konsentrasi administrasi keperdataan islam program...

72
PERCERAIAN KARENA ISTRI MANDUL (ANALISIS PUTUSAN NO 1132/Pdt.G/2007/PAJS) Oleh: Eva Siti Nurlaela NIM: 105044201451 KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH J A K A R T A 1430 H/2009 M

Upload: others

Post on 18-Jul-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

PERCERAIAN KARENA ISTRI MANDUL

(ANALISIS PUTUSAN NO 1132/Pdt.G/2007/PAJS)

Oleh:

Eva Siti Nurlaela NIM: 105044201451

KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM

PROGRAM STUDI AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1430 H/2009 M

Page 2: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

PERCERAIAN KARENA ISTRI MANDUL

(Analisis Putusan No.1132/Pdt.G/2007/PAJS)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum

Untuk memenuhi salah satu syarat mencapai

Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)

Oleh:

Eva Siti Nurlela

105044201451

Di Bawah Bimbingan

Prof. Dr. H.Ahmad Sutarmadi

NIP 150 031 1771

K O N S E N T R A S I ADMINISTRASI KEPERDATAAN

ISLAM

PROGRAM STUDI AHWAL ASSYAKHSIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2009

Page 3: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bhawa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berada di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 25 Januari 2010

Eva Siti Nurlaela

Page 4: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

KATA PENGANTAR

������ �� �� �������

��������

Puji syukur kehadirat allah swt atas semua nikmat yang telah dilimpahkan

kepada hamba dan seluruh umat manusia di dunia ini. Sungguh hamba tidak pernah

dan tidak akan pernah mengasingkan keagungan Mu. Shalawat serta salam kami

limpahkan kepada kekasih Allah (Rasulullah SAW) yang telah memberikan cahaya

terang bagi perkembangan islam didunia. Seorang pemimpin yang selalu bersujud

memohon ampun untuk umatnya. Manusia yang teramat sempurna dengan

keistimewaan yang diberikan Allah kepadamu. Terima kasih yang tidak terhingga

untuk kedua orang tua terkasih (bapak dan ibu), keluargaku tercinta yang tidak pernah

berhenti untuk berdoa dan memberikan semangat baik secara moril maupun materil.

Tiada hari tanpa hamba mengucap syukur kepada Mu Ya Allah. Tuhan yang

menggenggam dunia, yang menguasai hari pembalasan, tidak ada satu kejadian yang

terjadi tanpa seizin Mu. Terima kasih telah mengizinkan hari ini terjadi dalam

kehidupan hamba.

Selama penyusunan skripsi ini, telah banyak sekali pihak yang telah membantu

sehingga penyusunan skripsi ini akhirnya bisa selesai. Pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini baik moril maupun materil. Penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., dekan Fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.

2. Drs. H. A. Basiq Djalil, SH., MA., dan Bapak Kamarusdiana, S.Ag., MH., ketua

program studi dan sekertaris program studi ahwal al-syakhshiyah Fakultas

Syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah.

3. Prof Dr. Sutarmadi, MA, selaku dosen pembimbing terima kasih atas kesabaran

dan keikhlasannya dalam memberikan bimbingan kepada saya sehingga saya bisa

Page 5: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih atas ilmu-ilmu yang bermanfaat sekali

buat saya.

4. Bapak Fahmi Ahmadi, yang senantiasa selalu memberikan motivasi dan

dukungan yang tak henti-hentinya kepada penulis dengan penuh kesabaran,

terimakasih pak semoga allah membalas kebaikan bapak dengan berlipat ganda

amien.

5. Segenap bapak dan ibu dosen program studi ahwal al-syakhshiyah, khususnya

pada Konsentrasi Administrasi Keperdataan Islam (AKI) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis baik

langsung maupun tidak langsung.

6. Segenap jajaran karyawan akademik Fakultas dan Universitas berikut jajaran

karyawan perpustakan fakultas dan Universitas.

7. Segenap jajaran pimpinan dan staf Pengdilan Agama Jakarta Selatan yang telah

membantu penulis dalam proses kelengkapan semua data skripsi.

8. Teman-teman seperjuangan, Evni, Widya, Selvi, Hanina, Sulis, yang selalu

memberikan support dan bantuannya kepada penulis, dan semua AKI angkatan

2005 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang dari awal selalu belajar

bareng dikelas, mengukir kebersamaan dalam sebuah persahabatan abadi.

9. Sang motivator penulis (Ari Wibowo) yang slalu memberikan motivasi-motivasi

kepada penulis.

Jakarta, 25 Januari 2010

Penulis

Page 6: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................1

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah. ...............................6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................7

D. Metode Penelitian.............................................................................8

E. Review Studi Terdahulu ...................................................................11

F. Sistematika Penulisan .......................................................................14

BAB II KERANGKA TEORI PERCERAIAN DAN KEMANDULAN

A. Perceraian............................................................................................16

B. Kemandulan .....................................................................................23

C. Kemandulan dalam Persepektif Fiqih dan Hukum ..............................26

BAB III LOKUS (TEMPAT BERPERKARA)

A. Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan dan Wilayah Hukumnya. ..29

B. Kelembagaan dan Personil .................................................................32

C. Visi dan Misi Pengadilan Agama Jakarta Selatan.................................32

D. Data Perceraian dan Prosedur Perceraian di Pengadilan Agama

Jakarta Selatan....................................................................................34

Page 7: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

BAB IV Perkara Putusan No. 1132/Pdt.G/2007/PAJS dan Analisis

A. Kronologi Putusan Perceraian No.1132/Pdt.G/2007/PAJS ................44

B. Dasar Hukum.....................................................................................50

C. Analisis Putusan ...............................................................................54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................63

B. Saran. ..............................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................65

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. ..................................................................................................... Surat

mohon data wawancara

2. Hasil wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan

3. Surat mohon kesediaan pembimbing skripsi

4. Surat keterangan telah melakukan penelitian dan wawancara di Pengadilan

Agama Jakarta Selatan

5. Pengesahan wawancara KUA

6. Putusan Nomor 1132/Pdt.G/2007/PAJS

Page 8: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia dan segala alam lainnya diciptakan oleh Allah SWT mahluk yang

mepunyai nyawa (roh) yang dapat dibagi 3 bagian :

1. Mahluk Nabati

2. Mahluk Hewani

3. Mahluk Insani (manusia yang mempunyai akal)

Bermacam-macam pendapat yang dikemukakan orang mengenai pengertian

perkawinan. Perbedaan di antara pendapat-pendapat itu tidaklah memperlihatkan

adanya pertentangan yang sungguh-sungguh antara satu pendapat dengan pendapat

yang lainnya, tetapi lebih memperlihatkan keinginan setiap pihak perumus. 1

Dengan mempergunakan berbagai segi penglihatan terhadap perkawinan,

maka perkawinan itu adalah suatu perjanjian suci antara seorang laki-laki dengan

seorang perempuan untuk membentuk keluarga bahagia.2 Sedangkan UU perkawinan

tahun 1974 mengatakan perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria

dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga

(Rumah Tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Seperti yang difirmankan Allah SWT Qs. An-Nur ayat 32 yang Artinya :

1 Sayuti Thalib, Hukum Keluarga Indonesia, Jakarta : UI press, 1986, cet 5, hal 47

2 Anwar Harjono, Hukum Islam, hal 219

Page 9: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

���������� � !☺ #$%& ��'�(�)

#*+���, -.��� /��) 01'2��#3�

05638�#)�9�� � :�9 ��;��'�#$

�'�#��9<= 5�>�?@�$ A� ��)

B���/C�= � A��� DD�E�� C���,#G

�HIJ

“kawinkanlah anak-anak yatimmu dan budak-budakmu yang laki-laki

maupun yang perempuan, yang layak (berkawin), kalau mereka itu miskin,

mudah-mudahan akan menjadi kaya dengan kemurahannya. Tuhan Maha

Luas, Maha Tahu.”

Sesuai dengan ayat Al-Qur’an diatas maka jelas tujuan dari perkawinan

adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan keluarga yang

harmonis, sejahtera dan bahagia. Harmonis dalam terciptanya ketenangan lahir dan

bathin disebabkan terpenuhinya keperluan hidup lahir dan bathin, sehingga timbulah

kebahagian yakni kasih sayang antar anggota keluarga.3 Sementara tujuan

perkawinan menurut KHI terdapat pada pasal 3 yaitu mewujudkan kehidupan rumah

tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.

Dengan demikian untuk membangun suatu kehidupan (berumah tangga) yang

penuh rasa kasih sayang, tenggang rasa, toleransi, solidaritas dan kesempurnaan

3 Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Depag”Ilmu Fiqih”,(Depag

1985), hal. 62

Page 10: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

akhlak yang semuanya akan membawa seseorang pada keimanan dan ketakwaan

yang sempurna.4

Namun dizaman sekarang ini memelihara kelestarian dan kesinambungan

hidup bersama suami istri itu bukanlah perkara yang mudah dilaksanakan, bahkan

dalam banyak hal kasih sayang dan kehidupan yang harmonis antara suami isteri

tidak dapat diwujudkan.dan munculnya perubahan pandangan hidup yang berbeda

antara suami isteri yang mengakibatkan timbulnya perselisihan pendapat antara

keduanya, berubahnya kecendrungan hati pada masing-masing memungkinkan

timbulnya perbedaan pandangan yang merubah suasana harmonis menjadi

percekcokan,dan kasih sayang menjadi kebencian.5 Perbedaan pendapat,

pertengkaran, percekcokan, perselisihan yang terus menerus menyebabkan hilangnya

rasa cinta dan kasih sayang. Pertengkaran hanya menyebabkan berseminya rasa benci

dan buruk sangka terhadap pasangan. Pertengkaran yang meluap-luap akan

menyebabkan hilangnya rasa percaya dan terus memicu perceraian.6

Sehingga banyak orang yang tidak bisa mempertahankan perkawinannya

tersebut, dan memilih jalan untuk bercerai, yang dianggap merupakan solusi terakhir

untuk melepaskan diri dari kesulitan yang dihadapi oleh salah seorang pasangan

suami isteri yang tidak kuat dan tidak puas atas perkawinan yang mereka jalani.

4 Abduttawab Haikal, Ilyas Ismail Al-Sendany, et. Al (pent) “Rahasia Perkawinan Rasulullah

SAW, Poligami dalam Islam versus Monogami Barat” (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1988), hal 7.

5 Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, (Depag, hal 220 )

6 Najlah Naqiyah, Perceraian, Artikel diakses pada tanggal 16 Desember 2008 dari

http://www.articlesnatch.com

Page 11: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Meskipun agama Islam membolehkan suami isteri bercerai, tentunya dengan alasan-

alasan tertentu, kendati perceraian itu sangat dibenci oleh Allah SWT.7

Tatkala pasangan suami isteri sudah tidak harmonis lagi dan tidak menemui

titik temu diantara mereka dan hanya dapat dipecahkan melalui sidang pengadilan,

dan perceraianlah jalan untuk memutuskan hubungan suami isteri yang sah. Maka

perceraian itu harus dilakukan dengan cara baik-baik yang tidak mengakibatkan

permusuhan dikemudian hari.

Sesuai QS. At-Thalaq ayat 2 yang artinya:

�K�L�= M�@�N,#1 O�>N,!Q��

O�<R�'���@)�S�= T���<!☺�1

���� O�<R�<U �= V���<!☺�1

��WX/Y���� /Z���K [\/W#

��'�(�]) ��☺��U����

N^!W !>_`� 8� � 0563���K

6a#�$ B���1 �#) #:U⌧2 cd�)��$

���1 �e0��f@���

H��M%! � �#)�� JgYh#$ i�

j!<@>�k l�i� U☯�#�@$⌧n �IJ “Apabila mereka Telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau

lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di

antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu Karena Allah. Demikianlah diberi

pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. barangsiapa

bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar”.

