bab 2 landasan teori 2 - library.binus.ac.id · 4.perubahan sosial ... hambatan ini terjadi karena...
TRANSCRIPT
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
2.1.1 Komunikasi
Komunikasi adalah hal yang selalu dilakukan oleh siapa saja, dimana saja dan
kapan saja. Weaver (1949) dalam buku Communication Theories : Perspectives,
Processes, and Contexts mendefinisikan komunikasi sebagai : “Communication is all
of the procedures by which one mind can affect another” (miller, 2005:4-5). Jika
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia maka Komunikasi adalah segala prosedur
dimana satu pemikiran dapat mempengaruhi yang lain.
Selain pendapat dari Weaver mengenai definisi dari komunikasi, Tubbs dan
Moss juga mendefinisikan “komunikasi sebagai proses penciptaan makna antara dua
orang (komunikator 1 dan komunikator 2) atau lebih” (Deddy Mulyana, 2007:65).
Begitu banyak definisi dari komunikasi yang berkembang hingga saat ini.
Setiap definisi memiliki makna sendiri-sendiri. Beberapa definisi memiliki
pengertian yang sejalan, tapi ada juga beberapa yang cukup berbeda pengertian.
Namun, dari semua pengertian yang ada dapat disimpulkan bahwa komunikasi
adalah sebuah proses pertukaran pesan atau informasi yang terjadi antara sender
dengan receiver baik secara langsung atau melalui media tertentu yang bertujuan
untuk mengubah perilaku, pemikiran, dan perbuatan.
Dalam pelaksanaan sebuah event tentu diperlukan komunikasi. Komunikasi
terjadi karena ingin menyampaikan informasi kepada pihak terkait mengenai event.
Melalui komunikasi maka dapat melakukan pertukaran pesan yang terkait dengan
pelaksanaan event.
8
2.1.1.1 Tujuan Komunikasi
Setiap manusia pasti akan selalu melakukan komunikasi semasa hidupnya
dimulai dari masih anak-anak hingga dewasa dan menjadi tua. Hal ini karena
komunikasi adalah cara yang digunakan untuk dapat berinteraksi dengan sesama.
Komunikasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang harus dipenuhi.
Komunikasi itu dilakukan tentunya karena memiliki tujuan tertentu. Hermawan
menerangkan terdapat empat tujuan dari komunikasi, yaitu :
1. Untuk menemukan
Tujuan utama dari komunikasi adalah untuk menemukan, menemukan disini
mencakup begitu banyak hal. Melalui komunikasi kita dapat menemukan
pengertian dan pemahaman mengenai siapa diri kita. Hal ini dapat terjadi
dengan berbagai macam cara saat kita berkomunikasi. Kita juga dapat
menemukan mengenai bagaimana sikap, perasaan, dan perilaku orang lain
disekitar kita. Melalui adanya komunikasi kita juga dapat menemukan berbagai
hal baru di dunia luar.
2. Untuk berhubungan
Tujuan selanjutnya dari melakukan komunikasi adalah untuk berhubungan.
Dengan melakukan komunikasi kepada orang-orang disekitar kita, maka kita
dapat membangun sebuah hubungan dengan mereka. Sebagai makhluk sosial
yang tidak dapat hidup sendiri, manusia harus selalu berhubungan dengan
orang lain. Komunikasi adalah alat untuk melakukan hubungan tersebut.
3. Untuk meyakinkan
Komunikasi juga memiliki tujuan untuk meyakinkan. Kita seringkali
melakukan komunikasi dengan teman dan mencoba menyakinkan mereka.
Misalnya meyakinkan mereka untuk pergi nonton bersama, atau hal lainnya.
9
Komunikasi juga digunakan oleh beberapa perusahaan untuk melakukan
kampanye iklan. Mereka bertujuan untuk dapat meyakinkan masyarakat untuk
membeli produk atau jasa mereka. Komunikasi dianggap sebagai cara paling
ampuh untuk dapat mengubah perilaku, pandangan, dan pemikiran manusia.
4. Untuk bermain
Tujuan lain dari komunikasi adalah untuk bermain, bermain disini maksudnya
adalah untuk hiburan. Kita seringkali melakukan komunikasi untuk maksud
hiburan. Misalnya bergosip dengan teman, menceritakan lelucon, atau
menonton film yang dapat menghibur diri kita. Jadi komunikasi juga memiliki
tujuan untuk membawa hiburan bagi manusia (Hermawan, 2012:10-12).
Komunikasi memiliki tujuan yang jauh lebih banyak dari yang telah dijabarkan
oleh Hermawan. Seorang tokoh bernama effendy menjabarkan bahwa komunikasi
selain memiliki tujuan juga memiliki fungsi. Menurut Effendy (1999) fungsi dari
komunikasi adalah : 1.menyampaikan pesan (to inform), 2.mendidik (to educate),
3.menghibur (to entertain), 4.mempengaruhi (to influence).
Tujuan dari komunikasi yaitu: 1.perubahan sikap (attitude change),
2.perubahan pendapat (opinion change), 3.perubahan perilaku (behavior change),
4.perubahan sosial (social change) (Puspokusumo, 2011:204).
Komunikasi dilakukan dengan beberapa tujuan yang ingin diraih. Tujuan
tersebut jauh lebih luas dari apa yang dikemukakan oleh para ahli. Komunikasi dapat
terjadi dengan tujuan hanya untuk menyapa seseorang atau sekedar berbincang biasa.
