bab 2 landasan teori 2.1 perencanaan bisnisthesis.binus.ac.id/doc/bab2/2009-2-00837-sk bab 2.pdf ·...

29
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnis Perencanaan bisnis merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana yang diharapkan, karena di dalam perencanaan bisnis ini dapat diketahui posisi perusahaan saat ini, arah dan tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin dicapai. Di dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan analisis kelayakan Usaha, hal ini dikarenakan aspek utama dalam melakukan usaha pertama kali faktor kelayakan perlu diperhatikan dan merupakan hal yang cukup penting. Perencanaan usaha diperlukan dalam kegiatan bisnis yang akan dilakukan maupun yang sedang berjalan agar tetap berada dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan usaha merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan kebijakan perusahaan. Perencanaan usaha juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga. Ada lingkup yang perlu dijelaskan, untuk menuju perencanaan usaha yang optimal.

Upload: vuongnhi

Post on 03-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis merupakan pedoman untuk mempertajam rencana-rencana

yang diharapkan, karena di dalam perencanaan bisnis ini dapat diketahui posisi

perusahaan saat ini, arah dan tujuan perusahaan, dan cara mencapai sasaran yang ingin

dicapai.

Di dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan analisis kelayakan Usaha, hal ini

dikarenakan aspek utama dalam melakukan usaha pertama kali faktor kelayakan perlu

diperhatikan dan merupakan hal yang cukup penting. Perencanaan usaha diperlukan

dalam kegiatan bisnis yang akan dilakukan maupun yang sedang berjalan agar tetap

berada dijalur yang benar sesuai dengan yang direncanakan. Perencanaan usaha

merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambil keputusan

kebijakan perusahaan. Perencanaan usaha juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari

dana dari pihak ketiga. Ada lingkup yang perlu dijelaskan, untuk menuju perencanaan

usaha yang optimal.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

9

2.1.1 Manfaat Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis merupakan perencanaan yang sangat spesifik.

Penyusunannya harus mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan masing-

masing bisnis secara individual. Perencanaan bisnis yang baik juga harus

menggambarkan dengan jelas karakteristik bisnis yang sedang atau akan

dilaksanakan, sehingga pihak-pihak yang tertarik dengan bisnis ini dapat

melihat secara transparan dan mengerti secara jelas prospek perkembangan

bisnis ini di masa yang akan datang.

Perencanaan bisnis diperlukan oleh pihak-pihak tertentu sebagai bahan

masukan utama dalam rangka pengkajian ulang, untuk turut serta menyetujui

atau sebaliknya menolak laporan tadi sesuai dengan kepentingannya. Pihak-

pihak tertentu tersebut antara lain :

1. Pihak investor

Calon investor akan mengetahui tentang keuntungan yang akan diperoleh

serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkannya.

2. Pihak kreditor (bank)

Perencanaan bisnis tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk pengkajian

ulang sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

10

3. Pihak manajemen perusahaan

Pembuatan perencanaan bisnis ini merupakan suatu upaya dalam rangka

merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan

usaha dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.

4. Pihak pemerintah dan masyarakat

Mengetahui proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah

sehingga menjadi prioritas untuk dibantu. Misalnya dengan subsidi atau

keringanan lainnya.

5. Bagi tujuan pembangunan ekonomi mengetahui biaya dan manfaat tersebut

antara lain ditinjau dari aspek rencana pembangunan nasional, distribusi nilai

tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh

sosial, dan analisis pemanfaatannya maupun beban sosial.

2.2 Model Bisnis

Dalam kegiatan bisnis, mutlak diperlukan suatu model agar bisnis tersebut dapat

berjalan. Model tersebut menentukan bagaimana dan nilai apa saja yang ditambahkan

oleh suatu perusahaan dalam menawarkan produk maupun jasa yang ditawarkan.

Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas

(merchandise), kemudian dijual kembali dan mendapatkan laba. Model yang lain adalah

perusahaan jasa penyiaran televisi.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

11

Perusahaan tersebut menggunakan model berbentuk pemberian informasi secara

Cuma – Cuma ke publik (free broadcasting), namun perusahaan ini mendapatkan

pemasukan dari pihak yang ingin informasinya disebarluaskan, sehingga perusahaan

jasa penyiaran televises sangat diperlukan oleh perusahaan – perusahaan lainnya

sebagai salah satu media periklanan. Model – model tersebut tidak hanya menjadi

model yang utama digunakan dalam suatu kegiatan bisnis, melainkan dapat juga

menjadi model tambahan untuk mempertahankan bisnis tersebut atau hanya untuk

menghasilkan pendapatan tambahan.

