bab 2 landasan teori 2.1 teori - teori basis data 2.1.1...

44
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistem Menurut Pressman (2002, p.276), sistem adalah serangkaian atau tatanan hal – hal yang saling berhubungan untuk membentuk suatu kesatuan atau keseluruhan organik. Serangkaian kenyataan, prinsip, aturan, dll, yang diklasifikasikan dan diatur di dalam bentuk teratur dengan maksud memperlihatkan suatu rencana logis yang menghubungkan bagian – bagian yang berbeda. Sebuah metode atau rencana klasifikasi atau penataan, cara mengerjakan sesuatu, metode, prosedur. 2.1.2 Data Menurut Kadir (1998, p.5), data adalah fakta mengenai suatu objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau simbol). Hirarki data menurut Kadir (1998, p.8-p.9), secara tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri dari elemen, rekaman (record), dan berkas (file). Elemen data Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain untuk elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.

Upload: buidung

Post on 21-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori - teori Basis Data

2.1.1 Sistem

Menurut Pressman (2002, p.276), sistem adalah serangkaian atau

tatanan hal – hal yang saling berhubungan untuk membentuk suatu

kesatuan atau keseluruhan organik. Serangkaian kenyataan, prinsip,

aturan, dll, yang diklasifikasikan dan diatur di dalam bentuk teratur

dengan maksud memperlihatkan suatu rencana logis yang

menghubungkan bagian – bagian yang berbeda. Sebuah metode atau

rencana klasifikasi atau penataan, cara mengerjakan sesuatu, metode,

prosedur.

2.1.2 Data

Menurut Kadir (1998, p.5), data adalah fakta mengenai suatu

objek atau orang. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter,

atau simbol). Hirarki data menurut Kadir (1998, p.8-p.9), secara

tradisional data diorganisasikan ke dalam suatu hirarki yang terdiri dari

elemen, rekaman (record), dan berkas (file).

• Elemen data

Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat

dipecah lagi menjadi unit lain yang bermakna. Istilah lain untuk

elemen data adalah medan (field), kolom, item, dan atribut.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

7

• Rekaman

Rekaman adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling

terkait. Dalam sistem basis data relasional, rekaman biasa disebut

dengan istilah tuple atau baris.

• Berkas

Himpunan seluruh rekaman yang bertipe sama membentuk

sebuah berkas. Berkas dapat dikatakan sebagai kumpulan rekaman

data yang berkaitan dengan suatu objek. Dalam sistem basis data

relasional, berkas mewakili komponen yang disebut tabel atau relasi.

2.1.3 Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p.15), basis data adalah suatu

kumpulan data komputer yang terhubung secara logikal serta berisi

deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan

informasi dari suatu perusahaan. Sedangkan basis data menurut

Bambang Harianto (2004, p.4) adalah suatu kumpulan data (elementer)

yang secara logik berkaitan dalam merepresentasikan fenomena atau

fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung

aplikasi pada sistem tertentu. Basis data bisa juga diartikan sebagai

kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta

yang terdapat di organisasi. Basis data mendeskripsikan state organisasi

atau perusahaan atau sistem.

.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

8

2.1.4 Sistem Basis Data

Menurut Connolly (2002, p.4) sistem basis data adalah sistem

penyimpanan record yang terkomputerisasi dan tujuan sebenarnya

adalah menyimpan informasi dan membuat informasi tersebut selalu

tersedia pada saat dibutuhkan. Menurut Date (1990, p.5) sistem basis

data meliputi empat komponen yang antara lain terdiri dari : data,

perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan pemakai

(user).

Keuntungan dari pendekatan basis data menurut Date (1990, p.15)

yaitu :

• Kerangkapan data dapat dikurangi

• Ketidaksamaan dapat di hindari

• Penggunaan data bersama

• Standarisasi dapat dilakukan

• Pembatasan keamanan dapat diterapkan

• Integritas data terpelihara

• Kebutuhan yang kompleks dapat diatasi

2.1.5 Database Management System (DBMS)

Database Management System (DBMS) menurut Connolly (2002,

p.16) adalah suatu sistem perangkat lunak yang bisa mendefinisikan,

membuat, memelihara, dan mengontrol akses ke basis data

DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut :

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

9

• Data Definition Language (DDL) : Memperbolehkan pemakai

untuk membuat spesifikasi tipe data, mendefinisikan basis data,

struktur data dan constraint data untuk disimpan dalam basis data.

Beberapa statement DDL menurut Connoly dan Begg (2005,

p.168), yaitu :

Create Table : digunakan untuk membuat tabel dengan

mengidentifikasikan tipe data yang ada.

Alter Table : untuk menambah atau membuang kolom,

nilai default, dan constraint ke atau dari suatu tabel.

Drop Table : untuk membuang atau menghapus tabel

beserta semua data yang terkait di dalamnya.

Create Index : untuk membuat indeks pada suatu tabel.

Drop Index : untuk membuang atau menghapus indeks

yang telah dibuat sebelumnya.

• Data Manipulation Language (DML) : Memperbolehkan pemakai

untuk memasukkan, memperbaharui, menghapus, dan mengirim

data dari basis data.

Keuntungan dari DBMS, antara lain :

Mengontrol redudansi data

Konsistensi data

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

10

Share data

Meningkatkan integritas data

Meningkatkan keamanan

Standar pelaksanaan (format data, penamaan, prosedur update)

Economy of Scale

Meningkatkan aksesibilitas data dan responsiveness

Menigkatkan produktivitas

Meningkatkan konkurensi

Meningkatkan layanan backup dan recovery.

Kerugian dari DBMS, antara lain :

Kompleksitas

Ukuran

Biaya (DBMS, penambahan hardware, konversi).