Pada pelaksanaan event, komunikasi yang dilakukan juga memiliki tujuan. Tujuan
utama yang ingin diraih seperti untuk menyampaikan pesan dan mempengaruhi.
10
2.1.1.2 Hambatan Komunikasi
Dalam prosesnya sendiri, seringkali terjadi hambatan-hambatan yang dihadapi
saat proses komunikasi berlangsung. Hambatan tersebut dapat berasal dari berbagai
macam sumber. Seorang pakar manajemen Amerika Serikat yang bernama R.
Kreitner menerangkan empat macam hambatan dalam komunikasi yang ditulis dalam
bukunya dengan judul Management :
1. Hambatan dalam proses penyampaian
Hambatan dalam proses penyampaian pesan dapat berasal dari sender maupun
receiver. Dari sisi sender, bisa saja terjadi hambatan karena sender memiliki
kesulitan dalam menyampaikan pesan. Kesulitan itu karena sender tidak
menguasai materi, tidak memiliki kemampuan dalam menyampaikan pesan,
kurang latihan dalam berbicara dan lainnya. Dari sisi receiver, hambatan terjadi
karena receiver tidak mampu untuk menangkap pesan dalam komunikasi.
Hambatan dapat berupa keterbatasan dalam berbahasa, tingkat pendidikan yang
rendah, dan lainnya. Selain itu hambatan juga dapat berasal dari media yang
digunakan.
2. Hambatan secara fisik
Hambatan secara fisik dapat terjadi karena adanya keterbatasan secara fisik
baik dari sender maupun receiver. Dari sisi sender bisa saja ia mengalami cacat
pada suara sehingga tidak dapat berbicara dengan baik. Pada receiver bisa saja
ada keterbatasan dalam pendengaran. Selain itu juga bisa pada alat-alat yang
digunakan misalnya gangguan pada sound system. Hambatan juga bisa karena
situasi sekitar yang tidak mendukung.
11
3. Hambatan semantik
Hambatan semantik terjadi karena adanya perbedaan pemahaman dan persepsi
antara sender dengan receiver mengenai bahasa atau lambang. Perbedaan
pemahaman ini menyebabkan sender dan receiver salah menangkap pesan
yang disampaikan. Keduanya berpendapat yang berbeda dalam mengartikan
pesan.
4. Hambatan psiko-sosial
Hambatan ini berasal dari latarbelakang yang berbeda antara sender dengan
receiver. Latarbelakang ini berupa perbedaan kebudayaan, adat istiadat,
kebiasaan, persepsi, dan nilai-nilai yang dianut. Perbedaan ini menyebabkan
baik pihak sender maupun receiver jadi salah dalam mengartikan pesan
(Ruslan, 2012:8-10).
Selain hambatan yang dikemukakan oleh R. Kreitner, seorang tokoh bernama
effendy (2008:11-16) juga menjabarkan beberapa hambatan dalam komunikasi :
1. Hambatan Sosio-Antro, Psikologis
Hambatan ini berasal dari perbedaan antara sender dengan receiver. Perbedaan
tersebut mencakup perbedaan status sosial, tingkat pendidikan, agama, gaya
hidup, norma yang dianut, dan lainnya. Perbedaan ini menyebabkan tingkat
atau gaya komunikasi yang diterapkan juga menjadi berbeda. Perbedaan ini
yang menjadi hambatan dalam komunikasi.
2. Hambatan Semantis
Hambatan ini terjadi karena adanya pemilihan kata yang salah atau kurang
tepat dalam penulisan atau saat berbicara. Kata yang salah ini menyebabkan
arti pesan yang disampaikan jadi berbeda. Hal ini menyebabkan adanya
kesalahpahaman dalam komunikasi.
12
3. Hambatan Mekanis
Hambatan mekanis biasa terjadi karena adanya gangguan pada saluran atau
media yang digunakan dalam berkomunikasi. Terjadinya gangguan
menyebabkan proses komunikasi terganggu dan pemberian makna yang salah
dalam pesan.
4. Hambatan Ekologis
Hambatan ekologis terjadi karena situasi fisik lingkungan sekitar yang kurang
memadai. Hambatan ini terjadi karena lingkungan sekitar mengganggu
terjadinya proses komunikasi. Contoh dari hambatan ini adalah komunikasi di
jalan raya yang bising.
Komunikasi adalah kegiatan yang selalu dilakukan, termasuk dalam mengikuti
sebuah pameran. Dalam proses komunikasi tersebut akan selalu terjadi hambatan.
Begitu pula saat komunikasi yang terjadi dalam pameran, akan selalu ada hambatan
yang tidak diduga. Sender maupun receiver harus selalu sigap dalam menghadapi
hambatan yang mungkin terjadi.
2.1.2 Public Relations
2.1.2.1 Definisi Public Relations
Definisi public relations menurut Wilcox & Cameron adalah “Public Relations
is the management function which evaluates public attitudes, identifies the policies
and procedures of an individual or an organization with the public understanding
and patience” (Wilcox & Cameron, 2012:7).
Dari definisi ini public relations dapat diartikan sebagai fungsi manajemen
yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur dari
individu atau organisasi dengan pemahaman publik dan penuh kesabaran.
