bab 2 kelas xi

17
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI 1. Pengertian dan prinsip budaya demokrasi Demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu demos yang artinya rakyat dan kratos atau kratein yang dapat diartikan sebagai pemerintahan berada di tangan rakyat. Secara harfiah, demokrasi berarti pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Menurut kamus, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh wakil-wakilnya yang dipilih melalui pemilihan umum yang bebas. Demokrasi dapat disebut juga sebagai pelembagaan dari suatu kebebasan (institutionalization of freedom). Berbicara tentang pengertian demokrasi, ada beberapa pendapat yang dapat kita jadikan acuan agar kita mudah memahaminya. Pendapat-pendapat tersebut antara lainnya dikemukakan oleh para tokoh seperti berikut. A. Kranenburg berpendapat bahwa demokrasi terbentuk dari dua pokok kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu Demos (rakyat) dan Kratein (memerinyah) yang maknanya adalah “ cara memerintah oleh rakyat”. B. Prof. Mr. Koentjoro Poerbobranoto. Berpendapat demokrasi adalah suatu Negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Maksudnya, suatu system dimana suatu Negara diikutsertakan dalampemerintahan Negara. C. Abraham Lincoln. Berpendapat bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat (Democracy is government oh the people, by the people, and for the people). Berdasarkan pendapat dari tokoh-tokoh diatas, maka dapat diambil satu kesimpulan tentang pengertian demokrasi seperti berikut. Demokrasi adalah suatu paham yang menegaskan bahwa pemerintahan suatu Negara di pegang oleh rakyat, karena pemerintahan tersebut

Upload: fatimaharyenfa

Post on 04-Aug-2015

33 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab 2 kelas xi

BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI

1. Pengertian dan prinsip budaya demokrasi

Demokrasi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu demos yang artinya rakyat

dan kratos atau kratein yang dapat diartikan sebagai pemerintahan berada

di tangan rakyat. Secara harfiah, demokrasi berarti pemerintahan dari, oleh,

dan untuk rakyat. Menurut kamus, demokrasi adalah pemerintahan oleh

rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan

langsung oleh wakil-wakilnya yang dipilih melalui pemilihan umum yang

bebas. Demokrasi dapat disebut juga sebagai pelembagaan dari suatu

kebebasan (institutionalization of freedom).

Berbicara tentang pengertian demokrasi, ada beberapa pendapat yang

dapat kita jadikan acuan agar kita mudah memahaminya. Pendapat-

pendapat tersebut antara lainnya dikemukakan oleh para tokoh seperti

berikut.

A. Kranenburg berpendapat bahwa demokrasi terbentuk dari dua

pokok kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu Demos (rakyat)

dan Kratein (memerinyah) yang maknanya adalah “ cara

memerintah oleh rakyat”.

B. Prof. Mr. Koentjoro Poerbobranoto. Berpendapat demokrasi adalah

suatu Negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat.

Maksudnya, suatu system dimana suatu Negara diikutsertakan

dalampemerintahan Negara.

C. Abraham Lincoln. Berpendapat bahwa demokrasi adalah

pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat

(Democracy is government oh the people, by the people, and for

the people).

Berdasarkan pendapat dari tokoh-tokoh diatas, maka dapat diambil satu

kesimpulan tentang pengertian demokrasi seperti berikut. Demokrasi adalah

suatu paham yang menegaskan bahwa pemerintahan suatu Negara di

pegang oleh rakyat, karena pemerintahan tersebut pada hakikatnya berasal

dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. System pemerintahan demokrasi

Page 2: Bab 2 kelas xi

adalah demokrasi langsung.Pelaksana demokrasi itu disebut demokrasi

langsung (direct democracy).

Dalam masa sekarang ini, di mana penduduk Negara berjumlah ratusan ribu

bahkan jutaan orang. Demokrasi langsung tidak mungkin dilaksanakan,

sehingga dibutuhkan lembaga perwakilan rakyat. Anggota-anggotanya

dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum yang rahasia, bebas, jujur, dan

adil. Oleh karena itu, demokrasi seperti ini disebut demokrasi perwakilan

(representative democracy).

