bab 1v hasil dan pembahasan 4.1 p 4.1.1...

21
28 BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penelitian Pendahuluan 4.1.1 Metode Penelitian Pendahuluan Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa Larissa Skin Care di Salatiga. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa termasuk bagian dari tahap evaluasi alternatif dalam pengambilan keputusan pembelian (Kotler, 2003). Evaluasi alternatif faktor- faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa mencakup: penentuan atribut-atribut kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan, mencari manfaat dari produk, dan teknik analisis. Penelitian ini hanya difokuskan pada penentuan atribut-atribut kemampuan produk untuk memuaskan kebutuhan. Menurut Hanesty (2013) atribut-atribut tersebut meliputi: produk, harga, kualitas produk, dan kelengkapan produk. Berdasarkan atribut-atribut tersebut disusun panduan wawancara dalam penelitian pendahuluan seperti terlampir dalam lampiran 1. Penelitian pendahuluan dengan menyebarkan kuesioner kepada 20 responden pengguna produk dan jasa layanan Larissa Skin Care. Dalam penelitian pendahuluan, peneliti menggunakan metode wawancara kepada 20 responden. Peneliti melakukan wawancara kepada responden yang tengah menunggu antrian di Larissa Skin Care Salatiga.

Upload: phamcong

Post on 06-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

28

BAB 1V

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penelitian Pendahuluan

4.1.1 Metode Penelitian Pendahuluan

Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam

pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan jasa Larissa Skin Care di

Salatiga. Faktor-faktor apa saja yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan

pembelian konsumen produk dan jasa termasuk bagian dari tahap evaluasi alternatif

dalam pengambilan keputusan pembelian (Kotler, 2003). Evaluasi alternatif faktor-

faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen

produk dan jasa mencakup: penentuan atribut-atribut kemampuan produk untuk

memuaskan kebutuhan, mencari manfaat dari produk, dan teknik analisis. Penelitian

ini hanya difokuskan pada penentuan atribut-atribut kemampuan produk untuk

memuaskan kebutuhan. Menurut Hanesty (2013) atribut-atribut tersebut meliputi:

produk, harga, kualitas produk, dan kelengkapan produk. Berdasarkan atribut-atribut

tersebut disusun panduan wawancara dalam penelitian pendahuluan seperti terlampir

dalam lampiran 1.

Penelitian pendahuluan dengan menyebarkan kuesioner kepada 20 responden

pengguna produk dan jasa layanan Larissa Skin Care. Dalam penelitian pendahuluan,

peneliti menggunakan metode wawancara kepada 20 responden. Peneliti melakukan

wawancara kepada responden yang tengah menunggu antrian di Larissa Skin Care

Salatiga.

Page 2: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

29

4.1.2 Laporan Penelitian Pendahuluan

Tabel berikut ini menyajikan laporan pendahuluan mengenai faktor-faktor yang

dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen produk dan

jasa Larissa Skin Care oleh 20 responden di Kota Salatiga. Faktor-faktor yang

dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian produk yang diteliti

meliputi: karakteristik produk, kualitas produk, harga, kelengkapan produk.

Sedangkan faktor-faktor dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pembelian

jasa adalah pelayanan dan kualitas jasa.

Tabel 2.1

Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Pengambilan Keputusan

Pembelian Menurut Hasil Penelitian PendahuluanTerhadap 20 Responden Atribut Produk

yang Dievaluasi

Faktor yang Dipertimbangkan dalam

Pengambilan Keputusan pembelian

Jumlah Presentase

terhadap

20

responden

Produk kecantikan

Karakteristik

Produk

Volume produknya sedikit (cepat habis) 4 20,00%

Bahan yang alami 16 80,00%

Tidak menimbulkan efek samping 12 60,00%

Tidak terdapat bahan yang bermerkuri 8 40,00%

Kualitas Produk

Daya tahan Produk yang awet 14 70,00%

Ketidaktergantungan pada produk 12 60,00%

Kenyamanan produk yang unggul 10 50,00%

Wujud luar yang berkualitas 4 20,00%

Harga

Harga sesuai kualitas 10 50,00%

Harga lebih murah dari merek lain 18 90,00%

Harga yang terjangkau 12 60,00%

Kelengkapan

produk

Produk perawatan lebih lengkap 14 70,00%

Stok produk yang selalu tersedia 18 90,00%

Sumber : data primer (2014)

