypertext Markup Language (HTML)
Connolly dan Begg (2005, p1001). Hyper-text Mark-
up Language adalah markup language dari web. HTML
menetapkan format dari suatu dokumen web dan
memungkinkan hypertext link dimasukkan dalam
dokumen tersebut. Seiring dengan perubahan yang terjadi
64
pada web, HTML juga berkembang dengan adanya
sekumpulan teknologi baru, yang dinamakan Dynamic
HTML atau DHTML. Teknologi ini memungkinkan
HTML menjadi lebih besar dari sekedar bahasa statis,
dimana dengan teknologi ini HTML dapat menampilkan
animasi dan menjadi lebih interaktif dan fleksibel.
8. Search Engines
Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (2001,
p200), pengertian search engines adalah tipe signifikan
yang lain dari klien yang mengakses informasi pada web.
Search engine memiliki dua aturan :
a. Search engine memasang indek-indek ke isi dari
dokumen-dokumen yang disimpan pada web.
b. Mereka juga menyediakan fasilitas pencarian untuk
klien yang lain. Seorang klien dapat mengakses search
engine, dan kemudian mengajukan query ke dia.
Search engine akan kemudian menggunakan indek
tersebut untuk menempatkan relevan website.
2.2.9 Javascript
(Irawan,2008, p2).Javascript diperkenalkan pertama kali oleh
Netscape pada tahun 1995. Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut
Javascript ini dulunya dinamai “LiveScript” yang berfungsi sebagai
bahasa sederhana untuk browser Netscape Navigator 2 yang sangat
65
populer pada saat itu. Kemudian sejalan dengan sedang giatnya
kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman
“Java”) pada masa itu, maka Netscape memberikan nama “Javascript”
kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 desember 1995. Pada saat yang
bersamaan Microsoft sendiri mencoba untuk mengadaptasikan teknologi
ini yang mereka sebut sebagai “Jscript” di browser milik mereka yaitu
Internet Explorer 3. Javascript sendiri merupakan modifikasi dari bahasa
pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari
bahasa pemrograman C++.
Javascript adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk
halaman web agar halaman web menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari
suku katanya terdiri dari dua suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah
Bahasa pemrograman berorientasi objek, sedangkan Script adalah
serangkaian instruksi program. Javascript sendiri merupakan modifikasi
dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih
sederhana dari bahasa pemrograman C++.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan
pemrograman Javascript, diantaranya Javascript adalah “case sensitive”,
yang artinya Javascript membedakan huruf besar dan huruf kecil, Jika
Anda pernah belajar bahasa pemrograman seperti Turbo C atau C++,
maka sama seperti bahasa pemrograman tersebut, dimana huruf T tidak
sama dengan huruf t. Dalam bahasa pemrograman JavaScript juga,
sebagai contoh fungsi perintah var tidak boleh ditulis Var dan juga tidak
boleh ditulis VAR (huruf besar semua), yang benar adalah var (huruf
66
kecil semua). Perintah lain adalah new Date tidak boleh ditulis new date
(huruf kecil semua), dan banyak yang lainnya.
2.2.10 JQuery
(Chaffer Jonathan., Swedberg Karl, p6). JQuery adalah librari
JavaScript yang memungkinkan kita untuk membuat program web pada
suatu halaman web, tanpa harus secara eksplisit kita menambahkan event
atau pun properti pada halaman web tersebut. JQuery merupakan salah
satu librari yang membuat program web di sisi klien, tidak terlihat
sebagai program JavaScript biasa, yang harus secara eksplisit disisipkan
pada dokumen web. Pada teknik pemrograman sisi klien dengan
menggunakan JavaScript biasa, setiap elemen yang akan memiliki event,
akan secara eksplisit terlihat ada event yang dilekatkan pada elemen
tersebut.
JQuery dikembangkan pertama kali oleh John Resig, yang dibuat
lebih ramping dari librari Prototype yang menjadi inspirasi dari libarari
JQuery ini. Secara pemrograman, JQuery memiliki kemiripan seperti
Prototype. JQuery merupakan librari yang sangat ramping, core dari
librari ini dalam keadaan terkompres hanya berukuran sekitar 19KB.
Lisensi JQuery adalah open source yang bisa diperoleh secara
cuma-cuma, dan dapat digunakan untuk kepentingan komersial, tanpa ada
tuntutan untuk membayar kepada pembuat JQuery. Lisensi open source
dari JQuery adalah MIT dan LGPL.