bab i - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/s1-2013... ·...

26

Upload: ledieu

Post on 10-Jun-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis
Page 2: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

PT.Indonesia Plantation Sinergi adalah sebuah perusahaan perkebunan sawit yang

tengah berkembang dan berencana membangun pabrik dan sekaligus pelabuhan

untuk proses distribusi buah sawit dan minyak sawit di daerah Bual-bual,

Sangkulirang, Kutai Timur.Peta bathymetry dalam aplikasinya memiliki banyak

manfaat dalam bidang kelautan antara lain penentuan jalur pelayaran yang aman,

perencanaan bangunan pinggir pantai, pendeteksian adanya potensi bencana tsunami

di suatu wilayah, pertambangan minyak lepas pantai dan lain-lain. Pada proses

produksi dari perkebunan kelapa sawit dibutuhkan area untuk mendukung

pelaksanaan eksploitasi. Perkembangan teknologi pengukuran bathymetry juga

diikuti dengan perkembangan standardisasi/acuan teknisyang digunakan.

Standardisasi ini akan menjadi acuan agar hasil pengukuran memenuhi prasyaratan

kualitas yang standar.Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perencanaan yang baik

dalam pembangunan dermaga, maupun akses serta bongkar muat kapal

tongkang.Selain survei penentuan kedalaman, ada hal lain yang diperlukan dalam

pemetaan bathymetry yaitu koordinat dari titik kedalaman dasar perairan. Koordinat

titiik kedalaman dasar perairan diperlukan agar bentuk topografi dasar perairan dapat

digambarkan menjadi peta.

Untuk menyediakan data tersebut perlu dilakukan pemetaan bathymetry dan

pengamatan pasang surut sehingga gambaran lokasi rencana pelabuhan dan jalur

akses kapal tongkang dapat secara detil ditampilkan. Pemetaan bathymetry

digunakan untuk mengetahui kontur kedalaman perairan, sehingga morfologi

perairan dapat tergambarkan. Pekerjaan ini juga memanfaatkan SNI 7646:2010

sebagai acuan teknis pengukuran dan kontrol kualitas data.

Page 3: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

4

I.2. Tujuan

Membuat petabathymetrydi area perairanSangkulirang, Kalimantan Timur,

melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land

Developement 2009 dan disamping itu pekerjaan ini juga bertujuan untuk melakukan

analisis data hasil pengukuranbathymetrymengikuti aturan standar SNI 7646:2010

orde 1.

I.3. Batasan Masalah

Lingkup proyek ini dikerjakan di area perairan Sangkulirang guna mendukung

pengembangan dalam produksi minyak sawit di daerah Sangkulirang, Kalimantan

Timur. Penentuan chart datumdidapat dari pengamatan pasangsurut harian lokal

selama 30 hari di lokasi survei, analisis lajur perum dan volume pekerjaanpada

daerah 0˚ 46’ 25,21” LS – 0˚ 46’ 00” LS dan 117˚ 57’ 20” BT – 117˚ 57’ 20”BT.Uji

kualitas data yang dilakukan hanya pada data kedalaman saja. Evaluasi ketelitian

data pada lajur utama dan lajur silang mengacu pada SNI 7646:2010 orde 1.

I.4. Landasan Teori

I.4.1. Survei Bathymetry

Survei bathymetry/surveihidrografi pada dasarnya merupakan kelanjutan dari

survei topografi daratan. Perbedaannya terletak pada wahana, tempat, dan peralatan

ukurnya. Dimana proses pengambilan data bathymetry ini disebut dengan

pemeruman. Pemeruman adalah proses dan aktivitas yang ditujukan untuk

memperoleh gambaran (model) bentuk permukaan (topografi) dasar perairan (seabed

surface). Proses penggambaran dasar perairan tersebut (sejak pengukuran,

pengolahan hingga visualisasinya) disebut sebagai survei bathymetry (Poerbandono

dan Djunarsjah, 2005). Gambaran dasar perairan dapat disajikan dalam garis-garis

kontur atau model permukaan digital.Garis-garis kontur kedalaman atau model

bathymetry diperoleh dengan menginterpolasikan titik-titik pengukuran kedalaman

bergantung pada skala model yang hendak dibuat.Titik-titik kedalaman berada pada

Page 4: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

5

lajur-lajur pengukuran kedalaman yang disebut sebagai lajur perum atau sounding

line. Jarak antar titik-titik fiks perum pada suatu lajur pemeruman setidak-tidaknya

sama dengan atau lebih rapat dari interval lajur perum. Saat ini, teknik perekaman

data kedalaman sudah dapat dilakukan secara digital.Laju perekaman data telah

mencapai kecepatan yang lebih baik dari 1 titik per detik (Poerbandono dan

Djunarsjah, 2005).