7 M. Daud Ali, Hukum Islam dan PA (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada 2002), cet ke 2, hal

102

Page 12: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Ayat diatas mengandung perintah bagi pasangan suami isteri yang ingin

melakukan perceraian, diharapkan bagi keduanya untuk berpisah dengan cara yang

baik sesuai norma Hukum yang berlaku.

Adapun alasan-alasan perceraian yang dibenarkan menurut pasal 19 PP No. 9

Tahun 1974 tentang pelaksanaan UU No. 1 tahun 1974 tentang perkawinan:

a. Salah satu pihak berbuat zina / menjadi pemabuk, pemadat, penjudi, dan

sebagainya yang sukar disembuhkan.

b. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 tahun berturut-turut

tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah / karena hal lain diluar

kemampuannya.

c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun / hukuman yang

berat setelah perkawinan berlangsung.

d. Salah satu pihak melakukan kekerasan / penganiayaan berat yang

membahayakan pihak lain.

e. Salah satu pihak mendapatkan cacat badan / penyakit dengan akibat tidak

dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami isteri.

f. Antara suami dan isteri terus menerus terjadi perselisihan dan

pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah

tangga.

Sedangkan dalam KHI secara umum dijelaskan mengenai perceraian yang

diatur dalam pasal 113-148 di Bab tentang putusnya perkawinan.

Page 13: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Dalam proposal ini yang saya akan bahas yaitu ”Perceraian Karena Istri

Mandul”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih akurat dan terarah sehingga tidak menimbulkan

masalah baru serta pelebaran secara meluas, maka penulis membatasi

pembahasan ini pada masalah “Cerai Talak yang disebabkan Istri Mandul“

Studi Analisis Putusan Cerai Talak di Pengadilan Agama Jakarta Selatan No

1132/Pdt.G/2007/PAJS.

2. Perumusan Masalah

Dalam Peraturan PerUndang-undangan di Indonesia alasan “Perceraian

karena Isteri Mandul” secara tektual tidak terdapat dalam salah satu syarat

dibolehkannya perceraian yang ada salah satu pihak mendapat cacat badan

atau terjadi perselisihan secara terus menerus, dsb, namun dalam praktik di

Pengadilan Agama Jakarta Selatan memutuskan dengan alasan tidak

dikaruniai anak (mandul). Maka dari itu penelitian ini melihat lebih jauh,

penulis rumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pandangan hukum fiqih terhadap perceraian karena istri

Mandul?

Page 14: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

2. Bagaimana pandangan Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun

1974, PP No.9 Tahun 1975, dan Kompilasi Hukum Islam Inpres No. 1

Tahun 1991 terhadap perceraian karena Istri Mandul?

3. Apa dasar hukum yang dijadikan Hakim dalam memutuskan perkara

No.1132/Pdt.G/2007/PAJS?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan diangkatnya skripsi yang berjudul Perceraian karena Istri Mandul

yaitu :

1. Untuk mengetahui pandangan hukum fiqih tentang perceraian karena Istri

Mandul.

2. Untuk mengetahui pandangan Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974,

Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, dan Kompilasi Hukum Islam Inpres

No. 1 Tahun 1991.

3. Untuk mengetahui dasar hukum yang dijadikan hakim dalam memutuskan

perkara No.1132/Pdt.G/2007/PAJS.

Berdasarkan tujuan di atas maka perlu adanya manfaat dari penelitian ini

diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi lembaga kepustakaan, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai

bahan ilmu dalam memperkaya studi analisa yurisprudensi.

Page 15: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

2. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang lebih dalam mengenai

perceraian karena Istri Mandul analisa putusan Nomor

1132/Pdt.G/2007/PAJS.

3. Untuk mengetahui prosedur persidangan dan Hukum acara Pengadilan Agama

Jakarta Selatan. Dan dijadikan sebagai pengetahuan Hukum secara teori dan

praktik di Pengadilan Agama terutama masalah perceraian karena Istri

Mandul.

4. Untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam pengambilan keputusan dan

memberikan informasi pencegahan agar tidak terjadi perceraian karena Istri

Mandul dan upaya pelestarian perkawinan yang sakinah, mawaddah, dan

warrohmah.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid meliputi :

1. Pendekatan masalah

Pendekatan, yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan melakukan

analisis, dengan cara menguraikan dan mendeskripsikan isi dari putusan yang

penulis dapatkan, kemudian menghubungkan dengan masalah yang diajukan

sehingga ditemukan kesimpulan objektif, logis, konsisten, dan sistematis

sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dalam penulisan skripsi ini.

Adapun jenis penelitiannya adalah penelitian Hukum Normatif yaitu8 :

a. Penelitian terhadap asas-asas Hukum

8 Soejono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 1986. Hal 44

Page 16: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

b. Penelitian terhadap sistematika Hukum

c. Penelitian terhadap tahap sinkronisasi Hukum

d. Penelitian sejarah Hukum

e. Penelitian perbandingan Hukum

2. Lokasi penelitian

Pengadilan Agama Jakarta Selatan

3. Jenis Data :

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder

a. Data Primer :

1) Didapat dari Pengadilan Agama Jakarta Selatan dengan Nomor Putusan

1132/Pdt.G/2007/PAJS.

2) Wawancara Terhadap Hakim

Kemudian data tersebut dianalisis dengan cara menguraikan dan

menghubungkan dengan masalah yang dikaji.

b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari studi kepustakaan atas

dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diajukan.9

Dokumen yang dimaksud adalah Al-Qur’an, buku-buku karangan ilmiah,

Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974 dan Peraturan Pemerintah

9 Ibid, hal 51.

Page 17: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

No. 9 Tahun 1975, Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum

Islam, Undang-Undang Peradilan Agama No. 3 Tahun 2006 dan Undang–

Undang Arbitrase yang digunakan oleh Pengadilan Agama.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam upaya mengumpulkan data yang diperlukan, digunakan metode

sebagai berikut:

a. Menganalisa terhadap putusan Pengadilan agama Jakarta

Selatan Nomor 1132/Pdt.G/2007/PAJS.

b. Interview atau wawancara yaitu dengan mengumpulkan data yang

dilakukan penulis dengan jalan mengadakan dialog langsung dengan

responden yang telah dipilih sebelumnya yaitu Hakim Pengadilan Agama

Jakarta Selatan.10

5. Teknik Analisis Data

Setelah proses pengumpulan data dikumpulkan melalui beberapa

teknik, maka data yang sudah ada akan diolah dan dianalisis supaya

mendapatkan hasil akhir yang bermanfaat bagi penelitian. Pengolahan data

dilakukan dengan mengadakan studi teori kenyataan yang ada ditempat

penelitian.

10 Burhan bungin, Metode Penelitian kualiatatif ; Aktualisasi Metodelogi kea rah Ragam

Varian Kontemporer, Jakarta : Rajawali Pers, 2004. Hal 36

Page 18: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Selain hal diatas dalam teknik penulisan data, penulis mengacu pada

buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Cet 1 tahun 2007.

E. Review Studi Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian ini penulis melakukan penelitian studi

terdahulu melalui beberapa skripsi terdahulu untuk mengetahui apa saja yang

sudah diteliti, dan mengetahui kekurangan serta kelebihan yang terdapat dalam

skripsi terdahulu.

Dari beberapa literature yang ada diperpustakaan syariah penulis

mengambilnya untuk menjadikan sebuah perbandingan mengenai kasus-kasus

perceraian yang ada di Pengadilan Agama khusunya Jakarta Selatan.

Adapun judul-judul skripsi itu adalah :

Suami sakit jiwa sebagai alasan perceraian, tahun 2002 oleh Imas :

a. Membahas dasar Hukum perceraian yaitu al-Qur’an dan hadist,

karena suami sakit jiwa sebagai alasan perceraian.

b. Tujuan dari cerai talak adalah mencegah kemudharatan karena

banyaknya ketidakharmonisan dalam menjalani bahtera rumah tangga,

akibat Hukumnya adalah talak bain.

c. Ketetapan cerai talak dalam Hukum islam mempunyai dasar Hukum

dan dalam Hukum positif telah tertuang dalam UU PA No. 1 Tahun

1989 dan KHI, biasanya perceraian seperti ini lumrah .

Page 19: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Penyelesaian perkara Karena perceraian di Pengadilan Agama

Jakarta Selatan karena suami berselingkuh, tahun 2007 oleh Herdianto.

Dalam skripsi tersebut membahas tentang pengertian perceraian,

masalah percerain yang diakibatkan oleh perselingkuhan. faktor-faktor utama

terjadinya perselingkuhan dan bagaimana majelis Hakim Pengadilan Agama

menjelaskan prosedur perceraian karena perselingkuhan di Pengadilan Agama

Jakarta Selatan.11

Dalam putusannya majelis hakim melihat bukti-bukti yang diajukan

pemohon yaitu terjadinya pertengkaran terus menerus yang disebabkan, suami

berselingkuh. Oleh karena itu Hakim mengabulkan perceraian penggugat dengan

cara Verstek karena memang Penggugat tidak pernah hadir walaupun dipangggil

secara patut.

Muhammad lutfi dengan judul Penyebab Perceraian Pada

Pasangan Dini (Studi Kasus Pada Peradilan Agama Jakarta Selatan) dalam

skripsi tersebut membahas tentang pengertian perceraian, macam-macam

perceraian, faktor-faktor penyebab perceraian, akibat perceraian, pasangan dini,

problem pasangan dini, pernikahan ideal menurut Undang-Undang No. 1 Tahun

1974, pernikahan ideal menurut hukum Islam, gambaran wilayah, penyebab

perceraian pasangan dini, dan analisis putusan di Pengadilan Agama Jakarta

Selatan.

11

Herdianto. Percerain Karena Perselingkuhan Studi Kasus Pada Peradilan Agama Jakarta

Selatan. (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2007), hal.6

Page 20: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Terdapat perceraian akibat pernikahan dini melalui cerai talak dan

cerai gugat dan pasangan dini yang dimaksud adalah pasangan yang baru menikah

kurang lebih selama 3 tahun, tetapi sudah bercerai yang dilakukan di Pengadilan

Agama Jakarta Selatan. Analisis data perceraian diawali dari perselisihan yang

sulit dihadapi dan tidak ada keinginan kuat untuk menuju rumah tangga yang

sakinah, mawaddah, warrohmah. Karena masalah yang timbul disebabkan oleh

masalah ekonomi, penganiayaan, cemburu, isteri tidak patuh, isteri keluar tanpa

izin, selingkuh, dan murtad.12

Meskipun banyak skripsi yang membahas tentang cerai talak, namun

pembahasan skripsi yang penulis buat menitikberatkan pada permaslahan yang

jelas berbeda dengan penulisan skripsi-skripsi di atas yakni :

1. Pandangan hukum fiqih terhadap perceraian karena Isteri Mandul.

2. Pandangan Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974,

Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975, dan Kompilasi Hukum

Islam Inpres No. 1 Tahun 1991 terhadap perceraian karena Isteri

Mandul.

3. Alasan dasar hukum yang dijadikan oleh hakim dalam

memutuskan perkara Nomor 1132/Pdt.G/2007/PA JS.

F. Sistematika Penulisan

12 Muhammad Lutfi, Penyebab Perceraian Pada Pasangan Dini; Studi Kasus Pada

Peradilan Agama Jakarta Selatan, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007).

Page 21: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Proposal ini disusun berdasarkan buku Petunjuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan

Disertasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun sistematika

penulisan proposal ini terdiri dari lima bab, antara lain sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah yang akan

dibahas, pembatasan dan perumusan masalah, serta tujuan dan kegunaan

penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan atau isi dari

ringkasan per bab dalam penulisan proposal ini.

Bab II Kerangka Teori Perceraian dan Kemandulan

Berisi tentang teori Perceraian, Kemandulan, Persepektif Fiqih dan

Hukum.

