manual autocad land

Upload: binho-louback

Post on 19-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    1

    1. Membuat Project baru

    Untuk membuat file gambar pada Autocad Land Development Desktop terlebih dahulu membuat file "project "

    terlebih dahulu , yaitu menyimpan basis data untuk semua modul berdasarkan proyek tersebut

    Untuk membuat file gambar yang berbasis Project , pada Autocad Land Development , terlebih dahulu

    membuka perintah : File New, selanjutnya pada layar akan ditampilkan sebagai berikut:

    Misalnya nama file drawing yang akan dibuat adalah : Jalur 5.dwg, dan akan didefinisikan pula

    nama projectnya jalur 5, dengan default direktori projectnya pada

    C:\Land Projects\Jalur 5\Jalur 5.dwg ,

    Selanjutnya inisiasi project dilakukan dengan mengisi Load setting , yaitu

    Memilih satuan Next Memilih unit satuan panjang dan sudut serta ketelitian angka desimal untuk jarak, sudut dan koordinat

    , jika telah diisi sesuai dengan spesifikasi gambar maka klik Next Memilih skala gambar yang diinginkan untuk skala horizontal maupun vertikal

    Memilih sistim proyeksi dan zone UTM daerah survey yang dipetakan, kalau menggunakan koordinat

    lokal pilih no datum, no projection , selanjutnya next, tapi jika memakai sistim koordinat proyeksi UTM , misalkan daerah survey di Jawa Barat maka dipilih pada categories > Indonesia dan Available

    coordinates systems > Indonesia, N Equator,102 to 108d East Indonesian Datum

    Memilih orientasi titik awal, jika tidak menggunakan next Memilih style text yang dipakai , biasanya dipilih Name style : milli , dan Style in this set 2 mm,

    kemudian next Memilih border , jika tidak next Menyimpan setting tersebut , jika diperlukan untuk dipakai dikemudian bisa di save.

    Inisiasi project selesasi.

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    2

    2. Setting Titik

    Karena pada dasaranya gambar yang dihasilkan adalah rangkaian dari beberapa titik hasil pengukuran

    yang jumlahnya ratusan sampai dengan ribuan titik , maka terlebih dahulu dilakukan Pengesetan titik,

    setelah mengklik point setting pada layar akan ditampilkan :

    Selanjutnya yang dilakukan adalah :

    - Pada menu coords dipilih sistim untul membuat toggle command. merupakan urutan yang biasa digunakan , misalnya kita pilih X,Y

    - Pada menu marker pilih simbol yang cocok untuk menampilkan titik - Pada menu text pilih warna yang cocok untuk ditampilkan pada titik , dan dapat memilih tampilan grup

    titik yang akan ditampilkan . Model titik biasanya ditampilakan sebagai berikut

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    3

    Pada menu text pengguna bisa memilih apakah hanya elevasi saja yang ditampilkan atau semuanya , dan

    juga memilih penyekalaan besarnya text pada titik , untuk pengukuran situasi dengan kerapatan 10 mdan skala 1:1000 biasanya dipilih besarnya 0.8 units.

    - Pengestan titik selesai Ok.

    No titik

    Posisi titik

    Elevasi titik

    Deskripsi

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    4

    3. Beberapa Metode Entri data lapangan .

    Untuk memudahkan surveyor dalam memasukan data lapangan yang dikemudian hari akan diolah menjadi

    peta , terdapat 3 metoda

    1. Mendownload data dari Total Station dengan memakai data collection link (modul Survey2i)

    2. Mengentri data hasil ukuran (mis Poligon atau Tachimetri) langsung dengan memakai menu Traverse

    atau sideshots entry (modul Survey2i)

    3. Dihitung terlebih dahulu melalui Ms Excell, dan selanjutnya diimpor melalui fasilitas impor point

    (semua modul).

    Untuk mebuka modul survey2i,terlebih dahulu pada menu ProjectMenu Palettes pilih survey2iload.

    3.1 Setting untuk entri Data Poligon dan Situasi

    Tujuan dari metoda ini adalah membuat data hasil pengukuran menggunakan alat manual (mis Theodolit

    T2,T0) dapat ditampilkan secara digital.

