bab 2 landasan teori 2.1 konsep kaizen -...

21
7 Bab 2 Landasan Teori . 2.1 Konsep Kaizen Kaizen (改善 ) secara harafiah dalam arti bahasa Jepang adalah sebagai berikut kai artinya perubahan zen artinya kebaikan Dalam bahasa China gai shan 改善 artinya perubahan untuk lebih baik atau improve dalam bahasa Inggeris. gai artinya perubahan atau tindakan perbaikan. shan artinya baik atau keuntungan. Konsep kaizen sangat penting untuk menjelaskan perbedaan antara pandangan Jepang dan pandangan Barat terhadap manajemen. Perbedaan yang paling penting antara konsep manajemen Jepang dan Barat adalah : Kaizen Jepang dan cara berpikirnya yang berorientasi pada proses sedangkan cara berpikir Barat tentang pembaharuan yang berorientasi pada hasil. Maasaki Imai, (1992). 2.1.1 5S Filsafat Kaizen menganggap bahwa cara hidup kita - baik cara kerja, kehidupan sosial, dan kehidupan rumah tangga - perlu disempurnakan setiap saat. Setiap kegiatan selalu dicoba untuk dibuat lebih baik lagi, diproses menuju kesempurnaan. Salah satu implementasi Kaizen yaitu penerapan 5 S (five-s). Setiap kata S di sini merupakan inisial dari lima kata Jepang, sebagai berikut:

Upload: lephuc

Post on 01-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

7

Bab 2

Landasan Teori

.

2.1 Konsep Kaizen

Kaizen (改善 ) secara harafiah dalam arti bahasa Jepang adalah sebagai

berikut

改 kai artinya perubahan

善 zen artinya kebaikan

Dalam bahasa China gai shan 改善 artinya perubahan untuk lebih baik

atau improve dalam bahasa Inggeris. 改 gai artinya perubahan atau tindakan

perbaikan. 善 shan artinya baik atau keuntungan.

Konsep kaizen sangat penting untuk menjelaskan perbedaan antara

pandangan Jepang dan pandangan Barat terhadap manajemen. Perbedaan yang

paling penting antara konsep manajemen Jepang dan Barat adalah : Kaizen Jepang

dan cara berpikirnya yang berorientasi pada proses sedangkan cara berpikir Barat

tentang pembaharuan yang berorientasi pada hasil. Maasaki Imai, (1992).

2.1.1 5S

Filsafat Kaizen menganggap bahwa cara hidup kita - baik cara kerja, kehidupan

sosial, dan kehidupan rumah tangga - perlu disempurnakan setiap saat. Setiap

kegiatan selalu dicoba untuk dibuat lebih baik lagi, diproses menuju kesempurnaan.

Salah satu implementasi Kaizen yaitu penerapan 5 S (five-s). Setiap kata S di sini

merupakan inisial dari lima kata Jepang, sebagai berikut:

Page 2: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

8

Seiri (整理)

Seiri (整理) berarti ringkas, maksudnya barang-barang ditata dengan baik

dengan diklasifikasikan sehinga terlihat ringkas.

Seiton 整頓

Seiton 整 頓 berarti rapi, maksudnya menyimpan dengan teratur

barang-barang yang masih diperlukan disimpan dengan sebaik-baiknya

sehingga kualitas barang akan tetap terjamin serta mudah ditemukan.

Seiso 清楚

Seiso 清楚 berarti resik, yaitu upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan

kerja, menyingkirkan sampah/kotoran , serta kegiatan inspeksi, yaitu upaya

untuk menemukan berbagai kejanggalan atau kerusakan awal, sehingga

kerusakan yang lebih besar akan dapat dihindari.

Seiketsu 清潔

Seiketsu 清 潔 berarti rawat, yaitu upaya menjaga kebersihan dan

keteraturan yang telah dicapai melalui kegiatan pemilahan, penataan, dan

pembersihan serta berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk membiasakan

sikap kerja yang berdisiplin/tertib dan bertanggung jawab dalam kegiatan

sehari-hari, sehingga seluruh faktor produksi dapat dipergunakan seoptimal

mungkin.

Shitsuke 躾け

Page 3: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

9

Shitsuke 躾 け yang berarti disiplin, maksudnya melaksanakan

pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib dalam kegiatan

sehari-hari.

Ke-5 S, dari gerakan Kaizen ini, diterapkan dalam berbagai konteks

kehidupan masyarakat. Kaizen telah mengakar dalam cara berpikir orang Jepang.