Amazon.com sebagai contoh, pada awalnya merupakan suatu bisnis secara on-

line yang hanya melakukan penjualan berupa produk buku. Untuk menghasilkan

pendapatan tambahan, Amazon.com menerapkan model tambahan dengan melakukan

penjualan produk selain buku. Model – model tersebutlah merupakan Model Bisnis.

Menurut Timmers (2000, p31) Model Bisnis didefinisikan sebagai arsitektur dari

produk, jasa dan arus informasi, dan sumber – sumber pendapatan serta keuntungan

untuk penyedia (supplier) dan pengguna (customers).

Menururt Turban (2004, p11) Model Bisnis adalah suatu metode dalam

melakukan bisnis agar perusahaan dapat menghasilkan pendapatan untuk

mempertahankan perusahaannya.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

12

Pengertian dari Model Bisnis yang paling dasar adalah suatu metode yang

digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnis agar menghasilkan pendapatan

sehingga dapat memepertahankan bisnisnya.

2.3 Pemasaran

2.3.1 Pengertian Pemasaran

      Menurut Kotler (2002, p9), pemasaran adalah suatu proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan

produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut McLeod (2001, p449), pemasaran terdiri dari kegiatan

perorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan

pertukaran yang memuaskan dalam hubungan yang dinamis melalui penciptaan,

pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan.

Menurut Rangkuti (2002, p48), Pemasaran adalah suatu proses kegiatan

yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan

manajerial.Akibat dari faktor – faktor tersebut adalah masing – masing individu

maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan,

menawarkan dan menukarkan produk yang memiliki komoditas.

2.3.2 Pengertian Manajemen Pemasaran

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

13

Menurut Kotler dan Amstrong ( 2001, p18 ), manajemen pemasaran

adalah didefinisikan sebagai analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari

program – program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara

pertukaran dengan pembeli sasaran yang menguntungkan perusahaan untuk mencapai

tujuan perusahaan.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan barang dan jasa untuk

menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran – sasaran individu dan organisasi

( Kotler 2002, p9 ).

Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

pemasaran adalah suatu proses analisis perencanaan dan implementasi yang mempunyai

tujuan menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran – sasaran individu dan

menciptakan tujuan perusahaan.

2.3.3 Riset pemasaran

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

14

Riset pemasaran (marketing research) adalah kegiatan penelitian

dibidang pemasaran yang dilakukan secara sistematis, mulai dari perumusan

masalah, tujuan masalah, pengumpulan data, pengolahan data dan interpretasi

hasil penelitian (Rangkuti 2002, p1).

Tujuan riset pemasaran adalah:

- Mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat menjelaskan

kenyataan yang ada secara obyektif

- Bebas dari pengaruh keinginan pribadi (political biases).”Find  it and tell  it 

like it is.”

2.4 Konsep pemasaran mencakup berbagai wawasan penting dalam proses bisnis

Dari konsep inti pemasaran maka, ada lima konsep pemasaran yang mendasari

cara organisasi melakukan kegiatan pemasarannya.

A. Konsep Pemasaran Berwawasan Produksi

Konsep ini adalah salah satu konsep tertua, yaitu akan memilih produk yang

mudah didapat dan murah harganya. Dalam hal ini memusatkan perhatiannya untuk

mencapai efisiensi produksi yang tinggi serta cakupan distribusi yang luas.

Konsep ini dapat dijalankan apabila permintaan produk melebihi penawarannya

dan dimana biaya produk tersebut sangat tinggi. Kelemahan konsep pemasaran ini

adalah pelayanan tidak ramah dan buruk.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

15

B. Konsep Pemasaran Berwawasan Produk

Konsep ini berpendapat bahwa pelanggan akan memilih produk yang

menawarkan mutu, kinerja terbaik dan inovatif dalam hal ini memuaskan perhatian

untuk membuat produk yang lebih baik dan terus menyempurnakannya. Industri

yang berwawasan ini cenderung tidak memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari

pelanggan, sehingga divisi pemasaran akan mengalami kesulitan dalam pemasaran.