    1. Pada menu Data Collection/input Traverse Setting pada Dialog box bisa dipilihsesuai dengan data lapangan yang didapat, mis: untuk memasukan data manual poligon, yaitu pada menu Traverse

    setting :

    Jika dilakukan pengukuran sudut vertikal , pilih Vertcal Angle Jika sudah mendapatkan hasil sudut horizontal ratarata pada Horizontal Angle

    Measurment pilih Angles right

    Pada command toggle pilih Elevations artinya akan muncul hasil elevasi , Face1 BS Distance artinya jarak ratarata yang dimasukan kedalam komputer.

    2. Pada menu Data Collection/input Sideshots setting pada Dialog Box bisa dipilih sesuai dengan data lapangan yang didapat, mis: untuk memasukan data manual situasi

    metoda Tachimetri , yaitu pada menu sideshots setting :

    Jika dilakukan pengukuran sudut vertikal , pilih Vertcal Angle Pada command toggle pilih Elevations artinya akan muncul hasil elevasi , Face BS

    Distance artinya jarak ratarata yang dimasukan kedalam komputer

    3.2 Mengentri data dengan menggunakan metode Traverse/Sideshots entry.

    Pada sub bab ini akan disimulasikan bebrapa titik sebagai ilustrasi dalam memasukan data :

    1. Memasukan data hasil ukuran poligon. Syarat untuk mengentri data poligon adalah harus ada satu titik tetap dan satu azimuth awal

    atau dua titik tetap yang telah diketahui koordinatnya.

    Data Collection InputTraverse/sideshotsTraverse entry Kemudian pada Command Toggle akan ada perintah

    Enter point number of setup : misal

    nya titik tersebut titik no 1 enter Enter theodolite height: diisi sesuai dengan tinggi alat

    Enter backsight point number: diisi titik nomor yang telah diketahui

    koordinatnya .

    Enter foresight angle right: diisi sesuai dengan hasil rata rata ukuran sudut

    tersebut.

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    5

    Enter foresight slope distance: diisi sesuai dengan hasil ratarata ukuran

    jarak tersebut.

    Enter Foresight vertical angle: diisi sesuai dengan hasil ratarata ukuran

    sudut vertikal.

    Enter prism height: diisi sesuai tinggi target

    Enter description: disi deskripsi titik tersebut , mis P3/dekat selokan

    Selanjutnya akan ditamplikan titik baru , sesuai dengan hasil ukurannya .

    Advance to next setup (Yes/No)? : pilih Yes, sesuai kan

    dengan nomor yang ada pada layar komputer atau otomatis akan membuat nomor ber urutan

    atau diisi sesuai dengan jenis titiknya.

    2. Memasukan data hasil ukuran detail/situasi Sesuai dengan rumus dasar pengukuran, bahwa untuk menentukan titik yang akan ditentukan

    koordinatnya harus dihitung dari titik yang telah diketahui koordinatnya, demikian juga dalam

    pemasukan data detail/situasi.

    Data Collection InputTraverse/sideshotsSideshots entry Kemudian pada Command Toggle akan ada perintah

    Enter point number of setup : misal

    nya titik tersebut titik no 1 enter Enter theodolite height: diisi sesuai dengan tinggi alat

    Enter backsight point number: diisi titik nomor yang telah diketahui

    koordinatnya , atau jika memakai sisitim pengukuran memakai theodolit yang memakai bousoulle

    maka nomor titik diisi dengan nomor yang tidak ada/tidak mungkin ada dalam project ;

    misal :diisi 10000, karena didefinisikan backsight pada titik yang belum ada koordinatnya maka

    pada toggle command akan ada pertanyaan;

    Enter NE/ (or NE): disi 0

    Enter point number to start numbering from: enter jika setuju dengan nomor yang ditampilkan (otomatis) atau sesuai dengan sistim yang telah di

    rencanakan mis, untuk titik detail mulai dari titik 700 dst.

    Enter foresight angle : disi sesuai data ukuran detail

    Enter foresight slope distance: diisi sesuai dengan hasil ratarata ukuran

    jarak tersebut.

