bab 2 koarktasio aorta

Upload: alisa-miradia

Post on 02-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 bab 2 koarktasio aorta

    1/7

    3

    BAB 2. PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Coarctatio Aortae

    Coarctatio aortae merupakan obstruksi pada aorta akibat adanya penyempitan

    aorta yang sebagian besar terletak di disital percabangan Subclavia sinistra dari arkus

    aorta dan pangkal Duktus arteriosus bottali (Choi dan Nolan, 2003). Lokasi

    Coarctatio aortae hampir selalu di tempat masuknya Duktus arteriosus (Wahab,

    2003) namun terdapat uga di pascaduktus. !anyak "ariasi anatomi Coarctatio

    aortae, yang paling sering teradi adalah teradinya penyempitan yang terletak di

    sekitar muara duktus arteriosus atau ligamentum arteriosusyang menghubungkan

    arkus aorta dengan arteri pulmonalis. #eradi pula adanya stenosis yang sangat

    panang tapi sempit, Coarctatio aortae yang disertai aneurisma di proksimal

    koarktasio atau pada distal koarktasio maupun arteria subla"ia kiri terletak di distalkoarktasio. ($ou%, dkk., 2003).

    2.2 Penyebab Penyakit Coarctatio Aortae

    &enyebab koarktasio aorta diantaranya teradi konstriksi postnatal, translokasi

    aringan duktus ke aorta dan penurunan umlah aliran darah intrauterin sehingga

    aliran ke arkus aorta berkurang yang kemudian membentuk koarktasio. 'tiologi pasti

    dari koarktasio aorta tidak diketahui. !eberapa aktor yang dikaitkan dengan penyakit

    ini, di antaranya

    a. *enetik

    Coarctatio Aortaetuuh kali lebih sering pada orang kulit putih daripada orang

    +sia. &enyakit sering teradi pada orang dengan kelainan genetik, misalnya indrom

    #urner. -al ini uga bisa disebabkan oleh deek pada katup aorta.

  • 8/9/2019 bab 2 koarktasio aorta

    2/7

    b. Lingkungan

    Lingkungan dan musim yang ber"ariasi dianggap mempengaruhi perkembangan

    penyakit ini. ebuah studi menunukkan bah/a Coarctatio Aortaemeningkat pada

    kelahiran di akhir musim gugur dan musim semi. Coarctatio Aortae bisa muncul

    disertai kelainan antung kongenital lain, seperti

    . deek pada katup aorta dan katup bikuspidal dengan kasus sekitar 2010 kasus

    yang mengakibatkan stenosis katup aorta setelah umur 2 tahun disertai

    endokarditis bakterial, deek septum "entrikel dan lain sebagainya4

    2. malormasi intrakardiak,Patent Ductus Arteriosus(&5+) sekitar 33, Ventricular

    Septal Defect (65) sekitar , stenosis aorta, insuisiensi aorta, dan Atrial

    Septal Defect(+5)4

    3. malormasi nonkardiak (3).

    2.3 Tanda dan Gejala Penyakit Coarctatio Aortae

    2.3. #anda

    7ekanisme pasti teradinya penyakit koarktasio aorta belum dapat dimengerti

    sepenuhnya. -ipotesis yang paling sering dikaitkan dengan kelainan ini adalah teori

    hemodinamik dan aringan duktus ektopik. &ada teori hemodinamik, aliran preduktal

    yang abnormal atau sudut abnormal antara duktus dan aorta dengan peningkatan

    aliran duktus right to left dan penurunan aliran isthmus berpotensi dalam

    perkembangan koarktasio. &enutupan spontan duktus arteriosus postnatal mendukung

    perkembangan obstruksi aorta. 8nsiden tinggi dari koarktasio aorta yang disertai

    kelainan antung kongenital dan penurunan aliran aorta. +danya perluasan abnormal

    dari aringan duktus ke dalam aorta (aringan duktal ektopik) uga dihubungkan

    dengan pembentukan koarktasio aorta, uga yang disertai penutupan duktus.

    tenosis ini sempit sekali sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi pada aorta.

    inus aorta menadi melebar dan di ba/ah stenosis uga teradi pelebaran yang

    disebut sebagai dilatasi poststenostik.

  • 8/9/2019 bab 2 koarktasio aorta

    3/7

    !endungan tidak saa teradi di aorta asendens, melainkan uga di arteri subkla"ia,

    arteria mammaria, arteri "ertebralis, arteri aksilaris dan uga arteri interkostalis.

    &elebaran arteri interkostalis ini menyebabkan tekanan1tekanan pada tepi ba/ah dari

    kosta, sehingga tepi ini tidak rata dan berubah sebagai gigi gergai (rib knotching).

    9oarktasio aorta menentukan aterload yang signiikan dari "entrikel kiri yang

    menyebabkan peningkatan tekanan dinding antung dan hipertroi "entrikuler

    kompensatoar. Curah antung terbentuk secara tiba1tiba yang teradi mengikuti

    penutupan duktus arteriosus pada neonatus dengan koarktasio berat. &ada bayi yang

    mengalami hal ini, congestive heart failura (C-:) dan syok bisa teradi. 9onstriksi

    yang cepat dari duktus arteriosus menghasilkan obstruksi aorta berat secara tiba ;

    tiba. elama duktus konstriksi, aterload "entrikel kiri meningkat dengan cepat yang

    menghasilkan peningkatan tekanan "entrikel kiri yaitu sistolik dan diastolik. -al ini

    menyebabkan peningkatan tekanan atrium kiri yang bisa membuka oramen o"ale

    sehingga teradi left-to-right shuntdan dilatasi atrium kanan serta "entrikel kanan.

    +pabila oramen o"ale tidak terbuka, tekanan arteri dan "ena pulmonalis akan

    meningkat sehingga teradi dilatasi "entrikel kanan. 9ardiomegali dapat dilihat dari

    pemeriksaan oto thoraks dan hipertroi "entrikel kanan dapat dilihat pada '9* dan

    ekokardiograi.

    +terload "entrikel kiri uga meningkat secara bertahap yang menyebabkan

    terbentuknya pembuluh darah kolateral pada anak1anak dengan koarktasio berat. &ada

    anak biasanya asimptomatik hingga geala hipertensi dan komplikasi lain timbul.

    9elainan antung kongenital lain uga berperan terhadap teradinya koarktasio aorta,

    misalnya ventricular septal defect (65), stenosis aorta yang bisa meningkatkan

    aterload "entrikel kiri.

    2.3.2 *eala

    *ealanya mungkin baru timbul pada masa remaa, tetapi bisa uga muncul pada

    saat bayi, tergantung pada beratnya tahanan terhadap aliran darah. *eala yang

    dirasakan oleh pasien diantaranya seperti rasa lelah, dispnea saat akti"itas, palpitasi

    dan angina dengan hipertropi "entrikel kiri.

  • 8/9/2019 bab 2 koarktasio aorta

    4/7

    ika dilakukan palpasi, dilakukan perabaan pada arteri radialis dan

    emoralis secara bersamaan maka akan di dapat arteri radialis lebih kuat dan arteri

    emoralis teraba lebih lemah. &ada pemeriksaan melalui auskultasi terdengar bising

    koartasio pada punggung yang merupakan bising obtruksi. >ika lumen aorta sangat

    menyempit terdengar bising kontinue pada aorta.

    2.4 Pemeriksaan iagn!stik

    2.. &emeriksaan :isik

    +nak biasanya tampak sehat dan kemerahan. Nadi radialis dan brakialis normal

    tetapi nadi emoralis tidak teraba atau lemah dan terlambat. !iasanya terdapat

    hipertensi sistemik dan "entrikel kiri dapat membesar. &ada auskultasi biasanya

    terdengar bising eeksi sistolik pada sisi kiri dada, terutama pada punggung. +rteri

    kolateral sering teraba diatas skapula. #erdapat hipertensi relati pada ekstremitas atas

    dibaningkan dengan ekstremitas ba/ah.

    2..2 &emeriksaan &enunang

    &ada '9* terlihat hipertroi "entrikel kiri dengan oto rontgen dada normal

    atau menunukkan kardiomegali ringan yang kadang1kadang dapat dilihat dilatasi

    post1stenosis pada aorta desenden sebelah distal terhadap koarktasio. &ada anak yang

    lebih besar dapat terlihat lekukan iga tempat arteri interkostal yang membesar telah

    mengerosi sisi ba/ah iga. 'lektrokardiogram mungkin memperlihatkan hipertroi

    "entrikel kiri (L6-).

  • 8/9/2019 bab 2 koarktasio aorta

    5/7

    ?

    2." Penatalaksanaan Penderita Penyakit Coarctatio Aortae

    2.. ecara 7edik

    &ada umur < tahun biasanya dilakukan operasi dengan tuuan mencegah

    komplikasi dari penyakit ini. @perasi uga dapat dilakukan sebelum umur < tahun

    apabila ditemukan keadaan tertentu seperti hipertensi yang tinggi pada tubuh atas atau

    gagal antung. 9elainan ini sebaiknya segera diperbaiki pada a/al masa kanak1kanak

    untuk mengurangi beban kera pada "entrikel kiri. &embedahan biasanya dilakukan

    pada usia prasekolah (biasanya umur 31 tahun). >ika teradi gagal antung, segera

    diberikan prostaglandin untuk membuka duktus arteriosus dan obat lainnya untuk

    memperkuat antung serta pembedahan darurat untuk memperbaiki aorta.

    !agian aorta yang menyempit dapat dibuang melalui pembedahan atau kadang

    dilakukan tindakan non1bedah berupa kateterisasi balon untuk melebarkan bagian

    yang menyempit.&ada pembedahan, bagian aorta yang menyempit dibuang. >ika

    bagian yang terbuang hanya sedikit, kemudian dibuat anastomisis (penyambungan

    kembali kedua uung aorta) atau kedua uung aorta diembatani oleh pencangkokan

    dakron.

    2..2 ecara 9epera/atan

    &enyempitan yang teradi pada bagian aorta dapat menimbulkan resiko masalah

    bagi pasien terutama teradi pendarahan padan bagian tubuh atas (daerah kepala).

    Walaupun pasien mempunyai resiko pendarahan namun pasien tidak merasakan

    keluhan1keluhan dalam angka /aktu yang dekat, atau keluhan baru muncul pada

    rentan usia 20130 tahun. +pabila sudah terdiagnosis pasien mengidap koarktasio aorta

    maka keluarga dan pasien harus selalu /aspada. +pabila teradi keluhan pusing yang

    hebat atau pendarahan hidung maka harus segera ditangani oleh tenaga medis secara

    periodik. >ika pasien dianurkan untuk tonsilektomiAadenektomi harus ada persetuuan

    dahulu dari dokter ahli kardiologi. -al itu perlu diketahui baik pihak keluarga

    maupun pasien mengenai kelainan yang diderita dan bahaya1bahayanya.

  • 8/9/2019 bab 2 koarktasio aorta

    6/7

    B

    2.# As$%an &e'era(atan &lien Penderita Penyakit Coarctatio Aortae

    2.

  • 8/9/2019 bab 2 koarktasio aorta

    7/7

    D

    3. +tur posisi pasien dengan posisi o/ler. $asionalnya agar memberikan

    kenyamanan bernaas pada pasien.

    . !erikan oksigen bila ada indikasi. $asionalnya untuk membantu saluran

    pernaasan pasien.

    2.