2.2 Teori-teori khusus

2.2.1 Database Application Lifecycle (DBLC)

Untuk merancang aplikasi sistem basis data, diperlukan tahapan-

tahapan terstruktur yang harus diikuti. Tahapan tesebut dinamakan

dengan Siklus Hidup Aplikasi Basis Data (Database Application

Lifecycle). Tahapan yang terdapat di dalam DBLC tidak harus

berurutan, namun juga melibatkan beberapa pengulangan ke tahapan

sebelumnya melalui putaran balik (feedback loops). Tahapan tersebut

terlihat pada gambar 2.1

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

11

Gambar 2.1 Database Application Lifecycle

2.2.2 Pengumpulan Kebutuhan dan Analisis

Dalam tahap ini dilakukan proses pengumpulan dan analisa

informasi tentang bagian organisasi yang akan didukung oleh aplikasi

basis data, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi

kebutuhan pengguna terhadap sistem yang baru (Connolly, 2002, p.276).

Ada lima kegiatan yang dipakai dalam teknik fact-finding, yaitu :

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

12

1. Penelitian

Selain melakukan penelitian yang berasal dari dalam

organisasi itu sendiri, dapat juga dilakukan pengumpulan

informasi yang berasal dari luar organisasi tersebut. Beberapa

contoh sumber informasi tersebut diantaranya jurnal komputer,

buku referensi, dan internet.

2. Wawancara

Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan fakta,

memeriksa kebenaran fakta yang ada dan mengklarifikasinya,

membangkitkan semangat, melibatkan pengguna akhir,

mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan, dan mengumpulkan ide-

ide dan pendapat (Connolly, 2002, p.306).

3. Kuisioner

Teknik lain yang dapat digunakan untuk mengumpulkan

informasi yang dibutuhkan adalah dengan menggunakan

kuisioner. Kuisioner adalah suatu dokumen dengan tujuan khusus

yang memungkinkan fakta-fakta dikumpulkan dari banyak orang

sambil menjaga kontrol terhadap tanggapan yang diberikan

(Connolly, 2002, p.308).

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

13

4. Mengamati operasional perusahaan

Pengamatan operasional perusahaan memungkinkan

untuk ikut serta atau mengamati seseorang dalam melakukan

kegiatan untuk mempelajari sistem. Setelah satu faktor

pengamatan dapat berhasil adalah dengan mencari informasi

sebanyak mungkin tentang aktivitas tersebut.

5. Memeriksa dokumentasi

Pemahaman terhadap jalannya sistem akan cepat diperoleh

dengan memeriksa dokumen, formulir, laporan, dan berkas yang

terkait dengan sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Dengan pemeriksaan ini diharapkan dapat mengetahui data apa

saja yang akan disimpan di dalam basis data.

2.3 Teori Metodologi Perancangan Basis Data

2.3.1 Perancangan Basis Data Konseptual (Conceptual Database Design)

Perancangan Basis Data Konseptual adalah proses membangun

suatu model informasi yang digunakan oleh perusahaan atau organisasi

yang tidak tergantung dari pertimbangan fisik (Connolly, 2002, p.419).

Langkah pertama : Membuat local conceptual data model untuk

setiap pandangan. Bertujuan untuk memecah rancangan menjadi tugas-

tugas yang dapat diatur dengan memeriksa sudut pandang yang berbeda

dari pengguna di dalam suatu organisasi (Connolly, 2002, p.421).

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

14

Pada tahap membuat local conceptual data model, langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi entity types

Bertujuan untuk menentukan entity types utama yang

dibutuhkan. Menentukan entity dapat dilakukan dengan memeriksa

user requirements specification. Setelah terdefinisi, entity diberikan

nama yang tepat dan jelas seperti mahasiswa, dosen, mataKuliah.

b. Mengidentifikasi relationship types

Bertujuan untuk mengidentifikasi suatu relationship yang

penting yang ada antar entity yang telah didefinisikan (Connolly,

2002, p424).

c. Mengidentifikasi attribute dengan entity atau relationship types

Bertujuan untuk menghubungkan attribute dengan entity

atau relationship yang tepat (Connolly, 2002, p427).

d. Menentukan attribute domain

Domain adalah sekumpulan nilai dimana satu atau lebih

atribut memperoleh nilainya (Connolly, 2002, p430). Bertujuan

untuk menentukan attribute domain pada conceptual data model.

Contohnya yaitu menentukan nilai attibute jenisKelamin pada entity

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

15

mahasiswa dengan ‘M’ atau ‘F’ atau nilai attribute sks pada entity

mataKuliah dengan ‘1’,’2’,’3’, dan ’4’.

e. Menentukan candidate key dan primary key attribute

Bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key pada

setiap entity dan memilih primary key jika ada lebih dari satu

candidate key (Connolly, 2002, p431).

f. Mempertimbangkan Penggunaan Enhance Modelling Concepts

(pilihan)

Tujuanya untuk menentukan spesialisasi / generalisasi,

agregasi, dan komposisi.

g. Mengecek redundansi

Bertujuan untuk memeriksa conceptual model untuk

menghindari adanya informasi yang redundan. Yang dilakukan pada

langkah ini adalah :

• Memeriksa kembali one-to-one relationship (1:1)

Setelah entity diidentifikasikan maka kemungkinan ada

dua entity yang mewakili satu objek. Untuk itu dua entity

tersebut harus di-merger bersama. Dan jika primary key-nya

berbeda maka harus dipilih salah satu dan yang lainnya

disajikan alternate key.

• Menghilangkan relasi yang redundansi

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

16

Untuk menekan jumlah model data, maka relationship

data yang redundan harus dihilangkan.

h. Memvalidasi conceptual model dengan transaksi

Bertujuan untuk menjamin bahwa conceptual data model

mendukung kebutuhan transaksi. Dengan menggunakan model

yang telah divalidasi tersebut, dapat digunakan untuk

melaksanakan operasi secara manual. Ada dua pendekatan yang

mungkin untuk menjamin bahwa local conceptual data model

mendukung kebutuhan transaksi yaitu :

• Mendeskripsikan transaksi

Memeriksa seluruh informasi (entities,

relationship, dan attribute) yang diperlakukan pada setiap

transaksi yang disediakan oleh model (Connolly, 2002,,

p435)

• Menggunakan transaksi pathways

Pendekatan kedua, untuk memvalidasi data model

dengan keperluan transaksi yang melibatkan diagram yang

mewakili pathways diambil dari tiap transaksi secara

langsung yang terdapat pada E-R diagram (Connolly,

2002, p435).