Bab III Lokus ( Tempat Berperkara )

Berisi tentang sejarah Pengadilan Agama Jakarta Selatan dan wilayah

Hukumnya, Kelembagaan dan Personil, Visi dan Misi, Data perceraian

dan prosedur percerian di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Bab IV Perkara Putusan Nomor 1132/Pdt.G/2007/PAJS dan Analisis

Duduk Perkara, Dasar Hukum, Problem dan Analisis Penulis.

Bab V Penutup

Yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran

Page 22: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Daftar Pusataka

Lampiran-lampiran

Page 23: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Perceraian

1. Pengertian dan Dasar Hukum

a. Pengertian

Perceraian dalam istilah fiqih disebut “talak” atau “furqah”. “Talak” berarti

“membuka ikatan”, “membatalkan perjanjian”. “Furqah” berarti “bercerai”, lawan

dari “berkumpul”. Kemudian kedua perkataan ini dijadikan istilah oleh ahli-ahli fiqih

yang berarti perceraian antara suami-istri.13

Ta’rif talak menurut bahasa Arab

mempunyai arti bercerai perempuan dari suaminya atau melepaskan ikatan.14

Yang

dimaksud disini adalah melepaskan ikatan perkawinan.15

Sedangkan menurut istilah,

talak adalah melepaskan tali perkawinan dan mengakhiri hubungan suami-istri.16

Sedangkan perceraian menurut bahasa Indonesia adalah perpisahan; prihal bercerai

(antara suami-isteri); proses; perbuatan; cara menceraikan.17

13 Kamal Muktar, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, (Jakarta: Bulan Bintang,

1974), cet. Ke-2, hal.156.

14 Muhamad Yunus, Kamus Arab-Indonesia, (Jakarta: PT. Hidayakarya Agung, 1989), hal.

239. 15 Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, (Jakarta: Attahiriya, 1976), cet. Ke-6, hal. 376.

16 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah Jilid 8, (Jakarta: Kencana, 2006), cet. Ke-2, hal.192.

17 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1998), cet. 1, hal.164.

Page 24: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Namun penulis tidak menjumpai pengertian yang jelas tentang perceraian

dalam hukum positif yang mengatur tentang perkawinan. Dalam Undang-Undang

Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 38 hanya menyebutkan sebab-sebab putusnya

perkawinan yaitu:

1. karena kematian.

2. karena perceraian.

3. karena atas putusan pengadilan.

Dalam Kompilasi Hukum Islam tampaknya mengikuti alur yang digunakan

oleh Undang-Undang Perkawinan, walaupun pasal-pasal yang digunakan lebih

banyak yang menunjukan aturan-aturan yang lebih rinci. Kompilasi Hukum Islam

memuat masalah Putusnya Perkawinan pada Bab XVI, Pasal 113.18

Kemudian

perkawinan dapat putus disebabkan perceraian yang terdapat pada pasal 114 yang

membagi perceraian kepada dua bagian, pertama perceraian disebabkan karena talak

dan kedua perceraian yang disebabkan oleh gugatan perceraian.

Kompilasi Hukum Islam mensyaratkan bahwa ikrar suami untuk bercerai

(talak) harus disampaikan dihadapan sidang Pengadilan Agama. Tampaknya Undang-

Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama juga menjelaskan hal yang

18 Kompilasi Hukum Islam Pasal 113 menyatakan perkawinan dapat putus karena :

1. Kematian

2. Perceraian, dan

3. Atas putusan pengadilan

Page 25: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

sama seperti yang terdapat pada pasal 66 ayat 1 yang menyatakan bahwa seorang

suami yang beragama

Islam yang akan menceraikan isterinya mengajukan permohonan kepada pengadilan

untuk mengadakan sidang guna penyaksian ikrar talak.19

Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Pengadilan Agama juga

menjelaskan dan menegaskan bidang apa yang dapat diselesaikan tercantum dalam

pasal 49 adalah Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus,

dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama

Islam di bidang: perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah,

dan ekonomi syari'ah.20

Akan tetapi perlu kiranya penulis mengemukakan pendapat para sarjana

sebagai pegangan tentang pengertian perceraian yang dikutip oleh Zakaria Darajat

didefinisikan menurut Abu Zakaria Al-Anshari yaitu: Melepaskan tali akad nikah

dengan kata-kata talak dan yang semacamnya.21

b. Dasar Hukum Perceraian

Akad perkawinan mempunyai tujuan untuk hidup, agar suami-isteri

menjadikan rumah tangga sebagai tempat berteduh yang nyaman dan permanen.

dalam perlindungan rumah tangga serta keduanya dapat menciptakan iklim rumah

19 Amir Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia; Studi

Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fiqih, UU No 1/1974 sampai KHI, (Jakarta: Kencana, 2004),

cet Ke-1, hal. 216-221.

20 Artikel diakses pada 24 juli 2009 dari http://www.Legalitas.org.

21 Zakiah Darajat, Ilmu Fiqih Jilid II, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995), hal.173.

Page 26: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

tangga yang memungkinkan terwujud dan terpiliharanya anak keturunan dengan

sebaik-baiknya. Oleh karena itu maka syari’at menjadikan pertalian suami-isteri

dalam ikatan perkawinan sebagai pertalian yang suci dan kokoh, sebagaimana Al-

qur’an memberikan istilah pertalian itu dengan miitsaq ghalizhan (janji yang

kukuh).22

Mengenai dasar hukum perceraian penulis, akan mencantumkan ayat Al-

qur’an serta Hadits yang menjadi landasan hukum perceraian antara lain :

Qur’an surat At-Thalaq ayat 1 :

oXpW�Sq #$ rs�tu(� �K�9

v�;%@9q,� �'�x��]?�

O�<R�69�X,�y�= zdXHOW�<��

��|./����� N^OW�<@� � ��69u�� i� 0563Y1� � ~� zd<R�QH�@$�) 2��) O��>��f;1

~��� pd/Q�@$�k ���9 :�� #*+�=S#$

Vo#`�� ⌧��1 Vo�(�]�#V�) � !V=,���

��WN �� � �#)�� OW!<#h#$

!��WN �� /W�9�= M5N,� l;�x�@�#� � ~� Z /W� uj!<�� i� ��W@#'k

!W�<#1 !V���K ��@)�� ��J

Artinya: "Hai nabi, apabila kamu menceraikan Isteri-isterimu Maka hendaklah kamu

ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan

hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. janganlah kamu

keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar

kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang. Itulah hukum-hukum Allah,

Maka Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. kamu tidak

22 Ibid, hal. 212.

Page 27: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru".

(QS.At-Thalaq: 1)

2. Sebab-sebab Terjadinya Perceraian

Suatu perkawinan menjadi putus antara lain karena perceraian, dalam Hukum

Islam perceraian terjadi karena khulu’, zhihar, ila dan li’an berikut ini penjelasan

masing-masingnya:

a. Khulu’

Khulu yang dibenarkan hukum Islam tersebut berasal dari kata-kata khala’a

ats-tsauba, artinya: menanggalkan pakaian karena perempuan sebagai pakaian laki-

laki dan laki-laki pun pakaian bagi perempuan.

Khulu dinamakan juga tebusan. Karena isteri menebus dirinya dari suami

dengan mengembalikan apa yang telah diterima sebagai mahar kepada suaminya.

Menurut ahli fiqih, khulu’ adalah istri memisahkan diri dari suaminya dengan ganti

rugi yang disebut dengan iwad.

b. Zhihar

Zhihar menurut bahas Arab, berasal dari kata zhahrun yang bermakna

punggung. Dalam kaitannya dengan hubungan suami-isteri, zhihar adalah ucapan

suami kepada isteri yang berisi menyerupakan punggung isteri dengan punggung

ibunya, seperti ucapan suami kepada istri: “Engkau bagiku adalah seperti punggu

ibuku”.23

23 Abd.Rahman ghazaly, Fiqih Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), cet. Ke-2, hal. 228.

Page 28: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

c. I’la

I’la ialah ”sumpah suami dengan menyebut nama Allah SWT atau sifat-Nya

yang bertujuan kepada isterinya untuk tidak mendekati isteri”. Baik secara mutlak

maupun dibatasi dengan ucapan selamanya atau dibatasi empat bulan atau lebih.24

Allah SWT menentukan batas waktu empat bulan bagi suami yang meng ila’

isterinya mengandung hikmah pengajaran bagi suami maupun istri. Suami

menyatakan ila’ kepada isterinya pastilah karena kebencian yang timbul antara

keduanya. Bagi suami yang meng ila’ istrinya wajib meninggalkannya selama empat

bulan karena dalam waktu tersebut akan timbul rasa rindu diantara keduanya dan bisa

saling mengkoresi diri untuk melakukan perubahan-perubahan sikap dan sifat

menjadi lebih baik. Kemudian apabila ingin kembali suami wajib membayar kaffarah

sumpah karena telah menggunakan nama Allah untuk keperluan dirinya. Kaffarah

yang harus dibayar adalah yang sesuai dengan firman Allah dalam Qur’an surat Al-

Mai’dah ayat 89.25

d. Li’an

24 Abd.Rahman ghazaly, Fiqih Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), cet. Ke-2, hal. 243.

25 Memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan

kepada keluargamu, atau memberi Pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak.

Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, Maka kaffaratnya puasa selama tiga hari.

Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah bila kamu bersumpah (dan kamu langgar).

Page 29: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Li’an berasal dari kata la’a. Sebab suami-isteri yang bermula’anah pada

ucapan yang kelima kalinya berkata: ”sesungguhnya padanya akan jatuh laknat Allah

SWT, jika ia tergolong orang yang berbuat dusta”.26

Menurut istilah hukum Islam, li’an ialah sumpah yang diucapkan oleh suami

ketika ia menuduh isterinya berbuat zina dengan empat kali kesaksian bahwa ia

termasuk orang yang benar dalam tuduhanya, kemudian pada sumpah kesaksian

kelima disertai persyaratan bahwa ia bersedia menerima laknat Allah SWT jika ia

berdusta dalam tuduhanya itu.27

Terhadap tuduhan suami, isteri dapat menyangkal dengan kesaksian sebanyak

empat kali bahwa suaminya berdusta dalam tuduhannya. Pada sumpah kesaksianya

yang kelima disertai pernyataan bahwa ia bersedia menerima laknat Allah SWT jika

suami benar dalam tuduhannya. 28

B. Kemandulan

1. Pengertian Kemandulan

26 Sayid Sabiq, Fiqih Sunnah Jilid 8, (Jakarta: Kencana, 2006), cet. Ke-2, hal. 126. 27 Abd.Rahman ghazaly, Fiqih Munakahat, (Jakarta: Kencana, 2006), cet. Ke-2, hal. 239.

28

Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah

Sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta. Dan (sumpah) yang

kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar".(Q.S. An-

Nuur:8-9)

Page 30: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Mandul adalah tidak dapat mempunyai anak. Sedangkan Kemandulan yaitu

hal (keadaan) mandul atau tidak ketidakmampuan menghasilkan keturunan karena

berbagai faktor fisologis, social, dan psikologis.29

Namun dalam arti lain kemandulan adalah sebuah istilah dapat juga diartikan

sebagai kegagalan, tidak berhasil, atau tidak dapat membentuk. Istilah kemandulan

banyak digunakan pada bidang reproduksi yang dimaksudkan untuk membuahkan

keturunan pada manusia maupun hewan.30

Reproduksi dilakukan melalui hubungan

seksual antara pria dan wanita atau jantan dan betina.

Bagi wanita, arti kemandulan ialah tidak mampu hamil karena indung telur

mengalami kerusakan sehingga tidak mampu memproduksi sel telur.31

Pada manusia kemandulan atau infertilitas mengistilahkan ketidakmampuan

pasangan atau salah satu diantara pasangan untuk memiliki keturunan.