C. Konsep Pemasaran Berwawasan Menjual

Konsep ini berpendapat bahwa kalau pelanggan dibiarkan saja, pelanggan

tidak akan membeli produk industri dalam jumlah cukup sehingga harus melakukan

usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep ini beranggapan bahwa

pelanggan tidak mau membeli dan harus didorong supaya membeli. Konsep ini

sering digunakan pada “Produk yang tidak dicari” atau tidak terpikir untuk dibeli

serta pada industri yang mengalami kelebihan kapasitas produksi.

D. Konsep Pemasaran Berwawasan Pemasaran

Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan industri terdiri

dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan

yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien daripada saingannya.

Konsep berwawasan pemasaran bersandar pada empat pilar utama, yaitu :

1. Pasar sasaran

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

16

2. Kebutuhan Pelanggan

3. Pemasaran yang terkoordinir serta

4. Keuntungan

Konsep ini telah dinyatakan dalam banyak cara :

- Memenuhi kebutuhan dengan menguntungkan

- Temukan keinginan dan penuhilah

- Cintailah pelanggan bukan produknya

- Dapatkanlah sesuai kesukaan anda

- Berusaha sekuat tenaga memberikan nilai, mutu dan kepuasan tertinggi bagi

uang pelanggan.

E. Konsep Pemasaran Berwawasan Bermasyarakat

Konsep ini beranggapan bahwa tugas industri adalah menentukan

kebutuhan, keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhi dengan lebih

efektif serta lebih efisien daripada saingannya dengan cara mempertahankan atau

meningkatkan kesejahteraan pelanggan dan masyarakat.

Konsep pemasaran bermasyarakat meminta pemasar untuk

menyeimbangkan tiga faktor dalam menentukan kebijakan pemasaran, yaitu :

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

17

1. Keuntungan industri jangka pendek

2. Kepuasan pelanggan jangka panjang

3. Kepentingan umum dalam pengambil keputusan

2.5 Teknik – teknik pengumpulan data

Adapun cara yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan yaitu

pengumpulan data. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai pengaturan,

sumber dan cara. Bila dilihat dari pengaturannya, data dapat dikumpulkan pada

pengaturan ilmiah, pada laboratorium dengan metode experiment, dirumah dengan

berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan sebagainya. Bila dilihat

dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan

sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen.

Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka dalam riset

bisnis terdapat beberapa teknik pengumpulan data primer yaitu wawancara, angket,

focus group discussion, Observasi, dan tes.

a. Wawancara

Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya

dapat dilakukan secara langsung berhadapan muka dengan orang yang

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

18

diwawancarai. Dan dikatakan tidak langsung apabila daftar pertanyaan yang

diberikan dapat diberikan pada kesempatan lain.

b. Kuesioner

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan menyebarkan

daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan

respons terhadap daftar pertanyaan tersebut

c. Focus group discussion

Teknik ini dijalankan dengan cara beberapa orang melakukan diskusi

secara fokus dan mendalam mengenai suatu obyek tertentu. Data hasil diskusi

dikumpulkan lalu dipakai untuk proses berikutnya.

d. Observasi

Teknik menuntut adanya pengamatan dari si periset terhadap obyek

risetnya, misalnya dalam melakukan eksperimen. Instrumen yang dilakukan

dapat berupa lembar pengamatan, panduan pengamatan, dan lainnya.

e. Tes

Untuk mengumpulkan data yang sifatnya mengevaluasi hasil prosesnatau

dengan mendapatkan kondisi awal sebelum proses, teknik ini dapat dipakai.

Instrumennya dapat berupa, misalnya soal – soal ujian atau soal tes.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

19

2.6 Strategi bauran pemasaran

Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Bauran

Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan, yang berkaitan

dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran produk pada satu

segmen pasar tertentu, yang merupakan sasaran pasarannya. Marketing Mix

merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem

pemasaran, variabel mana dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi

tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau kegiatan tersebut perlu

dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin, dalam

melakukan kegiatan pemasarannya. Dengan demikian perusahaan tidak hanya

sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat

mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut, untuk melaksanakan

program pemasaran secara efektif.

Angipora (2002, p24) mendefinisikan bauran pemasaran (Marketing Mix)

sebagai suatu perangkat variable – variable pemasaran terkontrol yang

digabungkan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam

pasar sasaran.

