bab 2 kajian pustaka 2.1.1 teori sustainable land use...

22
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land Use Sustainable adalah kemampuan untuk tetap mempertahankan sumber daya dengan mengatur penggunaan, perkembangan dan perlindungan terhadap sumber daya alam dan fisik dengan tidak menyebabkan kerusakan suatu ekologi sehingga generasi masa depan tetap dapat menikmati atau mengkomsumsi sumberdaya yang tersedia saat ini. Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. 2.1.2 Teori Tradisional Tradisional adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun- temurun.Bangunan tradisional adalah bangunan yang di bangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi dan tanpa atau sedikit mengalami perubahan. Bangunan tradisional dapat juga dikatakan sebagai bangunan yang dibangun dengan memperhatikan kegunaan, serta fungsi sosial dan arti budaya di balik corak atau gaya bangunan. Dari bangunan tradisional masyarakat dapat melambangkan cara hidup, ekonomi dan lain-lain. 2.1.3 Teori Olahraga Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot – otot tubuh. Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi. Pemerintah sendiri menjadikan olahraga sebagai pendukung terwujudnya manusia Indonesia yang sehat dengan menempatkan olahraga sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan yaitu menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup.

Upload: others

Post on 19-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Umum

2.1.1 Teori Sustainable Land Use Sustainable adalah kemampuan untuk tetap mempertahankan sumber

daya dengan mengatur penggunaan, perkembangan dan perlindungan

terhadap sumber daya alam dan fisik dengan tidak menyebabkan kerusakan

suatu ekologi sehingga generasi masa depan tetap dapat menikmati atau

mengkomsumsi sumberdaya yang tersedia saat ini.

Lubang resapan biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara

vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan untuk

mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

2.1.2 Teori Tradisional Tradisional adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu

berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-

temurun.Bangunan tradisional adalah bangunan yang di bangun dengan cara

yang sama dari generasi ke generasi dan tanpa atau sedikit mengalami

perubahan. Bangunan tradisional dapat juga dikatakan

sebagai bangunan yang dibangun dengan memperhatikan kegunaan, serta

fungsi sosial dan arti budaya di balik corak atau gaya bangunan. Dari

bangunan tradisional masyarakat dapat melambangkan cara

hidup, ekonomi dan lain-lain.

2.1.3 Teori Olahraga Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan

maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot – otot tubuh.

Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang

menghibur, menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk

meningkatkan prestasi. Pemerintah sendiri menjadikan olahraga sebagai

pendukung terwujudnya manusia Indonesia yang sehat dengan menempatkan

olahraga sebagai salah satu arah kebijakan pembangunan yaitu

menumbuhkan budaya olahraga guna meningkatkan kualitas manusia

Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan kebugaran yang cukup.

Page 2: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

2.1.4 Tipe Gedung Olahraga, Fungsi dan Fasilitasnya

Tabel 2.1 Tipe Gedung Olahraga dan Fungsinya

No. Fungsi A B C

1. Layanan Provinsi Kota Kecamatan

2. Cabang

Olahraga

- Lap. Tenis

- Lap. Basket

- Lap. Voli

- Bulu

Tangkis

- Lap.

Basket

- Lap.

VoliBulu

Tangkis

- Lap.

Basket

- Bulu

Tangkis

3. Ruang ganti

atlit Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1

4. Ruang ganti

pelatih

Minimal 1 unit

untuk wasit dan 2

unit untuk pelatih

Minimal 1 unit

untuk wasit dan 2

unit untuk pelatih

Tidak harus ada

5. Ruang P3K Minimal 1 unit Minimal 1 unit Minimal 1 unit

6. Ruang

Pemanasan Minimal 300 m2 Minimal 196 m2 Minimal 81 m2

7. Toilet

Penonton

Wanita : pria

adalah 1:4

Wanita : pria

adalah 1:4

Wanita : pria

adalah 1:4

8. Kantor

Pengelola

Minimal 10 orang,

Maksimal 15 orang

Minimal 10

orang, Maksimal

15 orang

Minimal 15 orang

dan 5 m2 tiap

orang

9. Gudang Minimal 120 m2 Minimal 50 m2 Minimal 20 m2

10. Ruang Mesin Sesuai kapasitas

mesin

Sesuai kapasitas

mesin

Sesuai kapasitas

mesin

11. Kantin Ada Ada Ada

12.