Inti pemerintahan demokrasi kekuasaan memerintah yang dimiliki oleh

rakyat. Kemudian diwujudkan dalm ikut seta menentukan arah

perkembangan dan cara mencapai tujuan serta gerak poloitik Negara. Keikut

sertaannya tersebut tentu saja dalam batas-batas ditentukan

dalamperaturan perundang-undangan atau hokum yang berlaku. Salah satu

hak dalam hubungannya dengan Negara adalah hak politik rakyat dalam

partisipasi aktif untuk dengan bebas berorganisasi, berkumpul, dan

menyatakan pendapat baik lisan maupun tulisan. Kebebasan tersebut dapat

berbentuk dukungan ataupun tuntutan terhadap kebijakan yang diambil atau

diputuskan oleh pejabat negara.

Demokrasi pada masa kini antara lain menyangkut hak memilih dan hak

untuk dipilih, menyangkut pula adanya pengakuan terhadap kesetraan

diantara warga negara, kebebasan warga negara untuk melakukan

partisipasi politik, kebebasan untuk memperoleh berbagai sumber informasi

dan komunikasi, serta kebebasan utuk menyuarakan ekspresi baik memlalui

organisasi, potensi, seni, serta kebudayaan, dan efektif dan lestari tanpa

adanya budaya yang memawarnai pengorganisasian bebagai elemen politik

seperti partai politik, lembaga-lembaga pemerintahan maupun organisasi

kemasyarakatan. Demokrasi memerlukan partisipasi rakyat dan deokrasi

yang kuat bersumber pada kehendak rakyat serta bertujuan untuk mencapai

kemasalahatan bersama, itukah pengertian demokrasi.

1. 2.        Unsur-unsur Demokrasi

Unsur-unsur demokrasi meliputi:

Page 3: Bab 2 kelas xi

a.   Adanya partisipasi masyarakat secara aktifd dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

b.   Adanya pengakuan akan supremasi hokum ( daulat Hukum)

c.   Adanya pengakuan akan kesamaan di anatar warga Negara

d. Adanya kebebasan, di anataranya; kebebasan berekpresi dan

berbicara/berpendapat berkebebasab untuk berkumpul dan berorganisasi,

berkebebasan beragama, berkeyakinan, kebebasan untuk mengguagat

pemerintah, kebebasan untuk memilih dan dipilih dalam pemilihan umum,

kebebasan untuk mengurus nasib sendiri.

e.   Adanya pengakuan akan supremasi sipil atas militer

1. 3.    Prinsip-Prinsip Demokrasi

Istilah demokrasi mengacu kepada dua hal, yaitu: pertama, seperangkat

ketentuan normatif yang harus dipenuhi agar terbentuk sebuah sistem

politik tertentu; dan kedua, sebuah bentuk pemerintahan yang memenuhi

ketentuan-ketentuan normatif. Kedua dimensi demokrasi ini menunjukkan

bahwa lembaga-lembaga politik demokratis yang dikembangkan di barat

selama beberapa abad terakhir ini berdasarkan ide para filosof yang

membentuk bangunan teoretis dari sebuah sistem politik demokratis.

Kedudukan warga negara dalam UUD 1945 adalah sama tidak ada

perkecualiaan, persamaan hak meliputi, hak politik, ekonomi, sosial,budaya,

pendidikan dan hukum.

Ada sepuluh pilar demokrasi konstitutional, yakni demokrasi yang

berketuhanan, demokrasi dengan kecerdasan, demokrasi yang

berkedaulatan rakyat, demokrasi denganrule of law, demokrasi dengan

pembagian kekuasaan negara, demokrasi dengan hak asasi, demokrasi

dengan peradilan yang merdeka, demokrasi dengan otonomi daerah,

demokrasi dengan kemakmuran, dan demokrasi yang berkeadilan sosial.