Menurut kotler (2002, p18), bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah

seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk terus

menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

20

Menurut Mc Leod (2001, p449), bauran pemasaran ( Marketing Mix )

diklasifikasikan menjadi empat unsur. Keempat unsur atau variabel bauran

pemasaran ( Marketing Mix ) tersebut atau yang disebut four p’s adalah sebagai

berikut :

1. Strategi Produk (Product Strategy)

2. Strategi Harga (Price Strategy)

3. Strategi Penyaluran / Distribusi ( Place Strategy )

4. Strategi Promosi (Promotion Strategy)

Marketing Mix yang dijalankan harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi

perusahaan. Disamping itu, marketing mix merupakan perpaduan dari faktor – faktor

yang dapat dikendalikan perusahaan untuk mempermudah buying decision, maka

variabel – variabel marketing mix diatas tadi dapat dijelaskan sedikit lebih mendalam

sebagai berikut :

1. Produk (Product)

Kebijakan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang / jasa yang

akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

21

guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa

yang ditawarkan.

Produk merupakan elemen yang paling penting, sebab dengan inilah

perusahaan berusaha untuk memenuhi “ kebutuhan dan keinginan” dari

konsumen, namun keputusan itu tidak berdiri sebab produk / jasa sangat erat

hubungannya dengan target market yang dipilih. Sedangkan sifat dari produk /

jasa tersebut adalah sebagai berikut :

- Tidak berwujud

Jasa mempunyai sifat tidak terwujud, karena tidak bisa dilihat, dirasa,

diraba, didengar, atau dicium, sebelum ada transaksi pembelian.

- Tidak dapat dipisahkan

Suatu produk jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber

itu merupakan orang atau benda. Misalnya jasa yang diberikan oleh

sebuah hotel tidak akan bisa terlepas dari bangunan hotel tersebut.

- Berubah – ubah

Bidang jasa sesungguhnya sangat mudah berubah – ubah, sebab jasa ini

sangat tergantung kepada siapa yang menyajikan, kapan disajikan, dan

dimana disajikan. Misalnya jasa yang diberikan oleh sebuah hotel

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

22

berbintang satu akan berbeda dengan jasa yang diberikan oleh hotel

berbintang tiga.

- Daya tahan

Jasa tidak dapat disimpan. Seorang pelanggan yang telah memesan

sebuah kamar hotel akan dikenakan biaya sewa, walaupun pelanggan

tersebut tidak menempati kamar yang ia sewa.

2. Harga (Price)

Setiap perusahaan selalu mengejar keuntungan guna kesinambungan

produksi. Keuntungan yang diperoleh ditentukan pada penetapan harga yang

ditawarkan. Harga suatu produk atau jasa ditentukan pula dari besarnya

pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan jasa tersebut dan laba atau

keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, penentuan harga produk dari

suatu perusahaan merupakan masalah yang cukup penting, karena dapat

mempengaruhi hidup matinya serta laba dari perusahaan. Kebijaksanaan harga

erat kaitannya dengan keputusan tentang jasa yang dipasarkan. Hal ini

disebabkan harga merupakan penawaran suatu produk atau jasa.

Dalam penetapan harga, biasanya didasarkan pada suatu kombinasi

barang / jasa ditambah dengan beberapa jasa lain serta keuntungan yang

memuaskan.

Berdasarkan harga yang ditetapkan ini konsumen akan mengambil

keputusan apakah dia membeli barang tersebut atau tidak. Juga konsumen

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

23

menetapkan berapa jumlah barang / jasa yang harus dibeli berdasarkan harga

tersebut. Tentunya keputusan dari konsumen ini tidak hanya berdasarkan pada

harga semata, tetapi banyak juga faktor lain yang menjadi pertimbangan,

misalnya kualitas dari barang atau jasa, kepercayaan terhadap perusahaan atau

sebagainya. Hendaknya setiap perusahaan dapat menetapkan harga yang paling

tepat, dalam arti yang dapat memberikan keuntungan yang paling baik, baik

untuk jangka pendek maupun untuk jangka panjang.

3. Saluran Distribusi (Place)

Setelah perusahaan berhasil meciptakan barang atau jasa yang

dibutuhkan dan menetapkan harga yang layak, tahap berikutnya menentukan

metode penyampaian produk / jasa ke pasar melalui rute – rute yang efektif

hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk / jasa tersebut

berada di tengah – tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan

produk / jasa tersebut.

Yang tidak boleh diabaikan dalam langkah kegiatan memperlancar arus

barang / jasa adalah memilih saluran distribusi ( Channel Of Distribution ).