Toilet

Penyandang

Cacat

Minimal 1 unit Minimal 1 unit Minimal 1 unit

Page 3: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

2.1.5 Teori Bulu Tangkis, Futsal dan Rock Climbing a. Teori Bulu Tangkis

Permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual

yang dapat dilakukan dengan cara satu lawan satu atau dua lawan dua dengan

menggunakan raket sebagai alat pemukul dan kok sebagai objek pukul.

Lapangan permainan berbentuk persegi empat dan dibatasi oleh net untuk

memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan.

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjangyang mempunyai ukuran

permainan tunggal dengan panjang 11,88 meter dan lebar 5,18 meter dan

permainan ganda dengan ukuran panjang 13,40 meter dan lebar 6,10 meter.

Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna

kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah

putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau

bahan sintetis yang lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau

bahan sintetik yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat

mengakibatkan cedera pada pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di

tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang

mempunyai ketebalan 75 mm harus berwarna putih.

b. Teori Rock Climbing

Panjat Tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock Climbing

merupakan salah satu dari sekian banyak olahraga alam bebas dan merupakan

salah satu bagian dari mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan cara

berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan dan teknik-teknik

tertentu untuk bisa melewatinya. Pada umumnya panjat tebing dilakukan

pada daerah yang berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan

mencapai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat kesulitan tertentu.

c. Teori Futsal

Page 4: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang

masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan

bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima

pemain utama, setiap regu juga di izinkan memiliki pemain cadangan. Tidak

seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi

garis, bukan net atau papan.

2.1.6 Olahraga Bulu Tangkis, Fusaldan Rock Climbing a. Olahraga Bulu Tangkis

Dari pembahasan singkat di atas dapat di simpulkan bahwa gedung

olahraga, sangat penting setiap masyarakat, maka perlunya ada inovatif dan

kreatifitas dalam pembangunannya serta harus di tunjang dengan tempat yang

sesuai persyaratan agar kegiatan yang akan berlangsung berjalan dengan

maksimal. Bulutangkis adapun hal–hal yang harus di perhatikan dalam

perencanaan dan perancangan lapangan Bulu Tangkis adalah :

• Ukuran lapangan dan area diluar permainan, yaitu area aman disekitar

lapangan.

• Ketinggian plafon, penghawaan dan penerangandi seluruh ruangan.

• Lantai anti-licin dantidak bolehberwarna cerah dan menimbulkan pantulan

cahaya dan permukaan lantai tidak dari batu bata, beton tetapi harus dari

kayu atau karpet sintesis.

Page 5: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

Tabel 2.2 Dimensi/Ukuran Lapangan Bulu Tangkis

Sumber: Sport Council, indoor Sport

Gambar 2.1 Standar Dimensi/Ukuran Lapangan Bulu Tangkis

Sumber: google image

b. Olahraga Futsal

Futsal adalah permainanbola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-

masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke

gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain

utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti

permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis,

bukan net atau papan.

Page 6: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

Gambar 2.2 Dimensi/Ukuran Lapangan Futsal Standar

Sumber: google image

Luas lapangan:

1. Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25 m

2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di

ujung-ujung, dan garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak

ada tembok penghalang atau papan

3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari masing-masing tiang gawang

4. Titik penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang

5. Titik penalti kedua: 10 m dari titik tengah garis gawang

6. Zona pergantian: daerah 5 m (5 m dari garis tengah lapangan) pada sisi tribun

dari pelemparan

7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m

8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasive

c. Olahraga Basket

Gambar 2.3 Dimensi/Ukuran Lapangan Basket Standar

Lapangan bola basket berbentuk persegi panjang dengan dua standar ukuran,

yakni panjang 28,5 meter dan lebar 15 meter untuk standar National Basketball

Page 7: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

Association dan panjang 26 meter dan lebar 14 meter untuk standar Federasi Bola

Basket Internasional. Tiga buah lingkaran yang terdapat di dalam lapangan basket

memiliki panjang jari-jari yaitu 1,80 meter.

Gambar 2.4 Dimensi/Ukuran Ring Basket Standar

Jarak lantai sampai ke papan pantul bagian bawah adalah 2,75 meter.

Sementara jarak papan pantul bagian bawah sampai ke ring basket adalah 0,30

meter. Ring basket memiliki panjang yaitu 0,40 meter. Sedangkan jarak tiang

penyangga sampai ke garis akhir adalah 1 meter.

Gambar 2.5 Dimensi/Ukuran Ring Basket Standar

Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan

pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam adalah

0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.

� Perancangan Persyaratan Khusus GOR Basket

1. Pencahayaan

• Penerangan buatan dan alami tidak boleh menyilaukan pemain.