Pasangan dapat dinyatakan kurang subur atau infertil pada saat :

• Pasangan belum mengandung setelah 12 bulan berhubungan seksual tanpa

menggunakan alat kontrasepsi dan usia wanita dibawah 34 tahun.

29 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Bahasa

Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1998.

30

Artikel diakses pada 24 Oktober 2009 http:// http://inilah.com/berita/gaya-

hidup/2009/07/06/124330/hati-hati-cd-ketat-penyebab-mandul/ 31 Artikel di akses dari milis kehamilan pada tanggal 31 0ktober 2009, yang ditulis oleh

Wimpie Pangkahila ( Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi).

Page 31: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

• Pasangan belum mengandung setelah 6 bulan berhubungan seksual tanpa

menggunakan alat kontrasepsi dan usia wanita di atas 35 tahun (dengan

pertimbangan kualitas telur wanita diatas usia 35 tahun menurun secara

drastis, sehingga perlu mengambil keputusan segera untuk mencari

penanganan medis).

o Ketidakmampuan secara biologis untuk mempertahankan kehamilan pada

wanita.

2. Sebab-sebab Kemandulan

Aktivitas seksual merupakan kebutuhan biologis setiap manusia untuk

mendapatkan keturunan. Namun, masalah seksual dalam kehidupan rumah tangga

seringkali mengalami hambatan atau gangguan karena salah satu pihak (suami atau

isteri) atau bahkan keduanya mengalami gangguan seksual. Jika tidak segera diobati

masalah tersebut dapat menyebabkan terjadinya keretakan dalam rumah tangga.

Adapun beberapa faktor penyebab seseorang mengalami kemandulan adalah :32

1. Faktor hubungan seksual, yaitu frekuensi yang tidak teratur (mungkin terlalu

sering atau terlalu jarang), gangguan fungsi seksual pria yaitu disfungsi ereksi,

ejakulasi dini yang berat, ejakulasi terhambat, ejakulasi retrograde (ejakulasi

32 Artikel di akses dari milis kehamilan pada tanggal 31 0ktober 2009, yang ditulis oleh

Wimpie Pangkahila ( Dokter Ahli Andrologi dan Seksologi).

Page 32: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

ke arah kandung kencing), dan gangguan fungsi seksual wanita yaitu

dispareunia (sakit saat hubungan seksual) dan vaginismus.

2. Faktor infeksi, berupa infeksi pada sistem seksual dan reproduksi pria maupun

wanita, misalnya infeksi pada buah pelir dan infeksi pada rahim.

3. Faktor hormon, berupa gangguan fungsi hormon pada pria maupun wanita

sehingga pembentukan sel spermatozoa dan sel telur terganggu.

4. Faktor fisik, berupa benturan atau temperatur atau tekanan pada buah pelir

sehingga proses produksi spermatozoa terganggu.

5. Fakror psikis, misalnya stress yang berat sehingga mengganggu pembentukan

set spermatozoa dan sel telur.

Untuk menghindari terjadinya gangguan kesuburan pada pria maupun wanita,

maka faktor-faktor penyebab tersebut harus dihindari. Tetapi kalau gangguan

kesuburan telah terjadi, diperlukan pemeriksaan yang baik sebelum dapat ditentukan

langkah pengobatannya. Karena masih banyak sebab-sebab yang lainnya seperti

faktor keturunan, mengenai ciri-ciri tidak dapat dilihat dengan kasat mata, harus

melalui test oleh dokter ahli kehamilan.33

C. Persepektif Fiqih dan Hukum

Para ulama telah sepakat bahwa salah satu dari suami isteri mengetahui

adanya cacat pada pihak lain sebelum akad nikah ataupun diketahuinya sesudah akad

33 Artikel diakses pada 25 Oktober 2009 http:// http://inilah.com/berita/gaya-

hidup/2009/07/06/124330/hati-hati-cd-ketat-penyebab-mandul/

Page 33: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

nikah, tetapi ia telah rela atau ada tanda yang menunjukan kerelaannya, maka ia tidak

mempunyai hak untuk meminta cerai dengan alasan cacat bagimanapun juga.

Adapun pendapat para ulama fiqih tentang kebolehan cerai dengan alasan Istri

Mandul adalah sebagai berikut :

1) Hanafiyah berpendapat bahwa suami tidak mempunyai hak fasakh karena

sesuatu cacat yang ada pada isteri.

2) Malikiyah, syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat boleh tidaknya

menuntut cerai adalah hak masing-masing suami isteri. Ahmad bin Hanbal

menambahkan penyakit yang boleh menuntut cerai adalah delapan jenis,

yaitu gila, sopak, kusta, jab (terpotong jakar), impotent, ar-ritaq

(tersumbutnya lubang vagina yang menyebabkan kesulitan bersenggama),

al-qorn (benjolan yang tumbuh pada vagina), dan al-a’f al (daging yang

tumbuh dan selalu mengeluarkan bau busuk). Sebagian mereka

menambahkan lagi beberapa yang cacat seperti ambeien, buang air kecil

terus menerus dan bau badan.

3) Aliran Dzahiriyah berpendapat bahwa kelemahan /cacat tersebut diatas /

lainnya yang semacam dengan itu tidak bisa dijadikan alasan untuk

memenuhi cerai baik bagi suami/ isteri. Pendapat tersebut sejalan dengan

pemahaman aliran dzahiriyah yang secara ketat hanya berpegang kepada

teks-teks al-qur’an dan Sunnah Rasulullah dengan pengertian bilamana

tidak ditemukan secara tekstual dalam dua sumber tersebut / tidak

Page 34: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

dijalankan oleh metode-metode istinbath yang mereka pakai, maka dapat

dianggap tidak sah menjadi alasan untuk mengguncang sesuatu yang

sudah pasti seperti akad nikah dalam perkawinan. Namun menurut aliran

ini seorang suami yang mendapat isteri mengidap salah satu dari penyakit

tersebut, maka dibolehkan untuk menjatuhkan talak sedangkan isteri tidak

boleh menuntut cerai. Menurut penulis hal ini selaras dengan peraturan

yang mengatur tentang perceraian yang terdapat dalam Pasal 19 poin (f)

peraturan pemerintah no 9 tahun 1975 jo Pasal 116 poin (e dan f)

Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan “ Salah satu pihak mendapat

cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan

kewajibannya sebagai suami isteri”. Dan “antara suami isteri terus

menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan

akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga”

Page 35: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

BAB III

LOKUS ( TEMPAT BERPERKARA )

A. Sejarah dan Wilayah Hukum Pengadilan Agama Jakarta Selatan

Mebincang sejarah Peradilan Agama umumnya tidak terlerlepas dari sejarah

perkembangan hukum Islam di Indonesia landasan yang kokoh bagi kemandirian

peradilan agama, dan memberikan status yang sama dengan peradilan-peradilan

lainnya di Indonesia.34

Di sini penulis membatasi hanya pada sejarah Pengadilan

Agama Jakarta Selatan mulai dari kapan beroperasinya.

Pengadilan Agama Jakarta Selatan dibentuk berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1963.

Pada mulanya Pengadilan Agama diwilayah DKI Jakarta hanya terdapat tiga

kantor yang dinamakan Kantor Cabang yaitu :

- Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Utara

- Kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Tengah

- Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya sebagai Induk

Semua Pengadilan Agama tersebut diatas termasuk Wilayah Hukum Cabang

Mahkamah Islam Tinggi Surakarta. Kemudian setelah berdirinya cabang Mahkamah

Islam Tinggi Bandung berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 71

Tahun 1976 tanggal 16 Desember 1976. Dan berdasrkan Surat Keputusan Mentri

34 Basiq Djalil,S.H., MA, Peradilan Agama Di Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2006), hal. 79.

Page 36: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Agama RI tanggal 16 Juli 1985 PTA Surakarta dipindah ke Jakarta, akan tetapi

realisasinya baru terlaksana pada tanggal 30 Oktober 1987 dan secara otomatis

Wilayah Hukum PA diwilayah Jakarta adalah menjadi Wilayah Hukum Pengadilan

Tinggi Agama Jakarta.

Namun dengan perkembangannya dari masa ke masa, maka terbentuklah

Kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan merupakan jawaban dari perkembangan

masyarakat Jakarta, yang ketika itu pada tahun 1967 merupakan cabang dari

Pengadilan Agama Istimewa Jakarta Raya yang berkantor di jalan Otista Raya Jakarta

Timur.

Sebutan pada waktu itu adalah cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan dibentuk sesuai dengan banyaknya

jumlah penduduk dan bertambahnya pemahaman penduduk serta tuntutan masyarakat

Jakarta Selatan yang diwilayahnya cukup luas. Untuk itu keadaan kantor ketika itu

masih dalam keadaan darurat yaitu menempati gedung bekas kantor Kecamatan Pasar

Minggu disuatu gang kecil yang sampai saat ini di kenal dengan gan Pengadilan

Agama Pasar Minggu Jakarta Selatan pimpinan kantor di pegang oleh H. POLANA.

Penanganan kasus-kasus hanya berkisar Perceraian kalaupun ada tentang

warisan masuk ke pada Komparisi itu pun dimulai tahun 1969 kerjasama dengan

Pengadilan Negeri yang ketika itu dipimpin oleh Bapak Bismar Siregar, SH.

Pada tahun 1976 gedung kantor Cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan

pindah ke Blok D kebayoran baru Jakarta Selatan dengan menempati serambi mesjid

Syarif Hidayatullah dan sebutan kantor Cabang pun dihilangkan dan menjadi

Page 37: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Pengadilan Agama Jakarta Selatan dan saat itu diangkat Hakim honorer yang

diantaranya adalah Bapak H. Ichtijanto, SAg, SH.

Pada bulan September 1979 kantor Pengadilan Agama Jakarta Selatan pindah

ke gudang Baru di Jl.Ciputat Raya Pondok Pinang dengan tanah yang masih

menumpang pada areal tanah PGAN Pondok Pinang dengan dipimpin oleh Bapak H.

Alim BA.

Namun pada perkembangan selanjutnya yaitu semasa berkepimpinan Drs. H.

Djabir Manshur,SH kantor Pengadilan Agama Jakata Selatan pindah ke jalan

Rambutan VII No. 48 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan dengan menempati

gedung baru yang merupakan hibah dari pemda DKI. Selanjutnya di tahun 2000

ketika kepemimpinan dijabat oleh Bpk Drs. H. Zainuddin Fajari, SH pembenahan-

pembenahan semua bidang, baik fisik maupun non fisik diadakan sistem

komputerisasi dengan online komputer, dan ini terus di benahi sampai sekarang oleh

ketua Pengadilan Agama.

B. Kelembagaan dan Personil Pengadilan Agama Jakarta Selatan

1. Kelembagaan

Peradilan Agama yang mandiri sebagaimana lingkungan peradilan yang lain,

yang secara nyata didukung dengan sarana dan prasarana serta tatalaksana yang

memadai dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Personil

Dalam melaksanakan tugas kedinasan sebagai aparat penegak hukum yang

profesional, netral (tidak memihak) dan sebagai anggota masyarakat dan orang yang

Page 38: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

menguasai masalah keislaman, yang menjadi panutan dan pemersatu masyarakat

sekelilingnya serta punya integritas sebagai seorang muslim.

C. Visi dan Misi Pengadilan Agama Jakarta Selatan

1. Visi Pengadilan Agama Jakarta Selatan35

Visi dan Misi Pengadilan Agama Jakarta Selatan sebagai salah satu ujung

tombak dari Mahkamah Agung RI, maka sebagai Lembaga Negara pemegang

kekuasaan Yudikatif, tentu mempunyai Visi yang tidak jauh beda dari Visi

Mahkamah Agung RI, yaitu :

- Mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang

mandiri, efektif dan efisien.

- Mendapatkan kepercayaan publik.

- Profesional dalam memberikan layanan hukum yang berkwalitas.

- Etis.

- Terjangkau dan berbiaya rendah bagi masyarakat.