13
Sedangkan Dan Lattimore dan kawan-kawan menjabarkan public relations
sebagai berikut,
“Public Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi, membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan organisasi. Para praktisi public relations berkomunikasi dengan semua masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta pemahaman di antara konstituen organisasi dan masyarakat” (Lattimore dkk, 2010:4).
Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa
definisi public relations adalah sebuah fungsi pada manajemen perusahaan yang
membangun hubungan dengan publik baik eksternal maupun internal guna
menciptakan saling pengertian diantara setiap pihak, serta memiliki pengaruh
terhadap setiap prosedur dan kebijakan yang terkait dengan organisasi dengan cara
memberikan saran kepada pimpinan. Public Relations dalam sebuah pameran
berfungsi untuk membangun hubungan antara perusahaan sebagai exhibitor dengan
pengunjung. Selain dengan pengunjung, public relations juga dapat membangun
hubungan dengan perusahaan lain yang menjadi exhibitor. Public relation dalam
pameran menjadi sebuah fungsi manajemen yang bertugas untuk menyebarkan
informasi mengenai pameran kepada publik.
2.1.2.2 Ruang Lingkup Public Relations
Menurut Cutlip dan rekan terdapat enam bidang yang menjadi ruang lingkup
pekerjaan public relations, yaitu:
1. Publisitas
Publisitas berasal dari bahasa inggris yaitu publicity, dimana kata publicity
memiliki arti sebagai berikut :
14
“publicity is the information from an outside source that is used by the media because the information has news value. It is an uncontrolled method of placing messages in the media because the source does not pay the media for placement (Morrison, 2010:14)”
Jika diartikan dalam bahasa indonesia maka akan menjadi seperti berikut ini
publisitas adalah informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media
massa karena informasi itu memiliki nilai berita. Publisitas merupakan metode yang
tidak dapat dikontrol oleh public relations dalam hal penempatan pesan di media
massa karena sumber tidak membayar media untuk memuat berita bersangkutan.
Publisitas adalah salah satu ruang lingkup yang cukup penting untuk dilakukan.
Melalui publisitas seorang public relations dapat menempatkan berita mengenai
perusahaan secara gratis di media massa. Dikarenakan sifatnya yang gratis, maka
tidak semua berita yang dikirim oleh public relations dapat diterbitkan media.
Biasanya, media hanya akan mencetak berita yang memiliki nilai.
Public relations memiliki beberapa bentuk cara untuk memberikan berita
kepada media. Cara tersebut seperti mengirim press release, press conference, atau
acara khusus misalnya jamuan makan. Dalam melakukan publisitas, public relations
tidak boleh sembarangan. Hal ini karena jika berita sudah di tangan media, maka
public relations tidak lagi memiliki kontrol atas berita tersebut. Public relations
harus memastikan berita yang diberikan kepada media tidak akan merugikan
perusahaan.
Selain publisitas, kegiatan lain yang masih terkait adalah press agentry.
Kegiatan ini hampir sama dengan publisitas, karena sama-sama berusaha
menempatkan berita di media. Perbedaanya adalah berita dalam publisitas
berdampak positif bagi perusahaan, namun press agentry tidak mempedulikan
dampak positif atau negatif. Berita yang dimuat pada press agentry bisa saja
15
merupakan berita miring mengenai perusahaan. Hal ini dilakukan sebab tujuan press
agentry adalah untuk menarik perhatian publik.
2. Pemasaran
Pemasaran dalam ruang lingkup public relations tidak berarti kegiatan public
relations adalah melakukan penjualan. Pada proses pemasaran, public relations
memberikan kontribusinya dengan membuat beberapa publisitas. Publisitas yang
merupakan tugas public relations ini dilakukan untuk proses pemasaran. Oleh sebab
itu pemasaran dianggap sebagai salah satu ruang lingkup public relations. Selain itu,
dalam public relations ada juga konsep yang dikenal dengan marketing relations dan
customer relations. Marketing relations berarti adalah usaha public relations untuk
menarik minat konsumen atas produk dan jasa. Dimana hal ini akan berujung pada
pembelian atas produk dan jasa. Salah satu kegiatan ini adalah kegiatan yang
dilakukan oleh public relations dalam rangka membantu pemasaran. Customer
relations merupakan upaya untuk mempertahankan pelanggan dan juga pelanggan
yang telah loyal. Dari kedua hal ini yang menjadikan pemasaran sebagai salah satu
ruang lingkup dari public relations.
3. Public Affairs
Public affairs dapat didefinisikan sebagai : “a specialized part of public
relations that builds and maintains governmental and local community relations in
order to influence public policy.” Dalam bahasa indonesia dapat diartikan sebagai
berikut : bidang khusus public relations yang membangun dan mempertahankan
hubungan dengan pemerintah dan komunitas lokal agar dapat mempengaruhi
kebijakan publik.
Public affairs merupakan kegiatan public relations untuk membangun
hubungan dengan pemerintah dan masyarakat. Tujuan membangun hubungan ini
16
adalah agar public relations dapat ikut serta saat pemerintah menetapkan kebijakan.
Saat pemerintah menetapkan kebijakan, maka bisa saja berdampak positif atau
negatif. Untuk mencegah kebijakan yang berdampak negatif bagi perusahaan maka
public relations membangun hubungan dengan pemerintah. Melalui hubungan baik
dengan pemerintah, maka public relations dapat ikut mempengaruhi kebijakan
tersebut.
