proposal skripsi perlindungan konsumen

29
PROPOSAL USULAN RANCANGAN PENELITIAN UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI 1. JUDUL SKRIPSI : PERAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN SEMARANG DALAM PEREDARAN MAKANAN YANG MENGANDUNG ZAT ADITIF. 2. PELAKSANAAN PENELITIAN a. Nama : b. NIM : c. Jumlah SKS : d. IP komulatif : e. Nilai MPPH : f. Dosen wali : 3. DOSEN PEMBIMBING PENULISAN a. Pembimbing I : b. Pembimbing II : 4. RUANG LINGKUP :

Upload: undip

Post on 21-May-2015

13.200 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal skripsi perlindungan konsumen

PROPOSAL

USULAN RANCANGAN PENELITIAN

UNTUK PENYUSUNAN SKRIPSI

1. JUDUL SKRIPSI : PERAN BALAI BESAR PENGAWAS OBAT

DAN MAKANAN SEMARANG DALAM PEREDARAN MAKANAN

YANG MENGANDUNG ZAT ADITIF.

2. PELAKSANAAN PENELITIAN

a. Nama :

b. NIM :

c. Jumlah SKS :

d. IP komulatif :

e. Nilai MPPH :

f. Dosen wali :

3. DOSEN PEMBIMBING PENULISAN

a. Pembimbing I :

b. Pembimbing II :

4. RUANG LINGKUP :

Page 2: Proposal skripsi perlindungan konsumen

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Maraknya industri obat dan makanan merupakan dampak dari adanya

persaingan antara pelaku usaha. Hal yang diutamakan sebagian besar

pelaku usaha adalah mencari keuntungan setinggi-tingginya dengan

cara memperbanyak hasil penjualan produk mereka. Untuk

memperbanyak hasil penjualan, pelaku usaha obat dan makanan

menjanjikan khasiat yang cepat pada produk yang dijual dengan cara

mencampurkan bahan berbahaya. Informasi tentang produk obat dan

bahan makanan semestinya dapat dilihat pada label yang ada di

kemasan dan iklan. Namun label dan iklan seringkali memuat

keterangan yang membingungkan bahkan cenderung menyesatkan

konsumen1. Produsen tidak mencantumkan secara jelas bahan-bahan

apa saja yang terkandung dalam obat dan makanan tersebut, sehingga

konsumen tidak ragu dalam membelinya. Peraturan tentang

pencantuman label itu sendiri diatur dalam Permendag No.19/M-

Dag/Per/5/2009, Permendag No.62/M-Dag/Per/12/2009, Permendag

No.22/M-Dag/Per/5/2009 dan ketiganya mengenai kewajiban

pencantuman label, manual dan kartu garansi dalam Bahasa

Indonesia.

Badan POM merupakan salah satu lembaga yang mempunyai

peran penting bagi konsumen di Indonesia. Peran Badan POM dalam

melindungi peran penting bagi konsumen dalam hal ini masyarakat

1 “Mengapa Label dan Iklan Demikian Penting?” (Warta Konsumen, Juli 2001) halaman 18.

Page 3: Proposal skripsi perlindungan konsumen

sangatlah besar. Tanpa adanya Badan POM, konsumen akan banyak

dirugikan oleh pihak produsen yang menggunakan segala cara untuk

meraih keuntungan yang besar tanpa mempedulikan dampaknya bagi

konsumen.

Dalam penulisan ini, penulis merasa tertarik untuk membahas

mengenai peran Balai Besar POM dalam melaksankan pengawasan

terhadap peredaran obat dan makanan yang mengandung bahan

berbahaya. Selain itu penulis juga akan membahas pengaturan tentang

obat dan makanan di Indonesia. Berdasarkan uraian di atas maka

penulis tertarik untuk mengangkat judul “Peran Balai Besar

Pengawas Obat Dan Makanan Semarang Dalam Peredaran

Makanan Yang Mengandung Zat Aditif”.

1.2 Rumusan permasalahan

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka rumusan masalah

yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

a. Bagaimana pengaturan tentang obat dan makanan di Semarang?

b. Bagaimana peran Balai Besar POM terhadap peredaran obat dan

makanan yang mengandung zat aditif?

c. Apa saja hambatan-hambatan Balai Besar POM di Semarang

dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran obat dan

makanan dalam rangka perlindungan konsumen?