Page 3: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

30

Tabel 2.1

(Lanjutan)

Atribut Produk

yang Dievaluasi

Faktor yang Dipertimbangkan dalam

Pengambilan Keputusan pembelian Jumlah

Presentase

terhadap

20

responden

Jasa kecantikan

Pelayanan

Karyawan yang professional 18 90,00%

Dari segi pendaftaran lebih tertib 4 20,00%

Pelayanan yang ramah 10 50,00%

Memiliki ketelitian dalam merawat 8 40,00%

Kualitas Jasa

Keandalan dalam melaksanakan jasa yang

dijanjikan dengan andal dan akurat. 14 70,00%

Responsivitas dalam membantu pelanggan dan

memberikan layanan tepat waktu. 8 40,00%

Jaminan kesopanan untuk pelanggan dan

kemampuan untukmenunjukan kepercayaan dan

keyakinan. 8 40,00%

Empati dalam memperhatikan dan memberikan

perhatian pribadi kepada pelanggan. 4 20,00%

Wujud dalam hal penampilan fasilitas fisik,

peralatan, personeldan bahan komunikasi. 6 30,00%

Sumber : data primer (2014)

Tabel di atas, menunjukan bahwa responden memilih produk kecantikan

Larissa Skin Care dengan alasan bahan yang alami (80 %), daya tahan produk yang

lebih awet (70 %) dengan harga yang lebih murah dari merek lain (90 %). Selain itu

responden memilih jasa perawatan kecantikan di Larissa Skin Care karena karyawan

yang profesional (90%) serta keandalan dalam melaksanakan jasa yang dijanjikan

dengan andal dan akurat (70%).

Selain melakukan perawatan di Larissa Skin Care, responden melakukan

perawatan kecantikan di tempat lain, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2

berikut.

Page 4: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

31

Tabel 2.2

Jasa Kecantikan Selain Larissa Skin Care

No Selain Larissa Jumlah Prosentase

1 Natasha 9 45,00%

2 LBC 7 35,00%

3 Yovie Salon 4 20,00%

Total 20 100,00%

Sumber : data primer (2014)

Tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa, responden melakukan perawatan

kecantikan lain yaitu di Natasha (45,00 %), London Beuty Center (35,00 %) dan

Yofie Salon (20 %). Dari hasil wawancara terhadap 20 responden diperoleh alasan

kenapa saat ini responden memilih di Larissa Skin Care untuk merawat kecantikan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.3

Faktor yang Unggul dari Produk Larissa Skin Care Dibandingkan Merek Lain

No

Faktor Yang Unggul Dari Produk Larissa Skin Care

Dibandingkan Merek Lain Jumlah Prosentase

1 Bahan yang alami 16 80,00%

2 Tidak menimbulkan efek samping 10 50,00%

3 Harga lebih murah dari merek lain 6 30,00%

4 Karyawan yang professional 4 20,00%

5 Stok produk yang selalu tersedia 4 20,00%

Jumlah Responden 20 100,00%

Sumber : data primer (2014)

Tabel 1.4 menunjukan bahwa, sebagian besar responden memilih di Larissa

Skin Care untuk tempat perawatan kecantikan karena produk kecantikan di Larissa

Skin Care memiliki bahan yang alami (80 %), produk tidak menimbulkan efek

samping (10 %), harga produk di Larissa Skin Care memiliki harga yang lebih murah

Page 5: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

32

(30 %) dengan pelayanan karyawan yang profesional serta produk yang selalu

tersedia.

Dari hasil penelitian pendahuluan dapat disimpulkan faktor-faktor yang

dipertimbangkan konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk Larissa

Skin Care adalah karakteristik produk, kualitas produk, harga dan kelengkapan

produk. Sedangkan faktor-faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam

pengambilan keputusan pembelian jasa Larissa adalah pelayanan dan kualitas jasa.

Dengan faktor-faktor tersebut yang akan selanjutnya digunakan sebagai indikator

empiris.

4.2 Profil Responden

Pada bagian ini akan dibahas profil responden, uji faktor, uji validitas dan

reliabilitas serta analisis faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pengambilan

keputusan pembelian konsumen produk dan jasa kecantikan Larissa Skin Care di

Salatiga.