1.4.1.1 Berbagai Jenis Kegiatan dan Survei Hidrografi. Jenis - jenis pekerjaan survei

hidrografi dan penelitian hidrografi antara lain (Soeprapto, 1999):

1. Penentuan titik–titik dasar di darat (pantai). Titik-titik ini digunakan sebagai titik

ikat (titik referensi) untuk penentuan posisi kapal (fix perum) dan untuk penentuan

garis pantai.

2. Penentuan garis pantai. Garis pantai adalah batas antara air tertinggi dengan

daratan.Posisi garis pantai direferensikan pada titik–titik dasar pemetaan yang

telah dibuat terlebih dahulu.

3. Penentuan topografi dasar laut. Penentuan topografi dasar laut dilakukan dengan

pemeruman. Dengan menggunakan posisi fix perum, maka dapat diketahui posisi

topografi dasar laut (titik–titik detil kedalaman laut/ketinggian topografi dasar

laut).

Pemeruman merupakan salah satu pekerjaan terpenting dalam survei hidrografi.

Dengan pemeruman yang dirancang dengan baik (lajur - lajur pemeruman, titik–titik

fix perum) akan diperoleh gambaran topografi dasar laut yang mendekati dengan

kenyataan.

1.4.1.2 Pengukuran Kedalaman.Pengukuran kedalaman dilakukan pada titik-titik

yang dipilih untuk mewakili keseluruhan daerah yang akan dipetakan. Pada titik-titik

tersebut juga dilakukan pengukuran untuk penentuan posisi.Titik-titik tempat

dilakukannya pengukuran untuk penentuan posisi dan kedalaman disebut titik fiks

perum (Poerbandono dan Djunarsjah, 2005).Pemeruman dilakukan dengan membuat

profil (potongan) pengukuran kedalaman.Lajur perum dapat berbentuk garis-garis

lurus, lingkaran-lingkaran konsentrik, atau lainnya sesuai metode yang digunakan

untuk penentuan posisi titik-titik fiks perumnya.Lajur-lajur perum didesain

sedemikian rupa sehingga memungkinkan pendeteksian perubahan kedalaman yang

lebih ekstrem. Untuk itu, desain lajur-lajur perum harus memperhatikan

Page 5: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

6

kecenderungan bentuk dan topografi pantai sekitar perairan yang akan disurvei. Dari

pengukuran kedalaman di titik-titik fiks perum pada lajur-lajur perum yang telah

didesain, akan didapatkan sebaran titik-titik fiks perum pada daerah survei yang

nilai-nilai pengukuran kedalamannya dapat dipakai untuk menggambarkan batimetri

yang diinginkan. Berdasarkan sebaran angka - angka kedalaman pada titik - titik fiks

perum itu bathimetri perairan yang disurvei dapat diperoleh dengan menarik garis-

garis kontur kedalaman. Penarikan garis kontur kedalaman dilakukan dengan

membangun grid dari sebaran data kedalaman. Dari grid yang dibangun, dapat ditarik

garis-garis yang menunjukkan angka-angka kedalaman yang sama.

1.4.1.3 Metode Akustik Sebagai Metode Pengukuran Kedalaman.Gelombang akustik

adalah merupakan suatu pancaran sinar yang merambat melalui suatu medium

perantara, gelombang ini biasanya digunakan oleh echosounder untuk penentuan

posisi kedalaman.Alat perum gema menggunakan prinsip pengukuran jarak dengan

memanfaatkan gelombang akustik yang dipancarkan dari transduser. Tranduser

adalah bagian dari alat perum gema yang mengubah energi listrik menjadi mekanik (

untuk membangkitkan gelombang suara) dan sebaliknya. Gelombang akustik

tersebut merambat pada medium air dengan cepat rambat yang relatif diketahui atau

dapat diprediksi hingga menyentuh dasar perairan dan dipantulkan kembali ke

transduser.Penggunaan gelombang akustik untuk pengukuran-pengukuran bawah air

merupakan teknik yang paling populer dalam hidrografi hingga saat ini. Gelombang

akustik dengan frekuensi 5 kHz atau 100 Hz akan mempertahankan kehilangan

intensitasnya hingga kurang dari 10% pada kedalaman 10 km, sedangkan gelombang

akustik dengan frekuensi 500 kHz akan kehilangan intensitasnya pada kedalaman

kurang dari 100 m (Poerbandono dan Djunarsjah, 2005). Secara khusus, teknik ini

dipelajari dalam hidroakustik.Untuk pengukuran kedalaman, digunakan echosounder

atau perum gema yang pertama kali dikembangkan di Jerman tahun 1920.Alat ini

dapat dipakai untuk menghasilkan profil kedalaman yang kontinyu sepanjang lajur

perum dengan ketelitian yang cukup baik.