    Enter Foresight vertical angle: diisi sesuai dengan hasil ratrata ukuran

    sudut vertikal.

    Enter prism height: diisi sesuai tinggi target

    Enter description: disi deskripsi titik tersebut , mis kiri/as selokan

    pada layar akan ditamplikan titik baru , sesuai dengan hasil ukurannya Selanjutnya jika

    alat tetap pada titik yang tetap maka akan muncul lagi toggle command , mulai dari : Enter

    foresight angle , demikian perintah tersebut berulang. Jika akan berpindah pada titik baru

    maka setelah ada toggle command Enter foresight angle , enterenter, akan muncul Enter point number of setup (nomor tempat berdiri alat) .

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    6

    3.3 Mengimpor data hasil ukuran dari Program spreadsheet (Excell,Lotus)

    Untuk mengimport titik titik yang telah dihitung dari Excell , terlebih dahulu titik titik tersebut harusdi

    sesuaikan formatnya, dalam program Autocad land development ada bermacammacam format untuk

    menampilkan titik sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Pada umumnya format yang dipakai adalah

    format PENZD (comma delimitted) , artinya:

    Baris A (pada excell) untuk (P)oint /titik

    Baris B (pada excell) untuk (E)asting/ X

    Baris C (pada excell) untuk (N)orth/ Y

    Baris D (pada excell) untuk (Z) /Elevasi

    Baris E (pada excell) untuk (D)eskripsi

    Menu import point ini ada pada seluruh modul Autocad Land Development.

    Setelah disiapkan file dalam bentuk extension *.csv maka pada LDD2000i , pointexport/import point format manager, pada dialog box pilih PENZD(comma delimitted).close, Selanjutnya Pointexport/ import pointImport point, pada dialog box pilih PENZD(comma delimitted) untuk format dan pilih direktori, nama file pada komputer yang akan diproses menjadi gambar.

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    7

    Setelah itu muncul dialog box COGO database import optionOK Akan muncul sebaran titik hasil pengukuran (pada command toggle ZEnterEEnter). Adapun untuk penarikan garis detail seperti jalan , sungai memakai fasilitas Autocad yaitu

    PL (polyline) atau L (line).

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    8

    4. Pemrosesan Digital Terrain Modell

    Modul Terrain ini ada pada semua modul. Pada dasarnya pembentukan terrain adalah membuat titiktitik

    pada sebaran yang telah dientri tadi menjadi model 3 dimensi.

    4.1.Pembentukan Terrain

    TerrainTerrain Model Explorer, maka akan muncul dialog box, ManagerCreate Surface, click surface (klik kanan) rename, untuk menamai surface baru, mis: LatihanOK.

    Untuk membatasi titiktitik yang akan dijadikan model 3d terlebih dahulu membuat garis polyline yang

    menjadi batas yang nanti akan didefinisikan sebagai Boundaries.

    Dari dialog box yang diilustrasikan seperti gambar diatas , plilh Point FilesAdd point from autocad object point, Akan muncul pada toggle command Select objects by [Entity/Layer] : Eselect objectpilih titik yang akan dijadikan digital terrain model (dipilih atau diblok).

    Pada dialog box yang telah diberi nama latihan Build, yang berarti membuat model 3 dimensi.

    Sampai dengan perintah tadi , titiktitik tersebut sudah membentuk model 3d dan siap untuk dibuat

    konturnya.

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    9

    4.2. Pembuatan Kontur

    Pada Terrain model explorerCreate Contourmuncul dialog box :

    Dialog tersebut berisi:

    - Surface - Elevation range - Interval - Contour style, standard, optionstyle manager, muncul dialog box contour style manager contour

    appearancesmoothing options pilih derajat kehalusan dari 0100.Ok - Erase old contours (Yes/No) - Kontur akan muncul dengan interval yang diinginkan

    4.3. Editing Kontur.

    Hasil yang ditampilkan setelah di create kontur kadangkadang kurang sesuai dengan keadaan yang se

    venarnya dilapangan.