Hubungan dengan masyarakat juga penting untuk dikembangkan. Dengan
memiliki hubungan baik, maka masyarakat akan selalu mendukung kegiatan
perusahaan. Perusahaan dapat membuat sebuah program khusus bagi masyarakat
sekitar untuk menarik perhatian dan dukungan mereka. Misalnya dengan cara
membangun sarana kesehatan dan pendidikan.
4. Manajemen Isu
Manajemen isu adalah ruang lingkup dari public relations yang bertugas untuk
menangani isu yang menimpa perusahaan. Dalam menjalankan perusahaan, tentu
terkadang ada isu yang menerpa perusahaan. Public relations berperan untuk
memberikan tanggapan kepada publik internal dan eksternal mengenai isu yang
terjadi. Dalam menghadapi isu, public relations harus sangat berhati-hati. Hal ini
dilakukan agar isu tidak berkembang menjadi semakin buruk. Dalam sebuah
perusahaan, biasanya public relations akan selalu melakukan riset. Riset ini
berfungsi agar public relations dapat mendeteksi lebih awal mengenai isu yang
mungkin terjadi. Saat isu sudah dapat diketahui maka dapat dilakukan langkah awal
untuk mencegah isu tersebut.
5. Lobi
Merupakan ruang lingkup public relations yang mencoba untuk memiliki
hubungan dengan pihak-pihak terkait untuk mencapai tujuan. Pihak tersebut seperti
17
pemerintah, klien, supplier, dan lainnya. Dengan melakukan lobi, maka public
relations dapat mempengaruhi pihak-pihak tersebut terkait dengan kebijakan,
perjanjian, dan lainnya. Kegiatan lobi dapat dilakukan dengan menjamu makan, atau
mengadakan perjalanan bersama.
6. Hubungan Investor
Salah satu ruang lingkup public relations adalah membangun hubungan dengan
para pihak terkait. Pihak terkait itu antara lain seperti supplier, klien, karyawan,
investor, dan lainnya. Membangun hubungan baik dengan para investor adalah salah
satu tugas penting yang harus dilakukan. Alasannya, karena investor adalah pihak
yang membantu dalam menopang keuangan perusahaan. Dengan keuangan yang
memadai maka tentu akan semakin memperlancar jalannya usaha. Public relations
harus selalu memperhatikan kebutuhan dari investor dan memberikan informasi
terbaru mengenai perusahaan kepada mereka (Morrison, 2010:14-31).
Ruang lingkup dalam public relations membantu divisi PR untuk melakukan
tugasnya. Dalam menjalankan tugasnya seorang public relations tentu akan kesulitan
untuk bisa menjalankan setiap tugasnya tersebut. Pada sebuah perusahaan biasanya
satu ruang lingkup dari public relations dikelola oleh beberapa praktisi PR. Dalam
ikut serta pada event, public relations juga berperan untuk melaksanakan salah satu
ruang lingkupnya. Pelaksanaan ruang lingkup tersebut akan membantu dalam
kelancaran event.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)
Komunikasi pemasaran terpadu atau IMC (Integrated Marketing
Communication) merupakan sebuah metode yang menggabungkan disiplin ilmu
18
komunikasi dengan disiplin ilmu pemasaran. IMC sendiri memiliki definisi sebagai
berikut: “IMC is a process for planning, executing, and monitoring the brand
message that create customer relationships,” definisi ini dikemukakan oleh seorang
tokoh bernama Duncan yang jika diterjemahkan berarti “IMC merupakan sebuah
proses untuk merencanakan, melaksanakan, dan memantau pesan merek yang
menciptakan hubungan dengan konsumen” (Wenats dkk, 2012:9).
The Northwestern University’s Medill School of Journalism mendefinisikan
IMC sebagai :
“proses mengelola semua sumber-sumber informasi menyangkut produk atau pelayanan di mana seorang pelanggan yang memiliki proses didorong sedemikian rupa agar perilakunya tergerak untuk mewujudkan penjualan dan membentuk loyalitas konsumen” (Hermawan, 2012:52).
Komunikasi pemasaran terpadu (IMC) saat kini telah menjadi salah satu
strategi penting bagi perusahaan. Komunikasi pemasaran terpadu juga dianggap
sebagai salah satu cara efektif. Alasannya karena dalam komunikasi pemasaran
setiap elemen dapat saling berkoordinasi dan menciptakan satu makna yang terlintas
dalam pikiran konsumen. Contohnya, saat perusahaan melakukan komunikasi
pemasaran iklan di televisi dan sekaligus melakukan direct marketing. Maka
konsumen akan lebih mengingat produk dan jasa dari perusahaan tersebut. Begitu
pula dalam mengikuti sebuah event. Komunikasi pemasaran perlu dilakukan oleh
perusahaan yang mengikuti sebuah pameran. Tujuan dari pelaksanaan komunikasi
pemasaran adalah untuk mempublikasikan kepada masyarakat mengenai event.
2.2.1.1 Elemen Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)
Komunikasi pemasaran terpadu (IMC) adalah sebuah strategi yang
menggabungkan berbagai macam elemen dari promotion mix yaitu advertising, sales
promotion, publicity, direct marketing, dan personal selling (Wenats dkk, 2012:5).
19
Dimana dalam konsep IMC setiap elemen itu saling berkoordinasi dan dilakukan
secara bersamaan. Tujuannya untuk dapat mengkomunikasikan mengenai perusahaan
itu sendiri serta produk, jasa dan ide yang ditawarkan. Selain kelima elemen tersebut
konsep IMC juga menambahkan elemen media interaktif atau yang dikenal sebagai
interactive/internet marketing.