I.4.1.4Penentuan muka surutan (chart datum).Muka surutan peta diartikan sebagai

suatu bidang yang terletak di bawah permukaan air laut terendah di suatu wilayah

perairan tertentu dalam jangka waktu yang cukup lama (Soeprapto, 2001). Muka

surutan peta digunakan sebagai referensi untuk mengukur kedalaman di laut.Sistem

Page 6: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

7

referensi adalah suatu sistem yang mendefinisikan ttik awal (titik nol). Hal ini

mempunyai arti penting sehingga tidak memungkinkan terjadinya perbedaan tinggi

antara satu proyek dengan proyek yang lain dalam satu wilayah didaerah

perairan.Kedudukan muka surutan peta dan sounding datum digambarkan pada

Gambar I.1. Kedudukan muka surutan dari Gambar I.1diukur dari bidang MSL

(mean sea level) sampai dengan bidang tertentu. Terdapat beberapa model untuk

menentukan muka surutan peta (chart datum).Untuk proyek-proyek pengukuran

yang berada di perairan biasanya mempergunakanchart datum sebagai referensi.

.

Gambar I.1. Kedudukan muka surutan peta dan sounding datum

(Dimodifikasi dari Soeprapto, 2001)

Persamaan umum yang digunakan untuk menghitung surutan peta (chart

datum) adalah sebagai berikut:

Dengan:

CD : chart datum

So : duduk tengah (MSL)

Zo : jarak surutan peta

Page 7: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

8

I.4.2. Lajur Pemeruman

Berdasarkan fungsinya lajur perum dapat dibedakan menjadi 3 macam

(Soeprapto, 2001) yaitu: lajur perum utama, lajur perum silang, dan lajur perum

tambahan/investigasi.

I.4.2.1. Lajur perum utama.Yaitu lajur perum yang direncanakan sedemikian rupa

sehingga seluruh daerah survei dapat tercakup dan dapat digambarkan bentuk dasar

perairannya (Soeprapto, 2001).Cara menentukan lajur perum utama dapat dilihat

pada Gambar I.2, yaitu dengan ketentuan jarak antara lajur perum utama harus

dipilih dengan memberikan prioritas terhadap puncak, lembah dan titik-titik

perubahan kemiringan.

Gambar I.2Penentuan lajur perum utama(Harmoko, 2003)

Lajur perum utama mempunyai bentuk-bentuk antara lain (Harmoko, 2003):

a. Lajur perum lurus sejajar

b. Lajur perum lurus menyebar

c. Lajur perum berbentuk busur lingkaran kosentrik

d. Lajur perum berbentuk lengkungan hiperbola kofokus

Page 8: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

9

Gambar I.3Penentuan lajur lurus sejajar(Harmoko, 2003)

Pada Gambar I.3. menggambarkan rencana lajur yang dibuat saat kapal

melakukan pemeruman dengan bentuk lajur lurus sejajar. Kapal mulai melakukan

pemeruman dari nomor 1 ke 2, 2 ke 3, dan seterusnya, kemudian angka menunjukan

fix position kapal saat survei.

Gambar I.4. Lajur perum lurus menyebar(Harmoko, 2003)

Page 9: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

10

Pada Gambar I.4. menunjukan lajur rencana kapal yang melakukan survei

dengan bentuk lajur lurus menyebar. Bentuk lajur ini cenderung mengikuti bentuk

garis pantai daerah survei. Kapal mulai melakukan pemeruman dari nomor 1 ke 2, 2

ke 3, dan seterusnya, kemudian angka menunjukan fix position kapal saat survei.

Gambar I.5 Lajur perum berbentuk busur lingkaran kosentrik(Harmoko, 2003)

Pada Gambar I.5. menggambarkan rencana lajur saat kapal melakukan

pemeruman dengan bentuk lajur menyerupai busur lingkaran. Kapal mulai

melakukan pemeruman dari nomor 1 ke 2, 2 ke 3, dan seterusnya, kemudian angka

menunjukan fix position kapal saat survei.

Gambar I.6. Lajur perum berbentuk lengkungan hiperbola kofokus(Harmoko, 2003)

Page 10: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

11

Pada Gambar I.6. menggambarkan rencana lajur saat kapal melakukan

pemeruman dengan bentuk lajur lengkungan hiperbola kofokus. Angka 1,2,3 dan

seterusnya menunjukan fix position kapal saat survei.

Gambar I.7. Lajur perum berbentuk silang(Harmoko, 2003)

I.4.2.2. Lajur perum silang.Yaitu lajur perum yang dijalankan memotong atau

menyilang lajur perum utama.Tujuan diadakannya pemeruman silang ialah untuk

memeriksa atau mendeteksi ada tidaknya kesalahan hasil pengukuran (baik posisi

horizontal maupun kedalaman ukuran) pada sistem lajur utama.

I.4.2.3. Lajur perum tambahan/investigasi. Yaitu lajur perum yang dijalankan apabila

ada kelainan-kelainan (misalnya: adanya perubahan kedalaman yang mendadak,

pusaran arus) atau mengisi bila terjadi gap (kekosongan akibat penyimpangan lajur

perum utama) yang terdapat antara 2 lajur yang bersebelahan pada sistem lajur

perum utama (Soeprapto, 1999).