    Proses lanjutan dari Create contour yaitu edit surface

    Surfaceedit surfaceimport 3d lines , untuk memunculkan garisgaris interpolasi (Triangulated irregular network) , garisgaris tersebut akan membentuk layer tersendiri yaitu srvview.

    Ada 6 metoda untuk mengedit contur tersebut . yaitu:

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    10

    1. Add line , surfaceedit surfaceAdd line , yaitu untuk menambah garis interpolasi pada titik yang telah terikat oleh garisgaris interpolasi (tin).

    2. Delete line , surfaceedit surfacedelete line , yaitu mengahapus garis yang tidak terpakai dalam pembentukan kontur /terrain

    3. Flip Face , surfaceedit surfaceflip face yaitu membalik arah garis

    4. Add point surfaceedit surface add point ; yaitu menambah titik pada surface, sebelum menambah titik tersebut, pada menu pointaddpointmanual ; northing/easting sehingga waktu penambahan titik pada surface sesuai dengan tampilan pada drawing.

    5. Delete point, Surfaceedit surface Delete point ; yaitu menghapus titik pada terrain. 6. Edit point, Surfaceedit surface edit point ; yaitu merubah elevasi yang ada pada data base terrain.

    Ke enam metoda tersebut dapat dilakukan simultan sesuai dengan kebutuhan , setiap selesai melakukan

    edit surface maka perlu dilakukan kembali import 3d lines

    4.4. Membuat label pada kontur.

    Pembuatan label kontur dilakukan setelah semua proses editing surface telah selesai .

    Terraincontour labelEnd; yaitu mencatumkan label pada ujung garis kontur (1 kontur/single ) Terraincontour labelgroup end ; yaitu mencantumkan label pada ujung garis (grup kontur) Terraincontour labelInterior ; yaitu mencantumkan label di dalam garis kontur sesuai keinginan kita (1 kontur /single)

    Terraincontour labelgroup Interior : yaitu mencatumkan label di dalam garis kontur secara bersamaan (grup)

    Garis yang di-flip face

    Kondisi sebelum Kondisi sesudah

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    11

    5.Pembuatan Alinemen

    5.1 Pendefinisian Alinemen

    Penarikan Alinemen , khususnya alinemen Horizontal dilakukan setelah semua gambar kontur, detail,

    simbol tidak ada perubahan lagi (fix).

    Misalkan layer as alinemen didefinisikan sebagai layer AS, selanjutnya ditarik garis alinemen dengan

    layer AS tadi memakai perintah line dengan jalur sesuai dengan medan yang ada .

    Setelah garis rencana alinemen terbentuk, selanjutnya pada modul Land dektop 2000i complete direnca

    nakan juga tikungan . Line/curvecurve between two line, pada toggle command muncul Select first tangent lalu pilih garis pertama yang berpotongan, select second tangent FACTOR[Length/Tangent/External/Degree/Chord/Mid/MDist/]: rRadius , perintah tersebut rutin , adapun jika ada tikungan yang berjenis spiral pada menu Line/curvecreate spiralsfit tangenttangent, lalu akan muncul dialog box pada halaman berikutnya :

    Misalkan dipilih tipe spiralcurvespiral, spiral type clothoid Select line (or POints) Select line (or POints) Enter radius (or Degree): Spiral A in (or Length): Spiral Length in(or A): , perintah tersebut rutin /berulang .

    Setelah rencana alinemen terbentuk (sudah dipasang jarijari) maka AlignementDefine from objectselect entity select object Specify opposite corner: Select reference point (Enter for start), Akan muncul dialog box yang berisi alignement name

    Description, starting station enter

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    12

    Tampilan yang akan muncul yaitu panjang alinemen , seperti contoh berikut ini Starting station: 0+000

    Ending station: 1+231.378

    Superelevation data created.

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    13

    5.2. Stationing

    Pencantuman label station dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku , biasanya stationing per 50 m,

    pada modul Civil designcreate station label akan muncul dialog box pada halaman berikutnya ,isi Station label increment , mis tiap 50 mOk

    Menu AlignementCreate station label, maka akan muncul station beserta station label curva (TC,CT,TS,ST) .