1. Advertising (Periklanan)
Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran dimana perusahaan
mengeluarkan sejumlah uang untuk dibayarkan kepada media. Pembayaran ini
dilakukan supaya pesan perusahaan ditempatkan di media dan kemudian
disebarkan kepada audiens. Pesan yang disampaikan dalam iklan dapat
mengenai produk dan jasa perusahaan. Melalui penempatan iklan, maka
perusahaan berharap pesannya dapat diketahui oleh masyarakat luas.
Periklanan adalah salah satu cara yang cukup efektif karena iklan memiliki
jangkauan yang luas. Perusahaan dapat menyebarkan informasi secara serentak
kepada setiap individu dalam masyarakat pada waktu yang bersamaan. Namun
disisi lain iklan juga memiliki kekurangan. Perusahaan perlu mengeluarkan
sejumlah uang untuk dapat memasang iklan di media. Iklan sifatnya instan
yang berarti cepat berlalu sehingga perlu terus menerus dilakukan oleh
perusahaan. Media yang dapat digunakan dalam iklan beraneka ragam
jenisnya, mulai dari televisi, radio, koran, majalah, internet, dan iklan luar
ruang (outdoor). Selain media-media tersebut, iklan juga dapat dilakukan
dengan menyebarkan selebaran berupa flyer, brosur, atau menggunakan media
cetak lainnya. Dimana penyebaran selebaran ini dapat dilakukan di mana saja.
20
2. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Adalah salah satu komunikasi pemasaran yang memberikan nilai tambah bagi
tenaga penjualan. Tujuannya agar mereka termotivasi untuk melakukan
penjualan kepada para konsumen. Nilai tambah ini dengan memberikan
insentif kepada para distributor dan pengecer. Selain itu juga dengan cara
menyewa dan menggunakan jasa seseorang untuk menjadi tenaga penjualan.
Tenaga penjualan ini lebih dikenal dengan istilah sales promotion girl (SPG)
atau sales promotion boy (SPB). Sales promotion girl (SPG) atau sales
promotion boy (SPB) ini biasa ditempatkan pada lokasi-lokasi tertentu yang
dianggap memiliki calon customer potensial. Bisa juga ditempatkan dalam
sebuah event tertentu, misalnya SPG dan SPB dalam event PRJ. Kegiatan sales
promotion ini bertujuan untuk merangsang terjadinya proses pembelian secara
cepat dan langsung.
3. Publicity (Publisitas atau public relations)
Publisitas dalam komunikasi pemasaran hampir sama dengan iklan. Publisitas
adalah usaha perusahaan untuk menempatkan pesan perusahaan dalam media.
Pesan tersebut berupa produk dan jasa atau berita lain yang terkait dengan
perusahaan. Perbedaan dari publisitas dengan iklan adalah pada pembayaran
yang dilakukan. Dalam iklan, perusahaan perlu mengeluarkan sejumlah uang
untuk dibayarkan kepada media. Akan tetapi, dalam publisitas perusahaan
tidak perlu membayar media. Pada publisitas media akan menerbitkan secara
gratis pesan perusahaan. Media biasanya akan menerbitkan pesan perusahaan
yang dianggap memiliki nilai berita. Pesan tersebut tidak boleh mengandung
unsur komersil, melainkan harus berisi sesuatu yang berguna bagi masyarakat.
Oleh karena sifatnya gratis, maka publisitas tidak dapat dikendalikan oleh
21
perusahaan. Artinya jika berita kita telah masuk ke tangan media maka
perusahaan tidak lagi memiliki wewenang untuk mengendalikan isi informasi
yang terdapat dalam publisitas.
4. Direct Marketing (Pemasaran Langsung)
Direct marketing atau pemasaran langsung adalah salah satu upaya pemasaran
yang dilakukan secara langsung. Artinya perusahaan melakukan pemasaran
secara langsung kepada konsumennya. Pemasaran langsung ini dapat dilakukan
dengan mengirimkan surat atau mengirim email kepada konsumen, selain itu
dapat juga dilakukan dengan media telepon. Mungkin sebagian dari kita sering
menerima email atau surat yang isinya berupa penawaran atas produk atau jasa.
Mungkin kita juga pernah menerima telepon dari sebuah perusahaan yang
terkait dengan penawaran (Misalnya telepon dari bank yang menawarkan jasa
kartu kredit). Bentuk-bentuk seperti ini yang disebut dengan direct marketing.
5. Personal Selling (Penjualan Personal)
Personal selling merupakan komunikasi pemasaran dengan cara melakukan
komunikasi secara langsung antara penjual dengan konsumen. Dalam personal
selling penjual biasa melakukan pendekatan secara pribadi kepada para
konsumen sehingga penjual dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli
produk, jasa, dan ide yang ditawarkan. Personal selling dapat dilakukan dengan
menggunakan jasa salesman yang bertugas untuk melakukan penawaran
dengan mendatangi langsung ke rumah-rumah atau ke toko-toko.