I.4.3. Echosounder

Echosounder adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur

penentuan posisi kedalaman di air, tapi seiring berkembangnya kemajuan teknologi

maka sekarang echosounder dilengkapi dengan GPS sehingga bisa menentukan

posisi secara 3 dimensi.Data yang diperoleh dari survei hidrografi, diolah dan

Page 11: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

12

disajikan sebagai informasi geospasial terhadap posisi suatu obyek diatas, didalam

maupun didasar perairan dengan sistem referensi tertentu.Pengetahuan mengenai

akustik bawah air (underwater acoustics) merupakan suatu hal yang penting bagi

surveyor hidrografi. Sifat–sifat perambatan gelombang akustik di medium air laut ini

digunakan untuk mengukur kedalaman air laut.Salah satu jenis peralatan yang biasa

digunakan untuk mengukur kedalaman adalah echosounder.Alat ini bekerja dengan

menggunakan sifat–sifat perambatan gelombang akustik yang dipancarkan dengan

arah vertikal dari permukaan laut ke dasar laut.Bila kemudian gelombang pantulnya

(dipantulkan oleh dasar laut)diterima,dan dicatat waktu tempuhnya, maka kedalaman

laut dapat ditentukan melalui hubungan sebagai berikut (Soeprapto, 1999):

dalam hal ini :

d : kedalaman laut yang terukur pada saat pengukuran,

v(t) : cepat rambat gelombang suara di air,

t1 & t2 : waktu pada saat gelombang suara dipancarkan dan saat

penerimaan gelombang pantulnya.

Pada kenyataannya v(t) sulit ditentukan. Untuk mengatasi hal ini, pada

pengukuran kedalaman dengan alat perum gema telah ditentukan suatu harga cepat

rambat gelombang suara rata–rata, biasanya sekitar 1500 m/detik. Dengan

diketahuinya besaran cepat rambat standar dan selang waktu selama saat gelombang

suara dipancarkan dengan saat penerimaan kembali gelombang pantulnya, maka

kedalaman laut pada saat pengukuran dapat ditentukan berdasarkan hubungan

(Soeprapto, 1999):

Dimana :

d : kedalaman laut yang terukur pada saat pengukuran,

v(t) : cepat rambat gelombang suara standar,

∆t : selang waktu antara saat gelombang suara dipancarkan dan saat

penerimaan gelombang pantulnya.

Page 12: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

13

Gambar I.8Sketsa posisi alat tranduser (Neovanny, 2011)

Hasil pengukuran kedalaman akan direkam sekaligus ditampilkan pada suatu

gulungan kertas (roll paper) yang disebut sebagai echogram (kertas perum) atau

direkam dan ditampilkan secara digital. Pada kertas perum akan terlukis profil

kedalaman perairan sepanjang lajur survei (lajur perum). Jika pada titik-titik tertentu

ditandai saat (waktu) pengukuranya dan pengukuran untuk penentuan posisi

dilakukan secara continue dengan saat tercatat, maka hasil pencatatan waktu tersebut

dapat digunakan untuk merekonstruksi posisi kapal saat melakukan pengukuran

kedalaman dilakukan. Gambar 1.8 memperlihatkan contoh rekaman pengukuran

kedalaman pada kertas perum (echogram). Garis-garis vertikal menunjukan saat-saat

penentuan posisi dilakukan dan disebut sebagai garis-garis fix (fix mark). Pada garis-

garis fix tersebut, waktu perekaman data juga harus dicatat untuk sinkronisasi dengan

koreksi pasut.

Gambar I.9Rekaman pengukuran kedalaman pada kertas perum

(Poerbandono dan Djunarsjah, E. 2005)

Page 13: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

14

I.4.4.Penentuan posisi dengan GPS

GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan

dikelola oleh Amerika Serikat.Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan

kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh

dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca, kepada banyak orang secara simultan

(Poerbandono dan Djunarsjah, 2005).

Dalam hal survei dan pemetaan serta penentuan posisi pada survei batimetri,

GPS telah digunakan untuk keperluan survei hidro-oseanografi, survei seismik,

penentuan posisi rambu–rambu dan peralatan bantu navigasi serta titik-titik

pengeboran minyak lepas pantai, ataupun untuk mempelajari karakteristik arus,

gelombang, ataupun pasut di lepas pantai.Bahkan beberapa peneliti di Amerika

Serikat juga telah menggunakan GPS, dikombinasikan dengan sistem penentuan

posisi akustik, untuk menentukan posisi titik-titik di dasar laut secara teliti, dalam

rangka mempelajari dinamika lempeng-lempeng benua di bawah lautan. GPS juga

telah digunakan untuk membantu proses pengerukan pelabuhan.