• Apabila stadium digunakan lebih dari satu cabang olahraga, setiap

cabangharus tersedia satu lampu.

Page 8: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

• Masing-masing tatalampu harus memiliki instalasi yang terpisah satu

denganlainnya.

• Sumber cahaya harus diletakkan dalam satu area pada langit-langit.

2. Tata Warna

3. Lantai Lapangan

Lantai yang digunakan pada arena pertandingan harus rata tanpa

celahsambungan, tidak licin, tidak mudah aus dan harus dapat memberikan

pantulan bola yang merata. Selain itu konstruksi lantai yang elastic sangat

penting untuk menghindari cidera pemain. Material lantai adalah lantai beton

yang dilapisi dengan vinyl. Untuk lapangan outdoor menggunakan lantai

beton.

4. Dinding dan Langit

• Langit Bangunan

a. Dinding harus kuat menahan benturan pemain dan bola.

b. Permukaan dinding rata dengan bukaan minimal 2 meter dari

lantai.

c. Hindari elemen—elemen atau ornament yang menyesatkan

jarak, lintasan,dan kecepatan bola bagi para pemain.

d. Tinggi Langit-langit dengan daerah permainan untuk GOR

tipe A adalah >12,5 meter dan untuk daerah bebas permainan

>5,5 meter.

5. Pintu dan Tribun

Penonton Lebar pintu minimal 1,1 m dihitung berdasarkan setiap lebar 55 m

untuk 40 orang per menit. Jarak pintu satu dengan yang lainnyamaksimal 25

m sedangkan jarak dengan tempat duduk maksimal 18 m. Tribun penoton

pada keempat sisi lapangan memiliki view terpusat kearah lapangan. Sudut

kemiringan tribun adalah 30o-35o. Jenis tribun menggunakan jenis tetap

yangterbuat dari beton untuk mendapatkan ruang yang dapat dimanfaatkan

dibawah tribun.

Page 9: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

d. Olahraga Rock Climbing

Olahraga panjat tebing dan dinding telah mengalami perubahan dramatis dari

sekedar hobi kegiatan alam terbuka menjadi profesi olahraga yang dapat

dilakukan di dalam dan di luar ruangan. Dalam perkembangannya akhirnya

kompetisi panjat dinding menjadi “Kejuaran Dunia setara Olimpiade”, sementara

itu di Indonesia sendiri olahraga panjat dinding dan tebing telah menjadi salah

satu cabang olah raga yg dipertandingkan.

Para pendidik melihat perkembangan aktifitas ini dan melihat banyaknya

manfaat dari olah raga panjat dinding, sebagai salah satu contoh untuk

pengembangan kekuatan dan kelenturan tubuh. Sejumlah institusi pendidikan

telah melakukan penelitian berkaitan dengan hal ini dan akhirnya melakukan

pembangunan fasilitas dinding panjat di institusinya.

Ide membangun sebuah dinding panjat sangat memikat para aktivis kegiatan

alam terbuka dan organisasi pencinta alam, namun, pemahaman mengenai

manajemen resiko dan kurangnya pengetahuan dasar mengenai olahraga ini

menggerantangkan konsepnya. Perlu disadari, penelitian sangat memegang

peranan penting dan membantu dalam pemahaman faktor keamanan dan

keselamatan untuk pembangunan dinding panjat dan membuat strategi

perencanaaan untuk pelatihan yg lebih terstruktur dan terperinci.

Perkembangan olah raga ini di Indonesia sendiri dibuktikan dengan adanya

lembaga FPTI(Federasi Panjat Tebing Indonesia) dibawah naungan

Kemenegpora, hal ini menjadi suatu bukti nyata bahwa olah raga panjat tebing

dan dinding ini memang tengah dikembangkan secara sistematis di Indonesia.

Kurangnya fasilitas dan alat-alat untuk media latihan menjadi salah satu

kendala yang menyebabkan perkembangan olah raga ini tidak merata di tiap

daerah, walaupun FPTI sendiri sudah dibentuk sampai pengurus cabang di

tingkat kabupaten/kotamadya.Dinding panjat merupakan salah satu media yang

utama untuk menunjang aktifitas olah raga ini, disamping tebing alam yang sulit

dimanipulasi sebagai media latihan.

Page 10: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

Gambar 2.6 Dinding Rock Climbing

Sumber: google image

2.1.7 Jenis Olahraga Kegiatan olahraga dapat di lakukan di beberapa tempat, kegiatan

olahraga itu sendiri terbagi menjadi 2 ( dua ) kategori, yaitu:

• Kegiatan di luar bangunan ( outdoor )

Kegiatan keolahragaan yang dilakukan di udara terbuka (open

space).