1.3 Tujuan penelitian

Page 4: Proposal skripsi perlindungan konsumen

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai melalui penelitian ini

adalah :

a. Mengetahui pengaturan tentang obat dan makanan di Semarang.

b. Mengetahui peran Balai Besar POM terhadap peredaran obat dan

makanan yang mengandung zat aditif.

c. Mengetahui hambatan-hambatan Balai Besar POM Semarang

dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran obat dan

makanan dalam rangka perlindungan konsumen.

1.4 Kegunaan penelitian

a. Praktis

1. Masyarakat umum

Diharapkan penelitian ini dapat dipergunakan sebagai sumber

informasi atau bahan masukan bagi masyarakat umum,

mengenai peran Balai Besar POM dalam memberikan

perlindungan konsumen.

2. Konsumen

Diharapkan konsumen dapat mengerti dan memahami hak dan

kewajibannya, serta meningkatkan kesadaran, pengetahuan,

kepedulian, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk

melindungi dirinya serta untuk mengetahui peran Balai Besar

POM terkait dengan perlindungan konsumen.

3. Badan POM

Page 5: Proposal skripsi perlindungan konsumen

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, maka dapat

dijadikan acuan Balai Besar POM dan melindungi hak-hak

konsumen, serta dapat berperan aktif dalam mewujudkan

perlindungan konsumen.

b. Teoritis

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan

pemikiran dalam rangka pengembangan ilmu hukum khususnya

hukum perdata dagang, agar hukum tidak hanya mengikuti

kemajuan yang dicapai dalam ilmu ekonomi saja, tetapi jauh dari

itu juga mampu memimpin dan mengarahkan perkembangan

masyarakat Indonesia menuju masyarakat yang bukan saja

makmur di bidang ekonomi, tetapi juga keadilan. Dan diharapkan

juga penelitain ini dapat dijadikan referensi dan dasar bagi

penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika penelitian

Pembahasan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dan masing-masing

bab terdiri atas beberapa sub bab.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab Pendahuluan ini dibagi atas 5 (lima) sub bab yang

terdiri dari Latar Belakang, Perumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Kegunaan Penelitian dan Sistematika Penelitian.

Dalam Bab Pendahuluan ini, penulis memuat tentang latar

belakang permasalahan, rumusan masalah yang merupakan

Page 6: Proposal skripsi perlindungan konsumen

inti dari pembahasan skripsi secara keseluruhan, tujuan dan

kegunaan penelitian dan pada bagian penutup bab ini

penulis menyampaikan sistematika penulisan agar dapat

memberikan gambaran yang cukup jelas dari keseluruhan

materi skripsi tersebut.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasarnya, Tinjauan Pustaka merupakan landasan teori

untuk menganalisa masalah yang akan dibahas. Umumnya

berisi kerangka pemikiran yang berkaitan dengan pokok

masalah yang akan diteliti, yaitu Peran Balai Besar POM

dalam pengawasan peredaran obat dan makanan yang

mengandung zat aditif. Bab ini menguraikan tinjauan

umum tentang produk dan standarisasi produk, tinjauan

umum tentang Konsumen dan Perlindungan Konsumen,

serta tinjauan umum tentang Badan POM.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian dengan jelas dan

terperinci, yaitu meliputi metode pendekatan, spesifikasi

penelitian, teknik pengumpulan data dan metode analisis

data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 7: Proposal skripsi perlindungan konsumen

Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan

pembahasan. Hasil penelitian memuat tentang Peran Balai

Besar POM dalam melakukan pengawasan, cara sosialisasi

dan penyebaran info tentang Perlindungan Konsumen dan

Pelaksanaan Pengawasan Bersama Pemerintah terhadap

produk.