Mereka selalu melakukan penyempurnaan, mengupayakan hari esok selalu lebih baik

dari hari ini. Masaaki Imai, (1992:219)

Manajemen dan kaizen merupakan sesuatu yang sangat berkaitan . Terlihat jelas

bahwa manajemen mempunyai dua komponen utama : Pemeliharaan dan

Penyempurnaan. pemeliharaan mengacu kepada kegiatan yang ditujukan kepada

pemeliharaan standar teknologi, manajerial dan operasional saat ini.Dalam tugas

pemeliharaan, manajemen melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya

sehingga setiap orang dalam perusahan dapat menerapkan SOK (Standar Operasi

Kerja). Berarti, mula-mula manajemen harus menetapkan kebijakan, peraturan

petunjuk dan prosedur untuk semua operasi besar, kemudian mengawasinya supaya

semua orang menerapkan SOK.

Bila karyawan tidak dapat melaksanakan operasi/pekerjaan sesuai standar,

manajemen harus menegakan disiplin. Bila karyawan tidak dapat menegakan standar,

manajemen harus melaksanakan latihan atau merevisi standar sehingga dapat

dilaksanakan. Dalam setiap bisnis, karyawan bekerja menurut standar yang telah ada,

baik yang tertulis maupun yang tidak, yang telah ditetapkan oleh manajemen . Ada

kontrol untuk pemeliharaan standar tersebut melalui pelatihan dan disiplin.

Page 4: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

10

2.1.2 Konsep Pengembangan SDM

Sumber Daya Manusia ( SDM ) merupakan hal yang harus dimiliki oleh

organisasi atau perusahaan dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah tenaga

kerja atau manusia. Terminologi sumber daya manusia ( human resources ) merujuk

kepada orang – orang yang bekerja di dalam organisasi. Mereka inilah yang bekerja

membuat tujuan, mengadakan inovasi, dan mencapai tujuan organisasi.

Pengertian sumber daya manusia menurut Sadeli Samsudin, ( 2006 ). Adalah

orang – orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu,

memasarkan produk, mengalokasi sumber daya finansial, serta merumuskan seluruh

strategi dan tujuan organisasi.

Penyediaan tenaga kerja merupakan hal paling pokok khususnya di restoran, ini

menyangkut siapa yang menjalankan proses produksi direstoran. Disini diperlukan

kerjasama pengelolah dan pihak HRD restoran untuk perekrutan tenaga kerja yang

meliputi :

Mass Media ( perekrutan melalui koran, radio, televisi, dll.)

Wawancara

Pengangkatan tenaga kerja sesuai bidang yang dibutuhkan

- Manajer / advisor

- Koki / staf koki

- Waiter

- Waitress

- Security

Page 5: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

11

- Maintenance

- Dll.

2.1.3 Pengembangan SDM dalam Konsep Manajemen Jepang

Manajemen dalam bahasa Jepang ( 経営 ) menurut kamus bahasa

Jepang yaitu pengelolaan atau manajemen. Manajemen memiliki arti seni

melaksanakan dan mengatur. Karenanya, manajemen dapat diartikan sebagai ilmu

dan seni tentang upaya untuk memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki

untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. (効果的こ う か て き

・効率的こうりつてき

Sebagai suatu Ilmu, manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan

yang disistemasikan, menjadi satu kesatuan yang terpadu sehingga menjadi

pegangan dasar dalam melakukan tindakan ilmiah. Selain manajemen sebagai ilmu,

manajemen juga dianggap sebagai seni.

Menurut Dr.H.B Siswanto(2005:9) Yang dimaksud dengan seni

manajemen yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta

keterampilan dalam menerapkan prinsif, metode, dan teknik dalam mengunakan

sumber daya manusia dan sumber daya alam (Human and natural resources) secara

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.

Berikut ini merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan

orang Jepang didalam manajemen bisnis adalah sebagai berikut :

1) Sikap Kesunguh-sunguhan salah satu sumber sukses Jepang

Page 6: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

12

Rakyat Jepang sejak dahulu kala mempunyai satu sikap hidup yang

dinamakan Makoto (真) atau dapat diterjemahkan menjadi kesunguh-sunguhan

atau dalam bahasa Inggeris ”Sincerety”.Yang dimaksud dengan sifat Makoto

adalah sikap yang menjunjung tinggi kemurnian dalam batin dan motivasi, dan

menolak adanya tujuan yang semata-mata hanya berguna bagi diri sendiri. Sikap

makoto tidak menyukai cara berpikir dan berbuat yang semata-mata bersifat

pragmatis.