- Mampu menjawab pelayanan panggilan publik.

2. Misi Pengadilan Agama Jakarta Selatan36

Untuk mencapai Visi tersebut diatas maka Pengadilan Agama Jakarta Selatan

mempunyai Misi sebagai berikut :

35 Artikel diakses pada 18 juli 2009 http:// www.pajs.com

36 Ibid, tanggal 18 juli 2009

Page 39: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

a. Mewujudkan rasa keadilan sesuai dengan perundang-undangan dan

peraturan-peraturan lainnya yang berlaku dalam masyarakat.

b. Mewujudkan institusi peradilan agama yang mandiri dan independen, bebas

campur tangan dari pihak lain.

c. Meningkatkan akses pelayanan dibidang peradilan kepada masyarakat

sejalan dengan penggunaan teknologi informasi di Pengadilan Agama Jakarta

Selatan.

d. Memperbaiki kualitas input internal pada proses peradilan dengan

mendayagunkan secara maksimal sarana, prasarana dan anggaran yang

tersedia bagi Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

e. Mewujudkan institusi peradilan yang efektif efisien dan bermartabat serta

dihormati dengan menimgkatkan dedikasi dan integritas seluruh Sumber Daya

Manusia yang tersedia di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

D. Data Perceraian Tahun 2007

Pada pembahasan ini akan dikemukakan data-data perceraian di Pengadilan

Agama Jakarta Selatan Tahun 2007.

Tabel-1

Page 40: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

DATA PENYEBAB PERCERAIAN TAHUN 200737

PENYEBAB PERCERAIAN

No. Bulan

Cemburu Ekonomi

Tidak

ada

tanggung

jawab

Ganguan

pihak

ketiga

Tidak ada

keharmonis

an

Jumlah

1 jan 9 21 33 17 37 117

2 feb 7 19 30 17 35 108

3 mar 9 23 35 16 37 120

4 apr 7 16 24 14 31 92

5 may 15 23 30 19 39 126

6 jun 14 22 29 18 38 121

7 jul 8 32 36 17 33 126

8 aug 2 27 24 17 48 118

9 sep 5 20 21 14 54 114

10 oct 0 20 16 11 30 77

11 nov 0 13 36 9 45 103

12 dec 0 25 29 13 37 104

JUMLAH 76 261 343 182 464 1326

Data diatas menunjukan bahwa sebab perceraian paling banyak adalah karena

tidak adanya keharmonisan, dengan jumlah sebesar 464 (empat ratus enam puluh

empat) atau 34,99%. Selanjutnya penyebab terbesar kedua adalah masalah tidak ada

37 Data ini diambil dari arsip Pengadilan Agama Jakarta Selatan tentang sebab-sebab

perceraian yang terjadi pada tahun 2007.

Page 41: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

tanggung jawab dengan jumlah 343 (tiga ratus empat puluh tiga) atau 25.87%.

Perceraian akibat faktor ekonomi sebesar 261 (dua ratus enam puluh satu) atau

19.68%. Sedangkan perceraian akibat pihak ketiga sebesar 182 (seratus delapan puluh

dua) atau 13,73%. Sebab perceraian paling kecil adalah cemburu sebanyak 76 (tujuh

puluh enam) atau 5,73%. Sehingga jumlah perkara perceraian yang diputuskan oleh

Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada tahun 2007 sebanyak 1326.

Kasus perceraian karena istri mengalami kemandulan yang sesuai dengan

tema penulis ini tidak didapatkan dalam data ini. Hal ini berbeda kenyataannya,

setelah dilakukan analisa secara mendalam dari setiap putusan yang dikeluarkan oleh

Pengadilan Agama Jakarta Selatan ditemukan satu kasus Perceraian akibat Istri

Mandul.38

Alasan panitera tidak mengklasifikasikan Mandul sebagai alasan Perceraian

adalah karena perkara perceraian yang diajukan ke Pengadilan Agama kebanyakan

tidak disebabkan oleh satu perkara saja, tetapi diikuti dengan sebab lain, sehingga

diambil alasan yang paling urgen. Oleh karena itu, masalah Kemandulan tidak

ditemukan dalam sebab perceraian, tetapi dimasukan dalam kategori tidak adanya

Keharmonisan dalam rumah tangga.39

E. Prosedur Percerain di Pengadilan Agama

38 Hasil keterangan dari Taufik, SH. Panitera Pengganti Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

39 Wawancara pribadi dengan Muhayah, SH. Ketua Hakim di Pengadilan Agama Jakarta

Selatan.

Page 42: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Pemeriksaan sengketa perkawinan dan perceraian hanya dapat dilakukan di

depan sidang pengadilan setelah pengadilan berusaha dan tidak berhasil

mendamaikan kedua belah pihak.

Tahapan-tahapan cerai talak di Pengadilan Agama menurut Pasal 66 Undang-

Undang No 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama adalah sebagai berikut :

1. Seorang suami yang beragama Islam yang akan menceraikan isterinya (disebut

Pemohon), mengajukan permohonan kepada Pengadilan Agama untuk

mengadakan sidang guna menyaksikan ikrar talak. Permohonan tersebut diajukan

kepada Pengadilan Agama yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman

termohon (isteri), kecuali apabila termohon dengan sengaja meninggalkan tempat

kediaman yang ditentukan bersama tanpa izin pemohon.

2. Jika termohon tinggal diluar negeri, permohonan diajukan kepada Pengadilan

Agama yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman pemohon.

3. Jika pemohon dan termohon tinggal diluar negeri, permohonan diajukan kepada

Pengadilan Agama yang daerah hukumnya meliputi tempat perkawinan mereka

dilangsungkan atau kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat.

4. Permohonan soal penguasaan anak, nafkah anak, nafkah isteri, dan harta bersama

suami-isteri dapat diajukan bersama-sama dengan permohonan cerai talak

ataupun sesudah ikrar talak diucapkan.

5. Permohonan cerai talak harus memuat nama, umur, tempat kediaman pemohon,

dan termohon, serta alasan-alasan yang menjadi dasar cerai talak. Permohonan

Page 43: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

tersebut diperiksa dalam sidang tertutup oleh Majelis Hakim selambat-lambatnya

30 (tiga puluh) hari setelah berkas atau surat permohonan cerai talak didaftarkan

di kepaniteraan (Pasal 68 Undang-Undang Peradilan Agama).

6. Pengadilan menetapkan mengabulkan permohonan cerai jika Majelis Hakim

berkesimpulan bahwa kedua belah pihak (suami-isteri) tidak dapat didamaikan

lagi dan alasan perceraian telah cukup (Pasal 70 ayat 1 Undang-Undang Peradilan

Agama).

7. Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh termohon (isteri) terhadap penetapan

tersebut adalah mengajukan banding (Pasal 70 ayat 2) Undang-Undang Peradilan

Agama). Jika tidak ada banding dari pihak termohon (isteri) atau penetapan

tersebut telah memperoleh kekuatan hukum tetap, maka pengadilan akan

menentukan hari sidang penyaksian ikrar talak (Pasal 70 ayat (3) Undang-Undang

Peradilan Agama).

8. Ikrar talak dilakukan oleh pemohon (suami) atau wakilnya yang telah diberi kuasa

khusus berdasarkan akta otentik, dan dihadiri/disaksikan oleh pihak termohon

(isteri) atau kuasanya (Pasal 70 ayat 4 Undang-Undang Peradilan Agama).

9. Jika termohon (isteri) tidak hadir pada ikrar talak tersebut, padahal ia telah

dipanggil secara sah dan patut, maka suami atau wakilnya dapat mengucapkan

ikrar talak tanpa hadirnya pihak termohon (isteri) atau kuasanya (Pasal 70 ayat 5).

Jika dalam waktu 6 (enam) bulan suami tidak datang untuk mengucapkan ikrar

talak, tidak datang menghadap sendiri atau mengirim wakilnya meskipun telah

mendapat panggilan secara sah dan patut, maka penetapan atas dikabulkannya

Page 44: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

permohonan cerai menjadi gugur, dan permohonan perceraian tidak dapat

diajukan lagi dengan alasan yang sama (Pasal 70 ayat 6 Undang-Undang

Peradilan Agama).

10. Perkawinan menjadi putus melalui penetapan terhitung sejak diucapkannya ikrar

talak dan penetapan tersebut tidak dapat dimintakan banding atau kasasi (Pasal 71

ayat 2 Undang-Undang Peradilan Agama).

Tahapan-tahapan cerai gugat menurut Undang-Undang Peradilan Agama

adalah sebagai berikut :

1. Gugatan perceraian diajukan oleh isteri atau kuasanya kepada Pengadilan Agama

yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat (isteri), kecuali jika

penggugat dengan sengaja meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa izin

tergugat (suami) (Pasal 73 ayat 1 Undang-Undang Peradilan Agama).

2. Jika penggugat berkediaman diluar negeri, gugatan perceraian diajukan kepada

Pengadilan Agama yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat

(Pasal 73 ayat 2).

3. Jika keduanya berkediaman di luar negeri, maka gugatan diajukan kepada

Pengadilan Agama yang daerah hukumnya meliputi tempat perkawinan mereka

dilangsungkan atau kepada Pengadilan Agama Jakarta Pusat (Pasal 73 ayat 3).

4. Jika gugatan perceraian adalah karena salah satu pihak mendapat pidana penjara,

maka untuk dapat memperoleh putusan perceraian, sebagai bukti penggugat

cukup menyampaikan salinan putusan pengadilan yang berwenang yang

Page 45: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

memutuskan perkara disertai keterangan yang menyatakan bahwa putusan telah

memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 74).

5. Jika alasan perceraian adalah karena syiqaq (perselisihan tajam dan terus menerus

antara suami dan isteri, maka putusan perceraian didapatkan dengan terlebih

dahulu mendengar keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang-

orang yang dekat dengan suami istri (Pasal 76 ayat 1).

6. Gugatan perceraian gugur jika suami atau isteri meninggal sebelum ada putusan

pengadilan (Pasal 79).

7. Pemeriksaan gugatan perceraian dilakukan dalam sidang tertutup oleh Majelis

Hakim selambat-lambatnya tiga puluh hari setelah berkas atau surat gugatan

perceraian didaftarkan dikepaniteraan (Pasal 80 ayat 1 dan 2). Putusan pengadilan

mengenai gugatan perceraian diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum

dan perceraian dianggap terjadi dengan segala akibat hukumnya sejak putusan

pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 81 ayat 1 dan 2).

8. Pada sidang pertama pemeriksaan gugatan perceraian, suami-isteri harus datang

secara pribadi, kecuali jika salah satu pihak berkediaman di luar negeri, dan tidak

dapat datang menghadap secara pribadi dapat diwakili oleh kuasanya yang secara

khusus dikuasakan untuk itu.

9. Jika kedua pihak berkediaman di luar negeri, maka pada sidang pertama

penggugat harus menghadap secara pribadi. Pada saat tersebut hakim juga harus

berusaha mendamaikan kedua pihak, dan selama perkara belum diputuskan, usaha

mendamaikan dapat dilakukan pada setiap sidang pemeriksaan (Pasal 82).

Page 46: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

10. Jika perdamaian tercapai, maka tidak dapat diajukan lagi gugatan perceraian yang

baru dengan alasan yang ada dan telah diketahui penggugat sebelum perdamaian

tercapai (Pasal 83).

11. Gugatan penguasaan anak, nafkah anak, nafkah istri dan harta bersama suami istri

dapat diajukan bersama-sama dengan gugatan perceraian ataupun sesudah

putusan perceraian memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 86 ayat 1).

12. Jika pihak ketiga menuntut, maka Pengadilan Agama menunda lebih dulu perkara

harta bersama sampai ada putusan pengadilan dalam lingkungan peradilan umum

yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Pasal 86 ayat 2).