BAB V : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang

kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran dari

penulis yang bertujuan untuk memberikan masukan bagi

Balai Besar POM dalam memberikan perlindungan

konsumen

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan mengenai konsumen dan perlindungan konsumen

2.1.1 Pengertian konsumen

Terdapat berbagai pengertian mengenai konsumen walaupun

tidak terdapat perbedaan yang mencolok antara satu pendapat

dengan pendapat lainnya. Konsumen sebagai peng-Indonesia-

an istilah asing (Inggris) yaitu consumer, secara harfiah dalam

kamus-kamus diartikan sebagai "seseorang atau sesuatu

perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan

jasa tertentu"; atau "sesuatu atau seseorang yang mengunakan

suatu persediaan atau sejumlah barang". ada juga yang

Page 8: Proposal skripsi perlindungan konsumen

mengartikan "setiap orang yang menggunakan barang atau

jasa"2

2.1.2 Perlindungan konsumen

Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999

tentang Perlindungan konsumen disebutkan : “Perlindungan

konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya

kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada

konsumen.

2.1.3 Hak dan kewajiban konsumen

Ide, gagasan atau keinginan untuk memberikan perlindungan

kepada konsumen berkembang dari kasus-kasus yang timbul

di masyarakat. Kepentingan-kepentingan konsumen yang

mendapat perlindungan dirumuskan dalam bentuk hak.

Berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal

4, hak-hak konsumen sebagai berikut :

1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam

mengkonsumsi barang atau jasa.

2. Hak untuk memilih barang atau jasa serta mendapatkan

barang atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan

kondisi serta jaminan yang dijanjikan.

3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai

kondisi dan jaminan barang atau jasa.

2 Az Nasution, 1995, Konsumen dan Hukum, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, hal.20

Page 9: Proposal skripsi perlindungan konsumen

4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang

atau jasa yang digunakan.

5. Hak untuk mendapatkan advoksi, perlindungan dan

upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen

secara patut.

6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan

konsumen.

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan

jujur serta tidak diskriminatif.

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi atau

penggantian, apabila barang dan atau jasa yang diterima

tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana

mestinya.

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan

perundang-undangan lainnya.

2.1.4 Pengaturan tentang perlindungan konsumen

Undang-undang perlindungan konsumen ini dimaksudkan

menjadi landasan hukum yang kuat bagi pemerintah dan

lembaga perlindungan konsumen untuk melakukan upaya

pembudayaan konsumen. Sebelumnya adanya undang-

undang ini, banyak masyarakat yang memandang bahwa

kedududkan konsumen begitu lemah dan pelaku usaha

kurang memperhatikan hak-hak konsumen. Kitab Undang-

Page 10: Proposal skripsi perlindungan konsumen

undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum

Pidana, serta peraturan lain yang berkaitan dengan upaya

perlindungan konsumen dirasakan belum cukup. Perwujudan

aspek hukum perlindungan konsumen di Indonesia melalui

proses yang panjang. Sebelumnya masyarakat hanya

mengenal Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

suatu NGO’s – Customer Protection yang melakukan

kegiatan advokasi konsumen (pendidikan, penelitian,

pengaduan dan publikasi konsumen).

2.2 Tinjauan mengenai makanan

2.2.1 Pengertian obat dan makanan

Obat1010 adalah bahan atau zat yang berasal dari tumbuhan,

hewan,mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat

digunakan untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses

penyakit dan atau menyembuhkan penyakit.

Makanan1111 adalah bahan, biasanya berasal dari hewan

maupun tumbuhan dan dimakan oleh makhluk hidup untuk

memberikan dana tenaga nutrisi. Makanan dibutuhkan

manusia biasanya dibuat melalui bertani atau berkebun yang

meliputi sumber hewan dan tumbuhan.

2.2.2 Pengertian tentang produk obat dan makanan

1010 informasi-obat.com1111 wikipedia.org

Page 11: Proposal skripsi perlindungan konsumen

Dalam pengertian luas, produk ialah segala barang dan jasa

yang dihasilkan oleh suatu proses sehingga produk berkaitan

erat dengan teknologi. Menurut Pasal 1 angka 4 Undang-

Undang Perlindungan Konsumen bahwa : “Barang adalah

setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, baik

bergerak maupun tidak bergerak, dapat dihabiskan maupun

tidak dapat dihabiskan, yang dapat untuk diperdagangkan,

dipakai, dipergunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen.”