Dalam kaitannya dengan aktivitas pemetaan batimetri, metode penentuan posisi

yang digunakan umumnya adalah (Poerbandono dan Djunarsjah, 2005):

1. Metode survei GPS : untuk penentuan posisi titik-titik kontrol di pantai;

2. Metode kinematik diferensial : menggunakan data pseudorange untuk

aplikasi-aplikasi yang menuntut ketelitian menengah, maupun

menggunakan data fase untuk ketelitian yang lebih tinggi;

Sistem DGPS dan RTK : untuk aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi posisi

secara instan (real-time), dimana sistem DGPS umumnya digunakan untuk melayani

aplikasi berketelititan menengah dan sistem RTK untuk aplikasi berketelitian lebih

tinggi.

1.4.4.1 Penentuan Posisi Absolut.Penentuan posisi absolut adalah metode penentuan

yang paling mendasar dari GPS.Posisi suatu titik direferensikan terhadap pusat dari

sistem koordinat.Aplikasi metode penentuan posisi absolut pada survei dan pemetaan

terbatas untuk tahap reconnaissance, yang artinya hanya pada tahap survei

pendahuluan untuk mengetahui posisi area survei.Pada tahap ini dilakukan pencarian

data koordinat pendekatan lokasi survei untuk keperluan perencanaan survei GPS

diferensial statik.Peralatan yang digunakan berupa receiver tipe navigasi.Penentuan

Page 14: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

15

posisi absolut adalah penentuan posisi suatu titik secara mandiri dengan

menggunakan satu buah receiver.(Sunantyo, 2000).

Gambar I.10 Penentuan Posisi Absolut

Keterangan gambar :

O = pusat sistem koordinat,

N = jari-jari kelengkungan vertikal utama titik pengamatan,

p, p, hp = koordinat geodetik titik P,

Xp, Yp, Zp = koordinat kartesian 3D titik P,

Xi, Yi, Zi = koordinat kartesian 3D satelit ke i,

R = jarak dari receiver ke satelit.

1.4.4.2 Sistem RTK.RTK merupakan kependekan dari real time kinematic yaitu

sistem penentuan posisi dengan menggunakan prosedur differensial yang

menggunakan data fase dengan ketelitian mencapai centimeter. Stasiun referensi

mengirim data fase dan pseudorange kepada pengguna secara

langsungmenggunakansistem komunikasi tertentu (Abidin, 2000).Pada penentuan

Page 15: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

16

posisi secara RTK, base station merupakan receiver GNSS yang berada pada lokasi

tertentu dan berguna sebagai titik referensi untuk menetukan posisi dari titik-titik

yang diamat oleh receiver GNSS yang lain (rover/pengguna). Dalam metode RTK

ini, base station berfungsi untuk memancarkan sinyal koreksi, sedangkan rover

station adalah receiver GNSS yang menerima koreksi RTCM dari stasiun referensi/

base station, yang bergerak dari lokasi satu ke lokasi lain selama pelaksanaan survei

RTK (Atunggal, 2010).

Gambar I.11 Penentuan Posisi RTK

Keterangan gambar :

O = pusat sistem koordinat,

N = jari-jari kelengkungan vertikal utama titik pengamatan,

, , h = koordinat geodetik titik pengamatan,

Xp, Yp, Zp = koordinat kartesian 3D titik P,

Xq, Yq, Zq = koordinat kartesian 3D titik Q,

Xi, Yi, Zi = koordinat kartesian 3D satelit ke i,

R = jarak dari receiver ke satelit.

Page 16: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

17

Ada 3 komponen penting dalam pengamatan menggunakan metode RTK yaitu

stasiun referensi (reference station), sistem komunikasi data (data link) dan stasiun

pengguna (rover) (Abidin, 2000):

1. Stasiun referensi (reference station), stasiun referensi berfungsi mengolah data

diferensial danmenghitung koreksi carrier phase dengan cara membandingkan koordinat

stasiun yang telah diketahui sebelumnya denga koordinat hasil pengamatan carrier

phase. Komponen di stasiun refernsi terdiri atas receiver dan antenna.

2. Sistem hubungan data (data link), sistem ini berfungsi untuk

mengirimkan koreksi carrier phase dari base station ke rover untuk

pengolahan data secara real time. Sistem radio ini berupa radio modem

UHF (ultrahigh frequency)/VHF (very high frequency)/HF (high

frequency), modem telepon, GSM, satelit, dan internet.

3. Stasiun pengguna (rover), stasiun ini berfungsi intuk mengidentifikasi

satelit.

I.4.5. Kartografi

Kartografi adalah ilmu, seni, teknik, dan teknologi pembuatan peta.Peta adalah

gambar permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan diatas bidang datar

melalui sistem proyeksi.Peta mengandunng arti komunikatif artinya merupakan suatu

saluran antara pembuat dan pemakai peta.Dengan demikian peta digunakan untuk

mengirim pesan yang berupa informasi tentang realita.Tujuan dari kartografi adalah

mengumpulkan dan menganalisa data hasil ukuran berbagai unsur di permukaan

bumi dan menyatakan unsur tersebut secara grafis dengan skala tertentu sehingga

unsur tersebut dapat terlihat dengan jelas dan mudah dimengerti (Prihandito, 1989).