Masalah pemilihan saluran distribusi adalah masalah yang berpengaruh bagi

marketing, karena kesalahan dalam memilih dapat menghambat bahkan

memacetkan usaha penyaluran produk / jasa dari produsen ke konsumen.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

24

Distributor – distributor atau penyalur ini bekerja aktif untuk mengusahakan

perpindahan bukan hanya secara fisik tapi dalam arti agar jasa – jasa tersebut

dapat diterima oleh konsumen.

Dalam memilih saluran distribusi ini ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut :

1. Sifat pasar dan lokasi pembeli

2. Lembaga – lembaga pemasaran terutama pedagang – pedagang perantara

3. Pengendalian persediaan, yaitu menetapkan tingkat persediaan yang

ekonomis

4. Jaringan Pengangkutan.

Saluran distribusi jasa biasanya menggunakan agen travel untuk

menyalurkan jasanya kepada konsumen. Jadi salah satu hal yang penting untuk

diperhatikan dalam kebijaksanaan saluran distribusi itu sendiri dengan

memperhitungkan adanya perubahan pada masyarakat serta pola distribusi perlu

mengikuti dinamika pada konsumen tadi.

4. Promosi (Promotion)

Aspek ini berhubungan dengan berbagai usaha untuk memberikan

informasi pada pasar tentang produk / jasa yang dijual, tempat dan saatnya. Ada

beberapa cara menyebarkan informasi ini, antara lain periklanan (advertising),

penjualan pribadi (Personal selling), promosi penjualan (Sales Promotion) dan

Publisitas ( Publicity ).

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

25

• Periklanan (Advertising) : Merupakan alat utama bagi pengusaha untuk

mempengaruhi konsumennya. Periklanan ini dapat dilakukan oleh

pengusaha lewat surat kabar, radio , majalah, bioskop, televisi, ataupun

dalam bentuk poster – poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat –

tempat yang strategis

.

• Penjualan pribadi (Personal Selling) : merupakan kegiatan perusahaan

untuk melakukan kontak langsung dengan calon konsumennya. Dengan

kontak langsung ini diharapkan akan terjadi hubungan atau interaksi yang

positif antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Yang termasuk

dalam personal selling adalah : door to door selling, mail order, telephone

selling, dan direct selling.

• Promosi Penjualan (Sales Promotion) : Merupakan kegiatan perusahaan

untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga

konsumen akan mudah untuk melihatnya dan bahkan dengan cara

penempatan dan pengaturan tertentu, maka produk tersebut akan menarik

perhatian konsumen.

• Publisitas (Publicity) : Merupakan cara yang biasa digunakan juga oleh

perusahaan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

26

konsumen, agar mereka menjadi tahu, dan menyenangi produk yang

dipasarkannya, hal ini berbeda dengan promosi, dimana didalam melakukan

publisitas perusahaan tidak melakukan hal yang bersifat komersial.

Publisitas merupakan suatu alat promosi yang mampu membentuk opini

masyarakat secara tepat, sehingga sering disebut sebagai usaha untuk

“mensosialisasikan” atau “memasyarakatkan.”

Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah tercapainya keseimbangan

yang efektif, dengan mengkombinasikan komponen – komponen tersebut

kedalam suatu strategi promosi yang terpadu untuk berkomunikasi dengan para

pembeli dan para pembuat keputusan pembelian.

2.7 Perencanaan biaya untuk pemasaran pada bisnis model

Untuk membuat rencana produksi yang sejalan dengan perencanaan pola jangka

pendek, deretan anggaran memiliki jenis sebagai berikut :

1. Anggaran biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung : dibuat segera

sesudah anggaran produksi diselesaikan dan disetujui.

2. Anggaran biaya overhead manufaktur: dibuat segera sesudah anggaran produksi

diuji coba dan disetujui, setelah disesuaikan dengan keluaran yang diharapkan

untuk setiap departemen produksi dan jasa dalam perusahaan.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

27

3. Anggaran biaya distribusi: dibuat bersamaan dengan rencana penjualan karena

keduanya saling tergantung atau mempengaruhi.

4. Anggaran biaya administratsi: dibuat segera setelah rencana penjualan disetujui

dan anggaran produksi telah disesuaikan dengan aktifitas yang direncanakan

untuk setiap departemen administrasi yang terlibat.

Proses pemasaran pada suatu bisnis model memerlukan perencanaan biaya

antara lain :

a. Rasio pendanaan (financial ratio)

Untuk memeriksa kesehatan keuangan dalam bisnis dengan cepat dan

relatif sederhana digunakan rasio keuangan (financial ratio).