6. Interactive/ Internet Marketing (Media Interaktif)
Merupakan salah satu cara untuk melakukan pemasaran dengan menggunakan
media internet. Perkembangan teknologi saat kini memungkinkan perusahaan
untuk dapat memanfaatkannya dalam hal melakukan pemasaran. Sebuah
22
perusahaan dapat memasang iklan atau berita di internet, atau bisa juga
membuat website khusus perusahaan yang dapat berisi informasi mengenai
profil perusahaan, produk dan jasa, serta informasi lain yang terkait dengan
perusahaan. Internet marketing ini sangat efektif dan efisien karena dapat
dijangkau oleh siapa saja dan diakses kapan saja, sehingga kapanpun orang
ingin mengetahui informasi perusahaan maka langsung dapat menemukannya.
Dengan adanya internet marketing juga memungkinkan untuk dapat melakukan
komunikasi secara timbal balik dengan konsumen (Wenats dkk, 2012:5-7).
Selain dari elemen yang telah disebutkan, masih banyak cara lain yang dapat
dilakukan dalam proses IMC. Elemen lainnya seperti mouth of mouth yakni
penyebaran informasi dari mulut ke mulut. Dalam pelaksanaan event pameran,
elemen IMC dapat membantu untuk memberikan informasi kepada publik. Selain
memberikan informasi, elemen dari IMC dapat menjadi salah satu strategi
komunikasi yang dilakukan dalam sebuah event.
2.2.1.2 Proses Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)
Pada dasarnya proses komunikasi pemasaran terpadu (IMC) hampir sama
dengan proses komunikasi secara umum. Oleh sebab itu membahas mengenai proses
komunikasi pemasaran terpadu, maka sama saja dengan membahas proses
komunikasi pada umumnya. Dalam buku Integrated Marketing Communication :
Komunikasi Pemasaran di Indonesia yang dikarang oleh Wenats dan kawan-kawan
menyatakan bahwa teori Shannon dan Weaver merupakan salah satu yang paling
populer dan terpenting. Teori ini yang kemudian menjadi landasan pengembangan
lebih lanjut dari teori komunikasi lainnya. Untuk alasan itu maka proses komunikasi
Shannon dan Weaver dianggap mampu menggambarkan proses IMC. Berdasarkan
23
namanya maka dapat diketahui bahwa pencetus dari teori ini adalah kedua tokoh
bernama Claude Shannon dan Warren Weaver. Mereka menyatakan proses
komunikasi seperti pada gambar di bawah ini.
gambar 2.1 proses komunikasi pemasaran terpadu (IMC)
sumber : Integrated Marketing Communication : Komunikasi Pemasaran di Indonesia
Berikut merupakan penjelasan dari konsep kunci yang terdapat pada gambar
proses komunikasi pemasaran terpadu (IMC) :
1. Information Source
Information source adalah orang atau pihak yang merancang, membuat, dan
mengirimkan pesan yang berisi komunikasi pemasaran kepada setiap
masyarakat. Information source ini yang memiliki wewenang untuk
memutuskan pesan mana yang akan disampaikan. Dalam konteks IMC,
information source dapat dianggap sebagai perusahaan atau orang-orang
komunikasi dalam perusahaan tersebut.
2. Transmitter
Pihak yang mengubah pesan dari bentuk asalnya menjadi signal yang dapat
diteruskan kepada khalayak. Dalam komunikasi pemasaran yang menjadi
transmitter adalah perusahaan yang memproduksi produk komunikasi
pemasaran. Transmitter ini bertugas untuk mengubah pesan komunikasi
pemasaran menjadi produk komunikasi yang dapat disampaikan kepada
konsumen. Misalnya agensi iklan yang mengubah pesan menjadi iklan.
24
3. Signal/ Received Signal
Signal merupakan pesan yang telah berhasil disandi sehingga pesan tersebut
dapat terus dikirimkan kepada receiver melalui saluran komunikasi. Dalam
konteks IMC, yang menjadi signal adalah segala bentuk materi promosi seperti
iklan, event, dan hal lainnya. Materi ini telah berhasil disandi dengan baik dan
siap untuk diteruskan kepada masyarakat.
4. Channel
Channel merupakan sebuah saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dari sender ke receiver. Saluran ini bermacam-macam bentuknya mulai
dari bentuk cetak, elektronik, hingga internet. Dalam konteks IMC yang
menjadi channel adalah media yang digunakan oleh perusahaan untuk dapat
menyampaikan pesan. Misalnya jika komunikasi pemasaran terpadu
menggunakan materi promosi berupa iklan, maka media (channel) yang dapat
digunakan berupa televisi, radio, koran, majalan, billboard, dan beberapa media
lainnya.
5. Receiver
Merupakan segala alat yang digunakan oleh penerima pesan dalam rangka
menangkap signal yang dikirimkan oleh sender (information source). Dalam
konteks IMC, receiver dapat berupa televisi, radio, email, dan segala jenis
peralatan lainnya.
6. Noise
Merupakan gangguan yang dapat menyebabkan pesan menjadi terganggu.
Noise dapat berupa gangguan cuaca sehingga satelit tidak berfungsi dengan
baik dalam menyiarkan iklan di televisi, atau gangguan lainnya. Dalam konteks
IMC sendiri, noise dapat berupa pesan lain yang dikirimkan oleh kompetitor
25
sehingga mengganggu fokus audiens dalam menerima pesan yang kita
kirimkan. Dengan adanya noise akan dapat mengganggu efektivitas dari
komunikasi itu sendiri. Menurut Shannon dan Weaver, noise adalah hal yang
harus dihindari atau diselesaikan melalui strategi yang dikembangkan oleh
setiap divisi komunikasi dalam perusahaan.
