bab 12 perilaku organisasi
DESCRIPTION
freeTRANSCRIPT
tugas PO bab12(pendekatan" dasar kepemimpinan)
PERILAKU ORGANISASI (PO)
Bab 12.
-PENDEKATAN-PENDEKATAN DASAR KEPEMIMPINAN-
Kita mendefinisikan kepemimpinan(leadership) sbagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu
kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang di tetapkan.
Teori-teori yg mendasari pendekatan dasar kepemoimpinan:
-teori sifat:
Teori sifat kepemimpinan(trait theoris of leadership) membedakan para pemimpin dari mereka
yg bukan pemimpin dengan cara berfokus pd barbagai sifat dan karakteristik pribadi.
-teori perilaku:
Teori perilaku kepemimpinan adlah teori-teori yg mengemukakan bahwa beberapa perilaku
tertentu membedakan pemimpin dr mereka yg bukan pemimpin.
Kett:
Dari penjelasan teori sifat dan perilaku di atas, dpat di simpulkan bahwa betapa pun pentingnya
teori sifat dan teori perilaku dlm menentukan pemimpin yg efektif versus pemimpin yg tdk
efektif, keduanya tdk menjamin keberhasilan seorang pemimpin.
-teori kemungkiran:
§ Model kemungkinan riedler (fiedler contingency model)
Menyatakan bahwa kinerja kelompok yg efektif bergantung pd kesesuaian antara gaya pemimpin
dan sejauh mana situasi trsbt memberikan kendali kpd pemimpin trsbut.
§ Mengindetifikasi gaya kepemimpinan.
Fiedler mayakini bahwa salah satu factor utama bagi kepemimpinan yg berhasail adalah gaya
kepemimpinan dasar seorang individu. Jadi ia mulai berusaha mencari tahu apa gaya trsbt.
§ Memahami situasinya
Setelah gaya kepemimpinan seseorang diketahui, selanjutnya adlh mencocokan si pemimpin
dengan situasi.
Tiga dimensi kemungkinan yg menentukan factor” situasional:
1. Hubungan pemimpin –anggara: tingkat kepatuhan, kepercayaan, dan rasa hormat para
anggotahormat para anggota thdp pemimpin mereka.
2. Struktur tugas: tingkat sejauh mana penentuan pekerjaan di prosedurkan.
3. Kekuatan posisi: tingkat pengaruh yg dimiliki oleh seorang pemimpin atas variabel” kuasa
seperti perekrutan, pemecatan, pendisiplinan, promosi, dan kenaikan gaji.
§ Menentukan pemimpin dan situasi.
Model fiedler bermasyarakat mencocokan keduanya unk mencapai efektifitas kepemimpinan yg
maksimal. Fiddler mengatakan bahwa pemimpin yg berorientasi tugas bekerja sangat baik dlm
situasi” dengan tingkat control yg tinggi dan rendah, sementara pemimpin yg berorientasi
hubungan kerja sangat baik dlm situasi” dgn tingkat control yang moderat.
§ Evaluasi
Model fiedler menghasilkan kesimpulan yg umumnya positif, artinya ada banyak bukti yg
mendukung paling tidak bagian” paling subsiansial dari model trsebut.
§ Teori sumberdaya kognitif
Fiedler dan Garcia menemukan bahwa kemampuan interval pemimpin berhubungan secara
positif dengan kinerja dalam situasi sires tingkat rendah dan secara negative dalam situasi tingkat
stes tinggi(lihat gambar hal.62 pada buku perilaku organisasi edisi 12 karangan p.robbins-
thimoty.a.judge)
§ Teori situasional hersey dan Blanchard
Kepemimpinan situasional adlh sebuah teori kemangkiran berfokus pada poara pengikut SLT
pada dasarnya menganggap hub pemimpin-pengikut dpt dipersamakan dgn hubungan antara orng
tua dan anak
§ Teori jalan tujuan
Teori ini di kembangkan olah Robert house.
Inti dari teori ini adlh bahwa merupakan tugas pemimpin unk memberikan informasi, dukungan
atau sumber” day lain yg di butuhkan kpd para pengikut agar mereka bias mencapai berbagai
tujuan mereka.
Perilaku pemimpin.
House mengidentifikasikan 4 perilaku kepemimpinan:
1. Pemimpin yg direktif
Memberitahu kpd para pengikut mengnai apa yg diharapkan dari mereka, menentukan
pekerjaanyg harus mereka selesaikan dan memberikan bimbingan khusus terkait dengan cara
menyelesaikan berbagai tugas tersebut.
2. Pemimpin yg sportif
Pemimpin yg ramah dan memperhatikan kebutuhan para pengikutnya.
3. Pemimpin yg partisipatif
Berunding dengan para pengikut dan menggunakan saran-saran mereka sebelum mengambil
keputusan.
4. Pemimpin yg berorientasi pencapaian
Menerapkan tujuan” yg besar dan mengharapkan para pengikutnya unk bekerja dngn sangat
baik.
House berasumsi bahwa pemimpin itu bersih dan bahwa pemimpin yg sama bias menampilkan
satu atau seluruh perilaku ini bergantung pada situasiyg ada.
Beragam variabel dan dan prediksi kemungkinan
1. Kepemimpinan direktif menghasilkan kepuasan yg lebih besar manakala tugas-tugasnya
bersifat ambigu atau penuh tekanan bila dibandingkan dengan ketika tugas” tsbut terintruksi
sangat ketat dan diuraikan dngn sangat baik.
2. Kepemimpinan yg supotif menghasilkan kinerja dan kepuasan karyawan yg tinggi ketika
karyawan mengerjakan tugas” yg terintruksi.
3. Kepemimpinan direktif cenderung dipandang tdk efektif apabila karyaaawan memiliki
kemampuan yg diyakini baik atau pengalaman yg banyak.
4. Karyawan dngn pusat kendali internal akan lebih puas dengan gaya partisipatif.
5. Kepemimpinan yg berorientasi pencapaian dapat meningkatkan harapan para karyawan bahwa
usaha akan menghasilkan kinerja yg tinggi ketika tugas” di susun secara ambigu.