Peletak dasar perkembangan ilmu kartografi adalah ilmuwan Yunani yang

bernamaPtolemy, seorang pakar di bidang astronomi, matematika dan geografi, dan

pemikirannyalah dikenal antara lain konsep hitungan posisi, proyeksi peta. Ilmu

kartografi terus berkembang dengan ditemukanya teknologi cetak pada akhir abad ke

15, dan litografi diakhir abad ke 18 tersebut yang memperlihatkan keadaan muka

bumi secara pasti mulai diperlukan orang terutama oleh para panglima perang untuk

tujuan-tujuan militer. Pada abad ke 19, mulai diperlukan peta yang lebih teliti untuk

pekerjaan-pekerjaan teknik sipil dan perencanaa.Pada tahap berikutnya orang mulai

Page 17: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

18

membedakan jenis peta dalam bentuk peta topografi dan peta tematik.Secara tidak

langsung “jenis” kartografi juga dibedakan, yaitu kartografi yang berurusan dengan

pemetaan topografi (umumnya dikembangkan oleh para surveyor, fotogrametris),

dan kartografi tematik yang dimotori oleh para geograf dan perencana.Salah satu

produk yang dikenal yang berhubungan dengan masalah statistik/kuantitatif dan atlas

(Soendjojo, 2000).

Simbol adalah diagram, desain, huruf, karakter, atau singkatan yang

ditempatkan pada peta yang mewakili kenampakan yang sebenarnya. Desain simbol

bukan hanya melakukan rancangan simbol-simbol yang berada dari tiap objek dan

ditampilkan di peta, akan tetapi merancang suatu simbol merupakan sebuah proses

intelektual dari keselarasan simbol yang dirancang, sehingga menggambarkan secara

tepat mengenai tipe, ciri-ciri/karakter dan lokasi dari suatu elemen peta (Riyadi,

1994). Untuk memudahkan pelaksanaan simbol dikelompokan menjadi :

a. Simbol Titik. Simbol titik digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional seperti

sebuah kota, gunung dan sebagainya. Simbol tersebut biasanya berupa dot, segitiga,

segi empat, lingkaran dan sebagainya.Macam-macam simbol titik dapat dilihat pada

gambar I.12.

Gambar I.12. Macam-macam simbol titik

b. Simbol Garis. Simbol ini digunakan untuk menyajikan data-data geografis

misalnya sungai, kontur, batas wilayah, jalan dan sebagainya.Macam-macam simbol

garis dapat dilihat pada gambar I.13.

Page 18: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

19

Gambar I.13. Macam-macam simbol garis

b. Simbol Area. Simbol ini digunakan untuk menyajikan lokasi dan atribut-atribut data yang

digunakan untuk merepresentasikan data suatu wilayah.Simbol luasan dapt dilihat

pada gambar I.14.

Gambar I.14. Macam-macam simbol area

d. Simbol huruf atau angka. Simbol ini merupakan simbol yang disusun atau

dibentuk oleh huruf atau angka, biasanya digunakan untuk menyatakan unsur tertentu

yang sangat khas.

Ds : Desa

Kel : Kelurahan

Gambar I.15. Simbol huruf

Simbol huruf mempunyai kelebihan yaitu simbol huruf lebih mudah dalam

penggambaranya. Ada beberapa kelemahan dari simbol huruf yaitu simbol huruf

seringkali membingungkan dengan teks atau angka dipeta dan mudah

disalahtafsirkan dengan arti teks yang lain. Simbol huruf dapat dilihat pada gambar

I.15.

e. Variabel Tampak. Variabel tampak merupakan tujuh variasi gambar yang

Page 19: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

20

mampu atau dapat diterima oleh mata sebagai pembentuk gambar dasar utama yang

ditampilkan sebagai informasi Riyadi (1994). Perbedaan simbol yang satu dengan

yang lain dibuat dengan menerapkan variabel tampak yaitu :

1. Posisi (X,Y). Posisi merupakan variabel tampak yang dipakai untuk

memberikan informasi lokasi posisi (X,Y) dipeta. Variabel posisi dapat dilihat pada

gambar I.16.

Gambar I.16. variabel posisi.

2. Bentuk. Perbedaan bentuk antara obyek yang satu dengan yang lain biasanya

dijadikan dasar dalam pembuatan simbol karena kemudahan dalam penggambaran

dan jumlah yang tidak terbatas. Variabel bentuk dapat dilihat pada gambar I.17.

Gambar I.17. variabel bentuk.

