bab 16 ppt perlindungan konsumen

16
BAB 16 PERLINDUNGAN KONSUMEN Kelompok 6: Yudi Santara 731423480 Puji Lestari 731423490 Adi TriasmoroYudo 731423492 Jefry Santoso S 731423498 Dika Dwi Bayu 731423501 Atika J. Hatta 731423503

Upload: ignatius-adie

Post on 26-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Perlindungan Konsumen

TRANSCRIPT

Page 1: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

BAB 16PERLINDUNGAN KONSUMENKelompok 6:

Yudi Santara 731423480Puji Lestari 731423490Adi TriasmoroYudo 731423492Jefry Santoso S 731423498Dika Dwi Bayu 731423501Atika J. Hatta 731423503

Page 2: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Perlindungan Konsumen

Konsumen berusaha menjaga/mengamankan kepentingan mereka dalam membeli/ melakukan konsumsi barang/jasa.

Pemerintah sesuai dengan peranannya, melakukan perlindungan atas kebutuhan para konsumen.

Seiring dengan meningkatnya kompleksitas dari kehidupan ekonomi, muncullah organisasi perlindungan konsumen, baik yang menjaga konsumen dari ancaman barang/jasa yang dibeli, dan melidungi dari konsumerisme (consumer movement)

Page 3: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Konsumerisme(Consumer Movement) Muncul karena konsumen menginginkan

diperlakukan adil dan jujur di pasar (marketplace).

Alasan:1. Produk-produk yang komplek dengan tingkat

kompleksitas yang besar .2. Pelayanan jasa dan juga produk yang sifatnya

lebih khusus dan sulit untuk dipertimbangkan.3. Ketika industri bisnis menjual produk dan

jasanya dengan menggunakan iklan.4. Keamanan produk diabaikan.

Page 4: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Hak Komsumen

Terdapat 5 hak utama: The Right to be informed, yaitu hak untuk dilindungi

dari informasi yang menyesatkan.. The Right to safety, yaitu hak untuk dilindungi dari

perdagangan barang yang membahayakan bagi kesehatan dan hidupnya.

The Right to choose, yaitu hak untuk memperoleh berbagai jenis produk dan jasa dengan harga yang bersaing.

The Right to be heard, yaitu kepentingan konsumen akan diterima penuh dan perhatian ini diformulasikan dalam bentuk kebijakan pemerintah.

The right to privacy, yaitu kepastian bahwa informasi yang diungkapkan dalam proses transaksi komersial tidak dibagi dengan orang lain kecuali yang berwenang.

Page 5: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Undang-Undang KonsumenTujuan UU Konsumen: Information Protections. Memberikan kepada

konsumen informasi terbaik ketika melakukan pembelian.

Direct Hazard Protections. Melindungi konsumen dari kemungkinan yang membahayakan dari produk yang mereka beli.

Pricing Protections. Melindungi konsumen dari harga yang tidak wajar, praktek monopoli, dan perbuatan yang tidak kompetitif (noncompetitive act)

Liability Protection. Melindungi konsumen jika mendapatkan musibah karena penggunakaan produk yang dibeli. Konsumen dapat menuntut produsen.

Privacy Protection. Other Protection.

Page 6: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Privacy Konsumen di Era Digital

Berkembangnya era teknologi mempermudah para pembeli (shopper) untuk melakukan transaksi.

Produsen dengan mudah memperoleh data tentang pelanggan dan pelanggan potensial.

Masalah yg muncul bukan hanya informasi pelanggan dapat disalahgunakan, tetapi juga memunculkan masalah personal privacy.

Page 7: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Perlindungan Personal Privacy

Terdapat 3 hal utama utk memecahkan masalah personal privacy: Consumer self-help

Solusi terbaik untuk pengguna internet adalah dengan menggunakan teknologi yang memungkinkan mereka untuk melindungi privasi mereka sendiri.

Industry self-regulationPerusahaan harus secara sukarela melindungi privacy individual dalam melakukan transaksi elektronik.

Privacy LegislationPemerintah membuat aturan untuk melindungi privasi konsumen yang melakukan transaksi online.

Page 8: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Isue Khusus - Kewajiban Produk

Pertanggungjawaban hukum dari perusahaan jika terjadi kecelakaan karena penggunaan produknya.

Strict Liability (kewajiban yg harus dipatuhi)Jika terjadi kecelakaan karena penggunaan produknya, secara hukum, produsen harus bertanggungjawab terhadap kejadian tsb.

Page 9: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Reformasi UU Kewajiban Produk

Perusahaan berusaha melakukan reformasi terhadap UU Kewajiban Produk, dengan alasan tidak adil karena perusahaan harus menanggung biaya yg terjadi akibat kecelakaan dalam menggunakan produknya.

Page 10: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

UU Kewajiban Produk

Prinsip-prinsip yang diikuti dalam pertanggungjawaban tuntutan produk:1. Menetapkan seragam yang standar. 2. Mengubah beban utk membuktikan kewajiban

kepada konsumen.3. Mewajibkan pihak yg kalah utk membayar biaya

legal (legal cost) kpd pihak pemenang.4. Membatasi hukuman kerusakan. Perusahaan

lebih dihukum karena kesalahan yg dilakukan dibanding kompensasi kerugian kpd korban.

5. Membuat kewajiban perlindungan utk produk anak.

Page 11: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Respon Perusahaan thd Konsumerisme

1. Total Quality Management (TQM)2. Voluntary Industry Codes of

Conduct3. Consumer Affairs Departments4. Product Recalls

Page 12: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Total Quality Management (TQM)

Menekankan pada pencapaian kualitas yang tinggi dan kepuasan konsumen melalui kerjasama dan perbaikan yang terus-menerus pada produk maupun pelayanan perusahaan.

Page 13: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Voluntary Industry Codes of Conduct

Perusahaan pada suatu industri bersama-sama bersatu untuk menyetujui pelaksanaan aturan yg disepakati secara sukarela (voluntary codes of conduct), dalam memperlakukan konsumennya.

Page 14: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Consumer Affairs Departments

Bagian dari perusahaan yang bertugas untuk melakukan komunikasi dengan pelanggan, baik karena komplain, ataupun hal-hal lain yang berkaitan dengan pelanggan.

Page 15: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Product Recalls

Penarikan produk yang sudah beredar, baik karena ketidakpuasan pelanggan, ataupun terdapat hal-hal yang membahayakan konsumen jika menggunakan produk tersebut.

Page 16: BAB 16 Ppt Perlindungan Konsumen

Pencapaian Konsumerisme

Konsumen saat ini dapat memperoleh informasi yang lebih baik berkaitan dengan barang/jasa yg dibelinya.

Perusahaan lebih berhati-hati karena konsumen mempunyai hak yang kuat berkaitan dengan perlindungan konsumen, sehingga perusahaan berusaha meningkatkan kualitas barang/jasa yg dihasilkan.