• Kegiatan di dalam bangunan ( indoor)

Kegiatan keolahragaan yang sangat membutuhkan ruangan

tertutup yang terpisah atau ruangan tertutup yang khusus.

2.2 Tinjauan Khusus

2.2.1 Tujuan Bangunan gelanggang olahraga ini dibuat agar masyarakat lebih

menggemari olahraga dan dapat meluangkan waktu untuk berolahraga.

Dengan dilakukannya revitalisasi gelanggang olahraga ini, diharapkan

masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik dalam melakukan berbagai

kegiatan olahraga dengan menggunakan fasilitas yang disediakan.

2.2.2 Sasaran Sasaran yang dituju pada pembahasan ini lebih ditekankan pada

kegiatan masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga, diantaranya:

• Penampilan Bangunan

Penampilan bangunan yaitu desain bangunan gelanggang olahraga yang

harus sesuai dengan fungsi bangunan itu sendiri dan bermanfaat bagi

Page 11: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

masyarakat dengan mengekspresikan sistem struktur dan fasade yang dapat

menarik masyarakat untuk mempergunakan bangunan ini.

• Penampilan Teknologi

Penampilan Teknologi yaitu penggunaanstruktur bentang lebar guna

mencapai fleksibilitas dan penampilan fasad bangunan itu sendiri.

• Penampilan Manusia

Penampilan manusia meliputi pencahayaan, temperatur, keamanan,

kemudahan dalam servis dan sirkulasi manusia.

• Penampilan Ekonomi

Faktor ekonomi sangat berpengaruh pada fasad bangunan, karena penampilan

dari bangunan itu sendiri dipengaruhi oleh hasil dari perhitungan biaya yang

dikeluarkan.

2.3 Tinjauan Judul

2.3.1 Pengertian Ekspresi Menurut Drs. Suharto: 1996 ekspresi adalah pengungkapan atau suatu

proses dalam mengutarakan maksud, persamaan gagasan dan sebagainya.

2.3.2 Pengertian Struktur Sebelum mengenal lebih jauh struktur bentang lebar, perlu dipahami dulu

kata-kata yang selalu mengikut di depannya, yaitu kata Struktur dan

konstruksi. Dua kata ini merupakan hal sederhana, namun sering harus

diulang untuk menghindari kesalahpahaman penggunaan kata. Dalam suatu

bangunan, struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban dan akibat

penggunaan dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah. Struktur juga

dapat didefinisikan sebagai suatu entitas fisik yang memiliki sifat

keseluruhan yang dapat dipahami sebagai suatu organisasi unsur-unsur pokok

yang di tempatkan dalam suatu ruang yang didalamnya karakter keseluruhan

itu mendominasi interelasi bagian-bagiannya (Shodek, 1998:3). Struktur

merupakan bagian bangunan yang menyalurkan beban-beban (Macdonald,

2001:1). Struktur dianggap sebagai alat untuk mewujudkan gaya-gaya ekstern

menjadi mekanisme pemikulan beban intern untuk menopang dan

memperkuat suatu konsep arsitektural.

Sedangkan konstruksi adalah pembuatan atau rancang bangun serta

penyusunannya bangunan. Ervianto, 2002: 9, menjelaskan bahwa konstruksi

Page 12: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

merupakan suatu kegiatan mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil

kegiatan yang berupa bangunan. Dalam artian sederhananya struktur adalah

susunannya dan konstruksi adalah penyusunan dari susunan-susunan,

sehingga dari pengertian tersebut dapat diambil sustu kesimpulan bahwa

konsruksi mencakup secara keseluruhan bangunan dan bagian terkecil atau

detail dari tersebut adalah struktur.Penafsiran yang lebih luas tentang struktur

adalah yang didalamnya alat-alat penopang dan metode-metode konstruksi

dianggap sebagai faktor intrinsik dan penentu bentuk dalam proses

perancangan bangunan. (Snyder&Catanese,1989:359)

Berdasarkan buku Sistem Bentuk Struktur Bangunan (Frick, 1998: 28),

struktur dan konstruksi dibedakan berdasarkan fungsinya sebagai

berikut:Fungsi konstruksi: mendayagunakan konstruksi dalam hubungannya

dengan daya tahan, masa pakai terhadap gaya-gaya dan tuntutan fisik lainnya.