3. Orientasi. Orientasi adalah variabel tampak berupa arah suatu simbol yang

digambarkan di peta yang digunakan oleh kartografer untuk membedakan simbol

satu dengan yang lain. Gambar variabel orientasi dapat dilihat pada gambar I.18.

Page 20: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

21

Gambar I.18. variabel orientasi.

4. Warna. Warna merupakan variabel tampak yang paling kuat dan sering

digunakan dalam merancang simbol, karena perbedaan warna dapat digunakan untuk

membedakan obyek satu dengan yang lain. Gambar variabel warna dapat dilihat pada

gambar I.19.

Gambar I.19. variabel warna.

5. Tekstur. Tekstur merupakan variabel tampak yang digunakan untuk

merepresentasikan wilayah yang menunjukan perbedaan-perbedaan kualitatif atau

kuantitatif antara berbagai daerah wilayah terkait.Gambar variabel tekstur dapat

dilihat pada gambar I.20.

Gambar I.20. variabeltekstur.

Page 21: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

22

6. Value. Value merupakan variabel tampak yang digunakan untuk

merepresentasikan wilayah yang menunjukan perbedaan-perbedaan yang

ditempatkan kedalam tingkatan/tahapan yang jelas.Gambar variabel value dapat

dilihat pada gambar I.21.

Gambar I.21. variabelvalue.

7. Ukuran. Ukuran merupakan simbol-simbol yang variabelnya dapat dipisah

satu dengan yang lainnya oleh ukuran yang jelas.Gambar variabel ukuran dapat

dilihat pada gambar I.22.

Gambar I.22. variabel ukuran.

Riyadi (1994), mengklasifikasikan sifat pemahaman dari suatu simbol menjadi

4 macam, yaitu sebagai berikut.

1. Pemahaman asosiatif, jika reaksi awal dari mata kita secara spontan melihat

semua simbol yang dibuat sama pentingnya. Dalam arti tidak ada satu simbolpun

yang terlihat lebih penting disbanding lainya. Meskipun wujud sifat pemahaman

variabel simbol-simbol tersebut berbeda antara satu dengan lainya.

2. Pemahaman selektif, jika reaksi awal mata kita dalam melihat simbol dapat

membedakan satu dengan yang lain secara cepat.

3. Pemahaman order, jika semua simbol dapat dibedakan secara spontan oleh

variabel yang ditempatkan kedalam tingkatan/tahapan yang jelas.

Page 22: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

23

4. Pemahaman kuantitatif, jika perbedaan sifat semua simbol-simbol secara

variabel dapat dipisah satu dengan yang lainnya oleh jumlah yang jelas.

Table I.1. Sifat pemahaman variabel tampak

Keterangan :

vv : Sangat kuat

v : Kuat

0 : Cukup

- : Jelek

Penjelasan tabel diatas: misalnya, untuk simbol atau variabel tampak yang

mempunyai perbedaan posisi, bentuk, orientasi, warna, tekstur, value, ukuran.

Ketujuh perbedaan simbol diatas dapat digunakan dengan baik untuk menyampaikan

beberapa informasi simbol yang sama penting.

f. Teks pada peta. Teks pada peta harus mudah dibaca dan diidentifikasi,

bahkan jika jarak spasi yang digunakan lebar. Style huruf yang dipilih dibedakan

melalui perbedaan-perbedaan ini dipenuhi, persyaratan berikut bagi seleksi tipe huruf

adalah sebagai berikut (Kraak, M.J dan Ormeling, F, 2003):

Tabel I.2. Perbedaan hierarki dan/atau nominal

Page 23: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

24

g. Peta Laut. Peta laut adalah peta yang didalamnya terdapat informasi tentang

Laut.Informasi yang dicantumkan pada peta laut setidaknya adalah angka kedalaman,

garis pantai, bahaya-bahaya pelayaran dan lain-lain sesuai dengan maksud dibuatnya

peta laut (Siregar, 1998).

I.4.6.Ketelitian posisi planimetris

Ketelitian atau disebut juga dengan presisi adalah tingkat kedekatan dari nilai-

nilai ukuran tersebut satu sama lain atau terhadap nilai rerata ukuran, yang dapat

dihitung dari besar kecilnya harga varian atau simpangan baku dari pengamatan. Jika

harga varian atau simpangan baku kecil maka pengamatan dapat dikatakan

teliti(Neovanny, 2012).

Rumus ketelitian (tingkat populasi):

Keterangan :

σ = simpangan baku (standar deviasi),

xi = nilai ukuran ke i,

x = nilai rerata ukuran,

n = jumlah ukuran.

Rumus I.3 digunakan apabila data yang digunakan merupakan data

populasi.Apabila data yang digunakan merupakan data sampel maka digunakan

rumus I.4 dibawah ini.

Rumus ketelitian (tingkat sampel):

Keterangan :

σ = simpangan baku (standar deviasi),

xi = nilai ukuran ke i,

x = nilai rerata ukuran,

n = jumlah ukuran.

Page 24: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

25

Jumlah ukuran dikurangi 1 (n-1) agar varian simpangan bakunya tidak berbias

dengan varian simpangan baku populasi.

Akurasi atau disebut juga dengan kesaksamaan adalah tingkat kedekatan dari

nilai-nilai ukuran terhadap nilai yang benar.Apabila nilai-nilai ukuran semakin

mendekati nilai yang benar maka penyimpangan atau kesalahan semakin kecil

sehingga semakin tinggi akurasinya, dan berlaku sebaliknya. Pengamatan akan

dianggap akurat jika rata-rata kesalahannya yang dihitung dengan kuadrat terkecil

mendekati nol atau sama dengan nol. Nilai akurasi ditunjukan dengan nilai

RMSE(Root Mean Square Error). Untuk menentukan nilai RMSE digunakan rumus

I.6 berikut:

Rumus akurasi:

Keterangan :

xi = nilai ukuran ke i,

μ = nilai ukuran yang dianggap benar,

n = jumlah ukuran.

I.4.7. Analisis Penyimpangan Posisi Fix Perum antara Rencana dengan Pelaksanaan

Dalam survei bathimetri obyek yang diukur tidak dapat langsung dilihat,

sehingga dalam pelaksanaan survei data yang diambil harus sebanyak mungkin. Hal

ini dilakukan dengan pertimbangan titik yang diukur dapat mewakili detil topografi

dasar laut. Sebelum pelaksanaan pemeruman, agar sistematis maka harus dibuat lebih

dahulu rencana jalur perum pada peta rencana survei dengan pertimbangan bahwa

lajur perum tersebut dapat dibuat seekonomis mungkin namun tetap memadai untuk

menggambarkan seluruh topografi dasar laut daerah survei dan juga sistem lajur

perum yang dibuat tersebut harus dapat memberikan jaminan bahwa kecil

kemungkinan adanya bahaya pelayaran yang terlewatkan.Toleransi penyimpangan

dapat dilihat pada lampiran.Toleransi penyimpangan yang dapat diterima dalam

survei hidrografi menurut SNI 7646:2010 batas penyimpangan navigasi pada area

dengan kedalaman kurang dari 100 m dengan mengacu pada ketentuanadalah 2 m.

Page 25: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

26

Dari lajur-lajur yang terekam selama pelaksanaan survei, nilai penyimpangan

koordinat pengukuran dihitung dengan harga mutlak terhadap koordinat rencana

maksudnya bahwa penyimpangan ke kiri dan ke kanan dihitung sama dan tidak

memakai tanda positif atau negatif (Soeprapto, 1999).

I.4.8. Uji Kualitas Data Pemeruman

Uji kualitas data pemeruman ini mengacu pada standar SNI dan disesuaikan

dengan orde survei yang dilakukan. Nilai toleransi ini dihitung dengan persamaan

(I.7) yang merupakan persamaan batas toleransi kesalahan nilai kedalaman yang

ditetapkan SNI 7646:2010 dengan tingkat kepercayaan 95%.

Batas toleransi kesalahan antara kedalaman titik fix perum pada lajur utama

dan lajur silang dihitung dengan persamaan sebagai berikut (SNI 7646:2010):

Dalam hal ini :

a = kesalahan independen (jumlah kesalahan yang bersifat tetap)

b = faktor kesalahan kedalaman dependen (jumlah kesalahan yang bersifat tidak

tetap)

d = kedalaman terukur

(b x d) = kesalahan kedalaman yang dependen (jumlah semua kesalahan

kedalaman yang dependen).

Nilai a dan b dalam persamaan I.7 tersebut di sesuaikan dengan orde

survei.Selain itu untuk lebih membuktikan bahwa data kedalaman hasil pemeruman

memenuhi standar toleransi dengan tingkat kepercayaan 95% ( ±1,96) dilakukan uji

statistik. Pada uji ini digunakan uji sampling kecil dengan sample berpasangan

dengan menggunakan tabel Z test. Uji ini dilakukan dengan mengasumsikan

hipotesis bahwa Hu (kedalaman pada lajur utama) nilainya sama dengan Hs

(kedalaman pada lajur silang) yang saling berpotongan. Oleh karena itu, dapat

disajikan dalam persamaan (I.8) sampai dengan persamaan (I.12) (Widjajanti, 2011)

seperti berikut:

Page 26: BAB I - etd.repository.ugm.ac.idetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/62811/potongan/S1-2013... · melakukan analisis lajur perum menggunakan perangkat lunak Autocad Land ... analisis

27

a. Mean error :

b. Standard deviation:

Hipotesis :

Keterangan notasi:

Hu : kedalaman lajur utama

Hs : kedalaman lajur silang

: Rata-rata beda nilai kedalaman

: Beda nilai Kedalaman

: Standar deviasi

: Selisih kedalaman