bab 2 landasan teori 2.1 teori-teori dasar / umum · pdf filelandasan teori 2.1 teori-teori...

19
11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Aktivitas Public Relations (PR) sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two way communications) antara perusahaan atau suatu lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi barang atau pelayanan jasa, dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra positif bagi lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan PR tersebut sangat erat hubungannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat. (Ruslan, 2008:1) Dalam berbagai situasi dan kondisi yang penuh tantangan, pihak public relations officer (PRO) akan menghadapi beban tugas yang cukup berat. Dalam iklim kompetitif tersebut yang bersangkutan mempunyai fungsi pokok utama, yaitu bertindak sebagai komunikator, mediator, kemudian bertindak sebagai pendukung manajemen (back up management), dan tujuan akhirnya adalah bagaimana memperoleh atau mempertahankan citra bagi lembaga yang diwakilinya. Mampukah public relations officer tersebut bertanggung jawab langsung dan diberikan kesempatan yang lebih luas (otonomisasi) untuk secara langsung menghadapi, membendung, menanggulangi atau mengatasinya dalam upaya memulihkan (recovery image) dan mempertahankan citra tersebut (maintanance of image) dengan mengembalikan kepercayaan masyarakat serta memulihkan krisis yang terjadi. (Ruslan, 2008:4)

Upload: duongliem

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

11

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar / Umum

Aktivitas Public Relations (PR) sehari-hari adalah menyelenggarakan

komunikasi timbal balik (two way communications) antara perusahaan atau suatu

lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian

dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi

barang atau pelayanan jasa, dan sebagainya, demi kemajuan perusahaan atau citra

positif bagi lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan PR tersebut sangat erat

hubungannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari

masyarakat. (Ruslan, 2008:1)

Dalam berbagai situasi dan kondisi yang penuh tantangan, pihak public

relations officer (PRO) akan menghadapi beban tugas yang cukup berat. Dalam iklim

kompetitif tersebut yang bersangkutan mempunyai fungsi pokok utama, yaitu

bertindak sebagai komunikator, mediator, kemudian bertindak sebagai pendukung

manajemen (back up management), dan tujuan akhirnya adalah bagaimana

memperoleh atau mempertahankan citra bagi lembaga yang diwakilinya. Mampukah

public relations officer tersebut bertanggung jawab langsung dan diberikan

kesempatan yang lebih luas (otonomisasi) untuk secara langsung menghadapi,

membendung, menanggulangi atau mengatasinya dalam upaya memulihkan

(recovery image) dan mempertahankan citra tersebut (maintanance of image) dengan

mengembalikan kepercayaan masyarakat serta memulihkan krisis yang terjadi.

(Ruslan, 2008:4)

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

12  

PR menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang

bersifat komersial maupunyang non-komersial. Kehadirannya tidak bisa dicegah,

terlepas dari kita menyukainya atau tidak. Sebenarnya apa yang biasa disebut sebagai

PR atau humas terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara

organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang menjalin kontak dengannya.

(Jefkins, 1998:9)

2.1.1 Definisi Public Relations

Menurut kamus IPR terbitan bulan November 1987: “Praktek

humas atau PR adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara

rencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan

memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi

dengan segenap khalayaknya.” (Jefkins, 1992:8-9)

Analisis :

a. “Upaya yang terencana dan berkesinambungan” – ini berarti PR

adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasikan sebagai

suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya

itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Jadi, PR

sama sekali bukanlah kegiatan yang sifatnya sembarangan atau

dadakan.

b. Tujuan utamanya adalah “menciptakan dan memelihara saling

pengertian” – maksudnya adalah untuk memastikan bahwa

organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain

yang turut berkepentingan. Dengan adanya satu penggal kata

“saling”, maka organisasi juga harus memahami setipa kelompok

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

13  

atau individu yang terlibat dengannya (istilah yang umum adalah

“khalayak” atau publik).