13. Biaya perkara dalam bidang perkawinan dibebankan kepada penggugat atau

pemohon, dan biaya perkara penetapan atau putusan pengadilan yang bukan

penetapan atau putusan akhir diperhitungkan dalam penetapan atau putusan akhir

(Pasal 89 ayat 1 dan 2).

14. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya kepaniteraan dan biaya materai yang

diperlukan untuk biaya itu; biaya para saksi, saksi ahli, penerjemah dan biaya

pengambilan sumpah yang diperlukan, biaya untuk melakukan pemeriksaan

setempat dan tindakan lain yang diperlukan oleh pengadilan dalam perkara, biaya

pemanggilan, pemberitahuan, dan lain-lain atas perintah pengadilan (Pasal 90 ayat

1).40

Mengenai prosedur perceraian lebih rinci lagi dapat dilihat pada skema di bawah

ini.

40Artikel diakses pada 18 juli 2009 http:// www.pajs.com

Page 47: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Catatan: Calon Pemohon menghadap Meja I

Keterangan:

1. Meja I

a. Menerima surat permohonan.

b. Menaksir panjar biaya perkara.

c. Membuat SKUM.

2. Kasir

a. Menerima uang panjar dan membukukannya.

b. Menandatangani SKUM.

c. Memberi nomor pada SKUM.

3. Meja II

a. Mendaftar permohonan dalam register.

Page 48: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

b. Memberi nomor perkara pada surat permohonan sesuai nomor SKUM.

c. Menyerahkan kembali kepada Pemohon satu helai surat permohonan.

d. Mengatur berkas perkara dan menyerahkan kepada ketua Pengadilan Agama

melalui Panitera+Wakil Panitera.

4. Ketua PA

a. Mempelajari Berkas.

b. Membuat Penetapan Majelis Hakim (PMH)

5. Panitera

a. Menunjuk panitera sidang.

b. Menyerahkan berkas kepada Majelis.

6. Majelis Hakim

a. Membuat Penetapan Hari Sidang (PHS).

b. Menyidangkan perkara.41

c. Memutus perkara

7. Meja III

a. Menerima berkas yang telah diminut dari Majelis Hakim.

b. Menetapkan kekuatan hukum.

41 Perceraian termasuk ke dalam perkara Volountair yang mana sifatnya permohonan dan di

dalamnya tidak terdapat sengketa, sehingga dalam proses pemeriksaan perkara Volountair di depan

persidangan dilakukan melalui tahap-tahap pemeriksaan sebagai berikut: 1) Pembacaan permohonan;

2) Pembuktian; 3) Kesimpulan; 4) Putusan hakim berupa ”PENETAPAN”. Lihat juga A. Mukti Arto’,

Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996), hal. 55-57.

Page 49: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

BAB IV

PUTUSAN NO. 1132/Pdt.G/2007/PAJS

A. Duduk Perkara

Perceraian menurut ajaran Islam diakui sebagai solusi terakhir dalam

menghadapi kemelut rumah tangga. Dengan konsekuensi logis, bila perceraian tidak

dilakukan maka sebuah rumah tangga seolah-olah neraka bagi kedua belah pihak atau

bagi salah satunya. Hal ini tentu sangat bertentangan syariat yang lebih

mengedepankan aspek kemaslahatan dalam hal apa pun, termasuk masalah

pernikahan, dan talak baru dapat dilakukan bila tidak ada jalan lain lagi. Oleh karena

itu menurut hemat penulis cara yang paling ideal dalam menghadapi kemelut rumah

tangga adalah dengan jalan musyawarah dan sikap saling mengalah antara satu sama

lain.

Namun penulis coba uraikan terlebih dahulu tentang perkara cerai talak di

Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang dilakukan melalui tahap-tahap tertentu yang

telah ditentukan Undang-undang, yang antara lain meliputi :

a. Pengajuan Permohonan Talak

Pengajuan Permohonan cerai menurut Hakim diajukan dengan cara

tertulis, hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor

9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974

tentang perkawinan juncto pasal 73 ayat 1 Undang-undang Nomor 7 Tahun

1989 tentang Peradilan Agama.

Page 50: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Perkara cerai talak yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan

sangat banyak. Salah satunya diantaranya cerai talak yang diajukan oleh

suami dikarenakan isteri mandul. Pada rentang waktu 2007 yang terdaftar

dalam buku register di institusi tersebut yaitu perkara Nomor

1132/Pdt.G/2007/PAJS pada tanggal 15 Agustus 2007 atas nama Saudara

Inanto Adhi Kurniawan, ST bin Ir. Wurjanto. Oleh sebab itu penulis akan

membahas salinan putusan yang telah diputus oleh hakim Pengadilan Agama

Jakarta Selatan.

Adapun isi Permohonan yang diajukan ke Pengadilan Agama yakni

sebagai berikut :

1) Bahwa pada hari kamis, tanggal 09 Juli 1998 telah dilangsungkan

pernikahan antara Pemohon dengan Termohon, tercatat di PPN. Kantor

Urusan Agama Kecamatan Limo, Bogor, dengan Kutipan Akte Nikah

Nomor : 220/17/VII/1998, tanggal 09 Juli 1998.

2) Bahwa sejak menikah sampai dengan pertengahan tahun 2006 kehidupan

rumah tangga Pemohon dengan Termohon masih rukun sebagaimana

layaknya suami isteri meskipun pernah timbul perselisihan namun masih

dapat diatasi. Padawaktu rukun dengan Termohon berkediaman di Jl.

Ciasem 1/16 Rt.002/Rw.004, Kelurahan Rawa Barat Kecamatan

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Page 51: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

3) Bahwa dari pernikahan tersebut sudah sembilan tahun belum dikarunia

anak.

4) Bahwa sejak pertengahan tahun 2006 sampai sekarang kehidupan rumah

tangga Pemohon dengan Termohon sering terjadi perselisihan /

pertengkaran secara terus menerus yang sulit diatasi, yang disebabkan :

a. Pemohon dan Termohon sering berbeda pendapat dalam membina

rumah tangga sehingga bila ada masalah sulit diatasi.

b. Termohon tidak mau menjalankan Shalat.

c. Termohon tidak menuruti perintah / nasehat dari Pemohon.

d. Termohon tidak dapat menjaga kehormatan Pemohon sebagai

suami.

e. Termohon tidak mau dijemput oleh Pemohon waktu pulang

kantor.42

5) Bahwa puncak dari perselisihan tersebut akhirnya sejak tanggal 20 maret

2007 Pemohon dan Termohon telah pisah ranjang, yang mana dalam pisah

tersebut Pemohon dengan Termohon masih bertempat tinggal di alamat

sebagaimana tersebut diatas.

6). Bahwa dengan kejadian tersebut diatas, rumah tangga antara Pemohon

dan Termohon tidak dapat dibina dengan baik sehingga rumah tangga

42 Surat Putusan No 1132/Pdt.G/PAJS/2007, hl.2.

Page 52: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

yang sakinah, mawwadah, dan rahmah sudah tidak tercapai lagi dan tidak

ada jalan yang lebih baik kecuali perceraian.

b. Para Pihak

Identitas Pemohon yang dimaksud yakni nama Inanto Adhi

Kurniawan, ST bin Ir. Wurjanto, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan S.I,

pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal Jl. Ciasem I/16 RT.002/004 Kelurahan

Rawa Barat, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selanjutnya disebut

“Pemohon” melawan Reni santi Ratna Yanti, SE binti Imam Budoyo, umur 36

tahun, agama Islam, pendidikan S.I, pekerjaan Karyawati Bank Danamon,

tempat tinggal Jl. Ciasem I/16 RT.002/004, Kelurahan Rawa Barat,

Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selanjutnya disebut sebagai

“Termohon”. Dalam berkas permohonan atau gugatan sebagaimana yang

dimuat dalam perkara diatas telah memuat identitas pemohon dan termohon

sebagaimana yang dikehendaki Undang-undang.

c. Petitum

Yaitu apa yang dimohonkan untuk keputusan Pengadilan didalam

perkara yang diajukan Pemohon yakni :

1) Mengabulkan Permohonan Pemohon seluruhnya

2) Menetapkan, memberi izin kepada Pemohon untuk mengikrarkan talak

terhadap Termohon

3) Menetapkan biaya perkara ini sesuai dengan peraturan perUndang-

undangan yang berlaku

Page 53: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

4) Atau menjatuhkan putusan perkara ini dengan seadil-adilnya.43

d. Pembayaran Biaya Perkara

Setelah Pemohon dinilai telah lengkap menurut syarat-syarat yang

telah ditentukan, maka selanjutnya Pemohon harus mendaftarkan Permohonan

cerainya kepada panitera Pengadilan Agama, untuk itu Pemohon dikarenakan

kewajiban membayar biaya perkara.

Setelah Pemohon dinilai telah lengkap menurut syarat-syarat yang

telah ditentukan, maka selanjutnya Pemohon harus mendaftarkan Permohonan

cerainya kepada panitera Pengadilan Agama, untuk itu Pemohon dikarenakan

kewajiban membayar biaya perkara.

Hal ini sesuai dengan ketentuan pasal 121 ayat 4 HIR, 145 ayat 4 Rbg

yang berbunyi :

“Setelah Pemohon memasukan permohonannya dalam daftar pada

kepaniteraan Pengadilan dan melunasi biaya perkara. Ia tinggal

menunggu pemberitahuan hari sidang”. 44

Dan di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, penulis mendapatkan data

bahwa biaya kepaniteraan, biaya panggilan, pemberitahuan pihak serta biaya

materai. Dengan demikian perkara Nomor : 1132/Pdt.G/2007/PAJS atas nama

saudara Adhi Kurniawan, ST binti Ir. Wurjanto, membayar biaya perkara

sebesar Rp. 156.000,-

a. Biaya proses : Rp. 150.000

43 Ibid, h 2 44 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, (Yogyakarta : Liberty, 2006),

cet-1, h.103.

Page 54: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

b. Materai : Rp. 6.000

Jumlah : Rp. 156.000

e. Penetapan Majelis Hakim

Pengadilan Agama Jakarta Selatan telah menerima pendaftaran

permohonan cerai, maka Pengadilan Agama Jakarta Selatan menetapkan tiga

orang Hakim yang bertugas memeriksa dan mengadili perkara tersebut.

Diantaranya Drs. H. Abd. Razak Bachtiar, SH selaku Hakim ketua Majelis,

Drs. H. Fuizalman, SH dan Drs. Chotman Jauhari masing-masing selaku

Hakim anggota, dibantu oleh Novan Asrul Lutfi, SH selaku Panitera

Pengganti dalam sidang yang dinyatakan terbuka untuk umum yang dihadiri

oleh Pemohon dan Termohon.45

f. Penetapan Hari Sidang

Penetapan hari sidang paling lambat 1 (satu) bulan setelah pengajuan

Permohonan tersebut didaftarkan pada panitera Pengadilan Agama Jakarta

Selatan, maka Pengadilan harus mulai menyidangkan perkara tersebut.

B. Dasar Hukum

Adapun dasar pertimbangan Hukum keputusan adalah bahwa Majelis Hakim

telah berusaha mendamaikan Pemohon dan Termohon. Namun tidak berhasil pada

kenyataanya Pemohon dan Termohon mengakui pokok-pokok permasalahan dan

tujuan perkawinan tidak terwujud.