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

17

2.3.2 Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design)

Logical database design adalah proses pembuatan suatu model

informasi yang digunakan pada perusahaan berdasarkan pada model data

yang spesifik, tetapi tidak tergantung dari Database Management System

(DBMS) yang khusus dan pertimbangan fisik lain (Connolly, 2002,

p.441).

Langkah kedua : Membuat dan memvalidasi local logical data

model untuk setiap pandangan. Bertujuan untuk membuat local logical

data model dari local conceptual data model yang merepresentasikan

pandangan khusus dari perusahaan dan memvalidasi model tersebut

untuk menjamin kebenaran strukturnya (dengan menggunakan teknik

normalisasi) dan menjamin bahwa model tersebut mendukung kebutuhan

transaksi.

Pada perancangan model logical langkah kedua, tahapan-

tahapannya adalah :

a. Menghilangkan feature yang tidak kompetibel dengan model

relasional (pilihan)

Bertujuan untuk menghasilkan model yang kompatibel

dengan model relasional, yaitu dengan :

• Menghilangkan many-to-many (*:*) binary relationship

types.

• Menghilangkan many-to-many (*:*) recursive relationship

types

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

18

• Menghilangkan complex-relationship types

• Menghilangkan multi-valued attributes

b. Memperoleh relasi untuk local logical data model

Dengan menggunakan database definition language

(DBDL), menentukan nama relasi, selanjutnya daftar simple

attribute yang diakhiri dengan tanda kurung. Kemudian primary key

beserta alternate key dan/atau foreign key dari relasi diidentifikasi.

Relationship antara entitas yang satu dengan yang lainnya

dipresentasikan dengan mekanisme primary key/foreign key.

c. Memvalidasi relasi dengan menggunakan normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2002, p.376), normalisasi

adalah sebuah teknik untuk menghasilkan relasi dengan properti-

properti yang diinginkan, memberikan kebutuhan data dari sebuah

perusahaan.

Tujuan normalisasi adalah terjaminnya struktur yang

konsisten, kerangkapan yang minimal, dan stabilitas struktur data

yang maksimal.

Manfaat normalisai adalah sebagai berikut :

1. Meminimalkan jumlah kapasitas penyimpanan yang

diperlukan untuk menyimpan data.

2. Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam

suatu basis data.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

19

3. Meminimalkan kemungkinan update dan delete anomally.

4. Memaksimalkan stabilitas struktur data.

Struktur normalisasi tabel secara detil dibagi menjadi lima

tahap sehingga dikenal bentuk-bentuk tabel normal sesuai dengan

tahapan normalisasi yang telah dilakukan yaitu bentuk normal

pertama, kedua, ketiga, Boyce-Codd, keempat, dan kelima.

d. Memvalidasi Relasi Dengan Transaksi Pengguna

Bertujuan untuk menjamin bahwa relasi dalam logical

model tersebut mendukung user requirement specification secara

detil. Selain itu juga untuk menyakinkan bahwa tidak ada

kesalahan yang muncul sewaktu membuat suatu relasi.

e. Menentukan Integrity Constraints

Integrity constraint adalah batasan yang akan ditentukan

untuk menjaga basis data tetap konsisten (Connolly 2002 p457).

Bertujuan untuk mendefinisikan integrity constraints yang

disampaikan dalam pandangan.

Langkah ketiga : Membuat dan memvalidasi global logical data

model. Bertujuan untuk menyatukan local logical data model menjadi

global logical data model.

Pada perancangan logical model langkah ketiga, tahapan-

tahapannya adalah :

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

20

a. Menggabungkan local logical data model

Menghasilkan E-R diagram, skema relasional, kamus data

dan dokumen pendukung yang mendeskripsikan constraints dari

model. Beberapa tugas yang harus dikerjakan adalah sebagai

berikut :

• Memeriksa kembali nama dan isi dari entities dari

relationships dan candidate key.

• Memeriksa kembali nama dan isi dari relationships /

foreign keys.

• Menggabungkan entities atau hubungan dari local data

model.

• Mengikutsertakan (tanpa menggabungkan) entities atau

relationships yang unik pada tiap local data model.

• Menggabungkan relationships atau foreign key dari local

data model.

• Mengikutsertakan (tanpa menggabungkan) relationships

atau foreign key unik pada tiap local data model.

• Memeriksa untuk entities (hubungan) dan relationships

atau foreign key.

• Memeriksa integrity constraints.

• Menggambarkan E-R diagram.

• Melakukan update dokumen.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

21

b. Memvalidasi Global Logical Data Model

Bertujuan untuk memvalidasi relasi yang dibuat dari

global logical data model dengan teknik normalisasi dan

menjamin bahwa model tersebut mendukung kebutuhan transaksi.

c. Mengecek pertumbuhan yang akan datang

Bertujuan untuk menentukan apakah ada perubahan yang

signifikan seperti keadaan yang tidak terduga dimasa mendatang

dan menilai apakah model logikal tersebut dapat menampung atau

menyesuaikan perubahan yang terjadi.

d. Melihat Kembali Global Logical Data Model dengan Pengguna

Bertujuan untuk menjamin model data logikal yang

bersifat global telah tepat untuk perusahaan.

2.3.3 Perancangan Basis Data Fisik (Physical Database Design)

Physical database design adalah suatu proses untuk menghasilkan

gambaran dari implementasi basis data pada tempat penyimpanan,

menjelaskan dasar dari relasi, organisasi file dan indeks yang digunakan

untuk efesiensi data dan menghubungkan beberapa integrity constraints

dan tindakan keamanan (Connolly, 2002, p.478).