(Sanusi, 1984) Demokrasi berkembang di Yunani pada abad ke-6 SM

dengan konsep city state melalui pemilihan umum langsung yang diikuti

Page 4: Bab 2 kelas xi

sekitar 300.000 penduduk. Sammuel P. Huntington menggambarkan

perjalanan demokrasi sebagai berikut.

Gelombang kesatu mulai abad ke-19 dengan meluasnya hak pilih pada

1890-an (oleh 29 negara). Arus baliknya pada 1922 saat

berkuasanya Musolini sebagai presiden Italia sehingga pada 1942

negara demokrasi menjadi 12 negara.

Gelombang kedua saat kemenangan sekutu pada Perang Dunia II dan

memuncak pada 1962 menjadi 36 negara demokrasi. Arus baliknya

tahun 1970 menjadi 30 negara demokrasi.

Gelombang ketiga tahun 1974 bertambah 30 negara demokrasi baru,

terhitung revolusi politik yang berlangsung di Uni Soviet dan bagian

Afrika. Huntington mennjelaskan bahwa gelombang ketiga ini diikuti

oleh gelombang keempat pada abad 21.

Prinsip utama demokrasi adalah persamaan dan kebebasan. Prinsip utama

demokrasi menurut Alamudi, yaitu:

kedaulatan rakyat;

pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;

kekuasaan mayoritas;

hak-hak minoritas;

jaminan hak asasi manusia;

pemilihan yang bebas dan jujur;

persamaan di depan hukum;

proses hukum yang wajar;

pembatasan pemerintah secara konstitusional;

pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; serta nilai-nilai toleransi,

pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

Prinsip-prinsip demokrasi sebenarnya tumbuh berkembang dalam

masyarakat tak terkecuali di kalangan petani salak. Saling menghormati dan

menghargai sesama petani untuk menyesuiakan harga jual salak merupakan

salah satu prinsip demokrasi yang berkembang. Perlakuan dan kesempatan

yang sama dalam mendapat, memproses serta menjual salak merupakan

jaminan tersendiri dalam pembangunan prinsip-prinsip demokrasi di

kalangan petani salak. Seyogyanya perkembangan prinsip-prinsip demokrasi

di kalangan petani salak dapat membawa kesejahteraan kepada petani

salak.

Page 5: Bab 2 kelas xi

1. 4.    Budaya Demokrasi

Indicator berkembangnya budaya demokrasi adalah sebagai berikut:

Pertisipasi masyarakat dalam kehidupan bernegara. Dalam budaya

demokrasi, setiap warga berhak ikut menentukan kebijakan public seperti

penentuan anggaran, peraturan-perauran dan kebijakan-kebijakan public.

Namuk oleh karena secara praktis tidak mungkin melibatkan seluruh warga

suatu Negara terlibat dalam pengambilan keputusan (sebagaimana halnya

pada zaman Ynani Kuno), maka digunakan prosedur pemilihan wakil. Para

warga Negara memilih wakil-wakil mereka di pemerintahan.

Para wakil inilah yang diserahi mandar untuk mengelolah masa depan

bersama warga Negara melalui berbagai kebijaka dan peraturan perundang-

undangan. Pemerintah demokrasi diberi kewenangan membuat kepuusan

melalui mandar yang diperoleh lewat pemilihan umum.

Pemilu yang teratus (regular) memungkinkan partai-partai turut bersaing

dan mengumumkan kebijakan-kebijakan alternative mereka agar didukung

masyarakat. Selanjutnya warga Negara, melalui hak memilihnya yang

priodik, dapat terus menjaga agar pemerintahanya bertanggung jawab

kepada masyarakat. Dan jika pertanggungjawaban itu tidak diberikan, maka

warga Negara dapat mengganti pemerintahan melalui mekanisme

demokrasi yang tersedia. Hal itu sesuai dengan definisi demokrasi sebagai

mana dikemukakan oleh Abraham Lincoln. Ia mengatakan, demokrasi

adalah “pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat”.