Struktur: Menentukan aturan yang mendayagunakan hubungan antara

konstruksi dan bentuk. Struktur berpengaruh pada teknik dan estetika. Pada

teknik, struktur berpengaruh pada kekukuhan gedung terhadap pengaruh luar

maupun bebannya sendiri yang dapat mengakibatkan perubahan bentuk atau

robohnya bnagunan. Sedangkan estetika dilihat dari segi keindahan gedung

secara intergral dan kualitas arsitektural.

Menurut Daniel L Schodek (1991:3) Definisi struktur dalam

hubungannya dengan bangunan ialah: Bahwa struktur merupakan sarana

untuk menyalurkan beban akibat penggunaan dan kehadiran bangunan di

tanah dan di dalam tanah. Struktur berfungsi sebagai suatu kesatuan dari

serangkaian unsur-unsur yang berbeda-bada.

2.3.3 Pengertian Ekspresi Struktur

Sistem Struktur Bentang Lebar merupakan tema yang diambil oleh

perancang dalam perancangan studio tugas akhir ini. Dengan

mengoptimalkan struktur bentang lebar rancangan ini tidak hanya sebagai

elemen strukturmelainkan menjadi elemen yang member simbol atau raut

wajah dari bangunan tersebut.Struktur adalah sarana untuk menyalurkan

beban yang diakibatkan penggunaan dan kehadiran bangunan diatas tanah.

Ekspresi merupakan ungkapan atau rasa yang ingin di keluarkan atau di

tonjolkan. Secara singkat bahwa yang di tampilkan dari bangunan ini adalah

Page 13: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

keinginan untuk mengungkapkan bahwa bangunan ini menggunakan sistem

struktur bentang lebar. Struktur pada bangunan mempunyai daya tarik

tersendiri terlebih jika di ekspresikan sedemikian rupa sehingga bangunan

terlihat megah dan mewah.Jadi Ekspresi Sistem Struktur Bentang Lebar yaitu

struktur dijadikan bukan hanya penyalur beban bangunan tetapi juga sebagai

sarana untuk mengungkapkan atau mengartikan maksud dari bangunan

tersebut.

2.3.4 Interpretasi Tema

Struktur tidak hanya dapat difungsikan sebgai elemen yang di tonjolkan,

tetapi dapat menjadi aspek penting untuk menghadirkan kekuatan bangunan

dan disembunyikan dibalik elemen-elemen keindahan maka pada bangunan

stuktur juga bertanggung jawab atas tercapainya estetika pada bangunan

tersebut dimana struktur sekaligus menjadi aksen dan ornamen pada

fasad/wajah bangunan. Tema struktur sebagai elemen estetis sangat

berhubungan dengan bangunan bentang lebar dimana bangunan bentang lebar

lebih mengutamakan strukturnya. Pada bangunan bentang lebar,akan lebih

banyak memperlihatkan rangka-rangka strukturnya, yang akan menjadikan

struktur tersebut sebagai elemen estetika dalam visual manusia. Ini pula yang

menjadi gambaran perancang dalam mendesain Gelanggang Olahraga ini.

Semua elemen system struktur yang ada, seperti kolom, atap, dan sebagainya,

pada bangunan, didesain sebagai fungsi yang hadir bersama kekuatan

(teknik) dan estetika (kualitas arsitekturnya), Struktur bentang lebar

digunakan, karena adanya kebutuhan ruang gerak yang besar tanpa terhalang

oleh kolom pada bagian dalam bangunan.Pemilihan ini, sangatlah tepat,

karena keberadaan kolom pada bangunan bentang lebar terletak hanya pada

bagian luar atau dinding luar bangunan. Untuk menggunakan struktur

bentang lebar yang tepat, dipilih struktur bentang lebar truss. Secara visual

dan fungsi sruktur ini mempunyai bentuk yang menarik, efisien, ringan dan

kuat.

Pengertian ekspresi struktur adalah: “Ungkapan untuk menyatakan

elemen-elemen pemikul beban yang saling terkait dalam membentuk suatu

kerangka bangunan“. Struktur adalah salah satu unsur yang tidak dapat

dipisahkan dari suatu karya Arsitektur. Definisi yang sederhana mengenai

Page 14: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

Struktur menurut buku “STRUKTUR“ karangan Daniel L. Schodek (1991 :

3), menjelaskan bahwa struktur merupakan sarana untuk menyalurkan beban

dan akibat penggunaan atau kehadiran bangunan ke dalam

tanah.pengungkapan / pengekspresian struktur, dapat dilakukan dengan cara

menonjolkan struktur pada bangunan tersebut. Struktur yang akan

memberikan bentuk pada suatu karya Arsitektur, harus diungkapkan

seutuhnya atau tidak di tutup-tutupi. Selain itu struktur juga harus mampu

memperlihatkan suatu kekakuan dan kekuatan, sehingga orang merasa aman

dan nyaman dalam bangunan itu. Hal ini yang menyebabkan pemakaian

systemstruktur rangka batang pada bangunan gelanggang olahraga ini. Sistem

struktur rangka batang ini sebenarnya dapat menggunakan berbagai macam

jenis bahan seperti:

� Beton Alumunium

� Kayu Baja

Namun pada kenyataannya jenis bahan baja yang lebih banyak

digunakan, selain bahannya yang sangat ringan dan ekonomis hal ini dapat

terpeuhi jika segala keunggulannya dimanfaatkan dengan seksama.