7. Destination
Merupakan pihak yang menerima pesan atau informasi yang dikirimkan oleh
information source. Destination dapat dianggap sebagai audiens pada proses
komunikasi. Dalam konteks IMC, destination adalah konsumen yang
merupakan tujuan dari komunikasi pemasaran (Wenats dkk, 2012:54-56).
2.2.2 Event
Kennedy mendefinisikan event dalam arti luas dan arti sempit. Dalam artian
sempit event diartikan sebagai pameran, pertunjukan, atau festival, dengan syarat ada
penyelenggara, peserta, dan pengunjung. Sedangkan dalam arti yang lebih luas,
kennedy mengartikan event sebagai suatu kurun waktu kegiatan yang dilakukan oleh
sebuah organisasi dengan mendatangkan orang-orang ke suatu tempat agar mereka
memperoleh informasi atau pengalaman penting serta tujuan lain yang diharapkan
oleh penyelenggara (Kennedy, 2009:3).
Dalam International Journal of Event Management Research (2005) event
memiliki definisi sebagai berikut : “celebration or display of some theme to which
the public is invited for a limited time only, annually or less frequently” (Getz
1997:28). Jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia berarti : perayaan atau
memamerkan beberapa tema yang mana publik diajak untuk beberapa waktu yang
terbatas, setiap tahun atau sering.
26
Abdullah (2009:47) mengkategorikan event kedalam tiga jenis, yaitu :
1. Megaevent, merupakan event besar yang diikuti oleh pengunjung internasional
dan regional, setidaknya kurang lebih lima negara. Dalam megaevent total
jumlah pengunjung minimal sebanyak satu juta orang, dan dibutuhkan investasi
yang besar untuk menyelenggarakan event ini.
2. Mediumevent, merupakan event menengah yang total pengunjungnya kurang
lebih sekitar seratus ribu sampai satu juta orang, dimana dampak yang
dihasilkan dari event ini hanya untuk skala nasional.
3. Minievent, event yang sifatnya lokal dan hanya diikuti oleh kurang dari seratus
ribu orang (Abdullah, 2009:47).
2.2.3 Event Pameran
Pameran secara umum seringkali didefinisikan sebagai “ events at which
products and services are displayed” yang jika diterjemahkan dalam bahasa
Indonesia berarti “kegiatan yang mana produk dan jasa ditampilkan” (Abdullah,
2009:45).
Seorang tokoh bernama Davidson (1994) mendefinisikan pameran sebagai
presentasi produk atau layanan untuk mengundang audiens melakukan pembelian
atau memberikan informasi kepada pengunjung (Abdullah, 2009:45).
Menurut Lidia Evelina pameran merupakan :
“Pada umumnya, pameran dagang atau pameran-pameran terbuka untuk
umum merupakan suatu media iklan, karena tujuan pameran adalah
memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat agar mereka tertarik,
kemudian membelinya” (Evelina, 2009:2).
27
Pameran itu sendiri sebenarnya merupakan salah satu jenis event yang
bertujuan untuk membantu pamasaran. Menurut Munshi (1995) terdapat enam
bentuk pameran yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan
pemasaran, yaitu :
1. Trade Exhibition
Merupakan pameran dagang, dimana pameran ini diselenggarakan untuk dapat
melakukan kegiatan bisnis dan negosiasi, sifat dari pameran ini ada B2B
(business to business). Yang menjadi ciri khas dari pameran ini adalah
pengunjung hanya dibatasi pada pihak pebisnis terkait pameran yang memiliki
tiket atau undangan saja. Trade exhibition ini dapat diikuti oleh perusahaan
asing, terutama bagi mereka yang ingin mengembangkan sayap pemasaran.
Bagi peserta pameran yang mengikuti trade exhibition maka harus mampu
mengkomunikasikan pesan perusahaan dengan baik, sebab akan ada banyak
kompetitor besar yang tentunya juga mengikuti pameran ini.
2. Public Exhibition
Merupakan pameran yang dibuka untuk masyarakat umum. Dalam pameran ini
setiap perusahaan yang menjadi peserta pameran berlomba-lomba untuk dapat
menarik perhatian publik yang datang, tujuannya adalah agar mereka mau
melakukan pembelian atas produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
peserta pameran. Dan para pengunjung pameran ini juga merupakan pihak-
pihak yang memiliki niat untuk melakukan pembelian atas produk atau jasa
yang dipamerkan. Public exhibition ini bersifat B2C (business to consumer)
yang artinya berhubungan dengan konsumen secara langsung. Pameran ini
dapat dikunjungi oleh siapa saja dan tidak memperdulikan latar belakang dari
pengunjung.
28
3. Overseas Exhibition
Pameran ini hampir sama dengan trade exhibition, yang membedakan adalah
pada pengunjung. Pada overseas exhibition, pengunjung rata-rata berasal dari
luar negeri, begitu pula dengan peserta pamerannya sendiri. Jadi dapat
disimpulkan bahwa overseas exhibition merupakan trade exhibition versi
internasional, yang sering juga dikenal dengan istilah world exposition.
4. Outdoor Exhibition
Merupakan jenis pameran yang diselenggarakan diluar ruangan, alasannya
karena pameran ini tidak tertampung dalam ruangan indoor atau karena produk
yang dipamerkan membutuhkan ruang yang besar. Pameran jenis ini bisa
bersifat B2B maupun B2C. Contoh dari pameran ini adalah PRJ (Pekan Raya
Jakarta).