Pertanyaan berikutnya dalah : pemilu yang bagaimana? Ketika partai-partai

komunis berkuasa dieropa timur (1947-1949), pemilihan umum dilaksanakan

secara berkala. Para pemilih dijinkan untuk mengambil bagian dalam

pemungutan suara rahasia yang untuk memilih anggota majlis local dan

nasional. Di beberapa negarra, para calon majlis bahkan mewakili bebagai

macam partai politik. Apakah Negara-negara ini, yangmenyebut dirinya “

demokrasi rakyat”, benar-benar demokrasi? Jawabannya adalah tidak.

Negara-negara komunis initelah menyebut sebuah system demokrasi,

namun menolak untuk mengakui unsur-unsur lain yang diperlukan agar

system itu berjalan secara demokrasi, di antaranya adanya pemilihan umum

yang bebas. Pertama-pertama pemilu harus jujur. Pemilihan harus

Page 6: Bab 2 kelas xi

menawarkan kepada para pemilih yang nyata di antarapartai-partai yang

menawarkan program-program yang berbeda. Pemilihan harus diawasi oleh

petugas yang resmi dan tidak memiliki kepentingan pribadi, yang dapat

dipercaya untuk menjamin bahwa tidak seorang pun memebrika suara lebih

dari satu kali dan bahwa suara-suara di hitung secara jujur dan akurat ini

jarang terjadi di Negara-negara komunis Eropa timurtempo dulu, dan tidak

selalu otomatis diperaktekkan bahkan di Negara-negara barat yang lebih

maju.

Akan tetapi, partisipasi rakyat tidak hanya berupa partisipasi dalam

mekanisme lima tahunan (pemilu) itu saja. Partisipasi tidak indetik dengan

memilih dan dipilih dan dipilih pemilu. Khusus bai rakyat yang dipilih, mereka

berhak dan bertanggungjawab menyuarakan aspirasi atau keritik kapan saja

terhadap para wakil dan pemerintahan lazim disebut gerakan

ekstraparloementer. Hal ini mengingatkan kenyatan bahwa baik pemerintah

maupun wakil rakyat yang mereka pilih bias saja membuat kebijakan yang

bertentangan dengan aspirasi mereka. Dalam hal kebijakan yang tidak

memihak aspirasi rakyat, misalkanan para wakir sering diam saja. Atau

malah kongkalikong dengan pemerintaha. Untuk itu, masyarakat tetap harus

tetap mengawasi mereka dan tidak hanya tunggu saat pemilu. Inilah yang

juga disebut demokrasi parstipatoris.

Kebebasan. Unsure kedua dan bahkan lebih mendasar

adalah kebebasan yaitu kebebasan berekpresi, berkumpul, berserikat, dan

media (Koran, radio, TV) kebebasan memungkinkan demokrasi berfungsi.

Kebebasan memberikan boksigen agar demokrasi bias bernafas kebebasan

berekpresi dan memungkinkan segala masalah bias diperdebatkan,

memungkikan pemerintahdikritik, dan memungkikan adanya pilihan-pilihan

lain. Kebebasan berkumpul memungkinkan rakyat berkumpul untuk

melakukan diskusi. Kebebasan berserikat memungkinkan orang-orang untuk

bergabung dalam suatu partai atau kelompok penekan untuk mewujudkan

pandangan atau cita-cita politik mereka. Ketiga kebebasanini memungkinkan

rakyat mengambil bagian dalam proses demokrasi.

Media yang bebas ( artinya, media tidak dikembalikan oleh penguasa)

membantu rakyat mendapatkan informasi yang diperlukan untuk membuat

pilihan mereka sendiri. Tanpa media yang bebas dan tanpa kebebasan

berekpresi yang lebih luas (melalui percakapan, buku-buku, filem-filem, dan

Page 7: Bab 2 kelas xi

bahakan poster-poster dinding), sering kali sulit bagi rakyat untuk

mengetahui apa yang sesungguhnya sedang terjadi, dan bahkan lebih sulit

lagi untuk membuat keputusan yang berbobot mengenai apa yanag harus

mereka pilih demi mencapai suatu mesyarakat yang mereka inginkan.