Berdasarkan hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100

responden pengguna produk atau jasa kecantikan Larissa Skin Care, diperoleh data

mengenai karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan

terakhir, pekerjaan serta pendapatan perbulan.

Page 6: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

33

Tabel 4.1

Profil Responden

Profil Responden Jumlah Prosentase

Jenis Kelamin

Laki-laki 11 11,00%

Perempuan 89 89,00%

Total 100 100,00%

Usia

< 20 tahun 5 5,00%

> 20 tahun - 30 tahun 56 56,00%

> 30 tahun - 40 tahun 19 19,00%

> 40 tahun - 50 tahun 12 12,00%

Diatas 50 tahun 8 8,00%

Total 100 100,00%

Tabel 4.1

Lanjutan

Profil Responden Jumlah Prosentase

Pendidikan Terakhir

SMP 4 4,00%

SMA 71 71,00%

Diploma 9 9,00%

Sarjana 16 16,00%

Total 100 100,00%

Pekerjaan

Pelajar/Mahasiswa 41 41,00%

Pegawai Negeri 13 13,00%

Pegawai Swasta 25 25,00%

Wiraswasta 21 21,00%

Total 100 100,00%

Sumber : data primer (2014)

Tabel 4.1 menjelaskan bahwa, sebagian besar responden adalah perempuan

(89 %) dengan usia diatas 20 sampai 30 tahun (56 %) yang tingkat pendidikan

terakhirnya SMA (71 %). Sebagian besar responden bekerja sebagai

Page 7: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

34

pelajar/mahasiswa (41 %). Hal tersebut menunjukan bahwa konsumen dari Larissa

Skin Care Kota Salatiga terutama adalah perempuan dengan usia diatas 20 tahun.

Larissa Skin Care kota Salatigaterletak dengan lokasi kampus yaitu UKSW, STIBA,

serta AMA sehingga banyak konsumen pelajar dan mahasiswa.

Tabel 4.2

Pendapatan Perbulan

Pendapatan Perbulan Jumlah Prosentase

< Rp. 1000.000,00 31 31,00%

> Rp. 1000.000,00 - Rp. 2000.000,00 42 42,00%

> Rp. 2.000.000,00 - Rp. 3.000.000,00 12 12,00%

> Rp. 3.000.000,00 - Rp. 4.000.000,00 11 11,00%

> Rp. 4.000.000,00 4 4,00%

Total 100 100,00%

Sumber : data primer (2014)

Tabel 4.2 menunjukan bahwa, sebagian besar responden memiliki pendapatan

diatas Rp. 1000.000,00 sampai dengan Rp. 2000.000,00 sebesar 42 %. Hal ini berarti

bahwa target utama dari Jasa kecantikan Larissa Skin Care adalah mereka yang

memiliki pendapatan lebih dari satu juta. Responden dengan pendapatan kurang dari

satu juta, sebagian adalah pelajar/mahasiswa.

Tabel 4.3

Tabulasi Silang Jenis Kelamin Dengan Produk Larissa yang Biasa Digunakan

Jenis

Kelamin

Produk Kecantikan Larissa Yang Biasa

Digunakan Total

Milk

Cleanser

Facial

Foam

Obat

jerawat

Laki-laki 3 27,27% 2 18,18% 6 54,55% 11 100,00%

Perempuan 21 23,60% 29 32,58% 39 43,82% 89 100,00%

Sumber : data primer (2014)

Page 8: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

35

Tabel di atas dapat menunjukan bahwa, produk kecantikan Larissa Skin Care

yang paling banyak digunakan oleh perempuan maupun laki-laki adalah obat jerawat.

Tabel 4.4

Tabulasi Silang Jenis Kelamin Dengan Jasa Layanan Larissa yang Biasa

Digunakan

Jenis

Kelamin

Layanan Kecantikan Larissa Yang Biasa

Digunakan Total

Face

Treatments

Hair

Treatment

Body

treaatmens

Laki-laki 7 63,64% 1 9,09% 3 27,27% 11 100,00%

Perempuan 50 56,18% 20 22,47% 19 21,35% 89 100,00%

Sumber : data primer (2014)

Tabel di atas dapat menunjukan bahwa, jasa layanan kecantikan Larissa Skin

Care yang paling banyak digunakan oleh perempuan maupun laki-laki adalah Face

treatments.

Tabel 4.5

Tabulasi Silang Usia Dengan Produk Larissa yang Biasa Digunakan

Usia

Produk Kecantikan Larissa yang Biasa

Digunakan Total

Milk

Cleanser

Facial

Foam

Obat

jerawat

< 20 tahun 0 0,00% 4 80,00% 1 20,00% 5 100,00%

> 20 tahun -

30 tahun 16 28,57% 14 25,00% 26 46,43% 56 100,00%

> 30 tahun -

40 tahun 4 21,05% 7 36,84% 8 42,11% 19 100,00%

> 40 tahun -

50 tahun 1 8,33% 4 33,33% 7 58,33% 12 100,00%

Diatas 50

tahun 3 37,50% 2 25,00% 3 37,50% 8 100,00%

Sumber : data primer (2014)

Page 9: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

36

Tabel di atas dapat menunjukan bahwa, sebagian besar responden yang

memiliki usia diatas 20 tahun menggunakan produk kecantikan Larissa Skin Care

berupa produk perawatan wajah berupa Obat Jerawat.

Tabel 4.6

Tabulasi Silang Usia Dengan Jasa Layanan Larissa yang Biasa Digunakan

Usia

Layanan Kecantikan Larissa yang Biasa

Digunakan Total

Face

treatments

Hair

Treatment

Body

treaatmens

< 20 tahun 4 80,00% 1 20,00% 0 0,00% 5 100,00%

> 20 tahun -

30 tahun 31 55,36% 11 19,64% 14 25,00% 56 100,00%

> 30 tahun -

40 tahun 9 47,37% 5 26,32% 5 26,32% 19 100,00%

> 40 tahun -

50 tahun 7 58,33% 3 25,00% 2 16,67% 12 100,00%

Diatas 50

tahun 6 75,00% 1 12,50% 1 12,50% 8 100,00%

Sumber : data primer (2014)

Tabel di atas dapat dijelaskan bahwa, sebagian besar responden adalah usia

diatas 20 tahun yang menggunakan jasa kecantikan Larissa Skin Care. Jasa layanan

kecantikan yang paling banyak digunakan adalahface treatment, jika dilihat dari usia,

usia > 20 tahun – 30 tahun merupakan usia yang paling banyak menggunakan jasa

layanan kecantikan Larissa Skin Care berupa face treatment, Hair Treatment dan

Body Treatment.

4.3 Jasa Kecantikan Selain Larissa Skin Care yang Digunakan Responden

Selain Larissa Skin Care, jasa layanan yang digunakan untuk merawat

kecantikan adalah London Beauty Care, Natasha, dan Salon Yovie. Hal ini berarti

Page 10: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

37

bahwa posisitioning Larissa Skin Care masih dekat dengan pesaing jasa perawatan

kecantikan lainnya terutama London Beuty Center (LBC).

Tabel 4.7

Jasa Kecantikan Selain Larissa Skin Careyang Digunakan Responden

Jasa Kecantikan Lainnya Jumlah Prosentase Rangking*)

London Beuty Center (LBC) 52 52,00% 2

Natasha 37 37,00% 3

Yovie Salon 11 11,00% 4

Total 100 100,00%

Sumber : data primer (2014)

*) Larissa rangking satu (1)

Tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa, selain melakukan perawatan di Larissa Skin

Care (rangking 1) responden juga pernah melakukan perawatan kecantikan di London

Beuty Center (rangking 2), Natasha (rangking 3) serta Yovie Salon (rangking 4).

Larissa Skin Care memiliki rangking 1 karena produknya aman, bahan baku yang

alami dan tidak mengandung merkuri, tidak menimbulkan efek samping, tidak

menimbulkan ketergantungan pada kulit. Sementara London Beuty Center (rangking

2), karena ketersediaan produk yang kurang, timbul ketergantungan jika berhenti

pemakaian produk, harga yang relatif mahal dan produk dengan takaran yang sedikit

sehingga cepat habis. Sedangkan Natasya yang mendapat ringking 3 karena natasya

harganya mahal sehingga konsumen jarang yang menggunakan produk tersebut, dan

timbul efek samping jika berhenti pemakaian. Dan yang terakhir Yovie Salon yang

mendapat Ringking 4 karena produk yang di jual kurang meyakinkan, harga yang

relatig mahal, terdapat efek samping serta adanya bahan bermerkuri.

Page 11: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

38

4.4 Uji Validitas Dan Reliabilitas Indikator Empiris

4.4.1 Uji Kecukupan Data.

Uji validitas konstruk yang akan digunakan dalam skripsi ini menggunakan

metode analisis faktor, yang akan diawali dengan uji kecukupan data. Berikut tabel

yang menyajikan uji Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.

Tabel 4.8

Uji Faktor Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy

Kaiser-Meyer-Olkin Measure

of Sampling Adequacy. 0,935

Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 3975,893

Df 105

Sig. 0,000

Sumber : data primer (2014)

Seperti terlihat pada tabel 4.8 hasil uji KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) yang

memiliki nilai lebih tinggi dari 0,7yaitu sebesar 0,935, jumlah sampel penelitian ini (n

= 100) telah cukup dantentang faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian

produk (17 indikator) dan jasa (15 indikator) bisa dimasukkan dalam analisis faktor.

4.4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Indikator Empiris Pertimbangan Pembelian

Produk

Konsekuensi uji validitas konstruk adalah memungkinkan terjadi redefinisi

variabel jika pengelompokan indikator empiris tidak sesuai dengan pengukuran

konsep yang direncanakan. Hasil analisis faktor, terjadi pengelompokan komponen

faktor faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk dan jasa. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 12: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

39

Tabel 4.9

Faktor yang Dipertimbangkan dalam Pembelian Produk

Faktor

Pertimbang

an Produk

Indikator Component Nama

Variabel

Konstruk 1 2

Harga Kewajaran harga (sesuai dengan

kualitas) 0,874 0,337

Kualitas

produk

Kelengkapan

Produk

Ketersediaan barang kecantikan 0,535 0,760

Kelengkapan jenis produk 0,908 0,359

Kualitas

Produk

Keawetan/daya tahan barang 0,874 0,410

Mengandung vitamin 0,853 0,441

Kehandalan alas bedak 0,852 0,466

Kehandalan pemutih wajah 0,844 0,427

Kehandalan perlindungan jerawat 0,905 0,340

Tidak menimbulkan

ketergantungan pada produk 0,844 0,483

Tidak menimbulkan efek

samping 0,830 0,447

Tidak mengandung merkuri 0,774 0,512

Karakteristik

Produk

Ringan di kulit 0,929 0,378

Keamanan kermasan 0,908 0,359

Cocok untuk semua jenis kulit 0,883 0,377

Bahan baku dan penolong yang

alami 0,363 0,914

Keamanan

produk Perlindungan terhadap UV 0,327 0,877

Keamanan dalam menggunakan

produk 0,482 0,817

Sumber : data primer (2014)

Dari Tabel 4.9, diketahui 17 indikator empiris dari empat factor yang

dipertimbangkan dalam pembelian produk semuanya valid, maka indikator-indikator

empiris tersebut dapat di analisis ketahap selanjutnya. Indikator-indikator empiris

faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk membentuk dua variabel

konstruk atau faktor pertimbangan keputusan pembelian. Variabel konstruk pertama

berasal dari faktor harga, ketersediaan produk, kualitas produk dan sebagian

Page 13: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

40

karakteristik produk. Sedangkan empat lainnya membentuk variabel konstruk kedua,

yaitu tiga berasal dari faktor karakteristik pertimbangan produk dan satu dari

kelengkapan produk. Kedua variabel konstruk tersebut harus dinamakan, dengan

memperhatikan komposit indikator empiris pembentuknya.

Variabel konstruk pertama dinamakan “kualitas produk”, meliputi indikator

empirisringan di kulit, keamanan kemasan, kelengkapan jenis produk, kehandalan

perlindungan jerawat, cocok untuk semua jenis kulit, kewajaran harga, keawetan/daya

tahan barang, mengandung vitamin, kehandalan alas bedak, tidak menimbulkan

ketergantungan pada produk, kehandalan pemutih wajah, tidak menimbulkan efek

samping, tidak mengandung merkuri. Variabel konstruk kedua dinamakan

“keamanan produk” dengan indikator empirisbahan baku dan penolong yang alami,

perlindungan terhadap UV (Ultra Violet), keamanan dalam menggunakan produk,

ketersediaan barang kecantikan.

Sementara dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya, dalam mengevaluasi

alternatif, ada dua factor komposit yang secara signifikan dipertimbangkan konsumen

untuk memilihproduk kecantikan yaitu: kualitas produk dan keamanan produk. Hasil

tersebut sesuai dengan penelitian pendahuluan, bahwa kualitas produk dan tingkat

keamanan merupakan faktor komposit yang paling banyak digunakanoleh konsumen

untuk mengevaluasi produk kecantikan. Hal ini dapat dipahami dari segi outcome

produk yaitu kinerja kualitas produk (Handoko, 2000). Selain itu, konsumen akan

mempertimbangkan faktor keamanan produk, hal ini dapat dipahami dari segi

dampak atau efek penggunaan produk tersebut yaitu kinerja keamannya (Handoko,

Page 14: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

41

2000).Dengan demikian, penelitian ini mengoreksi penelitian Handoko, (2000)

mengenai faktor yang dipertimbangkan konsumen untuk memilih produk kecantikan.

4.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Faktor yang Dipertimbangan dalam

Pembelian Jasa

Berikut tabel yang menyajikan uji validitas dan reliabilitas faktor yang

dipertimbangkan dalam pembelian jasa.

Tabel 4.10

Uji Faktor Komponen Pertimbangan Jasa Layanan Kecantikan

Faktor

Pertimbangan

Jasa Indikator Empiris

Component Nama

Variabel

Konstruk 1

Pelayanan Kesopanan karyawan 0,973

Kualitas

Jasa

Layanan yang meyakinkan 0,972

Keramahan karyawan 0,971

Perhatian karyawan 0,970

Kecepatan tanggap karyawan 0,967

Profesionalisme karyawan 0,938

Kualitas jasa Kelengkapan peralatan 0,970

Ketepatan memenuhi janji 0,961

Kualitas peralatan 0,955

Kelengkapan fasilitas penunjang 0,975

Ketepatan waktu pelayanan 0,952

Layanan tambahan 0,945

Ketelitian karyawan 0,936

Manajemen antrean yang tertib 0,934

Keahlian karyawan 0,933

Sumber : data primer (2014)

Dari Tabel 4.10, diketahui dari 15 faktor atau indikator empiris dari dua faktor

pertimbangan pembelian jasa yang semuanya valid, maka indikator-indikator empiris

tersebut dapat di analisis ketahap selanjutnya. Indikator-indikator empiris dari

Page 15: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

42

duafaktor yang dipertimbangkan dalam pembelian jasa tersebut membentuk variabel

konstruk yang dinamakan “Kualitas Jasa”. Dengan Demikian dapat disimpulkan

bahwa pada dasarnya, dalam mengevaluasi alternatif, ada satufaktor komposit yang

secara signifikan dipertimbangkan dalam pembelian jasa kecantikan yaitu: kualitas

jasa. Faktor komposit tersebut berasal dari atribut pelayanan dan kualitas jasa.

Hasil ini sesuai dengan penelitian pendahuluan, konsumen tidak membedakan

antara pelayanan (menyangkut atribut SDM dan sistem pelayanannya) dengan

kualitas jasa (menyangkut atribut SDM, sarana dan prasarana, sistem manajemen

pelayanan). Konsumen memahami atribut-atribut pelayanan jasa tersebut dari kinerja

kualitasnya. Atribut SDM, seturut dengan hasil penelitian Raharjani (2005) dipahami

dari kinerja pelayanan dan kualitas jasa pelayanan yang diberikan oleh karyawan.

Selain itu, atribut sarana dan prasarana serta atribut sistem seperti yang diungkapkan

Kotler dan Keller (2008:50), dipahami dari kinerja, keandalan, respondivitas,

jaminan, empati dan wujud.

Tabel 4.11

Uji Reliabilitas

Pertimbangan Cronbach's

Alpha N of Items

Pertimbangan produk 0,987 17

Pertimbangan jasa 0,992 15

Sumber :data primer (2014)

Uji reliabilitas untuk indikator empiris pertimbangan produk sebesar 0,987dan

jasa sebesar 0,992, semuanya diatas batas nilai The Cronbach’ Alpha yang diterima

secara umum yaitu diatas 0,60. Dapat dikatakan bahwa semua indikator empiris atau

Page 16: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

43

faktor yang dipertimbangkan dalam pembelian produk maupun jasa reliabel sehingga

dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

4.4 Segmen Pasar Produk Kecantikan

Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk membeli dapat digunakan sebagai

kriteria untuk membedakan segmen pasar (Rangkuti, 2009). Proses pembuktiannya

dapat dilakukan dengan menggunakan analisis klaster. Jika faktor-faktor tersebut

membentuk satu klaster maka hanya ada satu segmen, jika membentuk dua klaster

maka ada dua segmen dan seterusnya. Klaster dibentuk oleh skor tertinggi di setiap

faktor.

Berikut tabel yang menyajikan segmentasi pasar berdasarkan pada faktor-

faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam menggunakan produk kecantikan.

Gagasannya adalah jumlah segmen pasar suatu produk sesuai jumlah klaster yang

terbentuk oleh faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam membeli produk tersebut.

Page 17: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

44

Tabel 4.12

Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Menggunakan Produk

Kecantikan

Pertimbangan produk

Cluster Segmen

Pasar Produk 1 2 3

Keamanan dalam menggunakan

produk 5 3 4

satu segmen

pasar:

konsumen

yang

mementingkan

kualitas dan

keamanan

produk dalam

mengambil

keputusan

Ketersediaan barang kecantikan 5 3 3

Bahan baku dan penolong yang

alami 5 4 4

Tidak mengandung merkuri 5 3 4

Tidak menimbulkan efek samping 5 3 3

Keawetan/daya tahan barang 5 2 4

Tidak menimbulkan

ketergantungan pada produk 5 2 3

Cocok untuk semua jenis kulit 5 3 3

Kehandalan pemutih wajah 4 1 3

Kehandalan perlindungan jerawat 5 2 4

Kehandalan alas bedak 5 1 3

Kewajaran harga 5 3 4

Ringan di kulit 5 2 3

Mengandung vitamin 4 2 3

Kelengkapan jenis produk 5 2 3

Keamanan kemasan 5 2 3

Perlindungan terhadap UV 5 3 3

Sumber : data primer (2014)

Pada tabel 4.12 terlihat bahwa dari tiga klaster yang ditawarkan secara arbiter

dalam proses analisis klaster, tujuh belas indikator empiris faktor yang

dipertimbangkan dalam pembelian produk kecantikan ternyata nilai tertinggi dari

setiap indikator empiris tersebut mengelompok dalam satu klaster, berarti

terbentuklah satu segmen pasar. Segmen pasar produk tersebut memenuhidua

kepentingan dari pertimbangan konsumen dalam memutuskan pembelian produk

kecantikan yaitu kepentingan akan kualitas produk dan keamanan produk. Hasil

Page 18: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

45

penelitian ini menunjukkan bahwa produk kecantikan Larissa Skin Care memenuhi

kedua kepentingan tersebut. Baik kualitas maupun keamanan produk kecantikan.

Larissa memperoleh nilai maksimum (sangat tinggi dengan skor 5 sangat penting),

kecuali keandalan produk pemutih wajah dan kandungan vitamin dari produk-

produknya yang dinilai tinggi (skor 4 penting).Secara menyeluruh, produk kecantikan

Larissa Skin Care dinilai bahwa kualitas dan keamananya telah sesuai dengan

keinginan konsumen, oleh karena itu harus dipertahankan. Larissa Skin Care juga

harus memperbaiki indikator empiris kehandalan pemutih wajah dan kandungan

vitamin pada produk-produknya, karena hanya dinilai dengan skor 4. Jika nilainya

turun, konsumen dapat saja beralih ke produk kecantikan lainnya.Produk kecantikan

Larissa Skin Care memiliki keunggulan dalam empat halberikut.

