aorta arc interupted

42
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. Z DENGAN IAA, VSD, PDA OLEH DWI WAHYUNINGSIH ARI PURWAHYUDI

Upload: ria-renata-julianti-samosir

Post on 26-Jul-2015

94 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Aorta Arc Interupted

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. Z DENGAN IAA, VSD, PDA

OLEH

DWI WAHYUNINGSIH

ARI PURWAHYUDI

Page 2: Aorta Arc Interupted

Pendahuluan

Interuppted arcus aorta adalah kelainan genetik yang relatif langka, biasanya terjadi berhubungan dengan non restriktif ventrikel septal defek, dan duktus arteriosus. Kebanyakan kasus terjadi di arteri besar, biasanya IAA disertai dengan gangguan ventrikulo arterial atau dengan satu ventrikel. Kasus – kasus yang melibatkan terganggunya arcus aorta, atresia katup aorta & VSD merupakan kasus yang langka & kompleks

Page 3: Aorta Arc Interupted

Definisi

1. IAA adalah tidak adanya atau terputusnya sebagian dari lengkung aorta, IAA dibagi menjadi tiga jenis :

Type A : gangguan terjadi hanya diluar arteri subclavia kiri, terjadi pada 30 % - 40 % kasus

Type B : Interupsi terjadi antara arteri karotis kiri & arteri subclavia kiri, type ini adalah bentuk paling umum dari IAA terjadi 50% dari kasus yang dilaporkan

Page 4: Aorta Arc Interupted

Type C : Interupsi terjadi antara arteri innominata & arteri carotid kiri, terjadi pada 4% dari kasus yang dilaporkan.

Page 5: Aorta Arc Interupted

Jantung dan Pembuluh Darah Normal

Page 6: Aorta Arc Interupted

Permodelan IAA

Page 7: Aorta Arc Interupted

IAA Type A dan koreksinya

Page 8: Aorta Arc Interupted

IAA Type B dan koreksinya

Page 9: Aorta Arc Interupted

IAA Type C

Page 10: Aorta Arc Interupted
Page 11: Aorta Arc Interupted

2. Ventricular Septal Defect (VSD) adalah gangguan atau lubang pada septum atau sekat diantara rongga ventrikel akibat kegagalan fusi atau penyambungan sekat interventrikel.

VSD terjadi pada 1,5 – 3,5 dari 1000 kelahiran hidup & sekitar 20% – 25% dari seluruh angka kejadian kelainan kongenital, umumnya lubang terjadi pada daerah membranosa (70% ) dan muscular (20%) dari septum

Page 12: Aorta Arc Interupted

3. Patent Duktus Arteriosus adalah kelainan bawaan dimana duktus gagal menutup setelah lahir, pada bayi baru lahir normal DA secara substansial ditutup dalam waktu 12 – 24 jam setelah lahir dan benar – benar menutup setelah 3 minggu.

Page 13: Aorta Arc Interupted

Etiologi

Disebabkan oleh mutasi pada CHD 7 pada kromosom 8q12.1. Sekitar 50% dari pasien dengan IAA memiliki sindrome DiGeorge dimana terjadi penghapusan hemizigot di daerah Mb 1,5-3 band kromosom 22q11.2. Diantara 30 gen dihapus TBX1 gen T-Kotak tampaknya sebagian besar bertanggungjawab dalam aspek feno type DiGeorge.

Page 14: Aorta Arc Interupted

TANDA & GEJALA

Kelemahan Kelelahan Makan yang buruk Nafas cepat Denyut jantung cepat Kadar oksigen rendah khususny bila diukur di

kaki

Page 15: Aorta Arc Interupted

PENGOBATAN

Pengobatan segera meliputi administrasi infus prostaglandin yang diberikan secara IV untuk menjaga DA terbuka. Hal ini memungkinkan aliran darah ke bagian bawah sampai operasi dilakukan untuk membangun kembali continue arcus aorta. Tujuan pengobatan ditujukan untuk menstabilkan & untuk mendukung bayi sampai intervensi bedah, mencakup :

Page 16: Aorta Arc Interupted

Intubasi Therapy Diuretic Pemberian Hemotropik Pemantauan & koreksi AGD & elektrolit Administrasi giziTujuan Pembedahan menyambung kembali arcus aorta,

menutup defect septum ventrikel, dilakukan segera setelah bayi stabil ( biasanya dalam beberapa hari kehidupan )

Komplikasi setelah perbaikan aorta mungkin termasuk obstruksi sisa atau stenosis dilokasi perbaikan aorta.

Page 17: Aorta Arc Interupted

Tinjauan KasusPENGKAJIAN

Data Dasar Nama : An. Z

Umur : 11 hari

Jenis Kelamin : Laki-laki

BB : 2800 gram

Agama : Islam

Status : Belum menikah

Pendidikan : Belum sekolah

Pekerjaan : -

No. MR : 2011-31-46-22

Jaminan : SKTM

Diagnosa : IAA type A, VSD, PDA, ASD dd PFO

Tanggal Masuk : 09 Agustus 2011

Tanggal Pengkajian : 15 Agustus 2011 pukul 08.00

Page 18: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

PENGKAJIAN

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien merupakan anak ke-2, dilahirkan oleh seorang ibu dengan SC karena alasan gerakan janin yang melemah. Anak pertama usia 6 tahun, perempuan, sehat.

Umur kehamilan aterm, BB cukup, riwayat memeriksakan kehamilan teratur. Ibu bukan perokok, pengkonsumsi obat dan bahan adiktif, ayah seorang perokok.

Dalam keluarga ayah maupun ibu tidak ada riwayat penyakit jantung

Page 19: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

PENGKAJIAN

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien dilahirkan dengan SC tanggal 4 Agustus 2011 (HPL : 17 Agustus 2011), karena dari hasil pemeriksaan didapatkan gerakan janin yang melemah, pertolongan persalinan oleh dokter kandungan.

APGAR Score, ibu menyatakan tidak tahu, langsung menangis sesaat setelah dilahirkan.

Beberapa hari setelah dilahirkan bayi berwarna kuning, dirawat di RS dengan terapi Blue Light.

Selama dalam perawatan bayi tidak banyak minum ASI, lemah.

Page 20: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

PENGKAJIAN

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke RSJPD Harapan Kita setelah dilakukan Echokardiografi oleh dokter kandungan dan didapatkan kelainan jantung, sehingga dirujuk ke RSJPD Harapan Kita.

Pemeriksaan echokardiografi ditemukan : IAA type A, VSD, PDA, ASD dd PFO, dengan rencana tindakan operasi korektif tanggal 15 Agustus 2011

Ditunda operasi karena berdasarkan konferensi nilai Bilirubin masih tinggi (≥ 9)

Page 21: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

PENGKAJIAN

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : compos mentis Keadaan umum : lemah BB : 2800 gram Tekanan darah : 72/55 mmHg, MAP : 61 mmHg Nadi : 116 x/menit, SR RR : 16 x/menit Suhu : 37,2 °C

Page 22: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

PENGKAJIAN

Pemeriksaan Fisik

Keadaan khusus Kepala : bentuk simetris, trauma tidak ada Leher : JVP tidak meningkat Mata : reflek cahaya baik, respon positif Konjungtiva : tidak anemis Sklera : ikterik Hidung : Bentuk simetris, terpasang NGT, pernapasan spontan Mulut : Agak kering Perdarahan pada gusi tidak ada Telinga : Simetris, refeks terhadap suara baik, respon positif Jantung : S1 normal, S2 Normal, bising (-), Gallop (-)

Page 23: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

PENGKAJIAN

Pemeriksaan Fisik

Keadaan khusus Dada : Bentuk simetris, bunyi paru vesikuler, ronchi tidak ada

wheezing -/- Abdomen : Acites tidak ada, distensi lambung (+) bising usus

terdengar Perdarahan pada lambung tidak ada Ekstrimitas : Kaki kanan/ kiri pergerakan baik Tangan kanan/ kiri pergerakan baik, terdapat kanulasi iv line di v. dorsum

manus kanan Pulsasi perifer +/+ kuat Kulit : Warna sawo matang Turgor baik Kebersihan cukup

Page 24: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Pola Aktifitas

Pola eleminasi :

BAB : Selama di RA BAB normal

BAK : urinisasi normal

Pola nutrisi :

Pasien masih kesulitan minum ASI, diberikan enteral feeding ASI lewat NGT 8 X 40 cc

 

Pola aktifitas :

Normal sesuai umur

 

Pola istirahat

Pasien lebih banyak tidur .

Page 25: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Pola koping keluarga

Ibu pasien mengatakan : “Sebenarnya anak saya yang kedua sangat diharapkan kelahirannya, sudah gitu mendapatkannya susah, lama. Setelah lahir malah mendapatkan cobaan begini”.

Ayah pasien mengatakan : “Awalnya ketika dikasih tahu dokter saya tidak percaya anak saya kena sakit jantung, karena di keluarga saya tidak ada yang sakit jantung”.

Page 26: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Pola koping keluarga

Ibu pasien mengatakan, “ Saya benar benar tidak mengerti kenapa anak saya mendapatkan sakit yang seperti ini, namanya saja saya tidak tahu”.

Ibu pasien mengatakan,” Pokoknya, apapun tindakan yang akan rumah sakit berikan saya sama suami akan menjalaninya, karena saya ingin anak saya sembuh”.

Ayah pasien mengatakan,”Semua yang terbaik akan kami usahakan untuk mendapatkan kesembuhan anak saya. Apapun yang akan terjadi kami akan tetap berusaha”.

Page 27: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Pemeriksaan Penunjang – Laboratorium

9 Agustus 2011

Hb 12,6 SGOT 36

Lekosit 17.000 SGPT 14

LED 11 Ureum 35

Ht 37 Creatinin 0,5

CRP 2 BUN 16

Bil. Total 15,17 Na 135

Bil. Direct 6,48 K 4,7

Bil. Indirect 14,69 Cl 109

GDS 74 Trombosit 361.000

Ca 2,7

Mg 2,7

Page 28: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Page 29: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Pemeriksaan Penunjang – Laboratorium

11 Agustus 2011

Bil. Total 12,8 Bil. Indirect 12,07

Bil. Direct 0,74 CRP 1

Page 30: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Pemeriksaan Penunjang – Laboratorium

12 Agustus 2011

Hb 11,1 SGOT 11

Lekosit 14.300 Na 143

LED 9 K 5,1

Ht 31 Ca 2,0

CRP 1 Cl 98

Bil. Total 8,8 Mg 2,1

Bil. Direct 0,44 HbSAg Non Reaktif

Bil. Indirect 8,36 VDRL Negatif

Gol. Darah A / + Anti HIV Non Reaktif

Protein Total 5,3

Albumin 3,9

Page 31: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Analisa Data dan Intervensi

No Tgl Diagnosa Perawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

1 15/8’11 Gangguan pemenuhan curah jantung berhubungan dengan penurunan preload dan kontraktilitasDS : -DO : Kes: cm, akral agak dingin pulsasi arteri perifer +/+, hemodinamik tidak stabil, BP:50-90/48-63 MAP:55-65 HR: 116X/menit, RR: 26 X/menit,Gambaran Echo : IAA Type A, VSD, PDA

1. Pemenuhan curah jantung terpenuhi dengan kriteria : hemodinamik stabil, urin output cukup, akral hangat,

1. Monitor hemodinamik setiap 1 – 2 jam

2. Monitor BP. CVP, PA, HR

3. Kolaborasi dengan dokter tentang perubahan obat obatan sesuai dengan kondisi hemodinamik pasien

1. Merupakan data dasar mengenai hemodinamik pasien.

2. Merupakan parameter hemodinamik stabil

3. Merupakan parameter hemodinamik stabil

4. Mempertegas kondisi hemodinamik actual

Page 32: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Analisa Data dan Intervensi

No Tgl Diagnosa Perawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

2 15/8’11 Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang kurangDS : Ibu pasien menyatakan, semenjak lahir, nyusu ASI kurang.DO : Reflek menelan dan menyusui kurang, distensi lambung, terpasang NGT, diet 8 X 40 cc, turgor kulit agak kering.

1. Pemenuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria :

Intake sesuai jadwal

Keluhan distensi berkurang

Turgor kulit baik

1. Kaji dan catat tingkat distensi

2. Kaji kemungkinan penyebab distensi

3. Berikan nutrisi sesuai program

4. Cek residu sebelum memberikan program nutrisi

5. Kolaborasi dengan dokter bila pemenuhan nutrisi tidak sesuai program

1. Distensi lambung dapat mengurangi asupan nutrisi yang diberikan

2. Menentukan apakah penyebab distensi adalah karena progresifitas penyakit atau sebab yang bisa diperbaharui

3. Mampu memenuhi kebutuhan standar nutrisi

4. Mempertegas kemampuan absorpsi terhadap nutrisi

5. Managemen perubahan program nutrisi bila secara oral/ enteral tidak memungkinkan

Page 33: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Analisa Data dan Intervensi

No Tgl Diagnosa Perawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

3 15/8’11 Intoleransi aktifitas berhubungan dengan proses progresifitas penyakitDS : -DO : Hemodinamik tidak stabil, BP:50-90/48-63 MAP:55-65 HR: 116X/menit, RR: 26 X/menit,Gambaran Echo : IAA Type A, VSD, PDA

1. Toleran terhadap aktifitas terbatas

Kriteria : Mampu

beraktifitas sesuai kebutuhan

Aktifitas tidak memperburuk kondisi saat ini

Orang tua tahu aktifitas terbatas yang dianjurkan

1. Anjurkan orang tua untuk membatasi aktifitas berlebih

2. Kaji tingkat aktifitas (menangis, menyusu, BAB) terhdap hemodinamik

3. Bantu orang tua setiap melakukan aktifitas program terapi dan aktifitas harian

1. Aktifitas berlebih dapat meningkatkan kompensasi penyakitnya

2. Dengan mengetahui perubahan hemodinamik dapat menilai lebih jauh progresifitas penyakitnya

3. Memberikan arahan dan contoh nyata kepada orang tuan tentang batasan aktifitas yang perlu

Page 34: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Analisa Data dan Intervensi

No Tgl Diagnosa Perawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi Rasional

4 15/8’11 Ketidahtahuan orang tua terhadap kondisi penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi (langsung dan tidak langsung) tentang penyakit anaknyaDS : Ibu pasien mengatakan, “ Saya benar benar tidak mengerti kenapa anak saya mendapatkan sakit yang seperti ini, namanya saja saya tidak tahu”.

Ayah pasien mengatakan : “Awalnya ketika dikasih tahu dokter saya tidak percaya anak saya kena sakit jantung, karena di keluarga saya tidak ada yang sakit jantung”.

1. Orang tua mengetahui kondisi sakit anaknya dan mempunyai tambahan pengetahuan tentang penyakit anakanya.

Kriteria : Mampu

menjelaskan kembali proses dan pengertian penyakit anaknya

Kooperatif dalam pengobatan dan perawatan anaknya

1. Berikan informasi proporsional tentang penykit anaknya

2. Kaji tingkat pengetahuan orang tua setiap tampak bingung dengan tindakan terapi

3. Jelaskan rencana prosedur dan setiap akan melakukan prosedur terhadap pasien

4. Dampingi orang tua saat dilakuakn tindakan/ prosedur

1. Meningkatkan kemampuan kognitif dan perseptif terhadap orang tua terhadap penyakit anaknya

2. Dapat mengetahui tingkat pengetahuan berpikir dan pengetahuan secara umum

3. Memberikan gambaran yang jelas tentang prosedur dan tindakan yang dilakukan

4. Memberikan rasa percay diri dan pengetahuan imaginer terhadap rencana tindakan selanjutnya

Page 35: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Analisa Data dan IntervensiNo Tgl Diagnosa Perawatan Tujuan dan Kriteria

HasilIntervensi Rasional

4 15/8’11 DS : Ibu pasien mengatakan : “Sebenarnya anak saya yang kedua sangat diharapkan kelahirannya, sudah gitu mendapatkannya susah, lama. Setelah lahir malah mendapatkan cobaan begini”.

Ibu pasien mengatakan,” Pokoknya, apapun tindakan yang akan rumah sakit berikan saya sama suami akan menjalaninya, karena saya ingin anak saya sembuh”.

Ayah pasien mengatakan,”Semua yang terbaik akan kami usahakan untuk mendapatkan kesembuhan anak saya. Apapun yang akan terjadi kami akan tetap berusaha”.

Page 36: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Implementasi / Catatan PerkembanganDXNo.

Tgl/Waktu

Implementasi Hasil

4

1

2

3

14

15/8’1108.00

08.30

09.00

09.20

11.1511.30

Menanyakan dan memberitahukan kepada ibu pasien tentang perjalanan penyakit yang berhubungan dengan masakehamilan yang dulu

Mengukur tekanan darah

Mengecek distensi perut, berkurang, mengoleskan minyak telon, mengecek residu lambung, memberikan ASI 40 cc

Membantu membersihkan dan mengganti popok setelah BAK

Mengukur tekanan darahMemberitahu orang tua untuk mengurus administrasi renca operasi besok dan jadwal konsul THT

Ibu pasien menyatakan mengerti bahwa PJB dan kelainan jantung bawaan bisa terjadi dalam setiap kehamilan dan kelahiran meski dalam prosentase kecil

BP : 72/ 55 mmHg, RR : 30 X/ menit

Distensi berkurang, residu lambung (-), nutrisi diberikan ASI : 40 cc

Ibu menyatakan tahu bahwa naknya tidak boleh menangis terlalu lama, sehingga bila BAK/BAB segera minta tolong dan membantu

Ayah pasien menyatakan sudah mengurus administrasi, ibu pasien menyatakan siap mengantar konsultasi

Page 37: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Implementasi / Catatan Perkembangan

DXNo.

Tgl/Waktu

Implementasi Hasil

4

2

1

3

15/8’1111.45

13.00

14.00

15.30

Mengantarkan pasien konsultasi ke RSAB

Mengecek residu lambung, memberikan ASI 40 cc

Mengukur tekanan darah

Membantu menyiapkan dan membantu memandikan

Ayah dan ibu pasien mendampingi konsultasi

Distensi lambung (-) residu(-) ASI diberikan 40 cc

Pasien dimandikan orang tuanya, menangis sedikit, tidak sianosis

Page 38: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Evaluasi (Lembar Kontrol Diagnosa Keperawatan)

15 Agustus 2011

Hr – 1 DX 1 Teratasi Sebagian, dioperkan ke shift berikutnya

DX2 Teratasi Sebagian, dioperkan ke shift berikutnya

DX3 Teratasi Sebagian, dioperkan ke shift berikutnya

DX4 Teratasi Sebagian, dioperkan ke shift berikutnya

Page 39: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Page 40: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Page 41: Aorta Arc Interupted

Tinjauan Kasus

Daftar Pustaka

Moss and Adam, Heart Disease in Infants, Children, and Adolesence, 7th Edition, lippincot William & Wilkin,2008.

Cincinnati Children's Hospital Medical Center, Interrupted Aortic Arch With Ventricular Septal Defect, 2009

Igor E. Konstantinov, Peter Pohlner, J Thorac Cardiovasc Surg, 2007; 133:256-257, 2007

Mark Hill, Embriology, UNSW Embryology ISBN: 978 0 7334 2609 4, 2009

Eslvier Inc, Image for IAA, 2009

Page 42: Aorta Arc Interupted

Terima Kasih