Rasio mengekspresikan gambaran yang muncul dalam pernyataan

keuangan (contohnya keuntungan bersih per-pegawai,penjualan per-ukuran

counter, dan sebagainya).

Dengan mengkalkulasikan sejumlah kecil rasio yang relatif, ada

kemungkinan untuk membangun gambaran yang beralasan dari posisi dan

gambaran bisnis.

b. Klasifikasi rasio keuangan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

28

Rasio dapat dikelompokan dalam beberapa kategori, masing – masing

merefleksikan aspek tertentu dari performa atau posisi keuangan. Kategori

tersebut menyediakan dasar yang berguna

c. Kebutuhan perbandingan (the need for comparison)

Mengkalkulasikan rasio dengan dirinya sendiri tidak akan banyak

memberitahu tentang posisi atau performa dari bisnis. Kecuali apabila

membandingkan dengan ‘benchmark’ yang informasinya dapat

diinterprestasikan dan dievaluasi.

Dasar-dasar yang dapat digunakan untuk membandingkan sebuah rasio

yang dikalkulasikan dari pernyataan keuangan pada periode tertentu adalah :

- Periode lalu (past period)

- Gambaran perencanaan (planned performance)

- Bisnis yang sama (similiar businesses)

Langkah – langkah kunci dalam analisa rasio keuangan :

Mengenal pengguna dan

informasi apa yang

mereka butuhkan

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

29

Gambar 2.1 Analisis rasio keuangan

2.8 Analisa Break-Even

Salah satu fungsi manajemen adalah planning dan perencanaan, dan

perencanaan ini merupakan salah satu factor yang sangat penting dalam suatu

perusahaan karena akan mempengaruhi secara langsung terhadap kelancaran maupun

keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Agar dapat membuat perencanaan

yang baik seorang manajemen harus mampu melihat kemungkinan dan kesempatan

dimasa yang akan dating dan merencanakan berbagai cara yang harus ditempuh untuk

menghadapi kemungkinan dan kesempatan dimasa yang akan dating tersebut mulai

sekarang.

Perencanaan perusahaan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain

dengan program budget, Sebagian besar dari program budget berisi taksiran penghasilan

yang akan diperoleh dan biaya – biaya yang akan terjadi untuk memperoleh penghasilan

tersebut dan akhirnya menunjukan laba yang akan dapat dicapai.

Menghitung ketepatan

perbandingan

Menafsirkan dan

menilai hasil - hasil

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

30

Untuk Dapat mencapai laba yang besar (dalam perencanaan maupun

realisasinya) management dapat melakukan berbagai langkah, Misalnya :

a. Menekan biaya produksi maupun biaya operasi serendah mungkin

dengan mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan

yang ada.

b. Menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang

dikehendaki

c. Meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin.

Tetapi perlu diingat dan diperhatikan bahwa ketiga langkah tersebut tidak dapat

dilakukan secara terpisah – pisah atau sendiri – sendiri karena ketiga langkah atau

faktor (biaya, harga jual, volume produksi) mempunyai hubungan yang erat atau bahkan

saling berkaitan. Biaya akan menentukan harga jual, harga jual akan mempengaruhi

volume penjualan, volume penjualan akan mempengaruhi volume produksi dan volume

produksi ini akan langsung mempengaruhi biaya.

Pengaruh dari perubahan salah satu faktor tersebut terhadap laba yang akan

dicapai tidak nampak dalam suatu program budget karena budget biasanya hanya

merencanakan laba untuk satu tingkat/kapasitas kegiatan. Oleh karena itu penggunaan

budget ini akan lebih bermanfaat bagi manajemen apabila disertai dengan teknik –

teknik perencanaan atau analisa yang lain misalnya dengan analisa break- event.

Analisa Break-even mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program

budget, walaupun analisa break even dapat diterapkan dengan data histories, tetapi akan

sangat berguna bagi manajemen kalau diterapkan pada data taksiran periode yang akan

dating.

Break-even dapat diartikan suatu keadaan dimana dengan operasi perusahaan,

perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi (penghasilan = total biaya).

Tetapi analisa break-even tidak hanya semata – mata untuk mengetahui keadaan

perusahaan yang break-even saja, akan tetapi analisa break-even mampu memberikan

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

31

informasi kepada pimpinan perusahaan mengenai berbagai tingkat volume penjualan,

serta hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan

yang bersangkutan.