    5.3. Membuat garis badan jalan dan lainnya.

    Pada menu Alignement create offset, akan muncul dialog box dan diisi sesuai denan lebar badan jalan yang direncanakan atau akan ditampilkan juga mis: bahu jalan, ROW.

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    14

    6.Pembuatan Penampang memanjang

    6.1. Pembuatan penampang memanjang

    Penentuan skala h (horizontal) dan V (vertikal) untuk Penampang memanjang dilakukan pada saat

    setting awal proyek , pada modul Civil design Profile Profile settingsampling Ok Profile Profile settingEG layers , OK Profile Profile settingFG Layers, OK Profile Profile settingLabel and prefix , Ok Profile Profile settingValue, >akan muncul dialog box untuk menset nilai label text pada sumbu Vertikal dan Horizontal> Ok Kemudian dilakukan profilling terhadap alinemen yang telah terbentuk berdasarkan surfacenya

    Profile Surface set current surface Profile existing ground sample from surface select alignement

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    15

    Alignment Name: aZZ Number: 2 Descr:

    Starting Station: 0.000 Ending Station: 700.000

    Beginning station :

    Ending station :

    Setelah profilling selesai potongan memanjang siap untuk ditampilkan Profilescreeate profile fullprofile select current layer Alignment Name: as2 Number: 3 Descr:Starting Station: 270400.000 Ending Station: 274021.534

    Start Station: 270+400 Existing Elevation: 67.8566

    Select point (or Station):

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    16

    Terdapat 9 metoda untuk penentuan PVI , misalnya yang dipakai metoda no 1 (metoda panjang kurva/legth)

    Ok select incoming tangent selct outgoing tangent Length of curve Select object , < pilih seluruh obyek dengan cara diblok> akan muncul Specify opposite corner: 7 found Select objects: 4 CL PVIs found.

    Selanjutnya untuk menapilkan label PVI:

    Profiles FG vertical alignementImport,

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    17

    7. Membuat Potongan Melintang

    7.1 Membuat Potongan melintang pada permukaan tanah asli

    Cross section surface select surface < pilih surface yang aktif adalm proyek> Cross section Existing ground sample from surface, akan muncul dialog box :

    Dialog box tersebut menset antara lain:

    Lebar cross yang akan ditampilakan

    Interval station uyang akan dibuat cross sectionnnya

    Check list untuk sampling pada TC, CT , SC,CS

    OK

    Setelah itu akan muncul tampilan pada layar:

    Alignment Name: Acho Number: 1 Descr:

    Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956

    Beginning station :

    Ending station :

    Group: Acho Section: 1794.955898

    Starting station: 0+000 Ending station: 1+794.956

    You have sampled sections for 1794.956 meters of alignment.

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    18

    Dari proses tersebut diatas kita sudah membuat cros section pada permukaan tanah existing dan belum

    diplotkan .

    7.2. Membuat Template

    Dalam membuat template terdapat dua metoda yaitu langsung dari program LDD2000i dan manual,

    terlebih dahulu harus ditentukan bentuk dari template dimana yang digambar hanya badan jalan dan bahu

    jalan .

    Untuk memudahkan pengertian membuat template , maka akan dijabarkan metoda secara manual.

    Metoda manual ini menggunakan perintah line pada autocad , sesuai dengan bentuk template tersebut.

    Setelah terbentuk template, pada skala V dan H yang sama gunakan menu

    Cross Section Draw template (gunakan Osnap endpoint) starting point

    Dalam template tersebut, misalnya terdapat 3 agregat/bahan yang di pakai maka akan ada 3 kali perintah

    draw template.