Langkah keempat : Menerjemahkan global logical data model

untuk target DBMS. Bertujuan menghasilkan skema basis data relasional

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

22

dalam global logical data model yang dapat diimplementasikan ke

DBMS.

Pada perancangan physical model, langkah-langkahnya adalah :

a. Merancang basis data relasional

Dalam memulai merancang physical design,

diperlukan untuk mengumpulkan dan memahami informasi

tentang relasi yang dihasilkan dari logical database design.

Informasi yang penting bisa didapatkan dari kamus data dari

DDL.

b. Merancang representasi dari data yang diperoleh

Bertujuan untuk menentukan bagaimana setiap data

yang diperoleh mewakili global logical data model ke dalam

DBMS.

c. Merancang enterprise constraints

Pada langkah ini bertujuan untuk merancang batasan-

batasan yang ada pada perusahaan.

Langkah kelima : Merancang representasi physical. Bertujuan

untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk menyimpan

hubungan dasar dan indeks yang dibutuhkan untuk

mencapai kinerja yang diinginkan, yaitu cara dimana hubungan dan baris

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

23

akan ditampung dalam tempat penyimpanan kedua (Connolly 2002

p484).

Langkah keenam : Merancang pandangan pengguna (user

interface). Bertujuan untuk merancang user interface yang telah

diidentifikasi selama mengumpulkan kebutuhan dan menganalisa langkah

dari relasional database lifecycle. Contohnya pada branch terdiri dari

interface direktur dan manajer.

Langkah ketujuh : Merancang keamanan. Dalam sebuah sistem

basis data, keamanan adalah elemen yang sangat penting mengingat isi

dari basis data berupa informasi yang sangat penting.

Langkah kedelapan : Mempertimbangkan pengenalan dan

redundansi kontrol. Pada langkah physical database design ini

mempertimbangkan denormalisasi skema relasional untuk meningkatkan

performa. Hasil dari normalisasi adalah perancangan basis data logikal

secara struktural konsisten dan menekan jumlah redundansi. Faktor yang

perlu dipertimbangkan adalah :

• Denormalisasi membuat implementasi lebih kompleks.

• Denormalisasi selalu mengorbankan fleksibilitas.

• Denormalisasi akan membuat cepat dalam retrieve data tetapi

lambat dalam updates.

Ukuran performa dari suatu perancangan basis data dapat dilihat

dari sudut pandang tertentu yaitu melalui pendekatan efisiensi data

(Normalisasi) atau pendekatan efisiensi proses (Denormalisasi). Efesiensi

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

24

data dimaksudkan untuk meminimalkan kapasitas disk, dan efesiensi

proses dimaksudkan untuk mempercepat proses saat retrieve data dari

basis data.

Langkah kesembilan : Memonitor dan memasang sistem

operasi. Bertujuan untuk memonitor sistem operasi, meningkatkan

performa dan menentukan perancangan sistem yang tepat atau

menggambarkan perubahan kebutuhan.

2.4 Entity Relationship Modelling

2.4.1 Entity type

Entity adalah kumpulan objek dengan sifat sama yang

diidentifikasikan oleh perusahaan dan mempunyai keberadaannya sendiri.

Entity dilambangkan dengan sebuah kotak yang dibubuhi nama

dari entity tersebut didalam kotak tersebut. Dalam UML huruf pertama

entity selalu menggunakan huruf capital. Entity ada dua jenis, yaitu :

a. Strong entity : keberadaannya tidak bergantung pada entity lain.

b. Weak entity : keberadaannya bergantung pada entity lain.

2.4.2 Relationship type

Sekumpulan asosiasi yang artinya mempunyai satu atau lebih

tipe entity. Setiap tipe relasi diberikan nama yang menggambarkan

fungsinya. Representasi diagram dari tipe relasi ditunjukkan dengan garis

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

25

yang menghubungkan tipe entity yang berasosiasi dan diberi label dengan

nama relasi.

• Derajat tipe relasi

Entity yang dilibatkan dalam tipe relasi tertentu dinyatakan

sebagai partisipan pada relasi tersebut. Jumlah partisipan pada tipe relasi

disebut derajat relasi. Relasi dengan derajat dua disebut binary. Relasi

dengan derajat tiga disebut ternary. Relasi dengan derajat empat disebut

quaternary.

• Relasi rekursif

Merupakan tipe relasi dimana tipe entity yang sama berpartisipasi

lebih dari sekali dengan peranan yang berbeda.

2.4.3 Atribut

Merupakan property dari sebuah entity atau tipe relasi.

Contohnya, tipe entity Pegawai, bisa memiliki atribut nomor pegawai,

nama pegawai, jabatan, dan gaji. Atribut dapat dikelompokan sebagai

berikut :

• Atribut Sederhana dan Komposit

Atribut sederhana merupakan atribut yang terdiri dari satu

komponen tunggal dengan keberadaannya sendiri, sehingga tidak dapat

dipecah menjadi komponen-kompenen yang lebih kecil lagi. Contoh

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

26

atribut sederhana meliputi jabatan dan gaji dari entity Pegawai. Atribut

komposit merupakan atribut yang dibentuk dari banyak komponen.

Contohnya atribut alamat dapat dipecah menjadi atribut jalan, kota, dan

kode pos.

• Atribut Single-Valued dan Multi-Valued

Atribut Single-Valued merupakan atribut yang menyimpan

nilai tunggal untuk setiap entity. Kebanyakan atribut adalah

Single-Valued.

Atribut Multi-Valued merupakan atribut yang menyimpan

banyak nilai untuk setiap entity.

• Atribut Turunan

Atribut Turunan merupakan atribut dimana nilainya

diperoleh atau diturunkan dari nilai atribut atau sekumpulan

atribut lainnya, dan tidak harus dari tipe entity yang sama.

2.4.4. Keys

Super Key : key yang merupakan atribut unik yang

mengidentifikasi row.