Supremasi hukum (daulat hukum). Unsur penting lainnya, yang

seringkali dianggap sudah semestinya ada di Negara-negara yang tradisi

demokrasinya sudah lama, adalahsupremasi hukum (rule of law).tidak ada

gunanya pemerintah membiarkan semua kebebasan yang disebut di atas

bertumbuh apabila pemerintah menginjak-injaknya. Pengalaman banyak

Negara menunjukan banyak pengerintik dijebloskan kedalam penjara,

banyak demonstran yang menentang kebijakan pemerintah dibubarkan

dengan cara kekerasan, dan bahkan banyak di antara mereka ditembak mati

secara diam-diam oleh agen-agen Negara.

Pengakuan akan kesamaan warga Negara. Dalam demokrasi, semua

warga Negara diandaiakan memiliki hak-hak politik yang sama; jumlah suara

yang sama, hak pilih yang sama, akses atau kesempatan yang sama untuk

medapatkan ilmu pengetahuan. Tidak seorang pun mempunyai mempunyai

pengaruh lebih besar dari orang lain dalam proses pembuatan kebijakan.

Kesamaan disini juga termasuk kesamaan di depan hokum; dari rakyat jelata

sampai pejabat tinggi, semuanya sama dihadapan hukum. Berikut

penjelasannya:

Di bidang ekonomi : setiap individu memiliki hak yang sama untuk

melakukan usaha ekonomi ( berdagang, bertani, berkebun, menjual jasa,

dan sebagainya) untuk memenuhi dan meningkatkan taraf hidup.

Dibidang budaya budaya : setiap individu mempunyai kesaman dalam

mengembangkan seni, misalnya berkreasi dalam seni tari, seni lukis, seni

musik, seni pahar, seni bangunan (arsitektur), dan sebagainya.

Dalam bidang politik : setiap orang memiliki hak politik yang sama, yakni

setiap individu berhak secara bebas memiliki, menjadi anggota salah satu

partai politikbaru sesuai perundang-undangan yang berlaku. Juga memiliki

hak dalam pengambilan keputusan baik dalam lingkup keluarga atau

masyarakat melalui mekanisme yang disepakati dengan dengan tidak

membedakan setatus, kedudukan, jenis kelamin, agama, dan sebagainya.

Page 8: Bab 2 kelas xi

Dalam bidang hokum : setiap individu memiliki kedudukan yang sama, yakni

berhak untuk mengadakan pembelaan, penuntutan, berperkara di depan

pengadilan.

Di bidang pertahanan dan keamanan : setiap individu mempunya hak dan

kewajiban yang sama dalam pembelaan Negara

Pengakuan akan supremasi sipil atau militer. Budaya demokrasi juga

mensyaratkan supremasi sipil atau militer (sipil mengatur militer).

Indikator yang telah dijelaskan di atas dapat mengungkapkan bagaimana

budaya demokrasi yang berkembang di masyarakat petani salak. Jaminan

hak asasi manusia serta partisipasi rakyat dalam mengolah, memproses dan

menjual salak merupakan implementasi bagaimana budaya demokrasi

berkembang di masyarakat petani salak.

1. Definisi Masyarakat Madani

Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil

society pertama kali dikemukan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan

istilah societies civilis yang identik dengan negara. Dalam perkembangannya

istilah civil society dipahami sebagai organisasi-organisasi masyarakat yang

terutama bercirikan kesukarelaan dan kemandirian yang tinggi berhadapan

dengan negara serta keterikatan dengan nilai-nilai atau norma hukum yang

dipatuhi masyarakat.

Konsep masyarakat madani merupakan penerjemahan dari civil society yang

pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya

pada acara Festifal Istiqlal, 26 September 1995 di Jakarta. Konsep yang

diajukannya hendak menunjukkan bahwa masyarakat yang ideal adalah

kelompok masyarakat yang memiliki peradaban maju.