Scott M. Cutlip dan Allen H. Center dalam buku Efektif

Public Relations, (New Jersey: Prentice Inc. Englewood Cliffs, 1982),

mengatakan, “Public Relation merupakan fungsi manajemen yang

menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara

seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta

merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih

pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya.”(Ruslan,

2008:6-7)

Dalam definisi kerja (working definition) oleh International

Public Relations Association (IPRA) terbitan Gold Paper Nomor 4

dengan judul A model for Public Relations Education for Professional

Practice, dinyatakan bahwa berbagai definisi yang dikemukakan oleh

para ahli atau pakar public relations, walaupun ada perbedaan, tetapi

terdapat kesamaan arti.(Ruslan, 2008:8)

a. Public relations merupakan suatu kegiatan yang bertujuan

memperoleh good will, kepercayaan, saling pengertian, dan citra

baik dari masyarakat.

b. Sasaran public relations adalah berupaya menciptakan opini publik

yang favourable dan menguntungkan semua pihak.

c. Public Relations merupakan unsur yang cukup penting dalam

mendukung manajemen untuk mencapai tujuan yang spesifik dari

organisasi atau lembaga.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

14  

d. Public relations adalah usaha untuk menciptakan hubungan yang

harmonis antara suatu lembaga atau organisasi dengan pihak

masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal balik,

hubungan yang harmonis, saling mempercayai, dan menciptakan

citra positif.

Untuk melengkapi pengertian atau pemahaman tentang apa

dan bagaimana public relations, berikut ini ditarik kesimpulan

beberapa pendapat para ahli dan pakar. (Ruslan, 2008:8-9)

a. Public relations merupakan suatu seni untuk menciptakan

pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam

kepercayaan publik secara lebih baik atau pemberdayaan lebih

tinggi terhadap suatu lembaga atau organisasi.

b. Public relations adalah suatu proses yang kontinu dari usaha

manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari

pelanggan, konsumen, publik pada umumnya, termasuk para staf

pegawainya. Ke dalam, mengadakan perbaikan dan pembenahan

melalui corporate culture building (membangun budaya

perusahaan) berbentuk disiplin, memotivasi meningkatkan

pelayanan, dan produktivitas kerja yang diharapkan terciptanya

sense of belonging terhadap perusahaannya. Sedangkan keluar,

berupaya menciptakan kepercayaan dan citra perusahaan

(corporate image) yang sekaligus memayungi serta

mempertahankan citra produknya (product and brand image).

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

15  

2.1.2 Peran Public Relations

Pada buku Rosady Ruslan yang berjudul Kampanye Public

Relations peran utama public relations (Ruslan, 2008:10) adalah

sebagai berikut:

a. sebagai communicator atau penghubung antara organisasi atau

lembaga yang diwakili dengan publiknya.

b. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang

positif dan saling menguntungkan dengan pihak publiknya.

c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam

fungsi management organisasi atau perusahaan.

d. Membentuk corporate image, artinya peranan public relations

berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau lembaganya.

2.1.3 Proses Kerja PR

Seandainya setelah melakukan berbagai upaya dalam program

kampanye PR (PR campaign programmer), baik melalui publikasi

atau promosi yang dilancarkan tersebut ternyata opini publik dalam

posisi yang tidak menguntungkan perusahaan atau produk

bersangkutan, artinya memperoleh tanggapan negatif atau citra

negatif, maka utnuk menciptakan citra positif atas lembaga atau

organisasi yang diwakilinya melalui prosedur teknik public relations,

menurut Scott M. Cutlip dan Allen H. Center, solusinya dimulai dari:

a. Penemuan fakta di lapangan (fact finding);

b. Perencanaan (planning) program kerja kampanye yang disusun;

c. Teknik komunikasi (communication) yang dipergunakan;

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

16  

d. Pengevaluasian (evaluation) semua program kerja PR campaign

dari awal hingga mengkomunikasikan pesan tersebut.

Jika ternyata hasil dari program kampanye PR tersebut tidak

memuaskan berbagai pihak dan tidak memperoleh citra yang

diharapkan, mungkin disebabkan oleh salah satu komponen atau

korelasi dari bauran komunikasi (communication mix) tidak berfungsi

sebagaimana mestinya, sebagai berikut :

a. Komunikatornya lemah atau tidak menguasai communication skill

(kemampuan berkomunikasi) sehingga pesan yang disampaikan

tidak mampu mempengaruhi opini publik.

b. Pesan (message) yang akan disampaikan tidak sesuai dengan

keinginan atau minst audiensinya, atau menggunakan bahas yang

tidak dimengerti oleh komunikannya.

c. Media yang dipakai untuk menyampaikan pesan kepada

komunikan kurang pas sehingga tidak mampu menjangkau

audiensinya secara optimal.

d. Komunikan yang menjadi obyek sasaran kampanye PR tidak

diketahui dengan jelas dan rinci siapa yang dijadikan khalayak

(target audience), akibatnya komunikasn tidak terfokus dan

tentunya tidak menghasilkan prestasi yang baik.

e. Efek atau dampak yang dihasilkan dari keempat komponen saling

berkolerasi atau terkait erat, satu sama lain terjadi banyak

hambatan dan kekurangan. (Ruslan, 2008:43-44)

Tujuan ysng hendak dicapai dalam proses transfer adalah

mengubah sikap negatif menjadi positif. Melalui pengubahan tersebut

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

17  

diharapkan pada akhirnya akan dicapai suatu pengetahuan yang akan

menumbuhkan pemahaman timbal balik antara organisasi dengan

khalayaknya, karena kegiatan dasar dari kegiatan humas adalah

penciptaan pemahaman. Setiap praktisi humas berkewajiban

menjadikan khalayak organisasinya memahami produk atau kehadiran

organisasi secara keseluruhan. Terciptanya pengertian timbal balik

melalui proses transfer dalam humas dapat digambarkan secara

sederhana sebagai berikut :

Situasi negatif Situasi

Positif

Gambar 2.1 Proses Transfer Public Relations

Sumber : Frank Jefkins, Public Relations, hal. 52

a. Permusuhan (hostility) : Mengetahui ada-tidaknya sikap

permusuhan yang tertuju kepada organisasi atau perusahaan kita.

b. Prasangka (prejudice) : Prasangka itu bisa muncul dari sebab-

sebab yang bersifat pribadi, edukasional, faktor keagamaan,

konflik sosial atau benturan kelas, pengaruh lingkungan, atau

semata-mata hanya karena salah paham.

c. Apati (apathy) : Sikap apatis ini merupakan musuh utama karena

merupakan ganjalan pokok bagi terciptanya pemahaman.

Permusuhan 

Prasangka  

Apati 

Acuh tak acuh 

Simpati 

Penerimaan 

Minat 

Pengetahuan  

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

18  

d. Sikap acuh tak acuh (ignorance) : Sikap ini merupakan penyakit

umum yang sampai batas tertentu masih wajar. Kita harus

menerima kenyataan bahwa kita senantiasa dituntut untuk

bersaing agar memperoleh perhatian, atau demi memperebutkan

tempat pada pikiran masyarakat.(Jefkins, 1992:52)

Jadi dapat ditarik kesimpulan dari proses transfer public

relations tersebut, yaitu sebagai berikut :

a. Bagaimana mereka yang tidak tahu menjadi tahu

b. Yang sudah tahu diupayakan menjadi suka

c. Mereka yang suka dipertahankan semakin sukan dan senang untuk

menerimanya. (Ruslan, 2008:45)

2.1.4 Corporate Reputation

Landasan dari sebuah reputasi yang solid ada ketika identitas

perusahaan dan citranya selaras. Charles Fombrun, seorang Profesor

Emeritus dari New York University yang juga penulis buku

Reputation mengatakan bahwa “ didalam perusahaan dimana reputasi

dihargai, manajer-manajer berjuang keras untuk membangun,

mempertahankan dan membela reputasi itu dengan menjalankan

praktik-praktik yang membentuk sebuah identitas unik dan

memproyeksikan satu set citra yang koheren dan konsisten kepada

publik.(Fombrun, 1996:5-6)

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

 

Dipersep

Jumlah p

Sama de

Citra Kons

psikan oleh .

persepsi mer

engan ....

Sumber

2.1.4.1

wak

tert

mer

sen

imp

ditu

fitu

yan

sumen 

..

reka

Gambar 2.

r : Paul A. A

Definisi

Reput

ktu yang lam

entu. Repu

rupakan pro

diri).

Sebua

plikasi strate

ulis oleh Fom

ur atraktif seb

ng tersedia

Nama, M

Citra Ko

.2 Kerangka

Argenti, Kom

tasi berbeda

ma dan buka

utasi berbed

oduk dari k

ah reputasi

egis bagi seb

mbrum, “Ha

buah perusah

untuk p

Identitas C

Merek, Simb

munitas 

Reputasi Ko

a Kerja Repu

munikasi Kor

a dari citra

an hanya seb

da dari id

konstituen

yang ku

buah perusah

al itu memin

haan dan me

ara manaje

Corporate

bol, Presenta

Citra In

orporat

utasi

rporat, hal 96

karena dib

buah perseps

dentitas kar

internal (pe

uat memilik

haan, karena

nta perhatian

emperlebar p

ernya, mis

asi‐Diri 

nvestor 

1

6

bangun dala

si pada wak

rena reputa

erusahaan i

ki implikas

a seperti yan

n kepada fitu

pilihan-piliha

salnya untu

Citra Ka

19 

am

ktu

asi

itu

si-

ng

ur-

an

uk

aryawan  

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

20  

memberikan yang lebih tinggi atau lebih rendah bagi produk-

produk dan layanan atau untuk mengimplementasikan program-

program yang inovatif.”(Aaker, 1996:51)

Perusahaan dengan reputasi yang kuat dan positif dapat

menarik dan mempertahankan bakat-bakat terbaik dan juga

konsumen dan mitra bisnis yang loyal, yang semuanya

memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan dan

kesuksesan komersial. (Argenti, 2009:96)

Dengan latar belakang ini, organisasi-organisasi

semakin menghargai pentingnya sebuah reputasi yang kuat.

Sebuah organisasi dapat mengetahui dimana mereka berdiri,

karena reputasi dibentuk oleh persepsi-persepsi konstituen,

organisasi-organisasi harus pertama-tama membuka apa saja

persepsi-persepsi itu dan kemudian mengkaji apakah mereka

sesuai dengan identitas dan nilai-nilai perusahaan. hanya jika

persepsi dan identitas selaras sebuah reputasi yang kuat akan

muncul. (Argenti, 2009:97)

2.2 Teori-teori Khusus

2.2.1 Fungsi Public Relations

Dalam buku Rosady Ruslan (Ruslan, 2008:9-10) fungsi public

relations officer ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik

sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator, menurut

Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A. dalam bukunya, Hubungan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

21  

Masyarakat Suatu Komunikologis (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1992) adalah sebagai berikut:

a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

organisasi.

b. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik

internal dan pulik eksternal.

c. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi

dan organisasi kepada publiknya dan menyalurkan opini publik

kepada organisasi.

d. Melayani publik dan menasihati pimpinan organisasi demi

kepentingan umum.

e. Operasionalisasi dan organisasi public relations adalah bagaimana

membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya,

untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang

ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.

Edwin Emery dalam bukunya Introduction to Mass

Communications menyatakan “The planned and organized effort of a

company or institution to establish mutually beneficial through

acceptable communications reationship with its various public”.

(Upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau

lemaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yag saling

bermanfaat dengan berbagai publiknya). (Rrumanti, 2002:32).

Fungsi Public Relations yang dijalankan dengan baik benar-

benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki,

mengembangkan peraturan, budaya organisasi atau perusahaan,

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

22  

suasana kerja yang kondusif, peka terhadap karyawan yang perlu

pendekatan khusus, perlu dimotivasi dalam meningkatkan kinerjanya

dan lain-lain. (Rrumanti, 2002:34)

2.2.2 Corporate Social Responsibility

Aktivitas bisnis merupakan masalah kompleks yang sedang

hangat dibicarakan di tengah-tengah usaha pemerintah untuk

mengembalikan gairah dunia perekonomian Indonesia yang lesu

sebagai akibat dari krisi ekonomi yang melanda Indonesia beberapa

waktuyang lalu. Berbagai usaha untuk mengarahkan kembali dunia

perekonomian indonesia dilakukan oleh pemerintah dan kalangan

bisnis, salah satu diantaranya dengan penerapan good corporate

governance di perusahaan publik, bank maupun BUMN.

Salah satu hal penting yang tidak boleh dilupakan dalam

penerapan good corporate governance adalah tanggung jawab sosial

perusahaan. Suatu bisnis tidak hanya dijalankan dengan modal yang

berupa uang saja, tetapi juga dibutuhkan suatu sistem pengelolaan

yang baik disertai dengan tanggung jawab dan moralitas perusahaan

terhadap stakeholders dan masyarakat. (Nyoman, I Tjager et al,

2003:142)

Ruang lingkup CSR adalah tanggung jawab sosial perusahaan

kepada pembangunan masyarakat lokal, yaitu masyarakat yang ada

disekitar korporasi beroperasi dan masyarakat umum, maksudnya

masyarakat yang tidak mempunyai hubungan secara kontraktual

dengan korporasi. (Fajar, 2010:225-226)

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

23  

2.2.2.1 Definisi

Yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial disini,

merupakan tanggung jawab moral perusahaan baik terhadap

karyawan di perushaan itu sendiri (internal) maupun di luar

lingkungan perusahaan, yaitu masyarakat di sekitar perusahaan

(eksternal). Perusahaan sebagai suatu aktivitas yang bertujuan

untuk mendapatkan suatu keuntungan yang besar, tetapi

selayaknya juga memikirkan kepentingan masyarakat di

sekitarnya, karena perusahaan sebenarnya juga merupakan

bagian dari masyarakat (Nyoman, I Tjager et al, 2003:144)

Menciptakan tanggung jawab sosial perushaan ini

dapat dimulai dari dalam lingkungan perusahaan dengan

membina hubungan kerja yang baik di berbagai tingkatan

kedudukan yang ada di perusahaan seperti misalnya

memperhatikan kesejahteraan karyawan dan para buruh.

(Nyoman, I Tjager et al, 2003:145)

Selain hubungan di dalam perusahaan (internal),

perusahaan dalam mengendalikan roda bisnisnya juga

berinteraksi dengan pihak-pihak di luar perusahaan (eksternal)

seperti pemerintah, pemasok, dan masyarakat. Hubungan

dengan pihak-pihak di luar perusahaan seperti dengan

masyarakat dan stakeholders juga harus di bina dengan baik,

karena hubungan dengan pihak-pihak di luar perusahaan ini juga

mempengaruhi aktivitas perusahaan. Hal ini merupakan salah

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

24  

satu benyuk perwujudan tanggung jawab perusahaan terhadap

pihak luar (eksternal perusahaan).( Nyoman, I Tjager et

al,2003:146)

Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap

masyarakat dapat diwujudkan dengan meningkatkan kepedulian

perusahaan terhadap masalah-masalah sosial yang berkembang

disekitar perusahaan. keterlibatan perusahaan terhadap masalah-

masalah sosial, dapat meningkatkan citra perusahaan, baik bagi

masyarakat disekitar perusahaan maupun masyarakat luas.

Kegiatan nyata yang banyak dilakukan oleh perusahaan dalam

mewujudkan tanggung jawab sosialnya, kegiatan-kegiatan amal

seperti membantu pendidikan anak yang berasal dari keluarga

yang tidak mampu. (Nyoman, I Tjager et al, 2003:146-147)

2.2.2.2 Dampak Dari Perwujudan Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan

Adanya tanggung jawab sosial perusahaan baik

terhadap karyawannya sendiri (internal) maupun terhadap

lingkungan di luar perusahaan, kepada mitra bisnis maupun

masyarakat (eksternal), akan memberikan manfaat yang positif

bagi perusahaan itu sendiri maupun karyawannya. Selain itu

juga dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan mitra

bisnis, meningkatkan reputasi perusahaan di mata masyarakat

maupunmitra bisnis adalah merupakan keuntungan lainnya yang

dapat diperoleh perusahaan. melalui kegiatan-kegiatan sosial

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

25  

yang dilakukan perusahaan akan dapat merebut simpati

masyarakat, dan dapat pula meningkatkan citra (image)

perusahaan.( Nyoman, I Tjager et al, 2003:151-152)

2.2.3 Citra

Ada beberapa jenis citra (image). Pada bagian ini kita akan

mempelajari lima jenis citra, yakni: citra bayangan (mirror image),

citra yang berlaku (current image), citra yang diharapkan (wish

image), citra perusahaan (corporate image), serta citra majemuk

(multiple image). (Jefkins, 1998:20-23)

• Citra Bayangan

Citra bayangan adalah citra yang dianut oleh orang dalam

mengenai pandangan luar, terhadap organisasinya. Citra ini

sringkali tidaklah tepat, bahkan hanya sekedar ilusi, sebagai

akibat dari tidak memadainya informasi, pengetahuan ataupun

pandangan dari pihak-pihak luar.

• Citra yang Berlaku

Citra yang berlaku (current image)vini adalah suatu citra atau

pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu

organisasi. Citra yang berlaku tidak selamanya, bahkan jarang,

sesuai dengan kenyataan karena semata-mata terbentuk dari

pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang biasanya

serba terbatas.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

26  

• Citra yang Diharapkan

Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan

oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra

yang sebenarnya. Biasanya citra yang diharapkan itu lebih baik

atau lebih menyenangkan daripada citra yang ada, walaupun

dalam keadaan tertentu, citra yang terlalu baik juga bisa

merepotkan.

• Citra Perusahaan

Yang dimaksud dengan citra perusahaan adalah citra dari suatu

organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas

produk dan pelayanannya. Citra perusahaan ini terbentuk dari

banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang

gemilang, keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan,

kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang

baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut

memikul tanggung jawab sosial, dan komitmen mengadakan

riset.

• Citra Majemuk

Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang, atau perwakilan

dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan

suatu citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau

perusahaan tersebut secara keseluruhan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

27  

• Citra yang Baik dan yang Buruk

Citra PR yang ideal adalah kesan yang benar, yakni sepenuhnya

berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman atas

kenyataan yang sesungguhnya. Dalam rangka menegakkan

kredibilitas PR, maka segala macam usaha pemolesan citra

harus dihindari. Kalaupun ada keuntungan jangka pendek,

seringkali dalam jangka panjang hal itu merugikan. Hal ini perlu

disadari mengingat media massa cenderung mencurigai PR.

2.2.4 Masyarakat Setempat (Community)

Istilah Community dapat diterjemahkan sebagai “masyarakat

setempat”, istilah nama menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku

atau bangsa. Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik

kelompok itu besar maupun kecil, hidup bersama sedemikian rupa

sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat memenuihi

kepentingan-kepentingan hidup yang utama, maka kelompok tadi

disebut masyarakat setempat. Kriteria yang utama bagi adanya suatu

masyarakat setempat adalah adanya social relationships antara

anggota suatu kelompok. Dengan mengambi pokok-pokok uraian

diatas (Selo Soemarjan,1962:XX), dapat dikatakan bahwa masyarakat

stempat menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di

suatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas tertentu di

mana faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih

besar diantara para anggotanya, dibandingkan dengan penduduk diluar

batas wilayahnya. (Soekanto, 2003:149)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

28  

Yang dimaksudkan dengan khalayak sekitar atau komunitas

(Community), ialah orang-orang yang bertempat tinggal di sekitar

kompleks organisasi (perusahaan, jawata, lain-lain). Komunikasi

dengan mereka perlu senantiasa dilakukan oleh karena mereka pada

suatu waktu mungkin diperlukan, PRO (Public Relations Officer)

sebagai juru bicara manajer perlu selalu melakukan komunikasi

dengan mereka, untuk menunjukkan bahwa organisasi beserta para

karyawannya tidak mengasingkan diri dari masyarakat sekitarnya.

(Uchjana, 1993:151)

Suatu masyarakat setempat pasti mempunyai lokalitas atau

tempat tinggi (wilayah) tertentu. walaupun sekelompok manusia

merupakan masyarakat pengembara akan tetapi pada saat-saat tertentu

anggota-anggotanya pasti berkumpul pada suatu tempat

tertentu.(Soekanto, 2003:149)

2.2.4.1 Tipe-tipe Masyarakat Setempat

Dalam mengadakan klasifikasi masyarakat setempat,

dapat digunakan empat kriteria yang saling berpautan

(Soekanto,2003:151-152), yaitu:

a. Jumlah penduduk,

b. Luas kekayaan dan kepadatan penduduk daerah pedalaman,

c. Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh

masyarakat, dan

d. Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum · PDF fileLANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori ... dengan judul A model for Public Relations Education for Professional Practice, ... upakan

29  

 

Kriteria tersebut diatas, dapat digunakan untuk

membedakan antara bermacam-macam jenis masyarakat setempat

yang sederhanadan modern, serta antara masyarakat pedesaan dan

perkotaan.

2.3 Kerangka Pikiran

Gambar 2.3

Kerangka pikir yang menjadi acuan penulisan dalam penelitian

Fungsi Public Relation Melalui Kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) dalam Meningkatkan Citra Positif Perusahaan

Tambang Batubara PT. Bukit Asam (Persero), Tbk Terhadap Masyarakat Tanjung Enim

Public Relation

Corporate Reputation

Fungsi Public Relation Citra

Corporate Social Responsibility Mayarakat Setempat

Kegiatan Corporate Social Responsibility

Pencitraan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk

Meningkatkan Citra Positif PT. Bukit Asam (Persero), Tbk Terhadap Masyarakat Tanjung Enim Goal

Output

Input

Syarat