Composite Key : candidate key yang terdiri atas dua lebih

atribut, jika nilai dari atribut tersebut digabungkan secara

bersama-sama, maka baru akan dapat mengidentifikasikan sebuah

record unik tipe entity tersebut.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

27

Candidate Key : sekumpulan minimal atribut yang secara

unik untuk mengidentifikasikan setiap kemunculan tipe entity.

Primary Key : key yang terpilih secara unik untuk

mengidentifikasikan setiap kemunculan tipe entity.

Alternate Key : key candidate yang tidak dapat dipakai

sebagai kunci primer (primary key).

Foreign Key : key yang merupakan suatu atribut yang

melengkapi satu hubungan (relationship) yang menunjukkan ke

induknya.

2.5 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2002, p.376) normalisasi adalah suatu

teknik untuk memproduksi suatu set hubungan dengan kebutuhan yang

diinginkan, member kebutuhan dari suatu perusahaan. Dengan kata lain

normalisasi dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah suatu relasi

yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tidak

memiliki suatu masalah tertentu kedalam dua relasi atau lebih yang tidak

memiliki masalah tersebut dan masalah ini biasa dikenal sebagai anomaly.

2.5.1 Proses Normalisasi

Teknik normalisasi menyangkut sebuah rangkaian aturan yang

digunakan untuk memeriksa sebuah relasi, sehingga sebuah basis data

dapat dinormalisasi dalam beberapa tahap. Normalisasi biasanya

dijalankan seperti sekumpulan langkah secara bertahap, dimana relasi

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

28

menjadi semakin kuat bila langka (degree) yang dikenakan padanya

semakin tinggi. Adapun bentuk-bentuk Normalisasi :

• Bentuk Normal Umum (UNF)

Sebelum membahas bentuk normal yang pertama, kita

mendefinisikan normal form awal yaitu Unnormalized form

(UNF). UNF adalah sebuah tabel yang berisi satu atau lebih grup-

grup yang berulang.

• Bentuk Normal Kesatu (1NF)

Mengidentifikasi dan membuang atribut yang berulang

(repeting group) dan memiliki nilai yang lebih dari satu. Suatu

hubungan dikatakan normal pertama jika :

a) Setiap dari baris dan kolom berisi atribut yang bernilai

tunggal.

b) Kunci primer telah ditentukan.

c) Atribut nilai banyak (multi value) telah dihilangkan.

• Bentuk Normal kedua (2NF)

Suatu relasi yang memiliki composite key sebagai

primary key-nya mempunyai kemungkinan untuk memiliki partial

functional dependency, dimana atribut primary key merupakan

fungsi pada salah satu atau sebagian dari primary key. Dalam 2NF

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

29

maka setiap atribut yang merupakan partial functional

dependency harus dipisahkan ke relasi atau tabel yang baru

dengan mengikutsertakan determinannya. Bentuk 2NF diperoleh

apabila setiap atribut bukan bagian dari primary key suatu tabel

merupakan functional dependency dari primary key tabel tersebut.

• Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Suatu tabel atau relasi memiliki transitive dependency

apabila memiliki atribut bukan primary key yang bergantung

fungsional pada atribut bukan primary key lainnya pada tabel

tersebut. Maka setiap atribut yang transitive dependency

dipisahkan menjadi relasi yang baru dengan mengikutsertakan

determinannya. Bentuk 3NF diperoleh apabila setiap atribut

bukan primary key dalam suatu tabel merupakan transitive

dependency dari atribut bukan primary key tabel tersebut.

• Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)

Normalisasi BCNF dapat dilakukan bila terdapat kondisi

dimana relasi memiliki dua atau lebih composite key dimana

candidate key-nya saling melengkapi, yang sedikitnya memiliki

satu atribut pada umumnya. Sebuah relasi dikatakan BCNF, jika

dan hanya jika setiap determinant adalah candidate key. Bentuk

normal 4NF dan 5NF hanya dipakai pada kasus-kasus khusus ,

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

30

yakni jika ditemukan relasi yang memiliki ketergantungan nilai

banyak.

2.6 SQL (Structured Query Language)

2.6.1 Pengertian SQL

Menurut Kadir (2003, p.101), SQL singkatan dari Structured Query

Language. Dalam bahasa inggris sering dibaca sebagai SEQUEL. SQL

merupakan bahasa query standard yang digunakan untuk mengakses

basis data relasional. Standardisasi internasional terhadap sql pertama

kali dilakukan oleh ANSI (American National Standard Institution),

melalui publikasi database language SQL (ANSI X3.136 – 1986). Saat

ini, ANSI dan ISO (International Standards Organization) merupakan

dua organisasi yang membuat standardisasi terhadap SQL.

SQL pertama kali diterapkan pada sistem R (sebuah proyek riset

pada laboratorium riset San Jose, IBM). Namun kini SQL juga di jumpai

pada berbagai platform, dari microcomputer hingga mainframe. SQL

dapat digunakan baik secara berdiri sendiri maupun dilekatkan pada

bahasa-bahasa lain seperti COBOL dan C. SQL juga telah menjadi

bagian dari sejumlah DBMS, seperti ORACLE, SYBASE, dan

INFORMIX.

SQL bukanlah satu-satunya query yang diterapkan pada basis data.

QUELL adalah contoh bahasa query yang lain, yang pertama kali

diperkenalkan pada sistem basis data Ingres.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

31

2.6.2 Elemen SQL

Menurut Kadir (1998,p.104-p.106), elemen dasar SQL mencakup

pernyataan, nama, tipe data, konstanta, ekspresi, dan fungsi bawaan.

2.6.2.1 Pernyataan

Pernyataan adalah perintah SQL yang meminta suatu

tindakan pada DBMS. SQL memiliki kira-kira 30 pernyataan.