Bangunan bentang lebar dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang

membutuhkan ruang bebas kolom yang cukup besar, seperti untuk kegiatan olah raga

berupa gedung stadion, pertunjukan berupa gedung pertunjukan, audiotorium dan

kegiatan pameran atau gedung exhibition. Berikut contoh bentang lebar:

Gambar 2.7 Contoh Bangunan Bentang Lebar

Sumber: Pinterest

Page 15: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

Tabel 2.3 Macam-Macam Struktur

No. Nama

Struktur Keuntungan Kerugian Gambar

1.

Struktur

Cangkang

(Shell)

Cocok untuk

bentang lebar

dan estetikanya

bagus

Waktu

pembangunan

lama dan

biaya mahal

2.

Struktur

Rangka

Ruang

(Space

Frame)

Dapat menahan

beban dari

bentangan sangat

lebar

Biaya

pengerjaan

lebih murah

dibandingkan

dengan yang

lain

3.

Struktur

Portal

(Goal Post)

Biaya tidak

mahal

Kebanyakan

hanya

berbentuk

persegi

panjang

4.

Struktur

Kabel

(Tension)

Lebih ekonomis,

estetika indah,

cepat

pembangunannya

Memerlukan

perawatan

yang

ekstensif

Page 16: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

5.

Struktur

Penyangga

(Cantilever)

Dapat mencapai

tinggi 45 meter

Biaya yang

diperlukan

cukup mahal

6. Pneumatic

Struktur Biaya murah

Tidak tahan

lama dan

mudah rusak

2.4 Struktur Bentang Lebar yang di pilih

� Space Frame

Struktur space frame memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:

1. Salah satu keuntungan yang paling besar dari sebuah struktur space frame

adalah strukturnya yang ringan. Hal ini dikarenakan setiap materi

didistribusikan secara spasial dengan sedemikian rupa sehingga mekanisme

transfer beban bekerja menjadi beban-beban aksial. Akibatnya, semua bahan

di setiap elemen yang dipasang dapat digunakan secara maksimum. Selain itu

juga, struktur space frame saat ini dibangun dengan bahan baja atau

aluminium, dengan berat sendiri bahan yang relatif ringan. Hal ini menjadi

dasar yang sangat penting dalam perencanaan atap bentang besar.

2. Batang-batang space frame biasanya diproduksi secara massal di pabrik

sehingga dapat memberikan keuntungan sistem industri konstruksi. Space

frame dapat diproduksi secara sederhana melalui prefabrikasi unit, sesuai

dengan ukuran dan bentuk standar yang sering digunakan. Unit-unit tersebut

dapat lebih mudah diangkut dan lebih cepat dirakit oleh tenaga kerja semi-

Page 17: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

terampil. sehingga struktur space frame dapat dibangun dengan biaya yang

lebih rendah.

3. Sebuah struktur space frame memiliki kekakuan yang cukup meskipun

memiliki struktur yang ringan. Hal ini disebabkan oleh adanya elemen tiga

dimensi unsur-unsur penyusunnya yang bekerja secara penuh dalam menahan

beban beban terpusat simetris. Struktur space frame juga memungkinkan

fleksibilitas yang lebih besar dalam tata letak dan posisi kolom.

2.5 Struktur Bentang Lebar untuk Bangunan Vertikal

2.5.1 Struktur Rangka atau Skeleton Struktur kerangka atau skeleton terdiri atas komposisi dari kolomkolom dan

balok-balok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi sebagai penyalur beban

dan gaya menuju tanah, sedangkan balok adalah unsur horisontal yang

berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian beban dan gaya ke kolom.