2.2.3 Zat Aditif

Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan

selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk

maksud tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan

berdasarkan pertimbangan agar mutu dan kestabilan makanan

tetap terjaga dan untuk mempertahankan nilai gizi yang

mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.

Pada awalnya zat-zat aditif tersebut berasal dari bahan

tumbuh-tumbuhan yang selanjutnya disebut zat aditif alami.

Umumnya zat aditif alami tidak menimbulkan efek samping

yang membahayakan kesehatan manusia. Akan tetapi, jumlah

penduduk bumi yang makin bertambah menuntut jumlah

makanan yang lebih besar sehingga zat aditif alami tidak

mencukupi lagi. Bahan baku pembuatannya adalah dari zat-zat

kimia yang kemudian direaksikan. Zat aditif sintesis yang

Page 12: Proposal skripsi perlindungan konsumen

berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping

misalnya: gatal-gatal, dan kanker.

2.3 Tinjauan mengenai BPOM

Badan Pengawas Obat dan Makanan atau disingkat BPOM adalah

sebuah lembaga di Indonesia yang bertugas mengawasi peredaran

obat-obatan dan makanan di Indonesia. BPOM adalah Lembaga

Pemerintah Non Departemen (LPND) yang dibentuk berdasarkan

Keputusan Presiden Nomor 166 Tahun 2000 jo Nomor 103 Tahun

2001 tentang kedudukan, tugas, fungsi, kewenangan, susunan

organisasi dan tata kerja lembaga pemerintah non departeman. Untuk

melaksanakan tugas pengawasan tersebut, BPOM membentuk Balai

Besar POM di setiap provinsi.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Metode pendekatan

Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode pendekatan yuridis empiris yaitu cara atau prosedur yang

digunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti

data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian meneliti data primer

yang ada di lapangan.1616

Aspek yuridis dalam penelitian hukum ini melingkupi ilmu hukum

perlindungan konsumen dan dimulai dengan mengkaji peraturan

perundang-undangan yang berkaitan dengan penelitian, yaitu:

1616 Soerjono Soekanto, Op.Cit, halaman 52

Page 13: Proposal skripsi perlindungan konsumen

1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen

2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2001 tentang Pembinaan

dan Pengawasan Penyelengaraan Perlindungan Konsumen

4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND)

5. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor

05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Pengawas

Obat dan Makanan.

Sedangkan aspek empirisnya adalah usaha-usaha nyata dari Balai

besar POM Semarang sebagai wujud perlindungan konsumen dari

peredaran obat dan makanan yang mengandung zat aditif. Sebagai

perwujudan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam peraturan-

peraturan yang telah disebutkan di atas. Aspek-aspek empiris tersebut

juga meliputi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Badan POM

Semarang dalam menghadapi permasalahan tersebut, serta bagaimana

cara pemecahan masalah tersebut.

3.2 Spesifikasi penelitian

Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis, yang

mana penulisan hukum ini merupakan atau menggambarkan suatu

Page 14: Proposal skripsi perlindungan konsumen

peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu Undang-Undang

Perlindungan Konsumen dikaitkan dengan teori hukun dan praktik

yang menyangkut objek masalah, yaitu peran Balai Besar POM dalam

melakukan pengawasan sebagai wujud perlindungan kepada

konsumen terhadap penggunaan obat dan makanan yang mengandung

zat aditif.

3.3 Jenis dan metode pengumpulan data

Untuk memperoleh data yang akurat dan objektif, maka dalam

penelitian ini dilakukan dua cara pengumpulan data, yaitu data primer

dan data sekunder. 1717

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber

pertama.1818 Dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh

langsung dari lapangan. Pengumpulan data primer pada penelitian

ini dilakukan melalui wawancara. Wawancara adalah cara untuk

memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang

diwawancarai.1919

Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara terarah.

Dalam wawancara terarah ini dipergunakan daftar pertanyaan yang

dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan mempersiapkan daftar

pertanyaan diharapkan wawancara dapat dilakukan dengan lebih

1717 Soerjono Soekanto dan Siti Mamudji, Penelitian Normatif, (Jakarta : Rajawali Press, 1985) halaman 351818 Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : PT Grafindo Persada) halaman 30

Page 15: Proposal skripsi perlindungan konsumen

menghemat waktu. Wawancara dalam penelitain ini dilakukan

langsung kepada responden.