Beberapa pernyataan dasar SQL ada pada tabel berikut :

Tabel Pernyataan dasar SQL

PERNYATAAN KETERANGAN

ALTER Mengubah struktur tabel

COMMIT Mengakhiri sebuah eksekusi

transaksi

CREATE Menciptakan tabel, indeks,

atau pandangan

DELETE Menghapus baris pada tabel

DROP Menghapus tabel, indeks,atau

pandangan

GRANT Menugaskan hak terhadap

basis data kepada pengguna

atau grup pengguna

INSERT Menambahkan sebuah baris

pada tabel

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

32

PERNYATAAN KETERANGAN

REVOKE Membatalkan hak terhadap

basis data

ROLLBACK Mengembalikan ke keadaan

semula sekiranya transaksi

gagal dilaksanakan

SELECT Memilih baris dan kolom

pada tabel

UPDATE Mengubah nilai pada sebuah

baris

Tabel 2.1 Tabel Pernyataan dasar SQL

2.6.2.2 Nama

Nama digunakan sebagai identitas bagi objek pada

DBMS. Contoh objek pada DBMS adalah tabel, kolom, dan

pengguna.

2.6.2.3 Tipe Data

Setiap data memiliki tipe data. Beberapa tipe data

standar dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

33

Tabel Tipe data dasar

TIPE DATA KETERANGAN

CHAR Untuk menyatakan deretan

karakter (string). Misalnya, untuk

menyatakan nama orang, nama

jalan, atau nama kota

INTEGER Untuk menyatakan bilangan bulat

NUMERIC Untuk menyatakan bilangan real

Tabel 2.2 Tabel Tipe data dasar

Adapun beberapa tipe data perluasan dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel Tipe Data Perluasan

TIPE DATA KETERANGAN

VARCHAR Untuk menyatakan string yang

panjangnya bervariasi

MONEY Untuk menyatakan uang

BOOLEAN Untuk menyatakan tipe logis

(true atau false)

BLOB Untuk menyatakan data biner

AUTO INCREMENT Untuk menyatakan nilai yang

urut

Tabel 2.3 Tabel Tipe Data Perluasan

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

34

2.6.2.4 Ekspresi

Ekspresi adalah segala sesuatu yang menghasilkan

nilai. Ekspresi digunakan untuk menghitung nilai. Contoh :

(LABA / MODAL) * 100 merupakan ekspresi untuk membagi

isi variable LABA dengan MODAL, dan kemudian dikalikan

dengan 100. Simbol-simbol yang dapat digunakan pada

ekspresi aritmatika antara lain :

Tabel Simbol ekspresi Aritmatika

SIMBOL KETERANGAN

* Perkalian

/ Pembagian

+ Penjumlahan

- Pengurangan

Tabel 2.4 Tabel Simbol ekspresi Aritmatika

2.6.2.5 Fungsi Bawaan

Fungsi bawaan adalah sebuah sub-program yang

menghasilkan suatu nilai jika dipanggil. SQL memiliki

sejumlah fungsi bawaan (fungsi yang disediakan oleh SQL).

Sebagai contoh, terdapat fungsi bernama MIN yang digunakan

untuk memperoleh nilai terkecil atau avg untuk memperoleh

nilai rata-rata.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

35

2.7 Teori-teori Lain

2.7.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Whitten (2004, p.281) Entity Relationship Diagram

(ERD) yaitu model data yang menggunakan beberapa notasi untuk

menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang

dideskripsikan oleh data tersebut.

2.7.2 Sistem Bagian Kepegawaian

Ada beberapa fungsi dasar yang pasti bagi semua kegiatan

manajer. Fungsi dasar tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian,

penentuan staff, kepemimpinan dan pengontrolan. Fungsi ini disebut

Manajemen.

Dalam sistem kepegawaian sangat erat hubungannya dengan

manajemen. Karena didalam sistem kepegawaian kita melakukan fungsi

dasar dari manajemen.

2.8 Teori-teori Pendukung

2.8.1 Internet

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (Web Database

Systems, 2001), internet merupakan sebuah integrasi dari jaringan

jaringan dengan menggunakan standart protokol komunikasi dimana

protokol ini mampu menghubungkan jaringan-jaringan yang ada.

Jaringan komputer yang berbeda disatukan dengan standart yang

dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

36

Protocol), dimana komputer dalam internet memiliki alamat yang unik,

yaitu IP (Internet Protocol) address yang berupa angka-angka.

2.8.2 Web

World Wide Web ("WWW", atau singkatnya "Web") adalah suatu

ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna diidentifikasi

oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI).

WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan,

walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripadanya.

Hiperteks dilihat dengan sebuah program bernama penjelajah web

yang mengambil informasi (disebut "dokumen" atau "halaman web") dari

peladen web (server web) dan menampilkannya, biasanya di sebuah

tampilan komputer. Kita lalu dapat mengikuti pranala di setiap halaman

untuk pindah ke dokumen lain atau bahkan mengirim informasi kembali

kepada peladen untuk berinteraksi dengannya. Ini disebut "surfing" atau

"berselancar" dalam bahasa Indonesia. Halaman web biasanya diatur

dalam koleksi material yang berkaitan yang disebut "situs web".

2.8.3 Browser

Browser digunakan untuk menampilkan dokumen dari web untuk

melanjutkan link yang ada. Link ini menghubungkan bagian-bagian dari

dokumen ataupun digunakan untuk alat berpindah dari satu dokumen ke

dokumen yang lainnya.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

37

2.8.4 URL

(Uniform Resource Locator) adalah rangkaian karakter menurut

suatu format standar tertentu, yang digunakan untuk menunjukkan alamat

suatu sumber seperti dokumen dan gambar di Internet. URL pertama kali

diciptakan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991 agar penulis dokumen

dapat mereferensikan pranala ke World Wide Web. Sejak 1994, konsep

URL telah dikembangkan menjadi istilah Uniform Resource Identifier

(URI) yang lebih umum sifatnya.

2.8.5 HTTP

HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol komunikasi

yang digunakan oleh web. Pengiriman data dari server ke klien dengan

menggunakan http yang diaktifkan oleh klien.