Kedua unsur ini harus tahan terhadap tekuk dan lentur.Selanjutnya dilengkapi

dengan sistem lantai, dinding, dan komponen lain untuk melengkapi

kebutuhan bangunan untuk pembentuk ruang. Sistem dan komponen tersebut

diletakkan dan ditempelkan pada kedua elemen rangka bangunan. Dapat

dikatakan bahwa elemen yang menempel pada rangka bukanlah elemen

struktural (elemen non-struktural). Bahan yang umumnya dipakai pada sistem

struktur rangka adalah kayu, baja, beton (Gambar 4.19) termasuk beton pra-

cetak . Semua bahan tersebut harus tahan terhadap gaya-gaya tarik, tekan,

puntir dan lentur. Saat ini bahan yang paling banyak digunakan adalah baja

dan beton bertulang karena mampu menahan gaya-gaya tersebut dalam skala

yang besar. Untuk bahan pengisi non-strukturalnya dapat digunakan bahan

yang ringan dan tidak mempunyai daya dukung yang besar, seperti susunan

bata, dinding kayu, kaca dan lainnya.

Sistem rangka yang dibentuk dengan elemen vertikal dan horisontal

baik garis atau bidang, akan membentuk pola satuan ukuran yang disebut

grid. Grid berarti kisi-kisi yang bersilangan tegak lurus satu dengan lainnya

membentuk pola yang teratur. Berdasarkan pola yang dibentuk serta arah

penyaluran pembebanan atau gayanya, maka sistem rangka umumnya terdiri

atas dua macam yaitu: sistem rangka dengan bentang satu arah (one way

spanning) dan bentang dua arah (two way spanning). Bentuk grid persegi

Page 18: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

panjang menggunakan sistem bentang satu arah, dengan penyaluran gaya ke

arah bentang yang pendek. Sedangkan untuk pola grid yang cenderung

bujursangkar maka penyaluran gaya terjadi ke arah kedua sisinya, maka

sistem struktur yang digunakan adalah sistem bentang dua arah. Aksi struktur

dua arah dapat diperoleh jika perbandingan dimensi bentang panjang dengan

bentang pendek lebih kecil dari 1,5.Sistem struktur rangka banyak

berkembang untuk aplikasi pada bangunan tinggi (multi-storey structure) dan

bangunan dengan bentang lebar (long-span structure).

2.5.2 Struktur Rangka Ruang Sistem rangka ruang dikembangkan dari sistem struktur rangka batang

dengan penambahan rangka batang kearah tiga dimensinya. Struktur rangka

ruang adalah komposisi dari batang-batang yang masing-masing berdiri

sendiri, memikul gaya tekan atau gaya tarik yang sentris dan dikaitkan satu

sama lain dengan sistem tiga dimensi atau ruang. Bentuk rangka ruang

dikembangkan dari pola grid dua lapis (doubel-layer grids), dengan batang-

batang yang menghubungkan titik-titik grid secara tiga dimensional.

Elemen dasar pembentuk struktur rangka ini adalah:

- Rangka batang bidang

- Piramid dengan dasar segiempat membentuk oktahedron

- Piramid dengan dasar segitiga membentuk tetrahedron

Beberapa sistem selanjutnya dikembangkan model rangka ruang berdasarkan

pengembangan sistem konstruksi sambungannya antara lain:

- Sistem Mero

- Sistem space deek

- Sistem Triodetic

- Sistem Unistrut

- Sistem Oktaplatte

- Sistem Unibat

- Sistem Nodus

Page 19: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

- Sistem NS Space Truss

2.5.3 Struktur Permukaan Bidang Struktur permukaan bidang termasuk juga struktur form-

active biasanya digunakan pada keadaan khusus dengan persyaratan struktur

dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Struktur-struktur permukaan bidang

pada umumnya menggunakan material-material khusus yang dapat

mempunyai kekuatan yang lebih tinggi dengan ketebalan yang minimum.

Beberapa jenis struktur ini antara lain:

• Struktur bidang lipat

Struktur bidang lipat dibentuk melalui lipatan-lipatan bidang datar dengan

kekakuan dan kekuatan yang terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri.

Bentuk lipatan akan mempunyai kekakuan yang lebih karena momen inersia

yang lebih besar, karena bentuk lipatan akan memiliki ketinggian yang jauh

lebih besar dibandingkan dengan plat datar.

• Struktur cangkang

Struktur cangkang adalah sistem dengan pelat melengkung ke satu arah atau

lebih yang tebalnya jauh lebih kecil daripada bentangnya. Gaya-gaya yang

harus didukung dalam struktur cangkang disalurkan secara merata melalui

permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh elemen

strukturnya. Gaya-gaya disalurkan sebagai gaya normal, dengan demikian

tidak terdapat gaya lintang dan lentur. Resultan gaya yang tersebar diserap ke

dalam struktur dengan gaya tangensial yang searah dengan kelengkungan

bidang permukaannya.