 

2.8.1 Penentuan tingkat Break-Even

Untuk dapat menentukan tingkat break-even, maka biaya yang terjadi harus

dapat dipisahkan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap tidak berubah dalam range

output tertentu, tetapi untuk setiap satuan produksi akan berubah-ubah sesuai dengan

perubahan produksi. Semakin besar hasil produksi, maka biaya tetap perusahaan akan

semakin kecil, sebaliknya semakin rendah hasil produksi, maka biaya tetap persatuan

akan semakin besar.

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan naik turun sebanding

dengan hasil produksi atau volume kegiatan, tetapi untuk satuan produksi akan tetap.

Perhitungan untuk menentukan luas operasi pada tingkat break-even dapat

dilakukan dengan menggunakan suatu rumus tertentu, tetapi untuk menggambarkan

tingkat volume dengan labanya maka diperlukan grafik atau bagan break-even. Secara

matematis tingkat break even dapat ditentukan dengan berbagai rumus. Dengan

demikian tingkat break even dapat ditentukan dengan dua pendekata, yaitu pendekatan

sistematis dan pendekatan grafis.

Hasil penjualan dikurangi dengan biaya variabel merupakan sisa atau margin

yang tersedia untuk menutup biaya tetap dan laba. Ditinjau dari persatuan produk atau

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

32

barang yang dijual, maka setiap satuan barang memberikan sumbangan atau contribusi

(margin) yang sama besarnya untuk menutup biaya tetap dan laba. Dalam keadaan

break even labanya adalah nol; maka dengan membagi jumlah biaya tetap dengan

margin per satuan barang akan diperoleh jumlah satuan barang yang harus dijual

sehingga perusahaan tidak menderita rugi maupun memperoleh laba.

Dengan demikian untuk menentukan jumlah penjualan minimal yang harus

dicapai agar perusahaan mencapai break even dapat ditentukan dengan rumus sebagai

berikut :

Atau

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

33

Hal ini dapat pula ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut :

dimana

y = laba

c = harga jual per satuan

x = jumlah produk yang dijual

b = biaya variabel per satuan

a = biaya tetap

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

34

Dalam keadaan break even laba perusahaan adalah nol, oleh karena itu dengan

membagi jumlah biaya tetap dengan marginal income rationya, akan

diperoleh/diketahui tingkat penjualan (dalam rupiah) yang harus dicapai agar

perusahaan tidak menderita kerugian ataupun memperoleh laba (break-even), sehingga

kalau marginal income rationya diketahui maka titik break-even dalam rupiah akan

lebih mudah ditentukan dengan rumus :

Marginal income ratio adalah ratio antara marginal income dengan hasil

penjualannya, sedangkan marginal income adalah selisih antar hasil penjualan dengan

biaya variabel, atau dengan cara lain marginal income ratio dapat dituliskan sebagai

berikut :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

35

Dengan demikian untuk menentukan penjualan pada tingkat break even dapat

pula ditentukan dengan rumus :

Biaya dipandang dalam kaitannya dengan produksi timbul tiga kategori biaya

yang berbeda, yaitu :

1. Biaya tetap

Biaya ini secara total adalah tetap, dari bulan ke bulan tanpa memperhatikan

fluktuasi masukkan atau keluaran dari pekerjaan yang dilakukan. Karen beberapa biaya

dapat berubah, konsep ini harus diterapkan :

a. Tingkat keluaran yang relevan.

b. Dalam kaitannya dnegan seperangkat kondisi yang sudah ditetapkan.

2. Biaya variabel

Biaya ini berubah dalam total secara langsung terhadap perubahan masukkan

atau keluaran dari pekerjaan yang dilakukan. Keluaran harus diukur dalam beberapa

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Bisnisthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00837-SK Bab 2.pdf · Contoh model yang sederhana adalah perusahaan membeli suatu komoditas ... daftar

 

 

 

36

tingkat aktivitas seperti : unit selesai, jam tenaga kerja langsung, nilai penjualan,

banyaknya order, tergantung pada aktivitas dalam pusat tanggung jawab.

3. Biaya semi variabel

Biaya ini tidak termasuk, baik dalam biaya tetap maupun dalam biaya variabel

karena biaya ini memiliki karakteristik keduanya. Dalam setiap perubahan keluaran

biaya semi variabel berubah searah tetapi tidak dlam proporsi yang sama dengan

perubahan jumlah keluaran.