45 Surat putusan Nomor : 1132/Pdt.G/2007/PAJS, hal 7

Page 55: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Pertimbangan Majelis Hakim :

a. Alat bukti surat, baik yang berupa akta otentik, akta dibawah ini tangan

maupun surat yang bukan akta. Menurut hasil penelitian alat bukti yang diajukan

Pemohon meliputi surat-surat bukti sebagai berikut :

1) Fotocopy Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama (KUA)

dengan nomor 220/17/VII/1998 (bukti P-1)

2) Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon (P-2)

b. Pemeriksaan saksi-saksi, yang dimulai dari pemeriksaan saksi-saksi yang dari

kedua belah pihak, yakni saksi pertama Ir. Wuryanto bin Sito Pranoto dan saksi kedua

Imam Budoyo bin Ramelan Budi Sutomo

c. Pernyataan kedua belah pihak, artinya tidak perlu membuktikannya lagi,

karena pengakuaan Pemohon dan Termohon yang dibenarkan oleh mereka diatas,

merupakan bukti yang mengikat dan sempurna sebagaimana yang dimaksud pasal

174 HIR, dan terhadap fakta yang telah diakui dan dinyatakan telah terbukti

kebenarannya. Selain pada 164 dan 165 HIR disebutkan bahwa sejauh tidak diatur

dalam Undang-undang, Pengadilan Agama mengacu pada aturan umum, dalil fiqih,

kesaksian dan qorinah-qorinah (indikator-indikator).

Dari bukti dalil-dalil Pemohon yang menyatakan bahwa penyebab

perselisihan antara Pemohon dan Termohon karena sudah menginjak usia pernikahan

yang cukup lama yaitu sembilan tahun, namun Termohon belum bisa memberikan

keturunan terhadap Pemohon.

Page 56: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Berdasarkan fakta-fakta yang ada cukup memberikan petunjuk bagi Majelis

Hakim akibat adanya keinginan dari sang suami (Pemohon) untuk mempunyai

keturunan maka hal tersebut telah menjadikan perselisihan dan pertengkaran antara

Pemohon dan Termohon dalam membina rumah tangga yang berujung kearah

perpecahan rumah tangga. Begitu juga dari pengakuan dan pembuktian dengan

keterangan saksi-saksi yang diperoleh fakta-fakta menyangkut keadaan rumah tangga

Pemohon dan Termohon sebagai berikut:

1) Ir. Wuryanto bin Sito Pranoto, umur 26 tahun, agama Islam, Pekerjaan

pensiunan, selaku Ayah Kandung Pemohon, dibawah sumpahnya telah

memberikan keterangan sebagai berikut :

- Bahwa sejak menikah sampai sekarang Pemohon dari Termohon

belum dikaruniai anak, padahal pernikahannya sudah 9 tahun.

- Bahwa sejak 6 bulan yang lalu rumah tangga Pemohon dan

Termohon tidak rukun.

- Bahwa penyebabnya karena Pemohon dan Termohon sering

berbeda pendapat dalam menjalankan rumah tangga.

- Bahwa sampai saat ini Pemohon dan Termohon masih satu rumah,

tetapi sudah berpisah ranjang sejak 6 bulan yang lalu.

- Bahwa saksi sudah menasehati, tetapi tidak berhasil merukunkan

mereka.

Page 57: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

2) Imam Budoyo bin Ramelan Sutomo, umur 64 tahun, agama Isla, pekerjaan

Pensiunan, selaku Ayah Kandung Termohon, dibawah sumpahnya telah

memberikan keterangan sebagai berikut :

- Bahwa Termohon dan Pemohon sampai sekarang belum dikaruniai

anak padahal sudah menikah selama 9 tahun.

- Bahwa sejak 6 bulan yang lalu Termohon dan Pemohon sudah

tidak rukun lagi.46

Setelah dihadirkan para saksi keluarga Pemohon dan keluarga Termohon

yang membenarkan pokok-pokok permasalan Pemohon dan Termohon, maka dalam

pemeriksaan perkara ini telah memenuhi maksud pasal 22 Ayat 1 Peraturan

Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 76 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989 yang telah diamandemen dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006.

Dalam pemeriksaan perkara ini Majelis Hakim memandang tidak perlu untuk

menggali fakta tentang apa dan siapa yang menyebabkan terjadinya perselisihan dan

pertengkaran dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon, akan tetapi fakta yang

perlu diungkapkan adalah tentang pecahnya rumah tangga Pemohon dan Termohon

itu sendiri sebagaimana maksud Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor 38

K/AG/1990 tanggal 22-8-1991 dan Nomor 266 K/AG/1993 tanggal 25-6-1996.

Majelis hakim berpendapat bahwa hubungan antara Pemohon dan Termohon

dalam membina rumah tangga sudah tidak harmonis sehingga sulit untuk

mewujudkan tujuan perkawinan sebagaimana maksud dari Pasal 1 Undang-Undang

46 Ibid, h. 3-4

Page 58: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Nomor 1 Tahun 1974 Jo. Pasal 3 Kompilasi hukum Islam (INPRES Nomor 1 Tahun

1991). Bahwa dalam kondisi tidak harmonis tersebut Majelis Hakim berpendapat

ikatan perkawinan Pemohon dan Termohon telah pecah yang disebabkan oleh hal-hal

sebagaiman tersebut diatas, antara Pemohon dan Termohon tidak mungkin untuk

dapat dirukunkan kembali untuk membina rumah tangga bersama dan Termohon

tidak keberatan bercerai dengan Pemohon, sehingga permohonan Pemohon telah

memenuhi maksud pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 beserta

penjelasannya dan pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo.

Pasal 116 huruf Kompilasi Hukum Islam, dengan demikian permohonan Pemohon

untuk bercerai dengan Termohon cukup beralasan dan tidak melawan hukum.

C. Analisa Putusan Nomor 1132/Pdt.G/2007/PAJS

Percerian menurut agama Islam diakui sebagai solusi terkahir dalam

menghadapi kemelut rumah tangga. Walaupun percerian dibolehkan, tetapi

melanggar prinsip-prinsip serta tujuan dalam pernikahan itu sendiri seolah prinsip dan

tujuan pernikahan menjadi bias serta gagal dalam membina rumah tangga dengan

konsekuensi logis, bila perceraian tidak dilakukan maka aebuah rumah tangga

menjadi seolah-olah neraka bagi kedua belah pihak atau bagi salah satunya.47

Hal ini

tentu sangat bertentangan dengan koridor syari’at yang lebih mengedepankan aspek

kemaslahatan dalam hal apapun, termasuk masalah pernikahan. Perceraian baru dapat

dilakukan bila sudah tidak ada lagi jalan lain, oleh karena itu menurut pengamatan

47 Acmad Kuzari, Nikah Sebagai Perikatan, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1995), cet.

Ke-1, h.148

Page 59: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

penulis cara yang paling ideal dalam menghadapi kemelut tersebut adalah dengan

jalan musyawarah dan sikap saling mengalah antara satu sama lain.

Perbedaan memang kerap kali ditemukan dalam kehidupan berumah tangga,

namun seringkali perbedaan tersebut justru menyeret pasangan suami istri itu

kedalam jurang perceraian.48

Perbedaan itu bisa dimaklumi bila masih berada dalam

koridor syari’at, dalam artian tidak menyalahi ketentuan-ketentuan yang telah

digariskan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Namun, apabila perbedaan itu

menyangkut karena istri mandul, dan si salah satu pasangan berkeinginan keras

mempunyai anak, maka sudah seyogyanya hal tersebut dapat membawa dampak

negatife terhadap hubungan suami istri.

Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis akan coba menganalisa

perkara ”Cerai Talak karena Istri Mandul” di pengadilan Agama Jakarta Selatan

dengan Nomor 1132/Pdt.G/2007/PAJS.

Perkawinan adalah pertemuan dua kepribadian dengan dua latar belakang

yang berbeda. Untuk itu diperlukan pengorbanan antar pasang untuk saling

beradaptasi dan menyesuaikan diri.

Sebagai pasangan suami istri tentu kata cerai tidak dianggap dalam

keluarganya. Kendati demikian, cerai bisa menjadi jalan keluar yang lebih baik bagi

suami istri yang sudah buntu menghadapi masalah yang pelik.

48 Ibid h,225

Page 60: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Dalam agama Islam cerai mempunyai posisi dilematis, dimana perbuatan ini

dibolehkan namun merupakan salah satu yang dibenci oleh Tuhan. Gampangnya,

sebisa mungkin setiap rumah tangga tidak perlu bercerai bagaimanapun kondisinya.

Namun, tentunya tidak bisa semudah itu. Banyak aspek dan alasan yang membuat

pasangan suami istri memutuskan bercerai.

Dari sekian banyak hal yang ditangani Pengadilan Agama, perceraian

menempati porsi tertinggi yaitu sekitar 75%. Pengadilan Agama Jakarta Selatan yang

terletak di Jalan Rambutan VII No. 48 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Salah satu faktor yang memicu perceraian itu antara lain faktor ekonomi,

perselingkuhan, cacat badan, perselisihan dan percekcokan terus menerus yang dilatar

belakangi oleh berbagai pemicunya diantaranya karena tidak mempunyai keturunan

(mandul).

Konflik yang disebabkan awalnya karena suami sangat menginginkan

keturunan, sedangkan istri tidak mampu memberikan anak, dan bagi suami hal ini

sungguh sangat menjadi pukulan sebab tujuan pernikahan selain mewujudkan

keluarga sakinah juga mendapatkan keturunan, yang nantinya diharapakan menjadi

tumpuan harapan keluarga.

Dengan adanya sebab diatas, sekiranya hal tersebut justru memicu

perselisihan dan pertengkaran diantara Pemohon dan Termohon secara terus menerus,

sehingga bila alasan-alasan yang telah dikemukakan Pemohon tersebut dapat

Page 61: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

dibuktikan kebenarannya, maka berarti telah cukup alasan bagi Pemohon dalam

mengajukan permohonan cerainya.

Jika kita melihat perkara diatas, maka perkara tersebut tidak hanya dipicu

dengan satu faktor saja tetapi ada faktor pengikutnya. Faktor pertama yakni

Termohon tidak mampu memberikan keturunan, karena pernikahan yang sudah

terbilang lama yaitu sembilan tahun belum ada keturunan dan termasuk kategori

mandul sesuai ketentuan ahli medis bahwa “Pasangan yang belum mengandung

setelah 12 bulan berhubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi dan usia

wanita dibawah 34 Tahun termasuk kategori mandul”. Dan ini merupakan akar

masalah yang selalu terjadi dalam perkawinan dan selalu menjadi alasan dalam

permohonan cerai terhadap istrinya.

Tentunya ada pertanya mengapa majelis hakim mengabulkan perceraian

antara Pemohon dan Termohon, dengan alasan istri Mandul? Padahal tidak terdapat

dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 beserta penjelasannya dan Pasal 19

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 Kompilasi Hukum Islam

tidak menyebutkan alasan perceraian karena istri mandul.

Seharusnya Mandul bukan pemicu bahwa kehidupan rumah tangga akan tidak

bahagia. Karena keharmonisan rumah tangga bukan di ukur dari ada atau tidaknya

anak dalam berkeluarga tetapi cinta-kasih yang dicurahkan dari kedua belah pihak.

Melihat keadaan seperti ini hakim tidak serta merta langsung mengabulkan

perkara, akan tetapi hakim menawarkan solusi pada awal sidang yaitu menempuh

Page 62: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

jalan perdamaian dengan mengutus hakam dari kedua belah pihak sebagai mediator.

Hal ini tercantum pada pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang

yang berbunyi :

1. Hakim yang memeriksa permohonan perceraian berusaha mendamaikan

kedua belah pihak.

2. Selama perkara belum diputus, usaha mendamaikan dapat dilakukan pada

setiap persidangan.

Perkara diatas menunjukan bahwa pihak Pemohon telah berusaha mengatasi

masalah dengan cara bermusyawarah, akan tetapi rumah tangganya sudah tidak dapat

dipertahankan lagi. Maka dasar Hukum perceraian karena perselisihan atau

pertengkaran dapat diajukan ke Pengadilan Agama karena pertimbangan pasal 19

huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang juncto Pasal 116 huruf

(f) Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi :

“Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan

pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah

tangga.”

Menurut penulis selain masuk ktegori perselisihan, dalam putusan yang

penulis dapat bisa di masukan dalam kategori sebagai cacat badan. Sesuai Kompilasi

Hukum Islam poin (e). Namun dalam hal ini Hakim memtuskan dalam ketegori

perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus.