Dalam sikap itu yang di pentingkan bukan sasaran, melainkan cara bertindak

seseorang untuk mencapai sasaran itu dengan penuh kejujuran dan

kesunguh-sunguhan. Oleh sebab itu yang menjadi titik pusat perhatian bukanlah hasil

perbuatan melainkan perbuatannya itu sendiri. Dengan begitu, buat orang Jepang

sukses atau gagal dalam usaha tidak merupakan perhatian utama.

Meskipun makoto atau kesunguh – sunguhan nampaknya kurang

mementingkan sukses dalam kehidupan, namun dalam kenyataannya sikap itu justru

mendatangkan sukses bagi Jepang. Sebab umumnya orang Jepang senantiasa

melakukan dengan penuh kesunguh-sunguhan.

Menurut Beberapa orang ahli sosiologi Jepang, sikap kesunguh-sunguhan ini

adalah akibat dari ajaran agama buddha, seorang tidak hanya dapat memilih hidup

sebagai seorang pendeta, melainkan juga dengan cara hidup bersunguh-sunguh

dalam pekerjaan apapun yang dihadapi. B.N.Marbun (1986:5)

2) ”Gemeinschaft”(共 同きょうどう

・ 協 力きょうりょく

Page 7: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

13

”Gemeinschaft” (共同・協力) yaitu tipe kemasyarakatan yang menonjol

dalam sifat-sifat kebersamaan dalam kelompok. Manajemen Japan (1981). Bentuk

khas dari manajemen Jepang adalah organisasi ”Gemeinschaft”, dan bahwa terdapat

banyak sekali kegiatan yang sudah disepakati bersama dilaksanakan oleh

kelompok-Kelompok.Terdapat iklim di mana hubungan antar pribadi antar manajer

dan karyawan disuatu pihak dan antar di suatu pihak lain bersifat hangat, dan semua

pihak bekerja sama berdasarkan keyakinan bersama bahwa kesemuannya merupakan

bagian dari perusahaan yang sama. Gemeinschaft yang telah tumbuh dan

berkembang dalam manajemen Jepang Tradisional menonjol dalam iklim kerja sama

dari pada anggota organisasi.

3) Inovasi (改造) dalam Manajemen Jepang.

Inovasi dalam kamus Indonesia adalah penemuan sesuatu baru (dan

berbeda dengan sesuatu yang sudah ada sebelumnya); pembaharuan. Berikut ini

merupakan inovasi Jepang dalam demokratisasi manajemen adalah sebagai berikut :

Sistem kelompok

Sistem pemerkerjaan seumur hidup

Sistim senioritas. ( pengupahan dan promosi berdasarkan senioritas )

Setelah pengendalian perekonomian oleh pemerintah dihapuskan, kompetisi

bebas mulai berlaku. Manajemen berdasarkan kelompok besar kemungkinannya

menjadi konservatif; terlebih karena kerap kali egoisme kelompok muncul keluar.

Meskipun demikian dengan terus menerus menerima rangsangan kompetisi dalam

Page 8: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

14

persaingan bebas, manajemen Jepang berhasil membuat kemajuan melalui titik-titik

kuat dalam ”Gemeinschaft”.

Inovasi dilakukan melalui demokratisasi manajemen. Demokratisasi semula

berkembang sebagai gerakan politik sesudah perang, dan secara umum telah mantap

kedudukannya di masyarakat. Hal ini mendorong pula demokratisasi dalam

manajemen. Manajemen tradisional Jepang menurut sejarahnya adalah paternalistik.

Paternalistik yang dimaksud adalah suatu budaya yang sudah terpola atau terbentuk.

Dalam paternalisme Jepang mengandung arti keramah tamahan atau baik hati. (B.N

Marbun 1998).

Kebersamaan, keterikatan yang dilengkapi dengan sifat mau belajar, mau menekuni

pekerjaan dan saling membantu, merupakan kunci keberhasilan manajemen Jepang.

2.2 Konsep Bahan Makanan dan Kualitas Masakan

2.2.1 Konsep Bahan Makanan

Bahan makanan adalah bahan material seperti beras, daging, ikan, sayur-sayuran,

dan buah – buahan. Bahan makanan yang baik adalah bahan makanan yang segar

yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita, yaitu yang mengandung unsur-unsur

hidrat arang, protein, lemak, vitamin, mineral, air, dan zat-zat penting lainnya seperti

serat, enzim, dan antioksidan. Andang Gunawan, (2006:38) Food Combining.

Hidrat arang, protein, dan lemak merupakan unsur-unsur gizi yng

memegang peran utama dalam setiap proses pencernaan, sedangkan unsur-unsur lain

seperti vitamin dan mineral berperan membantu proses metabolisme unsur-unsur gizi

Page 9: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

15

utama didalam tubuh. Suatu jenis makanan diklasifikasikan sebagai hidrat arang,

protein, ataupun lemak jika kandungan unsur gizi minimal sekitar 20% dari total

nilai gizi yang dikandung oleh makanan itu.

Sebagian besar makanan mengandung semua unsur gizi yang diperlukan

tubuh manusia terutama hidrat arang, protein, dan lemak. Kadar masing-masing

unsur gizi tersebut dalam setiap jenis makanan tidak ada yang sama, tetapi secara

keseluruhan umumnya setiap jenis makanan memiliki satu unsur gizi dominan.

Secara alamiah, kondisi ini selaras dengan pencernaan manusia yang tidak memiliki

kemampuan mencerna unsur – unsur gizi yang sama dominannya sekaligus.

Pencernaan manusia tidak dapat mentolelir terlalu banyak unsur dominan yang

berbeda. Campuran aneka macam makanan yang unsur – unsur dominannya berbeda

akan mengubah komposisi unsur makanan secara total. Akibatnya, kadar unsur yang

tadinya tidak dominn bisa menjadi sama atau hampir sama kadarnya dengan unsur

yang sudah dominan.

Cara Mengenal, Memilih, dan Menyimpan makanan menurut Andang

Gunawan (2006:118) adalah sebagai berikut :

Buah Segar

Pilih buah yang paling segar dan cukup matang. Hindari yang sudah

memar atau sedikit busuk. Rendam beberapa detik dalam baskom berisi

air bersih yang sudah dicampur beberpa tetes cairan pencuci buah /

sayuran atau 1 sendok teh cuka apel untuk dibawah air mengalir (khusus

untuk buah-buahan berukuran kecil dan berkulit tipis seperti anggur,

Page 10: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

16

stroberi, dan jambu air, sebaiknya baru dicuci sesaat sebelum makan).

Keringkan dengan lap bersih, simpan dalam lemari pendingin.

Sayuran segar

Pilih warnanya yang paling segar dan testurnya masih kencang. Semakin

pekat warnanya ( hijau, kuning, orange, atau merah tua), semakin tinggi

kandungan vitaminnya. Hindari sayuran yang memar, tersayat – sayat,

atau ada bercak – bercak tak lazim pada permukaannya. Sayuran keras

lebih tahan lama dari pada yang lunak. Di lemari pendingin sayuran lunak

perlu di lindungi oleh wadah kedap udara agar tidak lekas layu. Supaya

tidak cepat rusak, sayuran baru dicuci sebelum diolah. Cara mencuci sama

seperti pada buah-buahan. Jangan dipotong atau diiris sebelum dicuci agar

vitamin dan mineralnya tidak laarut bersama air. Sayuran lunak tidak

tahan disimpan lebih dari 2 hari sekalipun dalam lemari pendingin.

Daging segar

Ternak organik adalah ternak yang dipelihara secara alamiah dan bebas

dari efek pencemaran lingkungan. Hindari daging dari ternak yang makan

rumput atau tanaman ditepi jalan raya yang banyak dilalui kendaraan

bermotor atau yang dipelihara sekitar kawasan industri berat.

Tekan permukaan daging dengan ujung jari, daging segar harus terasa

lentur dan lembab. Hindari yang sudah mengering dan mengerut,

berwarna coklat tua atau kelabu, berjamur dan baunya busuk. Daging

segar harus segera dimasak atau dimasukan atau langsung disimpan dalam

Page 11: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

17

lemari es. Daging tidak boleh dibekukan berulang kali. Karena itu potong

daging menjadi beberapa bagian sebelum dibekukan. Bungkus dalam

kantung plastik atau kertas pembungkus khusus. Sebaiknya tidak

disimpan terlalu lama karena akan mengurangi kelenturan, cita rasa, dan

nilai gizinya. Jaga agar tetesan air atau tetesan darahnya tidak mencemari

makanan lain. Cuci tangan dan talenan sebelum dan sesudah mengolah

daging mentah.

Ikan dan Makanan laut segar

Beli yang masih hidup atau yang paling segar. Seandainya sulit

memperoleh ikan hidup, pilih yang utuh dari pada yang potongan atau

irisan. Pagi hari merupakan saat paling baik untuk membeli ikan atau

makanan laut karena masih banyak yang masih segar. Mata ikan segar

tampak jernih, bulat, tidak keruh, dan tidak ada bercak darah. Insang harus

bewarna merah terang, bukan merah muda atau kecoklatan. Sisik masih

berkilat dan tidak berlendir. Bagian perut tidak ada bercak-bercak merah.

Jika ditekan dengan ujung jari, dagingnya harus terasa padat dan lentur.

Makanan laut yang tidak segar berbau anyir dan menyengat, seperti bau

amoniak ( pada udang busuk misalnya ).

Simpan ikan mentah dalam lemari es jika belum siap dibumbui, namun

harus dimasak dalam waktu 24 jam setelah dibeli. Jika jarak pasar terlalu

jauh dari rumah, siapkan kotak atau kantung plastik berisi es batu untuk

menyimpan sementara. Sampai dirumah cuci sekali lagi, keringkan,

Page 12: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

18

bungkus rapat dengan plastik dengan plastik foil dan simpan dalam lemari

pendingin. Jika baru dimasak esok hari, lumuri dulu dengan garam, kecap

asin, atau saus bumbu perendam sebelum disimpan. Jangan dibekukan

terlalu lama dilemari es dan jika sudah dicairkan tidak boleh dibekukan

atau disimpan kembali.

2.2.2 Konsep Kualitas Masakan

Masakan yang berkualitas adalah semua masakan segar yang

mengandung unsur Gizi yang diperlukan oleh tubuh, serta memenuhi standar

kesehatan. Andang gunawan, (2006:38). Kualitas masakan menurut penulis

adalah standar mutu baik atau tidak baiknya / layak atau tidak layaknya

masakan untuk di konsumsi.

Berikut ini adalah syarat – syarat masakan berkualitas :

Bahan disimpan ditempat yang bersih dan sejuk.

Memenuhi standar kesehatan pada saat pengolahan

- Tingkat Kesegaran

- Kebersihan

- Kehijauan

- Kematangan

- Bebas bahan peptisida

- Rendah kalori / lemak / kolesterol

Page 13: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

19

- Dan lain-lain.

Mengandung unsur Gizi yaitu :

- Hidrat arang

- Protein

- Lemak

- Vitamin

- Mineral

- Air

- Dan zat – zat penting lainnya seperti serat, enzim, dan antioksidan.

Page 14: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

20

Berikut ini Tabel Standar Penyimpanan Bahan – bahan :

Figure 1

Page 15: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

21

Figure 2

Page 16: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

22

Sumber : Sennainihonshokunyumon (2005)

2.3 Konsep Jasa Pelayanan Gaya Jepang

2.3.1 Pengertian Pelayanan

Menurut kamus pengertian pelayanan dalam bahasa Jepang adalah サー

Page 17: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

23

ビス atau 奉仕ほ う し

artinya pengabdian atau bakti. Pengabdian atau pelayanan

diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk

memberikan kepuasan kepada pelangan.

Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau

organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelangan. Tindakan tersebut dapat

dilakukan melalui cara langsung melayani pelangan. Artinya karyawan langsung

berhadapan dengan pelanggan atau menepatkan sesuatu dimana pelanggan /

nasabah sudah tahu tempatnya atau pelayanan melalui telepon

Pengertian pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam

memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan

dengan standar yang telah ditetapkan . kemampuan tersebut ditunjukan oleh

sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang dimiliki.

Ciri – ciri pelayanan yang baik, yang mempengaruhi pelayanan yang baik

pertama adalah faktor manusia yang memberikan pelayanan tersebut. Manusia

(karyawan) yang melayani pelanggan harus memiliki kemampuan melayani

pelanggan secara tepat dan cepat. Disamping itu karyawan harus memiliki

kemampuan dalam berkomunikasi, sopan santun, ramah dan bertanggung jawab

penuh terhadap pelangganya.

Kedua pelayanan yang baik juga harus diikuti oleh tersediannya sarana dan

prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan keakuratan pekerjaan.

Prasarana dan sarana harus dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi terkini.

Pada ahirnya, prasarana dan sarana yang dimiliki harus dioperasikan oleh manusia

Page 18: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

24

yang berkualitas pula. Berikut ini beberapa ciri pelayanan yang baik yang harus

diikuti oleh karyawan yang bertugas melayani pelanggan menurut Kasmir,S.E.,M.M

(2006:36)

1) Tersedianya karyawan yang baik.

2) Tersedianya sarana dan prasarana yang baik.(Semua fasilitas yang

mendukung suasana ruangan yang nyaman seperti AC, kursi ),dsb.

3) Bertanggung jawab kepada setiap Pelanggan Sejak Awal Hingga

Selesai.( Dalam menjalankan kegiatan pelayanan karyawan harus mampu

melayani dari awal sampai selesai).

4) Mampu Melayani Secara Cepat dan Tepat.(Didalam melayani harus sesuai

prosedur, standar perusahaan dan keinginan pelanggan.

5) Mampu Berkomunikasi.

6) Memberikan Jaminan Kerahasiaan Setiap transaksi.

7) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang Baik.

8) Berusaha memahami kebutuhan Pelanggan.

9) Mampu Memberikan kepercayaan kepada Pelanggan.

2.3.2 Sikap Melayani Pelanggan

Pengertian sikap melayani pelanggan adalah cara –cara kita melayani

pelanggan mulai dari awal hingga akhir. Agar pelanggan merasa puas, sikap kita

dalam melayani pelanggan harus diatur sedemikian rupa. Janganlah ketika kita

sedang mengerjakan sesuatu, kita bersikap seperti pura-pura, atau jengkel, atau

Page 19: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

25

sikap yang tidak menyenangkan lainnya.

お客様 atau pelanggan merupakan orang yang sangat penting bagi orang Jepang.

Orang Jepang menganggap penting pelanggan sama pentingnya dengan mereka

menganggap dewa sampai ada pepatah Jepang yang mengatakan:

お客様は神様

お客様と言うのは神様と言う意味です。

Artinya: Pelanggan itu adalah dewa.

Berikut ini beberpa sikap yang harus diperhatikan dalam melayani seluruh

jenis pelanggan. menurut Kasmir,S.E.,M.M (2006:69)

1) Beri Kesempatan Pelanggan Berbicara.

2) Dengarkan Baik-baik.

3) Jangan Menyela Pembicaraan

4) Ajukan pertanyaan setelah Pelanggan Selesai Bicara

5) Jangan marah dan Jangan Mudah tersinggung.

6) Jangan mendebat Pelanggan.

7) Jaga Sifat Sopan, Ramah, dan Selalu Berlaku Tenang.

8) Jangan menangani Hal-hal yang Bukan Merupakan Pekerjaannya.

9) Tunjukan Sikap Perhatian dan Ingin Membantu.

2.3.3 Etiket Pelayanan

Dalam arti sempit etiket sering disebut dengan etika yang artinya tata cara

berhubungan dengan manusia lainnya.

Page 20: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

26

Dalam arti luas, etiket sering disebut tindakan mengatur tingkah laku atau

prilaku manusia dalam masyarakat. Tingkah laku ini perlu diatur agar tidak

melanggar norma-norma atau kebiasaan yang berlaku dimasyarakat. Hal ini

disebabkan norma-norma atau kebiasaan masyarakat berbeda sesuai dengan

masing-masing daerah atau negara. Ketentuan yang diatur dalam etiket secara

umum antara lain : Kasmir,S.E.,M.M (2006:81)

Sikap dan perilaku

Penampilan

Cara berpakaian

Cara berbicara

Gerak-gerik

Cara bertanya

Secara umum etiket pelayanaan yang dapat diberikan oleh petugas pelayan adalah

antara lain :

Mengucapkan salam いらっしゃいませ ( Irrasshaimase )

Mempersilakan tamu duduk ど う ぞ お か け く だ さ い ( dozo

okakekudasai )

Bertanya tentang keinginan tamu ( Sambil menyodorkan menu )

Bila ingin menyuruh mulailah dengan kata-kata maaf; すみません

( Sumimasen )

Mau tambah おかわりですか (Okawaridesuka)

Page 21: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Kaizen - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00260-JP Bab 2.pdf · pembiasaan yaitu pembentukan sikap kerja yang tertib

27

Sudah selesai ( Owaridesuka )

Mengucapkan terima kasih pada saat pelanggan meninggalkan tempat.

ありがとうございました ( Arigatou gozaimasu /gazaimashita ).