• Struktur membrane

Struktur membran mempunyai prinsip yang sama dengan struktur cangkang,

tetapi dengan bahan bidang permukaan yang sangat tipis. Kekakuan selaput

tipis tersebut diperoleh dengan elemen tarik yang membentuk jala-jala yang

saling membantu untuk menambah kapasitas menahan beban-beban lendutan.

2.5.4 Struktur Kabel dan Jaringan Struktur kabel dan jaringan dikembangkan dari kemampuan kabel

menahan gaya tarik yang tinggi. Dengan menggunakan sistem tarik maka

tidak diperlukan sistem penopang vertikal untuk elemen horisontalnya (lantai

atau atap), sehingga daerah di bawah elemen horisontal (ruang) memiliki

Page 20: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

bentangan yang cukup besar. Bangunan dengan aplikasi sistem struktur in I

akan sangat mendukung untuk bangunan

bentang luas berbentang lebar, seperti dome,

stadion, dll. Sistem yang dikembangkan

pada struktur kabel antara lain :

-Struktur atap tarik dengan kolom penunjang

-Struktur kabel tunggal

2.6 Study Banding Gelanggang Remaja Sejenis

Dalam study banding ini akan dibahas mengenai:

• Lokasi dan lingkungan sekitarnya

• Struktur bangunan

2.6.1 Lokasi dan Fasilitas Gelanggang Remaja Tanjung Duren

Nama GOR: GOR Tanjung Duren

Alamat: Jalan Tanjung Duren Barat 4 No.10, Kelurahan

Tanjung Duren, Kecamatan Grogol

Petamburan, Jakarta Barat

Fungsi Bangunan: Gedung Olahraga

Tampak depan GOR Tanjung Duren

Page 21: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

Kondisi dalam GOR Tanjung Duren

Lahan parkir GOR Tanjung Duren

Gambar 2.8 Fasilitas yang Tersedia di GOR Tanjung Duren

Gelanggang Remaja Kecamatan Grogol

Petamburan berada di kawasan Tanjung Duren -

Grogol, Jakarta Barat. Gelanggang ini tidak jauh dari

Pasar Kopro – Grogol, Kecamatan Grogol

Petamburan, Gambar 2.21Tampak Depan GOR

SMK Yadika, SMPN 89, pusat perbelanjaan Central Park Mall dan Citraland Grogol.

Gelanggang ini telah berdiri sejak tahun 1973 kemudian direnovasi, serta beroperasi

pada 2013 menjadi bangunan yang besar, didominasi dinding dengan warna hijau,

berdesain sporty dan memuat kapasitas yang lebih banyak bagi pengunjung.

Gelanggang ini memiliki gedung yang di dalamnya terdapat 5 buah lapangan

bulutangkis dengan tribun duduk untuk penonton, lapangan ini dapat digunakan dari

pukul 08.00 – 21.00 WIB.

Tabel 2.4 Aktivitas Olahraga GOR Tanjung Duren

Olahraga Hari Waktu

Karate

Selasa & Kamis

Sabtu

Minggu

16.00-19.00 WIB

08.00-selesai

12.00-16.00 WIB

Pencak Silat Senin & Sabtu

Rabu

16.00-19.00 WIB

19.00-22.00 WIB

Page 22: BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Teori Sustainable Land Use ...library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1...BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Teori Sustainable Land

Kungfu Sabtu 19.00-21.00 WIB

Senam Senin-Minggu 05.00-06.00 WIB

Aikido Selasa & Jumat 16.00-19.00 WIB

Fitness Senin-Jumat

Sabtu

08.00-21.00 WIB

12.00-16.00 WIB

2.6.2 Struktur Bangunan Gelanggang Remaja Tanjung Duren

Gambar 2.9 Struktur Rangka Baja GOR Tanjung Duren

Sumber: google image

Sistem struktur gedung ini menggunakan struktur rangka dengan bahan

kolom dari beton bertulang, dan atap menggunakan struktur rangka baja yang terlihat

pada gambar diatas.

2.7 Novelty

Dari jurnal yang telah dibaca dan diteliti, terdapat kesimpulan bahwa gedung

olahraga yang disegmenkan bagi warga kecamatan Palmerahmembutuhkan fungsi

baru atau tambahan. Dalam kondisi tersebut gedung olahraga yang dibutuhkan harus

bersifat fungsional dan nyaman bagi pengguna yang mengunjunginya agar sesuai

dengan fungsi dari gedung olahraga itu sendiri.