Masyarakat madani (civil society) sering disebut masyarakat warga,

masyarakat kewargaan, masyarakat sipil, beradab, atau masyarakat

berbudaya. Istilah civil societyberasal dari bahasa latin, yaitu civitas

dei artinya kota Ilahi. Asal kata civil adalahcivilization yang artinya

peradaban. Civil society secara sederhana dapat diartikan sebagai

masyarakat beradab. Masyarakat madani didefinisikan sebagai wilayah-

wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain

kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self generating), dan

Page 9: Bab 2 kelas xi

keswadayaan (self supporting). Kemandirian tinggi terjadi jika berhadapan

dengan negara dan keterikatan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum

yang diikuti oleh warganya.

Menurut Anwar Ibrahim masyarakat madani adalah sistem sosial yang

subur berasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan

antara kebebasan perorangan dan kestabilan masyarakat.

Masyarakat madani secara etimologis memiliki dua arti. Pertama,

masyarakat kota karena madani adalah turunan dari kata dalam bahasa

Arab, madinah yang berarti kota.Kedua, masyarakat peradaban yang dalam

bahasa Inggris dikenal sebagai civility ataucivilization. Istilah masyarakat

madani yang merupakan terjemahan dari civil society,apabila ditelusuri

berasal dari proses sejarah masyarakat barat. Akar perkembangannya dapat

dirunut mulai Cicero. Cicero adalah seseorang yang mulai menggunakan

istilahsocietes civilis dalam filsafat politiknya.

Bangsa Indonesia berusaha untuk mencari bentuk masyarakat madani yang

pada dasarnya adalah masyarakat sipil yang demokrasi dan agamis/religius.

Dalam kaitannya pembentukan masyarakat madani di Indonesia, maka

warga negara Indonesia perlu dikembangkan untuk menjadi warga negara

yang cerdas, demokratis, dan religius dengan bercirikan imtak, kritis

argumentatif, dan kreatif, berfikir dan berperasaan secara jernih sesuai

dengan aturan, menerima semangat Bhineka Tunggal Ika, berorganisasi

secara sadar dan bertanggung jawab, memilih calon pemimpin secara jujur-

adil, menyikapi mass media secara kritis dan objektif, berani tampil dan

kemasyarakatan secara profesionalis,berani dan mampu menjadi saksi,

memiliki pengertian kesejagatan, mampu dan mau silih asah-asih-asuh

antara sejawat, memahami daerah Indonesia saat ini, mengenal cita-cita

Indonesia di masa mendatang dan sebagainya.

1. Ciri-ciri masyarakat madani

Karakteristik masyarakat madani adalah sebagai berikut :

1. Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat

memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak

melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat,

Page 10: Bab 2 kelas xi

berserikat, berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada

publik.

2. Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip

demokrasi sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis. Untuk

menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat

berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian serta

kemampuan untuk berperilaku demokratis kepada orang lain dan

menerima perlakuan demokratis dari orang lain. Demokratisasi dapat

terwujud melalui penegakkan pilar-pilar demokrasi yang meliputi :

(1)   Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

(2)   Pers yang bebas

(3)   Supremasi hokum

(4)   Perguruan Tinggi

(5)   Partai politik

3. Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-

pandangan politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat,

sikap saling menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas

yang dilakukan oleh orang/kelompok lain.

4. Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat

yang majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan

sebagai nilai positif dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha

Kuasa.

5. Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian

yang proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab

individu terhadap lingkungannya.

6. Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar

bersih dari rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak

lain, sehingga masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian

berpolitik yang bertanggungjawab.

Page 11: Bab 2 kelas xi

7. Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan

terciptanya keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya

setiap orang memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama

tanpa kecuali.

Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat

madani di Indonesia diantaranya :

1. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum

merata

2. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat

3. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter

4. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja

yang terbatas

1. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar

2. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi

Adapun Nurcholis Madjid memberikan beberapa karekteristik bagi

masyarakat berperadaban, masyarakat madani, atau civil society sebagai

berikut.

Adanya semangat egalitarianisme.

Penghargaan kepada orang berdasarkan prestasi, bukan keturunan,

kesukuan, atau ras.