2.8.6 Web Database System

Menurut Barry Eaglestone dan Mick Ridley (Web Database

Systems, 2001), sistem Database dapat dihubungkan ke internet untuk

digunakan melalui web. Berikut ini adalah tipe dari koneksi yang dapat

digunakan :

• Remote Connections : Sebuah sistem database, dimana dapat

diakses melalui web dimanapun seorang user berada.

• Client-server architectures : Ini adalah bentuk umum untuk

program aplikasi database yang menggunakan internet.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

38

• Distributed databases : Beberapa DBMS mempunyai fasilitas

untuk mengijinkan bagian tertentu dari database disimpan pada

komputer yang berbeda-beda. Data tersebut didistribusikan

diletakan di tempat – tempat berbeda, dan hal ini tidak disadari

oleh user.

• Multidatabases : Ada sebuah teknologi database yang dikenal

dengan nama teknologi multidatabase dimana teknologi ini

memampukan beberapa database tunggal untuk di satukan untuk

mendukung akses yang terintegrasi ke tempat penyimpanan data.

2.8.7 Personal Home Page (PHP)

PHP (Hypertext PreProcessor) merupakan script untuk membuat

suatu aplikasi yang dapat diintegrasikan ke dalam HTML, sehingga suatu

halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi dinamis. PHP

pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu

itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa

sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web.

Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan

menamakannya PHP/FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing'/Form

Interpreter. Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka

banyak programmer yang tertarik untuk ikut mengembangkan PHP.

Menurut Kadir (2003, p.1) PHP dirancang untuk membentuk web

dinamis, artinya dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan

permintaan terkini.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

39

Keunggulan dari PHP :

• Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak

melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

• Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana

dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan configurasi

yang relatif mudah.

• Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis -

milis dan developer yang siap membantu dalam pengembangan.

• PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai

mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan

secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan

perintah-perintah sistem.

2.8.8 Javascript

Javascript adalah salah satu bahasa pemrograman yang

dikembangkan oleh Netscape untuk dipakai pada pembuatan halaman

web yang dinamis dan interaktif. Javascript merupakan bahasa

pemrograman yang dibuat untuk memudahkan bagi setiap orang untuk

mempelajari bahasa Java. Bahasa pemograman javascript dibuat secara

khusus untuk membuat suatu halaman web yang interaktif maupun

dinamis. Jika java merupakan bahasa pemograman dan HTML (Hyper

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

40

Text Markup Language) merupakan bahasa kode maka javascript hibrid

yang menjadi perpaduan antara bahasa java dengan HTML.

2.8.9 MySQL

Menurut Allen dan Hornberger (2002, p220), MySQL merupakan

bahasa pemrograman open source yang paling popular dan banyak

digunakan di sistem operasi berbasis Linux. Karena performa query dari

basis datanya yang jarang bermasalah, MySQL menjadi populer.

Bunafit Nugroho (2004, p29) menjelaskan, MySQL adalah sebuah

program pembuat basis data yang bersifat open source artinya siapa saja

dapat menggunakannya secara bebas.

MySQL adalah Relational Database Management System

(RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk

menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan

yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya

merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama,

yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep

pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan

dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database

(DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan

proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-

program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

41

lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data.

Hal ini terbukti untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan

query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima

kali lebih cepat dibandingkan Interbase.

2.8.10 Intetaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang

berhubungan dengan perancangan, evaluasi dan implementasi sistem

komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia, serta studi fenomena

besar yang berhubungan dengannya ( Schneiderman, 1998, p8 ).

Menurut Schneiderman (1998, p74–75), Delapan aturan emas

dalam perancangan user interface adalah sebagai berikut:

1. Berusaha untuk konsisten.

Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah

yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.

2. Memungkinkan frequent users menggunakan shortcut

Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk

meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan,

tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

42

3. Memberikan umpan balik yang informatif.

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem

umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu

penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika

tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya

lebih substansial.

4. Merancang dialog yang memberikan penutupan (keadaan akhir).

Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok

dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif

akan meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan

dapat mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.

5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan

yang sederhana.

Sedapat mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak dapat

melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat

mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme

yang sedehana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

6. Mengijinkan pembalikan aksi ( undo ) dengan mudah.

Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna

mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

43

pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang

belum biasa digunakan.

7. Mendukung pusat kendali internal ( internal locus of control ).

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan

merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna

merasa bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem

dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator

daripada responden.

8. Mengurangi beban ingatan jangka panjang.

Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang

sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan,

serta diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan

urutan tindakan.

2.9 Terminologi dalam Bidang Kepegawaian

2.9.1 Kepegawaian

Sistem kepegawaian adalah suatu sistem atau cara pengelolaan

dalam bidang kepegawaian menyangkut semua aspek yang ada dalam

sistem kepegawaian mulai dari cara penerimaan, pengangkatan, kenaikan

golongan, penggajian pegawai dan sebagainya.(Wursanto, 1987, p34).

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

44

2.9.2 Penerimaan Pegawai

Maksud penerimaan pegawai (Faustino, 1995, p276) adalah untuk

mendapat persediaan sebanyak mungkin calon pelamar sehingga

organisasi mempunyai pilihan yang lebih banyak untuk menetapkan

calon pekerja.

Alasan dasar penerimaan pegawai:

a. Berdirinya organisasi baru

b. Adanya perluasaan kegiatan organisasi

c. Terciptanya pekerjaan dan kegiatan baru

d. Adanya pekerja yang pindah ke organisasi lain

e. Adanya pekerja yang berhenti baik dengan hormat ataupun tidak

hormat

f. Adanya pekerja yang memasuki usia pensiun.

g. Adanya pekerja yang meninggal dunia

2.9.3 Penggajian

Gaji adalah balas jasa yang dibayarkan secara periodik kepada

pegawai serta mempunyai jaminan yang pasti.

Upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja harian

dengan pedoman atas perjanjian yang disepakati. Upah insentif adalah

tambahan atas balas jasa yang diberikan kepada pegawai atas dasar

prestasi kerjanya. Ada pula kompensasi tambahan berupa tunjangan

hari raya, uang pensiun, pakaian dinas, kafetaria, mushola, olah raga,

darmawisata, dan lain sebagainya. Kompensasi dibagi menjadi dua yaitu:

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

45

kompensasi langsung berupa gaji, upah insentif, dan tidak langsung.

Tujuan pemberian kompensasi:

a. Dengan pemberian kompensasi maka terjalin ikatan kerja sama

formal antara majikan dan pegawai

b. Sebagai balas jasa pegawai untuk memenuhi kebutuhan fisik,

status, dan sosial pegawai

c. Untuk pengadaan pegawai yang lebih efektif

d. Sebagai motivasi kerja untuk pegawai

e. Untuk meningkatkan disiplin pegawai

f. Menghindari pengaruh serikat buruh

2.9.4 Cuti

Jenis cuti yang merupakan hak dari setiap karyawan yaitu:

• Cuti tahunan

• Ijin kepentingan keluarga.

• Cuti melahirkan.

• Cuti diluar tanggungan perusahaan

2.9.5 Absensi

Menurut Jean dan Mary (1985,p14), banyak perusahaan khawatir

melihat angka absent yang tinggi. Dalam hal ini harus diadakan catatan

sederhana, beberapa catatan perorangan. Ini akan menujukkan luasnya

persoalan, alasan-alasannya (misalnya sakit tanpa keterangan),

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

46

pengaruhnya pada bagian atau pada kategori karyawan (misalnya

golongan wanita yang sudah menikah).

Menurut Bennet (1983,p104) masalah yang cukup merugikan

perusahaan adalah kemangkiran baik yang sah (dengan alasan) maupun

yang tidak sah (tanpa alasan).

2.9.6 Promosi dan Mutasi

2.9.6.1 Promosi

Promosi (Faustino, 1995, p206) berarti perpindahan dari

jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung

jawab yang lebih tinggi. Biasanya perpindahan ini disertai

dengan peningkatan gaji/upah lainnya, walaupun tidak selalu

demikian. Pedoman yang digunakan untuk promosi pegawai

adalah pengalaman, kecakapan, dan kombinasi keduanya.

Adapun syarat–syarat promosi adalah sebagai berikut:

kejujuran, disiplin, prestasi kerja, kerja sama, kecakapan,

loyalitas, kepemimpinan, komunikatif, dan pendidikan.

Tujuan promosi:

1. Memberikan pengakuan terhadap hasil kerja pegawai yang

berprestasi kerja tinggi

2. Untuk menimbulkan kebanggaan, status sosial yang

lebih tinggi dan gaji yang lebih besar

3. Merangsang pegawai agar lebih bergairah dalam bekerja

4. Menjamin stabilitas pegawai dengan dasar dan waktu

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

47

yang tepat serta penilaian yang jujur

5. Untuk menimbulkan lowongan berantai

6. Memberi pegawai kesempatan mengembangkan

kreativitas demi keuntungan perusahaan

7. Sebagai daya dorong dan pemicu kerja yang lebih baik

untuk pegawai lain

8. Mengisi jabatan yang ditinggalkan karena pejabatnya

berhenti

9. penarikan pelamar

2.9.6.2 Mutasi

Salah satu tindak lanjut yang dilakukan atas hasil penilaian

prestasi pegawai adalah mutasi pegawai. Mutasi adalah suatu

perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik

secara horizontal maupun vertical dalam suatu organisasi.

Tujuan mutasi (Faustino, 1995, p197) adalah:

a. Meningkatkan produktivitas pegawai

b. Menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan

komposisi pekerjaan atau jabatan

c. Memperluas pengetahuan pegawai

d. Memberikan perangsangan agar pegawai dapat

meningkatkan karier

e. Menghilangkan rasa bosan terhadap pekerjaan

f. Melaksanakan hukuman atas pelanggaran pegawai

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

48

g. Memberikan imbalan terhadap pekerjaan pegawai

h. Sebagai alat pendorong agar semangat kerja meningkat

i. Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik pegawai

j. Mengatasi perselisihan sesama pegawai.

k. Sebagai tindakan pengamanan yang lebih baik

2.9.7 Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian prestasi (Malayu, 1997, p203) adalah kegiatan manajer

untuk mengevaluasi perilaku dan prestasi kerja pegawai, serta

menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. Penilaian perilaku yaitu

menilai kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas,

dedikasi dan partisipasi karyawan.

Tujuan dan kegunaan penilaian prestasi karyawan:

a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan

untuk promosi, pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa

b. Untuk mengukur prestasi pegawai, yaitu: sejauh mana pegawai

sukses dalam pekerjaannya

c. Sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas kerja di dalam

perusahaan

d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan efektivitas

jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan,

kondisi kerja dan peralatan kerja

e. Sebagai indikator untuk menentukan kebutuhan akan latihan bagi

pegawai yang berada dalam organisasi

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - teori Basis Data 2.1.1 Sistemthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00171-IF BAB 2.pdfDatabase Management System (DBMS) menurut Connolly (2002, p.16) adalah

49

f. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai sehingga

akan dapat dicapai hasil kerja yang baik.

g. Sebagai alat untuk mendorong atau membiasakan atasan untuk

memperhatikan pegawai untuk mengetahui minat bawahan

h. Sebagai alat untuk melihat kekurangan atau kelemahan di masa

lampau sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

pegawai selanjutnya

2.9.8 Pemutusan Kerja

Pemutusan kerja (Edwin B. Flippo,1995, p298) adalah pemutusan

hubungan kerja seorang pegawai dengan perusahaan. Dengan

pemutusan kerja ini berarti berakhirnya keterikatan kerja pegawai

terhadap perusahaan tersebut.

Alasan pemutusan kerja meliputi:

1. Undang-undang

2. Keinginan perusahaan

3. Keinginan pegawai

4. Pensiun

5. Kontrak kerja berakhir

6. Kesehatan pegawai

7. Meninggal dunia

8. Perusahaan dilikuidasi.