5. Portable Exhibition
Pameran ini juga sering disebut dengan istilah mobile exhibition.
Penyelenggaraan pameran ini selalu berpindah-pindah lokasi. Pameran ini
berupa suatu tur yang diadakan dibeberapa kota besar. Portable exhibition
biasanya bersifat B2C (Business to Customer), contohnya seperti pameran
otomotif dan pameran elektronik. Kedua pameran ini biasa dilakukan di
beberapa kota besar yang berbeda lokasi.
6. Small Exhibition
Pameran ini merupakan pameran kecil, baik dilihat dari segi luas ruang
maupun jumlah peserta. Pameran ini dapat bersifat B2B maupun B2C,
tergantung dari jenis produk yang dipamerkan. Untuk pameran yang bersifat
B2C dapat berupa pameran yang diadakan di mall, plaza, atau objek wisata.
29
Salah satu contohnya adalah pameran buku di universitas (Kennedy 2009, 43-
47).
Pameran merupakan salah satu dari sebuah event. Pada pameran biasanya akan
ada pihak yang disebut sebagai exhibitor dan pengunjung. Exhibitor adalah pihak
yang membuka booth dan menawarkan produk atau jasa mereka. Pengunjung adalah
pihak yang datang ke pameran dengan tujuan untuk melakukan pembelian atau
sekedar untuk datang saja.
2.3 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Penelitian Deskripsi
Moharam,
Omneya
Mohamed;
Shawky,
Ayman
Yehia
Measuring The Effects
of Personalized
Integrated Marketing
Communication Tools
on the Consumers"
Intention to Purchase
Credit Cards in the
Private Banking Sector
in Egypt
Dalam penelitian ini menghasilkan
jawaban bahwa IMC merupakan salah satu
cara yang mampu untuk menciptakan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan
yang melakukan IMC. IMC juga dapat
menciptakan positioning dan diferensiasi
bagi konsumen. Dengan melakukan IMC
maka bank di Mesir dapat mendorong niat
konsumen untuk melakukan pembelian
atas produk kartu kredit yang ditawarkan.
Shakeel Ul
Rehman
dan Dr.
M.Syed
Ibrahim
Integrated Marketing
Communication and
Promotion
Komunikasi pemasaran merupakan sebuah
pesan yang mempresentasikan perusahaan
serta produk dan jasa yang ditawarkan.
Melalui pelaksanaan komunikasi
pemasaran maka konsumen dapat
memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Dari informasi tersebut maka akan
mempengaruhi keputusan pembelian dari
konsumen.
30
Karen A.
Smith
The Information Mix
For Events: A
Comparison of Multiple
Channels Used by
Event Organisers and
Visitors
Pada pelaksanaan sebuah event diperlukan
distribusi informasi. Hal ini bertujuan
untuk dapat menyebarkan informasi
mengenai event tersebut kepada target
calon pengunjung. Pemilihan media untuk
distribusi pesan juga perlu sangat
diperhatikan. Disarankan untuk dapat
memilih media yang tepat. Media tersebut
harus memudahkan baik bagi pihak
penyelenggara maupun bagi pengunjung.
Sasaka
Peter
Situma
The Effectiveness of
Trade Shows and
Exhibitions as
Organizational
Marketing Tool
(Analysis of Selected
Companies in
Mombasa)
Dari penelitian ini menunjukkan bahwa
sebuah pertunjukkan perdagangan dan
event pameran merupakan salah satu alat
penting dalam proses pemasaran. Trade
show atau pameran adalah salah satu media
pemasaran yang dianggap mampu untuk
menarik perhatian konsumen dalam jumlah
besar.
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan pada pameran
Indointertex adalah pada jenis event yang berbeda dan juga perbedaan pada setiap
elemen komunikasi pemasaran terpadu (IMC) yang diimplementasikan dalam
pelaksanaan sebuah event. Perbedaan juga terlihat dari metode penelitian yang
digunakan, tiga dari penelitan diatas menggunakan metode kuantitatif sedangkan
penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
31
2.4 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Teori
Komunikasi
Public Relations
Komunikasi Pemasaran Terpadu
(IMC)
Elemen :
1. Advertising 2. Sales Promotion 3. Publicity 4. Direct Marketing 5. Personal Selling 6. Internet
Marketing
Proses :
1. Information Source
2. Transmitter 3. Signal/Received
Signal 4. Channel 5. Receiver 6. Destination 7. Noise
Event
Event Pameran
Tujuan Komunikasi
Hambatan Komunikasi
32
2.5 Kerangka Pikir
Gambar 2.3 Kerangka Pikir
Berdasarkan kerangka pikir diatas, maka penelitian berawal dari PT Konsep
Dot Net yang ingin melakukan komunikasi. Komunikasi tersebut dilakukan oleh
public relations, dimana pesan yang disampaikan berupa bentuk event. Dalam
mengikuti sebuah event, PT Konsep Dot Net melakukan komunikasi pemasaran
terpadu. Komunikasi pemasaran terpadu ini dilaksanakan dalam rangka untuk
mempublikasikan keikutsertaan PT Konsep Dot Net dalam pameran Indointertex.
PT Konsep Dot Net
Komunikasi
Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)
Public Relations
Event
Komunikasi Pemasaran dalam keikutsertaan pada Pameran
Indointertex