Keterbukaan

Partisipasi seluruh anggota masyarakat.

Penentuan kepemimpinan melalui pemilihan, bukan berdasarkan

keturunan.

Sedangkan Muhammad A.S. Hikam menyebutkan bahwa masyarakat

madani memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

Kesukarelaan (voluntary)

Keswasembadaan (self generating)

Keswadayaan (self supporting)

Kemandirian tinggi berhadapan dengan negara

Keterkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti

oleh warganya.

 

Page 12: Bab 2 kelas xi

Civil society adalah suatu wilayah yang menjamin berlangsungnya perilaku,

tindakan dan refleksi mandiri, tidak terkungkung oleh kondisi kehidupan

material, dan tidak terserap di dalam jaringan-jaringan kelembagaan politik

resmi yang di dalamnya tersirat pentingnya suatu ruang publik yang bebas

(the free public). Sebagai tempat di mana transaksi komunikasi yang bebas

bisa dilakukan oleh warga masyarakat.

Menurut Hidayat Syarief apabila diaktualisasikan dalam masyarakat

Indonesia yang berbhinneka tunggal ika, masyarakat madani mempunyai

karakteristik sebagai berikut.

Masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Pancasilais, dan memiliki cita-cita serta harapan masa depan.

Masyarakat yang demokratis dan beradab yang menghargai perbedaan

pendapat.

Masyarakat yang menghargai Hak Azasi Manusia (HAM)

Masyarakat yang tertib dan sadar hukum dan direfleksikan dari adanya

budaya malu apabila melanggar hukum.

Masyarakat yang memiki kepercayaan diri dan kemandirian.

Masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kompetitif dalam suasana

kooperatif dan penuh persaudaraan dengan bangsa-bangsa lain dengan

semangat kemanusiaan universal (pluralis).

Dari beberapa ciri yang dikemukakan oleh para tokoh tersebut, nampak

bahwa bangunan masyarakat madani adalah masyarakat yang ideal. Artinya

sebuah masyarakat yang memiliki keberdayaan secara intelektual, sosial

dan spiritual, serta mempunyai kemampuan dan kemauan untuk maju dan

mandiri tanpa intervensi dari negara dengan senantiasa memegang teguh

hukum (aturan). Apakah cirri-ciri ini pun muncul dalam masyarakat petani

salak di Cineam. Tentu saja ciri-ciri masyarakat madani ini telah muncul di

kalangan petani salak. Secara intelektual social dan spiritual mereka mampu

hidup untuk saling menghormati dan menghargai. Kehidupan tradisional

serta kuatnya nilai-nilai agama khususnya Islam dalam menjalankan

kehidupan menjadi pijakan dalam membangun masyarakat madani di petani

salak atau masyarakat Cineam.

1. Pemberdayaan Masyarakat Madani

Page 13: Bab 2 kelas xi

Secara esensi dibutuhkan pemberdayaan dan penguatan masyarakat secara

komprehensif agar memiliki wawasan dan kesadaran demokrasi yang baik

serta mampu menjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia. Untuk itu,

maka diperlukan pengembangan masyarakat madani dengan menerapkan

strategi pemberdayaan untuk mencapai hasil secara optimal. Dalam hal

ini Dawam Rahardjo mengemukakan tiga strategi yang salah satunya

dapat digunakan sebagai strategi pemberdayaan masyarakat madani

Indonesia.

Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional dan politik

Strategi ini berpandangan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin

berlangsung dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa

dan bernegara yang kuat. Bagi penganut paham ini, pelaksanaan demokrasi

liberal hanya akan menimbulkan konflik sehingga menjadi sumber

instabilitas politik. Saat ini yang diperlukan adalah stabilitas politik sebagai

landasan pembangunan, karena pembangunan membutuhkan resiko politik

yang minim. Dengan demikian, persatuan dan kesatuan bangsa lebih

diutamakan daripada demokrasi.

Strategi yang lebih mengutamakan reformasi sistem politik

demokrasi.