Populasi dalam penelitian ini adalah Balai POM atau Balai Besar

POM di Semarang. Balai POM adalah Unit Pelaksana Teknis

Badan POM yang tersebar di setiap provinsi. Balai POM/Balai

Besar POM memiliki tugas, fungsi dan kewenangan sama yang

didasarkan pada kebijakan Badan POM. Karena populasi yang ada

sangat luas dan besar, untuk itu diperlukan pengambilan sebagian

unit yang akan diteliti dengan metode sampel.

Teknik pengambilan sampel merupakan proses memilih suatu

bagian yang representatif dari sebuah populasi. Teknik

pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah

random sampling, yaitu dengan mengambil 1 (satu) sampel dapat

mewakili populasi secara keseluruhan. Sampel yang ditentukan

dalam penelitian ini adalah Balai Besar POM di Semarang.

Adapun yang menjadi responden dalam penelitain ini adalah :

a. Kepala dan Staf Seksi Layanan Informasi Konsumen Balai

Besar POM Semarang.

b. Pengawas ahli.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu

mempelajari literatur karangan para ahli hukum dan peraturan

perundang-undangan yang berhubungan dengan objek dan

Page 16: Proposal skripsi perlindungan konsumen

permasalahan yang diteliti. Data sekunder dalam penelitain ini

meliputi:

a. Bahan Hukum Primer

Bahan-bahan hukum yang melindungi kekuatan mengikat.

Adapun yang digunakan sebagai bahan hukum primer yang

berhubungan dengan permasalahan penelitian ini yang berupa

berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan

pengawasan Balai Besar POM dan perlindungan konsumen

yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen.

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2001 tentang

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Perlindungan

Konsumen.

4. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non

Departeman (LPND).

5. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor 05018/SK/KBPOM Tahun 2001 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan

Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Page 17: Proposal skripsi perlindungan konsumen

a. Bahan Hukum Sekunder

Bahan-bahan yang erat hubungannya dengan bahan-

bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis

dan memahami bahan hukum primer, misalnya :

1. Kepustakaan yang berhubungan dengan perlindungan

konsumen

2. Bahan-bahan karya para sarjana

b. Bahan Hukum Tersier

Bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan

hukum primer dan sekunder, misalnya :

1. Kamus Hukum

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Data-data yang diperoleh tersebut selanjutnya merupakan landasan

teori dalam melakukan analisis data serta pembahasan masalah. Data

sekunder ini diperlukan untuk lebih melengkapi data primer yang

diperoleh melalui penelitian lapangan.

3.4 Metode penyajian data

Data yang telah terkumpul akan diolah melalui proses editing, yaitu

memeriksa atau meneliti data yang diperoleh untuk menjamin apakah

sudah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan kenyataan. Dalam

editing juga dilakukan pembetulan data yang keliru, menambahkan

data yang kurang, melengkapi data yang belum lengkap. Apabila data

yang diperoleh dipandang sudah memnuhi tujuan penelitian maka

Page 18: Proposal skripsi perlindungan konsumen

langkah selanjutnya adakah menyusun data tersebut secara sistematis

dan sesuai dengan penulisan skripsi yang benar

3.5 Metode analisis data

Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

metode analisis normatif kualitatif,1919 yaitu data yang diperoleh

kemudian disusun secara sistematis, untuk selanjutnya dianalisis

secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan

dibahas.

Metode kualitatif digunakan karena data yang diperoleh adalah data

deskriptif, yaitu apa yang telah diteliti dan dipelajari sebagai sesuatu

yang utuh.2020 Dengan menganalisis data yang telah terkumpul

tersebut kemudian diuraikan dan dihubungkan antara data yang satu

dengan data yang lainnya secara sistematis, untuk selanjutnya data

tersebut disusun dan disajikan dalam bentuk penulisan hukum. Dalam

metode kualitatif tidak perlu diperhitungkan data dari kemampuannya

mewakili keadaan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Page 19: Proposal skripsi perlindungan konsumen

1919 Ronny Hanitijo, Op.Cit, halaman 571920Ibid, halaman 3520