jurnal kegiatan - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. etem mer-upakan alat...

19
JURNAL KEGIATAN B RAND Desa Wisata KIARASARI PERANCANGAN

Upload: truongkhanh

Post on 06-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

JURNAL KEGIATAN

BRANDDesa Wisata

KIARASARIPERANCANGAN

Page 2: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu
Page 3: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

1Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Part one

TAHAP SURVEY

Page 4: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

2 Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Bekasi,19 Mei 2017

Mahasiswa Mahasiswi Universitas Mercu Buana kampus Jatisampurna telah melak-sanakan kegiatan explorasi keindahan

alam di desa Kiarasari, Bogor. Desa Kiarasari ini terletak didalam gugusan taman Nasional Gunung Halimun kabupaten Bogor Jawa Barat. Tujuan kami melakukan kegiatan ini adalah untuk mengama-ti, memahami ,mengumpulkan data sebagai bahan untuk membantu mengembangkan desa Kiarasari sebagaimana Desa Wisata seharusnya, agar menjadi tempat destinasi wisata paling favorit.Perjalanan menuju tempat wisata di Desa Kiarasari ini kurang lebih memakan waktu 6 jam perjalanan dari kampus Universitas Mercu Buana Jatisampur-na. Rombongan kami berangkat pukul 16.30 menuju resting point yang berada sebuah warung kopi yang letaknya tidak jauh dari kampus IPB Bogor. Rom-bongan sampai di resting point pukul 18.30. Kemu-dian kami istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan kembali menuju Desa Kiarasari. Pada pukul 19.30 kami melanjutkan perjalanan menuju Desa Kiarasari, menggunakan Jalur Nanggung yang merupakan jalur Kabupaten. Ada dua jalur untuk menuju Desa Kiarasari dari resting point kami, yaitu jalur Provinsi (Cigudeg) dan jalur Kabupaten (Nang-gung). Dalam perjalanan menggunakan Jalur Kabu-paten, kami mengalami berbagai faktor penghambat yaitu jalan yang ditempuh berliku-liku, tidak adanya penerangan jalan di sekitar Desa, dan jalan yang be-batuan dan licin. Namun, kami sampai dengan se-lamat hingga tujuan.Sekitar pukul 22.00 rombongan kami tiba di Kantor Desa dan disambut dengan hangat oleh warga dan beberapa tokoh Desa Kiarasari. Sambil berisitira-hat, rombongan kami diberi sambutan oleh Kepala Desa Kiarasari Bapak Nurodin, SH dan Ketua Desa

Wisata Kiarasari Bapak Asep Suryana (Kang Ce-ceng). Setelah di berikan sambutan dari Kantor Desa kami menuju homestay yang sudah di siapkan oleh pihak desa Kiarasari. tempat kami menginap jarak-nya lumayan jauh dari tempat Kantor Desa berada, kami harus melanjutkan perjalanan selama 15 menit untuk sampai di homestay tersebut. Sesampainya di homestay tersebut, kami di sambut hangat oleh pak Sarta selaku ketua RW di sana.Suasana yang nyaman dan sejuk serta rumah tra-disional, sangat cukup untuk dihuni kurang lebih 21 orang didalamnya. Terdapat 3 kamar tidur dan 2 ka-mar mandi membuat kami belajar untuk berbagi dan mengantre. Tidak lama pak Sarta mempersilakan kami untuk makan malam yang telah di persiapkan untuk kami, nasi 3 bakul dengan lauk ikan hasil budi daya desa kiarasari dan sambalnya yang enak sekali yang membuat nafsu makan kami tergugah. Sele-sai menyantap makan malam, ketua (Yayank) dan jubir (Emil) mereka berdiskusi dengan Kang Ade dan Kang Ceceng untuk persiapan kegiatan besok hari. Kang ade selaku pimpinan PT Highland Indo-nesia beliau berperan sebagai praktisi dalam kegia-tan Bhakti Sosial ini. Setelahnya kami pun istirahat, terlelap dan tidur adalah cara kami menyiapkan diri untuk kegiatan dihari esok.

Page 5: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

3Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Kiarasari, 20 Mei 2017

Kami menyambut hangatnya pagi, dan bergegas pergi ke halaman. Kejutan pagi itu adalah hamparan sawah yang luas, pepohonan mungil ditepiannya yang berada dibawah gunung terlihat jelas dari jen-dela kamar. Dan kegiatan di hari kedua ini di awali dengan tracking menuju sungai Cidurian di daer-ah Cibuluh. Sebelum kami tracking, Kang Ceceng memberi informasi terlebih dahulu tentang daerah sekitar dan tidak lupa kami berdoa. Kami menem-puh perjalanan selama 15 menit, berjalan melewati sawah dan kebun untuk sampai di Sungai Cidurian, dipandu oleh pihak wisata halimun. Dalam perjala-nan kami disuguhi keindahan alam yang indah, yang membuat kami sering berhenti sejenak untuk men-gambil gambar, guna untuk data-data yang kami bu-tuhkan untuk membranding desa Kiarasari.

Sungai Cidurian ini bisa digunakan sebagai tempat wisata petualangan dalam bentuk aktivitas arung jeram dengan menggunakan tube (tubing river). Sesaat kami istirahat di sungai Cidurian dan seka-ligus berdiskusi dengan Kang Ceceng. Setelah kami melihat sungai Cidurian, lalu kami kembali ke Kan-tor Desa untuk melakukan presentasi membahas tentang Branding Desa yang dihadiri oleh beberapa tokoh desa mulai dari Kepala Desa, Lurah, RT, dan RW Desa Kiarasari.

Page 6: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

4 Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Sesampainya kami di balai desa sekitar pukul 11 siang. Kami istirahat dan makan siang sebe-lum acara presentasi di mulai. Dan pada pukul

12.30 acara pun di mulai dan dibuka oleh sambutan Kepala Desa. Kang Ceceng sebagai moderator mem-persilakan Kang Ade, Yayank dan Emil selaku nara-sumber, untuk mengisi bangku yang berada di atas panggung. Presentasi pertama di mulai dari Kang Ade, untuk mempresentasikan konsep Co-Manaje-men dan geliat pariwisata. Setelahnya presentasi dari Emil tentang Success Story Bina Desa Citengah, dan di lanjutkan presentasi dari Yayank tentang Brand, Destination Branding, serta mem-perlihatkan portofolio Brand se-buah tempat wisata. Antusias war-ga pun begitu besar untuk segera merealisasikan konsep Perancan-gan Brand Desa Wisata Kiarasa-ri dalam waktu dekat. Tapi tentu kami butuh proses yang tidak sebentar, banyak hal yang harus kami pelajari dahulu di desa Ki-arasari. Warga pun paham dengan jawaban kami, proses adalah hal yang paling penting.

Page 7: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

5Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Setelah istirahat untuk makan dan sholat, beberapa dari kami pergi untuk melihat warga yang sedang memanen padi. Padi yang dipanen adalah padi inul. Padi inul baru bisa dipanen setelah 4 bulan 10 hari. Padi inul melalui proses jemur yang diberi nama dilantai atau lalantaian, yaitu padi dijemur di atas bambu dan dibiarkan kering selama 15 hari untuk melalui proses penggilingan. Dalam proses panen, mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu diameter 10 – 20 mm, panjang ± 10 cm dan pisau baja tebal 1,5 – 3 mm. Hasil panen padi dikelola dan dikonsumsi untuk warga itu sendiri. Dan mereka memanfaatkan sumber daya yang ada. Oleh kare-na itu, sebagian dari warga Kiarasari masih menjadi petani atau berkebun sebagai salah satu mata penca-harian mereka.

Page 8: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

6 Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Selepas kami melihat, mengobrol banyak pada petani, kami diajak untuk melihat tarian daerah Desa Kiarasari yaitu Tari Ronggeng. Kebetulan

kami melewati rumah warga yang sedang melaku-kan hajatan. Panggung yang berdiri di dekat jalan membiarkan siapapun dapat melihat atau memotret si penari. Ada satu penari yang sedang melakukan latihan tari ronggeng yang biasanya dijadikan se-bagai acara pembuka upacara adat. Tari Ronggeng merupakan tarian dengan lagu kreasi dari jaipongan wanda anyar dengan suasana ceria dan semangat, serta terpatri lewat gerak goyangan pinggul yang diusung oleh penari-penari ronggeng wanita dan dipadu dengan gerak pencak silat. Luwesnya si pe-nari melakukan gerakan, dipadu dengan lagu yang semangat menarik siapapun yang melihatnya untuk ikut menggoyangkan pinggul.

30 Menit kami melihat Tarian Rong-geng dan berbincang banyak oleh warga, kami kembali dan pergi me-lihat kerajinan tangan di Rumah Kreatif yang jaraknya hanya 5 menit dari Kantor Desa. Industri kreatif ini dikelola oleh Pak Jejen. Beliau mer-upakan pembuat kerajinan tangan, dimana kerajinan tangan itu dibuat dari pelepah pohon pinang dan ba-tok kelapa. Namun selama beliau bekerja, ia masih bingung bagaimana mematok kisaran harga untuk satu hasil karya yang dibuatnya. Pak Jejen hanya menerima uang atau melepas karyanya sesuai dengan harga yang ditentukan oleh si pembeli. Pak Je-jen merupakan orang yang kreatif, ramah dan baik. Setiap bulan atau setiap minggunya, ia selalu mengum-pulkan para remaja di sekitar Desa Kiarasari untuk diajarkan bagaimana cara membuat kerajinan tangan. Dan mereka juga dapat membawa pulang

Page 9: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

7Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

hasil karya yang dibuat masing-masing. Pak Jejen mempunyai sebuah impian yaitu ingin membuat pelatihan bagi para pengunjung wisata halimun un-tuk belajar kerajinan tangan karenanya beliau meng-inginkan sekali disediakan tempat khusus untuk bisa mengembangkan dan berbagi kreativitas nya kepada orang lain.

Page 10: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

8 Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Malam tiba pukul 19.00 setelah sholat, ke-giatan kami selanjutnya adalah tracking menuju Camp Ground. Jaraknya sekitar

600m dari Kantor Desa, kami berjalan melewati jalan yang bebatuan dan menanjak. Disana kami me-manfaatkan senter dan membuat api unggun sebagai penerangan, sembari menunggu makan malam. Menu makan malam saat itu adalah nasi liwet khas Sunda. Nasi liwet Sunda tidak menggunakan santan dalam proses pembuatannya. Rasa gurih didapat-kan dari pemakaian aneka rempah-rempah seper-ti sereh, daun salam, bawang merah, bawang putih dan tentunya ikan asin sebagai pelengkapnya. Nasi liwet khas Sunda dimasak menggunakan panci khu-sus yang bernama panci kastrol. Kalau tidak mem-punyai panci kastrol bisa juga memasak nasi liwet dengan menggunakan panci yang tebal. Nasi liwet Sunda biasanya menggunakan tambahan ikan asin yang dimasukkan menjelang nasi matang. Ikan yang digunakan bisa ikan teri, peda, ikan sepat dan lain-lain sesuai selera. Nasi liwet biasanya dihidangkan dengan ikan bakar, tahu dan tempe goreng, dengan lalapan dan sambal. Dan nasi liwet ini dihidangkan menggunakan daun pisang. Setelah kami makan, lalu kami istirahat di tenda masing- masing. Kami tidur didalam tenda yang terletak persis dibawah kincir bambu. Kincir bambu tersebut mempunyai fungsi untuk menakuti hama burung yang menyerang per-sawahan. Suara aneh yang keluar dari kincir bambu sangat asing di telinga sehingga terkesan menakut-kan kepada siapapun yang belum pernah menden-garnya. Namun kami harus tetap tidur karna besok adalah hari terakhir kami berada di Desa Kiarasari.

Page 11: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

9Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Kiarasari, 21 Mei 2017

Pagi pukul 04.30 setelah sholat, kami melakukan persiapan untuk sarapan di Kantor Desa. Dan ke-giatan terakhir kami adalah Tracking menuju Curug Kaung yang berada di kaki Gunung Manapa yang di kenal sebagai Gunung para Petapa. Gunung Manapa ini bersifat Sakral, karena tidak semua orang bisa di ijinkan untuk masuk ke area gunung Manapa oleh masyarakat. Beruntungnya, kami di beri ijin untuk memasuki area kaki gunung Manapa saja untuk me-lihat Curug Kaung. Kami berjalan selama ±1,5 jam melewati sawah, perkebunan, hutan, dan kami di-pandu oleh pihak wisata halimun. Saat itu kami ku-rang mengutamakan safety prosedur sehingga ada beberapa teman kami terkena tumbuhan beracun karena mereka memakai celana pendek. Tumbu-han bernama Pulus ini menimbulkan rasa gatal dan tersayat, namun untuk pengobatannya pun cukup mudah, alam sudah menyediakannya yaitu menggu-nakan getah tumbuhan Pulus, dengan cara di gosok-kan pada bagian yang terasa gatal dan tersayat. Na-mun perjalanan akan tetap berlangsung, walau harus bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.

Page 12: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

10 Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Curug Kaung merupakan salah satu tempat wisata di Desa Kiarasari yang belum banyak dikunjungi, karena akses jalan yang hanya

bisa dilewati dengan berjalan kaki. Dan medan yang ditempuh untuk sampai di Curug Kaung sangat su-lit, karena blom ada infrastruktur yang memadai un-tuk mencapai Curug Kaung. Namun, kelelahan dan kesulitan yang dialami terbayar saat kami sampai di tempat tujuan. Derasnya air menggugah selera untuk segera menyeburkan diri ke dalam air. Kami meng-habiskan waktu disana untuk bersantai, berfoto, dan bermain air. Sejenak lupa bahwa saat pulang untuk kembali ke Kantor Desa nanti harus melewati hutan dan sawah dengan jarak yang sama lagi. Sepuasnya kami menikmati Curug Manapa, pukul 12.00 kami kembali ke Kantor Desa untuk mandi dan bersiap untuk kembali ke Universitas Mercu Buana Kampus Jatisampurna.

Page 13: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

11Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Sesampainya kami kembali ke Kantor Desa, sembari menunggu antrean untuk mandi, kami mengha-biskan waktu sejenak untuk berbincang dengan war-ga. Kebetulan Kantor Desa tersebut terletak diantara rumah-rumah warga, sekolah dan warung-warung kecil. Sehingga kami bisa dengan mudah melakukan pendekatan dengan warga sekitar. Pukul 16.00, semua sudah siap untuk pulang, diirin-gi oleh Kepala Desa Kiarasari dan pihak wisata Hali-mun. Perjalanan pulang kami melewati jalur Provin-si (Cigudeg), yang ternyata jalanannya jauh lebih bagus daripada jalur keberangkatan kami. Medan yang ada di Jalur Provinsi sangat landai, dan selama perjalanan kami di suguhi oleh pemandangan sawah dan perkebunan yang sangat luas dan indah di sebe-lah kanan kiri jalan. Akhirnya kami sampai dengan selamat sampai di Universitas Mercu Buana kampus Jatisampurna pada pukul 21.00. walaupun sempat terhambat karena derasnya hujan yang turun di seki-tar Bogor malam itu. Desa Kiarasari sangat berpotensi untuk dikelola dengan baik dan dijadikan sebagai tempat destinasi wisata paling favorit. Suasana alamnya yang nyaman dan Warganya yang ramah adalah hal yang dapat membuat rasa ingin tinggal lebih lama serta tradisi dan kekayaan alam adalah bonusnya. Datang tanpa siasat tahu banyak, malah memba-wa pulang banyak kejutan. Ternyata warga beserta alamnya patut dicintai, sebagaimana kita mau selalu dicintai.

Page 14: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

12 Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

The TeamUniversitas Mercu Buana Jatisampurna*Team Dapat Berubah Seiring Kegiatan Berlangsung

1. Supriyadi Gunawan / YayankDesain Komunikasi Visual 2015

2. Rama Hendrianto / RamaDesain Komunikasi Visual 2015

3. Abdurrois Kamil / EmilPublic Relations 2015

4. Nehru Rindra / NehruPublic Relations 2015

5. Septyana Annisa / AnnisPublic Relations 2015

6. Ni Kadek Ambristha / Kadek & DekbrisPublic Relations 2016

7. Teungku Azmir Al-husaini / AzmirManajemen 2015

8. Sandy Rayyn Justicio .T / RayynManajemen 2015

9. Fahreza Helaputra / FahrezaDesain Produk 2015

10. Rosa Diah Pitaloka / OcaPsikologi 2015

11. Novianty Rachmasari / NoviPsikologi 2016

12. Muhammad Azhari Fauzan / XojanxTeknik Informatika 2015

13. Denny Askar Kurniawan / DennyTeknik Informatika 2015

14. Muhammad Rifky Fadillah / RifkyTeknik Informatika 2015

15. Agung Nur Aprianto / AgungTeknik Informatika 2015

16. Astifah Syam Wailissa / AstiTeknik Informatika 2016

17. Rusydi Fauzan / OjanTeknik Informatika 2016

18. Muhammad Fakhri / FakhriSistem Informasi 2015

19. Ridho Cindra Ramadhan / RidhoSistem Informasi 2016

Mahasiswa Universitas Mercu Buana Kampus Jatisampurna

Page 15: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

13Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Support TeamWisata Halimun dan Masyarakat Desa Kiarasari

1. Yanuarius PrasetyaPimpinan Wisata Halimun

2. Ade Zaenal MutaqinPimpinan PT. Highland Indonesia

3. Asep SuryanaPenanggung Jawab Desa Wisata Kiarasari

4. E.G. Klimanjaro Marketing PT. Highland Indonesia

5. JunaediCoordinator Logistik PT. Highland Indonesia

6. Andre TrianaMarketing Team PT. Highland Indonesia

7. M. KodirCoordinator Logistik Wisata Halimun

8. Kang OcaLogistik Team PT. Highland Indonesia

9. Hamdan YuwafiPenanggung Jawab Desa Wisata Malasari

10. Angelo GustiawanGuide Tour Wisata Halimun

11. Haidar RizaPhotographer Wisata Halimun

12. Muhamad Faizal MaridiansyahPublikasi dan Promosi Wisata Halimun

1. Nurodin NurhawanKepala Desa Kiarasari

2. Rojak NurhawanJuru Bahasa SAAKI (Satuan Adat Kiarasari)

3. Levi IskandarPerangkat Desa Kiarasari

4. Kang Ebot Ketua Pemuda Kiarasari

5. Kang WawanWarga Kiarasari

6. Kang KiwilPenggiat Kerajinan Kiarasari

7. 5 warga KiarasariTidak Terdata

Wisata Halimun Masyarakat Desa Kiarasari

Page 16: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

14 Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Editor Penulisan : Mesy Ayu Kusa Putri

Penulis : Septyana Annisa

Perancang Grafis : Supriyadi Gunawan

Fotographer : Denny Askar Kurniawan

Haidar Riza

M. Azhari Fauzan

Supriyadi Gunawan

Page 17: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

15Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Page 18: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

16 Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Page 19: JURNAL KEGIATAN - wisatahalimun.co.id · mereka menggunakan etem atau ani-ani. Etem mer-upakan alat pertanian masyarakat sunda yang digu-nakan untuk memotong padi, terbuat dari bambu

17Jurnal Kegiatan Perancangan Brand Desa Wisata Kiarasari

Part Two

To be continue