Tabel 4.13

Keunggulan Produk Larissa Skin Care Dibandingkan Produk Kecantikan

Lainnya

Keunggulan Produk Larissa Skin Care

Dibandingkan Produk Kecantikan Lainnya Jumlah

Prosentase

Penggunaan bahan yang alami 40 40,00%

Tidak menimbulkan efek samping 35 35,00%

Harga lebih murah dari merek lain 15 15,00%

Stok produk yang selalu tersedia 10 10,00%

Total 100 100,00%

Sumber : data primer (2014)

Tabel 4.13menunjukan bahwa, ada empat keunggulan produk kecantikan

Larissa Skin Care di bandingkan dengan produk kecantikan lainnya. Keunggulan

inilah yang menempatkan produk kecantikan Larissa pada rangking pertama di mata

konsumennya, karena produk Larissa Skin Care memiliki keunggulan seperti

Page 19: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

46

penggunaan bahan yang alami, tidak menimbulkan efek samping, harga lebih murah

dari merek lain dan stok produk yang selalu tersedia.

4.5 Segmen Pasar Jasa

Berikut tabel yang menyajikan hasil analisis segmentasi pasar berdasarkan

faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam menggunakan jasa layanan

kecantikan.

Tabel 3.14

Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Konsumen dalam Menggunakan Jasa

Layanan Kecantikan

Pertimbangan jasa Cluster Segmen Pasar

Jasa 1 2 3

Profesionalisme karyawan 5 3 3

1 segmen pasar

jasa: konsumen

yang

mementingkan

kualitas pelayanan

Keramahan karyawan 5 2 3

Kesopanan karyawan 5 2 3

Perhatian karyawan 4 1 3

Ketelitian karyawan 5 3 4

Manajemen antrean yang

tertib

4 3 3

Keahlian karyawan 5 3 4

Ketepatan memenuhi janji 4 1 3

Kecepatan tanggap karyawan 4 1 3

Ketepatan waktu pelayanan 5 3 3

Layanan yang meyakinkan 4 2 3

Kelengkapan peralatan 5 2 3

Kualitas peralatan 5 2 3

Kelengkapan fasilitas

penunjang

5 2 3

Layanan tambahan 4 1 3

Sumber : data primer (2014)

Page 20: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

47

Pada tabel 4.14 terlihat bahwa dari tiga klaster yang ditawarkan secara arbiter

dalam proses analisis klaster,lima belas indikator-indikator empiris dari faktor yang

dipertimbangkan dalam pembelian jasa kecantikan ternyata nilai tertinggi dari setiap

faktor tersebut mengelompok dalam satu klaster, berarti terbentuklah satu segmen

pasar. Segmen pasar jasa tersebut memenuhi satu kepentingan dari pertimbangan

konsumen dalam memutuskan pembelian jasa layanan kecantikan yaitu yang

mementingkan kualitas pelayanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jasa

layanan kecantikan Larissa Skin Care memenuhi satu kepentingan tersebut dengan

nilai tinggi (antara skor 4 – 5). Larissa Skin Care harus memperhatikan perhatian

karyawan, manajemen antrean yang tertib, ketepatan memenuhi janji, kecepatan

tanggap karyawan, layanan yang meyakinkan dan layanan tambahan yang dinilai

dengan skor 4 penting. Jika kualitas indikator-indikator jasa layanan Larissa tersebut

sampai turun, maka konsumen dapat beralihmenggunakan jasa layanan kecantikan

lainnya.

Larissa Skin Care memiliki keunggulan dari jasa kecantikan lainnya dalam

empat hal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.15

Keunggulan Jasa Layanan Larisaa Skin Care Dibandingkan Jasa

Kecantikan Lainnya

Keunggulan Jasa Layanan Larisaa Skin Care

Dibandingkan Jasa Kecantikan Lainnya Jumlah Prosentase

Karyawan yang professional 45 45,00%

Pelayanan yang ramah 25 25,00%

Memiliki ketelitian dalam merawat 20 20,00%

Perhatian karyawan 10 10,00%

Total 100 100,00%

Page 21: BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 P 4.1.1 endahuluanrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5686/5/T1_212010049_BAB IV.pdf · HASIL DAN PEMBAHASAN . 4.1 . P. ... Jumlah Presentase terhadap

48

Sumber : data primer (2014)

Tabel 4.15 menunjukan keunggulan jasa kecantikan Larissa Skin Care.

Keunggulan inilah yang menempatkan produk kecantikan Larissa pada rangking

pertama di mata konsumennya, karena jasa Larissa Skin Care memiliki keuanggulan

seperti; karyawan yang professional, pelayanan yang ramah, memiliki ketelitian

dalam merawat dan perhatian karyawan.