    Setelah drawing template selesai maka pada menu Cross sectionTemplate define template pick finnishground reference popint Is template symmetrical [Yes/No] : Select template surfaces. Select objects: Surface type [Normal/Subgrade] :

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    19

    Pada dialog box pilih agregat yang sesuai, misalnya untuk permukaan atas dipilih Asphalt, jika tidak ada

    dalam daftar maka menu New material . Setelah selesai maka akan muncul tampilan pada layar Pick connection point out: Datum number : Pick datum points (left to right):

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    20

    7.3 Memasang Template pada Cross section.

    Cross section design Control Edit design control select alignement < pilih alinemen untuk mengaktifkan> Muncul dialog box Enter station range OK , muncul Dialog Box

    Klik Template Control

    Klik template , pilih template yang mau di aktifkan Klik Datum. pilih datum no 1 Ok Kemudian Klik Ditches (saluran)

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    21

    Pilih

    Type saluran untuk kiri atau kanan misalnya kondisi untuk galian maupun timbunan (cut/fill)

    Foreslope (kemiringan saluran) , 1 untuk 1:1 , 2 untuk 2:1 , 0.5 untuk 1:2

    Depth (dalam dasar saluran) isi sesuai rencana

    Pilih depth from hinge

    Base width (isi lebar saluran) Ok Klik Slopes (kemiringan)

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    22

    Fill type , kondisi timbunan pilih simple/depth/stepped pilih untuk kondisi kiri dan kanan

    Isi kemiringan , (seperti contoh pada saluran )

    Cut type , kondisi Galian pilih simple/depth/stepped pilih untuk kondisi kiri dan kanan

    Isi kemiringan , (seperti contoh pada saluran

    OK

    Klik Benches

    Diisi untuk kondisi kiri dan kanan

    Tinggi benches dari ujung saluran

    Lebar benches

    Kemiringan mendatar benches.

    OK

    Pemrosesan cross section selesai

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    23

    7.4Memasang Super elevasi

    Pada Cross section design control Super elevation parameter akan muncul dialog box

    Klik Super elevation calculation, dan Crown removal by runout distance. Ok Edit Data

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    24

    Pada dialog edit data tersebut sudah otomatis sta yang merupakan TC , CT , SC, Atau CS yang diisi

    yaitu :

    E Value (harga E , yang dihitung berdasarkan fungsi antara) V (kecepatan ) dan R (Jarijari))

    Method ,Metoda super elevasi yang dipilih)

    Runoff , merupakan harga dari Ls

    Runout , merupakan harga dari Ls

    OK

    Pada menu Template edit template pick insertion point Edsrf/SAve/eXit/ASsembly/Display/SRfcon/Redraw : sr Connect/Datum/Redraw/Super/Topsurf/TRansition/eXit : s outer left super elevation point < klik ujung kanan sebagai ujung rotasi dari super elevasi> Inner refernce super elevation point Outer right rollover point Ok Perintah tersebut sama untuk kondisi sebelah kanan .

    7.5 Menampilkan Cross pada layar

    Cross section section plot all Alignment Name: Acho Number: 1 Descr:

    Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956

    Beginning station :

    Ending station :

    Sheet origimn point

  • Manual AutoLand 2.1 Badaxx 2005

    25

    8.Menampilkan Volume

    8.1 Menampilakn volum cut and fill

    Cross Section total volume output volume table Alignment Name: Acho Number: 1 Descr:

    Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956

    Volume computation type [Prismoidal/Avgendarea] :

    Use of curve correction [Yes/No] :

    Use of volume adjustment factors [Yes/No] :

    Cut adjustment factor :

    Fill adjustment factor :

    Beginning station :

    Ending station : Pick insertion point < klik dimana tabel volume akan ditampilkan di laayar> ,jika akan dibaca pada file notepad , Cross Section total volume output To File Alignment Name: Acho Number: 1 Descr:

    Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956

    Volume computation type [Prismoidal/Avgendarea] :

    Use of curve correction [Yes/No] :

    Use of volume adjustment factors [Yes/No] :

    Cut adjustment factor :

    Fill adjustment factor :

    Beginning station :

    Ending station : output file name , isi nama file .

    8.2 Menampilkan volume template

    Crossa section surface volume output Template surface Alignment Name: Acho Number: 1 Descr:

    Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956

    Volume computation type [Prismoidal/Avgendarea] :

    Use of curve correction [Yes/No] :

    Use of volume adjustment factors [Yes/No] :

    Cut adjustment factor :

    Fill adjustment factor :

    Output file name : Acho

    Printing to file (append): Acho

    Beginning station :

    Ending station :

    Passing through sections determining the surface conditions...

    Station: 1+794.956

    Selanjutnya bisa dibuka pada notepad