Page 63: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Dalam hal ini antara Pemohon dan Termohon tidak melaksanakan tujuan yang

diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 pasal 3 tentang dasar-dasar

perkawinan yakni :

“Perkawinan bertujuan unutk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang

sakinah, mawaddah dan rahamah.”

Mengingat bahwa istri tidak bisa menjalankan kodratnya sebagai wanita yaitu

memberikan keturunan. Sehingga sang suami mengajukan cerai talak ke Pengadilan

Agama.

Analisis penulis jika ditinjau dari segi ilmu psikologi jiwa ketidakcocokan

atau perbedaan seringkali menjadi kambing hitam terjadinya perceraian padahal

seringkali perbedaan prinsip itu dibarengi dengan keras kepala masing-masing

memegang prinsipnya dan adanya perceraian tersebut disebabkan hilangnya

komunikasi diantara pasangan suami istri yang membuat salah satu diantara mereka

jenuh dan bosan.

Ditinjau dari segi Sosiologi Hukum, menurut Roscoe Pound adalah seorang

ahli Hukum Amerika dan mantan dekan Harvand Law School. Berdasarkan

pemikirannya ia mengatakan bahwa Hukum bukanlah suatu keadaan yang statis,

melainkan suatu proses. Suatu pembentukan Hukum, interpretasinya maupun

penerapannya, hendaknya dihubungkan dengan fakta-fakta sosial.49

Artinya dalam

kasus ini antara sebab dan putusan yang diambil oleh Hakim itu sudah sesuai dengan

kenyataan atau realita yang ada walaupun tidak secara khusus disebutkan dalam pasal

49 Otje Salman, Beberapa Aspek Sosiologi Hukum, (Bandung : Alumni, 1989), h.35

Page 64: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

116 Kompilasi Hukum Islam huru (f) dan bisa juga mengacu pada hurf (e), tetapi

kemandulan bisa menjadi salah satu faktor pemicu adanya perselisihan tersebut.

Namun jika ditinjau dari segi ushul fiqih maka perceraian yang dimaksud

termasuk kedalam perbuatan yang mengandung maslahat dan maslahat itu sendiri

mengacu kepada pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu memelihara agama, jiwa,

harta, akal dan keturunan. Ini disebabkan dunia tempat manusia hidup, ditegakkan

diatas pilar-pilar kehidupan yang lima itu. Tanpa terpeliharanya lima hal ini tidak

akan tercapai kehidupan manusia yang luhur secara sempurna.50

Selanjutnya ditinjau dari segi mudharat syariah, atas dasar ini maka seseorang

atas masyarakat harus menghindari segala bentuk perbuatan yang mendatangkan

kerugian (mudharat) dan mengembangkan hubungan yang membawa manfaat untuk

diri sendiri atau masyarakat.51

Dengan demikian menurut penulis bila melihat dari sudut pandang Hukum

positif, maka antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada kecocokan dalam

menjalani mahligai rumah tangga, sehingga dikhawatirkan bila pernikahan ini terus

berlanjut akan menimbulkan kemudharatan antara kedua belah pihak.

Jadi menurut analisis penulis ada beberapa sebab yang bisa membuat hakim

menetapkan bercerai kepada pasangan suami isteri yang disebabkan istri mandul yang

dimasukan dalam kategori perselisihan yang terus menerus. Karena banyak orang

50 Muhammad Abu Zahra, Ushul Fiqih, (Jakarta : PT. Pustaka Firdaus, 1997), cet ke-4 hal.

548

51 M. Daun Ali, Hukum Perjanjian Syariah, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2001), hal.

249

Page 65: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

yang mengalami kemandulan tetapi salah satu pihak tidak keberatan maka tidak jadi

masalah dan rumah tangganya baik-baik saja. Namun dalam putusan yang penulis

dapat perselisihan-perselisihan yang terus menerus terjadi antar kedua belah pihak

memang sangat sulit untuk dipersatukan kembali, apalagi salah satu pihak sudah tidak

mau mentolerir pihak lain. Ini terbukti dari fakta-fakta dimana saksi-saksi

mengatakan bahwa Termohon tidak mampu menghasilkan keturanan dan si

Termohon pun sudah tidak mau taat lagi sebagaimana layaknya seorang istri terhadap

suaminya (Pemohon).

Jika kedua belah pihak sudah mencapai titik klimaks. Meskipun Hakim dan

pihak keluarga dari kedua belah pihak sudah berupaya menjadi juru damai antara

keduanya. Tetapi pada kenyataanya rasa cinta dan kasih sayang yang selama

pernikahan berlangsung, sepertinya sudah tidak bersemi lagi. Maka menurut hemat

penulis dengan adanya perselisihan dan percekcokan yang terjadi secara terus

menerus dikhawatirkan hal tersebut akan memberikan kemudharatan bagi kedua

belah pihak sehingga akan timbul rasa benci, dendam, sikap saling menyalahkan satu

sama lain.

Berdasarkan peristiwa diatas, peluang untuk bersatu kembali dalam ikatan

perkawinan rasanya tidak mungkin terjadi, walaupun berbagai upaya telah dilakukan.

Dengan mempertimbangkan alasan-alasan tersebut maka dalam kasus ini perceraian

memang menjadi solusi terakhir dalam memecahkan kemelut rumah tangga antara

Pemohon dan Termohon.

Page 66: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Penulis menilai awal mula rentetan permaslahan rumah tangga keduanya

diawali oleh ketidak mampuan istri memberikan keturunan yang dijadikan perdebatan

dan akhirnya memicu perselisihan.

Page 67: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan dan uraian yang penulis kemukakan pada bab sebelumnya,

maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

• Pertama, Hakim memutuskan bercerai pada putusan Pengadilan

Agama No.1132/Pdt.G/2007/PAJS adalah karena perselesihan dan

bisa juga dihubungkan dengan cacat badan.

• Kedua, Dalam putusan No.1132/Pdt.G/2007/PAJS Hakim tidak

memutuskan karena mandul melainkan karena perselisihan.

• Ketiga, Hakim mengabulkan permohonan cerai yang diajukan

pemohon terhadap termohon karena termohon tidak mampu

memberikan keturunan yang akhirnya sering terjadi pertengkaran dan

percekcokan yang sudah tidak mungkin dapat di damaikan lagi. Sesuai

dengan pasal 1 Undang-Undang No.1 Tahun 1974 bahwa perkawinan

ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami

istri dengan tujuan membentuk (keluarga) rumah tangga yang bahagia

dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dan pasal 3

Kompilasi Hukum Islam bahwa perkawinan bertujuan untuk

mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan

warahmah. Jadi kalaupun diteruskan lebih banyak mudharatnya dari

Page 68: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

pada maslahatnya. Sebagaimana diatur dalam pasal 39 Undang-

Undang No.1 Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah

No.9 Tahun 1975 jo pasal 19 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam.

B. SARAN-SARAN

1. Dari penulisan skripsi ini, penulis menyarankan kepada setiap orang yang

belum menikah, agar berhati-hati dan waspada dalam memilih pasangan hidup

yang benar-benar untuk kemaslahatan diri dan keluarga untuk masa yang akan

datang.

2. Dalam kehidupan rumah tangga pasti ada masalah, karena menyatukan dua

perbedaan pandangan antara suami istri bukan masalah yang mudah, namun

selama masalah masih ada jalan keluar maka selesaikan dengan bijaksana

secara kekeluargaan agar di peroleh perdamaian.

3) Kalau memang suatu permasalahan tidak dapat berdamai atau tidak ada jalan

keluarnya maka sebaiknya bercerai dianjurkan.

4). Diharapkan adanya sosialisasi kepada masyarakat baik melalui khatib jum’at,

majelis ta’lim, pertemuan ibu-ibu PKK dan lain sebagainya.

Page 69: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Al-Karim

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: CV.

Akademika Pressindo, 1995.

Ali, M. Daud, Hukum Islam dan Pengadilan Agama, Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada 2002.

Anonimous, Undang-Undang Perkawinan No.1 Tahun 1974, Surabaya : Pustaka

Tinta Mas, 1996.

Arafat, M. Yasir, Perceraian Akibat Kekerasan dalam Rumah Tangga,

skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003.

Arto, A. Mukti, Praktek Perkara Perdata Pada Pengadilan Agama,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

Azhari Akmal Tarigan dan Amir Nuruddin, Hukum Perdata Islam di

Indonesia; Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fiqih, UU

No 1/1974 sampai KHI, Jakarta: Kencana. 2004.

Buku Pedoman Penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2007.

Bungin, Burhan, Metode Penelitian kualiatatif Aktualisasi Metodelogi

ke arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta : Rajawali Pers,

2004.

Darajat, Zakiah, Ilmu Fiqih Jilid II, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf.

1995.

Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,

Depag”Ilmu Fiqih”, Depag 1985.

Djalil, Basiq, Peradilan Agama Di Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2006.

65

Page 70: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

Ghazaly, Abd.Rahman, Fiqih Munakahat, Jakarta: Kencana, 2006.

Haikal, Abduttawab dan Ismail, Ilyas, “Rahasia Perkawinan Rasulullah

SAW, Poligami dalam Islam versus Monogami Barat”, Jakarta :

Pedoman Ilmu Jaya, 1988.

Herdianto, Percerain Karena Perselingkuhan;Studi Kasus Pada Peradilan Agama

Jakarta Selatan, skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

Artikel diakses pada 25 Oktober 2009 http:// http://inilah.com/berita/gaya-

hidup/2009/07/06/124330/hati-hati-cd-ketat-penyebab-mandul/

Laporan dan grafik faktor penyebab terjadinya perceraian pada

Pengadilan Agama

Jakarta Selatan Tahun 2007.

Lutfi, Muhammad, Penyebab Perceraian Pada Pasangan Dini; Studi

Kasus Pada Peradilan Agama Jakarta Selatan, skripsi S1

Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2007.

Mertokusumo, Sudikno, Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta :

Liberty, 2006, Cet. Ke-1

Mesraini dan A.Sutarmadi, Administrasi Pernikahan dan Manajemen

Keluarga, skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006.

Muktar, Kamal, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta:

Bulan Bintang, 1974.

Naqiyah, Najlah, Perceraian, Artikel diakses pada tanggal 16 Desember 2008 dari

http://www.articlesnatch.com.

Pangkahila, Wimpie, milis kehamilan, Artikel di akses pada tanggal 31

0ktober 2009.

Rasjid, Sulaiman, Fiqih Islam, Jakarta: Attahiriya, 1976.

Page 71: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan

R.Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Perkawinan No.1

Tahun 1974 dan PP No. 9 Tahun 1975, Jakarta: PT. Pradnya

Paramita, 2006.

R.Subekti dan R.Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,

Jakarta: PT.Pradnya Paramita, 2006.

Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah Jilid 8, Jakarta: Kencana, 2006.

Seokanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Unuversitas

Indonesia Prress, 1986.

Syarifuddin, Amir, Garis-Garis Besar Fiqih, Jakarta : Prenada Media,

2005.

Thalib, Sayuti, Hukum Keluarga Indonesia, Jakarta : UI press, 1986, Cet.

Ke-5.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1998.

Tim Redaksi Fokus Media, Kompilasi Hukum Islam, Bandung:

Fokusmedia, 2005.

Wawancara pribadi dengan Taufik, Panitera Pengganti Pengadilan

Agama Jakarta Selatan, Jakarta 13 November 2009.

Wawancara pribadi dengan Muhayah, Hakim Jakarta Selatan, Jakarta, 19 November

2009.

www.badilag.net.

www.pajs.com

www.Legalitas.org

Yunus, Muhamad, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Hidayakarya

Agung, 1989.

Page 72: KONSENTRASI ADMINISTRASI KEPERDATAAN ISLAM PROGRAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/5686/1/Eva Siti... · adalah untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan