bab 2 landasan teori 2.1 kerangka teori 2.1.1 pengertian...
TRANSCRIPT
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Investasi Dan Jenis-Jenis Investasi
Investasi menurut Sunariyah (2006, p4) adalah penanaman modal untuk satu
atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan
mendapatkan keuntungan dimasa-masa yang akan datang.
Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas
yang mempunyai kelebihan dana. Investasi dalam arti luas terdiri dari 2 bagian utama,
yaitu :
1. Investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets)
2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities
atau financial assets)
Aktiva riil adalah aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni
dan real estate. Sedangkan aktiva financial adalah surat-surat berharga yang pada
dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh suatu entitas.
Pemilikan aktiva financial dalam rangka investasi pada sebuah entitas dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Investasi langsung (direct investing) diartikan sebagai suatu pemilikan surat-
surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go
public dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa penghasilan
dividen dan capital gains.
8
2. Investasi tidak langsung (indirect investing) terjadi bilamana surat-surat berharga
yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment
company) yang berfungsi sebagai perantara.
2.1.2 Macam-Macam Pasar Keuangan
Pasar keuangan merupakan titik pertemuan antara penawaran dan permintaan
aktiva keuangan (financial asset). Hal tersebut bukan berarti, bahwa untuk
memperdagangkan aktiva keuangan membutuhkan atau harus tersedia pasar keuangan.
Sebagai contoh, seorang asing yang ingin menukar mata uang lokal tidak harus pergi ke
pasar keuangan. Tetapi, cukup hanya menukar dengan seorang Indonesia yang memiliki
mata uang lokal dan bersedia atau menginginkan untuk menukar dengan mata uang
asing. Hal tersebut dapat terjadi dengan catatan ada kesepakatan antara kedua belah
pihak. Pada umumnya, pasar keuangan merupakan pasar terorganisasi agar pasar
tersebut berjalan lancar. Ada dua cara untuk mengklasifikasi pasar keuangan, yakni
(Sunariyah, 2006, p10) :
1. Berdasarkan tipe kewajiban. Sebagai contoh pasar utang (debt market) atau pasar
surat berharga (equity market).
2. Berdasarkan klasifikasi periode waktu jatuh tempo. Sebagai contoh, pasar
terhadap utang jangka pendek (short term debts) disebut pasar uang (money
market). Pasar dana untuk jangka panjang (longer maturity financial assets)
disebut pasar modal.
9
2.1.2.1 Pengertian Pasar Uang
Pasar uang menurut Piji Pakarti (2001, p19) merupakan pertemuan antara pihak
yang bersurplus dana dengan pihak yang berdefisit, dimana dananya berjangka pendek.
Sedangkan menurut Sunariyah (2006, p11) adalah titik pertemuan antara permintaan
dana jangka pendek dengan penawaran jangka pendek. Pengertian jangka pendek secara
konvensional ditafsirkan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang dari satu tahun.
Pasar uang menurut Hinsa Siahaan (1990) adalah pasar yang menyediakan
sumber pembelanjaan jangka pendek. Sedangkan menurut Basjiruddin A. Sarida (1981),
pasar uang menyediakan berbagai fasilitas untuk memungkinkan pertukaran/pengalihan
secara cepat dan dapat dipercaya, berbagai surat-surat utang jangka pendek yang
dipergunakan untuk membelanjai kebutuhan dunia usaha, pemerintah, dan para
konsumen. Pasar uang dapat dibedakan menurut sifatnya, yakni perdagangannya
langsung atau pasar uang bagi nasabah dengan pasar uang yang sifatnya terbuka bagi
siapa saja atau pasar uang terbuka.
2.1.2.2 Pengertian Pasar Modal
Pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi,
termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara
dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar.
Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang
disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat
berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek.
10
U Tun Wai dan Hugh T. Patrick dalam sebuah makalah IMF menyebutkan 3
pengertian tentang pasar modal sebagai berikut (Danareksa, 1987, p7).
1. Definisi yang luas, pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang
terorganisasi, termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang
keuangan serta surat-surat berharga jangka panjang dan jangka pendek, primer,
dan tidak langsung.
2. Definisi dalam arti menengah, pasar modal adalah semua pasar yang
terorganisasi dan lembaga-lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat
kredit (biasanya yang berjangka waktu lebih dari 1 tahun) termasuk saham-
saham, obligasi, pinjaman berjangka, hipotek dan tabungan, serta deposito
berjangka.
3. Definisi dalam arti sempit, pasar modal adalah pasar terorganisasi yang
memperdagangkan saham-saham dan obligasi dengan memakai jasa makelar,
komisioner, dan underwriter.
2.1.2.3 Manfaat Pasar Modal
Pasar modal menurut Tjiptono Darmadji (2006 p3) memberikan banyak manfaat,
diantaranya:
1. Menyediakan sumber pendanaan atau pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia
usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diversifikasi.
3. Menyediakan indikator utama (leading indikator) bagi tren ekonomi Negara.
11
4. Memungkinkan penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah.
5. Menciptakan lapangan kerja / profesi yang menarik.
6. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dengan prospek yang
baik.
7. Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang
bisa diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi.
8. Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses kontrol
sosial.
9. Mendorong pengelolaan perusahaan dengan iklim terbuka, pemanfaatan
manajemen professional, dan penciptaan iklim berusaha yang sehat.
Manfaat pasar modal menurut Pandji Anoraga (2001,p12) bisa dirasakan baik
oleh investor, emiten, pemerintah mau pun lembaga penunjang
Manfaat pasar modal bagi emiten yaitu :
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar.
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.
3. Tidak ada “convenient” sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan.
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan.
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi kecil.
6. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal
perusahaan.
7. Emisi saham cocok untuk membiayai perusahaan yang berisiko tinggi.
12
8. Tidak ada bebas financial yang tetap.
9. Jangka waktu penggunaan dana tidak terbatas.
10. Tidak dikaitkan dengan kekayaan penjamin tertentu.
11. Profesionalisme dalam manajemen meningkat.
Manfaat pasar modal bagi investor adalah sebagai berikut :
1. Nilai investasi berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan
tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai capital
gain.
2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki / memegang saham dan
bunga tetap atau bunga yang mengambang bagi pemegang obligasi.
3. Mempunyai hak suara dalam RUPS bagi pemegang saham, mempunyai hak
suara dalam RUPO bila diadakan bagi pemegang obligasi.
4. Dapat dengan mudah mengganti instrument investasi, missal dari saham A ke
saham B sehingga dapat meningkatkan keuntungan atau mengurangi risiko.
Sedangkan manfaat pasar modal bagi lembaga penunjang yaitu :
1. Menuju ke arah profesional di dalam memberikan pelayanannya sesuai
dengan bidang tugas masing-masing.
2. Sebagai pembentuk harga dalam bursa paralel.
3. Semakin memberi variasi pada jenis lembaga penunjang.
4. Likuiditas efek semakin tinggi.
13
Pada akhirnya bermanfaat juga bagi pemerintah yakni :
1. Mendorong laju pembangunan.
2. Mendorong investasi.
3. Penciptaan lapangan kerja.
4. Memperkecil Debt Service Ratio (DSR).
5. Mengurangi beban anggaran bagi BUMN (Badan Usaha Milik Negara).
2.1.2.4 Transaksi Investasi Di Pasar Modal
Transaksi jual beli atau investasi surat berharga di pasar modal menurut
Sunariyah (2006, p5) dapat berbentuk seperti:
1. Utang berjangka (jangka pendek / panjang). Utang berjangka (jangka
panjang/pendek) merupakan salah satu bentuk pendanaan dalam suatu entitas
(badan usaha) yang dilakukan dengan menerbitkan surat berharga dan dijual
kepada pemilik dana atau pun para pemodal. Penerbitan surat berharga tersebut,
dilakukan dengan cara mengeluarkan janji secara tertulis (notes) kepada para
pihak untuk meminjam dana dengan disertai kewajiban membayar sejumlah
balas jasa berupa bunga. Janji tertulis semacam itu dimungkinkan dan dijamin
Hukum Dagang dan Hukum Perdata yang berlaku sah pada suatu negara.
Disamping itu mekanisme yang berlaku dalam pasar modal entitas yang dapat
dipercaya keandalannya dalam melunasi kewajiban tersebut. Dalam rangka
pendanaan utang jangka panjang dikenal dua macam surat berharga yakni :
i) Surat obligasi, merupakan surat pengakuan utang oleh suatu entitas
(biasanya berbentuk badan usaha perseroan terbatas) dengan disertai janji
memberikan imbalan bunga dengan rate tertentu.
14
ii) Sekuritas lainnya, terdiri dari berbagai jenis sekuritas yang biasanya
disebut sekuritas kredit, misalnya : right, waran, opsi dan future.
2. Penyertaan, merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas
(badan usaha) yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana tertentu
dengan tujuan untuk menguasai sebagian hak pemilikan atas perusahaan tersebut.
Badan usaha yang membutuhkan pendanaan, menerbitkan surat berharga dan
dijual kepada pemodal yang mengakibatkan para pemodal tersebut dapat
memiliki sebagian perusahaan sebesar jumlah surat berharga yang dikuasainya.
Surat berharga semacam ini umumnya disebut saham (share). Sebagai pemodal
mereka berhak mendapat pembagian keuntungan secara periodik dari perusahaan
sebagaimana layaknya pemilik mula-mula, yang disebut dengan dividen.
Disamping hak yang terlekat dalam kepemilikan atas saham, terlekat pula
kewajiban sebagai pemegang saham.
2.1.2.5 Jenis-Jenis Pasar modal
Penjualan saham kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis atau pun bentuk pasar modal dimana
sekuritas tersebut diperjual-belikan. Jenis-jenis pasar modal tersebut menurut Sunariyah
(2006,p13) ada beberapa macam, yaitu :
1) Pasar Perdana (primary market) adalah “Penawaran saham dari perusahaan yang
menerbitkan saham (emiten) kepada pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh
pihak sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder”. Pengertian
tersebut menunjukan, bahwa pasar perdana merupakan pasar modal yang
15
memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk
pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan dibursa.
2) Pasar Sekunder (secondary market) didefinisikan sebagai perdagangan saham
setelah melewati masa penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder
dimana saham dan sekuritas lain diperjual-belikan secara luas, setelah melalui
masa penjualan di pasar perdana. Harga saham di pasar sekunder ditentukan oleh
permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual.
3) Pasar Ketiga (third market) adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain
diluar bursa. Bursa paralel merupakan suatu sistem perdagangan efek yang
terorganisasi diluar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur
dan dilaksanakan oleh perserikatan perdagangan uang atau efek dengan diawasi
dan dibina oleh Badan Pengawas Pasar Modal. Jadi, pasar ketiga ini tidak
memiliki pusat lokasi perdagangan yang dinamakan floor trading.
4) Pasar Keempat (fourth market) merupakan bentuk perdagangan efek antar
pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke
pemegang lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi
dalam perdagangan semacam ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar (block
sale).
2.1.2.6 Pasar Modal Ditinjau Dari Proses Transaksi
Disini ditekankan pada tempat kejadian transaksi. Maka pasar modal terdiri dari
1) Pasar Spot adalah bentuk pasar keuangan yang memperdagangkan sekuritas
atau jasa keuangan untuk diserah-terimakan secara spontan.
16
2) Pasar Futures atau Forward adalah pasar keuangan dimana sekuritas atau
jasa keuangan yang akan diselesaikan pada kemudian hari atau beberapa
waktu sesuai dengan ketentuan.
3) Pasar Opsi adalah pasar keuangan yang memperdagangkan hak untuk
menentukan pilihan terhadap saham atau obligasi.
2.1.3 Struktur Pasar Modal Indonesia
Gambar 2.1 Struktur Pasar Modal Indonesia
Mentri Keuangan
BAPEPAM
Bursa Efek Lembaga Kliring dan
Penjaminan (LKP) Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian (LPP)
Perusahaan Efek
- Penjamin Emisi
- Perantara
Pedagang Efek
- Manager
Investasi
Lembaga
Penunjang
- Biro
Administrasi
Efek
- Bank Kustodian
- Wali Amanat
- Penasihat
Profesi Penunjang
- Akuntan
- Konsultan
Hukum
- Penilai
- Notaris
Emiten
Perusahaan Pubilk
Reksa Dana
17
2.1.3.1 Pengertian BAPEPAM
BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) merupakan lembaga atau otoritas
tertinggi di pasar modal yang melakukan pengawasan dan pembinaan atas pasar modal.
BAPEPAM diharapkan dapat mewujudkan tujuan penciptaan kegiatan pasar modal yang
teratur, wajar, transparan, efisien, penegakan peraturan, dan perlindungan terhadap
kepentingan investor di pasar modal.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
503/KMK.01/1997, Badan Pengawas Pasar Modal adalah pelaksana tugas di bidang
pembinaan, pengaturan, dan pengawasan kegiatan pasar modal yang berada di bawah
dan bertanggung jawab langsung kepada Mentri Keuangan, dan dipimpin seorang ketua.
2.1.3.2 Tugas Dan Fungsi BAPEPAM
Tugas pokok BAPEPAM sesuai dengan pasal 2 Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 503/KMK.01/1997, BAPEPAM mempunyai tugas membina,
mengatur dan mengawasi kegiatan sehari-hari pasar modal dengan tujuan mewujudkan
terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien, serta melindungi
kepentingan investor dan masyarakat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Menteri
Keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi BAPEPAM sesuai dengan undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang
pasar modal, sebagai berikut
1) Penyusunan peraturan di bidang pasar modal.
2) Penegakan peraturan di bidang pasar modal.
3) Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha,
pendaftaran dari BAPEPAM, dan pihak yang bergerak di bidang pasar modal.
18
4) Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi emiten dan perusahaan
public.
5) Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), serta Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP).
6) Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal.
7) Pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok BAPEPAM sesuai dengan
kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2.1.3.3 Pengertian Self Regulatory Organization (RSO)
SRO merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut tiga lembaga sekaligus,
yaitu bursa efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), serta Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian (LPP).
Disebut SRO karena ketiga lembaga ini diberi wewenang untuk membuat
peraturan-peraturan yang mengikat badan atau organisasi yang terlibat dengan fungsinya
tersebut.
2.1.3.4 Pengertian Bursa Efek
Bursa efek menurut Tjiptono (2006, p41) adalah lembaga / perusahaan yang
menyelenggarakan / menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk mempertemukan
penawaran jual dan beli efek antar berbagai perusahaan / perorangan yang terlibat dalam
tujuan perdagangan efek perusahaan-perusahaan yang telah tercatat di bursa efek.
19
Menurut undang-undang pasar modal nomor 8 tahun 1995, bursa efek adalah
pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk
mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek antara mereka.”
Di Indonesia, saat ini terdapat dua bursa efek, yaitu BEJ (Bursa Efek Jakarta)
dan BES (Bursa Efek Surabaya). Pemegang saham bursa efek adalah perusahaan efek
yang telah memperoleh izin usaha sebagai perantara pedagang efek.
2.1.3.5 Tugas Bursa Efek
Tugas bursa efek dikategorikan menjadi dua, yakni :
1) Tugas bursa efek sebagai fasilitator, yang mempunyai peran :
a) Menyediakan sarana perdagangan efek.
b) Mengupayakan likuiditas instrument, yaitu mengalirnya dana secara cepat
pada efek-efek yang dijual.
c) Menyebarluaskan informasi bursa ke seluruh lapisan masyarakat.
d) Memasyarakatkan pasar modal, untuk menarik calon investor dan
perusahaan go public.
e) Menciptakan instrument dan jasa baru.
2) Tugas bursa efek sebagai SRO
a) Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa.
b) Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui pelaksanaan fungsi
pengawasan.
c) Ketentuan bursa efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi
pelaku pasar modal.
20
2.1.3.6 Pengertian LKP (Lembaga Kliring dan Penjaminan)
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah satu lembaga pendukung
terselenggaranya kegiatan sistem pasar modal secara lengkap, selain lembaga
penyimpanan dan penyelesaian. Lembaga ini menyelenggarakan jasa kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa. LKP saat ini diselenggarakan oleh PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
Sebagai lembaga yang berfungsi sebagai fasilitator kliring dan penjaminan
transaksi, KPEI menyediakan jasa :
• Kliring dan penyelesaian transaksi bursa.
• Penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Penjaminan berfungsi memberikan
kepastian terpenuhinya hak dan kewajiban anggota bursa (investor) yang timbul
dari transaksi bursa.
• Pinjam meminjam efek
• Jasa lain di lingkungan pasar modal, yang diselenggarakan untuk mendukung
fungsi kliring dan penjaminan, seperti : pelaporan harian MKBD (modal kerja
bersih disesuaikan), pelaporan kegiatan transaksi bursa ke BAPEPAM, dan lain-
lain.
Pengguna jasa KPEI adalah perusahaan efek/anggota bursa yang telah menjadi
anggota kliring KPEI atau disingkat AK.
2.1.3.7 Pengertian LPP, KSEI, Dan HIMDASUN
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah lembaga / perusahaan
yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral (tempat penyimpanan terpusat) bagi
21
Bank Kustodian, perusahaan efek, dan pihak-pihak lainnya. Saat ini diselenggarakan
oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. (Bank Kustodian adalah bank yang bertindak
sebagai tempat penyimpanan dan penitipan uang, surat-surat berharga, atau barang-
barang berharga lainnya).
Jasa yang disediakan oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) untuk
pemegang rekening antara lain :
Pengelolaan rekening dan pendaftaran pemegang rekening.
Deposit efek, merupakan jasa untuk mengkonversikan sertifikat efek ke dalam
bentuk catatan elektronik.
Penarikan efek dan atau dana,merupakan jasa untuk mengeluarkan efek atau
dana dari C-Best.
Penyelesaian transaksi bursa, merupakan jasa untuk pemindahbukuan antar
rekening efek berdasarkan instruksi dari KPEI.
Penyelesaian transaksi di luar bursa, merupakan jasa untuk pemindahbukuan
antar rekening efek berdasarkan instruksi dari pemegang rekening.
Aksi korporasi, merupakan jasa untuk mendistribusikan hak atas efek secara
langsung dengan cara kredit ke dalam rekening efek.
Inquiry dan laporan.
HIMDASUN merupakan singkatan dari Perhimpunan Pedagang Surat Utang
Negara. Yang menjadi anggota HIMDASUN adalah bank dan perusahaan efek.
Penyelengaraan perdagangan surat utang Negara diatur melalui peraturan BAPEPAM
No.III.D.I yang ditetapkan pada tanggal 9 Februari 2004.
22
2.1.4 Mekanisme Perdagangan Efek Di Bursa Efek Jakarta.
Perdagangan saham sebenarnya merupakan perdagangan biasa sebagaimana jual
beli barang dipasar pada umumnya. Ada pembeli, penjual, tawar menawar, penyerahan
barang dan uang. Hanya saja bedanya bahwa di dalam perdagangan saham ini seseorang
yang ingin membeli atau menjual saham di bursa efek tidak dapat secara langsung
mengadakan transaksi jual beli tersebut. Untuk melakukan jual beli investor harus
melalui perusahaan efek (broker atau pialang) yang juga anggota bursa yang selanjutnya
akan bertindak sebagai pembeli atau penjual.
Kegiatan transaksi tersebut dilakukan di bursa efek, yaitu sebuah pasar yang
terorganisir tempat para pialang melakukan transaksi jual beli surat berharga dengan
berbagai perangkat aturan yang ditetapkan bursa efek.
Kegiatan transaksi perdagangan di lantai bursa dilakukan oleh perusahaan efek
melalui orang yang ditunjuk sebagai wakil perantara pedagang efek (WPPE).
Perdagangan efek di BEJ (transaksi bursa) dapat dilakukan melalui salah satu dari tiga
pasar berikut :
1. Pasar Reguler, merupakan pasar dimana perdagangan dilaksanakan melalui
JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya
transaksi bursa (T+3).
2. Pasar Reguler Tunai, merupakan pasar dimana perdagangan dilaksanakan
melalui JATS dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa yang sama dengan
terjadinya transaksi bursa (T+0).
3. Pasar Negosiasi, merupakan pasar dimana perdagangan dilaksanakan
berdasarkan tawar-menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang
yang berkesinambungan dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan
23
kesepakatan penjual dan pembeli. Selanjutnya hasil kesepakatan tersebut
diproses melalui JATS.
Gambar 2.2. Proses Perdagangan Saham
LPP : Lembaga Penyimpanan dan Penjaminan
LKP : Lembaga Kliring dan Penyelesaian
BAE : Biro Administrasi Efek
Sumber : Klinik Go Public & Investasi, BEJ, 2005
LPP/LKP
Bursa Efek Jakarta Investor
Beli
Pialang Beli
WPPE (Pialang
WPPE (Pialang
Investor Jual
Pialang Jual Sistem
Negosiasi
Investor Beli
Pialang Beli
Investor Jual
Pialang Jual
Rp Sertifikat Saham
BAE
Rp
Penyelesaian Transaksi
Proses Perdagangan
Proses Penyelesaian Transaksi
24
2.1.5 Sistem Perdagangan Bursa Efek Jakarta
Bursa Efek Jakarta menganut sistem order-driven market atau pasar yang
digerakkan oleh order-order dari pialang dengan sistem lelang secara terus-menerus.
Pembeli dan penjual, yang hendak melakukan transaksi harus menghubungi perusahaan
pialang. Perusahaan pialang membeli dan menjual efek di lantai bursa atas perintah atau
permintaan investor. Akan tetapi, perusahaan pialang juga dapat melakukan jual beli
efek untuk dan atas nama perusahaan itu sendiri sebagai bagian dari investasi portofolio
mereka.
Setiap perusahaan pialang mempunyai orang yang akan memasukkan semua
order yang akan diterima ke terminal masing-masing di lantai bursa. Orang-orang yang
bertindak untuk perusahaan pialang tersebut disebut wakil perantara pedagang efek
(WPPE). Dengan menggunakan JATS, order-order tersebut diolah oleh komputer yang
akan melakukan matching dengan mempertimbangkan prioritas harga dan prioritas
waktu. Dengan demikian sistem perdagangan di BEJ (Bursa Efek Jakarta) adalah sistem
lelang secara terbuka yang berlangsung terus menerus selama jam bursa. Hingga saat ini,
seluruh order dari perusahaan pialang rata-rata harus dimasukkan ke dalam sistem
melalui terminal yang ada di lantai bursa. Namun, saat ini BEJ (Bursa Efek Jakarta)
sudah mulai menerapkan akses jarak jauh atau remote access untuk JATS sehingga
seluruh perusahaan pialang bisa langsung melakukan perdagangan dari luar lantai bursa,
bahkan dari luar Jakarta.
25
2.2 Jenis-Jenis Risiko
2.2.1 Risiko dalam Konteks Management Investasi.
Menurut Abdul Halim (2005,p42), risiko merupakan besarnya penyimpangan
antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat pengembalian aktual.
Semakin besar penyimpangannya maka semakin besar tingkat risikonya.
Apabila dikaitkan dengna preferensi investor terhadap risiko, maka risiko
dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Investor yang menyukai risiko atau pencari risiko (risk seeker).
2. Investor yang netral terhadap risiko (risk neutral).
3. Investor yang tidak menyukai risiko atau menghindari risiko (risk averter).
Investor yang lebih menyukai risiko merupakan investor yang apabila
dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian yang
sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih suka mengambil investasi dengan
risiko yang lebih tinggi. Biasanya investor jenis ini bersikap agresif dan spekulatif dalam
mengambil keputusan investasi karena mereka tahu bahwa hubungan tingkat
pengembalian dan risiko positif.
Investor yang netral terhadap risiko merupakan investor yang akan meminta
kenaikan tingkat pengembalian yang sama untuk setiap kenaikan risiko. Investor jenis
ini umumnya cukup fleksibel dan bersikap hati-hati (prudent) dalam mengambil
keputusan investasi.
Investor yang tidak menyukai risiko atau penghindar risiko adalah investor yang
apabila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat pengembalian
yang sama dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih menyukai investasi dengan
26
risiko yang lebih rendah. Biasanya investor jenis ini cenderung mempertimbangkan
keputusan investasinya secara matang dan terencana.
2.2.2 Risiko dalam Konteks Portofolio
Menurut Abdul Halim (2005,p43), risiko dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Risiko sistematis (systematic risk)
2. Risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk)
Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro
yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Misalnya perubahan tingkat suku
bunga, kurs valuta asing, kebijakan pemerintah, dan sebagainya.
Risiko tidak sistematis merupakam risiko yang dapat dihilangkan dengan
melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri
tertentu. Fluktuasi risiko ini besarnya berbeda-beda antara satu saham dengan saham
yang lain. Misalnya faktor struktur modal, struktur aset, tingkat likuiditas, tingkat
keuntungan, dan sebagainya.
2.3 Macam-Macam Metode Peramalan
Menurut Sofjan Assauri (1984,p7), metode peramalan adalah cara
memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa depan secara
sistematis dan pragmatis, berdasarkan data yang relevan di masa lalu. Oleh karena itu,
metode peramalan ini dipergunakan dalam peramalan yang obyektif dan termasuk dalam
kegiatan peramalan kuantitatif
27
Menurut Mendenhall dan Reinmuth (1988,p160) : setiap urutan hasil pengukuran
respons yang selalu berubah (variabel) menurut waktu, disebut deret berkala (time
series). Pada umumnya deret berkala dapat terdiri dari satu atau lebih unsur-unsur
dibawah :
• Trend jangka panjang (long-term trend).
• Pengaruh siklis (cyclical effect).
• Pengaruh musim (seasonal effect).
• Variasi acak (random variation).
Menurut Sofjan Assauri (1984,p3), deret berkala terbagi atas :
1. Metode Smoothing : Metode ini digunakan untuk mengurangi
ketidakteraturan musiman dari data yang lalu atau data sekarang, atau pun
kedua-duanya, dengan membuat rata-rata tertimbang dari sederetan data yang
lalu.
Metode ini hanya memerlukan data dan perhitungan yang tidak terlalu Banyak,
jika periode pertama dari peramalan ini tidak tersedia maka peramalan
berikutnya dapat menggunakan nilai observasi yang pertama sebagai ramalan
pertama. Masalah model ini adalah untuk mencari nilai kesalahan MSE (Mean
Square Error) yang terkecil diperlukan percobaan yang berulang-ulang sehingga
memperpanjang waktu peramalan. Metode ini sangat efektif untuk peramalan
jangka pendek tetapi untuk jangka panjang sangat kurang ketepatannya.
2. Metode Bob Jenkins : Metode ini menggunakan dasar deret waktu dengan
model matematis, agar kesalahan yang terjadi dapat sekecil mungkin. Metode ini
28
juga cocok untuk jangka pendek saja dan data menimum harus dua tahun.
Metode ini juga cocok untuk pengendalian produksi dan persediaan.
3. Metode proyeksi trend dengan regresi : metode ini berdasarkan garis trend
untuk suatu persamaan matematis agar kesalahan yang didapat sekecil mungkin.
Cocok bagi jangka panjang mau pun jangka pendek, minimal untuk jangka
waktu lima tahun. Makin banyak data yang tersedia hasilnya makin baik. Metode
ini sesuai untuk rencana investasi dan perencanaan produk baru.
4. Metode regresi dan korelasi : metode ini berdasarkan pada penetapan suatu
persamaan estimasi menggunakan teknik ”least squares”. Hubungan yang ada
pertama-tama dianalisa secara statistik. Peramalan dengan metode ini sangat baik
untuk peramalan jangka pendek, sedangkan untuk peramalan jangka panjang
ternyata ketepatannya kurang begitu baik.
5. Metode ekonometri : metode ini berdasarkan atas peramalan pada sistem
persamaan regresi yang diestimasikan secara simultan. Peramalan dengan
metode ini baik untuk peramalan jangka pendek dan panjang.
6. Metode input-output : metode ini dipergunakan untuk menyusun proyeksi
trend ekonomi jangka panjang. Peramalan dengan metode ini baik untuk
peramalan jangka panjang.
2.4 Pemilihan Jenis Metode Peramalan
Menurut Sofjan Assauri (1984,p12), ada enam ciri utama yang perlu
diperhatikan, yaitu :
1. Horison waktu (time horizon),
2. Tingkat perincian (level of detail),
29
3. Jumlah produk,
4. Pengawasan versus perencanaan,
5. Stabilitas,
6. Prosedur perencanaan yang ada.
Arsyad, Lincoln (1994,p56) memberikan gambaran tentang petunjuk pemilihan
metode peramalan sesuai dengan tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Tabel Pemilihan Metode Peramalan
Metode Pola Data Jangka Waktu Model
Rata-rata
sederhana
Stationer Pendek Time series
Rata-rata bergerak Stationer Pendek Time series
Exponential
smoothing
Stationer Pendek Time series
Regresi sederhana Tren Menengah Kausal
Regresi berganda Musiman, Siklis Menengah Kausal
Dekomposisi Musiman Pendek Time series
Box-Jenkins Stationer, tren,
siklis, musiman
Pendek Time series
Ekonometri Stationer Pendek Kausal
30
2.5 Metode Exponential Smoothing
Menurut Makridakis, Wheelright dan McGee(1999,p78), dasar metode
exponential smoothing adalah suatu metode yang menunjukan pembobotan menurun
secara eksponensial terhadap nilai pengamatan yang lebih tua. Metode exponential
smoothing terdiri atas tunggal, ganda dan metode lainnya yang lebih rumit. Semuanya
mempunyai sifat yang sama yaitu harus diberi bobot yang relatif lebih besar dibanding
nilai pengamatan yang lebih lama. Dalam exponential smoothing, terdapat satu atau
lebih parameter pemulusan yang ditentukan secara eksplisit, dan hasil pilihan ini
menentukan bobot yang dikenakan pada nilai observasi.
2.5.1 Metode Exponential Smoothing Kuadratik Satu Parameter dari Brown.
Dasar pemikiran dari pemulusan eksponensial dari Brown ini adalah serupa
dengan rata-rata bergerak linear karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda
ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend, perbedaan antara
nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada nilai pemulusan tunggal
dan disesuaikan untuk trend.
Persamaan yang dipakai dalam implementasi pemulusan eksponential kuadratik
satu parameter dari Brown ditunjukan di bawah ini :
S’t = αXt + (1 - α)S’t-1
S’’t = αS’t + (1 - α)S’’t-1
S’’’t = αS’’t + (1 - α)S’’’t-1
Dimana :
α = Konstanta pemulusan atau parameter pemulusan berkisar antara (0-1)
31
S’t = Nilai pemulusan eksponensial pertama.
S’’t = Nilai pemulusan eksponensial kedua.
S’’’t = Nilai pemulusan eksponential ketiga.
Untuk menentukan nilai pemulusan untuk periode akhir waktu t (intercept).
at = 3S’t - 3S’’t + S’’’t-1
Untuk menentukan trend yang linier
bt = α / [2(1 - α)2] [(6 - 5α)S’t - (10 - 8α)S’’t + (4 - 3α)S’’’t]
Untuk Menentukan trend yang kuadratik
ct = α2 / [(1 − α)2] [(S’t – 2 S’’t + S’’’t)]
Selanjutnya persamaan untuk peramalannya adalah sebagai berikut :
Ft+m = at + bt m + 1/2 ct m2
Dimana :
at = nilai pemulusan untuk periode akhir waktu t.
bt = taksiran nilai tren linier periode akhir waktu t.
ct = taksiran nilai tren kuadratik periode akhir waktu t
Ft+m = hasil peramalan dari pemulusan yang dilakukan pada t + m.
m = periode ke depan yang diramalkan.
32
2.5.2 Keuntungan Metode Smoothing
Menurut Makridakis, Wheelwright, dan McGee (1999,p103), beberapa
keuntungan menggunakan metode smoothing adalah metode ini banyak mengurangi
masalah penyimpanan data, karena tidak perlu lagi menyimpan data histories atau
sebagian daripadanya. Hanya pengamatan terakhir, ramalan terakhir, dan suatu nilai
konstanta yang harus disimpan.
Persamaan mengandung prinsip dasar yang sama dengan alat pengendali
otomatis yang jika digunakan secara tepat dapat mengembangkan suatu proses mengatur
diri sendiri (self-adjusting process) yang dapat mengoreksi kesalahan peramalan secara
otomatis.
2.6 Ketepatan Metode Peramalan
Makridakis, Wheelright, dan McGee(1999,p57) mengatakan bahwa dalam
banyak hal, kata ”ketepatan (accuracy)”, menunjuk ke ”kebaikan sesuai”, yang pada
akhirnya penunjukan seberapa jauh model peramalan tersebut mampu mereproduksi
data yang telah diketahui. Dalam pemodelan deret berkala, sebagian data yang diketahui
dapat digunakan untuk meramalkan sisa data berikutnya, sehingga memungkinkan orang
untuk mempelajari ketepatan ramalan secara lebih langsung. Bagi pembuat model,
kebaikan sesuai model untuk fakta yang diketahui harus diperhatikan.
Ukuran akurasi peramalan menurut Lerbin R,Aritonang R (2002,p35) selain
berdasarkan pola data, pemilihan teknik peramalan dapat juga didasarkan pada ukuran
lainnya, yaitu errornya (e) atau kesalahannya yang merupakan selisih nilai dari data
yang ada dengan nilai proyeksinya untuk setiap periode atau dapat ditulis
33
Dimana Yi merupakan data aktual untuk periode i dan Fi merupakan ramalan
(atau nilai kecocokan / Fitted Value ) untuk periode yang sama.
Secara sederhana dapat diketahui bahwa semakin besar ei berarti semakin besar
selisih antara data yang ada dan nilai proyeksinya. Ini berarti bahwa peramalan yang
dilakukan semakin tidak akurat.
Jika terdapat nilai pengamatan dan ramalan untuk i periode waktu, maka akan
terdapat n buah galat dan ukuran statistik yang dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Nilai Tengah Galat (Mean Error).
∑=
=n
iie
nME
1
1
2. Nilai Tengah Galat Absolut (Mean Absolute Error)
||11
∑=
=n
iie
nMAE
3. Nilai Tengah Galat kuadrat (Mean Squared Error)
∑=
=n
iie
nMSE
1
21
Selain ketiga ukuran standar di atas, ada juga beberapa ukuran relative yang
dapat digunakan sebagai berikut :
1. Galat Presentase (Persentage Error)
%100xX
FXPE
i
iii
−=
2. Nilai Tengah Galat Persentase (Mean Percentage Error).
ei = Yi - Fi
34
∑=
=n
iiPE
nMPE
1
1
3. Nilai Tengah Galat Percentage Absolut (Mean Absolute Percentage Error).
||11
∑=
=n
iiPE
nMPE
Pe digunakan untuk menghitung kesalahan persentase setiap periode tertentu,
nilai-nilai ini kemudian dapat dirata-ratakan sebagai MPE untuk memberikan nilai
tengah kesalahan persentase. Namun MPE mungkin mengecil karena adanya PE positif
dan PE negatif yang saling meniadakan, sehingga MAPE dipakai untuk menghilangkan
nilai negatifnya.
2.7 Pengertian Internet
Istilah internet berasal dari bahasa Latin inter, yang berarti antara. Secara kata
per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Internet menghubungkan
berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa,
sehingga mereka dapat berkomunikasi. Sistem apa yang digunakan pada masing-masing
jaringan tidak menjadi masalah, apakah sistem DOS atau UNIX.
Sementara jaringan lokal biasanya terdiri atas komputer sejenis (misalnya DOS
atau UNIX), internet mengatasi perbedaan berbagai sistem operasi dengan
menggunakan bahasa yang sama oleh semua jaringan dalam pengiriman data. Pada
dasarnya inilah yang menyebabkan besarnya dimensi internet.
Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di
dunia yang berbeda sistem operasi mau pun aplikasinya di mana hubungan tersebut
35
memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan
protokol standar dalam berkomunikasi yaitu protokol TCP/IP.
2.7.1 Sejarah Terbentuknya Internet
Pada tahun 1969 ARPA (Advanced Research Project Agency), sebuah bagian
dalam kementerian Pertahanan Amerika Serikat memulai sebuah proyek, yang di satu
sisi menciptakan jalur komunikasi yang tak dapat dihancurkan dan disisi lain
memudahkan kerjasama antar badan riset diseluruh negeri, seperti juga industri senjata.
Maka terbentuklah ARPANet.
Bila pada awalnya komputer sejenis yang melakukan pertukaran data,
bertambahnya komputer dengan berbagai sistem operasi lain menuntut solusi baru
komunikasi yang tak terbatas antar semua badan yang tergabung dalam jaringan.
Untuk itu dibuat Internetting Project, yang mengembangkan lebih lanjut hasil
yang telah dicapai dalam ARPANet, agar media komunikasi baru ini juga dapat
dimanfaatkan oleh berbagai sistem komputer yang tergabung. Kemudian vendor-vendor
komputer meramaikan lalu lintas jaringan tersebut untuk berbagai kebutuhan sehingga
terciptalah internet.
Internet terbentuk dari jaringan-komputer yang tersebar di seluruh dunia.
Masing-masing jaringan-komputer terdiri dari tipe-tipe komputer yang berbeda dengan
jaringan yang lainnya. Maka diperlukan sebuah protokol yang mampu mengintegrasikan
seluruh jaringan komputer tersebut.
Solusinya adalah sebuah protokol pengiriman data yang tak bergantung pada
jenis komputer dan digunakan oleh semua komputer untuk saling bertukar data. Agar
data tidak hanya dapat dikirim dan diterima, melainkan juga dapat dimanfaatkan oleh
36
setiap komputer, diperlukan program standar yang mengolah data tersebut pada sistem
yang berkaitan.
Protokol pengiriman merupakan sebuah konvensi (kesepakatan) yang
menetapkan dengan cara apa data dikirimkan dan bagaimana kesalahan yang terjadi
dikenali serta dipecahkan. Secara sederhana prose pengiriman data terdiri atas dua
langkah. Pertama, data yang akan dikirimkan (misalnya sebuah file teks) dibagi ke
dalam paket data berukuran data berukuran sama (packet), kemudian dikirimkan satu
per satu. di internet, protokol ini disebut IP (Internet Protocol). Kedua, harus dijamin
setiap paket data sampai ke alamat yang benar dan semuanya benar diterima. Untuk itu
diperlukan protokol lainnya, yaitu Transmission Control Protocol (TCP) mengaitkan
sebuah blok data pada paket data IP, yang antara lain mengandung informasi mengenai
alamat, jumlah total paket data dan urutan setiap paket yang membentuk paket tersebut.
Hanya secara bersamaan kedua protokol membentuk kesatuan yang berfungsi, karena itu
biasanya disebut TCP/IP.
Dengan adanya TCP/IP ini, internet memiliki 3 keuntungan :
• Memberi kesempatan internet menggunakan jalur komunikasi yang sama untuk
pemakai yang berbeda pada saat yang sama. Karena paket-paket data tidak perlu
dikirimkan bersama-sama, jalur komunikasi dapat membawa segala tipe paket
data sementara mereka dikirimkan dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
Sebagai contoh, bayangkan sebuah jalan raya di mana mobil bergerak sepanjang
jalan yang sama walau pun mereka menuju ke tempat-tempat yang berbeda-beda.
• Memberi internet fleksibilitas. Sementara paket-paket data bergerak, mereka
bergerak dari satu host ke host lain sampai mencapai tujuan akhir. Jika sebuah
37
jalur komunikasi tidak berfungsi, sistem yang mengontrol aliran data dapat
menggunakan jalur alternatif. Maka, paket-paket data dapat bergerak melalui
jalur-jalur yang berbeda-beda.
• Meningkatkan kecepatan transmisi data. Sebagai contoh, jika terjadi kesalahan,
TCP meminta host asal mengirm kembali hanya paket-paket data yang
mengandung kesalahan, bukan semua paket data. Ini berarti meningkatkan
kecepatan transmisi data.
2.7.2 Aplikasi Web
Aplikasi web adalah suatu aplikasi yang dapat membentuk halaman-halaman
web berdasarkan permintaan pemakai. Aplikasi web merupakan salah satu contoh
aplikasi klien/server. Klien mewakili komputer yang digunakan oleh seorang pemakai
yang hendak menggunakan aplikasi, sedangkan server mewakili komputer yang
menyediakan layanan aplikasi. Dalam konteks ini, klien dan server berhubungan melalui
internet mau pun intranet.
Ciri khas yang lain pada penggunaan aplikasi web, pemakai menggunakan
perangkat lunak yang dinamakan web browser atau sering disebut browser saja untuk
mengakses aplikasi web.
Komputer yang bertindak sebagai server umunnya menyediakan database server,
selain web server yang ditujukan untuk melayani permintaan pemakai yang hendak
mengakses web. Database server adalah server yang melayani akses terhadap database
server. Ada pun contoh web server yaitu Apache dan IIS (Internet Information Server).
38
2.7.3 Pengertian JSP
Untuk membangkitkan halaman-halaman web sesuai dengan permintaan
pemakai, para pengembang aplikasi web bisa menggunakan perangkat lunak seperti JSP,
PHP, Perl, dan ASP. JSP (JavaServer Pages) merupakan teknologi yang didasarkan
pada bahasa Java, yang dapat digunakan untuk membentuk halaman-halaman web yang
bersifat dinamis. Teknologi ini dikembangkan oleh Sun Microsystems.
Berbeda dengan applet, suatu fitur pada bahasa Java yang memungkinkan
pengembang membuat aplikasi web yang dieksekusi pada sisi klien, JSP menggunakan
pendekatan pemrosesan disisi server. Pada model seperti ini, kode sumber JSP
dijalankan pada web server. Salah satu keuntungan model ini adalah memungkinkan
untuk membuat aplikasi yang independen terhadap keberadaaan sistem Java di sisi klien.
Dua alasan penting menurut Abdul Kadir (2004,p4) yang membuat JSP banyak
digunakan oleh para pengembang aplikasi web :
1. JSP menggunakan bahasa Java. Bagi para pemrogram yang telah mengenal java,
sangatlah mudah untuk membuat aplikasi web dengan JSP mengingat dasar JSP
adalah bahasa Java. Dengan demikian mereka tidak perlu mempelajari bahasa
baru untuk membuat aplikasi web.
2. JSP mendukung multiplatform. Keunggulan dari adanya dukungan multiplatform
adalah memungkinkan kode dapat dipindah-pindahkan ke berbagai platform
tanpa perlu melakukan perubahan apa pun pada kode tersebut.
39
2.7.4 Arsitektur JSP
Gambar 2.3 Arsitektur JSP
Pemakai yang ingin mengakses halaman web mula-mula mengirimkan
permintaan halaman web melalui protokol HTTP (HyperText Transfer Protocol) dalam
bentuk JSP. Permintaan ini akan disampaikan ke web server. Kemudian web server
mengambil dokumen JSP dan mengirimkan JSP servlet engine. Bagian inilah yang
melakukan pemrosesan kode-kode JSP (termasuk didalamnya melakukan
pengompilasian) dan membentuk kode HTML. Berikutnya, kode HTML ini selanjutnya
diproses oleh browser sehingga pemakai bisa memperoleh informasi dari halaman web
yang dikehendakinya.
Internet
Halaman.jsp
JSP Servlet Engine
1. Permintaan disampaikan ke web server
5. memproses berkas JSP membentuk kode HTML
2. Permintaan halaman web (halaman.jsp)
3. Kode HTML sampaikan ke pemakai
4. Kode HTML dikirimkan ke pemakai via internet
40
2.8 Sejarah Jaringan Wireless/ Telepon Seluler
Sejarah perkembangan teknologi jaringan wireless hingga saat ini dibagi menjadi
tiga generasi yang masing-masing disebut generasi-1 (1G), generasi-2 (2G), dan
generasi-3 (3G). Generasi-1 dimulai pada akhir tahun 1970-an di Amerika (di Eropa
pada awal tahun 1980-an). Advanced Mobile Phone Service (AMPS) pertama kali
diperkenalkan di New Jersey dan Chicago pada tahun 1978. AMPS merupakan sistem
telepon wireless analog yang, untuk ukuran waktu itu, cukup sukses di Amerika. AMPS
berhasil memberikan pelayanan telepon bergerak yang dapat menjangkau sebagian besar
daratan Amerika Serikat. Namun AMPS masih banyak memiliki kelemahan, yaitu
antara lain dalam hal mobilitas pengguna yang sangat terbatas karena belum adanya
kemampuan handover yang menyebabkan pembicaraan dari pengguna akan segera
terputus apabila dia berada di luar jangkauan area, efisiensi yang sangat kecil karena
keterbatasan kapasitas spektrum yang menyebabkan hanya sedikit pengguna saja yang
dapat berbicara dalam waktu bersamaan, dan sistem ini tidak dapat dioptimasi lebih
lanjut karena keterbatasan kemampuan kompresi dan coding data. Selain dari hal-hal
tersebut, sistem ini harus mempergunakan perangkat dan peralatan yang berat dan tidak
praktis serta masih sangat mahal untuk ukuran waktu itu. Generasi-1 telepon wireless
untuk kawasan Eropa ditandai dengan diluncurkannya paling tidak 9 standar sistem
analog di awal tahun 1980-an, seperti Nordic Mobile Telephony (NMT) di Skandinavia,
Total access communications system (TACS) di Inggris, C450 di Jerman, dan
sebagainya., dimana satu sama lain tidak saling berinterkoneksi. Banyaknya standar
jaringan yang muncul menjadikan kemampuan jelajah dari masing-masing jaringan yang
sangat terbatas disamping efisiensi dari sistem sendiri yang masih sangat kecil.
41
Generasi-2 (2G) telepon wireless dipelopori dari kawasan Eropa yang diawali
pada kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan baru yang dapat menjadi standar
jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di seluruh kawasan Eropa. Dalam sistem
baru juga harus terdapat kemampuan yang dapat mengantisipasi mobilitas pengguna
serta kemampuan melayani lebih banyak pengguna untuk menampung penambahan
jumlah subscriber baru. Karena hal ini tidak dapat dilakukan dengan mempertahankan
sistem analog, maka kemudian diputuskan untuk merombak sistem dan menggantinya
dengan sistem digital. standar baru diperkenalkan dengan nama Global Standard for
Mobile Communications (GSM). GSM pada awalnya adalah kepanjangan dari Groupe
Speciale Mobile, sebuah badan gabungan dari para ahli yang melakukan studi bersama
untuk menciptakan standar GSM tersebut. Generasi-2 (2G) di Amerika Serikat ditandai
dengan diluncurkannya standar jaringan baru yang juga bersistem digital yang diberi
nama Digital AMPS (D-AMPS) (disebut juga TDMA – Time Division Multiple Access).
Sistem digital lainnya yang muncul di Amerika adalah IS-95 atau cdma-One, yang
merupakan sistem digital yang berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple
Access) dan diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990-an. Untuk negara-
negara di benua Asia, pertama kali mereka mengadopsi sistem telepon wireless digital
dengan menerapkan teknologi jaringan GSM. Khusus di negara Jepang, berkembang
sistem Personal Digital Personal (PDC) yang mereka kembangkan sendiri dan hanya
berlaku di negeri itu. Jepang sendiri hingga saat ini telah mengembangkan sendiri sistem
digital selulernya hingga meninggalkan negara-negara di kawasan lainnya ditandai
dengan kemajuan layanan dan terus bertambahnya jumlah subscriber di jaringan mereka,
namun demikian sistem yang mereka kembangkan tetaplah sistem yang eksklusif dan
hanya berlaku di Jepang saja.
42
Diperkenalkannya sistem telepon wireless atau seluler digital memberikan
beberapa kelebihan, yaitu antara lain suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih,
efisiensi spektrum atau frekuensi yang menjadi meningkat, serta kemampuan optimasi
sistem yang ditunjukkan dengan kemampuan kompresi dan coding data digital. Handset
yang diperlukan untuk sistem ini juga menjadi sangat simpel, kecil, dan ringan, karena
digunakannya chip digital untuk SIM (subscriber identification module). Teknologi chip
digital juga memungkinkan penambahan fitur-fitur baru sebagai layanan tambahan,
seperti voice mail, call waiting, dan sort message service (SMS). SMS sendiri
merupakan fitur GSM yang paling poluler hingga saat ini. Hingga bulan September
2001, diketahui penggunaan SMS di dunia hingga 23 milyar kiriman pesan SMS per
bulan (www.gsmworld.com). SMS sendiri merupakan paket pesan singkat sebesar
maksimal 160 byte.
Hingga pertengahan tahun 2000 terhitung jumlah subscriber telepon wireless
(telepon seluler) digital 2G terbanyak yang masih dikuasai oleh jaringan GSM. Jumlah
subscriber GSM bertambah 10 juta tiap bulannya dan tersebar di Eropa, Asia, Australia
dan sebagian Amerika Utara. Pada tahun 2000 GSM mulai mengembangkan pasar dan
infrastruktur di Amerika Selatan (www.gsmworld.com).
Teknologi wireless generasi-3 (3G) hingga saat ini dikembangkan oleh suatu kelompok
yang diakui dan merupakan kumpulan para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten
dalam bidang teknologi wireless di dunia. Kesepakatan 3G tertuang dalam International
Mobile Telecommunications 2000 (IMT 2000) dan antara lain memutuskan bahwa
standar 3G akan bercabang menjadi 3 standar sistem yang akan diberlakukan di dunia,
yaitu Enhanced Datarates for GSM Evolution (EDGE), Wideband-CDMA (WCDMA),
43
dan CDMA2000. Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan
sebagai berikut:
a. menambah efisiensi dan kapasitas jaringan
b. menambah kemampuan jelajah (roaming)
c. untuk mencapai kecepatan transfer data yang lebih tinggi
d. peningkatan kualitas layanan (Quality of service – QOS)
e. mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)
2.8.1 Internet Bergerak
Internet bergerak atau Mobile Internet, adalah hasil konvergensi dari teknologi
fixed-internet dan teknologi telepon bergerak (mobile telephony). Perkembangan
teknologi internet bergerak berjalan seiring dengan kemajuan teknologi transfer data di
atas jaringan wireless.
Perusahaan infrastruktur seperti Ericsson, Nokia, Motorola, dan sebagainya.,
mau pun operator wireless terkemuka seperti Vodafone, Sonera, dan AT&T, telah
bersepakat dengan membentuk forum untuk mengantisipasi perkembangan teknologi 3G.
Mereka bersepakat untuk membuat standar untuk memproduksi teknologi dan layanan
yang mendukung perkembangan 3G. Produk-produk yang telah dihasilkan antara lain
WAP (WAP forum), Bluetooth (0), GPRS, dan kesepakatan standard 3G (3GPP).
Kondisi ini dapat memacu kehadiran pihak ketiga sebagai pengembang aplikasi internet
bergerak mau pun sebagai content developer.
Perkembangan mobile internet pada dasarnya tergantung dari tiga faktor utama,
yakni:
a. Ketersediaan aplikasi dan content
44
b. Ketersediaan perangkat pendukung dengan harga terjangkau
c. Kemudahan penggunaan dan kemampuan koneksi
Elemen penting yang akan menjadi kelebihan internet bergerak dibandingkan
dengan internet konvensional (fixed-internet) dan akan diterapkan pada aplikasi-
aplikasinya adalah:
a. Personalisasi (personalization)
Personalisasi dari aplikasi wireless dibangun agar aplikasi menjadi user-centric
dan location centric sebagai kebalikan dari technology-centric, yang berarti ketika
pengguna log-on ke internet maka preference pengguna akan teraktivasi. Dengan
preference tersebut aplikasi kemudian dapat dikustomisasi sesuai dengan kebutuhan dari
pengguna dan dapat disesuaikan pula dengan lokasi yang diketahui dimana pengguna
berada. Dengan aplikasi agent yang diinstall pada handset (handset yang open-platform)
maka agent akan dapat membantu mencarikan kebutuhan spesifik pengguna sesuai
dengan preference pengguna tersebut.
b. Selalu online (always online)
Kondisi selalu online adalah dampak dari penggunaan teknologi paket data
(seperti GPRS) yang menghilangkan prosedur dial-up untuk akses internet. Dengan
selalu online maka hubungan pengguna dengan server akan semakin dekat dan
sekiranya ada event menarik pengguna akan dapat seketika menerima notifikasi.
c. Mobilitas pengguna (mobility)
Pengguna akan dapat menikmati aplikasi akses internet bergerak yang mudah
digunakan namun sangat powerful, dalam arti dengan usaha sedikit memberi hasil yang
besar. Hal ini mendukung mobilitas pengguna ketika menggunakan perangkat mobile-
nya
45
2.8.2 Arsitektur Aplikasi Mobile
Sejak diperkenalkannya teknologi paket data di atas jaringan wireless (seperti
GPRS), memberikan banyak peluang baru kepada pengembang aplikasi mau pun
content developer untuk mengembangkan berbagai aplikasi layanan komunikasi
bergerak. Bagi para pengembang aplikasi, yang sangat dibutuhkan sekarang adalah
adanya kesepakatan mengenai arsitektur terbuka dan tersedianya Application
Programming Interfaces (API). 3G adalah teknologi yang dirumuskan berdasarkan
kesepakatan para ahli yang berkompeten di bidangnya. Organisasi International
Telecommunication Union (ITU) telah mengeluarkan rekomendasi sistem 3G yang
tertuang dalam International Mobile Telecommunications 2000 (IMT-2000).
Rekomendasi tersebut adalah:
a. Quality of service (QoS) yang dapat diperbandingkan dengan QoS dari jaringan
PSTN
b. Pengembangan tahap pertama mendukung kecepatan transfer data hingga 2
Mbps
c. Kemampuan membangun terminal yang mendukung berbagai sistem, mulai dari
sistem 2G hingga standar terbaru
d. Ketersediaan arsitektur yang terbuka yang memungkinkan pengembang aplikasi
dapat dengan mudah membangun aplikasi yang bervariasi dan bermanfaat
Dunia telah mendapat pelajaran dari masa lalu dengan diterapkannya arsitektur
pengembangan teknologi dan aplikasi yang bersifat tertutup dan tidak fleksibel serta
hanya memungkinkan kesempatan untuk pengembangan teknologi yang bersangkutan.
Dengan ditemukannya teknologi paket data, dunia industri telekomunikasi saat
ini semakin menyadari kebutuhan untuk menggerakkan para ahli dan pengembang
46
aplikasi untuk segera mengembangkan internet bergerak (mobile internet). Dari
pelajaran arsitektur lama yang bersifat tertutup, maka kunci dari langkah untuk
mengawali gerakan ini adalah kebutuhan terhadap arsitektur pengembangan yang
bersifat terbuka dan fleksibel dioperasikan di berbagai teknologi dan sistem jaringan
wireless, tanpa mengesampingkan aspek keamanan dan kehandalan transfer data. Untuk
hal itu memang dibutuhkan kerjasama dan kesepakatan antar berbagai penyedia jaringan.
Dengan arsitektur terbuka, diharapkan akan dapat dikembangkan aplikasi multiplatform,
yang dapat menjangkau pelanggan dari berbagai sistem jaringan wireless yang ada.
Gambar 2.4 Arsitektur yang bersifat horizontal dengan tiga layer
Arsitektur baru dikembangkan dengan sifat horisontal dan terdiri dari 3 layer utama,
yaitu:
a. Layer Aplikasi, yaitu layer dimana aplikasi dan layanan komunikasi bergerak
dikembangkan dan dapat diakses oleh semua jaringan wireless yang ada.
b. Layer Control, yaitu layer yang menangani aspek intelligent dari jaringan
wireless, seperti dial setting, tracking mobiles, billing information management,
dan sebagainya.
47
c. Layer Transport, yaitu layer yang menangani transfer data dimana proses yang
terjadi seperti routing, coding, dan switching menjamin transmisi data ke tujuan.
Dengan arsitektur tersebut maka akan muncul kesempatan baru bisnis bagi pihak
ketiga untuk bertindak sebagai Application Service Provider (ASP). ASP ini beroperasi
hanya di layer aplikasi dengan fungsi menyediakan aplikasi dan layanan komunikasi
bergerak tanpa harus memiliki dan mengoperasikan jaringan sendiri. Sebelumnya fungsi
application service provider dengan fungsi operator jaringan hanya bisa dijalankan oleh
perusahaan penyedia jaringan. Dengan semakin banyaknya pihak yang bermain dalam
bisnis ini, maka pelanggan di pihak lain akan semakin merasa diuntungkan karena akan
semakin banyak tersedia aplikasi dengan berbagai variasi dan harga yang kompetitif.
2.8.3 Arsitektur WAP (Wireless Aplication Protocol)
Wireless Application Protocol atau WAP telah menjadi standar internasional
untuk menampilkan internet bergerak pada perangkat seluler. WAP dihasilkan dari
kesepakatan para ahli dan vendor telekomunikasi terkemuka di dunia yang tergabung
dalam WAP forum (www.wapforum.com). WAP forum, yang terbentuk pada Juli 1997,
dipelopori oleh Ericsson, Motorola, Nokia, dan Phone.com.
WAP dirancang pertama kali sebagai protokol komunikasi bergerak yang tidak
bergantung pada perangkat dan sistem tertentu. WAP dirancang sebagai bagian dari
sistem 3G seperti halnya Bluetooth dan GPRS. WAP merupakan protokol komunikasi
bergerak yang terdiri dari beberapa layer dan dapat dijalankan pada sistem jaringan apa
pun yang digunakan.
WAP diciptakan sebagai protokol untuk komunikasi data jaringan wireless
dengan latar belakang 3 pertimbangan, yaitu:
48
a. Kondisi pasar penguna, yaitu karakter pasar yang berbeda dengan pelanggan
fixed-internet. Dalam internet bergerak pengguna tidak akan melakukan surfing,
dan penggunaannya akan lebih user-centric dan situation-centric di mana
informasi yang disediakan dapat lebih cepat dan tepat ke sasaran.
b. Jaringan, yaitu karakter kecepatan data jaringan wireless yang rendah dan delay
tinggi. Jaringan wireless juga memiliki masalah dalam jangkauan, dan untuk itu
dibutuhkan infrastruktur dengan biaya tinggi untuk jangkauan hingga daerah-
daerah di pedalaman.
c. Perangkat pendukung WAP, yaitu perangkat pendukung yang biasanya
berkarakter tampilan layar kecil, memori kapasitas kecil, dan kekuatan prosesor
yang rendah.
49
2.8.4 Komponen Arsitektur WAP
Berbeda dengan fixed-internet, internet bergerak menggunakan WAP memiliki
arsitektur yang berbeda dengan node tambahan WAP Gateway. WAP Gateway
berfungsi sebagai semacam penerjemah informasi dari content-server sebelum
diteruskan kepada pengguna dengan perangkat bergeraknya.
Gambar 2.5 Model arsitektur WAP dengan WAP gateway sebagai penerjemah content
server sebelum informasi diteruskan ke client.
Berikut ini keterangan komponen arsitektur WAP:
a. Mobile Client
Pada perangkat mobile pengguna (client) terdapat aplikasi micro browser yang
memiliki kesamaan fungsi seperti Internet Explorer atau Netscape Navigator seperti di
PC. Micro browser ini sering disebut sebagai user agent yang berfungsi untuk
memanggil obyek (informasi) dari server kemudian menampilkannya pada perangkat
mobile. User agent ini bisa berbeda-beda sesuai dengan rancangan dari vendor yang
menciptakan perangkat yang bersangkutan.
b. WAP Gateway
50
WAP Gateway berfungsi sebagai penerjemah informasi dari content server untuk
ditampilkan pada perangkat mobile client serta sebaliknya.
Gambar 2.6 WAP Gateway / Proxy
WAP Gateway juga dapat berfungsi sebagai proxy. Fungsi WAP Gateway/
Proxy antara lain dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Sebagai interface penghubung WAP protokol dengan protokol internet
b. Sebagai caches untuk header protokol yang memperkuat efisiensi transfer data
c. Caching content untuk file overload dari application server
d. Domain Name Server (DNS) dari client yang akan memetakan URL ke IP
address tujuan
e. Sebagai security gateway dimana dilakukan autentikasi client / pengguna sebagai
subscriber suatu layanan WAP
f. Sebagai billing support yang menjadi tempat informasi mengenai client yang
melakukan pembayaran melalui mobile-commerce.
g. Content Server (WAP Server)
51
Pada WAP Server terdapat fungsi untuk menyediakan file bertipe WML dan
WML Script. Di server ini juga dapat dijalankan program servlets yang akan menambah
kemampuan aplikasi sebagai dynamic WAP-content. Bahasa pemrograman yang dapat
dipakai seperti Java, JSP, ASP, Perl, CGI, dan sebagainya..
Mekanisme komunikasi data WAP dapat dijabarkan sebagai berikut: Client
merequest WAP melalui perangkat mobile-nya dengan mekanisme WSP GET-request.
WAP Gateway akan menerima request dalam WAP protokol dan mengirimkannya ke
application-server menggunakan standar protokol internet HTTP GET-request. Aplikasi
kemudian mengirim kembali informasi yang diminta (WML page) ke WAP Gateway
yang kemudian mengirimkannya ke perangkat mobile client menggunakan protokol
WAP.
2.8.5 Layer Protokol
Gambar 2.7 Layer Protokol WAP yang terdiri dari 5 layer
dengan 1 layer bearer service
52
Protokol WAP terdiri atas 5 layer. WAP telah dijadikan standar protokol
internasional untuk transfer data internet bergerak dan dapat dioperasikan di atas semua
sistem jaringan wireless. Kelima layer protokol WAP tersebut adalah:
a. Wireless Application Environment (WAE), yaitu layer aplikasi dimana aplikasi
WAP bekerja. Layer ini mendukung 3 aplikasi, yaitu Wireless Markup Language
(WML), WML-Script, dan Wireless Telephony Application (WTA).
b. Wireless Session Protocol (WSP), yaitu layer session yang mengkontrol
lalulintas aplikasi sebelum sampai ke layer WAE.
c. Wireless Transaction Protocol (WTP), yaitu layer transaksi dimana dilakukan
cek apakah data berhasil dikirim atau belum dan melakukan pengiriman kembali
sekiranya data tidak terkirim.
d. Wireless Transport Layer Security (WTLS), yaitu layer keamanan (security)
dimana dilakukan enkripsi data untuk pengiriman data sensitif yang tidak dapat
diketahui oleh umum.
e. Wireless Datagram Protocol (WDP), yaitu layer transport yang merupakan
interface protokol aplikasi dengan bearer service (jaringan wireless). Layer ini
melakukan kontrol transmisi data, apakah menggunakan mekanisme UDP yang
bersifat connectionless atau mobile IP yang bersifat connection-oriented.
Hadirnya GPRS dan teknologi generasi 2,5 merupakan lompatan penting dari
teknologi wireless, dan untuk melompat ke generasi 3 menjadi lebih mudah dengan
beberapa penyesuaian. Pada saat itu jaringan akan mencapai performansi sesuai dengan
tujuan 3G, yaitu dalam hal efisiensi jaringan, kecepatan transfer data yang meningkat,
dan QoS yang semakin baik. Dengan diperkenalkannya teknologi paket data di atas
jaringan wireless maka akan membuka peluang yang menjanjikan untuk para
53
pengembang aplikasi mengembangkan aplikasi yang mendukung kehadiran internet
bergerak.
Di era 3G WAP akan semakin berperan penting sebagai protokol standar untuk
mengoperasikan internet bergerak. Peranan WAP di masa sekarang dan di era 3G
dijabarkan dalam empat fungsi berikut ini:
a. Pembawa data internet ke perangkat komunikasi bergerak (mobile device), yaitu
peranan WAP yang sejak semula memang ditujukan untuk mendefinisikan
format isi data internet untuk ditampilkan perangkat komunikasi bergerak
b. Efisiensi. Sebagaimana teknologi paket data yang dipakai pengguna untuk
membawa data internet sehingga pengguna tidak akan dibebani biaya koneksi
telepon untuk akses internet bergerak, maka pengguna pun menginginkan
efisiensi dalam transfer data internet dengan kandungan data protokol yang
sesedikit mungkin daripada data internet itu sendiri. Dengan menggunakan
binary encoding dari WSP, WAP meningkatkan efisiensi transmisi data melalui
jaringan wireless.
c. Tahan terhadap interupsi, yaitu protokol yang tahan terhadap gangguan koneksi
yang pada umumnya disebabkan oleh kelemahan jangkauan jaringan atau masuk
ke area bayangan radio (seperti lantai bawah tanah dan lift). Fasilitas suspend
and resume pada WAP menjadikan WAP protokol yang kuat (robust) dan
mampu menahan session koneksi walau pun terjadi interupsi koneksi yang
panjang.
d. Integrasi telephony, yaitu protokol yang mampu mengintegrasikan bagian
pengolah data dan pengolah suara dari perangkat telepon seluler yang ada.
54
Dengan fasilitas Wireless Telephony Application, WAP akan menciptakan
sinergi pada kedua fitur dasar dari semua telepon seluler tersebut.
WAP sebagai protokol dalam bentuknya sekarang tentunya belum merupakan
protokol yang sempurna tanpa ada kekurangan. Namun WAP akan tetap memiliki masa
depan menjanjikan karena dukungan dari pihak-pihak yang sangat berkompeten dalam
bidang telekomunikasi di dunia yang tergabung dalam WAP-Forum.