Strategi ini berpandangan bahwa pembangunan demokrasi tidak perlu

menunggu rampungnya tahap pembangunan ekonomi. Sejak awal dan

secara bersama-sama diperlukan proses demokratisasi yang pada esensinya

adalah memperkuat partisipasi politik. Jika kerangka kelembagaan ini

diciptakan, akan dengan sendirinya timbul civil society yang mampu

mengontrol terhadap negara.

Strategi yang memilih pembangunan masyarakat madani

sebagai basis yang kuat ke arah demokratisasi.

Strategi ini muncul akibat kekecewaan terhadap realisasi dan strategi

pertama dan kedua. Dengan begitu, strategi ini lebih mengutamakan

pendidikan dan penyadaran politik, terutama pada golongan menengah yang

makin luas.

Ketiga model strategi pemberdayaan civil society (masyarakat madani)

tersebut dipertegas oleh Hikam bahwa pada era transisi lebih

Page 14: Bab 2 kelas xi

mementingkan prioritas pemberdayaan dengan cara memahami target yang

paling strategis serta penciptaan pendekatan yang tepat di dalam proses

tersebut. Untuk keperluan itu, keterlibatan kaum cendekiawan, LSM, ormas

sosial dan keagamaan, serta mahasiswa adalah mutlak adanya karena

mereka mempunyai kemampuan dan sekaligus tokoh utama pemberdayaan

tersebut.

Sedangkan menurut Ryas Rasyid, sebuah masyarakat madani (civil

society) haruslah mandiri, tidak begitu terntung pada peran pemerintah atau

negara. Barangkali, diantara organisasi sosial dan politik yang patut dicatat

dan meiliki kemandirian cukup tinggi adalah organisasi yang termasuk dalam

kelompok lembaga swadaya masyarakat (LSM) atauNon-Governmental

Organization (NGO) yang di Indoneisa jumlahnya mencapai ratusan.

Perubahan paradigma yang berorientasi kepada perwujudan masyarakat

madani perlu dilakukan sebagai koreksi terhadap kekeliruan yang secara

umum berpangkal pada kurangnya konsistensi dalam memelihara dan

menegakkan prinsip serta semangat yang telah disepakati bersama. Dengan

demikian, dapat melahirkan ketidakseimbangan antara posisi serta peran

pemerintah dan masyarakat dalam penyelenggaraan negara juga

pembangunan. Ketidakseimbangan posisi serta peran pemerintah dan

masyarakat disebabkan oleh beberapa hal berikut ini.

Sistem politik, budaya, dan perilaku politik yang tenggelam dalam

kehidupan demokrasi semu.

Ditandai dengan matinya oposisi

Sikap tabu terhadap perbedaan pendapat

Tidak terdapat kontrol sosial

Pelaksanaan fungsi legislatif yang tidak bermakna

Penegakan hukum yang lemah

Adapun nilai-nilai dasar yang menandai masyarakat madani pada petani

salak Cineam, di antaranya sebagai berikut.

1) Ketuhanan

2) kemerdekaan

Page 15: Bab 2 kelas xi

3) hak azasi dan martabat manusia

4) kebangsaan

5) demokrasi

6) kemajemukan

7) kebersamaan

8) persatuan dan kesatuan

9) kesejahteraan bersama

10) keadilan dan supremasi hukum

11) keterbukaan

12) partisipasi

13) kemitraan

14) rasional

15) etis

16) perbedaan

17) pendapat dan pertanggungjawaban

18) (akuntabilitas).

Nilai-nilai masyarakat madani tersebut harus melekat pada setiap individu

dan institusi yang memiliki komitmen untuk mewujudkannya di wilayah

Page 16: Bab 2 kelas xi

Cineam dan Indonesia. Adapun fungsi dari nilai-nilai tersebut di antaranya

sebagai berikut.

Menjadi pedoman perilaku alam bersikap, berpikir dan bertindak, baik

secara individual maupun institusional

Menjadi dasar acuan penyusunan kebijakan dalam membangun Indonesia

Baru sebagai landasan perjuangan panjang untuk mewujudkan masyarakat

madani.